HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS IV, V DAN VI SD MUHAMMADIYAH KLIWONAN, DESA SIDOREJO, GODEAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Suci Musvita Ayu1 INTISARI Latar belakang: Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah menunaaikan faalnya. Gangguan menstruasi bisa dikaitkan sebagai kelainan yang terjadi pada wanita yang sudah mengalami menstruasi. Gangguan tersebut dapat berupa gangguan pada siklus, banyaknya darah, dan lamanya menstruasi. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi kelas IV, V dan VI SD Muhammadiyah Kliwonan, Desa Sidorejo, Godean, Sleman, Yogyakarta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasi analitik, jenis data kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Hasil:. Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan menghadapi manarche pada siswi kelas IV, V, dan VI di SD Muhammadiyah Kliwonan. Nilai P-Value sebesar 0,139 dan nilai Ratio Prevalensi sebesar 2,000. Simpulan: tingkat pengetahuan siswi tentang menarche (menstruasi pertama) dikategorikan baik sebesar 66,7 persen. Sedangkan kesiapan siswi tentang menarche (menstruasi pertama) dikategorikan baik sebesar 60 persen. Kata Kunci : Pengetahuan, Kesiapan Menarche, Siswi
ABSTRACT Background: Menstruation is a natural process that occurs in women. Menstruation is irregular bleeding from the uterus as a sign that the tool has menunaaikan faalnya content. Menstrual disorders can be attributed as a disorder that occurs in women who are menstruating. The disorder may be a disturbance in the cycle, the amount of blood, and the duration of menstruation. The purpose of the study was to determine the relationship between the level of knowledge of the preparedness of menarche in girls class IV, V and VI of SD Muhammadiyah Kliwonan, Sidorejo Village, Godean, Sleman, Yogyakarta Methods: This study is an observational analytic study, type of quantitative data with cross-sectional design. Results :. There was no relationship between knowledge about menstruation with manarche on student preparedness class IV, V, and VI in SD Muhammadiyah Kliwonan. Value P-Value of 0.139 and Prevalence Ratio value by 2,000. Conclusion: The level of student knowledge about menarche (first menstruation) categorized both by 66.7 percent. While student readiness of menarche (first menstruation) categorized both by 60 percent
Key Word: Knowledge, Menarche, Student 1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
PENDAHULUAN Kesehatan
reproduksi
sama
halnya
merupakan usia yang paling rawan mengalami
dengan kesehatan pada umumnya, adalah hak
masalah
setiap manusia. Untuk mampu mencapai
kehamilan usia dini, aborsi yang tidak aman,
kesehatan tersebut, diperlukan pengetahuan
infeksi menular seksual (IMS) termasuk
tentang kesehatan reproduksi yang benar dan
Human
komprehensif.
pelecehan seksual dan perkosaan. Dengan
Pengetahuan
tersebut
kesehatan
reproduksi
Immunodeficiency
Virus
didapatkan melalui berbagai sarana, salah
adanya
satunya
masalah tersebut dapat dicegah.
adalah
pendidikan.
Pendidikan
merupakan cara yang paling penting dan efektif
untuk
memperoleh
pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi.
dan
masa
dewasa.
menunjukan
masa
berawalnya
sampai
tercapainya
reproduksi.
Masa
Istilah
masalah-
Kesehatan Reproduksi remaja tidak lepas dari
kesehatan
bidang
kebidanan
dan
dijumpai penyakit infeksi yang mengganggu
ini
alat reproduksi wanita. Di Indonesia saat ini
pubertas
belum ada data nasional yang biasa digunakan
organ
sebagai petunjuk status kesehatan reproduksi
kematangan remaja
pendidikan, diharapkan
(HIV),
kandungan. Hingga saat ini masih banyak
Remaja adalah suatu tahapan masa kanakkanak
seperti
adalah
fase
remaja.
Beberapa
peneletian
menunjukan
pertumbuhan dan perkembangan saat individu
bahwa remaja Indonesia beresiko untuk
mencapai usia 10-19 tahun. Dalam rentang
terkena infeksi PMS/AIDS (Penyakit Menular
waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang
Seksual/
sangat cepat, termasuk pertumbuhan dan
Syndrome). Survei surveilens perilaku yang
kematangan dari fungsi organ reproduksi.
diadakan oleh Pusat Penelitian Kesehatan
Padawanita
Universitas Indonesia (PPK-UI) menunjukan
di
tandai
dengan
terjadinya
1
menstruasi .
Acquired
Immuno
Deficiency
bahwa 2,8 persen pelajar SMA wanita dan 7
Masa remaja di awali oleh masa pubertas
persen pelajar pria melaporkan adanya gejala
yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan
PMS 3. Salah satu ciri yang menandai masa
fisik dan perubahan fisiologis. Perubahan ini
pubertas
menyebabkan daya tarik terhadap lawan jenis
Menstruasi pertama biasanya dialami oleh
yang merupakan akibat timbulnya dorongan-
perempuan sekitar usia 10 tahun, namun bias
dorongan seksual. Dalam rangka mencari
juga lebih atau lambat. Menstruasi merupakan
pengetahuan mengenai seks, ada remaja yang
fitrah perempuan dan ini menandakan bahwa
melakukannya secara terbuka bahkan mulai
perempuan sehat serta system reproduksinya
mencoba
bekerja dengan normal 4.
mengadakan
eksperimen
dalam
kehidupan seksual 2. Pengetahuan
perempuan
adalah
menstruasi.
Menstruasi adalah proses alamiah yang tentang
kesehatan
terjadi
pada
perempuan.
Menstruasi
reproduksi sangat diperlukan oleh masyarakat,
merupakan perdarahan teratur dari uterus
khususnya penduduk remaja. Usia remaja
sebagai tanda bahwa alat kandungan telah
menunaaikan faalnya2. Gangguan menstruasi
Yogyakarta, membutuhkan informasi tentang
bisa dikaitkan sebagai kelainan yang terjadi
menstruasi,
pada
mengalami
menarche pada anak – anak usia dini. Hal ini
menstruasi. Gangguan tersebut dapat berupa
diperjelas dengan adanya antusias dari kepala
gangguan pad siklus, banyaknya darah, dan
sekolah dan guru-guru disekolah tersebut.
lamanya menstruasi 5.
Mereka menginginkan agar anak didik mereka
wanita
yang
Berdasarkan
sudah
observasi
awal
SD
Muhammadiyah Kliwonan Desa Sidorejo, Kecamatan
Godean,
Kabupaten
diberikan
terutama
informasi
informasi
tentang
sebanyak-banyaknya,
terutama dalam hal kesehatan reproduksi.
Sleman,
METODE Penelitian
merupakan
penelitian
Muhammadiyah Kliwonan,
jenis
kuantitatif
Godean, Sleman, Yogyakarta merupakan salah
dengan rancangan cross sectional. Penelitian
satu sekolah yang berada di wilayah pinggiran
ini akan dilakukan pada bulan Februari 2014.
Godean Yogyakarta. Sampel diambil dengan
Tempat penelitian di SD Muhammadiyah
menggunakan
Kliwonan, Desa Sidorejo, Godean, Sleman,
berjumlah 30 responden.
observasi
Yogyakarta
ini
analitik,
dengan
data
pertimbangan
teknik
Desa Sidorejo,
Total
sampling
SD
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian Karateristik Responden Tabel 1. Karateristik Siswa Berdasarkan Usia Umur 9 10 11 12 13 Total
Jumlah 1 12 10 5 2 30
Berdasarkan tabel 3. Persentase siswa SD Muhammadiyah Kliwonan yang tertinggi pada usia 10 tahun sebesar 40 persen dan
Persen (%) 3,3 40 33,3 16,7 6,7 100 yang terendah pada usia 9 tahun sebesar 3,3 persen.
1) Univariat a. Tingkat Pengetahuan Tabel 2. Tingkat Pengetahuan Siswa SD Muhammadiyah Kliwonan Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%) Kurang Baik 10 33,3 Baik 20 66,7 Jumlah 30 100 b. Tingkat Kesiapan Tabel 3. Tingkat Kesiapan Siswa SD Muhammadiyah Kliwonan Kesiapan Kurang Siap Siap Jumlah
Jumlah 12 18 30
Persentase (%) 40 60 100
2) Bivariat Tabel 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche SD Muhammadiyah Kliwonan Kesiapan PPengetahuan Total RP CI Value Kurang Siap Siap Kurang Baik 6 4 10 Baik 6 14 20 0,8640.139 2.000 4,629 Total 12 18 30 Berdasarkan
dengan
menghadapi manarche pada siswi kelas IV,
menggunakan uji statistik chi square tidak
V, dan VI di SD Muhammadiyah Kliwonan.
terpenuhi maka yang dilihat adalah uji
Jika dilihat dari nilai RP sebesar 2,000 maka
Fisher Exact maka didapatkan nilai p= 0,139
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswi
jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka p-
dalam kategori baik memiliki peluang 2,000
value ≥0,05, sehingga Ha di tolak, berarti
kali untuk memiliki kesiapan yang baik
tidak ada hubungan antara pengetahuan
dalam menghadapi menarche.
tentang
analisa
menstruasi
data
dengan
kesiapan
b. Pembahasan 1. Tingkat Pengetahuan Siswa SD Muhammadiyah Kliwonan SD Muhammadiyah Kliwonan berlokasi di
pengajar yang terdapat di SD ini sekitar 13
Desa
orang. Siswi SD Muhammadiyah Kliwonan
Sidorejo,
Kecamatan
Godean,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. SD ini
yang
mengikuti
kegiatan
penyuluhan
terletak di lingkungan rumah warga, dan
kesehatan reproduksi terdiri dari siswi kelas
berdekatan dengan TK serta PAUD. Tenaga
IV, V, dan VI yang berjumlah 30 siswi.
Siswi yang hadir diminta untuk mengisi
semakin tinggi pendidikan seseorang maka
kuesioner, yang berjumlah 35 pertanyaan (20
semakin tinggi pula pengetahuan seseorang
pertanyaan
6
tentang
kesiapan,
dan
15
.
pertanyaan tentang pengetahuan terhadap
Hasil penelitian didapat bahwa tingkat
menarche). Kemudian dilanjutkan dengan
pengetahuan siswi SD
kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk
Kliwonan adalah baik, yaitu sebesar 66,7
menambah wawasan dan pengetahuan siswi.
persen dan kurang baik sebesar 33,3 persen.
Pendidikan
umumnya
Muhammadiyah
memberikan
Secara garis besar pengetahuan siswi di
perubahan terhadap tingkah laku manusia.
sekolah ini tergolong baik karena dukungan
Khususnya
sumber informasi yang mereka dapat. Baik
masalah kesehatan sehingga
mempengaruhi
sikap,
pengetahuan
kebiasaan
manusia
tersebut.
pendidikan
mempengaruhi
dan
itu dari guru biologi, guru bimbingan
Faktor
konseling dan juga media elektronik seperti
pengetahuan
internet, majalah dan televisi.
manusia. Secara teori menyebutkan bahwa Teori
yang
mendukung
mengenai
-
Flipchart (lembar timbal balik) adalah
pengetahuan yaitu sumber informasi akan
media penyampaian pesan atau informasi
mempengaruhi pengetahuan, baik dari orang
kesehatan dalam bentuk lembar timbal
6
maupun media . Media cetak sebagai alat
balik, biasanya dalam bentuk buku
untuk
pesan-
dimana tiap lembar (halaman) berisi
bervariasi,
gambar peragaan dan dibaliknya berisi
informasi
kalimat sebagai pesan atau informasi
menyampaikan
pesan kesehatan adapun jenis-jenis
sangat sumber
yang berkaitan dengan gambar tersebut.
tersebut yaitu: a. Didapat
secara
langsung
seperti:
-
Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat
Keluarga atau orang tua, guru, tenga
kabar atau majalah yang membahas suatu
kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat), dan
masalah kesehatan. -
Teman.
Poster adalah bentuk media cetak berisi
b. Didapat secara tidak langsung:
2) Media elektronik
1) Media Cetak
Media elektronik sebagai sasaran untuk
-
-
Booklet adalah
suatu
media
untuk
menyampaikan pesan-pesan atau informasi
menyampaikan pesan-pesan kesehatan
kesehatan
dalam bentuk buku, baik tulisan maupun
antara lain : televisi, radio, video, slide, film
gambar.
strip.
Leoplet adalah
bentuk
penyampaian
Teori
yang
serupa
jenisnya
juga
menyatakan
pengetahuan
seperti leoplet tapi tidak dalam bentuk
beberapa faktor diantaranya pendidikan, minat,
lipatan.
pengalaman, dan informasi7. Faktor – faktor mempengaruhi
dipengaruhi
bahwa,
pesan-pesan atau Flyer (selebaran) adalah
yang
tersebut
berbeda-beda,
tingkat
oleh
pengetahuan
adalah pendidikan, informasi, informasi atau
diperlukan untuk kegiatan tertentu. Adanya
media massa, sosial budaya dan ekonomi,
interaksi
lingkungan, pengalaman, dan usia. Semakin
lingkungan
tinggi pendidikan seseorang semakin mudah
pengetahuan. Begitupun dengan usia, semakin
orang tersebut untuk menerima informasi.
bertambah usia akan semakin berkembang pula
Masyarakat mendapatkan inovasi baru melalui
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
berkembangnya teknologi dan media massa.
pengetahuan
Status
ekonomi
seseorang
juga
akan
timbal
balik
juga
individu
terhadap
mempengaruhi
yang
diperolehnya
tingkat
semakin
8
membaik .
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang 2. Tingkat Kesiapan Siswa SD Muhammadiyah Kliwonan Hasil penelitian didapat bahwa siswi SD
Berdasarkan hasil yang didapat bisa
Muhammadiyah Kliwonan Desa Sidorejo,
disimpulkan bahwa kesiapan remaja putri
Kecamatan
Sleman
dalam kategori baik. Hal ini berarti peran
memiliki tingkat kesiapan yang baik sebesar
orangtua yang mendasarkan dalam kehidupan
60 persen dan tidak baik sebesar 40 persen.
mereka.
Kesiapan remaja putri untuk menerima
pengetahuan dan kesiapan didasarkan pada
menarche tergantung beberapa hal, salah
kriteria
satunya dipengaruhi oleh faktor perilaku
informasi sudah tersebar secara bebas, tetap
orang tua sebagian besar ibu tidak mengajari
baik tidaknya pengetahuan tergantung pada
anak perempuan mereka tentang menstruasi,
kemampuan masing – masing individu dalam
seperti usia mendapatkan menstruasi, lama
pemahaman, penghayatan, kesediaan, hal ini
menstruasi,
sesuai
Godean,
Kabupaten
dan pemeliharaan kesehatan
Penilaian
yang
–
telah
dengan
penilaian
ada.
mengenai
Jadi
terhadap
walaupun
teori
kesiapan.
selama menstruasi. 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Kesiapan Dalam Menghadapi Manarche Berdasarkan menggunakan
analisa uji
Fisher
data Exact
dengan maka
pengetahuan
kesiapan
dengan α = 0,05 maka p-value ≥0,05, sehingga
menarche.
pengetahuan
tentang
menstruasi
dengan
dalam
kategori
baik
memiliki peluang 2,000 kali untuk memiliki
didapatkan nilai p= 0,139 jika dibandingkan
Ha di tolak, berarti tidak ada hubungan antara
siswi
yang
baik
dalam
menghadapi
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa tidak ada hubungan antara
kesiapan menghadapi manarche pada siswi
pengetahuan
kelas IV, V, dan VI di SD Muhammadiyah
kesiapan remaja putri menghadapi menarche10.
Kliwonan. Jika dilihat dari nilai RP sebesar
Hal ini di sebabkan karena sumber informasi
2,000
yang didapatkan berbeda – beda berdasarkan
maka dapat disimpulkan bahwa
tentang
menstruasi
dengan
tempat tinggal setiap individu. Remaja yang
artikel, jurnal, atau rubik konsultasi yang
tinggal di daerah perkotaan memiliki kesiapan
tersedia secara online dan dapat diakses dengan
yang
mudah.
lebih
tinggi
dalam
menghadapi
menstruasi pertama (menarche) dari pada yang
Hasil ini berbeda dengan penelitia yang
tinggal di desa, karena remaja yang berada di
menyatakan
bahwa
pengetahuan
daerah perkotaan memiliki akses informasi
diperoleh remaja tentang menstruasi akan
yang luas sehingga informasi yang didapatkan
mempengaruhi
persepsi
yang
remaja 11
tentang
tidak hanya berasal dari satu sumber saja, tapi
menstruasi pertama (menarche) .
ada
yang akan mengalami menstruasi pertama
banyak
informasi
sumber
mengenai
yang
menyediakan
menstruasi
pertama
(menarche) seperti majalah, televisi, radio,
Remaja
(menarche) membutuhkan kesiapan mental yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1) Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang
menstruasi
dengan
kesiapan
menghadapi manarche pada siswi kelas IV, V, dan VI di SD Muhammadiyah
pertama)
3) Hasil
penelitian
nilai Ratio Prevalensi sebesar 2,000.
Kliwonan,
siswi Desa
menunjukkan SD
bahwa
Muhammadiyah
Sidorejo,
Kecamatan
bahwa
Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
SD
tentang menarche (menstruasi pertama)
Muhammadiyah Kliwonan, Desa Sidorejo,
dikategorikan kurang baik sebesar 40
Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman,
persen sedangkan kategori baik sebesar 60
Yogyakarta tentang menarche (menstruasi
persen.
tingkat
menunjukkan
baik
baik sebesar 66,7 persen.
kesiapan
penelitian
kurang
sebesar 33,3 persen sedangkan kategori
Kliwonan. Nilai P-Value sebesar 0,139 dan
2) Hasil
dikategorikan
pengetahuan
siswi
Saran 1) SD Muhammadiyah Kliwonan
2) Guru
Diharapkan dapat memberikan informasi
Memberikan Informasi bagi peningkatan
atau penyuluhan dan menjalin kerjasama
program pengetahuan tentang menstruasi
dengan tenaga kesehatan (bidan wilayah
bagi siswi dan bahan pertimbangan dalam
kerja setempat atau puskesmas) untuk
menentukan program pendidikan kesehatan
memberikan
penyuluhan
kesehatan
yang diharapkan dapat masuk ke dalam
reproduksi
khususnya
mengenai
kurikulum sekolah.
menstruasi.
DAFTAR PUSTAKA 1. Aryani, R, 2010, Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya, Salemba Medika, Jakarta 2. Kusmiran, E. 2011, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Salemba Medika, Jakarta. 3. Alfiana, R.D, 2008, Hubungan Tingkat Pengetahuan Keputihan Dengan Penanganan Keputihan Pada Siswi Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta, Skipsi, STIKes Respati, Yogyakarta 4. Laila, N.N, 2011, Buku Pintar Menstruasi, Buku Biru, Jakarta 5. Asrinah, Syarifah, J., Suciyanti, 2011, Menstruasi dan Permasalahannya. Pustaka panesa, Yogyakarta. 6. Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, PT. Rineka Cipta. Jakarta 7. Mubarak, W. I., Chayatin, N., Rozikin, K., Supradi, 2007, Promosi Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta 8. Notoatmodjo,S, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, PT Rineka Cipta, Jakarta. 9. Yusuf, A.M, 2002, Pengantar Ilmu Pendidikan, Ghalia Indonesia, Jakarta. 10. Modjo, Dewi, 2013, Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Remaja Putri Menghadapi Manarche (Suatu Studi Perbandingan Di Smp N 1 Bone Pantai Dan Smp N 3 Kota Gorontalo), Skripsi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. 11. Nagar, S. & Aimol, R, 2010, Knowledge of Adolescent Girls Regarding Menstruation in Tribal Areas of Meghalaya. Journal. Vol. 8. No. 1. India : Department of Human Development, College of Home Science.