STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN FISHWAY PADA BENDUNG WELULANG DI DESA WELULANG KECAMATAN LUMBANG KABUPATEN PASURUAN
JURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh: LINTANG KARLINA NUR PRATIWI NIM. 115060400111002 – 64
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2015
Studi Alternatif Perencanaan Fishway pada Bendung Welulang di Desa Welulang Kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan Lintang Karlina Nur Pratiwi1, Very Dermawan2, Dian Sisinggih2 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2) Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jln. MT.Haryono 167 Malang 65145 Indonesia e-mail:
[email protected]
1)
ABSTRAK Fishway atau Laluan ikan merupakan saluran yang direncanakan untuk mempermudah ikan melewati konstruksi melintang sungai yang dibuat manusia. Bangunan melintang sungai yang tidak dilengkapi dengan fishway akan memberikan dampak bagi keseimbangan ekosistem sungai, terutama ikan. Beberapa jenis ikan tidak dapat bermigrasi dari satu bagian sungai ke bagian lainnya di fase tertentu dari siklus hidup ikan. Studi Perencanaan ini bertujuan untuk memberikan alternatif dalam mengurangi dampak bagi ekosistem sungai karena bendung. Bendung Welulang dibangun di Sungai Lawean. Di Sungai Lawean hidup beberapa jenis ikan yang membutuhkan adanya fishway. Terdapat tiga alternatif fishway yang dapat diterapkan pada Bendung Welulang, yaitu Bypass Channel, Pool Passes dan Fish Ramp. Berdasarkan dari perhitungan teknis, ekonomi dan kemampuan berenang ikan, dipilih fishway tipe Fish Ramp untuk Bendung Welulang. Kata kunci: bendung, ekosistem sungai, ikan, migrasi, fishway ABSTRACT A fishway is a waterway designed to allow some fish species pass by man-made obstruction in river. The river construction which has not fishway give impacts for the river ecosystem balance, especially fish. Some fish species are unable to migrate from one part of the river to another at certain phases of their life cycles. The purpose of this research is to give an alternative to reduce impact for river ecosystem because of weir. Welulang Weir has built in Lawean River. In Lawean River, there are live some fish spesies that need a fishway in there. There are three alternatives which can be applied in Welulang Weir. The alternatives are Bypass Channel, Pool Passes and Fish Ramp. Considered from result analysis, economy analysis and fish swimming ability, Fish Ramp is choosen to be built in Welulang Weir. Keyword: dam, river ecosystem, fish, migration, fishway
1. PENDAHULUAN 4.1 Latar Belakang Bendung merupakan bangunan air yang dibuat melintang sungai, membendung aliran sungai dan menaikkan level muka air di bagian hulu. Kenaikan level muka air sungai tersebut dapat dimanfaatkan untuk irigasi. Namun dengan
dibangunnya bendung permanen ini, sifat kemenerusan sungai akan terinterupsi, sehingga sungai menjadi terpotong-potong. Alur yang terpotong ini menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan alam baik abiotik maupun biotik (Maryono, 2008:4).
Pembangunan bangunan air yang melintang sungai pasti akan memberikan dampak bagi wilayah sekitarnya. Salah satu dampak dari pembangunan bendung adalah perubahan ekosistem sungai, khususnya ikan. Beberapa jenis ikan melakukan migrasi dari hilir ke hulu untuk bereproduksi, namun dengan adanya pembangunan bendung ini dapat mengganggu migrasi ikan tersebut. Oleh karena itu, pembangunan bendung harus memperhatikan ekosistem yang ada di sungai tersebut. Lumbang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur yang mempunyai daerah irigasi Sungai Lawean dengan area pertanian yang cukup luas. Pemerintah Daerah setempat pada tahun 2014 membangun Bendung Welulang yang melintang Sungai Lawean, tepatnya di Desa Welulang, Kecamatan Lumbang. Adanya Bendung Welulang diharapkan dapat me-menuhi kebutuhan irigasi penduduk sekitar, serta dengan adanya bendung tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan ekosistem di sungai. 4.2 Identifikasi Masalah Desa Welulang Kecamatan Lumbang terletak di kaki Gunung Bromo dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Namun, Saat musim kemarau kebutuhan air irigasi kurang terpenuhi dikarenakan topografi desa tersebut berada di dataran tinggi. Pembangunan Bendung Welulang berfungsi untuk membantu menaikkan muka air di Sungai Lawean sehingga kebutuhan irigasi dapat terpenuhi. Sungai merupakan habitat ikan yang harus dijaga keseimbangan ekosistemnya. Sungai Lawean tergolong dalam sungai kecil di kaki Gunung Bromo. Berbagai jenis ikan yang hidup di sungai tersebut antara lain Ikan Keting, Wader Pari,
Wader Cakul, Sepat dan Ikan Tawes. Jenis-jenis ikan tersebut membutuhkan migrasi atau perpindahan dari hilir ke hulu atau sebaliknya untuk tujuan reproduksi. Namun dengan adanya bendung yang melintang sungai, ikan yang akan berenang ke hulu atau se-baliknya menjadi terganggu. Untuk itu diperlukan adanya fishway (laluan ikan) yang dibangun disebelah bendung, sehingga ikan dapat bermigrasi tanpa harus terganggu dengan adanya bendung dan keseimbangan ekosistem sungai yang ada masih tetap terjaga. 4.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari studi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perencanaan teknis fishway pada bendung sehingga tidak mengganggu bendung. 2. Untuk mengetahui anggaran biaya konstruksi fishway pada bendung. 3. Untuk mengetahui tipe fishway yang paling sesuai ditinjau dari segi teknis dan anggaran konstruksi fishway. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Fishway (laluan ikan) Fishway dalam Bahasa Indonesia adalah jalan ikan, yaitu bangunan yang dapat digunakan sebagai jalan ikan melewati bangunan melintang sungai, seperti bendung (Maryono, 2008:2). Fishway membantu ikan untuk bermigrasi dari hilir ke hulu atau sebaliknya. Ikan yang berenang dari hilir dapat masuk ke inlet fishway yang berada di hilir bendung. Kecepatan dan debit yang ada di saluran fishway dibuat tenang agar ikan tidak terbawa arus dan kembali ke hilir lagi. Selain itu debit yang mengalir di fishway harus disesaikan dengan kemampuan beranang ikan dan ukuran ikan. Terdapat kolam penenang untuk fishway tipe teknis dan batuan-batuan pada fishway tipe alami yang dpaat digunakan ikan untuk beristirahat apabila kelelahan
berenang ke hulu. Outlet fishway merupakan jalan keluar untuk ikan. Outlet fishway berada di hulu bendung. Terdapat pintu pada outlet fishway untuk mengatur air yang masuk ke fishway, dengan bukaan minimum maksimal 0,3 meter. Setelah keluar melalui outlet fishway yang berada di hulu bendung, ikan dapat meneruskan berenang kembali ke hulu sungai. 2.2 Faktor Biotik Sungai Setiap jenis ikan menempati daerah masing-masing sesuai dengan kondisi ekologi dan hidrologinya. Ikan akan menempati habitat di sungai atau wilayah keairan yang sesuai dengan kemiringan memanjang alur sungainya dan ketinggian lokasi habitatnya. Terdapat juga jenisjenis ikan yang memiliki daerah jelajah cukup jauh dan jenis-jenis ikan yang mempunyai kebiasaan migrasi, sehingga kebutuhan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya juga tinggi. Jenis ikan yang melakukan migrasi pada suatu sistem sungai untuk tujuan reproduksi disebut Potamodromus. Ikan Potamodromus hidup pada habitat sungai besar dan estuari. Ketika tiba waktunya untuk berpijah, ikan tersebut berenang ke hulu menuju habitat sungai kecil pada sungai utama atau melaksanakan migrasi lateral (berenang menuju anak-anak sungai yang berukuran kecil, danau oxbow, dan kubangan di bantaran sungai yang terbentuk oleh banjir). 2.3 Persyaratan Umum Fishway Ada dua pilihan letak fishway, yaitu: 1. Fishway dapat dibangun menyatu dengan bendung atau bangunan tenaga air. 2. Fishway dapat dibangun di sisi kanan atau kiri bendung. Agar letak pintu masuk atau inlet fishway dapat dikenali oleh mayoritas ikan dan organisme air yang lain, fishway disarankan untuk dibangun pada tepi sungai atau sisi kanan/kiri suatu bendung pada bagian alur aliran air sungai utama.
Inlet Fishway adalah bukaan di bagian hilir bendung. Inlet fishway dibuat dengan jarak relatif jauh dengan inlet pintu pengambilan bendung. Hal tersebut dilakukan agar ikan tidak terjebak masuk ke aliran yang menuju saluran irigasi atau menuju turbin Outlet Fishway adalah bukaan di bagian hulu bendung. Outlet fishway harus diletakkan pada lokasi yang selalu tergenang air, jika tidak maka perjalanan ikan ke hulu akan terhalang, dengan kata lain fishway tidak dapat berfungsi. Waktu berfungsinya fishway atau waktu ikan-ikan akan menaiki dan menuruni fishway sangat bergantung dari jenis ikan dan waktu migrasi ikan yang ada di sungai tersebut. Pada jenis ikan yang tidak ada kesamaan saat migrasi, bahkan dalam kurun waktu tertentu dapat bergeser. Oleh karena itu fishway harus dapat berfungsi sepanjang waktu atau 24 jam. Namun, untuk kondisi banjir dan kering maksimum (misalnya 30 hari banjir tinggi dan 30 hari banjir kering), fishway boleh tidak berfungsi, karena memang pada saat banjir tinggi dan kering maksimum aktivitas migrasi ikan pada umumnya tidak berlangsung. 2.4 Tipe Fishway Fishway dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu tipe alamiah dan tipe teknis. Tipe Fishway alamiah yaitu: 1. Saluran melingkar bendung (bypass channel Fishway) 2. Konstruksi Ramp Ikan (Fish Ramp) 3. Konstruksi Ramp dasar sungai dan konstruksi Slope (bottom ramp and slope) Beberapa tipe Fishway teknis yaitu: 1. Tipe Pool Passes 2. Tipe Slot Vertikal (vertical slot passes) 3. Tipe Denil (denil passes/counter flow passes) 4. Tipe Lock (fish locks) 5. Tipe Lift (fish lifts)
A. Fishway Tipe Alamiah 1. Saluran melingkar bendung (bypass channel Fishway) Konstruksi tipe ini dibuat menyerupai sungai kecil. Pada bangunan bendung intake saluran dibuat di bagian hulu. Tipe ini selain berfungsi sebagai alur migrasi juga bisa menjadi habitat baru bagi flora dan faunan sungai (Maryono, 2008:54) Gambar 2. Letak Fish Ramp pada bendung Sumber: Anonim 1, 2002:31
3.
Gambar 1 Letak bypass pada bendung Sumber: Anonim 1, 2002:31
Pada Gambar 1, tata letak bypass channel pada bendung dibuat diluar sistem sungai. Pada kondisi air sungai digunakan untuk kebutuhan lain, jumlah air yang melewati saluran bypass harus pada debit tertentu. Pada saluran bypass dipasang batuan berukuran relatif besar untuk me-ngurangi efek loncatan hidrolis. 2.
Konstruksi Ramp ikan (FishRamp) Fish Ramp biasanya dibuat menyatu dengan muka air bagian hulu pada puncak bendung. Hal ini mempunyai keuntungan bahwa pada tahap konstruksi dapat dipakai untuk mengalirkan air. Lebar Fish Ramp tidak lebih dari seperempat lebar bendung. Pada Gambar 2, tata letak fishway tipe Fish Ramp menggunakan batu-batuan besar yang dipasang sedemikian sehingga dapat dilalui ikan dan sekaligus dapat berfungsi sebagai peredam energi.
Konstruksi ramp dasar sungai dan konstruksi slope (bottom ramp and slope) Prinsip utama konstruksi ini adalah mengganti perubahan tinggi dasar sungai dengan kemiringan terjal menjadi kemiringan landai. Konstruksi ini pada awalnya dipakai untuk meningkatkan stabilitas dasar sungai, namun dalam perkembangannya konstruksi dapat digunakan sebagai fishway. Anonim 1 (1996) membedakan konstruksi antara konstruksi ramp dan konstruksi slope. Pada kemiringan 1:3 sampai 1:10 digolongkan sebagai konstruksi ramp, sedang pada kemiringan 1:20 samapai 1:30 digolongkan ke dalam konstruksi slope. B. Fishway Tipe Teknis 1. Tipe Pool Passes Prinsip fishway ini membagi saluran dari hulu ke hilir dengan memasang penghalang untuk membentuk rangkaian beberapa kolam. Terdapat dua lubang pada sekat penghalang yang terletak di atas dan di bawah. Air akan mengalir melalui lubang yang ada di bawah penghalang dan energi potensial dari air hilang sedikit demi sedikit saat melewati kolamkolam tersebut.
2.16. Fishway Tipe Slot GambarGambar 4.Sumber Fishway Tipe Slot : DVWK, 2002:78
Gambar 3. Fishway Tipe Pool Passes
Sumber : Anonim 1, 2002:78
Sumber: Anonim 1, 2002:69
Pada Gambar 3, dimensi dari saluran, sekat dan kolam fishway tipe Pool Passses disesuaikan dengan ikan yang akan melewati fishway tersebut. Rekomendasi ukuran berdasarkan dengan jenis ikan diuraikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rekomendasi dimensi dengan jenis ikan Dimensi Kolam (m) Jenis Ikan yang diperhatikan
Sturgeon Salmon, Sea trout, Grayling Chub, Bream Jenis ikan pada zona trout hulu
Dimensi lubang bukaan bawah (m)
Dimensi lubang bukaan atas (m)
Debit yang melewati Fishway
Beda tinggi muka air maksimu m (∆h)
Panjang (lb)
Lebar (b)
Tinggi Muka Air (h)
Lebar (bs)
Tinggi (hs)
Lebar (ba)
Tinggi (ha)
(m3/dt)
(m)
5-6
2.5- 3
1.5 - 2
1.5
1
-
-
2.5
0.2
2.5 - 3.0
1.6- 2
0.8 - 1
0.4-0.5
0.3-0.4
0.3
0.3
0.20 - 0.5
0.2
1.4 - 2.0
1- 1.5
0.6-0.8
0.25 - 0.35
0.25 - 0.3
0.25
0.25
0.08 - 0.20
0.2
> 1.0
>0.8
> 0.6
0.2
0.2
0.2
0.2
0.05 - 0.10
0.2
3.
Tipe Denil (denil passes/counter flow passes) Konstruksi Fishway tipe Denil terdiri dari saluran lurus dan sekat penghalang melintang yang dipasang miring dalam jarak pendek (baffle). Aliran diantara baffle akan mengalami kehilangan energi akibat penahanan aliran oleh baffle. Pada Gambar 5, Fishway tipe Denil menggunakan kemiringan relatif lebih besar dibandingkan dengan fishway tipe lainnya, sehingga jarak horizontal dari hulu sampai hilir relatif pendek. Fishway Denil tidak memerlukan area yang luas.
Sumber : Anonim 1, 2002:72 Kemiringan yang ideal untuk kolam dapat dihitung dari perbedaan tingkat air dan panjang kolam. Nilai kemiringan 1:7 sampai 1:15 diperoleh untuk lereng jika panjang kolam (lb) berkisar pada 1 m sampai 2,25 m. Tipe slot vertikal (vertical slot passes) Fishway tipe slot merupakan pengembangan dari fishway tipe Pool Passes, dimana lubang bukaan pada sekat melintang dibuat menerus hingga mencapai dasar kolam (slot). Setiap sekat melintang dapat memiliki satu atau dua slot sesuai dengan besarnya debit yang dialirkan. Pada fishway dengan satu slot, slot selalu berada pada posisi yang sama, berbeda dengan fishway tipe Pool Passes yang memiliki lubang bukaan berselangseling. Pada Gambar 4 digambarkan kondisi sekat pada fishway tipe Slot Vertikal.
Gambar 2.18. Tipe Denil Gambar 5. Fishway Fishway Tipe Denil
2.
Sumber : DVWK, 2002:87 Sumber : Anonim 1, 2002:87
4.
Tipe Lock (fish locks) Fish lock merupakan fishway tipe alternatif apabila lokasi tersebut tidak terdapat ruang yang cukup untuk fishway yang lainnya dan beda tinggi antara hulu dan hilir sangat tinggi. Fish lock digunakan untuk kebanyakan jenis ikan yang bermigrasi berkarakter lemah dalam berenang atau berukuran besar namun juga memungkinkan untuk ikan berukuran kecil. Berbagai peralatan mekanik, motor, dan pintu-pintu pada fish lock menyebabkan biaya operasional dan pemeliharaan lebih tinggi daripada fishway tipe lainnya.
5.
Tipe Lift (fish lifts) Fishway tipe ini sesuai untuk bangunan melintang sungai cukup tinggi dan tidak memiliki ruang yang cukup di sekitar untuk tipe fishway yang lain. Karena tipe ini membutuhkan peralatan mekanik seperti tipe fish lock, maka biaya yang dibutuhkan untuk operasional dan pemeliharaan jika akan tinggi (Anonim 3, 2002:100). 2.5 Bangunan Pelengkap Pada perencanaan fishway dibutuhkan bangunan pelengkap untuk membantu mengoptimalkan fungsi dari fishway. Ada beberapa bangunan pelengkap fishway, seperti pintu, saluran transisi dan kolam penenang, dan lain-lain. Pemilihan bangunan pelengkap ter-sebut berdasarkan kebutuhan dari bangunan fishway tersebut. 3.
METODOLOGI PENELITIAN Pada studi ini akan direncanakan tiga tipe fishway yang dapat dibangun pada Bendung Welulang. Ada beberapa data yang dibutuhkan dalam perencanaan ketiga alternatif tipe tersebut. Data yang dibutuhkan dalam perencanaan fishway adalah data teknis bendung, data klimatologi, data ekosistem sungai, data topografi, dan data harga satuan pekerja, alat, bahan dan material. Data teknis bendung yaitu berupa debit banjir dan dimensi bendung yang berfungsi untuk menentukan letak fishway dan untuk penentuan debit banjir rancangan fishway. Data Klimatologi berupa suhu digunakan untuk menentukan kemampuan berenang ikan dan dimensi fishway yang sesuai. Data ekosistem sungai berupa jenis ikan dan perilaku migrasi ikan digunakan untuk perhitungan dimensi fishway. Data topografi dan data harga satuan pekerja, alat, bahan, dan material digunakan untuk perhitungan volume fishway dan untuk perhitungan anggaran biaya konstruksi fishway.
Adapun Langkah-langkah pengerjaan studi perencanaan fishway diuraikan pada Gambar 6. MULAI
Data Bendung
Data Ekosistem Sungai
Penentuan inlet dan outlet
Data Klimatologi
Kemampuan Berenang Ikan
Data Topografi
Data Harga Satuan Pekerja,Bahan,Alat dan Material
Volume Fishway
Alternatif Pemilihan Tipe
Perhitungan Dimensi Fishway Rancangan Anggaran Biaya Pemilihan Tipe Fishway yang Sesuai Kesimpulan
SELESAI
Gambar 6. Diagram Alir Pengerjaan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Debit Banjir Rancangan Pada perencanaan Bendung Welulang digunakan kala ulang 5 tahun, dengan debit maksimum 58,08 m3/dt. Pada perencanaan Fishway digunakan debit dominan dengan kala ulang 2 tahun dengan debit maksimum 41,88 m3/dt, dikarenakan Fishway tersebut akan kurang efektif digunakan pada saat banjir. Hidrograf banjir rancangan fishway dengan kala ulang 2 tahun digambarkan berupa grafik pada Gambar 7.
dasarkan pada jarak yang tidak terlalu jauh dari crest dengan aliran subkritis.
Gambar 7. Hidrograf Banjir Rancangan Nakayasu Kala Ulang 2 Tahun Sumber : Anonim 3, 2014
4.2 Faktor Biotik Sungai Lawean Perencanaan Fishway sangat bergantung pada jenis, ukuran, dan perilaku ikan yang diprediksi akan melalui Fishway. Pada Sungai Lawean terdapat beberapa jenis ikan yang hidup seperti ditampilkan pada tabel berikut:
4.4 Analisa Perencanaan Bangunan Pengatur Muka Air Pada Fishway Pada hilir sluice gate, direncanakan terjadi penurunan dengan kemiringan (α) sebesar 45ᵒ dan β sebesar 90ᵒ . Pada bagi-an ini akan terjadi penurunan hidrolis. Bukaan pintu direncanakan setinggi 0,3 m. Berdasarkan perhitungan loncatan hidrolis didapatkan Y2 sebesar 0,792 m dengan froude 0,345. Debit yang di-rencanakan melewati sluice gate sebesar 0,609 m3/dt. 4.5 Analisa Perhitungan Fishway Hasil perhitungan dimensi untuk tiga alternatif fishway adalah sebagai berikut: Tabel 3. Dimensi Fishway tipe Bypass
Tabel 2. Jenis Ikan di Sungai Lawean
Fishway tipe Bypass Channel
Ukuran (dewasa)
Kecepatan Maksimum (m/dt)
Panjang Total
(m)
3
36.5
Keting
Mystus nigriceps
19 cm
3.99
Lebar Saluran
(m)
1.0
1.0
Wader Bintik Dua
Puntius Binotatus
10 cm
2.69
Wader Pari
Rasbora Argyrotaenia
12 cm
3.01
Sepat Mutiara
Trichogaster Leerii
10 cm
3.01
Sepat Rawa
Trichogaster Trichopterus
12 cm
2.69
Jenis Ikan
Spesies
Slope
1 : 86.7
1 : 21.3
Debit rencana
3
(m /dt)
0.184
0.250
Kecepatan Air
(m/dt)
0.37
0.83
Kedalaman Air
(m)
0.5
0.3
Jarak antar batu
(m)
0.6
0.6
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 4. Dimensi Fishway tipe Pool Passes
Sumber: Hasil Perhitungan
4.3 Penentuan Inlet dan Outlet Fishway Inlet fishway tipe pool passes terletak pada jarak 20.50 m dari crest bendung. Pada tipe bypass dan fishramp, inlet terletak pada jarak 36,5 m. Pemilihan inlet berdasarkan jarak yang tidak terlalu jauh dari bendung dan berada pada aliran subkritis. Outlet fishway terletak di hulu bendung Welulang dengan jarak 1,2 m dari crest bendung. Pemilihan ini ber-
Fishway tipe Pool Passes Panjang Total
(m)
21.7
Lebar Saluran
(m)
0.8
Slope
1 : 7.33
Debit rencana
3
(m /dt)
0.048
Kecepatan Air
(m/dt)
1.716
Kedalaman Air
(m)
0.675
Jarak antar sekat
(m)
1.10
Beda tinggi antar sekat
(m)
0.15
hw inlet
(m)
2.120
hw outlet
(m)
1.189
hw antar kolam
(m)
1.233
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 5. Dimensi Fishway tipe Fishramp Fishway tipe Fish Ramp Panjang Total
(m)
38.5
Lebar Saluran
(m)
2.0
Slope
1:11
Debit rencana
(m3/dt)
0.261
Kecepatan Air
(m/dt)
0.88
Kedalaman Air
(m)
0.575
Jarak antar batu
(m)
2.0
Fishway tipe Fish Ramp direncanakan menggunakan dasar saluran berupa tanah, sekat kolam berupa batu serta tanggul berupa pasangan batu kali. Anggaran biaya konstruksi untuk fishway tipe Fish Ramp adalah sebesar Rp 45.640.00,00. 1. 1.
Sumber: Hasil Perhitungan
4.6 Pengaruh Fishway pada Fungsi Bendung Perencanaan fishway di Bendung Welulang ini tidak akan mengganggu ketersediaan air di sungai yang akan dialirkan untuk irigasi. Adanya fishway pada bendung membuat debit sungai berkurang sebesar 0,98% dari debit maksimum Q2th dengan debit yang mengalir untuk fishway sebesar 0,609 m3/dt dan bukaan pintu 0,3 m 4.7 Perhitungan Rancangan Anggaran Biaya Biaya anggaran konstruksi dapat dihutung berdasarkan dimensi saluran, volume tanah galian dan timbunan, volume pekerja serta harga satuan pekerjaan yang disesuaikan dengan standar Rancangan Anggaran Biaya dan lokasi studi. Pada konstruksi fishway tipe Bypass Channel didapatkan perhitungan anggaran biaya sebesar Rp 51.130.000,00. Bypass Channel direncanakan menggunakan dasar saluran berupa tanah, sekat yang ada berupa batu serta tanggul berupa pasangan batu kosong dan gebalan rumput. Pada kostruksi fishway tipe Pool Passes didapatkan perhitungan anggaran biaya sebesar Rp 105.310.000,00. Fishway tipe Pool Passes direncanakan menggunakan dasar saluran berupa batu kali, sekat kolam berupa kayu serta tanggul berupa pasangan batu kali.
2.
3.
KESIMPULAN Ada tiga tipe Fishway yang dapat digunakan pada Bendung Welulang berdasarkan kondisi bendung, yaitu tipe Bypass Channel, Pool Passes dan Fish Ramp. Perencanaan fishway di Bendung Welulang ini tidak akan mengganggu ketersediaan air di sungai yang akan dialirkan untuk irigasi. Elevasi muka air di hulu juga masih melebihi elevasi mercu, sehingga air masih bisa melimpas ke bendung. Berdasarkan dimensi saluran, penampang saluran dan material yang digunakan, rancangan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk setiap alternatif fishway berbeda-beda. Rancangan Anggaran Biaya konstruksi tertinggi adalah fishway tipe Pool Passes, yaitu sebesar Rp 105.310.000,00 dan untuk Bypass Channel, sebesar Rp 51.130.000,00. Sedangkan rancangan anggaran biaya terendah adalah untuk Fish Ramp, sebesar Rp 45.640.000,00. Pada studi ini, dipilih alternatif ketiga yaitu Fishway tipe Fish Ramp. Tipe Fish Ramp yang digunakan merupakan perpaduan dari tipe Alami dan Tipe Teknis yang terdiri dari kolam-kolam pembagi dengan batu sebagai sekatnya. Alasan pemilihan tipe tersebut yaitu berdasarkan dari segi teknis, perhitungan yang dilakukan masih memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada pada tipe tersebut, dibandingkan dengan tipe Pool Passes dan Bypass Channel. Selain itu, pengerjaan tipe tersebut tidak begitu rumit bila dibandingkan dengan Fishway tipe
Poll Passes yang mengunakan sekat pada setiap kolamnya. Ikan akan berenang melalui fishway tipe pool passes dengan nyaman karena kecepatan aliran sebesar 0,88 m/dt tidak melebihi kecepatan berenang ikan terlemah (2,69 m/s). DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim 1. 2002. Fish Passes Design, Dimensions, and Monitoring. Terj. FAO (Food and Agriculture Organization of The United Nations). Rome: DVWK (Deutscher Verband für Wasserwirtschaft und Kulturbau e.V.). 2. Anonim 2. 2010. Environment Agency Fish Pass Manual. United Kingdom: Environment Agency. 3. Anonim 3. 2014. Laporan Akhir Proyek Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan. Pasuruan. 4. Anonim 4. 2015. Analisis Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Sumber Daya Air. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum. 5. Beach, M.H. 1984. Fisheries Research Technical Report No.78 (Fish Pass Design- Criteria for The Design and Approval of Fish Passes and Other Structures to Facilitate The Passage of Migrator Fish in Rivers). Directorate of Fisheries Research. 6. Maryono, Agus. 2008. Rekayasa Fishway (Tangga Ikan). Yogyakarta: UGM Press.
LAMPIRAN GAMBAR
0.25m
0.50m
0.40m
+ 440.00
+ 441.00
+ 437.60
OUTLET BYPASS +440.00 m
INLET BYPASS +437.60 m
+439.70 m
+439.66 m
+437.95 m
SALURAN II
SALURAN I
3.0m
36.5m
ALTERNATIF 1: DENAH BENDUNG DAN FISHWAY TIPE BYPASS CHANNEL SKALA 1 : 200
0.25m
0.50m
0.40m
+ 440.00
+ 441.00
+ 437.60
OUTLET POOL PASSES 0.5m +440.00 m
INLET POOL PASSES 0.8m+437.60 m
2.5m
2.1m
3.3m +437.60 m
+439.70 m
1.2m 1.7m
1.10m 15.5m
4.5m
DENAH LETAK FISHWAY TIPE POOLPASSES DAN RESTING POOL SKALA 1 : 200
2.9m
0.25m
0.50m
0.40m
2.0m
PANJANG FISHRAMP (L) = 38.50m
ALTERNATIF 3: DENAH BENDUNG DAN FISHWAY TIPE FISH RAMP SKALA 1 : 200
INLET FISH RAMP
+ 437.60
+437.60 m
OUTLET FISH RAMP
+ 441.00
+441.00 m
+ 440.00