Studi Meta-analisis Terhadap Material Berbasis Silika Terbarukan dan Analisis X-Ray Fluoresensi untuk Mapping Biomassa Tropis Kaya Silikon I Wayan Karyasa Chemistry Education Department, Faculty of Mathematic and Natural Sciences, Ganesha University of Education Jalan Udayana Singaraja 81116 Bali
[email protected]
Abstrak Tujuan dari studi ini adalah (1) memeta-analisis penelitian-penelitian tentang material berbasis silika terbarukan yang berasal dari limbah pertanian padi yaitu sekam padi sebagai upaya untuk membangun pemahaman yang mendalam tentang pembangunan berkelanjutan dalam memproduksi material maju dengan harga murah dan ramah lingkungan; dan (2) mapping biomassa tropis kaya silikon melalui analisa terhadap abu hitam dari beberapa bagian tumbuhan tropis sebagai upaya mengeksplorasi potensi biomassa tropis sebagai kandidate penghasil bubuk silika terbarukan dan material maju turunannya. Untuk mencapai tujuan pertama, metode meta-analisis Wilson dan Kelly diadopsi untuk menelaah jurnal-jurnal penelitian di dunia dalam dekade terakhir tentang silika dari sekam padi dan material-material turunannya. Untuk mapping biomassa tropis kaya silikon, analisis dengan spektroskopi X-ray fluoresensi telah dilakukan terhadap lima belas abu hitam tumbuhan tropis. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa material anorganik berbasis silika terbarukan merupakan tema yang menarik para peneliti untuk mendukung gerakan kimia hijau untuk industri hijau. Hasil mapping tersebut menunjukkan bahwa selain sekam padi, ada beberapa tumbuhan tropis menjadi kandidat yang baik sebagai biomassa tropis yang kandungan silikonnya tinggi. Kata-kata kunci: terbarukan, silika, biomassa tropis
Abstract The aims of the study are to (1) meta-analyze the researches on renewable silica based materials from paddys agricultural waste of rice husk in order to contruct deep understanding of sustainable development on producing advanced materials in low cost and environmental friendly; and (2) to map the high siliconeous tropical biomasses through analysing the black ashes of some various parts of tropical plants in order to explore the potency of tropical biomasses as candidates to produce renewable silica powders and its generated advanced materials. Wilson and Kelly meta-analysis method was adopted to reach the first goal by analysing the last decade research journals world wide on the renewable silica based materials from rice husk. For mapping the high siliconeous tropical biomasses, the analysis using X-ray fluorence spectroscopy of fifteen tropical plant black ashes was conducted. The meta-analysis resulted that, there is a prospective research interest on renewable silica based inorganic materials in supporting the green chemistry leading to greean industry. The mapping show that instead of rice husk, there are some tropical plants as good candidates for high silicon content biomasses. Keywords: renewable, silica, tropical biomasses
PERANAN PENDIDIKAN SAINS DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Ketut Suma Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha
Email:
[email protected]
Abstrak Abad 21 adalah abad yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi yang berlangsung secara eksponesial. Di samping membawa dampak positif, perkembangan sains dan teknologi juga telah membawa dampak-dampak negatif. Beberapa dampak negatif perkembangan sains dan teknologi telah menghasilkan ketidakseimbangan ekosistem yang mengancam sistem kehidupan di bumi ini. Efek negatif ini telah membawa gambaran bahwa sains telah dinodai oleh serangkaian aktivitas yang tanpa didasari oleh nilai kemanusiaan telah membawa degradasi lingkungan, konsekwensi sosial serta ancaman bahaya bagi kehidupan. Untuk menjaga keseimbangan perkembangan iptek dengan lingkunjgan serta kelestarian sumber daya alam muncullah konsep pembanguan berkelanjutan Dalam menunjang pembangunan berkelanjutan pendidikan sains yang memberi penekanan utama kepada pengajaran nilai-nilai merupakan faktor yang amat penting. Pendidikan sains harus mampu menghasilkan masyarakat berbudaya yang terdiri atas orang-orang yang memiliki pemahaman yang luas terhadap ide-ide ilmiah dan mengapresiasi niali-nilai sains. Dalam menunjang pembangunan berkelanjutan pendidikan sains harus dipandang sebagai pengembangan pengembangan intelektual, pengembangan atribut personal, dan pengembangan nilai-nilai sosial. Kata-kata Kunci: Pembangunan Berkelanjutan, Pendidikan Sains, Masyarakat Berbudaya, dan Nilai-Nilai Sains
Abstract st
The 21 century was a century which is characterized by the development of science and technology exponentially. Beside of the positive impact, science and technology development have also resulted the negative impact. Some of negative impact have resulted imbalance of ecosystem which is threatening the Earth’s life systems. The negative impact of science and technology development have brought the image that science was tarnished by successive activities with no human values that has resulted environmental degradation, social consequence, and lifethreatening hazards. In supporting the balance between the rapidly of science and technology development and environmental and natural resources conservation the concept of sustainable development was emerge. In supporting the sustainable development, science education that place major emphasis on the teaching of values is an important factor. Science education should be able to achieve civilized society consist of persons with broad understanding of scientific ideas and appreciating of science values. In suppoting sustainable development, science education should be view as development of intellectual, development of personal attribute, and development of social values. Keywords: Sustainable Development, Science Education, Civilized Society, and Science Values
PEMANFAATAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA TOPIK ASAM-BASA I Made Kirna Universitas Pendidikan Ganesha, Jl. Udayana Singaraja e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini betujuan untuk mengkaji perbedaan hasil belajar kimia siswa pada topik asam-basa pada pembelajaran menggunakan model siklus belajar antara yang berbantuan multimedia dan non-multimedia. Multimedia yang digunakan dalam pembelajaran adalah multimedia interaktif yang mengandung kajian kimia, baik aspek makroskopis, submikroskopis dan simbolik. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IA 1 dan XI IA 3 SMA Negeri 1 Gianyar tahun akademik 2011/2012. Data utama penelitian adalah hasil belajar siswa dan data pendukung adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran dan respon siswa. Data hasil belajar dianalisis menggunakan statistik ANAKOVA, sementara data aktivitas dan respon siswa dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model siklus belajar berbantuan multimedia dan tanpa berbantuan multimedia. Integrasi multimedia interaktif dalam model siklus belajar lebih unggul
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada topik asam-basa daripada menggunakan praktikum laboaratorium (nonmultimedia). Keunggulan pemanfaatan multimedia dalam model siklus belajar didukung oleh aktivitas siswa dalam pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran kimia yang memanfaatkan teknologi ini. Kata-kata kunci: siklus belajar, multimedia, asam-basa, pembelajaran kimia
Abstract This research aimed at investigating the differences of students’ achievement in acid-base topic using a model of learning cycle (LC) between assisted and non-assisted by multimedia. Multimedia used to support LC Model was interactive multimedia containing synchronized three aspect of chemistry, macroscopic, submicroskopic, and symbolic. The subjects of the research were students in grade XI of Natural Science 1 and 3 classes SMA Negeri 1 Gianyar in the academic year 2011/2012. The main data was students' achievement and supported data were students’ activity and response. The main data was analized statistically by using ANCOVA, and students’ activity and response were analized by descriptive-interpretative methods. The results showed a significant difference of students’ achievement in acid-base topic between LC Model assisted with multimedia and the LC Model without assisted with multimedia. The integration of multimedia in LC Model was superior in enhancing students’achievement in this topic compared to LC Model using laboratory work (non-multimedia). This conclussion was supported by student’ activities during learning and the positive response of students to the integration of technology in chemistry learning. Keywords: learning cycle, multimedia, acid-base, chemistry learning
Pembuatan dan Karakterisasi Katalis Zeolit Alam Teraktivasi (NZA), 2% Ni/NZA, 5% Ni/NZA, dan 8% Ni/NZA Ni Made Wiratini Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNDIKSHA Email:
[email protected]
Abstrak Telah dilakukan penelitain tentang pembuatan dan karakterisasi katalis NZA, 2% Ni/NZA, 5% Ni/NZA, dan 8% Ni/NZA. Pembuatan katalis NZA dilakukan dengan mengaktivasi zeolit alam (ZA) dengan HF 1%, refluk dengan 0 HCl 6 M, dan NH4Cl 1 M, selanjutnya dikalsinasi selama 4 jam pada suhu 500 C. Katalis Ni-NZA dibuat dengan cara 0 imprenasi semi basah, selanjutnya di kalsinasi dengan gas nitrogen selama 3 jam pada suhu 500 C, didinginkan 0 dilanjutnya dengan proses oksidasi selama 2 jam pada suhu 500 C. Karakterisasi katalis meliputi penentuan keasaman katalis, luas permukaan spesifik, volume total pori, dan rerata jejari pori. Keasaman katalis ditentukan dengan metode gravimetri. Luas permukaan spesifik, volume total pori, dan rerata jejari pori diukur dengan Surface Area Analyzer NOVA-1000 berdasarkan persamaan BET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis 2% Ni-NZA memiliki karakter yang peling baik dibandingkan dengan katalis yang lain (NZA, 5% Ni/NZA, dan 8% Ni/NZA). Katalis 2% Ni-NZA memiliki tingkat keasaman sebesar 2 0 3,95 mmol/g, luas permukaan spesifik 185,57 m /g , volume total pori 1,83 cc/g, dan rerata jejari pori 20,56 A . Kata-kata kunci: karakterisasi, katalis, zeolit alam teraktivasi, impregnasi, Surface Area Analyzer
Abstract Preparation and characterization of NZA, 2% Ni/NZA, 5% Ni/NZA, dan 8% Ni/NZA catalysts have been carried out. The preparation of catalysts was performed by calsination Natural Zeolite (NZ) with HF 1%, refluk with 0 HCl 6 M, and NH4Cl 1 M, continue by calsination at 500 C for 4 hour. The caracteracterizations of catalyst include determmination of acidity, surface area, total pore volume, and average pore radius. Acidity catalyst was measured by gravimetric method.. Surface area, total pore volume, and average pore radius were measured by NOVA-100 analyzer base on BET equation.
The result showed that 2% Ni-NZA catalyst was best than other catalyst (NZA, 5% Ni/NZA, and 8% Ni/NZA 2 catalyst). Catalyst of 2% Ni-NZA has acidity 3.95 mmole/g, 185.57 m /g surface area, 1.83 cc/g total volume, and o 20.56A average pore radius. Keywords: caracterization, catalyst, nature zeolite activited, impregnation, Surface Area Analyzer
Menuju Guru Kreatif Melalui Pemanfaatan Bahan Sederhana Untuk Media Pembelajaran IPA Sholikhan Dosen Pendidikan Fisika Universitas Kanjuruhan Malan email:
[email protected]
Abstrak Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru IPA dalam merancang dan membuat media pembelajaran IPA yang menarik dengan menggunakan bahan-bahan sederhana, dan untuk meningkatkan kemampuan serta ketrampilan guru dalam melakukan eksperimen IPA. Peserta pelatihan adalah guru IPA di Kec. Klojen dan Kec. Sukun Kota Malang yang berjumlah 25 orang. Program ini menghasilkan: 1) tersususnnya bahan pelatihan pembuatan alat peraga IPA dari bahan sederhana, 2) Tersusunnya 6 Kit alat-alat peraga IPA dari bahan-bahan sederhana. 3) Tersusunnya petunjuk praktikum (eksperimen) IPA SD. 4) Ada peningkatan kemampuan guru dalam merancang dan membuat alat peraga IPA dari barang bekas atau bahan sederhana sebesar 70%. 5) ada peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 50% dan ada peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 60%. Kata-kata kunci: Media pembelajaran IPA, bahan sederhana
Abstract The purpose of this community service is to enhance the ability of science teachers in designing and making science interesting instructional media using simple materials / used, and to enhance the capabilities and skills of teachers in conducting science experiments. The trainees are a science teacher in the district Klojen and Sukun Malang amounting to 25 people. This program produces the target output of 1) making training materials tersususnnya props IPA from simple materials or used goods. 2) The arrangement Kit 6 science teaching aids from simple materials or used goods. 3) The formulated practical guidance (experimental) IPA SD. 4) It has found that the ability of designing of instructional media in science from recicle item or regular item is increasing at 70%. 5) the achievement of study has been increasing at 50% and the student actifity on 60%. Keywords: Media science learning, simple materials
Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
[email protected]
Abstrak Alkohol sudah lama dikenal di kalangan masyarakat. Kandungan dalam minuman beralkohol yang penting adalah zat etanol. Etanol dimetabolisme dalam hati menjadi asetaldehida dan menyebabkan overproduksi NADH sebagai pemicu timbulnya beberapa penyakit. Terdapat beberapa pengaruh alkohol yang penting terhadap tubuh, antara lain terhadap sistem kardiovaskular, sistem saraf, hormonal, sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan, hati dan ginjal.
Alkohol dapat mempengaruhi penyerapan zat gizi terutama vitamin. Alkohol juga dapat mempengaruhi perkembangan janin dan timbulnya kanker. Beberapa pengaruh yang ditimbulkan oleh alkohol tersebut diatas diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam mengkonsumsi minuman beralkohol. Kata-kata kunci: alkohol, kesehatan
Abstract Alcohol have long been known in the community. The important content in alcoholic beverages is ethanol. Ethanol is metabolized to acetaldehyde in the liver and cause overproduction of NADH to trigger the onset of some diseases. There are some important effects of alcohol on the body, including the cardiovascular system, nervous system, hormonal, immune system, digestive system, liver and kidneys. Alcohol can affect the absorption of nutrients, especially vitamins. Alcohol can also affect fetal development and cancer incidence. Some of the effects caused by alcohol mentioned above are expected to be taken into consideration in consuming alcoholic beverages. Keywords: alcohol, health
Leptospirosis Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Olahraga dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
[email protected]
Abstrak Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh kuman leptospira. Penyakit ini tersebar di hampir seluruh dunia termasuk di Indonesia. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan air yang tercemar oleh urin, darah atau jaringan dari hewan yang terinfeksi. Beberapa faktor diketahui dapat mempengaruhi daya penyebaran penyakit leptospirosis seperti faktor fisik maupun faktor biologis dari leptospira Faktor-faktor tersebut mempersulit pemberantasan penyakit leptospirosis. Beberapa kejadian khusus seperti banjir juga dapat meningkatkan jumlah kejadian penyakit leptospirosis secara drastis. Spektrum gejala klinis yang luas dan terkadang mirip dengan penyakit lain menyebabkan leptospirosis sulit terdeteksi secara dini. Pengetahuan mengenai latar belakang faktor risiko pada pasien dapat membantu mendeteksi adanya kemungkinan penyakit Leptopirosis. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah tertular oleh leptospira. Kata-kata kunci: leptospirosis, leptospira
Abstract Leptospirosis is a disease caused by bacteria leptospira. The disease spreads almost all over the world, including in Indonesia. The disease is transmitted from animals to humans through contact with water contaminated by urine, blood or tissue from infected animals. Several factors are known to affect the spread of diseases such as physical factors and biological factors of the leptospira These factors complicate the eradication of leptospirosis. Several special events such as floods may also increase the incidence of leptospirosis disease drastically. Broad spectrum of clinical symptoms and sometimes similar to other diseases causing leptospirosis is difficult to be early diagnosed. Knowledge of risk factors in patients can help detect the possibility of Leptopirosis. There are several steps to prevent infection of leptospira. Keywords: leptospirosis, leptospira
UJI COBA UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM SEMIANAEROBAEROB DI INDUSTRI PENCELUPAN TEKSTIL SKALA RUMAH TANGGA Dewa Ketut Sastrawidana Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas unit pengolahan air limbah sistem semianaerob-aerob di industri pencelupan tekstil . Bakteri pada bak semianaerob terdiri dari Aeromonas sp. Pseudomonas sp, dan Flavobacterium sp. sedangkan pada bak aerob terdiri dari Vibrio sp. Plesiomonas sp. dan Enterobacter sp. Pembentukan biofilm dilakukan dengan menumbuhkan konsorsium bakteri pada masing-masing reaktor selama 10 hari menggunakan pada batu vulkanik merah sebagai media pelekatan bakteri. Setelah terbentuk biofilm,selanjutnya digunakan untuk merombak air limbah dengan waktu tinggal limbah 1 hari di bak semianaerob dan 1 hari di bak aerobi. Hasil penelitian menunjukkan unit pengolahan air limbah tekstil menggunakan teknologi biofilm cukup efektif digunakan untuk menangani air limbah tekstil skala lapang dengan efisiensi perombakan TSS, BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 84,7%; 80,56% dan 90,40%. Uji toksisitas air limbah tekstil menggunakan ikan nila dengan waktu paparan 3 hari menunjukkan bahwa air limbah tekstil sebelum diolah berkatagori toksik ringan dengan nilai EC50 adalah 88,80% sedangkan setelah diolah dalam reaktor biofilm konsorsium bakteri sistem anaerob-aerob selama 2 hari menjadi katagori tidak toksik dengan nilai EC50 sebesar 101,64%. Dengan demikian, pengolahan limbah tektil dengan sistem kombinasi anaerob-aerob menghasilkan kualitas limbah dengan kriteria sudah memenuhi baku mutu untuk dibuang ke lingkungan. Kata-kata kunci: Air limbah tekstil, batu vulkanik, biofilm, semianaerob-aerob
Abstract This study focused on biodegradation of textile wastewater by bacteria consortia which are isolated from sludge of textile wastewater treatment plant. Biodegradation process was carried out in anaerobic-aerobic reactors system Bacteria consortia in semianaerobic reactor consist of Aeromonas sp. Pseudomonas sp, and Flavobacterium sp. while in aerobic reactor consist of Vibrio sp. Plesiomonas sp. dan Enterobacter sp. In attached-growth process, bacteria consortia were attached on red volcanic stone for 10 days to form biofilm then used to treat the wastewater. The system was operated for two days.The result showed biofilm technology is potential for treatment of textile wastewater. This technology is effective to decrease TSS, BOD dan COD up to84,7%; 80,56% dan 90,40%, repectively and the result process become lesstoxic. Keywords: Textile wastewater, volcanic stone, biofilm, semianaerobic-aerobic
METATHEORIZING BERBASISKAN NEUROSAINS KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN IPA I Nyoman Tika Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha Email:
[email protected]
Abstrak
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran, yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep-konsep yang terorganisasi dengan alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Masalah dalam pendidikan IPA adalah pembelajaran kerap dilakukan dengan ceramah, yang lebih dominan mengaktifkan otak kiri. Oleh karena itu perlu penyeimbangan antara otak kanan dan otak kiri. Dalam artikel ini akan dipaparkan tentang metatheorizing berbasiskan neurosains kognitif dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA memiliki aspek proses, produk dan nilai, sehingga membutuhkan metaanalisis teori yang bisa diparalelkan dengan konsep teori neurosains. Ada tiga tipe metatheorizing yang perlu dicermati dalam pembelajaran IPA, yaitu Pertama, metatheorizing sebagai alat untuk mencapai pemahaman lebih mendalam tentang teori. Tipe kedua adalah metatheorizing sebagai perlu pengembangan teori (Mp), yang memerlukan studi tentang teori yang ada untuk menciptakan teori baru. Ketiga metatheorizing sebagai sumber perseptif yang melandasi teori sains (Mo). Ketiga tipe matatheorizing ini dapat dilengkapi dengan pendekatan neurosains. Neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada studi saintifik dari sistem syaraf. Neurosains kognitif adalah studi ilmiah yang mempelajari hubungan antara psikologi kognitif dan neurosains, yang berguna untuk menemukan bukti-bukti fisik yang mampu menunjang karakteristik teoritis pikiran dengan pathologi otak dan perilaku. Salah satu yang dapat memberikan makna utuh dalam metatheorizing adalah pembelajaran yang melibatkan otak kanan dan otak kiri, yaitu pembelajaran model mind maping dan pendekatan domain sosial dalam pembelajaran IPA. Kata-kata kunci : metatheorizing, neurosains, mind maping, IPA
Abstract Natural sciences is a subject that is so that students have the knowledge, ideas and concepts are well organized environment, gained from experience through a series of scientific process, including the investigation, preparation and presentation of ideas. The problem in science education is frequently done learning with lectures, which activate the left brain dominant. It is therefore necessary balance between the right brain and left brain. In this article will be presented on metatheorizing based cognitive neuroscience in learning science. Learning science has aspects of a process, product, and value, thus requiring a meta-analysis of theory that can be parallelized with the theoretical concepts of neuroscience. There are three types of metatheorizing that need to be observed in learning science, namely the First, metatheorizing as a tool to achieve a deeper understanding of the theory. The second type is a necessary development metatheorizing theory (Mp), which requires a study of the existing theory to create a new theory. Third metatheorizing as a source of perceptual science underlying the theory (Mo). All three types can be equipped with matatheorizing neuroscience approach. Neuroscience is a field of science that specializes in the scientific study of the nervous system. Cognitive Neuroscience is the scientific study that studied the relationship between cognitive psychology and neuroscience, which is useful to find physical evidence capable of supporting the theoretical characteristics of the mind with the brain and behavioral pathology. One that can provide meaning intact in metatheorizing is learning that involves the right brain and the left brain, the mind mapping models of learning and social domain approach in learning science. Keywords: metatheorizing, neuroscience, mind mapping, natural sciences
Pemodelan Sumberdaya Pesisir Kawasan Pulau Menjangan Melalui Pendekatan Sistem Dinamis Gede Ari Yudasmara Jurusan Budidaya Kelautan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak Sumberdaya pesisir dan laut memiliki potensi yang sangat produktif baik sebagai sumber kehidupan, sumber pangan, tambang mineral, maupun untuk kawasan rekreasi. Berbagai bentuk pemanfaatan sangat cepat berkembang dan telah menjadi bagian dalam sektor andalan pembangunan nasional, seperti misalnya pariwisata. Kondisi ini memberikan peluang untuk memanfaatkan sumberdaya pesisir dan laut, termasuk kawasan Pulau Menjangan yang cukup tinggi potensi sumberdaya pesisirnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya prediksi dan kecenderungan (trend) kondisi sumberdaya pesisir kawasan Pulau Menjangan dalam kurun waktu 30 tahun ke depan serta dihasilkannya model pengelolaan sumberdaya pesisir kawasan Pulau Menjangan yang optimal dan berkelanjutan secara ekologis. Hasil eksperimen yang dilakukan dengan menggunakan software STELLA 7.0 maka ditemukan leverage atau faktor-faktor yang paling berpengaruh sebagai pengungkit yaitu, kondisi sumberdaya alam seperti hutan mangrove dan terumbu karang yang bila dirubah sedikit saja sistem secara keseluruhan akan berubah. Skenario yang paling optimal agar keberadaan sumberdaya pesisir dapat tetap terjaga dan lestari di kawasan Pulau Menjangan adalah dengan penambahan atribut rehabilitasi terhadap ekosistem terumbu karang dan mangrove serta diberlakukannya fee konservasi, sehingga mampu meningkatkan nilai seluruh level model ekologis. Kata-kata kunci : model dinamik, sumberdaya pesisir, kawasan pulau Menjangan
Abstract Coastal and marine resources have the potential for a very productive both as a source of life, source of food, mineral mines, as well as for recreational areas. Various forms of utilization is rapidly evolving and has become part of the leading sectors of national development, such as tourism. This condition provides an opportunity to capitalize on coastal and marine resources, including the relatively high Menjangan coastal resource potential. The purpose of this study is to get a prediction and trend conditions Menjangan Island coastal region within the next 30 years and the resulting model of the coastal resource management Menjangan optimal and ecologically sustainable. The results of experiments performed using STELLA 7.0 software then found leverage or factors are most influential as a lever that is, the condition of natural resources such as mangrove forests and coral reefs when the system changed little overall change. The most optimal scenario for the existence of a steady coastal resources and sustainable in the Menjangan Island is the addition of attributes rehabilitation of coral reefs and mangroves, and the implementation of conservation fee, so as to enhance the ecological value of the entire level model. Keywords : dynamic models, coastal resources, Menjangan island
PEMBUATAN CONCRETE ZEOLIT-LEMPUNG UNTUK PERVAPORASI CAMPURAN ETANOL/AIR TANPA PEMANASAN 1*)
2)
I Made Wisnu Adhi Putra , Yateman Arryanto , Indriana Kartini
2)
1
Program Studi Biologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains, dan Teknologi, Universitas Dhyana Pura, Badung, Bali INDONESIA 80351 2 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, Sekip Utara, Yogyakarta INDONESIA 55281 * Corresponding author, tel/fax: 082138197475, email:
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan pembuatan concrete zeolit-lempung serta aplikasinya untuk pervaporasi campuran etanol/air tanpa pemanasan. Concrete zeolit-lempung dibuat dengan cara mengaduk campuran semen portland, zeolit alam, lempung alam dan akuabides dalam cawan porselen. Suspensi yang terbentuk ditaruh di dalam cetakan dan dibiarkan kering dalam udara terbuka selama 48 jam. Variasi massa zeolit alam yang digunakan adalah 10; 12,5; 15; 17,5; dan 20 g, sedangkan variasi massa lempung yang digunakan adalah 0; 1,25; 2,5; 3,75; dan 5 g. Massa semen ditetapkan sebesar 10 g. Concrete zeolit-lempung hasil preparasi dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometer inframerah dan difraksi sinar-X. Material testing machine digunakan untuk mengukur kuat tekan concrete zeolit-lempung sesuai dengan standar ASTM C349-08 yang ditetapkan. Dari pembuatan concrete zeolit-lempung ditemukan bahwa peningkatan massa zeolit alam dari 15 g sampai 20 g menyebabkan keretakan pada concrete, akan tetapi persentase serapan air naik dari 27,7% sampai 35,2%. Sementara peningkatan massa lempung dapat meningkatkan kuat tekan concrete dari 130,3 MPa sampai 179,9 MPa dan persentase serapan air meningkat dari 28,9% sampai 32,3%. Data adsorpsi-desorpsi menunjukkan bahwa air
lebih cepat teradsorpsi ke dalam concrete zeolit-lempung dibandingkan dengan etanol, sedangkan laju desorpsi etanol pada concrete zeolit-lempung terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laju desorpsi air. Perbedaan laju desorpsi tersebut digunakan sebagai dasar untuk memisahkan campuran etanol air melalui pervaporasi tanpa pemanasan. Uji pervaporasi campuran etanol/air dengan konsentrasi 60%, 70%, 80%, dan 90% tanpa pemanasan menggunakan concrete zeolit-lempung menghasilkan kenaikan konsentrasi etanol sebesar 82,9%, 82,5%, 87,8%, dan 93,7% secara berturut-turut. Kata-kata kunci: concrete, kuat tekan, adsorpsi-desorpsi, campuran etanol/air, pervaporasi.
ABSTRACT Preparation of zeolite-clay concrete for new ethanol/water pervaporation without heating has been carried out. Concrete was made by mixing natural zeolite, portland cement, natural clay and distilled water in porcelain disk. The mixture was manually stirred until homogenous suspension obtained. The suspension formed was then placed in the mold and allowed to dry in open air for 48 hours. The mass of natural zeolite was varied from 10, 12.5, 15, 17.5, and 20 g meanwhile the mass of natural clay was varied from 0, 1.25, 2.5, 3.75, and 5 g. The mass of portland cement was fixed in the value of 10 g. The concrete was characterized by infrared spectrophotometer (IR) and X-ray diffraction (XRD). Material testing machine was used to determine the compressive strength of the concrete agreeable with decided ASTM C349-08 standard. Based on preparation of zeolite-clay concrete, it was found that the increase of the natural zeolite mass from 15 to 20 g caused fracture to the concrete, but water adsorption percentage increased from 27.7% to 35.2%. Meanwhile, the higher the mass of natural clay, the greater the compressive strength of concrete from 130.3 MPa to 179.9 MPa and water adsorption percentage from 28.9% to 32.3%. The adsorption-desorption data showed that the water was faster to adsorb into the concrete than ethanol, whereas the desorption rate of concrete with respect to ethanol was greater than that to water. The difference on desorption rate was then used to separate ethanol/water mixture through pervaporation without heating. Pervaporation test using the concretes resulted in the increase of ethanol feed concentration from 60%, 70%, 80%, and 90% to 82.9%, 82.5%, 87.8%, and 93.7% respectively. Keywords: concrete, compressive strength, adsorption-desorption, ethanol/water mixture, pervaporation.
REKRUTMEN KARANG DI KAWASAN PESISIR LOVINA I Nyoman Dodik Prasetia Jurusan Budidaya Kelautan, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak Rekrutmen karang merupakan masuknya individu karang baru ke populasi terumbu karang karena reproduksi atau migrasi. Kemampuan rekrutmen karang adalah kemampuan dari suatu koloni individual atau suatu sistem terumbu karang untuk mempertahankan diri dari dampak lingkungan, menjaga kemampuan pemulihan dan perkembangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Oktober 2011, bertujuan mengetahui pola penyebaran planula karang, jenis, kelimpahan dan pola bertahan hidup planula karang serta kondisi fisik, kimia, dan biologis perairan. Penelitian dilakukan pada kedalaman 5 meter dengan 3 buah rak penelitian pada setiap stasiun penelitian. Sebuah rak terdiri dari 24 buah substrat dengan 4 posisi yang berbeda terhadap arus. Planula karang yang ditemukan terdiri dari jenis 9 karang dan 109 individu. Planula karang ditemukan pada semua stasiun penelitian dengan jumlah terbesar pada Stasiun 3 sebanyak 59 individu. Kondisi fisik, kimia, dan biologis perairan di Lovina relatif masih mendukung pertumbuhan dan perkembangan planula karang untuk dapat menjadi koloni karang. Kata kata kunci : planula karang, rekrutmen karang, terumbu karang
Abstract Coral recruitment is the entry of new individuals to coral reefs populations due to reproduction or migration. Coral recruitment capabilities are the ability of an individual colony or coral reef systems to defend against environmental impacts, recovery and development capabilities. The experiment was conducted in March until October 2011, aims to determine the pattern of spread of coral planula, species, abundance and patterns of coral planula survive as well as physical, chemical, and biological. The study was conducted at a depth of 5 meters by 3 pieces of rack of research on each research station. A rack consists of 24 pieces of the substrate with 4 different positions to the current. Coral planulas are found to be composed of nine coral species and 109 individuals. Coral planula found in all the research station with the largest amount in 3 of 59 individual stations. Physical, chemical, and biological in Lovina coastal area relatively still support the growth and development of coral planula to be a coral colony. Keywords : coral planula, coral recruitment, coral reef
IMPLEMENTASI 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) DALAM TATA KELOLA LABORATORIUM IPA (KIMIA) BERWAWASAN GREEN CHEMISTRY I Dewa Putu Subamia Lab Jurdik Kimia FMIPA Undiksha
[email protected]
Abstrak Isu peningkatan kadar polutan yang dapat merusak lingkungan menjadi sebuah fenomena yang krusial saat ini. Laboratorium IPA (Kimia) merupakan salah satu pihak yang sering disorot sebagai penghasil polutan (perusak lingkungan) tersebut. Kajian ini bertujuan mengkaji efektivitas implementasi 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam tata kelola laboratorium IPA (Kimia) untuk menunjang terwujudnya laboratorium yang, efektif, efisien, produktif, serta berwawasan green chemistry. Permasalahannya adalah bagaimana mengimplementasikan 3RH dan sejauh mana efektifitas implementasi 3RH dalam tata kelola laboratorium dapat menunjang terwujudnya laboratorium IPA (Kimia) yang berwawasan green chemistry? Implementasi 3RH, adalah upaya penerapan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) + 1H (Handle) dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan-bahan (terutama yang merusak lingkungan). Bila harus menggunakan bahan berbahaya, gunakan sesedikit mungkin. Reuse sendiri berarti pemakaian kembali bahan-bahan hasil percobaan satu pada percoban lainnya (berikutnya). Recycle, berarti mendaur ulang sampah/limbah laboratorium atau ingkungan sekitar untuk kegiatan praktikum. Handle, penanganan dan pembuangan bahan kimia tumpahan di laboratorium dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan, implementasi konsep 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, dan Handle) dalam tata kelola laboratorium IPA (Kimia) disamping efektif meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan, juga memiliki nilai efisiensi dan produktivitas. Penerapan konsep ini sangat relevan dengan prinsip green chemistry dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Kata-kata kunci: implementasi 3RH, lab IPA (Kimia), green chemistry
Abstract The issue of elevated levels of pollutants that can harm the environment into a phenomenon that crucial moment. Laboratory Science (chemistry) is a party that is often highlighted as a producer of pollutants (is damaging the environment). This study aims to assess the effectivity of implementation 3RH (Reduce, Reuse, Recycle, and Handle) in the governance of science (chemistry) laboratory to support the establishment of laboratories, effective, efficient, productive, and insightful green chemistry. The problem is how to implement 3RH and effectivity of implementation 3RH in the governance laboratory to support the realization of laboratory science (chemistry) base on insightful of green chemistry?
Implementation of the 3RH, is applying the concept of 3R (Reduce, Reuse, Recycle) + 1H (Handle) in practical activities in the laboratory. Reduce means to reduce the use of materials (especially those damaging the environment). When you need to use hazardous materials, use as little as possible. Reuse itself means reuse of materials on the experimental results of the other experiments (next). Recycle means, recycle waste/product laboratory or environment around for lab activities. Handle, handling and disposal of a chemical spill in the lab properly. Based on the results of the study it can be concluded, implementation 3RH concept (reduce, reuse, recycle, and handle) in the governance of science (chemistry) laboratory in addition to effectively minimizing the negative impact on the environment, it also has the value of efficiency and productivity. The application of this concept is highly relevant to the principles of green chemistry in supporting sustainable development. Keywords: implementation 3RH, science (chemistry) laboratory, green chemistry
Kekayaan Jenis dan Aktivitas Odonata Di Curug Cigumawang Dewi Murni*, Aah Mar’atus Sholihat Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Jl. Raya Jakarta KM. 4, Serang, Banten 42121
[email protected]/
[email protected]
Abstrak Kekayaan jenis capung merupakan salah satu parameter kondisi suatu daerah. Daerah yang banyak terdapat capung diyakini menunjukkan air di daerah tersebut masih bersih atau tingkat pencemarannya masih rendah. Hal ini karena pada fase nimfa, capung sangat membutuhkan air yang tenang dan bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekayaan jenis dan aktivitas Odonata di Curug Cigumawang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April hingga Mei 2011 dengan teknik jelajah. Sampel dikumpulkan menggunakan jaring serangga dari tiga stasiun penelitian yang memiliki faktor lingkungan dan vegetasi yang berbeda. Stasiun 1 berada di daerah persawahan, Stasiun 2 berada di pinggir sungai dan Stasiun 3 berada di daerah perkemahan yang banyak ditumbuhi pepohonan dan semak. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ditemukan sembilan jenis Odonata yang tergolong ke dalam empat famili yaitu: Libellulidae, Aeshnidae, Coenagrionidae dan Euphaeidae. Jenis yang paling banyak dijumpai pada setiap stasiun adalah Pantala flavescens (21%). Jenis yang paling sedikit dijumpai adalah Gynacantha bayadera (5%). Indeks kekayaan jenis Odonata di kawasan Curug Cigumawang untuk Stasiun 1 adalah 3,516 (termasuk dalam kriteria sedang), Stasiun 2 adalah 2,914 dan Stasiun 3 adalah 3,171 (keduanya termasuk dalam kriteria rendah). Aktivitas odonata yang teramati antara lain melayang-layang atau terbang di udara, menangkap mangsa, hinggap di atas batu atau ranting tumbuhan atau mencari pasangan. Kata-kata Kunci: kekayaan jenis, odonata, serangga, teknik jelajah, Curug Cigumawang
Abstract Dragonfly species richness is one of the parameters that explained the conditions of an area. The area which dragonfly is easily found is believed this water environment has low pollution level and still clean. This is because the nymph stage of dragonflies desperately need a quiet and clean water. This study aims was to determine species richness and activity of Odonata in Curug Cigumawang. Sampling was conducted in April and May 2011 with exploration technique. Samples were collected using an insect net in three research stations with different environmental factors and vegetation. Station 1 was located in the rice fields, Station 2 was located at the edge of the river and Station 3 was in the camp that has a lot of overgrown trees and bushes. The results showed that based on the identification of Odonata nine species were found that belong to four families : Libellulidae, Aeshnidae, Coenagrionidae and Euphaeidae. The species that most often found at each station was Pantala flavescens (21%). Odonata species richness indices in the region Curug Cigumawang to Station 1
was 3.516 (included in the intermediate criteria), Station 2 and Station 3 was 2.914 and3.171 respectively (both are included in the low criteria). Odonata activity which was observed among other was floating or flying through the air, catches prey, perched on rocks or twigs of plants and looking for a partner. Keywords:, species richness, odonata, Insect, exploration technique, Cigumawang Curug
ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MAKASSAR Dewi Pramita
1 1*
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Mataram
[email protected]
Abstrak Jenis penelitian ini adalah eksploratif bersifat kualitatif yang dilaksanakan di SMP N 18 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan menyelesaikan soal cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ditinjau dari letak kesalahan (berdasarkan Newman error hierarchy) dan jenis kesalahan (berdasarkan 4 objek kajian matematika). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tes masalah soal cerita, dan (2) pedoman wawancara yang tidak terstruktur. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yang terbagi atas 1 orang siswa dengan kategori kemampuan tinggi, 1 orang siswa dengan kategori kemampuan sedang dan 1 orang siswa dengan kategori kemampuan rendah. Hasil Penelitian ini adalah (1) letak kesalahan subjek kategori kemampuan tinggi adalah transformation error dan careless error sedangkan jenis kesalahannya adalah kesalahan fakta dan prinsip, (2) letak kesalahan subjek kategori kemampuan sedang adalah reading error, comperhention error, transformation error dan careless error sedangkan jenis kesalahannya adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip, (3) letak kesalahan subjek kategori kemampuan rendah adalah reading error, transformation error, process skill error, encoding error dan careless error sedangkan jenis kesalahannya adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip. (4) Letak kesalahan yang sama-sama dilakukan ketiga subjek adalah transformation error. Kata-kata kunci: analisis kesalahan, Newman error hierarchy, objek kajian matematika
Abstract This research was exploratory with qualitative approach conducted at SMP N 18 Makassar. This study aimed to analyze the errors completing word problems Two Variables Systems of Linear Equations (SPLDV) viewed from the errors position (based on Newman error hierarchy) and the kind of error (based on 4 studies mathematical objects). The instrument was used in this study (1) test problems, and (2) an unstructured interview guide. In this study, the subject divided into 3 categories that consist of 1 student with high ability categories, 1 student with middle ability categories and 1 student with low ability categories. The results of this study are (1) object errors position with high ability category is transformation error and Careless errors while the kind of errors is the facts and principles, (2) object errors position with middle ability category is reading errors, comprehension errors, transformation errors and Careless error while kind of errors is the facts, concepts, operations and principles, (3) object errors position with middle ability category is the reading errors, transformation errors, process skill errors, coding errors and Careless errors while the kind of errors is the facts, concepts, and principles of operation. (4) Errors position in equally performed to three subject is transformation error. Keywords: error analysis, Newman error hierarchy, object study of mathematics
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS INSTRUCTIONAL GRAPHICS MATERI PEMBELAJARAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN BERDASARKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME 1)
2)
Fitrilia Silvianti , I Made Sukarna , and Regina Tutik P.
2)
1)
Alumnus Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
2)
email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dalam bidang pendidikan kimia. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menghasilkan media pembelajaran kimia berbasis instructional graphics materi pembelajaran sifat koligatif larutan berdasarkan teori belajar konstruktivisme yang berkualitas sesuai dengan kriteria kualitas media yang ditentukan dan (2) untuk mengetahui kualitas media tersebut melalui penilaian 5 orang guru kimia SMA/MA. Penelitian ini merupakan penelitian dengan model prosedural, yaitu model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Penelitian dilakukan dengan 4 tahap, yaitu (1) tahap perencanaan yang meliputi penentuan materi pembelajaran dan pengumpulan referensi yang dibutuhkan; (2) tahap pengorganisasian yang meliputi penyusunan proposal, instrumen penilaian kualitas media, dan pelaksanaan bimbingan dengan dosen pembimbing; (3) tahap pelaksanaan yang meliputi penyusunan naskah media, kisi-kisi instrumen penilaian kualitas media, penjabaran instrumen penilaian kualitas media, dan pembuatan media; (4) tahap penilaian meliputi validasi oleh 2 dosen pembimbing, 2 ahli media, dan 3 peer reviewer, serta penilaian kualitas media oleh 5 guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Data penelitian yang diperoleh adalah data proses berupa saran untuk memperbaiki media yang disusun dan data kualitas dari reviewer untuk mengetahui kualitas media berdasarkan kriteria kualitas yang sudah ditentukan. Subjek penilaian pada penelitian pengembangan ini adalah 5 orang guru kimia SMA/MA di Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan instrumen penilaian berupa lembar check list. Hasil penelitian pengembangan ini berupa media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD dan sebuah buku petunjuk penggunaan media. Media pembelajaran ini disusun dengan menggunakan program Macromedia Flash Professional 8 yang terdiri dari 8 sajian menu utama, yaitu: petunjuk penggunaan, standar kompetensi dan kompetensi dasar, pengantar materi, materi pembelajaran, evaluasi, glosarium, daftar pustaka, dan profil penyusun. Media pembelajaran ini memiliki kualitas sangat baik (SB) dengan jumlah skor rata-rata keseluruhan 204,2 yang berada di atas skor ideal 192 dengan persentase keidealan 85,08%. Kata-kata kunci: Media Pembelajaran Kimia, Konstruktivisme, Instructional Graphics
Abstract This is the developing research of learning media for chemistry education. This research aimed at (1) producing qualified chemistry learning media based on instructional graphics in subject of colligative properties based on constructivism learning theory in appropriate with the criteria of the media quality and (2) knowing the quality of the media has created with the evaluation by 5 SMA/MA chemistry teachers. This is the procedural research, in descriptive model, which contains steps that must be followed for producing media. This research was doing in 4 steps, (1) planning, which is including of determining subject matter and collecting references; (2) organizing, which is including of preparing the proposal, the instrument of media quality, and consulting to the research supervisors; (3) realizing, which is including of preparing the media manuscript, the content points of quality media instrument, description of media quality instrument, and producing the media; (4) reviewing, which is including of validation by 2 lecturers as supervisors, 2 media expert lecturers, and 3 peer reviewers, and evaluation of the media quality by 5 SMA/MA chemistry teachers. This research have 2 data results, there are (1) the processing data including the suggestions to repair the media and (2) the quality data from reviewer
to know the media quality based on fixed criteria of the media quality. The evaluation subject of this research are 5 SMA/MA chemistry teachers in Daerah Istimewa Yogyakarta with the check list evaluating instrument. The result of this developing research is chemistry learning media which packed in the compact disc (CD) and a guide book for the teachers. This product was developed with Macromedia Flash Professional 8 which is including 8 main menus, there are: users guide, standard competences and basic competences, prologues to subject matter, subject matter of colligative properties, evaluation, glosarry, references, and the producer profile. This chemistry learning media has a very good quality with the whole mean scores 204.2 more than the ideal score 192 with the ideality percentage is 85.08%. Keywords: Media lerning chemistry, Constructivism, Instructional Graphics
PENGGUNAAN JURNAL MINGGUAN BERMUATAN CONTOH MISKONSEPSI DAN SOAL TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA MATEMATIK SISWA GA Mahayukti, I Md Suarsana & I Gst Agung Putu Wijaya
1
1
Sekolah Menengah kejuruan Negeri 2 Singaraja e-mail:
[email protected],
[email protected]
Abstrak Hasil pencatatan dokumen di SMKN 2 Singaraja menunjukkan bahwa secara kuantitatif rata-rata prestasi belajar matematika siswa masih dibawah 6,0, guru kurang kreatif dalam menyiapkan alat bantu pembelajaran/jurnal, guru belum mengatasi rendahnya aktivitas belajar siswa dan miskonsepsi siswa, dan terabaikannya daya matematik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan pembelajaran realistik berbantuan jurnal mingguan bermuatan contoh miskonsepsi dan soal termodifikasi, 2) meningkatkan daya matematik siswa dan 3) meningkatkan prestasi belajar siswa.Data penelitian dikumpulkan dengan lembara observasi, jurnal dan tes. Data tersebut selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus I berada pada kategori cukup dan pada siklus II dan III pada kategori yang sama yakni tinggi, Daya matematik pada siklus I dan II berada pada kategori yang sama yakni cukup, sedangkan pada siklus III ada peningkatan yakni pada kategori baik, prestasi belajar siswa naik dari siklus ke siklus. Dengan demikian, penerapan pembelajaran realistik berbantuan jurnal mingguan bermuatan contoh miskonsepsi dan soal termodifikasi dapat meningkatkan daya matematik siswa. Kata-kata Kunci : Daya Matematik, Jurnal Mingguan, Miskonsepsi,Realistik, dan Termodifikasi
Abstract Result of recording documents in SMKN 2 Singaraja show that quantitatively the average of students’s matrematics learning achievement is still below 6,0, teacher is less creative in preparing teaching aids or journal, teacher have not overcome the low learning activity an misconceptions of students, and neglected mathematical power. This research aims to: 1) increase the students’s learning activity by the implementation of realistic learning aided weekly journal with examples of misconceptions and modified questions, 2) increase the students’s mathematical power, and 3) increase the students’s mathematics learning achievement. Research data was collected by observationsheet, journal, and test. Then, that data was analyzed descriptively. Result of research show that students’s learning activity on cycle I are in the enough category , and on cycle II and III are in the high category. Mathematical power on cycle I and II are in the same category, that is enough, while on cycle III increase to good category. Students’s learning achievement increase from cycle to the next cycle. Thus, the implementation of realistic learning aided weekly journal with examples of misconceptions and modified questions can increase mathematical power of students.
Keywords: mathematical power, weekly journal, misconceptions and modified questions
Karakterisasi Difraksi Sinar-X Xerogel CaF2 Gede Agus Beni Widana Jurusan Analis Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha email:
[email protected]
Abstrak Logam fluorida telah banyak digunakan sebagai material pembuat Laser yang umum digunakan dalam analisis spektrofotometri, salah satunya adalah senyawa CaF2 yang didoping dengan logam tanah jarang seperti Europium (Eu) dan Ybtirium (Yb). Beberapa metode telah diterapkan dalam sintesis CaF2 antara lain ko-presipitasi dan hidrotermal. Dalam penelitian ini telah berhasil disintesis senyawa CaF2 dengan menerapkan metode sol gel dan karakteristik difraksi sinar-X xerogel sesuai dengan database ICDD PDF No. 77-2245 dengan struktur fluorite. Kata-kata kunci: xerogel, CaF2, difraksi sinar X
Abstract Metal fluoride has been used as Laser that using in spectrophotometry analysis, which is CaF2 compound that doped by rare earth element such as Europium (Eu) and Ybtirium (Yb). Many methods has been applied to synthesis of CaF2 such as co-precipitation and hydrothermal. In this research, CaF2 compound has been succed sythesized by sol gel method and characteristic of X-ray diffraction of xerogel is fit with database ICDD PDF No. 77-2245 identified as fluorite structure. Keywords: xerogel, CaF2, X-ray Diffraction
Software Geometri Dinamik dalam Pembelajaran Matematika Gede Suweken Jurusan Pendidikan Matematika Undiksha Email:
[email protected]
Abstrak Pembelajaran geometri telah mengalami kemajuan yang sangat mendasar dengan adanya komputer beserta perangkatnya. Pembelajaran geometri dengan pendekatan teorema – bukti – penggunaan, secara statik, tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk “merasakan” apa “isi” dari teorema tersebut melalui eksplorasi, sudah tidak sesuai dengan paradigma baru dalam pendidikan matematika. Pendekatan dinamik yang sifatnya eksploratif dalam pembelajaran geometri, dirasa lebih sesuai dengan peradigma baru pendidikan matematika yang menuntut siswa lebih aktif, dan kreatif dalam membangun pengetahuan, ide, atau konsep matematika yang baru dengan berdasarkan pada pengalaman yang sudah dimiliki sebelumnya. Bagaimana pengalaman ini bisa diberikan lewat eksplorasi dengan bantuan komputer, inilah yang ingin dikaji dalam makalah ini.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL KIMIA MELALUI ANALISIS KONSEP DENGAN PENDEKATAN STRUKTUR MATERI I. B. N. Sudria Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk menemukan strategi pemahaman konseptual kimia berbantuan analisis konsep dengan pendekatan struktur materi (aspek makro, submikro, dan simbol). Subyek penelitian adalah satu kelas mahasiswa Rintisan Kelas Bertarap Internasional yang mengikuti kuliah Fundamental Chemistry II di Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2012. Perlakuan penelitian berupa keterlibatan mahasiswa melakukan analisis konsepsi dengan pendekatan struktur. Obyek penelitian berupa strategi perkuliahan berbantuan analisis konsep dengan pendekatan struktur yang efektif dan pemahaman konseptual kimia. Temuan berupa strategi perkuliahan berbantuan analisis konsep dengan pendekatan struktur melibatkan sosialisasi pola pokok perkuliahan yakni pengamatan aspek makroskopik (kerja laboratorium), penugasan kepada mahasiswa di luar jadwal tatap muka di kelas untuk membuat draf analisis konsep, membahas draf hasil analisis konsep dalam pertemuan diskusi kelas, dan kemudian merevisinya. Analisis konsep pada perioda awal (siklus I) dilakukan secara terbimbing dan kemudian dilakukan secara mandiri. Perlakuan secara perlahan membawa perkembangan mutualistik pemahaman konseptual dan kemampuan melakukan analisis konsep. Kata-kata kunci: analisis konsep, pendekatan struktur, aspek makro, aspek submikro, simbol, dan pemahaman konseptual
Abstract This research proposed to develop learning strategy of conceptual understanding assisted by conducting concept learning analysis following the characteristics of chemical concept (macro, sub-micro, and symbolic levels). A class of RKBI (International Pilot Project Class) students undertaking Fundamental Chemistry II year 2012 at Chemistry Department of Mathematics and Natural Science Faculty of Education University of Ganesha as research subjects. The main research action is engaging students in conducting concept analysis following the chemistry discipline structure approach. Research outcomes are learning strategy including (observing macro, discussing sub-micro, and symbol level of chemical objects)’’. This research found that the learning mains steps following socialization of concept analysis and the learning approach, observing/experimenting, discussion, and revising. At the beginning action period was guided concept analysis then moved to self directing learning, This research showed that reasonably mutual continuous improvement took place on concept learning analysis capability and conceptual understanding improvement. Keywords: concept learning analysis, structure approach, macro, sub-micro, symbol
TERAPI TESTOSTERON DAN LH (Luteinizing Hormone) MENINGKATKAN JUMLAH SEL LEYDIG MENCIT (Mus Musculus) YANG MENURUN AKIBAT PAPARAN ASAP ROKOK I Gede Widhiantara, Wimpie I Pangkahila, Alex J Pangkahila
Program Studi Biologi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi. Universitas Dhyana Pura Email:
[email protected]
Abstrak Merokok merupakan kebiasaan yang umum dan meluas di masyarakat meskipun setiap orang mengetahui bahwa merokok adalah kebiasaan yang merugikan. Rokok mengandung banyak senyawa kimia bersifat toksik dan mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asap rokok terhadap jumlah sel Leydig mencit dan terapi hormon testosteron serta LH dalam meningkatkan kembali jumlah sel Leydig yang menurun akibat paparan asap rokok. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan randomized pretest - posttest control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah mencit jantan dewasa strain Balb-C umur 2 – 3 bulan dengan berat badan 20-25 gram, sebanyak 54 ekor mencit dibagi tiga kelompok yaitu 18 ekor mencit kelompok kontrol (asap rokok dan terapi aquadest steril), 18 ekor mencit kelompok perlakuan 1 (asap rokok dan terapi testosteron secara intramuscular) dan 18 ekor mencit kelompok perlakuan 2 (asap rokok dan terapi LH secara intramuscular). Sebelum perlakuan, 6 ekor diambil dari setiap kelompok untuk pre-test dengan pembuatan preparat mikroskopis testis dan pemeriksaan jumlah sel Leydig. Sisanya sebanyak 12 ekor dipergunakan untuk post-test 1 yang diberi perlakuan asap rokok selama 35 hari dan post-test 2 yang diberi terapi selama 30 hari. Hasil menunjukkan terjadinya penurunan jumlah sel Leydig secara bermakna (p<0,05) pada kelompok yang diberi asap rokok. Setelah diberi terapi hormon testosteron serta LH menunjukkan terjadi peningkatan jumlah sel Leydig secara bermakna dibandingkan kelompok kontrol yang diterapi dengan aquadest steril (P<0,05). Peningkatan jumlah sel Leydig pada kelompok yang diterapi dengan LH lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang diterapi dengan testosterone (P<0.05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa paparan asap rokok dapat menurunkan jumlah sel Leydig mencit dan keadaan ini dapat dipulihkan dengan terapi hormon testosteron serta LH.
Kata-kata kunci : sel Leydig, paparan asap rokok, terapi testosteron, terapi LH.
Abstrak Smoking is a general and wide spread habit although almost everybody understand that smoking is a disadvantageous habit. Cigarettes smoke contains plenty of toxic chemical substances. The aims of this study was to find out influence of cigarette smoke on mice Leydig cells number and testosterone hormone and LH therapy in increasing Leydig cells number which decrease as a result of cigarette smoke exposure. This study was experimentally and randomly pretest-posttest with control group design. The samples of this study were strain Balb-C adult male mice with the following criteria: body weight between 20-25 grams, age 2-3 months, randomly, 54 mice were divided into three groups, first 18 mice were control group (cigarette smoke and aquadest therapy), second 18 mice were group of treatment 1 (cigarette smoke and intramuscular testosterone therapy), and third 18 mice were group of treatment 2 (cigarette smoke and intramuscular LH therapy). Proir to the treatment 6 mice were taken from each group for the pretest, by preparing microscopic preparation testicle and examination was performed to Leydig cells number. The rests of the mice, 12 mice were used as for posttest examination after 35 days cigarette smoke exposure and 30 days hormone therapy. The result showed that the number of Leydig cell decrease significantly (p<0, 05) in cigarette smoke group. After 30 days hormone therapy Leydig cells number significantly increase (p<0,05) compared with control group. The number of Leydig cells in LH group therapy is higher than in testosterone group therapy (P<0.005). It can be concluded that the cigarette smoke reduces mice Leydig cells number and testosterone and LH therapy can improve the number of Leydig cells. Keywords: Leydig cells number, cigarette smoke, testosterone therapy, LH therapy.
IDENTIFIKASI VARIABILITAS KLOROFIL-A DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT MODIS DI PERAIRAN TEJAKULA, BULELENG.
I Gede Yudi Wisnawa Jurusan Budidaya Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha
Abstrak Dalam usaha menjaga keberlangsungan perairan laut Tejakula yang kini menjadi salah satu rintisan DPL dan sebagai salah satu sentra perikanan tangkap oleh para nelayan tradisonal, penting untuk diketahui potensi perairan Tejakula ditinjau dari variabilitas konsentrasi klorofil-a beserta sebaran spasialnya. Klorofil-a merupakan salah satu dari parameter yang sangat menentukan tingkat kesuburan suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabilitas konsentrasi klorofil-a sekaligus sebarannya secara spasial di perairan Tejakula dengan menggunakan data citra satelit aqua-MODIS dengan batas perairan yang diamati adalah pada posisi lintang 07º50’00”LS - 08º10’00” LS dan posisi bujur 115º14’26” BT - 115º27’21” BT. Periode pengamatan variabilitas klorofil-a berdasarkan data satelit adalah bulan Juni 2011 – bulan Agustus 2011 dengan dasar pertimbangan bahwa pada bulan-bulan tersebut merupakan periode angin musim timur, yaitu suatu periode bulanbulan yang dipengaruhi oleh angin munson timur. Proses pengolahan data konsentrasi klorofil-a dari satelit menggunakan perangkat lunak SeaDAS 5.2 yang menyediakan fasilitas untuk memproses data citra Aqua-MODIS dengan sekaligus melakukan koreksi geometrik, koreksi atmosferik dan langsung menerapkan algoritma bio-optikal untuk menghitung konsentrasi klorofil-a. Algoritma yang digunakan untuk menduga konsentrasi klorofil-a dari citra Aqua-MODIS adalah OC3M (Ocean Chlorophyll 3-band algorithm MODIS). Sebaran kandungan klorofil-a di perairan Tejakula pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus (musim 3 timur) relatif tinggi, berkisar antara 0 – 1 mg/m . Sebaran spasial secara horisontal tampak jelas bahwa terjadi peningkatan kandungan klorofil-a yang cukup signifikan secara horizontal dari awal periode musim timur hingga akhir periode musim timur. Kandungan klorofil-a di perairan Tejakula nilainya semakin menurun menuju daratan. Keadaan ini berhubungan erat dengan suplai unsur hara yang minim dari aliran sungai-sungai periodik di daratan Tejakula yang cukup dekat dengan lokasi penelitian. Kata-kata kunci: variabilitas, konsentrasi, klorofil-a, citra satelit, MODIS.
Abstract In effort to keep Tejakula’s ocean sustainability as a one of pioner work in marine sanctuary area, and as a one of catch fisheries center by traditional fishermans, its important to knows about Tejakula’s ocean potential observed from chlorophyll-a concentration variability along with its spatial distributions. Chlorophyll-a is one kind parameter of ocean which most determine to ocean fertility rate. The purposes of this research is to identify chlorophyll-a concentration variability and it spatial distribution at a once by using aqua-MODIS imagery with ocean boundary observed in latitude position at 07º50’00” South to 08º10’00” South and in longitude position at 115º14’26” East to 115º27’21” East. Chlorophyll-a variability observation period based on satellite imagery data on Juny 2011 until August 2011 which based consideration if that months as being east wind monsoon period. Chlorophyll-a concentration data processing derrived from satellite by using SeaDASS 5.2 software which be provided with satellite imagery processing and application of bio-optical algorithm to calculate chlorophyll-a concentration directly. The algorithm was used to estimate chlorophyll-a concentration from aqua-MODIS satellite imagery is OC3M (Ocean Chlorophyll 3-band algorithm MODIS). Chlorophyll-a contens dispersion in Tejakula’s ocean on June until to August (East Season) relatively highly, 3 ranging from 0 to 1 mg/m . Spasial dispersion horizontally clear visible if occur significant increased on chlorophyll-a contens horizontally from the early east season period until to the end of east season period. Chlorophyll-a contens rate in Tejakula’s ocean becoming more decreased going ashore. This conditions related to minimum nutrients supplies from nearest drainages periodic basin in the Tejakula’s land which pricisely near from research location. Keywords: variability, concentration, chlorophyll-a, satellite imagery, MODIS.
PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN AUTENTIK PEMBELAJARAN IPA KONTEKSTUAL TERINTEGRASI DENGAN MODEL PENGAJARAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMP I Gusti Agung Nyoman Setiawan Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan model asesmen pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kontekstual terintegrasi dengan model pengajaran berpikir tingkat tinggi sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa SMP. Penelitian ini direncanakan bertahap selama tiga tahapan. Untuk tahap ketiga tahun ini, target yang ingin dicapai adalah: 1) Uji komparasi Rancangan model assesmen autentik pembelajaran IPA kontekstual terintegrasi dengan model pengajaran kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa; 2) Mendapatkan respon dari guru tentang Rancangan model assesmen autentik pembelajaran IPA kontekstual terintegrasi dengan model pengajaran berpikir tingkat tinggi siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan the post test only control group design. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara model assesmen autentik pembelajaran IPA kontekstual anatara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran konvensional. . Kata-kata kunci: Asesmen IPA kontekstual, pengajaran berpikir, kompetensi siswa SMP
Abstract This study was aimed at developing assessment of natural sciences contextual teaching model that is integrated with a teaching model for developing high order thinking as an attempt to increase junior secondary school students’ competence. The study was planned to follow three stages. For the third stage, this year, the desired objectives are (1) to compare the design assessment authentic the science contextual teaching model that is integrated with a teaching model for developing high order thinking with convensional model and assessment, (2) to procure respons teachers and stakeholder at design assessment authentic the science contextual teaching model that is integrated with a teaching model for developing high order thinking. The study used experimental design with the post test only control group design.. The collected data were tabulated and described in the form of narration. The result shows that very significant between assessment authentic the science contextual teaching model that is integrated with a teaching model for developing high order thinking and conventional model and assessment. Keywords: assessment of Contextual natural sciences, teaching how to think, junior secondary school students’ competence
MEMBANGUN CITRA LABORATORIUM KIMIA RAMAH LINGKUNGAN 1)
1)
2)
I Ketut Lasia , Ni Made Wiratini , I Ketut Budiada
3)
2)
Pranata Lab. Jurdik Kimia Undiksha, Dosen Jurdik Kimia Undiksha, 3) Pranata Lab. Jurdik Fisika Undiksha e-mail:
[email protected].
Abstrak Laboratorium kimia adalah salah satu pengguna bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang digunakan sering menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Dampaknya adalah citra laboratorium kimia menjadi pencemar lingkungan. Untuk memulihkan citra laboratorium kimia yang ramah lingkungan diperlukan berbagai upaya. Upayaupaya tersebut adalah penerapan sistem managemen lingkungan, penanganan B3 secara tepat, pemanfaatan bahan
praktikum berbasis lingkungan, menggunakan bahan kimia secukupnya, memperkenalkan alat-alat kimia dengan skala mikro, dan melakukan praktikum secara bersiklus. Kata-kata kunci: laboratorium kimia, ramah lingkungan, citra
Abstract Chemistry laboratory is one of using chemical. It chemical is usually hazardous to environment. It effects, chemistry laboratory becomes bad image. Bad image of chemistry laboratory must be rehabilitated. Chemistry laboratory can be rehabilitated by using environment management system, good handling hazardous chemical, using chemical is not so much in experiment, using micro apparatus, and cycling experiment. Keywords: chemistry laboratory, environmentally, good image
PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PMGB I Made Ardana Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha Email:
[email protected]
Abstrak PPRI No. 19 tahun 2005 mengidentifikasikan bahwa pemerintah telah menaruh perhatian besar pada kualitas proses pembelajaran dalam usaha mencapai 4 pilar pendidikan menurut UNESCO, yakni learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together in peace and harmony. Dipihak lain, kualitas proses pembelajaran di tempat penelitian cenderung berparadigma lama. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa melalui model Pembelajaran Matematika berorientasi Gaya Kognitif dan Budaya (PMGB). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Laboratorium Undiksha Singaraja. Data penelitian berupa aktivitas dan hasil belajar matematika siswa dan masingmasing data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar matematika. Data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif dan selanjutnya dibandingkan dengan kriteria keefektivan yang telah ditetapkan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: PMGB merupakan salah satu model pembelajaran matematika yang mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran matematika. Model PMGB mampu membuat aktivitas belajar siswa dalam kategori sangat aktif dan hasil belajar siswa berada dalam kategori baik. Kata-kata Kunci: kualitas pembelajaran, pmgb, dan hasil belajar
Abstract PPRI No. 19 year 2005 identifies that the government has put great attention to the quality of learning process in attaining four pillars of education by UNESCO, namely learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together in peace and harmony. On the other hand, the quality of the learning process where the research was conducted tends to use old paradigm. In relation to that point, the aim of this study is improving the quality of learning process and students’ mathematics learning outcomes through the learning model called Mathematics Learning Model oriented cognitive style and culture, known as PMGB (Pembelajaran Matematika berorientasi Gaya Kognitif dan Budaya). This study was classroom action research which was done in Sekolah Dasar (SD) Laboratorium Undiksha Singaraja. The data of the research in form of learning activities and students’ mathematics learning outcomes in which those
data were collected by conducting observation and mathematics test. The data were analyzed descriptively and then they were compered with the criteria of effectiveness established. The finding of this research showed that: PMGB is one of mathematics learning models which can improve the quality of mathematics learning process. PMGB model can create the students learning activities in very active catergory and the students’ learning outcomes categorized as good. Keywords: learning quality, pmgb, and learning outcome
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA SD NEGERI TEMUKUS 1
I Md. C. Wibawa , I G.A.T. Agustiana 1 2
2
Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian adalah menganalisis perbedaan antara: sikap ilmiah dan hasil belajar, sikap ilmiah, dan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan The posttest only Control Group Design. Populasi penelitian berjumlah 161 siswa dan sampel sebanyak 103 orang. Dua instrumen pokok penelitian yaitu tes sikap ilmiah dan tes hasil belajar IPA. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis MANOVA satu jalur. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan hasil sebagai berikut. Pertama, ada perbedaan yang signifikan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA (F=156,55; p<0,05). Kedua, ada perbedaan yang signifikan sikap ilmiah (F=243,32; p<0,05). Ketiga, ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA (F=72,96; p<0,05). Jadi, model pembelajaran GI dapat direkomendasikan sebagai salah satu model untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar. Kata-kata kunci: group investigation, sikap ilmiah, hasil belajar
Abstract The aims of study was to analyze the differences between: science attitude and student acievement, science attitude, and student acievement between students who studied through GI with the students who studied through conventional instruction model. This study was an quasy experimental study using the posttest only control group design. The population of this study was 161 students and sample was 103 students. Two main instruments were science attitude test and acievement test. To examine the hypothesis, multivariate variants analysis with MANOVA one way was used. The result of study was stated below. First, there were significantly differences science attitude and acievement (F=156,55; p<0,05). Second, there were the differences between science attitude (F=243,32; p<0,05). Third, there were the differences between student acievement between students who studied through GI with the students who studied through conventional instruction model (F=72,96; p<0,05). Based on the result of study, it can be recommended that GI can be applied as an alternative learning model in order to improve the students science attitude and student acievement. Keywords: group investigation (GI), science attitude, student achievement
PENERAPAN PENDEKATAN ICARE BERBANTUAN MAPLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
I Made Suarsana Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA, Undiksha, Singaraja email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Undiksha yang melibatkan 26 orang mahasiswa kelas A pada semester genap tahun akademik 2010/2011. Adapun tindakan yang diberikan berupa penerapan pendekatan ICARE berbantuan Maple pada perkuliahan Analisis Vektor. Tindakan yang diberikan berhasil meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dari 68,35 (kategori: sedang) pada siklus I menjadi 73,38 (kategori: tinggi) pada siklus II. Tindakan juga berhasil meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dari 72,28 (skala 100) dengan nilai A dan B sebesar 53,85% pada siklus I menjadi 73,58 dengan nilai A dan B sebesar 65,38% pada siklus II. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mahasiswa memberikan tanggapan yang positif terhadap penerapan pendekatan ICARE berbantuan Maple. Kata-kata Kunci: Pendekatan ICARE, Maple, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar
Abstract This classroom action research is aimed at improving the student motivation and achievement. The study was conducted at Mathematics Eduation Departement, Undiksha. The subjects were 26 students enrolling in the even semester academic year 2010/2011. Treatment being investigated was the implementation of ICARE Approach with Maple at Vector Analysis Lecture. It was found that the proposed treatment had successfully increase students’ learning motivation from 68.35 (category: medium) in the first cycle to 73,38(category: high). The treatment had also sucesfull in improving student achievement from 72.28 (53.85% students obtained grade A or B) to73.58 (65.38% students obtained grade A or B). Furthermore, the study also revealed that there were posittive responses from students during implementation of ICARE approach with Maple. Keywords: ICARE Approach, Maple, Learning Motivation, Learning Achievement
Estimasi Kandungan Energi dan Potensi Energi Listrik dari Komponen Biogenik Sampah Perkotaan I Made Gunamantha, Ni Wayan Yuningrat Jurusan Analis Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
[email protected]
Abstrak Pada tulisan ini telah dilakukan estimasi kandungan energi dan potensi energi listrik yang dapat dihasilkan dari komponen biogenik sampah melalui proses biokonversi maupun thermokonversi. Estimasi kandungan energi dihitung dengan menggunakan dua hubungan empirik antara higher heating value (HHV) dengan data analisis ultimat, pendekatan stoikiometri, dan thermokimia. Perhitungan berdasarkan data analisis ultimat dan biodegradabilitas komponen biogenik sampah. Hasil estimasi potensi energi dari semua cara dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan bomb calorimeter. Potensi energi listrik yang dapat dipungut, dihitung dan dibandingkan berdasarkan hasil estimasi kandungan energi dari pendekatan empirik, teoritik dan pengukuran. Hasilnya menunjukkan kandungan energi tertinggi dihasilkan dari persamaan Bunner (22030 kJ/kg), diikuti hasil perhitungan dengan persamaan thermokimia (18206 kJ/kg), tulisan ini (16113 kJ/kg), pendekatan stoikiometri (15516 kJ/kg) dan hasil pengukuran (14980 kJ/kg). Hasil tersebut menunjukkan pendekatan estimasi berbasis thermokonversi memberikan kandungan energi yang lebih besar dibandingkan dengan biokonversi, sedangkan potensi energi listrik yang dihasilkan ditentukan oleh efisiensi fasilitas pembangkit.
Kata-kata kunci: biogenik, energi, sampah, ultimat
Abstract This study estimated energy content and power generation potential produced from biogenic components of waste either by bioconversion or thermoconvertion concepts. Energy content was calculated by two empirical relationships between higher heating value (HHV) and ultimate analysis data, stoichiometric approach, and thermochemistry. The calculation was based on the ultimate analysis data and the biodegradability biogenic component of solid waste. Energy content estimation of all means were compared with the measurement by a Bomb Calorimeter. Recovering of electrical energy was calculated and compared with the energy content from empirical approaches, theoretical, and measurement. The results showed that the highest energy content was showed by Bunner’s equation (22030 kJ/kg), followed by thermochemistry approach (18206 kJ/kg), the author’s equation (16113 kJ/kg), stoichiometric approach (15516 kJ/kg), and the measurement result (14980 kJ/kg ). These results indicated that energy content from thermoconversion was greater than bioconversion while power generation depent on power plant efficiency. Keywords: biogenic, energy, solid waste, ultimate
OPTIMASI JAMUR JERAMI PADI UNTUK BIODEGRADASI ZAT WARNA TEKSTIL JENIS REMAZOL RED I Nyoman Sukarta Jurusan Analis Kimia FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi, waktu kontak, serta pH optimum yang diperlukan oleh jamur jerami padi ILS (Isolat Lokal Singaraja) untuk mendegradasi zat warna azo jenis remazol red. Subjek dalam penelitian ini adalah jamur jerami padi ILS yang diperoleh dari sawah yang ada di Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Sedangkan objeknya adalah konsentrasi, waktu kontak, dan pH optimum yang diperlukan oleh jamur jerami padi ILS untuk mendegradasi zat warna tekstil jenis remazol red. Tahap pengumpulan data dimulai dari uji pendahuluan biodegradasi zat warna, penumbuhan jamur pada media PDA (potato dextrosa agar) dan Czapex cair, uji kualitatif enzim lignolitik, dan uji biodegradasi zat warna pada variasi kondisi lingkungan. Konsentrasi zat warna remazol red sebelum dan sesudah didegradasi oleh jamur jerami padi ILS diukur menggunakan spektrofotometer Hach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa degradasi zat warna azo jenis remazol red RB menggunakan jamur jerami padi ILS berlangsung optimum pada konsentrasi zat warna 30 ppm, lama waktu kontak 10 hari, dan pH 5 dengan efisiensi masing-masing sebesar 57,77; 71,13; dan 50,88%.
Kata-kata kunci: jamur jerami padi, biodegradasi, remazol red, dan enzim lignolitik. Abstract This study aims to determine the concentration, contact time, and the optimum pH required by the straw paddy fungus to degrade remazol red type azo dyes. Subjects in this study is straw paddy fungus which obtained from existing fields in Temukus Village, Banjar District, Buleleng Regency. The object is the concentration, contact time, and the optimum pH required by the straw paddy fungus to degrade remazol red type dyes. Stage of data collection starts from the preliminary test biodegradation of dyes, mold growing on PDA medium (potato dextrose agar) and
liquid Czapex, qualitative test of lignolitic enzyme, and dye biodegradation test on the variation of environmental conditions. The concentrations of remazol red dye before and after degraded by the ILS straw paddy fungus was measured by using a Hach spectrophotometer. The results showed that the degradation of azo dyes type remazol red RB using the ILS straw paddy fungus optimum in dyes concentration of 30 ppm, long contact time of 10 days, and pH 5 with the efficiency of each for 57,77; 71,13; and 50,88%. Keywords: straw paddy fungus, biodegradation, remazol red, and lignolitic enzyme
Stabilitas dan Dinamika Termal Domain Sitoplasma Viral Protein U (vpu) dari HIV Tipe 1 I Putu Parwata Jurusan Analis Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja email :
[email protected]
Abstrak Viral protein U (vpu) diekspresikan oleh human immunodefeciency virus tipe 1 (HIV-1), berperan dalam pelepasan partikel virus dan degradasi reseptor CD4 yang dihasilkan oleh sistem imun sel inang. Domain sitoplasma protein vpu berperan dalam pengikatan dan degradasi molekul CD4. Struktur -heliks I di daerah N-terminal domain sitoplasma protein vpu berfungsi mengikat molekul CD4, sedangkan residu Serin-53 dan Serin-57 yang terfosforilasi berperan menginduksi degradasi CD4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan dinamika termal domain sitoplasma protein vpu. Penelitian dilakukan secara in silico melalui simulasi dinamika molekul menggunakan program NAMD versi 2.8. Protein dipanaskan pada suhu 300, 400, dan 500 K, kemudian diamati perubahan strukturnya. Hasil simulasi menunjukkan struktur -heliks I domain sitoplasma protein vpu sangat stabil hingga pemanasan pada suhu 500 K, sehingga sangat mendukung fungsinya dalam pengikatan reseptor CD4. Residu Serin-53 dan Serin-57 menunjukkan stabilitas yang cukup baik sampai suhu 400 K sehingga cukup mendukung fungsinya dalam menginduksi degradasi molekul CD4, namun pada suhu 500 K kedua residu tersebut semakin menjauh. Hasil ini menunjukkan dua daerah penting pada domain sitoplasma protein vpu tersebut stabil dalam menunjang fungsinya. Kata-kata kunci: viral protein U (pvu), struktur
-heliks I, serin-53, serin-57
Abstract Viral protein U (Vpu), expressed by human immunodefeciency virus type 1 (HIV-1), plays an important role in the release of virus particles and the degradation of the CD4 receptor produced by the immune system of the host cell. Cytoplasmic domain of Vpu contributes to the binding and the degradation of the CD4 molecule. The structure of helical I in N-terminal site of Vpu cytoplasmic domain plays a part in binding of CD4 molecule; while phosphorylated serine-53 and serine-57 residues induce degradation of CD4. This study aims at determining the thermal stability and the dynamics of cytoplasmic domain of Vpu. The research was done in silico by molecular dynamics simulations using NAMD program version 2.8. Protein was heated at 300, 400, and 500 K, then changes of protein structure were observed. Result shows that the -helical I structure of cytoplasmic domain of Vpu is very stable with heating up to 500 K; therefore, supporting its function on binding of the CD4 receptor. Serine-53 and serine-57 residues are stable at 400 K, thus they are suitable to induce the degradation of the CD4 molecule. However, at 500 K the two residues are further away. These results suggest that the two important regions in cytoplasmic domain of Vpu are stable in supporting their functions. Keywords : viral protein U (vpu), structure of
-heliks I, serin-53, serin-57
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Peta Argumen terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA I Wayan Redhana Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha Jalan Udayana Singaraja Bali email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh model pembelajaran berbasis peta argumen (MPBPA) terhadap hasil belajar siswa SMA. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Singaraja. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA1 dan XI IPA2 SMA Negeri 2 Singaraja, masing-masing sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelompok eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis peta argumen, se-dangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran langsung. Data yang dikum-pulkan dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar siswa yang dianalisis dengan statistik ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis peta argumen lebih baik daripada model pembelajaran langsung dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada guru-guru kimia agar menerapkan model pembelajaran berbasis peta argumen dalam mengajarkan mata pelajaran kimia. Kata-kata kunci: peta argumen, hasil belajar
Abstract This study aimed at investigating the effect of argument-map-based learning model toward learning achievement of senior high school students. Type of the study was quasi experiment with nonequivalent control group design. A population of the study was the eleventh grade students of natural sciences of SMA Negeri 2 Singaraja. A sample of the study was the eleventh grade students of natural sciences 1 and 2 of SMA Negeri 2 Singaraja, as an experimental and a control group, respectively. At the experimental group was applied argument-map-based learning model, while at the control group was applied direct instruction model. Data collected from the study were score of learning achievement, and then, analyzed by ANCOVA statistics. The finding of the study showed that the argumentmap-based learning model was better than the direct instruction model in enhancing students’ learning achievement. Based on the finding, teachers could apply argument-map-based learning model to teach chemistry subject. Keywords: argument map, learning achievement
MITIGASI BENCANA ALAM GEMPA BUMI BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BALI I Wayan Subagia dan I Gusti Lanang Wiratma Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Ganesha
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan: 1) pengetahuan masyarakat Bali tentang bencana alam gempa bumi, 2) pengalaman masyarakat Bali dalam menghadapi bencana alam gempa bumi, dan 3) pengetahuan dan pengalaman masyarakat Bali dalam mitigasi bencana alam gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode kualitatif yang difokuskan pada penggalian informasi tentang pengetahuan dan pengalaman masyarakat Bali dalam menghadapi bencana alam gempa bumi. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Desa Culik Kabupaten Karangasem dan Desa Pengastulan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Dalam penelitian ini dilibatkan 10 orang sebagai informan. Mereka ditentukan dengan cara snow ball dan disertai dengan kesediaan mereka terlibat dalam penelitian ini. Seluruh informasi dikumpulkan melalui
wawancara dan kajian pustaka relevan serta dianalisis secara deskriptif interpretatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Masyarakat bali tidak memiliki pengetahuan memadai tentang bencana alam gempa bumi. Secara tradisional, gempa bumi dinyatakan disebabkan oleh ular besar (naga) yang bergerak di dalam bumi. Secara modern, gempa bumi dinyatakan disebabkan oleh pergeseran lapisan bumi. 2) Masyarakat bali memiliki pengalaman yang beragam dalam menghadapi bencana alam gempa bumi, antara lain: lari begegas ke luar rumah, masuk ke kolong tempat tidur atau kolong meja, berangkulan satu sama lain, berteriak linuh, linuh, linuh, dan hidup, hidup, hidup. 3) Masyarakat Bali memiliki beberapa cara untuk mitigasi bencana alam gempa bumi yang dilakukan secara spontan turun menurun. Cara-cara tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: mencari perlindungan, memberitahukan orang lain, meyampaikan keadaan diri sendiri, dan memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kata-kata kunci: kurikulum, mitigasi bencana alam, dan gempa bumi.
Abstract This research aimed at identifying and formulating: 1) the knowledge of Balinese people of earthquake disaster, 2) the experience Balinese people in facing earthquake disaster, and 3) the knowledge and experience of Balinese people in earthquake disaster mitigation. The research method used to achieve those objectives was qualitative method focused at exploring information of knowledge and experience of Balinese people in dealing with earthquake disaster. This research was conducted at two places, namely: at Culik village the district of Karangasem and Pengastulan village the district of Buleleng the Province of Bali. Ten people were involved in this research as an informant. They were determined by snow ball technique and their willingness to be involved in this research. All information were collected through interview and relevant literature study and analyzed by using descriptive interpretive analysis. The research result revealed that: 1) Balinese people do not have sufficient knowledge of earthquake disaster. Traditionally, it is explained that earthquake caused by the movement of dragon inside the earth. In the context of modern knowledge, it is said that earthquake caused by the movement of earth layers. 2) Balinese people have various experiences in facing earthquake disaster, involving run out of houses quickly, hide under bad or table, holding each other, say linuh, linuh, linuh and hidup, hidup, hidup. 3) Balinese people have many ways for mitigating earthquake disaster done spontaneously through generations. These ways can be classified into four, namely: finding shelter, telling other people, mentioning self-condition, and praying to the Supreme God. Keywords: curriculum, disaster mitigation, earthquake.
A NUMERICAL MODEL STUDY OF FIELD WATER DYNAMICS IN THE TOP SOIL LAYER WHICH INVOLVE ROOT UPTAKE Ishak S. Erari Departement of Physics, Papua State University Jl. Gunung Salju Amban Manokwari email:
[email protected]
Abstrak Lapisan olah merupakan bagian penting dari tanah untuk pertumbuhan tanaman karena merupakan medium untuk perakaran dan tempat persediaan air tanaman. Tanaman sawi membutuhkan lebih banyak air untuk pertumbuhannya. Periode kering yang panjang akhir-akhir ini membuat pemakaian air irigasi secara efisien. Suatu eksperimen dinamika air untuk pengelolaan kebutuhan air irigasi pada lapisan olah telah dilakukan pada tanah clay loam asal Bogor. Eksperimen ini melibatkan pengambilan air oleh akar tanaman Sawi (Brassica juncea). Laju pengambilan akar dimodelkan sebagai sebuah rangkaian tahanan yang menggabungkan model makroskopik dan model mikroskopik. Persamaan dinamika air diselesaikan secara numerik dengan metode volume kontrol. Hasil simulasi model pengambilan air oleh akar dibandingkan dengan data laju transpirasi actual memperlihatkan kesesuaian hingga tanaman berumur 18 hari. Setelah 18 hari model memberikan nilai lebih besar dari pada data transpirasi actual. Ini disebabkan oleh lisimeter yang digunakan impermeabel. Solusi numerik dari persaman dinamika air yang diselesaikan dengan metode volume kontrol memperlihatkan kesesuaian dengan data yang diukur. Distribusi air di dalam lapisan olah sangat dipengaruhi oleh kerapatan akar
Abstract Top soil is an important part of the soil to growing the crop because it is a medium to the root distribution and the available water. Vegetables as mustard greens, need water much more to their growing. The last years, long dry period has forced to using irrigation water efficiently. An experiment of the water dynamics to managing need crop water in the top soil was be conducted at clay loam from Bogor, West Java. This experiment of the water dynamics involved the water uptake rate by root of mustard greens (Brassica juncea). The root uptake rate was modeled as a fixed resistance network collaborating the macroscopic model and the microscopic model. The water dynamics equation was numerically solved by the control volume method. Simulation result of the root uptake model compared to the actual transpiration rate data revealed agreement until 18 days of age of the crop in the field. After 18 days, the model overestimates to the actual transpiration data. This was caused by the lisimeter used impermeable to the water. The numerical solution of the water dynamics derived by the control volume method revealed in agreement with the measured data. Distribution of the water in the top soil layer is influenced by the root length density Keywords: Water dynamics, pressure head, root head, root uptake, water content, hydraulic conductivity
PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK 1
2
Jajuk Herawati *, Indarwati , dan Achmadi Susilo
1*,2,3
3
Fakultas Pertanian – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Email:
[email protected]
Abstrak Di tengah kepadatan aktivitas manusia, penanganan eceng gondok masih menjadi permasalahan serius yang belum bisa tertangani dengan tuntas. Tanaman ini termasuk dalam kelompok limbah perairan, memiliki kecepatan berkembang biak vegetatif yang sangat tinggi, dapat mengakibatkan pendangkalan, sarang dari berbagai vektor penyakit seperti nyamuk., lingkungan menjadi kurang bersih, terjadi pembusukan, air menjadi kotor, mempercepat penguapan air , menyumbat aliran air; sehingga rawan banjir di musim hujan. Di sisi lain ternyata Eceng gondok mempunyai nilai ekonomi dan manfaat serta peluang usaha. Salah satunya adalah dengan menjadikan eceng gondok sebagai bahan dasar untuk pembuatan Mol yang dapat digunakan sebagai pupuk organik cair maupun starter dalam pembuatan pupuk kompos untuk meningkatkan produksi kedelai. Tujuan penelitian ingin mengetahui pengaruh macam bahan baku dan frekuensi pemberian pupuk organik cair dari limbah eceng gondok terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor : Faktor I : Macam campuran bahan baku pupuk organik Cair Ada 3 level yaitu : P1 = Pupuk Organik Cair dari Limbah Eceng gondok; P2 = Pupuk Organik Cair dari Limbah Eceng gondok + Isi Rumen Sapi ; P3 = Tanpa Pupuk Organik Cair (kontrol). Faktor II: Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair; ; F1 = 1 kali ; F2= 2 kali ; F3 =3 kali; F4= 4 kali. Masing – masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga dibutuhkan sebanyak 36 petak percobaan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Tidak terjadi interaksi antara perlakuan Macam campuran bahan baku pupuk organik cair ( M ) dengan Frekuensi pemberian pupuk organik cair( F ) pada semua parameter pengamatan; (2) Aplikasi pupuk organik cair ( M1 dan M2 ) berpengaruh memperbaiki pertumbuhan Tanaman Kedelai , sehingga bisa meningkatkan produksi dibanding perlakuan tanpa pupuk organik cair ( M3 ); ( 3) Dengan Aplikasi Pupuk organik cair eceng gondok (M1) mampu memberikan hasil 2,56 / petak , meningkat 21,9 %; sedangkan dengan Aplikasi Pupuk organik cair eceng gondok + isi rumen sapi ( M2) tanaman kedelai mampu menghasilkan biji kering 2,52 kg / petak ( meningkat 20,0% ) dibandingkan tanpa pemberian pupuk organik cair yang hanya mampu menghasilkan 2,10 kg / petak; (4) Limbah Eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku mol yang bermanfaat sebagai pupuk organik cair dalam upaya meningkatkan produksi kedelai ____________________________________________________________ Kata-kata kunci: Limbah Perairan, Pupuk Organik Cair, dan Produksi Kedelai
Abstract
In the middle of the density of human activity, handling hyacinth remains a serious problem that can not be handled thoroughly. The plant is included in the waste water, has high vegetative breed is very high, can lead to siltation, nests of various disease vectors such as mosquitoes., The environment becomes less clear, there is decay, dirty water, accelerating the evaporation of water, block the flow of water; so prone to flooding in the rainy season. On the other hand it turns out Water hyacinth has economic value and benefits and business opportunities. One way is to make the water hyacinth as a base material for the manufacture of mole which can be used as an organic liquid fertilizer and starter in composting to increase soybean production. The purpose of research to determine the effect of the frequency range of raw materials and liquid organic fertilizer from waste water hyacinth on the growth and yield of soybean. The study was conducted using a randomized block design with two factors: Factor I: Kinds of raw material mixture of organic fertilizer Liquid There are 3 levels: P1 = Liquid Organic Fertilizer from Waste Water hyacinth; P2 = Liquid Organic Fertilizer from Waste Water hyacinth + Cow Rumen contents; P3 = Without Liquid Organic Fertilizer (control). Factor II: Frequency Giving Liquid Organic Fertilizer;; F1 = 1 time; F2 = 2 times; F3 = 3; F4 = 4 times. Each - each treatment combination was repeated 3 times, so it takes a total of 36 experimental plots. From the results of this study concluded: (1) No interaction between treatment Various mixtures of liquid organic fertilizer (M) with a frequency of liquid organic fertilizer (F) on all parameters of the observations, (2) Application of liquid organic fertilizer (M1 and M2) Soybean Plants influential improve growth, so as to improve production compared to treatment without liquid organic fertilizer (M3), (3) the application of organic fertilizer liquid water hyacinth (M1) is able to provide results 2.56 / plot, an increase of 21.9%, while the application of liquid organic fertilizer + water hyacinth cow rumen contents (M2) soybean plants capable of producing dried beans 2.52 kg / plot (up 20.0%) compared with no liquid organic fertilizer which is only able to produce 2.10 kg / plot: (4) Waste Water hyacinth can be used as raw material for moles that are useful as liquid organic fertilizer in an effort to increase soybean production ____________________________________________________________ Keywords: Waste Water, Liquid Organic Fertilizer, and Soybean Production
PENGGUNAAN ALAT DESTILASI SEDERHANA DALAM MEMISAHAN GARAM DAN AIR TAWAR Jumantoro MAN Patas Desa Patas, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng. Email:
[email protected]
Abstrak Krisis air bersih pada beberapa tahun yang lalu melanda banyak daerah di Indonesia. Garam merupakan kebutuhan dapur manusia yang bermanfaat bagi kelangsungan hidupnya. Meskipun produksi garam lokal terus mengalami peningkatan tiap tahunnya, akan tetapi berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada Januari-November 2011, Indonesia telah mengimpor garam sebanyak 2,7 juta ton. Teknologi destilasi air laut sangat diharapkan untuk menghasilkan air tawar dan garam dengan produksi tinggi tetapi dengan energi murah. Pemisahan air tawar dan garam pada air laut memerlukan suatu alat sebagai penerapan konsep destilasi. Salah satu solusi alternatifnya adalah membuat alat destilasi sederhana dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Kemampuan alat destilasi sederhana tersebut akan diuji didasarkan pada produktivitas air tawar dan garam yang berhasil dipisahkan pada air laut. Tujuan penelitian adalah untuk merancang serta membuat alat destilasi sederhana yang dapat memisahkan garam dan air tawar dari bahan baku air laut dan untuk mengetahui produktivitas alat destilasi sederhana dalam menghasilkan garam dan air tawar. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah metode eksperimen terhadap rancang bangun alat destilasi sederhana untuk mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan air tawar dan garam terhadap lamanya waktu pemanasan. Penelitian dilakukan di MAN Patas Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng. Pelaksanaan pengujian dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 15 s/d 25 Oktober 2012. Pengambilan data dilakukan mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 13.00. Berdasarkan hasil analisis data percobaan yang diperoleh selama 10 hari terhadap 100 mL air laut dengan waktu lama pemanasan 2-3 jam diperoleh rata-rata massa garam yang dihasilkan sebanyak 3,18 gram dengan waktu lama pemanasan 168 menit dan rata-rata volume air tawar yang dihasilkan sebanyak 91 mL dengan waktu lama pemanasan 168 menit. Air tawar yang dihasilkan setelah melalui proses destilasi mengalami penurunan pH dari 8 menjadi 6 dan garam yang dihasilkan berwarna putih.
Kata-kata kunci: alat destilasi sederhana, garam, air tawar
Abstract Clean water crisis a few years ago hit many parts of Indonesia. Salt is useful kitchen needs humans for their survival. Although the local salt production continues to increase each year, but based on data from the Badan Pusat Statistik in January-November 2011, Indonesia had imported 2.7 million tons of salt. Seawater distillation technology was expected to result in fresh and salt water with high production but with cheap energy. Separation of fresh water and salt in the sea water requires a distillation apparatus as application of concepts. One alternative solution is to make a simple distillation apparatus using secondhand goods. The ability of a simple distillation apparatus will be tested based on the productivity of fresh water and salt water were successfully separated at sea. The research objective was to design and create a simple distillation apparatus to separate the salt and fresh water from sea water and raw materials to determine the productivity of a simple distillation apparatus to produce salt and fresh water. Based on the purpose of this study, the method used was an experimental method to design a simple distillation apparatus to determine their ability to produce fresh water and salt to the length of heating time. The study was conducted at MAN Patas Gerokgak Buleleng district. Implementation of testing conducted for 10 days from 15 s/d October 25, 2012. Data was collected from 09.00 until 13.00. Based on the analysis of experimental data obtained during the 10 day to 100 mL water with heating time 2-3 hours obtained an average salt mass produced as much as 3.18 grams with heating time 168 minutes and the average volume of freshwater produced as much as 91 mL with heating time 168 minutes. Fresh water is produced after distillation process decreased the pH from 8 to 6, and the resulting white salt. Keywords: simple distillation apparatus, salt, fresh water
PEMANFAATAN MEDIA PhET SEBAGAI ALAT EKSPERIMEN EFEK FOTO LISTRIK BERBASIS SIMULASI Khairil Anwar, Ady Hardiansyah Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Mataram Kampus Induk, Jl.KH. Ahmad Dahlan N0.1 Pagesangan Mataram, Telp (0370) 630775 e-mail :
[email protected]
Abstrak Matakuliah fisika modern harus ditunjang dengan praktikum atau eksperimen. Banyak gejala fisika yang sulit diamati secara langsung karena bersifat abstrak, seperti efek foto listrik. Selain itu peralatan-peralatan eksperimen yang digunakan sangat mahal secara ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan beberapa alat bantu eksperimen berupa media simulasi berbasis komputer, diantaranya PhET (Physics Education Tecnology). Oleh karena itu telah dilakukan pengujian media PhET dengan spesifikasi simulasi efek foto listrik sebagai alat eksperimen untuk menentukan konstanta Planck (h) dan menunjukkan apakah energi kinetik foto-elektron bergantung pada intensitas cahaya atau tidak. Panjang gelombang dari suatu cahaya ditetapkan dari suatu panel pemilihan fungsi cahaya pada perangkat lunak, kemudian data tegangan balik (V0) ditentukan sesuai dengan laju energi kinetik elektron yang bergerak menuju anoda. Selanjutnya untuk meningkatkan ketelitian, data matematis elektronvolt (eV0) dengan seperpanjang gelombang cahaya (1 / λ ) dianalisis dengan metode regresi linier. Perhitungan regresi untuk memperoleh nilai kemiringan grafik dilakukan dengan program Ms. excel. Hasil analisis menunjukkan bahwa media -34 simulasi PhET memberikan tingkat ketelitian yang baik pada penentuan tetapan Planck sebesar (6,80 ± 0,09)×10 J.s. Sedangkan energi kinetik foto-elektron ditunjukkan bahwa tidak bergantung pada intensitas cahaya. Dapat dinyatakan bahwa dengan media PhET dapat membuktikan nilai tetapan Planck dan meningkatkan ketrampilan proses dalam pembelajaran, sehingga diharapkan dapat mambantu dalam memahami konsep dan teori efek foto listrik secara mudah, cepat, dan praktis. Kata-kata Kunci : Simulasi PhET, Efek foto listrik, Konstanta Planck, dan Regresi linier.
Abstract
Modern physics course should be supported by laboratory or experimental. Many physical phenomena that are difficult to observe directly, such as photoelectric effect. Besides experimental equipment used is very costly economically. To overcome this problem, we can use several tools such as media experimental computer-based simulations, including PhET (Physics Education Tecnologi). Therefore, has been used and tested of PhET with the specification of simulation of photoelectric effect as a means of experiment to determine Planck constant (h) and show wether kinetic energy electron-photo bases on light intensity or not. The wavelength of light is determined from a function selection panel light on the software, and then the data reverse voltage (V0) is determined according to the rate of the kinetic energy of the moving electrons towards the anode. Furthermore, to improve the accuracy of the data mathematically elektronvolt (eV0) with 1/wavelength of light (1 / λ ) was analyzed with linear regression method. To calculate the slope regression value of the graph is done by Ms. Excel. The result of analysis showed that PhET -34 simulations provide a good degree of accuracy in the determination of the constant for Planck (6,80 ± 0,09)x10 Js. Whereas kinetic energy electron-photo is indicated that does not depend on the intensity of light. Can be stated that the media PhET simulations can prove the value of constant Planck and to increase in the learning process skills, which is expected to help in understand the concepts and theories of physics are simple, fast and practical. Keywords: PhET Simulation, photoelectric effect, Constant of Planck, and Linear regression.
Model Pembelajaran Kontekstual menggunakan Pertanyaan Socratik untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kimia Siswa Luh Maharani Merta SMA Negeri 4 Singaraja email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) model pembelajaran menggunakan pertanya-an Socratik dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, dan (2) pendapat siswa terha-dap model pembelajaran kontekstual menggunakan pertanyaan Socratik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini siswa kelas XII IA3 SMA Negeri 4 Si-ngaraja, berjumlah 29 orang dan objek penelitian ini adalah penguasaan konsep dan pen-dapat siswa terhadap pembelajaran yang diikuti. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, ob-servasi/evaluasi, dan refleksi. Tes hasil belajar digunakan mengukur penguasaan konsep siswa dan angket digunakan untuk mengetahui pendapat siswa. Data penguasaan konsep dan pendapat siswa dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pe-nerapan model pembelajaran kontekstual menggunakan pertanyaan Socratik dapat mening-katkan penguasaan konsep siswa dan jumlah siswa mengikuti remidi kurang dari 15%. Siswa sangat setuju dengan diterapkannya model pembelajaran kontekstual menggunakan pertanyaan Socratik untuk mengajarkan konsep-konsep kimia. Kata-kata kunci: Model pembelajaran kontekstual, pertanyaan Socratik, penguasaan konsep
Abstract This study aimed at describing: (1) contextual teaching and learning model using Socratic questioning in enhancing students’ concept understanding, and (2) students’ responses toward the teaching and learning model. A type of the study was a classroom action research. A subject of the study was the 12th grade students of natural sciences 3 of SMA Negeri 4 Singaraja, containing 29 people. On the other hand, an object of the study was students’ concept understanding and responses toward the teaching and learning model. The study was carried out in two cycles; each cycle consisted of planning, acting, observing/evaluating, and reflecting. A test of learning achievement was used to collect data related to students’ concept understanding and a questionnaire was used to collect data related to the students’ responses. Data of students’ concept understanding and responses were analyzed descriptively. The findings of the study showed that the application of the contextual teaching and learning model using Socratic questioning could enhance student’; concept understanding and and a number of students took remedy were less than 15%. Students strongly agreed if teacher applied the contextual teaching and learning model to teach the chemistry concepts. Keywords: contextual teaching and learning model, Socratic questioning, concept understanding
KAJIAN AWAL PENERAPAN KONSEP MEKANIKA PADA GERAK ROBOT DENGAN ANALISIS ALJABAR Luh Putu Budi Yasmini, I Gede Aris Gunadi Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e.mails:
[email protected],
[email protected]
Abstrak Gerak screw adalah gerak dasar sebuah robot yang dapat dianalisis dengan menerapkan konsep gerak benda tegar. Gerak benda tegar terdiri dari gerak rotasi terhadap suatu garis lurus dan diikuti dengan gerak translasi pada garis lurus tersebut. Dalam penelitian ini dikaji kembali mengenai konsep dasar dari gerak robot dengan menggunakan koordinat eksponensial (koordinat twist), serta persamaan kecepatan gerak robot sebagai fungsi waktu dengan menggunakan analisis aljabar. Gerak robot dengan model ball joints digambarkan oleh dua ! ! persamaan kecepatan koordinat spatial dan body, yakni: 𝑉!" dan 𝑉!" yang menggambarkan kecepatan sistem sebagai fungsi sudut rotasi terhadap sumbu-x (ϕ), sumbu-y (β) dan sumbu-z (α) yang merupakan fungsi dari θ. Kata-kata kunci: robot, screw, dan twist
Abstract Screw motion is the basic movement of a robot which can be analyzed by using rigid body concept. There are two kinds of rigid body movements, rotation and translation movements. In this research, the basic concepts of robot’s movement are analyzed by using exponential coordinates (twist coordinates), and also found the formula of velocity as the function of time. Ball joints are taken to analyze in this research as the application. These joints are ! ! described by two velocity equations which are spatial and body coordinates, 𝑉!" and 𝑉!" . Keywords: robot, screw, and twist
ADSORPSI ISOTERMAL HERBISIDA PARAQUAT PADA TANAH DI DESA NONBAUN KECAMATAN FATULEU 1*
2
Merpiseldin Nitsae , Philiphi de Rozari , Pius Dore Ola
3
Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Nusa Cendana,Kupang 2 Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia 3 Universitas Nusa Cendana Kupang, Indonesia
1*
Abstrak Perilaku dan nasib herbisida di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh sifat- sifat tanah. Proses adsorpsi paraquat dapat membantu mengurangi pencemaran pada lingkungan tanah namun kelebihan konsentrasi paraquat dapat menyebabkan kerusakan pada struktur tanah dan keracunan bagi organisme di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah serta menentukan kapasitas dan energi adsorpsi paraquat di dalam tanah Desa Nonbaun- Fatuleu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanah desa Nonbaun mempunyai 3 jenis meneral yaitu
mineral kuarsa, actinolite dan muscovite. Harga kapasitas pertukaran kation tanah Nonbaun berada pada kisaran mineral kaolinit yaitu 9,864 meq/100 gram adsorben dengan nilai pH 5,15-5,30 yang menunjukan tanah Desa Nonbaun-Fatuleu tergolong tanah asam. Hasil ini juga diperkuat dengan harga kadar air dan kadar bahan organik yang relatif kecil yaitu 2,77% dan 7,22%. Kapasitas dan energi adsorpsi mengikuti proses isoterm Langmuir baik sebelum maupun sesudah tanah dijenuhkan dengan paraquat. Dari percobaan ini diperoleh nilai kapasitas yang terikat kuat adalah 3,4693 mg/g tanah dan yang terikat lemah adalah 17,7374 mg/g tanah. Sedangkan Energi adsorpsi paraquat berkisar antara 22,92-23,09 KJ/mol. Kata-kata Kunci : Paraquat, Adsorpsi Isotermal, Tanah Desa Nonbaun.
Abstract Behavior and fate of herbicide in the soil are highly effected by soil characteristics. Paraquat adsorption process can help to decrease pollution on soil environtment but the surplus of paraquat concentrate can make also the damage on the structure of soil and poisoning to organisms in the soil. This research intended to find out the characteristic of soil and to determine the capacity and energy of paraquat adsorption in the soil of Nonbaun village-Fatuleu. The results of research pointed out that the soil of Nonbaun have three kinds mineral namely quartz, actinolite and muscovite. In the value of cation exchange capacity (CEC), the soil of Nonbaun stay on the turning of caolinite minerals namely 9.864 meq/100 gram adsorbent with the value pH 5.15-5.30 which pointed out that the soil of Nonbaun-Fatuleu is categorize as acid soil. This result is also strengthened by the value of water disposition and the disposition of organic material that relatively is small namely 2.77% and 7.22%. For the determination of capacity and energy adsorption following Langmuir Isotherm process by doing experiment before and after the soil is feed up with paraquat. From this experiment is gained the value of Strong Adsorption Capacity (SAC) is 3.4693 mg/g of soil and bound weak is 17.7374 mg/g of soil. Even though energy adsorption to turn between 22.92- 23.09 KJ/mol. Keywords: paraquat, Adsorption Isotherm, Nonbaun Soil.
PROFIL KETERAMPILAN LABORATORIUM MAHASISWA PADA BIDANG LITOSFER Ni Made Pujani Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA Undiksha alamat: Jln. Udayana Singaraja (81117); e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan profil keterampilan laboratorium mahasiswa pada bidang litosfer. Pembelajaran dilakukan melalui penerapan Program Pembelajaran Keterampilan Laboratorium Berbasis Kemampuan Generik Sains (PPKL-BKGS). Perangkat program pembelajaran dikembangkan menggunakan strategi research and development. Pengembangan dilakukan tiga tahap yaitu, (1) Studi Pendahuluan, (2) Penyusunan/ pengembangan Program, (3) Validasi Program melalui uji coba terbatas. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Fisika pada suatu LPTK di Bali tahun ajaran 2010/2011, dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) PPKL-BKGS dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan kegiatan laboratorium IPBA pada bidang Litosfer. Kemampuan mahasiswa dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan percobaan tergolong sangat baik. (2) Respon mahasiswa, asisten dan dosen terhadap PPKL-BKGS adalah positif. Kata-kata kunci: profil, keterampilan laboratorium, litosfer.
Abstract This research aims to reveal the profile of the laboratory skills of students in the field of lithosfer. Learning is done
through the implementation a Learning Program of Skills Laboratory- Based on Generic Science Ability (LPSLBGSA). Learning program of skills laboratory was developed using research and development strategy. The development process of three steps: (1) Preliminary Studies, (2) Preparation/ development program, (3) Validation Program through limited trials. The study was conducted in the third semester student in Departement of Physics Education in the Bali “LPTK” in the academic year 2010/2011, with One group pretest-posttest design. The results obtained from this study were (1) laboratory skills that can be developed with LPSL-BGSA is a skill in designing, conducting and reporting laboratory activities of Earth and Space Science in lithosfer field. Students’ ability in designing, conducting and reporting an experiment are very good, (2) The response of students, assistants and lecturers to LPPL-BGSA is positive. Key words: profile, laboratory skills, lithosfer.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS MASALAH YANG DIBERIKAN KEPADA SISWA
Ni Nyoman Parwati Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menguji perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dilihat dari jenis masalah yang diberikan kepada siswa SD kelas V. Jenis masalah yang dikaji meliputi masalah matematika terbuka dan masalah matematika tertutup. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi menggunakan salah satu model rancangan nonequivalent control group designs yaitu the untreated control group design with pretest and posttest. Analisis data menggunakan t-test. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Laboratorium Undiksha dan SD 1 Banjar Jawa. Masing-masing sekolah tersebut memiliki dua kelas paralel. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun akademik 2010/2011. Subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 152 orang. Data penelitian dikumpulkan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Semua analisis statistik menggunakan software SPSS 15.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh jenis masalah matematika terbuka lebih tinggi dari siswa yang memperoleh jenis masalah matematika tertutup. Berdasarkan temuan penelitian, guru matematika SD disarankan untuk memberikan jenis masalah matematika terbuka untuk melatih siswa mampu memecahkan masalah secara kreatif. Kata-kata kunci: jenis masalah matematika, kemampuan pemecahan masalah.
Abstract The objectives of the current study were to describe and examine the effect of problem types on the problem solving ability of elementary school fifth graders. Problem types being studied included open-ended mathematics problems and closed mathematics problems. The study was a quasi-experiment that employed a non-equivalent control group design, that is, the untreated control group design with pretest and posttest. Data analysis used t-test. Subjects of the study were the fifth grade students of SD Laboratorium Undiksha and fifth grade students of SD 1 Banjar Jawa. The number of samples involved in the study was 152. Data were collected through test of mathematics problem solving ability. The testing of null hypothesis was done at the significance level of 5%. All of the statistical analyses were conducted using SPPS 15.0 for Windows. The results showed that the problem solving ability of the students receiving open-ended mathematics problems type was higher than the students receiving closed mathematics problems type. Based on the research findings, it is suggested that open-ended mathematics problem type to be implemented to train students to be able to solve problems creatively. Keywords: mathematics problem types, problem solving ability.
Efektivitas Penambahan C/N Dalam Medium Degradasi Terhadap Kemampuan Bakteri Dalam Mendegradasi Minyak Solar Ni Putu Ristiati Jurusan Pendidikan Biologi,FMIPA Undiksha Singaraja
[email protected]
Abstrak Sumber pencemaran yang paling tinggi disebabkan oleh tumpahan minyak bumi khususnya minyak solar yang terjadi di lingkungan akuatik. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran tersebut dengan cara fisik, kimia, dan biologis. Penggunaan bakteri merupakan salah satu cara yang paling efisien dan ramah lingkungan untuk melakukan biodegradasi minyak tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis-jenis bakteri yang mampu mendegradasi minyak solar di perairan pelabuhan Celukan Bawang, dan (2) efektivitas penambahan C/N dalam medium degradasi terhadap kemampuan bakteri dalam mendegradasi minyak solar. Penelitian ini tergolong penelitian eksploratif, dan eksperimental. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara (1) pengambilan data di lapangan, (2) analisis sampel di laboratorium. Berdasarkan hasil karakterisasi didapatkan lima isolat bakteri yaitu (1) Bacillus (isolat E dan G2), (2) Pseudomonas (isolat D dan G1), (3) Acetobacter (isolat H), (4) Halomonas (isolat F), dan (5) Neisseria (isolat A, B, dan C2). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman bakteri pendegradasi minyak solar di Pelabuhan Celukan Bawang tergolong sedang. Berdasarkan hasil analisis diperoleh ada perbedaan efektivitas penambahan urea pada media isolasi terhadap kemampuan bakteri mendegradasi minyak solar dengan nilai statistik hitung (21,129) > statistik tabel (11,07), maka Ho ditolak. Dari hasil uji diketahui peringkat perlakuan yang menghasilkan kadar asam oktanoat paling tinggi, yaitu kadar 2 ppm karena kadar asam oktanoat yang dihasilkan rata-rata sebesar 13, 90 mg. Kata-kata kunci: C/N, bakteri, degradasi, minyak solar
Abstract The highest pollution resources of aquatic environment in the sea caused by petroleum spoils especially diesel fuel. The recovery efforts of the pollution can be done by physical, chemical, and biological methods. For biological method, the use of bacteria is the most efficient, effective and environmental friendly for biodegradation of the oil. The aim of this research are to know : (1) bacteria genus that able to degrade the diesel fuel in the water sea of Celukan Bawang harbour, (2) the effect of C/N addition to degradation media towards bacteria capacity in diesel fuel degradation. This research is exploratory and experimental research. The data collection in this research was done by two ways (1) field research, and (2) sample analysis in laboratory. Based on characterization result, there are five bacteria isolates, i.e : (1) Bacillus (E and G2 isolate), (2) Pseudomonas ( D and G1 isolate), (3) Acetobacter (H isolate), (4) Halomonas (F isolate), and (5) Neisseria (A, B, and C2 isolate). From the research results can be concluded that bacteria diversity for degradation of oil in Celukan Bawang harbour is classified in middle grade. Based on analysis was found there is significant different of urea addition on isolation media towards bacteria capacity to degrade petroleum. that calculated statistic value (21,29) > table value (11,07), therefore, Ho is rejected. This study also shown that the treatment group produce the highest octanoic acid i.e 13,90 mg. Keywords : C/N, bacteria, degradation, diesel fuel
FOTODEGRADASI SURFAKTAN ANIONIK
NATRIUM DODESILBENZENASULFONAT TERKATALISIS TiO2 Normah Ceristrisani, Endang Tri Wahyuni dan Bambang Rusdiarso Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Gadjah Mada
Abstrak Penghilangan surfaktan anionik berupa natrium dodesilbenzenasulfonat (DBS) yang termasuk dalam golongan Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS), telah dilakukan melalui metode fotodegradasi terkatalisis TiO2. Dalam penelitian tersebut telah dipelajari pengaruh konsentrasi DBS dan waktu penyinaran terhadap efektivitas fotodegradasi DBS yang terkatalisis TiO2. Proses fotodegradasi surfaktan DBS dilakukan dengan cara menyinari campuran yang terdiri dari larutan DBS dan serbuk fotokatalis TiO2 dalam reaktor tertutup yang dilengkapi dengan lampu UV dan disertai pengadukan. Kondisi penelitian fotodegradasi adalah 50 mL larutan DBS dengan konsentrasi awal dan waktu penyinaran yang bervariasi. Hasil fotodegradasi ditentukan berdasarkan selisih konsentrasi DBS awal dengan konsentrasi DBS sisa dalam larutan setelah proses fotodegradasi menggunakan metilen biru melalui metode Spektrofotometri UV-Visibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TiO2 dapat meningkatkan efektivitas fotodegradasi surfaktan DBS dari 15,27 % menjadi 98,55 % dari konsentrasi DBS awal 10 ppm. Fotodegradasi DBS terkatalisis TiO2 juga mengalami peningkatan dengan semakin besarnya konsentrasi DBS awal hingga optimum tercapai yaitu pada konsentrsi DBS awal 40 ppm, sebanyak 99,35 % DBS terdegradasi. Waktu penyinaran yang semakin lama dapat meningkatkan efektivitas fotodegradasi surfaktan DBS terkatalisis TiO2 sampai 24 jam dengan hasil degradasi sebesar 98,55 % dan untuk waktu yang lebih lama dapat menyebabkan penurunan efektivitas fotodegradasi. Kata-kata kunci : Fotodegradasi, Natrium dodesilbenzenasulfonat, TiO2
Abstract Removal of anionic surfactant such as sodium dodecylbenzensulfonate (DBS) as group of linear alkyl benzene sulfonate (LAS) has been done by TiO2 catalyzed photodegradation method. The influences of DBS concentration and irradiation time on the effectiveness of DBS photodegradation catalyzed by TiO2 have been studied in this research. The photodegradation process was carried out by irradiating a mixture of DBS solution and TiO2 photocatalyst powder in a closed reactor equipped with UV lamp and accompanied by stirring. The condition of photodegradation was 50 mL of DBS solution with variation of initial DBS concentration and irradiation time. The result of photodegradation was calculated by subtracting the initial concentration with the remaining concentration of DBS in the solution after the photodegradation process. The remaining concentration was determined by UV-Visible Spectrometry method. This research showed that the use of TiO2 can increase the effectiveness of DBS photodegradation from 15.27 % to 98.55 % with the initial DBS concentration of 10 ppm. Photodegradation of DBS also increased with higher initial DBS concentration up to 40 ppm with 99.35 % of DBS degraded. The longer irradiation time can increase the effectiveness of DBS photodegradation catalyzed by TiO2 up to 24 hours with 98.55 % of DBS was degraded. However for irradiation time longer than 24 hours causes decrease the effectiveness of DBS photodegradation. Keywords : Photodegradation, Sodium dodecylbenzensulfonate, TiO2
INDUKSI DEPOSISI CALLOSE OLEH LIPOPOLISAKARIDA BAKTERI Pseudomonas syringae pv. tabaci PADA TANAMAN TEMBAKAU Pipit Marianingsih
1,2
2
, Andi Salamah , Yuki Ichinose
1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Indonesia 2. Universitas Indonesia, Depok-Indonesia
3
3. Univeritas Okayama, Okayama- Jepang email:
[email protected]
Abstrak Callose, β-1,3-glukan, merupakan senyawa alami yang terdapat pada tanaman dan terlibat dalam sistem pertahanan tanaman. Callose merupakan bentuk pertahanan tanaman yang penting karena dapat menjadi penghalang efektif masuknya patogen ke dalam tanaman. Deposisi callose termasuk ke dalam sistem pertahanan aktif karena akan terinduksi jika tanaman terserang patogen. Molekul patogen yang dilaporkan dapat menginduksi deposisi callose adalah lipopolisakarida (LPS), komponen utama membran luar bakteri gram negatif. Telah dilakukan penelitian untuk mempelajari induksi deposisi callose pada tanaman tembakau oleh LPS yang diekstraksi dari bakteri Pseudomonas syringae pv. tabaci (Pta). Bakteri Pta merupakan fitopatogen penyebab penyakit wildfire pada tembakau. Untuk pengamatan deposisi callose, daun tembakau diinfiltrasi dengan LPS Pta 400 µg/ml dan 800 µg/ml serta diinkubasi selama 24 dan 48 jam. Selanjutnya, klorofil daun diluruhkan menggunakan larutan laktofenol dan daun diwarnai dengan aniline blue. Hasil pengamatan menunjukkan deposisi callose yang telah diwarnai dengan aniline blue tampak berpendar warna hijau ketika diamati menggunakan mikroskop fluoresensi. Intensitas deposisi callose , hasil induksi LPS bakteri Pta, dalam satu daun tampak tidak merata di semua bagian daun, namun cenderung terdeposisi di sekitar pertulangan daun. Kata-kata kunci: deposisi callose; lipopolisakarida; Pseudomonas syringae pv. tabaci; tembakau .
Abstract Callose is a polysaccharide, β-1,3-glucan, found naturally in numerous locations in higher plants. Callose plays an important roles in plant defense system because it is involved as basal defense to prevent penetration of patogents. Callose deposition is an active defense systems which can be triggered when plant recognize pathogens. Callose serves as an effective barriers that are induced at the sites of pathogen attack. One of pathogen molecules have been reported to induce callose deposition is lipopolysaccharide (LPS), the major component of the outer membrane Gram-negative bacteria. The study of induction callose deposistion by bacterial LPS extracted from Pseudomonas syringae pv. tabaci (Pta), a phytopatogen causes wildfire disease, has been done in tobacco. Tobacco leaves were infiltrated with 400 µg/ml and 800 µg/ml Pta LPS and incubated for 24 and 48 hours. To detect callose deposition, tobacco leaves were cleared in lactophenol solution and stained with aniline blue. Samples were mounted in 50% gycerol, then visualized by fluorescence microscopy. The result showed that the callose deposition looked as green colour when observed using fluorescence microscopy. Furthermore, the intensity of callose, induced by Pta LPS, is not deposited thoroughly in whole parts of the tobacco leaf, but tend to be deposited around costae. Keywords: callose deposition; lipopolysaccharide; Pseudomonas syringae pv. tabaci; tobacco.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IKRAR BERORIENTASI KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Ratih Ayu Apsari, I Made Suarsana, I Gusti Putu Sudiarta Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha email:
[email protected]
Abstrak
Penelitian yang dilakukan Sudiarta pada tahun 2007 menemukan kendala-kendala yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, diantaranya: (1) kesulitan guru dalam mempersiapkan masalah matematika, (2) kesulitan guru dalam menampilkan dirinya sebagai fasilitator, dan (3) kelemahan dalam mengakomodasi struktur kognitif siswa terutama yang berkaitan dengan pola pikir. Berangkat dari hal tersebut, dikembangkanlah model pembelajaran pemecahan masalah yang disebut dengan IKRAR. Model pembelajaran IKRAR terdiri atas empat tahapan yang terdiri atas Iniasiasi, Konstruksi-Rekonstruksi, Aplikasi, dan Refleksi. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan efektivitas penggunaan model IKRAR dalam meningkatkan pemecahan masalah matematika siswa. Akan tetapi, model pembelajaran IKRAR belum memaksimalkan keaktifan siswa dalam mengikuti diskusi. Untuk itu, dikembangkanlah model pembelajaran IKRAR berorientasi kearifan lokal yang dalam penelitian ini adalah nasihat-nasihat yang bersumber pada budaya Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran IKRAR berorientasi kearifan lokal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Populasi penelitian ini sebanyak 442 orang siswa kelas V SD Gugus 8 Kecamatan Denpasar Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah Post-Test Only Control Group Design. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah model pembelajaran IKRAR berorientasi kearifan lokal berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata-kata kunci :
pembelajaran matematika, model pembelajaran IKRAR, kearifan lokal, pemecahan masalah matematika.
Abstract The research by Sudiarta at 2007 found the obstacles to increase the student’s ability in mathematical problem solving was caused by: (1) teacher’s difficulties to prepare the mathematical problems, (2) teacher’ difficulties to being a fasilitator, and (3) it is hard to acomodate student’s cognitive structure. Based on that research, Sudiarta developed the problem solving teaching-learning model with four learning phase: Initiation. ConstructionReconstruction, Aplication, and Reflection (IKRAR). The earlier research with used this model showed the effectiveness of IKRAR teaching-learning model toward the student’s mathematical problem solving ability. But, IKRAR not increase yet the student’s activity in the class or group discussion. Then, that model was developed to be IKRAR teaching-learning model with local wisdom oriented. In this research, the local wisdom is refer to the advices from the Balinesse culture. The aim of this research was to study the effect of IKRAR teaching-learning model with the local wisdom oriented toward student’s mathematical problem solving ability. The population of this research was students of grade V at the 8th Cluster of West Denpasar Subdistrict. This research was used the Post-Test Only Control Group Design. The research findings show that IKRAR teaching-learning model has a positive influence to the student’s mathematical problem solving ability. Keywords: teaching-learning in mathematics, IKRAR teaching-learning model, local wisdom, mathematical problem solving
Cendawan Endofit Akar Bersepta Gelap Veronaeopsis simplex: Studi Karakter Morfologi dan Pertumbuhan Rida Oktorida Khastini Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sultan 1* Ageng Tirtayasa, Banten, Indonesia
[email protected]
Abstrak Cendawan endofit akar bersepta gelap,Veronaeopsis simplex (CBS 588.66) pertama kali diisolasi dari serasah daun Acacia karoo di Afrika Selatan. Dua isolat Jepang (Y34 dan IBA K45) dewasa ini juga telah berhasil diisolasi dari pulau Yakushima dan Ibaraki. Hasil identifikasi menunjukkan kedua isolat ini memiliki posisi taksonomi yang sama dengan V. simplex. Hasil analisis filogenetik secara molecular menggunakan fragmen ITS 1, 5.8S rDNA dan ITS 2 gene region menunjukkan hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Karakter morfologi dan faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan cendawan seperti temperature dan pH berhasil diamati. Dua isolat Jepang dapat
tumbuh pada suhu37°C, namun isolat Afrika Selatan tidak dapat tumbuh pada suhu tersebut. Ketiga isolat dapat tumbuh dengan baik tanpa adanya perbedaan pada perlakuan nitrat dan asam amino Phe, Val, Leu. Cendawan DSE tersebar luas pada rizosfer dan rhizoplain tanaman dan salah satu manfaat dari kolonisasi DSE ialah penguraian secara enzimatik sumber nutrisi organik di tanah yang akan ditransfer ke tanaman meningkatkan pertumbuhan tanaman tersebut. Dari ketiga isolat yang diuji, tidak satupun isolat yang menunjukkan kemampuan mendegradasi selulose, lignin, atau pectin, sedangkan lipase, gelatin, amylase, tanik dan asam galik menunjukkan respon yang positif. Kata-kata kunci: Veronaepsis simplex, morfologi, suhu, pH, asam amino, enzim
Abstract Dark septate endophytic fungus (DSE), Veronaeopsis simplex (CBS 588.66) was first isolated from the Acacia karro leaf in South Africa. Currently, two Japanese isolates, Y34 and IBA K45 isolated from Yaku Island and Ibaraki, respectively, have been identified, which share the same taxonomically name of V. simplex. The molecular phylogenetic analysis of the ITS 1, 5.8S rDNA and ITS 2 gene regions showed that the three isolates of V. simplex were closely related. The morphology and effect of environmental factors, such as temperature and pH, on the growth of V. simplex isolates were studied. The two Japanese isolates can grow at 37°C, but the South African isolate cannot grow at this temperature. All fungal isolates grew well, and differences in Phe, Val and Leu contents and nitrate treatment were not observed. As DSE fungi are widely distributed in the rhizosphere or rhizoplane of plants, it has been suggested that one of the benefits of DSE colonization is the enzymatic degradation of organic nutrient source in the soils and subsequent transfer of the resulting products to the plant. However, none of the tested isolates were able to break down cellulose, lignin, or pectin, while for lipase, gelatin, amylase, tannic and gallic acid, the three isolates showed positive responses in the utilization of these substrates. Keywords: Veronaepsis simplex, morphology, temperature, pH, amino acid, enzyme
PENGARUH TEMPE KEDELAI TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT TIKUS DALAM KONDISI STRES OKSIDATIF Siti Maryam Jurusan Pendidikan Kimia F MIPA Undiksha Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tempe kedelai yang mengandung antioksidan berupa isoflavon , SOD dan vitamin E terhadap kadar SGOT dan SGPT dan kerusakan hati tikus dalam kondisi stress oksidatif secara imunohistokimia. Penelitian ini dilakukan pada 24 ekor tikus putih strain Wistar . Tikus dibagi dalam tiga kelompok : kelompok kontrol ( tanpa tempe dan tanpa disinar) kelompok perlakuan 1 ( tanpa tempe dan dan disinar) dan perlakuan 2 ( tempe 2 gram / kg BB/ hari dan disinar). Penyinaran (stress oksidatif) dilakukan selama 60 hari dengan lama penyinaran tiap hari sebanyak 5 jam. Data dianalisis menggunakan anova satu jalur dengan taraf signifikansi 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tempe kedelai dapat menurunkan kadar SGOT sebesar 17 % dan kadar SGPT sebesar 16,64 %. Penurunan kerusakan hati tikus secara immunohistokimia sebesar 90,7 %. Kata-kata kunci : tempe kedelai, antioksidan, stress oksidatif , SGOT, SGPT dan kerusakan sel, immunohistokimia
Abstract This aims of this research to determine effect of soybeans tempeh that contains antioxidant such as isoflavon, SOD and vitamin E on the level SGOT and SGPT and liver cell damage in rats the oxidative stress by immunohistochemistry. The study was on 24 white rats wistar strain. Rats were divided into three group : a control groups (without tempeh and rays) and treatmen group 1 ( no tempeh and rays) and treatmen 2 (tempeh 2 gram/Kg
BB/day). Iiradiated (oxidative stress) conducted over 60 day radiation and every day as much as 5 hours. Data were analyzed by using one way ANOVA.The results showed, soybeans tempeh will lower SGOT level bay 17 % as well as lower levels of SGPT by 16,64 %. was shown with p > 0.05. Decrease liver rats damage ini immunohistochemistry of 90,7 %. Keywords: soybeans tempeh, antioxidant, oxidative stress, SGOT, SGPT and cell damage, immunohistochemistry.
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS PERAIRAN SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG 1*)
1)
Syaiful Eddy , A. Karim Gaffar , Riwa Oktami
2)
1)
Dosen FMIPA Universitas PGRI Palembang Mahasiswa FMIPA Universitas PGRI Palembang *email:
[email protected]
2)
Abstrak Penelitian tentang struktur komunitas makrozoobentos di perairan Sungai Musi Kota Palembang telah dilaksanakan pada Bulan Mei hingga Juli 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur komunitas makrozoobentos perairan Sungai Musi Kota Palembang. Identifikasi Makrozoobentos dilakukan di Laboratorium Sumber Daya Ikan Hydrobiologi Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum (BPPPU) Mariana Palembang. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah kepadatan, frekuensi, dominansi, kepadatan relatif, frekuensi relatif, dan dominansi relatif dan Indeks Nilai Penting (INP). Indeks Keanekaragaman (IK) dihitung dengan menggunakan persamaan ShannonWienner, sedangkan Indeks Kesamaan Komunitas di hitung dengan menggunakan indeks Kesamaan Sorensen (ISS). Hasil identifikasi didapat 14 Spesies Makrozoobentos yang termasuk ke dalam 11 familia, 8 ordo, 5 kelas dan 3 filum. Sedangkan dari hasil perhitungan didapat bahwa Aulodrilus sp merupakan organisme yang paling dominan, dengan INP pada stasiun 1 sebesar 146,98%, stasiun 2 sebesar 143,97%, dan stasiun 3 sebesar 195,06%. Sedangkan IK berkisar antara 0,86-1,34; dan ISS berkisar antara 57,14-62,50%. Kata-kata Kunci : makrozoobentos, struktur komunitas, Sungai Musi
Pengaruh Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Dalam Ransum Terhadap Penampilan dan Kandungan Lemak Abdomen Ayam Broiler 1
T. Eduard Azwar Sinar dan Tuty Maria Wardiny
1
1
Program Studi Agribisnis-FMIPA, Universitas Terbuka Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe. Pamulang, Tangerang Selatan e-mail:
[email protected] dan
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh pemberian temulawak dalam ransum ayam broiler terhadap penampilan dan kandungan lemak abdomennya. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk menganalisa data yang dieroleh dari penelitian ini. Dua ratus ekor DOC dibagi menjadi empat perlakuan dengan lima ulangan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ekor DOC. Empat perlakuan ransum adalah 0% tepung temulawak (R0), 1% tepung temulawak (R1), 2% tepung temulawak (R2), dan 3% tepung temulawak (R3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan kandungan lemak abdomen nyata dipengaruhi (P<0.05) oleh ransum perlakuan. 1% Tepung temulawak dalam ransum memberikan hasil yang terbaik terhadap penamilan ayam broiler dibandingkan dengan perlakuan lainnya, karena menghasilkan pertambahan bobot badan yang tinggi dan konversi ransum yang rendah tetapi belum dapat menurunkan kandungan lemak abdomennya. Ternyata pada level 2% dan 3% tepung temulawak dalam ransum dapat menurunkan kandungan lemak abdomen ayam broiler. Kata-kata kunci: broiler, Curcuma xanthorriza Rox , lemak abdomen
Abstract This research was conducted to evaluate the effect of tumeric in diet to the performance and content of abdomen fat on broiler. A Completely Randomized Design (CRD) was used to analyze the data obtained from this research. Two hundred Day Old Chicks (DOC) were divided into 4 treatment groups with 5 replications and 10 DOC in each replication. Four treated diets were diet with 0% tumeric (R0), diet with 1% tumeric (R1), diet with 2% tumeric (R2), and diet with 3% tumeric (R3). The parameters observed were feed consumption, body weight gain, feed conversion, and abdomen fat content. The result of this research showed that the feed intake, body weight gain, feed conversion, carcass weight and abdominal fat content of broilers were significantly different (p <0.05) for all treatment. The 1% tumeric in diet gave the best result of the appearance of broiler compared with other treatments, because it produces a body weight gain as well as the conversion of low rations but have not been able to lowering the fat content of its abdomen. It turned out that the level of 2% and 3% tumeric can lowering the fat content of its abdomen. Key words: abdomen fat , broiler, Curcuma xanthorriza Roxb
AKTIVITAS MAHASISWA PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH YANG MEREGISTRASI MATA KULIAH KIMIA DALAM TUTORIAL ONLINE Tutisiana Silawati Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Terbuka, Indonesia Jalan Cabe Raya, Ciputat, Tangerang 15418. Ph. (021) 7490941 ex. 1806. Fax. (021) 7434691
[email protected]
Abstrak Telah dilaksanakan pengamatan Tutorial Online (Tuton) yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa dalam Tuton sebagai bantuan belajar bagi mahasiswa Universitas Terbuka (UT) yang merupakan Institusi Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ), pengamatan dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas mahasiswa yang meregistrasi mata kuliah Kimia Dasar I/ KIMD4110. Mahasiswa yang diteliti adalah seluruh mahasiswa FMIPA-UT yang meregistrasi mata kuliah tersebut pada masa registrasi pertama pada tahun pelajaran 2012. Jumlah mahasiswa yang meregistrasi mata kuliah Kimia Dasar I adalah 202 orang. Selama Tuton berlangsung selama 8 minggu yaitu dari tanggal 12 Maret sampai 5 Mei, jumlah mahasiswa yang mengikuti Tuton adalah 155 orang. Dari pengamatan selama Tuton berlangsung maka diperoleh data bahwa mahasiswa yang menyelesaikan tugas sebanyak 61 orang dan mahasiswa yang aktif mengikuti diskusi sebanyak 20 orang. Dari data tersebut terlihat bahwa mahasiswa yang aktif berdiskusi pada minggu1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 adalah sebagai berikut: 19 orang, 20 orang, 9 orang, 7 orang, 7 orang, 2 orang, 7 orang dan 4 orang. Sedangkan mahasiswa yang menyelesaikan tugas yaitu: tugas 1, sebanyak 61 mahasiswa, tugas 2 sebanyak 55 mahasiswa dan tugas 3 sebanyak 48 mahasiswa. Diharapkan temuan ini dapat bermanfaat bagi Institusi PTJJ dan institusi Non PTJJ dalam mengembangkan program Tuton sebagai bantuan belajar bagi mahasiswanya. Kata-kata kunci: tutorial online, aktifitas mahasiswa, bantuan belajar
Abstract There has been an effort to investigate the students’ activities in online tutorial (Tuton) as students support at Universitas Terbuka (UT) as a Distance Learning Institution. For this purpose, it has carried out an observation of a students’ activity in the Chemistry course via Tuton during the first semester of 2012. Students registered for Chemistry on first semester of 2012 were 202 students. They were students of Mathematics and Natural Sciences Faculty at UT. The online tutorial for that semester was held from March 12 until May 5 (8 weeks). Number students have been access online tutorial were 155 of the 202 students. 61 students were completed the assignments and 20 students participated actively in the discussions. From observation during the online tutorial data showed that students involved actively in the discussions in week 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, and 8 are follows: 19 students, 20 students, 9 students, 7 students, 7 students, 2 students, 7 students, and 4 students. While the students who completed the assignment 1 were 61 students, assignment 2 were 55 students, and assignment 3 were 48 students. It is expected the findings could be useful for Distance Learning Institution in implementing and improving their online tutorial as students support. Keywords: online tutorial, students’ activities, students support
Penampilan Puyuh Starter Yang Diberi Ekstrak Daun Mengkudu Sebagai Antibakteri Salmonella thyphimurium 1
2
Tuty Maria Wardiny , Yuli Retnani , and T. Eduard. Azwar Sinar
1
1
Program Studi Agribisnis-FMIPA, Universitas Terbuka Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe. Pamulang, Tangerang Selatan e-mail:
[email protected] 2) Fakultas eternakan-Institut Pertanian Bogor Jl. Agatis, Kampus Darmaga, Bogor
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu sebagai antibakteri Salmonella thyphimurium terhadap penampilan puyuh starter. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari penelitian ini. Dua ratus empat puluh ekor puyuh umur sehari dibagi menjadi empat perlakuan dan tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari dua puluh ekor puyuh umur sehari. Empat perlakuan air minum yang diberikan adalah: kontrol, air minum+ vita chicks (R0), air minum+ 5% ekstrak daun mengkudu (R1), air minum+ 10% ekstrak daun mengkudu (R2), dan air minum+15% ekstrak daun mengkudu (R3). Parameter yang diukur adalah daya hambat terhadap Salmonella typhimurium, konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, mortalitas dan persentase bobot karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum dan mortalitas nyata (P<0,05) dipengaruhi oleh perlakuan, tetapi tidak berbeda nyata terhadap pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan persentase bobot karkas. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa 15% estrak daun mengkudu dalam air minum memberikan perlakuan terbaik karena dapat menurunkan mortalitas, dan memiliki daya hambat tertinggi yaitu 6 mm terhadap Salmonella typhimurium. Ini termasuk kedalam kategori sedang karena berada diantara 5-10mm. Kata-kata kunci : Ekstrak daun mengkudu, puyuh, Salmonella typhimurium
Abstract This research was conducted to evaluate the effect of Morinda citrifolia leaf extract as antibacteria of Salmonella typhimurium to the performance of quail. A Completely Randomized Design (CRD) was used to analyze the data obtained from this research. Two hundred and fourty Day Old Quails were divided into 4 treatment groups with 3 replications and 20 quails in each replicate. Four treated drinks were: control drink with vita chicks (R0), drink with 5% Morinda leaf extract (R1), drink with 10% Morinda leaf extract (R2), and drink with 15% Morinda leaf extract (R3). The parameters observed were inhibition zone of Salmonella typhimurium, feed intake, body weight gain, feed conversion ratio, mortality, and carcass percentage. The result of this research showed that the feed intake, and mortality of quails were significantly different (p <0.05) for treatment , but have not to body weight gain, feed conversion ratio, and carcass percentage.
The 15% Morinda leaf extract in diet gave the best result of the appearance of quails compared with other treatments, because it decreased mortality and has highest of inhibition zone 6 mm towards Salmonella typhimurium bacteria. It categoried as a medium antibiotic strength because it ranging between 5-10mm. Keywords : Morinda leaf exctract, quail, Salmonella typhimurium
DRY LAB SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN MUTU PRAKTIKUM Welli Yuliatmoko
1*
Universitas Terbuka, Jakarta
[email protected]
1*
Abstrak Praktikum adalah subsistem yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan. Karena kompetensi yang hendak dicapai oleh suatu kegiatan praktikum tergolong dalam ranah psikomotor maka kegiatan praktikum khususnya di laboratorium mutlak harus dilakukan. Namun kenyataannya, beberapa kegiatan praktikum di laboratorium sering kali tidak seluruhnya dapat dipraktekan oleh para peserta didik. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti biaya, waktu, Sumber Daya Manusia, dan sarana dan prasarana. Sementara itu, kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi memungkinkan dikembangkan beberapa program yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk meningkatkan mutu kegiatan praktikum di laboratorium. Salah satunya adalah program Dry Lab. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pemanfaatan Dry Lab sebagai alternatif peningkatan mutu kegiatan praktikum. Dry Lab merupakan praktikum yang dilakukan secara virtual dengan simulasi melalui komputer. Dengan demikian, Dry Lab dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan Dry Lab hendaknya bersinergi dengan kegiatan praktikum Wet Lab sehingga dapat meningkatkan mutu dari kegiatan praktikum itu sendiri. Selain itu, pengembangan Dry Lab sebaiknya ditujukan untuk kegiatan praktikum yang tidak dapat dilaksanakan secara Wet Lab karena alasan tertentu, seperti biaya, waktu, Sumber Daya Manusia, alat, dan sarana dan prasarana. Begitu pula dengan desain materinya harus mencerminkan kegiatan pelaksanaan praktikum sesungguhnya meskipun dirancang secara virtual dengan simulasi melalui komputer.
Kata-kata kunci: Dry Lab, Wet Lab, praktikum, laboratorium, mutu.
Abstract Practicum is a subsystem that is structured and scheduled activities that provide opportunities for students to master certain skills associated with the knowledge. Because the competencies to be achieved by a lab activities fall within the realm of psychomotor activity, especially in the laboratory practicum absolutely must be done. But in reality, some practical activities in the laboratory are often not fully practiced by the learners. It can be caused by several factors, such as cost, time, human resources, and facilities and infrastructure. Meanwhile, technological advances in the field of information and communication allows developed several programs that can be used as an alternative to improve the quality of practical activities in the laboratory. One is a program Dry Lab. This article aims to explain the use of Dry Lab as an alternative to improve the quality of lab activities. Dry Lab is a virtual lab work done by simulation via
computer. Thus, Dry Lab can be used as a medium of information technology-based learning and communication. Development of Dry Lab should synergize with Wet Lab lab activities so as to improve the quality of the practicum itself. In addition, the development of Dry Lab should be devoted to practical activities that can not be carried out in Wet Lab for some reason, such as cost, time, human resources, equipment, and facilities and infrastructure. Similarly, the design of the material should reflect the practical implementation of activities designed virtual real despite the simulated via computer.
Keywords: Dry Lab, Wet Lab, lab, laboratory, quality.
PENURUNAN KADAR LOGAM CU DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI KERAJINAN PERAK SEKARBELA DENGAN ADSORBSI MENGGUNAKAN TANAH LIAT DARI TANAK AWU Yeti Kurniasih, A. Halaby Al-Mushoffa Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA, IKIP Mataram
[email protected]
Abstrak Salah satu dampak dari perkembangan industri kerajinan perak di Sekarbela adalah dihasilkannya limbah cair yang 2+ 2+ mengandung logam berbahaya seperti Cu dan Cr . Limbah ini apabila langsung dibuang ke perairan akan mengakibatkan pencemaran. Salah satu upaya untuk menurunkan kadar logam tersebut adalah dengan adsorbsi mengunakan tanah liat dari daerah Tanak Awu. Proses adsorbsi dilakukan dengan mencampurkan tanah liat sebagai adsorben dan limbah sebagai adsorbatnya dalam suatu wadah. Optimasi dilakukan dengan mempelajari beberapa parameter adsorpsi yaitu ukuran butir tanah liat, massa tanah liat, konsentrasi dan pH larutan Cu terhadap persen adsorpsi sehingga didapatkan kondisi optimum. Selanjutnya kondisi optimum yang diperoleh diaplikasikan terhadap sampel limbah cair industri kerajinan perak dari Sekarbela. Kadar Cu pada sampel sebelum dan sesudah adsorpsi diukur dengan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). Kondisi optimum adsorbsi diperoleh pada ukuran butir tanah liat 100 mesh, massa tanah liat 1 gram, konsentrasi larutan Cu 5 ppm dan pH larutan 6. Aplikasi kondisi optimum tersebut terhadap sampel limbah cair kerajinan perak diperoleh persen adsorbsi sebesar 62,06 %. Kata-kata kunci : Adsorbsi, Kerajinan Perak, tanah liat
Abstract 2+
The effect of silver industry development was produced the wastewater that contained dangerous metal such as Cu 2+ and Cr . One of the way to decrease metal level used adsorption by using clay from Tanak Awu. This research aimed to know the effect of adsorption parameter that is clay size, mass of clay, concentration and pH of Cu solution toward adsorption percent using clay of Tanak Awu, so getting optimum condition. And then, the optimum condition was applied to wastewater of silver industry from Sekarbela. Cu level at the sample before and after adsorption was counted by AAS (Atomic Absorption Spectroscopy). The result of this research showed that the size of clay was 100 mesh, the mass of clay was 1 gram, the concentration of Cu solution was 5 ppm and pH of Cu solution was 6. The aplication of optimum condition toward the sample of wastewater of industry silver was obtained 62,06 % of the adsorption percent. KeyWords: Adsorption, Silver Industry, Clay
Ekstraksi Bijih Nikel dan Besi dari Sampel Laterit menggunakan Pemanggangan Batubara dan Pelindian Asam Klorida Iwan Hastiawan, Andi Agrah Arundana Dj, Diana Rakhmawaty E Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran, email :
[email protected]
Abstrak Penggunaan nikel dan besi telah digunakan sejak 3500 SM, tapi pertama kali diisolasi dan diklasifikasikan sebagai suatu unsur kimia pada tahun 1751 oleh Axel Fredrik Cronstedt. Logam besi dan nikel di alam terdapat dalam berbagai bentuk mineral, tetapi yang utama diantaranya hanyalah dua yaitu sulfide dan oksida. Di Indonesia, bijih nikel laterit ini menyebar pada beberapa lokasi di Kalimantan, Sulawesi, Kep. Maluku dan Papua. Sampel tanah laterit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Sorowako, Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengekstraksi bijih besi dan nikel laterit dengan menggunakan metode piro-hidrometalurgi. Tanah laterit digerus sampai berukuran -200 mesh lalu dipanggang dengan batubara kemudian dikarakterisasi dengan XRF dan o AAS, setelah itu diekstraksi dengan asam klorida dengan variasi 1 N, 2 N, 3 N, dan 4 N pada suhu 90 C kemudian dikarakterisasi dengan AAS kembali, dan residu dari sampel pelarutan, dilarutkan kembali menggunakan o penambahan asam perklorat dan asam florida. Pelarutan sampel yang dipanggang pada suhu 900 C selama 60 menit dan menggunakan konsentrasi asam klorida 4 N memberikan hasil ekstraksi terbaik nikel 94,62 % dan besi 92,60 %. Kata-kata kunci : tanah laterit, nikel, asam nitrat, pirometalurgi, hidrometalurgi.
Abstract The use of nickel and iron have been used since 3500 BC, but was first isolated and classified as a chemical element in 1751 by Axel Fredrik Cronstedt. Metallic iron and nickel in natural mineral found in many forms, but the main of which only two are sulfide and oxide. In Indonesia, lateritic nickel ore is spread in several locations in Kalimantan, Sulawesi, Kep. Maluku and Papua. Laterite soil samples used in this study were obtained from PT INCO Sorowako, South Sulawesi. The purpose of this study is to extract iron ore and nickel laterite with Piro-hydrometallurgical methods. Laterite soil crushed to -200 mesh size and then baked with coal and then characterized using XRF and AAS, after which it was extracted with hydrochloric acid with a variety of 1 N, 2 N, 3 N, and 4 N at a temperature of o 90 C and then characterized using AAS again, and the residue dissolution of the sample, redissolved using the o addition of perchloric acid and acid fluoride. Dissolving the samples were baked at a temperature of 900 C for 60 minutes and use a concentration of 4 N hydrochloric acid gave the best extraction of nickel 94.62% and 92.60% iron. Keywords : laterite soil, nickel, nitric acid, pyrometalurgy hydrometallurgy.
Pembelajaran yang Disertai dengan Gerakan Dinamis untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha, Singaraja-Bali Nyoman Wijana Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha Singaraja, Bali. E-mail :
[email protected].
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) perbedaan hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu Lingkungan berorientasi kearifan lokal antara yang menggunakan pendekatan konvensional dengan pendekatan kooperatif STAD disertai gerakan-gerakan dinamis (2) perbedaan keluhan muskuloskeletal mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu Lingkungan berorientasi kearifan lokal antara yang menggunakan pendekatan konvensional dengan pendekatan kooperatif STAD disertai gerakan-gerakan dinamis.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan sama subjek atau treatment by subjek design. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Semester I Kelas B Jurusan Pendidikan Biologi Semester I Fakultas Pendidikan MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha tahun ajaran 2011/2012 yang mengikuti mata kuliah Ilmu Lingkungan. Data tentang hasil belajar dikumpulkan dengan tes hasil belajar dan untuk keluhan muskuloskeletal dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner Nordic Body Map dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji t paired. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan hasil belajar mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu Lingkungan berorientasi kearifan lokal antara yang menggunakan pendekatan konvensional (Model I) dengan pendekatan kooperatif STAD disertai gerakan-gerakan dinamis (Model II). Beda rerata prestasi belajar sebelum proses pembelajaran adalah sebesar 0,00 atau 0,00%. Hasil uji beda menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa sebelum proses pembelajaran antara Model I dan Model II adalah tidak bermakna (p > 0,05) dan komparabel; (2) ada perbedaan keluhan muskuloskeletal mahasiswa dalam pembelajaran Ilmu Lingkungan berorientasi kearifan lokal antara yang menggunakan pendekatan konvensional (Model I) dengan pendekatan kooperatif STAD disertai gerakan-gerakan dinamis (Model II). Beda rerata keluhan muskulosekletal mahasiswa sebelum proses pembelajaran berlangsung antara Model I dan Model II adalah sebesar 0,98 atau perbedaannya hanya mencapai 3,37% dan komparabel. Hasil uji beda menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,05). Uji beda dari selisih keluhan muskuloskeletal sesudah proses pembelajaran dengan sebelum proses pembelajaran menunjukkan nilai yang bermakna (p < 0,05). Kata-kata kunci: Pembelajaran, Gerakan Dinamis, Muskuloskeletal.
Abstract The purpose of this study was to determine (1) differences in student learning outcomes in the learning-oriented Environmental Sciences wisdom among the conventional approach with STAD cooperative approach with dynamic movements (2) differences in musculoskeletal complaints Environmental Science students in the learning-oriented wisdom among the conventional approach with STAD cooperative approach with dinamis.Penelitian movements is similar to the design of experimental research subject or treatment by subject design. The sample in this study is Class B first semester of Biology Department of the Faculty of Education Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Ganesha academic year 2011/2012 the Environmental Science majors. Data collected on learning outcomes and achievement test for musculoskeletal complaints were collected by using questionnaires Nordic Body Map and further analyzed using paired t test. The results of this study indicate that (1) there is a difference in student learning outcomes-oriented learning Environmental Sciences wisdom among the conventional approach (Model I) with STAD cooperative approach with dynamic movements (Model II). Different rates of academic achievement prior to the learning process is of 0.00 or 0.00%. Different test results indicate that the achievement of students before the learning process between Model I and Model II was not significant (p> 0.05) and comparable, (2) there are differences in musculoskeletal complaints Environmental Science students in the learning-oriented wisdom among the conventional approach (Model I) with STAD cooperative approach with dynamic movements (Model II). Different rates of complaints muskulosekletal students before the learning process takes place between Model I and Model II is equal to the difference only reached 0.98 or 3.37% and comparable. Different test results showed a significant difference (p <0.05). Different test of the difference in musculoskeletal complaints after learning with prior learning process showed significant values (p <0.05). Keywords: Learning, Dynamic Movement, Musculoskeletal.
Model Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Laut Secara Terpadu dan Pengembangan Unggulan Daerah di Bidang Perikanan dan Kelautan Sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Ida Bagus Jelantik Swasta
Jurusan Budidaya kelautan, Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali
[email protected],
Abstrak Berbagai aktivitas di wilayah pesisir dan laut Buleleng dapat menimbulkan disharmonisasi sebagai akibat adanya silang kepentingan dan fanatisme sektoral. Untuk mengatasinya, telah dilakukan penelitian tentang model pengelolaan sektor pesisir dan laut yang menjamin adanya sinergi diantara berbagai sektor yang terkait dengan pesisir dan laut di Buleleng. Penelitian ini dilakukan di sepanjang pesisir dan laut wilayah Kabupaten Buleleng. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan kuesioner. Data dianalisis melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang didapat dalam penelitian adalah ; 1) Kabupaten Buleleng memiliki potensi sumberdaya laut yang beragam yang terdiri atas ikan konsumsi, ikan hias, kepiting, udang, siput, kerang, rumput laut, lumba-lumba, terumbu karang dan mangrove ; 2) unggulan Buleleng di sektor perikanan dan kelautan adalah ikan tuna, ikan cakalang, ikan tongkol, ikan kembung, ikan kerapu, ikan bandeng, ikan kakap, ikan hias, terumbu karang, mangrove, dan lumba-lumba ; 3) model pengelolaan pesisir dan laut yang bersifat terpadu diwujudkan dalam bentuk rencana strategis , yang kemudian dijabarkan dalam bentuk rencana zonasi, rencana pengelolaan dan rencana aksi. Kata-Kata Kunci : Model, Pengelolaan, Pesisir, Laut, Terpadu
Abstract Various activity in coastal and marine area of Buleleng have been made disharmonization as implication of conflict of interest and sectoral egoism. To stop it, have been done a research about coastal and marine management model which insurance synergism between various sector which related with coastal and marine aspect in Buleleng. This research have been done at along of Buleleng coastal and marine area. The data collecting have been done by observation, interview, and questionare technique. Then, the data analyzed by quantitative and qualitative approach. The results of this research are ; 1) Buleleng regency have many kinds marine resources, which involves fishes, crabs and shrimps, snails, shelfish and clamps, turtles, sea weed, dophin, coral reef, sea grass and mangrove ; 2) excellent fisheries and marine of Buleleng are tunas, sea basses, grouper, snaper, ornamental fishes, dolphin, coral reef and mangrove ; 3) integrated management model of coastal and marine in Buleleng are expressed in strategic plan form, and then descripted in zonation plan, management plan, and action plan. Keywords : Model. Management, Coastal, Marine, Integrated
CRI SEBAGAI PENDETEKSI KARAKTERISTIK KONSEPSI SAINS SISWA
I Made Mariawan Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja email:
[email protected]
Abstrak
Karakteristik konsepsi sains siswa meliputi memahami konsep, miskonsepsi, dan tidak tahu konsep. Instrumen pendekteksi karakteristik konsepsi sains siswa adalah Certainty of Response Index (CRI). CRI merupakan ukuran tingkat keyakinan/kepastian responden menjawab setiap item tes. Tingkat keyakinan siswa terhadap jawaban setiap item tes digunakan criteria 0 = jawaban sama sekali ditebak, 1 = jawaban hampir ditebak, 2 = tidak yakin, 3 = yakin, 4 = hampir yakin, 5 = sangat yakin. Perbedaa karakteristik konsepsi sains siswa dicari menggunakan kriteria: jawaban benar dan CRI tinggi (>=2.5) berarti memahami konsep, jawaban salah tetapi CRI tinggi berarti miskonsepsi, jawaban benar atau salah dengan CRI rendah (<2.5) berarti tidak tahu konsep. Ujicoba terbatas dilakukan pada 22 siswa kelas IX SMP 3 singaraja dengan pokok bahasan gaya dan gerak, usaha, dan energi. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa (a) 12.50% siswa memahami konsep gaya dan gerak, 26,00% siswa memahami konsep energi, dan 40% siswa memahami konsep usaha, (b) 81.82% siswa miskonsepsi konsep gaya dan gerak, 50.00% siswa miskonsepsi konsep energi, dan 45.45% siswa miskonsepsi konsep usaha. (c) 10,23% siswa tidak tahu konsep gaya dan gerak, 24,65% siswa tidak tahu konsep energi, dan 15,91% siswa tidak tahu konsep usaha, Kata-kata kunci: Konsepsi sain, Certainty of Response Index.
Analisis Kandungan Liquid Smoke dari Sekam Padi 1)
Made Vivi Oviantari dan Putu Sumahandriyani
2)
1) Jurusan Analis Kimia, FMIPA; Universitas Pendidikan Ganesha 2) Mahasiswi Matrikulasi Prodi IKM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
[email protected] ;
[email protected]
Abstrak Sekam padi merupakan material terbarukan sebagai alternatif penghasil energi hijau, salah satu pemanfaatannya yakni sebagai sumber energi pada pembakaran bata merah. Pada pembakaran bata dihasilkan limbah asap yang umumnya langsung dibuang ke lingkungan yang tentunya dapat mencemari lingkungan sekitarnya dan juga dapat menjadi salah satu penyumbang gas rumah kaca penyebab global warming. Padahal limbah asap tersebut dapat ditampung dan dimanfaatkan kembali menjadi liquid smoke. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kandungan senyawa-senyawa kimia liquid smoke dari hasil pembakaran sekam padi; dan (2) mengetahui perbedaan kandungan senyawa kimia antara liquid smoke hasil pembakaran sekam padi murni dengan liquid smoke hasil pembakaran bata merah berfillerkan sekam padi. Subjek penelitian ini adalah liquid smoke hasil pembakaran sekam padi saja dan hasil pembakaran sekam padi beserta bata merah, sedangkan objeknya adalah kandungan senyawasenyawa kimia dari liquid smoke tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair hasil pembakaran bata murni tidak menghasilkan senyawaan lain (kandungan airnya tinggi), sedangkan karakteristik dari asap cair yang dihasilkan dari pembakaran batu bata dan sekam padi mengandung senyawa turunan aldehid, keton, dan fenol yang berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Adapun senyawa lain yang bersifat karsinogen, seperti benzo(a)pirena, tidak terdeteksi sehingga, diharapkan asap cair hasil pembakaran sekam padi dapat dijadikan sebagai bahan alternatif dalam pengawetan makanan. Kata-kata kunci : Bata merah, sekam padi, pencemaran, asap cair.
Abstract Rice husk is a renewable material which can produce an alternative green energy, one of which is its use as an energy source in the combustion of red brick. In the process of combusting red brick can produced smoke that usually wastes directly into the environment, which can contaminate the surrounding environment and can also be one contributor to greenhouse gases cause global warming. Whereas the waste fumes can be accommodated and utilized back into liquid smoke. This study aims to: (1) determine the content of chemical compounds of liquid smoke from the burning of rice husk, and (2) know the difference between the chemical content of liquid smoke from burning pure rice husk with liquid smoke from burning red brick which the filler is rice husk ash. The subjects were liquid smoke from burning a pure rice husk and the burning of rice husk and its red brick, while the object is the content of chemical compounds from the liquid smoke. The results showed that liquid smoke from burning pure brick can’t produce other compounds (just a high water content), while the characteristics of the liquid smoke produced from burning rice husk and brick are containing derivatives of aldehydes, ketones and phenols which acts as an
antibacterial and antioxidant. The other carcinogenic compounds, such as benzo (a) pyrene, is undetectable so that liquid smoke from burning rice husk can be used as an alternative material in food preservation. Keywords : Red brick, rice husk, pollution, liquid smoke.
PENGEMBANGAN VARIATIF RANCANGAN ANTENA PANEL MICROSTRIP TAPERED PATCH DALAM SISTEM KOMUNIKASI WI-FI 1)
2)
Putu Artawan , Iwan Suswandi dan Ketut Purnamawan
3)
1)2) Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia 3)
Jurusan Teknik Informatika FTK, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Pada penelitian ini dilakukan pengembangan rancangan antena microstrip tapered patch yang dirancang untuk dilakukan pengukuran parameternya. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan karakteristik antena sebagai parameter antena mikrostrip yang akan diimplementasikan kedalam sistem komunikasi internet dengan sistem wi-fi. Penelitian ini sebagai pengembangan variatif rancangan untuk memperoleh hasil yang lebih optimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis rancangan variatif antena dan merancang antena yang kemudian diukur untuk mengetahui karakteristik dari antena Microstrip. Metode eksperiment dilakukan dalam penelitian ini. Tahap pengerjaanya yaitu membuat desain rancangan antena sesuai persamaan yang ada yang kemudian dirancang dengan metode UV Photoresist laminate. Hasil rancangan antena diukur untuk mendapatkan karakteristik sebagai parameter antena meliputi frekuensi (bandwidth), SWR, VSWR, koofesien refleksi, pola radiasi dan penguatan (gain) serta nilai HPBW. Nilai-nilai tersebut mencerminkan karakter dari sebuah antena sebagai parameter antena yang layak diimplementasikan dalam sistem komunikasi internet dengan sistem wi-fi. Hasil penelitian ini meliputi: nilai lebar pita (bandwidth) = 0.21 GHz, VSWR = 1,23, SWR = 1,79, return loss = -20,00 dB, koofesien refleksi = 0,10 dan grafik pola radiasi dengan penguatan (gain) = 17 dB (polarisasi vertikal), 20 dB (polarisasi horizontal). Nilai Half 0 Power Beamwidth (HPBW) 82 untuk pola radiasi vertikal dan pola radiasi horizontal. Kesalahan (error) hasil pengukuran 0,12% dengan keseksamaan 99,88%. Hasil ini memberikan indikasi sebagai rancangan antena yang layak untuk sistem komunikasi wi-fi. Penelitian ini sebagai salah satu aplikasi ilmu Fisika dalam dunia teknologi informasi dan diharapkan dapat bermanfaat sebagai dinamika wahana salah satu produk penerapan ilmu Fisika dalam bidang Teknologi Informasi. Kata-kata Kunci: Microstrip Tapered Patch, Wi-fi, UV Photoresist laminate.
Abstract
In this research, design development tapered microstrip patch antennas were designed for measurement parameters. Measurements were performed to obtain the characteristic parameters of microstrip antenna as an antenna that would be implemented into Internet communication system with wi-fi system. This study varied as the development plan to obtain more optimal results. The purpose of this study was to analyze the varied antenna design and antenna design which was then measured to determine the characteristics of the antenna Microstrip. Methods experiments was applied in this study. The procedure included; creating a draft design of the antenna according to the equation which was then designed by the method of UV photoresist laminate. The results of the design of the antenna was measured to obtain the characteristics of the antenna parameters include frequency (bandwidth), SWR, VSWR, koofesien reflection, radiation pattern and gain (gain) and the value of HPBW. These values reflected the character of an antenna as a decent antenna parameters implemented in the Internet communication system with wi-fi system. The results of this study include: the value of wide-band (bandwidth) = 0:21 GHz, VSWR = 1.23, SWR = 1.79, = 20.00 dB return loss, reflection koofesien = 0.10 and chart patterns by strengthening radiation (gain ) = 17 dB (vertical polarization), 20 dB (horizontal polarization). Value Half Power Beamwidth (HPBW) 820 for the radiation pattern of vertical and horizontal radiation pattern. Error (error) measurements of 0.12% with 99.88% accuracy. These results gave an indication as appropriate antenna design for wi-fi. communications systems This study as one of the world science applications in physics and information technology was expected to be useful as a dynamic vehicle for one of the products applying the science of physics in the field of Information Technology. Keywords: Microstrip Tapered Patch, Wi-fi, UV Photoresist laminate.
Implementasi Model Siklus Belajar Berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa dan Buku Ajar untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Matakuliah SBM Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Undiksha Tahun 2011 Ida Bagus Putu Arnyana FMIPA Undiksha
[email protected]
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui implementasi siklus belajar berbantuan LKM dan buku ajar dalam meningkatkan kualitas perangkat perkuliahan pada matakuliah Strategi Belajar Mengajar (SBM), (2) mengkaji model siklus belajar berbantuan LKM dan buku ajar dalam meningkatkan kualitas perkuliahan pada matakuliah SBM, (3) mengkaji model siklus belajar berbantuan LKM dan buku ajar dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa, dan (4) mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap penerapan model siklus belajar berbantuan LKM dan buku ajar pada matakuliah SBM. Metode kajian yang digunakan adalah Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran di LPTK. Rancangan dan Inovasi Pembelajaran di LPTK dimulai dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, serta refleksi yang bersifat siklus. Dengan demikian, kegiatan pengembangan dan inovasi pembelajaran ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan pada matakuliah SBM pada Jurusan Pendidikan Biologi tahun 2011. Subyek penelitian adalah mahasiswa semester III kelas B Jurusan Pendidikan Biologi Undiksha yang mengambil matakuliah SBM tahun 2011 sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan implementasi model siklus belajar berbantuan lembar kerja mahasiswa dan buku ajar dapat (1) meningkatkan kualitas persiapan (perangkat) perkuliahan pada matakuliah SBM, (2) meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Undiksha pada matakuliah SBM, (3) meningkatkan hasil belajar dan proses pembelajaran mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Undiksha pada matakuliah SBM, dan (4) tanggapan mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi terhadap penerapan model pembelajaran siklus belajar berbantuan lembar kerja mahasiswa dan buku ajar pada matakuliah SBM berada pada katagori sangat baik. Kata-kata kunci: siklus belajar; lembar kerja siswa; buku ajar, kualitas perkuliahan
Abstract
The purpose of this study was: (1) the implementation of the learning cycle and textbooks Student’s Worksheet (SsW) assisted in improving the quality learning on the subject of Teaching and Learning Strategies (TLS), (2) assess the learning cycle model assisted SsW and textbooks in improving the quality of lectures on the subject TLS, (3) assess the learning cycle model SsW assisted and textbooks in improving student learning outcomes, and (4) determine student response to the application of SsW assisted learning cycle model and textbooks on the subject TLS. Appraisal method used is Development and Learning Innovation at Higher Education (HE). Design and Innovation Learning at HE begins: planning, implementation, observation/evaluation, and reflection as a cycle. Thus, the development and innovation of this study was Classroom Action Research (CAR). The research was carried out on the course at the Department of Biology Education BOE in 2011. Subjects were students of third semester in group B Undiksha’s Department of Biology Education who took the course TCL in 2011 as many as 32 people. The results indicate the implementation of the learning cycle and textbooks Student’s Worksheet (SsW) assisted can (1) improve the quality of preparation to learn the subject of TLS, (2) improve the quality learning of student at the Undiksha’s Department of Biology Education in TLS course, (3) improve outcomes student learning and the learning process in the Undiksha’s Department of Biology Education in TLS course, and (4) The student’s response in Department of Biology Education to the application of SsW assisted learning cycle model and textbooks on the subject are in the category of SBM is very good. Keywords: cycle of learning, student’s worksheets; textbooks, learning quality