BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Tendensi Konsumen, 2016 ABSTRAKSI Informasi dini mengenai kondisi perekonomian suatu negara/wilayah sangat diperlukan oleh pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah memerlukan informasi tersebut diantaranya untuk perencanaan pembangunan, sedangkan dunia usaha diantaranya untuk keperluan investasi atau ekspansi pasar. Sistem pemantauan indikator dini mencakup penghitungan Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen. Indeks Tendensi Bisnis dihitung berdasarkan hasil Survei Tendensi Bisnis sedangkan Indeks Tendensi Konsumen dihitung berdasarkan hasil Survei Tendensi Konsumen. Dengan adanya informasi ini, dapat diketahui sinyal awal mengenai perubahan kondisi perekonomian beberapa bulan mendatang sehingga berbagai pihak dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi keadaan tersebut supaya tidak menimbulkan kerugian. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN - Memberikan informasi yang dini tentang perkembangan perekonomian dari sisi konsumen (ekonomi konsumen) pada kondisi triwulan berjalan. - Memberikan perkiraan kondisi Konsumen tiga bulan mendatang.
Penanggung Jawab Kegiatan PENYELENGGARA Subdit. Analisis Statistik PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit. Analisis Statistik PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Analisis Statistik PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Analisis Statistik PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Analisis Statistik
Informasi Pengumpulan Data FREKUENSI KEGIATAN Tahunan RIWAYAT KEGIATAN Sejak tahun 1980-an, BPS telah mengembangkan berbagai macam indikator yang berkaitan dengan sistem peringatan dini, yaitu diantaranya adalah Indeks Indikator Pendahulu (Index of Leading Indicator). Disamping Indeks Indikator Pendahulu, BPS sejak tahun 1995 juga telah mengembangkan dua macam indikator dini (prompt indicator) yang lain yang saling melengkapi, yaitu indikator yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan Konsumen yang disebut dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITB) dan indikator yang berkaitan dengan kondisi konsumen yang disebut dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK). ITB dan ITK dapat memberikan indikasi
mengenai kondisi Konsumen (perekonomian secara umum) dan ekonomi konsumen di Indonesia dalam jangka pendek (triwulanan). Karena pentingnya informasi ini, sejak Triwulan II-2001 hasil penghitungan Indeks Tendensi Konsumen dan Indeks Tendensi Konsumen telah dipublikasikan melalui berbagai media massa bersamaan dengan “Press release” Produk Domestik Bruto setiap triwulan. PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA Indeks Tendensi Konsumen dihitung dari hasil Survei Tendensi Konsumne (STK) yang dilakukan sejak tahun 1995. Cakupan sampel perusahaan telah mengalami perubahan sampel sampai tahun 2015, seperti berikut: 1. Pada periode 1995-1998 pengumpulan data dilakukan sebanyak 3 putaran yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali yaitu pada bulan Mei, September, dan Januari setiap tahun. Unit pencacahan STK adalah rumah tangga berpenghasilan menengah ke atas di wilayah Jabodetabek dengan jumlah sampel sekitar 250 rumah tangga. 2. Periode 1999 -2004 pengumpulan data dilakukan secara triwulanan yang dilaksanakan pada bulan April, Juli, Oktober, dan Januari setiap tahun. Unit pencacahan STK adalah rumah tangga berpenghasilan menengah keatas di wilayah Jabodetabek dengan jumlah sampel sebanyak 200 rumah tangga. 3. Tahun 2005-2010 dilakukan perluasan jumlah sampel rumah tangga berpenghasilan menengah keatas di wilayah Jabodetabek dengan jumlah sampel tiap triwulan sebesar 1.000-1.500 rumah tangga. 4. Pada tahun 2011, cakupan STK diperluas seluruh provinsi di Indonesia, dengan cakupan sampel rumah tangga di perkotaan. Perluasan tersebut bertujuan untuk menyajikan ITK sampai dengan level provinsi. Jumlah sampel rumah tangga di 33 provinsi mencapai 11.180 rumah tangga per triwulan. Responden STK merupakan sub sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di wilayah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Upaya ini diharapkan mempu memenuhi kebutuhan data yang semakin beragam hingga tingkat regional (spasial antarprovinsi). 5. Pada tahun 2012-2014 cakupan sampel STK di 33 provinsi mencakup 14.600 rumah tangga per triwulan. Kajian perubahan metode penghitungan indeks sudah dilakukan dan hasilnya diterapkan pada penghitungan ITK tahun 2015. Perubahan rancangan pemilihan sampel blok sensus dan rumah tangga juga dilakukan untuk memperbaiki keterwakilan sampel yang memenuhi kelompok rumah tangga berpendapatan menengah ke atas. Disamping itu, perubahan tersebut juga diharapkan dapat memperbaiki keterwakilan asmpel menurut tingkat pendidikan kepala rumah tangga atau responden. Tantangan ke depan adalah dampak dari perubahan rancangan sampling susenas menjadi semesteran yang berpengaruh terhadap struktur organisasi petugas lapangan STK. 6. Pada tahun 2015, sakupan sampel STK di 33 provinsi yaitu sekitar 14.600 rumah tangga di setiap triwulannya. Berbeda dengan periode sebelumnya yang merupakan sub sampel perkotaan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), sampel rumah tangga STK tahun 2015 merupakan sub sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), khusus di daerah perkotaan, yang diklasifikasikan ke dalam “strata wealth index” menengah dan tinggi. Disamping itu, pemilihan sampel juga mempertimbangkan keterwakilan statifikasi tingkat pendidikan kepala rumah tangga secara proporsional. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. FREKUENSI PENGUMPULAN DATA - Triwulanan TIPE PENGUMPULAN DATA Longitudinal INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL Trend Studies REFERENSI YANG DIGUNAKAN KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN - Klasifikasi/Master Wilayah: Master Wilayah Kerja Statistik Tahun 2013 – Semester 2 JADWAL KEGIATAN
Metodologi CARA PENGUMPULAN DATA Survei JENIS RANCANGAN SAMPEL Multi Stage/Phase METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS Sebaran sampel dibuat sedemikian rupa sehingga sampel blok sensus STK menyebar secara proportional berdasarkan distribusi sampel susenas urban strata menengah dan tinggi. Tahapan penarikan sampel adalah Two Stages Two Phase Sampling sebagai berikut: • Sampel blok sensus STK ditarik secara sistematik dari sampel blok sensus Susenas daerah urban pada setiap strata (menengah
Rancangan Sampel Probabilitas KERANGKA SAMPEL Kerangka sampel blok sensus STK adalah daftar sampel blok sensus Susenas Maret 2016 daerah perkotaan di setiap Kab/Kota terpilih STK. Disamping itu untuk menggambarkan aktifitas kegiatan konsumsi terbesar maka populasi blok sensus yang dijadikan kerangka sampel berasal dari blok sensus yang diklasifikasikan ke dalam strata Wealth Index menengah dan tinggi, yaitu blok sensus Susenas perkotaan yang berasal dari strata Wealth Index menengah dan tinggi. KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION) PERKIRAAN SAMPLING ERROR 2 ALOKASI SAMPEL CAKUPAN WILAYAH Sebagian kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN --UNIT OBSERVASI Rumah tangga menengah dan atas CAKUPAN RESPONDEN Kepala rumah tangga atau pendampingnya, seperti suami atau istri MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Tidak
Pengumpulan Data
METODE PENGUMPULAN DATA Wawancara Langsung MELAKUKAN PILOT STUDY Tidak INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN Kuesioner PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Staf JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim Orang Pencacah Orang MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Supervisi PENYESUAIAN NON RESPON Tidak Ada Penggantian Sampel
Pengolahan Data UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri METODE PENGOLAHAN - Batching - Editing - Coding - Data Entri/Scan - Verifikasi - Validasi - Tabulasi TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN -
Estimasi dan Analisis METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN KOMPOSISI DAN PENIMBANG METODE ANALISIS
Analisis Deskriptif UNIT ANALISIS Rumah tangga SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Ya
Kualitas dan Interpretasi Data PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Lainnya RELIABILITAS DATA PENINGKATAN KUALITAS DATA PERBANDINGAN DATA 2 METODE REVISI DATA INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA
Evaluasi MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG -
Diseminasi TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d. DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Tidak LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA
Aksesibilitas
Direktorat Diseminasi Statistik
[email protected], www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan PERSYARATAN Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan: Survei Tendensi Konsumen, 2016 PENOLAKAN Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.