LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : TANGGAL :
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN
SUB BIDANG PEMELIHARAAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN
1.
Kode Unit : Judul Unit :
2.
Kode Unit : Judul Unit :
3.
Kode Unit : Judul Unit :
4.
Kode Unit : Judul Unit :
5.
Kode Unit : Judul Unit :
6.
Kode Unit : Judul Unit :
7.
Kode Unit : Judul Unit :
8.
Kode Unit : Judul Unit :
9.
Kode Unit : Judul Unit :
10. Kode Unit : Judul Unit : 11. Kode Unit : Judul Unit :
Hal KTL.EH.20.101.01…………………………………………………… Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) KTL.EH.20.102.01…………………………………………………… Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) KTL.EH.21.103.01…………………………………………………… Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) KTL.EH.21.104.01…………………………………………………… Memelihara Tower Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) KTL.EH.20.105.01…………………………………………………… Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) KTL.EH.20.106.01…………………………………………………… Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) KTL.EH.22.107.01…………………………………………………… Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) KTL.EH.22.108.01…………………………………………………… Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) KTL.EH.22.109.01…………………………………………………… Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) KTL.EH.20.110.01…………………………………………………… Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) KTL.EH.20.111.01…………………………………………………… Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
i
1 5 9 13 17 21
25 29 33
37 41
12. Kode Unit : KTL.EH.23.112.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 13. Kode Unit : KTL.EH.23.113.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 14. Kode Unit : KTL.EH.20.114.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 15. Kode Unit : KTL.EH.20.115.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 16. Kode Unit : KTL.EH.20.216.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 17. Kode Unit : KTL.EH.20.217.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 18. Kode Unit : KTL.EH.21.218.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 19. Kode Unit : KTL.EH.21.219.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 20. Kode Unit : KTL.EH.20.220.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) 21. Kode Unit : KTL.EH.20.221.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) 22. Kode Unit : KTL.EH.22.222.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) 23. Kode Unit : KTL.EH.22.223.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) 24. Kode Unit : KTL.EH.22.224.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa) 25. Kode Unit : KTL.EH.20.225.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)
ii
45 49 53 57 61 65 69 73 77 81
85 89 93
97
26. Kode Unit : KTL.EH.20.226.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 27. Kode Unit : KTL.EH.23.227.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 28. Kode Unit : KTL.EH.23.228.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 29. Kode Unit : KTL.EH.20.229.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 30. Kode Unit : KTL.EH.20.230.01…………………………………………………… Judul Unit : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
iii
101 105 109 113 117
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.101.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
1
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.
2
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini meliputi : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTB. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
3
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTB peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi listrik pada PLTB.
4
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.102.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol dan proteksi dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
5
3.3. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.4. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.5. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, 6
peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Penerapan peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
7
Pekerjaan dapat juga dilakukan dengan peralatan dalam keadaan online. Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB.
8
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.21.103.01 : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja SKEA/turbin angin dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. SKEA/turbin angin beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan SKEA/turbin angin dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari SKEA/turbin angin diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
9
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika, konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan, mengangkat dan menurunkan, memindahkan, 10
memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan SKEA/turbin angin, teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang - undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik SKEA/turbin angin, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box, coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning gear dan sistem pelumasan. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang
11
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), head crane dan winch. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang SKEA/turbin angin pada PLTB.
12
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.21.104.01 : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan tower PLTB dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja pembongkaran dan pemasangan peralatan dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Benda kerja disiapkan dilokasi kerja/terpasang. 3.1. Peralatan bantu dan benda kerja dilokalisir/diisolasi sesuai dengan prosedur. 3.2. Tanda peringatan diidentifikasi yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. 3.3. Bagian yang berhubungan dengan tower PLTB dipelihara dan dibersihkan sesuai dengan rencana kerja dan prosedur/instruksi kerja perusahaan. 3.4. Tower PLTB diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
13
3.5. Setelah pemeliharaan, alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai dengan tempat yang disediakan. 4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca gambar konstruksi tower PLTB, komunikasi efektif. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower
14
PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan, mengidentifikasi detail konstruksi, menerapkan komunikasi effektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual, instruksi, serta SOP. Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter, gambar dan formulir data. Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti : hujan, kondisi topografi dan konstruksi. Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi : Kegagalan mengoperasikan alat kamera.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
15
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Persiapan kerja. Membaca gambar/peta. Prosedur kerja. Mengidentifikasi kerusakan.
16
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.105.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan Peralatan Pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan Pekerjaan Pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
17
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTU Biomasa
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.
18
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
19
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTU Biomasa peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi listrik pada PLTU Biomasa.
20
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.106.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan.
21
4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan 22
kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment.
23
Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU Biomasa.
24
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.107.01 : Memelihara Turbin-Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan turbin - generator pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator PLTU Biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Turbin - generator PLTU Biomasa beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin generator PLTU Biomasa dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU Biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
25
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTU Biomasa diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika (konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis, 26
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan turbingenerator, teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin generator PLTU Biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian turbin - generator pada PLTU Biomasa. Riwayat pemeliharaan, kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup stop valve, governor, bearing, main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem pelumasan dan sistem pendingin. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
27
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), boroskop. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin - generator pada PLTU Biomasa.
28
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.108.01 : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja boiler PLTU Biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Boiler PLTU Biomasa beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan boiler PLTU Biomasa dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
29
3.3. Bagian-bagian dari boiler PLTU Biomasa diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan
30
Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika (tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian boiler pada PLTU Biomasa. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum, heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan boiler PLTU Biomasa.
31
Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test). Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang boiler pada PLTU Biomasa.
32
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.109.01 : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan . 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Sistem bahan bakar biomasa beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan sistem bahan bakar biomasa dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar biomasa dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 33
3.3. Bagian-bagian dari sistem bahan bakar biomasa diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan
34
Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan bakar biomasa, tindakan pencegahan dan penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. RuangLingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem bahan bakar biomasa. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan dryer. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar biomasa.
35
Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools. Kondisi gangguan dan pemeliharaan kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.
meliputi
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang sistem bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa.
36
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.110.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja sistem bahan bakar biomasa dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
37
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik.
38
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
39
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTMH peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi listrik pada PLTMH.
40
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.111.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instrumen kontrol dan proteksi dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
41
4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTMH
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan 42
kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, pengereman darurat, over speed control dan dummy load. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
43
counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH. 44
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.23.112.01 : Memelihara Turbin - Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja turbin - generator PLTMH dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Turbin - generator PLTMH beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan turbin generator PLTMH dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan.
45
3.3. Bagian-bagian dari turbin - generator PLTMH diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika (konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis, 46
bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan turbingenerator, teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian turbin – generator pada PLTMH. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor, bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter, sistem pelumasan. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator pada PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
47
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration, over heating, over speed dan kavitasi.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang turbin – generator pada PLTMH.
48
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.23.113.01 : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Bangunan sipil PLTMH beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan bangunan sipil PLTMH dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari bangunan sipil PLTMH diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 49
3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan 50
sipil pada PLTMH, dan teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian bangunan sipil pada PLTMH. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup bendung dan intake, saluran penghantar (head race), saringan, bak penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air, penstock dan tail race. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan bangunan sipil pada PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
51
staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar dan formulir data. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan pencemaran lingkungan.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan memelihara bangunan sipil pada PLTMH.
52
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.114.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS dibawah pengawasan, sesuai dengan SOP. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTS 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTS
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTS
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan diterapkan berdasarkan SOP. 1.3. Diagram dan prinsip kerja instalasi listrik dipahami dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan. 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang - undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Instalasi listrik beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan instalasi listrik dibongkar sesuai dengan urutannya. 3.2. Bagian-bagian dari instalasi listrik dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 3.3. Bagian-bagian dari instalasi listrik diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya.
53
3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. 4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTS
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pembangkit, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teori dasar tenaga listrik, teknik berkomunikasi.
54
2.1.2. Ketrampilan menerapkan tentang Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja, komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini meliputi: pv modul (modul surya), panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan control, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTS. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan.
55
Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTS peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi listrik pada PLTS.
56
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.115.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pelaksanaan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS dibawah pengawasan, dengan standar perusahaan.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTS
2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTS
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTS
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan 1.3. Diagram dan prinsip kerja peralatan instrumen diinterpretasikan dan dilaksanakan berdasarkan SOP. 2.1. Alat kerja dan formulir quality control (checklist) disiapkan sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan . 2.2. Alat keselamatan kerja disiapkan untuk pelindung diri sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 2.3. Instrument/alat ukur diidentifikasi sesuai dengan jenis pekerjaannya. 2.4. Peralatan instrumen kontrol dan proteksi beserta alat bantu diisolasi dari sistem sesuai standar perusahaan. 2.5. Tanda peringatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dipasang sesuai standar perusahaan. 3.1. Bagian yang berhubungan dengan peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibongkar sesuai dengan urutannya 3.2. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi dibersihkan sesuai dengan prosedur pemeliharaan. 57
4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTS
3.3. Bagian-bagian dari peralatan instrumen kontrol dan proteksi diperiksa dan bila ada kelainan dilaporkan ke atasan. 3.4. Bagian-bagian yang telah dibongkar dipasang kembali sesuai dengan urutannya. 3.5. Alat kerja dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur perusahaan. 3.6. Tempat kerja di bersihkan sesuai prosedur perusahaan. 3.7. Kualitas pekerjaan pemeliharaan dipastikan sesuai dengan standar perusahaan. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan 58
kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, instrumen diagram dan prinsip komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Penerapan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, penggunaan alat dan peralatan yang sesuai, penggunaan prosedur pemeliharaan yang tepat, identifikasi dan pemilihan material untuk bekerja, penggunaan prosedur kalibrasi yang tepat, Penerapan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), penggunaan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency
59
counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan meliputi rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek Penting 2.4.1 Prosedur kerja. 2.4.2 Persiapan kerja. 2.4.3 Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. 2.4.4 Teknik membongkar, memeriksa dan memasang instalasi instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS. 60
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.216.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instalasi listrik PLTB pada secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
61
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,
62
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTB. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTB yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter.
63
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTB peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada PLTB.
64
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.217.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi sesuai standar perusahaan.
65
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi dengan standar perusahaan.
sesuai
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi 66
peralatan instrumen, teknik pengujian, programable control, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram dan teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan proteksi, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), menggunakan teknik analisis data dan membaca diagram instrumen dan komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru.
67
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan proteksi pada PLTB.
68
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.21.218.01 : Memelihara SKEA/Turbin Angin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan SKEA/turbin angin pada PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTB 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTB
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan SKEA/turbin angin diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan SKEA/turbin angin diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan SKEA/turbin angin. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen SKEA/turbin angin) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan SKEA/turbin angin sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
69
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori aerodinamika, konversi energi, teori turbin angin (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin angin, teknik pembongkaran dan pemasangan, mengangkat dan menurunkan, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan SKEA/turbin angin, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa
70
dan menguji SKEA/turbin angin, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian SKEA/turbin angin. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : sudu dan naf, gear box, coupling, generator, bearing, brake, yawing, turning gear dan sistem pelumasan. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan SKEA/turbin angin. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan SKEA/turbin angin yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro
71
meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), head crane dan winch. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji SKEA/turbin angin pada PLTB.
72
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.21.219.01 : Memelihara Tower Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan tower PLTB secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan PLTB
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan tower PLTB diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan tower PLTB diterapkan berdasarkan standar perusahaan.
2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan PLTB
2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan tower PLTB. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan PLTB
3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen tower PLTB) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan tower PLTB sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
73
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. PLTB
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, teknik identifikasi kerusakan pada tower PLTB, membaca gambar konstruksi tower PLTB, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, melaksanakan identifikasi jenis kerusakan pada tower PLTB, mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan, mengidentifikasi detail konstruksi, menggunakan alat
74
kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi mencakup : dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan, manual, instruksi, serta SOP. Peralatan identifikasi mencakup : Kamera, Roll meter, gambar dan formulir data. Lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti : hujan, kondisi topografi dan konstruksi. Kondisi gangguan dan operasi abnormal meliputi : Kegagalan mengoperasikan alat kamera.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
75
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Persiapan kerja. Membaca gambar/peta. Prosedur kerja. Mengidentifikasi kerusakan.
76
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.220.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
77
4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian,
78
mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pembangkit, trafo, circuit breaker, baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter.
79
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTU Biomasa peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada PLTU Biomasa.
80
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.221.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi sesuai standar perusahaan.
81
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi dengan standar perusahaan.
sesuai
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTU Biomasa
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan 82
terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram dan prinsip komunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
83
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan proteksi pada PLTU Biomasa.
84
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.222.01 : Memelihara Turbin – Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan turbin – generator pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin – generator PLTU Biomasa diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan turbin – generator PLTU Biomasa diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan turbin – generator PLTU Biomasa. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen turbin – generator PLTU Biomasa) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan turbin – generator PLTU Biomasa sesuai standar perusahaan.
85
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi dengan standar perusahaan.
sesuai
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTU Biomasa
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika (konversi energi, enthalpy), teori turbin uap (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin uap, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan turbingenerator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.
86
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTU Biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : stop valve, governor, bearing, main oil pump (MOP), turning gear, exciter, sistem pelumasan dan sistem pendingin. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTU Biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin – generator yang
87
sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand and power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test), boroskop. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji turbin – generator pada PLTU Biomasa.
88
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.223.01 : Memelihara Boiler Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan boiler PLTU Biomasa diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan boiler PLTU Biomasa diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan boiler PLTU Biomasa. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen boiler PLTU Biomasa) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan boiler PLTU Biomasa sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
89
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTU Biomasa
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori bejana tekan dasar (tekanan, gaya dan ketebalan bejana), teori pemipaan, teori mekanika fluida dasar (aliran air, uap dan udara dan gas bekas), teori thermodinamika (tekanan dan temperatur), teori perpindahan panas dasar, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan boiler, teknik pemasangan boiler, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik komunikasi.
90
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik boiler, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian boiler PLTU Biomasa. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : burner, piping, valve, drum, heater, fan, dumper, duct, isolating dan sootblower. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan boiler pada PLTU Biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan boiler pada PLTU Biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan
91
staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong, kaliper, NDT (Non Destruction Test). Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji boiler pada PLTU Biomasa.
92
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.22.224.01 : Memelihara Sistem Bahan Bakar Biomasa Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomasa (PLTU Biomasa). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTU Biomasa
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen sistem bahan bakar biomasa) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan sistem bahan bakar biomasa sesuai standar perusahaan.
93
3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi dengan standar perusahaan.
sesuai
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTU Biomasa
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, karakteristik bahan bakar biomasa, tindakan pencegahan dan penanggulangan terganggunya sistem pasok bahan bakar biomasa, teori teknik pembakaran, teknik operasi dan pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa, teknik pemasangan sistem bahan bakar biomasa, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 94
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik sistem bahan bakar biomasa, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem bahan bakar biomasa. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : conveyor, hopper, crusher dan dryer. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan sistem bahan bakar biomasa. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan sistem bahan bakar biomasa yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor
95
dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools. Kondisi gangguan dan pemeliharaan kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol.
meliputi
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji sistem bahan bakar biomasa pada PLTU Biomasa.
96
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.225.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
97
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTMH
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, memeriksa dan menguji instalasi listrik, membaca gambar teknik, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola
98
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, penyetelan, monitoring, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : panel pasok listrik dan instalasi listrik pada PLTMH, trafo, circuit breaker, baterai, inverter, rectifier, kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan kontrol, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTMH yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter.
99
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTMH peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada PLTMH.
100
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.226.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan. 101
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTMH
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola
102
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram, teknik berkomunikasi.
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, pengereman darurat, over speed control dan dummy load. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan mencakup : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
103
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan proteksi pada PLTMH.
104
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.23.227.01 : Memelihara Turbin – Generator Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan turbin - generator pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan turbin generator PLTMH. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan turbin generator PLTMH diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan turbin - generator PLTMH. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen turbin - generator PLTMH) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan turbin - generator PLTMH sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan. 105
4. Membuat laporan pemeliharaan pada PLTMH
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori termodinamika (konversi energi, enthalpy), teori turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik operasi dan pemeliharaan turbin air, teknik pembongkaran, mengangkat, memindahkan, memeriksa, membersihkan dan pemasangan peralatan turbingenerator, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi.
106
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan mekanik turbin – generator pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian turbin – generator pada PLTMH. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : valve, nozzle, runner, governor, bearing, transmisi mekanik dan coupling, exciter, sistem pelumasan. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan turbin - generator PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan turbin generator yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf
107
pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools, mikro meter/jangka sorong. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan, vibration, over heating, over speed dan kavitasi.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji turbin - generator pada PLTMH.
108
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.23.228.01 : Memelihara Bangunan Sipil Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTMH 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTMH
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTMH
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan bangunan sipil PLTMH. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan bangunan sipil PLTMH diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan bangunan sipil PLTMH. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen bangunan sipil PLTMH) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan bangunan sipil PLTMH sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
109
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTMH
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teori hidrologi terkait, material dan konstruksi bangunan air/sipil, teori dasar turbin air (jenis, bagian, fungsi, klasifikasi), teknik identifikasi kerusakan pada bagian bangunan sipil pada PLTMH, teknik pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, menerapkan teknik pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH, membaca gambar kerja, menggunakan prosedur
110
pemeliharaan yang tepat, menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, pengisolasian bangunan sipil pada PLTMH. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan mencakup : bendung dan intake, saluran penghantar (head race), saringan, bak penenang/pengendap, saluran pelimpah, pintu air, penstock dan tail race. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan bangunan sipil pada PLTMH. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan bangunan sipil pada PLTMH yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari kamera, roll meter, gambar dan formulir data.
111
Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kebocoran, keretakan, sedimentasi, longsor dan pencemaran lingkungan.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji bangunan sipil pada PLTMH.
112
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.229.01 : Memelihara Instalasi Listrik Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan pemeliharaan pada PLTS 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTS
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTS
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instalasi listrik diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instalasi listrik. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instalasi listrik) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instalasi listrik sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan.
113
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTS
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Keselamatan dan kesehatan kerja, teknik pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS, teknik pembongkaran dan pemasangan, teknik mengangkat, memindahkan dan membersihkan peralatan, teknik menggunakan alat kerja, teknik pengujian, teori dasar tenaga listrik, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), teknik berkomunikasi. 2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, membongkar, memeriksa, membersihkan dan memasang instalasi listrik, membaca gambar teknik,
114
menggunakan alat kerja dan pengujian, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), komunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Pemeriksaan, monitoring, pembersihan, penyetelan, pengisolasian sistem instalasi listrik. Riwayat pemeliharaan mencakup : kartu gantung, lembaran kerja, nama peralatan, data terbaru. Peralatan ini mencakup : pv modul (modul surya), panel pasok listrik dan instalasi listrik PLTS, trafo, circuit breaker, inverter, baterai, BCU (Battery Control Unit), kabel, grounding, proteksi, alarm dan peralatan control, indikator. Standar keselamatan kerja mencakup peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Sumber informasi dan dokumentasi termasuk verbal dan komunikasi tertulis, dokumentasi keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan manual alarm, instruksi manual, logbook, SOP, dan catatan instalasi listrik pada PLTS. Komunikasi dapat dengan telepon, computerized system, logbook.
radio,
pager,
Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instalasi listrik pada PLTS yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Peralatan test, pencarian gangguan dan peralatan pemeliharaan terdiri dari hand dan power tools,
115
peralatan uji tegangan, megger, multi tester/ohm meter. Kondisi gangguan dan pemeliharaan meliputi kegagalan/malfunction peralatan dan kontrol, kehilangan supply tegangan pada instalasi listrik pada PLTS peralatan dan over heating.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instalasi listrik pada PLTS.
116
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU TERBARUKAN SUB BIDANG PEMELIHARAAN Kode Unit Judul Unit
: KTL.EH.20.230.01 : Memelihara Instrumen Kontrol dan Proteksi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS secara mandiri dan presisi sesuai dengan standar perusahaan. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menerapkan prosedur pelaksanaan 0pemeliharaan pada PLTS 2. Mempersiapkan peralatan pemeliharaan pada PLTS
3. Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan pada PLTS
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1. Peraturan Perundang undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan. 1.2. Prosedur pelaksanaan untuk pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi diterapkan berdasarkan standar perusahaan. 2.1. Sumber daya diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan instrumen kontrol dan proteksi. 2.2. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dan lain-lain.) disiapkan sesuai dengan rencana kerja. 2.3. Material/spare part disiapkan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. 2.4. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan. 3.1. Kondisi, fungsi dan unjuk kerja peralatan (komponen instrumen kontrol dan proteksi) diyakinkan sesuai dengan referensi/standar unit pembangkit yang tertuang dalam rencana kerja. 3.2. Instrument/alat ukur dan teknik diagnosa digunakan untuk memeriksa kondisi dan unjuk kerja peralatan instrumen kontrol dan proteksi sesuai standar perusahaan. 3.3. Kerusakan komponen diidentifikasi sesuai dengan standar perusahaan. 117
4. Membuat laporan Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur pemeliharaan yang ditetapkan oleh perusahaan. pada PLTS
1. Batasan Variabel Dalam melaksanakan unit kompentensi ini harus didukung dengan tersedianya: 1.1. Peraturan Perundang – undangan K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan). 1.2. SOP yang berlaku di perusahaan. 1.3. Instruction manual dari masing-masing peralatan yang berlaku di perusahaan/unit pembangkit. 1.4. Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh perusahaan/unit pembangkit. 1.5. Peralatan dan instrument/alat ukur yang terkait dengan pelaksanaan unit kompetensi ini. 1.6. Kompetensi yang dipersyaratkan sebelumnya : 1.6.1. Merapikan peralatan dan tempat kerja/sesuai dengan standar lingkungan di tempat kerja. 1.6.2. Memahami gambar teknik dan flow diagram. 1.6.3. Menggunakan hand tools dan power tools.
2. Panduan Penilaian 2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 2.1.1. Pengetahuan Peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang relevan, peraturan pemerintah tentang keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam keadaan darurat, peraturan tentang dampak lingkungan, peralatan (instrumen kontrol dan proteksi) dan komponennya, prosedur isolasi, tata letak unit secara keseluruhan dan operasi dari peralatannya, teknik pemeliharaan terhadap peralatan, teknik modifikasi, teknologi peralatan instrumen, instrumen pengukuran dan pengujian, programable control, mengelola
118
kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), instrumen diagram dan prinsip komunikasi.
2.1.2. Ketrampilan Menerapkan peraturan perundang – undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan dalam pekerjaan pemeliharaan, menggunakan alat kerja dan pengujian, menggunakan prosedur pemeliharaan yang tepat, menggunakan prosedur kalibrasi yang tepat, menerapkan pemeliharaan peralatan (instrumen kontrol dan proteksi), menggunakan teknik analisis data, mengelola kelengkapan kerja (orang, alat kerja dan material), membaca diagram instrumen dan berkomunikasi efektif.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian : 2.2.1. Pengujian sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. 2.2.2. Cakupan/Ruang Lingkup meliputi : Switch, indikator, meter, power, I/P and E/P converter, vibration detector, elemen sensor, servo motor, chart drive, relay, load cell, tachometer, PLC input/output block, amplifying module, plug-in printed circuit board, pengereman darurat dan over speed control. Materialnya termasuk pelumasan, bahan pembersih, gasket. Instrumen pengukuran dan pengujian yang digunakan meliputi : multimeter, decade box, CRO (Cathode Ray Oscilloscope), DC Supply, I/V standard, potentiometer, hand-held communicator/programmer, frequency counter, frequency generator, variac and specialised test equipment. Pekerjaan dapat juga dilakukan dalam keadaan online.
dengan peralatan
Rincian penyelesaian pekerjaan mencakup : rekaman
119
pemeliharaan, kartu pemeliharaan, lembar pemeriksaan dan pemasangan label yang terbaru. Personil yang berwenang memperoleh informasi dapat berhubungan dengan supervisor atau team leader, personil pemeliharaan instrumen yang sederajat, teknisi atau sederajat, staf kontraktor dan staf pemeliharaan. Lingkungan pemeliharaan yang tidak mendukung seperti lembab, berisik, berdebu, panas, minyak, bahan kimia dan lain-lain selama pemeliharaan berlangsung.
2.3. Metode Pengujian 2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi. 2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio. 2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta pengujian apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitas (keasliannya). 2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. 2.3.5. Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti sebagai dasar dalam memberikan pengujian.
2.4. Aspek 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.
Penting Prosedur kerja. Persiapan kerja. Cara menggunakan peralatan kerja yang benar. Teknik memeriksa dan menguji instrumen kontrol dan proteksi pada PLTS.
120