Evaluasi Dana BKSM (Bantuan Khusus Siswa Miskin) di Sekolah Menengah Atas (Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Batu: Dari Persepsi Orangtua Penerima Bantuan) Disusun oleh: LUTFIATUR ROSYIDAH NIM. 0910220023 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN OPERASIONAL FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
Evaluasi Dana BKSM (Bantuan Khusus Siswa Miskin) di Sekolah Menengah Atas (Studi Pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Batu: Dari Persepsi Orangtua Penerima Bantuan) Oleh: Lutfiatur Rosyidah Dosen pembimbing: Prof. Dr. Djumilah Hadiwidjojo, SE Penelitian ini bertujuan mengetahui proses layanan dalam penerimaan dana BKSM (Bantuan Khusus Siswa Miskin) yang dilakukan oleh Pemerintah kepada sekolah dalam menagulangi siswa yang kurang mampu agar bisa terus bersekolah demi mensukseskan program wajib belajar 12 tahun. Proses penerimaan dana BKSM dilakukan di Sekolah Menengah Atas MAN II kota Batu mulai dari proses perencanaan, penyusunan, sampai dengan pencairan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskiptif, dimana penelitian ini mengambarkan proses penyaluran dana BKSM, mulai dari proses perencanaan, penyusunan, sampai dengan pencairan. Populasi yang digunakan untuk penelitian ini difokuskan untuk kelas tiga dengan alasan, mereka sudah beberapa kali menerima dana BKSM dan dapat mengukur kualitas pelayanan jasa dari pihak sekolah. Di MAN II kota Batu untuk kelas tiga berjumlah 41 murid untuk tahun ajaran 2012/2013, dimana dari 20 murid yang menerima dana BKSM, berdasarkan kriteria yang telah dipilih 20 orang tua /wali murid sebagai sampel (100%), dengan kata lain sampel jenuh. Berdasarkan hasil penelitian mengenai proses layanan dalam penyaluran dana BKSM di Sekolah Menengah Atas MAN II kota Batu pada tahun 2012-2013 dengan menggunakan penelitian deskiptif sudah cukup baik. Dilihat dari prosedur pengusulan sampai dana pencairan dana BKSM yang dilakukan kepala sekolah MAN II Batu, yang berperan sebagai manajer operasi dalam tahap penetetapan sasaran (input), tahap pengusulan (proses), sampai pencairan sudah taat aturan dan dilakukan dengan baik. Hambatan terletak pada lamanya waktu pencairan dana, sehingga mengganggu kegiatan operasional sekolah dan juga secara tidak langsung merugikan wali murid. Evaluasi BKSM berdasarkan persepsi wali murid adalah sebagai berikut: dari segi sasaran penerima dana BKSM sudah tepat, umumnya wali murid menyatakan lama waktu pencairan dan jumlah serta peruntukan dana sudah baik. Khusus untuk lama waktu pencairan berbeda dengan keterangan pihak sekolah. Ditengarai pihak penerima bantuan mempunyai harapan lebih rendah disbanding kenyataan terjadi atau dikatakan “service could be perceived to be “good” when it is bad” Kata Kunci: Evaluasi penyaluran dana
2
tidak kalah penting adalah dalam
PENDAHULUAN Dalam
beberapa
dekade
bidang pendidikan dimana setiap
terakhir ilmu manajemen, termasuk
warga negara indonesia memiliki hak
manajemen operasional mengalami
dalam
perkembangan
dengan
Pada Pasal 34 Ayat 2 tertera bahwa
perubahan lingkungan. Perubahan
pemerintah dan pemerintah daerah
yang terjadi bukan hanya pada
menjamin
perusahaan cakupan perusahaan yang
belajar minimal jenjang pendidikan
dibahas, tetapi juga strategi yang
dasar
digunakan.
sedangkan
sesuai
Dalam
perkembangan
melaksanakan
pendidikan.
terselenggaranya
tanpa
wajib
memungut dalam
biaya,
Ayat
3
seterusnya, manajemen operasional
menyebutkan, bahwa wajib belajar
yang
pada
merupakan tanggung jawab negara
bidang jasa saja memunculkan nama
yang diselenggarakan oleh lembaga
lain
pendidikan pemerintah, pemerintah
hanya
yang
memfokuskan
disebut
manajemen
operasional jasa (service operations
daerah, dan masyarakat.
management).
Di indonesia banyak anak yang
Service
operations
putus sekolah karena kendala biaya
management adalah istilah yang
padahal di Indonesia sendiri ada
digunakan untuk menelaah semua
program wajib belajar 9 tahun dan
kegiatan, pengambilan keputusan dan
sekarang Diknas menetapkan wajib
tanggung jawab manager operasional
belajar 12 tahun tetapi masih banyak
dalam
jasa
anak putus sekolah sejak duduk
(Johnston dan Clark, 2008). Istilah
dibangku SD maupun SMP karena
manajer operasional sering disebut
kendala biaya. Pada tahun 2008 dari
dengan
nama
disesuaikan
total lulusan SMP/MTS se indonesia
dengan
organisasinya,
misalnya
sebanyak 3,018 juta siswa 412,1 ribu
kepala sekolah untuk pendidikan,
siswa (14%) tidak dapat melanjutkan
manager armada untuk perusahaan
pendidikan
transportasi, dan kepala rumah sakit
SMA/SMK/MA. Salah satu upaya
untuk lembaga kesehatan.
yang
organisasi
dibidang
lain
Salah satu jasa pelayanan
dilakukan
Pendidikan
dalam lembaga pemerintah yang
Nasional
3
ke
dan
jenjang
Kementrian Kebudayaan
(kemendiknas)
dalam
upaya menanggulangi masalah putus
Tugas kepala sekolah sebagai
sekolah untuk tingkat SMA adalah
manajer operasional dalam kaitan
program BKSM (Bantuan Khusus
dengan
Siswa Miskin).
berupaya bagaimana sumber daya
program
BKSM
adalah
Dana Bantuan Khusus Siswa
strategis yang berupa dana tersebut
Miskin (BKSM) adalah salah satu
bisa diterima oleh pengguna (murid),
manifestasi dari program kompensasi
yang tepat sasaran (miskin), tepat
subsidi pendidikan (PKSP) yang
waktu, tepat
ditujukan untuk membantu siswa
penggunaan.
memenuhi kebutuhan biaya sekolah
dilakukan
kepala
sekolah
yang
jajarannya
untuk
mengupayakan
duduk
dibangku
Sekolah
jumlah,
dan tepat
Upaya
strategi
Menengah Atas/Sekolah Menengah
semua
Kejuruan/Madrasah Aliyah/Sekolah
peluang yang sama mengikuti proses
Menengah Luar Biasa Negeri dan
belajar mengajar dan diharapkan
Swasta
dapat meningkatkan output lulusan
di
seluruh
Indonesia,
termasuk Kota Batu. Dari
murid
miskin
dan
mendapat
baik dari kualitas maupun kuantitas.
segi
kepuasan
Berdasarkan uraian di atas,
penerimaan BKSM, tidak banyak
maka
aspek yang dinilai dapat memberikan
melakukan penelitian dengan judul
kepuasan
“EVALUASI
bagi
pihak
sekolah.
penulis
tertarik
untuk
DANA
BKSM
Beberapa aspek yang dinilai tidak
(Bantuan Khusus Siswa Miskin) DI
memuaskan
SEKOLAH
pemantauan, sistem
adalah sistem
pengaduan
sistem penyaluran,
dan
Batu:
Penerima Bantuan).
Pemantauan
kurang
memuaskan
karena
proses
ATAS
(Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
sistem
Layanan.
pada
MENENGAH
Dari
Persepsi
Rumusan
masalah
Orangtua
adalah
penyaluran dana tidak dilakukan
bagaimana proses pengajuan sampai
pengawasan secara ketat. Sistem
penncairan dana BKSM bagi siswa
penyaluran tidak memuaskan karena
MAN II Kota Batu dan apakah
dana tidak sampai ke pihak sekolah
sasaran penerima bantuan (mutu
tepat waktu.
input), waktu tunggu (proses) dan
4
peruntukan (output) dana BKSM
operasi
sesuai dengan peraturan?”
jawab utama (Johnston & Clark,
TINJAUAN PUSTAKA
2008):
Manajemen operasi adalah
mempunyai
1. Kegiatan
menghasilkan
proses dalam pembuatan produk atau
menyampaikan
penyediaan
jasa.
pelanggan.
disimpulkan
bahwa
operasi
adalah
aktivitas
serta pada
rangkaian
sumber daya/input organisasi.
operasi
dan
3. Bertanggung jawab terhadap kepentingan pelanggan.
dapat menghasilkan produk utama jasa
jasa
2. Bertanggung jawab terhadap
pengawasan dari proses tersebut agar
atau
dan
manajemen
suatu
proses
dapat
tanggung
memproses
sistem manajemen atau rangkaian
Jadi
5
sesuai
4. Bertanggung
keinginan
jawab
menghasilkan
perusahaan. William J. Stevenson
untuk
pendapatan
bagi organisasinya.
(2009, p4)
Pengertian Jasa Dari sudut padang pelanggan, jasa
Strategi Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry
adalah kombinasi antara pengalaman
Render (2009, p51) perusahaan-
dan hasil (service product) yang
perusahaan mencapai misi mereka
diterima
melalui tiga cara: (1) diferensiasi, (2)
pelanggan.
kepemimpinan biaya, dan (3) respons
mempertimbangkan
yang cepat. Hal ini berarti manajer
berdasar pengalaman dan hasil yang
operasi diminta untuk menciptakan
dirasakan.
barang dan jasa yang lebih baik, atau
Pengalaman
paling tidak berbeda dari yang lain,
proses pembelian produk jasa)
lebih murah dan lebih cepat tanggap.
Yang pengalaman
Manajemen Operasi Jasa Manajemen Operasi Jasa adalah istilah
yang
pengambilan
mencakup keputusan
dan
dirasakan
oleh
Pelanggan mutu
Pelanggan
dimaksud pelanggan
jasa
(dalam
dengan adalah
pengalaman secara langsung yang
kegiatan
dirasakan
pelanggan
selama
dan
berhubungan dengan penyedia jasa,
tanggung jawab manajer operasi
termasuk interaksi dengan organisasi,
dalam
karyawan dan fasilitas yang tersedia.
organisasi
jasa.
Manajer
5
Aspek
pengalaman
konsumen
termasuk:
Tingkat interaksi individual
Tanggapan
terhadap
Fleksibilitas
staf
Memahami konsep jasa
Me-manage pengalaman dan hasil
organisasi jasa
Me-manage pelanggan
memahami
bagian
pandangan
pelanggan
customer service
Me-manage waktu riil
Keakraban dengan konsumen
Koordinasi berbagai bagian
Kemudahan
mengakses
organisasi
system informasi
Kesopanan dan kompetensi
keputusan
karyawan customer service
keberhasilan organisasi
dan
Memahami hubungan antara
Interaksi dengan konsumen
Hasil (outcome) Produk Jasa
menggambarkan
dan
kegiatan
Mendorong inovasi dan
Mengelola masalah SR dan LR secara simultan
pelanggan, dapat berwujud: manfaat, pertimbangan
Mengembangkan
berbagai macam jasa yang diterima
emosi,
Mengetahui, menerapkan dan
operasi secara kontinyu
Istilah “service outcome” (hasil jasa)
dan
memengaruhi strategi
lain
produk
operasi
Nilai Konsumen
niat.
Biaya layanan unttuk pelanggan
Sebagai contoh hasil yang berupa
adalah
manfaan:
yang berupa uang bersamaan dengan
misalnya
pasien dapat
kombinasi dari harga jasa
beraktivitas seperti semula sesudah
biaya,
sembuh dari operasi.
melakukan pembelian yang disebut
Beberapa
Tantangan
dihadapi
ketidak-nyamanan
pengorbanan.
Manajer Operasi Jasa
Misalnya
untuk
untuk
mengurus memperoleh dana BKSM,
Ada sejumlah tantangan penting
wali murid memerlukan waktu ke
yang dihadapi oleh sebagian besar
RT, RW, kelurahan dan transport
manajer operasi jasa yaitu:
menyerahan ke sekolah.
Me-manage
berbagai
berbagai kelompok pelanggan
6
Kerangka Pikir
berupa
Dalam kerangka pikir ini, terdapat
fisik,
beberapa
volume, dan sebagainya.
faktor
penting
sebagai
kenaikan keluaran
hasil jumlah,
proses sistematis untuk mengevaluasi
Keluaran
program.
mencerminkan indikator
Faktor-faktor
tersebut
yaitu:
juga
hasil fisik dari pencapaian 1. Masukan (input) adalah
tujuan khusus (obyektif).
faktor-faktor utama yang digunakan
4. Manfaat (outcome), yaitu
dan
kegunaan/faedah/manfaat
mempengaruhi langsung
langsung
jsalannya
aktivitas
dinikmati karena adanya
program.
Meliputi
investasi program, yang
Sumber Daya Manusia
dapat
(SDM),
kenaikan
sarana
dan
yang
dapat
berupa
baik
fisik
hasil
prasarana,
manajeman
produksi, perubahan sikap
organisasi,
pemahaman
dan perilaku, perbaikan
juklak/juknis
dan
kualitas,
dukungan dana.
tingkat
2. Proses (activities) adalah kegiatan-kegiatan dilaksanakan program
perubahan kemampuan,
kesediaan berbuat lebih
yang
baik,
selama
dan
Umunya
berlangsung.
hasil
sebagainya. juga
disebut
fungsional
atau
Sosialisasi dan pelatihan,
merupakan
indikator
seleksi dan alokasi dana,
fungsional
dari
penyaluran
pencapaian
tujuan
dana,
monitoring dan evaluasi
spesifik/khusus.
(monev), administrasi dan
5. Evaluasi
pelaporan.
dimaksudkan
3. Keluaran (output), yaitu yang
dana
mengetahui
BKSM untuk apakah
dikeluarkan
meknisme proses berjalan
langsung atau hasil dari
sesuai aturan dan apakah
kegiatan program, dapat
7
tepat sasaran, waktu dan
sekolah.
peruntukan.
bendahara
Kepala
sekolah
dan
sumber
data
sebagai
METODE PENELITIAN
masaah pertama sedang wali murid
Jenis Penelitian
sebagai sumber data masalah kedua.
Jenis
penelitian
ini
adalah
Jenis dan Sumber Data
penelitian deskipsif. Penelitian ini
Adapun
menggambarkan proses dana BKSM
diperoleh
mulai dari rencana sampai dengan
menjadi:
pengunaan dana tersebut pada pihak penerima.
Selanjutnya
jenis
dapat
data
yang
digolongkan
1. Data Primer.
dilakukan
Sumber data yang diperoleh
evaluasi terhadap proses perusahaan
melalui
atau lembaga pendidikan meliputi
sekolah serta bendahara yang
seleksi sasaran, kelancaran waktu
dibutuhkan
penerimaan, dan pemanfaatan dana
menjelaskan
BKSM.
proses
Pihak
kepala
sekolah
penjelasan
pencairan
sementara orang tua murid sebagai
meliputi
konsumen. Pendapat dari pengelola
memroses
dan
pencairan
tua
murid
sebagai
untuk bagaimana
pengusulan
bertindak sebagai pengelola sekolah,
orang
cara
dana
menelaah dikemukakan
persoalan dalam
untuk
menyeleksi, sampai serta
dalam proses pencairan dana BKSM digunakan
BKSM,
usulan
pendistribusian
come)
sampai
dana
konsumen yang sekaligus terlibat
(out
kepala
penggunaan
2. Data Sekunder.
yang
Data
rumusan
sekunder
meliputi:
dokumen-dokumen,
arsip-
masalah.
arsip,
Lokasi Penelitian
laporan resmi yang berkaitan
Lokasi penelitian dilakukan di
catatan-catatan
dan
dengan penelitian ini. Data
Madrasah Aliyah 2 (MAN 2) Kota
sekunder
Batu yang beralamatkan di Jalan
rekaman
Patimura 25 Temas Batu. Obyek
penyelenggaraan pemerintah.
penelitian adalah kepala sekolah dan bendahara
serta wali murid dari
8
diambil
dari kegiatan
Berdasarkan tabel 4.7 dapat
Populasi dan Sampel Populasi
digunakan
diketahui bahwa dari tahun ke tahun
adalah
jumlah penerima dana BKSM di
difokuskan pada orangtua murid
MAN II Batu meningkat dari 38 ke
untuk kelas 3 dengan alasan bahwa
53. Dari 53 siswa penerima dana
mereka
kali
BKSM 20 siswa terdiri dari kelas 3
menerima dana BKSM, dan dapat
dan 33 siswa terdiri dari siswa kelas
mengukur kualitas jasa bantuan dana
1 dan 2, rata-rata siswa penerima
BKSM dari pihak sekolah.
dana BKSM berasal dari kelas 3. Hal
untuk
yang
penelitian
sudah
ini
beberapa
Untuk MAN II Batu kelas 3
ini di sebabkan karena pemerataan
berjumlah 41 murid untuk tahun
dalam penerima dana BKSM
ajaran 2012/2013, dimana 20 murid
mengantisipasi anak putus sekolah.
menerima
BKSM.
Dari
Dana BKSM yang di peroleh
diambil
20
MAN 2 Batu dimanfaatkan untuk
orangtua/wali murid sebagai sampel
kelancaran kegiatan belajar mengajar
(100%). Dengan kata lain dilakukan
dan
pengambilan sampel jenuh.
tingkat kualitas di sekolah menjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN
baik. Secara terperinci dana BKSM
Penerima Dana BKSM
di Man 2 Batu digunakan untuk:
jumlah
bantuan
dan
tersebut
N o
Tahun Ajaran
1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . 8
2010
Januari- Juni
38
2010
Juli – Agustus
38
2011
Januari – Agustus
38
2011
Juli – Agustus
38
2012
Januari – Juni
53
2012
Juli – Agustus
53
2013
Januari – Juni
53
2013
Juli – Agustus
53
sekolah
supaya
1. Pembiayaan
Tabel 4.1 Jumlah Siswa Penerima Dana BKSM APBD II Bulan Penerimaan Dana
operasional
PSB
(penerimaan siswa baru). 2. Pembelian
Jumlah Siswa Penerima
untuk
buku
reverensi
koleksi
di
perpustakaan. 3. Pembeliaan buku pelajaran untuk koleksi perpustakaan. 4. Pembiayaan
kegiatan
pembelajaran. 5. Pembiayaan ulangan/ujian. 6. Pembelian
barang
habis
pakai, alat kebersihan. 7. Pembeliaan daya dan jasa.
Sumber: Data Primer diolah, 2013
9
8. Pembiayaan
perawatan
Tabel 4.2 Kriteia Penilaian dari segi lamanya waktu (mulai usulan sampai dengan pencairan)
sekolah. 9. Pembayaran
honorarium
bulan guru honorer.
N o
10. Pengembangan
Kriteria Penilaian
ekstrakulikuler. 11. Pemberian
bantuan
biaya
bagi
siswa
transportasi miskin. 12. Membiayai
1.
Waktu
2.
Distribusi peruntukan Dana
kegiatan
Puas Tidak Tepat Cukup Tepat
pengelolaan BKSM. 13. Rehap-rehap Ringan.
3.
Ketepatan Penerimaa n Dana BKSM Tepat Sumber: Data Primer diolah, 2013
Persepsi Wali Murid terhadap Program BKSM di MAN II Batu Setiap pelaksanaan suatu program
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Responden Berdasarkan Persentase dari segi ketepatan waktu
pasti terdapat kendala-kendala baik kendala internal maupun kendala eksternal. Dari kendala-kendala yang terjadi
tersebut
dapat
Alternati f Jawaban Lamban Sedang Cepat Tidak Puas Cukup Puas
diketahui No
apakah program berjalan dengan baik atau tidak. Demikian pula dengan
1.
pelaksanaan
Bantuan
2.
Khusus Siswa Miskin (BKSM) di
3.
program
Kriteria Penilaian Lamban (L) Sedang (S) Cepat (C)
Jumlah Responden 4 Orang
Persentase
12 Orang
50 %
4 Orang
25 %
25 %
Sumber : Data Primer diolah, 2013
MAN II kota Batu. Adapun kriteria
Tabel
dalam menilai kesesuaian prosedur
4.3
menunjukkan
penerimaan dana BKSM di MAN II
responden yang menjawab bahwa
kota Batu, kriteria penilaian tingkat
prosedur dalam penerimaan dana
kepuasan
penerima
segi
BKSM di MAN II kota Batu cukup
ketepatan
waktu
sebagai
baik karena dilihat dari banyaknya
dari
yaitu
responden yang menjawab cepat dan
berikut :
sedang dengan persentase 75 %, sedangkan 4 orang yang menjawab lamban atau sebesar 25 %. 10
Selain dari segi kecepatan,
jumlah yang diterima sudah cukup
peruntukan jumlah dana BKSM yang
memuaskan karena banyak para wali
diterima oleh wali murid apakah
murid penerima dana merasa cukup
sudah sesuai dengan peraturan yang
puas dan puas (75%).
ditetapkan juga dilakukab evaluasi. Berikut
ini
wawancara
merupakan terhadap
Selain
hasil
waktu,
dari
dan
segi
jumlah
ketepatan dana
yang
responden
diterima serta peruntukannya, target
penerima dana BKSM dari segi
sasaran penerima dana BKSM harus
jumlah dan peruntukannya.
sesuai dengan syarat aturan, supaya siswa
Tabel 4.4 Penyaluran dana BKSM (Persentase) dari segi Jumlah dan Ketepatan Penyaluran
Tabel
layak
dana, sementara siswa yang tidak
Kriteria Jumlah Persentase Penilaian Responden 1. Tidak 4 Orang 25 % Puas 2. Cukup 4 Orang 25 % Puas 3. Puas 12 Orang 50 % Sumber : Data Primer diolah, 2013
dengan
benar-benar
menerima dana bisa mendapatkan
No
Berbeda
yang
layak menerima tidak mendapatkan dana.
Dengan
kata
lain
siswa
penerima bantuan tergolong sebagai siswa yang tergolong mampu, supaya tidak
4.3
terjadi
kesalahan
dalam
penerimaan dana BKSM di MAN II
menunjukkan bahwa responden yang
kota
menjawab bahwa penerimaan BKSM
menjawab bukan untuk anaknya
di MAN II kota Batu dari segi
sendiri
jumlah dana yang diperoleh para
penerima
wali
Berikut ini hasil wawancara terhadap
murid
dan
peruntukannya
memuaskan
karena
banyaknya
responden
dilihat
BKSM
yang
yang menjawab cukup puas dengan persantase 25%. Jumlah responden yang menjawab tidak puas sebanyak 4 orang dengan persentase 25%. bahwa
penerimaan dana BKSM dari segi 11
diminta
pendapat
untuk
secara
umum.
menerima
BKSM (orang tua wali).
dengan persentase 50%, dan 4 orang
disempulkan
Responden
tetapi
responden
yang
menjawab puas sebanyak 12 orang
Dapat
Batu.
dana
layanan
Tabel 4. 5 Distribusi Penilaian Responden Tehadap Ketepatan Sasaran Penerima BKSM (Persentase)
dalam
penyaluran
dana
BKSM di Sekolah Menengah Atas MAN II kota Batu pada tahun 2012-
No
Kriteria Jumlah Persentase Penilaian Responden 1. Tidak 0 Orang 0% Tepat (TT) 2. Cukup 0 Orang 0% Tepat (CT) 3. Tepat (T ) 20 Orang 100% Sumber : Data Primer diolah, 2013
2013
dengan
menggunakan
penelitian
deskriptif,
dapat
dikemukan
kesimpulan
sebagai
berikut:
Prosedur dalam
yang
pengusulan
pencairan
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
dilakukan sampai
dana
responden yang menjawab penerima
prosedur
dana BKSM di MAN II kota Batu
kepala sekolah MAN II Batu,
dari segi target sasaran sudah tepat
sebagai
karena 100% responden mendukung
dalam
jawaban tersebut. Tidak ada satupun
sasaran
yang menjawab cukup tepat maupun
pengusulan (proses), sampai
tidak tepat.
Jadi dalam prosedur
pencairan sudah taat aturan
ketepatan sasaran penerima BKSM
dan dilakukan dengan baik.
di MAN II Kota Batu tidak ada
Hambatan
masalah, berjalan sesuai aturan atau
lamanya
ada kepatuhan yang tinggi. Dalam
dana, sehingga mengganggu
prosedur target sasaran tidak ada
kegiatan operasional sekolah
masalah yang terjadi, hanya masih
dan
ada evaluasi kurang baik dari segi
langsung
lamanya
murid.
waktu
dan
peruntukan
jumlah dana BKSM yang diperoleh
yang
BKSM,
manajer tahap
operasi penetapan
(input),
tahap
terletak waktu
juga
Evaluasi
dilakukan
pada
pencairan
secara
tidak
merugikan
BKSM
wali
berdasar
persepsi wali murid adalah
oleh masing-masing siswa.
sebagai berikut: dari segi PENUTUP
sasaran
penerima
dana
Kesimpulan
BKSM
sudah
tepat,
umumnya
wali
murid
menyatakan
lama
waktu
Berdasarkan pembahasan
penelitian mengenai
dan proses
12
pencairan dan jumlah serta
bersumber dari para dewan
peruntukan dana sudah baik.
guru yang secara sukarela
Khusus untuk lama waktu
mau dan mampu mambantu
pencairan
berbeda
dengan
siswa-siswi
keterangan
pihak
sekolah.
yang
tidak
mampu
dalam
Ditengarai pihak penerima
transport
dan pembelian
bantuan mempunyai harapan
pakaian seragam.
lebih
rendah
biaya
disbanding
2. Dalam proses penyaluran
kenyataan yang terjadi atau
dana BKSM di MAN II
dikatakan “service could be
kota
perceived to be “good” when
adakanya kerja sama antara
it is bad”
pihak Diknas, sekolah, dan
Batu,
perlu
di
juga orang tua murid yang
Saran 1. Dari
hasil
disarankan
penelitian, pihak
lebih baik (Supply Chain
kepala
Management)
supaya
sekolah
yang
berperan
dalam proses penyaluran
sebagai
manajer
operasi
dana BKSM bisa berjalan
dana
dengan baik dari tahun ke
agar
menghimpun
cadangan (dana talangan)
tahun
apabila
diinginkan
terjadi
sesuai oleh
yang pihak
keterlambatan dalam proses
penerima, sekolah, maupun
penyaluran dana
BKSM
dari pihak Diknas. Kerja
supaya tidak menggangu
sama yang dimaksud disini
proses belajar mengajar di
yaitu, kerja sama antara
MAN II kota Batu. Salah
orang tua dengan sekolah
satu sumber dana talangan
seperti, para orang tua yang
bisa berasal dari keluarga
ingin mendapatkan dana
siswa
atau
BKSM
organisasi
yang
menyerahkan
mempunyai
CSR
melengkapi berkas-berkas
(Corporate
Social
yang telah diminta oleh
Responsibility), atau bisa
Diknas sebagai persyaratan
mampu
13
harus
segera dan
penerimaan dana BKSM.
indonesia
Pihak sekolah juga harus
diperlukan.
mengontrol segera siswa
sangat
4. Saran bagi orangtua murid
yang ingin menerima dana
seharusnya
BKSM supaya bisa cepat
layanan dalam penerimaan
mempersiapkan
dana BKSM di MAN II
pengajuan dana.
syarat penerimaan
Selanjutnya
Batu,
kerja
mengetahui
tidak
hanya
asal
terima saja supaya bisa
sama antara pihak sekolah
meningkatkan
dengan
yang
yang
kerja
penyaluran dana BKSM.
Diknas,
dimaksud
dengan
sama antara pihak sekolah dengan
Diknas
baik
5. Saran
yaitu,
layanan dalam
bagi
Pendidikan
kota
Dinas Batu
setelah berkas-berkas yang
sebaiknya, membuat jasa
sudah dikumpulkan oleh
transportasi antar jemput
orang tua murid ke sekolah
bagi siswa sekolah, supaya
sebaiknya
Diknas
bisa terus bersekolah dan
segera memproses berkas-
tidak ada kendalan dalam
berkas tersebut secepatnya
biaya
supaya
pencairan
mengingat harga BBM di
BKSM
bisa
pihak
dana
secepatnya
transportasi,
Indonesia naik.
sesuai dengan bulan yang
DAFTAR PUSTAKA
telah dijanjikan.
Chase. Richard B (2004. “Operations management Prentice Hall, UK.
3. Mengingat kenaikan harga BBM
di
cenderung
Indonesia Diknas Pendidikan dan Kebudaya 2012, Buku pedoman Dana Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) 2012, Jakarta. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2008. Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta
mempengaruhi
biaya-biaya lain termasuk biaya kebutuhan sekolah maka
P6),
penijauan
BKSM menyesuaikan
dana untuk
inflasi
di
James Evans dan David Collier (2007, p5), Manajemen Operasi Prentice Hall, UK
14
Johnston, Robert., Clark, Graham. 2008, Service Operations Management:Improving Service Delivery, Prentice Hall, UK. Moleong, J. Lexy, 2006, Metodologi Penelitian Kualitatif,naratif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Weda, Sukardi, 2008, Efektifitas Program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) Untuk meningkatlan mutu layanan pendidikan, LPPMM, Makasar. William J. Stevenson (2009, p4), Manajemen Operasi Prentice Hall . UK www.kompas.com
15