SURVEI OBYEK WISATA TAHUN 2013 PEDOMAN PENCACAHAN DAN PEMERIKSAAN
V-OW13
Badan Pusat Statistik
KATA PENGANTAR Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Lapangan (PCL) dalam melaksanakan pendataan Usaha/Perusahaan Objek Wisata Tahun 2013. Buku ini terutama berisi mengenai metodologi yang digunakan, organisasi lapangan, strategi pendataan di lapangan serta tatacara pengisian dan pemeriksaan kuesioner yang digunakan. Usaha/ perusahaan objek wisata yang dicakup dalam survei ini merupakan sebagian dari usaha-usaha pariwisata yang tercantum dalam Pasal 14 UU No. 10 Tahun 2009 dan telah dijabarkan dalam peraturan menteri menjadi 56 jenis usaha. Jenis usaha pariwisata yang tercantum dalam peraturan menteri tersebut meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa penyediaan makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta; dan spa. Namun dalam penelitian ini hanya mencakup usaha daya tarik wisata, kawasan pariwisata, pengelola kegiatan hiburan dan rekreasi serta wisata tirta. Pendataan kali ini terutama untuk mengetahui keberadaan/updating usaha tersebut, karakteristik usaha, tenaga kerja dan beberapa karakteristik lain yang terkait. Disamping itu juga ditanyakan mengenai pendapatan dan pengeluaran dalam menjalankan usaha tersebut serta mengenai permodalan yang digunakan untuk menjalankan usaha. Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman pelaksanaan pendataan Usaha/Perusahaan Objek Wisata tahun 2013 yang telah dibagikan kepada para petugas.
Tim Penyususn
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN
.............................................
1
...........................................
1
..................................................
2
1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
...........................................
1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya
2
............................
2
................................
3
...................................
4
........................................
4
2.2. Arus Dokumen
...........................................
4
2.3. Tugas Pencacah
..........................................
5
1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan BAB II. ORGANISASI LAPANGAN 2.1. Struktur Organisasi
2.4. Tugas Tugas Pemeriksa/ pengawas
...........................
BAB III. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA
6
......................
7
................................................
7
3.2. Metode Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9
3.3. Tata Tertib Pengisian Daftar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9
3.1. Cakupan
BAB IV. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-OTW13 4.1. Sistematika Daftar V-OW13
.................
10
................................
10
4.2. Cara Pengisian Daftar V-OW13 Blok I – Pengenalan Tempat
..............................
................................
10
Blok II – Keterangan Petugas
................................
11
Blok III – Keterangan Umum
................................
11
Blok IV – Pendapatan/ Pengeluaran Usaha Tahun 2012
...........
27
......................................
28
.........................................
29
Blok V – Permodalan Blok VI – Catatan
Blok VII – Pengesahan LAMPIRAN
10
.....................................
29
BAB
1 PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Sektor pariwisata memiliki pengaruh besar bagi perekonomian suatu negara terutama
dalam menggerakkan roda perekonomian antara lain karena peranannya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menciptakan lapangan usaha, kesempatan kerja, pendapatan negara serta pemerataan pembangunan. Untuk itu pengembangan destinasi pariwisata saat ini sangat penting, tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan penerimaan devisa, tetapi juga memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sehingga mampu mendorong kegiatan sektor ekonomi lainnya seperti sektor angkutan, industri rumah tangga (kecil), termasuk destinasi usaha wisata yang terdiri dari daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi wisata, hiburan dan kreasi, MICE, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta, SPA, Biro Perjalanan Wisata, Restoran dan Akomodasi. Pariwisata memiliki dimensi yang sangat luas dan usaha pariwisata tidak terbatas pada sektor usaha yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tetapi juga mencakup berbagai sektor usaha lain yang pembinaannya di bawah kewenanagan kementerian lain seperti Kemeterian Kehutanan serta Kemeterian Kelautan dan Perikanan. Sehingga sangat diperlukan adanya koordinasi dan singkronisasi atas kebijakan masingmasing kementerian maupun lembaga dalam mengembangkan kepariwisataan nasional. Untuk itu, maka pada tahap awal Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyusun Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009 Bidang Pariwisata. Sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam memperoleh gambaran keseluruhan jenis usaha pariwisata yang terdapat di Indonesia. Tahapan berikutnya yang perlu dilaksanakan adalah penyusunan data base usaha pariwisata sebagai bahan kebijakan, evaluasi dan perencanaan pariwisata. Dalam rangka penyusunan data base tersebut maka dipandang perlu untuk mendata dan mengumpulkan informasi terkait objek/ tempat yang menjadi destinasi pariwisata. Informasi/ keterangan PEDOMAN PENCACAHAN
1
yang dikumpulkan berupa direktori usaha pariwisata, profil usaha pariwisata dan informasiinformasi lain yang sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan. Pengumpulan data statistik objek/ tempat yang menjadi destinasi pariwisata akan diusahakan untuk dilakukan setiap tahun. Pada pencacahan tahun 2013, nama dan alamat usaha pariwisata tersebut diperoleh dari hasil browsing di media Online dan informasi lain yang telah dilakukan pencocokan dan penelitian oleh BPS Provinsi. 1.2.
TUJUAN Tujuan pendataan destinasi usaha wisata adalah untuk mendapatkan data mengenai
karakteristik spesifik kegiatan masing-masing usaha pariwisata, serta mendapatkan gambaran mengenai struktur pembiayaan masing-masing usaha pariwisata. Secara khusus tujuan dari survei ini adalah untuk: • Memperoleh direktori usaha pariwisata dan usaha-usaha atau pengelolaan objek terkait pariwisata yang up to date. • Memperoleh informasi dan data-data perkembangan dan prospek usaha-usaha pariwisata secara umum. 1.3.
RUANG LINGKUP Pendataan usaha pariwisata yang menjadi objek daya tarik atau destinasi pariwisata
ini dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha atau kegiatan yang dicakup dalam pendataan ini meliputi objek/ tempat yang menjadi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi, serta wisata tirta. Usaha atau kegiatan tersebut sesuai dengan UU No. 10 Th 2009/ Permen. 1.4.
JENIS DOKUMEN DAN KEGUNAANNYA Dokumen yang digunakan dalam survei ini meliputi: a.
Direktori usaha pariwisata yang menjadi kerangka sampel.
b.
V-OW13; adalah daftar isian/ kuesioner yang digunakan untuk mendata usaha yang tercakup dalam survei ini.
c.
Buku Pedoman; adalah buku Pedoman Pencacahan dan Pemeriksaan yang digunakan oleh petugas sebagai pedoman dalam melakukan pencacahan dan pemeriksaan.
PEDOMAN PENCACAHAN
2
1.5. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan 1.
2.
3.
Waktu
Persiapan a.
Penyusunan metodologi
Januari
b.
Penyusunan kuesioner dan buku pedoman
c.
Pencetakan dokumen
Maret
d.
Pengiriman dokumen ke daerah
Maret
Januari-Februari
Pelaksanaan a.
Pencocokan dan penelitian daftar sampel/ direktori
b.
Pemilihan/ penarikan sampel usaha pariwisata
c.
Pencacahan lapangan
d.
Pengawasan/ pemeriksaan hasil pencacahan
e.
Pengiriman dokumen ke BPS Pusat
e.
Pengolahan data
Februari Maret 1 April - 30 April 8 April – 15 Mei Mei – Juni Juli – Agustus
Penyusunan Laporan a.
Tabulasi dan analisis
b.
Publikasi
PEDOMAN PENCACAHAN
September Oktober
3
BAB
2 ORGANISASI LAPANGAN 2.1.
Struktur Organisasi Guna memperlancar pelaksanaan pencacahan statistik usaha pariwisaha yang menjadi
destinasi wisata di lapangan, maka perlu disusun struktur organisasi. Struktur organisasi pencacahan yang dibentuk adalah sebagai berikut:
BPS RI
BPS PROVINSI
BPS KABUPATEN/ KOTA
PENGAWAS/ PEMERIKSA
PENCACAH
2.2.
Arus Dokumen Kuesioner/ daftar isian untuk pencacahan perusahaan/ usaha objek wisata (V-OW13)
yang sudah disetujui, kemudian dikirim oleh Badan Pusat Statistik ke BPS Provinsi yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada petugas pengawas yang selanjutnya didistribusikan kepada petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai, petugas pengumpul data (pencacah) menyerahkan kuesioner kepada pengawas untuk diperiksa. Kuesioner yang sudah diperiksa diteruskan oleh pengawas kepada PEDOMAN PENCACAHAN
4
BPS Kabupaten/Kota untuk diperiksa ulang lagi baik kelengkapan isian maupun konsistensi pengisian, dan selanjutnya kuesioner akan dikirimkan ke Badan Pusat Statistik U.P. Sub Direktorat Statistik Pariwisata melalui BPS Provinsi. Alur Pengiriman Dokumen BPS RI
PERUSAHAAN/ USAHA WISATA
BPS PROVINSI
PENCACAH
BPS KABUPATEN/ KOTA
PENGAWAS
PENGAWAS
BPS KABUPATEN/ KOTA
PENCACAH
BPS PROVINSI
PERUSAHAAN/ USAHA WISATA
BPS RI
Pengolahan Data Setelah kuesioner yang terisi sampai di BPS RI, kemudian dilanjutkan dengan proses pengelompokan (batching) yang bertujuan untuk memudahkan pada saat pengolahan data yang didasarkan menurut provinsi. Kemudian dilakukan editing, coding dan entri data yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Semua kegiatan ini dilakukan oleh staf pada subdit Statistik Pariwisata, BPS RI. 2.3. 1.
Tugas Pencacah Melakukan pencacahan setiap perusahaan/ usaha daya tarik wisata dengan menggunakan kuesioner V-OW13.
2.
Mengikuti pertemuan dengan Pengawas untuk membahas berbagai temuan atau masalah yang muncul di lapangan dan cara mengatasinya.
3.
Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah dengan disertasi pengawas.
4.
Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan kepada Pengawas.
PEDOMAN PENCACAHAN
5
5. 2.4.
Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan. Tugas Pemeriksa/ pengawas Pengawasan/ pemeriksaan dilakukan mulai tanggal 8 April hingga 15 Mei 2013.
Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan pada perusahaan/usaha pariwisata. Tugas Pengawas/ pemeriksa meliputi: 1.
Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian kuesioner.
2.
Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan kuesioner, yaitu : a.
Memeriksa kebenaran isian kuesioner yang diisi oleh pencacah, bila isian tersebut
ada
yang
meragukan
(kurang
lengkap),
maka
pengawas
mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas. b.
Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas hasil pencacahan.
3.
Pengawas menyampaikan kuesioner yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke BPS Kabupaten/Kota. Dari KSK/Kabupaten/Kota, kuesioner tersebut dikirim ke BPS Provinsi sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.
4.
Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan kuesioner sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
PEDOMAN PENCACAHAN
6
BAB
3 METODOLOGI PENGUMPULAN DATA 3.1.
Cakupan Survei pencacahan perusahaan/ usaha objek daya tarik wisata tahun 2013 meliputi
museum (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta); peninggalan sejarah (baik yang dikelola pemerintah maupun swasta); taman/ wisata budaya; pemandian alam; wisata gua; taman konservasi alam; taman nasional; taman hutan raya; taman wisata alam; hutan lindung, suaka margasatwa dan cagar alam; taman laut; taman buru dan kebun buru; wisata petualangan alam; wisata agro; daya tarik wisata buatan; kawasan pariwisata; taman hiburan/ bertema; taman rekreasi; dan wisata tirta (kolam pemancingan, arung jeram, wisata selam, dermaga marina, selancar, jetsky, dan sejenisnya). Usaha pariwisata yang akan dilakukan pencacahan hanya terbatas pada usaha pariwisata yang komersial. Pencacahan akan dilaksanakan di seluruh provinsi. Perusahaan/ usaha pariwisata yang akan dicacah sebanyak 1.738 buah yang tersebar di seluruh provinsi. Jika jumlah alokasi sampel provinsi sama atau lebih besar dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka lakukan pencacahan untuk seluruh usaha pariwisata yang berada di provinsi tersebut. Namun jika jumlah alokasi sampel provinsi lebih kecil dari jumlah usaha pariwisata yang terdapat di provinsi tersebut, maka lakukan penarikan sampel sebanyak jumlah alokasi usaha yang ada. Penarikan sampel dilakukan secara purposive dengan memperhatikan keterwakilan KBLI 2009. Kode 5 digit KBLI 2009 yang dicakup dalam survei ini meliputi 91021 (Museum yang Dikelola Pemerintah), 91022 (Museum yang Dikelola Swasta), 91023 (Peninggalan Sejarah yang Dikelola Pemerintah), 91024 (Peninggalan Sejarah yang Dikelola Swasta), 91025 (Taman Budaya), 93221 (Pemandian Alam), 93222 (Wisata Gua), 91031 (Kegiatan Taman Konservasi Alam), 91032 (Taman Nasional (TN)), 91033 (Taman Hutan Raya (Tahura)), 91034: Taman Wisata Alam (Twa), 91035 (Hutan Lindung (Hl), Suaka Margasatwa (Sm), dan Cagar Alam (Ca)), 91036 (Taman Laut), 91037 (Taman Buru dan Kebun Buru), 93223 (Wisata Petualangan Alam), 93231 (Wisata Agro), 93239 (Daya Tarik Wisata Buatan/Binaan Manusia Lainnya), 68120 (Kawasan Pariwisata), 93210 (Kegiatan PEDOMAN PENCACAHAN
7
Taman Bertema Atau Taman Hiburan), 93232 (Taman Rekreasi/Taman Wisata), 93233 (Kolam Pemancingan), 93241 (Arung Jeram), 93242 (Wisata Selam), 93243 (Dermaga Marina), dan 93249 (Wisata Tirta Lainnya).
USAHA PARIWISATA YANG DICACAH HANYA TERBATAS PADA: KODE 5 DIGIT KBLI 2009 TERTENTU DAN KOMERSIAL
Komersial, menurut KBBI adalah sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan atau niaga. Namun dalam survei ini, yang dimaksud dengan objek wisata komersial adalah objek wisata yang menerapkan tiket masuk dengan harga/ tarif tertentu bagi para pengunjungnya atau objek wisata yang mengharuskan pengunjungnya untuk membayar dengan harga/ tarif tertentu. Alokasi sampel perusahaan/ usaha daya tarik wisata tahun 2013 (V-OW13) Provinsi (1)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 31 32 33 34 35 36 51 52 53 61 62 63
Jumlah Sampel (2)
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
PEDOMAN PENCACAHAN
(3)
11 60 48 46 70 22 35 7 27 54 547 110 62 119 114 33 172 29 25 49 7 33 8
Provinsi (1)
Jumlah Sampel (2)
64 71 72 73 74 75 76 81 82 91 94
(3)
Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Irian Jaya Barat Papua Indonesia
3.2.
74 35 7 71 21 6 6 3 7 4 13 1.927
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih dilakukan melalui
wawancara langsung (tatap muka) antara pencacah dengan responden. Apabila tidak selesai, kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner secara benar. Untuk perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan data mungkin lebih dari satu kali kunjungan. Responden yang dimaksud pada survei ini adalah pengusaha atau orang yang mengetahui tentang pengelolaan destinasi usaha wisata terkait. 3.3.
Tata Tertib Pengisian Daftar
a.
Semua pengisian daftar isian/ kuesioner harus menggunakan pensil hitam.
b.
Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Kode harus ditulis dengan kode biasa (bukan kode romawi).
c.
Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.
d.
Pengisian daftar menggunakan beberapa cara: 1.
Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2.
Penulisan kode ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).
PEDOMAN PENCACAHAN
9
BAB
4 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR V-OW13 4.1. Sistematika Daftar V-OW13 Karakteristik usaha pariwisata yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena itu untuk memudahkan pengisian kuesioner, karakteristik data yang akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi beberapa blok, yaitu: 1.
Blok I
Pengenalan Tempat
2.
Blok II
Keterangan Petugas
3.
Blok III
Keterangan Umum
4.
Blok IV
Pendapatan/Pengeluaran Usaha Tahun 2012
5.
Blok V
Permodalan
6.
Blok VI
Catatan
7.
Blok VII
Pengesahan
4.2. Cara Pengisian Daftar V-OW13 BLOK I – PENGENALAN TEMPAT Tujuan blok ini mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah perusahaan (usaha) pariwisata. Identitas ini dipergunakan untuk memudahkan proses pengolahan data dan untuk kelengkapan pemasukan data kuesioner. Rincian 1 s.d. Rincian 7 Contoh 1.
Provinsi
:
DKI Jakarta
2.
Kabupaten/Kota
:
Jakarta Utara
3.
Kecamatan
:
Kelapa Gading
4.
Kelurahan/Desa
:
Kelapa Gading Barat
5.
Nomor Urut Perusahaan/Usaha
:
(diisi petugas pengolah data)
6.
Nama Lengkap Perusahaan/Usaha
:
Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu (BTNKpS)
PEDOMAN PENCACAHAN
10
7.
Alamat Perusahaan/Usaha
:
Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. III JakartaPusat 10440. RT: 004 / RW: 002
Kode Pos: 14240
Nomor telepon : (021) 3915773, 3103574
email:
[email protected]
Nomor faksimili : (021) 3915773
homepage: www.panduwisata.com
BLOK II – KETERANGAN PETUGAS Tujuan blok ini mencatat identitas petugas pencacah dan petugas pengawas, dalam hal ini memuat: 1. Nama Petugas; 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan; dan 3. Tanda tangan. BLOK III – KETERANGAN USAHA Blok ini mencatat keterangan umum jenis usaha pariwisata, bentuk badan hukum/badan usaha/perizinan; tahun mulai beroperasi secara komersial; jam buka usaha; harga tiket masuk; serta beberapa pertanyaan mengenai keadaan perusahaan/usaha secara umum. Rincian 1a. – Jenis Usaha Pariwisata yang Utama Lingkarilah kode yang sesuai dengan jenis usaha bidang pariwisata yang utama. Kemudian masukkan ke kotak yang tersedia. Jawaban yang tersedia hanya meliputi: Kode 1:
Museum Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Contohnya adalah Museum Nasional Indonesia, Museum Gajah dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: a.
91021: MUSEUM YANG DIKELOLA PEMERINTAH Kelompok ini mencakup kegiatan pemerintah dalam usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang jasa museum untuk tujuan pendidikan, pengetahuan dan pariwisata, seperti perawatan barang-barang museum, mengkomunikasikan dan memamerkan barang-barang museum, penjagaan dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jasa museum termasuk juga jasa galeri.
b.
91022: MUSEUM YANG DIKELOLA SWASTA Kelompok ini mencakup kegiatan museum yang dikelola oleh swasta.
PEDOMAN PENCACAHAN
11
Kode 2:
Peninggalan Sejarah. Peninggalan sejarah adalah sesuatu yang yang didirikan (dibangun) pada zaman dulu yang masih ada sampai saat ini seperti rumah, gedung, candi, kraton, makam petilasan, prasasti dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: a.
91023: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA PEMERINTAH Kelompok
ini
mencakup
kegiatan
pemerintah
dalam
usaha
pengelolaan
bangunan/tempat peninggalan bersejarah yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili gaya sekurang-kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Misalnya candi, makam, masjid dan lainnya. b.
91024: PENINGGALAN SEJARAH YANG DIKELOLA SWASTA Kelompok ini mencakup kegiatan pengelolaan peninggalan sejarah oleh swasta.
Kode 3:
Taman/ Wisata Budaya. Taman/ wisata budaya adalah suatu taman atau tempat wisata yang bertujuan untuk melestarikan budaya yang pernah ada seperti Pemukiman/kampung adat.
KBLI yang dicakup meliputi: 91025:
TAMAN BUDAYA
Kelompok ini mencakup kegiatan taman budaya yang menyediakan dan mengelola fasilitas atau tempat untuk pergelaran budaya.
Kode 4:
Pemandian Alam. Pemandian alam adalah suatu usaha pemandian umum, dimana airnya bersumber dari mata air secara alami. Contohnya adalah Pemandian Air Panas Ciater.
KBLI yang dicakup meliputi: 93221:
PEMANDIAN ALAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk mandi dengan memanfaatkan air panas dan atau air terjun sebagai usaha pokok dan
PEDOMAN PENCACAHAN
12
dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi. Misalnya Pemandian Alam Ciater.
Kode 5:
Wisata Gua. Gua adalah liang (lubang) besar pada kaki gunung atau tempat tertentu. Wisata gua adalah wisata yang menggunakan objek gua seperti susur gua. Contohnya adalah Gua Jatijajar, Gua Lawa dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93222:
WISATA GUA
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan petualangan dan ekspedisi gua sebagai usaha pokok di suatu kawasan tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis pemandu, pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 6:
Taman Konservasi Alam Taman konservasi alam adalah taman yang digunakan untuk melestarikan dan melindungi alam. Contohnya adalah Kebun Binatang Ragunan, Kebun Raya Bogor, Taman Safari, Taman Buah Mekarsari dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 91031:
KEGIATAN TAMAN KONSERVASI ALAM
Kelompok ini mencakup kegiatan pengembangbiakan dan atau penyelamatan tumbuhan dan satwa dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya dan digunakan sebagai tempat pendidikan, peragaan dan penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan tujuan rekreasi, seperti Kebun Binatang (Ragunan), Taman Satwa Khusus, Pusat Latihan Satwa Khusus, Kebun Botani (kebun raya Bogor), Herbarium dan Taman Tumbuhan Khusus.
Kode 7:
Taman Nasional. Taman nasional adalah kawasan yang digunakan untuk melestarikan dan melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan sebagainya
KBLI yang dicakup meliputi: 91032:
TAMAN NASIONAL (TN)
PEDOMAN PENCACAHAN
13
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan
alam
untuk
kegiatan
rekreasi,
penelitian,
ilmu
pengetahuan
dan
kebudayaan, menunjang budidaya serta konservasi sumber daya alam yang diselenggarakan oleh pemerintah, seperti Gunung Leuser (Aceh), Danau Kalimutu dan Taman Nasional Komodo (NTT) dan Gunung Palung (Kalimatan Barat).
Kode 8:
Taman Hutan Raya (TAHURA). Taman hutan raya adalah kawasan hutan yang digunakan untuk melestarikan dan melindungi alam dan masih berada dalam ekosistem asli yang bertujuan untuk mengoleksi tumbuhan dan satwa yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Contohnya adalah Taman Hutan Raya Juanda, Tahura Bukit Barisan dan sebagainya
KBLI yang dicakup meliputi: 91033:
TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA)
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana pariwisata alam di zona pemanfaatan yang bertujuan meningkatkan pemanfaatan gejala keunikan dan keindahan
alam
untuk
kegiatan
rekreasi,
penelitian,
ilmu
pengetahuan
dan
kebudayaan, pariwisata, menunjang budidaya serta konservasi sumber daya alam seperti Seulawah (Aceh), Bukit Barisan (Sumatra Utara), Tahura Juanda, Curug Dago (Jawa Barat) dan Sultan Adam (Kalimantan Selatan).
Kode 9:
Taman Wisata Alam. Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam seperti Tangkuban Perahu, Pulau Weh, Maribaya dan Air Terjun, Pangandaran dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 91034:
TAMAN WISATA ALAM (TWA)
Kelompok ini mencakup kegiatan kawasan pelestarian alam untuk menyelenggarakan usaha sarana dan prasarana pariwisata alam di blok pemanfaatan yang bertujuan untuk pariwisata dan rekreasi alam, seperti Pulau Weh (Aceh), Tangkuban Perahu (Jawa Barat), dan Bukit Soeharto (Kalimantan Timur), Taman Wisata Alam Maribaya dan air terjun, Pangandaran dan Batu Putih.
PEDOMAN PENCACAHAN
14
Kode 10:
Hutan Lindung, Suaka Margasatwa dan Cagar Alam Hutan Lindung, cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA) dengan adanya suatu upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan seperti Suaka Marga Satwa Danau Sentarum.
KBLI yang dicakup meliputi: 91035:
HUTAN LINDUNG (HL), SUAKA MARGASATWA (SM), DAN CAGAR ALAM (CA)
Kelompok ini mencakup kegiatan untuk menyelenggarakan kegiatan rekreasi terbatas, seperti hutan lindung, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi sebagai pelindung ekosistem, tata air, erosi dan memelihara kesuburan tanah; suaka margasatwa, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa dan untuk kelangsungan hidup dilakukan pembinaan terhadap habitatnya; dan cagar alam, yaitu kawasan suaka alam yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Misalnya Cagar Alam Raya Pasi (Kalimantan Barat) dan Suaka Margasatwa Danau Sentarum (Kalimantan Barat).
Kode 11:
Taman Laut Taman Laut adalah kawasan konservasi alam (taman nasional) yang berada dalam ekosistem laut seperti Taman Laut Bunaken, Taman Laut Kepulauan Seribu dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 91036:
TAMAN LAUT
Kelompok ini mencakup kegiatan taman laut yang terdiri dari wilayah laut yang dilindungi dapat digunakan sebagai daerah rekreasi atau hanya wilayah untuk melestarikan habitat tertentu dan menjamin ekosistem berkelanjutan untuk organime di wilayah tersebut. Misalnya Taman Laut Bunaken, Taman Laut Komodo, Taman Laut Kepulauan Seribu.
Kode 12:
Taman Buru dan Kebun Buru Taman buru adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat diselenggarakannya perburuan secara teratur sedangkan Kebun Buru adalah lahan di luar kawasan hutan yang diusahakan oleh badan usaha dengan sesuatu atas hak untuk kegiatan perburuan. Contohnya adalah Taman Buru Lingga Isaq, Taman Buru Komara dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: PEDOMAN PENCACAHAN
15
91037:
TAMAN BURU DAN KEBUN BURU
Kelompok ini mencakup kegiatan suatu kawasan yang didalamnya terdapat potensi satwa buru, yang diperuntukan untuk rekreasi berburu, mencakup penyediaan sarana dan prasarana berburu di blok pemanfaatan, cagar alam dan suaka margasatwa, seperti Taman Buru Lingga Isaq (Aceh), Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi (Jawa Barat), Taman Buru Komara (Sulawesi Selatan) dan Taman Buru Moyo.
Kode 13:
Wisata Petualangan Alam Wisata petualangan alam adalah kegiatan wisata khusus untuk para wisatawan yang senang berpetualang di alam bebas atau yang berminat mencoba berpetualang di alam bebas seperti Hiking, Rock Climbing dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93223:
WISATA PETUALANGAN ALAM
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan petualangan alam dengan menjelajahi hutan. Misalnya Hiking, Rock Climbing.
Kode 14:
Wisata Agro Wisata Agro atau agroturisme adalah suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Contohnya adalah Agro Wisata Kebun Apel Tropis Batu dan Tanaman Bonsai, Agro Wisata Kebun Percobaan Pasir Sarongge Cianjur dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93231:
WISATA AGRO
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan memanfaatkan tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 15:
Daya Tarik Wisata Buatan Daya Tarik Wisata Buatan adalah suatu objek daya tarik wisata yang sengaja dibuat oleh manusia seperti Wisata Outbound dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93239: DAYA TARIK WISATA BUATAN/BINAAN MANUSIA LAINNYA
PEDOMAN PENCACAHAN
16
Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan daya wisata buatan/binaan manusia lainnya yang belum dicakup pada kelompok 93231 s.d. 93233. Termasuk Wisata Outbond.
Kode 16:
Kawasan Pariwisata Kawasan
Pariwisata
contohnya
adalah
Bali
Tourism
Development
Corporation (BTDC), Taman Impian Jaya Ancol dan sebagainya. KBLI yang dicakup meliputi: 68120:
KAWASAN PARIWISATA
Kelompok ini mencakup pengusahaan lahan dengan luas sekurang-kurangnya 100 hektar dengan menata dan membagi lebih lanjut menjadi satuan-satuan simpul atau lingkungan tertentu, membangun atau menyewakan satuan-satuan simpul untuk pembangunan usaha sarana dan prasarana wisata yang diperlukan dengan persyaratan yang telah dipersiapkan sebelumnya, melaksanakan dan atau mengawasi pembangunan usaha pariwisata sesuai persyaratan yang ada serta membangun atau menyediakan tempat untuk keperluan administrasi usaha kawasan pariwisata. Misalnya Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Tanjung Lesung, Lombok Tourism Development Corporation (LTDC).
Kode 17:
Taman Bertema/ Hiburan Taman bertema atau taman hiburan contohnya adalah Dunia Fantasi, Junggle, Atlantis, Water Boom dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93210:
KEGIATAN TAMAN BERTEMA ATAU TAMAN HIBURAN
Kelompok ini mencakup kegiatan taman bertema atau taman hiburan. Kegiatannya mencakup pengoperasian berbagai macam atraksi seperti permainan menggunakan mekanik, permainan menggunakan air, permainan pertunjukan, pameran dengan tema tertentu dan lapangan piknik. Misalnya Taman Bertema Dunia Fantasi, Atlantis, Junggle, Water Boom dan sejenisnya.
Kode 18:
Taman Rekreasi Taman rekreasi contohnya seperti Pantai Matahari, Pantai Losari dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: 93232:
TAMAN REKREASI/TAMAN WISATA
PEDOMAN PENCACAHAN
17
Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai jenis fasilitas untuk memberikan kesegaran jasmani dan rohani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan sebagai usaha pokok disuatu kawasan tertentu (termasuk pantai) dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Kode 19:
Wisata Tirta Contohnya adalah pengelola arung jeram, wisata selam, selancar, jetsky dan sebagainya.
KBLI yang dicakup meliputi: a.
93233: KOLAM PEMANCINGAN Kelompok ini mencakup suatu usaha yang menyediakan tempat dan fasilitas untuk memancing ikan sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.
b.
93241: ARUNG JERAM Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan dengan pemanfaatan sungai sungai arus deras untuk mengadakan kegiatan arung jeram sebagai usaha pokok dikawasan tertentu. Misalnya Arung jeram Sobek Bali, Arung jeram Arus Liar Citarik.
c.
93242: WISATA SELAM Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan kegiatan selam untuk tujuan wisata pada kawasan tertentu sebagai usaha pokok di suatu kawasan tertentu. Termasuk kegiatan snorkeling.
d.
93243: DERMAGA MARINA Kelompok ini mencakup suatu usaha penyediaan dan pengelolaan tempat untuk penambatan atau berlabuh kapal pesiar/wisata dan atau perahu layar wisata dan pelayanan jasa lain yang berkaitan dengan kegiatan kelautan. Misalnya Marina Ancol, Benoa Marine.
e.
93249: WISATA TIRTA LAINNYA Kelompok ini mencakup suatu usaha pengelolaan untuk mengadakan wisata tirta lainnya yang belum tercakup di kelompok 93241 s.d. 93243 seperti selancar, selancar angin, para layar dan motor air sebagai usaha pokok disuatu kawasan tertentu dan dapat dilengkapi dengan penyediaan berbagai jenis fasilitas termasuk jasa pelayanan makan dan minum serta akomodasi.
Rincian 1b. – Jika rincian 1a berkode 1 atau 2, Sebutkan pengelolanya: Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian ini diisi jika Rincian 1a. diatas berkode ’1’ (Museum) atau ’2’ (Peninggalan sejarah). Isian PEDOMAN PENCACAHAN
18
pada Rincian 1b. meliputi kode ‘1’ (Pemerintah) apabila museum atau peninggalan sejarah tersebut dikelola oleh pemerintah dan kode ’2’ (Swasta) apabila apabila museum atau peninggalan sejarah tersebut dikelola oleh swasta/ non pemerintah. Rincian 1c. – Jika rincian 1a berkode 19, Sebutkan jenis kegiatan utama yang dikelola: Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian ini diisi jika Rincian 1a. diatas berkode ’19’ (Wisata Tirta). Isian pada Rincian 1c. Meliputi:
Kode ‘1’ apabila usaha utamanya adalah mengelola kolam pemancingan.
Kode ’2’ apabila usaha utamanya adalah mengelola arung jeram.
Kode ’3’ apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata selam.
Kode ’4’ apabila usaha utamanya adalah mengelola dermaga marina.
Kode ’5’ apabila usaha utamanya adalah mengelola wisata tirta selain yang telah disebutkan di atas. Jika usaha pariwisata yang dikelolanya lebih dari satu jenis usaha, maka penentuan
usaha utamanya adalah:
Penentuan usaha pariwisata utama jika lebih dari satu usaha pariwisata yang dikelola dan administrasinya tergabung: 1.
Berdasarkan izin usaha yang dimiliki dalam menyelenggarakan usaha pariwisata;
2.
Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, maka penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan omzet yang terbesar;
3.
Jika semua usaha pariwisata yang dikelola mempunyai izin usaha, dan omzetnya juga sama, maka penentuan usaha utamanya adalah berdasarkan pengakuan responden.
Rincian 2 – Bentuk Badan Hukum/Badan Usaha/Perizinan Pilihlah jenis badan hukum/badan usaha/perizinan yang dimiliki, kemudian pindahkan kedalam kotak yang tersedia. Isian kode ‘1’ apabila ‘PT/PT(Pesero)’; kode ’2’ apabila ‘CV’; kode ‘3’ apabila ‘Yayasan’; kode ‘4’ apabila ‘Koperasi’; kode ‘5’ apabila ‘Perwakilan
PEDOMAN PENCACAHAN
19
Perusahaan Asing’; kode ‘6’ apabila ‘Pemerintah/UPT’; kode ‘7’ apabila ‘Izin Khusus dari Instansi Terkait’; dan kode ‘8’ apabila ‘Tidak Berbadan Hukum’. a.
PT/PT(Pesero) Perseroan Terbatas (PT): perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antara pemegang saham. PT (Persero): perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-faktor produksi secara efisien.
b.
CV (Commanditair Venootschap= Perseroan Komanditer) CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atau kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
c.
Yayasan Yayasan: merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari untung.
d.
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagaiusaha bersama atas asas kekeluargaan.
e.
Perwakilan Perusahaan Asing adalah usaha pariwisata yang dikelola dan dimiliki oleh perusahaan asing.
f.
Pemerintah/UPT (Unit Pelaksana Teknis) adalah usaha atau objek pariwisata yang dikelola oleh sebuah lembaga atau unit teknis dari suatu kementerian terkait, misalnya museum.
g.
Izin Khusus Dari Instansi Terkait Izin khusus dari instansi terkait: status badan hukum bagi perusahaan/usaha pariwisata yang telah memperoleh surat izin usaha (SIUP) atau keterangan dari Dinas Pariwisata Daerah (Diparda) tingkat I/II setempat. Termasuk dalam pengertian tersebut
PEDOMAN PENCACAHAN
20
usaha-usaha pariwisata yang memperoleh izin usaha langsung dari Badan Perekonomian Daerah (untuk Pemda Tingkat I/II yang tidak mempunyai Diparda). Rincian 3 – Tahun Mulai Beroperasi secara Komersial Isilah tahun dimulainya beroperasi secara komersial usaha yang dimaksud. Rincian 4 – Harga Tiket Masuk Isilah harga tiket masuk per pengunjung setiap kali kunjungan yang dibedakan menurut hari berkunjung. Jika tidak membedakan harga tiket menurut hari kunjungan maka tuliskan saja pada point a. Hari Biasa. Begitu juga jika ada perbedaan harga tiket menurut umur (Anak dan Dewasa) maka yang dituliskan adalah Harga Tiket Dewasa. Misal Rp. 15.000,-. Jika usaha tersebut memberlakukan tiket terusan bagi pengunjung, maka tuliskan besarnya tarif/ harga tiket terusan tersebut. Rincian 5 – Apakah perusahaan memenfaatkan fasilitas jaringan internet? Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika Ya dan kode ‘2’ jika Tidak. Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rincian 6 – Dalam transaksi usaha, apakah menggunakan fasilitas E-commerce? Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika Ya dan kode ‘2’ jika Tidak. E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. Rincian 7 – Apakah pembayaran dapat menggunakan kartu kredit/debit ? Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika Ya dan kode ‘2’ jika Tidak. Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar seperti yang dispesifikasikan oleh standar ISO 7810. Kartu kredit dikeluarkan oleh bank yang menjamin pemegangnya untuk dapat PEDOMAN PENCACAHAN
21
berbelanja tanpa membayar kontan dan pengeluaran belanja itu akan diperhitungkan dl rekening pemilik kartu di bank tsb; Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank. Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang tunai. Rincian 8 – Apakah perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi ? Lingkarilah jawaban yang sesuai dan pindahkan pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ jika Ya dan kode ‘2’ jika Tidak. Jika jawabannya adalah ‘Ya’ atau berkode ’1’, maka sebutkan nama asosiasi yang dimaksud. Asosiasi dimaksud adalah asosiasi yang terkait dengan usaha pariwisata yang diusahakan seperti: PHRI, ASITA, APJI (Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia) dan sebagainya. Rincian 9 –
Pekerja/karyawan tetap, pekerja tidak tetap/kontrak, pekerja asing dan pekerja Indonesia bersertifikat pariwisata pada saat pencacahan menurut jenjang pendidikan yang ditamatkan:
Isilah jumlah pekerja/karyawan yang sesuai pada saat pencacahan berdasarkan tingkat pendidikan dan dibedakan menurut kelompok Pekerja Tetap, Pekerja Kontrak, Pekerja Asing, dan Pekerja Indonesia yang Bersertifikat Pariwisata. Setiap kelompok dibedakan menurut pekerja laki-laki dan perempuan. Status pekerja : Pekerja tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja tidak tetap adalah orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut. Pekerja kontrak adalah orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu. Pekerja WNA adalah karyawan yang bukan Warga Negara Indonesia (WNI) dan bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu (sebagai pekerja kontrak). Jenjang pendidikan: PEDOMAN PENCACAHAN
22
a.
Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD). Tamat SMP adalah pekerja/karyawan yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP), Sekolah Teknik, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
b.
Tamat SMA adalah pekerja/karyawan yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas, Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan, Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.
c.
Diploma I/II adalah diploma 1 atau II pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma I dan II termasuk kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan, jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat jurusan komputer dari BSI dan sebagainya.
d.
Sarjana Muda (Diploma III) adalah pekerja/karyawan yang tamat Akademi/sarjanan muda termasuk kejuruan pariwisata misalnya: Akademi Seni Musik Indonesia, Akademi Seni Tari Indonesia, Akademi Bahasa Asing, Akademi Perhotelan dan Akademi Pariwisata, Akademi Pemerintahan Dalam Negeri dan sebagainya. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka pekerja/karyawan yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan sebagai tamat SMA.
PEDOMAN PENCACAHAN
23
e.
D IV/S1 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan sarjana, diploma IV, Akta IV & V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi termasuk program dengan jurusan pariwisata.
f.
S2/S3 adalah pekerja/karyawan yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.
Pekerja bersertifikat Pariwisata adalah pekerja yang telah memperoleh tanda atau surat keterangan tertulis dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dibentuk oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Seperti Front Office, Housekeeping, Tata Boga, Patttiserie, Food & Beverage Service, SPA, Bidang Biro Perjalanan Wisata, Tour Leader, Pemandu Wisata, Pemandu Eko Wisata, Pemandu Wisata Selam, Pemandu Wisata Museum, Terapis Air Panas, Panjat Tebing, Wisata Agro, Wisata Gua, Wisata Gunung, dan sebagainya. Rincian 10 – Jumlah pengunjung : Isilah jumlah pengunjung setiap tahun sesuai dengan tahun yang dimaksud (tahun 2011 s/d 2012). Jumlah pengunjung dibedakan menurut kewarganegaraan (Indonesia dan Asing). Jika
responden
tidak
dapat
memberikan
jawaban
jumlah
pengunjung
menurut
kewarganegaraan, maka tuliskan saja isiannya pada kolom jumlah. Rincian 11 – Fasilitas/layanan yang tersedia Isilah jenis fasilitas/layanan yang tersedia. Tuliskan kode ‘1’ jika ”Tersedia’ dan kode ‘2’ jika ‘Tidak’ untuk masing-masing point. a.
Asuransi pengunjung – pertanggungan, berupa perjanjian antara dua belah pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b.
Pusat informasi (information centre) – pusat penerangan, pemberitahuan kabar atau berita tentang sesuatu peristiwa.
c.
Interpretasi terhadap objek daya tarik – pemberian kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap objek daya tarik. Misalnya penjelasan singkat tentang asal-usul hewan di kebun binatang.
d.
Prosedur kerja penyelenggaraan kegiatan (SOP) – tahapan kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas atau metode langkah demi langkah secara pasti dalam
PEDOMAN PENCACAHAN
24
menjalankan dan memecahkan suatu masalah yang didukung dengan penggunaan peralatan pengawasan. e.
Prosedur keamanan dan keselamatan pengunjung termasuk jalur evakuasi – tahapan kegiatan untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung serta tata cara pengungsian atau pemindahan pengunjung dari lokasi bencana (kecelakaan, daerah berbahaya) ke tempat yang aman.
f.
Jasa pramuwisata – layanan yang diberikan oleh petugas pariwisata (pemandu wisata) yang berkewajiban memberikan petunjuk dan informasi yang dibutuhkan wisatawan (pengunjung).
g.
Toilet umum – tempat/ fasilitas untuk keperluan cuci tangan dan cuci muka, serta kamar kecil (kakus).
h.
Area parkir – wilayah terbuka tempat menghentikan atau menaruh kendaraan bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.
i.
Tempat ibadah – ruangan/ fasilitas yang disediakan bagi pengunjung untuk melakukan ibadah.
j.
Layanan makan minum (restorasi) – tersedianya restoran (rumah makan, kios, gerai) yang menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung.
k.
Toko/kios cenderamata – kedai berupa bangunan permanen tempat menjual barangbarang sebagai kenang-kenangan (pertanda ingat, tanda mata) dari lokasi daya tarik wisata.
Rincian 12. - Luas wilayah objek daya tarik wisata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . M2. Tuliskan luas seluruh wilayah objek daya tarik wisata yang dimiliki/ dikelola dalam satuan meter persegi. Kemudian pindahkan kedalam kotak yang tersedia. Jika luasnya tidak diketahui karena batasannya tidak jelas, maka cukup dituliskan kode’9999999’ pada kotak yang tersedia. Rincian 13. - Luas dan kapasitas area parkir: Isilah luas lahan/ area parkir dan kapasitas parkir kendaraan untuk masing-masing jenis kendaraan. Jenis kendaraan dikelompokan menurut: a.
Sepeda Motor dan sejenisnya;
b.
Mobil dan sejenisnya;
c.
Bis dan sejenisnya.
PEDOMAN PENCACAHAN
25
Rincian 14. – Sumber penyediaan air bersih: Lingkarilah kode ‘1’ (Air Tanah) apabila usaha tersebut hanya menggunakan sumber air bersihnya berasal dari dalam tanah atau mata air yang dikelola sendiri. Lingkari kode ‘2’ (PDAM) apabila usaha tersebut menggunakan sumber air bersihnya hanya berasal dari Perusahaan Air Minum (PDAM). Lingkarilah kode ‘3’ (Air Tanah & PDAM) apabila usaha tersebut menggunakan sumber air bersihnya berasal dari Air Tanah & PDAM. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka seharihari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Rincian 12. - Sistem tenaga listrik : Sistem tenaga listrik adalah suatu sistem yang berfungsi untuk membangkitkan, mentransmisikan dan mendistribusikan energi listrik dari pusat pembangkit sampai konsumen. a.
Sumber energi listrik: Lingkarilah kode ‘1’ jika sumber energi listriknya hanya berasal dari PLN; pilih kode ‘2’ (‘Internal’) jika hanya menggunakan sumber energi listrik yang dibangkitkan sendiri seperti Genset (generator); dan pilih kode ‘3’ (‘PLN dengan backup internal’) apabila menggunakan sumber energi listrik dari PLN dan Internal (genset). Kemudian masukan kode yang dilingkari tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
b.
Jika R.15a berkode 2, tuliskan kapasitas daya listrik internal : . . . . . .
(Kwh).
Tuliskan kapasitas daya listrik internal yang tersedia dalam Kwh jika menggunakan sumber energi listrik internal (Rincian 15a. berkode 2 atau 3). Kemudian pindahkan kedalam kotak yang tersedia. Rincian 16. - Sistem pengolahan limbah: Lingkarilah kode ‘1’ (Instansi Pengolah Limbah Internal) apabila usaha/ perusahaan tersebut mempunyai dan menggunakan pengolah limbah sendiri. Lingkarilah kode ‘2’ (Keluar Kawasan) apabila limbah dari usaha tersebut dibuang langsung keluar kawasan tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu. Lingkarilah kode ‘3’ (Dibakar, ditimbun) jika limbah tersebut hanya dibakar atau ditimbun di dalam tanah saja. Lingkarilah kode ‘4’ (Lainnya) jika limbah tersebut dibiarkan saja. Kemudian masukan kode tersebut ke dalam kotak yang tersedia. PEDOMAN PENCACAHAN
26
Sistem pengolahan limbah (sewerage system) adalah infrastruktur yang dibangun khusus untuk menangani, menyalurkan dan mengolah limbah baik cair maupun padat agar dapat dikembalikan dan diterima oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan (relatif aman). Rincian 17. - Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ? Lingkari kode ‘1’ apabila memberlakukan konsep 3R tersebut dan pilih kode ‘2’ apabila tidak memberlakukan konsep 3R dalam menjalankan usahanya. Konsep 3R yaitu: 1.
Reduce (Mengurangi); Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknya sampah wadah produk di rumah Anda.
2.
Reuse (Menggunakan Kembali); Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantung kertas yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.
3.
Recycle (Mendaur Ulang); Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada prinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materialnya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.
BLOK IV.
PENDAPATAN/PENGELUARAN USAHA TAHUN 2012
Rincian 1 - Pendapatan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai pendapatan perusahaan/usaha dari kegiatan utama selama tahun 2012 (isian dalam satuan rupiah).
PEDOMAN PENCACAHAN
27
Pendapatan dimaksud adalah seluruh pendapatan utama dan pendapatan lainnya yang terkait dengan kegiatan/usaha yang dilakukan. Rincian 2 - Pengeluaran Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional kantor perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha, termasuk upah/gaji pekerja/karyawan selama tahun 2012 (isian dalam satuan rupiah). BLOK V.
PERMODALAN
Rincian 1. – Status Permodalan Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai status permodalan perusahaan/usaha. Isilah jawaban pada kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Fasilitas PMDN; kode ‘2’ apabila “Fasilitas PMA’; dan kode ‘3’ apabila ‘Non Fasilitas’. PMDN adalah Penanaman Modal Dalam Negeri; PMA adalah Penanaman Modal Asing; dan Non Fasilitas adalah status permodalan sendiri yang tidak masuk kelompok PMDN maupun PMA. Rincian 2. – Persentase Permodalan Isilah persentase permodalan sesuai dengan sumber permodalan. Sumber permodalan dibagi berdasarkan Pemerintah pusat/ daerah, Swasta nasional/ perorangan dan Asing. Rincian 3. – Sumber Modal Lingkarilah jawaban yang sesuai dan salin kedalam kotak yang tersedia. Kode ‘1’ apabila ‘Modal Perseorangan atau “Modal Saham’; kode ‘2’ jika ’Hibah’; kode ’3’ apabila “Pinjaman Bank’; dan kode ‘4’ apabila ‘Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank’. Modal Sendiri. Modal Sendiri adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; berupa harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan modal sendiri. Modal Saham. Modal Saham adalah bukti kepemilikan peserta (andil atau sero) permodalan pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, yang memiliki hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor.
PEDOMAN PENCACAHAN
28
Hibah. Hibah adalah pemberian modal secara sukarela dengan mengalihkan hak atas sesuatu kekayaaan (uang, barang, dan sebagainya) kepada perusahaan atau pihak lain. Pinjaman Bank. Pinjaman Bank adalah memakai uang dari Pihak Bank untuk waktu tertentu dan syarat-syarat sesuai ketentuan Bank untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan. Pinjaman Lembaga Keuangan Bukan Bank. Pinjaman lembaga Keuangan Bukan Bank adalah Pinjaman yang berasal dari Lembaga keuangan non Bank berupa uang untuk waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan pinjaman untuk melakukan investasi dan operasional kerja perusahaan. BLOK VI.
CATATAN
Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan catatan-catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas. BLOK VII.
PENGESAHAN
Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan nama, jabatan dan tanda tangan responden (yang memberi jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan ulang.
PEDOMAN PENCACAHAN
29