Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu awalan kata sas- artinya mengarah, mengajar, dan memberikan arahan atau petunjuk. Sedangkan akhirantra artinya mengarah Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu awalan kata sas- artinya mengarahkan, kepada alat dan suasana. Maka pengertian sastra secara umum adalah alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi, dan pengajaran. Karya Satra adalah pekerjaan yang menghasilkan kesenian dan dapat menciptakan suatu keindahan, baik dengan bahasa lisan maupun tulisan yang juga menimbulkan rasa keharuan yang menyentuh perasaan kerohanian seseorang. Pada umumnya karya sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya sastra yang bersifat fiksi berupa novel, cerita pendek, dan cerita rakyat. Sedangkan yang bersifat nonfiksi yaitu puisi, drama, dan lagu. Menurut Aminuddin (2000:6) fiksi adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelakupelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari imajinasi pengarangnya sehingga menjalin sebuah cerita. Seperti kesusastraan lainnya, sastra Jepang memiliki dua jenis kesusutraan yaitu kesusastraan lisan atau Koosho Bungaku dan kesusastraan tulisan atau Kisai Bungaku. Salah satu hasil karya sastra berupa prosa adalah cerita bergambar, kartun atau komik. Di Jepang komik dikenal dengan Anime, yaitu animasi khas Jepang yang biasanya diceritakan melalui gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam waktu, lokasi, dan cerita. Ciri khas dari Anime adalah setiap Anime dipengaruhi oleh gaya gambar manga, komik khas
Universitas Sumatera Utara
Jepang. Sebagian dari komik tersebut menceritakan cerminan dari peristiwaperistiwa nyata yang pernah ada di kehidupan masyarakat Jepang, dan setiap peristiwa yang diceritakan didalam komik tersebut dapat kita analisis dengan menggunakan berbagai metode. Dari analisis yang dilakukan dari skripsi yang berjudul “ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH YORU MORINO DALAM KOMIK GOTH KARYA OTSU ICHI”, dapat disimpulkan bahwa tokoh Yoru Morino sebagai tokoh utama dalam komik Goth merupakan hasil kreativitas si pengarang. Dimana si pengarang yakni Otsu Ichi berhak dan bebas menentukan bagaimana si tokoh tersebut ditampilkan atau diceritakan, baik dari segi fisik maupun perwatakannya. Sedangkan unsur psikologis sebagai bahan acuan untuk menganalisis komik Goth ini, merupakan unsur yang sangat mendukung dalam komik ini, karena adanya beban psikologis yang dibuat oleh si pengarang kepada tokoh utama. Dalam komik Goth ini, dengan menggunakan psikoanalisa Sigmund Freud terdapat sistem kepribadian yaitu Id, Ego, dan Super Ego. Yang dimaksud dengan Id adalah aspek kepribadian yang gelap dalam bawah sadar manusia yang berisi insting dan nafsu-nafsu tak kenal nilai dan berupa energi buta. Sedangkan Ego adalah suatu hal yang berkembang dari Id yang bertugas untuk menangani realita, sehingga Ego beroperasi mengikuti prinsip realita atau kenyataan yang ada. Dan Super Ego adalah sisitem kepribadian yang berisi nilai-nilai atau aturan yang
Universitas Sumatera Utara
menyangkut baik buruk suatu hal, dan pada umumnya berhubungan dengan kata hati seseorang. Ada juga dinamika kepribadian yaitu Naluri dan Kecemasan. Naluri menurut Sigmund Freud berupa insting-insting mati dan insting-insting mati. Sedangkan kecemasan adalah suatu perasaan menyakitkan yang timbul dari ketegangan-ketegangan dalam alat-alat intern dari tubuh. Adapun komik Goth karya Otsu Ichi ini menceritakan tentang Yoru Morino sebagai tokoh utama yang merupakan siswa perempuan dari sekolah menengah atas di Jepang. Yoru Morino adalah seorang yang sangat tertutup dan kehidupannya penuh misteri. Dia dianggap aneh oleh teman-temannya karna Yoru Morino tidak memiliki teman dan bahkan dia sama sekali tidak pernah berbicara dengan siapapun selama disekolah. Sikap Yoru Morino dalam menanggapi dan menyikapi keadaan rumit yang terjadi padanya termasuk ke dalam struktur jiwa dan sistem kepribadian yang diungkapkan oleh Sigmund Freud, yakni Id. Sedangkan tekanan batin yang dialami oleh Yoru Morino tersebut tidak dapat diterima dengan baik oleh Ego. Karna seharusnya dalam keadaan seperti itu Ego harus mampu menahan Id yang ada dalam diri Yoru Morino. Tetapi dalam hal ini terlihat jelas bahwa Id menyebabkan Ego melanggar ketetapan yang telah ditetapkan oleh Super Ego, sehingga
membuat
Yoru
Morino
semakin
tertekan
batin.
Ego
gagal
menyeimbangkan Id dan larangan Super Ego sehingga menciptakan konflik batin.
Universitas Sumatera Utara
Dan akibat dari permasalahan tersebut, Yoru Morino memiliki pemikiran dan tindakan yang salah dan menyimpang dari sistem kepribadian yang sebenarnya. Tetapi setelah semua sikap, tindakan, dan cara berpikir dari tokoh utama Yoru Morino di analisa, maka yang paling banyak menonjol dari dirinya adalah Id. Dapat diartikan Id yang ada didalam diri Yoru Morino sangat mendominasi dirinya yang hanya mengejar kesenangan hatinya tanpa mempedulikan pertimbangan moral dan mempertimbangkan dampak negatif dari perbuatannya bagi kehidupan disekitarnya. Didalam komik Goth ini terdapat pesan dan amanat yang inin disampaikan Otsu Ichi sebagai pengarang, yaitu memberikan kita salah satu contoh dari seseorang yang tidak mampu menyeimbangkan antara Id, Ego, dan Super Ego yang ada dalam dirinya. Dijelaskan bahwa seseorang yang tidak mampu menyeimbangkan ketiga sistem kepribadian tersebut, maka akan berdampak fatal bagi kehidupan kita masing-masing. Khsusnya dalam hal berpikir, bersikap, dan bertindak. Dikatakan juga apabila Id tidak dapat lagi dikontrol oleh Ego dan Super Ego maka mengakibatkan konflik batin yang berkelanjutan. Konflik batin ini juga yang berpengaruh dan berperan besar dalam kehidupan psikologis seseorang. Karena akibat dari konflik batin yang dialami oleh seseorang, maka si orang tersebut tidak bisa lagi berpikir jernih dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Otsu Ichi no Gosu to iu Manga ni Okeru Shujinko no Shintiteki na Bunseki
Universitas Sumatera Utara
Indonesia go no Sastra no kotoba ba Sansukuritto go no kotoba de, sunawachi oshieru. Shiji o ataeru toiu imo no setooji. Sas- to doogu funiki toiu imi no Tra no kotoba de aru. Yue ni Sastra, mata wa Indonesia go no kotoba dewa, ippan teki ni oshieru doogu, annaisho, shijisho, kyouiku toiu imi de aru. Bungaku sakuhin to wa genjitsu bijutsu o tsukuri dasu shigoto de, mata otsuku shisa o seisakusuru kotoba de aru. Ippan teki ni wa ,bungaku sakuhin wa futatsu ni wa kerare, sunawachi Rikushon teki na bungaku sakuhin to Indonesia teki na bungaku sakuhin de aru. Rikushon teki na bungaku sakuhin wa inbun uta, engeki, uta na dode, Indonesia teki na bungaku Sakuhin wa shosetsu, tanpen, zuihitsu, minwa, shinwa, denseku, mukashi banashi nado de aru. Nihon no bungaku futatsu ni wa kerare, sunawachi kooshoo bungaku to kisai bungaku de aru. Sanbun bungaku sakuhin no tutotsu wa, manga (mata wa “komikku”), Monogatari de aru. Nihon dewa, komikku wa manga to yobare, sunawachi Nihon no mangaka ga kaita komikku to iu koto de aru. Manga wa soshite, ka-tou-n ni nari otsusare, sore wa anima to yobare te iru. Anime no tokubetsu na no wa, manga no egaki no yooshiki ni eikyou sare te iru. Manga wa Nihon no shakai no seikatsu ni okotta jiken o katatteori, samazama na houhou de bunseki dekiru. Hissha wa Otsu Ichi no Gotsu to iu Manga ni Okeru no Shinri o Bunsekishite, Otsu Ichi no to iu manga ni okeru shujinko no shinriteki na bunseki to iu ronbun o kaiteita. Kono ranbun ni wa, gosu to iu manga. Morino Yoru wa mangaka no soozoosei no kekka dato dekina. Mangaka Otsu Ichi wa, donoyou na sono shujinkou no butsuru gaikan o arawasuka, manaka no jiyu de aru. Kono gosu to iu manga o bunsekisuru tame no rifarensu ni taishite shinriteki na yoosoo wa mangaka ga tsukurareta shujinko no shinriteki ga mitsu kerare tanode, kono manga de taisetsu na yoosoo to hissha ga omowareteiru.
Universitas Sumatera Utara