SURVEI ALIRAN PANAS DAERAH PANAS BUMI WAY SELABUNG KABUPATEN OGAN KEMIRING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Oleh : Moch. Budiraharja, Arif Munandar Keywords : panas bumi, temperatur, gradien termal, aliran panas, kompilasi.
SARI Secara administratif daerah panas bumi Way Selabung termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Mekakau Ilir, Kabupaten Ogan Kemiring Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Gejala panas bumi di daerah survei ditandai dengan kemunculan manifestasi panas bumi berupa lima mata air panas dengan temperatur berkisar antara 44,4 – 92,5 oC. Pengukuran temperatur dasar lubang memperlihatkan temperatur berkisar antara 26,14 hingga 37,22 oC dengan rata-rata 28,71 oC. Nilai gradien termal permukaan yang terukur berkisar antara 0,003 hingga 1,470 oC/m dengan rata – rata 0,078 oC/m. Nilai aliran panas (heat flow) permukaan daerah survei berkisar antara 0,009 hingga 3,477 W/m2, dengan rata-rata 0,220 W/m2. Terdapat konsistensi zona anomali hasil pengukuran temperatur dasar lubang, gradien termal dan aliran panas kesemuanya terkonsentrasi di sekitar pemunculan manifestasi air panas Way Selabung memanjang ke arah air panas Lubuk Suban dengan luas sekitar ± 3,95 km2.
1.
PENDAHULUAN
Sumatera bagian selatan. Daerah ini
Daerah panas bumi Way Selabung
juga berada pada graben yang terbentuk
terletak di Kecamatan Mekakau Ilir,
akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera.
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,
Secara umum, daerah ini disusun oleh
Provinsi
Secara
batuan vulkanik dan batuan sedimen
pada
klastik yang berumur Tersier hingga
koordinat 360000 – 376000 mT dan
Kuarter. Penyebaran batuan di daerah
9468000 – 9486000 mU pada proyeksi
panas
peta
dikelompokkan ke dalam 15 satuan
geografis
Sumatera area
Universal
Selatan.
survei
berada
Tranverse
Mercator
bumi
(UTM) Datum WGS 1984 zona 48
batuan
belahan bumi selatan dengan luas area
Jangkang,
2
yaitu
Way
satuan
satuan
Selabung
Lava
Akar
Batupasir,
satuan
satuan
Lava
survei sekitar 16 x 18 km (Gambar 1).
Lava
Pencapaian ke lokasi penyelidikan dapat
Pematang Gong, satuan Breksi Tua,
di tempuh melalui darat dengan rute
satuan Aliran Piroklastik Ranau, satuan
Bandung-Merak,
Aliran
dilanjutkan
dengan
Asadimana,
Piroklastik
Sapatuhu,
satuan
kapal laut Merak-Bakauhuni kemudian
Jatuhan Piroklastik Ranau, satuan Lava
Bakeuhuni-Way Selabung atau dapat
Laai, satuan Lava Bengkok, satuan Lava
pula melalui pesawat udara dari Jakarta-
Pandan, satuan Lava Gedang, satuan
Palembang/Lampung
Lava Perean, satuan Lava Tebat Gayat
dan
dilanjutkan
perjalanan darat ke lokasi.
dan Aluvium.
Survei aliran panas ini dilakukan untuk
Struktur
memetakan aliran panas dangkal secara
didominasi oleh arah baratlaut–tenggara
vertikal dan horizontal
yang terpotong oleh sesar dengan arah
prospek
dengan
pada daerah tujuan
geologi
yang
berkembang
untuk
baratdaya– timurlaut dan arah utara–
mengetahui dan memastikan sebaran
selatan. Mata air panas yang muncul di
prospek panas dan aliran panas dangkal
permukaan dikontruksi oleh pengaruh
secara vertikal dan horizontal dengan
dari intersection atau pertemuan antara
membandingkan
batuan
sesar Sumatera dengan antitetiknya,
dan fluida dalam sistem panas bumi di
sehingga menghasilkan zona permeabel
daerah Sumani.
yang sangat baik untuk meloloskan
2.
fluida panas ke permukaan.
karakteristik
LANDASAN GEOSAINS
2.1 Geologi
2.2 Geokimia
Daerah panas bumi Way Selabung
Manifestasi panas bumi di permukaan
berada
muncul berupa lima mata air panas yaitu
pada
busur
magmatik
dan
merupakan salah satu segmen Sesar
mata air panas
air panas
Way
Selabung 1 (APW1), air panas Way
air panas Way Selabung 2 dan Way
Selabung 2 (APW1), air panas Way
Selabung 3 terletak sangat dekat pada
Selabung 3 (APW3),
air panas Lubuk
garis Meteoric Water Line (MWL). Hal ini
Suban (APL) dan air panas Selabung
menunjukkan bahwa mata air panas
Damping. Temperatur terukur pada lima
tersebut sangat dipengaruhi oleh air
mata air panas tersebut berkisar antara
meteorik atau air permukaan. Sementara
44,4 – 92,5 oC, dengan debit antara 0,05
air panas yang lain, yaitu air panas Way
l /detik – 0,5 l/detik.
Selabung 1, Lubuk Suban, Selabung
Hasil pengeplotan pada diagram segitiga
Damping,
Cl-SO4-HCO3 menunjukkan bahwa air
menunjukkan
panas daerah Way Selabung pada
oksigen berkisar antara 1,14 – 1,84‰
umumnya bertipe klorida bikarbonat atau
sehingga pada plot tersebut berada di
klorida sulfat dan juga tipe bikarbonat.
sebelah kanan menjauhi garis MWL,
Mata air panas dengan temperatur relatif
sebagai indikasi bahwa pembentukan
rendah (air panas Way Selabung 3, dan
mata air panas berhubungan dengan
Selabung Damping) termasuk ke dalam
adanya interaksi antara fluida panas
tipe bikarbonat, sementara mata air
pada sistem panas bumi dengan batuan
panas dengan temperatur lebih tinggi
yang
Arumatai
dan
adanya
Kota
Batu
pengayaan
menyebabkan
terjadinya
18
termasuk ke dalam tipe klorida sulfat
pengkayaan O.
ataupun klorida bikarbonat.
Temperatur bawah permukaan dihitung
Plotting
pada
diagram
Na-K-Mg
dengan menggunakan geotermometer
menunjukkan bahwa air panas Way
Na-K terhadap sampel yang ada. Hasil
Selabung 1 dan Way Selabung 3 berada
penghitungan umumnya menunjukkan
pada daerah partial equilibrium yang
temperatur berkisar antara 146-176oC,
mengindikasikan bahwa reaksi antara
hanya
fluida dengan batuan reservoir telah
Damping dan Kota Batu saja yang
mencapai
sebagian.
menunjukkan temperatur antara 216-
Sementara untuk sampel air panas yang
232oC. Namun hasil perhitungan dari
lain berada pada daerah
sampel air panas Selabung Damping
kesetimbangan
immature
sampel
Selabung
dan
panas tersebut telah tercampur dengan
berdasarkan
air dingin di permukaan dengan proporsi
segitiga Na-K-Mg, kedua sampel air
yang tinggi.
panas tersebut berada pada daerah 18
terhadap δ O, memperlihatkan bahwa
Batu
panas
water, lebih mengindikasikan bahwa air
Hasil analisis isotop pada grafik δD
Kota
air
diragukan
analisis
pada
karena diagram
immature water sehingga dianggap tidak mencerminkan kondisi reservoir.
2.3 Geofisika
respon batuan sedimen berupa batu
Anomali magnet total memperlihatkan
pasir.
anomali tinggi di sebelah baratdaya dan
tahanan jenis yang berarah baratlaut-
anomali rendah di sebelah timutlaut.
tenggara
Secara
Sesar Besar Sumatera.
umum,
anomali
ini
juga
Sedangkan
lineasi
diperkirakan
sebaran
akibat
kontrol
memperlihatkan pola kelurusan berarah
Sebaran nilai tahanan jenis relatif tinggi
baratlaut-tenggara.
di
Pengukuran gaya berat memperlihatkan
diperkirakan respon batuan piroklastik
daerah anomali sisa tinggi terletak di
produk Sapatuhu yang tersusun dari
sebelah baratdaya dan anomali rendah
lava andesit, batu apung dan juga
di sebelah timurlaut. Anomali tinggi di
konglomerat. Di bagian timurlaut nilai
baratdaya
tinggi diduga sebagai respon batu pasir
diinterpretasikan
sebagai
bagian
dan
batuan vulkanik, sedangkan anomali
kering
rendah
perbukitan terjal dan tandus.
di
sebelah
diinterpretasikan
timur
laut
membentuk
timurlaut
topografi
batuan
Mata air panas Way Selabung, Selabung
berada
pada
Damping, dan Lubuk Suban berada di
Selatan.
Pola
satuan lava (Akar jangkang) yang pada
dominasi
bentangan AB/2 250 dan 500 m terukur
arah baratlaut-tenggara dan baratdaya-
relatif rendah dan pada bentangan AB/2
timurlaut.
ini
800 dan 1000 m semakin meninggi.
diperkirakan berhubungan dengan Sesar
Diduga pada kedalaman dangkal satuan
Sumatera dan antitetiknya.
lava tersebut mengalami alterasi oleh
sedimen
tersier
sebagai
yang
timur
yang
cekungan
Sumatera
kelurusan
memperlihatkan
Pengukuran
Kelurusan-kelurusan
geolistrik
tahanan
jenis
fluida
panas
sehingga
menurunkan
memperlihatkan sebaran tahanan jenis
besaran fisis dalam hal ini tahanan
relatif rendah mengisi bagian tengah ke
jenisnya, tetapi proses alterasi tersebut
arah barat dengan arah lineasi baratlaut-
hanya terjadi di permukaan sehingga
tenggara
sampai
pada bentangan AB/2 800 dan 1000 m
Korelasi
(penetrasi lebih dalam) tahanan jenis
dengan peta geologi, kemungkinan nilai
yang terukur kembali tinggi sebagai
rendah yang dipermukaan merupakan
respon batuan lava yang segar.
respon jatuhan batuan piroklastik produk
Hasil
Ranau yang berkomposisi batu apung
memperlihatkan sebaran tahanan jenis
dan debu vulkanik yang mengisi celah
secara
depresi di daerah ini, sedangkan nilai
lineasi berarah baratlaut-tenggara yang
rendah yang bagian dalam merupakan
diinterpretasikan sebagai struktur sesar
bentangan
yang AB/2
terindikasi 1000
m.
pengukuran
lateral
magnetotellurik
memperlihatkan
pola
Dilihat dari atas hingga ke bawah, pola
3. METODOLOGI
lineasi tersebut cenderung mengalami
Secara garis besar metode survei aliran
pergeseran
berlawanan
panas dangkal terdiri pengeboran lubang
dengan arah jarum jam. Pergeseran ini
dengan kedalaman antara 5 – 10 m,
sebagai indikasi adanya pergerakan aktif
pengukuran temperatur dasar lubang
dari Sesar Besar Sumatera. Sesar-sesar
dengan
menggunakan
thermometer
aktif inilah yang diperkirakan menjadi
digital,
pengukuran
konduktivitas
pengontrol utama sistem panas bumi di
batuan/tanah
daerah ini. Di sebelah baratdaya daerah
sebaran temperatur dasar lubang, peta
survei terlihat adanya sebaran tahanan
sebaran gradien temperatur permukaan
jenis rendah dari elevasi 250 meter
dan
hingga elevasi -500 meter. Tahanan
permukaan.
jenis ini diinterpretasikan sebagai batuan
4. HASIL SURVEI
penudung pada sistem panas bumi
Penyebaran lubang bor sebagaimana
daerah Way Selabung. Pada elevasi
terlihat pada Gambar 4. Pengeboran
-750
jenis
dilakukan dengan menggunakan hand
rendah tersebut cenderung mengecil
auger dan mesin bor portabel sebanyak
dan mulai muncul tahanan jenis sedang.
36 lubang bor dengan kedalaman antara
Tahanan
5 - 10 meter dengan diameter lubang
arah
meter
yang
sebaran
jenis
tahanan
sedang
ini
dan
peta
pembuatan
sebaran
aliran
peta
panas
diinterpretasikan sebagai batas antara
berukuran 2 ½”.
batuan penudung dan puncak zona
Pengukuran
reservoir.
setelah lubang dianggap stabil dan
Kompilasi dari metode geologi, geofisika
dilakukan
dan
menghidari
pengaruh
permukaan,
terutama
geokimia
kumpulan
menunjukkan
anomali
dengan
luas
Daerah
yang
yang
prospek
adanya
berkorelasi
pada
pagi
dilakukan
hari
untuk
panas untuk
dari
daerah/
bumi.
lokasi yang terbuka atau terkena sinar
anomali
matahari secara langsung. Dari hasil
berdasarkan metode geofisika adalah
pengukuran diketahui temperatur dasar
tahanan jenis rendah, gaya berat tinggi
lubang berkisar antara 26,14 hingga
dan
37,22 oC dengan rata-rata 28,71 oC.
magnet
berdasarkan ditunjukkan
panas
temperatur
diasumsikan
rendah, geologi
dan
geokimia
Hasil
pengukuran
nilai
konduktivitas
kerapatan
liniasi
panas (k) menunjukkan bahwa rata-rata
CO2
tinggi
nilai konduktivitas adalah 3,25 W/m.K
terdapat di baratdaya daerah survei
dengan kisaran nilai antara 2,67 hingga
struktur,
Hg
oleh
sedangkan
dan
yang 2
dengan luas sekitar 27 km (Gambar 3).
3,59
W/m.K.
Pada
umumnya
nilai
konduktivitas
batuan
semakin
rambatan panas yang menghasilkan
tinggi pada batuan yang masih segar
fluida panas. Luas areal daerah anomali
kondisinya
yang
temperatur dasar lubang bor daerah
mengandung mineral mafik tinggi (basa
survei mencapai ± 4,09 km2 (garis biru
dan ultrabasa) umumnya mempunyai
putus-putus pada Gambar 5).
nilai k lebih tinggi dari pada batuan
4.2 Sebaran
selain
berkomposisi
akan
itu
asam,
batuan
hal
ini
Gradien
Temperatur
Permukaan
karena
kandungan mineral mafik yang tersusun
Nilai
gradien
temperatur
oleh unsur logam magnesium (Mg) dan
yang
terukur
berkisar antara
besi (Fe).
hingga 1,470 oC/m dengan rata – rata
4.1 Sebaran
Temperatur
Dasar
Lubang Bor Penghitungan temperatur
0,003
0,078 oC/m. Penyebaran zona anomali gradien temperatur permukaan daerah
statistik dasar
menggunakan
permukaan
terhadap
survei berada di sekitar manifestasi mata
dengan
air panas Way Selabung sampai ke
probabilitas
mata iar panas Lubuk Suban. Dengan
lubang
grafik
mengambil
o
yang
didapatkan luas zona anomali gradien
mempunyai nilai lebih tinggi dari nilai
temperatur permukaan di daerah survei
ambang
tersebut
mencapai ± 3,95 km2 (garis biru putus-
anomali.
Penyebaran
C,
sehingga
temperatur
adalah
temperatur
zona
anomali
nilai
latar
0,308
o
diperoleh nilai ambang sebesar 30,32
C/m,
putus pada Gambar 6).
temperatur lebih dari 30,32 oC hanya
4.3 Sebaran Aliran Panas Permukaan
meliputi lokasi di sekitar manifestasi air
Nilai aliran panas (heat flow) permukaan
panas Way Selabung ke arah mata air
daerah
penyelidikan
berkisar
antara
2
panas Lubuk Suban dimana lingkungan
0,009 hingga 3,477 W/m , dengan rata-
geologinya berada pada batuan vulkanik
rata 0,220 W/m2. Penyebaran zona
Lava Asadimana, Piroklastik Ranau dan
anomali aliran panas permukaan daerah
Piroklastik Sapatuhu. Zona anomali ini
survei berada di sekitar manifestasi mata
berada pada zona Sesar Akarjangkang
air panas Way Selabung sampai ke
yang berarah utara - selatan sehingga
mata iar panas Lubuk Suban . Dengan
menjadikan
daerah
menggunakan nilai latar 0,768 W/m2 luas
kemampuan
untuk
ini
memiliki
meloloskan
air
zona anomali aliran panas mencapai
permukaan (meteoric water) ke bawah
±3,94 km2 (garis biru putus-putus pada
permukaan, berinteraksi dengan fluida
Gambar 7).
magmatik dan gas-gas vulkanik yang berasal dari tubuh magma dan terjadi
5. PEMBAHASAN Hasil
pengukuran
dengan munculnya tubuh basalt yang dasar
berumur Kuarter dengan permeabilitas
sumur, gradien temperatur permukaan
yang terbentuk akibat perpotongan sesar
dan aliran panas permukaan di daerah
Way
survei menunjukkan bahwa seluruh zona
Akarjangkang
anomali berada di sekitar pemunculan
hidrogeologi
mata air panas Way Selabung dan
(discharge).
Lubuk
6. KESIMPULAN
Suban
temperatur
yang
lingkungan
Selabung,
Kotadalam
dalam di
suatu
daerah
dan pola
lepasan
geologinya berada pada batuan vulkanik
Dari hasil survei aliran panas permukaan
Lava Asadimana, Piroklastik Ranau dan
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
Piroklastik Sapatuhu dan di kontrol oleh
berikut :
Sesar Akarjangkang yang berarah utara
Pengukuran temperatur dasar lubang
- selatan.
memperlihatkan temperatur berkisar
Daerah panas bumi Way Selabung
antara 26,14 hingga 37,22 oC dengan
berada
rata-rata 28,71 oC.
pada
busur
magmatik
dan
merupakan salah satu segmen Sesar
Nilai gradien termal permukaan yang
Sumatera bagian selatan. Daerah ini
terukur berkisar antara 0,003 hingga
juga berada pada suatu graben yang
1,470 oC/m dengan rata – rata 0,078
terbentuk akibat adanya aktivitas Sesar
o
Sumatera. Secara umum, daerah ini
Nilai
C/m. aliran
panas
(heat
flow)
disusun oleh batuan vulkanik dan batuan
permukaan daerah survei berkisar
sedimen klastik yang berumur Tersier
antara 0,009 hingga 3,477 W/m2,
hingga Kuarter.
dengan rata-rata 0,220 W/m2.
Sistem panas bumi di daerah Way
Meskipun terdapat konsistensi zona
Selabung berada pada kedua tatanan
anomali hasil pengukuran temperatur
geologi tersebut, di mana di bagian
dasar lubang, gradien termal dan
baratnya
batuan
aliran panas yang terkonsentrasi di
yang
sekitar pemunculan manifestasi air
dengan
panas Way Selabung memanjang ke
pembentukan kaldera dan kawah serta
arah air panas Lubuk Suban namun
di bagian tengahnya terbentuk jalur
hal
depresi Kepayang yang diakibatkan oleh
gambaran secara pasti mengenai
pola merencongnya sesar Sumatera.
area prospek panas bumi di daerah
Pembentukan sistem panas bumi di
tersebut
daerah Way Selabung berhubungan
contoh dan pengukuran temperatur
vulkanik membentuk
didominasi
oleh
(andesit-basalt) tubuh
strato
ini
tidak
dapat
dikarenakan
memberikan
pengambilan
hanya dilakukan pada kedalaman 5 – 10 meter. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
semua
pihak
yang
telah
membantu serta memberi kemudahan dalam mengakses data yang diperlukan dalam pembuatan tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA Fournier, R.O., (1981), Application of Water
Geochemistry
Exploration
and
Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei Aliran Panas Daerah Panas Bumi
Geothermal
Bittuang, Kabupaten Tana Toraja,
Reservoir
Engineering, “Geothermal System :
Sulawesi
Selatan,
Principles and Case Histories”. John
Daya Geologi.
Pusat
Sumber
Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei
Willey & Sons, New York. Giggenbach, W.F., (1988), Geothermal
Aliran Panas Daerah Panas Bumi
Solute Equilibria Deviation of Na – K -
Suwawa, Kabupaten Bone Bolango,
Mg – Ca Geo Indicators, Geochemica
Gorontalo,
Acta 52, 2749 – 2765.
Geologi.
Mahon K., Ellis, A.J., (1977), Chemistry
Pusat
Sumber
Tim Survei Aliran Panas (2012), Survei Aliran Panas Daerah Panas Bumi
and Geothermal System, Academic
Lompio-Tambu,
Press, Inc. Orlando.
Kabupaten
Donggala, Sulawesi Tengah, Pusat
Stuwe, K. (2007), Geodinamics of The
Sumber Daya Geologi.
Lithosphere, 2th edition, Springer
Tim
Berlin.
Daya
Survei
MT
(2011),
Survei
Magnetotellurik Daerah Panas Bumi
Tim Pengembangan Metode Termal (1997), Pengukuran Aliran Panas
Way
Daerah
Selatan, Sumatera Selatan, Pusat
Guci-
Jawa
Tengah,
Terpadu
Geologi
Geokimia
dan
Geofisika Daerah Panas Bumi Way
Lainea, Kabupaten Konawe Selatan,
Selabung, Kabupaten OKU Selatan,
Sulawesi Tenggara, Pusat Sumber
Sumatera Selatan, Pusat Sumber
Daya Geologi.
Daya Geologi.
Tim Survei Aliran Panas (2011), Survei Aliran Panas Daerah Panas Bumi
Selatan, Pusat Sumber Daya Geologi.
OKU
Tim Survei Terpadu (2011), Survei
Aliran Panas Daerah Panas Bumi
Kampala, Kabupaten Sinjai, Sulawesi
Kabupaten
Sumber Daya Geologi.
PPPTMGB “LEMIGAS”. Tim Survei Aliran Panas (2011), Survei
Selabung,
.
Gambar 1 Peta Lokasi Daerah Survei
Gambar 2 Peta Geologi Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 3 Peta Kompilasi Geologi, Geokimia dan Geofisika Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 4 Peta Sebaran Titik Bor dan Pengambilan Sampel Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 5 Peta Sebaran Temperatur Dasar Lubang Bor Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 6 Peta Sebaran Gradient Temperatur Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 7 Peta Sebaran Aliran Panas Permukaan Daerah Panas Bumi Way Selabung
Gambar 8 Peta Kompilasi Geosains dan Aliran Panas Daerah Panas Bumi Way Selabung