Setelah seminggu di Makassar, Yuu bin pamit pulang,kembali kekorea, dan sebelum pulang sang nenek memberikannya sebuah kalung indah yang tersimpan rapi dalam kotak kecil berwarna hitam. Dalam kotak itu terdapat tulisan lyubov almaz “nice…” ucapnya dalam hati jika dilihat kalung itu seperti emas putih,rantaiya bersih dan bersinar, buahnya terlihat seperti sebuah kristal murni yang berbentuk hati,bening dan bersinar.
Tepat ditengan buah kalung yang nampak bagai kristal cantik serupa berlian itupun terdapat berlian kecil lagi dengan ukiran hati yang lebih kecil dan disekitarnya terdapat gelembung air. Tapi yang menakjubkan berlian kecil berbentuk hati itu tetap ditempat,sedangkan yang lebih besar terlihat padat namun efek gelembung airnya terlihat nyata. “subhanallah,, nek ini cantik sekali” ucap yuu bin senang.
“diamond love kan namanya?” tanyanya lagi setelah membaca ukiran dalam kertas usang yang ditulis dalam bahasa rusia lyubov almaz yang berarti diamond love. Sang nenek yang tidak mengerti apa yang cucunya katakan hanya tersenyum bahagia memamdang kalung itu,dan mengatakan dulunya itu milik almarhum ibunya yang ingin ia berikan pada Yuu bin kelak setelah ia dewasa. Nenek juga berpesan agar terus menggunakan kalung itu serta menjaganya agar tidak hilang. ……… Usai sholat berjamaah dengan ayahnya, mereka menonton siaran luar mengenai ketegangan antara Indonesia dan Malaysia,Yuu bin yang saat ini sedang menyelesaikan skripsi sebagai mahasiswa kejaksaan di univ Seol berinisiatif merubah tema dari Korea utara-selatan menjadi perpecahan negara-negara Asia termasuk Indonesia-Malaysia,India-Khazmir,Mesir dan Libanon yang kini masuk dalam permainan negara adikuasa demi keuntungan politik,ekonomi,dan militernya.
Setelah mendapat izin ayahnya untuk berangkat ke Indonesia, Yuu bin segera mengubungi Dong kgu agar bisa menunggunya dalam perjalanan tuk menyelesaikan misinya sebagai agen rahasia CIA di Indonesia selama ia mengurus administrasi serta membeli tiket menuju Jakarta-Indonesia
No penerbangan F009 112-113,ini terasa menyenangkan bagi Yuu bin karena kursinya berdampingan dengan Dong kgu.selama kurang lebih 10 jam dalam perjalanan mereka habiskan dengan diskusi,dan bercerita tentang pengalaman masing-masing. “yuu bin?” tedengar sapa dari seorang gadis sebelah dengan nada tanya.
“hera?!” jeritnya kaget bercampur senang,tapi kenapa dia bisa sampai kesini? Lalu siapa orang berkulit hitam yang sedang bersamanya? Ingin kemanakah dia? Bukankah penerbangan terakhir terhenti di indonesia? Untuk apa? Mungkinkah dia berbohong mengenai identitasnya waktu di Korea?
Terlihat seorang gadis dengan tubuh yang tinggi berwajah melayu berjalan menuju WC,tepat disamping pria berkebangsaan afrika teman Hera yang mengaku sebagai John Carly,ia terjatuh melepaskan tas kuning kecilnya.
“sorry...sorry”ucap gadis itu.
John carly hanya mengangkat tangan dan mengangguk tanpa komentar.setelah ia berdiri dan memperbaiki letak syalnya yang sempat bengkok ia kemudian berusaha mengambil tasnya yang tadi merayap dekat kursi John carly,namun anehnya bukan tas yang berada depan kaki John yang ia ambil melainkan tas kuning dengan warnah dan ukuran yang sama yang berada di atas kursi John . Ah...mungkin aku yang salah lihat. Fikir Yuu bin dalam hati.
Setelah cek in di jazz hotel Jakarta milik seorang pengusaha berkebangsaan Amerika,Yuu biin kekamar untuk beristirahat dan mulai mengatur jadwal penelitian serta wawancara dengan pejuang dan tentara indonesia yang berjaga di perbatasan. Sedangkan Dong kgu yang kini menjabat sebagai ketua WOC dan bertanggung jawab dalam siasat peperangan Korsel,sedang sibuk dengan laptopnya.
“aku akan keluar untuk mengganti kartu,apa kau mau ikut?”
“jika tidak lama,bolehkan aku tetap disini? Karena terjatuh sistem pelacakku error.” Ucap Dong kgu
“oke,aku segera kembali” kata Yuu biin beranjak ingin keluar, tapat didepan pintu dia berbalik lagi “dong kgu apa kita hanya memesan satu kamar?”
Dong kgu melihat Yuu biin lalu tersenyum “ini kamar yang telah dipesankan untukku, karena kau ingin ikut jadi aku memesan kamar dengan ruangan double, kau bisa memilih ingin tidur disini atau disebelah sana” jelas Dong kgu
“ooo..hahaaa… oke kalau begitu aku akan memilih setelah kembali. Byeee…”
Setelah mendapatkan 2 sim card untuknya dan Dong kgu,Yuu bin bergegas kembali kekamar. ketika memasuki gerbang,sebuah mersedes hitam keluar dengan terburu-buru,kaca belakangnya setengah tertutup.
“ttt..toooll..” samar terdengar teriakan kecil dari dalam mobil yang kemudian lenyap tanpa jejak,tanpa sengaja matanya menangkap bayang seorang wanita muda yang dibius oleh pria berkulit hitam.
“ooh my god,,, bukankah itu John carly?” belum hilang keterkejuatan Yuu bin melihat kejadian ngeri yang dialami gadis malang itu oleh orang yang ia temui di pesawat,tiba-tiba hera datang menyapanya membuat jantungnya hampir terhenti “hii... what do you do yu bin?”
“hera?huuuft... I’m surprised”
“what you see?”
“mmm.... anya, john carly... siapa dia?”
Ekspresinya terlihat kaget dan menyelidik membuat Yuu bin merinding takut dan kehilangan kontrol,”bukankah dia teman yang duduk disebelahmu waktu dipesawat,bahkan katamu seniormu. Apa dia juga dihotel ini?” “oo,,,iya tentu. Sedang apa kau disini dan apa yang tadi kaulihat hinggah ketakutan seperti itu?”
“hah? Ooo...hee... aku keluar untuk membeli kartu,yang tadi hanya topeng monyet. Aku sangat tidak menyukai monyet”katanya menutupi kegugupannya.
“oo mau menemaniku minum?”mengangkat kantong yang berisi botol vodka dan beberapa jenis bir.
“tidak... terima kasih aku tidak bisa minum”
“hehee... yaa, sudah kuduga. kalau begitu aku pergi dulu.bye...” ucap gadis berkebangsaan Jepang itu sambil berlalu sedangkan Yuu biin terus menatapnya dengan menyimpan sejumlah pertanyaan didalam otaknya, benarkah dan mungkinkah?
Kamarnya berada dilantai 9 no 909,keluar lift Yuu bin terus berjalan menuju kamar,sepanjang koridor ia menemui bercak-bercak darah yang terhenti depan lorong masuk gudang,jantungnya berdegup kencang rasa takut yang tak beralasan langsung menyergapnya bersamaan dengan rasa ingin tahu yang kuat sebagai seorang jurnalis,ia telusuri jejak darah tersebut hinggah memasuki lorong kecil dan gelap,didepan ada 2 pintu masuk satu tertutup dan satunya terbuka,ia buka pelan-pelan pintu yang tertutup itu dan melihat tangga kecil dan sempit menuju kebawah.gelap dan pengap.
Dia copot sepatunya agar tidak menimbulkan bunyi lalu pergi menelusuri tangga.1,2,3 anak tangga ialewati dengan penuh ketakutan yang mendalam namun ia yakin ia dapat menemukan sesuatu yang fantastis disini dan ingin menjadikan penemuan ini sebagai hadiah untuk media cetak ayahnya yang kini telah sukses dipasaran.
Ketika sampai dilantai 8 baru saja Yuu bin hendak menelusuri tangga selanjutnya tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu yang terasa bagaikan sebuah kaki.aliran darahnya berjalan naik turun dan denyut jantungnya makin tak terkendali,namun ia coba kendalikan sebisa mungkin agar dia bisa melihat dengan jelas apa yang ia injak itu. Dengan sangat hati-hati dia berbalik dan mencoba memperhatikan benda yang berada didepannya dengan dibalut kain hitam.bismillah...ia buka...
“haaa...”teriaknya tertahan saat ia sadari ruag di belakangnya berisi orang-orang yang tentunya berbahaya untuknya,bersyukur suaranya tercipta dengan begitu kecil dan halus,sehingga meskipun dia benar-benar
berteriak mungkin mereka tidak akan mendengarnya.yuu bin terdorong kebelakang dan membentur ujung tangga yang terbuat dari besi sehinggah menimbulkan bunyi yang cukup kuat.
“siapa???!” teriak suara pria dewasa dari dalam terdengar begitu tinggi dan berat.tanpa berfikir panjang ia membuang sepasang sepatunya kebawah dan masuk kebelakang tangga.
“siapa disana?”
“ayo segera kita periksa” terdengar jelas setiap langkahnya yang berat dan membunuh,bagai kepakan elang untuk anak ayam yang tidak berinduk. Laa haula wala kuawwata illlah billah,dengan segala kepanikan ia serahkan semuanya pada yang maha kuasa. Kreek... pintu dibuka dan 2 orang lelaki bertubuh jankung dan besar keluaar
“sialan! Siapa yng berani-berani menyelinap?!”
“apa menurutmu ada orang luar yang mengetahui tempat ini?”
“entah orang luar atau tidak kita harus segera menemukannya,kau cari kebawah dan aku keatas”
Pria bertubuh jangkung segera berlari menelusuri tangga bawah dan yang bertubuh besar menaiki tangga.
“carlow, aku menemukan ini.” Mengangkat sepatu yuu bin yang tadi sengaja ialemparkan.
Sementara itu dengan penuh keringat dingin dia mengawasi mereka dari balik tangga.jika dia terus berada disitu cepat atau lambat pasti mereka akan menemukannya,dengan terus menyebut namaNYA dalam hati, tangannya terus meraba cela yang mungkin bisa ia masuki. Dia merayap sidikit demi sedikit menuju kesamping bawah tangga tepat disudut kanan dia menemukan ruang kecil seukuran tubuhnya namun lobang itu kurang tinggi untuk menampungnya,dengan segenap upaya yuu bin memasuki ruang berbentuk kotak itu dan ternyata bagian atasnya berlubang membentuk terowongan dengan lingkaran besi disekitar dindingnya,sebelum memanjat dia memastikan mereka masih didepan tangga agar ketika berdiri mereka tidak melihatnya.
“dia seorang perempuan. Kurang ajar! Pasti dia bersembunyi disekitar sini.geledah dibelakang tangga! Kita harus segera menangkapnya sebelum bos datang”
“baik”
“ingat tidak seorangpun yang bisa mengetahui hal ini jika tidak kita berdua akan habis!”
Belum sempat yuu bin memanjat pria bertubuh jangkung itu terlihat kesulitan memasuki celah kecil menuju bawah tangga, dalam keadaan merunduk itulah kemudian dia bergegas memanjat dinding yang membentuk plapon hotel.setelah naik cukup tinggi saluran yang membentuk terowongan sempit itu bercabang menjadi 2 arah,satu kesamping satunya lagi terus keatas,dia menuju kesamping berharap ada jalan menuju kebawah,dalam perjalanan merangkak diatas besi-besi tua itu ia kembali teringat isi kain hitam yang bersandar disamping tangga,mayat seorang wanita muda yang ia lihat dipesawat waktu itu,yang terjatuh dan mengambil tasnya yang berwarnah kuning,matanya terbuka lebar dan tidak mengenakan busana.
“Ia dibunuh,tapi karena apa? Diperkosa lalu melawan? Tidak mungkin,dari wajahnya telah terlihat jelas ia seorang pecandu seks. Atau mungkin karena tas kuning itu? Apa sebenarnya isi tas itu? Lalu siapa mereka?”
“Dong kgu...pasti dia sedang menungguku,mungkin dia cemas dan mencariku,tapi sebaiknya ia tidak keluar mencariku.jika orang-orang tadi berasal dari organisasi besar atau sekumpulan teroris internasional,maka pasti mereka mudah menemukanku sehinggah dong kgu pun bisa berada dalam bahaya”. Fikir Yuu bin dalam hati
Sekitar 10 meter Yuu bin merayap dari belakang terlihat cahaya-cahaya kecil serupa senter.”mungkinkah mereka mencariku sampai kesini?” ia menempelkan tubuhnya kedinding sebelah kiri lalu terus kedepan.tanpa berfikir ia langsung memilih jalan turun yang ternyata hanya berupa pipa licin tanpa besi,seketika dia langsung terjatuh kebawah dalam keadaan berdiri
“aauuuch...”jeritnya karena pergelangan kakinya terasa sangat sakit
Dia meraba disetiap pinggir pipa ternyata ada saluran lagi kesamping namun hanya sekitar 5 cm, pipa itu menuju kebawah. jika harus terjun lagi seperti tadi mungkin dia langsung mati dalam pipa-pipa peengap ini selain takut ketinggian tenaganyapun sudah hampir habis.Dia bersandar kedepan mengenyampingkan lubang agar tidak terpeleset,dalam hati yuu biin menyebut namaNya...ya Allah...aku lelah,takut,dan sangaaat takut... disampingnya ada setitik cahaya ia memegang dan merabanya ternyata itu lubang udara,dari situ dia dapat melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan. Dan membuat hipotesis bahwa mereka merupakan jaringan teroris internasional,ada beberapa orang indonesia termasuk pembersih taman hotel.sungguh menakutkan jika penjaga hotel saja bagian dari mereka bisakah aku keluar dengan selamat dari dalam pipa ini? Yuu bin merinding memikirkannya.
Dong kgu.... tolong aku...
Astagfirullah kenapa jadi dong kgu. Yaa Allah... rintihnya dalam hati. terlihat salah seorang dari mereka menelfon dan yang lainnya merakit bom. Dia segera membersihkan lubang tersebut dan memasukkan kamera yang ia simpan diantara bros kupu-kupunya. Dia berharap bisa keluar dengan selamat dan bisa membawa berita hebat ini untuk perusahaan ayahnya.
Beberapa menit kemudian masuklah 5 orang asing yang terdiri dari 3 pria dan sisanya wanita termasuk diantaranya ialah hera. Mereka mengadakan pertemuan dan membahas seorang penyeludup yang berhasil kabur yaitu Yuu bin,dan di tengah meja mereka meletakkan sepasang sepatu yuu bin. mungkin ini waktu yang tepat untukku agar dapat keluar dari sini.dengan ucapan bismillah ia buka hijabnya untuk menyumbat mulutnya agar tidak terdengar teriakan sedikitpun. Bismillah... tubuhnya terasa melayang dan terjun dengan kecepatan 10km/60s sampai terhenti entah dimana.
“ooouuuch....”rintihnya saat mencoba menggerakkan kakinya namun tidak bisa digerakkan karena terkilir,dia pun merayap keluar kearah samping dengan permukaan pipa yang penuh lumut dan pengap.
Setibanya diujung dia mengintip keluar di sebelah kanan saluran yang ia lewati menuju belakang hotel terlihat seorang berkulit hitam sedang memeriksa semua saluran”pasti mereka sudah menduga aku merewati terowongan itu” ucapnya. Beruntung karena pria itu menuju kebelakang.
Dia kembali melihat kesebelah kiri ternyata kosong. Yaa Allah...jaga aku dari semua penglihatan makhlukmu. Pelan-pelan dia merayap keluar,dalam keadaan kaki sakit dan terkiril tidak mungkin baginya berlari kedepan ditambah lagi dengan keadaan kuyup seperti ini pasti akan ada gosip gadis korea berjalan tanpa alas kaki dengan rambut berhias sarang laba-laba dan kuyup berbau. Itu akan terdengar oleh mereka dan kemudian mencari lalu segera membunuhnya.
Dia harus keluar hotel tapi semua telah dipagari. yaa Allaah..yaa Allah. Ucap Yuu bin tak henti tiap kali memikirkan betapa sulitnya dan kecil kemungkinan baginya untuk selamat. baru saja dia hendak masuk
kembali kedalam pipa tiba-tiba dia melihat bayangan seorang bertubuh jangkung dan besar yang semakin membesar ketika langkah kakinya terdengar begitu dekat.
Jantungnya berdetak semakin tak menentu,ia coba untuk menenangkan diri dengan menarik nafas tapi tetap saja tidak berhasil terlebih ketika sosoknya tepat berada diatasnya,tubuh Yuu bin semakin berat dan sulit untuk digerakkan apalagi tuk ditarik masuk kedalam pipa. Belum sempat dia menengok keatas seketika sebatang kayu yang cukup besar mendarat dikepalanya... gelap...dan gelap. …….