SUNNAH NABI
Hal yang ingin saya sampaikan dalam kultum pagi hari ini tentang “sunnah nabi yang sering disepelekan”, saya hanya ingin menyampaikan 9 sunnah dari sekian banyak sunnah diantaranya yaitu : 1. Berwudhu sebelum mandi Janabat Diriwayatkan dari aisyah ia berkata, apabila Rasullulah mandi janabat, beliau mencuci kedua telapak tangannya kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat lalu beliau mandi besar. Alhafizh ibnu daqiqi berkata ”perkataan aisyah seperti wudhu untuk shalat” ketika memulai mandi janabat, dan tiada keraguan sama sekali dalam hal itu. Hal ini juga diriwayatkan oleh Maimunah, ia berkata, aku mendekati mandi janabat Rasullulah beliau mencuci kedua telapak tanggannya dua atau tiga kali kemudian memasukan kedua tangannya ke dalam wadah lalu menuangkan air pada kemaluan dan mencucinya dengan tangan kiri, lalu beliau menyentuhkan tangan kirinya pada tanah dan menggosok-gosokkan dengan kuat, lantas beliau berwudhu seperti wudhu untuk shalat kemudian beliau mandi besar. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi 2. Berwudhu bagi orang yang junub jika ingin makan atau tidur Diriwayatkan dari Abdullah bin umar, bahwa Umar Bin Khaththap berkata ”wahai Rasulullah, apakah kita boleh tidur dalam keadaan junup? Rasulullah menjawab, ya. Apabila seseorang telah wudhu maka ia boleh tidur dalam keadaan junup. Diriwayatkan juga dari aisyah, ia berkata ”apabila Rasulullah ingin tidur dalam keadaan junup, maka beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu seperti wudhu untuk shalat
3. Berwudhu bagi orang yang sedang bersetubuh lagi dengan istri Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah bersabda “Jika salah seorang diantara kalian telah menyetubuhi istrinya lalu ingin mengulangi lagi, hendaknya ia berwudhu. Kesimpulan dari 3 point diatas adalah bahwasanya diperbolehkan bagi orang junub untuk tidur, makan, minum dan bersetubuh sebelum ia mandi janabat. Pendapat ini sudah menjadi ijmak. Ulama juga sepakat bahwa badan orang yang junub dan keringatnya adalah suci. Dalam hadits juga terdapat dalil sunnahnya berwudhu dan mencuci kemaluan, terutama apabila ingin menyetubuhi istri yang belum disetubuhi
4. Shalat sunnah di Rumah Mengenai masalah tersebut ada sejumlah Hadist baik dari perkataan dan perbuatan nabi dan yang lebih banyak dari perbuatan beliau, diantaranya hadist riwayat bukhori dan muslim dari Zaid Bin Tsabit, Rasulullah bersabda “Wahai manusia, shalatlah kalian di rumah-rumah kalian karena sebaik-baiknya shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya, kecuali shalat wajib” Muslim meriwayatkan dari Jabir, Rasulullah bersabda: ”apabila salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat di masjid, hendaknya ia memberikan bagian untuk rumahnya dengan shalat sunnah, karna sesungguhnya Allah menjadikan shalat di rumahnya sebagai kebaikan” Rasulullah sangat menganjurkan shalat sunnah di rumah karena shalat di rumah lebih terjaga dan lebih bisa terhindar dari Riya’ lebih terjaga dari hal-hal yang menghapus pahala, rumah menjadi berkah, rahmat dan para malaikat turun ke rumah, setan lari darinya. Selain itu shalat sunnah dirumah akan membiasakan penghuni rumah untuk melakukan
shalat, oleh karena itu jika kamu shalat sementara kamu mempunyai anak berusai dua atau tiga tahun kemudian ia pun ikut shalat bersamamu padahal kamu tidak menyuruhnya maka itulah salah satu manfaat besar shalat sunnah di rumah Telah diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau bersabda “sebaik-baiknya shalat seseorang adalah di rumahnya selain shalat wajib” tidak pernah diriwayatkan dari Nabi bahwa beliau shalat sunnah di Masjid, kecuali shalat yang khusus dilakukan di masjid. Lebih utama menjaga sunnah dan melakukan shalat rawatib di rumah, karena ia telah bersabda “sebaik-baiknya shalat seseorang adalah dirumahnya, selain shalat wajib, ialah yang juga bersabda “shalat di masjidku ini lebih baik dari seribu shalat di selain masjidku, kecuali Masjidil Haram. Beliau menetapkan kebaikan shalat di masjidnya, namun beliau juga menjelaskan bahwa yang afdhal shalat selain yang wajib sebaiknya dilakukan di rumah. Lebih lanjut Ibnu Utsaimin berkata dalam fatwanya “sebab menunaikan sunnah di rumah lebih baik daripada melaksanakan shalat sunah di masjid, meski di Masjidil haram sekalipun. Nabi bersabda “sebaik-baiknya shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib. Beliau mengatakan hal itu di Madinah, di masjid yang apabila shalat didalamnya lebih baik daripada shalat seribu kali di selain masjidnya, kecuali Masjidil Haram. Lalu beliau sendiri pun shalat sunnah di rumahnya 5. Mengibasi tempat tidur sebelum tidur Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi bersabda “apabila salah seorang di antara kalian beranjak menuju tempat tidurnya, hendaklah ia mengibasi (membersihkan) tempat tidurnya dengan ujung sarung, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkan diatasnya, kemudian mengucapkan “dengan nama-Mu, wahai Rabbku, aku meletakkan tubuhku dengan pertolongan-Mu aku membangunkannya.
Apabila Engkau menahan jiwaku, kasihilah dia. Dan bila Engkau melapaskannya padaku, jagalah seperti Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih Riwayat Tarmidzi juga disebutkan ”apabila salah seorang dari kalian bangun dari tempat tidurnya hendaklah ia mengibaskankannya” 6. Meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan saat tidur Bukhari meriwayatkan dari Hudzaifah Bin Al Yaman ia berkata apabila Nabi tidur di pembaringannya malam hari, beliau meletakkan tangan kanannya dibawah pipi kanannya kemudian beliau mengucapkan yang artinya Ya Allah dengan namamu aku mati dan dengan namamu aku hidup dan apabila ia bangun tidur beliau berdoa yang artinya ”segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, hanya kepadanya-Lah kami kembali Riwayat yang lain dari Syuraik dan Muhammad Bin Jabir dari Abdul Malik Bin Umair “Mengusap bekas tidur dari wajah dengan kedua tangan saat bangun tidur “ Ada juga riwayat dari Ibnu Abbas ia berkata, suatu malam aku menginap di rumah Maimunah istri nabi, Maimunah adalah bibi dari pihak ibuku aku pun berbaring di bantal lebar Rasulullah dan istrinya tidur di bagian panjangnya, hingga tengah malam atau mendekati tengah malam atau sedikitnya sesudah tengah malam Rasulullah bangun kemudian beliau mengusap bekas tidur dari wajahnya dengan tangan. Imam Nawawi berkata, “dalam hadist ini terdapat sunnah mengusap bekas tidur dari wajah dengan tangan 7. Menjepit biji di antara dua jari dan doa untuk pemilik makanan Imam muslim mengatakan Bahwa suatu hari Rasulullah berkunjung kerumah salah satu sahabatnya dan dihidangkan kurma. Rasulullah
memakan kurma itu dan menjepit biji kurma diantara kedua jarinya. Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengah. Beliau tidak meletakkannya bijinya kedalam wadah supaya tidak bercampur dengan kurma yang ada, Rasulullah mengumpulkan biji kurma di bagian luar kedua jarinya kemudian beliau membuangnya sembari mendoakan tuan rumah yang menghidangkan makanan. 8. Bernafas tiga kali di luar wadah saat minum Imam bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Qatadah bahwasanya Nabi melarang bernafas didalam wadah Bukhari Muslim dan lainnya meriwayatkan dari Anas ia berkata Rasulullah pernah bernafas (diluar wadah) tiga kali ketika minum dan bersabda “sesungguhnya ini lebih segar, lebih terbebas dari sakit dan lebih gampang diminum. Terhadap kedua hadists tersebt Nawawi mencantumkan bab “makruhnya bernafas didalam wadah dan sunnahnya bernafas tiga kali di luar wadah” 9. Berdoa saat mendengar kokok ayam, mendengar ringkikan keledai dan lolongan anjing Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “apabila kalian mendengar kokok ayam, mintalah karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai berlindunglah kepada allah dari setan karena keledai itu melihat setan” Riwayat lain juga datang dari Jabir Bin Abdullah, Rasulullah bersabda: “Apabila kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari, berlindunglah kepada Allah, karena anjing dan keledai itu melihat sesuatu yang tidak bisa kalian lihat”
Alhafizh ibnu hajar juga berkata, sebab anjuran berdoa tersebut adalah harapan para malaikat akan mengamini doanya, memintakan ampun pada Allah untuknya dan persaksian malaikat atas keikhlasannya. Faedah dari perintah untuk Ta’awudz (berlindung kepada Allah) adalah karena ketakutan terhadap setan dan keburukan bisikannya sehingga ia bersandar kepada Allah untuk menghindarkan dirinya dari hal-hal tersebut
Akhir kata RASULULLAH BERSABDA: “BARANG SIAPA YANG MENGHIDUPKAN SATU SUNNAH DARI SUNNAHKU, SEHINGGA PARA MANUSIA MENGAMALKANNYA, MAKA IA AKAN MENDAPATKAN PAHALA SEPERTI PAHALA YANG MENGAMALKANNYA TIADA BERKURANG SEDIKITPUN PAHALA MEREKA” Demikianlah kultum pagi ini saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan mohon maaf jika ada salah kata dalam penyampaiannya Sekian dan terima kasih wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ahad, 12 February 2017
Giyono (C2/8)