BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang berkomunikasi antar sesamanya menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat terjadi tanpa adanya struktur atau tata bahasa. Menurut Gerott dan Wignell (1995) dalam bukunya “Making Sense of Functional Grammar” terdapat tiga tata bahasa yang dipelajari dari dunia pendidikan barat abad ini, yaitu: Pertama, tata bahasa traditional (traditional grammar) yang bertujuan menggambarkan standarisasi grammar bahasa Inggris yang dibandingkan dengan Latin. Tata bahasa tradisional lebih fokus pada peraturan-peraturan dalam membuat kalimat yang benar. Kedua, tata bahasa formal (formal grammar) yang bertujuan menggambarkan strukturstruktur kalimat. Pertanyaan yang tepat yang dapat terjawab oleh Tata bahasa formal yaitu “How is this sentence structured?”. Selanjutnya yang ketiga adalah tata bahasa fungsional (Functional Grammar) yang berfungsi menggambarkan bahasa sebagai makna yang terfokus pda teks dan konteks. Tata bahasa fungsional diawali dengan pertanyaan “How are the meanings of this text realized?. Tata bahasa fungsional pertama kali digagas oleh Halliday pada tahun 1985, analisis tata bahasa fungsional ini ada dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Functional Grammar. Hal-hal mengenai perbedaan tata bahasa juga dijelaskan oleh Halliday (2004), namun Halliday hanya membagi perbedaan tata bahasa menjadi dua yaitu
1
2
tata bahasa atau tata bahasa formal dan tata bahasa fungsional. Systematic Functional Grammar adalah model tata bahasa yang memasukkan unsur fungsi (pemakaian) yang kontektual dalam suatu rangkaian sistem-sistem yang disambungkan dalam menghasilkan makna yang dengan kata lain, tata bahasa atau tata bahasa formal hanya tertarik dengan susunan atau proses penyusunan bentuk kata, frasa, atau klausa sedangkan, tata bahasa fungsional memusatkan perhatiannya pada bagaimana para pengguna bahasa memilih dan menggunakan bentuk atau susunan kata, frasa, atau klausa tertentu dalam menyampaikan makna yang mereka inginkan dalam menganalisis suatu teks, Fungsional grammar adalah tata bahasa yang diperkenalkan oleh Halliday yang melihat bahasa sebagai suatu sistem makna yaitu untuk mengatakan sesuatu saat seseorang menggunakan bahasa, bahasa mereka berfungsi sebagai ekpresi makna. Hal ini disampaikan Bloor dan Bloor (1997:1) yang mengatakan bahwa For Halliday, language is a ‘system of meanings’. That is to say that when people use language, their language acts are the expression of meaning. Halliday mengasumsikan bahwa tujuan paling mendasar dalam segala pertukaran adalah giving (and taking) atau demanding (and being given) a commodity seperti yang dikatakan nya di dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Functional Grammar 3rd Edition (London: Arnold, 2004), pada halaman 107. Matthiessen dan Halliday menambahkan bahwa, “Language has three different metafunction of meanings”(Halliday and Matthiessen 2004), bahwa bahasa memiliki tiga metafungsi makna yang biasanya disebut dengan fungsi. Ketiga fungsi makna tersebut yaitu klausa sebagai bahasa, klausa sebagai perubahan dan klausa sebagai representasi. “The clause as message relates to theme
3
and rheme while the two other functions; clause as exchange and clause as representation relate to mood and transitivity” (Halliday and Matthiessen 2004). Berdasarkan klausa sebagai perubahan, semua klausa itu memiliki modus dan residu. Modus terbagi menjadi dua tipe, yaitu indicative dan imperative (Sujatna, 2013, pp.51-56, Gerot and Wignell, 1995, pp.38-41). Indicative sendiri dikategorikan kedalam declarative dan interrogative. Jenis-jenis modus itulah yang akan diterapkan untuk menunjukkan tipe modus yang ada pada Novel Sophie’s World Karya Jostein Gardeer: Halliday (2004) mengatakan bahwa bagian terpenting yang harus dianalisis ialah klausa. Setiap kalimat yang berada pada novel Sophie’s World memiliki klausa yang oleh penulis akan dijadikan sebagai analisis data. Penulisan skripsi ini dianalisis dengan menggunakan kajian tata bahasa fungsional grammar.
1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “Modus dan Residu pada Novel Sophie’s World Karya Jostein Gaarder: Kajian Tata Bahasa Fungsional”, maka data dalam penelitian ini dikaji dan dibatasi dari segi functional grammar. Penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Modus apakah yang muncul pada novel Sophie’s World? 2. Unsur apa sajakah yang mengisi modus dan residu yang terdapat pada novel Sophie’s World?
4
1.3 Batasan Masalah Data yang dibutuhkan untuk menganalisis mood dan residue di dalam kajian tata bahasa fungsional merupakan klausa. Penulis memilih novel Sophie’s World karena terdapat banyak klausa yang penulis jadikan data. Penulis membatasi masalah yang diteliti sampai dengan unit The Natural Philosophers. Dimana dalam melakukan penelitian ini, penulis mengacu pada teori-teori yang relevan dengan analisa penulis. Untuk mengkajinya, penulis mengacu pada teori Halliday (2004), Bloor (1997), Gerot, Linda dan Wignell (1994) dan Sujatna (2012).
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat penulisan adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan jenis modus yang muncul pada novel Sophie’s World. 2. Menjelaskan unsur modus dan residu yang ada di dalam novel Sophie’s World.
1.5 Metode Penelitian Tujuan utama dalam menggunakan penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan sifat situasi seperti yang ada pada saat penelitian dan untuk mengeksplorasi penyebab fenomena tertentu. Seperti yang dikatakan Travers bahwa “The principal aims in employing descriptive research are to describe the nature of a situation as it exists at the time of the study and to explore the causes of particular phenomena.” (Travers, 1978). Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
5
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Mengingat penelitian ini memaparkan klausa sebagai objek penelitiannya dengan menggunakan kajian tata bahasa fungsional sebagai sistem pemikirannya, maka penulis menggunakan metode deskriptif untuk mengolah data-data. Data-data tersebut merupakan kalimat yang mengandung klausa dalam novel Sophie’s World.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dimulai dengan Bab I yang membahas latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, landasan teori dan sistematika penulisan. Pada Bab II penulis membahas mengenai kajian teori yang berisi tentang teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis data. Pada Bab III penulis menganalisis data-data yang diperoleh pada novel Sophie’s World. Bab IV merupakan bab terakhir yang membahas kesimpulan dan saran.