STUDI TENTANG TANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBEL MBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG NG Skripsi Diajukan ajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Syara guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Fisika
Oleh: LITA SEPTIANI 083611011
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAM AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO O SEM SEMARANG 2012
ABSTRAK Judul
: Studi Tentang Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Oleh Guru Fisika di MAN Pemalang. Penulis : Lita Septiani NIM : 083611011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika yang diterapkan di MAN Pemalang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode berfikir induktif. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, dan metode wawancara. Hasil penelitian dapat dijabarkan menjadi tiga tahap. Pertama pada perencanaan, evaluasi telah dirumuskan dengan matang. Hal ini bisa dilihat pada program pembelajaran guru, baik pada program semester maupun pada Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang secara rinci mencantumkan perencanaan waktu pelaksanaan evaluasi, pembagian evaluasi berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, serta metode, teknik dan jenis evaluasi yang akan digunakan. Dari segi aspek yang dinilai, tujuan, metode/teknik evaluasi maupun instrumen tes telah diupayakan dengan baik, namun instrumen tes sebagian besar diambilkan dari sumber buku secara tekstual tanpa ada pengembangan. Padahal untuk lebih membangun kreatifitas dan memotivasi siswa dibutuhkan instrumen tes yang lebih bersifat kontekstual. Kedua, pada tahap pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika di MAN Pemalang, secara umum berlangsung tidak baik karena tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Untuk mengukur aspek kognitif peserta didik evaluasi dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis dan pilihan ganda. Sedangkan Untuk mengukur aspek afektif tes dilakukan dengan pengamatan langsung pada saat proses belajar mengajar.Untuk aspek psikomotor evaluasi dilaksanakan dengan tes praktik yang dilaksanakan di akhir semester. Walaupun keseluruhan pelaksanaan evaluasi sudah sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi, t e t a p i alat ukur yang digunakan tidak diuji prinsip validitas dan reliabilitasnya. Dalam proses pelaksanaannya untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan aspek psikomotor tidak terdapat keseimbangan di antara ketiganya. Bahkan, untuk aspek psikomotor dan afektif tidak ada lembar penilaian khusus seperti halnya pada aspek kognitif. Ketiga, Hasil evaluasi pembelajaran Fisika di MAN Pemalang secara keseluruhan menunjukkan baik karena hasil akhir nilai rapor yang diperoleh peserta didik mencapai kriteria ketuntasan minimum yaitu 75. Hal ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh peserta didik bisa dikatakan sudah menguasai materi dan tujuan pembelajaran Fisika. Adapun hasil dari ulangan harian dan tugas bertujuan untuk mengetahui tingkat pengusaan bahan ajar siswa serta sebagai bahan acuan pendidik untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Sedangkan hasil evaluasi dari mid dan semester digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran selama satu semester, dengan tujuan untuk mengambil keputusan selanjutnya baik sebagai bahan nilai rapor maupun sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pendidik.
Hasil evaluasi ini tidak hanya bermanfaat bagi pendidik, melainkan juga bermanfaat bagi peserta didik sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi, dan juga berguna bagi orang tua maupun instansi sendiri. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi guru, mahasiswa, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkannya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
TRANSLITERASI ARAB-LATIN Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sandang [al-] disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya. ا
a
ط
t
ب
b
ظ
z
ت
t
ع
‘
ث
s
غ
g
ج
j
ف
f
ح
h
ق
q
خ
kh
ك
k
د
d
ل
l
ذ
Ŝ
م
m
ر
r
ن
n
ز
z
و
w
س
s
<
h
ش
s
ء
’
ص
s
ي
y
ض
d
Bacaan Mad:
Bacaan Diftong:
a> = a panjang i> = I panjang ū = u panjang
ْ = َاوau ْ = َايa
KATA PENGANTAR JKLMN اOPLMN اQ اJRS Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah-Nya Dan tidak lupa pula penulis panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari Zaman Jahiliyah ke Zaman Islamiyah. Skripsi berjudul “STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG“. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 Pendidikan Fisika dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu dan Bapak yang tiada henti memberi dukungan. 2. DR.. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. 3. Joko Budi Poernomo, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dr.H.Rahardjo, M.Ed.St. selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini. 4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 5. Drs. H. Lutfi Hakim, M.Pd selaku Kepala MAN Pemalang yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
6. Nurkholis Indaka, S.Pd., Akhmad Baedhoi, S.Pd., dan Achnad Ridhowi, S.Pd., selaku guru Fisika MAN Pemalang yang telah membantu pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini. 7. Saudaraku serta ponakanku tercinta. 8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis berdo’a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat diterima di sisi Allah SWT. Serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapat. Akhirnya, hanya kepada Allah penulis berdo’a, semoga bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya, Amin Yarabbal ‘aalamin. Semarang, 18 April 2012 Penulis
Lita Septiani NIM. 083611011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................. ii PENGESAHAN .................................................................................................. iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv ABSTRAK .......................................................................................................... vi TRANSLITERASI .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8 BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka. ............................................................................ 9 B. Kerangka Teoritik ....................................................................... 11 1. Pengertian evaluasi pembelajaran fisika. .............................. 11 2. Fungsi evaluasi pembelajaran fisika ..................................... 14 3. Tujuan evaluasi pembelajaran fisika. .................................... 15 4. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran fisika pembelajaran berdasarkan permendiknas no 20 tahun 2007 ....................... 16 5. Tes sebagai alat evaluasi pendidikan .................................... 18 a.Alat-alat (Teknik) evaluasi pendidikan ............................ 18 b.Teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam bidang evaluasi pendidikan ..............................................................27
6. Metode pengembangan instrumen dan teknik penskoran berdasarkan kurikulum KTSP ..............................................31 a. pengembangan instrmen kognitif .....................................31 b. pengembangan instrumen spikomotorik ..........................33 c. pengembangan instrumen afektif......................................35 7. Tahap evaluasi belajar .............................................................36 BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ 42 B. Waktu dan tempat Penelitian ...................................................... 42 C. Sumber penelitian........................................................................ 42 D. Fokus penelitian .......................................................................... 43 E. Pengumpulan Data Penelitian ..................................................... 43 F. Analisis Data Penelitian .............................................................. 45 G. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data............................ 48 BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ............................................................................. 51 1. Gambaran Umum lokasi dan subjek penelitian. 2. Kisi-kisi instrumen 3. Validitas instrumen wawancara guru. 4. Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang B. Evaluasi Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang. ................... 58 1. Tahap Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Fisika 2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar. 3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 52 1. Tahap perencanaan evaluasi belajar fisika. 2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar.
3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. BAB V : KESIMPULAN A. Kesimpulan ................................................................................. 92 B. Saran-Saran ................................................................................. 93 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 96 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 97 RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya yang dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi
guru
melalui
penataran-penataran,
perbaikan
sarana-sarana
pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya. Berdasarkan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3), Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1 Untuk
mencapai
tujuan
yang
diinginkan, maka
dalam
lembaga
pendidikan formal yaitu sekolah, keberhasilan pendidikan ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni keterpaduan antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa. Bagaimana siswa belajar banyak ditentukan oleh bagaimana guru mengajar. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang banyak dipengaruhi oleh guru, karena pengajaran adalah suatu sistem, maka perbaikannya pun harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut. Komponenkomponen yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan 1
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 4.
1
kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing) pengajaran yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian integral dari keseluruhan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran. Saat ini, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu komponen yang menunjang adalah guru. Sebab secanggih apapun suatu kurikulum dan sehebat apapun sistem pendidikan, tanpa kualitas guru yang baik maka semua itu tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Dengan latar belakang pendidikannya guru diharapkan mampu mengaktualisasikan dirinya dalam wujud penampilan dengan mempertontonkan gerak kerja yang bermutu. Hal itu mengingat, pekerjaan guru adalah pekerjaan yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang, karena pekerjaan guru tidak cukup bercerita, memberi materi menulis atau menunjuk kepada siswanya saja akan tetapi lebih dari itu seorang guru di tuntut untuk melayani kebutuhan siswanya. Oleh karena itu seorang guru yang akan berhasil betul-betul akan menjalankan tugas haruslah dibekali ilmu dan pengetahuan ketrampilan yang ada kaitannya dengan profesinya, salah satunya yaitu yang berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Kompetensi merupakan salah satu kualifikasi guru yang terpenting. Bila kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan kompeten
2
dalam melakukan tugasnya dan hasilnyapun tidak akan optimal. Dalam hal ini guru harus lebih profesional dan berkompeten, karena kita ktahu dalam Islam telah menjelaskan bahwa “pekerjaan harus dikerjakan secara profesional”, dalam arti harus dilakukan secara benar dan itu hanya mungkin dilakukan orang yang ahli. Hal ini sesuai dengan bunyi hadits Rasulullah SAW yang berbunyi :
BَCDَ FE G َ ِرWِ ْCPُ ْX اN ُ ْO Zُ ْ=ْ\َا ِهO ِاTِCDَ Fَ G َ َو.ح. ٌ;ْ=?َAُ BَCDَ FE G َ ل َ BَI ن ٍ BَCM ِ N ِ ْO Fُ Pَ Q َ Rُ BCDFG ٍرBَ]^َ N ِ ْO َءBَ`a َ ْNa َ c b ?ِa َ N ُ ْO ل ُd َ ْ ِهcCِ َDFE G َ ل َ BَI ْcOِ ْ َأcCِ Dَ Fَ G َ ل َ BَI ; ُ ْ=?َAُ N ُ ْO ُFPَ Q َ Rُ p )روgَ a َ BE]X ِ\ اh ِ iَ ْjBَA kِ ?ِْ=ْ ِ\ َاهl َ TَXْ ُ\ ِاRm َ ْ اFَ M n ِاذَا ُو... :ل َ BَI ُه َ\^ْ َ\ َةTِOْ َاNa َ ٢
(ريBrsXا
“Berkata kepada kami Muhammad ibn Sinan ia berkata: berkata kepada kami Fulaih. Dan berkata kepada kami Ibrahim ibn Mundzir, berkata kepada kami Muhammad ibn Fulaih ia berkata: berkata ayahku kepadaku ia berkata: berkata kepada saya Hilal ibn Ali dari Atha’ ibn yasar dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah bersabda: “…Bila suatu urusan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya.” (HR. Bukhari). Dengan kompetensi yang dimiliki, selain menguasai materi dan dapat mengolah
program belajar mengajar, guru juga dituntut dapat melaksanakan
evaluasi dan administrasi. Kemampuan guru dalam melakukan evaluasi merupakan kompetensi guru yang sangat penting. Di dalam Al-Quran juga banyak menerangkan tentang evaluasi. Sebagai contoh evaluasi yang dilakukan oleh Allah terhadap manusia yang menghadapi berbagai kesulitan hidup, firman Allah dalam QS Al- Baqarah 155.
ħà ΡF{$#uρ ÉΑ≡uθøΒF{$# zÏiΒ <Èø)tΡuρ Æíθàfø9$#uρ Å∃öθsƒø:$# zÏiΒ &óy´Î/ Νä3‾Ρuθè=ö7oΨs9uρ ∩⊇∈∈∪ šÎÉ9≈¢Á9$# ÌÏe±o0uρ 3 ÏN≡tyϑ¨W9$#uρ
2
Imam Ibnu Jauzi, Shaheh Al Bukhori Ma’a Kasyfi Musykil , (Kairo: Daarul Hadist,2008),
hlm. 48.
3
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” Begitu juga sistem tes yang dilakukan Allah untuk mengetahui apakah bersyukur atau kufur terungkap dalam firman Allah dalam QS An-Naml ayat 40
y7èùösÛ y7ø‹s9Î) £‰s?ötƒ βr& Ÿ≅ö6s% ϵÎ/ y7‹Ï?#u O$tΡr& É=≈tGÅ3ø9$# zÏiΒ ÒΟù=Ïæ …çνy‰ΖÏã “Ï%©!$# tΑ$s% ( ãà ø.r& ÷Πr& ãä3ô©r&u þ’ÎΤuθè=ö6u‹Ï9 ’În1u‘ È≅ôÒsù ÏΒ #x‹≈yδ tΑ$s% …çνy‰ΖÏã #…É)tGó¡ãΒ çν#uu‘ $£ϑn=sù 4 ∩⊆⊃∪ ×ΛqÌx. @Í_xî ’În1u‘ ¨βÎ*sù tx x. tΒuρ ( ϵšø uΖÏ9 ãä3ô±o„ $yϑ‾ΡÎ*sù ts3x© tΒuρ “berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barang siapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia” Nabi Sulaiman pernah mengetes kejujuran seekor burung hud-hud yang memberitahukan tentang adanya kerajaan yang diperintahkan oleh seorang wanita yang cantik yang dikisahkan dalam QS An-Naml ayat 27
∩⊄∠∪ tÎ/É‹≈s3ø9$# zÏΒ |MΨä. ÷Πr& |Mø%y‰|¹r& ãÝàΖoΨy™ tΑ$s% * “Berkata Sulaiman: "Akan Kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu Termasuk orang-orang yang berdusta.” Begitu juga ujian Allah terhadap Nabi Ibrahim dengan menyembelih anaknya Ismail dengan tujuan mengetahui kadar keimanan dan ketakwaan (afektif) pada Allah QS As- Shafaat ayat 103, 106, 107. Sedemikian pentingnya evaluasi ini sehingga kelas yang baik tidak cukup hanya
didukung
oleh
perencanaan
pembelajaran,
kemampuan
guru
mengembangkan proses pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan ajar, dan juga tidak cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas,
4
tanpa diimbangi dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya, atau kebijakan perlakuan terhadap siswa terkait dengan konsep belajar tuntas.3 Atau dengan kata lain tidak ada satupun usaha untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar yang dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Dalam arti luas evaluasi menurut Komite Studi Nasional tentang evaluasi dalam buku evaluasi program pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambila keputusan serta penyusunan program selanjutnya.4 Dalam hal memperoleh dan menyediakan informasi, evaluasi menempati posisi yang sangat strategis dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan seorang guru akan mendapatkan informasi-informasi sejauh mana tujuan pengajaran yang telah dicapai siswa. Dewasa ini, penelitian tentang evaluasi cukup banyak, contohnya penelitian yang dilakukan oleh Isti Nafah K 2304029, Mahasisiwi jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010. yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes Dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan Bahasa Indonesia”, dan hasilnya menunjukan penggunaan bentuk tes essay dan pilihan ganda dan kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Gerak Lurus. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Selly Feranie, S.Pd, M.Si., Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd, Lina Aviyanti, S.Pd, M.Si. dengan penelitian yang berjudul Pengembangan Model Penilaian Ujian Praktek Mata Pelajaran Fisika Di SMA. Dan Berdasarkan hasil survey terhadap tujuh Sekolah SMA di Kota Bandung ditemukan bahwa lebih dari setengahnya (57%) sekolah tidak
3
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3. 4
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4.
5
memiliki aturan penilaian yang jelas (rubric) terhadap pelaksanan ujian praktek fisika. Sehingga dari hasil penelitian-penelitian tersebut bisa dijadikan refrensi bagi guru pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Seperti halnya sekolah umum lainnya, di Madrasah Aliyah Negeri juga diajarkan ilmu-ilmu umum, namun yang membedakan di Madrasah Aliyah Negeri juga diajarkan ilmu-ilmu Agama sebagai ciri khusus sekolah yang berbasis keagamaan. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri sama dengan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMA Negeri yang mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan, hanya saja untuk Sekolah Madrasah Aliyah Negeri tidak hanya di bawah pengawasan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melainkan juga di bawah pengawasan Kementrian Agama (Kemenag) Madrasah Aliyah Negeri Pemalang sebagai lembaga pendidikan menengah atas mengemban tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan kurikulum 2006 dengan model KTSP. Meskipun KTSP sudah dilaksanakan sejak Tahun Pembelajaran 2006/2007 namun kondisi di lapangan yang terjadi bahwa belum semua lembaga pendidikan terutama pendidik dapat mengembangkan dan melaksanakan Kurikum Tingkat Satuan Pendidikan secara utuh. Seringkali dalam proses belajar mengajar, aspek evaluasi pembelajaran ini diabaikan. Dimana guru terlalu memperhatikan saat yang bersangkutan memberi pelajaran
saja. Namun,
pada saat
guru membuat soal
ujian
atau
tes
(formatif), soal tes disusun seadanya atau seingatnya saja tanpa harus memenuhi penyusunan soal yang baik dan benar serta pengolahan evaluasi pembelajaran yaitu pada pelaksanaan evaluasi formatif. Permasalahan lain yang timbul dalam evaluasi tidak hanya untuk teknik tes saja melainkan juga teknik non tes. Demikan juga MAN Pemalang, dengan kondisi yang tidak sama dengan SMA Negeri yang lainnya, mengenai jumlah pelajaran yang lebih banyak . Maka peneliti menemukan permasalahan mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Yaitu terkait masalah teknik evaluasi non tes. Misalnya dalam pelaksanaan penilaiaan praktikum. Guru mengadakan penilaiaan praktikum ketika semua bab sudah diajarkan. Ini disebabkan karena keterbatasan alat praktikum dan waktu
6
yang sangat sedikit untuk dilaksanakannnya kegiatan praktikum tepat pada waktunya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa terdorong untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut mengenai pelaksanaan penilaian guru khususnya guru Pendidikan fisika dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi pembelajaran dalam bentuk skripsi yang berjudul “STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN OLEH GURU FISIKA DI MAN PEMALANG”
B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang diterapkan di MAN Pemalang sesuai dengan standar kurikulum KTSP? 2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran Fisika yang diterapkan di MAN Pemalang? 3. Hambatan apa saja yang dialami oleh guru fisika dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran fisika yang diterapkan di MAN Pemalang?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui pelaksanaan evaluasi
pembelajaran Fisika yang diterapkan di MAN Pemalang Adapun Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi guru a. Penelitian ini dapat dijadikan informasi dan bahan pertimbangan bagi guru fisika mengenai pelaksanan penilaian. b. Menjadi suatu bahan evaluasi bagi guru fisika untuk melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan penilaian. c. Mendeteksi yang telah dan belum menguasai tujuan, melanjutkan, remidial atau pengayaan. 2. Bagi peserta didik a. Menjadikan peserta didik agar lebih siap dalam pelaksanaan evaluasi.
7
b. Meminimalkan Kecurangan dalam pelaksanaan evaluasi Mengetahui kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal-soal yang di alami oleh peserta didik. c. Mengetahui tingakat pencapaian materi yang telah diajarkan sehingga siswa akan lebih meningkatkan belajarnya. 3. Bagi kepala sekolah a. Sebagai sumbang pikir ilmiah yang dapat menambah wawasan tentang pelaksanaan penilaian yang dilakukan di sekolahnya. b. Mengetahui pelaksanana evaluasi yang dilakukan oleh guru pendidikan fisika. c. Sebagai bahan perbaikan dimasa yang akan datang.
8
BAB II EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA
A. KAJIAN PUSTAKA Dalam penulisan skripsi ini peneliti mencoba menggali informasi dari buku-buku maupun skripsi sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang diteliti baik dalam segi metode maupun obyek penelitian. Pertama, skripsi yang ditulis oleh Isti Nafah K 2304029, Mahasisiwi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 2010. yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes Dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Bahasa Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan bentuk tes essay dan pilihan ganda terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada pokok bahasan Gerak Lurus. Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa penggunaan bentuk tes pilihan ganda dalam evaluasi hasil belajar Fisika
peserta didik lebih
efektif
bila
dibandingkan
dengan
penggunaan bentuk tes essay terhadap kemampuan kognitif Fisika peserta didik pada sub pokok bahasan Gerak Lurus. (2) Ada perbedaan pengaruh antara kemampuan Bahasa Indonesia peserta didik kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan kognitif peserta didik. Dari uji komparasi ganda diperoleh hasil bahwa peserta didik yang mempunyai kemampuan bahasa Indonesia kategori tinggi mempunyai kemampuan kognitif lebih baik dari pada peserta didik yang mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia rendah. (3) Tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan bentuk tes essay dan pilihan ganda dengan nilai kemampuan Bahasa Indonesia terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada pokok bahasan Gerak Lurus. Jadi, penggunaan bentuk tes essay dan pilihan ganda dan
9
kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap kemampuan kognitif peserta didik pada pokok bahasan Gerak Lurus. Persamaan skripsi ini dengan topik yang dipilih peneliti yaitu sama-sama meneliti tentang bentuk tes yang digunakan dalam pelaksaan evaluasi belajar fisika. Perbedaanya adalah pada skripsi ini bentuk tes evaluasinya ditinjau dari kemampuan bahasa indonesia sedangkan topik yang peneliti kaji ditinjau dari keseluruhan pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Selly Feranie, S.Pd, M.Si., Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd, dan Lina Aviyanti, S.Pd, M.Si. Laboratorium Fisika Dasar jurusan Fisika FPMIPA UPI, Laboratorium Proses Belajar dan Mengajar jurusan Fisika FPMIPA UPI dengan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Model Penilaian Ujian
Praktek Mata Pelajaran Fisika di SMA”. Subjek penelitiannya adalah Sekolah SMA Negeri/Swasta di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Berdasarkan hasil survei terhadap tujuh Sekolah SMA di Kota Bandung ditemukan bahwa lebih dari setengahnya (57%) sekolah tidak memiliki aturan penilaian yang jelas (rubric) terhadap pelaksanan ujian praktek fisika, semua instruksi praktikum menggunakan metode cookbooks tetapi hanya 20 % menggunakan prosedur yang benar, beberapa sekolah memiliki peralatan eksperimen yang terbatas sehingga perlu dikembangkan
eksperimen fisika dengan peralatan
yang
tersedia/mudah diperoleh (Utari dkk, 2009). Persamaan skripsi ini dengan topik yang peneliti kaji yaitu sama-sama meneliti tentang prosedur penelitian non tes. Sedangkan perbedaannya adalah pada skripsi ini lebih menekankan pada penilaian ujian paktek mata pelajaran fisika dan . Dan topik yang peneliti kaji lebih pada pelaksanaan penilaiaan non tes. Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Choiriyatun Nikmah, mahasiswi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang (2009) . “Pengembangan Instrumen
10
Evaluasi IPA Terpadu untuk Mengukur Prestasi Belajar Peserta didik SMP ada Tema Energi Kalor dalam Kehidupan”. Berdasarkah hasil penelitian diperoleh hasil evaluasi oleh evaluator menunjukkan bahwa instrumen evaluasi yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dengan persentase rata-rata 96,52%. Berdasarkan hasil analisis butir soal yang meliputi validitas, taraf kesukaran, daya beda dan reliabilitas, diketahui bahwa dari 40 butir soal yang dibuat, 80%(32 butir soal) diterima tanpa revisi, sedangkan butir soal yang diterima dengan revisi sebanyak 12,5% (5 butir soal) dan sebanyak 7,5% (3 butir soal) ditolak. Persamaan skripsi ini dengan topik yang penulis angkat adalah sama-sama ingin mengetahuia apakah soal-soal yang dibuat oleh guru di uji validitas dan reliabilitasnya.
Sedangkan
perbedaannya
adalah
peneliti
tidak
mengembangkan instrumen evaluasi dan skripsi ini menggunakan jenis penelitian berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan (research and development, R&D) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall yang telah dimodifikasi. Dan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Dalam hal ini peneliti memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Berpijak dari penelitian-penelitian sebelumnya yang terdapat kesamaan dengan apa yang dikaji, maka peneliti menindaklanjuti penelitian yang sudah ada dan menggali informasi lebih dalam mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di MAN Pemalang. B. KERANGKA TEORITIK 1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran fisika Dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar yang sistematis,
yang terdiri dari banyak komponen. Masing-masing
11
komponen pengajaran tidak bersifat terpisah atau berjalan sendirisendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung dan berkesinambungan. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik untuk mencapai
tujuan
pendidikan.
Guru
sebagai
pengarah
dan
pembimbing, sedang peserta didik sebagai orang yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan yang terjadi pada diri peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar, maka guru bertugas melakukan suatu kegiatan yaitu penilaian atau evaluasi
atas
ketercapaian
peserta didik dalam belajar. Selain
memiliki kemampuan untuk menyusun bahan pelajaran dan keterampilan menyajikan bahan untuk mengkondisikan keaktifan belajar peserta didik, guru diharuskan memiliki kemampuan mengevaluasi ketercapaian belajar peserta didik, karena evaluasi merupakan salah satu komponen penting dari kegiatan belajar mengajar. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Menurut Mehrens dan Lehmann yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, evaluasi dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan1. Dalam hubungan dengan kegiatan pengajaran, evaluasi mengandung beberapa pengertian, diantaranya adalah: 1) Menurut Norman Gronlund, yang dikutip oleh Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan keputusan sampai sejauh mana tujuan dicapai oleh peserta didik.
1
M. Ngalim Purwanto, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3.
12
2) Wrightstone dan kawan-kawan, evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di dalam kurikulum.2 Menurut Mimin Haryati dalam bukunya Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan bahwa evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk memilih apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga,
dan
dapat
pula
untuk
melihat
tingkat
efisiensi
pelaksanaannya.3 Selanjutnya menurut stuf flebeam dan shinkfieeld yang dikutif oleh eko putro widoyoko dalam buku evaluasi progra pembelajaran bahwa evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.4 Seorang pendidik harus mengetahui sejauh mana keberhasilan pengajarannya tercapai dengan baik dan untuk memperbaiki serta mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar, dan untuk memperoleh keputusan tersebut maka diperlukanlah sebuah proses evaluasi dalam pembelajaran atau yang disebut juga evaluasi
pembelajaran.
Evaluasi pembelajaran adalah
dengan evaluasi
terhadap proses belajar mengajar. Secara sistemik, evaluasi pembelajaran
diarahkan
pada
komponen-komponen
sistem
pembelajaran yang mencakup komponen raw input, yakni perilaku
2
Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran , hlm. 3.
3
Mimin Haryati, Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hlm. 15. 4
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Hlm. 3
13
awal (entry behavior) peserta didik, komponen input instrumental yakni kemampuan profesional guru atau tenaga kependidikan, komponen kurikulum (program studi, metode, media), komponen administratif (alat, waktu, dana). Komponen proses ialah prosedur pelaksanaan
pembelajaran;
komponen
output
ialah
hasil
pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran.5 2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran Fisika Dilihat dari fungsinya yaitu dapat memperbaiki program pengajaran, maka evaluasi pembelajaran dikategorikan ke dalam penilaian formatif atau evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.6 Menurut Anas Sudijono, evaluasi formatif ialah evaluasi yang dilaksanakan di tengah-tengah atau pada saat
berlangsungnya
proses pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan program pelajaran atau subpokok bahasan
dapat
diselesaikan,
dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah
terbentuk sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditentukan.7 Dengan
demikian,
menurut
Arikunto
dan
Nurkancana
sebagaimana dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya Belajar dan Pembelajaran, dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut: a. Untuk diagnostik dan pengembangan. b. Untuk seleksi. c. Untuk kenaikan kelas. 5
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 171. 6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 5. 7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), hlm. 23.
14
d. Untuk penempatan. Bagi
guru
fungsi
sungguh-sungguh agar
evaluasi evaluasi
perlu yang
diperhatikan dengan diberikan
benar-benar
mengenai sasaran. Hal ini didasarkan karena hampir setiap saat guru melaksanakan kegiatan evaluasi untuk menilai keberhasilan belajar peserta didik serta program pengajaran. 3. Tujuan Evaluasi Pembelajaran Fisika Secara umum, dalam bidang pendidikan, evaluasi bertujuan untuk:8 a. Memperoleh data pembuktian yang akan menjadi petunjuk sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta
didik
dalam pencapaian
tujuan-tujuan
kurikuler
setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. b. Mengukur
dan
menilai
sampai
dimanakah
efektifitas
mengajar dan metode-metode mengajar yang telah diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik, serta kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh peserta. Adapun yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah: a. Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. b. Untuk
mencari
keberhasilan
dan
peserta
menemukan didik
faktor-faktor penyebab
dalam
mengikuti
program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.9 Evaluasi program pembelajaran dilakukan dengan suatu maksud atau tujuan yang berguna dan jelas sasarannya. Dalam buku 8 9
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 16. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 17.
15
evaluasi program pembelajaran, Eko Putro Widoyoko menjelaskan sekurang-kurangnya ada empat kegunaan utama evaluasi program pembelajaran, yaitu: a. Mengomunikasikan program kepada publik b. Menyediakan informasi bagi pembuat keputusan. c. Penyepurnaan progamyang ada. d. Meningkatkan partisipasi10 Dalam
keadaan
pengambilan
keputusan
proses
pembelajaran, evaluasi sangat penting karena telah memberikan informasi sehingga
mengenai dapat
keterlaksanaan proses
berfungsi
sebagai
belajar
pembantu
pelaksanaan proses belajar mengajar. Disamping
mengajar,
dan pengontrol itu,
fungsi
evaluasi proses adalah memberikan informasi tentang hasil yang dicapai, maupun kelemahan-kelemahan dan kebutuhan tehadap perbaikan program lebih lanjut yang selanjutnya informasi ini sebagai umpan balik (feedback) bagi guru dalam mengarahkan kembali
penyimpangan-penyimpangan
dalam
pelaksanaan
rencana dari rencana semula menuju tujuan yang akan dicapai.11 4. Prinsip-prinsip
Evaluasi
Pembelajaran
berdasarkan
Permendiknas No 20 Tahun 2007. Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan evaluasi. Betapapun baiknya prosedur evaluasi diikuti dan sempurnanya teknik evaluasi diterapkan, apabila tidak dipadukan dengan prinsip-prinsip penunjangnya maka hasil evaluasi pun akan kurang dari yang diharapkan. Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
10
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Hlm. 11-14
11
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, hlm. 31-
32.
16
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur. 2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. 3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. 4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. 5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik
mencakup
semua
aspek
kompetensi
dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik. 7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku. 8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. 12
Smp N 1 Singajaya, Permendiknas No 20 Tentang Standar Penilaian Pendidikan,http://smpn1singajaya.wordpress.com/2009/08/04/permendiknas-no20-tahun-2007-tentang-standar-penilaian-pendidikan/, 26 Jni 2012. 12
17
5. Tes Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan a. Alat-alat (teknik) evaluasi pendidikan Istilah teknik dapat diartikan sebagai alat. Jadi teknik evaluasi berarti alat yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan evaluasi. Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai, teknik penilaian yang dimaksud antara lain melaui tes, observasi, penugasan, inventori (teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis), jurnal (catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif. Penilaian diri dan penilaian antar teman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Dalam konteks evaluasi hasil proses pembelajaran di sekolah dikenal adanya dua macam teknik yaitu: 1) Teknik tes Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan
yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.13
13
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 67.
18
Ditinjau dari segi fungsi yang dimiliki oleh tes sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta didik, tes dibedakan menjadi tiga golongan: a) Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan peserta didik tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.14 b) Tes formatif, adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmanakah
peserta
didik
telah
terbentuk
sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka
mengikuti
proses pembelajaran
dalam
jangka
waktu tertentu. Di sekolah-sekolah tes formatif ini dikenal dengan istilah ulangan harian. c) Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan, di sekolah tes ini dikenal dengan ulangan umum, dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) atau Ijazah.15 Apabila ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan jawabannya, tes dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu tes tertulis tes lisan, tes perbuatan16 a) Tes tertulis Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban yang diberikan oleh peserta didik berupa bahasa tulisan.17Bentuk-bentuk tes tertulis antara lain: 14
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), hlm. 34. 15 16
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm 71-72. Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 75.
17
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarata: Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 54
19
(1) Tes subjektif/uraian, yaitu pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya dengan bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan,
membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan katakata dan bahasa sendiri.18 Tes subjektif dapat dibedakan menjadi dua yaitu : (a) Tes uraian bebas, artinya butir soal itu hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan, tanpa memberikan arahan tertentu dalam menjawab.19 (b) Tes uraian terbatas, artinya peserta didik diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan namun arahan jawaban dibatasi sedemikian rupa, sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas yang terarah.20 Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan tes subjektif yaitu : (a) Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi. (b) Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan. (c) Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran,
yakni
berpikir
logis,
analitis,
dan
sistematis. (d)Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving). 18
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),hlm.35 19
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, hlm. 57
20
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan , hlm. 298
20
(e) Adanya keuntungan teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru dapat secara langsung melihat proses berpikir peserta didik.21 Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu : (a) Reliabilitas tes rendah. (b)Membutuhkan
waktu
yang
lebih
lama
untuk
memeriksa lembar jawaban. (c) Jawaban peserta tes kadang-kadang disertai bualan. (d)Kemampuan menyatakan pikiran secara tertulis manjadi hal yang paling utama untuk membedabedakan prestasi belajar antar siswa22 (2) Tes objektif, yaitu item-item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif yang benar dari sejumlah alternatif yang tersedia, atau dengan mengisi jawaban yang benar dengan beberapa pertanyaan atau simbol.23 Jenis-jenis tes objektif yaitu : (a) Tes benar salah (True-False) Some short answer items provide two response choices. This differs from tthe unstructured or completion modes. Which providee no response choice, and the multiple choice type, which provides three or more response choices. These two-choice items often include the options “true-false” or yesno24
21
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.36
22
Eko putro widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, hlm. 86-87.
23
Nurkancana, Wayan, dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1996), hlm. 27 24 Bruce w. Tuckman, Measuring Educational Outcomes Fundamentals Of Testing, (America: in the united states, 1975), hlm. 82.
21
(b) Tes pilihan ganda (Multiple Choice) Yaitu bentuk soal yang menyediakan sejumlah kemungkinan jawaban, satu di antaranya adalah jawaban benar.25 (c) Menjodohkan ( Matching) Yaitu peserta tes diminta untuk menjodohkan jawaban-jawaban, sehingga sesuai atau
cocok
dengan pertanyaan/pernyatan.26 (d)Tes isian ( completion test ) Yaitu tes yang terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagiannya-bagiannya yang dihilangkan.27 Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan tes objektif yaitu : (a) Mengandung lebih banyak segi-segi positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsurunsur subjektif baik dari segi peserta didik maupun segi guru yang memeriksanya. (b)Lebih mudah dan cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. (c) Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain. (d) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhinya.28 25
Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm. 91. 26
Eko putro widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 55. 27
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.175
22
Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu : (a) Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes uraian karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain. (b) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. (c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. (d) Kerjasama
antar
peserta
didik
pada
waktu
mengerjakan soal tes lebih terbuka.29 b) Tes lisan Tes lisan adalah guru memberikan pertanyaan secara lisan dan peserta didik langsung diminta menjawab secara lisan pula. Tes lisan ini memiliki beberapa keuntungan antara lain : (1) Dapat
digunakan
untuk
menilai
kepribadian
dan
kemampuan penguasaan pengetahuan paserta didik, karena dilakukan secara face to face. (2) Jika paserta didik belum jelas dengan pertanyaan yang diajukan, pendidik dapat mengubah pertanyaan sehingga dimengerti. (3) Dari sikap dan cara menjawab pertanyaan, pendidik dapat mengetahui apa yang tersirat disamping apa yang tersurat dalam jawaban. (4) Pendidik dapat menggali lebih lanjut jawaban peserta didik sampai mendetail sehingga mengetahui bagian mana yang paling dikuasai oleh paserta didik. 28
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 164-165
29
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 165-166
23
(5) Tepat untuk mengukur kecakapan tertentu, seperti kemampuan membaca, menghafal kalimat tertentu. (6) Pendidik dapat mengetahui secara langsung hasil tes seketika.30 Adapun kelemahan-kelemahannya yaitu : (1) Jika hubungan antara Tester dan Testee kurang baik, dapat mengganggu
objektivitas hasil tes.
(2) Sifat penggugup pada yang dites dapat mengganggu kelancaran jawaban yang diberikannya. (3) Pertanyaan yang diajukan tidak dapat selalu sama tiaptiap orang yang dites. (4) Untuk mengetes kelompok memerlukan waktu yang sangat lama sehingga tidak ekonomis. (5) Tidak atau kurang adanya kebebasan bagi si penjawab. (6) Pribadi dan sikap pengetes dan hubungannya dengan yang dites memungkinkan hasil yang kurang objektif.31 c) Tes perbuatan Yaitu tes dimana respon atau jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan, tingkah laku kongkrit. Alat yag digunakan untuk melakukan tes ini adalah observasi atau pengamatan terhadap tingkah laku tersebut.32 Tes ini mengandung beberapa keuntungan dan beberapa kelemahan. Keuntungan bentuk tes ini antara lain : (1) Tepat untuk mengukur aspek psikomotor. (2) Tepat untuk mengetahui sikap yang merefleksi dalam tingkah laku sehari-hari. 30
Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, hlm. 88
31
Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, hlm 37
32
Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah), (Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar, 1998 ), hlm. 303
24
(3) Pendidik secara langsung dapat mengamati dengan jelas jawaban-jawaban
sehingga
memberikan penilaian.
lebih
mudah
dalam
33
Sedangkan kelemahan-kelemahannya yaitu : (1) Apabila perintah tidak jelas, maka tindakan yang muncul tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. (2)Seringkali pendidik terpengaruh oleh gerakan yang tidak menjadi indikator utama dalam penilaian. (3)Membutuhkan waktu
yang lama, terutama kalau
pengamatannya dilakukan individu. (4)Seringkali
terjadi
gangguan
dalam
pengamatan
menyebabkan penilaian tidak objektif.34 Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar, maka yang dimaksud dengan tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada peserta didik-peserta didiknya, atau dosen kepada mahapeserta didiknya dalam jangka waktu tertentu.35 Atau tes hasil belajar adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalamrangka menilai hasil belajar anak didik, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas (baik yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau perintahperintah) yang harus dikerjakan anak didik, sehingga menghasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi belajar yang dicapai anak didik ; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh anak-
33
Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah),hlm. 303
34
Chabib Thoha, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah),hlm. 303
35
Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, hlm. 33.
25
anak didik lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standart tertentu.36 2) Teknik non tes Teknik non tes dapat digunakan untuk menilai berbagai aspek individu sehingga tidak hanya untuk menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.37 Teknik non tes ini dibagi menjadi enam yaitu : skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup.38 a) Skala bertingkat (rating scale) Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinue dimana pilihan kategori lebih dari dua. 39 b) Kuesioner (angket) Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dan dijawab secara tertulis.40 Macam-macam kuesioner : (1) Ditinjau dari siapa yang menjawab (a) Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan diminta jawaban tentang dirinya.
36
Anas sudijona, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, hlm. 42. 37 38
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.67 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 67
39
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktoral Jendral Pendidikan Islam, penilaian sistem hasil belajar peserta didik madrasah aliyah, ( jakarta: kementrian agama, 2010), hlm. 15. 40
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm 68
26
(b) Kuesioner tidak langsung yaitu kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang akan dimintai keterangan. (2) Ditinjau dari segi cara menjawab (a) Kuesioner tertutup (berstruktur) Yaitu kuesioner disusun dengan menggunakan pilihan
jawaban
sehingga
responden
tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih. (b) Kuesioner terbuka Yaitu kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga
responden
bebas
mengemukakan
pendapatnya.41 c) Daftar cocok (cek list) Yaitu deretan pertanyaan (yang biasa disingkat-singkat), dimana responden tinggal membubuhkan tanda (√) di tempat yang sudah disediakan.42 d) Wawancara (interviu) Yaitu suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dengan responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu interviu bebas dan terpimpin. Interviu bebas yaitu
responden
mengutarakan
mempunyai
pendapatnya
tanpa
kebebasan dibatasi
patokan oleh pengevaluasi. Adapun interviu
untuk patokan-
terpimpin
dimana responden harus menjawab dengan pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu oleh evaluator.43
41 42 43
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.28-29 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm 29. Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm 20
27
e) Pengamatan (observasi) Observasi merupakan cara mengumpulkan datadengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.44 Macam-macam observasi (1) Observasi langsung Adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau
proses
yang
terjadi
dalam
situasi
yang
sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. (2) Observasi tidak langsung Adalah
pengamatan
yang
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan alat. (3) Observasi partisipasi Adalah bahwa pengamat harus melibatkan diri atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok yang diamati.45 f) Riwayat Hidup Riwayat hidup yaitu gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya. Dengan alat ini dapat ditarik kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari obyek yang dinilai.46 b. Teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam bidang evaluasi pendidikan. Sebuah tes yang bisa dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
44
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2010), hlm 220. 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm.85 46
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm.31
28
(1) Validitas. Artinya tes tersebut dengan secara tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, atau tes yang dengan secara benar dapat mengungkap apa yang seharusnya diungkap. Sebuah tes disebut valid apabila tes tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Istilah “valid” sangat sukar dicari gantinya. Ada istilah baru yang mulai diperkenalkan, yaitu sahih, sehingga validitas diganti menjadi kesahihan. Walaupun istilah “tepat” belum dapat mencakup semua arti yang tersirat dalam kata “valid” dan kata “tepat” kadang-kadang digunakan dalam konteks yang lain, akan tetapi tambahan kata “tepat” dalam menerangkan kata “valid” dapat memperjelas apa yang dimaksud. (2) Reliabilitas. Menurut Neuman sebagaimana yang dikutip oleh Haris Herdiansyah dalam buku metodologi penelitian kualitatif untuk
ilmu-ilmu
sosial
bahwa
reliabilitas
adalah
kekonsistenan, keajegan, atau ketetapan. Artinya, jika kita mengukur sesuatu secara berulang-ulang dengan kondisi yang sama atau relatif sama maka kita akan mendapatkan hasil yang sama pula.47 Jadi sebuah tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. (3) Objektivitas. Bahwa tes dikatakan baik apabila terhindar atau bebas dari pengaruh-pengaruh yang bersifat subyektif. Artinya, tes tersebut berjalan menurut apa adanya. Hal ini terutama dilihat dari segi cara pemberian skor dan penentuan nilai 47
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), Hlm, 184-185
29
hasil tesnya. Atau sebuah tes dikatakan memiliki objektifitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Hal ini terutama terjadi pada sistem skoringnya. (4) Praktikabilitas. Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila
tes
tersebut
bersifat
praktis,
mudah
mengadministrasiannya. Sedangkan tes yang praktis adalah tes yang : (a) Mudah dilaksanakan. (b) Mudah pemeriksaannya. (c) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain. (5) Ekonomis.48 Yang dimaksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/ biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama. Menurut Suke Silverius bahwa semua tes baru dapat berfungsi sepenuhnya apabila disusun menurut kaidah-kaidah yang baik. Kaidah-kaidah termaksud antara lain berupa langkah-langkah yang perlu diikuti apabila menyusun suatu tes. Adapun langkah-langkah termaksud adalah sebagi berikut: 49 (1) Menetapkan tujuan tes (2) Analisis kurikulum (3) Analisis buku pelajaran dan sumber materi belajar lainnya (4) Menyusun kisi-kisi 48
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 57-58.
49
Suke silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT Grasindo,
1991), hlm. 13
30
(5) Menulis indikator (6) Menulis soal (7) Reproduksi tes terbatas (8) Uji coba (9) Analisis soal
6.
(10)
Revisi soal
(11)
Menentukan soal-soal yang baik
(12)
Merakit soal menjadi tes
Metode Pengembangan Instrumen dan Teknik Penskoran dalam Kurikulum KTSP. a. Pengembangan Instrumen Kognitif. Dalam menyususun instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan bentuk tagihan pilihan ganda, tes, lisan, uraian objektis, uraian non objektif, menjodohkan, performans, dan portofolio. Penentuan sistem penskoran sanagt penting, terutama bentuk tagihan uraian agar unsur subjektivitas korektor dapat diminimalisir. 1) Penskoran bentuki tagihan pilihan ganda, cara penskoran tes pilihan ganda dapat dilakukan dengan dua cara: a) Penskoran
tanpa koreksi
terhadap
jawaban
tebakan adalah 1 untuk setiap butir jawaban yang benar. Skor yang diperoleh peserta didik adalah banyaknya butir soal yang dijawab benar. skor
100
Keterangan: B: Butir soal yang dijawab benar N: Banyaknya butir soal. b) Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan dengan skor sebagai berikut:
31
Sskor =
/N} 100
Keterangan: B: Butir soal yang di jawab benar. S: Butir soal yang di jawab salah. P: Banyaknya pilihan jawaban pada setiap butir. N: Banyaknya butir soal. Butir soal yang tidak dijawab di beri skor 0. 2) Penskoran bentuk tagihan uraian obyektif, penskoran diberikan berdasarkan tingkat kesulitan jawaban. 3) Penskoran bentuk tagihan uraian non obyektif, penskoran bentuk tagihan jenis ini, jawabannya boleh bervariasi,
namun
pada
pokok
jawaban
tadi
dikelomokan sesuai dengan karakteristik jawaban yang telah ditetapkan. 4) Penskoran bentuk tagihan uraian, pembobotan soal yaitu pemerian bobot kepada suatu soal dengan cara membandingkannya dengan soal lain dalam suatu perangkat tes yang sama. SBS=
Keterangan: SBS: Skor Butir Soal a: Skor Mentah Yang Diperoleh Peserta Didik Untuk Butir Soal. b: Skor Mentah Maksimum Soal. c: Bobot Soal. 5) Penskoran bentuk tagihan cmpuran, jika tagihan yang digunakan menggunakan bnetuk soal campuran, misalnya bentuk pilijan ganda dan uraian, maka penskoran soalnya ditentukan oleh cakupan materi,
32
essensial, komleksitanya serta tingkat berfikir yang terlibat dalam mengerjakan soal tertentu. b.
Pengembangan instrumen spikomotorik. Menurut Mills, mengatakan bahwa pembelajaran psikomotorik akan lebih efektif jika dilakukan dengan menggunakan prinsip belajar sambil mengerjakan. Sedangkan menurut Leighbody mengatakan bahwa, ketrampilan
yang
dilatih
melalui
praktek
secara
berulang-ulang akan mejadi kebiasaan atau otomatis. Sementara itu, Gagne mengatakan bahwa kondisikondisi yang dapat mengoptimalkan hasil belajar psikomotorik atau ketrampilan ada dua macam yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal dapat dilakukan dengan cara: (1) mengingatkan kembali sub-sub ketrampilan yang sudah dpelajari, dan (2) mengingatkan kembali prosedur-prosedur atau langkahlangkah gerakan yang telah dikuasainya. Sedangkan untuk faktor eksternal dapat dilakukan dengan cara: (1) instruksi verbal, (2) menggambar, (3) demonstrasi, (4) praktek dan, (5) umpan balik. Dalam pembelajaran aspek psikomotorik ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar proses pembelajaranini
mampu
membuahkan
hasil
yang
maksimal. Langkah-langkah ini di jelaskan oleh Mills diantaranya: (1) menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan, (2) analisis ketrampilan secara detail dan catatan operasi serta urutannya, (3) mendemonstrasikan ketrampilan tersebut disertai dengan penjelasan singkat dengan memberikan perhatian pada butir-butir kunci termasuk kompetensi kunci yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan itu serta bagian-bagian yang
33
sukar, (4) memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba praktek mencakup di bawah pengawasan dan bimbingan seorang guru, (5) memberikan penilaian terhadap siswa. Dalam melakukan penilaian hasil belajar aspek psikomotorik ada dua hal yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu: (1) membuat soal, (2) membuat instrumen untuk mengamati jawaban siswa. Instrumen untuk mengamati jawaban peserta didik dapat berupa lembar observasi, lembar penilaian dan portofolio. 1. Menyusun rancangan penilaian. Sebelum melakukan penilain seorang guru terlebih dahulu harus merancang secara tertulis secara rapi sistem penilain yang akan dilakukan selama satu semester.
Adapun
langkah-langkah
penulisan
rancangan penilaian yang berbasis kompetensi adalah sebgai berikut: a. Mencermati siabus dan sistem penilaian yang sudah ada. b. Menyusun sistem penilaian yang berbasis kompetensi berdasarkan silabus dan sistem penilaian yang telah di susun. c. Menentukan bobot masing-masing jenis tagihan yang diserahkan kepada sekolah. d. Tugas
atau
perintah
kerja
inilah
yang
selanjutnya dijabarkan menjadi aspek-aspek ketrampilan.Menyusun rancangan penilain yang berbasisi kompetensi. 2. Penyusunan kisi-kisi Kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi soal–soal yang akan dibuat. Kisi-kisi ini merupakan
34
acuan bagi penulis soal, sehingga siapapun yang menulis soal yang isi dan tingkat kesulitannya relatif sama. 3. Menyusun instrumen psikomotorik. Instrumen psikomotorik terdiri dari dua macam, yaitu: (1) soal dan (2) lembar yang digunakan untuk mengamati dan menilai jawaban peserta didik terhadap soal tersebut. a. Penyusunan soal, langkah pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam menyusun soal psikomotorik adalah mencermati kisi-kisi instrumen psikomotorik yang telaj dibuat. b. Penyusunan lembar observasi dan lembar penilaian, hal ini harus mengacu pada soal. Soal atau lembar
tugas atau perintah kerja inilah
yang selanjutkan dijabarkan menjadi aspekaspek ketrampilan. c. Pengembangan instrumen afektif. Menurut Andersen ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukuraspek afektif, yaitu metode observasi dan metode laporan diri. Penggunaan metode observasi berdasarkan pada asumsi bahwa karakteristik afektif dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan, reaksi psikologis atau keduanya. Langkah-langkah dalam mengembangkan instrumen aspek afektif antara lain: 1. Menentukan
spesifikasi
instrumen,
spesifikasi
instrumen terdiri atas tujuandan kisi-kisi instrumen. Ditinjau dari tujuan ada lima macam instrume penilain aspek afektif yaitu instrumen sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.
35
2. Menulis instrumen: aspek afektif yang biasa dinilai adalah aspek sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral. Penilaian aspek afektif dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen afektif. 3. Skala instrumen, skala instrumen yang sering digunakan dalam proses penilain adalah skala likert, skala beda semantic dan skal thurstone. 4. Sistem penskoran 5. Telaah instrumen. 6. Merakit instrumen. 7. Uji coba instrumen. 8. Analisis hasil uji coba. 9. Perbaikan instrumen. 10. Kegiatan pengukuran. 11. Penafsiran hasil pengukuran. 7. Tahap Evaluasi Belajar. Evaluasi pada dasarnya ialah suatu proses yang sistematis. Artinya, ditempuh tahap-tahap tertentu dan setiap tahap mengandung langkah yang jelas apa yang harus dilakukan penilaian. Tahap evaluasi yang perlu dilalui seorang penilai meliputi: a. Persiapan Setiap kegiatan atau tindakan kependidikan selalu diawali dengan perencanaan atau persiapan. Tahap persiapan ini pada dasarnya menentukan apa dan bagaimana evaluasi harus dilakukan. Artinya, perlu rencana yang jelas mengenai kegiatan evaluasi termasuk alat dan sarana yang diperlukan50. Alat evaluasi hasil belajar yang digunakan tergantung dari teknik evaluasi
50
Nana sudjana, Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, hlm. 140.
36
yang dipakai. Apabila menggunakan teknik tes maka alat penilaiannya berupa macam-macam alat penilaian non tes. Prosedur yang di tempuh untuk menyusun alat penilaiaan tes adalah sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran. Yakni bentuk perilaku yang akan dievaluasi. Bila evaluasi dilakukan secara formatif tujuan pengajaran di samping untuk kepentingan evaluasi, juga dalam rangka pengembangan sistem pengajaran (system intructional). Bila evaluasi dilakukan sebagai
evaluasi
sumatif
atau
untuk
kepentingan
diagnostik maupun penempatan, maka perumusan tujuan disesuaikan dengan maksud tertentu. Dalam perumusan tujuan perlu diperhatikan aspek yang akan diukur berdasarkan klasifikasi taksonomi tujuan pendidikan. Kedua, menentukan ruang lingkup dan urutan bahan berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat. Dalam hal ini perlu diperhatikan pula penggunaan sumber, bahan yang representatif sehingga dalam mengambil sampel bahan yang
akan
dievaluasikan betul-betul
mencerminkan
tentang berbagai aspek yang akan diukur. Hal ini terutama sekali berlaku bila bukan evaluasi formatif yang akan dilakasanakan. Ketiga, menuliskan butir-butir soal, dengan bentuk sebagaimana direncanakan dan dibuat dalam kisi-kisi. Keempat, bila evaluasi dilaksanakan selain untuk kepentingan evaluasi formatif, soal yang dibuat perlu diuji coba terlebih dahulu sebelum diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
37
b. Tahap pelaksanaan pengukuran Pelaksanaan pengukuran untuk teknik tes maupun teknik non tes hampir sama. Adapun prosedur pelaksanaan pengukuran adalah sebagai berikut: 1) Persiapan tempat pelaksanaan pengukuran, yaitu suatu kegiatan untuk mempersiapkan ruangan yang memenuhi syarat-syarat pelaksanaan pengukuran yang meliputi syarat penerangan,
luas
ruangan,
dan
tingkat
kebisingan.
Penerangan yang kurang baik dalam ruang yang digunakan akan menyebabkan peserta didik mengalami hambatan dalam membaca butir soal dan dalam menulis jawaban. Persyaratan luas ruangan diperlukan agar ada jarak yang cukup antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain untuk menghindari kecurangan. Tingkat kebisingan yang berlebihan dari luar ruangan akan mengganggu konsentrasi peserta didik sehingga hasil evaluasi tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.51 2) Melancarkan pengukuran, yaitu kegiatan evaluasi yang melaksanakan pengukuran terhadap peserta didik dengan bentuk kegiatan sebagai berikut: a) Memberi peraturan pelaksanaan pengukuran. b) Membagikan lembar soal dan lembar jawaban, atau melakukan wawancara, atau membagikan daftar cocok. c) Mengawasi kedisiplinan peserta didik dalam mematuhi pelaksanaan pengukuran. d) Mengumpulkan lembar jawaban dan lembar soal.
51
Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991),
hlm.78.
38
3) Menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban peserta didik untuk memudahkan penskoran.52 a) Pengolahan data Pengolahan data hasil belajar dimaksudkan untuk mengubah data mentah hasil tes atau nontes menjadi data yang siap ditafsirkan. Penafsiran data tersebut antara lain adalah
untuk
menentukan
posisi
peserta
didik
dibandingkan dengan peserta didik lainnya dalam kelompok atau kelasnya, dan untuk menentukan batas kelulusan
berdasarkan
kriteria
yang
ditentukan.53Pengolahan data mentah menjadi data yang siap ditafsirkan memerlukan analisis statistik. Analisis statistik digunakana bila bertemu dengan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka. Sedangkan data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kata-kata, tidak dapat diolah dengan statistik.54 b) Penafsiran data Setelah
melakukan
pengolahan
data,
langkah
selanjutnya adalah menafsirkan data itu sehingga memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari pengolahan data, sebab dalam pengolahan
data
dengan
sendirinya
akan
diikuti
penafsiran data yang diolah. Penafsiran terhadap sekumpulan data dapat dibedakan menjadi dua, yakni penafsiran yang bersifat individual dan penafsiran yang bersifat klasikal.55 52
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 216. 53
Nana Sudjana, Penilaiaan Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 106.
54
Zainal Arifin, Evaluasi Intruksional , hlm. 11.
55
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, hlm.113.
39
Penafsiran data yang bersifat individual yaitu penafsiran terhadap keadadan atau kondisi seorang peserta didik berdasarkan perolehan penilaian hasil belajarnya. Ada tiga jenis penafsiran individual yaitu: (1) Penafsiran tentang kesiapan, yaitu
menafsirkan
tentang kesiapan peserta didik untuk mengikuti pelajaran berikutnya, untuk naik kelas atau untuk lulus. (2) Penafsiran tentang kelemahan individual, yaitu menafsirkan seorang peserta didik pada sub tes tertentu, pada satu mata pelajaran, atau pada keseluruhan mata pelajaran. (3) Penafsiran tentang pertumbuhan, yaitu penafsiran tentang kemajuan seseorang peserta didik pada satu periode
belajar
dengan
jalan
membandingkan
prestasi yang dicapai oleh peserta didik pada saat sekarang dengan prestasi ada periode sebelumnya.56 Adapun penafsiran klasikal
yaitu, penafsiaran
terhadap kelas secara keseluruhan tentang hasil yang mereka capai dalam tes yang telah diberikan. Dalam kaitan ini ada empat penafsiran klasikal yaitu: (1)Penafsiran kelemahan-kelemahan kelas (2)Penafsiran prestasi kelas (3)Penafsiran perbandingan antar kelas (4)Penafsiran tentang susunan kelas.57 a. Pelaporan Pelaporan dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam proses belajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak- pihak yang 56
Wayan Nurkancana dan Sumantra, Evaluasi Pendidikan, hlm. 114-116.
57
Wayan Nurkancana dan Sumantra, Evaluasi Pendidikan, hlm. 116-117.
40
perlu memperoleh laporan tentang hasil belajar peserta didik adalah peserta didik, guru yang mengajar, guru lain, petugas lain sekolah, orang tua peserta didik, dan pemakai lulusan.58 Melalui laporan hasil evaluasi tersebut, semua pihak dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik, sekaligus mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik, sekaligus mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan di sekolahnya. Laporan data hasil evaluasi tidak hanya mengenai prestasi atau hasil belajar, melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik di sekolah seperti motivasi belajar, disiplin, kesulitan belajar, atau sikap peserta didik terhadap mata pelajaran.
58
Suharsismi Arikunto, Dasar- Dasar Evaluais Pendidikan, hlm. 281-282.
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Secara metodologis, penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.1 Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atas frekuensi. Dalam hal ini peneliti melakukan analisis data dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.2
B. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam memperoleh data tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh guru pendidikan fisika di MAN Pemalang, peneliti melakukan penelitian dari Tanggal 10 s.d 31 Januari 2012. Adapun tempat penelitiannya di MAN Pemalang.
C. Sumber Penelitian Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, sumber penelitian yang menjadi pijakan yaitu person, place, dan paper. Person, ialah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Dalam hal ini sebagai sumber person yaitu kepala sekolah dan guru mapel fisika di MAN Pemalang.
1
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 36. 2
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm. 39.
42
Place, adalah sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam (ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna, dan lain-lain) dan bergerak (aktivitas, kinerja, laju kendaraan, ritme nyayian, gerak tari, kegiatan belajar-mengajar, dan lain sebagainya). Keduanya merupakan obyek untuk penggunaan metode observasi. Di sini yang dijadikan sumber tempat penelitian adalah MAN Pemalang. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.3 Di sini yang di jadikan paper adalah perangkat pembelajaran dari guru berupa, promes, prota, silabus, RPP, soal-soal.
D. Fokus Penelitian Fokus penelitian adalah apa-apa yang akan diteliti dalam sebuah kegiatan penelitian untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas. Maka dalam sebuah penelitian harus ada fokus yang dijadikan kajian dalam penelitian, karena permasalahan yang ada biasanya sangat kompleks dan tidak mungkin diteliti secara serempak dari semua segi secara serentak. Seringkali permasalahan melibatkan begitu banyak variabel dan faktor, sehingga berada diluar jangkauan kemampuan seorang peneliti. Selain itu penelitian yang menyangkut permasalahan yang terlalu luas tidak akan dapat memberikan kesimpulan yang bermakna dalam.4 Dalam penelitian ini, fokus dan ruang lingkup penelitian bertumpu pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang.
E. Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang pengumpulan datanya dilakukan oleh peneliti secara langsung di MAN Pemalang. Untuk
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 107. 4
Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm.
12.
43
mendapatkan data-data yang lengkap dan sesuai dengan pokok permasalahan yang diteliti, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data dimana satu sama lain saling terkait dan melengkapi yakni: 1. Observasi Observasi adalah proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu5 Observasi ini dilakukan terhadap proses pembelajaran dan instrumen evaluasi pembelajaran. 2. Wawancara Teknik wawancara adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.6 Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Wawancara tidak struktur atau bebas terpimpin yaitu dengan cara membuat pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban luas. Seandainya masih dianggap kurang maka pertanyannya dapat dikembangkan pada saat wawancara Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah dan guru mata pelajaran fisika untuk memperoleh informasi tentang berbagai kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar pendidikan fisika di MAN Pemalang.
5
Heris Herdiasyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 131. 6
Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.165.
44
2. Dokumuntasi Metode dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Studi dokumen merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gamaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.7 Adapun yang peneliti maksud dengan dokumen adalah datadata yang sifatnya tertulis. Metode ini digunakan untuk mengumpulakan data tentang apa saja yang bersangkutan dengan penelitian, seperti: soal tes semester, soal mid semester, soal ulangan harian, silabus, RPP, Prota, Promes, jumlah siswa, hasil evaluasi serta data-data lain yang berhubungan dengan penelitian.
F. Analisis Data Penelitian Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.8 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jadi analisis data yang digunakan adalah analisis non statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Analisis data yang digunakan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif. Dalam teknik ini data yang diperoleh secara sistematis dan objektif melalui observasi wawancara dan dokumentasi akan diolah dan dianalisis sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, yaitu secara induktif, yaitu metode yang bertolak dari fakta-fakta atau peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan dalam pengertian yang lebih umum.9 7
Heris Herdiasyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial, hlm.
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 103.
9
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 5.
143.
45
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subyek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti dan tidak dimaksudkan
pengujian
hipotesis.
Data
yang
terkumpul
selanjutnya
dikelompokkan sesuai dengan fokus penelitian, kemudian melakukan triangulasi (pemeriksaan keabsahan data). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, yang berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi.10 Setelah data semua terkumpul, selanjutnya menganalisis data. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif, dimana data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menelaah seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber. 2. Mengadakan reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 11 Tahap-tahap reduksi data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Hasil observasi yang dilakukan di MAN Pemalang menjadi bahan yang akan ditransformasikan ke dalam catatan sebagai bahan wawancara. b. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang baik dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan. c. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data atau memberi makna pada hasil penelitian dengan cara menghubungkannya dengan teori.
10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 178.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 338.
46
3. Penyajian data Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraiaan singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan “the most frequent from of display data for quaitative research data in the past has been narrative tex” yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaikan
data, maka akan
mempermudah untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.12 Penyajian data ini berisi tentang pelaksanaan evaluasi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan hasil evaluasi. Sehingga mendapatkan gambaran yag utuh dari pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh guru fisika di MAN Pemalang. 4. Mengambil kesimpulan.13. Selanjutnya peneliti mencoba mendeskripsikan tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. Data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen dan lain sebagainya tersebut dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.
12
Sugiyono, Metode penelitian pendidkan pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan
R&D, hlm. 341. 13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 190.
47
Dibawah wah ini in adalah gambaran lebih rinci analisiss data dari data yang terkumpul. Tabel.3.4. l.3.4. Gambaran lebih rinci analisis data No
1
Jenis data d dokumen umen video wawancar ancara
Metode pengumpulan
Instrum nstrument
data
penelit penelitian
Dokumentasi
fisikaa di MAN M
Wawancara
Pemalang alang
pembelaja belajaran, pelaksana ksanaan
diskriptif
Pedoman
deskriptif
wawancara ncara
dari transkrip wawancara Analisis
Pelaksana ksanaan 3
Analisis
Analisis
respon on dari dar guru 2
Hendicam
Analisis
Observasi
Lembar ar observasi obs
evaluasi. luasi.
menggunakan deskriptif persentatif
G. Validitas dan n relia reliabilitas alat pengumpul data 1. Validitas wawancara wawa Validita aliditas merupakan ukuran yang menunjukan an tingkat tin kesulitan suatu instrumen trumen. Salah satu teknik tersebut digunakan an untuk unt mengetahui valid atau u tidaknya tid suatu instrumen adalah teknik ik korelasi ko product moment.14 Rumus Rum korelasi product moment untuk menentukan menen validitas instrumen n wawancara waw adalah:
Keterangan: 14
Suharsimi rsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidika., hlm. m. 27
48
rxy = koefisien efisien korelasi antara variabel x dan variabel y N
= Jumlah lah Subjek S
x
= Skor or tiap butir soal
y
= skorr total dari tiap subjek
2. Reliabilitas as wawancara waw Reliabil eliabilitas adalah masalah ketetapan hasil tes. Suatu S tes dapat dikatakan mempunyai mem taraf kepercayaan yang tinggi jika ika tes tersebut dapat memberikan kan hasil ha yang tetap.15 Sedangkan untuk mengeta engetahui reliabilitas instrumen n wawancara waw adalah sebagai berikut:
r11 = Reliabilit liabilitas instrument k
= Banyakn nyaknya butir soal
M
= Skor or Rat Rata-rata
Vt
= Varians rians ssoal
H. Alur penelitian. 15
Suharsimi rsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , hlm.86 lm.86
49
Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, yang dimulai dari memilih masalah hingga pada proses penyusunan laporan penelitian. Alur dalam penelitian ini akan dijelaskan secara lebih dijelaskan secara lebih rinci melalui bagan dibawah ini.
Memilih Masalah
Studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Memilih pendekatan
Menentukan variabel
Menentukan sumber data
Menyusun instrumen
Mengumpulkan data
Analisis data
Menyusun laporan
Gambar. 3.1. Alur Penelitian
50
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Gambaran Umum lokasi dan subjek penelitian. Pada dasarnya kegiatan evaluasi dalam kegiataan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang mutlak dibutuhkan untuk mengetahui tingkat efektifitas program dan proses pendidikan yang berjalan. Tingkat validitas informasi yang disajikan melalui kegiatan evaluasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: faktor persiapan, pelaksanaan dan faktor item test serta kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik itu sendiri. Akan tetapi, sebelum disampaikan lebih lanjut tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Fisika di MAN Pemalang, perlu kiranya dijabarkan mengenai keadaan umum. a. Sejarah berdirinya MAN Pemalang. Secara historis MAN Pemalang adalah salah satu lembaga pendidikan menengah atas yang berdiri di bawah naungan Kementrian Agama. pada tanggal 1 Juli 1979 dewan Guru MTs Negeri Pemalang mengadakan musyawarah untuk mendirikan Madrasah Aliyah dan diputuskan dengan nama Madrasah Aliyah DIPONEGORO. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam nomor: KEP/PP.00.6/ 398/1983 tanggal 26 Desember 1983 MA Diponegoro ditetapkan sebagai kelas jauh (Filial) MAN Pekalongan Kota Pekalongan dengan Pimpinan Madrasah dipercayakan kepada Bapak Mansur, BA (Alm), Seiring dengan itu pula pimpinan madrasah bersama-sama dengan Pengurus BP3 berupaya menambah sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan belajar mengajar dengan mengajukan usulan proyek pengadaan gedung kepada Pemda Tk. II Kabupaten Pemalang maupun jalur Departemen Agama itu sendiri. Pada tahun 1991, melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 137 tahun 1991 tanggal 11 Juli 1991, MAN Pekalongan filial di
51
Pemalang ditetapkan menjadi MAN Pemalang, sebagai Kepala Madrasah Aliyah dipercayakan kepada Bapak Drs. H. Dullatif (Alm). Selama berdirinya MAN Pemalang sampai sekarang sering adanya pergantian kepala sekolah. Sedangkan prospek kedepan untuk MAN Pemalang cukup baik ditandai dengan selalu meningkatnya pendaftaran peserta didik dan desakan masyarakat untuk lebih menampung calon peserta didik baru/peserta didik. Dan sekarang MAN Pemalang mulai tahun pelajaran 2008/2009 telah membuka kelas unggulan sebanyak dua kelas dengan fasilitas ruang belajar yang cukup memadai dan mendapat pelajaran tambahan pada pukul 14.00 WIB s.d. 16.00 WIB b. Visi, misi dan tujuan. a) Visi Terwujudnya
peserta
didikyang berilmu
pengetahuan
dan
teknologi (IPTEK) yang dilandasi dengan iman dan taqwa (IMTAQ) yang tangguh. b) Misi 1.
Meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya peserta didik yang dilandasi dengan iman dan taqwa yang sangat kokoh.
2.
Mengupayakan peningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia di madrasah dalam pengelolaan madrasah.
c) Tujuan 1
Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan Pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2
Meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dijiwai ajaran agama Islam.
3
Meningkatkan kemampuan peserta didik
sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam Sekitar yang dijiwai ajaran agama Islam (KMA: 370/ 1993 Bab II Pasal 2)
52
4
Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan madrasah (Misi madrasah poin ke 2)
c. Sarana dan prasarana Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, seperti: gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat dan media pengajaran lainya. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses pembelajaran.1 Berdasarkan observasi yang peneliti peroleh dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana MAN Pemalang dalam kondisi cukup memadai. Hal itu dapat dilihat dari berbagai fasilitas yang dimiliki, seperti adanya ruang Laboratorium Komputer, IPA, Masjid, Kelas, serta sarana-sarana lain. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dijelaskan dengan rinci keberadaan saran dan prasarana di MAN Pemalang.
1
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.49
53
Tabel 4.1 sarana dan prasarana di MAN Pemalang. NO Nama fasilitas
Jumlah
Luas m2
Keadaan
Kepemilkan
1
2 unit
13.160
Baik
Milik sendiri
Tanah
(bersertifikat) 2
Ruang belajar
30
1800
Baik
Milik sendiri
3
Ruang kepala
1
64
Baik
Milik sendiri
4
Ruang guru
1
144
Baik
Milik sendiri
5
Ruang TU
1
72
Baik
Milik sendiri
6
Ruang BP/BK
1
46
Baik
Milik semdiri
7
Ruang UKS
1
36
Baik
Milik sendiri
8
Ruang perpustakaan
1
100
Baik
Milik sendiri
9
Ruang
88
Baik
Milik sendiri
1
96
Baik
Milik sendiri
laboratorium 1
58
Baik
Milik sendiri
laboratorium 1
IPA 10
Ruang komputer
11
Ruang bahasa
12
Ruang pramuka
1
64
Baik
Milik sendiri
13
Ruang osis
1
64
Baik
Milik sendiri
14
Ruang kesenian
1
150
Baik
Milik sendiri
15
Ruang serbaguna
1
60
Baik
Milik sendiri
16
KM/WC
1
72
Baik
Milik sendiri
17
Ruang
koperasi 1
64
Baik
Milik sendiri
madrasah 18
Rumah penjaga
4
44
Baik
Milik sendiri
19
Kantin madrasah
1
92
Baik
Milik sendiri
20
Bangsal sepeda
1
186
Baik
Milik sendiri
21
Gudang
1
63
Baik
Milik sendiri
54
2.
Kisi-kisi instrumen. Dalam penelitian ini, menggunakan instrumen wawancara. Untuk instrumen bisa dilihat pada lampiran 1. Adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara dengan guru. No 1
Indikator wawancara
Banyaknya
Tahap perencanaan evaluasi
item 17 soal
No. Item 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 5, 16, 17
2
Tahap pelaksanaan evaluasi
6 soal
18, 19, 20, 21, 22, 23
3
Pelaporan dan tidak lanjut
17 soal
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40
3. Validitas instrumen wawancara guru. Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item soal dalam wawancara. Soal yang tidak valid dibuang dan tidak dapat digunakan. Sedangkan soal yang valid dipakai untuk wawancara. Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (r hitung) dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment, dengan taraf signifikan 5%. Bila harga r hitung > r tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid. Di samping menggunakan analisis perhitungan validitas, validasi instrumen juga dengan validasi tim ahli. Hasil validitas dengan tim ahli terlampir. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal diperoleh hasil sebagai berikut:
55
Tabel 4.3. jumlah validitas instrumen wawancara No
Kriteria
No. Pertanyaan
Jumlah
1
Valid
1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,
30
19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 39, 40 2
Tidak
4, 8, 13, 17, 18, 22, 23, 28, 34, 37
10
Dari hasil uji validitas instrumen di atas, maka yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian adalah yang valid. Sedangkan yang tidak valid tidak digunakan. Perhitungan validitas wawancara terlampir. 4. Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang Pada dasarnya pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan pendidik sebagai pemegang utama. Pendidik bersama-sama
peserta
didik
menjadi
pelaku
terlaksananya
tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan mencapai hasil maksimal apabila kegiatan belajar dan mengajar berjalan efektif. Pembelajaran dapat dinyatakan efektif apabila kegiatan yang berjalan bisa membantu peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Efektifitas kegiatan belajar mengajar seperti dicirikan di atas dapat terpenuhi jika komponen-komponen utama pembelajaran seperti: tujuan, materi (isi), metode (cara), serta evaluasi. Komponen tersebut saling mendukung dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan. Dengan demikian, merupakan keharusan bagi seorang guru untuk mengkomunikasikan masing-masing komponen tersebut yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa komponen lainnya. Menurut pak Faisol, bahwa pembelajaran fisika berjalan dengan baik. Hal tersebut bisa dilihat dari perencanaan yang dibuat oleh guru fisika. walaupun begitu masih dikawatirkan siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
56
Berdasarkan visi dan misi MA yang bercirikan Islam maka untuk lebih mengembangkan Agama Islam maka dimasukkan muatan lokal seperti fiqih, al-quran hadits, akidah akhlak, dan sejarah. Hal tersebut bertujuan untuk lebih mengembangkan Agama Islam. Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang
khusus
dilaksanakan
berdasarkan rencana pembelajaran yang termuat pada program tahunan (PROTA), program semester (PROMES), Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat guru Fisika. Pelaksanaan tersebut disesuaikan dengan kurikulum 2008/2009 kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang bercirikan pengembangan diri. Pembelajaran Fisika pada kelas X dalam satu minggu terdapat 4 jam pelajaran sedangkan untuk kelas XI dan kelas XII dalam satu minggu terdapat 6 jam pelajaran. Dilihat dari segi isi, materi Fisika yang diajarkan di MAN Pemalang, sama dengan materi yang ada pada SMA umumnya. Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran Fisika di MAN Pemalang menggunakan metode yang bervariasi seperti metode ceramah, tanya jawab, demontrasi, diskusi, penugasan dll. Metode yang digunakan disesuaikan menurut materi yang diajarkan, akan tetapi metode yang lebih dominan digunakan berupa metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Efektifitas metode yang digunakan sangat berperan terhadap pencapaian tujuan kegiatan yang dapat dilihat melalui proses evaluasi. Selain digunakan untuk mengisi nilai rapor, menurut bapak Achmad Baedhowi evaluasi juga digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam penguasaan materi yang diajarkan, dan untuk melihat efektifitas pembelajaran Fisika. Evaluasi disini dilaksanakan secara terencana dan dilaksanakan dengan pertimbangan yang matang.
57
B. Evaluasi Pembelajaran Fisika di MAN Pemalang. 1. Tahap Perencanaan Evaluasi Pembelajaran Fisika a. Tujuan evaluasi belajar. Berdasarkan wawancara dengan Achmad Baedhowi (Guru Fisika), tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan evaluasi belajar fisika adalah untuk mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik.2 Menurut Nurkholis Indaka (Guru Fisika) bahwa tujuan evaluasi belajar fisika adalah untuk mengetahui pencapaian kompetensi yang dicapai oleh peserta didik, sebagai bahan intropeksi diri apakah perlu ada perubahan dalam hal mengajar, dan juga untuk pengisian nilai raport sebagai laporan untuk wali murid3. Sedangkan menurut Akhmad Ridhowi (Guru Fisika) bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan peserta didik dan untuk mengetahui daya beda masing-masing peserta didik4. Hasil dari evaluasi tersebut dimanfaatkan untuk menentukan naik atau tidaknya peserta didik ke kelas yang lebih atas dan memotivasi peserta didik untuk belajar lebih giat agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Namun demikian kiranya perlu dirumuskan tujuan evaluasi secara umum yang diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif yaitu: (1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2) mengambil keputusan tentang hasil belajar, (3) memperbaiki dan mengembangkan program pengajaan, (4) mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, (5) menempatkan peserta didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilkinya, (6) memberitahukan kepada orang tua/wali peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta 2
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 17 januari 2012
3
Wawancara dengan Nurkholis Indaka, tanggal 17 Januari 2012
4
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi , tanggal 17 januari 2012
58
didik. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto dalam buku prinsipprinsip dan teknik evaluasi pengajaran bahwa tujuan evaluasi adalah (1) memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki program satuan pelajaran atau proses mengajar. (2) menentukan hasil kemajuan belajar sisiwa, antara lain berguna sebagai dasar bahan laporan kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya siswa. (3) menempatkan sisiwa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan atau karakteristik lainnya yang dimilki siswa. (4) mengenal latar belakang psikologis, fisik dan lingkungan siswa terutama yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar. Dari perencaanaan yaitu dalam menentukan tujuan evaluasi bahwa guru MAN pemalang sudah sesuai dengan teori yang ada. Akan tetapi dari masing-masing guru fisika tidak mempunyai satu tujuan yang sama. Tetapi masing-masing guru dalam menentukan tujuan bereda-beda. Maka dari itu, dari beberapa kesamaan dan perbedaan yang diungkapkan oleh guru Fisika di MAN Pemalang mengenai menentukan tujuan evaluasi Belajar dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakaanya evaluasi belajar Fisika adalah untuk mengetahui ketercapaian kompetensi dasar yang dicapai oleh peserta didik, untuk mengetahui daya beda masing-masing peserta didik dan sebagai bahan intropeksi guru dalam mengajar. b. Penyusunan instrumen evaluasi. Instrumen evaluasi sering diartikan alat penilaian, dalam hal ini guru melaksanakan evaluasi belajar fisika memerlukan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Menurut Nurkholis Indaka dan Achmad Baedhowi, bentukbentuk tes yang sering digunakan sebagai alat penilaian adalah tes essay5. Adapun bentuk-bentuk nontes yang digunakan adalah paktikum. Menurut Akhmad Ridhowi penilaian nontes dilaksanakan 5
Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Akhmad Baedhowi, Tanggal 17 Januari 2012
59
dengan cara masing-masing peserta didik secara berkelompok membuat alat peraga sebagai penunjang pembelajaran yang dikerjakan di rumah6. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan alat praktikum yang disediakan di sekolah dan waktu yang sangat sedikit untuk dilaksanakannya kegiatan praktikum. Beliau mengatakan bahwa instrumen ditentukan oleh tujuan dan
karakteristik mata pelajaran
yang diujikan. Mengenai pembuatan kisi-kisi butir soal tes formatif dan sub sumatif, beliau mengatakan bahwa kadang kisi-kisi soal tidak dibuat dan kalaupun membuat kisi-kisi soal hanya dikertas corat-coret. Adapun untuk tes sumatif dibuat oleh K4MA yaitu kelompok kerja kepala sekarisidenan Madrasah Aliyah7. Kisi-kisi soal itu penting untuk disusun, karena merupakan acuan bagi penyusunan instrumen sehingga tes yang disusun dapat diketahui pokok bahasan atau subpokok bahasan, ruang lingkup, indikator, bentuk soal maupun bobot soalnya. Menurut Mimin Haryati dalam bukunya “Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan”, kisi-kisi merupakan matrik yang berisi spesifikasi soalsoal yang akan dibuat8. Adapun komponen-komponen suatu kisi-kisi tes ditentukan oleh tujuan penulisan soal tersebut9. Bilamana guru setiap menyusun instrumen menggunakan kisi-kisi soal, maka akan memudahkan dalam menganalisis apakah soal yang diberikan kepada peserta didik sudah mewakili sejumlah materi dan kompetensi serta bobot soalnya. 2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar merupakan langkah untuk mendapatkan data tentang evaluasi belajar yang meliputi langkah 6
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, Tanggal 17 Januari 2012 Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 18 Januari 2012 8 Mimin Haryati, Model & Taknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 98 9 Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik, hlm. 14 7
60
penilaian/pengukuran, pengolahan, dan pelaporan. Langkah tersebut merupakan aktivitas pelaksanaan evaluasi belajar yang dalam hal ini meliputi: a. Penilaian/pengukuran Penilaian/pengukuran dapat dikelompokkan menjadi lima jenis. 1) Tes formatif Menurut Akhmad Ridhowi dan Nurkholis Indaka, penilaian atau pengukuran melalui tes formatif dilakukan setelah selesai menyampaikan satu atau lebih pokok bahasan yang telah diajarkan. Beliau berpendapat bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi dasar pada setiap satuan pelajaran tercapai10. Di samping ulangan harian pemberian tugas tetap dilakukan oleh masing-masing guru. Hasil dari ulangan dan tugas harian diperhitungkan dalam pemberian nilai raport yang pelaksanaannya menggunakan jam KBM kurang lebih dengan alokasi waktu 45 menit atau 1 jam pelajaran. Apabila menggunakan 2 jam pelajaran maka sistem pelaksanaan dengan cara daftar tempat duduk, yaitu peserta didik yang duduk disebelah kanan dapat mengerjakan soal terlebih dahulu dan peserta didik yang duduk disebelah kiri menunggu diluar kelas atau sebaliknya.11 Berdasarkan
pernyataan
Nurkholis
Indaka,
Akhmad
Ridhowi dan Achmad Baedhowi metode evaluasi belajar Fisika di MAN
Pemalang
melalui
tes
formatif
biasanya
adalah
menggunakan metode tes tertulis dan bentuk soal berupa essay. Soal berupa essay diambilkan dari materi-materi yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumya, penyajian tes berjumlah 5-10 soal dengan 4 macam jenis soal yaitu A, B,C,D.12 10
Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Tanggal 18 Januari 2012
11
Observasi awal di kelas XII IPA , tanggal 21 November 2011.
12
Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, tanggal 28 Januari 2012
61
Menurut Nurkholis Indaka dan Akhmad Ridhowi pelaksanaan tes formatif dilakukan setelah satu bab selesai, akan tetapi menurut Achmad Baedhowi pelaksanaan tes formatif dilakukan setelah semua bab selesai, hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu yang ada Waktu tersita untuk menyampaian materi13. Dalam pembuatan soal tes formatif Achmad Baedhowi dan Akhmad Ridhowi memperhatikan taraf kesukaran soal dan daya pembeda pada tiap butir soal. Sedangkan menurut Nurkholis Indaka dalam pembuatan tes formatif memperhatikan taraf kesukaran soal tetapi tidak memperhatikan daya pembeda butir soal. Dalam hal Penentuan waktu tes formatif, taraf kesukaran dan daya beda soal ditentukan oleh masing-masing guru kelas. Jadi masing-masing guru tidak selalu sama dalam hal perencanaan pelaksanaan evaluasi. Menurut Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran dikatakan bahwa tes formatif adalah tes yang diberikan kepada murid-murid pada setiap akhir program satuan pelajarn. Hal ini berbanding terbalik dengan pelaksanan yang diadakan oleh Achmad Baedhowi. Beliau mengadakan tes formatif setelah semua bab sudah diajarkan. Hal ini tidak efisien untuk mengetahui sampai dimana pencapaian hasil belajar murid dalam penugasan bahan atau materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan SKKD yang telah dirumuskan di dalam satuan pelajaran tersebut. Guru Fisika di MAN Pemalang selalu memberitahukan kepada peserta didik sebelum melaksanakan ulangan harian. Dengan
memberitahuan
dahulu
sebelum
ulangan
harian
diharapkan peserta didik dapat belajar semaksimal mungkin untuk mempersiapkannya. Pelaksanaan tes formatif atau ulangan harian
13
Wawancara dengan Achmad Baedhowii, Tanggal 18 Januari 2012
62
adalah suatu pengawasan, yang biasanya dilakukan oleh guru bersangkutan atau pihak lain yang diberi tugas. Adapun sikap guru Fisika di MAN Pemalang terhadap hasil tes formatif peserta didik yaitu selalu memberitahukan hasilnya dan membahas soal yang telah diujikan. Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memecahkan soal-soal. Apabila ada peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM maka diadakan perbaikan. Menurut Achmad Baedhowi dan Akhmad Ridhowi soal yang diteskan tidak ada kesamaan dengan tes yang sebelumnya. Soal dibuat dengan taraf yang lebih mudah dari pada soal sebelumnya. Hal ini bertujuan agar peserta didik bisa mencapai KKM. Sedangkan Menurut Nurkholis Indaka soal yang akan diteskan ada kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya. Para guru juga membatasi jumlah remidiasi peserta didik yang nilainya kurang dari KKM. Karena jika tidak dibatasi maka waktu tersita hanya untuk remidiasi saja. Dalam buku model dan teknik penilaiaan pada tingkat satuan pendidikan dikatakan bahwa apabila peserta didik belum memenuhi nilai standar minimum, maka peserta didik tersebut di remidial ulang. Remidial hanya dapat dilakukan maksimal dua kali. Apabila peserta didik mengalami remidial sebanyak dua kali, namun nilainya masih dibawah
standar
minimum,
maka
penanganannya
harus
melibatkan orang tua wali dari peserta didik tersebut. Apabila dari teori dibandingkan dengan kenyataan yang ada di lapangan, maka hal ini berbanding terbalik. Karena dilapangan hanya satu kali membatasi remidial, jika peserta didik tersebut belum juga memenuhi nilai standar minimum maka hanya diberikan tugas. Guru tidak memberikan kesempatan kedua untuk peserta didik. Penilaian ulangan harian ini dimasukkan dalam pengisian nilai rapor. Tes ini digunakan untuk mengukur aspek kognitif karena bertujuan melihat kemampuan peserta didik dalam
63
mengetahui ketuntasan penguasaan materi ajar pada tiap satuan kegiatan. 2) Tes subsumatif Tes subsumatif sebagai evaluasi belajar di MAN Pemalang dilaksanakan 1 kali setiap semesternya yaitu pertengahan semester yang lazim disebut sebagai midsemester. Menurut Akhmad Ridhowi tes formatif adalah tes yang pelaksanaannya seperti tes ulangan biasa, tetapi yang menjadi pembeda adalah tes ini dilakukan secara serempak tiap-tiap mapel dan dalam waktu bersamaan.14 Mid semester berguna untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mengikuti beberapa proses belajar mengajar selama setengah semester dan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tes sumatif. Tes subsumatif ini termasuk penilaian untuk mengukur aspek kognitif. Tes ini dilakukan sebagai bahan masukan dalam pemberian nilai rapor. Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis. Tes tertulis digunakan bentuk essay yang ternyata soal tersebut belum mengacu pada prinsip validitas dan reabililitas. Para guru tidak memperhatikan hal tersebut dikarenakan karena guru tidak sempat, dan waktu juga tersita untuk menyampaikan materi. Jumlah soal sebanyak 5 soal essay dengan batas waktu 60 menit.15 Menurut Akhmad Ridhowi, soal dibuat berdasarkan apa yang selama ini sudah dipelajari oleh peserta didik. Soal dibuat oleh masing-masing guru pengampu16. Dalam pelaksanaan tes subsumatif di MAN Pemalang, bangku-bangku disusun cukup longgar menurut kelas dan ruang serta nomor tes masing-masing 14
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 20 Januari 2012.
15
Wawancara dengan Nur Cholis Indaka, Tanggal 18 Januari 2012
16
Wawancara dengan Ahmad Ridhowi, tanggal 18 Januari 2012
64
peserta didik. Sistem ini dimaksudkan untuk mendapatkan data hasil evaluasi yang benar-benar objektif. Mengenai pengawasan yang dilakukan pada waktu tes subsumatif adalah panitia pengawas terdiri para guru MAN Pemalang. Setiap ruang diawasi oleh dua guru pengawas sehingga kemungkinan peserta didik menyontek dan bekerja sama sedikit sekali. 3) Tes sumatif. Tes sumatif berguna untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran selama satu semester. Kalau peserta didik mampu menerima pelajaran selama satu semester maka bisa dikatakan bahwa peserta didik sudah berhasil menerima materi sesuai dengan yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Hal ini tergantung pada faktor guru, peserta didik, metode mengajar, dan sarana. Menurut Nurkholis Indaka, Akhmad Ridhowi, dan Achmad Baedhowi, pelaksanaan tes sumatif merupakan ulangan umum yang serempak dilakukan di kabupaten pemalang. Yang membedakan sekolah Aliyah dengan sekolah umum biasanya adalah jika sekolah umum dibuat dari pusat (Diknas) tetapi jika sekolalah Aliyah dibuat oleh K4MA17. Nurkholis Indaka menjelaskan bahwa terkait dengan materi butir-butir soal yang diteskan dalam tes sumatif, guru berusaha semaksimal mungkin untuk mengajarkan semua materi sehingga materi yang keluar pada tes sumatif dimungkinkan sudah pernah diajarkan. Kemudian mengenai bentuk dan jumlah soal yang digunakan adalah 40 pilihan ganda dan 5 essay dengan alokasi waktu untuk mengerjakan 60 menit. 18 Ketika mengerjakan soal tes peserta didik diperingatkan tidak boleh bekerja sebelum ada tanda bel mulai. Apabila waktu yang ditentukan sudah habis, ditandai dengan bel waktu berakhir. 17
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 19 Januari 2012
18
Wawancara dengan Nurkholis Indaka dan dokumentasi pada tanggal 20 Januari 2012
65
Sesudah itu peserta didik diperintah untuk berhenti bekerja dan segera meninggalkan ruangan tes. Pada tes berlangsung juga ada daftar hadir
mengikuti tes sebagi bukti bahwa peserta didik
tersebut benar-benar malaksanakan tes. Adapun pengawasan dalam tes sumatif di MAN Pemalang terdiri dari guru pengawas yang dibentuk oleh sekolah sehingga tidak memungkinkan peserta didik meyontek dan bekerja sama. 4) Tes perbuatan (psikomotorik) Menurut Singer mata ajar yang ternasuk kelompok mata ajar psikomotorik adalah mata ajar yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik. Tes perbuatan dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan terjadinya praktek. Penilaian ini dilakukan secara langsung ketika peserta didik melakukan praktek dan dapat diamati keterampilan peserta didik dalam mempersiapkan alat praktikum, marangkai alat, langkah kerja praktek, keselamatan kerja, dan yang terakhir adalah laporan yang dikerjakan secara baik dan benar.19 Menurut Achmad Baedhowi tes perbuatan yang cenderung menjadi perhatian penilaian adalah pada ketrampilan langkah kerja dan hasil praktikum. Penilaian jenis ini hanya untuk merumuskan metode dan materi yang kiranya perlu disisipkan dalam proses belajar mengajar
20
. Menurut Mimin Haryati dalam
buku Model dan Teknik Penilaiaan pada Tingkat Satuan Pendidikan bahwa dalam pelaksanaan tes psikomotorik ada kriterian atau rubik. Kriteria atau rubik adalah pedoman yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik. Menurut Leighbody dalam melakukan penilaian hasil
belajar
ketrampilan
sebaiknya
mencakup:
19
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi pada tanggal 28 Januari 2012
20
Wawancara dengan Achmad Baedhowii pada tanggal 28 Januari 2012
pertama,
66
kemampuan peserta didik menggunakan alat dan sikap kerja. Kedua, kemampuan peserta didik menggunakan alat dan sikap kerja. Ketiga, kemampuan peserta didik menganalisis suatu pekerjaan dan menyususn urutan pekerjaan. Keempat, kecepatan sisiwa dalam mengerkjakan tugas yang diberikan kepadanya. Kelima, kemampuan siswa dalam membaca gambar dan simbol. Keenam, keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. Berikut ini contoh instrumen penilaian tes psikomotorik pada
mata pelajaran Fisika pada
kegiatan praktikum (terlampir) Dari apa yang terjadi di lapangan bahwa tes psikomotorik tetap dilaksanakan oleh guru menggunakan teknik tes yaitu tes praktikum. Tes praktikum juga dilaksanakan diakhir semester yaitu ketika semua bab sudah selesai. Sebelum guru mengadakan tes praktikum, peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk mengadakan latihan terlebih dahulu. Jika tidak mengadakan tes praktikum guru hanya memberikan tugas kelompok membuat alat peraga. Dalam hal pelaksanaan penilaian praktikum, guru tidak menggunakan instrumen penilaian. Padahal sekolah sudah mengetahui adanya rubik lembar penilaian yang sudah ditetapkan oleh kurikulum, akan tetapi pada pelaksanaannya guru tidak memperhatikan hal itu. 5) Tes sikap (afektif) Life skill merupakan dari kompetensi lulusan sebagai hasil proses pembelajaran. Menurut Pohan dalam buku Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, mengatakan bahwa ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Artinya ranah afektif sangat menentukan keberhasilan seorang peserta
didik
untuk
mencapai
ketuntasan
dalam
proses
pembelajaran. Pengukuran sikap peserta didik di MAN Pemalang dilaksanakan dengan mengamati peserta didik ketika di kelas,
67
pada saat menerima pelajaran seperti ketekunan, kerajinan, kedisiplinan, hormat terhadap guru, kejujuran, kerjasama, tangung jawab, dan keperdulian.21 Delapan indikator ini yang menjadi bahan pengamatan selain indikator di atas, guru hanya mampu mengamati peserta didik di kelas, di luar kelas masih kesulitan. Untuk itu seorang guru tidak mampu mengamati seketika semua sikap peserta didik. Guru dapat melihat secara keseluruhan kelas dengan mengamati peserta didik lewat guru BP. Dengan melihat data cek kasus masing-masing peserta didik. Untuk penilaian
tes
afektif
tentunya
guru
harus
menggunakan rubik penilaian. Di bawah ini contoh rubik penilaian yang sesuai dengan kurikulum KTSP
21
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi pada tanggal 21 Januari 2012
68
Tabel 4.4 Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa NO
Nama
Sikap
U1
1
Ketekunan belajar
2
Keterbukaan
3
Kerajinan
4
Tenggang rasa
5
Kedisiplinan
6
Kerjasama
7
Ramah
U2
U3 U4 U5
U6
U7
U8
dengan
teman 8
Hormat
pada
orang tua 9
Kejujuran
10
Menepati janji
11
Kepedulian
12
Tanggung jawab
13
Nilai rata-rata Keterangan: U1-U8: Nama Peserta didik. Dari lembar penilaian di atas, tidak hanya digunakan untuk pelajaran fisika saja, melainkan juga bisa digunakan untuk semua mata pelajaran. Dari ke dua belas aspek yang dinilai diharapkan guru bisa menilai peserta didik sesuai dengan aspek-aspek tersebut. Sama halnya dengan penilaian psikomotorik, tentunya kurikulum sudah menetapkan rubik penilaian, akan tetapi kenyataannya guru tidak memeperhatikan hal tersebut. Guru melakukan penilaian afektif yaitu dengan menggunakan kodekode saja. Yang mendapatkan kode-kode paling banyak berarti
69
peserta didik tersebut yang paling baik. hal tersebut sebenarnya tidak baik, karena guru tidak menilai secara objektif. Dan tentunya hal tersebut mengakibatkan guru kurang memperhatikan peserta didik yang kurang menonjol diantara peserta didik yang lain. b. Pengolahan (penskoran data) 1) Penskoran untuk bentuk objektif Penskoran
dalam
bentuk
objektif
hanya
ada
dua
kemungkinan jawaban yaitu benar dan salah. Jawaban benar diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Skor yang dicapai peserta didik dilakukan dengan menjumlahkan semua jawaban benar. Skor peserta didik sama dengan jumlah jawaban benar.22 2) Penskoran untuk tes uraian (essay) Penskoran dalam soal uraian yang ditempuh oleh guru dalam mengoreksi jawaban peserta didik adalah dengan meneliti satu persatu jawaban peserta didik, kemudian membandingkan jawaban tersebut dengan kunci jawaban yang tersedia agar dapat diketahui benar tidaknya atau sempurna tidaknya jawaban peserta didik. Dalam penskoran, jawaban tepat sekali sesuai dengan kunci mendapat skor tertinggi dan jawaban kurang tepat mendapat skor di bawahnya. Adapun jawaban salah mendapat skor terendah. Dalam penskoran tes ini, guru kurang memperhatikan adanya bobot atau tingkat kesukaran soal23. Dengan demikian kategori soal dianggap sama bobot skornya dengan memberikan skor 10 untuk jawaban yang benar. Padahal antara soal yang mudah dan sukar seharusnya diberi skor sesuai dengan jerih payahnya. Skor keseluruhan diperoleh dengan menjumlah skor dari setiap butir soal. 3) Penskoran untuk tes perbuatan (psikomotor) 22
Wawancara dengan Nurkholis Indaka, tanggal 20 Januari 2012
23
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 21 januari 2012
70
Menurut Mimin Haryati dalam buku model dan teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan bahwa dalam melakukan penskoran, hal pertama yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya perbedaan bobot antara setiap aspek ketrampilan yang ada dalam lembar penilaian atau lembar pengamatan. Biasanya jika tidak ada perbedaan bobot maka penskoran akan ebih mudah. Dalam pelaksanaannya di dalam penskoran ada aspek yang mendapat bobot nilai paling besar yaitu pada ketrampilan langkah kerja dan hasil praktikum. Penskoran tes perbuatan dilakukan secara langsung ketika peserta didik melakukan praktikum. Sistem penskoran yang digunakan di MAN Pemalang dengan kreteria sebagai berikut. (a) Skor 80-100: dilakukan dengan baik, cepat dan teliti. (b) Skor 70-80 : dilakukan dengan baik, dan tepat waktu. (c) Skor 50-60 : dilakukan dengan baik tatapi tidak tepat waktu. (d) Skor 1-50
: dilakukan dengan kurang tepat.24
4) penskoran untuk tes sikap (afektif) Penskoran untuk tes sikap dengan pernyataan/indikator yang diamati yaitu ketekunan, kerajinan, kedisiplinan, hormat guru, kejujuran, kerjasama, tanggung jawab, dan kepedulian. Menurut masing-masing guru, penilaian sikap ini hanya dilihat secara kasap mata saja. Penilaian tes sikap ini yaitu menggunakan kriteria A, B, C, D. Akan tetapi, menurut Nur Cholis Indaka, ketentuan sekarang penilaian minimal untuk peserta didik yaitu mendapatkan nilai B. Jadi tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai C dan D.25 Sebenarnya pada pelaksanaannya ada peserta didik yang mendapatkan nilai C, pemberian nilai dengan minimal B hanya sebagai syarat untuk pengisian nilai
24
Wawancara dengan Nur kholis Indaka tanggal 28 Januari 2012
25
Wawancara dengan Nur kholis Indaka, tanggal 28 Januari 2012
71
rapot. Karena batas tuntas nilai untuk tes afektif yaitu B. Maka dari itu penilaian ini hanya sebagai administrasi semata. 5) Analisis Instrumen. Suatu hal yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pendidik setelah melaksanakan evaluasi belajar adalah melakukan pemeriksaan ulang terhadap butir-butir soal tes yang telah dikeluarkan. Untuk mengetahui apakah butir-butir tes tersebut telah berfungsi sebagai alat pengukur dalam rangka evaluasi belajar,
atau
masih
mengandung
kelemahan-kelemahan,
diperlukan langkah lebih lanjut dalam perbaikan. Kemudian hubungannya dengan keadaan kualitas tes hasil belajar di MAN Pemalang, berdasarkan wawancara dengan guru Fisika di MAN Pemalang ternyata perlu penelusuran kembali butir-butir soal yang digunakan sebagai alat pengukur dalam rangka evaluasi belajar tidak membudaya. Mayoritas di sekolah para guru tidak melakukan hal itu termasuk guru Fisika. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan waktu yang ada.26 Dalam hal pengembangan instrumen tes afektif dan psikomotorik tentunya terdapat indikator-indikator yang menjadi objek penilaian. Akan tetapi dalam pelaksanaannya guru tidak membuatnya dan menggunakan instrumen penilaian. Padahal instrumen adalah alat untuk pelaksanaan evaluasi, dalam hal ini adalah tes afektif dan tes psikomotorik. 6) Pelaporan Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian guru tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Pelaporan hasil penilaian sesuai penelitian di MAN Pemalang, ditemukan bahwa baik hasil evaluasi dari ulangan harian, mid semester,
26
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012
72
penugasan maupun hasil tes akhir dapat difungsikan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik setelah satuan pelajaran selesai maupun setelah beberapa proses pembelajaran. Adapun hasil dari ulangan harian, pengamatan, dan ulangan praktek difungsikan untuk memperbaiki kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran. Mata ajar yang dinilai aspek psikomotorik yaitu mata ajar yang melakukan kegiatan praktek. Sedangkan untuk aspek kognitif dan afektif dinilai untuk seluruh mata ajar. Informasi aspek kognitif dan psikomotorik diperoleh melalui sistem penilaian sesuai dengan tuntutan indikatorindikator dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk aspek afektif diperoleh melalui lembar pengamatan yang sistematik.Laporan hasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Pelaporan hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor berupa nilai angka. Untuk nilai angka diberikan dalam bentuk skor standar belajar adalah 75 sebagai batas minimal ketuntasan. Artinya, jika peserta didik sudah mencapai skor standar 75, maka dikatakan peserta didik telah tuntas. Sebaliknya, jika peserta didik belum mencapai skor standar 75 maka dikatakan belum tuntas. Adapun pelaporan hasil penilaian afektif dilakukan secara kualitatif dengan beberapa kategori pernyataan yaitu : A (baik sekali), B (baik), C (cukup), D (buruk).27 Sistem pelaporan dibuat oleh masing-masing guru mapel, setelah itu langsung diserahkan ke pihak pengolahan nilai yang sudah dibentuk oleh pihak sekolah.28
27
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 29 Januari 2012
28
Wawancara dengan Achamd Baedhowi, tanggal 30 Januari 2012
73
3. Hambatan-Hambatan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. Dalam pelaksanaan evaluasi belajar Fisika di MAN Pemalang ditemui beberapa hambatan yang dihadapi antara lain : a. Dari segi persiapan evaluasi belajar Adanya keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi yang harus disampaikan cukup banyak, sehingga kesulitan dalam mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi belajar.29 b. Dari segi pelaksanaan evaluasi belajar Sering adanya ketidak seimbangan antara target yang telah direncanakan dengan apa yang dicapainya. Pelaksanaan evaluasi khususnya pada tes formatif sering kesulitan untuk menentukan waktu, karena guru harus mengejar materi sehingga pelaksanaan evaluasi diadakan diakhir ketika semua bab sudah selesai. 30 c. Dari segi sarana Alat Praktikum Kurang lengkapnya dan minimnya alat praktikum untuk mendukung proses belajar mengajar pada pelajaran Fisika. Padahal keberadaan alat-alat praktikum tersebut sangat mendukung dalam kegiatan evaluasi belajar Fisika. Sehingga realitas yang ada, pelaksanaan praktikum dilakukan ketika semua bab sudah selesai.31 Dari sekian banyak hanbatan yang dihadapi oleh para guru khususnya guru fisika di MAN Pemalang, maka ada usaha-usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam memperbaiki proses pembelajaran, khusunya evalausi. Pertama, para guru khusunya fisika setiap tahunnya mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi. Kedua, setiap awal tahuan ajaran baru mengadakan pelatihan pembuatan RPP. Ketiga, kepala seksi 29
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012
30
Wawancara dengan Achmad Baedhowi, tanggal 29 Januari 2012
31
Wawancara dengan Akhmad Ridhowi, tanggal 19 januari 2012
74
MGMP dan seksi pengembangan mengadakan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, seperti wokshop, pelatihan pembuatan media fles dan power point, pelatihan penggunaan LCD dan pelatihan TIK.32 C. Pembahasan Hasil Penelitian. Pelaksanaan evaluasi belajar merupakan proses kegiatan untuk menyimpulkan dan menafsirkan hasil data hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara
sistematis
serta
berkesinambungan.
Kegiatan
pembelajaran dapat dinilai melihat perkembangan hasil pribadi dan prestasi peserta didik. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam pengukuran dapat berbentuk tes dan nontes. Untuk melaksanaan evaluasi belajar fisika, guru harus mengetahui masalah teknik tes sebagai salah satu alat ukur dalam evaluasi. Pada kenyataanya guru fisika di MAN Pemalang kurang memperhatikan
validitas dan
reliabilitas butir soal sehingga pelaksanaanya masih jauh dari teori yang diharapkan karena berbagai kendala yang dihadapi. Berikut ini analisis terhadap pelaksanaan evaluasi belajar fisika di MAN Pemalang. 1. Tahap perencanaan evaluasi belajar fisika. a. Tujuan evaluasi belajar fisika. Evaluasi belajar fisika harus mengacu pada prinsip tujuan sebagai dasar dalam proses belajar mengajar. Prinsip ini sangat berpengaruh pada komponen lainnya yaitu bahan, metode maupun proses evaluasi itu sendiri, karena bagaimanapun juga tujuan akan mengarahkan kemana jalannya pelaksanaan evaluasi belajar. Menurut keterangan, sebagai standar pertimbangan untuk mengukur berhasil tidaknya fisika yang dilakukan oleh guru fisika di MAN Pemalang adalah kurikulum. Tujuan fisika yang dirumuskan pada kurikulum semestinya diwujudkan dengan usaha pendidikan oleh
32
Wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 18 Januari 2012
75
guru fisika, sebab tujuan merupakan pedoman dan patokan untuk menetapkan ruang lingkup materi tes. Tanpa berpedoman pada kurikulum, proses pendidikan tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Namun demikian kiranya perlu dirumuskan tujuan evaluasi secara umum yang diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya Guru dan anak didik dalam interaksi edukati yaitu: (1) mengetahui tingkat kemampuan peserta didik, (2) mengambil keputusan tentang hasil belajar, (3) memperbaiki dan mengembangkan program pengajaan, (4) mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik, (5) menempatkan peserta didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilkinya, (6) memberitahukan kepada orang tua/wali peserta didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta didik.33 Penegasan rumusan tujuan seperti tersebut sangat penting untuk diperhatikan karena akan menjadi pegangan dan arah dalam menentukan tujuan suatu tindakan evaluasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam pelaksanaan evaluasi belajar fisika di MAN Pemalang sesuai dengan teori yang ada, karena secara subtansi tujuan-tujuan evaluasi belajar yang ada di sana telah mempresentasikan atau mewakili teori evaluasi yang ada. b. Penyususnan instrumen evaluasi Penyususnan instrumen evaluasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses evaluasi. Pembuatan dan penyususnan instrumen harus mengacu kepada indikator perilaku sisiwa yag menunjukan karakteristik
yang harus dimilki suatu instrumen.
Menurut R. Irahim dan Nana Syaodih dalam bukunya perencanaan dan pembelajaran bahwa penyusunan instrumen (alat) evaluasi bahwa salah satu kemampuan merencanakan yang dimilki oleh setiap 33
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm, 247.
76
guru ialah kemampuan merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil belajar dengan baik termasuk kemampuan menyusun tes34. Dalam penyusunan tes ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu: (1) kriteria tes yang baik, secara umum tes yang baik harus memenuhi kriteria validitas, reliabilitas dan objektivitas. Akan tetapi data dilapangan menunjukan bahwa guru Fisika di MAN Pemalang tidak memperhatikan ke tiga aspek tersebut. (2) kesesuaiaan soal dengan SKKD, kesesuian soal dengan SKKD meliputi kesesuaian dilihat dari jenjang kemampuan yang terkandung dalam SKKD. Misalnya Dalam Aspek Kognitif mengambil jenjang ingatan, pemahaman dan aplikasi. Untuk kesesuaian lingkup isi dapat disimpulkan bahwa guru fisika di MAN Pemalang dalam pembuatan soal sudah sesuai dengan SKKD dan memperhatikan tingkat kesulitan. (3) kesesuaian soal dengan kaidah-kaidah kontruksi tes. Di samping kesesuaiaan dalam jenjang kemampuan dan lingkup isi, dalam menyususn soal-soal tes perlu pula diperhatikan kesesuaian dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penyusunan tes, baik tes bentuk uraian maupun bentuk objektif. Dari teori yang ada jika dibandingkan dengan pelaksanaan di MAN Pemalang sudah bisa dikatakan
baik,
karena
dalam
pelaksanaannya
guru
fisika
menggunakan penyusunan tes baik bentuk uraian maupun objektif. (4) langkah-langkah menyusun tes. Secara garis besar ada tiga langkah pokok yang perlu ditempuh yaitu pembuatan kisi-kisi, penyusunan soal dan perakitan soal-soal menjadi sebuah tes. Akan tetapi dari ketiga pokok yang harus ditempuh oleh guru fisika di MAN pemalang ada salah satu pokok yang tidak diperhatikan yaitu dalam pembuatan kisi-kisi. pembuatan kisi-kisi soal, guru hanya malihat buku pelajaran mengenai pokok bahasan yang mana yang harus dikeluarkan dan dicoretan kertas. Dengan demikian perlu penyusunan kisi-kisi soal sebelum penyusunan atau penulisan soal. 34
R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, hlm. 93
77
Kisi-kisi soal merupakan acuan bagi penyusun instrumen sehingga tes yang disusun berdasarkan pokok bahasan atau sub pokok bahasan, ruang lingkup, indikator, bentuk soal maupun bobot soal. Bilamana guru setiap menyusun instrumen dapat menggunakan kisikisi soal akan memudahkan analisis apakah soal yang diberikan kepada sisiwa sudah mewakili sejumlah dan kompetensi serta bobot soal. 2. Tahap pelaksanaan evaluasi belajar fisika. a. Penilaian/pengukuran.
1) Tes formatif Tes formatif berguna untuk mengukur satu atau lebih pokok bahasan yang telah diajarkan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran sejauh mana kompetensi dasar pada setiap satuan pelajaran tercapai. Tes formatif bermanfaat sebagai pemasukan untuk perbaikan dan penyempurnaan program pembelajaran. Dengan demikian evaluasi formatif adalah
evaluasi
jangka
pendek,
dalam
pelaksanaanya
merupakan ulangan harian. Namun ada salah satu guru fisika menyatakan setiap menyelesaikan satu atau lebih pokok bahasan tidak selalu memberikan ulangan harian tetapi ulangan harian dilaksanakan setelah semua pokok bahasan dalam waktu satu semester sudah diselesaikan. Hal tersebut dapat dikatakan tidak baik, karena jika guru tidak melaksanakan tes formatif setelah beberapa pokok bahasan maka guru tidak bisa mengetahui atau memperolah gambaran tentang daya serap peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajara mengajar. Hal ini juga tidak bisa dijadikan bahan evaluasi bagi guru dalam hal proses pengajaran. Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis dan bentuk soal berupa essay. Dan menggunakan 4 macam soal, yaitu A, B, C, D. Isi soal diambilkan dari materi-materi yang
78
telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Hal ini memang bagus karena materi yang tercantum pada item-item soal cukup mewakili terhadap materi pelajaran yang diberikan. Dalam hubungan dengan pelaksanaan ulangan harian, bila akan mengadakan ulangan guru selalu memberitahukan dahulu sehingga diharapkan peserta didik dapat belajar semaksimal mungkin untuk mempersiapkannya. Berdasarkan data peneliti, setelah mengadakan ulangan harian guru selalu memberitahukan hasilnya dan membahas soal yang telah dites kan. Jika ada peserta didik yang mengalami kesulitan guru selalu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan. Guru selalu memberikan motivasi kepada peserta didik untuk meningkatkan
prestasi
belajar
dalam
menghadapi
tes
subsumatif dan sumatif. Bagi peserta didik seorang pendidik akan memberikan dorongan untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya. Dari tes formatif yang dilaksanakan di MAN pemalang oleh guru fisika dapat dikatakan kurang baik. karena tes formatif dilaksanakan setelah semua materi dalam satu semester sudah selesai. Padahal menurut
Saiful Bahri
Djamarah dalam bukunya “Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis” dijelaskan bahwa tes formatif dilaksanakan setiap selesai mempelajari suatu unit pelajaran tertentu dan bermanfaat untuk menilai proses belajar mengajar suatu unit bahasan tertentu.35 Dalam pelaksanaan tes formatif apabila ada peserta didik yang belum mencapai KKM maka guru mengadakan remidial. Guru membatasi pelaksanaan remidial. Pelaksanaan remidial dilakukan cuma satu kali. Jika ada peserta didik yang belum 35
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis, hlm. 250-251
79
mencapai KKM maka peserta didik diberi tugas. Menurut Mimin Haryati dalam buku teknik dan model penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan bahwa Remidial hanya adapat dilakukan maksimal dua kali. Apabila peserta didik mengalami redial sebanyak dua kali namun nilainya masih dibawah standar minimum, maka penanganannya harus melibatkan orang tua wali dari peserta didik tersebut. Menurut peneliti apabila ada peserta didik yang belum mencapai KKM maka harus diadakan remidial teaching, setelah itu baru diadakan remidial test. Remidial test khusus menangani masalah peserta didik yang lamban atau mengalami kesulitan dalam pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Sedangkan
remidial
teaching
merupakan
kondisi
yang
sebaliknya. Dalam sistem pembelajaran tuntas, maka akan muncul peserta didik yang meniliki kecepatan lebih dalam pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan adanya kondisi seperti ini, seorang guru tidak boleh mengabaikan atau menelantarkan peserta didik tersebut. Peserta didik tersebut perlu mendapatka tambahan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan kapasitasnya, melalui program pengayaan. Adapun cara yang dapat dilakukan kaitannya dengan program pengayaan antara lainsebagai berikut: (1) pemberian materi tambahan atau berdiskusi tentang suatu hal yang berkaitan dengan materi ajar berikutnya, bersama teman kelompoknya yang mengalami hal serupa dengan tujuan memperluas wawasan. (2) menganalisis tugas-tugas yang diberikan oleh guru, sebagai materi ajar tambahan. (3) mengerjakan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan. Dalam menangani masalah kaitannya dengan sistem pembelajaran tuntas, Menurut Mimin Haryati dalam buku Model dan Teknik Penilaiaan pada Tingkat Satuan Pendidikan
80
bahwa ada tiga cara yang dapat ditempuh, yaitu (1) penyederhanaan isi atau materi ajar untuk setiap kompetensi dasar tertentu. (2)
penyedarhanaan dalam penyajian materi
atau bahan ajar, misalnya penggunaan grafik, gambar, model, skema,
rangkuman
materi
dan
lain
sebagaimya.
(3)
penyederhanaan soal ujian. Dari apa yang telah diungkapkan oleh mimin di atas, perlu kiranya diperhatikan oleh guru, bahwasaannya dalam pembuatan soal remidial harus ada penyederhanaan dalam pembuatan soal yang diberikan kepada siswa. Ada juga cara lain dalam menangani para peserta didik yang lamban atau mengalami kesulitan dalam pencapaian indikator dari suatu kompetensi dasar yang tealh ditentukan, yaitu:
(1)
pemberian
bimbingan
secara
khusus
dan
perseorangan bagi para peserta didik yang belum atau mengalami kesulitan dalam pencapaian indikator dari sutu kompetensi yag telah ditentukan. Cara ini merupakan cara yang mudah dan paling sederhana untuk dilakukan, karena hal ini merupakan implikasi dari peranan seorang guru sebagai fasilitator. (2) pemberian tugas-tugas atau perlakuan secara khusus , dimana hal ini merupakan penyederhanaan dari sistem pembelajaran reguler. 2) Tes subsumatif Tes subsumatif yang lazim disebut mid semester berguna untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah mengikuti beberapa proses belajar mengajar selama setengah semester dan untuk megetahui kemampuan peserta didik dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi tes sumatif. Jenis evaluasi yang digunakan adalah tes tertulis.
Untuk tes tertulis
digunakan bentuk essay, berjumlah 5 soal. Adapun tes essay cukup baik, disusun secara singkat, jelas sehingga dapat
81
dipahami peserta didik dan tidak manimbulkan keraguan atau kebingungan dalam memberikan jawaban. 3) Tes sumatif Tes sumatif berguna untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran selama satu semester yang sesuai
dengan target kurikulum. Kalau peserta didik
mampu menerima pelajaran selama satu semester maka bisa dikatakan bahwa peserta didik sudah berhasil menerima materi sesuai dengan yang diinginkan, begitu juga sebaliknya. Hal ini tergantung pada faktor guru, peserta didik, metode pengajar, dan sarana. Menurut data, pelaksanaan tes sumatif
peserta
didik dikumpulkan dan menggunakan sistem silang, yaitu antara tingkatan kelas tidak dalam satu ruangan tetapi dicampur menurut
tingkatan
kelas.
Hal
ini
dimaksudkan
untuk
mendapatkan data hasil evaluasi yang benar-benar objektif. Peserta didik diperingatkan bahwa tidak boleh bekerja sebelum tanda mulai. Sistem ini untuk mengatur agar peserta didik mengerjakan soal dalam waktu bersamaan, dan apabila waktu hampir habis guru mengingatkan. Jika waktu sudah habis semua peserta didik diperintahkan untuk segera mengakhiri dan meninggalkan ruangan. Dalam pelaksanaan tes sumatif terdapat daftar hadir peserta didik, sebagai tanda bukti bahwa peserta didik tersebut benar-benar sudah mengikuti tes sumatif. Adapun pengawasan dalam tes sumatif di MAN Pemalang terdiri dari guru pengawas yang dibentuk oleh sekolah dan dalam satu ruangan terdapat dua guru yang mengawasi sehingga tidak memungkinkan peserta didik menyontek dan bekerja sama. Dalam hal pembuatan soal sumatif, soal dibuat oleh K4MA, yang mana soal yang digunakan di sekolah yaitu tes standar. Tes standar yaitu tes yang didasarkan atas bahan dan
82
tujuan umum dari sekolah-sekolah. Tes standar juga mencakup aspek yang luas, menggunakan butir-butir tes yang sudah diuji cobakan, dan mempunyai reliabilitas yang tinggi. Dalam pelaksanaan tes sumatif yang dilaksanakan di MAN Pemalang cukup baik, karena syarat yang dapat mensukseskan pelaksanaan tes sumatif telah terpenuhi yang menyangkut masalah waktu, tempat duduk dan pengawasan. Waktu disesuaikan dengan jumlah soal, begitu pula tempat duduk disusun cukup longgar untuk menghindari peserta didik menyontek atau bekerja sama. Pengawasan tidak hanya duduk tapi berjalan ke depan ke belakang sewaktu-waktu. 4) Tes perbuatan (psikomotor) Tes perbuatan merupakan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah peserta didik menerima pelajaran. Dalam tes perbuatan
seorang
pendidik
melakukan
dengan
cara
pengamatan secara langsung ketika peserta didik melakukan praktikum. Aspek yang dinilai dalam praktikum meliputi: mempersiapkan alat praktikum, marangkai alat, langkah kerja praktek, keslamatan kerja,dan yang terakhir adalah laporan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam buku Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis untuk melaksanakan tes perbuatan perlu disiapkan dua jenis alat, yaitu lember tugas (kerja) yang berisi diskripsi mengenai instruksi yang jelas serta lembar pengamatan yang digunakan untuk menilai. Dalam pelaksanaannya guru fisika di MAN tidak menggunakan blangko daftar isian yang di dalamnya
telah
keterampilan
tercantum
yang
dinilai,
aspek-aspek dan
kegiatan
kolom-kolom
dan
tempat
membubuhkan tanda (√) dalam aspek pengamataanya. Padahal seharusnya, dalam pelaksanaan tes psikomorik guru harus mempunyai patokan atau rubik penilaian sebagai alat
83
evaluasinya. Akan tetapi guru tetap menilai tes psikomotorik dengan pengembangan penilaian yang dilakukan oleh masingmasing guru. Pada hasil akhir, nlai dari tes spikomotorik tetap dicantumkan dalam raport. Untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang bersifat keterampilan, guru tidak dapat menggunakan tes tertulis maupun lisan, tetapi harus dengan performnce berupa praktek. Untuk keperluan itu, pengamatan memegang peranan penting
sebagai
alat
evaluasinya.
Di
dalam
menilai
keterampilan tidak cukup yang dinilai hasil kerjanya. Oleh sebab itu, agar penilaian yang dilakukan mencakup aspek berbagai macam kemampuan yang mendukung ketrampilan, guru perlu merinci aspek-aspek kemampuan di dalam format penilaiaan. Dalam penilaian tes psikomotorik tentunya banyak aspek yang harus dinilai, maka dari itu perlu adanya rubik penilaian sebagai alat evaluasi. Maka dari itu, menurut peneliti guru harus memperhatikan hal itu. Tentunya dari pihak sekolah sudah
mempunyai
aturan
tersendiri,
guru
bisa
mengembangkannya tanpa harus merubah isi dari apa yang sudah ditetapkan.
Perlu diingat bahwa lembar penilaian
merupakan lembar untuk penilaian kinerja peserta didik untuk menilai kualitas pelaksanaan aspek-aspek psikomotor atau ketrampilan yang dimati. 5) Tes sikap (afektif) Sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Sikap dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk melakukan suatu respons. Begitu juga dengan sikap peserta didik yang merupakan perwujudan perilaku atau tindakan. Maka dalam penilaian sikap diharapkan guru mengetahui
84
perkembangan jiwa peserta didik melalui sikap. Dalam penilaian sikap menurut data diperoleh bahwa ada beberapa indikator yang dijadikan skala penilaian afektif yaitu : (1) ketekunan, (2) kerajinan, (3) kedisiplinan, (4) hormat terhadap guru, (5) kejujuran, (6) kerja sama, (7) tanggung jawab dan, (8) kepedulian. Indikator tersebut sudah bisa mewakili penilaian sikap. Penilaian afektif cenderung dilaksanakan pada jam belajar pada pelaksanaan KBM berlangsung. Guru mengetahui sikap peserta didik tidak hanya melalui pengamatan. Data tersebut belum cukup untuk mendapatkan data yang valid perlu teknik yang lain. Penilaian tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi yang di luar kelas juga lebih penting, karena sikap di luar kelas merupakan penampilan nilai-nilai jiwa sebenarnya. Di dalam kelas kemungkinan peserta didik bisa berbuat baik karena ada penilaian sikap, sehingga sikap yang ditampilkan hanya dibuat-buat. Sudah hal yang biasa bahwa peserta didik di kelas tenang, sopan, dan penurut. Sikap tersebut bukan berarti sikap asli. Jika penilaian di kelas belum cukup, perlu penilaian di luar kelas. jika selama ini guru hanya menilai ketika di dalam kelas saja maka guru hanya menilai sikap, minat, apresiasi peserta didik dalam pelajaran. Padahal
yang terpenting
guru
perkembangan jiwa dan karakter siswa setelah
mengetahui menerima
pelajaran dan kebiasaan dirumah terhadap nilai-nilai kesopanan dan akhlak dsb. Oleh sebab itu perlu adanya angket dan interview secara kekeluargaan
agar
guru
mengetahui
sejauh
mana
keterpengaruhan setelah mendapatkan pengajaran di sekolah. Namun hal tersebut sulit untuk dilakukan oleh guru karena keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki guru. Tes afektif ini juga salah satu yang menjadi bahan pertimbangan bagi
85
guru-guru khususnya guru fisika dalam menetukan naik tidaknya peserta didik ke kelas yang lebih tinggi. Dalam
pengembangan
instrumen
afektif
di
MAN
Pemalang harus perlu diperhatikan lagi, sama halnya dengan tes psikomotorik, tes afektif juga harus mempunyai patokan atau
lembar
penilaian.
Kenyataanya,
dilapangan
tidak
mengunakan lembar penilaian. Guru hanya menggunakan kode-kode saja dalam pelaksanaan penilalian. Peserta didik yang mempunyai kode-kode paling banyak itulah yang terbaik. Hal tersebut kurang efektif untuk dilakukan, karena guru menilai secara subjekti. Hal ini juga sangat merugikan bagi peserta didik yang lainnya. Karena tes afektif juga, di pergunakan
sebagai
pertimbangan
para
guru
untuk
melulusakan atau menaikaan atau tidaknya peserta didik ke kelas yang lebih tinggi. Dari pelaksanaan evaluasi secara keseluruhan yang dilaksanakan di MAN Pemalang kurang baik. walaupun tes sudah
dilaksanakan
secara berkesinambungan,
dari
tes
formatif, subsumatif, sumatif akan tetapi dalam pelaksanakan tes afektif dan psikomotorik kurang berjalan sempurna. Tes psikomotorik
diadakan
juga
satahun
sekali
dan
tidak
menggunakan rubik penilaian. Begitu juga tes afektif, tes afektif dilakukan secara subjektif tanpa memperhatikan kaidahkaidah yang seharusnya. 6) Pengolahan (pensekoram data) a) Pensekoran tes objektif Penskoran untuk tes obyektif bentuk pilihan ganda sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila jawaban benar dan skor 0 diberikan apabila jawaban salah. Soal pilihan
ganda
adalah
soal
menuntut
peserta
didik
memberikan jawaban paling benar. Dari sejumlah jawaban
86
yang disediakan, hanya ada satu jawaban yang paling benar, yang disebut kunci jawaban, sedangkan yang lain disebut pengecoh. Menurut data diperoleh ada 5 alternatif jawaban untuk menebak jawaban yang paling benar. b) Pensekoran tes uraian (essay) Penskoran dalam soal uraian merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan lambang penghargaan terhadap peserta didik. Perlu diingat pemberian skor harus disesuaikan dengan bentuk item yang diberikan, karena tipe tes berbentuk obyektif dengan tes subyektif bobot skor berbeda. Cara guru dalam memberikan skor pada soal bentuk uraian adalah dengan membuat skor minimal dan skor maksimal terhadap jawaban peserta didik. Dalam penskoran tes ini guru kurang memperhatikan adanya bobot atau tingkat kesukaran. Pada dasarnya soal yang mudah dan sukar ditentukan berdasakan cakupan bahan, tingkat kesulitan, dan kemampuan berfikir yang dituntut. c) Pensekoran tes perbuatan (psikomotorik) Penskoran untuk tes perbuatan umumnya dilakukan secara langsung ketika peserta didik melakukan praktik. Berdasarkan dokumen, guru melakukan pengamatan yang berisi aspek yang diamati seperti keterampilan peserta didik dalam mempersiapkan alat praktikum, merangkai alat, langkah kerja praktek, keslamatan kerja, dan yang terakhir adalah laporan yang dikerjakan secara baik dan benar. Dari semua aspek tersebut diberi skor masing-masing kemudian dijumlahkan. Namun demikian guru harus jeli dan tidak boleh gegabah dalam memberikan skor kepada peserta didik, sehingga perlu mempertimbangkan hal-hal yang sekiranya mempengaruhi terhadap usaha pemberian skor. Apabila hal ini dapat dilakukan maka pemberian skor akan
87
berjalan dengan baik dan lancar serta tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Karena pemberian skor ini akan berpengaruh terhadap penentuan nilai hasil belajar peserta didik yang telah diperolehnya. Menurut data bahwa penilaian yang paling diutamakan adalah pada aspek langkah kerja dan hasil percobaan dan laporan. Aspek ini memperoleh bobot nilai yang lebih besar dari pada aspek yang lain. d) Pensekoran tes sikap (afektif) Penskoran untuk tes sikap berhubungan dengan perilaku peserta didik. Skor diisi kemudian dijumlahkan dan ditafsirkan secara kualitatif. Namun menurut peneliti berdasarkan dokumen bahwa guru dalam menilai hanya seingatnya
saja,
tampa
memperhatikan
pola
yang
seharusnya. Guru hanya memberi kode pada peserta didik yang terlibat aktif di dalam kelas. Skor tertinggi mendapatkan nilai “A” yaitu dengan kategori baik sekali, nilai “B” yaitu dengan kategori baik, nilai “C” yaitu dengan kategori cukup dan nilai “D” yaitu dengan kategori buruk. Akan tetapi menurut data bahwa peraturan sekarang sesuai dengan kurikulum bahwa guru tidak boleh memberikan nilai C dan D. Jadi nilai minimal yang diberikan oleh guru pada tes afektif adalah nilai B. Guru memberikan nilai B hanya secara administratif saja, karena dalam pengisian raport nilai minimal untuk tes afektif yaitu B. Seharusnya guru memberikan nilai kepada peserta didik dengan apa adanya, karena hal ini sebagai laporan untuk siswa dan orang tua wali supaya menjadi bahan pertimbangan dan dapat diperbaiki dikemudian hari. Tes afektif ini seharusnya sebagai pendidik harus lebih diperhatikan, tidak memberi nilai dengan secara
88
sekilas, tapi memberikan nilai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Karena tes sikap ini sangat diperlukan untuk mengetahui tingkah laku peserta didik yang sebenarnya, tidak hanya didalam kelas tetapi di luar kelas. Sikap sangat penting bagi peserta didik, yang mana peserta didik sebagai penerus bangasa sehingga harus mempunyai sikap yang baik. apa lagi sekarang sudah dicanangkan pendidikan karakter, jadi disetiap pembelajaran harus sudah harus ada unsur-unsur yang melatih peserta didik untuk berkarakter yang baik. e) Analisis instrumen. Analisis instrumen bertujuan untuk memperoleh kualitas
instrumen
yang baik
sehingga memperoleh
gambaran tentang perkembangan peserta didik sebenarnya. Analisis instrumen adalah pengkajian instrumen agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Berdasarkan hasil penelitian bahwa guru jarang sekali atau tidak pernah melakukaan penganalisaan kembali terhadap butir-butir item soal yang telah digunakan sebagai instrumen. Dengan demikian tidak mungkin guru untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah memilili kualitas yang tinggi. Ujar guru bahwa seharusnya memang setiap soal yang sudah diujikan harus dianalisis kembali, tetapi kebanyakan guru tidak melakukan hal itu. Hal itu disebabkan karena keterbatasan waktu dan hal tersubut tidak membudaya di kalangan guru. Guru juga tidak terbiasa menggunakan rubik penilaian tes afektif dan tes psikomotorik dalam pelaksanaanya. f) Pelaporan. Hasil penilaian yang dibuat oleh guru pada dasarnya berguna bagi guru dan bagi peserta didik, juga berguna
89
untuk oraang tua peserta didik dan sekolah. Pelaporan yang dibuat juga berguna untuk mengatahui tingkat pencapaian peserta didik dalam proses belajar mengajar selama belajar disekolah. Isi laporan yanitu berupa nilai kognif, afektif dan psikomorik. Ketiga ranah tujuan pembelajaran termuat dalah hasil laporan peserta didik. Bentuk dan isi laporan dibuat oleh pemerintah sesuai dengan kesepakatan dengan kriteria mudah, sederhana, dan bermakna untuk dipelajari dan dimengerti oleh semua pihak. Hasil penilaian baik melalui tes maupu nontes, besar sekali manfaatnya bila dikaji dan digunakan untuk upaya perbaikan proses belajar mengajar. Laporan penilaian hasil balajar dari guru merupakan salah satu alat dalam memecahkan persoalan belajar para peserta didik dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pendidikan sekolah. 3. Hambatan-Hambatan pelaksanaan evaluasi pembelajaran di MAN Pemalang. Hambatan-hambatan yang dialami oleh guru fisika dalah proses evaluasi yang dilaksanakan di MAN Pemalang adalah sulitnya dalam melaksanakan rencana yang telah ditentukan karena waktu habis hanya untuk menyampaikan materi yang cukup banyak. Persiapan membutuhkan waktu tersendiri dalam merencanakan apa yang akan dikerjakan pada peserta didik, apalagi mengevaluasi peserta didik merupakan pekerjaan tersendiri yang membutuhkan waktu dan rencana yang baik. apabila seorang guru tidak benarbenar mempersiapkan maka ini sangat merugikan bagi peserta didik karena perencanaan dari pada pelaksanaan evaluasi akan tertunda. Oleh karena itu, guru hendaknya mempersiapkan sejak awal agar rencana yang telah ditentukan sejak awal dapat berjalan dengan baik. Sering adanya ketidakseimbangan antara target yang telah direncanakan dengan apa yang dicapainya. Pelaksanaan evaluasi
90
khususnya pada tes formatif sering kesulitan untuk menentukan waktu, karena guru harus mengejar materi sehingga pelaksanaan evaluasi diadakan diakhir ketika semua bab sudah selesai. Padahal hal ini kurang tepat dilaksanakan. Sistem tersebut kurang afektif, hal ini guru tidak bisa mengetahui apakah peserta didik sudah memahami tiap masing-masing KD. Hal ini tidak bisa dijadikan koreksi bagi guru untuk mengoreksi pembelajaran yang selama ini dijalaninya. Kurang tersedianya alat-alat praktikum juga salah satu penghambat pemahasan peserta didik. Alat-alat praktikum yang memadai sangatlah bermanfaat untuk peserta didik agar memahami
materi
yang
diajarkan
guru
dengan
lebih
ditunjang
melaksanakan kegiatan praktikum. Dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru fisika, sudah tentunya ada upaya dari kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah yang berperan penting dalam tercapainya tujuan yang ingin dicapai. Menurut data di lapangan ada beberapa upaya yang dilakukannya yaitu, dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar dan mengadakan workshop. Dari upaya yang telah dilakukan dari pihak sekolah, diharapkan guru bisa mengoptimalkan dengan baik, agar proses evaluasi pembelajaran khususnya fisika dapat berjalan dengan baik.
91
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
tentang
pelaksanaan
evalusi
pembelajaran Fisika di MAN Pemalang dengan berlandaskan teori, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan evaluasi pembelajaran fisika di MAN Pemalang sebagi berikut: 1. a. Pada tahap perencanaan, evaluasi telah dirumuskan dengan matang. Hal ini bisa dilihat pada program pembelajaran guru, baik pada program semester (PROMES) dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang secara rinci mencantumkan perencanaan waktu pelaksanaan evaluasi, pembagian evaluasi berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, serta metode, teknik dan jenis evaluasi yang akan digunakan. tujuan evaluasi belajar juga sudah dirumuskan dengan baik. b.
Secara umum
pelaksanaan evaluasi pembelajaran
mata
pelajaran Fisika di MAN Pemalang bisa dinyatakan tidak baik walaupun pelaksanannya sudah sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi
pendidikan, seperti: prinsip
berkesinambungan,
menyeluruh dan objektif. Alat ukur yang dipergunakan tidak menggunakan prinsip validitas dan reliabilitas yakni tidak dapat mengukur sesuai dengan apa yang mau diukur dan hasil yang diperoleh dapat dipercaya. Kekurangan mendasar pada pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Fisika di MAN Pemalang terdapat pada kurangnya informasi kemampuan pada
aspek
afektif dan psikomotor. c. Secara umum hasil evaluasi pembelajaran Fisika menunjukkan baik karena hasil akhir yang diperoleh peserta didik berada di atas batas minimal kelulusan yaitu 75. Adapun hasil dari ulangan harian dan tugas bertujuan untuk mengetahui tingkat pengusaan bahan ajar siswa serta sebagai bahan acuan pendidik
92
untuk
meningkatkan
Sedangkan
hasil
kualitas
proses
evaluasi
dari
belajar
mid
mengajar.
dan
semester
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran selama satu semester. Hasil evaluasi
ini
tidak
hanya
bermanfaat bagi pendidik, melainkan juga bermanfaat bagi peserta didik sebagai dasar untuk meningkatkan prestasi, dan juga berguna bagi orang tua maupun sekolah sendiri. d. Jika ditinjau dari segi tindak lanjut setelah diadakan penilaian termasuk dalam kategori kurang baik, ini ditunjukan dari tidak diadakannya remidial teaching untuk peserta didik yang belum mencapai ketuntasan minimum. Dari segi analisis butir soal, guru fisika di MAN Pemalang
jarang sekali atau tidak pernah
malakukan analisis kembali butir-butir item tes hasil belajar yang telah
digunakan
sebagai
instrumen
atau
alat
pengukur
keberhasilan siswa. Sehingga tidak mungkin bagi guru untuk mengetahui apakah hasil belajar yang disusunnya telah memiliki kualitas yang tinggi atau belum 2. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan evaluasi belajar fisika di MAN Pemalang meliputi: (1) dari segi persiapan, Adanya keterbatasan waktu yang tersedia sedangkan materi yang harus disampaikan
cukup
banyak,
sehingga
kesulitan
dalam
mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan evaluasi belajar (2) dari segi pelaksanaan evaluasi belajar, Sering adanya ketidak seimbangan antara target yang telah direncanakan dengan apa yang dicapainya (3) Dari segi sarana Alat Praktikum, Kurang lengkapnya dan minimnya alat praktikum untuk mendukung proses belajar mengajar pada pelajaran Fisika 3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di MAN Pemalang
belum
sesuai
dengan
standar
kurikum
KTSP.
Ketidaksesuaian dengan kurikulum KTSP diantaranya sebagai berikut: (1) dalam pelaksananan penilaian afektif dan psikomotorik
93
guru tidak memperhatikan instrumenn sebagai alat evaluasi. (2) dalam pembuatan soal guru tidak membuat kisi-kisi soal. (3) dalam teknik penilaian non tes, yaitu praktikum guru jarang melakukan kegiatan tersebut. (3) dalam proses tindak lanjut guru tidak pernah mengadakan remidial teching bagi peserta didik yang belum mencapai KKM.
B. SARAN-SARAN Untuk Lebih Meningkatkan Mutu Hasil Belajar Fisika di MAN Pemalang perlu adanya hal-hal sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah a. Hendaknya selalu melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sekolah seperti: menyempurnakan laboratorium khususnya alat praktikum Fisika yang masih belum lengkap. b. Selalu memperhatikan evaluasi belajar karena evaluasi ini bermanfaat sebagai informasi sekolah dalam meningkatkan kualitas akademik. 2. Guru fisika a. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar sisiwa. b. Pilihlah metode yang tepat atau yang sesuai dengan materi yang akan disajikan. c. Untuk lebih sering melaksanakan kegiatan praktikum, karena praktikum salah satu cara untuk siswa lebih faham mengenai materi yang diajarkan. d. Berdasarkan prinsip terus menerus dan menyeluruh yang harus dipenuhi pada seorang
kegiatan
pendidik
evaluasi,
maka
sepatutnya
bagi
untuk melakukan penilaian pada seluruh
aspek tersebut secara seimbang. e. guru diharapkan tidak mengabaikan perkembangan teknologi dewasa ini. Karena pembelajaran fisika erat kaitannya dengan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dalam kehidupan.
94
Dengan demikian, proses kegiatan belajar mengajar harus diarahkan agar siswa bisa berpikir
kritis dan
mampu
menjawab problem sosial yang ada.
3. Siswa a. Dengan adanya evaluasi belajar diharapkan siswa termotivasi belajar
secara
teratur
dan
bersungguh-sungguh
untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik. C. PENUTUP Segala puji syukur pada Allah swt
yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, memberi lindungan dan bimbingan serta kasih sayang-Nya sehingga setelah melalui proses yang cukup panjang penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan oleh Allah SWT kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah senantiasa kita jadikan contoh dan suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai insan biasa yang jauh dari kesempurnaan penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan
dan
kesalahan.
Hal
ini
disebabkan
semata-mata
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu penulis berharap saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan tulisan ini harapkan. Penulis harapkan semoga dalam penulisan ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri umumya bagi insan akademisi yang telah membaca tulisan ini. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berserah diri dan memohon pertolongan semoga langkah penulis selalu di ridhoi-Nya.
95
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Intruksional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991. Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002. . , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rinaka Cipta, 2008. Direktorat pendidikan madrasah direktoral jendral pendidikan islam, penilaian sistem hasil belajar peserta didik madrasah aliyah, Jakarta: Kementrian Agama, 2010. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1995. Haryati, Mimin, Model dan teknik penilaian pada tingkat satuan pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008. Herdiansyah,
Haris, Metodologi Humanika, 2011
Penelitian Kualitatif, Jakarta:
Salemba
Ibnu Jauzi ,Imam, Shaheh Al Bukhori Ma’a Kasyfi Musykil , Kairo: Daarul Hadist,2008. Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. Margono S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000. Mudjiono, Dimyati , Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Mulyasa, E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. , Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007.
Nana Syaodih S, Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2003. Purwanto Ngalim, M.P, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Silverius, Suke, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta: PT Grasindo, 1991. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidkan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010. Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Spikologis, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Thoha, Chabib, Macam-Macam Tes ( PBM-PAI di Sekolah), Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama Dengan Pustaka Pelajar, 1998. , Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarata: Raja Grafindo Persada, 2001 Tuckman Bruce w., measuring educational outcomes fundamentals of testing, America: in the united states, 1975. Wayan, Sumartana Nurkancana, Nasional, 1996.
Evaluasi Pendidikan,
Surabaya : Usaha
Widoyoko , Eko putro, Evaluasi Program Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Smp N 1 Singajaya, Permendiknas No 20 Tentang Standar Penilaian Pendidikan,http://smpn1singajaya.wordpress.com/2009/08/04/permendiknas-no-20tahun-2007-tentang-standar-penilaian-pendidikan/, 26 Jni 2012.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: kisi-kisi wawancara ........................................................................97 Lampiran 2: lembar observasi pelaksanaan pembelajaran ..................................98 Lampiran 3: validasi instrumen wawancara ........................................................99 Lampiran 4: validasi instrumen wawancara dengan tim ahli ..............................101 Lampiran 5: hasil wawancara (responden 1) ......................................................102 Lampiran 6: hasil wawancara (responden 2) ......................................................106 Lampiran 7: hasil wawancara (responden 3) ......................................................110 Lampiran 8:hasil wawancara dengan kepala sekolah .........................................114 Lampiran 9: contoh instrumen penilaian psikomotorik mata pelajaran fisika ....116 Lampiran 10: kalender pendidikan......................................................................119 Lampiran 11: kriteria ketuntasan minimum ........................................................121 Lampiran 12: perhitungan jumlah minggu efektif ..............................................122 Lampiran 13: Program Semester.........................................................................123 Lampiran 14: Program Tahunan .........................................................................139 Lampiran 15: silabus ...........................................................................................144 Lampiran 16: RPP ...............................................................................................161 Lampiran 17: soal mid semester .........................................................................173 Lampiran 18: soal semester.................................................................................174 Lampiran 19: Nilai akhir peserta didik ............................................................ ..192
73
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN WAWANCARA
NO 1
INDIKATOR WAWANCARA Merumuskan tujuan pelaksanaan
BANYAKNYA ITEM
NO. ITEM
3 soal
1,2, 8
evaluasi 2
Menetapkan aspek perencanaan
1 soal
3
3
Pemilihan teknik evaluasi
3 soal
4, 9, 15
4
Pembuatan kisi-kisi butir soal
2 soal
5, 7
5
Penggunaan patokan penilaian
1 soal
6
6
Penyusunan instrumen evaluasi
6 soal
10, 11, 12, 13, 16, 18
7
Pemilihan tipe soal
1 soal
14
8
Pemberian tugas
1 soal
17
9
Penskoran butir soal
1 soal
19
10
Tindak
13 soal
20, 21, 22, 23, 26,
lanjut
pelaksanaan
evaluasi pembelajaran
27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35
11
Pelaporan hasil evaluasi
2 soal
24, 25
12
Pemilihan metode pembelajaran
1 soal
31
13
Pemberian
1 soal
36
konseling
kepada
siswa
74
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Keterangan I.
Ya
Tidak
Pelaksanaan pembelajaran a. Menggunakan media pembelajaran: 1) OHP/LCD 2) LKS 3) Alat peraga 4) Chart 5) VCD 6) Buku paket 7) Menggunakan lingkungan sekitar 8) Laboratorium b. Menyipulkan materi yang telah diajarkan c. Memberi motivasi siswa d. Memberikan evaluasi e. Memberikan tugas yang sifatnya pengayaan dan pendalaman
75
Uji Validitas Instrumen No
Kode
No Soal
NO SOAL UNTUK TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI
NO SOAL UNTUK TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
u-3
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
2
u-2
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
3
u-1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
4
u-4
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
5
u-5
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
6
u-6
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
7
u-7
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
∑X
3
3
4
4
5
3
3
5
3
3
4
4
4
6
4
4
2
3
5
3
3
3
4
rxy
0,82
0,99
0,99
-0,39
0,99
0,99
0,99
-0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
-0,99
0,99
0,99
0,99
-0,39
0,61
0,99
0,99
0,99
-0,61
-0,39
Rrtabel
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
kriteria
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
TIDAK
VALID
VALID
VALID
VALID
TIDAK
TIDAK
VALID
VALID
VALID
reliabilitas
validitas
1
VALID
VALID
VALID
TIDAK
TIDAK TIDAK
p
0,5714286 0,428571
0,57143 0,571429 0,714286 0,428571
0,428571
0,714286 0,428571 0,428571 0,571429 0,571429 0,5714286 0,8571429 0,57142857 0,57142857 0,28571429
0,428571
0,714286 0,428571
0,42857 0,42857 0,57143
q
0,4285714 0,571429
0,42857 0,428571 0,285714 0,571429
0,571429
0,285714 0,571429 0,571429 0,428571 0,428571 0,4285714 0,1428571 0,42857143 0,42857143 0,71428571
0,571429
0,285714 0,571429
0,57143 0,57143 0,42857
pq
0,244898 0,244898
0,2449 0,244898 0,204082 0,244898
0,244898
0,204082 0,244898 0,244898 0,244898 0,244898
0,244898
0,204082 0,244898
r11
kriteria
1,0075287
RELIABEL
0,244898
0,122449 0,24489796 0,24489796 0,20408163
0,2449
0,2449
0,2449
NO SOAL UNTUK TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Y
Y2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
49
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
32
1024
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
1296
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
17
289
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
20
400
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
25
625
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
11
121
3
4
3
5
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
5
4
148
21904
0,99
0,99
0,99
0,99
-0,61
0,99
0,99
0,99
0,99
0,99
0,61
0,99
0,99
0,61
0,99
0,99
0,99
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
0,754
VALID
VALID
VALID
VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID
0,428571 0,571429 0,428571 0,71429 0,5714 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,5714 0,7143 0,5714 K
=
40
0,571429 0,428571 0,571429 0,28571 0,4286 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,5714 0,5714 0,5714 0,4286 0,4286 0,4286 0,2857 0,4286 Σpq
=
9,4286
0,244898 0,244898 0,244898 0,20408 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2449 0,2041 0,2449 Vt
=
533,91
Rumus:
rXY =
N∑XY- (∑X)(∑Y)
{N∑X −(∑X) }{N∑Y −(∑Y) } 2
2
2
2
Kriteria:
Butir soal valid jika r XY > r tabel Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. No
Kode
X
Y
1
Kode
No Pernyataan
Y
2
0
1
0
3
UA-01
0
5
4
UA-02
1
33
5
UA-03
1
37
6
UA-04
0
16
7
UA-05
0
19
8
UA-06
0
24
9
UA-07
1
12
10
#REF!
#REF!
17
11
#REF!
#REF!
#REF!
12
#REF!
#REF!
#REF!
13
#REF!
#REF!
#REF!
14
#REF!
#REF!
#REF!
15
#REF!
#REF!
#REF!
16
#REF!
#REF!
#REF!
17
#REF!
#REF!
#REF!
18
#REF!
#REF!
#REF!
19
#REF!
#REF!
#REF!
20
#REF!
#REF!
#REF!
21
#REF!
#REF!
#REF!
22
#REF!
#REF!
#REF!
23
#REF!
#REF!
#REF!
24
#REF!
#REF!
#REF!
25
#REF!
#REF!
#REF!
26
#REF!
#REF!
#REF!
27
#REF!
#REF!
#REF!
28
#REF!
#REF!
#REF!
29
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
∑
rxy
= =
29 #REF!
29 #REF!
#VALUE!
Pada a = 5% dengan n = 29, diperoleh r tabel = 0.320 Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
Perhitungan Validitas Angket
ng sama. X2
Y2
#VALUE!
#VALUE!
1
0
0
25
1
1089
1
1369
0
256
0
361
0
576
1
144
#REF!
289
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
#VALUE!
#VALUE!
#REF! #REF!
2
29
#REF! #VALUE!
XY #VALUE! 0 0 33 37 0 0 0 12 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #VALUE!
#REF!
2
Lampiran 5 INSTRUMEN WAWANCARA GURU Nama Responden : Achmad Baedhowi, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru) Tanggal : 17, 18,19,29 Januari 2012 A. WAWANCARA DENGAN GURU NO PERTANYAAN A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI 1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan √
karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi? 3
Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif, √
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? 4
Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal?
5
Apakah
bapak/ibu
menggunakan
penilaian
√ acuan √
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran? 6
Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal √
sebagai dasar penyusunan tes? 7
Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai √
dengan sub materi? 8
Apakah
bapak/ibu
memperhatikan
validitas
dan √
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal? 9
Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran dalam pembuatan soal?
10
√
Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada √
setiap pembuatan butir soal? 11
Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat penyususnan soal?
12
√
Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir √
soal yang akan di jawab oleh siswa? 13
TIDAK
√
evaluasi? 2
YA
Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes dalam aspek afektif?
√
78
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI 14 Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik √
ketika tes akan berlangsung? 15
Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum √
pelaksanaan tes berlangsung? 16
Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh √
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes? 17
Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk √
mengevaluasi proses belajar mengajar? 18
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi √
kepada peserta didik? 19
Setelah
hasil
evaluasi
diolah
apakah
bapak/ibu √
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? 20
Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh siswa
apakah
bapak/ibu
membantu
cara
√
penyelesaiannya? 21
Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
√
evaluasi dilaksanakan ? 22
Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa √
yang kurang dari KKM ? 23
Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada √
kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ? 24
Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah √
dilakukannya remedial ? 25
Apakah Bapak/Ibu menindak lanjuti setiap hasil evaluasi pembelajaran
untuk
memperbaiki
proses
belajar
√
mengajar? 26
Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan, Apakah
Bapak/Ibu
mengambil
keputusan
untuk
√
Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi
√
menindaklanjuti proses belajar mengajar ? 27
79
berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas belum tuntas? 28
Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ?
29
√
Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
√
standar ? 30
Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak / Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
√
evaluasi pembelajaran ? B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU 1. Apa latar pendidikan bapak/ibu? Jawab: S1 pendidikan Fisika UNNES 2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal? Jawab: tidak 3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang? Jawab: sudah 3 tahun, ini masuk tahun ke 4. 4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi? Jawab: mengetahui sejauh mana materi yag saya sampaikan dapat di serap oleh sisiwa, mengetahui pencampaian kompetnsi. 5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes? Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif masing-masing guru, untuk tes sumatif di buat oleh K4MA (kelompok kerja kurikulum kepala Madrasah Aliyah sekarisidenan) 6. Bagaimana dengan bentuknya? Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk soalnya aalah essai, tapi untuk sumatif yaitu pilihan ganda dan essai. 7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab? Jawab: untuk pelaksanaan tes formatif dilaksanakan setelah semua bab selesai. 8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh, misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif?
80
Jawab: untuk tes formatif dilaksanakan setelah semua bab selesai, tes sub sumatif dilaksanakan di tengah semester dan sumatif dilaksanakan di akhir semester. 9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan? Jawab: tidak 10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang? Jawab: pelaporannya ada tim khusus yang menangani masalah pengolahan nilai. Nilai yang dilaporkan dari semua aspek. Yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. 11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran fisika di MAN Pemalang? Jawab: dalam proses pembelajaran alat praktikum penu jang pembelajaran kurang lengkap, jadi untuk pelaksanaan praktkum jarang dilakukan. Kalaupun dilakukan diadakan di akhir semester setelah semua bab selesai. Waktu juga berpengaruh, karena waktu habis hanya untuk menyalesaikan materi, hingga untuk pelaksanaan ulangan jarang dilaksanakan.
81
Lampiran 7 WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH. 1. Apakah guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP)? Dan apakah bapak mengoreksi RPP yang dibuat oleh guru? Jawab: ya yang jelas guru membuat RPP dan saya mengoreksinya, karena sebelum RPP digunakan harus ada pengesahan dari pihak kepala sekolah. 2. Bagaimana guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dan mengolah data hasil belajar siswa? Jawab: untuk mengolah data dari hasil belajar siswa dari pihak sekolahsudah mempunyai tim khusus untuk mengolah data. Jadi masing-masing tingkatan kelas sudah ada tim dari sekolah yang mengurusi itu semua. 3. Apakah guru fisika di sekolah ini menpunyai ijazah akta IV dan sudah mempunyai sertifikasi? Jawab: ya, guru fisika disini semuanya sudah sertifikasi 4.
Pernakah guru pendidikan fisika mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi guru? Jawab: ya jelas pernah. Karena setiap tahun ada program dari pemerintah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
5. Bagaiman kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum KTSP? Jawab: yang jelas dari pihak guru, sekolah sebisa dan semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan kurikulum KTSP dengan ditandai diadakannnya pelatihanpelatihan, dan ketika masuk tahun ajaran baru juga ada pelatihan pembuatan perencanaan dan masih banyak lagi. Itu cara dari kami untuk lebih siap dengan kurikulum yang sekarang. 6. Bagaimana Implementasi Penilaiaan KTSP di sekolah ini? Jawab: ya yang jelas penilaian tergantung pada guru mapel yang mengajar, dan itu juga harus di sesuaikan dengan penilaian KTSP. 82
7. Apa kendala atau hambatan bagi sekolah dan guru dalam pelaksanaan evaluasi sesuai kurikulum KTSP? Jawab: untuk kendala dalam hal fasilitas, ini yang sangat menjadi kendala. Khususnya dalam mapel fisika.di sekolah ini, alat-alat praktikum fisika masih kurang lengkap, jadi hal ini sangat mempengaruhi untuk proses pembelajaran. 8. Upaya apa saja yang dilakukan bapak dalam meningkatkan kompetensi guru khususnya fisika dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran? Jawab: upaya-upaya yang di lakukan dari pihak sekolah yaitu mengadakan pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar dan mengadakan workshop.dan tiap tahun ajaran baru mengadakan pelatihan pembuatan perencanaan pembelajaran. Upaya-upaya terus dilakukan oleh kepala seksi kurikulum pengembangan mutu madrasah.
83
Lampiran 6 INSTRUMEN WAWANCARA Nama Responden: Nurkholis Indaka, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru) Tanggal :19, 20, 28 Januari 2012 A. WAWANCARA DENGAN GURU NO PERTANYAAN A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI 1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan √
karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi? 3
Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif, √
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? 4
Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal?
5
Apakah
bapak/ibu
menggunakan
penilaian
√ acuan √
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran? 6
Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal √
sebagai dasar penyusunan tes? 7
TIDAK
√
evaluasi? 2
YA
√
Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai dengan sub materi?
8
Apakah
bapak/ibu
memperhatikan
validitas
dan √
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal? 9
Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran dalam pembuatan soal?
10
√
Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada √
setiap pembuatan butir soal? 11
Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat penyususnan soal?
12
√
Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir √
soal yang akan di jawab oleh siswa? 13
Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes
√ 79
dalam aspek afektif? 14
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik √
ketika tes akan berlangsung? 15
Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum √
pelaksanaan tes berlangsung? 16
Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh √
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes? 17
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk √
mengevaluasi proses belajar mengajar? 18
Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi √
kepada peserta didik? 19
Setelah
hasil
evaluasi
diolah
apakah
bapak/ibu √
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? 20
Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh siswa
apakah
bapak/ibu
membantu
cara
√
penyelesaiannya? 21
Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
√
evaluasi dilaksanakan ? 22
Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa √
yang kurang dari KKM ? 23
Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada √ kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ?
24
Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah √ dilakukannya remedial ?
25
Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti setiap hasil evaluasi pembelajaran
untuk
memperbaiki
proses
belajar
√
mengajar? 26
Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan, Apakah
Bapak/Ibu
mengambil
keputusan
untuk
√
menindaklanjuti proses belajar mengajar ?
80
27
Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas
√
belum tuntas? 28
Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ?
29
√
Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
√
standar ? 30
Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak / Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
√
evaluasi pembelajaran ? B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU 1. Apa latar pendidikan bapak/ibu? Jawab: S1, pendidika fisika UNNES 2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal? Jawab: ketika SMA pernah,ketrampilan komputer tetapi ketika kuliah tidak. 3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang? Jawab: saya mengajar sejak tahun 2003, tapi ngajar di MAN dari tahuan 2005 samapi sekarang. 4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi? Jawab: mengetahui sejauh mana tingkap pencapaian yang selama ini disampaikan, mengetahui pencpaian kompetensi peserta didik, bahan intropeksi diri aakah perlu ada perubahan daam hal mengajar, dan juga untuk pengisian nilai raport sebagai laporan ke orang tua murid. 5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes? Jawab: tes formatif saya sendiri, untuk semesteran untuk tahun ini sekolah ini tidak dapat tugas. Jadi yang membuat MGMP sekarisidenan pekalongan. 6. Bagaimana dengan bentuknya? Jawab: Untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk nya berupa essai, untuk tes sumatif pilihanganda dan essai. 7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab? Jawab: tiap KD. 81
8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh, misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif? Jawab: untuk ulangan harian dilakukan setelah menyampaikan satu atau lebih pokok bahasan, untuk mid sebenarnya sama halnya ulangan harian, tapi bedanya semua kelas dilaksanakan dalam waktu bersamaan dan dilaksanakan di tengan semester. Untuk tes sumatif dilaksanakan di akhir semester. 9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan? jawab: tidak 10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang? Jawab: nilai yang sudah jadi dikumpulkan, ada tim ahli yang mengurusinya, nanti di olah ke dalam komputer nanti dicetak dan di bagikan ke wali kelas. Saat ini sisitem pelaporannya seperti itu . Kadang palaporan berubah-ubah tergantung kebijakan dari kepala sekolah. 11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran fisika di MAN Pemalang? Jawab: masalah pembagian waktu antara alokasi waktu yang disediakan dengan materi harus sesuai, tiap-tiap kelas materi yang diajarkan tidak bisa selesai berbarengan.
82
Lampiran 7 INSTRUMEN WAWANCARA GURU Nama Responden : Akhmad Ridhowi, S.Pd Tempat : MAN Pemalang ( Ruang Guru) Tanggal : 20, 21, 28, 29 Januari 2012 A. WAWANCARA DENGAN GURU NO PERTANYAAN A. TAHAP PERENCANAAN EVALUASI 1 Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan dilaksanakannya
YA √
evaluasi? 2
TIDAK
√
Apakah bapak/ibu merumuskan tujuan evaluasi dengan karakteristik peserta didik yang akan dievaluasi?
3
Apakah bapak/ibu menetapkan aspek-aspek (kognitif, √
afektif, psikomotorik) dalam perecanaan? 4
Apakah bapak/ibu membuat kisi-kisi butir soal?
5
Apakah
bapak/ibu
menggunakan
penilaian
√ √
acuan
patokan (PAP) dalam evaluasi pembelajaran? 6
Apakah bapak/ibu menggunakan kisi-kisi butir soal √
sebagai dasar penyusunan tes? 7
√
Apakah bapak/ibu membuat jumlah butir soal sesuai dengan sub materi?
8
Apakah
bapak/ibu
memperhatikan
validitas
dan √
reliabilitas butir soal dalam pembuatan soal? 9
Apakah bapak/ibu mempertimbangkan taraf kesukaran dalam pembuatan soal?
10
√
Apakah bapak/ibu memperhatikan daya pembeda pada √ setiap pembuatan butir soal?
11
Apakah bapak/ibu menyiapkan kunci jawaban pada saat penyususnan soal?
12
√
Apakah bapak/ibu memberikan skor pada setiap butir √
soal yang akan di jawab oleh siswa? 13
Apakah bapak/ibu menggunakan instrumen non tes dalam aspek afektif?
√
83
B. TAHAP PELAKSANAAN EVALUASI 14 Apakah bapak/ibu mengatur tempat duduk pesert didik √
ketika tes akan berlangsung? 15
Apakah bapak/ibu membuat tata tertib/aturan sebelum √
pelaksanaan tes berlangsung? 16
Apakah bapak/ibu membuat daftar hadir yang diisi oleh √
peserta didik sebagai bukti mengikuti tes? 17
Selain tes apakah bapak/ibu memberikan tugas untuk √
mengevaluasi proses belajar mengajar? 18
C. TAHAP PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT Apakah bapak/ibu memberitahukan hasil evaluasi √
kepada peserta didik? 19
Setelah
hasil
evaluasi
diolah
apakah
bapak/ibu √
membahas hasil evaluasi yang dilaksanakan? 20
Jika ada soal-soal yang tidak dapat di selesaikan oleh siswa
apakah
bapak/ibu
membantu
cara
√
penyelesaiannya? 21
Apakah Bapak/Ibu langsung mengadakan perbaikan terhadap siswa yang nilainya kurang dari standar setelah
√
evaluasi dilaksanakan ? 22
Apakah Bapak/Ibu membatasi jumlah remidiasi siswa √
yang kurang dari KKM ? 23
Apakah Bapak/ibu dalam membuat soal remidial ada √
kesamaan dengan soal yang diteskan sebelumnya ? 24
Apakah siswa mengalami peningkatan nilai setelah √ dilakukannya remedial ?
25
Apakah Bapak/Ibu menindaklanjuti setiap hasil evaluasi pembelajaran
untuk
memperbaiki
proses
belajar
√
mengajar? 26
Setelah hasil evalausi diolah, dianalisi dan disimpulkan, Apakah
Bapak/Ibu
mengambil
keputusan
untuk
√
Apakah Bapak/ Ibu tetap melanjutkan ke materi
√
menindaklanjuti proses belajar mengajar ? 27
84
berikutnya apabila separuh dari jumlah siswa di kelas belum tuntas? 28
Apakah Bapak/Ibu memberikan tugas tambahan kepada murid yang nilainya kurang disamping tes remedial ?
29
√
Apakah Bapak/ Ibu memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang nilainya sering dibawah
√
standar ? 30
Untuk mengetahui pemahamn siswa, Apakah Bapak / Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam
√
evaluasi pembelajaran ? B. INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU 1. Apa latar pendidikan bapak/ibu? Jawab: latar pendidikan saya pendidikan fisika di universitas ahmad dahlan, yogyakarta. 2. Selain pendidikan formal, apa bapak/ibu juga mengikuti pendidikan non formal? Jawab: tidak 3. Sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru?khususnya di MAN Pemalang? Jawab: saya mengajar di MAN Pemalang dari tahun 2005 sampai sekarang, berarti ini masuk tahun ke 7. 4. Apa tujuan bapak/ibu melaksanakan evaluasi? Jawab: tujuan melaksanakan evaluasi ya yang pertama itu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan peserta didik , mengetahui daya beda masing-masing siswa, dan membedakan mana sisiwa yang mampu dan manna sisiwa yang kurang. 5. Selama ini siapa yang menyususn soal tes? Jawab: untuk tes formatif yang membuat guru masing-masing fisika, untuk tes sub sumatif masing-masing guru kelas, jadi pembagian pembuatan soal sesuai tingkatan kelas. Utuk tes subsumatif soal di buat oleh K4MA.kelompok kerja kepala madrasah tingkat sekarisedenan. 6. Bagaimana dengan bentuknya? Jawab: untuk tes formatif dan sub sumatif bentuk soalnya essai dan berjumlah 5-10 soal. 7. Kapan bapak melaksanakan evaluasi belajar? Tiap satu KD atau tiap bab? 85
Jawab: tiap KD. 8. Dalam mengadakan penilaiaan hasil belajar, bagaimana prosedur yang di tempuh, misalnya tes formatif, sub sumatif dan sumatif? Jawab: untuk tes formatif dilaksanakan setelah menyampaikan satu atau lebih pokok bahasan, untuk tes sub sumatif dilaksanakna di tengah semester dan sumatif dilaksanakan di akhir semester 9. Apakah bapak pernah mengadakan evaluasi belajar di luar ruangan? Jawab: tidak 10. Bagaimana pelaporan evaluasi di MAN Pemalang? Jawab: pelaporannya dari pengawas sekolah, mengutus wakilnya. Wakilnya itu yaitu ada bagianya sendiri yang sudah dibentuk dari pihak sekolah. 11. Hambatan apa saja yang dihadapi oleh bapak dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran fisika di MAN Pemalang? Jawab: terapaut dengan waktu, aliyah sendiri juga tidak seperti di SMA, apalagi untuk remidial dan pengayaan waktunya sangat sedikit sekali.
86
Lampiran 8
WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH. Tanggal: 18 Januari 2012 Tempat: Ruang Kepala Sekolah 1. Apakah guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP)? Dan apakah bapak mengoreksi RPP yang dibuat oleh guru? Jawab: ya yang jelas guru membuat RPP dan saya mengoreksinya, karena sebelum RPP digunakan harus ada pengesahan dari pihak kepala sekolah. 2. Bagaimana guru dalam melaksanakan kegiatan evaluasi dan mengolah data hasil belajar siswa? Jawab: untuk mengolah data dari hasil belajar siswa dari pihak sekolahsudah mempunyai tim khusus untuk mengolah data. Jadi masing-masing tingkatan kelas sudah ada tim dari sekolah yang mengurusi itu semua. 3. Apakah guru fisika di sekolah ini menpunyai ijazah akta IV dan sudah mempunyai sertifikasi? Jawab: ya, guru fisika disini semuanya sudah sertifikasi 4.
Pernakah guru pendidikan fisika mengikuti seminar/pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi guru? Jawab: ya jelas pernah. Karena setiap tahun ada program dari pemerintah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
5. Bagaiman kesiapan sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum KTSP? Jawab: yang jelas dari pihak guru, sekolah sebisa dan semaksimal mungkin untuk mengimplementasikan kurikulum KTSP dengan ditandai diadakannnya pelatihanpelatihan, dan ketika masuk tahun ajaran baru juga ada pelatihan pembuatan perencanaan dan masih banyak lagi. Itu cara dari kami untuk lebih siap dengan kurikulum yang sekarang. 6. Bagaimana Implementasi Penilaiaan KTSP di sekolah ini? Jawab: ya yang jelas penilaian tergantung pada guru mapel yang mengajar, dan itu juga harus di sesuaikan dengan penilaian KTSP. 7. Apa kendala atau hambatan bagi sekolah dan guru dalam pelaksanaan evaluasi sesuai kurikulum KTSP?
87
Jawab: untuk kendala dalam hal fasilitas, ini yang sangat menjadi kendala. Khususnya dalam mapel fisika.di sekolah ini, alat-alat praktikum fisika masih kurang lengkap, jadi hal ini sangat mempengaruhi untuk proses pembelajaran. 8. Upaya apa saja yang dilakukan bapak dalam meningkatkan kompetensi guru khususnya fisika dalam melaksanaan evaluasi pembelajaran? Jawab: upaya-upaya yang di lakukan dari pihak sekolah yaitu mengadakan pelatihan-pelatihan, mengikuti seminar dan mengadakan workshop.dan tiap tahun ajaran baru mengadakan pelatihan pembuatan perencanaan pembelajaran. Upaya-upaya terus dilakukan oleh kepala seksi kurikulum pengembangan mutu madrasah.
88
Lampiran 9 Lampiran : Contoh Instrumen Penilaian Psikomotor pada Mata Pelajaran Fisika Standar Kompetensi Lulusan :
Ruang Lingkup Materi
: :
Contoh soal
:
Siswa mampu menerapkan konsep-konsep mekanika klasik sistem diskret (partikel) dalam penyelesaian masalah yang relevan. Kinematika: dua tiga dimensi (gerak peluru) gerak melingkar. Indikator Siswa dapat menemukan hubungan antara kecepatan linier, kecepatan sudut dan percepatan sentripetal pada benda yang bergerak melingkar beraturan.
I. Tujuan 1. Menentukan percepatan sentripetal (as) dari benda yang bergerak melingkar beraturan (GMB) 2. Menemukan faktor-faktor yang menentukan besarnya percepatan sentripetal (as) II. Alat dan Bahan : 1. Alat sentripetal 2. Stop watch 3. Beban pemberat 4. Neraca P 5. Penggaris III. Kegiatan Sebelum praktik dimulai semua alat dan bahan telah tersedia di atas meja praktikum, A. Persiapan 1. Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar di samping 2. Timbang dengan neraca berat beban pemberat A (ma) dan beban B yang diputar (mb) 3. Tentukan jari-jari lintasan (R) 4. Tentukan variabel dan buatlah tabel pengamatan
B. Pelaksanaan 5. Putarlah alat sentripetal sedemikian hingga benda B berputar horisontal dan tetap. Selama benda diputar pertahankan agar R tetap. 6. Ukurlah dengan stopwatch waktu untuk melakukan 20 putaran (t). 7. Ulangi kegiatan 3 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan beban pemberat A yang berbeda tetapi jari-jari lintasan tetap (R tetap). 8. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan beban pemberat A tetap dan jari-jari R berubah-ubah 9. Semua hasil pengamatan ditulis dalam tabel pengamatan berikut ini 10. Tabel Pengamatan
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
JUKNIS PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR DI SMA
Untuk R tetap, berat beban A berubah-ubah. Nomor
Ma (kg)
Mb (kg)
R (m)
t
T
T2
ω2
a
T
T2
ω2
a
1 2 3 4 5 Untuk R berubah-ubah, berat beban A tetap (100 gram) Nomor
Ma (kg)
Mb (kg)
R (m)
t
1 2 3 4 5 C. Pengolahan dan Analisa Data 1. Olahlah data hasil percobaan di atas dan laporkan hasil pengolahannya kepada guru pembimbing.
2. Untuk memperoleh periode putaran benda B dilakukan dengan menghitung waktu untuk melakukan 20 putaran. Mengapa demikian?
3. Besaran apakah yang ditunjukkan pada kolam 8? 4. Perhatikan hasil pada kolom 8. Apa pendapat Anda tentang hasil tersebut? 5. Adakah kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam percobaan ini? Sebutkan- kesalahan tersebut?
6. Jika kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dibuat sekecil mungkin bagaimana hasil pada kolom 7
7. Buat kesimpulan berdasarkan persamaan dari percepatan sentripetal! 8. Faktor-faktor apakah yang menentukan besar percepatan sentripetal? 9. Percepatan sentripetal adalah besaran vektor. Bagaimana arahnya? D. Hasil Percobaan 1. Setiap kelompok mengumpulkan data dan pengolahan data percobaan 2. Menyusun laporan lengkap hasil percobaan (dilengkapi analisa kesalahan dan teori kebenaran)
©2010-Direktorat Pembinaan SM
data,
teori
E. PENILAIAN
NOMOR
ASPEK YANG DINILAI
SKOR
1
PERSIAPAN
5
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti gambar pada
1
petunjuk 2. Menimbang dengan neraca berat beban pemberat A(ma)
1
dan beban B yang diputar (mb)
2
3. Menentukan jari-jari lintasan R
1
4. Menentukan Variabel Dan Tabel Pengamatan
1
5. Menggunakan Alat Dan Bahan Dengan Benar
1
PELAKSANAAN 1. Memutar alat sentripetal sedemikian hingga benda B
6 1
berputar horisontal dan tetap 2. Mengukur dengan stopwach waktu untuk melakukan 20
1
putaran (t) 3. Mengulang kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
1
beban pemberat A yang berbeda tetapi jari-jari lintasan tetap (R tetap) 4. Ulangi kegiatan 2 sampai 6 sebanyak 5 kali dengan
1
beban
3
5. Mencatat hasil dalam tabel I pengamatan
1
6. Mencatat hasil dalamtabel II pengamatan
1
HASIL
7
1. Mengolah data hasil percobaan di atas dan hasil
1
pengolahannya diserahkan kepada guru pembimbing. 2. Tentukan satuan besar yang nilainya ditunjukan oleh
1
kolom 8 3. Adakah kesalahan-kesalahan yang anda lakukan dalam
2
percobaab ini?sebutkan kesalahan0kesalahan tersebut? 4. Membuat simpulan-simpulan tentang percepatan sentripetal
1
5. Menulis persamaan percepatan sentripetal
1
6. Menuliskan faktor-faktor yang menentuka besarnya
1
percepatan sentripetal
KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH (MA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
3 4 5 6 7 8 9
JULI 2011 18 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
AGUSTUS 2011 18 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27
1 2 3
SEPTEMBER 2011 15 4 11 18 5 12 19 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1
2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5
NOPEMBER 2011 26 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24 11 18 25 12 19 26
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
8 9 10 11 12 13 14
JANUARI 26 15 16 17 18 19 20 21
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7
18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31
9 11 11-13
17 24-30 31
1-7 25 26 27 28 29 30
23 24 25 26 27 28 29
26 -30
27 28 29 30
27
1-9 10-16 25 26 27 28 29 30 31
17 19-31
2 3 29 30 31
Keterangan Persiapan tahun pelajaran 2011/2012 Hari pertama masuk madrasah Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan keputusan Menteri Agama RI ) Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan keputusan menteri Agama RI ) Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI ) Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
30 31
6
2012 22 23 24 25 26 27 28
31
1-2
DESEMBER 2011
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
OKTOBER 2011 26 9 16 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22
Tanggal
Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan Menteri Agama RI) Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI)
Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Libur semester gasal/semester I
Masuk pertama semester genap atau semester II Upacara HAB Kemenag
KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH (MA) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
MARET 2012 18 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24
8 9 10 11 12 13 14
APRIL 2012 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27 21 28
6 7 8 9 10 11 12
MEI 2012 27 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26
3 4 5 6 7 8 9
JUNI 2012 4 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
19 2 3 4 5 6 7
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
PEBRUARI 2012 23 12 19 26 13 20 27 14 21 28 15 22 29 16 23 17 24 18 25
5-10 25 26 27 28 29 30 31
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
Keterangan Perkiraan libur umum hari raya imlek Perkiraan libur umum hari raya nyepi
5-14 19-28
Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW Perkiraan UM (utama) Perkiraan UM (susulan)
16-19 23-26
Perkiraan UN (utama) Perkiraan UN (susulan)
6-14 15-22 23 25-30
Ulangan kenaikan kelas Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
2-14 14 16-18
Liburan kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD Persiapan tahun pelajaran 2012-2013 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
29 30
27 28 29 30 31
24 25 26 27 28 29 30
JULI 2012 1 2 3 4 5 6 7
Tanggal
29 30 31
Semarang,
April 2011
a.n. Kepala Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I NIP. 196201041991031001
KALENDER PENDIDIKAN RA DAN MI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
3 4 5 6 7 8 9
JULI 2011 18 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
AGUSTUS 2011 18 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27
1 2 3
SEPTEMBER 2011 15 4 11 18 5 12 19 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1
2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5
NOPEMBER 2011 26 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24 11 18 25 12 19 26
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
8 9 10 11 12 13 14
JANUARI 26 15 16 17 18 19 20 21
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7
18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31
9 11 11-13
17 24-30 31
Keterangan Persiapan tahun pelajaran 2011/2012 Hari pertama masuk madrasah Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan keputusan Menteri Agama RI ) Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan keputusan menteri Agama RI ) Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
1-7
Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI ) 26 -30 Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
25 26 27 28 29 30
23 24 25 26 27 28 29
30 31
6 27 28 29 30
27
1-9 10-16 25 26 27 28 29 30 31
17 19-31
2 3
2012 22 23 24 25 26 27 28
31
1-2
DESEMBER 2011
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
OKTOBER 2011 26 9 16 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22
Tanggal
29 30 31
Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan Menteri Agama RI) Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI)
Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Libur semester gasal/semester I
Masuk pertama semester genap atau semester II Upacara HAB Kemenag
KALENDER PENDIDIKAN RA DAN MI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
MARET 2012 20 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24
8 9 10 11 12 13 14
APRIL 2012 19 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27 21 28
6 7 8 9 10 11 12
MEI 2012 24 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26
3 4 5 6 7 8 9
JUNI 2012 4 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
8 9 10 11 12 13 14
JULI 2012 14 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27 21 28
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
19 2 3 4 5 6 7
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5 6 7
PEBRUARI 2012 23 12 19 26 13 20 27 14 21 28 15 22 29 16 23 17 24 18 25
Tanggal
Keterangan Perkiraan libur umum hari raya imlek Perkiraan libur umum hari raya nyepi
5-10
Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW
2-7 9-14
Perkiraan UM (utama) Perkiraan UM (susulan)
14-16 21-23
Perkiraan UN (utama) Perkiraan UN (susulan)
6-13 14-22 23 25-30
Ulangan kenaikan kelas Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
2-14 14 16-18
Libur kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD Persiapan tahun pelajaran 2012-2013 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
25 26 27 28 29 30 31
29 30
27 28 29 30 31
24 25 26 27 28 29 30
29 30 31
Semarang,
April 2011
a.n. Kepala Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I NIP. 196201041991031001
KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TSANAWIYAH ( MTS ) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
3 4 5 6 7 8 9
JULI 2011 18 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
AGUSTUS 2011 18 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26 20 27
1 2 3
SEPTEMBER 2011 15 4 11 18 5 12 19 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1
2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5
NOPEMBER 2011 26 6 13 20 7 14 21 8 15 22 9 16 23 10 17 24 11 18 25 12 19 26
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
8 9 10 11 12 13 14
JANUARI 26 15 16 17 18 19 20 21
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7
18 19 20 21 22 23 24
28 29 30 31
9 11 11-13
17 24-30 31
1-7 25 26 27 28 29 30
23 24 25 26 27 28 29
26 -30
27 28 29 30
27
1-9 10-16 25 26 27 28 29 30 31
17 19-31
2 3 29 30 31
Keterangan Persiapan tahun pelajaran 2011/2012 Hari pertama masuk madrasah Kegiatan orientasi peserta didik ( OPD )
Perkiraan libur awal bulan ramadhan 1432 H ( menyesuaikan keputusan Menteri Agama RI ) Mengikuti upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI Perkiraan libur sebelum hari raya Idul Fitri 1432 H ( menyesuaikan keputusan menteri Agama RI ) Perkiraan libur 1 Syawwal 1432 H ( Menyesuikan Keputusan Meteri Agama RI )
Perkiraan libur sesudah hari raya Idul Fitri 1432 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI ) Kegiatan ulangan tengah semester gasal/semester I
30 31
6
2012 22 23 24 25 26 27 28
31
1-2
DESEMBER 2011
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
OKTOBER 2011 26 9 16 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22
Tanggal
Perkiraan libur hari raya Idul Adha 1433H ( MenyesuaikanKeputusan Menteri Agama RI) Perkiraan libur tahun baru hijriyah 1433 H ( Menyesuaikan Keputusan Menteri Agama RI)
Kegiatan ulangan akhir semester gasal/semester I Kegiatan remidi, clase meeting dan pengolahan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar ( LHB ) peserta didik Libur semester gasal/semester I
Masuk pertama semester genap atau semester II Upacara HAB Kemenag
KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TSANAWIYAH ( MTS ) KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
6 7 8 9 10 11 12
MEI 2012 27 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24 18 25 19 26
1 2 3 4 5
3 4 5 6 7 8 9
JUNI 2012 4 10 17 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
MARET 2012 20 11 18 12 19 13 20 14 21 15 22 16 23 17 24
25 26 27 28 29 30 31
APRIL 2012
HARI AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
PEBRUARI 2012 23 12 19 26 13 20 27 14 21 28 15 22 29 16 23 17 24 18 25
22 23 24 25 26 27 28
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
Keterangan Perkiraan libur umum hari raya imlek Perkiraan libur umum hari raya nyepi
12-17 12-19 20-27
Kegiatan ulangan tengah semester genap/semester II Perkiraan UM (utama) Perkiraan UM (susulan) Perkiraan libur umum maulid Nabi Muhammad SAW
23 - 26 30
Perkiraan UN (utama) Perkiraan UN (susulan)
1-3
Perkiraan UN (susulan)
29 30
27 28 29 30 31
24 25 26 27 28 29 30
JULI 2012 1 2 3 4 5 6 7
Tanggal
29 30 31
6-13 14-22 23 25-30
Ulangan kenaikan kelas Kegiatan remidi,pengolahan laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Pembagian laporan hasil belajar (LHB) peserta didik Libur kenaikan kelas,pendaftaran PPD,menyesuaikan Kab/Kota
2-14 14 16-18
Liburan kenaikan kelas, Pendaftaran,analisis dan pengumuman hasil PPD Persiapan tahun pelajaran 2012-2013 Kegiatan orientasi peserta didik (OPD)
Semarang,
April 2011
a.n. Kepala Kabid Mapenda Islam
Drs. H. Jamun, M.Pd.I NIP. 196201041991031001
PROGRAM SEMESTER MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMALANG KELAS
:
XI
SEMESTER
: 1 (SATU)
MAPEL
:
FISIKA
TAHUN PELAJARAN
:2011/2012
PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU I.
Perhitungan Minggu Dalam Semester BULAN
NO
JUMLAH MINGGU
1
JULI
5 MINGGU
2
AGUSTUS
4 MINGGU
3
SEPTEMBER
4 MINGGU
4
OKTOBER
5 MINGGU
5
NOPEMBER
4 MINGGU
6
DESEMBER
4 MINGGU JUMLAH
II.
26 MINGGU
Jumlah Minggu Yang Tidak Efektif NO
BULAN
JUMLAH MINGGU
Keterangan
1
JULI
2 MINGGU
Libur TP 2011/2012 & OPD
2
AGUSTUS
2 MINGGU
Libur awal Ramadhan dan menjelang Idul Fitri
3
SEPTEMBER
2 MINGGU
Libur setelah Idul Fitri dan UTS
4
OKTOBER
0 MINGGU
-
5
NOPEMBER
0 MINGGU
-
6
DESEMBER
4 MINGGU
Kegiatan semester I dan libur semester I
JUMLAH
10 MINGGU
III. Jumlah Minggu Efektif : 26 Minggu – 10 Minggu = 16 Minggu IV. Jumlah Jam Pelajaran Efektif : 16 Minggu x 4 Jam / Minggu = 64 Jam Pelajaran DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
1
KOMPETENSI DASAR / MATERI POKOK Gerak lurus,Gerak melingkar,Gerak parabola
2
Hukum Newton tentang Gravitasi
11
3
9
4
Hukum Hooke dan elastisitas Gerak getaran
5
Usaha dan energi
7
6
Hukum kekekalan energi mekanik
7
7
Momentum, impuls, dan tumbukan
10
NO
JUMLAH
Mengetahui
JML. JAM PELAJARAN 11
9
64
Pemalang , 18 Juli 2011
Kepala MAN Pemalang
Guru Mata Pelajaran Fisika
Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd NIP.19630517 199303 1 004
Nurkholis Indaka,S.Pd. NIP.19790327 200501 1 005
PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Nama Sekolah : MAN Pemalang Kelas/ Semester : XII/1 Mata Pelajaran : Fisika Kode Kompetensi : 1. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Indikator
•
Mengidentifikasi karakteristik gelombang transfersal dan longitudinal
Materi Pokok
Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
Alokasi Waktu 12 JP
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 T T E E S S
2
•
Mengidentifikasi karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik
2
•
Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan/ pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi, difraksi, danpolarisasi) serta penerapnnya
2
S E M E S T E R
S E M E S T E R
2
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Alokasi Waktu
dalam kehidupan sehari-hari •
1.2 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya
•
•
Menerapkan asas Dopller untuk gelombang bunyi.
•
Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya
Agustus
16 JP
Oktober
Nopember
Desember
T T e e s s s e m e s t e r
2
Gelombang Bunyi
September
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2
Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner
Mendeskripsikan gejala dan ciri-iri gelombang bunyi
Juli
s e m e s t e r
2
Gelombang cahaya 2 2
4
4
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi Dasar 1.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
Indikator
- Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi - Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi
Materi Pokok
Manfaat Gelombang Bunyi (ultrasonic, infrasonic)
Alokasi Waktu 10 JP
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 T T e e s s
2 4
Gelombang Cahaya (warna cahaya, penerapan interferensi dan difraksi cahaya dalam teknologgi fotocopy dan lain-lain)
s e m e s t e r
2 2
Uji Materi
2 JP
Remedial
2 JP
Pengayaan
2 JP
Desember
Mengetahui,
Pemalang, 18 juli 2011
Kepala MAN Pemalang
Guru Mapel
Drs. H. Lutfil Hakim, M.Pd
Nurkholis Indaka,S.Pd
NIP. 19630517 199303 1 004
NIP.197903272005011005
s e m e s t e r
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Nama Sekolah : MAN Pemalang Kelas/ Semester : XII/1 Mata Pelajaran : Fisika Kode Kompetensi : 2. Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Kompetensi Dasar
Indikator
2.1 Memfor• Mendeskripsikan mulasikan gaya elektrostatik gaya listrik, (hukum kuat medan Coulomb) pada listrik, fluks, muatan titik potensial • Mengaplikasikan listrik, hukum Coulomb energi dan Gauss untk potensial mencari medan listrik serta listrik bagi penerapann distribusi muatan ya pada kontinu keping sejajar • Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik • Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar
Materi Pokok
Listrik Statis
Alokasi Waktu 22 JP
Juli
Agustus
September
4
U T
• Rangkaian kapasitor
Desember
T T E E S S
S S E M E S T E R
4
• Potensial dan energi potensial listrik • Kapasitor keping sejajar
Nopember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
• Gaya elektrostatik • Medan listrik dan hukum Gauss
Oktober
S E M E S T E R
2 4 2
4 2
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi Dasar
Indikator
2.2 Menerapkan • Mendeskripsikan induksi induksi magnetik magnetik sekitar kawat dan gaya berarus magnetik • Mendeskripsikan pada gaya magnetik beberapa pada kawat produk berarus dan teknologi muatan bergerak • Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik
2.3 Memformula • Memformulasikan sikan konsep induksi konsep elektromagnetik induksi • Menerapkan Faraday dan konsep induksi arus bolakelektromagnetik balik serta pada teknologi penerapan(misalnya nya generator dan transformator)
Materi Pokok
Induksi Magnetik
Alokasi Waktu
17 JP
1. Percobaan Oersted
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
U T S
4
T T E E S S
2 S E M E S T E R
4
2. Hukum Ampere
2
3. Medan magnet sekitar kawat berarus (lurus, melingkar, solenoida)
4
1
S E M E S T E R
4. Gaya magnetik (gaya Lorentz) Induksi Elektromagn etik dan Arus Bolak-Balik 1 Induksi Faraday dan hukum Lenz 2 Ggl dan arus induksi
19 JP
1 4 2 4 2
T KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pokok
Alokasi Waktu
• Memformulasikan 3 Generator dan konsep arus transforma induksi dan ggl tor induksi
Juli
Agustus
September
Nopember
Desember
3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
U T S
• Memformulasikan 4 Arus dan tegangan konsep arus dan bolak-balik tegangan bolakbalik 5 Rangkaian RLC dan prinsip resonansi
Oktober
4
2
E T S E S S E S M E E MS E T S E T R E R
Uji Materi
2 JP
Remedial
2 JP
Pengayaan
2 JP
Mengetahui,
Pemalang,……………………….………
Kepala MAN Pemalang
Guru Mapel
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Drs. H. Lutfil Hakim, M.Pd
Nurkholis Indaka,S.Pd
NIP. 19630517 199303 1 004
NIP.197903272005011005
KTSP by NURKHOLIS INDAKA,S.Pd
Lampiran 15 SILABUS Nama Madrasah: MAN Pemalang Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XII/1 Standar Kompetensi: 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
Materi Pembelajaran Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Indikator Teknik
• Mendemonstrasikan gelombang transversal dan longitudinal dengan berani
•
Mengidentifikasi karakteristik gelombang transfersal dengan rasa ingin tahu
• Mengkaji literatur untuk membedakan karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik dengan senang membaca
•
Mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal dengan rasa ingin tahu
• Menunjukkan sifat-sifat umum gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi,difraksi dan polarisasi) melalui percobaan dengan kerja keras • Merumuskan persamaan gelombang (simpangan, kecepatan, fase, dan energi) melalui diskusi kelas dengan toleransi • Melakukan percobaan Melde dengan kerja keras
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Alokasi Waktu per semester
•
Menyelidiki sifat-sifat umum gelombang (pemantulan/pembiasan, superposisi, interferensi, disperse, difraksi dan polarisasi) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan kerja keras
•
Mengidentifikasi persamaan gelombang berjalan dan gelombang stasioner dengan rasa ingin tahu
Tes tertulis
Bentuk
Instrumen
Tertulis dan unjuk kerja
Sebutkan ciriciri gelombang transfersal
: 96 jam pelajaran
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
12 jam
Sumber: Buku paket Fisika Bahan: LKS Alat: - slinki, tali, kit percobaan melde (tali, penggetar, beban, penggaris)
Pendidika n karakter rasa ingin tahu, berani, senang membaca, kerja keras, toleransi
Kompetensi Dasar 6.2 Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya
Materi Pembelajaran Gelombang Bunyi Gelombang cahaya
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Teknik • Melakukan percobaan/ pengamatan gejala dan ciriciri gelombang bunyi (misalnya, resonansi, interferensi, dan efek Doppler) dengan kerja keras • Melakukan percobaan gejala dan ciri gelombang cahaya (misalnya: interferensi, difraksi, dan lain-lain) dengan kerja keras • Mendiskusikan gejala dan ciri gelombang bunyi ( termasuk nada dan taraf intensitas) dan cahaya berdasarkan kajian literature dengan toleransi dan senang membaca
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Indikator •
Mendeskripsikan gejala dan ciriciri gelombang bunyi dengan rasa ingin tahu
•
Mendeskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya dengan rasa ingin tahu
Pengam atan
Bentuk Unjuk kerja
essay Tes tertulis
Instrumen Penilaian sikap, psikomotor
Tuliskan rumusan efek Dopler Sebuah mobil ambulan V= 72 km/s dengan frekuensi sirine 400 Hz mendekati orang yang diam. Tentukan frekuensi yang terdengar orang tersebut.
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
16 jam
Sumber: Buku paket Fisika Bahan: LKS, hasil kerja siswa, bahan presentasi Alat: prisma, cermin, kisi defraksi, sumber cahaya, laser.
Pendidika n karakter rasa ingin tahu, kerja keras, toleransi, senang membaca
Kompetensi Dasar 6.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi
Materi Pembelajaran Manfaat Gelombang Bunyi (ultrasonic, infrasonic) Gelombang Cahaya (warna cahaya, penerapan interferensi dan difraksi cahaya dalam teknologgi fotocopy dan lainlain)
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Penilaian Kegiatan Pembelajaran • Melakukan kajian literatur pemanfaatan bunyi dan gelombang cahaya dalam kehidupan secara individu melalui berbagai sumber dengan senang membaca • Memaparkan pemanfaatan bunyi dalam teknologi melalui kajian literature (misalnya pada NDT/USG) dengan berani • Memaparkan pemanfaatan cahaya dalam teknologi (misalnya pada teknologi photocopy, CD, OHP dan Scan) dengan berani
Indikator • Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi dengan peduli lingkungan • Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi dengan peduli lingkungan
Teknik
Bentuk
test tertulis
essay
Instrumen Bagaimana proses kita dapat mendengar suara yang jauh.
Jelaskan prinsip kerja fiber optik
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/Alat
10 jam
Sumber: Buku paket Fisika Bahan: LKS.
Pendidika n karakter senang membaca, berani, peduli lingkungan
Standar Kompetensi:
7. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Kompetensi Dasar 7.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada keping sejajar
Materi Pembelajaran Listrik Statis • Gaya elektrostatik • Medan listrik dan hukum Gauss • Potensial dan energi potensial listrik • Kapasitor keping sejajar • Rangkaian kapasitor
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
• Mengidentifikasi karakteristik gaya elektrostatik dan medan listrik melalui peragaan secara klasikal dengan
berani • Merumuskan gaya Coulomb, medan listrik, potensial listrik, dan hukum kekekalan energi mekanik dalam medan listrik, serta kapasitor melalui diskusi kelas dengan toleransi • Menghitung gaya Coulomb, medan listrik, potensial dan energi potensial, kapasitor rangkaian, serta energi kapasitor dalam diskusi pemecahan masalah dengan toleransi
Indikator
•
•
Mendeskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik dengan rasa ingin tahu Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinu dengan rasa ingin tahu
•
Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik dengan rasa ingin tahu
•
Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan rasa ingin tahu
Teknik
Bentuk
Pengam atan
Diskusi, presenta si
Test tertulis
Essay
Instrumen Penugasan
Dua buah muatan listrik masing masing 40 µC dan 20 µC terletak pada jarak 2 cm. tentukan gaya Coloumb yang timbul.
Alokasi Waktu 22 jam
Sumber/ Bahan/Alat
Pendidika n karakter
Sumber: Buku paket Fisika
rasa ingin tahu,
Bahan : LKS
toleransi
Alat: media presentasi
berani,
Kompetensi Dasar 7.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologi
Materi Pembelajaran Induksi Magnetik • Percobaan Oersted • Hukum Ampere • Medan listrik sekitar kawat berarus (lurus, melingkar, solenoida) • Gaya magnetik (gaya Lorentz)
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
• Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik medan listrik di sekitar kawat berarus dan gaya magnetik dengan kerja keras • Memformulasikan kuat medan magnetik dan gaya magnetik pada berbagai keadaan (alat) dalam diskusi kelas dengan toleransi • Merancang dan membuat motor listrik sederhana secara berkelompok dengan kerja keras
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Indikator
•
Mendeskripsikan induksi magnetik sekitar kawat berarus dengan berani
•
Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus dan muatan bergerak dengan rasa ingin tahu
•
Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan peduli lingkungan
Teknik
Bentuk
Pengam atan
Unjuk kerja
Test tertulis
Instrumen Penilaian kinerja (sikap dan praktik).
Alokasi Waktu 17 jam
Sumber/ Bahan/Alat Sumber: Buku paket Fisika Bahan: lembar kerja, hasil kerja siswa.
Essay Jelaskan prinsip kerja bel listrik dan motor listrik
Alat: , power suply, kawat/kabel, magnet batang/ magnet U, amperemeter
Pendidika n karakter rasa ingin tahu, berani, kerja keras, peduli lingkungan
Kompetensi Dasar 7.3 Memformulasikan konsep induksi Faraday dan arus bolak-balik serta penerapannya
Materi Pembelajaran Induksi Elektromagnetik dan Arus BolakBalik • Induksi Faraday dan hukum Lenz • Ggl dan arus induksi • Generator dan transformator • Arus dan tegangan bolak-balik • Rangkaian RLC dan prinsip resonansi
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
• Mendemonstrasikan karakteristik induksi elektromagnetik dan pengukuran arus bolakbalik dengan berani • Mendiskusikan formulasi induksi Faraday dalam berbagai keadaan dan karakteristik pengukuran serta parameter arus bolak balik pada rangkaian RLC dengan toleransi • Menghitung ggl dan arus induksi dalam berbagai keadaan serta parameter arus bolak-balik dalam berbagai pemecahan masalah dengan rasa ingin tahu
Indikator
• Memformulasikan konsep induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu
Teknik
Bentuk
Pengam atan
Unjuk kerja
• Menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan transformator) dengan peduli lingkungan • Memformulasikan konsep arus induksi dan ggl induksi dengan rasa ingin tahu • Memformulasikan konsep arus dan tegangan bolak-balik dengan rasa ingin tahu
Tes tertulis
Instrumen Penilaian kinerja (sikap dan praktik), hasil karya (produk), test tertulis
Alokasi Waktu 19 jam
Berapakah induksi magnet di pusat kawat melingkar yang berjarijari 10 cm jika dialiri arus 5 ampere?
Sumber/ Bahan/Alat Sumber: Buku paket Fisika Bahan: LKS Alat: , magnet batang/ magnet U, amperemeter, kumparan kawat, transformator
Mengetahui, Kepala MAN Pemalang
Pemalang, Guru Bidang Studi Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
...................................... NIP. .............................
Silabus Pelajaran Fisika kelas XII smt I
Pendidika n karakter rasa ingin tahu, berani, toleransi, peduli lingkungan
Lampiran 16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 12 x 45 menit : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah : 6.1 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum :
Kompetensi Dasar Indikator A. Pertemuan 1 1. Mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal 2. Mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal 3. Menyelidiki sifat-sifat gelombang 4. Menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang B. Pertemuan 2 1. Menggunakan persamaan gelombang unuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari 2. Menggunakan persemaan melde untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari C. Pertemuan 3 1. Menggunakan persamaan gelombang unuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari 2. Menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
dalam dalam
dalam dalam
I. Tujuan Pembelajaran : A. Pertemuan 1 1. siswa dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang transversal dengan rasa ingin tahu 2. siswa dapat mengidentifikasi karakteristik gelombang longitudinal dengan rasa ingin tahu 3. siswa dapat menyebutkan sifat-sifat gelombang dengan kerja keras 4. siswa dapat menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang dengan kerja keras B. Pertemuan 2 1. Siswa dapat menggunakan persamaan gelombang untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan 2. siswa dapat menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan C. Pertemuan 3
1
1. Siswa dapat menggunakan persamaan gelombang untuk meyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan 2. siswa dapat menggunakan persamaan melde untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan peduli lingkungan II. Materi ajar : Gejala dan ciri-ciri gelombang Gelombang merupakan getaran yang merambat melalui medium, baik zat padat, cair, maupun gas. Berdasarkan arah getar dan arah rambat gelombang dibagi 2 yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Arah getar tegak lurus arah rambat disebut transversal, sedangkan arah getar searah arah rambat disebut longitudinal. Gelombang berdasarkan mediumnya dibagi 2 yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik merambat memerlukan medium sedangkan electromagnet tidak memerlukan medium. Gelombang mekanik dapat berupa transversal ( pada tali, permukaan air ), dan juga dapat berupa longitudinal misalnya pada bunyi. Sedangkan gelombang elektromagnetik berupa transversal contohnya pada gelombang sinar gamma, sinar X, sinar ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, mikro dan radio. Intensitas Energi Gelombang Dari dasar hokum kekekalan energy mekanik, energy gelombang dirumuskan P E=0,5.k.A2 dimana k= 4π2 m f2 . daya gelombang dirumuskan : I = atau dapat A 2 I 2 r1 = dinyatakan sbb : I 1 r2 2 Persamaan Gelombang Berjalan Dinyatakan sbb: y p = A.Sin(ωt − kx ) gelombang merambat ke kanan dan arah getar
mula-mula ke atas. Untuk persamaan kecepatannya v p = ωA.Cos (ωt − kx ) dan untuk persamaan
percepatannya
a p = −ω 2 ASin(ωt − kx ) .
Sudut
fasenya
∆x t x − = 2πϕ , dan untuk beda fasenya dirumuskan : ∆ϕ = λ T λ
θ p = (ωt − kx ) = 2π
Persamaan Gelombang Stasioner Persamaannya gelombang stasioner ujung bebas di rumuskan: y p = 2 ACoskx.Sinωt 1 Sedangkan letak perut dari ujung bebas dirumuskan x n +1 = 2n λ dan letak simpul 4 1 dari ujung bebas x n +1 = (2n + 1) λ 4 Persamaan gelombang stasioner ujung tetap dirumuskan y p = 2 ASinkxCosωt 1 Sedangkan letak perut dari ujung tetap dirumuskan x n +1 = (2n + 1) λ dan letak 4 1 simpul dari ujung tetap x n +1 = 2n λ 4
Superposisi Gelombang Superposisi merupakan gabungan 2 gelombang atau lebih sehingga didapat gelombang baru dirumuskan y = y1 + y2 .
2
Sifat –sifat Gelombang Ada bebrapa sifat-sifatnya al:pemantulan, pembiasan, pelenturan, interferensi, disperse, polarisasi. III. Metode pembelajaran : Demontrasi, diskusi dan eksperimen IV. Langkah-langkah pembelajaran : A. Pertemuan 1 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan gerak harmonic -
dengan berani Siswa mengkaji literatur tentang sifat-sifat gelombang dengan senang
-
membaca Siswa menyebutkan contoh peristiwa pemantulan gelombang dengan
-
kerja keras Siswa mengamati demonstrasi guru yang menggunakan tali dan slinki
dengan rasa ingin tahu Elaborasi - Siswa mendiskusikan hasil pengamatan melalui bimbingan guru -
dengan cinta damai dan toleransi Siswa menyajikan kesimpulan diskusi melalui presentasi dengan
berani Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan kreatif Kegiatan akhir - Penegasan/menyimpulkan kembali - Post test B. Pertemuan 2 Kegiatan awal - Pre test tentang persamaan gelombang Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mengkaji tentang literatur yang berkaitan dengan persamaan gelombang dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mengaplikasikan persamaan gelombang untuk menyelesaikan masalah dengan peduli lingkungan - Siswa mengaplikasikan persamaan gelombang untuk menyelesaikan masalah dengan peduli lingkungan Konfirmasi
3
-
Siswa mendapatkan refleksi dari guru tentang cara menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan persamaan gelombang dengan
rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Post test tentang persamaan gelombang C. Pertemuan 3 Kegiatan awal - Pre test tentang percobaan Melde Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa membuat kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa melakukan eksperimen percobaan Melde dengan kerja keras Elaborasi - Siswa mempresentasikan hasil percobaan Melde dengan berani - Siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan persamaan Melde dengan peduli lingkungan Konfirmasi - Siswa membuat kesimpulan hasil percobaan Melde dengan jujur - Siswa membuat kesimpulan mengenai pengaruh gaya, rapat massa terhadap kecepatan gelombang dengan jujur Kegiatan akhir - Siswa mengumpulkan laporan praktikum dengan senang membaca - Siswa mendapat informasi tugas rumah V. Alat/bahan/sumber belajar : Kit percobaan Melde, Slinki, tali, buku paket fisika, LKS VI. Penilaian - Teknik : tes tertulis - Bentuk : esay - Contoh intrumen : 1. Sebutkan ciri-ciri gelombang trasversal 2. Sebutkan ciri-ciri gelombang longitudinal 3. Sebutkan empat sifat gelombang 4. Berikan dua contoh peristiwa pemantulan gelombang Mengetahui Kepala MAN Pemalang
Pemalang , Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
(Nurkholis Indaka,S.Pd.) NIP.19790327 200501 1 005
4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 16 x 45 menit : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar : 6.2 Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dan cahaya Indikator : 1. Mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi 2. Mendiskripsikan gejala dan ciri gelombang cahaya I. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang bunyi dengan rasa ingin tahu 2. Siswa dapat mendiskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang cahaya dengan rasa ingin tahu II. Materi Ajar : 1. Gelombang bunyi Ciri- ciri Gelombang Bunyi Memiliki beberapa ciri: adanya cepat rambat bunyi ( percobaan Melde) yang tentunya memerlukan medium zat, baik zat padat, cair atau gas. Klasifikasi gelombang bunyi yaitu bunyi infrasonic ( kurang dari 20 Hz ), bunyi audiosonik ( 20 sampai 20.000 Hz ), dan bunyi ultrasonic ( lebih dari 20.000 Hz ). Gejala –gejala Gelombang Bunyi Antara lain : pemantulan, pembiasan, difraksi, interferensi, efek Doppler serta pelayangan. 2. Gelombang cahaya Sifat –sifat cahaya antara lain : dapat diuraikan( disperse ), dapat dilenturkan ( difraksi ), dapat berinterferensi ( interferensi celah ganda dan lapisan tipis ) , serta dapat dipolarisasikan. III. Metode pembelajaran : Diskusi Informasi dan Eksperimen IV. Langkah-langkah pembelajaran : A. Pertemuan 1. Kegiatan awal - Pre Test tentang gelombang bunyi Kegiatan inti
5
Eksplorasi - Siswa mendapat informasi tentang efek Doppler Elaborasi - Siswa menyelesaikan masalah menggunakan persamaan efek Doppler dengan peduli lingkungan Konfirmasi - Siswa membuat kesimpulan dengan jujur Kegiatan akhir - Post Test - Mendapat informasi tugas
B. Pertemuan 2 Kegiatan awal - Pre Test Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa membuat kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa melakukan percobaan kisi difraksi melalui bimbingan guru dengan cinta damai Elaborasi - Siswa menyajikan hasil percobaan kisi difraksi dengan berani - Siswa mendiskusikan hasil percobaan kisi difraksi dengan toleransi Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil percobaan kisi difraksi dengan jujur Kegiatan akhir - Post Test C. Pertemuan 3 Kegiatan awal - Pre Test Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur tentang gelombang cahaya dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan masalah tentang persamaan gelombang cahaya dengan toleransi - Siswa menyelesaikan masalah menggunakan persamaan gelombang cahaya dengan peduli lingkungan Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil-hasil penyelesaian masalah melalui bantuan guru dengan cinta damai
6
Kegiatan akhir - Post Test - Siswa mendapat informasi tugas-tugas di rumah D. Pertemuan 4 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mencari informasi tentang taraf intensitas dengan rasa ingin -
tahu Siswa mengkaji literatur materi yang berkaitan dengan gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan senang membaca
Elaborasi - Siswa mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan toleransi - Siswa menyelesaikan masalah berkaitan dengan gelombang bunyi, dan gelombang cahaya dengan peduli lingkungan Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang gelombang bunyi dan gelombang cahaya dengan jujur Kegiatan akhir - Post Test E. Pertemuan 5 - Ulangan harian V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, prisma, cermin, kisi difraksi VI. Penilaian : - Teknik : tes tertuilis - Bentuk : essay - Contoh Instrumen : 1. Tentukan panjang gelombang sinar laser ? 2. Tuliskan rumusan efek doppler
Mengetahui Kepala MAN Pemalang
Pemalang , Guru Mata Pelajaran Fisika
7
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
(Nurkholis Indaka,S.Pd.) NIP.19790327 200501 1 005
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 10 x 45 menit : 6. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar : 6.3 Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahaya dalam teknologi Indikator : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi 2. Menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi I. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dalam teknologi dengan peduli lingkungan 2.Siswa dapat menerapkan konsep dan prinsip gelombang cahaya dalam teknologi dengan peduli lingkungan II. Materi Ajar : 1. Manfaat gelombang bunyi ultrasonic dan infrasonik Gelombang bunyi ultrasonic dapat dimanfaatkan untuk mencari kedalaman air laut , yaitu dengan memancarkan bunyi ke dalam air laut lalu diterima lagi dalam beberapa waktu, bila dianggap kecepatan bunyi diketahui dan bergerak GLB maka dapat ditentukan jarak kedalaman air laut. 2. Gelombang cahaya (warna cahaya), penerapan interferensi dan difraksi cahaya dalam teknologi foto copy dan lain-lain III. Metode Pembelajaran : Diskusi IV. Langkah – langkah Pembelajaran : A. Pertemuan 1. Kegiatan awal - Pre Test Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibentuk kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mencari informasi manfaat gelombang bunyi dengan rasa ingin tahu Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari dengan toleransi
9
Konfirmasi - Siswa menyimpulkan manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari dengan jujur - Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur Kegiatan akhir - Siswa mendapatkan tugas rumah dari guru dengan senang membaca B. Pertemuan 2 Kegiatan awal - Pre Test Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi dalam kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mengkaji literatur tentang konsep dan prinsip gelombang cahaya dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan mengenai penerapan konsep dan prinsip gelombang cahaya dengan toleransi Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang konsep dan prinsip gelombang cahaya dengan jujur Kegiatan akhir - Post Test V. Alat/bahan/sumber belajar : buku fisika, LKS VI. Penilaian : - Teknik : tes tertulis - Bentuk : essay - Contoh Instrumen : 1. Jelaskan bagaimana proses sehingga kita dapat mendengar suara dari sumber suara yang jauh ? 2. Jelaskan prinsip kerja fiber optik!
Mengetahui Kepala MAN Pemalang
Pemalang , Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
(Nurkholis Indaka,S.Pd.) NIP.19790327 200501 1 005
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 22 x 45 menit : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Kompetensi Dasar : 7.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta penerapannya pada keping sejajar. Indikator : 1. Mendiskripsikan gaya elektrostatik (hukum Coulomb) pada muatan titik. 2. Mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untuk mencari medan listrik bagi distribusi muatan kontinyu. 3. Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan potensial listrik. 4. Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar I. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendeskripsikan gaya elektrostatik (Hukum Coulomb) pada muatan titik dengan kreatif 2. Siswa dapat mengaplikasikan hukum Coulomb dan Gauss untuk mencari medan listrik pada distribusi muatan kontinyu dengan rasa ingin tahu 3. Siswa dapat menentukan potensial listrik dengan rasa ingin tahu 4. Siswa dapat menentukan energi potensial listrik dengan rasa ingin tahu 5. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan berani II. Materi Ajar : 1. Gaya elektrostatika Menurut hokum coulomb besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan- muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan : qq F = k 1 2 2 dimana F = gaya tarik/ tolak , k = tetapan ( 9 x 109 N.m2 C-2 ), q1 r dan q2 adalah muatan, serta r = jarak antar kedua muatan 2. Medan listrik dan hukum Gauss Medan listrik didefinisikan sebagai ruang di sekitar muatan listrik. Kuat medan listrik dinyatakan sebagai besarnya gaya listtrik yang bekerja pada sebuah benda dibagi besarnya muatan tersebut. Dirumuskan sbb: q F E= karena gaya F seperti di atas mk E = k 2 dimana E adalah kuat q0 r medan listrik ( N/C ). Michael Faraday melukiskan medan listrik sebagai vector-vektor yang keluar dari muatan positif serta masuk ke muatan negative.
11
Besarnya medan listrik dapat digambarkan dengan menggunakan garis-garis medan magnet. Ada 3 hal yang sangat penting dalam mengggambarkan garis tersebut yaitu: 1. Garis- garis medan listtrik tidak pernah berpotongan 2. Garis- garis medan listrik selalu mengarah radial keluar menjauhi muatan positif, dan radial masuk ke muatan negative 3. Tempat dimana garis- garis medan listrik rapat menyatakan tempat yang medan listriknya kuat. Sedangkan tempat garis-garis renggang berarti kuat medannya lemah. Hukum GAUSS Gauss menyelidiki fluks listtrik dalam luasan tertutup dan menyatakan : “jumlah garis medan listrik yang menembus permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan-muatan listrik yang melingkupi permukaan tertutup itu dibagi ∑ q dimana Φ dengan permitivitas vakum”. Secara mattematis : Φ = E. A =
ε0
adalah fluks listtrik (Wb ) , E adalah medan listrik ( N/C), A adalah luas permukaan tertutup, q adalah total yang dilingkupi muatan tertutup (C). 3. Potensial listrik dan energi potensial listrik Potensial listrik Besar potensial listrik di suatu titik adalah : V =
EP q = k , kemudian q0 r
1 1 besarnya beda potensial adalah: ∆V = V2 − V1 = k .q − , r2 r1 Bebrapa kondisi potensial listrik a.l: a. Potensial listrik oleh muatan majemuk b. Potensial listrik oleh bola konduktor bermuatan homogen Hukum kekekalan energy mekanik dalam medan listrik berlaku : EP1 + EK 1 = EP2 + EK 2 Hubungan potensial listrik dan medan listrik pada : a. Konduktor dua keeping sejajar ∆V AB , dimana ∆VAB = beda potensial antar kedua Dirumuskan : E = d keeping, E = kuat medan listrik, d = jarak antar dua keeping. b. Konduktor bola berongga Potensial listrik bola logam berongga : di kulit bola dirumuskan : q q 1 q 1 q V =k = . , Untuk di luar bola dirumuskan : V = k = . R 4πε 0 R r 4πε 0 r dimana r > R 4. Kapasitor keping sejajar q , dimana C adalah besar kapasitor, q V adalah muatan, serta V adalah potensial listrik.
Besar kapasitor dirumuskan : C =
Jenis kapasitor berdasar susunan plat:
12
a. Kapasitor pelat sejajar b. Kapasitor berbentuk bola c. Kapasitor silinder Kapasitor berdasar polaritas ada 2 : kapasitor polar ( elco ), dan kapasitor nonppolar ( kapasitor keramik, kapasitor polyester, kapasitor tantalum ) 5. Rangkaian kapasitor Rangkaian kappasitor ada 2 : SERI dan PARALEL. Seri dirumuskan : 1 1 1 1 = + + ... + , untuk parallel : C TOT = C1 + C 2 + ... + C n . C tot C1 C 2 Cn Rumus energy yang tersimpan di kapasitor adalah : 1 q2 1 1 W= = qV = CV 2 2 C 2 2 III. Metode Pembelajaran : Jig Saw, diskusi, Presentasi IV. Langkah - langkah Pembelajaran : A. Pertemuan 1 : Kegiatan Awal - Apersepsi - Siswa mendapat motivasi dari guru Kegiatan Inti Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat -
kebangsaan Siswa mencari informasi tentang gaya elektrostatik dan medan listrik
dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang gaya elektrostatik dan medan listrik dengan toleransi dan cinta damai Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi gaya elektrostatik dan medan listrik dengan jujur Kegiatan Akhir - post test B. Pertemuan 2 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mendapat informasi dari guru tentang gaya elektrostatik dan medan listrik dengan rasa ingin tahu Elaborasi 13
-
Siswa menyelesaikan masalah tentang gaya elektrostatik dan medan listrik dengan berani Konfirmasi - Siswa dengan bimbingan guru membahas penyelesaian masalah tentang gaya elektrostatik dan medan listrik dengan toleransi dan cinta damai Kegiatan akhir - post test C. Pertemuan 3 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat -
kebangsaan Siswa mengkaji literatur tentang gaya elektrostatik dan medan magnet
dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang gaya elektrostatik dan medan magnet -
dengan toleransi Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gaya elektrostatik dan medan magnet dalam kelompok jigsaw dengan
berani Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur - Siswa mendengarkan penegasan yang diberikan guru dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Siswa mendapatkan tugas dari guru D. Pertemuan 4 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat -
kebangsaan Siswa mengkaji literatur tentang Energi Potensial listrik, gaya/ medan listrik dan potensial listrik dengan senang membaca
Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang Energi Potensial listrik, gaya/ medan
14
listrik dan potensial listrik dengan toleransi - Siswa mempresentasikan hasil kajian dengan berani Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur - Siswa mendengarkan penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Penugasan E. Pertemuan 5 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur persamaan energi potensial listrik, gaya/ medan listrik dan potensisal listrik dengan senang membaca Elaborasi - Siswa menyelesaikan soal-soal dengan persamaan energi potensial listrik, gaya/ medan listrik dan potensisal listrik dengan jujur Konfirmasi - Siswa membahas penyelesaian soal melalui bimbingan guru dengan toleransi dan cinta damai Kegiatan akhir - Siswa mendapat informasi tugas rumah F. Pertemuan 6 Kegiatan awal - Apersepsi - Siswa mendapat motivasi dari guru dengan cinta damai Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi dalam kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mencari informasi tentang prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang prinsip kerja kapasitor keping sejajar dengan toleransi - Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan berani - Siswa menyelesaikan masalah tentang prionsip kerja kapasitor keping sejajar dengan berani Konfirmasi - Menyimpulkan hasil diskusi prinsip kerja kapasitor keping sejajar -
dengan jujur Siswa membahas penyelesaian masalah melalui bimbingan guru
15
dengan toleransi Kegiatan akhir - Post test G. Pertemuan 7 Kegiatan awal - Apersepsi - Siswa mendapat motivasi dari guru dengan cinta damai Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur tentang listrik statis dengan senang membaca Elaborasi - Siswa menyelesaikan soal-soal tentang listrik statis dengan berani - Siswa mempresentasikan penyelesaian soal dengan berani Konfirmasi - Siswa mendapatkan penegasan dari guru tentang penyelesaian masalah yang berhubungan dengan listrik statis dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Siswa mendapat informasi tugas rumah H. Pertemuan 8 - Ulangan harian tentang listrik statis V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, VI. Penilaian : - Teknik : tes tertulis - Bentuk : essay - Contoh Instrumen : 1. Sebuah bola berjari – jari 20 cm mempunyai muatan 100 C. Hitunglah besar potensial sebuah titik yang berjarak 30 cm dari permukaan bola?
Mengetahui Kepala MAN Pemalang
Pemalang , Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
(Nurkholis Indaka,S.Pd.) NIP.19790327 200501 1 005
16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 17 x 45 menit : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Kompetensi Dasar : 7.2 Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk teknologi Indikator : 1. Mendiskripsikan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik 2. Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus listrik dan muatan bergerak. 3. Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik I. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat mendeskripsikan induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan berani 2. Siswa dapat mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus listrik dan muatan bergerak dengan berani 3. Siswa dapat menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan peduli lingkungan II. Materi Ajar : 1. Induksi magnetik Persamaan untuk menentukan besar induksi magnet oleh kawat berarus disebut i.dl.Sinθ , dengan k adalah tetapan hokum Biot-Savart dirumuskan: dB = k r2 dan ſ adalah sudut anatar arah arus listrik yang melalui elemen dl. a. 2. Percobaan Oersted 3. Hukum Ampere 4. Medan listrik di sekitar kawat arus listrik (kawat lurus, melingkar, solenoida) Ada beberapa keadaan induksi magnet yaitu : a. Induksi magnet di sekitar kawat lurus panjang berarus dirumuskan : µ .i B = 0 dimana a adalah jarak titik ke kawat lurus panjang 2π .a b. Induksi magnet pada Pusat kawat melingkar dirumuskan : Ada 2 yaitu : µ .i Satu kumparan dirumuskan : B = 0 2.a
17
Sebanyak N buah kumparan dirumuskan : B = N .
µ 0 .i 2.a
, dimana a adalah
jari-jari lingkaran. c. Induksi magnet pada Solenoida dirumuskan : ada 2 yaitu untuk ditengah µ .i solenoid dirumuskan : B P = N . 0 , sedangkan untuk di ujung solenoid L 1 dirumuskan BQ = .B P 2 µ .i d. Induksi magnet pada Toroida dirumuskan : B = N . 0 2π .a 5. Gaya magnetik (gaya Lorentz) Arah gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah konduktor yang diletakkan dalam daerah medan magnet dapat ditentukan dengan kaidah telapak tangan kanan yang berbunyi sbb: “apabila tangan kanan dibuka dengan ibu jari menunjuk arah arus i dan keempat jari lain dirapatkan menunjuk arah induksi magnet B. maka arah telapak tangan menunjukkan arah gaya Lorentz”. Besar gaya Lorentz dirumuskan : F = B.i.L.Sinθ , dengan L adalah panjang konduktor, ſ adalah sudut apit arah arus i dengan arah medan magnet B. besar momen kopel dirumuskan : τ = N.i.B.A.Sinſ, dengan N adalah banyaknya lilitan loop, A adalah luas loop, serta ſ adalah sudut apit arah normal dengan arah medan magnet. Gaya Lorentz pada Dua Kawat Lurus Panjang berarus. Setelah dianalisa bila 2 kawat lurus panjang berarus yang searah maka dua kawat itu akan tarik – menarik, jika dua kawat berlawanan arah arus listriknya maka akan tolak – menolak. Dirumuskan gaya tarik atau gaya tolaknya sbb: F12 F21 = . L1 L2 Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan Listrik, besar gaya yang dialami partikel bermuatan yang bergerak memasuki medan magnet dirumuskan : F = q.v.B.Sinθ , dimana q adalah muatan listrik, v adalah kecepatan partikel, B adalah besar induksi magnet, serta ſ adalah sudut antara v dengan B.
III. Metode Pembelajaran
: Eksperimen dan diskusi
IV. Langkah Langkah Pembelajaran: A. Pertemuan 1 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi dalam
beberapa
kelompok
dengan
semangat
kebangsaan
18
-
Siswa mendapat informasi tentang percobaan Oersted dengan rasa ingin tahu
Elaborasi - Siswa melakukan percobaan Oersted dalam kelompok dengan kerja keras - Siswa mempresentasikan laporan percobaan Oersted dengan berani Konfirmasi - Siswa menarik kesimpulan dari percobaan Oersted dengan jujur Kegiatan akhir - Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan jujur - Post tes
B. Pertemuan 2 Kegiatan awal - Pre tes Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat kebangssaan - Siswa mengkaji literatur tetang induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan tetang induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan toleransi Konfirmasi - Siswa menarik kesimpulan tetang induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan jujur dan berani - Siswa mendapat penegasan dari guru tetang induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Siswa mendapat tugas rumah dari guru C. Pertemnuan 3 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa dibagi beberapa kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mendapat informasi tetang hukum Ampere dengan rasa ingin tahu Elaborasi
19
-
Siswa mendiskusikan tentang gaya magmetik pada kawat berarus listrik pada muatan bergerak dengan toleransi Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi dengan jujur dan berani Kegiatan akhir - Siswa mendapat tugas dari guru D. Pertemuan 4 Kegiatan awal - Apersepsi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur tentang medan listrik di sekitar kawat berarus (lurus, melingkar dan solenoida) dengan senang membaca Elaborasi - Siswa menyelesaikan permasalah tentang medan listrik di sekitar kawat berarus (lurus, melingkar dan solenoida) dengan berani Konfirmasi - Siswa membahas penyelesaian masalah tersebut melalui bimbingan guru dengan toleransi dan cinta damai Kegiatan akhir - Siswa mendapat tugas dari guru E. Pertemuan 5 Kegiatan awal - Appersepsi - Siswa mendapat motivasi Kegiatan inti Eksplorasi - Siswa mendapat informasi tentang gaya magnetic dengan rasa ingin -
tahu Siswa
dibagi
dalam
beberapa
kelompok
dengan
semangat
kebangsaan Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang penerapan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan toleransi Konfirmasi - Siswa mendapat penegasan dari guru tentang penerapan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti pada bel listrik atau motor listrik dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Siswa Mendapat tugas rumah dari guru
20
F. Pertemuan 6 - ulangan harian V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, kawat berarus, kompas VI. Penilaian : - Teknik : tes tertulis - Bentuk : essay - Contoh Instrumen
: 1. Induksi magnetic pada salah satu ujung solenoida yang panjangnya 50 cm dengan 1000 lilitan adalah 5. 10-5 Wb/m2. Berapakah kuat arus yang mengalir pada solenoida?
Mengetahui Kepala MAN Pemalang
Pemalang , Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd) NIP.19630517 199303 1 004
(Nurkholis Indaka,S.Pd.) NIP.19790327 200501 1 005
21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Pertemuan ke Alokasi Waktu Standar kompetensi
: Fisika : XII/1 : : 19 x 45 menit : 7. Menerapkan konsep konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi Kompetensi Dasar : 7.3. Memformulasikan konsep induksi faraday dan arus bolak balik serta penerapannya Indikator : 1. Menformulasikan konsep induksi elektromagnetik 2. Menarapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan transformator) 3. Menformulasikan konsep arus induksi dan GGL induksi 4. Menformulasikan konsep arus dan tegangan bolak balik I. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menformulasikan konsep induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu 2. Siswa dapat menerapkan konsep induksi elektromagnetik pada teknologi (misalnya generator dan transformator) dengan peduli lingkungan 3. Siswa dapat menformulasikan konsep arus induksi dan GGL induksi dengan rasa ingin tahu 4. Siswa dapat menformulasikan konsep arus dan tegangan bolak balik dengan rasa ingin tahu II. Materi Ajar : 1. induksi elektromagnetik dan arus bolak balik - induksi Faraday dan hukum lenz Hukum Faraday berbunyi : “ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan adalah sebanding dengan laju perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut”. Bila loop kawat terdiri dari N lilitan , maka
22
dΦ , dengan Φ = B. A.Cosθ ,dimana dt Φ adalah fluks magnet, B adalah besar induksi magnet, A adalah luas,
besarnya induksi adalah : ε = − N .
dan ſ adalah sudut apit antara B dengan arah normal. Bila laju perubahan fluks konstan terhadap waktu , maka besarnya ggl induksi (Φ − Φ 1 ) ∆Φ adalah : ε = − N . = −N. 2 , jadi factor-faktor yang (t 2 − t1 ) ∆t menyebabkan timbulnya ggl induksi pada kumparan adalah : 1. perubahan induksi magnet ( ∆B ) 2. perubahan luas bidang kumparan ( ∆A ) 3. perubahan orientasi bidang kumparan ( ∆ſ ) HUKUM Lenz, hokum Lenz menjelaskan tentang polaritas ggl induksi , karena dalam hokum Faraday polaritas ggl induksi tidak dijelaskan. Bunyi hokum Lenz : “polaritas ggl induksi selalu sedemikian sehingga arah arus induksi yang ditimbulkannya selalu melawan penyebab timbulnya ggl induksi atau arus induksi itu sendiri”. -
ggl dan arus induksi Bila suatu kawat lurus mdigerakkan dengan kelajuan tertentu memotong tegak lurus suatu medan magnet homogeny , maka antara ujung-ujung penghantar timbul beda potensial, yang disebut ggl induksi, dan dirumuskan : ε = − B.l.v , ε adalah ggl induksi, l adalah panjang kawat, B adalah induksi magnet, dan v adalah kecepatan gerak kawat. Bila kecepatan kawat tidak tegak lurus thdp medan magnet maka gunakan rumus : ε = − B.l.v.Sinθ , besarnya arus induksi yang ε − i.B.v mengalir adalah : iinduksi = = , dimana R adalah hambatan R R rangkaian tertutup.
-
generator dan transformator generator listrik adalah mesin yang dapat mengubah energy kinetic menjadi energy listrik, ada 2 bagian utama : STATOR dan ROTOR. Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan ada 2 generator : generator arus bolak-balik dan generator arus searah. Transformator/ trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah suatu teganagn AC tertentu ke tegangan AC lain yang diperlukan oleh beban listrik. Trafo ada 2 : trafo STEP UP dan trafon STEP DOWN , pada trafo berlaku rumus:
23
VS N S I P = = VP N P I S Pada trafo dikenal istiah efesiensi ( η ) merupakan perbandingan daya yang masuk(primer) dengan daya yang keluar(sekunder) dirumuskan : P V .I η = S × 100 0 0 atau ditulis η = S S × 100 0 0 PP V P .I P -
arus dan tegangan bolak balik
-
rangkaian RLC dan prinsip Resonansi
III. Metode Pembelajaran
: demonstrasi dan diskusi
IV. Langkah- Langkah Pembelajaran: A. Pertemuan 1 Kegiatan awal - Appersepsi - Siswa mendapat motivasi Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa
dibagi
dalam
beberapa
kelompok
dengan
semangat
kebangsaan - Siswa mendapat informasi tentang konsep induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu - Siswa mengamati demonstrasi guru tentang induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu Elaborasi - Siswa mendiskusikan hasil pengamatan melalui bimbingan guru dengan toleransi dan cinta damai Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil pengamatan dengan jujur dan berani - Siswa mendapat penegasan tentang konsep induksi elektromagnetik dari guru dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Post tes B. Pertemuan 2 Kegiatan awal 24
-
Siswa mendapat motivasi dari guru
Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa -
dibagi
dalam
beberapa
kelompok
dengan
semangat
kebangsaan Siswa mengkaji literatur tentang konsep induksi elektromagnetik
dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah di depan kelas melalui bimbingan guru dengan berani - Siswa menyelesaikan masalah dengan konsep induksi elektromagnetik dengan berani Konfirmasi - Siswa mendapat penegasan dari guru tentang konsep induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Siswa mendapat tugas rumah dari guru
C. Pertemuan 3 Kegiatan awal -
Appaersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa dibagi menjkadi beberapa kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang penerapan konsep induksi elektromagnetik pada generator dengan rasa ingin tahu - Siswa menggali informasi tentang konsep induksi elektromagnetik pada generator dengan senang membaca Elaborasi - Siswa mendiskusikan tentang penerapan konsep induksi elektromagnetik pada generator dengan toleransi - Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan berani Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan jujur 25
-
Siswa mendapat penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu
Kegiatan akhir -
Siswa mendapat tugas rumah dari guru
D. Pertemuan 4 Kegiatan awal -
Appersepsi
Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dengan semangat kebangsaan - Siswa mendapat penjelasan dari guru mengenai induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu Elaborasi - Siswa melakukan percobaan dengan transformator mengenai induksi elektromagnetik dengan kerja keras - Siswa mempresentasikan hasil percobaan dengan berani Konfirmasi - Siswa menyimpulkan hasil perconaan dengan jujur - Siswa mendapat penegasan dari guru mengenai induksi elektromagnetik dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir -
Siswa mendapat penugasan dari guru
E. Pertemuan 5 Kegiatan awal -
Pre tes
-
Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur tentang arus induksi dan ggl induksi dengan senang membaca - Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang arus induksi dan ggl induksi dengan rasa ingin tahu Elaborasi 26
-
Siswa menyelesaikan masalah tentang arus induksi dan ggl induksi
-
dengan berani Siswa membahas hasil penyelesaikan masalah dengan toleransi dan
cinta damai Konfirmasi - Post test Kegiatan akhir - Siswa mendapat tugas F. Pertemuan 6 Kegiatan awal -
Pre tes
-
Siswa mendapat motivasi
Kegiatan inti
Eksplorasi - Siswa mengkaji literatur tentang konsep arus dan tegangan bolak balik dengan senang membaca - Siswa mendapat informasi tentang konsep arus dan tegangan bolak balik dengan rasa ingin tahu - Siswa mendapat informasi tentang masalah yang berkaitan dengan resonansi dengan rasa ingin tahu Elaborasi - Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan arus dan tegangan bolak balik dengan berani - Siswa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan resonansi dengan berani Konfirmasi - Siswa mendapat penegasan dari guru dengan rasa ingin tahu Kegiatan akhir - Post tes G. Pertemuan 7 - ulangan harian mengenai induksi elektromagnetik dan arus bolak balik V. Alat/bahan/sumber belajar : Buku paket fisika, LKS, kawat berarus, magnet VI. Penilaian
: 27
- Teknik
: tes tertulis
- Bentuk
: essay
- Contoh Instrumen
:
1. Berapakah induksi magnetic di pusat kawat melingkar dengan jari – jari 10 cm dan arus 5 ampere? 2. Jelaskan prinsip kerja generator!
Mengetahui
Pemalang ,
Kepala MAN Pemalang
Guru Mata Pelajaran Fisika
(Drs.H.Lutfil Hakim, M.Pd)
(Nurkholis Indaka,S.Pd.)
NIP.19630517 199303 1 004
NIP.19790327 200501 1 005
28
Lampiran 17
KEMENTERIAN AGAMA ULANGAN MID SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM
: Fisika : XII (Dua belas) / IPA
HARI/TANGGAL JAM
a. Semua jawaban dikerjakan pada Lembar Jawab yang tersedia b. Tulis nomor pada kolom lembar jawab yang tersedia c. Gunakan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya
: :
NAMA : NO TES/ KELAS :
I. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat ! 1. 2.
3. 4.
5.
Sebuah gelombang berjalan transversal memiliki panjang gelombang 3 meter dan waktu periode getarnya 4 sekon, tentukanlah besar cepat rambat gelombang tersebut! Suatu gelombang merambat di suatu titik mempunyai persamaan lintasan Y = 4 Sin π ( 200 t – 4 x ) , dimana t dalam sekon dan x dalam meter, hitunglah : a. Kecepatan sudutnya b. Frekuensi dan periodenya c. Panjang gelombangnya Persamaan gelombang berjalan dalam suatu tali yang direntangkan adalah Y = 10 Sin 2π ( 100 t – 0,5 x ), dimana t dalam sekon dan x dalam meter. Hitunglah cepat rambat gelombang itu ! Dua buah mobil yaitu ambulan dan sedan sedang berpapasan, ambulan membunyikan sirine dengan frekuensi 640 Hz. Bila laju mobil masing-masing 14 m/s. Hitung besar frekuensi yang didengar orang di dalam mobil sedan tersebut ! ( cepat rambat bunyi di udara 334 m/s ) Taraf intensitas bunyi yang dihasilkan oleh percakapan seorang adalah 35 dB. Hitunglah besarnya taraf intensitas bunyi yang dihasilkan oleh 100 orang yang bercakap-cakap pada saat bersamaan ! (log 2 = 0,3010) --(www.rizky-catatanku.blogspot.com)--
Lembar jawab :
145
Lampiran 18 SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2009/2010
I.
1.
Mata Pelajaran : Fisika Program Studi : IPA Jumlah Soal : 45 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Essay Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada A, B, C, D dan E yang kalian anggap benar! Suatu gelombang berjalan mempunyai persamaan: Y = 6 sin π ( 4πt – 0,125πx ) cm. Jika t dalam sekon dan x dalam cm, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah… a. 4 cm s-1 b. 5 cm s-1 c. 6 cm s-1 d. 8 cm s-1 e. 16 cm s-1
E. 20 m s–1 5. Pada percobaan Melde diperoleh gelombang seperti tampak pada gambar berikut.
Jika panjang tali yang digunakan 1,5 m, maka panjang gelombang pada tali tersebut adalah … A. 0,6 m B. 0,8 m C. 1,5 m D. 2,5 m E. 3,8 m
2. Jika suatu gelombang memiliki frekuensi 50 Hz dan panjang gelombang 0,4 m maka cepat rambat gelombang sebesar … a. 10 m/s b. 20 m/s c. 25 m/s d. 30 m/s e. 35 m/s 3.
Suatu gelombang memiliki panjang gelombang 5 m dan cepat rambat 40 m/s. Frekuensi gelombang tersebut sebesar … a. 18 m/s b. 20 m/s c. 24 m/s d. 30 m/s e. 32 m/s
4.
Grafik gelombang transversal terlihat pada gambar:
Cepat rambat gelombang pada grafik di atas adalah … A. 1 m s–1 B. 3 m s–1 C. 4 m s–1 D. 10 m s–1
6.
Suatu gelombang stasioner mempunyai persamaan: y = 0,2 cos 5πx sin 10πt (y dan x dalam meter dan t dalam waktu). Jarak antara perut dan simpul yang berturutan pada gelombang ini adalah … A. 0,1 m B. 0,2 m C. 0,4 m D. 2,5 m E. 5 m
7.
Gelombang transversal merambat sepanjang tali AB. Persamaan gelombang di titik B dinyatakan sbb. : yB = 0,08 sin 20π (tA + 5x ) Semua besaran menggunakan satuan dasar SI. Jika x adalah jarak AB, perhatikan pernyataan berikut ! (1) gelombang memiliki amplitudo 4 cm (2) gelombang menempuh AB selama5 s (3) gelombang memiliki frekuensi 10 Hz (4) cepat rambat gelombang 5 m s–1 Diantara pernyataan di atas yang benar adalah … A. (1) dan (2)
1
B. (1), (2) dan (3) C. (1) dan (4) D. (2), (3) dan (4) E. (3) dan (4) 8.
9.
Pada tali yang panjangnya 2 m dan ujungnya terikat pada tiang ditimbulkan gelombang stasioner. Jika terbentuk 5 gelombang penuh, maka letak perut yang ke tiga dihitung dari ujung terikat adalah … A. 0,10 meter B. 0,30 meter C. 0,50 meter D. 0,60 meter E. 1,00 meter
Pada sebuah percobaan dengan tabung resonansi, ternyata bahwa resonansi pertama didapat bila permukaan air di dalam tabung berada 20 cm dari ujung atas tabung. Maka resonansi kedua akan terjasi bila jarak permukaan air ke ujung tabung itu adalah … A. 30 cm B. 40 cm C. 50 cm D. 60 cm E. 80 cm
10. Pipa organa tertutup A memiliki frekuensi nada atas pertama yang sama tinggi dengan frekuensi nada dasar pipa organa terbuka B. Jika dalam keadaan yang sama panjang pipa B = 20 cm, panjang pipa A adalah … A. 90 cm B. 60 cm C. 30 cm D. 15 cm E. 7,5 cm 11. Frekuensi nada atas pertama pipa organa terbuka A sama dengan frekuensi nada dasar pipa organa tertutup B. Jika panjang pipa A = 60 cm, maka panjang pipa B adalah … A. 10 cm B. 15 cm C. 20 cm D. 24 cm E. 30 cm 12. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada atas kedua dengan frekuensi x Hz, sedangkan pipa organa
tertutup B menghasilkan nada atas ketiga dengan frekuensi y Hz. Bila panjang, suhu dan jenis gas dalam kedua pipa organa sama, perbandingan y dengan x adalah … A. 7 : 6 B. 6 : 7 C. 5 : 5 D. 6 : 5 E. 5 : 7 13. Frekuensi nada pipa organa tertutup dipengaruhi oleh: (1) suhu (2) panjang pipa (3) massa pipa Yang benar adalah … A. (1) B. (1) dan (2) C. (2) D. (2) dan (3) E. (3) 14. Frekuensi nada atas kedua pipa organa terbuka sama dengan frekuensi nada atas pertama sebuah pipa organa tertutup yang ditiup bergantian pada suhu sama.Perbandingan panjang pipa organa terbuka dengan panjang pipa organa tertutup tersebut adalah … A. 4 : 1 B. 2 : 1 C. 1 : 1 D. 1 : 2 E. 1 : 4 15. Dari pernyataan berikut ini: (1) P mendekati S yang diam (2) S mendekati P yang diam (3) P dan S saling mendekati (4) S dan P bergerak dengan kecepatan sama Jika P (pendengar) mendengar bunyi dengan frekuensi lebih tinggi dari frekuensi yang dikeluarkan S (sumber), maka pernyataan yang benar adalah … A. (1), (2) dan (3) saja B. (1), (2), (3) dan (4) C. (1) dan (3) saja D. (1) dan (4) saja E. (2) dan (4) saja 16. Seseorang berdiri di pinggir jalan, sebuah mobil bergerak menjauhi orang tadi dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan klakson yang berfrekuensi 400 Hz. Jika cepat rambat
2
bunyi di udara pada saat itu 380 m/s. maka frekuensi klakson yang didengar oleh orang tadi adalah .... A. 340 Hz B. 360 Hz C. 380 Hz D. 400 Hz E. 420 Hz 17. Intensitas bunyi mesin jahit yang sedang bekerja adalah 10–9 W m–2. Jika intensitas ambang bunyi adalah 10–12 W m–2, maka taraf intensitas bunyi dari 10 mesin jahit yang sedang bekerja bersama-sama adalah … A. 400 dB B. 300 dB C. 40 dB D. 30 dB E. 3 dB 18. Seberkas cahaya jatuh tegak lurus mengenai 2 celah yang berjarak 0,4 mmm. Garis terang tingkat ke-3 yang dihasilkan pada layar berjarak 0,5 mm dari terang pusat. Bila jarak layar dengan celah adalah 40 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut adalah … A. 1,0 × 10–7 m B. 1,2 × 10–7 m C. 1,7 × 10–7 m D. 2,0 × 10–7 m E. 4,0 × 10–7 m 19. Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan lainnya. Jika jarak layar dengan celah 1 m dan jarak garis terang pertama dari terang pusat 1,5 mm, maka panjang gelombang cahaya adalah … A. 4,5×10–3 m B. 4,5×10–4 m C. 4,5×10–5 m D. 4,5×10–6 m E. 4,5×10–7 m 20. Dua buah muatan masing-masing 5 C dan 4 C berjarak 3 m satu sama lain. Jika diketahui k = 9 × 109 Nm2C–2 , maka besar gaya Coulomb yang dialami kedua muatan adalah … A. 2 × 109 N B. 60 × 109 N C. 2 × 1010 N D. 6 × 1010 N E. 20 × 1010 N 21. Dua muatan Q1 dan Q2 tolak-menolak
dengan besar gaya sebesar F jika jarak pisah antar muatan R, maka … A. Gaya tolak menjadi 2F jika kedua muatan menjadi dua kali semula. B. Gaya tolak menjadi 4F jika kedua muatan menjadi dua kali semula. C. Gaya tolak menjadi 4F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. D. Gaya tolak menjadi 2F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. E. Gaya tolak tetap F jika jarak antar muatan menjadi dua kali semula. 22. Jarak dua muatan A dan B adalah 4 m. Titik C berada di antara kedua muatan berjarak 1 m dari A. Jika QA =–300 µC, QB= 600 µC. N m2 C–2, maka besar kuat medan di titik C pengaruh dari kedua muatan adalah … A. 9 × 105 N C–1 B. 18 × 105 N C–1 C. 33 × 105 N C–1 D. 45 × 105 N C–1 E. 54 × 105 N C–1 .
23. Dua buah muatan masing-masing q1 = 32 µC dan q2 = -214 µC terpisah sejauh x satu sama lain seperti gambardi atas. Bila di titik P yang berjarak 10 cm dari q2 resultan kuat medan listriknya = nol. Maka besar x adalah .... A. 20 cm B. 30 cm C. 40 cm D. 50 cm E. 60 cm 24. Gambar di bawah ini adalah bola A dan bola B yang sama besar, memiliki muatan sama dan sejenis.
Titik yang kuat medannya nol adalah … A. P Q B. Q C. R S T
3
D. S E. T 25. Titik A terletak dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik A= 0,5 N C. Jika di titik A diletakkan benda bermuatan listrik 0,25 C, maka pada benda tersebut bekerja gaya Coulomb sebesar … A. 0,125 N B. 0,25 N C. 0,35 N D. 0,40 N E. 0,70 N 26. Dua keping logam yang sejajar dan jaraknya 0,5 cm satu dari yang lain diberi muatan listrik yang berlawanan (lihat gambar) hingga beda potensial 104 volt. Bila muatan elektron adalah 1,6 × 10–19 C, maka besar dan arah gaya coulomb pada sebuah electron yang ada di antara kedua keping adalah …
A. 0,8 × 10–7 N, ke atas B. 0,8 × 10–7 N, ke bawah C. 3,2 × 10–7 N, ke atas D. 3,2 × 10–7 N, ke bawah E. 12,5 × 10–7 N, ke atas 27. Tabel di bawah ini menunjukkan besaran-besaran pada kapasitas plat sejajar.
Kapasitor yang memiliki kapasitas terbesar ialah … A. C1 B. C2 C. C3 D. C4 E. C5
Arah B dan I yang benar diperlihatkan pada gambar … A. (1), (2) dan (3) B. (1), (2), (3) dan (4) C. (1) dan (3) D. (2) dan (4) E. (4) saja 29. Kawat lurus yang panjang menembus tegak lurus bidang kertas (A). Titik P berada pada jarak R dari kawat itu seperti tampak pada gambar. Bila kawat dialiri arus I dengan arah dari bawah ke atas, maka arah induksi magnetik B di titik P adalah …
A. tegak lurus bidang A arah ke bawah B. tegak lurus bidang A arah ke atas C. menuju ke P D. menyinggung lingkaran dengan jarijari R di P arah ke belakang E. menyinggung lingkaran dengan jarijari R di P arah ke depan 30. Titik P dan titik Q masing-masing berada pada jarak 5 cm dan 20 cm dari sebuah kawat lurus panjang berarus listrik 10 A di udara. Nilai perbandingan antar induksi magnetik di titik P dan di titik Q adalah … A. 1 : 4 B. 4 : 1 C. 1 : 16 D. 16 : 1 E. 2 : 5
28. Gambar-gambar berikut ini untuk menunjukkan arah medan magnetik B yang timbul disekitar penghantar berarus listrik.
4
31. Perhatikan gambar :
Jika l = kawat panjang, A = luas bidang datar tegak lurus I . Titik N berada pada bidang A berjarak 1 cm dari l. Kawat l dialiri arus i = 50 ampere ke atas. Besar induksi magnetik di B … –2 –2 A. 10 weber m –3 B. 10 weber m–2 C. 10–4 weber m–2 D. 10–5 weber m–2 E. 10–6 weber m–2
Sebuah rangkaian kawat logam KLMN dengan hambatan R = 2 ohm, berada dalam medan magnet 2 Wb m–2. Bila batang logam panjang AB = 30 cm digerakkan sehingga arus listrik mengalir dari L ke M melalui R sebesar 600 mA, kawat AB digerakkan dengan laju … A. 0,6 m s–1 ke kanan B. 0,6 m s–1 ke kiri C. 3,6 m s–1 ke kanan D. 2 m s–1 ke kanan E. 2 m s–1 ke kiri 35.
32. Sebuah kawat lurus yang panjang berarus listrik 10 A. Sebuah titik berada 4 cm dari kawat. Jika µ0 = 4 × 10–7 wb/Amp.m, maka kuat medan magnet dititik tersebut adalah … A. 0,5 × 10–4 weber m–2 B. 1,0 × 10–4 weber m–2 C. 3,14 × 10–4 weber m–2 D. 4,0 × 10–4 weber m–2 E. 5,0 × 10–4 weber m–2 33. Untuk gambar di bawah ini, pernyataan yang benar adalah …
Pada gambar di bawah, B = induksi magnet homogen. Apabila kawat PQ bergerak memotong tegak lurus medan magnet, maka arus listrik yang mengalir melewati hambatan 20 ohm adalah … A. 0,03 A menuju P B. 0,03 A menuju Q C. 0,60 A menuju P D. 3,00 A menuju Q E. 3,00 A menuju P 36.
. A. Arus yang lewat titik A ke atas, kutub U kompas menyimpang ke kiri B. Arus yang lewat titik A ke atas, kutub S kompas menyimpang ke kanan C. Arus yang lewat titik A ke bawah, kutub U kompas menyimpang ke kanan D. Arus yang lewat titik A ke bawah, kutub S kompas menyimpang ke kanan E. Arus yang lewat titik A ke bawah, kutub S kompas tidak menyimpang 34.
Perhatikan gambar berikut !
Kawat AB panjang 40 cm digerakkan dalam medan mag net homogen B = 10–2 tesla dengan kecepatan 20 m s–1. Bila hambatan seluruh rangkaian AB = 5 ohm, maka besar dan arah gaya Lorentz yang bekerja pada kawat AB adalah … A. 2,4 × 105 N , arah ke kiri B. 6,4 × 105 N , arah ke kanan C. 6,4 × 105 N , arah ke kiri D. 3,2 × 105 N , arah ke kanan E. 3,2 × 105 N , arah ke kiri
37. Data spesifik dua buah generator tertera dalam tabel di bawah ini
Jika kedua generator berputar dengan frekuensi yang sama, maka
5
perbandingan GGL maksimum generator A dan B adalah … A. 5 : 3 B. 5 : 1 C. 1 : 2 D. 1 : 3 E. 1 : 5 38.
Gambar tayangan pada osiloskop saat dihubungkan dengan aki tampak seperti gambar nomor … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)
II. Essay 1. Pada permukaan danau terdapat dua buah gabus yang terpisah satu dengan lainnya sejauh 60 cm. Keduanya turun naik bersama permukaan air dengan frekuensi 2 getaran per detik. Bila salah satu gabus berada di puncak gelombang yang lainnya berada di dasar gelombang, sedangkan di antara kedua gabus terdapat satu bukit gelombang. Tentukan cepat rambat gelombang pada permukaan danau ! 2. Sebuah kereta api bergerak melewati stasiun Padalarang dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirine dengan frekuensi 2000 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, berapakah frekuensi bunyi yang didengar oleh pengamat yang diam di stasiun ketika kereta itu : a. Mendekati stasiun b. Menjauhi stasiun 3.
39.
Pada grafik tegangan bolak balik terhadap waktu di bawah ini menyatakan bahwa …
4 cm
A
B 240 V
Gambar di atas menunjukkan konduktor keeping sejajar yang dimuati oleh baterai 240 V. Kedua keeping berada dalam vakum. Tentukan besar dan arah kuat medan listrik di antara kedua keeping tersebut !
40. Rangkaian R-L seri dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik seperti pada gambar di bawah.
Berdasarkan data-data pada gambar, maka reaktansi induktif adalah … A. 40 Ω D. 80 Ω B. 50 Ω E. 100 Ω C.60 Ω
4. Seutas kawat lurus membentang dengan arah timur barat. Kawat memiliki massa per satuan panjang 0.175 g/m dan berarus i. Pada kawat bekerja medan magnetic 0,40 T dengan arah ke utara.Jika gaya magnetic digunakan untuk mendukung berat kawat dan g = 10 m/s2, tentukan besar i! 5. Sebuah trafo step-down dengan efisiensi 80% mengubah tegangan 1000 V menjadi 200 V. Trafo ini dihubungkan dengan lampu 220 V 40 W. Berapa kuat arus pada kumparan primer tersebut ?
6
7
DEPARTEMEN AGAMA SOAL ULANGAN SEMESTER GASAL Mata Pelajaran
: Fisika
Tanggal
:
Kelas
:X
Waktu
: 120 menit
A. Pilihan Ganda 1. Disajikan data sebagai berikut : 1. panjang 2. Suhu 3. waktu 4. massa 5. Massa jenis Yang merupakan besaran pokok adalah…. a. 1, 2, 3, 4, 5 b. 1, 2, 3, dan 4 c. 1, 2, 3 saja d. 1, 2, 4 saja e. 5 saja Jawab : B 2.
Perhatikan Tabel di bawah ini : Besaran Satuan 1. Luas m2 m3 2. Volume m2/s 3. kecepatan m/s2 4. percepatan 5. Gaya kg m/s2 Pasangan Besaran satuan dari tabel diatas betul kecuali….. a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 Jawab : C
3.
Disajikan besaran dan simbol dimensi sebagai berikut : Besaran Dimensi Panjang L Waktu T Massa M Kuat arus I Suhu θ Dari data diatas jika F = m x a, maka rumus dimensi dari F adalah….. a. MLT-3 d. ML-1T-2 b. MLT-2 e. LT-1 -1 c. MLT Jawab : B
152
4.
Diperlihatkan gambar dibawah ini,. 4 cm
0
5cm
6cm
5
10
Panjang suatu benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitiannya 0,05 mm). Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah …. a. 42,40 mm b. 43,50 mm c. 43,60 mm d. 48,40 mm e. 48,50 mm Jawab : D 5.
Ditunjukkan gambar dibawah ini
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu permukaan balok adalah 155,25 cm dan 46,32 cm, maka luas permukaan balok tersebut berdasarkan aturan angka penting adalah…. a.7191,18 cm² b.7191,2 cm² c. 7191 cm² d. 7190 cm² e. 720 cm² Jawab : C 6.
Diantara satuan-satuan berikut yang dapat menyatakan suatu besaran vector adalah … a. liter / sekon d. derajat celsius b. jam e. meter kubik c. meter/menit jawab : C
7.
Ani berjalan ke Barat sejauh 40 meter dan berbelok ke Selatan sejauh 30 meter, maka resultan perpindahan Ani adalah …. a. 8 m b. 10 m c. 50 m d. 70 m e. 80 m 153
Jawab : C 8.
Dua buah vector A dan B besarnya 20 dan 10 satuan. Jika sudut antara kedua vector itu adalah 60o , maka besar dari A - B adalah …. a. 10 b. 10 3 c. 15 d. 20 e. 20 3 Jawab : B
9.
Jika besar vector A, B, dan C masing-masing 24, 7, dan 25 satuan dan A + B = C, maka sudut antara A dan B adalah ….. a. 0 b. 30 c. 45 d. 60 e. 90 Jawab : E
10.
Ada Tiga vector gaya F1, F2, dan F3 masing-masing besarnya 20 N, mempunyai titik pangkal di O. besarnya resultan ketiga vector tersebut adalah …. a. 0 N F2 b. 15 N c. 20 N d. 25 N F1 e. 30 N 600 300
Jawab : A F3 11.
Grafik hubungan antara kecepatan dan waktu yang menggambarkan gerak lurus benda ditunjukan pada gambar. V
6
0
5
Kecepatan rata-rata benda dari t = 0 sampai dengan t = 5 adalah….m/s 154
a. 4,0 b.4,8 c. 5,4 d.6,2 e. 6,4 Jawab : B 12.
13.
Tampak sebuah mobil dibawah ini
Mobil tersebut mengalami percepatan konstan 3,2 m/s² dari keadaan diam. Ketika mobil telah menempuh jarak 40 m, maka laju mobil adalah …. a. 12,5 m/s b. 16 m/s c. 64 m/s d. 128 m/s e. 144 m/s Jawab : B Dari grafik kecepatan terhadap waktu berikut, jarak yang ditempuh benda selama mengalami perlambatan adalah …. A. 150 m B. 100 m C. 75 m D. 50 m E. 37,5 m
30
0
10
20
30 Jawab : A
14.
Perhatikan gambar di bawah ini : F
15.
m1
Gaya (F) sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang massanya m1 menyebabkan percepatan m1 sebesar 8 m/s. jika F bekerja pada benda yang bermassa m2 maka percepatan yang ditimbulkannya adalah 2 m/s. jika F bekerja pada benda bermassa m1+m2, maka percepatan benda ini adalah…. a. 1,2 b. 1,6 c. 2,4 d. 3,0 e. 3,6 Jawab : B Diperlihatkan 3 buah balok . A
B
C
F 155
Balok A, B, dan C terletak pada bidang datar yang licin. Jika massa A = 5 kg, massa B= 3 kg, massa C = 2 kg, dan F = 10 N, maka perbandingan besarnya tegangan tali antara A dan B dengan besarnya tegangan tali antara A dan C adalah…. a. 5 : 3 b. 8 : 5 c. 1 : 1 d. 5 : 8 e. 3 : 5 Jawab : D 16.
Sebuah benda berubah gerak secara beraturan dari kecepatan 2 m/s sampai diam jarak yang dicapai adalah 1 m. gerak benda itu dapat ditunjukkan oleh gerafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) V(m/s)
V(m/s)
A
B
2
0
2
0
1
V(m/s)
C
1
2
0 1
V(m/s)
D
2
E
Jawab : D
17.
0
Perhatikan grafik di 1bawah ini :
Yang berlaku untuk gerak lurus berubah beraturan adalah grafik nomor … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) 156
E. (5) Jawab : E 18.
Gerak suatu benda digambarkan dengan grafik kedudukan terhadap waktu (t) seperti gambar di bawah ini.
Bagian grafik yang menunjukkan benda dalam keadaan diam adalah bagian … A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5) Jawab : C 19.
Suatu benda jatuh dari ketinggian tertentu. Apabila gesekan benda dengan udara diabaikan, kecepatan benda pada saat menyentuh tanah ditentukan oleh … A. massa benda dan ketinggiannya B. percepatan gravitasi bumi dan massa benda C. ketinggian benda jatuh dan gravitasi bumi D. waktu jatuh yang diperlukan dan berat benda E. kecepatan awal benda dan gravitasi bumi Jawab : C
20.
. h 1/2 h’
Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah, setelah sampai ditanah kecepatannya 10 m/s, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai ketinggian ½h dari tanah (g = 10 m/s-2) adalah…. sekon a. ½ 2 d. 5 157
e. 5 2
b. 1 c. 2
Jawab : A 21.
sebuah roda sepeda yang memiliki jari-jari 26 cm diputar melingkar beraturan. Kelajuan linier pentil pada roda tersebut 13 m/s, maka kecepatan sudutnya …… a. 25 rad/s d. 100 rad/s b. 50 rad/s e. 125 rad/s c. 75 rad/s Jawab : B
22.
Sebuah elevator massanya 450 kg bergerak vertical ke atas dari keadaan diam dengan percepatan konstan sebesar 2 m/s2.Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka besar tegangan tali penahan elevator adalah …. a. 5100 N d. 5400 N b. 5200 N e. 5500 N c. 5300 N Jawab : D
23.
30
Sebuah benda yang massanya 2 kg terletak pada bidang miring kasar, seperti terlihat pada gambar, jika koefisien gesekan kinetis bidang 0,2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 , maka benda akan bergerak kebawah dengan percepatan ….. a. √3 m/s2 b. (1 - √3) m/s2 c. (2 - √3) m/s2 d. (5 - √3) m/s2 e. (10 - √3) m/s2 Jawab : D 24.
Grafik di bawah adalah merupakan grafik gerak lurus berubah beraturan dipercepat. V (m/s)
40 6
4s
T(s)
Jarak yang ditempuh selama 4 sekon adalah…. a. 24 m b. 44 m 158
c. 64 m d. 76 m e. 92 m Jawab : E 25.
Dua roda A dan B seperti gambar berikut.
20cm A
15cm
B
Jika roda B berputar 60 putaran tiap menit. Maka kecepatan sudut roda A adalah …. a . 2 π /3 rad/s b. 3 π /4 rad/s c. π rad/s d. 4 π /3 rad/s e. 3 π /2 rad/s Jawab : E 26.
Sebuah benda berputar terhadap suatu poros tetap, sebuah partikel pada benda yang berjarak 0,5 m dari pusat putaran ikut berputar dengan kecepatan sudut 3 rad/s. kecepatan linier partikel pada jarak itu adalah… a. 1,5 m/s b. 2 m/s c. 2,5 m/s d. 3 m/s e. 3,5 m/s Jawab : A
27.
Sebuah kincir air yang bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 4m, dalam waktu 2 sekon mengalami perpindahan sudut sebesar 1/6 putaran. Periode gerak kincir air adalah… a. 4 sekon b. 8 sekon c. 12 sekon d. 16 sekon e. 20 sekon. Jawab : C
28.
Sebuah benda bergerak melingkar beraturan pada kelajuan linier 1,2 m/s dengan jari-jari lintasan 1,8 m. percepatan sentripetal yang dialami benda adalah …. a. 0,8 m/s2 b. 1,0 m/s2 c. 1,2 m/s2 d. 1,4 m/s2 159
e. 1,6 m/s2 Jawab : A 29.
Perhatikan gambar berikut : B
A
Kecepatan angular roda A adalah 10 rad/s. jika RA : RB = 2 : 1 , maka kecepatan angular pada roda B adalah a. 5 rad/s b. 10 rad/s c. 20 rad/s d. 40 rad/s e. 80 rad/s Jawab : C 30.
Roda A yangjari-jarinya 4 cm bersinggungan dengan roda B yang jari-jarinya 10 cm. roda B dihubungkan dengan Roda C yang jari-jarinya 3 cm melalui sebuah sabuk. Roda D yang jari-jarinya 12 cm dipasang sepusat dan melekat dengan roda C. apabila roda A diputar searah jarum jam dengan kecepatan sudut 15 rad/sekon, maka kelajuan linier roda D dan arah putarannya adalah …. a. 120 cm/s searah jarum jam b. 240 cm/s berlawanan jarum jam c. 360 cm/s searah jarum jam d. 480 cm/s berlawanan jarum jam e. 600 cm/s searah jarum jam. Jawab : B
31.
Penumpang sebuah mobil yang dihentikan secara tiba-tiba akan terpelanting ke depan. Hal ini disebabkan oleh…. a. gaya berat penumpang b. gaya dorong mobil c. sifat aksi dan reaksi d. gaya tarik bumi e. sifat kelembaman massa Jawab : E
32.
Pada gambar dibawah ini, pasangan gaya aksi dan reaksi adalah …
160
A. T2 dan T3 B. T2 dan T1 T2 C. T1 dan W D. T1 dan T3 T1 E. T2 dan W Jawab : A 33.
Sebuah benda yang masanya 5 kg diikat pada tali berputar dalam bidang vertical dengan jari-jari 1,5m . jika kecepatan sudut tetap 2 rad/sekon, maka tegangan tali pada saat benda di titik terendah adalah…. a. 20 Newton b. 30 Newton c. 40 Newton d. 50 Newton e. 80 Newton Jawab : E
34.
Suatu benda bermassa 5 kg, diikat pada ujung seutas tali yang panjangnya 90 cm. ujung yang lain diputar dengan kelajuan linear tetap sebesar 3 m/s, sehingga benda menempuh lintasan melingkar vertical. Tegangan maksimun tali adalah ….. a. 1,0 N b. 32,4 N c. 50,0 N d. 65,6 N e. 99,0 N Jawab : E
35.
Sebuah balok yang beratnya 75 N berada diatas lantai. Agar balok bergerak beraturan diperlukan gaya herisontal 30 N, koefisien gesekan antara balok dan lantai adalah … a. 0,04 b. 0,25 c. 0,40 d. 0,50 e. 1,00 Jawab : C
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebidang tanah mempunyai panjang dan lebar masing-masing 12,25 meter dan 10,1 meter. Berdasar aturan angka penting, Berapakah luas tanah tersebut? 2. Perhatikan gambar di bawah ini ! F2 = 3 N
R 161
F1 = 5 N Jika kedua gaya tersebut membentuk sudut 600 . Hitunglah resultan gayanya! 3. Sebuah kereta bergerak dengan kelajuan tetap 72 km/jam. a. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 12 km? b. Berapa jauh jarak yang ditempuh dalam 10 menit? 4. Benda A dan benda B masing-masing massanya 10 kg dan 5 kg, berada pada bidang miring kasar dengan koefisien gesekan kinetis 0,2 seperti gambar di bawah. Tentukan percepatan gerak benda tersebut ketika meluncur ke bawah! ( sin 37 = 0,6 cos 37 = 0,8 dan g = 10 m/s2)
B 370 A 5. Suatu titik melakukan gerak melingkar beraturan sehingga tiap menit membuat 300 putaran.
Jika jari-jari lintasan 4 cm, hitung percepatan sentripetalnya!
1. L = p x l = 12,25 x 10,1 = 124 m3 2.
R= R=
R = 7 Newton 3. Lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 12 km : 72 km/jam = 20 m/s ∆t = = = 600 s = 10 menit 4. ∑ F = m.a WA cosα + WB sinα – fs = mB.a m.g. cosα + m.g. sinα – µk.N = mB.a mA.g. cosα + mB.g. sinα – µk.mB.g.cos α = mB.a 100 . 0,8 + 50 . 0,6 – 0,2.50.0,8 = 5.a 162
80 + 30 – 8 = 5a 102 = 5a a = 50,4 m/s2 5. as = v2/R = ω2.R = (10п)2.4.10 -2 = 4п2 m/s2
163
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.10 No.
Tanda tangan
NAMA
1 AGUS SUBEKTI
1…………………………….
2 AJENG FITRIANA 3 ANIKMATUL . H
2……………………………. 3…………………………….
4 ARI ROHMATUL. A 5 AULIA MUZAFAROH
4……………………………. 5…………………………….
6 CITRA AYU AMANDA 7 DHIYA
NISWAH
6……………………………. 7…………………………….
8 DWI FITRI INAYAH 9 ERA HANDINI
8……………………………. 9…………………………….
10 FAIZATUL L.M 11 FEBI AYU .N
10……………………………. 11…………………………….
12 HAMZAH 13
HERY VERDIANSYAH
12……………………………. 13…………………………….
14 INDAH WAHYU. W 15 ISTI BAROKAH
14……………………………. 15…………………………….
16 KHAMDIYAH 17 KUSRIYATUN 18
16……………………………. 17……………………………. 18…………………………….
LILIH LUCKYTANINGSIH
19 LULU FAIQOH
19…………………………….
20 M. SYARIPUDIN 21 MELANI DWI.M 22
20……………………………. 21……………………………. 22…………………………….
M. LUKMAN ARIFIN
23 M. IRHAMNA
23…………………………….
24 NAELUL FAIZAH 25
NOK ROHASIH DANAR
24……………………………. 25…………………………….
26 NUR HIDAYAH 27 NURMAN IRSYAD
26……………………………. 27…………………………….
28 PIPIT SETIYANI 29 RANI SORAYA
28……………………………. 29…………………………….
30 REZA TRI. O 31 RIZKI AJI. S 32
30……………………………. 31……………………………. 32…………………………….
SAHRUL ROMADHON
33 SILMI MEGA AYU
33…………………………….
34 SITI ROHIMATUN 35 SUNARYO
34……………………………. 35…………………………….
36 TRI BUDI .U 37
UMAR KURNIAWAN
36……………………………. 37…………………………….
38 WAROHMAH 39 YOGA SULISTYA.P
38……………………………. 39…………………………….
40 ZAHROTUL 41 M. ROZIKIN NILAI BATAS TUNTAS
KET.
40……………………………. 41…………………………….
75
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Nilai
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.9 No.
Tanda tangan
NAMA
1 AGUS SETIAWAN
1…………………………….
2 ARSY DITA. R 3 ANIGA AL GHIFARI
2……………………………. 3…………………………….
4 AULIA IRFA MAYANI 5
CHUSNUL KHOTIMAH
6
DEWI RAKHMAWATI
7 DIYAH . A.A
4……………………………. 5……………………………. 6……………………………. 7…………………………….
8 ENDAH LARASATI 9 FAISAL SYAYUDA
8……………………………. 9…………………………….
10 FATKHUDIN YUSUF 11 HAMIM JAZULI
10……………………………. 11…………………………….
12 HERMANTO 13
INDAH UUT NURUL.H.I
12……………………………. 13…………………………….
14 ISNAN HANIF.M 15 KHOEUNNISA
14……………………………. 15…………………………….
16 KUSMIATI 17 LILI AMIFAH 18
16……………………………. 17……………………………. 18…………………………….
LUKMANUL HAKIM
19 M. SYAFIQ . N
19…………………………….
20 MEIDA PURWATI 21 MELA YUNITA
20……………………………. 21…………………………….
22 M. RUSLI KHAMIM 23 M. AFIT KHOMSANI 24
22……………………………. 23……………………………. 24…………………………….
M. RIZA ADRIANSYAH
25 NAYLA FAQIH
25…………………………….
26 NOFAL ULINUHA 27 NUR FAUZIYAH 28
26……………………………. 27……………………………. 28…………………………….
NUR LAILA FAUZIYAH
29 PARIDLOTUN .KH
29…………………………….
30 REVIANA .T.O 31 RIYANTO
30……………………………. 31…………………………….
32 SIGIT DARMAWAN 33 SITI NUR AZIZAH
32……………………………. 33…………………………….
34 SULKHAN KHADZIK 35 TOLANI
34……………………………. 35…………………………….
36 ULFATUN RIZKIYAH 37 WARDATUNNISA
36……………………………. 37…………………………….
38 YESI GITA. M.S 39 ZAHRA RAHMA.S
38……………………………. 39…………………………….
40 BAYU GALIH
40……………………………. Pemalang,
NILAI BATAS TUNTAS
KET.
Mei 2011
75 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Nilai
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.8 No.
Tanda tangan
NAMA
1 AGUS AFANDI
1…………………………….
2 AINUL MARDIYAH 3 ANDI IRAWAN
2……………………………. 3…………………………….
4 AQILATUL .M 5 ATHI' .F. KH
4……………………………. 5…………………………….
6 BURHAN YANUAR 7 DEWI AYU . N
6……………………………. 7…………………………….
8 DINI SYARIFAH 9 ELSA GIGIH. G 10
12
8……………………………. 9……………………………. 10…………………………….
FAIQOH HARDIYANTI
11 FATKHURIDHO
11……………………………. 12…………………………….
HALIMATUS SA'DIYAH
13 HERA LESTYANI
13…………………………….
14 INDAH NOVI. F 15 ISMI ULWIYAH 16
14……………………………. 15……………………………. 16…………………………….
KARINA MURBARANI.A
17 KURNIAWAN
17…………………………….
18 LIHAYATI 19 LUKMAN IMAN. S
18……………………………. 19…………………………….
20 M. SYAEFUDIN 21 MEILINDA FAIZAH
20……………………………. 21…………………………….
22 M. EKO PROBO 23 MUFIDLATUL. KH
22……………………………. 23…………………………….
24 M. NURHIDAYAT 25 MUTIARA 26
24……………………………. 25……………………………. 26…………………………….
NISFAH KHOIROTUN KH
27 NUR FAUZIN
27…………………………….
28 NUR KHIKMAH 29 RAGIL KESUMA. W
28……………………………. 29…………………………….
30 RETNO WATI 31 RIWANTO
30……………………………. 31…………………………….
32 SAFITRI EKA P.S 33 SAMSUL MA'ARIF 34
32……………………………. 33……………………………. 34…………………………….
SIDQIYYATU RIZQIYAH
35 SITI MUFRODAH
35…………………………….
36 SULKHAH ZAHRO 37 TITOE TENNISIA
36……………………………. 37…………………………….
38 UGET. A 39 WAHYU .U
38……………………………. 39…………………………….
40 YENI RIZA. S 41 YUSUF SAPUTRA NILAI BATAS TUNTAS
KET.
40……………………………. 41…………………………….
75
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Nilai
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.7 No.
Tanda tangan
NAMA
1 AGIL GIVARI
1…………………………….
2 AHMAD WILDAN. T 3 AMRULLAH INDANA.
2……………………………. 3…………………………….
4 ANTIKA PERMATA .H 5
ASWIN DWI PRASETYO
4……………………………. 5…………………………….
6 BAHRIATUL ULUM 7 DEVI SUSANTI
6……………………………. 7…………………………….
8 DIMAS WISNU. B 9 ELISATUL KARIMAH
8……………………………. 9…………………………….
10 FAINI MAISAROH 11 GIGIH GIO ARINDO 12
10……………………………. 11……………………………. 12…………………………….
HENY PURWANINGSIH
13 RIMA AJI ARTI
13…………………………….
14 IRCHAM KHAFIZIN 15 KAMILATUN . M
14……………………………. 15…………………………….
16 KUKUH PRASTIO 17 LICKA OKTAVIANI. K
16……………………………. 17…………………………….
18 LUCKY BAIHAKI 19 M. SAEVI AENUN. N
18……………………………. 19…………………………….
20 MAYA ARUM SARI 21 MISNUR ZAKIYAH
20……………………………. 21…………………………….
22 MUDRIKAH 23 M. NUR ALIM. A
22……………………………. 23…………………………….
24 MUTIARA 25 NIKEN NOVIANA. R
24……………………………. 25…………………………….
26 NUR AMALIA 27
NUR DIAH ISTIQOMAH
26……………………………. 27…………………………….
28 OKTIANA. N 29 QURROTUN NISA 30
28……………………………. 29……………………………. 30…………………………….
RESTU MARHAENINGTYAS
31 RISKIANTI
31…………………………….
32 SAEPUDIN 33 SHOFATUN ROHMAH
32……………………………. 33…………………………….
34 SITI MAGHFIROH .N.I 35 SULISTIAWAN
34……………………………. 35…………………………….
36 TITI RESMIASIH 37 UFIE NADHIMA
36……………………………. 37…………………………….
38 VILIA DEVIASTRIANA 39 YAYU AFRIANI
38……………………………. 39…………………………….
40 ZULIM BARIROH 41 M. SYAHREZA NILAI BATAS TUNTAS
KET.
40……………………………. 41…………………………….
75
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Nilai
ABSENSI PRAKTIKUM FISIKA SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.6 No.
Tanda tangan
NAMA
1
1…………………………….
2 AHMAD SYAKUR.B 3 AMIR FAUZI
2……………………………. 3…………………………….
4 ANNA MASRUSOH 5
ARTIKA WIJAYANTI.P
4……………………………. 5…………………………….
6 BAHARUDIN .Y.M 7 DEVI DWI.R
6……………………………. 7…………………………….
8 DEVITA WIDYA .C 9 ELIS EMALIA
8……………………………. 9…………………………….
10 FAHRUZ ZAMAN 11
FATHATUL FIKRIYAH
10……………………………. 11…………………………….
12 GIGIH AMRILLAH.I 13 ILMA ROZALINA
12……………………………. 13…………………………….
14 INTANI ROSIA.M 15 KALAMUKTI .A.L
14……………………………. 15…………………………….
16 KONI LUHUR. D 17 LIA MELINDA
16……………………………. 17…………………………….
18 LOVQIANSYAH 19 MAULIDA MEGA.N
18……………………………. 19…………………………….
20 MISBAHUDIN 21 M. IRFAN MA'ARIF
20……………………………. 21…………………………….
22 M. MUSLIH. M 23 MUNASYEH FAHMI
22……………………………. 23…………………………….
24 NIDA RIZQIE. U 25 NUR ALIYAH
24……………………………. 25…………………………….
26 NUR UKHTI 27 SAEFUDIN
26……………………………. 27…………………………….
28 RISKHA APRILIA 29
RESTI MAULINA CH
30
PUTRI SESARVIA. K
31 OKTI DEWI
28……………………………. 29……………………………. 30……………………………. 31…………………………….
32 SEPTIYADI 33 SITI ITASARI
32……………………………. 33…………………………….
34 SULCHI ARIES 35 TIKA HARYATI
34……………………………. 35…………………………….
36 TUNGGUL PANJI .W 37 VELLA SALMANIA. F
36……………………………. 37…………………………….
38 YAUMIKA .N.H 39 YUSUF JUNIARDI 40
KET.
38……………………………. 39……………………………. 40…………………………….
ZUHROTUL KHASANAH
Pemalang, NILAI BATAS TUNTAS
Mei 2011
75 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Nilai
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.6
NILAI BATAS TUNTAS jml skor 1 nilai 45 jml skor 2 nilai 55 jml skor 3 nilai 60 jml skor 4 nilai 65 jml skor 5 nilai 70
Merapikan alat & laporan
No. NAMA 1 2 AHMAD SYAKUR.B 3 AMIR FAUZI 4 ANNA MASRUSOH 5 ARTIKA WIJAYANTI.P 6 BAHARUDIN .Y.M 7 DEVI DWI.R 8 DEVITA WIDYA .C 9 ELIS EMALIA 10 FAHRUZ ZAMAN 11 FATHATUL FIKRIYAH 12 GIGIH AMRILLAH.I 13 ILMA ROZALINA 14 INTANI ROSIA.M 15 KALAMUKTI .A.L 16 KONI LUHUR. D 17 LIA MELINDA 18 LOVQIANSYAH 19 MAULIDA MEGA.N 20 MISBAHUDIN 21 M. IRFAN MA'ARIF 22 M. MUSLIH. M 23 MUNASYEH FAHMI 24 NIDA RIZQIE. U 25 NUR ALIYAH 26 NUR UKHTI 27 SAEFUDIN 28 RISKHA APRILIA 29 RESTI MAULINA CH 30 PUTRI SESARVIA. K 31 OKTI DEWI 32 SEPTIYADI 33 SITI ITASARI 34 SULCHI ARIES 35 TIKA HARYATI 36 TUNGGUL PANJI .W 37 VELLA SALMANIA. F 38 YAUMIKA .N.H 39 YUSUF JUNIARDI 40 ZUHROTUL KHASANAH
Membaca alat ukur
Merangkai alat
Kerjasama
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.
75 jml skor 6 nilai 75 jml skor 7 nilai 80 jml skor 8 nilai 85 jml skor 9 nilai 90 jml skor 10 nilai 100
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
75 75 75 85 75 75 75 85 85 75 75 80 85 85 80 75 75 80 80 75 75 75 75 75 75 75 75 85 80 75 80 75 85 75 75 75 80 75 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.7
NILAI BATAS TUNTAS jml skor 1 nilai 45 jml skor 2 nilai 55 jml skor 3 nilai 60 jml skor 4 nilai 65 jml skor 5 nilai 70
Merapikan alat & laporan
No. NAMA 1 AGIL GIVARI 2 AHMAD WILDAN. T 3 AMRULLAH INDANA. 4 ANTIKA PERMATA .H 5 ASWIN DWI PRASETYO 6 BAHRIATUL ULUM 7 DEVI SUSANTI 8 DIMAS WISNU. B 9 ELISATUL KARIMAH 10 FAINI MAISAROH 11 GIGIH GIO ARINDO 12 HENY PURWANINGSIH 13 RIMA AJI ARTI 14 IRCHAM KHAFIZIN 15 KAMILATUN . M 16 KUKUH PRASTIO 17 LICKA OKTAVIANI. K 18 LUCKY BAIHAKI 19 M. SAEVI AENUN. N 20 MAYA ARUM SARI 21 MISNUR ZAKIYAH 22 MUDRIKAH 23 M. NUR ALIM. A 24 MUTIARA 25 NIKEN NOVIANA. R 26 NUR AMALIA 27 NUR DIAH ISTIQOMAH 28 OKTIANA. N 29 QURROTUN NISA 30 RESTU MARHAENINGTYAS 31 RISKIANTI 32 SAEPUDIN 33 SHOFATUN ROHMAH 34 SITI MAGHFIROH .N.I 35 SULISTIAWAN 36 TITI RESMIASIH 37 UFIE NADHIMA 38 VILIA DEVIASTRIANA 39 YAYU AFRIANI 40 ZULIM BARIROH 41 M. SYAHREZA
Membaca alat ukur
Merangkai alat
Kerjasama
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.
75 jml skor 6 nilai 75 jml skor 7 nilai 80 jml skor 8 nilai 85 jml skor 9 nilai 90 jml skor 10 nilai 100
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
75 80 75 75 75 85 75 75 75 75 80 85 85 80 80 75 75 75 85 80 85 80 75 80 80 75 80 80 80 80 75 75 75 80 75 85 80 80 80 80 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.8
NILAI BATAS TUNTAS jml skor 1 nilai 45 jml skor 2 nilai 55 jml skor 3 nilai 60 jml skor 4 nilai 65 jml skor 5 nilai 70
Merapikan alat & laporan
No. NAMA 1 AGUS AFANDI 2 AINUL MARDIYAH 3 ANDI IRAWAN 4 AQILATUL .M 5 ATHI' .F. KH 6 BURHAN YANUAR 7 DEWI AYU . N 8 DINI SYARIFAH 9 ELSA GIGIH. G 10 FAIQOH HARDIYANTI 11 FATKHURIDHO 12 HALIMATUS SA'DIYAH 13 HERA LESTYANI 14 INDAH NOVI. F 15 ISMI ULWIYAH 16 KARINA MURBARANI.A 17 KURNIAWAN 18 LIHAYATI 19 LUKMAN IMAN. S 20 M. SYAEFUDIN 21 MEILINDA FAIZAH 22 M. EKO PROBO 23 MUFIDLATUL. KH 24 M. NURHIDAYAT 25 MUTIARA 26 NISFAH KHOIROTUN KH 27 NUR FAUZIN 28 NUR KHIKMAH 29 RAGIL KESUMA. W 30 RETNO WATI 31 RIWANTO 32 SAFITRI EKA P.S 33 SAMSUL MA'ARIF 34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 35 SITI MUFRODAH 36 SULKHAH ZAHRO 37 TITOE TENNISIA 38 UGET. A 39 WAHYU .U 40 YENI RIZA. S 41 YUSUF SAPUTRA
Membaca alat ukur
Merangkai alat
Kerjasama
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.
75 jml skor 6 nilai 75 jml skor 7 nilai 80 jml skor 8 nilai 85 jml skor 9 nilai 90 jml skor 10 nilai 100
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
75 85 85 85 85 75 80 80 80 75 75 85 80 85 85 80 80 80 85 85 85 85 85 80 85 75 75 85 85 80 80 75 80 80 75 75 75 75 80 80 85
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.9
NILAI BATAS TUNTAS jml skor 1 nilai 45 jml skor 2 nilai 55 jml skor 3 nilai 60 jml skor 4 nilai 65 jml skor 5 nilai 70
Merapikan alat & laporan
No. NAMA 1 AGUS SETIAWAN 2 ARSY DITA. R 3 ANIGA AL GHIFARI 4 AULIA IRFA MAYANI 5 CHUSNUL KHOTIMAH 6 DEWI RAKHMAWATI 7 DIYAH . A.A 8 ENDAH LARASATI 9 FAISAL SYAYUDA 10 FATKHUDIN YUSUF 11 HAMIM JAZULI 12 HERMANTO 13 INDAH UUT NURUL.H.I 14 ISNAN HANIF.M 15 KHOEUNNISA 16 KUSMIATI 17 LILI AMIFAH 18 LUKMANUL HAKIM 19 M. SYAFIQ . N 20 MEIDA PURWATI 21 MELA YUNITA 22 M. RUSLI KHAMIM 23 M. AFIT KHOMSANI 24 M. RIZA ADRIANSYAH 25 NAYLA FAQIH 26 NOFAL ULINUHA 27 NUR FAUZIYAH 28 NUR LAILA FAUZIYAH 29 PARIDLOTUN .KH 30 REVIANA .T.O 31 RIYANTO 32 SIGIT DARMAWAN 33 SITI NUR AZIZAH 34 SULKHAN KHADZIK 35 TOLANI 36 ULFATUN RIZKIYAH 37 WARDATUNNISA 38 YESI GITA. M.S 39 ZAHRA RAHMA.S 40 BAYU GALIH
Membaca alat ukur
Merangkai alat
Kerjasama
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.
75 jml skor 6 nilai 75 jml skor 7 nilai 80 jml skor 8 nilai 85 jml skor 9 nilai 90 jml skor 10 nilai 100
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
75 80 75 85 85 85 80 85 85 85 80 80 85 85 85 80 75 85 80 85 85 75 85 85 85 75 85 85 75 75 85 85 80 80 85 80 80 80 80 80
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X.10
NILAI BATAS TUNTAS jml skor 1 nilai 45 jml skor 2 nilai 55 jml skor 3 nilai 60 jml skor 4 nilai 65 jml skor 5 nilai 70
Merapikan alat & laporan
No. NAMA 1 AGUS SUBEKTI 2 AJENG FITRIANA 3 ANIKMATUL . H 4 ARI ROHMATUL. A 5 AULIA MUZAFAROH 6 CITRA AYU AMANDA 7 DHIYA NISWAH 8 DWI FITRI INAYAH 9 ERA HANDINI 10 FAIZATUL L.M 11 FEBI AYU .N 12 HAMZAH 13 HERY VERDIANSYAH 14 INDAH WAHYU. W 15 ISTI BAROKAH 16 KHAMDIYAH 17 KUSRIYATUN 18 LILIH LUCKYTANINGSIH 19 LULU FAIQOH 20 M. SYARIPUDIN 21 MELANI DWI.M 22 M. LUKMAN ARIFIN 23 M. IRHAMNA 24 NAELUL FAIZAH 25 NOK ROHASIH DANAR 26 NUR HIDAYAH 27 NURMAN IRSYAD 28 PIPIT SETIYANI 29 RANI SORAYA 30 REZA TRI. O 31 RIZKI AJI. S 32 SAHRUL ROMADHON 33 SILMI MEGA AYU 34 SITI ROHIMATUN 35 SUNARYO 36 TRI BUDI .U 37 UMAR KURNIAWAN 38 WAROHMAH 39 YOGA SULISTYA.P 40 ZAHROTUL 41 M. ROZIKIN
Membaca alat ukur
Merangkai alat
Kerjasama
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
KET.
75 jml skor 6 nilai 75 jml skor 7 nilai 80 jml skor 8 nilai 85 jml skor 9 nilai 90 jml skor 10 nilai 100
Pemalang,
Mei 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
75 80 80 85 85 80 75 75 80 75 85 80 75 85 85 85 85 75 75 85 75 75 75 85 85 85 75 75 75 85 75 75 75 75 75 75 75 75 75 80 75
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG XII-IPA.4
NAMA AHMAD SARIFUDIN A. SHOFIYUDIN A.S ALI MUSTAJAB ANGGITA DIAN. P AYU LAILA N.A BAYU KURNIAWAN CHAERUL FUAD DEVI ANGGRAENI EKA NURLIA. A ELFA DWI .Y ELIS NURKHAFIDZOH GEMA GILANG HUSNI FAUZAN IGA WITA. P IKA RESTU. N.P ISTIKOMAH KHIZKIL TIHAMI KUNDARI LIYU WANTI LUTFIA SEPTIANI LUTHFATUL .L M. RIZQI HASANI MALUFATUL. F M. TAMIMI NOFIYANI NURHIDAYAH PROBO SUTEJO RINA ULFA. N ROBIATUL. A SAEPUL. M SANI ARSYIANAH SITI KHOTIJAH SITI NURJANAH SUSI FATMAWATI TRI NOVI. H UMI KULSUM UNTUNG FATONI WIHASTORI M. AULIA. R. M
NILAI BATAS TUNTAS skor 1 nilai 55 skor 2 nilai 65 skor 3 nilai 75 skor 4 nilai 85 skor 5 nilai 95
Merapikan alat
Merangkai alat
Kerjasama
Membaca alat ukur
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
75 Pemalang, 28 maret 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
KET.
DAFTAR NILAI PRAKTIKUM SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG XII-IPA.4
NAMA AMANDA ELSIYANTI ANIQO FARAHIYA ANNISATUL KARIMAH ARI INDAH KARTIKA AZIZAH LUTFIATI CHISOLIL KAROM DESVITA SUCI .K.W EKA SETYA DIAN. A EKA SULISTIA RINI EMA AENUN NAJIB FITRA ARINA .N GILANG PRATIWI INDAH SULISTIANI.N INTAN DWI J.G ITA SAFITRI KHOIRUN NISA LATIFATUL FITROH LIYANI MAYASARI M. ATHFAL. M MASRIFATIN. M MIRZA U.H M. NAVIS .T MUSARIFAH NUR ISMAWATI NUR MARFUAH RETNO NINGRUM RIZA ARIFIANI SAIFUL BAHRI SANTIKA SITI MULYASIH SUCIATI TETI KHOLISAH TIKA FAJARYANI TRI UTOMO .D VRENINDI A.T WELLA ARI . N YANI SETIYOWATI YULIANA
NILAI BATAS TUNTAS skor 1 nilai 55 skor 2 nilai 65 skor 3 nilai 75 skor 4 nilai 85 skor 5 nilai 95
Merapikan alat
Merangkai alat
Kerjasama
Membaca alat ukur
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Mempersiapkan alat
Aspek yang dinilai
Jumlah skor Nilai Psiko
75 Pemalang, 28 maret 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
KET.
DAFTAR NILAI ULANGAN SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG XII-IPA.4 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
NAMA AHMAD SARIFUDIN AKHMAD SHOFIYUDIN A.S ALI MUSTAJAB ANGGITA DIAN. P AYU LAILA N.A BAYU KURNIAWAN CHAERUL FUAD DEVI ANGGRAENI EKA NURLIA. A ELFA DWI .Y ELIS NURKHAFIDZOH GEMA GILANG HUSNI FAUZAN IGA WITA. P IKA RESTU. N.P ISTIKOMAH KHIZKIL TIHAMI KUNDARI LIYU WANTI LUTFIA SEPTIANI LUTHFATUL .L M. RIZQI HASANI MALUFATUL. F M. TAMIMI NOFIYANI NURHIDAYAH PROBO SUTEJO RINA ULFA. N ROBIATUL. A SAEPUL. M SANI ARSYIANAH SITI KHOTIJAH SITI NURJANAH SUSI FATMAWATI TRI NOVI. H UMI KULSUM UNTUNG FATONI WIHASTORI M. AULIA. R. M
NILAI BATAS TUNTAS
NILAI
REMIDI
NA
KET. BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI ULANGAN SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG XII-IPA.5 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AMANDA ELSIYANTI ANIQO FARAHIYA ANNISATUL KARIMAH ARI INDAH KARTIKA AZIZAH LUTFIATI CHISOLIL KAROM DESVITA SUCI .K.W EKA SETYA DIAN. A EKA SULISTIA RINI EMA AENUN NAJIB FITRA ARINA .N GILANG PRATIWI INDAH SULISTIANI.N INTAN DWI J.G ITA SAFITRI KHOIRUN NISA LATIFATUL FITROH LIYANI MAYASARI M. ATHFAL. M MASRIFATIN. M MIRZA U.H M. NAVIS .T MUSARIFAH NUR ISMAWATI NUR MARFUAH RETNO NINGRUM RIZA ARIFIANI SAIFUL BAHRI SANTIKA SITI MULYASIH SUCIATI TETI KHOLISAH TIKA FAJARYANI TRI UTOMO .D VRENINDI A.T WELLA ARI . N YANI SETIYOWATI YULIANA
NILAI BATAS TUNTAS
NILAI
REMIDI
NA
KET. BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-6 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA
NILAI
AHMAD SYAKUR.B AMIR FAUZI ANNA MASRUSOH ARTIKA WIJAYANTI.P BAHARUDIN .Y.M DEVI DWI.R DEVITA WIDYA .C ELIS EMALIA FAHRUZ ZAMAN FATHATUL FIKRIYAH GIGIH AMRILLAH.I ILMA ROZALINA INTANI ROSIA.M KALAMUKTI .A.L KONI LUHUR. D LIA MELINDA LOVQIANSYAH MAULIDA MEGA.N MISBAHUDIN M. IRFAN MA'ARIF M. MUSLIH. M MUNASYEH FAHMI NIDA RIZQIE. U NUR ALIYAH NUR UKHTI SAEFUDIN RISKHA APRILIA RESTI MAULINA CH PUTRI SESARVIA. K OKTI DEWI SEPTIYADI SITI ITASARI SULCHI ARIES TIKA HARYATI TUNGGUL PANJI .W VELLA SALMANIA. F YAUMIKA .N.H YUSUF JUNIARDI ZUHROTUL KHASANAH
NILAI BATAS TUNTAS
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
REMIDI
NA 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75
KET. BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari RABU 30 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-7 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGIL GIVARI AHMAD WILDAN. T AMRULLAH INDANA. ANTIKA PERMATA .H ASWIN DWI PRASETYO BAHRIATUL ULUM DEVI SUSANTI DIMAS WISNU. B ELISATUL KARIMAH FAINI MAISAROH GIGIH GIO ARINDO HENY PURWANINGSIH RIMA AJI ARTI IRCHAM KHAFIZIN KAMILATUN . M KUKUH PRASTIO LICKA OKTAVIANI. K LUCKY BAIHAKI M. SAEVI AENUN. N MAYA ARUM SARI MISNUR ZAKIYAH MUDRIKAH M. NUR ALIM. A MUTIARA NIKEN NOVIANA. R NUR AMALIA NUR DIAH ISTIQOMAH OKTIANA. N QURROTUN NISA RESTU MARHAENINGTYAS RISKIANTI SAEPUDIN SHOFATUN ROHMAH SITI MAGHFIROH .N.I SULISTIAWAN TITI RESMIASIH UFIE NADHIMA VILIA DEVIASTRIANA YAYU AFRIANI ZULIM BARIROH M. SYAHREZA yusup NILAI BATAS TUNTAS
UL 2
REMIDI
NA
75,0
75
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75
KET. BELUM TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari SENIN 4 April 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-8 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS AFANDI AINUL MARDIYAH ANDI IRAWAN AQILATUL .M ATHI' .F. KH BURHAN YANUAR DEWI AYU . N DINI SYARIFAH ELSA GIGIH. G FAIQOH HARDIYANTI FATKHURIDHO HALIMATUS SA'DIYAH HERA LESTYANI INDAH NOVI. F ISMI ULWIYAH KARINA MURBARANI.A KURNIAWAN LIHAYATI LUKMAN IMAN. S M. SYAEFUDIN MEILINDA FAIZAH M. EKO PROBO MUFIDLATUL. KH M. NURHIDAYAT MUTIARA NISFAH KHOIROTUN KH NUR FAUZIN NUR KHIKMAH RAGIL KESUMA. W RETNO WATI RIWANTO SAFITRI EKA P.S SAMSUL MA'ARIF SIDQIYYATU RIZQIYAH SITI MUFRODAH SULKHAH ZAHRO TITOE TENNISIA UGET. A WAHYU .U YENI RIZA. S YUSUF SAPUTRA NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 75,0
REMIDI
NA 75
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75,0 75,0 75,0
75 75 75
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
75 75 75 75 75 75
75,0 75,0 75,0
75 75 75
75
KET. TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-9 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA AGUS SETIAWAN ARSY DITA. R ANIGA AL GHIFARI AULIA IRFA MAYANI CHUSNUL KHOTIMAH DEWI RAKHMAWATI DIYAH . A.A ENDAH LARASATI FAISAL SYAYUDA FATKHUDIN YUSUF HAMIM JAZULI HERMANTO INDAH UUT NURUL.H.I ISNAN HANIF.M KHOEUNNISA KUSMIATI LILI AMIFAH LUKMANUL HAKIM M. SYAFIQ . N MEIDA PURWATI MELA YUNITA M. RUSLI KHAMIM M. AFIT KHOMSANI M. RIZA ADRIANSYAH NAYLA FAQIH NOFAL ULINUHA NUR FAUZIYAH NUR LAILA FAUZIYAH PARIDLOTUN .KH REVIANA .T.O RIYANTO SIGIT DARMAWAN SITI NUR AZIZAH SULKHAN KHADZIK TOLANI ULFATUN RIZKIYAH WARDATUNNISA YESI GITA. M.S ZAHRA RAHMA.S BAYU GALIH RAHMAWATI OKTAVIA NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
REMIDI
NA 75 75 75 75 75 75 75
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75,0 75,0
75 75
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI UL 2 SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-10 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS SUBEKTI AJENG FITRIANA ANIKMATUL . H ARI ROHMATUL. A AULIA MUZAFAROH CITRA AYU AMANDA DHIYA NISWAH DWI FITRI INAYAH ERA HANDINI FAIZATUL L.M FEBI AYU .N HAMZAH HERY VERDIANSYAH INDAH WAHYU. W ISTI BAROKAH KHAMDIYAH KUSRIYATUN LILIH LUCKYTANINGSIH LULU FAIQOH M. SYARIPUDIN MELANI DWI.M M. LUKMAN ARIFIN M. IRHAMNA NAELUL FAIZAH NOK ROHASIH DANAR NUR HIDAYAH NURMAN IRSYAD PIPIT SETIYANI RANI SORAYA REZA TRI. O RIZKI AJI. S SAHRUL ROMADHON SILMI MEGA AYU SITI ROHIMATUN SUNARYO TRI BUDI .U UMAR KURNIAWAN WAROHMAH YOGA SULISTYA.P ZAHROTUL M. ROZIKIN NILAI BATAS TUNTAS
NILAI
REMIDI
NA
75
KET. BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS BELUM TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari SABTU 2 APRIL 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG X-6 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA AHMAD SYAKUR.B AMIR FAUZI ANNA MASRUSOH ARTIKA WIJAYANTI.P BAHARUDIN .Y.M DEVI DWI.R DEVITA WIDYA .C ELIS EMALIA FAHRUZ ZAMAN FATHATUL FIKRIYAH GIGIH AMRILLAH.I ILMA ROZALINA INTANI ROSIA.M KALAMUKTI .A.L KONI LUHUR. D LIA MELINDA LOVQIANSYAH MAULIDA MEGA.N MISBAHUDIN M. IRFAN MA'ARIF M. MUSLIH. M MUNASYEH FAHMI NIDA RIZQIE. U NUR ALIYAH NUR UKHTI SAEFUDIN RISKHA APRILIA RESTI MAULINA CH PUTRI SESARVIA. K OKTI DEWI SEPTIYADI SITI ITASARI SULCHI ARIES TIKA HARYATI TUNGGUL PANJI .W VELLA SALMANIA. F YAUMIKA .N.H YUSUF JUNIARDI ZUHROTUL KHASANAH
NILAI BATAS TUNTAS NILAI 76,0 76,0 76,0 80,0 76,0 76,0 76,0 82,0 76,0 76,0 76,0 76,0 80,0 79,0 76,0 76,0 76,0 78,0 79,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 86,0 76,0 76,0 76,0 76,0 85,0 76,0 75,0 76,0 76,0 76,0 76,0
REMIDI
---
---
-----
-----
---
---
NA 76 76 76 80 76 76 76 82 76 76 76 76 80 79 76 76 76 78 79 76 76 76 76 76 76 76 76 86 76 76 76 76 85 76 75 76 76 76 76
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
04/06/2011
absensi tes NIHIL
75 Bagi peserta didik yang memiliki keterangan KLARIFIKASI segera hubungi Bp. INDAKA. NILAI BATAS TUNTAS
Pemalang, 6 Juni 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.com klik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG X-7 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGIL GIVARI AHMAD WILDAN. T AMRULLAH INDANA. ANTIKA PERMATA .H ASWIN DWI PRASETYO BAHRIATUL ULUM DEVI SUSANTI DIMAS WISNU. B ELISATUL KARIMAH FAINI MAISAROH GIGIH GIO ARINDO HENY PURWANINGSIH RIMA AJI ARTI IRCHAM KHAFIZIN KAMILATUN . M KUKUH PRASTIO LICKA OKTAVIANI. K LUCKY BAIHAKI M. SAEVI AENUN. N MAYA ARUM SARI MISNUR ZAKIYAH MUDRIKAH M. NUR ALIM. A MUTIARA NIKEN NOVIANA. R NUR AMALIA NUR DIAH ISTIQOMAH OKTIANA. N QURROTUN NISA RESTU MARHAENINGTYAS RISKIANTI SAEPUDIN SHOFATUN ROHMAH SITI MAGHFIROH .N.I SULISTIAWAN TITI RESMIASIH UFIE NADHIMA VILIA DEVIASTRIANA YAYU AFRIANI ZULIM BARIROH M. SYAHREZA yusup absensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS NILAI 76,0 76,0 KOSONG 76,0 76,0 85,0 76,0 75,0 75,0 75,0 KOSONG 83,0 86,0 76,0 76,0 KOSONG 75,0 76,0 80,0 79,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0 75,0 76,0 76,0 76,0 76,0 80,0 75,0 77,0 77,0 80,0 76,0 76,0
REMIDI
---
-----
---
---------
NA 76 76 76 76 85 76 75 75 75 83 86 76 76 75 76 80 79 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76 75 76 76 76 76 80 75 77 77 80 76 76
75
KET. TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
MID Belum tuntas
04/06/2011 buat Makalah Smt
08-Jun-11
04/06/2011 08-Jun-11
04/06/2011
04/06/2011
Pemalang, 8 Juni 2011
75 Bagi peserta didik yang memiliki keterangan KLARIFIKASI segera hubungi Bp. INDAKA. NILAI BATAS TUNTAS
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.com klik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
Smt 1
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 10/ 11
MAN PEMALANG X-8 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS AFANDI AINUL MARDIYAH ANDI IRAWAN AQILATUL .M ATHI' .F. KH BURHAN YANUAR DEWI AYU . N DINI SYARIFAH ELSA GIGIH. G FAIQOH HARDIYANTI FATKHURIDHO HALIMATUS SA'DIYAH HERA LESTYANI INDAH NOVI. F ISMI ULWIYAH KARINA MURBARANI.A KURNIAWAN LIHAYATI LUKMAN IMAN. S M. SYAEFUDIN MEILINDA FAIZAH M. EKO PROBO MUFIDLATUL. KH M. NURHIDAYAT MUTIARA NISFAH KHOIROTUN KH NUR FAUZIN NUR KHIKMAH RAGIL KESUMA. W RETNO WATI RIWANTO SAFITRI EKA P.S SAMSUL MA'ARIF SIDQIYYATU RIZQIYAH SITI MUFRODAH SULKHAH ZAHRO TITOE TENNISIA UGET. A WAHYU .U YENI RIZA. S YUSUF SAPUTRA absensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS NILAI REMIDI 75,0 83,0 --78,0 80,0 88,0 --75,0 75,0 80,0 --75,0 75,0 75,0 80,0 KOSONG 80,0 85,0 --75,0 75,0 80,0 --KOSONG 76,0 85,0 --79,0 80,0 76,0 85,0 --75,0 KOSONG 84,0 --75,0 77,0 --KOSONG 75,0 75,0 76,0 75,0 75,0 75,0 KOSONG 78,0 --78,0 --77,0
75 Bagi peserta didik yang memiliki keterangan KLARIFIKASI segera hubungi Bp. INDAKA.
NA 75 83 78 80 88 75 75 80 75 75 75 80 80 85 75 75 80 76 85 79 80 76 85 75 84 75 77 75 75 76 75 75 75 78 78 77
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS
06-Jun-11 09-Jun-11 04/06/2011 11-Jun-11 09-Jun-11 08-Jun-11 09-Jun-11 06-Jun-11 04/06/2011 04/06/2011 08-Jun-11 11-Jun-11
11-Jun-11 08-Jun-11 06-Jun-11 06-Jun-11 04/06/2011 Tugas LKS BELUM 11-Jun-11 Tugas LKS BELUM 04/06/2011 06-Jun-11 04/06/2011 06-Jun-11 04/06/2011 09-Jun-11 Tugas LKS BELmakalah smt1
06-Jun-11
NILAI BATAS TUNTAS
Pemalang, 11 Juni 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.com klik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
& mid
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG X-9 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS SETIAWAN ARSY DITA. R ANIGA AL GHIFARI AULIA IRFA MAYANI CHUSNUL KHOTIMAH DEWI RAKHMAWATI DIYAH . A.A ENDAH LARASATI FAISAL SYAYUDA FATKHUDIN YUSUF HAMIM JAZULI HERMANTO INDAH UUT NURUL.H.I ISNAN HANIF.M KHOEUNNISA KUSMIATI LILI AMIFAH LUKMANUL HAKIM M. SYAFIQ . N MEIDA PURWATI MELA YUNITA M. RUSLI KHAMIM M. AFIT KHOMSANI M. RIZA ADRIANSYAH NAYLA FAQIH NOFAL ULINUHA NUR FAUZIYAH NUR LAILA FAUZIYAH PARIDLOTUN .KH REVIANA .T.O RIYANTO SIGIT DARMAWAN SITI NUR AZIZAH SULKHAN KHADZIK TOLANI ULFATUN RIZKIYAH WARDATUNNISA YESI GITA. M.S ZAHRA RAHMA.S BAYU GALIH RAHMAWATI absensi tes NIHIL
NILAI BATAS TUNTAS NILAI 76,0 78,0 76,0 80,0 80,0 83,0 76,0 84,0 82,5 85,0 76,0 80,0 87,0 88,0 85,0 76,0 76,0 82,0 78,0 84,0 85,0 76,0 88,0 85,0 81,0 76,0 89,0 84,0 76,0 76,0 83,0 89,0 76,0 76,0 83,0 77,0 76,0 76,0 76,0 76,0 76,0
75 Bagi peserta didik yang memiliki keterangan KLARIFIKASI segera hubungi Bp. INDAKA.
REMIDI -----------------------
-------------------
-----
---------------
NA 76 78 76 80 80 83 76 84 83 85 76 80 87 88 85 76 76 82 78 84 85 76 88 85 81 76 89 84 76 76 83 89 76 76 83 77 76 76 76 76 76
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
NILAI BATAS TUNTAS
Pemalang, 6 Juni 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.com klik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI ULANGAN KENAIKAN KELAS( SMT GENAP) 2010/ 2011
MAN PEMALANG X-10 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NILAI BATAS TUNTAS
NAMA NILAI REMIDI N A AGUS SUBEKTI 75,0 75 AJENG FITRIANA 76,0 76 ANIKMATUL . H 75,0 75 ARI ROHMATUL. A 76,0 76 AULIA MUZAFAROH 79,0 79 CITRA AYU AMANDA 76,0 76 DHIYA NISWAH 75,0 75 DWI FITRI INAYAH 76,0 76 ERA HANDINI 75,0 75 FAIZATUL L.M 76,0 76 FEBI AYU .N 84,0 --84 HAMZAH 76,0 76 HERY VERDIANSYAH 75 75 INDAH WAHYU. W 76,0 76 ISTI BAROKAH 77,0 77 KHAMDIYAH 78,0 78 KUSRIYATUN 76,0 76 LILIH LUCKYTANINGSIH KOSONG LULU FAIQOH 75,0 75 M. SYARIPUDIN 80,0 --80 MELANI DWI.M 75,0 75 M. LUKMAN ARIFIN KOSONG M. IRHAMNA 76,0 76 NAELUL FAIZAH 80,0 80 NOK ROHASIH DANAR 76,0 76 NUR HIDAYAH 84,0 --84 NURMAN IRSYAD 76,0 76 PIPIT SETIYANI 75,0 75 RANI SORAYA 76,0 76 REZA TRI. O 76,0 76 RIZKI AJI. S 75,0 75 SAHRUL ROMADHON KOSONG SILMI MEGA AYU KOSONG SITI ROHIMATUN 76,0 76 SUNARYO 75 75 TRI BUDI .U 75,0 75 UMAR KURNIAWAN KOSONG WAROHMAH 75,0 75 YOGA SULISTYA.P 75,0 75 ZAHROTUL 76,0 76 M. ROZIKIN 76,0 76 absensi tes NIHIL
75 Bagi peserta didik yang memiliki keterangan KLARIFIKASI segera hubungi Bp. INDAKA. NILAI BATAS TUNTAS
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS KLARIFIKASI*) TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75
04/06/2011 06-Jun-11 06-Jun-11 04/06/2011 06-Jun-11 09-Jun-11 06-Jun-11
11-Jun-11
06-Jun-11
04/06/2011 04/06/2011
04/06/2011 09-Jun-11
09-Jun-11 04/06/2011 04/06/2011
11-Jun-11 04/06/2011 04/06/2011 04/06/2011
Pemalang, 11 Juni 2011 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
dapat dilihat di INTERNET alamat www.crosblogku.blogspot.com klik TOMBOL INFO MAN/SEKOLAH & KLIK TOMBOL info FIS X
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-6 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA
NILAI
AHMAD SYAKUR.B AMIR FAUZI ANNA MASRUSOH ARTIKA WIJAYANTI.P BAHARUDIN .Y.M DEVI DWI.R DEVITA WIDYA .C ELIS EMALIA FAHRUZ ZAMAN FATHATUL FIKRIYAH GIGIH AMRILLAH.I ILMA ROZALINA INTANI ROSIA.M KALAMUKTI .A.L KONI LUHUR. D LIA MELINDA LOVQIANSYAH MAULIDA MEGA.N MISBAHUDIN M. IRFAN MA'ARIF M. MUSLIH. M MUNASYEH FAHMI NIDA RIZQIE. U NUR ALIYAH NUR UKHTI SAEFUDIN RISKHA APRILIA RESTI MAULINA CH PUTRI SESARVIA. K OKTI DEWI SEPTIYADI SITI ITASARI SULCHI ARIES TIKA HARYATI TUNGGUL PANJI .W VELLA SALMANIA. F YAUMIKA .N.H YUSUF JUNIARDI ZUHROTUL KHASANAH
NILAI BATAS TUNTAS
65,9 60,0 64,2 80,0 65,9 60,9 55,0 81,7 71,7 59,2 60,9 72,5 85,0 85,0 70,9 60,0 52,5 75,1 76,7 69,2 59,2 59,2 54,2 46,7 61,7 42,5 49,2 91,7 72,5 62,5 73,4 46,4 84,2 52,5 53,4 55,1 70,9 65,0 65,9
REMIDI 76,7 76,7 76,7 --75,5 75,5 75,5 --80,0 76,7 76,7 85,0 ----80,0 76,7 75,5 ----75,5 76,7 76,7 76,7 75,5 76,7 75,0 75,0 --85,0 76,7 80,0 75,0 --76,7 75 76,7 80,0 80,0 85,0
NA 75 75 75 80 75 75 75 82 75 75 75 75 85 85 75 75 75 75 77 75 75 75 75 75 75 75 75 92 75 75 75 75 84 75 75 75 75 75 75
75
KET. BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari RABU 30 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-7 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGIL GIVARI AHMAD WILDAN. T AMRULLAH INDANA. ANTIKA PERMATA .H ASWIN DWI PRASETYO BAHRIATUL ULUM DEVI SUSANTI DIMAS WISNU. B ELISATUL KARIMAH FAINI MAISAROH GIGIH GIO ARINDO HENY PURWANINGSIH RIMA AJI ARTI IRCHAM KHAFIZIN KAMILATUN . M KUKUH PRASTIO LICKA OKTAVIANI. K LUCKY BAIHAKI M. SAEVI AENUN. N MAYA ARUM SARI MISNUR ZAKIYAH MUDRIKAH M. NUR ALIM. A MUTIARA NIKEN NOVIANA. R NUR AMALIA NUR DIAH ISTIQOMAH OKTIANA. N QURROTUN NISA RESTU MARHAENINGTYAS RISKIANTI SAEPUDIN SHOFATUN ROHMAH SITI MAGHFIROH .N.I SULISTIAWAN TITI RESMIASIH UFIE NADHIMA VILIA DEVIASTRIANA YAYU AFRIANI ZULIM BARIROH M. SYAHREZA yusup NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 56,7 64,2 54,2 51,7 48,0 86,7 22,5 53,9 -64,2 59,2 76,7 84,2 86,7 65,5 65,5 30,5 37,5 52,5 80,0 78,0 81,7 70,0 56,7 66,7 71,7 46,7 63,4 61,7 69,2 71,7 59,2 59,2 59,2 74,2 48,9 80,5 69,2 76,7 76,7 79,2 53,0
REMIDI 79 80
NA 75 75
80
75 75 87 75 75 75 75 77 84 87 75 75 75 75 75 80 78 82 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 81 75 77 77 79 75 75
80 --79 75 75 80 ------85 85 80 80 80 ------85 80 85 85 80 85 85 80 85 80 80 80 85 80 --80 ------80 75
75
KET. TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari SENIN 4 April 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-8 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS AFANDI AINUL MARDIYAH ANDI IRAWAN AQILATUL .M ATHI' .F. KH BURHAN YANUAR DEWI AYU . N DINI SYARIFAH ELSA GIGIH. G FAIQOH HARDIYANTI FATKHURIDHO HALIMATUS SA'DIYAH HERA LESTYANI INDAH NOVI. F ISMI ULWIYAH KARINA MURBARANI.A KURNIAWAN LIHAYATI LUKMAN IMAN. S M. SYAEFUDIN MEILINDA FAIZAH M. EKO PROBO MUFIDLATUL. KH M. NURHIDAYAT MUTIARA NISFAH KHOIROTUN KH NUR FAUZIN NUR KHIKMAH RAGIL KESUMA. W RETNO WATI RIWANTO SAFITRI EKA P.S SAMSUL MA'ARIF SIDQIYYATU RIZQIYAH SITI MUFRODAH SULKHAH ZAHRO TITOE TENNISIA UGET. A WAHYU .U YENI RIZA. S YUSUF SAPUTRA NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 63,4 85,0 82,5 85,9 90,0 66,4 70,1 78,4 78,4 68,4 62,5 80,1 70,0 83,4 85,0 72,6 72,6 75,9 80,0 90,0 87,5 95,0 96,7 74,2 81,7 69,2 62,5 84,2 81,7 75,5 75,5 68,0 71,7 71,7 57,6 62,6 65,5 63,0 76,7 76,7 82,5
REMIDI 75 --------76,7 76,7 ----76,7 76,7 --76,7 ----80,0 80,0 ------------85,0 --76,7 76,7 --------75,5 75,5 75,5 75,5 76,7 75,5
NA
-------
77 77 83
75 85 83 86 90 75 75 78 78 75 75 80 75 83 85 75 75 76 80 90 88 95 97 75 82 75 75 84 82 76 76 75 75 75 75 75 75
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS BELUM TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-9 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA AGUS SETIAWAN ARSY DITA. R ANIGA AL GHIFARI AULIA IRFA MAYANI CHUSNUL KHOTIMAH DEWI RAKHMAWATI DIYAH . A.A ENDAH LARASATI FAISAL SYAYUDA FATKHUDIN YUSUF HAMIM JAZULI HERMANTO INDAH UUT NURUL.H.I ISNAN HANIF.M KHOEUNNISA KUSMIATI LILI AMIFAH LUKMANUL HAKIM M. SYAFIQ . N MEIDA PURWATI MELA YUNITA M. RUSLI KHAMIM M. AFIT KHOMSANI M. RIZA ADRIANSYAH NAYLA FAQIH NOFAL ULINUHA NUR FAUZIYAH NUR LAILA FAUZIYAH PARIDLOTUN .KH REVIANA .T.O RIYANTO SIGIT DARMAWAN SITI NUR AZIZAH SULKHAN KHADZIK TOLANI ULFATUN RIZKIYAH WARDATUNNISA YESI GITA. M.S ZAHRA RAHMA.S BAYU GALIH
NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 47,5 75,0 64,2 82,5 80,0 81,7 72,5 83,4 82,5 85,0 74,2 79,2 89,2 90,0 85,0 72,6 68,4 81,7 76,7 82,5 85,0 44,7 87,5 85,0 82,5 67,5 90,0 82,5 67,5 67,5 83,4 90,0 70,0 72,5 82,5 75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
REMIDI 75,0 --75 ------85,0 ------80,0 --------80,0 76,7 --------75,0 ------75,0 ----83 83 ----85,0 75 -------------
NA 75 75 75 83 80 82 75 83 83 85 75 79 89 90 85 75 75 82 77 83 85 75 88 85 83 75 90 83 75 75 83 90 75 75 83 75 75 75 75 75
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari KAMIS 31 Maret 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
DAFTAR NILAI MID SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG NILAI BATAS TUNTAS X-10 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
NAMA AGUS SUBEKTI AJENG FITRIANA ANIKMATUL . H ARI ROHMATUL. A AULIA MUZAFAROH CITRA AYU AMANDA DHIYA NISWAH DWI FITRI INAYAH ERA HANDINI FAIZATUL L.M FEBI AYU .N HAMZAH HERY VERDIANSYAH INDAH WAHYU. W ISTI BAROKAH KHAMDIYAH KUSRIYATUN LILIH LUCKYTANINGSIH LULU FAIQOH M. SYARIPUDIN MELANI DWI.M M. LUKMAN ARIFIN M. IRHAMNA NAELUL FAIZAH NOK ROHASIH DANAR NUR HIDAYAH NURMAN IRSYAD PIPIT SETIYANI RANI SORAYA REZA TRI. O RIZKI AJI. S SAHRUL ROMADHON SILMI MEGA AYU SITI ROHIMATUN SUNARYO TRI BUDI .U UMAR KURNIAWAN WAROHMAH YOGA SULISTYA.P ZAHROTUL M. ROZIKIN NILAI BATAS TUNTAS
NILAI 13,0 69,2 62,5 70,9 80,0 66,7 49,7 55,0 65,5 55,5 84,2 62,2 58,0 73,0 75,0 87,5 74,2 54,2 48,0 80,0 15,1 49,2 59,2 84,2 71,7 84,2 56,7 45,0 34,2 76,7 39,2 10,5 34,2 36,7 19,2 15,0 25,5 38,0 2,5 66,7 18,0
REMIDI 75,0 84,2 80,0 84,2 --84,0 80,0 76,7 75 84,0 --80,0 76,7 80,0 ----80,0 80,0 80,0 --75,0 75,0 76,7 --84,0 --76,7 80,0 76,7 --76,7 75,0 76,7 75,0 75,0 76,7 75,0 76,7 75,0 76,7 76,7
NA 75 75 75 75 80 75 75 75 75 75 84 75 75 75 75 88 75 75 75 80 75 75 75 84 75 84 75 75 75 77 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
75
KET. TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS
75 Pemalang, 28 maret 2011
YANG BELUM TUNTAS REMIDI KERJAKAN SOAL MID DI lembar kertas dikumpulkan hari SABTU 2 APRIL 2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2 MAN PEMALANG X-7 No. NAMA KOG 1 AGIL GIVARI 77 2 AHMAD WILDAN. T 77 3 AMRULLAH INDANA. 72 4 ANTIKA PERMATA .H 77 5 ASWIN DWI PRASETYO 77 6 BAHRIATUL ULUM 86 7 DEVI SUSANTI 77 8 DIMAS WISNU. B 76 9 ELISATUL KARIMAH 76 10 FAINI MAISAROH 76 11 GIGIH GIO ARINDO 72 12 HENY PURWANINGSIH 83 13 RIMA AJI ARTI 85 14 IRCHAM KHAFIZIN 77 15 KAMILATUN . M 77 16 KUKUH PRASTIO 76 17 LICKA OKTAVIANI. K 76 18 LUCKY BAIHAKI 77 19 M. SAEVI AENUN. N 81 20 MAYA ARUM SARI 80 21 MISNUR ZAKIYAH 80 22 MUDRIKAH 77 23 M. NUR ALIM. A 77 24 MUTIARA 77 25 NIKEN NOVIANA. R 77 26 NUR AMALIA 77 27 NUR DIAH ISTIQOMAH 77 28 OKTIANA. N 77 29 QURROTUN NISA 77 30 RESTU MARHAENINGTYA 77 31 RISKIANTI 76 32 SAEPUDIN 77 33 SHOFATUN ROHMAH 77 34 SITI MAGHFIROH .N.I 77 35 SULISTIAWAN 77 36 TITI RESMIASIH 81 37 UFIE NADHIMA 76 38 VILIA DEVIASTRIANA 78 39 YAYU AFRIANI 78 40 ZULIM BARIROH 80 41 M. SYAHREZA 77 42 Yusuf 77 NILAI BATAS TUNTAS
75
RAPORT PSIKO 75 80 75 75 75 85 75 75 75 75 75 85 85 80 80 75 75 75 85 80 85 80 75 80 80 75 80 80 80 80 75 75 75 80 75 85 80 80 80 80 75 75
AFEK B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
10/ 2011
Ketercapaian Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM kompetensi alat optik belum mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM kompetensi alat optik belum mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Pemalang, 10 Juni 2011
Guru Mapel FISIKA X-7 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X-8 No. NAMA SMT KOG.akhir 1 AGUS AFANDI 75 76,7 2 AINUL MARDIYAH 83 83,2 3 ANDI IRAWAN 78 80,3 4 AQILATUL .M 80 82,2 5 ATHI' .F. KH 88 87,3 6 BURHAN YANUAR 75 76,7 7 DEWI AYU . N 75 76,7 8 DINI SYARIFAH 80 79,7 9 ELSA GIGIH. G 75 77,2 10 FAIQOH HARDIYANTI 75 76,7 11 FATKHURIDHO 75 76,7 12 HALIMATUS SA'DIYAH 80 80,8 13 HERA LESTYANI 75 76,7 14 INDAH NOVI. F 80 80,5 15 ISMI ULWIYAH 85 83,3 16 KARINA MURBARANI.A 75 76,7 17 KURNIAWAN 75 76,7 18 LIHAYATI 80 79,3 19 LUKMAN IMAN. S 76 78,0 20 M. SYAEFUDIN 76 80,5 21 MEILINDA FAIZAH 85 84,7 22 M. EKO PROBO 79 82,8 23 MUFIDLATUL. KH 80 84,5 24 M. NURHIDAYAT 76 77,2 25 MUTIARA 85 83,7 26 NISFAH KHOIROTUN KH 75 76,7 27 NUR FAUZIN 75 76,7 28 NUR KHIKMAH 84 83,5 29 RAGIL KESUMA. W 75 77,8 30 RETNO WATI 77 77,8 31 RIWANTO 75 76,8 32 SAFITRI EKA P.S 75 76,7 33 SAMSUL MA'ARIF 75 76,7 34 SIDQIYYATU RIZQIYAH 76 77,2 35 SITI MUFRODAH 75 76,7 36 SULKHAH ZAHRO 75 76,7 37 TITOE TENNISIA 75 76,7 38 UGET. A 75 74,7 39 WAHYU .U 78 78,5 40 YENI RIZA. S 78 78,5 41 YUSUF SAPUTRA 77 80,7 NILAI BATAS TUNTAS
KOG 77 83 80 82 87 77 77 80 77 77 77 81 77 81 83 77 77 79 78 81 85 83 85 77 84 77 77 84 78 78 77 77 77 77 77 77 77 75 79 79 81
RAPORT PSIKO AFEK 75 B 85 B 85 B 85 B 85 A 75 B 80 B 80 B 80 B 75 B 75 B 85 B 80 B 85 B 85 B 80 B 80 B 80 B 85 B 85 A 85 B 85 B 85 B 80 B 85 B 75 B 50 B 85 B 85 B 80 B 50 B 75 B 80 B 80 B 75 B 75 B 75 B 50 B 80 B 80 B 85 B
75 Pemalang,
2011
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
Ketercapaian Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM kompetensi alat optik belum mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM kompetensi alat optik belum mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM kompetensi alat optik belum mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Pemalang, 10 Juni 2011 Guru Mapel FISIKA X-8
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ MAN PEMALANG X-9 No. NAMA KOG 1 AGUS SETIAWAN 78 2 ARSY DITA. R 79 3 ANIGA AL GHIFARI 78 4 AULIA IRFA MAYANI 82 5 CHUSNUL KHOTIMAH 82 6 DEWI RAKHMAWATI 84 7 DIYAH . A.A 78 8 ENDAH LARASATI 84 9 FAISAL SYAYUDA 85 10 FATKHUDIN YUSUF 85 11 HAMIM JAZULI 78 12 HERMANTO 81 13 INDAH UUT NURUL.H.I 86 14 ISNAN HANIF.M 90 15 KHOEUNNISA 85 16 KUSMIATI 78 17 LILI AMIFAH 78 18 LUKMANUL HAKIM 83 19 M. SYAFIQ . N 79 20 MEIDA PURWATI 84 21 MELA YUNITA 85 22 M. RUSLI KHAMIM 78 23 M. AFIT KHOMSANI 88 24 M. RIZA ADRIANSYAH 84 25 NAYLA FAQIH 83 26 NOFAL ULINUHA 78 27 NUR FAUZIYAH 89 28 NUR LAILA FAUZIYAH 84 29 PARIDLOTUN .KH 78 30 REVIANA .T.O 78 31 RIYANTO 83 32 SIGIT DARMAWAN 89 33 SITI NUR AZIZAH 78 34 SULKHAN KHADZIK 78 35 TOLANI 85 36 ULFATUN RIZKIYAH 80 37 WARDATUNNISA 78 38 YESI GITA. M.S 79 39 ZAHRA RAHMA.S 78 40 BAYU GALIH 78 41 rahmawati 75 NILAI BATAS TUNTAS
75
RAPORT PSIKO AFEK 75 B 80 B 75 B 85 B 85 B 85 B 80 B 85 B 85 B 85 B 80 B 80 B 85 B 85 A 85 B 80 B 75 B 80 B 80 B 85 B 85 B 75 B 85 B 85 B 85 B 75 B 85 A 85 B 75 B 75 B 85 B 85 A 80 B 80 B 85 A 85 A 80 B 80 A 80 B 80 B 80 B
10/ 2011
Ketercapaian Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Pemalang, 10 Juni 2011 Guru Mapel FISIKA X-9
NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP. 19790327 2005011005
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/ 2011 MAN PEMALANG X-10 No. NAMA R. TGS 1 AGUS SUBEKTI 77,5 2 AJENG FITRIANA 80,0 3 ANIKMATUL . H 80,0 4 ARI ROHMATUL. A 80,0 5 AULIA MUZAFAROH 82,5 6 CITRA AYU AMANDA 80,0 7 DHIYA NISWAH 80,0 8 DWI FITRI INAYAH 80,0 9 ERA HANDINI 80,0 10 FAIZATUL L.M 80,0 11 FEBI AYU .N 82,5 12 HAMZAH 80,0 13 HERY VERDIANSYAH 77,5 14 INDAH WAHYU. W 80,0 15 ISTI BAROKAH 80,0 16 KHAMDIYAH 82,5 17 KUSRIYATUN 80,0 18 LILIH LUCKYTANINGSIH 75,0 19 LULU FAIQOH 80,0 20 M. SYARIPUDIN 82,5 21 MELANI DWI.M 80,0 22 M. LUKMAN ARIFIN 77,5 23 M. IRHAMNA 80,0 24 NAELUL FAIZAH 82,5 25 NOK ROHASIH DANAR 80,0 26 NUR HIDAYAH 82,5 27 NURMAN IRSYAD 80,0 28 PIPIT SETIYANI 80,0 29 RANI SORAYA 80,0 30 REZA TRI. O 82,5 31 RIZKI AJI. S 80,0 32 SAHRUL ROMADHON 77,5 33 SILMI MEGA AYU 77,5 34 SITI ROHIMATUN 80,0 35 SUNARYO 77,5 36 TRI BUDI .U 80,0 37 UMAR KURNIAWAN 77,5 38 WAROHMAH 80,0 39 YOGA SULISTYA.P 80,0 40 ZAHROTUL 80,0 41 M. ROZIKIN 80,0 NILAI BATAS TUNTAS
SMTKOG.akhirKOG 75 75,4 75 76 77,2 77 75 75,8 76 76 76,3 76 79 79,9 80 76 76,3 76 75 75,8 76 76 76,3 76 75 75,8 76 76 76,3 76 84 83,1 83 76 76,3 76 75 75,4 75 76 76,3 76 77 76,8 77 78 81,6 82 76 76,3 76 76 75,5 76 75 75,8 76 80 80,4 80 75 75,8 76 75 75,4 75 76 76,3 76 80 81,9 82 76 76,3 76 84 83,9 84 76 76,3 76 75 75,8 76 76 76,3 76 76 77,1 77 75 75,8 76 75 75,4 75 75 75,4 75 76 76,3 76 75 75,4 75 75 75,8 76 75 75,4 75 75 75,8 76 75 75,8 76 76 76,3 76 76 76,3 76
RAPORT PSIKO 75 80 80 85 85 80 75 75 80 75 85 80 75 85 85 85 85 75 75 85 75 75 75 85 85 85 75 75 75 85 75 75 75 75 75 75 75 75 75 80 75
75 Pemalang, NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP.197903272005011005
2011
AFEK B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B A B B B B B B B B B B B B B B
Ketercapaian Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Pemalang, 10 Juni 2011 Guru Mapel FISIKA X-10 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd NIP. 19790327 2005011005
lampiran 19 REKAP NILAI FISIKA SMT GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG X11.A.4 No. NAMA UL 1 Rem.UL 1 1 AHMAD SARIFUDIN 7,30 8,00 2 AKHMAD SHOFIYUDIN A8,70 ---3 ALI MUSTAJAB 8,70 ---4 ANGGITA DIAN. P 7,30 8,67 5 AYU LAILA N.A 7,30 8,00 6 BAYU KURNIAWAN 8,00 ---7 CHAERUL FUAD 7,30 8,67 8 DEVI ANGGRAENI 7,30 8,00 9 EKA NURLIA. A 8,70 ---10 ELFA DWI .Y 8,00 ---11 ELIS NURKHAFIDZOH 8,00 ---12 GEMA GILANG 7,30 8,67 13 HUSNI FAUZAN 8,00 ---14 IGA WITA. P 7,30 8,00 15 IKA RESTU. N.P 8,00 ---16 ISTIKOMAH 8,70 ---17 KHIZKIL TIHAMI 8,70 ---18 KUNDARI 9,30 ---19 LIYU WANTI 8,70 ---20 LUTFIA SEPTIANI 8,00 ---21 LUTHFATUL .L 8,00 ---22 M. RIZQI HASANI 8,70 ---23 MALUFATUL. F 8,00 ---24 M. TAMIMI 9,30 ---25 NOFIYANI 8,70 ---26 NURHIDAYAH 10,00 ---27 PROBO SUTEJO 8,00 ---28 RINA ULFA. N 8,00 ---29 ROBIATUL. A 8,50 ---30 SAEPUL. M 8,70 ---31 SANI ARSYIANAH 7,30 8,00 32 SITI KHOTIJAH 6,67 8,67 33 SITI NURJANAH 7,30 8,00 34 SUSI FATMAWATI 8,00 ---35 TRI NOVI. H 8,00 ---36 UMI KULSUM 8,70 ---37 UNTUNG FATONI 9,30 ---38 WIHASTORI 9,30 ---39 M. AULIA. R. M 9,30 ---NILAI BATAS TUNTAS
75
N.UL 1 7,50 8,70 8,70 7,50 7,50 8,00 7,50 7,50 8,70 8,00 8,00 7,50 8,50 7,50 8,00 8,70 8,70 9,30 8,70 8,00 8,00 8,70 8,00 9,30 8,70 10,00 8,00 8,00 8,50 8,70 7,50 7,50 7,50 8,00 8,00 8,70 9,30 9,30 9,30
UL 2 Rem.UL2 N.UL 2 8,67 ---8,67 10,00 ---10,00 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 10,00 ---10,00 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 10,00 ---10,00 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 10,00 ---10,00 10,00 ---10,00
TGS 1 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50 9,50
TGS 2 9,50 9,00 8,50 9,50 9,50 9,00 9,50 9,50 9,00 9,00 9,00 9,50 9,50 9,50 9,00 8,50 8,50 8,00 8,50 8,50 9,00 8,50 9,00 8,00 8,00 8,50 9,00 9,00 9,50 9,00 9,50 9,50 9,50 9,00 9,75 8,50 8,00 8,50 8,50
N.TGS 9,50 9,25 9,00 9,50 9,50 9,25 9,50 9,50 9,25 9,25 9,25 9,50 9,50 9,50 9,25 9,00 9,00 8,75 9,00 9,00 9,25 9,00 9,25 8,75 8,75 9,00 9,25 9,25 9,50 9,25 9,50 9,50 9,50 9,25 9,63 9,00 8,75 9,00 9,00
UM Rem.UM N. UM 8,75 ---8,75 8,75 ---8,75 8,75 ---8,75 8,75 ---8,75 8,75 ---8,75 8,50 ---8,50 8,75 ---8,75 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 9,00 ---9,00 8,75 ---8,75 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,75 ---8,75 8,50 ---8,50 9,00 ---9,00 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,75 ---8,75 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50
R. UL R. TGS 8,09 9,50 9,35 9,25 8,69 9,00 8,09 9,50 8,09 9,50 8,65 9,25 8,09 9,50 8,4 9,50 9,35 9,25 8,65 9,25 8,65 9,25 8,4 9,50 9,25 9,50 8,09 9,50 8,34 9,25 8,69 9,00 8,69 9,00 8,99 8,75 8,69 9,00 8,34 9,00 8,65 9,25 8,69 9,00 8,65 9,25 8,99 8,75 8,69 8,75 10 9,00 8,65 9,25 8,65 9,25 9,25 9,50 9,35 9,25 8,4 9,50 8,4 9,50 8,4 9,50 8,65 9,25 9 9,63 8,69 9,00 8,99 8,75 9,65 9,00 9,65 9,00
RAPORT UM KOG.akhir KOG PSIKO AFEK 8,75 88 88 85 B 8,75 90 90 85 A 8,75 88 88 85 B 8,75 88 88 85 B 8,75 88 88 85 B 8,50 87 87 85 A 8,75 88 88 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 89 89 85 A 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 89 89 85 A 9,00 89 89 85 B 8,75 88 88 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,75 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 9,00 89 89 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,75 87 87 85 A 8,50 90 90 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 A 8,50 89 89 85 A 8,50 89 89 85 A 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 87 87 85 B 8,50 89 89 85 B 8,50 87 87 85 A 8,50 87 87 85 B 8,50 89 89 85 A 8,50 89 89 85 B
REKAP NILAI FISIKA SEMESTER GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG XII.A.5 No. NAMA 1 AMANDA ELSIYANTI 2 ANIQO FARAHIYA 3 ANNISATUL KARIMAH 4 ARI INDAH KARTIKA 5 AZIZAH LUTFIATI 6 CHISOLIL KAROM 7 DESVITA SUCI .K.W 8 EKA SETYA DIAN. A 9 EKA SULISTIA RINI 10 EMA AENUN NAJIB 11 FITRA ARINA .N 12 GILANG PRATIWI 13 INDAH SULISTIANI.N 14 INTAN DWI J.G 15 ITA SAFITRI 16 KHOIRUN NISA 17 LATIFATUL FITROH 18 LIYANI MAYASARI 19 M. ATHFAL. M 20 MASRIFATIN. M 21 MIRZA U.H 22 M. NAVIS .T 23 MUSARIFAH 24 NUR ISMAWATI 25 NUR MARFUAH 26 RETNO NINGRUM 27 RIZA ARIFIANI 28 SAIFUL BAHRI 29 SANTIKA 30 SITI MULYASIH 31 SUCIATI 32 TETI KHOLISAH 33 TIKA FAJARYANI 34 TRI UTOMO .D 35 VRENINDI A.T 36 WELLA ARI . N 37 YANI SETIYOWATI 38 YULIANA
UL 1 Rem.UL 1 8,00 ---8,70 ---8,70 ---8,00 ---8,00 ---8,00 ---6,67 8,00 6,67 8,67 8,00 ---7,30 8,00 7,30 9,33 7,30 8,67 8,00 ---7,30 8,00 8,00 ---8,70 ---8,70 ---9,30 ---8,70 ---8,00 ---8,00 ---8,70 ---8,00 ---9,30 ---8,70 ---8,70 ---8,00 ---8,00 ---8,00 ---8,70 ---7,30 8,00 6,67 8,00 7,30 8,67 8,00 ---8,00 ---9,30 ---9,30 ---9,30 ----
N.UL 1 8,00 8,70 8,70 8,00 8,00 8,00 7,50 7,50 8,00 7,50 7,50 7,50 8,00 7,50 8,00 8,70 8,70 9,30 8,70 8,00 8,00 8,70 8,00 9,30 8,70 8,70 8,00 8,00 8,00 8,70 7,50 7,50 7,50 8,00 8,00 9,30 9,30 9,30
UL 2 Rem.UL2 N.UL 2 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 8,67 ---8,67 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 9,30 ---9,30 10,00 ---10,00
TGS 1 8,75 8,00 9,00 8,75 8,75 8,75 9,50 9,50 9,75 9,50 9,50 9,50 8,75 9,50 8,75 8,00 8,00 8,00 8,00 8,75 8,75 8,00 8,75 8,00 8,00 8,00 10,00 9,50 8,75 8,00 9,50 9,50 9,50 8,75 8,75 9,50 9,50 8,75
TGS 2 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,50 9,50 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,75 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,75 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,75 9,75 9,00
N.TGS 8,88 8,50 9,00 8,88 8,88 8,88 9,25 9,50 9,63 9,25 9,25 9,25 8,88 9,25 8,88 8,50 8,50 8,88 8,50 8,88 8,88 8,50 8,88 8,50 8,50 8,50 9,88 9,25 8,88 8,50 9,25 9,25 9,25 8,88 8,88 9,63 9,63 8,88
UM Rem.UM N. UM 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50 8,50 ---8,50
R. UL R. TGS 8,34 8,88 9 8,50 9 9,00 8,34 8,88 8,34 8,88 8,65 8,88 8,09 9,25 8,4 9,50 9 9,63 8,09 9,25 8,09 9,25 8,09 9,25 8,65 8,88 8,09 9,25 8,34 8,88 9 8,50 9 8,50 9,3 8,88 9 8,50 8,34 8,88 8,34 8,88 9 8,50 8,34 8,88 8,99 8,50 9 8,50 9 8,50 9 9,88 8,65 9,25 8,34 8,88 9 8,50 8,09 9,25 8,09 9,25 8,09 9,25 8,65 8,88 8,65 8,88 9,3 9,63 9,3 9,63 9,65 8,88
RAPORT UM KOG.akhir KOG PSIKO AFEK 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 87,50 88 85 B 8,50 85,53 86 85 B 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,31 86 85 B 8,50 85,84 86 85 A 8,50 87,25 87 85 A 8,50 89,06 89 85 A 8,50 85,84 86 85 B 8,50 85,84 86 85 A 8,50 85,84 86 85 B 8,50 86,31 86 85 B 8,50 85,84 86 85 B 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 87,94 88 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 85,53 86 85 B 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,25 86 85 A 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,21 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 89,69 90 85 A 8,50 87,25 87 85 A 8,50 85,53 86 85 B 8,50 86,25 86 85 B 8,50 85,84 86 85 B 8,50 85,84 86 85 B 8,50 85,84 86 85 B 8,50 86,31 86 85 B 8,50 86,31 86 85 B 8,50 89,81 90 85 A 8,50 89,81 90 85 A 8,50 88,81 89 85 A
NILAI RAPORT SMT GENAP 2010/2011 MAN PEMALANG X-6 No. NAMA 1 2 AHMAD SYAKUR.B 3 AMIR FAUZI 4 ANNA MASRUSOH 5 ARTIKA WIJAYANTI.P 6 BAHARUDIN .Y.M 7 DEVI DWI.R 8 DEVITA WIDYA .C 9 ELIS EMALIA 10 FAHRUZ ZAMAN 11 FATHUHUL FIKRIYAH 12 GIGIH AMRILLAH.I 13 ILMA ROZALINA 14 INTANI ROSIA.M 15 KALAMUKTI .A.L 16 KONI LUHUR. D 17 LIA MELINDA 18 LOVQIANSYAH 19 MAULIDA MEGA.N 20 MISBAHUDIN 21 M. IRFAN MA'ARIF 22 M. MUSLIH. M 23 MUNASYEH FAHMI 24 NIDA RIZQIE. U 25 NUR ALIYAH 26 NUR UKHTI 27 SAEFUDIN 28 RISKHA APRILIA 29 RESTI MAULINA CH 30 PUTRI SESARVIA. K 31 OKTI DEWI 32 SEPTIYADI 33 SITI ITASARI 34 SULCHI ARIES 35 TIKA HARYATI 36 TUNGGUL PANJI .W 37 VELLA SALMANIA. F 38 YAUMIKA .N.H 39 YUSUF JUNIARDI 40 ZUHROTUL KHASANAH
NILAI BATAS TUNTAS
KOG 0 77 77 77 80 77 77 77 83 77 77 77 77 83 82 77 77 77 78 79 77 77 77 77 77 77 77 77 88 77 77 77 77 85 77 76 77 77 77 77
75
RAPORT PSIKO
AFEK
75 75 75 85 75 75 75 85 85 75 75 80 85 85 80 75 75 80 80 75 75 75 75 75 75 75 75 85 80 75 80 75 85 75 75 75 80 75 75
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B A B B B B B B B B B B B
Ketercapaian Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM Semua kompetensi sudah mencapai KKM
Pemalang, 10 Juni 2011 Guru Mapel FISIKA X-6 NURKHOLIS INDAKA, S.Pd
NIP. 19790327 2005011005