STUDI DEPOSIT MONASIT DAN ZIRKON DI DAERAH CERUCUK BELITUNG Bambang Soetopo, Lilik Subiantoro, Dwi Haryanto Pusat Pengembangan Geologi Nuklir – BATAN Kawasan PPTN Pasar Jum’at, Jakarta Selatan
ABSTRAK STUDI DEPOSIT MONASIT DAN ZIRKON DI DAERAH CERUCUK BELITUNG. Secara geologis daerah penelitian terletak dalam sebaran granit dalam satu jalur timah Malaysia, Bangka-Belitung, Karimata yang mengandung mineral monasit. Monasit, adalah salah satu mineral radioaktif yang mengandung U, Th, REE dalam ikatan phospat. Hasil penelitian PPGN-BATAN (1981/1982) menunjukkan bahwa hasil contoh konsentrat pasir yang mengandung monasit mencapai 2,72 % (mineral berat) dengan radioaktivitas 3000 c/s. Analisis petrografi batuan granit mengandung mineral monasit 1-2 % dengan radioaktivitas 200 – 400 c/s. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam hal pengembangan dan penilaian prospek bahan galian monasit. Kegiatan tersebut untuk menunjang PPGN-BATAN dalam program peningkatan kualitas dan kuantitas cadangan bahan galian radioaktif di Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai adalah melokalisir daerah prospek sebaran monasit mengandung uranium, thorium, dan rare earth elements; serta zirkon pada area 100 Km2. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa keberadaan monasit terdapat dalam pasir, lempung sebagai endapan aluvial yang berasal dari batuan granit. Indikasi tersebut tercermin dari hasil pengukuran radioaktivitas soil/aluvial berkisar antara 50 – 375 c/s, pengukuran radioaktivitas mineral berat (MB) berkisar antara 50 – 150 c/s. Kadar Th : 100 – 6.545 ppm dan kadar U : 15 – 639,4 ppm. Luas daerah potensi mineral radioaktif adalah 31.680.000 m2. Kata Kunci : Geologi, Monasit, Belitung ABSTRACT STUDY OF MONAZITE AND ZIRCON IN CERUCUK BELITUNG. Geologically the study area lies in the distribution of granite in a single line Malaysian tin, BangkaBilliton, Karimata containing mineral monazite. Monazite is one of the radioactive minerals containing U, Th, REE in phosphate bonds. The results PPGN-BATAN (1981/1982) shows that the sample containing monazite sand concentrate reached 2.72% (heavy minerals) with a radioactivity of 3000 c/s. Petrographic analysis of granitic rocks contain minerals monazite 1-2% by radioactivity 200-400 c/s. Based on these considerations, it is necessary to further research in the development and assessment of prospects for mineral monazite. Activities to support PPGN-BATAN in quality improvement programs and quantity of radioactive mineral reserves in Indonesia. Objectives to be achieved is to localize the prospect area distribution of
ISBN 978-979-99141-5-6
147
monazite contains uranium, thorium, and rare earth elements; and zircon in the area of 100 km2. The results of field studies showed that the presence of monazite contained in the sand, clay as alluvial deposits derived granitic rocks. Indications are reflected in the results of radioactivity measurements of soil/alluvial ranged between 50-375 c/s, measurement of radioactivity of heavy minerals (MB) ranged between 50-150 c/s. The containing of Th : 100 – 6.545 ppm and U : 15 – 639,4 ppm. The area of potential radioactive minerals is 31,680,000 m2. Key Word : Geology, Monazite, Belitung
dikenali
PENDAHULUAN
konsentrat
pasir
aluvial
mengandung monasit mencapai 14,056% Latar Belakang
dan zirkon 42,741 %, kadar U berkisar
Monasit adalah salah satu sumber
antara 10 – 38 ppm dan kadar Th
energi baru yang mengandung U, Th dan
berkisar antara 80 – 553 ppm [2], namun
tanah jarang yang mempunyai nilai
demikian deposit U, Th dan RE belum
ekonomis tinggi. Keberadaan U, Th dan
diketahui
RE
monasit
pertimbangan tersebut maka perlu tindak
bersama-sama dengan zirkon, terdapat
lanjut penelitian bahan galian radioaktif
sebagai endapan plaser pantai dan
U, Th, RE dan asosiasinya berupa zirkon
sungai yang memiliki kemudahan dalam
di daerah Cerucuk untuk
proses eksplorasi dan penambangan.
daerah prospek sumberdaya mineral
terikat
dalam
mineral
Secara geologis daerah penelitian
secara
radioaktif
dengan
jelas.
Berdasarkan
melokalisir
cara
melakukan
terletak dalam sebaran granit yang
pembuatan model cebakan U, Th dan
berada dalam satu jalur timah Malaysia,
RE
Bangka-Belitung,
yang
pengembangan untuk penilaian prospek
berpotensi ekonomis mengandung U, Th,
monasit yang mengandung U, Th dan
RE serta zirkon
Karimata
dalam
monasit
dan
aplikasi
[1]
. Keberadaan monasit
RE di daerah Cerucuk dengan cara
terindikasi pada batuan granit yang
pengkajian data sekunder dan peninjauan
mengandung 1-2 % monasit dengan
geologi
radioaktivitas rata-rata 250 c/s - 450 c/s
laboratorium.
lapangan
serta
analisis
dan pada endapan aluvium mencapai 75400 c/s. Dengan metode grain counting 148
ISBN 978-979-99141-5-6
Hipotesis deposit monasit di daerah
melokalisir daerah prospek sumberdaya
Belitung berasal dari batuan granit
bahan galian monasit yang mengandung
kelompok Tanjungpandan berumur Pra
U, Th , RE dan bahan galian zirkon
Tersier
pada area 100 Km2.
yang
telah
mengalami
disintegrasi dan lapuk lanjut, keberadaan mineral monasit yang bersifat resisten dengan berat jenis 4,4-5,5 gr/cm3 akan mengalami transportasi bersama mineral
Lokasi Penelitian dan Pencapaian Lokasi Secara administrasi daerah penelitian
berat lain yang kemudian tersedimentasi
termasuk
dalam
Desa
Cerucuk
di lingkungan baru sebagai endapan
Kecamatan Badau Kabupaten Belitung.
plaser aluvial, eluvial dan pantai.
Pencapaian daerah dapat menggunakan mobil atau sepeda motor dalam waktu kurang lebih 20 menit dari kota Tanjung
Tujuan
Pandan (Gambar 1). Studi ini bertujuan memperoleh informasi
geologis,
sebaran
dan
Gambar 1. Peta Lokasi Kerja
ISBN 978-979-99141-5-6
149
PERALATAN DAN TATAKERJA
Pengukuran radioaktivitas lokasi pengamatan, contoh batuan dan
Peralatan
mineral berat
1. GPS
2. 2. SPP 2 NF
Pengambilan contoh batuan dan mineral berat.
3. Palu Geologi 4. Kompas Geologi
3.
Analisis laboratorium
5. Alat Pendulang
Analisis
6. Timbangan
kuantitatif contoh mineral berat
7. Meteran
guna
8. Alat tulis
uranium, thorium, dan REE (rare
kimia
kualitatif
dan
mengetahui kadar unsur
earth elements) dan analisa butiran Tata Kerja
guna
1.
mineral monasit dan zirkon.
Tahap persiapan
Inventarisasi,
konfirmasi
dan
verivikasi data sekunder
Analisis
dan
4.
Evaluasi
mengetahui
data
kandungan
lapangan
dan
laboratorium
evaluasi
data
Evaluasi dan analisis data lapangan
geologi sekunder
maupun
Penentuan daerah target terpilih,
melokalisir daerah Prospek U, Th
sebagai dasar dalam penentuan
dan RE.
laboratorium,
untuk
area penelitian 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan data
Penentuan
lokasi
geografis
menggunakan GPS
Pemetaan sebaran
geologi dan
variasi
1. Geologi Regional meliputi batuan,
stratigrafi, struktur geologi serta inventarisasi galian
sebaran
Geologi
bahan
Secara regional geologi daerah Belitung
tersusun
oleh
Formasi
Kelapa Klampit dan Formasi Tajam yang berumur Permo – Karbon dan diterobos oleh granit berumur Trias – Jura dan adamelit Baginda berumur
150
ISBN 978-979-99141-5-6
Jura
[3]
. Berdasarkan komposisi kimia
dan kasiterit berumur Trias – Jura.
dan magma sumber, intrusi tersebut
Batuan
dapat dikatagorikan sebagai granit
terpatahkan oleh sesar-sesar yang
tipe
relatif sejajar dengan perlapisan serta
ilmenit
dan
adamelit
yang
mengandung mineral monasit, zirkon
tersebut
terlipatkan
dan
saling berpotongan [4] (Gambar 2)
.
Gambar 2. Peta Geologi Regional Daerah Belitung (Sumber: Andriyanto P., Minerals Exploration of Uranium-Monasite, 2010)
antara 5O – 10O dengan elevasi 15
2. Geologi Daerah Penelitian a. Geomorfologi Geomorfologi
– 47 dpal Cerucuk
berupa rawa. Pola aliran sungai
Belitung
yang berkembang berupa pola
dengan
dendritik dengan induk sungai S.
kemiringan sudut lereng berkisar
Cerucuk. Dari indikasi tersebut
Tanjung merupakan
daerah
di beberapa tempat
Pandan dataran
ISBN 978-979-99141-5-6
151
diketahui bahwa intensitas erosi
daerah yang mempunyai stadia
dan
tua (Gambar 3).
sedimentasi
di
daerah
penelitian berkembang
intensif
yang sehingga tercermin sebagai
Daerah cakupan penelitian Sungai Jalan Kota Tanjungpandan Garis Kontur Morfologi lembah dan dataran 0-25 m dpl Morfologi perbukitan berlereng landai 25-50 m dpl Morfologi perbukitan berlereng tajam 50-100 m dpl
Gambar 3. Peta Morfologi daerah Cerucuk dan sekitarnya berdasarkan citra landsat
Formasi
b. Litologi Litologi daerah penelitian terdiri dari
Formasi
Formasi Tajam
Kelapa
Klampit,
dan terobosan
tajam
yang
telah
terkompakan dan terobosan granit yang ditutupi oleh endapan aluvial (Gambar 4)
Granit Formasi Kelapa Klampit Dan
152
ISBN 978-979-99141-5-6
Gambar 4. Peta Geologi Daerah Cerucuk Belitung
Satuan batupasir
hal
Batupasir
proses
menunjukkan
adanya
hidrotermal
akibat
tersebut
terobosan granit, radioaktivitas
setempat-setempat,
berkisar antara 50 – 75 c/s.
Batuan ditemukan
ini
sebagian tertutup oleh endapan
Menurut
aluvial yang berumur Kuarter.
batuan
Batupasir
coklat
disebandingkan dengan Formasi
butir
Tajam yang berumur Permo –
kekuningan,
berwarna bentuk
membulat – membulat tanggung,
peneliti tersebut
terdahulu dapat
Karbon [3]
ukuran pasir halus – pasir sedang, matrik terdiri dari kuarsa, felspar, mineral mafik, kompak. Batuan tersebut
telah
mengalami
metamorfose dan terintrusi oleh granit. Batuan tersebut terdapat urat – urat kuarsa
dengan
ketebalan 2 – 5 cm (Gambar 5) ,
ISBN 978-979-99141-5-6
Gambar 5. Urat – urat kuarsa pada batupasir (Formasi Tajam)
. 153
Satuan Batulempung pasiran
Granit
Batulempung pasiran Batulempung coklat
pasiran,
kekuningan,
lempung.
Batuan
warna ukuran lempung
Granit,
warna
abu-abu
putih,
holokristalin, porpiritik, komposisi kuarsa,
felspar,
k
felspar,
tersebut telah mengalami alterasi
hornblende, biotit, monasit, zirkon,
dan pelapukan berwarna putih
rutil, ilmenit dan magnetit. Batuan
(kaolin) dan coklat kemerahan
granit tersebut telah mengalami
(limonitisasi).
lempung
pelapukan warna coklat kekuningan,
pada umumnya lapuk, lunak,
terdapat pada bagian utara daerah
tersingkap
penelitian
Batu
secara
setempat
dengan
radioaktivitas
dengan ketebalan lebih dari 1 m,
berkisar antara 100 – 250 c/s
radioaktivitas berkisar antara 50
(Gambar 7). Berdasarkan komposisi
– 100 c/s (Gambar 6). Menurut
kimia dan magma sumber, batuan
peneliti terdahulu batuan tersebut
granit
tersebut sebagai batuan
dapat
sumber
dari
disebandingkan
dengan
mineral
radioaktif
Formasi Kelapa Klampit yang
(monasit) yang dapat dikatagorikan
berumur Permo – Karbon [3].
sebagai granit tipe alkali yang terbentuk
pada
fasa
pegmatitik
(pegmatitic stage) pada suhu 550 – 600 0C. Hasil determinasi K Argon terhadap
biotit
dan
hornblende
diketahui bahwa kelompok batuan granit alkali yang terdapat di daerah penelitian mempunyai umur Jura – Kapur Akhir [5]. Gambar 6. Singkapan batulempung pasiran sebagai Formasi Kelapa Klampit
154
ISBN 978-979-99141-5-6
Gambar 7. Singkapan Batuan Granit
Endapan Aluvium Secara umum litologi daerah penelitian didominasi oleh endapan fluvium berupa pasir lepas, batulanau dan batulempung
Batulanau, warna putih kecoklatan, ukuran lempung – pasir halus, bentuk membulat – membulat tanggung, matrik kuarsa, felspar,
ampibol, radiometri berkisar antara 25 – 100 c/s. Batulempung, warna abu-abu hitam, ukuran lempung dengan matrik material karbon. Batuan tersebut terdapat sebagai sisipan dalam batupasir. Struktur yang berkembang berupa
mineral mafik, material karbon, radioaktivitas berkisar antara 50 – 100 c/s. Struktur sedimen yang berkembang sebagai struktur
struktur laminasi, silang siur (Gambar 8). Dari sifat fisik batuan yang belum terkompakkan (mudah diremas) menunjukkan bahwa
laminasi dan mata burung Batupasir berukuran pasir halus hingga pasir kasar ukuran 0,5 – 2 mm, pada umumnya berwarna putih,
batuan tersebut berumur Kuarter. Sedimen aluvial tersebut menumpang secara tidak selaras di atas Formasi Kelapa Klampit dan
bentuk butir bervariasi membulat baik – membulat, butiran material tersusun oleh mineral-mineral kuarsa, felspar, monasit, zirkon,
Formasi Tajam Kuarter.
yang
berumur
kasiterit, ilmenit, rutil, ilmenit dan ISBN 978-979-99141-5-6
155
2NF. Hasil pengukuran radioaktivitas endapan aluvial dan soil berkisar antara c/s
dengan
nilai
radioaktivitas latar berkisar antara 25 – 150 c/s . Pengukuran
radioaktivitas
pada
batuan granit berkisar antara 100 – 250 c/s dan pengukuran radioaktivitas pasir sebagai endapan aluvial berkisar antara 50 – 100 c/s . Pengukuran Gambar 8. Batupasir dengan sisipan batulempung dengan struktur laminasi
lokasi
pengambilan
a. Pengukuran radioaktivitas Pengukuran
ditentukan dengan menggunakan GPS dengan daerah seluas 100 km2 pada 112 (Gambar
9),
meliputi
pengukuran radioaktivitas soil, aluvial, batuan
dan
Pengukuran
contoh
mineral
radioaktivitas
berat
nilai
radioaktivitas
latar
berkisar antara 25 – 150 c/s pada beberapa titik lokasi ditemukan nilai
radioaktivitas
dilakukan pada lokasi yang sudah
lokasi
mineral
(MB) berkisar antara 50 – 150 c/s dengan
2. Identifikasi Bahan Galian Monasit
radioaktivitas
berat. tersebut
radioaktivitas tinggi berkisar antara 250
–
1.000
pengukuran
c/s.
Dari
radioaktivitas
hasil lokasi
pengambilan contoh kemudian dibuat peta kesamaan radioaktivitas, hal ini menunjukkan pola sebaran mineral radioaktif berarah barat laut – tenggara (Gambar 10).
menggunakan detektor gamma SPP-
156
ISBN 978-979-99141-5-6
Gambar 9. Lokasi pengukuran radioaktivitas dan pengambilan contoh mineral berat.
Gambar 10. Peta Isoradioaktivitas lokasi pengambilan contoh mineral berat
b. Mineralogi Analisis granulometri dilakukan
masing mesh yang sudah diketahui berat konsentratnya
menunjukkan bahwa
dengan cara analisis butir dengan
secara
menggunakan mikroskop pada 6 contoh
banyak terdapat dalam mesh yang kasar
konsentrat mineral berat dengan berat
(+ 60 mesh) yaitu berkisar antara 1,383
contoh berkisar antara 1,1929 – 28,7555
– 14,269 %, sedang mesh yang paling
gram.
halus (–80 mesh) berkisar antara 0,975
Dari analisa butir pada masing-
ISBN 978-979-99141-5-6
mayoritas
mineral
monasit
157
– 9,110 %. Secara keseluruhan pada
lebih tinggi dibandingkan kadar U.
seluruh mesh – 80 s/d + 60 mesh
Untuk kadar Th berkisar antara 212 –
menunjukkan bahwa berat rata-rata
7.470 ppm dengan nilai rata-rata kadar
mineral
gram.
1.434,854 ppm Th, sedang kadar U
mineral monasit berkisar
berkisar antara 8,2 – 698,40 ppm U
antara 6,638 – 28,733 % dan zirkon
dengan nilai kadar rata-rata 179,386
berkisar antara 8,064 – 39,34 % dari
ppm U (Tabel 1). Dari nilai kadar
berat rata- rata 18,9208 gram mineral
tersebut kemudian dilakukan pembuatan
berat (MB).
peta kesamaan kadar dari setiap analisis
berat
Keberadaan
18,9208
kimia U, Th dan RE pada 87 contoh. Dari analisis peta kesamaan kadar U, Th
c. Geokimia Untuk mengetahui pola sebaran
dan RE menunjukkan pola sebaran yang
mineral radioaktif (monasit) yang terdiri
sama berarah baratlaut – tenggara
dari U dan Th, maka dilakukan analisis
(Gambar 11, 12 dan 13). Hal ini
kimia
menunjukkan bahwa sebaran mineral
dengan
menggunakan
alat
spektrofotometer dan gravimeter pada
radioaktif
87 contoh mineral berat. Hasil analisis
dalam sedimen aluvial pasir berarah
pada
barat laut – tenggara mengikuti pola
mineral
berat
tersebut
menunjukkan bahwa kadar Th relatif
(monasit)
yang
terdapat
lembah sungai utama.
Gambar 11. Sebaran kadar U Daerah Cerucuk Belitung
158
ISBN 978-979-99141-5-6
Gambar 12. Sebaran kadar Th daerah Cerucuk Belitung
Gambar 13. Peta Sebaran Kadar RE Daerah Cerucuk Belitung
3. Potensi Sumberdaya Mineral
Batuan granit tersebut merupakan granit felsic mengandung kasiterit
Radioaktif (Monasit) a. Batuan sumber dan perangkap
(timah) dan mineral ikutannya berupa monasit, zirkon dan ilmenit
Batuan radioaktif
di
sumber
mineral
daerah
penelitian
secara geologi berupa granit yang berumur Jura – Kapur Akhir.
ISBN 978-979-99141-5-6
sebagai
hasil
dari
proses
hidrothermal atau pneumatolitic quarts injection tersebut
[5]
telah
. Batuan granit mengalami 159
disintegrasi,
transportasi
dan
untuk mendeliniasi area potensial
sedimentasi secara intensif selama
mengandung
Kuarter. Akibat proses disintegrasi,
adalah dengan mempertimbangkan
transportasi
beberapa parameter, yaitu hasil
dan
menyebabkan
sedimentasi
terperangkapnya
mineral
monasit,
zirkon
mineral
asosiasinya.
dan
Mineral-
mineral tersebut berasal dari batuan granit yang diendapkan sebagai endapan aluvial atau plaser yang
pengukuran analisis
mineral
radioaktif
radioaktivitas,
butiran
hasil
mineral
berat
(granulometri) dan hasil analisis kadar U, Th dan RE. c. Korelasi Mineral monasit dengan mineral ikutan (kasiterit
terbentuk jaman Kuarter. Penelitian dilakukan
di
daerah
endapan
aluvial atau plaser yang dicirikan oleh butiran halus–kasar dengan
Dari
hasil
granulometri
b. Sebaran Sedimen Mengandung
Sebaran mineral radioaktif di daerah Cerucuk Badau Belitung sangat dipengaruhi oleh faktor batuan sumber, sedimen kuarter material
lepas
hasil
proses transportasi,
sedimentasi,
lingkungan
pengendapan dan jarak dengan batuan sumber yang mengandung radioaktif
(granit).
dengan
kondisi
Berkaitan keberadaannya 160
mineral
monasit
berkisar antara 6,638 – 28,733 %, zirkon berkisar antara 8,064 –
Mineral Radioaktif
mineral
daerah
penelitian yang diwakili 10 contoh
keberadaan
pelapukan,
pada
mineral berat menunjukkan bahwa
material lepas.
berupa
analisis
tersebut
maka
39,34 % dan kasiterit 9,276 74,129 % dari
berat rata- rata
18,9208 gram mineral berat (MB). Berdasarkan menunjukkan
data
bahwa
korelasi kehadiran
monasit cenderung bersama-sama dengan
kasiterit.
Kondisi
ini
mempunyai arti bahwa daerah yang dikenali berkadar kasiterit tinggi memungkinkan terdapat mineral monasit tinggi.
dalam
jumlah
Hubungan
relatif
proporsional
ISBN 978-979-99141-5-6
monasit–kasiterit disebabkan oleh
tersebut,
areal
berat jenis kasiterit dan monasit
mineral
radioaktif
relatif sama.
dengan mempertimbangkan :
d. Area Potensial Sebaran Mineral
potensi
sebaran
ditentukan
1. Zona sebaran radioaktivitas 2. Zona sebaran kadar U dan
radioaktif
3. Zona sebaran kandungan Th Pada
pembahasan
sebelumnya telah dikenali bahwa kehadiran
monasit
bersama-sama
dengan
cenderung kasiterit
dengan nilai radioaktivitas yang relatif
tinggi.
Berdasarkan
hal
Berdasarkan diketahui
bahwa
hal di
tersebut daerah
penelitian merupakan daerah yang prospek
dengan
area potensial
seluas 31.680.000 m2 (Gambar 14).
Gambar 14. Peta Area Potensial Kadar U, Th dan RE Daerah Cerucuk Badau Belitung
lereng 50 – 100 yang tersusun satuan
IV. KESIMPULAN 1. Morfologi
daerah
Penelitian
merupakan dataran dengan sudut ISBN 978-979-99141-5-6
batupasir (Formasi Tajam) berumur Permo - Karbon, satuan batulempung 161
pasiran (Formasi Kelapa Klampit)
Rusa
berumur Permo Karbon, terobosan
Propinsi
granit tipe alkalin sumber monasit
Eksplorium,
Buletin
berumur Jura – Kapur Atas dan
Pengembangan
Geologi
endapan
Volume XXXII, No 155, Mei 2011.
aluvium
mengandung
monasit berumur Kuarter. 2. Keberadaan (monasit)
mineral terindikasi
pengukuran
Tanjung
Pandan
Bangka
Belitung Belitung”, Pusat Nuklir,
3. BAHARUDDIN & SIDARTO, “Peta radioaktif oleh
radioaktivitas
Geologi Lembar Belitung, Sumatra ,
nilai
Skala 1 : 250.000”, Pusat Penelitian
relatif
Pengembangan Geologi, Bandung,
tinggi 40 – 400 c/s, radioaktivitas mineral berat berkisar 250 – 1.000
1995. 4. ANDRYANTO PUTRA, Geologi
c/s dan kadar Th (100 – 6.545 ppm)
dan Eksplorasi Mineral Radioaktif
lebih tinggi dibandingkan kadar U
Formasi Skarn dan Stilpnomelane
(15 – 639,4 ppm) terdapat dalam
Biotit Chlorite, Belitung Timur”,
monasit.
Laporan
3. Daerah Prospek sumberdaya monasit
Geologi,
Minerals
Exploration of Uranium – Monasite,
dan zirkon seluas 31.680.000 m2
2010 5. SUBIANTORO, L., SOETOPO, B.
DAFTAR PUSTAKA 1. TJIA
H.D.,
& HARYANTO, D., “Kajian Awal ”Workshop
Prospek
on
Bahan
Quartenery Sea – Level Changes and
Mengandung
Related Geological Processes In
Asosiasinya
Relation
Ketapang
To
Secondary
Tin
U di
Galian
Monasit
dan
Elemen
Semelangan
Kalimantan
Barat”, Pusat
Deposits”, Unit Penambangan Timah
Eksplorium,
Buletin
Bangka, Bangka, 1989
Pengembangan
Geologi
Volume XXXII, No 155, Mei 2011.
2. SOETOPO, B., SUBIANTORO, L., NGADENIN
Nuklir,
&
MADYANINGARUN, N., “Studi
.
Prospek Monasit di Daerah Tumbang 162
ISBN 978-979-99141-5-6
ISBN 978-979-99141-5-6
163