Surveillance
FLU BURUNG
Buku PPegangan egangan untuk Relaw an Surv eillance Relawan Surveillance di Masy arakat Masyarakat
Proyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu Burung Project)) ( Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project
SURVEILLANCE Flu Burung
Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance di Masyarakat
Proyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu Burung Project)) ( Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project
Konsep Materi Buku Maryann G Delea (CARE USA) Tim Editor Aris Buhari (Ketua) Taslim Samah Ilham Rosmiaty Lantara Yuliana Hasyim Zulfikar Octa Izsac Alih Bahasa Muh. Saleh Jasape Yopi Safari Desain Sampul dan isi Agung Yusuf
Diterbitkan pertama kali oleh CARE Indonesia Tangerang, Februari 2008
Buku ini terbit atas kerjasama CARE Indonesia-Tangerang dengan Pemerintah Kota Tangerang (Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan)
KATA PENGANTAR
P
uji dan syukur kami sampaikan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmatnya Buku Pegangan Relawan Surveillance (Pengamatan) Flu Burung di Masyarakat ini bisa diselesaikan dan berada di tangan anda. Buku pegangan ini disusun sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Proyek Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Flu Burung ( Avian Influenza Capacity Building and Training / ACT Project ), CARE International Indonesia bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat kota Tangerang. Buku ini disusun oleh Maryann G Delea dari CARE USA berdasarkan konsep yang diadaptasi dari CHANGE Project, Academy for Educational Development (AED), Community Surveillance Kit (Januari 2001). Juga diadaptasi dari Targeting the Risk of Avian Influenza Now in the Red River and Mekong River Regions (TRAIN) Project, CARE Vietnam , Surveillance Training Module (Oktober 2006). Adapun maksud dari pembuatan buku pegangan ini adalah untuk menyediakan perangkat dalam memfasilitasi partisipasi dan mobilisasi masyarakat untuk melakukan pengamatan, pendeteksian, pelaporan dan pencegahan flu burung. Oleh karena itu, buku ini menampilkan informasi tentang topik surveillance flu burung berbasis masyarakat. Disamping itu, untuk membantu relawan surveillance masyarakat dalam melakukan kegiatan surveillance flu burung di masyarakat. iii
Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan sehingga buku pegangan ini dapat digunakan dalam upaya pencegahan, pendeteksian, penanganan dan pengentasan masalah flu burung di Indonesia dan khususnya di kota Tangerang. Kami berharap dengan materi yang disajikan dalam buku pegangan ini masyarakat akan mampu memahami tujuan dan komponen dasar surveillance penyakit, memahami perbedaan antara surveillance aktif dan pasif. Masyarakat juga mampu menguraikan definisi kasus flu burung pada unggas dan manusia di tingkat kelurahan, serta mengenali ciri-ciri dan gejala flu burung pada unggas dan manusia. Dengan buku pegangan ini kami pun berharap agar masyarakat memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan surveillance penyakit dan khususnya penyakit flu burung sehingga kasus flu burung pada unggas dan manusia keduanya dapat dideteksi secara bersamaan. Pada akhirnya, diharapkan akan muncul kemandirian masyarakat dalam upaya pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan flu burung di lingkungannya sehingga dampak dari penyakit yang bisa menular antar unggas dan dari unggas ke manusia ini bisa di kurangi dan pada tahap lebih lanjut, kita semua bebas dari flu burung Tangerang, Februari 2008
Tim Penyusun iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar
i
I.
PENDAHULUAN I.1. Maksud Buku Pegangan ini I.2. Cara Menggunakan Buku Pegangan ini I.3. Tujuan Buku Pegangan Relawan Surveillance
1 1 2 3
II.
PENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCE II.1. Apa itu Surveillance? II.2. Metode Dasar Surveillance Penyakit
4
II.2.1. Surveillance Pasif II.2.2. Surveillance Aktif
II.3. Surveillance Penyakit Flu Burung II.4. Surveillance Penyakit Flu Burung Berbasis Masyarakat II.4.1. Tugas Sebagai Relawan Surveillance II.4.2. Kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan surveillance flu burung berbasis Masyarakat
III. KEGIATAN RELAWAN FLU BURUNG DI MASYARAKA T MASYARAKAT III.1. Langkah 11: Pendeteksian – Apa yang dicari selama anda melakukan kunjungan dari rumah ke rumah III.1.1.Pengertian Kasus Flu Burung pada Manusia III.1.2. Pengertian Kasus Flu Burung pada Unggas III.1.3. Titik Potensial Penularan pada Unggas dan Manusia III.1.4. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Manusia III.1.5. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Unggas
4 6 6 7 8 10 11 12 14
15 16 17 18 18 19
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.1.6. Gambaran Ciri-ciri dan Gejala Khusus Flu Burung pada Unggas III.1.7. Cara Bagaimana Mencari Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia di saat yang Bersamaan
III.2. Langkah 2: Pendataan – Form Mana yang Harus dilengkapi dan Kapan III.2.1. Alur Keputusan Bagi Relawan Surveillance Flu Burung
III.3. Langkah 3: Pelaporan – Bagaimana dan Kapan Menyerahkan Form Surveillance dan Laporan Kasus III.3.1. Jika Kasus Suspect Flu Burung Terdeteksi III.3.2. Alur Pelaporan dan Peran Surveillance Alur Pelaporan Peran Surveillance
III.4. Langkah 44: Pencegahan Flu Burung pada Unggas dan Manusia III.5. Tindakan yang Dilakukan Untuk Situasi Khusus III.5.1. Apa yang harus dilakukan untuk unggas sakit III.5.2. Apa yang harus dilakukan untuk unggas mati III.5.3. Apa yang harus dilakukan setelah ada flu burung pada unggas III.5.4. Apa yang dilakukan dengan orang yang mengalami gejala flu burung
IV. TANGGUNG JAWAB SURVEILLANCE FLU BURUNG BERBASIS MASYARAKAT IV.1. Tanggung Jawab Relawan Surveillance Masyarakat
V. DAFTAR KATA dan ISTILAH VI. DAFTAR PUSTAKA
VI. LAMPIRAN FORM SURVEILLANCE
20
I PENDAHULUAN
22 23 24
25 25 28 28 29 30 43 43 45 47
48 49 50 51 53 55
B
uku pegangan ini untuk relawan surveillance flu burung di masyarakat seperti anda. Buku ini dibuat untuk membantu anda dan masyarakat lainnya dalam melakukan pendeteksian, pengumpulan data, dan pelaporan kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia. Buku ini juga memberikan informasi tentang kegiatan pencegahan penularan flu burung di masyarakat. Partisipasi dalam sistem surveillance flu burung berbasis masyarakat akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan memberikan kontribusi dalam upaya pencegahan, membatasi penyebaran dan penularan virus flu burung secara global.
I.1. Maksud Buku Pegangan Bagi Relawan Surveillance Flu Burung Buku pegangan bagi relawan surveillance flu burung di masyarakat ini dimaksudkan untuk : 1. Menyediakan perangkat dalam memfasilitasi partisipasi dan mobilisasi masyarakat untuk melakukan pendeteksian, pelaporan dan pencegahan flu burung 2. Menampilkan informasi tentang topik surveillance flu burung dan surveillance penyakit berbasis masyakarat 3. Membantu relawan surveillance flu burung di masyarakat dalam melakukan kegiatan surveillance flu burung di kalangan masyarakat. 1
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
I.2. Cara Menggunakan Buku Pegangan Ini
I.3. Tujuan Buku Pegangan Relawan Surveillance
S ilahkan baca buku pegangan ini dan diskusikan gagasan
Buku ini dibuat dengan tujuan agar para relawan surveillance mampu:
yang muncul dengan Koordinator surveillance flu burung di tempat anda. Buku pegangan ini akan sangat membantu anda bila melakukan diskusi dengan relawan surveillance flu burung lainnya. Anda bebas mengembangkan ide berdasarkan buku pegangan ini. Informasi yang ada dalam buku ini bisa disesuaikan dengan situasi di lingkungan anda. Anda dapat mengabaikan, mengubah, atau menyesuaikan beberapa kegiatan surveillance flu burung di dalam buku ini menurut kebutuhan di masyarakat anda. Kekurangan waktu, sumber daya, kegiatan sosial kemasyarakatan dan hari libur keagamaan tidak memungkinkan setiap orang menggunakan gagasan ini dengan baik. Buku ini adalah sumber gagasan untuk membantu anda, jadi gunakan sebaik mungkin. Buku pegangan ini menyediakan informasi mengenai tata cara dan tanggung jawab sebagai relawan surveillance flu burung, tetapi mungkin anda masih menemukan kesulitan untuk memulai tugas di masyarakat sebagai relawan surveillance flu burung. Jika ini terjadi, anda bisa menghubungi koordinator surveillance flu burung. Koordinator surveillance flu burung di masyarakat akan mendampingi anda memulai surveillance, membantu dan mendukung melalui pelatihan lanjutan dan pertemuan rutin. 2
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
1. Menjelaskan tujuan dan komponen dasar surveillance penyakit 2. Memahami perbedaan antara partisipasi aktif dan pasif serta mampu memberikan contoh 3. Menguraikan definisi kasus flu burung pada unggas dan manusia di tingkat kelurahan 4. Mengenali tanda-tanda dan gejala flu burung pada unggas dan manusia 5. Memahami pentingnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan surveillance
Salah satu sudut pemukiman di kota Tangerang, dimana kandang unggas milik warga berada di halaman rumah mereka. CARE/yuli
3
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II
PENGERTIAN DAN TUJUAN SURVEILLANCE
I
stilah surveillance berarti mengamati sesuatu. Secara khusus, surveillance kesehatan berarti pengumpulan informasi kesehatan secara rutin dan terorganisir agar informasi dapat digunakan untuk menjadi panduan berbagai kegiatan kesehatan masyarakat. 1
II.1. Apa Itu Surveillance ? Surveillance berarti mengamati sesuatu. Surveillance dapat digunakan untuk memantau penyakit tertentu. S u rveillance Penyakit adalah surveillance yang dilakukan dengan tujuan memantau penyakit tertentu. Surveillance Penyakit Berbasis Masyarakat adalah melibatkan anggota masyarakat secara aktif memantau penyakit tertentu dan secara rutin berkunjung dari rumah ke rumah sebagai relawan surveillance masyarakat. Surveillance penyakit memerlukan pengumpulan data secara rutin dan berkelanjutan yang mencakup : Ka pan dan Berapa sering peristiwa terjadi (seperti kasus Kapan baru kematian akibat flu burung pada unggas atau manusia) • Siapa/apa yang terinfeksi • Dimana kasus itu terjadi atau berjangkit •
1
Teutsch, S. M., and Churchill, R. E., eds. (1999). Principles and Practices of Public Health Surveillance. New York: Oxford University Press. 4
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Tujuan: Kegiatan surveillance menyediakan informasi kesehatan berkelanjutan yang dapat membantu petugas pemerintah dan kesehatan masyarakat untuk membuat keputusan atau kebijakan menyangkut kegiatan pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan penyakit. Sistem surveillance penyakit merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dengan mencari satu atau lebih kasus penyakit. Secara umum, terdapat 4 langkah proses pelaksanaan sistem surveillance penyakit : Langkah 1:
Pendeteksian : Mencari dan mengidentifikasi kasus yang diduga sebagai suatu penyakit Langkah 2:
Pendataan: Melengkapi form surveillance dan laporan kasus sesuai dengan informasi yang diperlukan Langkah 3:
CARE/ACT Team
Pelaporan : Melaporkan kasus yang diduga kepada petugas kesehatan dan mengirimkan form laporan kasus kepada pihak berwenang tersebut Selanjutnya:
Pencegahan: Berupaya menjaga agar penyakit tidak terjadi atau membatasi penyebarannya 5
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II.2. Metode Dasar Surveillance Penyakit M etode
surveillance dapat dibagi ke dalam kategorikategori berdasarkan pada tingkat kegiatan yang dilakukan. Metode surveillance pasif dan aktif penting dipahami untuk tugas anda. Secara umum, sistem surveillance pasif dan aktif digunakan untuk laporan informasi kesehatan kepada pihak berwenang (pemerintah terkait) dari masyarakat untuk digunakan membuat keputusan tentang kegiatan kesehatan masyarakat dan upaya penanggulangan penyakit.
II.2.1. Surveillance Pasif Mengandalkan laporan orang yang memiliki gejala penyakit ke pusat kesehatan atau rumah sakit. Dalam sistem surveillance pasif, sebuah kasus penyakit tertentu hanya terdeteksi ketika seseorang dengan penyakit yang dideritanya datang berobat ke layanan kesehatan atau rumah sakit. Jika orang dengan gejala suatu penyakit tertentu tidak datang ke layanan kesehatan atau rumah sakit, petugas kesehatan tidak akan mengetahui orang yang mengidap penyakit tersebut. Tidak diketahuinya total jumlah kasus penyakit tertentu adalah bahaya karena tidak terdeteksinya kasus yang memungkinkan penyebaran penyakit ke masyarakat. Perolehan data jumlah kasus penyakit akan membantu petugas kesehatan untuk membuat keputusan lebih baik mengenai bagaimana cara mencegah dan mengontrol penyakit. 6
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Sistem surveillance aktif mampu mendeteksi kasus yang diduga, baik penyakit pada hewan maupun manusia yang mungkin tidak dilaporkan sebelumnya
II.2.2. Surveillance Aktif Mengandalkan orang yang secara aktif mencari kasus penyakit tertentu hingga penyebaran penyakit tersebut. Pencarian kasus akan mencakup kunjungan secara berkala dari rumah ke rumah untuk mendeteksi kasus dugaan penyakit tertentu. Sistem surveillance aktif mampu mendeteksi kasus yang diduga, baik penyakit pada hewan maupun manusia yang mungkin tidak dilaporkan sebelumnya. Sebaliknya, deteksi/penemuan kasus yang tidak terlaporkan dapat terjadi karena petugas surveillance secara langsung bertanya kepada orang tersebut mengenai status kesehatannya.
CARE/yopi
Salah satu cara mendeteksi kasus penyakit flu burung adalah dengan mendatangi kandangkandang atau rumah warga agar dapat mengetahui secara dini jika terjadi kasus suspect pada unggas atau manusia. 7
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II.3. Surveillance Penyakit Flu Burung U ntuk
surveillance penyakit flu burung, sangat penting mendeteksi dan mengidentifikasi kasus suspect 2 flu burung pada unggas dan manusia. Surveillance flu burung secara khusus juga mencakup: 1. Mengamati unggas atau manusia yang sakit dengan gejala flu burung dan melakukan wawancara dengan pemilik unggas dan anggota keluarganya 2. Melakukan tindak lanjut dengan keluarga-keluarga dimana kasus flu burung pada unggas atau manusia muncul. Kunjungan tindak lanjut dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku yang beresiko dan memberikan kesempatan untuk pencegahan lebih lanjut dan pelatihan penanggulangan.
S ebagai relawan surveillance masyarakat, anda harus memenuhi berbagai persyaratan. Anda akan melakukan surveillance secara aktif karena anda akan melakukan investigasi kesehatan pada hewan dan manusia secara rutin setiap bulan dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah. Peran anda segera akan didiskusikan secara terperinci.
2
Kasus suspect
diasumsikan sebagai kasus suatu penyakit, berdasarkan gejala-gejala yang muncul dan dialami seseorang. Semua kasus yang memenuhi kriteria suatu penyakit dinyatakan sebagai suspect sampai diperoleh konfirmasi hasil tes laboratorium. 8
Penting dicatat bahwa terdapat beberapa alasan kasus suspect flu burung yang mungkin tidak dilaporkan. Alasan-alasan tersebut mencakup seperti dibawah ini: • • •
•
•
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan gejala flu burung pada unggas dan manusia Meyakini bahwa unggas yang sakit atau mati adalah pertanda kutukan yang terjadi di keluarga Takut terhadap penyakit dan konsekuensinya (potensi yang mempengaruhi sektor ekonomi, konotasi buruk) yang menginfeksi unggas atau anggota keluarganya. Kurangnya minat sebagian anggota masyarakat, puskesmas, dan pemerintah yang berwenang untuk melaporkan kasus atau merubah persyaratan pelaporan. Sering terjadi perbedaan antara sistem kesehatan hewan dan masyarakat, sehingga disaat kasus pada unggas akan dilaporkan, kasus pada manusia yang disebabkan oleh kontak dengan unggas yang terinfeksi mungkin tidak dilaporkan karena sistem tidak mencari kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia dalam waktu yang bersamaan.
Melalui tugas anda sebagai relawan surveillance masyarakat, anda dapat merubah persepsi anggota masyarakat akan bahaya flu burung melalui peningkatan kesadaran terhadap penyakit tersebut. Anda pun dapat memperbaiki upaya pencegahan dan meningkatkan jumlah anggota masyarakat yang melakukan pelaporan kasus flu burung.
9
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II.4. Surveillance Penyakit Flu Burung Berbasis Masyarakat D alam sistem surveillance berbasis masyarakat, setiap anggota masyarakat secara aktif mencari penyakit tertentu, seperti flu burung, yang dilakukan secara rutin dengan berkunjung ke keluarga yang dilakukan oleh relawan surveillance di masyarakat seperti anda. Dalam program surveillance flu burung berbasis masyarakat, relawan surveillance masyarakat dan anggota masyarakat lainnya bekerjasama dengan koordinator surveillance, anggota komite flu burung, satgas dinas pertanian dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan surveillance flu burung.
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II.4.1. Tugas Anda Sebagai Relawan Surveillance, Sangat Penting!
P artisipasi
masyarakat dalam upaya surveillance flu burung adalah penting karena hal tersebut dapat meningkatkan: • Pendeteksian kasus flu burung pada unggas yang tidak terdeteksi oleh surveillance pasif • Fasilitasi kader dan satgas dengan informasi kesehatan yang lebih lengkap • Penguatan hubungan antara masyarakat dengan sistem kesehatan hewan dan masyarakat
Dinas pertanian, dinas kesehatan, puskesmas, kader dan satgas tidak dapat mengetahui apa yang terjadi di setiap keluarga. Oleh karena itu, penting bagi setiap anggota masyarakat seperti anda, untuk membantu mereka memperoleh gagasan yang lebih baik tentang kesehatan hewan dan masyarakat melalui pelaksanaan surveillance aktif dari keduanya untuk kesehatan unggas dan manusia pada waktu yang bersamaan. Anda dapat melakukan ini dengan mencari kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia, menggunakan pengertian kasus yang ada, disaat anda melakukan kunjungan dari rumah ke rumah secara rutin setiap bulannya.
10
CARE/yopi
• Pendeteksian kasus flu burung pada manusia yang tidak terlaporkan jika anggota masyarakat tidak secara aktif mencari orang dengan gejala flu burung
11
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
II.4.2. Kegiatan yang Diperlukan untuk Melaksanakan Surveillance Flu Burung Berbasis Masyarakat
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
•
Koordinator surveillance masyarakat menyusun, merekap, dan melaporkannya secara bulanan pada satgas & dinas pertanian, kader & dinas kesehatan. Ketika kasus suspect flu burung dilaporkan, koordinator surveillance bekerjasama dengan relawan Surveillance memberi tahu satgas, kader, ketua komite flu burung, dan pemerintah setempat.
•
Petugas kesehatan hewan dan masyarakat melakukan investigasi kasus suspect atau melaporkan penyakit dan menindaklanjutinya dengan berbagai cara seperti mengadakan pelatihan lanjutan bagi kader, satgas dan komite flu burung, imunisasi, vaksinasi, dan lain-lain
•
Satgas dan kader melaporkan kasus penyakit pada tingkat kecamatan. Selanjutnya secara berurutan dari kecamatan ke kota/kabupaten, provinsi dan nasional.
S urveillance penyakit berbasis masyarakat berarti : •
Relawan surveillance masyarakat mencari penyakit tertentu seperti flu burung dalam lingkungan masyarakatnya
•
Para relawan mendorong warga untuk melaporkan unggas yang sakit dan mati mendadak pada mereka dan satgas kelurahan setempat. Para relawan juga harus mendorong orangtua atau kerabat dekatnya yang mengalami gejala flu burung untuk mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan yang terlatih. • Penting bahwa orang yang terinfeksi flu burung segera mendapatkan penanganan dalam 48 jam setelah mengalami gejala flu burung
• Para relawan yang telah berkunjung ke setiap
rumah dan telah melengkapi form surveillance menyerahkannya ke koordinator flu burung. Jika kasus suspect flu burung terdeteksi, para relawan surveillance melengkapi form laporan kasus dan segera menyerahkannya ke koordinator flu burung, ketua komite flu burung, dan pemerintah setempat
12
Pemeriksaan kesehatan secara rutin ke Puskesmas, akan membantu petugas kesehatan dalam melakukan penanganan kasus suspect.
CARE/saleh
13
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III KEGIATAN RELAWAN FLU BURUNG DI MASYARAKAT
Pelaporan:
S
Selanjutnya:
ebagai relawan surveillance flu burung di masyarakat, tanggung jawab dan kegiatan anda mencakup 4 tahap sistem surveillance yang telah dijelaskan sebelumnya.
Langkah-langkah di atas akan dijelaskan secara terperinci seperti yang diuraikan di bawah ini. Langkah 1:
Pendeteksian: Mencari dan mengidentifikasi kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia selama melakukan kunjungan surveillance bulanan dari rumah ke rumah
Langkah 3:
Mengirim form surveillance dan form laporan kasus pada Koordinator surveillance flu burung di masyarakat dan melaporkan kasus yang diduga flu burung tersebut pada petugas dinas kesehatan dan dinas pertanian
Pencegahan: Tanya dan amati apa yang orang lakukan untuk mencegah flu burung dan jelaskan pada mereka cara melakukan upaya pencegahan yang benar
III.1. Langkah 1: Pendeteksian – Apa yang dicari selama anda melakukan kunjungan dari rumah ke rumah P ada bagian ini terdapat penjelasan penyakit tentang infeksi
Langkah 2: Pendataan :
flu burung pada unggas dan manusia. Penjelasan tersebut memuat informasi tentang ciri-ciri dan gejala flu burung yang seharusnya dicari oleh relawan surveillance di masyarakat selama melakukan kunjungan bulanan dari rumah ke rumah agar kasus suspect flu burung dapat teridentifikasi.
Melengkapi form surveillance dan form laporan kasus ( lihat alur keputusan di halaman 24 ) selama melakukan kunjungan surveillance bulanan dari rumah ke rumah
Pengertian suatu kasus adalah daftar standarisasi gejala-gejala yang digunakan untuk kesehatan seseorang ketika mendiagnosa suatu penyakit. Anda akan menggunakan gejalagejala seperti di bawah ini untuk mengidentifikasi kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia. CARE/agung
14
15
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.1.1. Pengertian Kasus Flu Burung pada Manusia
III.1.2. Pengertian Kasus Flu Burung pada
Pada tingkat kelurahan, anda akan mencari gejala klinis khusus yang mengindikasikan kasus flu burung pada manusia.
Pada situasi yang normal, kematian unggas dalam jumlah sedikit adalah wajar. Unggas mungkin mati dengan berbagai alasan yang tidak terbatas pada penyakit unggas. Flu burung penting karena virusnya dapat menular dari unggas ke unggas bahkan dapat terjadi penularan dari unggas ke manusia. Konsekuensi penyakit ini pada unggas mungkin sangat hebat dan mungkin juga berdampak ekonomi yang cukup besar. Flu burung harus diduga ketika banyak unggas tibatiba mati.
Unggas
Pengertian Kasus Flu Burung pada Manusia di Tingkat Kelurahan : Seseorang yang mengalami kombinasi gejala : Demam, DAN Batuk,* DAN Sesak Napas
Pemilik unggas dan satgas mungkin tidak mampu menentukan apakah unggas sakit atau mati terinfeksi flu burung atau penyakit lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penanganan pada semua unggas yang sesuai dengan definisi kasus seperti di bawah ini jika unggas tersebut terinfeksi flu burung
* Penting dicatat bahwa seseorang mungkin tidak secara khusus mengalami batuk, tapi dia mengalami gejala lain di sistem saluran pernapasan seperti sakit tenggorokan atau keluar lendir/darah dari hidung Sejak pengertian kasus flu burung ini meluas, banyak kasus suspect flu burung pada manusia tidak secara nyata mengidap flu burung ketika mereka menjalani tes laboratorium. Bagaimanapun, penting memahami pengertian kasus secara umum agar semua kasus flu burung dapat terdeteksi. Potensi kerugian akan berkurang ketika beberapa laporan kasus suspect flu burung yang ternyata tidak terinfeksi oleh virus flu burung dibandingkan dengan beberapa kasus nyata flu burung yang tidak terdeteksi.
Pengertian Kasus Flu Burung pada Unggas di Tingkat Kelurahan : Kematian mendadak dalam jumlah banyak (S ebelumnya unggas tersebut dalam keadaan sehat dan tiba-tiba mati kurang dari 24 jam )3 3
Pada peternakan komersil, Kematian unggas harian di setiap kandang bisa terjadi lebih dari 5% dari jumlah unggas dalam kurun waktu minimal 3 hari atau lebih.
16
17
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.1.3. Titik Potensial Penularan pada Unggas dan Manusia Terdapat banyak ciri dan gejala yang dapat diamati ketika mencari kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia. Gejala khusus seperti di bawah ini mungkin tidak tercantum dalam definisi kasus, dan mungkin tidak secara tersendiri mengindikasikan kasus suspect flu burung. Gejala-gejala tersebut dapat digunakan sebagai titik potensial penularan pada unggas dan manusia. Ciri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Manusia •
Tiba-tiba demam, sakit kepala, bersin-bersin, keluar lendir dari hidung, dan lemas dengan gejala pada saluran pernapasan
• Beberapa orang bisa mengalami diare, muntah, sakit perut, dan pada kasus tertentu terjadi pendarahan pada hidung dan gusi.
Catatan penting : Gejala flu burung mungkin berbeda-beda bagi setiap orang. Jika seseorang mengalami gejala yang sesuai dengan definisi kasus infeksi flu burung pada manusia, lengkapi form laporan kasus, segeralah membawa orang tersebut ke fasilitas layanan kesehatan, dan segera pula mengirimkan form laporan kasus kepada koordinator surveillance flu burung di masyarakat.
18
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
C iri-ciri dan Gejala Flu Burung pada Unggas •
Kematian mendadak dalam jumlah banyak dengan penyebab yang tidak jelas
•
Bulu menggelepai, malas berjalan/tidak aktif bergerak dan unggas yang sakit bergerombol di satu tempat Langkah tidak fokus Produksi telur menurun Kaki dan paha, pial, dan jengger bengkak Bintik merah pada kaki seperti dikerok Mengalami pembengkakan di bawah kulit M e n g a l a m i memar-memar kecil dan bintik merah pada kulit luar dan bagian jengger Keluar cairan dari mata dan hidung
• • • • • •
•
web
Catatan penting : Itik dan unggas air lainnya bisa terinfeksi H5N1, namun dalam banyak kasus tidak menunjukkan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas 19
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Gambaran Ciri-ciri dan Gejala Khusus Flu Burung pada Unggas Flu burung diduga menjadi penyebab jika unggas tiba-tiba sakit dan mati secara mendadak dalam jumlah banyak ilustrasi CBAIC
Video Informasi Pencegahan Flu Burung/CBAIC
Keluar lendir dari mata dan hidung
Jengger bengkak, berwarna biru, atau berdarah
foto-foto unggas dari website
Jari kaki, kaki, dan sendi bengkak – pendarahan juga terlihat dibagian ini
20
Pendarahan pada kulit/ tulang kering
Pial bengkak
Bulu menggelepai/ berguguran
21
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.1.4. Cara Bagaimana Mencari Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia di saat yang Bersamaan:
III.2. Langkah 2: Pendataan - Form mana yang Harus Dilengkapi dan Kapan H alaman berikut menampilkan sebuah alur keputusan yang
J ika selama anda melakukan kunjungan surveillance bulanan dari rumah ke rumah, lalu anda menemukan keluarga yang memiliki unggas sakit dengan gejala flu burung atau unggas yang mati mendadak; anda sebaiknya tidak hanya melakukan pengamatan kasus pada unggasnya saja tetapi juga menanyakan kepada kepala keluarga tersebut jika ada anggota keluarganya yang menderita gejala sakit seperti flu burung.
akan membantu anda melengkapi tugas kunjungan surveillance bulanan dari rumah ke rumah. Alur keputusan menampilkan situasi yang berbeda dan daftar tindakan yang harus diambil jika anda menemukan situasi yang khusus. Berikut setiap langkah yang dianjurkan dan lengkapi form surveillance serta laporan kasus sesuai dengan situasi yang ada. Setelah melengkapi form surveillance dan laporan kasus sesuai dengan situasi, kirimkan form tersebut pada koordinator surveillance flu burung di masyarakat.
Disaat anda merasa kesulitan mencari kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia secara bersamaan, form surveillance dan laporan kasus yang dilengkapi selama anda melakukan kunjungan ke keluarga akan mengarahkan anda sampai pada proses tersebut. Melalui pengamatan keduanya pada kesehatan unggas dan manusia, anda akan membantu satgas, kader, puskesmas, dinas pertanian, dan dinas kesehatan.
Kunjungan dari rumah ke rumah. Merupakan upaya untuk mencari kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia. CARE/yopi
22
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Anda harus menyerahkan form surveillance tersebut dalam 24 jam setelah selesai KECUALI JIKA anda menemukan kasus suspect flu burung. Jika anda menemukan kasus suspect flu burung pada unggas atau manusia, segeralah menyerahkan form surveillance dan laporan kasus pada koordinator surveillance flu burung di masyarakat. Ingat, pada alur keputusan terdapat panduan yang harus dilakukan dan mengingatkan form yang diperlukan untuk dilengkapi sesuai situasi yang ada.
CARE/saleh
23
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.2.1. Alur Keputusan bagi Relawan Surveillance Flu Burung
Melakukan Kunjungan Surveillance Bulanan dari Rumah ke Rumah
Deteksi Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia
Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas
LANGKAH 1: Lengkapi Form Pelaporan yang ada: Lengkapi Form Surveillance Flu Burung (Form 1 & 3) Tidak ada form laporan kasus pada unggas yang terpisah karena informasi pentingnya sudah tercakup pada Form 1 LANGKAH 1: Lengkapi Form Pelaporan yang ada: Lengkapi Form Surveillance flu burung (Forms 1 & 3) Lengkapi Form Laporan Kasus pada Manusia (Form 2)
LANGKAH 2: Segera membawa orang yang terinfeksi flu burung ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit (Keluarga akan melakukannya, tapi anda perlu mendampinginya)
LANGKAH 3: Segera Menyerahkan Form Surveillance & Laporan Kasus Pada Koordinator Surveillance flu burung di Masyarakat
24
Tidak Kasus Suspect Flu Burung yang tidak Terdeteksi
Kasus Suspect Flu Burung pada Manusia
LANGKAH 1: Lengkapi Form Pelaporan yang ada: Lengkapi Form Surveillance flu burung (Form 1 & 3) Lengkapi Form Laporan Kasus pada Manusia (Form 2
LANGKAH 2: Segera Menyerahkan Form Surveillance pada Koordinator Surveillance flu burung di masyarakat
LANGKAH 2: Segera membawa orang yang terinfeksi flu burung ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit (Keluarga akan melakukannya, tapi anda perlu
LANGKAH 1: Lengkapi Form Pelaporan yang ada: Lengkapi Form Surveillance Flu Burung (Forms 1 & 3)
LANGKAH 2: Segera Menyerahkan Form Surveillance pada Koordinator Surveillance flu burung di Masyarakat dalam 24 jam
mendampinginya) LANGKAH 3: Membantu Koordinator Surveillance flu burung di masyarakat menginformasikan ke Satgas, Kader, Pemerintah yang berwenang
III.3. Langkah 3:
P e l a p o r a n – B a g a i m a n a dan Kapan Menyerahkan Form Surveillance dan Laporan Kasus
Secara Bulanan : surveillance di masyarakat akan melakukan kunjungan surveillance dari rumah ke rumah setiap bulannya. Jika tidak ada kasus suspect flu burung pada unggas atau manusia yang terdeteksi, relawan harus tetap melengkapi form 1 dan 3 setiap bulan dan menyerahkan form tersebut pada koordinator dalam 24 jam setelah dilengkapi. Jika kedua form tersebut tidak diserahkan pada koordinator, relawan harus kembali mengumpulkan informasi, sehingga semua informasi penting yang diperlukan dapat terkumpul dan lengkapi form yang ada pada kurun waktu yang sama (pada hari itu juga).
R elawan
III.3.1. Jika Kasus Suspect Flu Burung Terdeteksi
Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas
LANGKAH 3: Segera Menyerahkan Form Surveillance & Laporan Kasus Pada Koordinator Surveillance flu burung di Masyarakat
LANGKAH 4: Membantu Koordinator Surveillance flu burung di masyarakat menginformasikan ke Satgas, Kader, Pemerintah yang berwenang
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
LANGKAH 4: Membantu Koordinator Surveillance flu burung di masyarakat menginformasikan ke Satgas, Kader dan Pemerintah yang berwenang
Jika relawan mendeteksi kasus suspect flu burung pada unggas, relawan harus menyerahkan form 1 dan form 3. Form tersebut sudah diserahkan pada koordinator surveillance flu burung di masyarakat segera setelah lengkap jika kasus suspect flu burung sudah terdeteksi. Ketika anda menyerahkan form ini, anda mungkin butuh pendampingan dari koordinator, segeralah melaporkan kasus suspect flu burung pada ketua komite flu burung di masyarakat, satgas, kader, dan mantri hewan. 25
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Kasus Suspect Flu Burung pada Manusia
Kasus Suspect Flu Burung pada Unggas dan Manusia
J ika relawan surveillance mendeteksi kasus suspect flu burung pada manusia, relawan harus menyerahkan form 1 dan form 3 seperti halnya mengisi form laporan kasus (Form 2).
Jika kasus suspect flu burung terdeteksi pada unggas dan manusia secara serentak, relawan harus menyerahkan form 1 dan form 3 seperti halnya mengisi form laporan kasus (Form 2). Penting memastikan bahwa orang yang suspect flu burung mendapatkan penanganan dari dokter atau petugas kesehatan sesegera mungkin.
Penting memastikan bahwa orang yang suspect flu burung mendapatkan penanganan dari dokter atau petugas kesehatan sesegera mungkin . Memastikan orang yang terinfeksi flu burung segera mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas atau rumah sakit. Penting pula bahwa form surveillance telah diserahkan pada koordinator surveillance segera setelah lengkap jika kasus suspect flu burung telah terdeteksi.
Penting pula bahwa form surveillance telah diserahkan pada koordinator surveillance segera setelah lengkap jika kasus suspect flu burung telah terdeteksi. Ketika anda menyerahkan form ini, anda mungkin perlu membantu koordinator surveillance dengan segera melaporkan kasus suspect flu burung pada ketua komite flu burung di masyarakat, satgas, kader, mantri hewan dan petugas puskesmas.
Ketika menyerahkan form ini, anda mungkin perlu membantu koordinator dengan segera melaporkan kasus suspect flu burung pada ketua komite flu burung, satgas, kader, dan puskesmas.
Pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau rumah sakit sangat dianjurkan, apalagi jika penyakit yang diderita mirip gejala penyakit flu burung. CARE/saleh
26
CARE/yopi
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi kunci utama dalam hal penanganan dan pencegahan flu burung pada manusia. 27
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.3.2. Alur Pelaporan dan Peran Surveillance
Alur Pelaporan Relawan Surveillance Flu Burung di Masyarakat
Koordinator Surveillance Flu Burung (satgas, kader, ketua komite flu burung)
Puskesmas Petugas Puskesmas
Satgas Tingkat Kecamatan : Tidak membingungkan Satgas yang ada di masyarakat (tingkat kelurahan)
Dinas Kesehatan
Dinas Pertanian Tingkat Kota/Kabupaten dan Provinsi
Tingkat Kota/ Kabupaten dan Provinsi
Departemen Kesehatan Tingkat Nasional
28
Departemen Pertanian Tingkat Nasional
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Peran Surveillance Relawan Surveillance Flu Burung di Masyarakat Melengkapi apa yang mereka dapat dari kunjungan surveillance bulanan dari rumah ke rumah dan menyerahkan form laporan kasus pada koordinator surveillance di masyarakat dengan tepat waktu : - Secara cepat jika kasus terdeteksi - Dalam waktu 24 jam setelah form lengkap jika tidak ada kasus terdeteksi Koordinator Surveillance Flu Burung di Masyarakat Menata, mentabulasi, dan menyimpan data surveillance yang dikumpulkan oleh relawan surveillance flu burung di masyarakat koordinator surveillance menyerahkan informasi yang telah dikumpulkan tersebut pada puskesmas dan satgas tingkat kecamatan secara bulanan. Sebagai tugas tambahan, koordinator surveillance flu burung di masyarakat harus bekerja sama dengan relawan surveillance flu burung di masyarakat untuk memberitahu kader, satgas kelurahan dan Ketua komite flu burung Pegawai Pemerintah Tingkat Kecamatan (Satgas dan Puskesmas) Menyerahkan informasi surveillance dan laporan kasus flu burung pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian secara bulanan. 29
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.4. Langkah 4: Pencegahan Flu Burung pada Unggas dan Manusia
Upaya Pencegahan 1:
Kandangkan dan Pisahkan Unggas • Semua unggas sebaiknya dikandangkan atau dipelihara di area yang khusus untuk unggas. Kandang atau sangkar tidak dianjurkan di lingkungan yang dekat dengan rumah.
III.4.1. Pencegahan Flu Burung pada Unggas
F lu
burung adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian secara cepat pada unggas. Saat ini, belum ada penanganan yang efektif untuk penyakit flu burung pada unggas. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik unggas melakukan upaya pencegahan untuk menurunkan resiko terinfeksi flu burung.
•
Unggas dengan jenis yang berbeda seharusnya dipelihara secara terpisah dan tempatnya diawasi agar tidak kontak dengan jenis unggas lain.
•
Unggas sejenis dalam jumlah kecil sebaiknya dipelihara dalam kandang, dan unggas sejenis dalam jumlah besar sebaiknya dipelihara di tempat yang dipagari.
•
Unggas sebaiknya jangan dibiarkan memasuki rumah
Pada halaman berikut adalah upaya pencegahan yang akan membantu menurunkan resiko penularan flu burung antar unggas. Sebagai seorang relawan surveillance flu burung di masyarakat, anda harus mendorong masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan.
30
Semua unggas s e b a i k n y a dikandangkan. Tidak dianjurkan kandang
CARE/yuli
berada di lingkungan yang dekat dengan CARE/ACT Team
Bawa buku pegangan ini selama anda melakukan kunjungan surveillance, dan berbagi informasi di bawah ini dengan mereka. Disamping itu, anda dapat menggunakan form surveillance untuk mendata apakah setiap rumah yang anda kunjungi menerapkan upaya pencegahan atau tidak.
rumah seperti tampak dalam gambar di samping
31
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Upaya Pencegahan 2:
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
•
Perlakuan untuk Unggas Baru •
• •
Ke t i k a u n g g a s b a r u d i b e l i , p e m i l i k h a r u s memastikan bahwa unggas itu berasal dari peternakan yang bebas flu burung Informasikan pada kepala keluarga agar memilih unggas yang sehat dengan gerakan yang cepat Mendorong kepala keluarga untuk selalu melakukan karantina pada unggas baru selama minimal dua minggu setelah dibeli, dan pantau kesehatan unggas baru tersebut setiap harinya. Jika tidak ada tanda-tanda sakit setelah dua minggu, unggas boleh digabungkan dengan unggas sama yang telah ada sebelumnya di lokasi yang bisa dikontrol.
Kosongkan dan bersihkan sangkar dan kandang (setelah unggas terjual/di afkir/mati) dan cuci dengan sabun dan air kemudian dengan desinfektan. Biarkan kandang dan sangkar kering dengan sinar matahari langsung dan biarkan kosong selama 10-15 hari, dan disemprot disinfektan satu kali lagi sebelum diisi unggas baru
Upaya Pencegahan 3:
Kebersihan Tempat Pemeliharaan Unggas Pemelihara unggas harus didorong untuk : • Ganti tempat air setiap hari untuk menjaga kebersihan dan tidak bau • Tutup makanan dan tempat air agar tidak terkontaminasi kotoran unggas • Sisa makanan tidak boleh digunakan untuk makanan unggas atau hewan lainnya • Jaga agar tempat makanan tidak dapat dijangkau oleh unggas liar • Bersihkan kotoran unggas dari lantai atau bagian kandang lainnya secara rutin. 32
CARE/saleh
Upaya Pencegahan 4:
Vaksinasi Kepala keluarga dan pemelihara unggas harus didorong untuk: • Memvaksin unggas untuk mencegah flu burung •
Mengikuti semua petunjuk dari satgas dan komite flu burung selama kampanye vaksinasi
* Tolong catat bahwa vaksinasi dapat mengurangi resiko infeksi, meski tidak dapat melindungi unggas secara keseluruhan dari flu burung. Oleh karena itu, anda harus menginformasikan ke seluruh anggota masyarakat bahwa upaya pencegahan harus dilakukan setiap saat. 33
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Upaya Pencegahan 5:
Pemantauan Kesehatan Unggas Sebagai relawan, anda harus mendorong anggota masyarakat untuk: • Memantau kesehatan unggas mereka secara berkelanjutan dari ciri-ciri atau gejala flu burung. Informasikan masyarakat bahwa deteksi dini akan memberikan kontrol yang lebih cepat terhadap penyakit dan memperkecil kasus/kejadian fatal • Mengisolasi unggas yang sakit dari unggas yang D) jika sehat (Gunakan Alat Pelindung Diri /AP /APD anda mendeteksi adanya gejala flu burung • Segeralah menghubungi ketua komite flu burung, satgas, dan pemerintah yang berwenang untuk mendata, melaporkan dan mendiagnosa unggas yang sakit.
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
itu, anda akan menggunakan form surveillance untuk mendata apakah upaya pencegahan tersebut telah diterapkan oleh setiap keluarga yang anda kunjungi. Terdapat dua prinsip dasar pencegahan penyakit: 1. Memusnahkan kuman penyakit 2. Memutus alur penularan Dua prinsip di atas dapat diperkuat dengan menerapkan upaya-upaya pencegahan seperti :
1. Memusnahkan kuman penyakit •
Bersihkan tempat unggas secara rutin
•
Tangani unggas sakit atau yang mati dengan cara yang benar
•
Bakar dan kubur unggas mati dan kotorannya
•
Sesuai dengan anjuran satgas – sampel darah perlu dikumpulkan untuk konfirmasi penyakit sebelum bangkai unggas itu dimusnahkan.
III.4.2. Pencegahan Kasus Flu Burung pada Manusia Flu burung merupakan penyakit yang secara serius mengancam kesehatan manusia. Jika kasus pada manusia tidak terdeteksi selama 48 jam sejak mengalami gejala sakit, obat antivirus sepertinya tidak akan efektif menangani infeksi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi semua orang yang kontak dengan unggas untuk melakukan upaya pencegahan penularan flu burung dari unggas ke manusia. Sebagai relawan surveillance flu burung di masyarakat, anda harus mendorong anggota masyarakat untuk menerapkan upaya pencegahan tersebut. Disamping 34
Menyemprot kandang dengan disinfektan sangat dianjurkan saat kandang dibersihkan sebagai salah satu upaya memusnahkan kuman penyakit. CARE/yopi 35
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
2. Memutus alur penularan •
• •
Tangani unggas dan produk unggas dengan cara yang benar untuk meyakinkan bisa dimakan dengan aman. Melakukan vaksinasi pada unggas Cuci tangan menggunakan air dan sabun serta cuci peralatan yang bersentuhan dengan unggas dengan air dan sabun atau detergen
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.4.3 Upaya Pencegahan Umum yang Dapat Dilakukan Semua Orang • • •
•
Hindari kontak dengan unggas sakit Hindari memasuki wilayah dimana telah terjangkit flu burung Hindari pasar penjualan unggas jika anda mendengar adanya lokasi dekat pasar tersebut yang terjangkit flu burung Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap saat khususnya setelah melakukan kontak dengan unggas
III.4.4 Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Sering Kontak dengan Unggas Sebagai relawan flu burung masyarakat, anda harus mendorong anggota masyarakat yang sering kontak dengan unggas untuk: •
CARE/saleh
Upaya pencegahan setiap orang atau kelompok berbeda-beda, tergantung tingkat kontak dengan unggas.
36
Gunakan alat pelindung k e t i k a menangani u n g g a s s e p e r t i m a s k e r , s a r u n g t a n g a n , s e p a t u , video informasi pencegahan flu burung/CBAIC pakaian khusus yang disediakan bagi pekerjaan di
37
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
bidang perunggasan (yang diganti setelah pekerjaan selesai) dan kacamata. • Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan unggas atau produk unggas (kotoran, bulu, dan lain-lain) • Hubungi satgas dan relawan flu burung masyarakat jika ada suspect flu burung yang mati diantara unggas. Gunakan Alat Pelindung P e r s o n a l ( A P D) 4 m e n c a k u p m a s k e r , s a r u n g tangan dan kacamata, selama memindahkan unggas mati ke kantong plastik dan ke suatu tempat dimana tidak ada orang atau hewan bisa kontak sambil menunggu satgas mengunjungi rumah pemilik unggas tersebut.
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.4.5. Upaya Pencegahan Bagi Orang yang Menyiapkan Makanan:
•
CARE/agung
• •
•
•
Berkonsultasi ke dokter jika mengalami flu seperti gejala flu burung.
CARE/saleh
Alat Pelindung Diri (APD) 4 adalah pelengkapan dan peralatan (seperti masker, sarung tangan, kacamata atau alat pelindung mata lainnya) yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kontak dengan bahan berbahaya. 38
•
•
Jangan pernah memotong atau mempersiapkan produk unggas dari unggas yang sakit atau mati karena suatu penyakit. • Masaklah daging unggas sampai matang, sehingga daging tidak terlihat berwarna merah muda dan tidak terlihat darah lagi Masaklah telur sampai matang, sehingga kuning telur tidak Nampak basah Jangan pernah menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan ketika mengolah daging unggas mentah yang dipersiapkan untuk makanan Mencuci tangan sesering mungkin dengan air mengalir dan sabun terutama setelah mengolah daging ayam mentah, kulit telur, atau telur mentah. Disamping itu, cucilah semua peralatan yang berhubungan langsung dengan daging unggas/atau telur mentah Pisahkan daging unggas mentah dari daging unggas matang atau makanan siap saji lainnya untuk mencegah kontaminasi Jangan pernah menyimpan daging unggas matang pada piring atau bagian yang belum dicuci (ketika masih mentah) tanpa mencuci piring atau bagian tersebut terlebih dahulu. 39
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.4.6. Upaya Pencegahan Bagi Anak-anak Dorong anggota masyarakat, terutama ketika anda melakukan kunjungan surveillance ke rumah-rumah, untuk: •
Membatasi anak-anak mereka bermain dengan unggas atau burung liar • Jagalah anak-anak agar tidak bermain di tempat dimana terdapat kotoran unggas, atau tempat lain yang terkontaminasi kotoran unggas (danau, kolam, kali dan lain-lain), terutama di masyarakat dimana kasus flu burung sudah pernah dilaporkan
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.4.7. Upaya Pencegahan bagi Orang yang Bekerja di Rumah Potong Ayam Dorong orang di masyarakat yang bekerja sebagai pemotong unggas, untuk : • Tidak membeli ayam sakit dan mati untuk dipotong. Hanya unggas yang sehat yang disiapkan untuk dikonsumsi • Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti lap plastik, masker, sarung tangan, kacamata dan sepatu ketika bekerja • Sering mencuci tangan • Memastikan bahwa lingkungan rumah tidak terkontaminasi oleh darah, kotoran, atau cairan unggas lainnya ketika unggas dipotong, diambil jeroannya dan dicabut bulunya • Tempat pemotongan unggas jauh dari lokasi perumahan dan tempat tinggal
• Cegah anak-anak yang mencoba menangkap unggas • Dorong anak-anak untuk
melaporkan unggas yang mati pada orang tua dan relawan surveillance flu burung
CARE/saleh
40
• Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum makan
Di tempat pemotongan unggas. Sebaiknya menggunakan sarung tangan atau tas plastik yang disarungkan ke tangan ketika memotong dan membersihkan unggas dari bulu, dan darah serta kotoran lainnya. CARE/agung 41
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
•
Unggas dicelup ke air mendidih sebelum dicabut bulunya
III.5. Tindakan yang Dilakukan untuk Situasi Khusus :
•
Hindari kontak dengan mata, mulut, hidung, atau bagian lain di wajah, selama prosedur persiapan, tangan terlebih dahulu dicuci dengan air mengalir dan sabun
III.5.1. Apa yang harus dilakukan untuk unggas sakit:
•
Sering membersihkan kandang kosong dan peralatan dengan detergen dan dijemur di bawah sinar matahari • Bersihkan tempat pemotongan unggas dengan detergen setelah proses pemotongan selesai •
Mandi dengan air dan sabun serta ganti pakaian setelah bekerja di peternakan. Pakaian kerja harus dicuci terpisah dan dijemur dengan sinar matahari langsung.
CARE/agung
42
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Salah satu aktifitas di tempat pemotongan unggas. Proses pencelupan unggas ke air mendidih sebelum mencabut bulunya.
J ika
anda mendeteksi kasus suspect flu burung pada unggas, dan unggas tersebut sakit tapi belum mati mati, lakukan langkah-langkah di bawah ini untuk menjadi panduan tindakan anda : •
Seperti biasa, lengkapi form surveillance dan laporan kasus serta segeralah menyerahkannya pada koordinator. Juga bekerja dengan koordinator untuk menginformasikan pada satgas, kader, ketua komite flu burung dan pemerintah yang berwenang bahwa ada kasus suspect flu burung
•
M e n g i n f o r m a s i k a n kepada p e n d u d u k u n t u k menghindari kontak dengan unggas yang sakit
Mengisi form setelah melakukan pengamatan kemudian menyerahkannya kepada koordinator surveillance. CARE/yopi
43
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
•
Jika unggas sakit tidak pada tempat terpisah, sampaikan pada kepala keluarga untuk meletakkannya dalam kandang agar terisolasi dari manusia dan unggas lainnya
CARE/ilham
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.5.2. Apa yang harus dilakukan untuk unggas mati
J ika
anda mendeteksi kasus suspect flu burung pada mati lakukan langkahunggas dan unggas yang telah mati, langkah dibawah ini untuk menjadi panduan tindakan anda :
•
Seperti biasa, lengkapi form surveillance dan laporan kasus dan segeralah menyerahkannya pada koordinator surveillance flu burung. Juga bekerja dengan koordinator surveillance flu burung untuk menginformasikan pada satgas, kader, ketua komite flu burung, dan pemerintah yang berwenang bahwa ada unggas mati yang suspect flu burung
•
Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak membuang unggas mati tersebut ke sungai, kali, danau, kolam, atau tempat umum
Pastikan untuk mengkomunikasikan pentingnya penggunaan Alat Perlindung Diri disaat memisahkan unggas yang terinfeksi •
Sampaikan kepada warga tidak memakan, menjual, atau membiarkan hewan lain memakan daging unggas yang sakit atau produk unggas lainnya (telur, bulu, kotoran)
•
Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak mengangkut unggas atau produk unggas lainnya (telur, bulu, kotoran)
•
44
Sampaikan pada kepala keluarga untuk mengikuti petunjuk satgas mengenai cara yang aman menangani unggas yang terinfeksi flu burung
Meskipun unggas mati tidak terindikasi flu burung, sebaiknya kebiasaan membuang bangkai unggas di sungai, tidak dilakukan. CARE/agung
45
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
•
Sampaikan pada kepala keluarga untuk tidak memakan, menjual, membeli, atau mengangkut daging, bulu, darah, atau telur dan tidak menggunakan daging unggas tersebut untuk makanan hewan lainnya
•
Jika satgas telah melakukan pemeriksaan, musnahkan unggas dengan cara dibakar atau kuburkan dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa. Bersihkan badan sesudahnya dan cuci semua pakaian dengan sabun. 5
Sampaikan pada kepala keluarga untuk melengkapi anjuran dibawah ini : • Segera membungkus tangan dengan sarung tangan dan kantong plastik
III.5.3. Apa yang harus dilakukan setelah ada flu burung pada unggas ?
• Tutup mulut dan hidung dengan masker atau kain
(unggas di dalam kandang akan memudahkan petugas melakukan pemeriksaan dan tindakan lain yang diperlukan). 6
•
• Kandangkan segera sisa unggas yang masih hidup
jika tidak tersedia masker • Gunakan kantong plastik jika anda menaruh
• Beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan
unggas yang mati dengan tangan anda
untuk mencegah berjangkitnya infeksi virus flu burung
• Tutup unggas mati dengan kantong plastik dan ikat
dengan rapat agar tidak ada lubang di atas kantong plastik tersebut
• Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih pada
unggas
• Taruh kantong plastik di tempat tertutup, dimana
• Kandang yang unggasnya terinfeksi virus flu burung
tidak ada orang atau hewan yang dapat kontak selagi menunggu Satgas mengunjungi rumah dan memberikan petunjuk lebih lanjut
dikosongkan selama 2 minggu sehingga bebas virus flu burung • Bersihkan,
cuci, kemudian sucihamakan kandangnya dengan desinfektan atau bahan kimia lainnya seperti dengan cairan pemutih pakaian. 7
5,7
ist
46
Petunjuk Umum Pencegahan Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Manusia, CBAIC, April 2007
6
Buku Panduan Pesan Utama Komunikasi Pengendalian Flu Burung, CBAIC, April 2007 47
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
III.5.4. Apa yang dilakukan dengan ORANG yang mengalami gejala flu burung :
J ika anda mendeteksi kasus suspect flu burung pada manusia manusia, gunakanlah langkah di bawah ini sebagai panduan anda melakukan tindakan : •
48
Seperti biasa, lengkapi form surveillance dan laporan kasus dan segera serahkan ke koordinator surveillance flu burung. Juga bekerja dengan koordinator surveillance flu burung untuk menginformasikan pada satgas, kader, ketua komite flu burung dan pemerintah yang berwenang pada kasus suspect flu burung
•
Pastikan untuk menanyakan gejala-gejala yang dialami penderita. Gunakanlah form surveillance dan laporan kasus sebagai panduan anda
•
Jangan lupa melengkapi form laporan kasus pada manusia dengan gejala lainnya yang dialami secara terperinci.
•
Informasikan pada keluarga penderita untuk membawanya ke puskesmas atau rumah sakit sesegera mungkin. Jika perlu diberikan antivirus
•
Tanyakan pada anggota keluarga lainnya jika mereka juga mengalami gejala flu burung, dan jika ya, catat kasus suspect flu burung tersebut dalam form laporan kasus dan ikuti langkah-langkah yang telah diuraikan di atas.
IV TANGGUNG JAWAB SURVEILLANCE FLU BURUNG BERBASIS MASYARAKAT
A
gar sistem surveillance penyakit bekerja secara efektif dan efisien, setiap orang harus sadar dengan peran dan tanggung jawabnya. Sebagai relawan surveillance masyarakat, tugas anda menemukan kasus penyakit pada unggas dan manusia. Anda juga bisa membantu petugas kesehatan melakukan kegiatan penanganan flu burung CARE/saleh
Tugas Anda Sebagai Relawan Surveillance Sangat Penting! Tugas anda sebagai relawan surveillance sangat penting karena menyediakan landasan yang kuat untuk mendukung upayaupaya surveillance flu burung di tingkat kecamatan, kota/ kabupaten, provinsi, dan nasional. Tanpa landasan yang kuat dan kesediaan dukungan dari anda, pekerjaan yang sangat banyak di tingkat kecamatan, kota/kabupaten, provinsi, dan nasional mungkin tidak terlaksana secara optimal.
49
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
IV.1. Tanggung Jawab Relawan Surveilance Awal
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
V DAFTAR KATA DAN ISTILAH
• Berpartisipasi dalam sesi pelatihan awal Proyek Pelatihan
dan Peningkatan Kapasitas terhadap Flu Burung (ACT Project) dan pelatihan sehari tentang surveillance • Baca sampai tuntas dan pahami isi buku pegangan surveillance masyarakat ini –Berdiskusi dengan relawan surveillance lainnya mungkin akan membantu • Membantu koordinator dalam memperkenalkan program surveillance kepada masyarakat
Selanjutnya • •
• •
•
• • 50
Berpartisipasi dalam pelatihan tambahan dan sesi pendukung Menyelidiki kasus suspect flu burung pada unggas dan manusia melalui kunjungan dari rumah ke rumah di wilayah kerjanya Melengkapi form surveillance dan laporan kasus yang ada Menyerahkan form surveillance dan laporan kasus pada koordinator surveillance segera setelah selesai apabila menemukan kasus suspect flu burung ATAU dalam 24 jam setelah selesai apabila tidak menemukan kasus suspect flu burung Membantu koordinator surveillance memberitahu ketua komite flu burung, kader, satgas, dan petugas pemerintah yang berwenang tentang kasus suspect flu burung Berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kesehatan di masyarakat Membantu dalam pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan pencegahan flu burung di masyarakat
S
urveillance Aktif: Surveillance dengan mengandalkan orang yang secara aktif mencari kasus penyakit tertentu sampai menjangkau sistem kesehatan masyarakat yang lebih luas. Jangkauan yang lebih luas mencakup kunjungan rutin dari rumah ke rumah oleh relawan surveillance flu burung, melakukan panggilan telepon atau mengunjungi laboratorium kesehatan masyarakat, puskesmas, dan rumah sakit untuk mendeteksi penyakit tertentu.
Definisi Kasus: Daftar standarisasi kriteria untuk kesehatan seseorang yang digunakan ketika mendiagnosa dan melaporkan penyakit yang diketahui sebagai penyakit infeksi. Surveillance Berbasis Masyarakat: Surveillance di tingkat lokal yang memobilisasi anggota masyarakat untuk secara aktif mencari penyakit tertentu seperti flu burung. Relawan surveillance masyarakat mendukung proses ini melalui pelaksanaan kunjungan rutin ke rumah-rumah. Surveillance Penyakit: Surveillance yang dilakukan dengan tujuan mencari penyakit tertentu. Sistem Surveillance Penyakit: Suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dengan mencari satu atau lebih kasus penyakit. Secara umum, surveillance penyakit mencakup 4 komponen dasar ; deteksi, pendataan, pelaporan, dan pencegahan. 51
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Pasif: Mengandalkan laporan orang yang memiliki gejala penyakit ke puskesmas atau rumah sakit (dan dalam kasus flu burung, pemilik unggas melaporkan unggas sakit dan/atau mati ke satgas). Deteksi kasus juga terbatas karena petugas kesehatan dan kader tidak melakukan tindakan dan hanya menunggu laporan orang sakit pada puskesmas atau rumah sakit untuk melengkapi dan menyerahkan form surveillance dan form laporan kasus yang distandarisasi. Alat Pelindung Diri (AP D) adalah pelengkapan dan peralatan (APD (seperti masker, sarung tangan, kacamata atau alat pelindung mata lainnya) yang digunakan untuk melindungi seseorang dari kontak dengan bahan berbahaya. Surveillance: Mengamati sesuatu
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
VI DAFTAR PUSTAKA √ CARE Vietnam, Targeting the Risk of Avian Influenza Now in the Red River and MekongRiver Regions (TRAIN) Project , Surveillance Training Module, Oktober 2006
√ CHANGE Project, Academy for Educational Development (AED), Community Surveillance Kit, Januari 2001.
√ Community Based Avian Influenza Control Project (CBAIC), KomNas Pengendalian Flu Burung, dan USAID Indonesia, Petunjuk Umum Pencegahan Flu Burung (H5N1) pada Unggas dan Manusia , Jakarta, 2007
√ Community Based Avian Influenza Control Project (CBAIC), KomNas Pengendalian Flu Burung, dan USAID Indonesia, Buku Panduan Pesan Utama Komunikasi Pengendalian Flu Burung , Jakarta, 2007
Kasus Suspect : Diasumsikan sebagai kasus suatu penyakit, berdasarkan gejala-gejala yang muncul dan dialami seseorang. Semua kasus yang memenuhi kriteria suatu penyakit dinyatakan sebagai suspect sampai diperoleh konfirmasi hasil tes laboratorium.
52
53
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Lampiran:
VII FORM SURVEILLANCE 54
55
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
FORM SURVEILLANCE Form 1: Kategori Umum
DETAIL 1
FORM PENGAMATAN FLU BURUNG KATEGORI
: UMUM
Kelurahan RT/RW Hari/Tanggal Nama Ketua RT/RW Nama Pengambil Data
: : : :
: DETAIL 2
No
Nama Kepala Keluarga
Apakah anda memelihara unggas? (I)
Apakah ada unggas yang sakit? (II) Ya
Ya
Tidak
Jenis Jumlah
Tidak
Ya
Tidak
Ya Jenis Jumlah kapan
b.Itik
a.Ayam
c.Entok
b.Itik c.Entok
e. Burung
Apakah unggas Adakah keluarga anda yang sakit dengan Apakah Bapak/Ibu mengetahui petunjuk mati tersebut gejala Flu Burung? (VI) praktis pencegahan flu telah divaksinasi burung? (tanyakan dan sebelumnya?(V) demam tinggi Batuk Sesak nafas amati) ( VII ) Tidak
Apakah Ada unggas yang mati mendadak? (IV)
a.Ayam
d.Angsa
56
kapan
Apakah unggas tsb telah divaksinasi? (III)
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
d.Angsa e. Burung
57
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
FORM SURVEILLANCE
DETAIL 1
Form 2: Kategori Suspect Flu Burung pada Manusia
Kategori: Suspect Flu Burung pada Manusia
Nama Suspect Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Nama Pengambil Data
Nyeri otot Mata perih Sakit tenggorokan Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
FORM PENGAMATAN FLU BURUNG
Badan lemah Ya Tidak
Kategori: Suspect Flu Burung pada Manusia
Kelurahan No. Rumah Hari/Tanggal Jam
Gejala lainnya
Apa anda telah berobat ke Puskesmas? Apa anda telah berobat ke Rumah Sakit Umum ? Apakah anda melakukan pengobatan tradisional? Apakah anda melakukan pengobatan sendiri? (obat warung, dikerik, diurut, dikompres) Apakah ada unggas yang mati mendadak dalam jumlah sedikit/banyak, dilingkungan tempat tinggal anda? Apakah anda pernah kontak dengan unggas atau berada disekitar unggas dalam satu minggu terakhir?
Kelurahan No. Rumah Hari/Tanggal Jam
Gejala lainnya
Badan lemah Ya
Tidak
Nyeri otot Ya Tidak
Mata perih Ya Tidak
DETAIL 2 Form 2
Nama Suspect Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Nama Pengambil Data Sakit tenggorokan Ya Tidak
bin/binti
Kadang pendarahan di hidung & gusi
Ya
Form 2
bin/binti
Ya Tidak
Tidak
Kadang pendarahan di hidung & gusi
Ya
58
FORM PENGAMATAN FLU BURUNG
Tidak
Ya
Tidak
Apa anda telah berobat ke Puskesmas? Apa anda telah berobat ke Rumah Sakit Umum ? Apakah anda melakukan pengobatan tradisional? Apakah anda melakukan pengobatan sendiri? (obat warung, dikerik, diurut, dikompres) Apakah ada unggas yang mati mendadak dalam jumlah sedikit/banyak, dilingkungan tempat tinggal anda? Apakah anda pernah kontak dengan unggas atau berada disekitar unggas dalam satu minggu terakhir?
59
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
FORM SURVEILLANCE
DETAIL 2
Form 3: Jumlah Populasi Unggas Kategori Khusus Pemilik Unggas
Entok (JML)
Dikandang YA
Angsa (JML)
Tidak
Dikandang YA
Burung Hias (JML)
Tidak
Dikandang YA
Tidak
DETAIL 1
Form Jumlah Populasi Unggas Kategori : Khusus Pemilik Unggas
Kelurahan RT/RW Hari/Tanggal Nama pengambil data Periode
No
60
Nama Pemilik Unggas
: : : : :
_____________________ _____________________ _____________________ _____________________ _____________________
Ayam (JML)
DETAIL 3
Dikandang YA
Tidak
Itik (JML)
Dikandang YA
Lain-lain (JML)
Dikandang YA
Tidak
Seberapa sering anda menjual produk unggas anda (mis: telur)
Keterangan
Tidak
61
Surveillance Flu Burung:Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
FORM SURVEILLANCE
DETAIL 1
Form 4: Kategori Checklist Pengamatan
Form Pengamatan Flu Burung Kategori Checklist Pengamatan
Kecamatan Kelurahan Hari/Tanggal Nama Ketua Komite
: : : :
____________ ____________ ____________ ____________
Form 1 umum TIDAK YA
Nama Pengambil Data
No
DETAIL 2 Form 2 Suspect pada manusia YA
62
TIDAK
Form 3 populasi unggas YA
TIDAK
Keterangan
63
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Situs yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut:
Komnas FBPI http://www.komnasfbpi.go.id
Departemen Kesehatan http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task= viewarticle&artid=214
Departemen Pertanian http://www.litbang.deptan.go.id/special/ai
Buku Panduan bagi paramedik veteriner (Deptan/FAO): http://www.litbang.deptan.go.id/berkas/fao.pdf
64
65
Surveillance Flu Burung: Buku Pegangan untuk Relawan Surveillance
Catatan :
66
Modul Pelatihan
Surveillance Flu Burung
Melalui tugas Anda sebagai relawan surveillance masyarakat, Anda akan mampu merubah persepsi anggota masyarakat akan bahaya flu burung melalui peningkatan kesadaran terhadap penyakit tersebut. Anda pun akan memperbaiki upaya pencegahan dan meningkatkan anggota masyarakat yang melakukan pelaporan jika terjadi kasus flu burung.
ACT Avian Influenza Capacity Building and Training Project