JURNAL TEKNIK ELEKTRO FTI - ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
1
STUDI APLIKASI PEMBATAS ARUS (CURRENT LIMITER) PADA SISTEM PENGAMAN DI PT. PINDO DELI Rizki Putra R. , Margo Pujiantara, Rony Seto Wibowo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected] Abstrak - Dengan bertambahnya kebutuhan akan kapasitas tenaga listrik pada PT Pindo Deli sehingga dilakukan penambahan daya listrik. Penambahan daya tersebut yaitu dengan cara interkoneksi antara PT Pindo Deli dengan PT DSS, sehingga kapasitas arus hubung singkat maksimum 3 fasa yang terjadi pada switchgear PT Pindo Deli juga bertambah. Bila switchgear tidak mampu untuk menahan arus hubung singkat maksimum 3 fasa maka switchgear dapat terbakar dan merusak sistem kelistrikan. Untuk perlindungan dari arus hubung singkat maksimum tersebut maka digunakan Current Limiter (Is Limiter). Is Limiter ini dipasang pada saluran interkoneksi antara PT Pindo Deli dengan PT DSS. Dari hasil simulasi terlihat bahwa hanya pada Bus 1 yang tidak mampu menahan arus hubung singkat maksimum 3 fasa. Dimana nilai maksimum Bus 1 adalah 43.88kA, sedangkan arus hubung singkat maksimum 3 fasa yang masuk pada Bus 1 adalah 50.492kA. Untuk setting Is Limiter yakni menggunakan metode grafik dari hasil simulasi IEC Transient 61363 pada ETAP 7, sehingga bisa disetting arus kontribusi pada Bus 1. Dari hasil simulasi maka setting Is Limiter dilakukan pada rating 13kA peak arus kontribusi dari PT DSS. Sehingga arus maksimum 3 fasa tidak akan terjadi pada Bus 1 karena arus dari PT DSS terputus. Setelah penentuan setting Is Limiter maka dilakukan koordinasi proteksi setelah Is Limiter trip. Koordinasi rele arus lebih ini dilakukan pada saluran bus 1. Hasil dari power plot tersebut adalah typikal dari seluruh beban pada PT Pindo Deli. Kata kunci : Arus Hubung Singkat 3 fasa, Current Limiter, Rele Arus Lebih.
I.
PENDAHULUAN
Dengan Pertambahan kapasitas dari system tenaga listrik pada PT Pindo Deli karena kebutuhan akan permintaan tenaga listrik. Maka arus hubung singkat juga semakin bertambah pula. Hal dapat menyebabkan masalah yaitu arus melebihi rating dari Busbar yang telah terpasang. Is limiter dapat menjadi solusi yang tepat sebagai teknik untuk melawan penambahan arus hubung singkat. Dengan keunggulan dari Is limiter, arus hubung singkat dapat diatasi menggunakan Is limiter. Cara kerjanya yaitu bila terjadi arus hubung singkat yang sangat besar maka bus yang dipasang Is limiter akan trip sebelum arus hubung singkat menuju ke titik gangguan. Selain itu pemasangannya sangat efisien karena hanya di pasang pada bus yang akan diamankan. Sehingga tidak perlu mengganti bus dengan ukuran yang lebih besar ataupun mengganti system kabel pada jaringan listrik.
II. GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN CURRENT LIMITER A.
Gangguan hubung singkat Pada saluran distribusi tenaga listrik pasti dapat mengalami gangguan hubung singkat. Gangguan ini disebabkan terhubungnya saluran fasa dengan fasa yang lain dan atau terhubungnya fasa dengan ground. Ganggauan ini akan menarik arus yang sangat besar. Bila terjadi dalam waktu yang lama maka akan terjadi kerusakan pada sistem tenaga listrik yang bisa berakibat fatal. Oleh karena itu diperlukan studi agar hubung singkat ini dapat teratasi dengan baik. B.
Jenis gangguan hubung singkat pada Sistem Tenaga Listrik Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik. Gangguan hubung singkat ini sendiri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu : Gangguan hubung singkat simetri Gangguan yang termasuk dalam hubung singkat simetri yaitu gangguan hubung singkat 3 fasa. Gangguan hubung singkat tak simetri (asimetri). Gangguan ini akan mengakibatkan arus lebih pada fasa yang terganggu dan juga akan dapat mengakibatkan kenaikan tegangan pada fasa yang tidak terganggu. Hampir semua gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan tidak simetri. Berikut adalah persamaan dan gambar dari gangguan pada sistem yaitu : a. Tiga fasa Rumus gangguan hubung singkat 3 fasa : V Ihs N 3 Z 1 ..................................................(1) VN adalah tegangan phasa to netral b. Dua fasa Rumus gangguan hubung singkat 2 fasa :
Ihs2
3 VN Z1 Z 2
.........................................(2) VN adalah tegangan phasa to netral
JURNAL TEKNIK ELEKTRO FTI - ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
C. Akibat gangguan hubung singkat Akibat-akibat yang ditimbulkan dengan adanya gangguan hubung singkat tersebut antara lain: Rusaknya peralatan listrik yang berada dekat dengan gangguan yang disebabkan arus-arus yang besar, arus tak seimbang maupun tegangan-tegangan rendah. Berkurangnya stabilitas daya sistem tersebut. Terhentinya kontinuitas pelayanan listrik kepada konsumen . D.
Current Limiter (Is Limiter) Currrent limiter di industri biasa disebut dengan nama Is Limiter. Is Limiter diciptakan karena kebutuhan akan energi listrik dengan penambahan transformator dan generator pada bus yang telah terpasang. Is Limiter bekerja antara ¼ cycle hingga ½ cycle ketka terjadi arus peak saat terjadi arus hubung singkat. E.
Tujuan penggunaan Is Limiter Mereduksi biaya pembuatan bus baru. Mengatasi masalah arus hubung singkat pada switchgear baru dan switchgear yang lama. Puncak arus hubung singkat tidak akan pernah terjadi. Arus hubung singkat akan terputus pada saat kenaikan pertama.
2 Main konduktor membawa arus normal sampai terjadinya kegagalan. setelah menerima sinyal trigger dari sirkuit elektronik, maka chemical charge menyala pada main konduktor dan membuka main konduktor. Terjadi busur api yang dihasilkan dari tekanan ketika main konduktor terbuka pada saat terjadi hubung singkat mengalir pada parallel main konduktor yaitu pada current limiting fuse. Fuse Pembatas Arus (Current Limiting Fuse) Fuse pembatas arus terletak parallel dengan main konduktor dan membawa sebagian kecil arus nominal yang mengalir. Selama terjadi arus hubung singkat, fuse membawa sebagian kecil arus dari total arus hubung singkat sampai main konduktor terputus. Saat itu, arus hubung singkat mengalir dari main konduktor menuju fuse pembatas arus. Fuse pembatas arus tersebut akan dialiri total arus hubung singkat selama main konduktor meleleh. Pada saat itu fuse pembatas arus terbuka dan busur api terjadi. Arus hubung singkat maksimum terjadi ketika 1/4 sampai 1/2 cycles pada symmetrical atau asymetrical. Desain dari Is Limiter adalah sebagai berikut :
F.
Blok diagram Current Limiter (Is Limiter) [2] Sebelum mengenal komponen2 dari Is Limiter, gambar 1 dan gambar 2 adalah blok diagram dan semua komponen yang terdapat pada bagian Is Limiter.
Gambar 2. Penampang Is Limiter Keterangan : 1. Base plate 2. Insulator 3. Pole head 4. Fuse 5. Teleskopic contact 6. Pulse Transformer
7. 8. 9. 10. 11. 12.
Fuse Indikator Insulating Tube Bursting bridge Charge Main conductor Fuse element
G. Rele Arus Lebih (Over Current Relay) Gambar 1. Blok diagram dari Is Limiter Berikut adalah bagian-bagian dari Current Limiter (Is Limiter) : Sensor arus (Current Transformer) sensor arus berfungsi untuk mensensing arus lebih dan membawa pada sirkuit elektronik. sensor arus ini berbentuk seperti current transformer. Sirkuit elektronik sirkuit elektronik adalah otak dari pengontrolan current limiting fuse. Sirkuit elektronik berfungsi untuk menerima sinyal arus dari sensor arus, membandingkan magnitude dari arus lebih dengan laju kenaikan arus terhadap setting yang telah ditentukan dan mengirim sinyal trigger untuk menyalakan bahan kimia ketika conduktor terbakar karena terlewati arus yang besar. Main Konduktor
Rele arus lebih merupakan suatu jenis rele yang bekerja berdasarkan besarnya arus masukan, dan apabila besarnya arus masukan melebihi suatu harga tertentu yang dapat diatur (Ipp) maka rele arus lebih bekerja. Dimana Ipp merupakan arus kerja yang dinyatakan menurut gulungan sekunder dari trafo arus (CT). Bila suatu gangguan terjadi didalam daerah perlindungan rele, besarnya arus gangguan If yang juga dinyatakan terhadap gulungan sekunder CT juga. Rele akan bekerja apabila memenuhi keadaan sebagai berikut: (trip) If> Ipp rele bekerja (blok) If< Ipp tidak bekerja H. Setting Rele Arus Lebih Untuk Gangguan Fasa Setting rele arus lebih tidak boleh bekerja pada saat beban maksimum. Arus setting harus lebih besar dari arus beban maksimum. Batas penyetelan antara nominal 1,05 – 1,3 Iset. Mengacu pada standart tersebut, pada tugas akhir
JURNAL TEKNIK ELEKTRO FTI - ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 ini lebih amannya menggunakan konstanta 1,05 Isett. Jadi untuk setting dapat dilihat sebagai berikut: Iset≥ 1,05 x Inominal .........................................(3) I ........................................................(4) tap = set rasio_ct Pada penyetelan rele arus lebih juga harus memperhatikan batas maksimum setting, untuk alasan keamanan dan back up hingga ke sisi muara estimasi setting ditetapkan[10]:
B.
Data Beban di PT Pindo Deli Beban-beban di PT. Pindo Deli dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan jumlah substation yakni PM6, PM7 dan PM1-5. Tabel 3.1 memperlihatkan kebutuhan daya masing-masing kelompok beban. Tabel 1. Kelompok dan kebutuhan daya beban di PT. Pindo Deli. Transformer
I set 0.8Isc LL...................................................(5)
TR‐1 (31.25MVA)
Isc LL adalah arus hubung singkat 2 phasa dengan pembangkitan minimum yang terjadi diujung saluran seksi berikutnya. Besar arus ini diperoleh dari arus hubung singkat 3 phasa pada pembangkitan minimum dikalikan 0,866. Mengacu pada konsep diatas persyaratan setelan arus dapat dirumuskan sebagai berikut : 1,05IFLA < Is < 0,8 Iscmin………………........….....(6) Untuk operasi yang selektif, apabila terdapat beberapa rele arus lebih pada suatu jaringan radial. Maka rele pada ujung yang terjauh dari sumber harus disetel untuk dapat bekerja pada waktu yang sesingkat mungkin. Untuk jenis rele arus yang lebih karakteristik inverse, setting waktunya ditentukan pada saat arus gangguan maksimum.
Substation
Power (kW)
6.1 3000 (Stock 6 (3.3kV))
1341
6.1 6000 (Stock 6)
2683
6.2 Kiri ( OMC 2)
2466
6.2 Kanan (PM 6)
3014
6.3 (Color Kitchen & Kompressor
914
PM 3/4 and OMC‐1
3104
SUB TOTAL
TR‐2 (31.25MVA)
13522
7.1 (Stock 7)
3346
7.2 (PM 7)
3544
7.3 (Finishing 6/7)
1768
Denking
1738
CaC03 1,2, and 3
3048
Tower Tank & Mess
1110
SUB TOTAL
TR‐3 (15MVA)
III. SISTEM KELISTRIKAN PT PINDO DELI Sistem Jaringan Tenaga Listrik di PT Pindo Deli Sistem Distribusi pada PT Pindo Deli adalah sistem radial. Awalnya PT Pindo Deli mempunyai daya sebesar 70kV yang berasal dari PLN. Kemudian sistem kelistrikan PT Pindo Deli diperbesar dengan tambahan daya dari PT DSS sebesar 30 MW dan 5 MW. Pengintegrasian tersebut mengakibatkan arus hubung singkat bertambah di setiap switchgearnya. Arus hubung singkat tertinggi pada sistem diperoleh pada saat pembangkitan maksimum. Sesuai dengan pola operasinya, sistem integrasi di plant PT. DSS dan PT. Pindo Deli, arus hubung singkat paling tinggi diperoleh ketika dua STG dan satu transformator 31.25 MVA terhubung ke jaringan 20-kV yaitu pada bus 1.
3
14554
Stock 3/4
1434
PM 1/2
1663
PM 5
2651
Water Supply (FWT Gerowong)
209
A.
SUB TOTAL
5957
Total
34032
C.
Data Switchgear/bus di PT Pindo Deli Tabel 2 adalah kemampuan switchgear utama menahan arus hubung singkat. Kemampuan sesaat switchgear menahan arus hubung singkat atau disebut Short-time Withstand dinyatakan arus simetri 1 detik (kAsymmetrical). Nilai arus tersebut digunakan untuk menghitung kemampuan switchgear menahan amplitudo maksimum atau peak arus hubung singkat (Bracing Crest). Spesifikasi arus puncak dari switchgear berdasar standar IEC adalah menggunakan faktor pengali sebesar 2.5 kali dari Shor-time Withstand. Tabel 2. Data kemampuan hubung singkat switchgear Eksisting
Gambar 3. Konfigurasi jaringan pada pembangkitan maksimum.
Switchgear/Bus
Voltage (KV)
kA-1s, Asymetrical rms (kA)
Making /Bracing peak(kA)
BUS 1
20
26
43.88
BUS 2
20
26
43.88
BUS 3
20
26
43.88
BUS 4
20
26
43.88
DSS MAIN
20
40
67.5
JURNAL TEKNIK ELEKTRO FTI - ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
IV. HASIL SIMULASI DAN ANALISA
4
60.000
A.
50.492 kA
50.000
43.88kA
40.000
Isc Peak (kA)
Pada Pembangkitan Maksmimum Pembangkitan maksimum adalah ketika STG 30 MW interkoneksi dengan STG 5MW dan PLN 70 kV. Interkoneksi ini adalah sistem utama pada PT Pindo Deli.
27.114 kA
30.000 20.000
19.073 kA
10.000
4.305 kA
0.000 ‐10.000 0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
‐20.000
Waktu (s) Gambar 5. Bentuk gelombang arus kontribusi pada bus 1 B.
Setting Is Limiter 60.000
50.492 kA
50.000
43.88kA
40.000
Isc Peak (kA)
33.534 kA
30.000
27.114 kA
20.000 10.000
Gambar 4. Single Line Diagram interkoneksi maksimum dari PT Pindo Deli Tabel 3. Data arus hubung singkat 3 fasa pada masingmasing bus PT Pindo Deli dan PT DSS ID
I kont. 1 from PLN (kA))
I kont. 2 from STG 30MW(k A)
I kont 3 from STG 5MW (kA)
I sc Maks ½ cycle symetri (kA)
I maks Asymetri Peak (kA)
BUS 1
10.03
9.23
-
21.7
50.492
BUS 2
-
16.14
1.12
19.5
42.536
BUS 3
-
18.38
0.927
19.5
42.536
BUS 4 BUS DSS
-
17.85
-
19.0
41.089
11.44
4.52
3.3
21.2
48.744
13 kA
0.000 ‐10.000 0.000
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
‐20.000
Waktu (s) Gambar 6. Bentuk gelombang arus kontribusi pada bus 1 setelah dipotong oleh Is Limiter Terdapat beberapa sensor atau inputan agar Is Limiter dapat bekerja seefisien mungkin. Sensor tersebut yaitu : 1. Sumber Tegangan 2. Arah arus 3. Nilai arus yang terjadi. Dari sensor tersebut adalah sebagai indikator pada sirkuit elektronik pada Is Limiter.
Berdasarkan data tabel di atas untuk kondisi 1, hanya bus 1 yang mengalami arus bracing peak ½ cycle melebihi dari rating switchgearnya yaitu 43.88kA. Sedangkan arus puncak yang mengalir pada switchgear sebesar 50.492 kA. Tabel 4 adalah arus kontribusi pada bus 1. Gambar 7. Logic sensor setting Is Limiter-1
Tabel 4. Arus Kontribusi pada bus 1 ketika terjadi hubung singkat 3 fasa Isc Symetri rms (kA)
Isc Asymetri peak (kA)
PLN
10.03
27.114
STG 30MW
9.23
19.073
Beban
2.386
Arus Kontribusi
Total arus hubung singkat
21.64
Tabel 5. Tabel kebenaran operasi Is Limiter-1 Sensor Sumber Tegangan
Sensor Arah Arus
Setting Is Bus 2,3,4,DS Limiter Fault
Is Limiter
Status
1
0
Normal
1
0
Normal
0
0
0
Normal
1
0
1
1
Trip
0
0
1
1
0
Normal
1
1
0
1
1
Trip
1
0
1
1
0
Normal
PLN
STG 30
STG 5 MW
Bus 1 Fault
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
4.305
1
0
1
1
50.492
1
1
0
1
1
1
1
1
1
JURNAL TEKNIK ELEKTRO FTI - ITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
C.
Koordinasi Is limiter-1 dan Rele Pada Bus 1 hingga STG 30MW
5
1950
13 Tap = 150 Dipilih Tap =13 ; Delay = 0.01 s Rele MGCB11
Jenis Rele MCB11 : Mitsubishi C0C1-20-M1 Curve : Very Invers Isc max 30 cycle bus main F 6.2 Kanan : 12640 A Isc min 30 cycle bus F 6.2 kanan (pemb min): 2900 A CT : 400/5 A I Full Load Amper : 106.1 kA
Gambar 8. Single Line Diagram koordinasi rele pada bus 1 PT Pindo Deli Is Limiter-1 Jenis Is Limiter Curve Setting : Setting arus peak
: G&W : Definite time
:13 kA 13000 = 5.2 kA Setting arus rms : 2 .5 Setting Is Limiter yakni pada 5.2 kA rms. Karena pada hasil simulasi yang terbaca untuk arus kontribusi pada bus 1 adalah 9.23kA rms. Jadi dengan pemasangan setting tersebut maka arus kontribusi dari bus DSS Main dapat terpatong sebelum 9.23 kA rms. Time setting : 5-10ms Rele SGCBA11 Jenis Rele SGCBA11 : Mitsubishi C0C1-20-M1 Curve : Very Invers Isc max ½ cycle bus main F 6.2 Kanan : 18100 A Isc min 30 cycle bus main F 6.2 Kanan : 11460 A Isc min 4 cycle bus main F 6.2 Kanan (pemb.min) : 5310 A CT : 150/5 A , nCT = 0.6 3000 I Full Load Trafo C8 : 3 *20 = 86.6 kA Setting arus ( I> ) Ipp 0,8 x Isc min 4 cycle 1,05 x FLA Ipp 0,8 x 5310 A 1,05 x 86.6 Ipp 4248 A 90.93 A Dipilih I Lowset = 91 A I Lowset 91 In = In = 0.6 In Tap = CT 150 Instantenous : der trafo x0.4 Iscmax4cyclesekun Ihset 0.8 Isc LL 30 cycle 20 55780 x 0.4 Ihset 0.8 x 11460 20
1116 I h set 9168 Dipilih I hset = 1950 A
Setting arus ( I> ) Lowset : Ipp 0,8 x Isc LL 30 cycle 1,05 x FLA Ipp 0,8 x 2900 1,05 x 106.1 Ipp 2320 111.4 A Dipilih I Lowset = 200 A I Lowset 200 In = In = 0.5In Tap = CT 400 Dipilih tap = 0.5 In Setting Waktu ( Time Dial ) Waktu operasi =td =0,1+ t = 0,1 +0.2 = 0,3 s td
= 13.5 T X I 10 1 I Set
T = time setting = time dial 3 1140 3 I scmax traf o = = 17.1
I lowset
0,3
200
=
T 13.5 X 17.1 1 10
T = 3.57 Time dial set 3.57 → Setting Td dipilih : 4 Time Setting = 0.3 s Rele OTIE 1 Jenis Rele OTIE 1 : ALSTOM P123 Curve : Very Invers (IEC) Isc max 30 cycle bus1 : 12640 A Isc min 30 cycle bus1 (pemb max) : 11460 A Isc min 30 cycle bus1 (pemb min) : 2900 A CT : 600/5 A I Full Load OTIE 1 : 311.2 kA I kontribusi min 30 cycle : 7.5 kA Setting arus ( I> ) Lowset : Ipp 0,8 x Isc LL 30 cycle 1,05 x FLA 1,05 x 311.2 Ipp 0,8 x 2900 Ipp 2320 326.76 A Dipilih I Lowset = 468 A I Lowset 468 In = In = 0.78 In Tap = CT 600 Dipilih tap = 0.78 In Highset :
JU URNAL TEK KNIK ELEKT TRO FTI - ITS S Vol. 1, No. 1, 1 (2013) 1-6 I set 0,8 x Isc kontribusi k minn 30 cycle k I set 0,8 x 7.5 kA I set 6 kA Dipiliih I Highset = 3 kA 3000 I Higheet Tap = In = In = 5 In 600 CT Dipiliih tap = 5 Time setting = 0.6 s Rele GCB 1 B1 : SP PAJ 140C Jenis Rele GCB C Curve : Very Invers C CT : 12200/5 A I kontribusi maax 30 cycle (fr from PLN) : 9190 kA I kontribusi miin 30 cycle (frrom PLN) : 79950 kA F FLA Trafo ( siisi sekunder) : 902 A S Setting arus ( I> I ) L Lowset : Ipp 0.8 x I kontrribusi min 30ccycle 1,05 x FLA Ipp 0.8 x 7950 1,05 x 902 Ipp 6360 A 947.1 A wset = 960 A Dipilih I Low I Lowset L 960 9 Tap = In = In = 0.8Inn 12200 CT Dipilih tap = 0.8 In Highset : H I set 0,8 x Isc min 30 cycle I set 0,8 x 7950 A I set 63660 A Dipilih I Higghset = 4800 A I Highet H 48800 Tap = In = In = 4 In 12200 C CT Dipilih tap = 4 In Time settingg = 0.7 s S Setelah dilakuukan perhitunggan maka denngan menggunnakan software poweer plot dapat digambar kurrva dari koorddinasi reele tersebut.
6
V. KESIM MPULAN C Limiiter Berdasarkann hasil studi dan analisa Current padaa sistem penggaman pada PT Pindo Deeli, maka dappat diam mbil beberapaa kesimpulan ssebagai beriku ut : 1. Arus Hubuung singkat 3 fasa yang g melebihi dari d kapasitas ekksisting switchhgear hanya terjadi t pada bus b 1, yakni diattas 43.88kA. 2. Is Limiter akan bekerjaa bila terjad di arus hubuung singkat di buus 1 dan semuua sumber tegaangan masuk.. 3. Ketika daalam kondisi normal dan denggan pembangkitaan maksimum m pemasangaan Is Limiterr-1 pada OTIE 1 diset padda arus peak sebesar 13kkA, sedangkan Is Limiter yaang dipasang g pada OTIE E 3 tidak diset karena switcchgear bus 2 masih mam mpu menahan aruus hubung sinngkat maksimu um yang terjaddi. 4. Ketika terjaadi arus hubunng singkat 3 fasa pada buss 1 maka Is Limiter akan trrip dengan kecepatan k wakktu 0.006 sekoon dan arus mengalami kenaikan saaat mencapai 333.534 kA VI. DAFTAR PU USTAKA Kim,“ Study on Applicatiion [1] J-S Kim, S-H Lim, J-C K S f Method Of Superconduct ing Fault Currrent Limter for Protection Coordination C of Protectivee Devices inn a Power Distrribution Systtem,”in IEEE E Trans. App ppl. Supercond, Vol.22, V No. 3, JUNE 2012 [2] Chao Tung, Jacob-Sirrine Engineering,,” Electronicaally C Limitting Fuse,” in n 5511 Capiital Controlled Current Centre Drivee, Raleigh, NC C 27606 [3] Fransen Phhillip,” Case History : Electronicaally Controlled Fault Currennt Limiter Allow Implaant t be Interconnnected, in IEE EE Trans. App ppl. Switchgear to Vol.33, No.2,, March/Aprill 1997 [4] Ontoseno Peenangsang. P Prof, Diktat Kuliah K Analiisis Sistem Tenagga 2, 2008 [5] R Wahyudii, Ir, Diktat Kuliah Sistem Pengam man Tenaga Listrrik, 2008 [6] American National S Standards In nstitute, IEE EE Practicee for Prrotection a and Recommended mmercial Pow wer Coordinationn of Industriial and Com System, IEEE E Std 242-19886 [7] Lazar.Irwin , Electrical Syystem Analysiss and Design for f Industrial Pllants [8] Manual bookk Is-Limiter A ABB RIWAYAT PENULIS
Gambar 9. K Kurva koordinnasi rele dari beban b main F 6.2 kanan Bus 1 PT Pindo Deli
Rizki Putrra Ramadan dan d dilahirkan di Surabaya, Jawa Timu ur pada Tahhun 1989. Pennulis memulaii pendidikan di SDN Mannukan Kulon n V Surabayya, SMP Neggeri 3 Surab baya dan SM MA Negeri 2 Surabaya. Paada tahun 20007ndidikan D3 di 2010, mellanjutkan pen PENS-ITS S bidang studii Teknik Elekttro Industri. Tahun 2011 2 penuulis melanjutkan penndidikan S1 ddi ITS dengaan bidang stuudi Tek knik Sistem Tenaga. T Penulis dapat dihu ubungi di emaail: rizk kiputra89@gm mail.com.