STRUKTUR KONlUNITAS IKAN LAUT DALAIM SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SEBELAH SELATAN CILACAP SAMUDERA IIINDIA
OIeh : ASEP GUNTARA C06400027
SKRIPSI
PROGRAM STUD1 ILMU KELACTAN DEPARTEMEN ILML DAK TEKhTOLOGIKELAUTAN FAKULTAS PERIKAKAN DAN ILMII KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
STRUKTUR KOMUNLTAS IKAN LAUT DALAM SECARA VERTIKAL DI PERAlRAN SEBELAl-ISELATAN CILACAP SAMUDERA HINDIA
Oleh : ASEP GCNTARA C06400027
SIrnLPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk NIemperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ifmu Kelautan
PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN DEPARTEMEN ILMU DAX TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAS DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERT.AN1AN BOGOR 2004
SKRIPSI Judul Skripsi
:
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN LAUT DALAM SECARA VERTIKAL D l PERAIRAN SEBELAH SELATAN CILACAP SAMUDERA RINDIA
Nama Mahasiswa
: Asep Guntara
Noinor Pokok
: C06400027
Program Studi
:
Illnu Kelautan
Menyetujui I. Komisi Pembim bing
Dr. Ir. Sulistiono, M.Sc. / Anggota
11.
Pakultas
Tanggal Ujian : 22 September 2004
Ilmu Kelautan
Asep Guntara. C06400027. Struktur I
RINGKASAN Penelitian ini bertujuan untuk lnengetahui struktur ko~nunitasdan distribusi vertikal ikan laut dala~ndi perairan sebelah selatan Cilacap, Saui~uderaHindia serta untuk lnengetahui parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap struktur ko~nunitasdan distribusi vertikal ikan laut dalaln di daerah tersebut. I'enelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 1-14 Dese~nber2003 di Salnudera Hindia sebelah selatan Pulau Jaws rnulai dari selatan Pananjung salnpai selatan Cilacap yang ~neliputi area pada 8"OO'- 08"16' LS dan 108~37'-109"14' BT. Analisis dan identifikasi sa~npelikan laut dalam dilakukan ~nulaitanggal 7 Februari 2004 sampai 20 Mei 2004 di laboratoriurn Ekobiologi Departemen Menejemen Su~nberDaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penga~nbilansa~npelmenggunakan metode S M J ~ PNI T ~ L dirnana I area yang disurvey dibagi menjadi 4 truck areu. Pada tiap area survey dilakukan tiga kali ,rcr~~liizg dengan lnenggunakan trawl dasar pada kedala~nandan w a k u yang berbeda dengan kecepatan penarikan jaring (~on~ilzg) 2.5-5.9 knot dan waktu tow sekitar 30 menit. Setiap kali dilakukan /zatrl, total tangkapan dari cod end, ter~nasukdebris dipisahkan berdasarkan spesies. Ikan laut dalaln yang tertangkap kemudian diawetkan dengan formalin 10% untuk identitikasi lebih lanjut. Parameter fisilta kilnia diukur dengan lnenggunakan CTD yang diturunkan pada tiap area survey. Para~neterlingkungan yang diukur yaitu kedalaman, suhu, transparansi, salinitas, oksigen dan klorofil. Analisa data yang dilak~tkan~neliputikolnposisi dan keli~npahanrelatif, biomassa, indeks keanekaragaman (H'), indeks keadilan(E), indeks do~ninansi(D), serta sebaran karakteristik fisika-kimia-biologi dengan lnenggunakan Analisis Komponen Utamal Prilzcipul Con~poize~zl .-1rzcrly.c.i.v (PCA). Total luas area yang disapu sekitar 0.72 km2 dengan rata-rata area sapuan per satu kali to~,iizgadalah 0.06 km'. Total individu ikan yang tertangkap adalah sekitar 6269 ekor. Ikan yang paling banyak tertangkap terjadi pada kedalalnan 100-200 m sebanyak 43 famili ikan dengan ju~nlahtotal individu 4345 ekor. Jenis ikan yang banyak ditemukan pada kedala~nan ini adalah farnili Cepolidae,Triglidae, Nemipteridae, Synodontidae, Apogonidae, Pomacentridae, Tetraodontidae, Paralepidae, Priachantidae, Peristedidae,Squalidae, Gonosto~natidaedan Carangidae. Pada selang kedala~nan200-500 m ditemukan 21 fainili dengan juinlah total individu I356 ekol-. Ikan yang banyak dite~nukanpada kedalaman ini adalah jenis ikan farnili Cepolidae, Apogonidae, Synodontidae, dan Paralichtidae. Pada kedala~nanyang lebih dala~n yaitu 500-1000 m diteinukar~29 falnili ikan laut dala~ndengan total individu sebanyak 568 ekor. Falnili Macrouroidae, Myctiphidae, Alepocephalidae, dan Brotulidae banyak dite~nukan pada kedala~nanini. Ikan yang ditemukan pada kedalalnan ini lnerupakan ikan khas laut dalam. Berdasarkan biomassa, Fa~niliCepolidae dan Squalidae melimpah pada selang kedala~nan 100-500 113 dengan rata-rata hasil tangkapan per unit area tertinggi pada kedalarnan 100-200 m
sebesar 1239,201 kglkm2 dan 566,1005 kg/km2 dengan padat sediaan ($lock densi!v) masingmasing 2478,402 dan 1 132,201 kg/km2. Pada kedalaman 500-1 000 m: kelimpahan tertinggi pada Brotulidae dengan hasil tangkapan per unit area sebesar 130,9021 kg/km2 dan padat sediaan sebesar 261,8043 kg/km2. Dari grafik ko~nposisiberdasarkan biomassa terlihat baliwa biomassa makin menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman. Komposisi dan kelimpahan ikan yang bcsar pada kcdalaman 100-200 m karcna dacrah ini merupakan daerali tempat terjadinya produktivitas primer sehingga pakan tersedia dengao melimpah. Pada kedalaman 500-1000 m kelimpahan berdasarkan jumlah individu &an biomass adalah paling kecil karena daerah ini merupakan daerah laut dalam dengan tekanan ekologi yang besar. Kekayaan jenis ("spesies richness") dan kelimpahannya secara umum menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman. Keberadaan pakan menjadi faktor penting yang membatasi julnlah spesies, kelirnpahan dan biomassa di laut dalam . Pada penelitian ini didapat dua tipologi ko~nunitasikan yaitu ikan demersal penghuni paparan benua dan ikan laut dala~n.Jenis ikan yang ditelnukan pada selang kedala~nan100212 In kebanyakan merupakan ikan de~nersalpenghuni paparan benua. Hal ini bisa diketahui berdasarkan kesamaan spesies ikan yang ditemukan di perairan sebelah selatan Cilacap, Sa~nuderaHindia dengan jenis ikan demersal yang ditemukan di paparan benua di daerah tropis. Ikan-ikan de~nersalpenghuni paparan benua yang biasa ditemukan di daerah tropis dan ditemukan juga pada penelitian ini antara lain : famili Triglidae, Synodontidae (Suirridn, Syrzodus), Chlorophthalmidae, Serranidae (Ep;ahinepelz/s),Nemipteridae, Tetraodontidae, Zeidae, Squalidae, Dasyatidae dan Urolophidae. Ikan laut dalam dibedakan ~nenjadiikan penghuni zona mesopelagis yang diwakili oleh Czrhiceps sqzrunziceps,Diupl~i/s h i 1 Lcrr~ip~riicI71liys (Mychtipidae), Gonostomatidae, dan Arg~irope/ec2cs.Ikan batipelagis dicirikan antara lain oleh Macrouroidae, Brotulidae, C~Izuz1li0~2'21~ (Stornatoidae), dan Hafl?~y>teroi.s (Bathypteroidae). Nilai rata-rata indeks keanakeraga~nan(H') pada empat area survey bernilai 1.919 menunjukkan keanekaragaman rendali yang berarti penyebaran jumlah individu tiap spesies tidak sama disebabkan oleh adanya ketidakstabilan faktor-faktor lingkungan dan populasi. Indeks keadilan (E) rata-rata bernilai 0.686 menunjukkan nilai keadilan sedang yang berarti ko~nunitaslabil sedangkan doniinansi (D) rata-rata bernilai 0.273 menunjukkan dominansi rendah yang ~nenunjukantidak ada dominansi spesies. Hasil analisis komponen utalna menunjukkan ballwa kelimpahan ikan laut dala~n berbanding lurus dengan kandungan oksigen, klorofil dan suhu, serta berbanding terbalik dengan salinitas dan kedalaman, sedangkan transparansi tidak lnernberikan pengaruh yang nyata terhadap kelimpalian.