JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
1
Studi Pemodelan Biaya Pembangunan Kapal Baru berdasarkan Klasifikasi Teknologi Manufaktur Dyana Paramita, Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak—Ada banyak pilihan teknologi manufaktur pada pembangunan kapal baru seperti teknologi manual, otomatis dan berbasis komputer yang digunakan untuk setiap proses produksi yaitu fabrikasi, sub-assembly dan assembly. Hal ini berdampak pada keseluruhan total biaya produksi. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan model biaya yang berdasarkan pada variasi teknologi manufaktur. Model tersebut dapat digunakan untuk menghitung biaya tenaga kerja dan investasi mesin serta peralatannya. Pertama, dilakukan analisa terhadap keberadaan teknologi manufaktur untuk pembangunan kapal baru. Kedua dihitung biaya tenaga kerja dan investasi mesin. Pembuatan model ini menggunakan metode quantity take-off dan harga satuan, yang merupakan perhitungan biaya berdasarkan nilai satuan dari setiap mesin yang digunakan. Berdasar analisa dengan menggunakan model yang telah dikembangkan, didapatkan bahwa terjadi perbedaan biaya dari penggunaan masingmasing teknologi manufaktur. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan mengaplikasikan model di PT PAL dan PT Adi Luhung untuk pembangunan side sheel tugboat M271 dengan berat kira-kira 1,000 ton. Hasil perbandingan biaya tenaga kerja kira-kira 30% ( PT PAL Rp 183,911.36 /ton dan PT Adi Luhung Rp 130,098.685 /ton) serta biaya investasi mesin masingmasing teknologi manufaktur adalah Rp 603,349 /jam mesin dan Rp 208,775 /jam mesin. Kata kunci: Pemodelan, Biaya, Pembangunan Kapal, Klasifikasi, Teknologi Manufaktur I. PENDAHULUAN penggunaan teknologi manufaktur terhadap I mplementasi biaya pembangunan kapal baru menjadi suatu hal yang harus diperhitungkan dalam mengestimasi biaya. Perbedaan penggunaan teknologi manufaktur pada masing-masing galangan akan menentukan perbedaan biaya yang dikeluarkan dalam perhitungan labour cost dan juga biaya investasi mesin. Untuk perhitungan labour cost, didapatkan dari besarnya output mesin dengan biaya tenaga kerja operator yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin tersebut. Selain itu diperhitungkan pula biaya investasi mesin yang diperoleh dari biaya pembeliannya. Semakin tinggi level dari teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi biaya investasi mesin yang diperlukan, namun biaya labour cost atau operator memungkinkan akan menjadi lebih rendah. Sehingga perbedaan dari implementasi teknologi manufaktur akan berdampak langsung pada biaya yang harus dikeluarkan dalam pembangunan kapal baru. Namun sisi lain dari perbedaan teknologi manufaktur ini adalah semakin tinggi
level teknologi, maka proses pengerjaannya menjadi lebih cepat dan hasil yang diperoleh menjadi lebih baik (mengurangi rework) karena pekerjaan dilakukan secara otomatis atau dengan bantuan computer atau robot yang memiliki tingkat presisi lebih tinggi dalam mengerjakan sesuatu dibandingkan operator. Adanya perbedaan penggunaan teknologi manufaktur dalam setiap proses pekerjaan, menimbulkan banyaknya pilihan untuk menentukan pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses pembangunan kapal. Teknologi yang digunakan digalangan kapal Indonesia, rata-rata masih konvensional dan otomatis. Sedangkan pekerjaan yang diselesaikan dengan teknologi yang dibantu computer ataupun robot masih belum banyak dikembangkan. Untuk teknologi konvensional dan otomatis yang berkembang di Indonesia telah memiliki banyak variasi, sehingga dengan beragamnya teknologi manufaktur yang digunakan, maka perbedaan cost juga akan dirasakan meskipun dalam tingkatan level teknologi yang sama. Sehingga diperlukan pengklasifikasian terhadap level teknologi yang mengakibatkan perbedaan biaya yang harus dikeluarkan. Maka dari itu, banyaknya variasi yang dimiliki untuk setiap jenis proses pekerjaan pada tahap pembangunan kapal baru, menimbulkan adanya perbedaan biaya pada masingmasing level teknologi. Sehingga, untuk memepermudah dalam penentuan penggunaan teknologi manufaktur diperlukan pemodelan biaya yang didasarkan dari klasifikasi teknologi. Pembuatan model ini dilakukan dengan menggunakan metode quantity take-off dan harga satuan. Quantity take off yaitu membuat perkiraan biaya dengan mengukur kuantitas komponen-komponen proyek dari gambar, spesifikasi dan perencanaan. Quantity take-off merupakan salah satu teknik menyusun perkiraan biaya selain dengan metode parametrik, metode daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, metode analisis unsur-unsur biaya, metode faktor atau dengan cara memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan [1]. Implementasi dari masing-masing teknologi manufaktur bisa dijelaskan dari pemakaian teknologi di PT PAL Indonesia dan PT Adi Luhung Sarana Segara yang menjadi tempat studi kasus tugas akhir kali ini. PT PAL Indonesia dipilih karena galangan tersebut memeliki fasilitas yang lengkap dan canggih dalam proses pembangunan kapal baru di Indonesia. Dan PT Adi Luhung Sarana Segara menjadi pembanding dari pemakaian teknologi manufaktur yang mungkin tidak digunakan oleh PT PAL Indonesia. Dengan adanya pemodelan biaya pembangunan kapal baru berdasarkan teknologi manufaktur ini, diharapkan mampu memberikan pilihan kepada pihak-pihak yang terkait dalam penilaian terhadap implementasi biaya penggunaan teknologi manufaktur.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) II. METODOLOGI PENELITIAN A. Latar Belakang •
•
•
Implementasi dari penggunaan teknologi manufaktur terhadap biaya pembangunan kapal baru menjadi suatu hal yang harus diperhitungkan dalam mengestimasi biaya. Adanya perbedaan penggunaan teknologi manufaktur dalam setiap proses pekerjaan, menimbulkan banyaknya pilihan untuk menentukan pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses pembangunan kapal. Banyaknya variasi yang dimiliki untuk setiap jenis proses pekerjaan pada tahap pembangunan kapal baru, menimbulkan adanya perbedaan biaya pada masingmasing level teknologi.
B. Identifikasi Masalah Latar belakang dari studi yang dilakukan ini merupakan awal dari munculnya beberapa permasalahan yang perlu untuk diselesaikan. Permasalahan mengenai perencanaan biaya berdasarkan penggunaan teknologi manufaktur untuk mengestimasi biaya labour cost sangat kompleks, maka disusunlah masalah-masalah tersebut dalam beberapa point perumasan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana teknologi manufaktur yang digunakan untuk tiap-tiap tahapan proses pembangunan kapal baru? 2. Bagaimana labour cost dan investasi mesin dari tiaptiap penggunaan teknologi manufaktur? 3. Bagaimana pemodelan yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya pembangunan kapal baru berdasarkan teknologi manufaktur yang digunakan? C. Studi Literatur Guna menyelesaikan permasalahan yang ada, maka diperlukan data serta literatur yang mendukung sebagai acuan dasar untuk menyelesaikannya. Studi dilakukan dengan cara membuat rangkuman dari teori-teori dasar, konsep ataupun metode sehingga mampu menjadi dasar untuk menyelesaikan studi yang dilakukan. Isi dari studi pustaka itu sendiri dicari dari kata kunci yang terkandung dalam judul studi serta point-point yang berkaitan dengan tujuan pembuatan tugas akhir. Untuk tugas akhir ini, studi pustaka yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Penjelasan mengenai pembuatan model. Model adalah penyederhanaan dari gambar realitas. Didalam sebuah model, terdapat paradigma yang mengandung gagasan untuk menggambarkan bagaimana suatu model itu diatur dan dibuat sehingga menjadi suatu sistem pemodelan yang diinginkan. Model juga dapat diartikan sebagai pemetaan suatu konsep karakteristik sistem [2]. 2. Dari penggunaan teknologi manufaktur akan selalu ada biaya yang harus dikeluarkan untuk proses pemakaian teknologi tersebut. Jenis-jenis biaya yang berkaiatan dengan penggunaan teknologi adalah biaya Investasi mesin yang digunakan untuk membeli mesin, biaya tenaga kerja/operator mesin, serta biaya perawatan selama proses pemakaian mesin tersebut. 3. Pembangunan kapal itu dilakukan melalui suatu tahapan proses yang tergantung dari metode yang digunakan dalam pembangunan tersebut. Pada pembangunan kapal baru (hull construction) terdapat beberapa tahapan yakni persiapan, fabrikasi, Sub Assembly, dan Assembly. Setiap tahapan tersebut
4.
5.
2
nantinya juga akan banyak terdapat pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan berbagai mesin/teknologi manufaktur [3]. Pada pembangunan kapal baru, proses klasifikasi juga diperlukan untuk mengelompokkan teknologi manufaktur yang digunakan pada suatu galangan. Pengelompokkan teknologi manufaktur galangan ini di dasarkan pada tingkatan level kecanggihan teknologi. Penetuan status suatu komponen tekonologi untuk suatu bagian fasilitas transformasi, yang bersesuaian dengan penilaian kecanggihan, membutuhkan pengetahuan yang mendalam mengenai teknik dan spesifikasi performansi yang berkaitan [4]. Metode quantity take-off dan harga satuan, merupakan salah satu dari banyak model yang digunakan untuk melakukan estimasi biaya. Metode ini dipilih karena yang paling sesuai dengan kebutuhan model biaya yang didasarkan pada satuan unit biaya penggunaan teknologi manufaktur. Quantity take-off merupakan salah satu teknik menyusun perkiraan biaya selain dengan metode parametrik, metode daftar indeks harga dan informasi proyek terdahulu, metode analisis unsurunsur biaya, metode faktor atau dengan cara memakai data dan informasi proyek yang bersangkutan [1].
D. Pengumpulan dan Pengolahan Data Setelah dilakukan identifikasi masalah dan studi literatur, tahap selanjutnya adalah studi lapangan yang dilakukan untuk pengumpulan data-data yang diperlukan guna menyelesaikan studi. Data-data yang dihimpun dari PT PAL dan PT Adi Luhung adalah sebagai berikut : • Data primer : interview • Data sekunder : dokumen, berkas dan modul-modul yang terkait. Data yang telah terkumpul diolah berdasarkan kebutuhan yang digunakan sebagai input kedalam model yang dikembangkan. Pengolahan data yang dilakukan berupa : • Penghitungan nilai biaya tenaga kerja tiap teknologi • Perhitungan nilai investasi mesin tiap jam pemkaiannya E. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode quantity take-off dan harga satuan. Metode ini digunakan untuk menentukan biaya tenaga kerja dan investasi masingmasing teknologi manufaktur. Banyaknya variasi teknologi pada pembangunan kapal baru, menjadikan salah satu dasar pengklasifikasian teknologi yaitu manual, otomatis dan berbasis komputer. Setelah itu model dikembangkan untuk mendapatkan perbedaan besarnya total biaya tenaga kerja dan investasi masing-masing tingkatan teknologi. III. ANALISA DATA A. Klasifikasi Teknologi Manufaktur Dalam pembangunan kapal baru, galangan kapal akan menggunakan beberapa peralatan dan mesin. Setiap galangan kapal memiliki fasilitas dalam membanguun kapal yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat diklasifikasikan berdasarkan teknologi manufaktur. Pengelompokkan teknologi manufaktur galangan ini didasarkan pada tingkatan level kecanggihan teknologi. Setiap tingkatan teknologi akan membutuhkan biaya yang berbeda–beda satu sama lain. Dalam tugas akhir ini klasifikasi teknologi manufaktur galangan kapal dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) manual, automatic, dan berbasis computer. Tingkatan dalam membangun kapal yang diambil yakni straightening, blasting, handling, cutting. Marking, forming, fitting, dan welding. Tabel 1 Klasifikasi teknologi manufaktur manual TAHAPAN
PEKERJAAN Blasting
Preparation
Fabrikasi
Handling Cutting Marking Handling Forming
Subassembly
Fitting Welding Checking Handling
Assembly (MPL)
Fitting Welding Checking Handling Fitting Welding Checking
Assembly (CBL)
Handling Forming
MANUAL Teknologi compressor Overhead crane 5 ton (manual) forklif Brander potong manual Overhead crane kapasitas 5 ton (manual) brander (fairing) mesin press 135 ton Las SMAW Las FCAW Visual inspection tool kit forklift Overhead crane 10 ton overhead crane 15 ton Las SMAW Las FCAW Visual inspection tool kit Overhead crane 40 ton Overhead crane 150 ton Las SMAW Las FCAW Visual inspection tool kit Overhead crane 35 ton Overhead crane 50 ton Brander fearing Dongkrak/ push jack
Labour Rp2,462.10 Rp467.94 Rp467.94 Rp11,482.62 Rp950.29 Rp467.94 Rp15,319.76 Rp13,222.41 Rp19,044.46 Rp26,202.55 Rp0.00 Rp423.18 Rp155.98 Rp155.98 Rp19,044.46 Rp26,202.55 Rp0.00 Rp42.32 Rp10.58 Rp19,044.46 Rp26,202.55 Rp0.00 Rp52.90 Rp31.74 Rp13,854.17 Rp18,967.01
Investasi Rp71.59 Rp2,982.94 Rp5,369.29 Rp29,829.40 Rp2,982.94 Rp11,931.76 Rp19,886.26 Rp121.47 Rp1,228.97 Rp262.86 Rp5,369.29 Rp8,948.82 Rp11,931.76 Rp121.47 Rp1,228.97 Rp350.48 Rp29,829.40 Rp59,658.79 Rp121.47 Rp1,228.97 Rp350.48 Rp14,914.70 Rp29,829.40 Rp29,829.40 Rp357.95
Tabel diatas menjelaskan mengenai klaifikasi teknologi manufaktur yang digunakan untuk pembangunan kapal baru dengan tingkatan yang manual. Teknologi ini sebagian besar energinya menggunakan tenaga manusia. Sehingga memiliki nilai labour cost yang tinggi, sedangkan untuk biaya investasi untuk tiap jam penggunaan mesinnya relative rendah. Tabel 2 Klasifikasi teknologi manufaktur otomatis TAHAPAN
PEKERJAAN Straightening
Preparation Handling
Cutting Marking
Handling Fabrikasi
Forming
Subassembly
Welding
Fitting Welding Assembly (MPL)
Checking
Handling Assembly (CBL)
Welding Checking
OTOMATIS Teknologi Plate straightening roller & conveyor Shot blasting machine & conveyor system 10 ton chain conveyor 10 ton trans w.conveyor 10 ton motor trans w. chain conveyor Overhead crane 10 ton (magnet) Overhead crane 5 ton (magnet) semi outomatis Steel sect marking & cutting conveyor (profil) Plate handling carrige/ conveyor system Roll conveyor F NC plasma cut matc Roll & slat conveyor F NC gas cutting Roll & slat conveyor F flame planner Overhead crane kapasitas 10 ton (magnet) Overhead crane kapasitas 5 ton (magnet) Frame brander 400 ton (profil) 500 ton hidroulic press 1000 ton hidroulic press Three roll plate forming machine 1500 ton One side welding - SAW/FCAW Mobile stiffner welding gantry - FCAW Fillet welding gantry - FCAW Mobile web gantry - FCAW Service welding gantry - FCAW Las SAW Super Animo Tack welding station Las SAW One side welding station gauss meter Transfer trolly Roller conveyor UHL Transport Las SAW Theodolite
Labour Rp1,823.78 Rp2,078.96 Rp106.68 Rp106.68 Rp213.37 Rp533.42 Rp584.23 Rp11,500.62 Rp4,333.50 Rp42.11 Rp42.11 Rp42.11 Rp42.11 Rp155.98 Rp467.94 Rp29,105.39 Rp12,766.46 Rp12,766.46 Rp2,553.29 Rp16,069.83 Rp16,069.83 Rp13,391.53 Rp13,391.53 Rp44,638.43 Rp29,225.92 Rp26,202.55 Rp24,478.70 Rp29,225.92 Rp16,069.83 Rp0.00 Rp211.59 Rp423.18 Rp105.79 Rp29,225.92 Rp0.00
Investasi Rp51,704.29 Rp59,658.79 Rp8,948.82 Rp8,948.82 Rp8,948.82 Rp14,914.70 Rp8,650.52 Rp29,829.40 Rp8,948.82 Rp8,948.82 Rp16,406.17 Rp16,406.17 Rp8,948.82 Rp14,914.70 Rp8,650.52 Rp31,221.43 Rp35,795.28 Rp71,590.55 Rp79,545.06 Rp39,772.53 Rp27,840.77 Rp25,852.14 Rp31,818.02 Rp15,909.01 Rp4,176.12 Rp5,965.88 Rp23,863.52 Rp4,176.12 Rp39,772.53 Rp221.05 Rp3,877.82 Rp8,948.82 Rp2,982.94 Rp4,176.12 Rp388.98
Klasifikasi diatas digunakan untuk mengetahui nilai dari labour cost dan investasi tiap jam mesin untuk penggunaan teknologi manufaktur yang otomatis. Teknologi manufaktur ini dioperasikan dengan sebagian tenaga manusia, setengahnya lagi tela dikerjakan oleh mesin itu sendiri. Sehingga, untuk mengoperasikan mesin tersebut hanya memerlukan tenaga kerja yang sedikit, dan nilai labour costnya menjadi lebih rendah dari pada penggunaan teknologi manufaktur yang manual.
3
Tabel 3 Klasifikasi teknologi manufaktur berbasis computer TAHAPAN
PEKERJAAN
BERBASIS KOMPUTER Teknologi Labour
Investasi
Preparation
Fabrikasi
Cutting
NC plasma cutting machine NC gas cutting machine
Rp4,259.49 Rp8,944.92
Rp95,454.07 Rp59,658.79
Flame planner (pemotongan lurus)
Rp10,648.72
Rp47,727.03
Subassembly Assembly (MPL) Assembly (CBL)
Klasifikasi yang memiliki tingkatan paling tinggi adalah klasifikasi dengan basis computer. Teknologi ini hanya membutuhkan sedikit operator untuk menjalankan mesin, sebab seluruh pekerjaan dikerjakan oleh mesin itu sendiri dan diproses dengan kecanggihan computer. Meskipun pada akhirnya nilai labour costnya lebih rendah disbanding yang lain, namun biaya investasi untuk tiap jam pemakaiannya sangat tinggi, sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. B. Model analisa sistem biaya dari klasifikasi teknologi manufaktur Proses perancangan sistem model estimasi biaya dari implementasi penggunaan teknologi manufaktur dilakukan berdasarkan metode quantity take off dan harga satuan. Perancangan sistem ini didesain kedalam sebuah program yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan estimasi anggaran dari implementasi penggunaan teknologi manufaktur. Sebelum dilakukan proses perencanaan model estimasi biaya dari penggunanan teknologi manufaktur, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengklasifikasian terhadap biaya yang digunakan. Dalam studi kali ini, dilakukan perhitungan biaya yang menyangkut salah satu biaya variabel yang terdapat dalam proses pembangunan kapal baru. Untuk biaya variabel itu sendiri terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Berikut dijelaskan pembagian biayanya : a) Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi besarnya nilai dari variabel terikat. Dalam kasus ini untuk mendapatakan nilai dari labour cost penggunaan mesin dan besar investasi mesin tiap jam pemakaiannya harus diketahui terlebih dahulu mengenai pemilihan dari mesin yang akan digunakan untuk pembangunan kapal. Sehingga nantinya akan diketahui besarnya nilai total labour cost dan investasi mesin tiap jam penggunannya. Jadi, variabel bebas disini adalah pemilihan dari teknologi manufaktur yang akan digunkan. b) Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang akan dicari dalam perhitungan/analisanya. Sehingga, untuk studi kali ini variabel terikat terdiri dari total nilai labour cost dan investasi mesin tiap jam pemakaiannya yang dibutuhkan guna menyelesaikan pekerjaan pembangunan kapal. Hal ini karena, tujuan dari studi pemodelan biaya ini adalah untuk mendapatkan perbedaan besarnya biaya dari implementasi teknologi manufaktur. Setelah diketahui semua jenis dari biaya yang akan digunakan, selanjutnya dibuat sistem model yang tepat sesuai dengan metode dan alur pemikiran dari model estimasi biaya implementasi penggunaan teknologi manufaktur.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
4
menjadi lebih besar. Model ini diaplikasikan kepada dua galangan yang memiliki perbedaan teknologi manufaktur untuk pembangunan side sheel tugboat M 271 dengan kapasitas terpasangnya 1,002.83 ton yaitu PT PAL Indonesia dengan teknologinya yang otomatis dan PT Adi Luhung yang memiliki teknologi manual. Implementasi dari pemakaian teknologi tersebut dapat dirangkumkan kedalam tabel sebagai berikut : Tabel 4 Implementasi teknologi manufaktur di PT Adi Luhung Tahapan Prparation
Fabrikasi
Subassembly
Gambar 1 Model Sistem Pemilihan Teknologi Manufaktur System ini di simulasikan dengan menggunakan program excel. Excel dipilih sebagai bentuk simulasi dikarenakan penggunaannya yang lebih mudah dipahami. Cara kerja system ini dapat disimulasikan sebagai berikut : 1. Dalam program telah ditampilkan seluruh teknologi manufaktur berdasarkan klasifikasi teknologi yang bisa digunakan untuk proses produksi pembangun kapal, serta ditampilkan pula biaya labour yang dibutuhkan untuk setiap ton pekerjaannya dan juga biaya investasi mesin yang harus dikeluarkan untuk tiap jam mesin pemakaianannya. 2. Pertama adalah masukkan nilai quantity dalam ton dari pekerjaan yang akan dilakukan. Quantity ini berdasarkan jumlah ton yang terpasang. 3. Pilih teknologi manufaktur yang akan digunakan sesuai tahapan proses pembangunan kapal. 4. Kemudian pilih kode yang telah disediakan. Jika kode 1 maka akan muncul nilai labour dan investasi mesin, tetapi jika kode 0 maka nilai tidak akan muncul atau dengan kata lain teknologi tersebut tidak akan dipilih/ digunakan dalam proses pembangunan kapal, jadi biaya nya tidak perlu dihitung. 5. Jika kode 1 dipilih, selanjutnya akan keluar biaya subtotal labour dan sub-total investasi. Sub-total labour didapatkan dari hasil perkalian antara biaya labour dengan nilai quantitynya. Dan sub-total investasi sama dengan nilai investasi yang dibutuhkan untuk tiap mesin jam pemakaiannya. 6. Setelah nilai dari sub-total labor dan investasi mesin diketahui, maka akan muncul jumlah dari seluruh subtotal labour dan investasi pada bagian bawah kolom subtotal labour dan sub-total investasi. 7. Begitu seterusnya untuk setiap pemilihan teknologi manufaktur yang akan digunakan untuk proses pembangunan kapal baru. C. Hasil dari pengembangan model Hasil dari studi kasus yang dikembangkan melalui model didapatkan bahwa, penggunaan teknologi yang lebih otomatis memiliki nilai labour cost untuk tiap tonnya lebih tinggi serta biaya investasi untuk tiap jam pemakaiannya
Assembly
Teknologi
compressor forklift Manual Brander potong NC gas cutting machine Gas cutting (Rell) Mesin press 135 ton Brander fearing Overhead crane 5 ton Las SMAW Visual inspection tool kit forklift Overhead crane 15 ton Las SMAW Las FCAW Visual inspection tool kit Overhead crane 40 ton
Unit
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton TOTAL
Labour Cost Rp2,462 Rp468 Rp950 Rp11,483 Rp8,945 Rp11,501 Rp13,222 Rp15,320 Rp468 Rp19,044 Rp0 Rp423 Rp156 Rp19,044 Rp26,203 Rp0 Rp42 Rp129,732
Unit price Investasi Consumable Rp72 Rp Rp5,369 Rp Rp0 Rp 1,734,896 Rp29,829 Rp Rp59,659 Rp 1,362,595 Rp29,829 Rp Rp19,886 Rp Rp11,932 Rp 1,734,896 Rp2,983 Rp Rp121 Rp 6,825,261 Rp263 Rp Rp5,369 Rp Rp11,932 Rp Rp121 Rp 6,825,261 Rp1,229 Rp 6,083,835 Rp350 Rp Rp29,829 Rp Rp208,775 Rp24,566,744
Tabel 5 Implementasi teknologi manufaktur di PT PAL Tahapan
Teknologi
Shot blasting machine & conveyor system 10 ton chain conveyor Preparation 10 ton trans w.conveyor 10 ton motor trans w. chain conveyor Overhead crane 10 ton (magnet) Manual NC plasma cutting machine NC gas cutting machine Flame planner (pemotongan lurus) Brander potong Three roll plate bending machine Fabrikasi Frame brander 400 ton (profil) Roll & slat conveyor F NC gas cutting Roll conveyor F NC plasma cut matc Roll & slat conveyor F NC flame planner Overhead crane 10 ton (magnet) Overhead crane 5 ton (magnet) Las FCAW Las SAW Subassembly Overhead crane 10 ton (manual) Visual inspection tool kit Las FCAW Las SAW Visual inspection tool kit Assembly Gauss meter Overhead crane 150 ton Transfer trolly Roller conveyor
Unit
Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton Ton TOTAL
Labour Cost Rp2,079 Rp107 Rp107 Rp213 Rp533 Rp950 Rp4,259 Rp8,945 Rp10,649 Rp11,483 Rp2,553 Rp29,105 Rp42 Rp42 Rp42
Rp156 Rp468 Rp26,203 Rp29,226 Rp156 Rp0 Rp26,203 Rp29,226 Rp0 Rp0 Rp11 Rp212 Rp423 Rp183,392
Unit price Investasi Consumable Rp59,659 Rp 629,777 Rp8,949 Rp Rp8,949 Rp Rp8,949 Rp Rp14,915 Rp Rp0 Rp 1,734,896 Rp95,454 Rp Rp59,659 Rp 1,362,595 Rp47,727 Rp 1,502,991 Rp29,829 Rp Rp79,545 Rp Rp31,221 Rp Rp16,406 Rp Rp16,406 Rp Rp8,949 Rp Rp Rp14,915 Rp Rp8,651 Rp1,229 Rp 6,083,835 Rp4,176 Rp 2,607,358 Rp8,949 Rp Rp350 Rp Rp1,229 Rp 6,083,835 Rp4,176 Rp 2,607,358 Rp350 Rp Rp221 Rp Rp59,659 Rp Rp3,878 Rp Rp8,949 Rp Rp603,349 Rp 22,612,647
IV. KESIMPULAN 1.
Berdasarkan analisa diperoleh klasifikasi untuk teknologi manufaktur yang digunakan dalam pembangunan kapal baru terdiri dari teknologi manual/konvensional, teknologi otomatis dan teknologi yang berbasis computer adalah sebagai berikut : • Proses straightening : plate straightening roller & conveyor • Proses blasting menggunakan compressor, shot blasting machine & conveyor system • Proses handling memakai forklift, roller conveyor, overhead crane (manual & magnet) dengan kapasitas bervariasi mulai dari 5 ton sampai 150 ton. • Alat potong yang terdiri dari brander potong, portable gas cutting, flame planner, NC gas cutting, NC plasma cutting. • Marking menggunakan steel sect marking & cutting conveyor atau alat manual.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) •
2.
3.
Proses forming dilakukan dengan mesin brander fearing dan mesin press. • Untuk fitting & welding menggunakan las SMAW, FCAW, SAW serta welding gantry. Implementasi dari penggunaan teknologi manufaktur terhadap biaya tenaga kerja dan investasi mesin dapat diprosentasekan sebagai berikut, untuk blasting penggunaan teknologi manual lebih murah dengan prosentase 0,19%, handling 3,95%, cutting manual 12,11% dan cutting otomatis 24,84%, forming 4,91%, fitting 0,47%, welding 4,24%. Dari studi kasus menggunakan model yang telah dikembangkan, didapatkan bahwa perbedaan implementasi penggunaan teknologi manufaktur berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk memakainya. Dari analisa didapatkan bahwa untuk penggunaan teknologi manufaktur
pembangunan side sheel tugboat M 271 dengan kapasitas terpasangnya 1,002.83 ton pada PT PAL Indonesia yang sebagian besar menggunakan teknologi otomatis mencapai nilai Rp 183,911.36/ton untuk labour cost dan Rp 603,349/jam mesin untuk nilai investasi mesin pada tiap jam pemakaian mesin. Sedangkan pada PT Adi Luhung Sarana Segara yang memakai teknologi manual nilai labour cost-nya Rp 130,098.685/ton dan investasi mesin Rp 208,775/jam mesin. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis bersyukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayat-Nya penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya dalam membantu menyelesaikan penelitian ini, yaitu bapak Ir. Triwilaswandio W.P. Tidak lupa ucapan terimakasih pada kedua orang tua dan adik-adik yang memberikan dukungan dalam pengerjaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Soeharto, I. (2001). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 2. Jakarta: Erlangga. [2] Saputra, D. A. (2012). Pengembangan Model Estimasi Anggaran (Budget Estimation) untuk Pengendalian Biaya Pembangunan Kapal. Surabaya: ITS. [3] Soejitno. (1985). Diktat Manajemen Teknologi dan Produksi 1. Surabaya. [4] Nazaruddin. (2008). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Manajemen
Teknologi.
5