Lampiran 13
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2011 I.
PENDAHULUAN Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan Surat Berharga Negara ini disusun untuk memenuhi
amanat pasal 16 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara dan pasal 27 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara. Selain itu, laporan ini juga disusun agar seluruh pihak yang berkepentingan dapat mengetahui secara jelas dan transparan informasi terkait dengan pengelolaan Surat Berharga Negara. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mengelola keuangan negara secara transparan, profesional dan bertanggung jawab. Seluruh angka dan data yang digunakan dalam laporan ini meliputi realisasi selama satu tahun anggaran yang dimulai 1 Januari 2011 dan berakhir 31 Desember 2011, kecuali secara jelas dinyatakan lain. Surat Berharga Negara (SBN) terdiri atas Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Secara umum, SUN dapat dibedakan atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) yang berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dan Obligasi Negara (ON) yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan. Menurut denominasi mata uangnya, ON yang telah diterbitkan Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu ON berdenominasi Rupiah dan ON berdenominasi valuta asing. Menurut jenis tingkat bunganya, ON dapat dikelompokkan ke dalam ON dengan tingkat bunga tetap dan ON dengan tingkat bunga mengambang. Selain itu, Pemerintah juga telah menerbitkan ON tanpa bunga yaitu Zero Coupon (ZC). Sementara itu, Surat Berharga Syariah Negara mulai diterbitkan pada tahun 2008 dengan denominasi Rupiah dan tingkat imbalan tetap (Fixed Rate). Berikut ini adalah gambaran struktur Surat Berharga Negara secara umum pada tahun 2011:
Surat Berharga Negara Surat Utang Negara
Surat Berharga Syariah Negara
Dapat Diperdagangkan
Tidak Dapat Diperdagangkan
Dapat Diperdagangkan
1. Zero Coupon (SPN, ZC) 2. Fixed Coupon (Rpiah, USD, Yen) 3. Variable Coupon
1. Fixed Coupon (Surat Utang)
1. Zero Coupon (SPN) 2. Fixed Coupon (Rupiah, USD)
Gambar 1. Struktur Surat Berharga Negara
Tidak Dapat Diperdagangkan 1. Fixed Coupon (SDHI)
II. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SUN TAHUN 2011 Target pembiayaan APBN-Perubahan tahun 2011 dari SBN Neto ditetapkan sebesar Rp 126,6 triliun. Realisasi SBN Neto tahun 2011 mencapai 95,58% . Jumlah nominal tersebut merupakan target neto, yaitu jumlah penerbitan SUN baru setelah dikurangi dengan jumlah SUN yang jatuh tempo maupun dibeli kembali oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo (buyback). Untuk melaksanakan hal tersebut, dalam rangka pengelolaan portofolio SUN dilakukan kegiatan : A. Penerbitan Obligasi Negara dalam Rupiah Obligasi Negara (ON) dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2011 dilelang sebanyak 24 kali, yang dilakukan sejak bulan Januari sampai Desember 2011. Penerbitan Obligasi Negara secara reguler dilakukan dengan cara lelang di pasar perdana. Pada setiap penerbitan, jumlah penawaran yang dimenangkan lebih rendah dari jumlah penawaran yang masuk dengan bid to cover ratio berkisar dari 1,02 kali sampai 56,63 kali Total nilai net nominal ON dalam denominasi Rupiah yang diterbitkan pada tahun 2011 dengan tingkat bunga tetap (Fixed Rate) adalah sebesar Rp.99.514 triliun, ON dengan tingkat bunga mengambang (Variable Rate) dan ON dengan pembayaran bunga secara diskonto (Zero Coupon) tidak diterbitkan pada tahun 2011, serta ORI diterbitkan sebesar Rp 11,00 triliun. Penerbitan ON dalam denominasi Rupiah mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain: (i) struktur jatuh tempo utang yang sudah ada, (ii) pengembangan pasar sekunder SUN, dan (iii) cost of borrowing. Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) yang dilakukan sebanyak 1 kali penerbitan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memperluas basis investor SUN dan ditujukan untuk investor cara bookbuilding melalui Agen Penjual yang diseleksi oleh Panitia Seleksi. Penerbitan ORI008 tersebut mendapat sambutan yang cukup positif dari masyarakat, terbukti dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp11,00 triliun. B. Penerbitan Surat Perbendaharaan Negara (SPN) SPN adalah Surat Utang Negara yang jangka waktu jatuh temponya sampai dengan 12 bulan. Pada tahun 2011, Pemerintah menerbitkan 23 seri SPN, dengan total penerbitan SPN mencapai Rp 40 triliun, dengan rincian sebagai berikut: No
Seri
Tanggal Penerbitan
Jatuh Tempo
Kupon
Face Value
1
SPN03111118
16 Agustus 2011
18 Nopember 2011
-
1,300,000,000,000
2
SPN03111228
29 September 2011
28 Desember 2011
-
150,000,000,000
3
SPN03120105
04 Oktober 2011
05 Januari 2012
-
750,000,000,000
2
No 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Seri
Tanggal Penerbitan
Jatuh Tempo
SPN03120119 SPN03120202 SPN03120223 SPN12120818 SPN12120914 SPN12121005 SPN12121102 SPN20110623 SPN20110706 SPN20110720 SPN20110804 SPN20110922 SPN20111006 SPN20111020 SPN20120209 SPN20120309 SPN20120406 SPN20120504 SPN20120608 SPN20120706
18 Oktober 2011 01 Nopember 2011 24 Nopember 2011 16 Agustus 2011 29 September 2011 04 Oktober 2011 01 Nopember 2011 22 Maret 2011 05 April 2011 19 April 2011 03 Mei 2011 23 Juni 2011 05 Juli 2011 19 Juli 2011 08 Februari 2011 10 Maret 2011 05 April 2011 03 Mei 2011 07 Juni 2011 07 Juli 2011
19 Januari 2012 02 Februari 2012 23 Februari 2012 18 Agustus 2012 14 September 2012 05 Oktober 2012 02 Nopember 2012 23 Juni 2011 06 Juli 2011 20 Juli 2011 04 Agustus 2011 22 September 2011 06 Oktober 2011 20 Oktober 2011 09 Februari 2012 09 Maret 2012 06 April 2012 04 Mei 2012 08 Juni 2012 06 Juli 2012
Kupon
Face Value -
200,000,000,000 1,100,000,000,000 300,000,000,000 1,800,000,000,000 2,050,000,000,000 4,100,000,000,000 4,350,000,000,000 2,000,000,000,000 2,000,000,000,000 600,000,000,000 2,000,000,000,000 100,000,000,000 1,400,000,000,000 550,000,000,000 3,800,000,000,000 3,450,000,000,000 950,000,000,000 700,000,000,000 4,150,000,000,000 2,200,000,000,000 40,000,000,000,000
Tabel 1 Jenis dan Outstanding SPN tahun2011 Untuk meningkatkan minat investor atas instrumen SPN dan mendorong perkembangan pasar SPN, Pemerintah telah melakukan perubahan terhadap PP nomor 11 tahun 2006 dengan menerbitkan PP Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan atas diskonto SPN, dimana pemungutan pajak atas diskonto SPN dilakukan di pasar sekunder dan pada saat jatuh tempo dengan tarif sebesar 20% final. C. Penerbitan Obligasi Negara dalam Valuta Asing (International Bonds) Total penerbitan International Bonds dalam tahun 2011 mencapai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 21,44 triliun. Mempertimbangkan daya serap pasar SBN domestik, pada tahun 2011 dilaksanakan 1 kali penerbitan International Bonds yaitu pada bulan Mei 2011 yaitu seri RI0521 dengan tingkat yield 4,875%. Penerbitan Obligasi Negara di pasar internasional pada tahun 2011 ini adalah untuk keduabelas kalinya sejak penerbitan pertama pada tahun 2004 lalu. Sebagaimana penerbitan sebelumnya, penerbitan pada tahun 2011 ini juga mendapatkan sambutan yang baik di pasar internasional. Hasil penerbitan ini menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap manajemen fiskal dan prospek ekonomi Indonesia jangka panjang.
3
Sehubungan dengan kinerja penerbitan International Bonds pada tahun 2008, telah diperoleh penghargaan internasional, yaitu The Assets Triple A Deal of The Year 2008 untuk kategori sebagai berikut: 1. Best Issuer; 2. Best Sovereign Bond untuk penerbitan Obligasi Negara dalam valuta asing seri INDO-18 dan INDO38; 3. Best Deal in Indonesia untuk penerbitan Obligasi Negara dalam valuta asing seri INDO-18 dan INDO-38. The Asset sebagai salah satu media keuangan internasional memberikan penghargaan tersebut karena menilai Indonesia telah berhasil dalam menerbitkan Obligasi Negara dalam valuta asing dengan tenor 10 dan 30 tahun di tengah-tengah krisis keuangan global yang penuh tantangan. D. Pelaksanaan Debt Switching/Buyback Total pelaksanaan debt switching pada tahun 2011 adalah sebanyak 4 kali dengan jumlah nominal SUN yang ditukar sebesar Rp.664 miliar. No
Tanggal Debtswitch
Penawaran yang Masuk
Jumlah Dimenangkan
1 2
31-Jan-2011 4-May-2011
2,172,000.0 291,000.0
233,000,000,000 50,000,000,000
3
15-Jun-2011
552,000.0
381,000,000,000
4
15-Dec-2011
65,000.0
-
3,080,000.0
664,000,000,000
JUMLAH
Tabel 2 Debtswitch tahun 2011 Selain itu juga telah dilakukan cash buyback sebanyak 13 kali yang dilakukan dengan mekanisme lelang dan pembelian langsung (direct payment) dengan jumlah yang telah dibeli pemerintah sebanyak Rp 3,4 triliun dengan perincian sebagai berikut: No 1
2 3
Tanggal 11 Jan
Sub total 18 Jan Sub total 21 Jan
Seri
Jatuh Tempo
FR0016 ORI003 FR0025
15-Aug-11 12-Sep-11 15-Oct-11
FR0020
15-Dec-13
FR0020 FR0027
15-Dec-13 15-Jun-15
Volume 5,000 155,000 10,000 170,000 100,000 100,000 12,200 85,000 4
8
Sub total 29 Apr Sub total 14 Sep Sub total 15 Sep Sub total 16 Sep Sub total 21 Sep
9
Sub total 22 Sep
4 5 6 7
10
Sub total 23 Sep Sub total TOTAL 2011
97,200 Tidak ada yang dimenangkan FR0030
15-May-16
FR0054
15-Jul-31
FR0054
15-Jul-31
FR0023 FR0020 FR0051 VR0019 FR0027 VR0021 VR0022 FR0030
15-Dec-12 15-Dec-13 15-May-14 25-Dec-14 15-Jun-15 25-Nov-15 25-Mar-16 15-May-16
FR0027 FR0030
15-Jun-15 15-May-16
FR0026
15-Oct-14
100,000 100,000 393,000 393,000 183,000 183,000 54,000 13,000 25,000 850,000 283,000 100,000 400,000 357,000 2,082,000 37,000 326,000 363,000 11,786 11,786 3,499,986
Tabel 3 Transaksi Buyback tahun 2011 (dalam miliar rupiah) Pada akhir tahun 2011, profil jatuh tempo SUN terkonsentrasi dengan jumlah cukup besar pada kurun waktu 2011-2014 Dalam rangka mengurangi risiko pelunasan pokok SUN pada kurun tahun 20112014 tersebut, Pemerintah berupaya untuk menata ulang struktur jatuh tempo SUN melalui debt switching, yaitu dengan membeli seri-seri Obligasi Negara jangka pendek dan menukarkannya dengan Obligasi Negara yang mempunyai jatuh tempo jangka menengah dan panjang. Jumlah SUN yang jatuh tempo pada kurun tahun 2011-2014, yang berada pada kisaran di atas Rp 32,4 triliun, digeser ke jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang. Kondisi ini juga memberikan keleluasaan bagi Pemerintah untuk menerbitkan instrumen SUN jangka pendek, baik berupa Obligasi Negara Ritel maupun Surat Perbendaharaan Negara. Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mengurangi refinancing risk adalah dengan memberikan prioritas penerbitan Obligasi Negara jangka menengah dan panjang. Disamping debt switch, Pemerintah juga melakukan kegiatan cash buyback yang merupakan salah satu strategi pengelolaan portofolio SUN dengan cara melaksanakan pembelian Obligasi Negara yang belum jatuh tempo di pasar sekunder. Dalam periode tahun anggaran 2011, cash buyback sebanyak 10 kali. Buyback dilakukan secara lelang dan pembelian langsung dengan jumlah nominal sebesar Rp. 3,499 triliun dari target sebesar Rp. 3 triliun. Obligasi Negara yang telah dibeli tersebut kemudian dinyatakan lunas atau jatuh tempo, sehingga mengurangi total outstanding SUN. Pada saat pasar mengalami bearish, 5
dimana harga SUN cenderung diskon, penerapan strategi cash buyback ini akan lebih menguntungkan Pemerintah, dibanding jika harus membayar pelunasan pokok pada saat jatuh tempo nantinya. Disamping itu pelaksanaan cash buyback oleh Pemerintah pada saat kondisi pasar bearish ini juga dapat menahan penurunan harga yang makin dalam dan melakukan stabilisasi pasar SUN. III. PENGELOLAAN PORTOFOLIO SBSN TAHUN 2011 Dalam rangka perluasan basis investor, diversifikasi sumber pembiayaan, dan pengembangan pasar keuangan dalam negeri, Pemerintah telah menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah, atau dikenal secara internasional dengan istilah sukuk. Instrumen keuangan ini pada prinsipnya sama seperti surat berharga konvensional, dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk, serta adanya aqad atau penjanjian antara para pihak berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Untuk keperluan penerbitan surat berharga berdasarkan prinsip syariah, perlu adanya pengaturan secara khusus, baik yang menyangkut instrumen maupun perangkat yang diperlukan. Hal tersebut, juga dengan mempertimbangkan adanya kendala-kendala yang dihadapi dari sisi legal dalam hal Pemerintah akan menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan basis hukum yang ada di Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, pada 7 Mei 2008 telah disahkan Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang diajukan oleh pemerintah oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Secara garis besar UU tersebut mengatur hal-hal sebagai berikut: a. Transparansi pengelolaan Surat Berharga Syariah Negara dalam kerangka kebijakan fiskal dan kebijakan pengembangan pasar Surat Berharga Syariah Negara dengan mengatur lebih lanjut tujuan penerbitannya dan jenis-jenis akad atau perjanjian yang digunakan. b. Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara, baik dilakukan secara langsung oleh Pemerintah yang didelegasikan kepada Menteri, ataupun dilaksanakan melalui Perusahaan Penerbit yang dibentuk oleh Menteri. c. Kewenangan Pemerintah untuk menggunakan Barang Milik Negara sebagai dasar penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (underlying asset). d. Kewenangan Wali Amanat untuk bertindak mewakili kepentingan Pemegang Surat Berharga Syariah Negara; e. Kewenangan Pemerintah untuk membayar semua kewajiban yang timbul dari penerbitan Surat Berharga Syariah Negara, baik yang diterbitkan secara langsung oleh Pemerintah maupun melalui Perusahaan Penerbit, secara penuh dan tepat waktu sampai berakhirnya kewajiban tersebut.
6
f.
Landasan hukum bagi pengaturan lebih lanjut atas tata cara dan mekanisme penerbitan Surat Berharga Syariah Negara di pasar perdana maupun perdagangan Surat Berharga Syariah Negara di pasar sekunder agar pemodal memperoleh kepastian untuk memiliki dan memperdagangkan Surat Berharga Syariah Negara secara mudah dan aman. Pemerintah untuk pertama kalinya menerbitkan SBSN pada Agustus 2008 melalui metode
bookbuilding di pasar perdana dalam negeri. Pada tahun anggaran 2011 pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara sebanyak 20 kali dengan rincian sebagai berikut: No
Seri
Tanggal Lelang
Maturity Date
Coupon
Valas $
Total Zero Coupon (SPN-S)
Jumlah 1,320,000,000,000
1
SPNS03022012
02 Agustus 2011
03 Februari 2012
-
570,000,000,000
2
SPN-S24022012
23 Agustus 2011
24 Februari 2012
-
330,000,000,000
3
SPN-S12042012
11 Oktober 2011
12 April 2012
-
420,000,000,000
Total Fixed Rate
1,951,410,000,000
4
IFR0005
01 Maret 2011
15 Januari 2017
9.00000%
250,000,000,000
5
IFR0005
11 April 2011
15 Januari 2017
9.00000%
360,000,000,000
6
IFR0007
01 Maret 2011
15 Januari 2025
10.25000%
100,000,000,000
7
IFR0007
14 Maret 2011
15 Januari 2025
10.25000%
150,000,000,000
8
IFR0007
02 Agustus 2011
15 Januari 2025
10.25000%
40,000,000,000
9
IFR0010
01 Maret 2011
10.00000%
1,150,000,000,000
10
IFR0010
14 Maret 2011
15 Februari 2036 15 Februari 2036
10.00000%
850,000,000,000
11 April 2011
15 Februari 2036
10.00000%
140,000,000,000
26 April 2011
15 Februari 2036
10.00000%
500,000,000,000
11 12
IFR0010 IFR0010
13
IFR0010
02 Agustus 2011
15 Februari 2036
10.00000%
200,000,000,000
14
IFR0010
23 Agustus 2011
15 Februari 2036
10.00000%
500,000,000,000
15
IFR0010
11 Oktober 2011
15 Februari 2036
10.00000%
370,000,000,000
16
SR-003 20 Februari 2011 23 Februari 2014 Total Fixed Coupon Denominated US Dollar
8.15000%
7,341,410,000,000 9,035,000,000,000
17
SNI18
4.00000%
17 Nopember 2011
21 Nopember 2018
1,000,000,000
Total Fixed Coupon Non Tradable Securities
9,035,000,000,000 11,000,000,000,000
18
SDHI 2014D
08 Februari 2011
11 Februari 2014
7.85000%
6,000,000,000,000
19
SDHI 2021A
05 April 2011
11 April 2021
8.00000%
2,000,000,000,000
20
SDHI 2021B
11 Oktober 2011
17 Oktober 2021
7.16000%
3,000,000,000,000
Total Penerbitan SBSN 2011
33,306,410,000,000
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Lelang SBSN tahun 2011
7
IV. STRUKTUR PORTOFOLIO SURAT BERHARGA NEGARA SELAMA TAHUN 2011 A. Surat Berharga Negara Berdenominasi Rupiah Surat Berharga Negara berdenominasi Rupiah dapat dipisahkan ke dalam beberapa jenis, yaitu: a. Obligasi berbunga tetap (fixed rate bonds – FR) Obligasi jenis ini memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Kupon obligasi berbunga tetap seri FR (Fixed Rate) dibayarkan setiap enam bulan sekali (semi-annually). Berdasarkan posisi akhir tahun 2011, terdapat 39 seri FR dengan tingkat kupon berkisar antara 6,250% sampai dengan 15 % dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2041. Obligasi jenis FR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
No
Seri
Outstanding
No
Seri
Outstanding
1
FR0017
7,531,263,000,000
21
FR0043
14,417,000,000,000
2
FR0018
5,430,062,000,000
22
FR0044
18,014,000,000,000
3
FR0019
11,456,341,000,000
23
FR0045
6,400,000,000,000
4
FR0020
10,061,751,000,000
24
FR0046
16,855,000,000,000
5
FR0023
14,722,143,000,000
25
FR0047
20,840,000,000,000
6
FR0026
13,455,749,000,000
26
FR0048
5,675,970,000,000
7
FR0027
19,554,000,000,000
27
FR0049
4,786,607,000,000
8
FR0028
14,221,766,000,000
28
FR0050
15,686,000,000,000
9
FR0030
10,657,000,000,000
29
FR0051
2,336,123,000,000
10
FR0031
17,899,000,000,000
30
FR0052
23,500,000,000,000
11
FR0032
1,434,000,000,000
31
FR0053
19,622,000,000,000
12
FR0033
9,400,474,000,000
32
FR0054
27,096,000,000,000
13
FR0034
16,756,400,000,000
33
FR0055
15,400,000,000,000
14
FR0035
11,023,750,000,000
34
FR0056
17,164,000,000,000
15
FR0036
10,735,500,000,000
35
FR0057
13,550,000,000,000
16
FR0037
2,450,000,000,000
36
FR0058
9,400,000,000,000
17
FR0038
2,920,757,000,000
37
FR0059
7,850,000,000,000
18
FR0039
4,175,000,000,000
38
FR0060
3,700,000,000,000
19
FR0040
26,474,000,000,000
39
FR0061
7,100,000,000,000
20
FR0042
14,774,100,000,000
Tabel 5 Nilai Outstanding SBN seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011
8
Grafik 1: Struktur Outstanding ON Rupiah seri FR per 31 Desember 2011 No
Seri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
FR0015 FR0016 FR0017 FR0018 FR0019 FR0020 FR0022 FR0023 FR0025 FR0026 FR0027 FR0028 FR0030 FR0031 FR0032 FR0033 FR0034 FR0035 FR0036
Jatuh Tempo
No
Seri
15 Februari 2011 15 Agustus 2011 15 Januari 2012 15 Juli 2012 15 Juni 2013 15 Desember 2013 15 September 2011 15 Desember 2012 15 Oktober 2011 15 Oktober 2014 15 Juni 2015 15 Juli 2017 15 Mei 2016 15 Nopember 2020 15 Juli 2018 15 Maret 2013 15 Juni 2021 15 Juni 2022 15 September 2019
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
FR0037 FR0038 FR0039 FR0040 FR0042 FR0043 FR0044 FR0045 FR0046 FR0047 FR0048 FR0049 FR0050 FR0051 FR0052 FR0053 FR0054 FR0055 FR0056
Jatuh Tempo 15 September 2026 15 Agustus 2018 15 Agustus 2023 15 September 2025 15 Juli 2027 15 Juli 2022 15 September 2024 15 Mei 2037 15 Juli 2023 15 Februari 2028 15 September 2018 15 September 2013 15 Juli 2038 15 Mei 2014 15 Agustus 2030 15 Juli 2021 15 Juli 2031 15 September 2016 15 September 2026
Tabel 6 Jatuh Tempo SBN seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011
9
Grafik 2: Struktur Jatuh Tempo ON Rupiah Seri FR per 31 Desember 2011.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Seri FR0015 FR0016 FR0017 FR0018 FR0019 FR0020 FR0022 FR0023 FR0025 FR0026 FR0027 FR0028 FR0030 FR0031 FR0032 FR0033 FR0034 FR0035 FR0036
Kupon
No
13,4000% 13,4500% 13,1500% 13,1750% 14,2500% 14,2750% 12,0000% 11,0000% 10,0000% 11,0000% 9,5000% 10,0000% 10,7500% 11,0000% 15,0000% 12,5000% 12,8000% 12,9000% 11,5000%
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Seri FR0037 FR0038 FR0039 FR0040 FR0042 FR0043 FR0044 FR0045 FR0046 FR0047 FR0048 FR0049 FR0050 FR0051 FR0052 FR0053 FR0054 FR0055 FR0056
Kupon 12,0000% 11,6000% 11,7500% 11,0000% 10,2500% 10,2500% 10,0000% 9,7500% 9,5000% 10,0000% 9,0000% 9,0000% 10,5000% 11,2500% 10,5000% 8,2500% 9,5000% 7,3750% 8,3750%
Tabel 7 Kupon SBN Seri Fixed Rate (FR) per 31 Desember 2011 10
Grafik 3: Tingkat kupon Seri FR per 31 Desember 2011 b. Obligasi Negara Ritel (ORI) ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di pasar perdana. ORI memiliki tingkat kupon yang ditetapkan pada saat penerbitan dan dibayarkan secara periodik. Kupon ORI dibayarkan sebulan sekali (monthly). ORI dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. Penerbitan ORI merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan Strategi Pengelolaan Utang Negara tahun 2010 – 2014 yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor 380/KMK.08/2010. Di dalam dokumen strategi dimaksud ditetapkan bahwa pengembangan pasar sekunder SUN dilakukan antara lain dengan melakukan diversifikasi instrumen SUN melalui SUN Ritel yang mana hal ini sejalan pula dengan upaya memperluas basis investor. Penerbitan ORI merupakan langkah nyata Pemerintah dalam melaksanakan strategi dimaksud. Selain itu, ORI diterbitkan juga dalam rangka memberikan alternatif investasi yang cukup menguntungkan dan aman bagi investor individu, serta memberikan unsur pendidikan bagi investor individu untuk berinvestasi pada instrumen pasar modal seperti ORI. Selama ini investor individu umumnya menyimpan dananya pada instrumen investasi berupa tabungan atau deposito yang notabene instrumen pasar uang. Terlebih dengan belum pulihnya kepercayaan masyarakat umum pada industri reksadana. Selain itu, keberadaan ORI dapat menjadi alternatif lahan investasi yang menjanjikan seperti instrumen investasi lainnya yang sudah ada seperti saham, reksadana dan deposito. Tahun 2011 pemerintah menerbitkan satu seri ORI baru yaitu ORI008 dengan tingkat kupon 7,30% dan mampu menghimpun dana investor sebesar Rp. 11 triliun sehingga posisi pada akhir 2011 menunjukan ada 5 seri ORI yang masih outstanding dengan jatuh tempo berkisar 11
antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dengan nilai outstanding berkisar antara Rp. 2,68 triliun sampai dengan Rp. 12,86 triliun. No 1 2 3 4 5
Seri ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 ORI008 Jumlah
Outstanding 12,839,765,000,000.00 2,666,875,000,000.00 8,186,730,000,000.00 7,923,000,000,000.00 11,000,000,000,000.00 42,616,370,000,000.00
Jatuh Tempo 12 Maret 2012 15 September 2013 15 Agustus 2012 15 Agustus 2013 15 Oktober 2014
Tabel 8 Nilai dan Jatuh Tempo ORI per 31 Desember 2011
Grafik 4: Struktur Outstanding ORI per 31 Desember 2011
Grafik 5: Struktur Jatuh Tempo ORI per 31 Desember 2011 12
c. Obligasi tanpa bunga (zero coupon – ZC) Zero coupon adalah obligasi negara tanpa bunga yang dijual secara diskonto. Berdasarkan posisi akhir tahun 2011, terdapat 2 seri ZC dengan outstanding berkisar dari Rp 1,25 T dengan masa jatuh tempo berkisar antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Zero coupon dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. ZC0004 telah dilakukan pelunasan seluruhnya pada tahun 2011. No 1 2
Seri ZC0003 ZC0005
Nilai Outstanding Rp 1.249.000.000.000,00 Rp 1.263.000.000.000,00
Jatuh Tempo 20 Nopember 2012 20 Februari 2013
Tabel 9 Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBN seri Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011
Grafik 6: Struktur Outstanding Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011
Grafik 7: Struktur Jatuh Tempo Zero Coupon (ZC) per 31 Desember 2011 13
d. Obligasi berbunga mengambang (variable rate bonds – VR) Obligasi berbunga mengambang memiliki tingkat kupon yang ditetapkan secara periodik berdasarkan tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berjangka 3 bulan. Kupon dibayarkan secara periodik setiap 3 (tiga) bulan. Sampai akhir tahun 2011, terdapat 16 seri VR dengan outstanding berkisar dari Rp 1,03 T sampai dengan Rp 25 T dengan masa jatuh temponya berkisar antara tahun 2011 sampai dengan 2020. Obligasi jenis VR dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Seri VR0018 VR0019 VR0020 VR0021 VR0022 VR0023 VR0024 VR0025 VR0026 VR0027 VR0028 VR0029 VR0030 VR0031
Nilai Outstanding 4,368,483,000,000.00 12,656,226,000,000.00 9,899,007,000,000.00 7,446,328,000,000.00 9,266,749,000,000.00 8,652,056,000,000.00 9,909,300,000,000.00 6,909,300,000,000.00 5,442,142,000,000.00 5,442,142,000,000.00 7,033,994,000,000.00 12,212,320,000,000.00 10,503,015,000,000.00 25,322,354,000,000.00
Jatuh Tempo 25 Oktober 2012 25 Desember 2014 25 April 2015 25 Nopember 2015 25 Maret 2016 25 Oktober 2016 25 Februari 2017 25 September 2017 25 Januari 2018 25 Juli 2018 25 Agustus 2018 25 Agustus 2019 25 Desember 2019 25 Juli 2020
Tabel 10 Nilai dan Jatuh Tempo SBN seri Variable Rate (VR) per 31 Desember 2011
Grafik 8: Struktur Outstanding VR per 31 Desember 2011
14
Grafik 9: Struktur Jatuh Tempo VR per 31 Desember 2011 e. Surat Perbendaharaan Negara (SPN) SPN merupakan instrumen utang jangka pendek dengan penerbitan secara diskonto. Sampai akhir tahun 2011, terdapat 14 seri SPN yaitu SPN 20120209, SPN 20120309, SPN 20120406, SPN 20120504, SPN 20120608, SPN 20120706, SPN 12120818, SPN 12120914, SPN 03120105, SPN 12121005, SPN 03120119, SPN 03120202, SPN 12121102, dan SPN 03120223 dengan outstanding
berkisar Rp 200 M dan Rp 4,3 T yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. SPN dapat diperdagangkan dan dipindahtangankan kepemilikannya di pasar sekunder.
Grafik 10: Struktur Outstanding SPN per 31 Desember 2011
15
f.
Surat Utang Pemerintah (SUP) kepada BI Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia terdiri dari lima seri yaitu SU002, SU004, SU007, dan Special Rate Bank Indonesia (SRBI01). Kupon SUP dibayarkan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali. Pembayaran cicilan pokok dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga. No 1 2 3 4
Nama SU-002/MK/1998 SU-004/MK/1999 SRBI-01/MK/2003 SU-007/MK/2006 JUMLAH
Outstanding 18,781,775,893,847.00 50,701,147,130,899.00 126,697,947,827,429.00 48,455,566,511,832.00 244,636,437,364,007.00
Jatuh Tempo 01 April 2025 01 Desember 2025 01 Agustus 2033 01 Agustus 2025
Tabel 11 Nilai dan Outstanding Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia per 31 Desember 2011
Grafik 11: Struktur Outstanding SUP per 31 Desember 2011
Grafik 12: Struktur Jatuh Tempo SUP Per 31 Desember 2011 16
g. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Pada akhir tahun 2011, terdapat 10 seri fixed rate SBSN yaitu IFR0001, IFR0002, IFR0003, IFR0004, IFR0005, IFR0006, IFR0007, IFR0008, IFR0010, SR-001, SR-002 dengan masa jatuh tempo antara tahun 2012 sampai dengan 2036 dengan tingkat imbalan antara 8,15% sampai dengan 12,00%. Selain itu terdapat 8 seri SDHI (Sukuk Dana Haji Indonesia) yaitu SDHI 2012A, SDHI 2013A, SDHI 2014A, SDHI 2014B, SDHI 2014C, SDHI 2014D, SDHI 2021A, dan SDHI 2021B dengan masa jatuh tempo antara tahun 2012 sampai dengan 2021 dan tingkat imbalan antara 7,13 % sampai dengan 8,00%.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Seri IFR0001 IFR0002 IFR0003 IFR0004 IFR0005 IFR0006 IFR0007 IFR0008 IFR0010 SR-001 SR-002 SR-003 SDHI 2012A SDHI 2013A SDHI 2014A SDHI 2014B SDHI 2014C SDHI 2014D SDHI 2021A SDHI 2021B
Jatuh Tempo 15-Aug-15 15-Aug-18 15-Sep-15 15-Oct-13 15-Jan-17 15-Mar-30 15-Jan-25 15-Mar-20 15-Feb-36 25-Feb-12 10-Feb-13 23-Feb-14 3-Mar-12 17-May-13 9-Aug-14 25-Aug-14 7-Oct-14 11-Feb-14 11-Apr-21 17-Oct-21
Total
Imbalan 11.80% 11.95% 9.25% 9.00% 9.00% 10.25% 10.25% 8.80% 10.00% 12.00% 8.70% 8.15% 7.61% 7.55% 7.36% 7.30% 7.13% 7.85% 8.00% 7.16%
Outstanding 2,714,700,000,000 1,985,000,000,000 2,632,000,000,000 550,000,000,000 1,171,000,000,000 2,175,000,000,000 1,547,000,000,000 252,000,000,000 3,710,000,000,000 5,556,290,000,000 8,033,860,000,000 7,341,410,000,000 3,342,000,000,000 4,250,000,000,000 2,855,000,000,000 336,000,000,000 2,000,000,000,000 6,000,000,000,000 2,000,000,000,000 3,000,000,000,000 61,451,260,000,000
Tabel 12 Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBSN Rupiah per 31 Desember 2011
17
Grafik 13: Struktur Outstanding Fixed Rate SBSN per 31 Desember 2011
Grafik 14: Tingkat Imbalan SBSN per 31 Desember 2011
18
Grafik 15: Struktur Jatuh Tempo SBSN per 31 Desember 2011 B. Surat Berharga Negara Berdenominasi Valas Surat Berharga Negara (SBN) saat ini telah menjadi sumber utama dalam pemenuhan target pembiayaan dalam APBN karena mempunyai pengaruh yang signifikan. Dalam rangka pemenuhan target tersebut pemerintah semaksimal mungkin berusaha terus menggali potensi sumber pembiayaan dari dalam negeri, yaitu dengan menerbitkan SBN berdenominasi Rupiah di pasar domestik. Namun, dengan pertimbangan beberapa hal seperti daya serap pasar obligasi dalam negeri yang masih terbatas dan kebutuhan untuk pemenuhan benchmark atas obligasi Indonesia dalam denominasi USD, maka Pemerintah memutuskan untuk melakukan penerbitan obligasi negara dalam valuta asing di pasar internasional mengacu pada Undang-Undang nomor 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Sampai dengan akhir tahun 2011, terdapat 17 seri SBN Valas dengan 15 seri memiliki denominasi USD dan 2 seri dengan denominasi JP¥ yaitu seri RIJPY0719 dan RIJPY1120. SUN valas tersebut memiliki tingkat kupon mulai dari 1,6% sampai dengan 11,63% dengan masa jatuh tempo mulai dari tahun 2014 sampai dengan 2038. Selain itu terdapat 2 seri SBSN Valas yaitu seri SNI14 sebesar USD 650.000.000 setara Rp. 5,8 T dan USD 1.000.000.000 setara Rp. 9.07 T.
19
No
Seri
Jatuh Tempo
Outstanding
Kupon
10 Maret 2014
6.75%
USD
Valas 1,300,000,000
04 Mei 2014
10.38%
USD
1,000,000,000
9,068,000,000,000
3 RI0015
20 April 2015
7.25%
USD
1,000,000,000
9,068,000,000,000
4 RI0016 5 RI0017
15 Januari 2016 09 Maret 2017
7.50% 6.88%
USD USD
900,000,000 1,000,000,000
8,161,200,000,000 9,068,000,000,000
6 RI0018
17 Januari 2018
6.88%
USD
1,900,000,000
17,229,200,000,000
04 Maret 2019
11.63%
USD
2,000,000,000
18,136,000,000,000
8 RI0035 9 RI0037
12 Oktober 2035 17 Februari 2037
8.50% 6.63%
USD USD
1,600,000,000 1,500,000,000
14,508,800,000,000 13,602,000,000,000
10 RI0038
17 Januari 2038
7.75%
USD
2,000,000,000
18,136,000,000,000
11 RI0320 12 RI0521
13 Maret 2020 05 Mei 2021
5.88% 4.88%
USD USD
2,000,000,000 2,500,000,000
18,136,000,000,000 22,670,000,000,000
1 RI0014 2 RI140504
7 RI190304
Rupiah 11,788,400,000,000
14 RIJPY0719
29 Juli 2019
2.73%
JPY
35,000,000,000
4,088,000,000,000
15 RIJPY1120
12 Nopember 2020
1.60%
JPY
60,000,000,000
7,008,000,000,000
16 SNI14 17 SNI18
23 April 2014 21 Nopember 2018
8.80% 4.00%
USD USD
650,000,000 1,000,000,000
5,894,200,000,000 9,068,000,000,000
Tabel 13 Nilai Outstanding dan Jatuh Tempo SBN Valas dalam rupiah per 31 Desember 2011
Grafik 16: Struktur Outstanding SBN Valas per 31 Desember 2011 (dalam rupiah)
20
Grafik 17: Struktur Jatuh Tempo SBN Valas per 31 Desember 2011
Grafik 18: Tingkat Kupon/Imbalan SBN Valas per 31 desember 2011
21
Secara umum, struktur Surat Berharga Negara pada akhir tahun 2011 dapat digambarkan sebagai berikut:
Grafik 19: Struktur Outstanding SUN dan SBSN Rupiah per 31 Desember 2011 V. MUTASI SURAT BERHARGA NEGARA SELAMA TAHUN 2011 Surat Berharga Negara dapat berubah saldonya akibat adanya penerbitan baru, pelunasan, pembelian No (1) 1 2 3 4 5
Jenis SBN (2) IFR SDHI SR SPN-S SNI
6 7 8 9 10 11
SPN ZC FR ORI VR RI
12
RIJPY
13
SU Total
31 Desember 2011 (3) 16,736,700,000,000.00 23,783,000,000,000.00 20,931,560,000,000.00 1,320,000,000,000.00 14,962,200,000,000.00 $ 1,650,000,000.00 29,900,000,000,000.00 2,512,000,000,000.00 474,525,756,000,000.00 42,616,370,000,000.00 135,063,416,000,000.00 169,571,600,000,000.00 $ 18,700,000,000.00 11,096,000,000,000.00 ¥ 95,000,000,000.00 244,636,437,364,007.00 943,018,602,000,000.00
31 Desember 2010 (4) 12,126,700,000,000.00 12,783,000,000,000.00 13,590,150,000,000.00 5,844,150,000,000.00 $ 650,000,000.00 29,795,000,000,000.00 2,512,000,000,000.00 399,723,617,000,000.00 40,672,065,000,000.00 142,795,082,000,000.00 145,654,200,000,000.00 $ 16,200,000,000.00 771,629,514,000,000.00 ¥ 95,000,000,000.00 248,432,177,309,092.00 1,577,125,478,000,000.00
Mutasi 5= (3-4) 4,610,000,000,000.00 11,000,000,000,000.00 7,341,410,000,000.00 1,320,000,000,000.00 9,118,050,000,000.00 1,000,000,000.00 105,000,000,000.00 74,802,139,000,000.00 1,944,305,000,000.00 (7,731,666,000,000.00) 23,917,400,000,000.00 2,500,000,000.00 (760,533,514,000,000.00) (3,795,739,945,085.00) (634,106,876,000,000.00)
kembali atau oleh sebab lainnya. Adapun ringkasan perubahan posisi SBN tahun 2009 adalah sebagai berikut: Tabel 1: Mutasi Principle Outstanding SBN Tahun 2011
22
Memperhatikan tabel di atas, dapat dilihat adanya perubahan yang cukup signifikan berupa meningkatnya porsi SBN berbunga tetap (FR) dan menurunnya porsi SBN berbunga mengambang (VR) serta menurunnya porsi Surat Utang Pemerintah kepada Bank Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menurunkan risiko tingkat bunga dengan meningkatkan porsi fixed rate bonds dalam portofolio SBN.
VI. PENCAPAIAN TARGET APBN TA 2011 Target APBN atas pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN) ditetapkan dalam dua pos yaitu pos Bunga Utang SBN (SUN + SBSN) dan Cicilan Pokok Utang Dalam Negeri yang menjadi fungsi Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Utang (999.01) A. Bunga Utang Surat Berharga Negara Berdasarkan APBN-P TA 2011, total pagu Bunga dan Biaya Utang SBN Dalam Negeri ditetapkan sebesar Rp 76.160 T sementara realisasi pembayaran bunga dan biaya SBN Dalam Negeri mencapai Rp 65.552 T, sehingga terdapat sisa pagu anggaran sebesar Rp 10,608 T. Pagu Bunga Utang SUN Valas ditetapkan sebesar Rp 16.503 T sementara realisasi pembayaran bunga dan biaya SUN valas mencapai Rp 12,789 T, sehingga terdapat sisa pagu anggaran sebesar Rp 3.714 T. B. Surat Berharga Negara Neto Surat Berharga Neto adalah selisih antara SBN yang diterbitkan dengan SBN yang jatuh tempo dan yang dibeli kembali. Mengingat target pembiayaan SBN dalam APBN ditetapkan dalam bentuk penerbitan SBN Neto, maka Pemerintah memiliki fleksibilitas untuk menentukan jumlah penerbitan SBN dan jumlah pembelian kembali, asalkan jumlah SBN Neto tidak melebihi yang telah ditetapkan dalam APBN. Untuk tahun 2011, SBN Neto dalam APBN-P ditetapkan sebesar Rp. 126.65 T, sedangkan realisasi SBN Neto mencapai Rp 120.07 T, sehingga terdapat selisih kurang sebesar Rp 6.58 T dengan rincian sebagai terlampir di bawah ini.
23
Uraian SBN Netto (APBN) Kebutuhan Penerbitan 2011 (Gross) SUN SUN Domestik - ON - ZC - SPN - ORI SUN Valas SBSN SBSN Domestik - IFR - SBSN Ritel - SDHI - SPN-S SBSN Valas
Target
Realisasi
126,653,900
120,072,948
211,179,862
204,598,910 171,292,500 149,850,000 98,850,000 40,000,000 11,000,000 21,442,500 33,306,410 24,271,410 4,610,000 7,341,410 11,000,000 1,320,000 9,035,000
% realisasi terhadap target 94,80% 96,88%
24