STUDI HISTORIS KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI SULTAN ABDUL HAMID II DI DAULAH ‘UTSMANIYAH (1876-1909 M)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora ( S. Hum )
Disusun Oleh: Rizka Kusuma Rahmawati NIM.11120080
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
MOTTO
“Laa izzata illa bil Islam wa la islam illa bi syari’ah wa laa syari’ata illa bi daulah, daulah khilafah rasyidah” “This Life for the Second Life” Waktu yang benar-benar dipertaruhkan adalah 30 tahun. Sudahkah hidup untuk mati? “Barang siapa yang mengajak pada petunjuk, maka baginya adalah pahala yang sama orang yang melakukan kebaikan. Tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak pada kesesatannya maka baginya menanggung dosa seperti dosa orang-orang yang mengikuti ajakannya itu, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu” (HR Muslim)
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya” (TQS Hud: 11)
iv
PERSEMBAHAN
Karya Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak Sahri dan Bunda Yusmiati yang selalu mengorbankan segalanya untuk kami anaknya yang menjadi amanah dari Allah Yang Maha Rahman. Doa yang tidak pernah putus disetiap sujud dan tengadahan tangan beliau kepada Allah Sang Pencipta, dan alMudabbir. Mbak Ratna, Mbak Ina, Mas Jo, yang selalu memberikan energi semangatnya dan kasih sayangnya Saudara serta sepupu tersayang Sahabat-sahabat penulis, Teman-teman Ngaji tercinta Almamaterku tercinta Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
v
KATA PENGANTAR
ِالر ِحِيم ِ ِالر ِح ِم ِن ِ ِِبِسِ ِمِالل الدِي ِن ِ اِو ِ ِالدنِي ِ ِِح ِم ِدِلِِل ِهِِربِِ ِالعِالِمِِي ِنِ ِوبِهِِِنسِِت ِعيِ ِنِعِِلىِأِ ِم ِور ِ ِاِل اِمحِ ِم ِد ِ اءِ ِوالِ ِمِر ِسِلِي ِنِسِِي ِدِن ِ النِِبِي ِ ِف ِ ل ِمِعِِلىِأِ ِشِر ِ ِل ِةِ ِوالس ِ ِِوالص ح ِابهِِِأ ِج ِم ِعيِ ِن ِص ِ ِِوعِِلىِأِلِ ِهِ ِوأ Segala puji hanya bagi Allah Azza Wajalla, shalawat dan salam bagi Rasulullah SAW beserta segenap keluarga, para sahabat dan para pengikutnya. Rasululloh
sebagai suri tauladan satu-satunya yang patut
ditiru. Setiap ucapannya adalah sumber hukum, wafatnya nabi adalah ketetapan jalan dakwah Islam yang wajib dicontoh. Puji syukur tidak terhingga dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan taufiq-Nyalah penelitian dalam rangka penyelesaian Studi akhir di Program S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul “Studi Historis Kebijakan Politik Luar Negeri Sultan Abdul Hamid II Di Daulah „Utsmaniyah (1876-1908 M)” dapat terselesaikan. Lika-liku panjang perkuliahan selama 4 tahun lebih alhamdulillah sudah terselesaikan. Amanah besar telah menanti dari hasil belajar sejarah selama ini. Penulis berdoa semoga ilmu yang didapatkan selama ini dapat bermanfaat di dunia dan akhirat, khususnya lagi untuk kontribusi pengetahuan sejarah Islam. Begitu juga dalam penulisan karya ini penulis menyadari masih banyak bagian yang perlu dibenahi. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk penulisan karya-karya selanjutnya. Penelitian ini tak lepas darikontribusi semua guru, sahabat dan orangorang baik secara langsung maupun tidak langsung. Hambatan dan rintangan selalu membersamai dalam perjalanan menunut ilmu, karena itulah penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara: 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai. 2. Kedua orang tua, Sahri dan Yusmiati, yang mendidik penulis hingga detik ini dengan penuh kasih sayang serta pengorbanan yang tidak ternilai harganya. vi
Doa yang selalu ditengadahkan pada Allah pencipta alam semesta disetiap sujudnya, perhatian serta ilmu yang tidak pernah berhenti diajarkan pada penulis untuk terus belajar ilmu dunia serta akhirat hingga penulis dapat menyelesaikan studi S1 di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Untuk kakak-kakak, Mbak Ratna, Mb Ina, dan Mas Jo jazakumullah khairan katsir atas kasih sayangnya, perhatian, serta doanya untuk si bungsu ini. Semoga kita terus berproses menjadi anak yang shalih dan shalihah. Dek izza, dek arin, terima kasih atas persaudaraan dan dukungannya selama ini. 3. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas segala izin, dukungan dan kesempatan yang diberikan dalam rangka penyelesaian studi S1 di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 4. Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan banyak kesempatan untuk terselesaikannya studi. 5. Ketua Jurusan beserta staf dosen pengajar jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang sudah memberikan segenap waktu dan ilmunya kepada kami serta kesabarannya dalam mendidik kami. 6. Prof. Dr. H. M. Abdul Karim, M. A., M. A. sebagai dosen pembimbing dalam penyusunan penelitian ini yang telah berbuat banyak dalam melakukan koreksi dan bimbingan sehingga penelitian ini layak untuk diajukan dalam Munaqosah, ditengah kesibukan yang padat dalam kesehariannya. Arahan dan ilmu yang diberikan telah memberikan inspirasi kepada penulis dalam melihat permasalahan dan implementasinya dalam sebuah laporan penelitian yang baik. 7. Prof. Mundzirin Yusuf selaku Penasehat Akademik yang berperan dalam mengoreksi dan memberi masukan abstrak pengajuan judul, serta nasehat untu terus semangat dalam belajar dan menuntut ilmu. 8. Drs. Jahdan Ibnu Humam selaku salah satu dari guru dari penulis. Ia yang selalu mengajari penulis untuk berfikir benar dan kritis saat berada diperkuliahan, serta di luar perkuliahan. Memberikan wawasan serta menjadi guru dalam berbagai hal, memberikan dorongan untuk tidak menyerah vii
mengajak teman-teman belajar serta berdiskusi. Jazakumullah khoyran katsiron. Semoga Allah melimpahkan Rahmat, serta kesehatan untuknya. 9. Perpustakaan Pusat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM), koleksi Hatta Corner dan buku koleksi teman-teman yang telah penulis pinjam selama perkuliahan hingga mengerjakan skripsi selesai. 10. Segenap teman-teman seperjuangan di almamater Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terima kasih atas kebersamaannya yang telah dijalin dan dipupuk bersama dalam rangka mengembangkan jurusan yang tercinta. Khusunya lagi sahabat penulis, Nuri Nuvita Sari (sahabat sejak pertama masuk UIN Sunan Kalijaga), Ani Hayah, Nurul „Aini Agustina, Ana Nur Susilowati, dan Rina NWS. Terima kasih atas kebersamaan yang selama ini kita bangun, semoga persahabatan yang sudah kita bangun sejak awal kita masuk kuliah pada 2011 akan tetap terjalin sampai kapanpun. 11. Sahabat ngaji penulis
sejak di Jogjakarta, Agil (terima kasih telah
meminjami penulis buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah karya Prof. Shalaby), Nur, Dwi, Milda, dan Yeni, semoga kita tetap istiqomah dalam jalan dakwah ini. Semoga tidak pernah luntur untuk saling mengingatkan, selalu memperbaiki syakhsiyah agar menjadi pribadi yang berjalan taat hanya mengharap RidhoNya. Musrifah penulis sejak pertama, Mba Ani, Kak Jumi, Dek Kania, jazakumullah khairan katsiran atas bantuan menjadi pribadi yang taat. Mb Mut yang di Jambi sekarang, darinya penulis banyak belajar banyak hal. Semoga kelak dapat berjumpa lagi. Dek Mila, Dek Dini, Dek Deni, Dek Surti, dan adek-adek ngaji semuanya. Semoga kita semua dapat istiqomah. 12. Sahabat penulis dari masa Aliyah, Julmy, Mb Putri, Zulfa, Yaya, Akhsin, semoga persaudaraan ini tetap terjalin, dan terima kasih atas dukungannya selama ini. 13. Adek-adek kos, khususnya dek Itsna. Semoga persaudaraannya tetap rukun.
viii
Atas bantuan dan kerjasamanya penulis mengucapkan jazakumullah khairan katsiran, hanya Allah SWT sebaik-baik pemberi balasan, penulis hanya seorang makhluk yang lemah. Kritik dan saran selalu penulis harapkan untuk
kemajuan
dalam
penelitian
ini.
Selanjutnya,
penulis
juga
mengharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan khazanah ilmu keislaman khususnya studi Sejarah dan Kebudayaan Islam dan dunia ilmu pengetahuan di Indonesia serta secara umum dapat memajukan keilmuan di dunia Islam. Sebagai upaya penyempurnaan penelitian ini, tegur sapa dan kritik selalu terbuka. Yogyakarta, 21 Oktober 2015 Penulis, Rizka Kusuma Rahmawati NIM. 11120080
ix
ABSTRAK Sultan Abdul Hamid II telah memimpin Daulah ‘Utsmaniyah selama 33 tahun. Di masa awal ia memerintah, kondisi daulah tersebut mengalami banyak permasalahan. Hutang negara yang besar, upaya westernisasi yang besar hingga kondisi politik yang berubah dari sebelumnya. Situasi politik inilah yang mempengaruhi Sultan Abdul hamid II dalam menentukan kebijakan politik Luar Negeri Daulah ‘Utsmaniyah. Pada masanya terjadi perang dengan negara luar Daulah ‘Utsmaniyah, mereka berusaha merebut wilayah kekuasaan Sultan Abdul Hamid II, perjanjian-perjanjian juga terjalin antar beberapa negara. Diplomasi yang berlangsung antara negara lain inilah yang menarik untuk diteliti. Kajian Studi Historis Kebijakan Politik Luar Negeri Sultan Abdul Hamid II Di Daulah ‘Utsmaniyah (1876-1909 M) menggunakan teori agresivitas dari Robert Baron dan pendekatan politik dengan. Menurut Baron teori ini menjelaskan bahwa terjadi penyerangan oleh pihak yang berseteru kepada pihak lain guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah pihak yang diserang menerima kehendak penyerang dan menanamkan pengaruhnya didaerah taklukan. Penyerangan ini disebabkan karena adanya rasa kekhawatiran terhadap eksistensinya atau mempertahankan diri, persaingan mempertahankan citra diri serta mempertinggi kekuatan dan dominasi pihak penyerang terhadap pihak yang diserang. Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga metode yang dilakukan bertumpu pada empat langkah yaitu heuristik (pengumpulan data), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan Sultan Abdul Hamid II yang melakukan pertahanan untuk melindungi Daulah ‘Utsmaniyah dengan melakukan peperangan, mengadakan perjanjian dengan negara luar. Ia juga melakukan penolakan terhadap Yahudi untuk meminta tanah Palestina. Sikap penolakan yang tegas juga ia lakukan terhadap Inggris dan Jerman, ketika negara tersebut turut campur tangan dalam masalah sumber daya alam karena melakukan makar untuk merebut wilayah Daulah ‘Utsmaniyah. Sultan Abdul Hamid II membuka Universitas Hamidiye dan membangun Rel kereta api untuk kepentingan umat Islam. Adapun dampak dari kebijakan politik luar negeri adalah munculnya ide Pan-Islamisme oleh Sultan Abdul Hamid II untuk mempertahankan wilayah Daulah ‘Utsmaniyah secara keseluruhan dan menyatukan kembali umat Islam yang mulai dipecah belah oleh negara-negara yang berkepentingan untuk menguasai wilayah Daulah ‘Utsmaniyah.
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................................i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................i HALAMAN NOTA DINAS .....................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................v KATA PENGANTAR ..............................................................................................vi ABSTRAK .................................................................................................................x DAFTAR ISI ..............................................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xiii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................................7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................................8 D. Tinjauan Pustaka...............................................................................................8 E. Kerangka Teori .................................................................................................10 F. Metode Penelitian .............................................................................................13 G. Sistemaika Pembahasan ....................................................................................15 BAB II: DAULAH ‘UTSMANIYAH SEBELUM SULTAN ABDUL HAMID II A. Kondisi Politik ..................................................................................................20 B. Kondisi Sosial-Keagamaan ...............................................................................30 BAB III: KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI SULTAN ABDUL HAMID II A. Kebijakan Utang Luar Negeri ........................................................................40
xi
B. Kebijakan Perang dengan Negara Asing ........................................................45 1. Menghadapi Italia.......................................................................................45 2. Menghadapi Perang dengan Rusia .............................................................48 C. Perjanjian-Perjanjian........................................................................................53 1. Perjanjian Berlin ........................................................................................53 2. Persetujuan dengan Inggris .......................................................................54 D. Kebijakan-Kebijakan Ekonomi ......................................................................55 1. Pembukaan Universitas Hamidiye di Beijing ............................................55 2. Pembangunan Rel Kereta Api Hijaz..........................................................59 E. Diplomasi Luar Negeri ...................................................................................62 1. Penolakan Permintaan Yahudi atas Tanah Palestina .................................62 2. Penolakan Penguasaan Petroleum oleh Inggris dan Jerman .....................66 BAB IV: DAMPAK IMPLIKASI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI SULTAN ABDUL HAMID II A. Dominasi Barat Terhadap Dunia Islam .........................................................70 1. Lahirnya Ide Nasionalisme di Dunia Islam ..............................................71 2. Lahirnya Organisasi Pergerakan ................................................................76 3. Konspirasi Freemasonry Pada Masa Abdul Hamid II ...............................83 B. Terhadap Keberlangsungan Dakwah Islam ...................................................88 1. Dakwah Negara dengan Pan-Islamisme ....................................................88 2. Pembangunan Rel untuk Mensukseskan Pan-Islamisme...........................95 BAB V: PENUTUP A. B.
Kesimpulan ..................................................................................................97 Saran ......................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................100 LAMPIRAN
.....................................................................................................105
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................115
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Peta Kekuasaan Pada Masa Abdul Hamid II .............................................. 105 2. Gambar Wajah Abdul Hamid II .................................................................. 106 3. Gambar Tughra Abdul Hamid II ................................................................. 107 4. Gambar Peresmian Universitas Hamidiye .................................................. 108 5. Gambar Bangunan Modern Universitas Hamidiye ..................................... 109 6. Gambar Keamanan Daulah menjaga Trek Railroad pada tahun 1903 ........ 110 7. Gambar Perjalanan Haji Masa Daulah ‘Utsmaniyah .................................. 111 8. Gambar Stasiun Kereta Haifa Ottoman di Palestina tahun 1900 M ............ 112 9. Gambar Surat Abdul Hamid II kepada Syeikh Abu Syamat (Edisi Bahasa Arab) .......................................................................................................................... 113 10. Gambar Surat Abdul Hamid II kepada Syeikh Abu Syamat (Edisi Bahasa Inggris) ............................................................................................................ 114
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Daulah „Utsmaniyah awal berdirinya dalam beberapa fakta sejarah yang kuat diketahui sebelum tahun 1300 M.1 Daulah „Utsmaniyah berasal dari suku bangsa pengembara Qayigh, ghuz, salah satu anak Turk yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, yang dipimpin oleh Sulaiman.2 Pada tahun 656 H/ 1267 M, Utsman anak Urthugril lahir. Utsman inilah yang kemudian menjadi nisbat kekuasaan daulah tersebut.3 Setelah Utsman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-Usman4, pada tahun 699 H (1300 M), ia mulai memperluas wilayahnya.5 Pada
abad
ke-XV
merupakan
titik
awal
kemajuan
Daulah
„Utsmaniyah. Muhammad II menjadi sosok legenda sejarah yang sangat populer. Ia berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel, dia dijuluki “alFatih”.6 Keberhasilan Muhammad II menaklukkan daratan Eropa mampu mengubah keadaan. Kota ini (Konstantinopel) dijarah dan sebagian besar
1
C. E. Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam (Bandung: Penerbit Mizan, 1993), hlm. 163. Mundzirin Yusuf, “Peradaban Islam di Turki”, dalam Siti Maryam(ed.), Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta: LESFI, 2003), hlm. 127. Nama Daulah „Utsmaniyah itu diambil dan dinisbatkan kepada nenek moyang mereka yang pertama, Sultan Usmani ibn Sauji ibn Arthogol ibn Sulaiman Syah, kepala kabilah Kab di Asia Tengah. Hamka, Sejarah Umat Islam Jilid III (Jakarta: Bulan Bintang, 1981), hlm. 205. Bersamanya terdapat sekitar 100 kepala keluarga yang dikawal lebih dari 400 penunggang kuda. Ali Muhammad Ash-Shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2011), hlm. 36. 3 Ibid., hlm. 37. 4 Raja Besar Keluarga Utsman; Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Raja Grafindo Persada, 1955), hlm. 130. 5 Ibid. 6 Ash-Shalabi, Bangkit, hlm. 96. 2
1
2
penduduknya terusir setelah Pasukan Salib Latin menguasainya tahun 1204 M. Akan tetapi, Muhammad II mampu memulihkan kejayaan dan mewujudkan
kemakmurannya
setelah
menjadi
wilayah
Daulah
„Utsmaniyah. Pada abad ke enam belas kemajuannya meningkat. Di era ini merupakan zaman keemasan. Ia menundukkan sebagian besar Hungaria di bawah pemerintahan Daulah „Utsmaniyah selama satu abad lebih.7 Masa Sulaiman I atau sering disebut sebagai The Great, The Magnificent, alQonuni juga merupakan masa keemasan Daulah „Utsmaniyah, ia adalah peletak undang-undang. Penaklukan-penaklukan dilakukan oleh Sulaiman I, baik di daratan Eropa maupun di Asia dan Afrika Utara.8 Pemerintahan Islam (Daulah „Utsmaniyah) secara alamiah mengalami proses pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, hingga mengalami kemunduran atau kehancuran. Dunia mencatat, bahwa puncak kemajuan terjadi pada masa Sulaiman al-Qonuni, setelah itu kemajuan tidak terjadi sebagaimana Sultan Sulaiman al-Qanuni menjabat. Keberhasilan sultan lainnya juga pernah terjadi, namun tidak secemerlang di zaman Sulaiman al-Qonuni, bahkan lebih cenderung mengalami masa kemunduran dan mulai melemah. Kemajuan yang terjadi berbalik kondisinya ketika terjadi kemenangan Barat di medan pertempuran darat dan laut.9 Pada tahun 1699 M Daulah „Utsmaniyah terpaksa harus melakukan perjanjian Carlowitz karena 7
Bosworth, Dinasti, hlm. 164. Taufiq Abdulloh(ed.),Ensiklopedi Tematis Dunia Islam Jilid 2(Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002), hlm. 241. 9 Bernard Lewis (ed.) Iwa Handarsyah, Apa Yang Salah? Sebab-Sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam ( Jakarta: PT. Ina Publikatama, 2004), hlm. 18. 8
3
kekalahannya dalam mempertahankan Wina.10 Di kawasan Afrika Utara, kekuasaan Daulah „Utsmaniyah sejak abad ke-XVII M menurun drastis. Kekuasaan mereka terhadap provinsi di kawasan itu hampir hilang karena gubernur-gubernurnya banyak yang bertindak lebih otonom.11 Pada abad ke-XVIII, Daulah „Utsmaniyah dikalahkan oleh Rusia yang menaklukkan kawasan di sepanjang pantai Asia Kecil, tetapi kekalahan itu tidak lama karena Sultan Mustafa III (1170-1188 H / 1757-1774 M) dapat merebut kembali wilayah itu. Sultan Abdul Hamid I (1188-1203 H / 17741789 M) yang menggantikannya adalah seorang sultan yang lemah. Ia mengadakan Perjanjian Kinarja12 dengan Catherine II dari Rusia.13 Jabatan sultan setelah Abdul Hamid I dipegang oleh Sultan Salim III, ia menjabat selama 8 tahun,
kemudian dilanjutkan oleh Mustafa IV yang hanya
menjabat sebagai sultan selama 1 tahun.
10
Perjanjian Carlowitz memiliki nilai penting dalam sejarah kekhalifahan „Utsmaniyah dan bahkan secara umum dalam sejarah dunia Islam, sebagai perjanjian damai yang pertama kali ditandatangani oleh pihak kekhalifahan „Utsmaniyyah yang kalah dan pihak Barat yang menang. Ibid.,hlm. 22. Peperangan ini dilakukan oleh Perdana Menteri Umar Mustafa yang mengepung Wina pada tahun 1683. Hingga pada akhirnya muncula perjanjian Carlowitz. Isi perjanjian itu adalah „Utsmani harus menyerahkan seluruh Hongaria, Slovenia, dan Kroasia kepada Habsburg dan Venesia mendapat Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia. Abdulloh(ed.), Ensiklopedi Tematis, hlm. 243. 11 Arnold J. Toynbee, A Study of History (London: Oxford University Press, 1959), hlm. 223. 12 Perjanjian Damai itu terjadi di kota Winarajah di Bulgaria pada tahun 1187 H/ 1774 M. Isi perjanjian ini terdapat tiga belas poin. Dalam Ash-Shalabi, Bangkit, hlm. 390. 13 Perjanjian itu berisi bahwa Utsmani harus menyerahkan benteng-bentengnya di Laut Hitam, menginzinkan Rusia melintasi selat antara Laut Hitam dan Laut Putih, dan mengakui kemerdekaan Crimea di samping memberi kebebasan beragama bagi penduduk Moldova. Wilayah Utsmani semakin sempit pada abad ke-XVIII, karena banyak yang memerdekakan diri dari pemerintahan pusat di Istanbul. Perjanjian San Stefano dan Perjanjian Berlin pada tahun 1878 antara „Utsmani dan Rusia menyebabkan hilangnya wilayah Turki di Eropa.Ibid., 392.
4
Daulah „Utsmaniyah di masa akhir pemerintahannya mulai melemah dan mengalami kemunduran. Pada masa Mahmud II ia telah melakukan banyak perombakan dalam sistem pemerintahan daulah. Ia melakukan perombakan dibidang militer, bahkan sempat menghapuskan pasukan Jenissary. Penghapusan pasukan Jenissary menandai awal dari perubahan militer berhaluan pada Eropa di masa sultan Mahmud II. Di zaman ini, seragam tentara dirubah sebagaimana seragam-seragam Eropa, sorban diganti dengan topi Romawi. Dalam bidang hukum, ia menghapus jabatan sadrazam dan diganti dengan perdana menteri.14 Era setelah Mahmud II, muncul sebuah gerakan yang disebut gerakan Tanzimat yaitu pembaruan. Pembaruan ini dipengaruhi langsung oleh peradaban Eropa. Sepeninggal Mahmud II kendali kekuasaan beralih kepada Abdul Majid I. Sultan Abdul Majid I inilah yang dianggap sebagai sultan Daulah „Utsmaniyah yang pertama kali melakukan gerakan westernisasi pemerintahan secara resmi.15 Sebab dialah yang pertama kali mengambil langkah gerakan ini dan mengeluarkan perintah resmi tentang adanya reorganisasi pemerintahan pada tahun 1854 dan 1856 M. Adanya perintah resmi ini, maka dimulailah dalam pemerintahan Daulah „Utsmaniyah apa yang disebut dengan masa reorganisasi kembali. Sebuah istilah sebenarnya
adalah
reorganisasi
masalah
kenegaraan
di
yang dalam
pemerintahan Daulah „Utsmaniyah dengan metode Barat. Dengan dua perintah resmi ini, maka sempurnalah penyingkiran aturan-aturan syariah 14 15
Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, hlm. 249. Ash-Shalabi, Bangkit, hal. 470.
5
Islam, dan sekaligus menandai pembuatan undang-undang positif dan pendirian lembaga-lembaga.16 Berakhirnya Sultan Abdul Majid I menandai tampuk kekuasaan beralih
kepada Sultan Abdul Aziz. Sultan Abdul Aziz menyatakan
keinginan kuatnya untuk melanjutkan jalan yang telah ditempuh oleh ayahnya, yakni Mahmud II dan saudaranya Abdul Majid I. Di antara reformasi paling penting yang ia lakukan adalah, perubahan dalam bidang administrasi yang ditandai dengan dikeluarkannya undang-undang keprovinsian pada tahun 1281 H/ 1864 M.17 Semasa menjabat, usahausaha yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan dua sultan pendahulunya. Ia banyak melakukan perjalanan ke Eropa dan melakukan perubahan pemerintahan yang condong terhadap peradaban Barat. Ia juga sering memanggil duta besar Rusia ke Istanbul. Sultan Abdul Aziz memegang kekuasaan pada akhir tahun 1277 H. Ia memunculkan sebuah Majalah Hukum dan Keadilan, membuat undang-undang perdagangan bisnis lautan, mendirikan sekolah menengah umum, dan lain-lain. . Tahun 1293 H/1876 M Medhat Pasya18 berhasil mencopot jabatan sultan dan membunuhnya setelah sebelumnya melakukan berbagai usaha
16
Ibid., hlm. 470 Ibid., hlm. 491. 18 Medhat Pasya / Midhat Pasya adalah Menteri Kehakiman dalam Kabinet Muhammad Rushdie Pasha pada masa Kekhalifahan Abdul Aziz. Dia pernah berusaha untuk membujuk Khalifah Abdul Aziz untuk menyusun suatu rancangan konstitusi berdasarkan sistem demokrasi Barat. Dia pernah menulis surat kepada khalifah dan mendorongnya memperbaiki status quo dengan menetepkan suatu konstitusi baru. Abdul Qodim Zallum (ed.,), Arif B. Iskandar, Malapetaka Runtuhnya Khilafah ( Bogor: Al Azhar Press, 2011), hlm. 45.Medhat Pasya adalah seorang Yahudi Dunamah, dimana gerakan Freemasonry menyebarkan kampanye di semua kawasan Timur dan Barat Arab, 17
6
untuk menurunkan sultan dari jabatannya dengan menyebarkan isu pemborosan oleh Sultan Abdul Aziz. Gerakan Freemason yang diwakili oleh Medhat Pasya kemudian mengangkat Sultan Murad V untuk menggantikan Sultan Abdul Aziz, akan tetapi masa jabatannya hanya berlangsung selama 93 hari. Melihat usaha-usaha yang dilakukan oleh ketiga sultan, yakni Mahmud II, Abdul Majid I, dan Abdul Aziz penulis melihat persamaan yang kuat antara ketiganya. Mereka mengorganisir pembaruan dalam negara dengan berkaca pada Eropa. Mereka mengambil keseluruhan dari peradaban Barat untuk di bawa ke dalam Daulah „Utsmaniyah. Ketiga sultan tersebut sangat berbeda dengan Sultan Sultan Abdul Hamid II yang menggantikan Sultan Murad V19 untuk memimpin Daulah „Utsmaniyah pada masa selanjutnya. Sultan Sultan Abdul Hamid II dinobatkan menjadi sultan tanggal 31 Agustus 1876 M.20 Ia memiliki pemahaman tersendiri dalam mengadopsi peradaban Barat untuk negaranya. Sultan Sultan Abdul Hamid II tidak ingin mengambil dari peradaban Barat (kebudayaan dan tradisi) karena berkeyakinan bahwa dunia Timur memiliki peradabannya sendiri, yaitu peradaban Islam yang integral dan lebih unggul dibandingkan peradaban Barat. Sultan Sultan Abdul Hamid II hanya bahwa dia adalah seorang pahlawan yang agung dalam pemerintahan „Utsmaniyah. Ash Shalabi,Bangkit, hlm.491. 19 Masudul Hasan, History of Islam Vol II (Delhi: Adam Publisher and Distributer, 1995), hlm. 572. 20 Maryam dkk (ed.,), Sejarah Peradaban Islam, hlm.148.
7
menghendaki pengadopsian sistem Barat yang diperlukan saja seperti pengadopsian
ilmu
pengetahuan
kontemporer,
sebagaimana
diungkapkannya. Bahkan meskipun pengadopsian pengetahuan ini dianggap penting, namun ia tidak ingin mengambilnya dalam satu waktu sekaligus, melainkan secara bertahap.21 Salah satu kebijakan Sultan Abdul Hamid II dalam bidang politik ekonomi luar negeri adalah pembangunan rel kereta api. Jalur ini menghubungkan Izmit ke Hedarpasa. Pada tahun 1903 M sebuah konsesi diberikan kepada perusahaan Jerman untuk memperluas jalur dari Konya ke wilayah Timur, ke Baghdad dan Basrah.22 Bersamaan dengan dibangunnya jalur kereta api yang menghubungkan beberapa wilayah, membuat pemerintahan lebih efisien dalam menarik pajak, penugasan tentara, dan penerapan hukum serta ketertiban. Ada masanya, ia memasukkan mobil dan sepeda pertama ke negerinya. Ia menjadikan meteran sebagai alat ukur. Namun demikian, dia adalah sosok yang demikian tegas membendung semua arus pemikiran Barat di dalam negerinya. Sultan Sultan Abdul Hamid II adalah orang yang menentang sistem demokrasi dan hukum dengan menggunakan undang-undang buatan manusia yang dikenal dalam istilah pemerintahan Daulah „Utsmaniyah dengan al-Masyruthiyah, yakni menentukan persyaratan
21
Muhammad Harb, Memoar Sultan Sultan Abdul Hamid II: Benteng Terakhir Khilafah Utsmani dalam Menghadapi Yahudi-Freemanson dan Sekuler Liberal, Terj. Masturi Irham & Mujiburrahman (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2013), hlm. 15. 22 Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, terj. Karsidi Diningrat(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 95.
8
pada penguasa tentang batas waktu berkuasanya. Sultan menolak sistem ini karena dianggap sebagai sistem yang datang dari Barat.23 Penulis melihat terdapat perbedaan pandangan penilaian Sultan Sultan Abdul Hamid II terhadap Eropa, khususnya mengenai kebijakan politik luar negeri Daulah „Utsmaniyah, inilah yang menarik untuk diteliti. Ia mempunyai pandangan sendiri, dan sangat berbeda dengan ketiga sultan sebelumnya yang justru sangat terbuka dengan peradaban Barat. Sikap terbuka yang berlebihan tersebut berdampak pada pengadopsian segala bidang oleh Sultan Mahmud II, Sultan Abdul Majid I, dan Sultan Abdul Aziz. Beberapa fakta sejarah tersebut menjadi latar belakang penulis untuk mengkaji lebih lanjut kebijakan politik luar negeri Sultan Sultan Abdul Hamid II di Daulah „Utsmaniyah. B. Batasan dan Rumusan Masalah Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah kebijakan politik luar negeri Sultan Sultan Abdul Hamid II pada masa Daulah „Utsmaniyah. Periodisasi penelitian ini diawali dari tahun 1293-1398 H / 1876-1909 M, mulai dari diangkatnya Sultan Sultan Abdul Hamid II tanggal 31 Agustus hingga Dewan Nasional memutuskan pemberhentian sultan pada tanggal 27 April 1909 M. Penelitian ini juga terbatas pada objek kajian kebijakan politik luar negeri di wilayah Daulah „Utsmaniyah.
23
Ibid., hlm. 94.
9
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, agar mengarahkan pembahasan sehingga mendapatkan deskripsi yang lebih jelas mengenai kebijakan politik luar negeri Sultan Sultan Abdul Hamid II, maka berikut hal-hal yang hendak ditelusuri dengan dipandu pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1.
Bagaimana kondisi politik pemerintahan „Utsmaniyah sebelum masa Sultan Abdul Hamid II?
2.
Apa saja kebijakan politik luar negeri masa Sultan Abdul Hamid II?
3.
Bagaimana dampak implikasi kebijakan politik luar negeri Sultan Abdul Hamid II terhadap Daulah „Utsmaniyah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1.
Dibidang
akademik,
bertujuan
demi
mempelajari
dan
mendeskripsikan keberlangsungan kebijakan, yang terjadi dalam sejarah Daulah Islam, yaitu Daulah „Utsmaniyah. Dari penelitian ini akan dihasilkan pengetahuan sejarah politik yang fokus dibidang kebijakan luar negeri, yang dijalankan oleh umat Islam pada umumnya dan Daulah „Utsmaniyah secara khusus pada tahun 1293-1398 H/1876-1909 M. 2.
Penelitian ini bertujuan demi memahami bagaimana berjalannya kebijakan sebuah pemerintahan negara Islam, terutama Daulah „Utsmaniyah pada tahun 1293-1398 H/1876-1909 M. Kajian ini diharapkan akan bermanfaat bagi kalangan intelektual
maupun masyarakat luas, sehingga mencapai kegunaan untuk : 1.
Tinjauan pemikiran dalam menentukan kegiatan dan manajemen kebijakan sebuah negara.
10
2.
Menjadi rujukan dalam hubungan politik luar negeri negara.
3.
Menambah sumbangan khazanah pengetahuan dibidang sejarah Islam.
D. Tinjauan Pustaka Pembahasan mengenai Sultan Sultan Abdul Hamid II pada dasarnya sudah ada, hanya saja mengenai kebijakan politik luar negerinya belum banyak yang membahasnya secara komprehensif. Berdasarkan hasil di tinjauan pustaka penulis mengelompokkan buku tersebut sebagai berikut: Jenis buku pertama adalah buku yang membahas mengenai sejarah Islam secara umum. Buku yang berjudul History of Islam Vol II: C 12061900 adalah karya dari Masudul Hasan yang diterbitkan pada tahun 1995 M oleh Adam Publishers dan Distributers di Delhi. Pada sub bab poin ke 140 terdapat pembahasan singkat masa Sultan Abdul Hamid II, terdiri dari profil singkat Sultan Abdul Hamid II dan perang dengan Rusia. Jenis buku kedua adalah buku mengenai sejarah Daulah „Utsmaniyah secara umum. Buku yang ditulis oleh Ali Muhammad AshShalabi berjudul Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah ini diterbitkan oleh Pustaka Al Kautsar pada tahun 2011 M. Buku tersebut menjelaskan tentang sejarah Daulah „Utsmaniyah secara kronologis. Pembahasan Sultan Abdul Hamid II cukup panjang, akan tetapi pembahasan mengenai kebijakan politik luar negeri tidak dijelaskan secara spesifik.
11
Jenis buku ketiga adalah buku yang membahas secara khusus mengenai sebab-sebab runtuhnya Daulah „Utsmaniyah. Buku Malapetaka Runtuhnya Khilafah adalah karya dari Abdul Qodim Zallum yang diterbitkan tahun 2011 oleh Al Azhar Press, buku ini menjelaskan tentang sebab-sebab runtuhnya Daulah „Utsmaniyah. Pada bab ke IV dari buku ini terdapat pembahasan singkat Sultan Abdul Hamid II tentang penolakannya mengenai konstitusi. Jenis buku keempat adalah buku khusus yang membahas tentang Sultan Sultan Abdul Hamid II. Buku yang berjudul Memoar Sultan Sultan Abdul Hamid II: Benteng Terakhir Khilafah Utsmani dalam Menghadapi Yahudi-Freemason dan Sekuler Liberal merupakan karya Muhammad Harb. Penulis menemukan dalam bentuk hasil terjemahan oleh Masturi dan Mujiburrahman yang diterbitkan Pustaka Al Kautsar pada tahun 2013. Buku ini memuat catatan harian sultan disetiap peristiwa yang dialaminya. Buku ini tidak membahas dalam bab khusus tentang kebijakan politik luar negeri sultan, akan tetapi terdapat informasi mengenai kebijakan politik luar negerinya. Dari berbagai karya buku yang ditemukan, penulis menyimpulkan, belum terdapat penulisan sejarah secara khusus dan spesifik mengenai kebijakan politik luar negeri Sultan Abdul Hamid II. Oleh karena itu penulis berada dalam posisi pelanjut dari penelitian sebelumnya, yakni kajian mengenai studi historis kebijakan politik luar negeri Sultan Abdul Hamid II.
12
E. Kerangka Teori Kajian atau penelitian ini ditulis dalam rangka menjelaskan dan menganalisis kejadian-kejadian terkait objek penulisan dan memberikan jawaban atas permasalahan. Penelitian sejarah ini bertujuan untuk membedah kebijakan poitik luar negeri masa Sultan Abdul Hamid II di pemerintahan Daulah „Utsmaniyah pada tahun 1293-1398 H/ 1876-1909 M. Penulisan sejarah merupakan bentuk dan proses pengkisahan atas kejadian-kejadian manusia masa lampau.24 Kebijakan diartikan sebagai kumpulan keputusan yang diambil seseorang atau kelompok politik dalam rangka memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan.25 Maka dari itu diperlukan pendekatan ilmu politik untuk memudahkan mengidentifikasi secara struktural dalam kekuasaan,26 serta menggunakan teori Agresivitas menurut Robert Baron. Menurut Robert Baron.27 Teori itu menjelaskan bahwa terjadinya penyerangan oleh pihak yang berseteru kepada pihak lain guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang dimaksud adalah pihak yang diserang menerima kehendak penyerang dan menanamkan pengaruhnya di daerah taklukan. Penyerangan ini disebabkan karena adanya kekhawatiran terhadap eksistensinya, persaingan mempertahankan citra diri serta
24
Dudung Abdurahman, Metodologi Penulisan Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2007), hlm. 16. 25 Achmad Fanan, Kamus Istilah Populer (Jakarta: Mitra Pelajar, 2012), hlm. 256. 26 Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 169. 27 Leonard Berkowitz, Agresi I: Sebab dan Akibatnya (Jakarta: Pustaka Binaan Presindo, 1995), hlm. 6.
13
mempertinggi kekuatan dan dominasi pihak penyerang terhadap pihak yang diserang. Daulah „Utsmaniyah melakukan peperangan dengan negara lain, untuk melakukan pertahananan. Kekhawatiran karena beberapa wilayah kekuasaan didominasi oleh Eropa. Hal itu menunjukkan eksistensi Daulah „Utsmaniyah mempertahankan kekuatan yang sudah lama dibangun oleh pendahulunya. Teori ini menurut penulis sesuai dengan dampak kebijakan Sultan Abdul Hamid II terhadap negara luar. Keinginan negara Barat terhalangi oleh sultan,sehingga mereka melakukan agresi melawan Daulah „Utsmaniyah untuk mengalahkan Sultan Abdul Hamid II. Politik luar negeri diartikan sebagai hubungan negara, bangsa, dan umat lain. Hubungan ini bentuk pemeliharaan urusan umat atau rakyat di luar negeri. Politik luar negeri daulah Islam adalah bentuk hubungannya dengan negara, bangsa, dan umat lain,28 sehingga inti dari hubungan politik luar negeri adalah sebuah proses komunikasi dalam menentukan kebijakan dengan berbagai negara, bangsa, atau umat untuk menjalankan keputusan yang ditetapkan oleh negara tersebut. Menurut Mariam Budiardjo, politik adalah sebuah kegiatan yang bermacam-macam dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses untuk menentukan tujuan dan melaksanakan tujuan tersebut. Dalam melaksanakan tujuan-tujuan ini, negara memiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang dapat digunakan 28
Taqiyuddin An Nabhani, Daulah Islam, terj. Umar Faruq(Jakarta: HTI Press, 2006), hlm. 197.
14
untuk membina kerja sama maupun menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dengan cara yang bersifat persuasif bahkan pemaksaan dalam menentukan tujuan tersebut.29 Dengan demikian, politik dapat diartikan sebagai serangkaian interaksi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan terhadap rakyat atau umat. Penulis menilai dengan menggunakan pendekatan politik dalam penelitian ini berfungsi untuk mengungkapkan bagaimana cara Sultan Abdul Hamid II menentukan kebijakan politik luar negeri, Apa saja kebijakan politik luar negerinya, dan apa tujuan dari kebijakan politik luar negerinya tersebut serta implikasi dari kebijakan politik luar negerinya. Sebagai seorang Sultan Abdul Hamid II memilik otoritas untuk menentukan kebijakannya. F. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penekanan pada studi kritis atas sejarah Daulah „Utsmaniyah. Jenis penelitian ini adalah studi pustaka atau library research, maka yang pertama dilakukan adalah mengumpulkan sumber-sumber atau literatur tertulis seperti buku, artikel-artikel, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya yang terkait erat dengan politik luar negeri Sultan Abdul Hamid II dalam Daulah „Utsmaniyah. Setelah mendapatkan literatur-literatur di atas baru dapat dipetakan mana sumber primer dan mana sumber sekunder. Pemetaan tersebut akan mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Penulis menggunakan metode
29
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 8.
15
historis-deskriptif. Metode ini digunakan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan objektif dengan mencari data secara tuntas, menggali informasi yang lebih tua, definitif, eksplanatif, baik nama pengarang, tempat, dan waktu dan mendiskripsikan bukti untuk mendapatkan fakta dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan.30 Untuk mendapatkan tujuan tersebut, peneliti kemudian melengkapi dengan empat tahapan metode dalam penelitian ini, yaitu : 1. Pengumpulan Sumber Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini ialah sumber tertulis berupa buku, ensiklopedia, majalah, dan sumber internet dan lainnya yang dianggap relevan dengan objek yang penulis kaji dalam peneltian ini. Pengumpulan sumber dalam penelitian ini didapatkan dari Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada, Koleksi Hatta Corner, Perpustakaan Ignatius, buku yang langsung dibeli dari penerbit Pustaka Al Kautsar, yakni buku Memoar Sultan Abdul Hamid II. Buku koleksi teman-teman dan kakak angkatan. Secara keseluruhan, data dalam penelitian ini didapat dari sumber sekunder. 2. Verifikasi Setelah dirasa cukup dalam memperoleh data yang diperlukan, kemudian peneliti melakukan verifikasi. Peneliti melakukan kritik
30
63.
Kaelani, Metode Penelitian Kualitatif(Yogyakarta: Paradigma, 2005), hlm. 60-
16
sumber secara internal dan eksternal.31 Kritik ekstern bertujuan untuk mencari otentitas sumber dengan mengkaji dan menguji bagian-bagian fisik32 dengan cara meninjau pengarang tulisan dan sumber-sumber yang digunakan oleh pengarang tersebut serta meninjau bahasa yang digunakan dalam setiap sumber yang telah diperoleh. Sementara kritik intern
dilakukan
dengan
cara
menelaah
isi
tulisan
dan
membandingkannya dengan tulisan yang lain untuk mendapatkan data yang akurat. 3. Interpretasi Tahapan selanjutnya adalah interpretasi atau disebut juga penafsiran. Pada tahap ini penulis melakukan analisa peristiwa yang diteliti dan bertumpu pada pendekatan politik. Setelah itu, sintesis dilakukan atas sejumlah
fakta
yang
diperoleh
dari
sumber-sumber
sejarah,
menyatukan kembali fakta-fakta sejarah yang sebelumnya berserakan. Pentingnya dalam tahapan ini agar dapat memperoleh sebuah fakta yang menyeluruh dengan kebenaran yang utuh.33 4. Historigrafi Hal terakhir yang dilakukan dalam penelitian sejarah ini adalah historiografi. Pada tahap ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian sejak awal (perencanaan) sampai akhir (penarikan kesimpulan). Dalam pembahasan ini proses penyajian 31
Abdurrahman, Metode, hlm. 166. Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, cet. 7, 1996), hlm. 49. 33 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Bentang Budaya, 1995), hlm. 104-105. 32
17
penelitian disajikan sesuai dengan sistematika, baik dalam penulisan maupun bahasanya. G. Sistematika Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini secara sistematis terdiri dari beberapa bab yang antara satu dengan bab lainnya merupakan satu kesatuan yang saling
berkaitan dan mendukung. Untuk memudahkan
pembahasan dalam skripsi ini perlu disusun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I merupakan bab pendahuluan yang peneliti jabarkan serta uraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Melalui bab ini peneliti dapat memberikan gambaran umum mengenai keseluruhan rangkaian penulisan hasil penelitian sebagai dasar pembahasan selanjutnya. Bab II mendiskripsikan mengenai kondisi umum Daulah „Utsmaniyah sebelum Sultan Abdul Hamid II. Penjabarannya mengenai kehidupan politik, sosial-keagamaan. Gambaran ini guna menjelaskan latar belakang kebijakan politik luar negeri yang dicetuskan oleh Sultan Abdul Hamid II, yang akan dibahas pada bab selanjutnya. Bab III membahas mengenai Kebijakan Politik Luar Negeri Sultan Abdul Hamid II. Kebijakan sultan di antaranya trebagi menjadi empat sub bab. Yaitu, kebijakan utang luar negeri, perang dengan negara asing, melakukan perjanjian, kebijkan di bidang ekonomi, dan diplomasi luar
18
negeri. Masing-masing dijabarkan pada bab ini. Bab ini merupakan fokus utama penulis dalam penelitian ini, karena merupakan pembahasan tentang Kebijakan Politik Luar Negeri Sultan Abdul Hamid II. Bab IV menguraikan tentang dampak implikasi kebijakan politik luar negeri yang diterapkan Sultan Abdul Hamid II, yaitu pengaruhnya terhadap pemerintahan Daulah„Utsmaniyah. Pada bab ini terdapat dua sub bab, yang pertama adalah dominasi Barat terhadap dunia Islam. Membahas lahirnya ide Nasionalisme di dunia Islam, lahirnya organisasi pergerakan, dan konspirasi yang dilakukan Freemasonry. Yang kedua, dampaknya terhadap keberlangsungan dakwah Islam. Di dalamnya membahas dakwah Negara dengan Pan-Islamisme dan pembangunan rel untuk mensukseskan Pan-Islamisme. Keseluruhan adalah dampak yang terjadi dari kebijakan politik luar negeri Sultan Abdul Hamid II. Bab V merupakan bab terakhir atau penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Tujuan dari kesimpulan adalah untuk menjawab dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dari penelitian tentang Kebijakan Politik Luar Negeri Sultan Abdul Hamid II di Daulah „Utsmaniyah. Saran adalah sebuah pendapat atau masukan yang ditujukan kepada penulis agar dalam penulisan ini dapat tersusun dengan baik,sehingga penelitian yang berkaitan dengan pembahasan yang sama selanjutnya agar dihasilkan penelitian yang ideal.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada masa sebelum Sultan Abdul Hamid II menjabat, diplomasi luar negeri sudah terjalin dengan negara Barat. Pada masa Sultan Salim III merupakan awal mula Daulah ‘Utsmaniyah melakukan kontak dengan negara Amerika. Pelayaran yang ilegal dilakukan oleh angkatan laut Amerika dan mengharuskan Daulah ‘Utsmaniyah menyitanya. Pada tahun 1793 M Amerika harus melakukan perjanjian Barbary dengan Daulah ‘Utsmaniyah akibat pelayaran ilegalnya yang melanggar batas zona laut. Politik luar negeri yang dijalankan tiga sultan sebelum Sultan Abdul Hamid II, yaitu Sultan Mahmud II, Sultan Abdul Majid I, dan Sultan Abdul Aziz menunjukkan adanya kesamaan pola. Mereka melakukan perubahan yang sangat kompleks. Ketiga sultan tersebut melakukan pengadopsian berbagai sistem dengan meniru gaya Barat. Sebagai contoh, militer yang berubah secara pakaian, peralatan, dan gaya hidup. Bidang hukum, Abdul Majid I melakukan penghapusan hukum-hukum Islam seperti hukum bagi seorang yang telah murtad. Begitu juga masa Abdul Aziz, ia lebih meniru gaya dua sultan sebelumnya dalam pemerintahannya. Sosial-keagamaan sebelum masa Sultan Abdul Hamid II sudah terdapat gerakan sufi dan tarekat. Komposisi gerakan tarekatpun bermacam-macam yang ada di masa itu. beberapa tarekat yang ada di antaranya adalah
97
98
tarekat bektasyi, tarekat. Khalwatiyah, tarekat Naqshabandiyah. Beberapa tarekat itu masih ada hingga masa Sultan Abdul Hamid II. Sultan Abdul Hamid II sangat rapi menjalankan kebijakan politik luar negerinya. Di awal ia menjabat harus membayar utang luar negeri Daulah ‘Utsmaniyah yang sudah mencapai 300 juta lira. Ia melakukan perang Rusia dan mengirimkan 15.000 pasukan untuk menghadapi serangan Italia. Semuanya dilakukan semata-mata untuk melakukan pertahanan dari serangan negara Eropa. Sultan Abdul Hamid II melakukan perjanjian Berlin dan persetujuan dengan Inggris. Semuanya ia lakukan semata-mata untuk melindungi Daulah ‘Utsmaniyah. Di bidang ekonomi ia membangun sarana rel kereta api hijaz untuk memudahkan perjalanan haji serta mensukseskan ide Pan-Islamisme. Ia juga seorang yang mencintai ilmu, sehingga mendirikan Universitas di Beijing untuk memudahkan Muslim di China yang ingin belajar Islam. Ia memberikan perhatian lebih terhadap Muslim yang mencintai ilmu. Ia seorang yang tegas dalam menghadapi penjajahan, ia menolak permintaan Yahudi terhadap Palestina, ia juga tegas terhadap Inggris dan Jerman atas permintaannya menguasai Petroleum. Dampak implikasi dari kebijakan yang dilakukan Abdul Hamid II adalah semakin menguatnya dominasinya negara terhadap Daulah ‘Utsmaniyah. Barat mengetahui bahwa sultan Abdul Hamid II tidak ingin tunduk dengan Barat, sehingga di masa inilah banyak lahir gerakan Nasionalisme yang dipelopori oleh negara Barat yang memperngaruhi
99
intelktual daulah untuk menyebarkan ide-ide tersebut dengan membentuk gerakan. Freemasonry juga semakin brutal, mereka melakukan konspirasi karena Sultan Abdul Hamid II menolak permintaan Herzl terhadap tanah Palestina. Dominasi Barat terhadap Daulah ‘Utsmaniyah yang semakin menguat, membuat Sultan Abdul Hamid II harus mencari solusi, ia akhirnya mencetuskan ide Pan-Islamisme sebagai jalan akhir untuk menyatukan Umat Islam dan melawan dari dominasi Barat. Langkah yang ia tempuh untuk mensukseskan ide tersebut adalah dengan membangun rel kereta api hijaz.
B. Saran Penulisan sejarah kebijakan politik luar negeri masa Sultan Abdul Hamid II oleh penulis masih jauh dari kesempurnaan. Perlu adanya penulisan kembali dengan ditunjang berbagai sumber yang mungkin belum penulis temukan. Sultan Abdul Hamid II memimpin selama 33 tahun. Selama 30 tahun itulah sejarah kebijakan politik luar negerinya barangkali banyak yang belum terungkap, sehingga membuka kesempatan untuk yang lainnya dalam melakukan penelitian yang lebih dari pada yang dilakukan oleh penulis. Harapan penulis, penelitian ini menjadi jembatan untuk peneliti selanjutnya melengkapi dan menyempurnakan dari penelitian ini. Terakhir, tidak layak seorang hamba tidak mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Yang Maha Adil dan Maha Kaya.
DAFTAR PUSTAKA A.
BUKU Abdurahman, Dudung. Metodologi Penulisan Sejarah. Yogyakarta: ArRuzz Media. 2007. Abu Amar, Imran. Di Sekitar Masalah Thariqat (Naqshabandiyah). Kudus: Menara Kudus. tt. Ali Al-Nadwi, Abu’l-Hasan. Islam Membangun Peradaban Dunia. Terj. Ruslan Shiddieq. Jakarta: Pustaka Jaya dan Djambatan. 1988. Amin, Muhammmad Fahmi. Rahasia Gerakan Freemasonry dan Rotary Club. Terj. Muhammad Thalib dan Kathur Sahardi. Jakarta: Pustaka AL Kautsar. 1993. Amini, Muhmmad Safwat As-Saqa dan Habib, Sa’di Abu. Gerakan Freemasonry. Terj. Maktab Rabithah Jakarta. Jakarta: Rabitah Alam Islami Makkah Al-Mukarramah. 1982. Ansary, Tamim. Dari Puncak Bagdad Sejarah Dunia Versi Islam. Terj. Yuliani Lipoto. Jakarta: Zaman, 2012. Arnold, Toynbee J. A Study of History.London: Oxford University Press. 1959. Berkowitz, Leonard. Agresi I: Sebab dan Akibatnya. Jakarta: Pustaka Binaan Presindo. 1995. Bosworth, C.E. Dinasti-Dinasti Islam. Bandung: Penerbit Mizan. 1993. Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1992. Carr, William G. Yahudi Menggenggam Dunia. Terj. Mustolah Maufur. Jakarta: Pustaka Al Kautsar. 1993. Grunebaum, Gustav E.(ed.). Islam: Kesatuan dalam Keragaman, terj. Efendi Yahya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.1983. Hamka. Sejarah Umat Islam. Jilid III. Jakarta: Bulan Bintang.1981 Harb, Muhammad. Memoar Sultan Abdul Hamid II: Benteng Terakhir Khilafah Utsmani dalam Menghadapi Yahudi-Freemason dan
100
101
Sekuler Liberal. Terj. Masturi Irham & Mujiburrahman. Jakarta: Pustaka Al Kautsar. 2013. Hasan, Ibrahim Hasan. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Terj. Jahdan Ibnu Humam. Yogyakarta: Kota Kembang. 1989. Hasan, Masudul. History of Islam Vol II. Delhi: Adam Publisher and Distributer.1995. Hitti, Philip K. History of The Arab. Terj. R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi. Jakarta: P.T. Serambi Ilmu Semesta.2005. Hossein Nasr, Seyyed (ed.).Ensiklopedi Tematis Spiritulitas Islam Manifestasi. Bandung: Mizan, 1991. Hourani, Albert. Sejarah Bangsa-bangsa AbubakarBandung: Mizan.2004.
Muslim.
Terj.
Irfan
Husaini, Adian. Wajah Peradaban Barat. Jakarta: Gema Insani Press. 2005. Ibrahim, Qasim A dan Saleh, Muhammad A. Buku Pintar Sejarah Islam Jejak Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi Hingga Masa Kini. Terj. Zainal Arifin. Jakarta: Zaman.2014. Kaelani. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Paradigma.2005. Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.1992. Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.1995 Kusdiana, Ading. Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Pertengahan. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2013 Lapidus, Ira M. Sejarah Sosial Ummat Islam. Terj. Ghufron A. Mas’adi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1999. Lewis, Bernard. Apa Yang Salah? Sebab-Sebab Runtuhnya Khilafah dan Kemunduran Umat Islam.Terj. Iwa Hendarsyah. Jakarta: PT. Ina Publikatama.2004. Maryam, Siti (ed.), Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI, 2009. Muhadjir, Noeng. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.1996.
102
Mughni, Syafiq A. Sejarah dan Kebudayaan Islam di Turki. Jakarta: Logos, 1997. An Nabhani, Taqiyuddin. Daulah Islam. Terj. Umar Faruq. Jakarta: HTI Press.2006. Nasution, Harun. Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang. 1975. Pears, Sir Edwin. Life Of Abdul Hamid. London: Constable & Company LTD. 1917. Al-Qashash, Ahmad. Peradaban Islam Vs Peradaban Asing. Terj. Utsman Zahid as-Sidany. Bogor: Pustaka Thariqul Izzah. 2009. Sani, Abdul. Lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.1998. Ash-Shalabi, Ali Muhammad. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Terj. Samson Rahman. Jakarta: Pustaka Al Kautsar.2001. Syaikh Muhammad Sa’id Mursi,Muhammad Ihsan (ed.),.Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Jakarta: Pustaka Al Kautsar. 2007 Toprak, Binnaz. Islam dan Perkembangan Politik di Turki. Terj. Karsidi Diningrat.. Yogyakarta: Tiara Wacana Jogja.1999. Voll, John Obert. Politik Islam Kelangsungan dan Perubahan di Dunia Modern.Terj. Ajat Sudrajat. Yogyakarta: Titian Ilahi Press. 1997. Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada,1955. Zallum, Abdul Qadim. Malapetaka Runtuhnya Khilafah. Terj. Arif B. Iskandar. Bogor: Al Azhar Press. 2011. Zurcher, Erik J. Sejarah Modern Turki. Terj. Karsidi Diningrat.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.2003.
103
B.
ENSIKLOPEDIA DAN KAMUS Ensiklopedia Britannica. Vol XXII. USA : William Betton Publisher. 1965. Fajri, Nurul. “Dunia Islam Bagian Timur”, dalam Taufiq Abdullah (ed.), Ensiklopedi Tematis Dunia Islam. Jilid II Khilafah. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2002. Fanan, Achmad. Kamus Istilah Populer. Jakarta: Mitra Pelajar.2012. Gibb. H. A.R. dan J.H Krames. Shorter Encyclopedia Of Islam. Leiden: E. J Brill. 1974. The
C.
Encylopedia Of Americana, Incorporated.1983.
Vol
I.
Connecticut:
Glorier
MAJALAH Majalah al-Wa’ie No.174 Tahun XV. 1-28 Februari 2015. Majalah al-Wa’ie No.169 Tahun XVI. 1-30 September 2014.
D.
INTERNET “Abdul Hamid”, www.theottoman.org. Diakses pada 08/08/2015. http://historyofislam.com/contents/resistance-and-reform/sultan-abdulhamid-ii/. Diakses pada tanggal 20/08/ 2015. http://mediaumat.com/cermin/5034-115-kebijakan-khalifah-abdul-hamidii-terhadap-utang-luar-negeri.html. Diakses pada tanggal 20/08/2015. http://www.britishmuseum.org/explore/theme/haji/the journey/routes/the o ttoman route/hijaz railway.aspx. Diakses pada tanggal 20/08/2015.
104
http://www.todayszaman.com/features_a-century-old-ottoman-legacy-inchina_199081.html. Diakses pada 21 Agustus 2015. E.
SKRIPSI Sobari “Kebijakan Pemerintahan Sultan Salim I (918-926 H/ 1512-1520 M)”, skripsi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan kalijaga, tidak dipublikasikan, 2009.
Lampiran 1 Peta Kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyah Pada Masa Abdul Hamid II
Diambil dari, http://lostislamichistory.com/the-last-great-caliph-abdulhamid-ii/. Diakses pada Kamis, 20 Agustus 2015, pukul 14.35 WIB.
105
106
Lampiran 2 Gambar Wajah Abdul Hamid II
Diambil dari, http://lostislamichistory.com/the-last-great-caliph-abdulhamid-ii/. Diakses pada Kamis, 20 Agustus 2015, pukul 14.35 WIB.
107
Lampiran 3 Gambar Tughra Abdul Hamid II
Diambil dari, http://lostislamichistory.com/the-last-great-caliph-abdulhamid-ii/. Diakses pada Kamis, 20 Agustus 2015, pukul 14.35 WIB.
108
Lampiran 4 Gambar Peresmian Universitas Hamidiye
Diambil dari http://historyofislam.com/contents/resistance-and-reform/sultanabdul-hamid-ii/. Diakses pada 20 Agustus 2015.
109
Lampiran 5 GambarLingkungan Bangunan Modern Universitas Hamidiye
Diambil dari, http://www.todayszaman.com/features_a-century-old-ottoman-legacy-inchina_199081.html
110
Lampiran 6 Keamanan daulah menjaga Trek Railroad pada tahun 1903
Diambil dari, https://twitter.com/OttomanArchive. Diakses pada 20 Agustus 2015.
111
Lampiran 7 Gambar Rail- Way Hijaz Perjalanan Haji Masa Daulah ‘Utsmaniyah
Diambil dari, http://www.britishmuseum.org/explore/themes/hajj/the_journey/routes/the_o ttoman_route/hijaz_railway.aspx. Diakses pada 20 Agustus 2015.
112
Lampiran 8 Stasiun Kereta Haifa Ottoman di Palestina tahun 1900 M.
Diambil dari, https://twitter.com/OttomanArchive. Diakses pada 20 Agustus 2015.
113
Lampiran 9 Surat Abdul Hamid II kepada Syeikh Abu Syamat (Edisi Bahasa Arab)
Isi surat cerita Abdul Hamid kepada Syeikh Abu Syamat tentang keinginan Yahudi meminta Palestina, akan tetapi sultan menolaknya. Dampak penolakan tersebut membuat sultan harus mengundurkan diri dari jabatan khalifah. Freemasonry telah mampu menggulingkan dari jabatan sultan. Surat itu tetap disimpan oleh Syeikh Abu Syamat dan anak-anaknya. Diambil dari, William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, terj. Mustolah Maufur (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1993), hlm. 22-23.
114
Lampiran 10 Surat Abdul Hamid II kepada Syeikh Abu Syamat (Edisi Bahasa Indonesia)
Isi surat cerita Abdul Hamid kepada Syeikh Abu Syamat tentang keinginan Yahudi meminta Palestina, akan tetapi sultan menolaknya. Dampak penolakan tersebut membuat sultan harus mengundurkan diri dari jabatan khalifah atau Freemasonry telah mampu menggulingkan dari jabatan sultan. Surat itu tetap disimpan oleh Syeikh Abu Syamat dan anak-anaknya. Diambil dari, William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, terj. Mustolah Maufur (Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 1993), hlm. 24-25.
Curriculum Vitae
Nama
: Rizka Kusuma Rahmawati
Program Studi
: Sejarah dan Kebudayaan Islam
Fakultas
: Adab dan Ilmu Budaya
Universitas
: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Tempat,Tanggal Lahir
: Nganjuk, 25 Agustus 1993
Alamat Jogja
: Sapen GK 1/596 Yogyakarta
Alamat Rumah
: Dsn.Gambiran, Ds.Kedungrejo, Kab.Nganjuk, Jawa
Timur
Email
:
[email protected]
No HP
: 089604149129
Blog
: muslimhistorian.blogspot.com
Riwayat Pendidikan Formal : 1. TK Pertiwi Desa Sambirejo 2. SDN 1 Kedungrejo, Nganjuk Tanjunganom 1999-2005 3. MTsN Nglawak ,Kertosono, Nganjuk 20052008 4. MAN Kota Kediri 3, Kediri 2008-2011 5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011-2015 Riwayat Pendidikan Non-Formal :
115
116
1. Santri Asrama Putri MAN Kota Kediri 3, Kediri 2008-2011 Pengalaman Organisasi: 1. Peserta Wisudawati Al Quran Tingkat SD se-Kabupaten Nganjuk 2005 2. Anggota Divisi Majalah Dinding OSIS MTsN Nglawak, Kertosono (20052006) 3. Ketua Divisi Keagamaan OSIS MTsN Nglawak, Kertosono (2006-2007) 4. Anggota PMR MTsN Nglawak, Kertosono (2006-2007) 5. Anggota PRAMUKA MTsN Nglawak, Kertosono (2005-2008) 6. Juara 1 Perlombaan Tim Volly se-Kabupaten Nganjuk Tingkat SMP/Mts, Nganjuk (2006) 7. Anggota Tim Bulutangkis MAN Kota Kediri 3, Kediri (2009-2010) 8. Peserta Olimpiade Kimia se-Kota Kediri Tingkat SMA/MA, Kediri (2011) 9. Bendahara Asrama Putri MAN Kota Kediri 3, Kediri (2010) 10. Ketua Bidang Intelektual BEM J Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (2013-2014) 11. Ketua Perlombaan Turnamen Sejarah se-DIY-JATENG diselenggarakan oleh BEM J SKI, Yogyakarta (2014) 12. Ketua Perlombaan Pidato Bahasa Jawa Tingkat SMA/MA sederajat seDIY-JATENG dalam Pekan Budaya Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. 13. Ketua Pelaksana Sekolah Sejarah dengan Tema “”. Diselenggarakan oleh BEM J Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga. 14. Panitia Diskusi “AKTIF” Muslimah se-DIY.
117
Karya yang diterbitkan: 1. Kontributor Buku Screet Letter For Hijabers diterbitkan oleh Soega Publishing 2. Kontributor Buku Impianku Menjadi Penulis diterbitkan oleh Media Teen Press 3. Kontributor Buku Sahabat Sejati diterbitkan oleh Pena Indhis Prees Seminar dan Forum : 1. Peserta Seminar “Tantangan dan Harapan Masa Depan Indonesia Pasca 2014” diadakan oleh MENSOSPOL Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. 2. Peserta Seminar “Scholarship To Abroad Seminar Discover your Potential to Achieve Greatness of Islam”. Diselenggarakan oleh English Of Sains and Technology Community (ESC). 3. Panitia Bedah Buku “Jalan Baru Intelektual Muslimah (Visi Pembebas Generasi)”. Diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Kampus DIY. 4. Peserta Bedah Buku “Rekayasa Sejarah Islam Daulah Bani Umayyah”. Diselenggarakan oleh Laboratorium Agama Masjid Sunan Kalijaga Yogyakarta.
118
5. Peserta dalam “Kajian Saintis 2 dengan Tema “Cinta: Feel the Sense with Science and Make it True with Islam”. Diselenggarakan oleh FKIST Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga. 6. Peserta Seminar Regional “Bahaya Seks Bebas Merusak Generasi dan Negeri”. Diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. 7. Peserta Seminar Nasional dengan Tema “Revitalisasi Peran Pondok dalam Kemajuan Bangsa”. Diselenggarakan oleh IKRH Yogyakarta. 8. Peserta Sekolah Pemikiran Islam yang diselenggarakan oleh GEMA Pembebasan Komisariat UIN Sunan Kalijaga. 9. Peserta Seminar Nasional dengan Tema “Keadilan Sosial Perspektif Murtadha Muthahhari”. Diselenggarakan oleh BEM Fakultas SOSHUM. UIN Sunan Kalijaga. 10. Panitia Pelatihan Guide dengan Tema “Menciptakan Guide Yang Berkualitas Melalui Pengetahuan Sejarah dan Budaya”. Diselenggarakan oleh BEM J Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Sunan Kalijaga. 11. Peserta Sekolah Politik Kerakyatan KIBAR dengan Tema “Menyikapi Kenaikan Tarif Dasar Listrik Menyongsong Kemandirian Energi Nasional. Diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Hukum. 12. Peserta Seminar Regional dengan Tema “Gender dan Pembangunan Sosial”. Diselenggarakan oleh BEM J PMI. 13. Peserta Seminar “Kebijakan Pendidikan Islam” “Gender dan Pendidikan Islam”. Diselenggarakan oleh Jurnal Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
119
14. Peserta
“Konferensi
Intelektual
Muslimah
Untuk
Bangsa”.
Diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. 15. Peserta Talk Show
dengan Tema “Cordova : Bangkitnya Peradaban
Islam”. Diselenggarakan oleh Jama’ah Muslim Geografi Universitas Gadjah Mada. 16. Peserta Seminar “Seminar Pemikiran Imam Khomeini untuk Peradaban dan Persatuan Dunia Islam”. Diselenggarakan oleh Rausyan Fikr dan Laboratorium Agama UIN Sunan Kalijaga. 17. Peserta Seminar Nasional “Kitab Fiqh Nusantara: Menggali Tradisi Membangun Harmoni”. Diselenggarakan oleh Jurusan Mazhab dan Hukum Fakultas Syari’ah dan Hukum. 18. Perserta Bedah Buku “Perbudakan Seksual Perbandingan antara Fasisme Jepang dan Neofasisme Orde Baru”. Diselenggarakan oleh PKKH Universitas Gadjah Mada. 19. Peserta Bedah Buku “Mengkristenkan Jawa”. Diselenggarakan oleh Mualaf Center Jogjakarta. 20. Peserta
Seminar
Nasional
“Mainstreaming
Islam
Nusantara”.
Diselenggarakan oleh ISAIS. 21. Peserta Dialaog Kebangsaan “Islam Indonesia Islam Bhinneka Atau Tunggal Ika?”. Diselenggarakan oleh Jurusan Filsafat dan Perbandingan Agama UIN Sunan Kalijaga. 22. Peserta “Seminar Pemikiran Islam”. Diselenggarakan oleh MIUMI DIY bekerjasama dengan PKU GONTOR.