STRATEGI PENYELENGGARAAN AKTIVITAS DAKWAH YAYASAN VISI MAHA KARYA DALAM PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh FATIMAH NIM: 109051000206
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M
STRATEGI PENYELENGGARAAN AKTIVITAS DAKWAH YAYASAN VISI MAHA KARYA DALAM PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh FATIMAH
NIM: 109051000206
Dibawah Bimbingan :
Umi Musyarrofah, MA NIP: 197108161997032002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 03 Oktober 2016
Fatimah
ABSTRAK
Nama : Fatimah NIM : 109051000206 Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Yayasan Visi Maha Karya mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang mengangkat tema “Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”. Program ini dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung. Di hadiri oleh 100 anak yatim/piatu/dhuafa, program ini berhasil menceriakan bulan suci Ramadhan 1435 H. Dalam keberhasilan penyelenggaraan aktivitas dakwah tentunya diperlukan strategi agar program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Dakwah itu sendiri adalah metode penyampaian ajaran Islam berupa amar ma'ruf nahi munkar. Esensi dakwah adalah ajakan, dorongan, rangsangan, bimbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesabaran. Dari latar belakang tersebut peniliti ingin mengetahui, bagaimana strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah Yayasan Visi Maha Karya dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Peneliti memfokuskan kajian tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Teori yang penulis gunakan adalah teori manajemen strategis Fred R David untuk mengetahui strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah Yasasan Visi Maha Karya dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Yang mengkaji perencanaan, pelaksanaan dan evalusi dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Adapun data-data yang diperoleh melalui dokumentasi berupa data-data yang bersifat teoritis seperti buku-buku, data-data dari dokumen contohnya catatan formal, jurnal dan sebagainya yang bersangkutan dengan judul. Peneliti melakukan observasi langsung ke Yayasan Visi Maha Karya dan juga melakukan observasi langsung ke lokasi pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H sebagai lokasi studi penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara dengan informan penelitian yang dianggap tepat memberikan informasi. Peneliti juga mengumpulkan data-data dokumentasi berupa foto dan arsip tertulis lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya bentuk strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah yang digunakan oleh Yayasan Visi Maha Karya dalam program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Di mulai dari bagaimana merencanakan suatu program, bagaimana pelaksanaannya, sampai pada evaluasi setelah program tersebut dilaksanakan. Keyword : Strategi, Dakwah, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi
i
KATA PENGANTAR . Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena telah melimpahkan nikmat dan karunia kepada penulis, sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ” Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabatnya dan seluruh umatnya hingga hari akhir nanti. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana 1 (S1) jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kebahagian ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungan yang begitu luar biasa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, yaitu kepada : 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Dr. Suparto, M. Ed, Ph. D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr. H. Suhaimi, M. Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 3. Drs. Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta sekretaris Fita Faturrokhmah, M. Si, Noor Bekti N, SE selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bantuan dan arahan skripsi. 4. Umi Musyarrofah, MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang
sudah berkenan memberikan waktu dan arahannya dengan antusias tinggi dalam rangka menyelesaikan skripsi ini.
ii
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mengamalkan ilmunya kepada penulis semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat. Dan tak lupa kepada seluruh staff karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Salis Maulana, selaku Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Fanny Andriyani,
selaku Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Estiningrum, selaku Anggota Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Ustadz Lukman Hakim, selaku Nara Sumber, Sumiyati, selaku Sekertaris Yayasan Panti Asuhan Kebagusan dan Nur Azizah, selaku Anak Asuh Yayasan Panti Asuhan Kebagusan yang telah meluangkan waktu membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Ayahanda Wisman dan Ibunda Aisah, adik-adik tersayang Adi Nur’aiman,
Itban Nu’man, Bunga Melati Sukma, Khoirunnisa, M. Firdaus, M. Ma’ruf Amin, Yulia Nida, serta keluarga besar yang selalu memberikan doa maupun dukungan moril dan materil. 8. Kesayangan dan sahabat-sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua yang telah kita lakukan, amin. Walhamdulillahirabbil’alamin Wassalamu'alaikum. Wr. Wb Jakarta, 20 Agustus 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ..................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
5
D. Tinjauan Pustaka ......................................................................
6
E. Metodologi Penelitian ..............................................................
7
F. Sistematika Penulisan ...............................................................
9
LANDASAN TEORI A. Strategi .....................................................................................
11
1. Definisi Strategi ....................................................................
11
2. Tujuan dan Manfaat Strategi ................................................
12
3. Teori Managemen Strategis ..................................................
13
B. Aktivitas ...................................................................................
17
C. Dakwah ....................................................................................
18
1. Pengertian Dakwah ..............................................................
18
2. Unsur-unsur Dakwah ...........................................................
21
3. Kategori Pesan Dakwah .......................................................
34
iv
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN VISI MAHA KARYA DAN PROFIL PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
BAB IV
BAB V
A. Sejarah berdirinya Yayasan Visi Maha Karya ......................
35
B. Visi dan Misi .........................................................................
36
C. Profil dan Struktur Organisasi ...............................................
36
D. Program Kegiatan ..................................................................
37
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ...
41
B. Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ....
48
C. Evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H .........
52
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
58
B. Saran ......................................................................................
59
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 1 Startegi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan
penerapan
serangkai rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perseptif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.2 Dakwah itu sendiri adalah metode penyampaian ajaran Islam berupa amar ma'ruf nahi munkar. Esensi dakwah adalah, ajakan, dorongan, rangsangan, bimbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesabaran.3 Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dakwah adalah untuk merubah perilaku seseorang, merubah perilaku maksiat menjadi perilaku taat, merubah kebiasaan jahiliyah menjadi kebiasaan Islamiyah dan lain sebagainya.4
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Bandung : Rosda, 2007), h.32. Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h 17 3 Harapandi Dahri, Kontekstualisasi Dakwah di Era Modern, (Jurnal El–Hikmah, Vol. 1 No. 2, Mei 2009), h. 9. 4 Ahmad Rusydi, Metode Dakwah, (Jakarta : Jurnal El–Hikmah, Vol. 1 No. 3, Maret 2010), h. 6. 2
1
2
Menurut Samsul Munir, dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar berbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.5 Dakwah juga dapat dimaknai sebagai usaha dan aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan menggunakan sistem dan cara tertentu kedalam kenyataan hidup perorangan (Fardhiyah), keluarga (Usrah), kelompok (Thaifah), masyarakat (Mujtama'), dan negara (Baldatun) merupakan kegiatan yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan masyarakat muslim serta peradabannya. Oleh karena itu dakwah merupakan media untuk mentransformasikan nilai-nilai Islam sebagai ajaran menjadi kenyataan. Tata kemasyarakatan dan peradaban yang mendasarkan pada pandangan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist. Sehingga tercipta sebuah tatanan masyarakat yang berkualitas. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang taat. Sehingga kewajiban tersebut menjadikan dakwah sampai menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sekalipun masa kenabian sudah lewat dan Allah tidak lagi mengutus kembali nabi-Nya, namun warisan risalah dakwah yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW. Tetaplah berlaku dan harus dijalan. Karena tujuan risalah dakwah tersebut adalah mengenal sang pencipta yaitu Allah SWT. dan menjalankan perintah serta meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Kewajiban dakwah tersebut sesuai dalam surat Al- Imran ayat 104 yaitu :
5
Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta : AMZAH, 2009), h, XVIII.
3
Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung." (Q.S.AlImran :104) Demikian juga yang terdapat dalam surat Al- Imran ayat 110 yaitu :
Artinya : "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." ( Q.S Al-Imran:110 ) Dalam menjalankan risalah dakwah tersebut maka bagi setiap muslim harus merujuk pada Al- Qur’an tersebut memiliki ruh pembangkit, penguat, berpijak dan berperan sebagai penjaga, penerang, dan penjelas dan juga merupakan suatu undang-undang dan konsep-konsep global 6 dalam Sunnah terdapat bimbingan cemerlang, argumentasi-argumentasi yang amat kuat. Hikmah-hikmah yang menyentuh perasaan, ucapan-ucapan padat berisi, nasehatnasehat yang berkesan, permisalan-permisalan yang tepat, kisah-kisah yang bermakna, beranekaragam perintah dan larangan, janji dan peringatan, anjuran 6
Yusuf Al-Qardhawi, Bagaimana memahami Hadist Nabi Saw, Terj. Muhammad AlBaqir (Bandung : Karisma,1999), h.57.
4
dan cegahan. Yang kesemuanya itu mampu meluluhkan hati yang keras, membangkitkan gairah yang telah lesu dan mengingatkan kembali akal yang lalai.7 Oleh karena itu bagi para da'i dalam berdakwah wajib mengambil al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedomannya. Dalam dakwah ada unsur- unsur dakwah, antara lain da'i (subjek dakwah), pesan dakwah, metode dakwah, risalah (media dakwah), mad'u (objek dakwah) dan efek dakwah. Muhammad Yusuf Khair mengatakan bahwa sarana informasi mempunyai peranan dalam menyebarkan dakwah Islam, dimana sarana-sarana itu akan mempercepat proses penyebaran dakwah Islam.8 Dakwah melalui program acara merupakan suatu inovasi baru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan para da'i dalam melebarkan sayap–sayap dakwahnya. Penggunaan program acara sebagai media dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala dakwah Islamiyah. Program Berburu Berkah Ramadhan sendiri awal mulai diadakan tahun 2013. Pada tahun 2014 Yayasan Visi Maha Karya menyelenggarakan program Berburu Berkah Ramadhan yang kedua kalinya. Tema yang diangkat yaitu “Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”. Program ini dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung. Di hadiri oleh 100 anak yatim/piatu/dhuafa, program ini berhasil menceriakan bulan suci Ramadhan 1435 H.
7
Muhammad Yusuf Khair, Peran Media Informasi Islam (Jakarta: Pustaka Al Kautsar,1994), h.152. 8 Sayyid Qutb, Fiqih Dakwah, Terj. Suwardy, Effendi dan Rosyid Ashofy (Jakarta : Pustaka Amani, 1995), h.1.
5
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah : Dalam penyusunan skripsi agar lebih terarah maka peneliti membatasi masalah pada strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah yang diterapkan dalam program "Berburu Berkah Ramadhan 1435 H" oleh Yayasan Visi Maha Karya. 2. Rumusan Masalah : Bagaimana Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. 2. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan penelitian ini diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan kontribusi dan tambahan referensi, informasi atau teori-teori bagi studistudi selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang mempelajari tentang ilmu dakwah.
6
b. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan kontribusi serta menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah dan aktivis dakwah. Khususnya sebagai referensi jika ingin mengadakan program dakwah karena terdapat strategi-strategi yang bisa juga diterapkan.
D. Tinjauan Pustaka Ada beberapa judul skripsi yang penelitian yang terkait dengan penelitian ini, yaitu : 1. Strategi Komunikasi Dakwah Radio 95,5 FM Jakarta Pada Program Cahaya Sore Pesantren On Air. Yang ditulis oleh Saudari Siska Fitriah, Skripsi S1 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. 2. Strategi Dakwah Melalui Program Pembinaan Mantan Korban Napza Di Pondok Pesantren Hikmah Syahada Tangerang. Yang ditulis oleh Saudara A. Nurul Fahrulroji, Skripsi S1 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Dari judul skripsi di atas, intinya semua membahas mengenai strategi dakwah. Sedangkan peneliti mengambil judul " Strategi Penyelenggaraan Aktivitas Dakwah Yayasan Visi Maha Karya Dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ” Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu terletak pada program yang dilaksanakan, waktu acara dan tempat penelitian. Selain itu objek penelitiannya juga berbeda.
7
E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang berupa informasi kenyataan yang terjadi di lapangan.9 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan datadata.10 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 1 Juli 2015 sampai dengan selesai. Peneliti melakukan penelitian ini di Yayasan Visi Maha Karya lokasi yang akan saya jadikan tempat penelitian adalah Jl. Ir. H.Juanda No.7 Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Dan Pada Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H di Restoran Alam Ayam Panggang Situ Gintung, Jl. Ir. H. Juanda N0. 6, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), 9
Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif (Jogyakarta : Diva 2010), h.13 10 Cholil Narbuto, Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 1997) h. 44.
8
wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Andi Prastowo bahwa teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif ada 3 macam, yakni pengamatan partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. 11 Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi ke tempat Yayasan Visi Maha Karya dan tempat pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, mewawancarai orang-orang yang berkaitan langsung dengan Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H serta pengumpulan dokumentasi. 5. Informan Penelitian Dalam wawancara ini, yang akan menjadi key informan antara lain: 1. Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Salis Maulana. 2. Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Fanny Andriyani. 3. Anggota Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Estiningrum. 4. Nara sumber pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Ustadz Lukman Hakim. 5. Sekertaris Yayasan Panti Asuhan Kebagusan, Sumiyati. 6. Anak Asuh Yayasan Panti Asuhan Kebagusan sebagai
peserta
Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, Nur Azizah.
11
Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif (Jogyakarta : Diva 2010), h.23.
9
6. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kualitatif karangan Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.12
F. Sistematika Penulisan BAB I :
Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan judul skripsi, pembatasan dan perumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian yang digunakan (pendekatan penelitian, jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, informan penelitian, tehnik analisis data), sistematika penulisan.
BAB II :
Landasan Teori Materi yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi uraian tentang strategi penyelenggaraan aktivitas dakwah yaitu definisi strategi, tujuan dan manfaat strategi, teori manajemen strategis, uraian tentang aktivitas, uraian tentang dakwah dan ruang lingkupnya antara lain definisi dakwah, unsur-unsur dakwah, dan kategori pesan dakwah.
12
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) h.186
10
BAB III :
Gambaran Umum Yayasan Visi Maha Karya dan Profil Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Bab ini memaparkan tentang Sejarah Berdirinya Yayasan Visi Maha
Karya,
Visi
dan
Misi,
Profil
Yayasan,
Struktur
Kepengurusan serta Program-Program Yayasan Visi Maha Karya. BAB IV :
Hasil dan Pembahasan Hasil dan pembahasan, membahas mengenai manajemen strategis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, yang di dalamnya mencangkup unsur-unsur dakwahnya, baik itu narasumber, peserta, materi yang disampaikan, media dan metode dakwah yang digunakan, sumber dana, serta efek dakwah pada peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
BAB V:
Penutup Dalam bab ini meliputi kesimpulan yang menjawab masalah yang telah dirumuskan dan saran.
Di luar lima bab diatas, skripsi ini dilengkapi pula dengan halaman daftar pustaka, serta lampiran-lampiran data yang diperoleh selama masa penelitian yang diletakan di bagian akhir skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi 1. Definisi Strategi Strategi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2 Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “Strategos”. Kata “Strategos” ini berasal dari kata “Statos” yang berarti militer dan “Ag” yang artinya memimpin, berdasarkan pemaknaan ini, maka strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu menajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran.3 Startegi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkai rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan, dan perseptif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.4 1
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka,2007), h. 859. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi (Bandung : Rosda, 2007), h.32. 3 Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h. 13 4 Triton PB, Manajemen Strategi,(yogyakarta: Tugu Publisher, 2007), h 17 2
11
12
2. Tujuan dan Manfaat Strategi Tujuan dan manfaat dari sebuah strategi menurut Khotler Philip adalah : a. Mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat digunakan untuk mengarahkan organisasi tersebut kearah yang baik. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam organisasi sangatlah penting, karena informasi tersebut akan digunakan untuk membuat sebuah formula sasaran, strateginya hingga program penunjang tujuan yang akan dijalankan. b. Mengetahui langkah strategis yang akan digunakan oleh organisasi tersebut dalam merealisasikan tujuan yang diinginkan. Langkah strategis yang telah disusun akan digunakan untuk mempermudah dan mempercepat proses terwujudnya tujuan-tujuan yang diinginkan organisasi. Oleh karena itu, tujuan dengan formulasi strategi harus berhubungan agar sinergitas yang dijalin juga membantu proses percepatan tersebut. c. Memprediksi keadaan yang akan terjadi pada organisasi di waktu yang akan datang, setelah persaingan dengan organisasi lain dimulai. Prediksi dalam sebuah organisasi sangat penting dilakukan untuk dijadikan bahan persiapan terhadap setiap hal-hal yang terjadi pada masa yang akan datang. Prediksi juga akan dijadikan sebuah sandaran dalam mengambil keputusan dalam organisasi. d. Mengetahui hambatan-hambatan yang kemungkinan akan dilalui oleh organisasi dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Hambatan merupakan sebuah kerikil tajam yang dapat menghambat laju perkembangan dari sebuah organisasi. Apabila ia tidak dibersihkan ia akan menjadi tembok besar dalam merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan oleh para pendiri dari organisasi tersebut. Jadi untuk memperlancar proses realisasi tujuan, maka hambatan harus dengan dihilangkan dari organisasi beraktifitas.5
5
Khotler Philip, Manajemen Pemasaran, New Jersey, Indeks kelompok Gramedia, 2005
13
3. Teori Manajemen Strategis Menurut Fred R. David, Manajemen Strategis adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai objektifnya.6 Senada dengan Fred R David, A. Rosyad Shaleh mengartikan mengartikan
manajemen
dakwah
sebagai
proses
perencanaan
tugas,
pengelompokkan tugas, menghimpun dan menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas dan kemudian menggerakkan kearah pencapaian tujuan dakwah.7 Secara garis besar manajemen strategi melalui tiga tahapan yaitu : a. Perumusan / Perencanaan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Perencanaan meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan tantangan eksternal
organisasi,
penentuan
kekuatan
dan
kelemahan
internal,
pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta pengambilan keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan.
6
David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba Empat, 2011. Edisi 12. 7 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana. 2006), Cet. Ke-2.
14
Dalam hal penyusunan strategi, Fred R. David membagi proses ke dalam tiga tahapan aktivitas, yaitu : input stage, matching stage, dan decision stage. Termasuk di dalam formulasi strategi adalah pembahasan tentang program baru yang akan dilakukan, program yang dihentikan, alokasi sumber-sumber yang dimiliki. b. Implementasi / Pelaksanaan Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. Dalam tahap pelaksanaan strategi dibutuhkan komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi. George R. Terry mengungkapkan bahwa fungsi pelaksanaan adalah fungsi lanjutan atau tindak lanjut dari dua fungsi sebelumnya, perencanaan dan
pengorganisasian.
Pelaksanaan
atau
biasa
disebut
dengan
penyelenggaraan merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh organisasi yang telah memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian yang terstruktur sesuai kebutuhan satuan kerja.8 Ada 4 (empat) elemen fungsi pelaksanaan yang perlu diperhatikan dalam proses pelaksaan, yaitu : 1) Leadership (Kepemimpinan) Kepemimpinan adalah bagaimana seseorang bisa memberikan pengaruh kuat kepada mereka yang disebut sebagai pengikut. Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai pengaruh tentang sesuatu.
8
Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, Organisasi Non-Profit Bidang Pemerintahan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005) Cet. III, h.95
15
2) Communication (Komunikasi) Komunikasi adalah proses berjalannya sebuah informasi atau pemahaman dari satu orang selaku pemberi pesan kepada orang lainnya sebagai penerima pesan. Ada dua jenis komunikasi, verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang melibatkan kosa kata melalui pembicaraan secara langsung ( two way communication ), sedangkan nonverbal adalah komunikasi yang tidak melibatkan kosa kata melalui pembicaraan secara langsung, biasanya menggunakan simbol-simbol atau melalui media seperti surat, televisi, radio, surat kabar dan lain sebagainya. 3) Motivation (Motivasi) Motivasi adalah proses membangkitkan semangat kerja kedalam pikiran para anggota kelompok dengan tujuan memberikan yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi.9 4) Coordination (Koordinasi) Serupa dengan komunikasi, koordinasi dimaksudkan untuk mendapatkan sebuah hubungan baik antara pemimpin dan anggota kelompok dengan agar tercapainya tujuan bersama.
c. Evaluasi Strategi Tahap terakhir dalam strategi adalah evaluasi implemantasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk menetakan tujuan berikutnya.10 Hasil evaluasi kemudian dapat 9
P. C. Tripathi, P. N. Reddy, Principles of Management, (New Delhi : The McGram-Hill Company, 2008), Edisi ke-4, h. 4 10 David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba Empat, 2011. Edisi 12.
16
digunakan sebagai bahan laporan sekaligus pertanggung jawaban kinerja. Evaluasi dilakukan sesuai kebutuhan, secara bulanan, tri wulan, semesteran dan tahunan. Hasil evaluasi dapat menjadi bahan masukan dan informasi pimpinan dalam menetapkan kebijakan di masa datang. Tujuan evaluasi berbeda-beda tergantung pengertian seseorang tentang evaluasi. Konsep seseorang tentang evaluasi dipengaruhi oleh pandangan filosofi seseorang tentang posisi evaluasi sebagai suatu bidang kajian dan sebagai suatu profesi. Terkadang tujuan tersebut tercantum jelas dalam definisi yang dikemukakan tetapi terkadang tidak tercantum dalam definisi. Menurut
Hamid
Hasan,
secara
mendasar
tujuan
evaluasi
dikelompokkan sebagai berikut : 1) Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan pengembangan dan pelaksanaan suatu kegiatan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan. 2) Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu lingkungan tertentu. 3) Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam upaya perbaikan kegiatan 4) Memahami dan menjelaskan karakteristik suatu kegiatan dan pelaksanaan suatu kegiatan.11
11
David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba Empat, 2011. Edisi 12.
17
B. Aktivitas Aktivitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah keaktifan, kegiatankegiatan, kesibukan atau biasa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi atau lembaga.12 Menurut kamus besar Ilmu Pengetahuan, kata aktivitas berasal dari ling: Activity; lat: Activitus: aktif, bertindak, yaitu bertindak pada diri setiap eksistensi atau makhluk yang membuat atau menghasilkan sesuatu, dengan aktivitas menandai bahwa hubungan khusus manusia dengan dunia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktivitas, kegiatan, atau kesibukan yang dilakukan manusia. Namun, berarti atau tidaknya kegiatan tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena sebenarnya, aktivitas bukan hanya sekadar kegiatan. Aktivitas dipandang sebagai usaha mencapai atau memenuhi kebutuhan. Salah satu kebutuhan manusia adalah menuntut ilmu untuk menjadi pintar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah atau mengikuti majelis atau tempat-tempat ilmu, membaca buku, berdiskusi, dan kegiatan-kegiatan lain. Ternyata untuk memenuhi satu kebutuhan saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas. Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan hubungan interaksi masyarakat yang Islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-aktivitas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut. Seperti membaca bukubuku keagamaan, mengikuti pengajian-pengajian, melakukan diskusi-diskusi tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam tentang hubungan
sesama
manusia
dan
tak
kalah
pentingnya
adalah
mengaplikasikan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan ke dalam kehidupan yang nyata.
12
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1990),cet. Ke-3,h.17
18
C. Dakwah 1. Pengertian Dakwah Dakwah menurut pengertian bahasa berasal dari bahasa Arab : da'a, yad'u, da'watan yang berarti mengajak, memanggil dan menyeru. Dengan demikian dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.13 Kata da'a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah SWT) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongan kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da'a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata yad'u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah SWT, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad'u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik. Kata dakwah atau da'watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi'il (da'akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.14
13
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet-2, h. 31. Mushlihin Al-Hafizh, Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah, artikel ini diakses pada 3 Juli 2015 dari http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertiandakwahmenurut-bahasa-dan-istilah.html 14
19
Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai pengertian dakwah, diantaranya sebagai berikut: Dakwah menurut Drs. Hamzah Yaqub dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam yang di tulis oleh Asmuni Syukir ialah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Sementara itu, Prof. Dr. M. Quraish Shihab masih dalam buku yang sama yaitu Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan serta usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Menurut Prof. Toha Yahya Umar, M. A, dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam dakwah dapat diartikan dari dua segi, yaitu: a. Pengertian dakwah secara umum, ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara,
tuntunan-tuntunan,
dan
bagaimana
seharusnya
menarik
perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat dan pekerja tertentu. b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam, ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Asmuni Syukir dalam tulisannya mendefinisikan dakwah dapat diartikan dari dua segi atau sudut pandang, yaitu pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan
adalah
suatu
usaha
mempertahankan,
melestarikan
dan
menyempurnakan umat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah SWT. Pengembangan adalah usaha mengajak umat manusia yang belum beriman kepada Allah SWT. agar mentaati syariat Islam. Menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.15
15
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 20.
20
Dakwah menurut Ibnu Thaimiyah adalah proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh Rasul serta mengajak agar dalam menyembah Allah seakanakan melihat-Nya.16 Dakwah pada dasarnya adalah alat untuk memenuhi perintah Allah SWT. Demikian Tarmidzi Taher yang juga sependapat dengan Ismail
Ragi
Al-Faruqi,
mengatakan bahwa
dakwah meliputi
tugas
mengajarkan kebenaran kepada mereka yang mengabaikan kebenaran, menyampaikan kabar baik tentang rahmat duniawi dan surga ukhrawi, dan memperingatkan tentang siksaan hari akhirat.17 Mengacu pada Firman Allah SWT. dalam Surat An-Nahl ayat 125, sebagai berikut :
Artinya :“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. Dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan serangkaian kegiatan penyampaian pesan mengenai ajaran-ajaran yang diperintahkan Allah SWT untuk kemaslahatan umat, dengan cara menyeru, mengajarkan dan merealisasikan syariat-syariat Islam. sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Hadits demi mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagiaan dunia dan akhirat. 16
Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, h. 185. Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta : Grafindo.2005, cet. Ke-1) h. 213. 17
21
Pada intinya, pemahaman lebih luas dari pengertian dakwah yang telah didefinisikan oleh para ahli tersebut adalah : Pertama, ajakan kejalan Allah Swt; Kedua, dilaksanakan secara berorganisasi; Ketiga, kegiatan untuk mempengaruhi manusia agar masuk jalan Allah Swt; dan Keempat, sasaran bisa secara Fardiyah atau Jama'ah dalam konteks dakwah istilah 'amar ma'ruf nahii munkar secara lengkap dan populer dipakai adalah yang terekam dalam Al- Quran, Surah Ali' Imran, ayat 104 :
Artinya :“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional saja, melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama dengan inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang beragam, dinamis dan kritis terhadap pesan yang diterimanya. Di sinilah peran da'i dituntut untuk konsentrasi dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Sehingga dakwah Islam dapat lebih berkembang dan maju seiring dengan kemajuan zaman. 2. Unsur-unsur Dakwah a. Da'i ( Subjek Dakwah) Dai' atau subjek dakwah merupakan pelaku dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da'i atau lembaga dakwah hendaknya mampu menjadi penggerak dakwah profesional. Disamping profesionalisme, kesiapan subjek dakwah baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya.18 18
Enjang dan Aliyudin, Dasar-dasar Ilmu Dakwah (Bandung : Widiya Padjadjaran, 2009), h.73.
22
1) Sifat-sifat Seorang Da'i : a) Iman dan taqwa kepada Allah. Syarat kepribadian seorang da'i yang paling utama adalah iman dan taqwa kepada Allah. Oleh sebab itu, sebelum ia membawa misi dakwahnya, ia harus memerangi hawa nafsunya terlebih dahulu, sehingga pribadinya lebih taat kepada Allah dan Rasulnya. b) Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribadi. Sifat ini menentukan keberhasilan dakwah. Singkatnya berjuang di jalan Allah (berdakwah) haruslah dapat menanggulangi niat negatif yakni keinginan akan tiga yaitu harta, wanita dan tahta. Dengan kata lain mempunyai sifat tulus ikhlas. c) Ramah dan penuh pengertian. Dalam dunia dakwah, jika seorang da'i mempunyai kepribadian yang
menarik
karena
keramahan,
kesopanan
dan
keringantanganannya, maka dakwahnya akan berhasil. Sebaliknya jika mempunyai kepribadian yang membosankan (tidak menarik) karena sifat yang tak menarik hati, maka kemungkinan kecil dakwahnya akan berhasil. d) Tawadhu' (rendah hati) Tawadhu' seorang da'i adalah tawadhu' yang berarti sopan dalam pergaulan, tidak sombong dan tidak suka menghina dan mencela orang lain. Karena seorang da’i membawa misi untuk memperbaiki akhlak dan mempererat silaturahmi dan toleransi dalam setiap perkataan dan perbuatannya.
23
e) Sederhana dan Jujur. Kesederhanaan
merupakan
pangkal
keberhasilan
dakwah.
Sedangkan kejujuran adalah penguatnya. Apabila seorang da'i dapat dipercaya tidak pernah menyelisihi apa yang dikatakannya maka pesan dakwah yang disampaikan kepada mad’u akan dijalankan. f) Tidak memiliki sifat egoisme. Sifat ini yang harus dijauhi oleh para pendakwah. Karena pada hakikatnya setiap manusia harus memiliki rasa peduli antar sesama. Terlebih seorang da’i, da’i harus peduli dengan lingkungan sekitar sekalipun lingkungannya terdapat orang-orang yang melakukan selalu berbuat maksiat, da’i harus tetap peduli dan terus menyampaikan pesan dakwah. g) Sifat antusias (semangat) Pesan dakwah berisi tentang spirit-sprit Islami, semangat positif dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu da’i harus memiliki semangat atau antusias tinggi sehingga bisa mengajak mad’u agar terhindar dari putus asa, kecewa dan lain sebagainya. h) Sabar dan Tawakal. Dakwah adalah melaksanakan perintah Allah yang diwajibkan kepada seluruh umat. Apabila di dalam menunaikan tugas berdakwah mengalami beberapa hambatan dan cobaan, hendaklah sabar dan tawakal kepada-Nya.
24
i) Memiliki jiwa toleransi. Nabi Muhammad SAW. dalam kisahnya selalu mengajarkan umat untuk memiliki sifat toleransi antar umat beragama. Hal tersebut harus dilanjutkan oleh para da'i agar tercipta kondisi yang selamat dan damai. Jika terjadi perselisihan kembalikan pada al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kafirun ayat 6 :
Artinya: “untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” j) Sifat terbuka (demokratis) Artinya apabila seorang da'i mendapati kritik dan saran hendaknya diterima dengan hati gembira, mengalami kesulitan sanggup memusyawarahkan dan tidak berpegang teguh kepada pendapat atau idenya yang kurang baik. k) Tidak memiliki penyakit hati. Dari sifat tersebut mana mungkin orang akan mengajak orang lain kepada kebaikan, bila dirinya sendiri iri kepada orang lain sebagai sasaran dakwahnya. Oleh sebab itu seorang da’i harus bersih hatinya sehingga pesan dakwah yang disampaikan diterima oleh mad’unya. 2) Sikap Seorang Da'i a) Berakhlak Mulia. Seorang da'i dapat berhasil jika ia memiliki akhlak yang mulia, sebaliknya jika ia berakhlak yang jelek, maka kegagalan yang akan menghampirinya. Karena esensi dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan memperbaiki akhlak.
25
b) Disiplin dan bijaksana. Disiplin sangat diperlukan oleh seorang da'i dalam mengemban tugasnya sebagai mubaligh. Begitu pula bijaksana dalam menjalankan tugasnya sangat berperanan di dalam mencapai keberhasilan dakwahnya. c) Wara'i dan berwibawa Sikap yang wara' menjauhkan hal yang dapat menimbulkan kewibawaan seorang da'i sebab kewibawaan merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang akan percaya menerima ajakannya. d) Tanggung jawab dan berpandangan yang luas. Dalam
menentukan
strategi
dakwah,
sangat
memerlukan
pandangan yang luas, tidak fanatic terhadap satu golongan saja dan waspada dalam menjalankan tugasnya. e) Berpengetahuan yang cukup. Pengetahuan seorang da'i meliputi pengetahuan yang berhubungan dengan materi dakwah yang disampaikan dan ilmu-ilmu yang erat hubungannya dengan tehnik-tehnik dakwah. b. Mad'u Mad'u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Muhammad Abduh dalam buku Dasar-dasar Ilmu Dakwah membagi mad'u menjadi tiga golongan, yaitu:
26
1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2) Golongan awam, yaitu orang yang belum dapat berpikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian pengertian yang tinggi. 3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam.19 Salah satu unsur penting lainnya adalah komponen dakwah yaitu mad'u atau masyarakat yang akan didakwahi. Seorang da'i harus memahami masyarakat yang akan menerima dakwahnya. Hal ini berhubungan dengan kesesuaian materi dakwah yang akan disampaikan. Dalam masyarakat, yang tingkat pengetahuan agamanyan cukup tinggi, tentu saja tidak sesuai jika masih diperkenalkan dengan pengantar pengetahuan ihwal iman dan takwa. Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan dan kondisi psikologis masyarakat akan berakibat pada lancarnya proses dakwah tersebut. c. Materi Dakwah atau Pesan Dakwah Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur'an, pesan dakwah adalah al-Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah dan akhlak. Dasar dari pembagian itu merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur'an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan susila.20
19 20
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, (Jakarta : Kencana. 2006 Cet. Ke-2) M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 40.
27
Pesan dalam Islam adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan kepada orang lain. Pesan dakwah adalah semua pernyataan yang bersumberkan Al-Qur'an dan Sunnah, baik tertulis maupun dengan pesan-pesan (risalah) tersebut. Ajaran yang disampaikan itu bukanlah hanya yang berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah, namun bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran agar mampu melaksanakan aqidah, akhlak, syariah dalam ucapan, pikiran dan tindakan sehari-hari. Di dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam yang ditulis oleh Asmuni Syukir dijelaskan : Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: 1) Aqidah Secara etimologi kata aqidah diambil dari kata "aqad" yaitu ikatan yang kuat.dapat juga berarti teguh, permanen, saling mengikat, dan rapat. Aqidah merupakan keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab yang diwahyukan kepada para Rasul, adanya hari kiamat, dan adanya qadha dan qadar serta masalah- masalah yang berkaitan dengan pokokpokok keimanan itu.21 Pengertian aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi sebuah keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Pengertian aqidah menurut agama maksudnya berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan, seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya para rasul.
21
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60.
28
2) Akhlak Akhlak berasal dari bahasa Arab, dalam bentuk jamak dari khula yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabiat. Akhlak dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi tiga yaitu, Pertama, Akhlak kepada Allah SWT; Kedua Akhlak kepada sesama manusia; dan Ketiga Akhlak terhadap lingkungan sekitar. 3) Syariah Secara etimologi syariah berarti jalan. Syariah adalah segala yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berbentuk wahyu di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Sedangkan secara terminology syariah adalah ketentuan (norma) illahi yang mengatur sesamanya (muammmallah). Syariah dalam Islam, berhubungan berat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesame manusia. Maksudnya, masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalahmasalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia, seperti hukum jual-beli, berumah-tangga, kepemimpinan, dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan Allah seperti minum, berzina, mencuri.
29
a) Ibadah dalam arti sempit seperti Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan berangkat Haji. b) Muamalah dalam arti sempit meliputi : Al-Qounul Khas (hukum perdata), Muamalah (hukum niaga), Munakahat (hukum nikah), Waratsah (hukum waris), dan sebagainya. Kemudian Al-Qounul'am (hukum publik), Hinayah (hukum pidana), Khalifah (hukum Negara), Jihad (hukum perang dan damai), dan sebagainya. c) Dengan demikian pesan dakwah adalah suatu pesan yang disampaikan oleh da'i kepada mad'u dengan muatan materi yang berisikan tentang aqidah, syariah dan akhlak, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Pesan dakwah harus disampaikan dengan keilmuan yang cukup, karena jika pesan yang disampaikan hanya dengan ilmu yang minim maka makna yang disampaikan akan memiliki perbedaan makna, atau pergeseran makna. Dengan demikin materi yang disampaikan dapat menjerumuskan penerimanya, dan yang lebih membahayakan lagi apabila kebenaran atas kesalahan tersebut berkelanjutan sesuatu yang dianggap menjadi besar. d. Metode dakwah Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da'I kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.22 Sebagian ulama mengatakan terdapat tiga cakupan dalam pemahaman metode dakwah, yaitu:
22
Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2006), h. 7.
30
1) Bi Al-Hikmah, yaitu kemampuan da'i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logika dan bahasa yang komunikatif. Hikmah dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu dapat menentukan sukses tidaknya dakwah. Dalam menghadapi mad'u yang beragam dalam tingkatan pendidikan, strata sosial, dan budaya. Para da'i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang hati para mad'u dengan tepat. Oleh karena itu, para da'i dituntut untuk mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide yang diterima dapat dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukkan qalbunya. 2) Mau'idzah Al-Hasanah, yaitu nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah adalah kebaikan.23 Dakwah dengan metode ini ditujukan pada manusia jenis kedua, yaitu keumuman manusia. Manusia yang memiliki kemampuan di bawah manusia jenis pertama. Mereka memiliki fitrah terhadap kebenaran, tetapi ragu untuk memilih mengikuti kebenaran yang disampaikan kepada mereka atau justru mengikuti kebatilan yang tumbuh disekelilingnya. Muhammad Husai Yusuf mengatakan, Mereka membutuhkan pelajaran yang baik (almaw'idzah al- hasanah), ucapan yang mengena (qaul baligh), serta penjelasan yang berguna, berupa sugesti (targhib) untuk kebenaran, penjelasan tetang kebaikan mengikuti kebenaran, serta ancaman (tarhib) mengikuti kebatilan, serta penjelasan atas dosa dan nista yang terdapat dalam kebatilan. Begitu pula seterusnya sampai benar-benar jelas kepada mereka jalan yang lurus dan cahaya yang terang, serta dapat menghilangkan keraguan mereka untuk masuk ke dalam barisan orangorangmukmin di bawah panji Nabi dan Rasul yang paling mulia.24
23
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2000), h. 58. 24 Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 166-167.
31
Menurut Asep Muhiddin, dakwah dengan pendekatan mau'idzah hasanah ini, perlu memperhatikan faktor- faktor berikut: a. Tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan hati. b. Menghndari sikap sinis dan kasar. c. Tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi orang yang diajak bicara (mukhathab). Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa menerima suatu gagasan atau ide tertentu. 3) Mujadalah, dari segi etimologi lafadz mujadalah terambil dari kata "jadalah" yang berarti meminta. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faa'ala, yufaa'ilu, mufaa'alatan, "jaadala" dapat bermakna berdebat dan "mujadalah" adalah perdebatan. Dari segi terminologi terdapat beberapa pengertian mujadalah (al-hiwar) yaitu upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya. Maka penulis menyimpulkan bahwa metode dakwah mujadalah ini hanya perlu digunakan pada orang-orang tertentu seperti ahli kitab dan orang-orang
kafir
yang
sombong.
Namun,
ketika
seorang
da'I
menggunakan metode ini, ia harus tetap mampu menjaga sikap dan katakatanya dengan penuh kelemah lembutan dan sopan santun sehingga mereka
mampu
menerima
kebenaran
yang
disampaikan
kesadarannya sendiri tanpa merasa paksaan apalagi permusuhan.
dengan
32
e. Media dakwah Menurut kamus besar bahasa Indonesia Kontemporer media adalah sarana penghubung, informasi. Seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Jadi media itu suatu sarana atau fasilitas penghubung dalam suatu penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan bacaan. Sementara Itu media dakwah adalah alat yang dugunakan untuk penyampaian materi dakwah kepada Mad'u. Alat itu bisa berupa media cetak atau media elektronik seperti buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, film, internet dan lain-lain. Kata-kata yang diucapkan da'i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Dalam sebuah aktivitas dakwah tidak dapat dipungkiri bahwa peran teknologi ikut serta dalam penyampaian dakwah. Untuk mempermudah proses dakwah, teknologi juga sangat diperlukan keberadaannya. Peran teknologi itu bisa berupa kemudahan- kemudahan dan efektivitas serta efisiensi yang diberikan pada saat penyampaian dakwah tersebut. Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media dakwah menjadi tiga bagian yaitu: 1) Spoken words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon, handphone dan lainnya. 2) Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya yang ditangkap oleh mata.
33
3) Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat seperti, televisi, video, film, dan sebagainya.25 Setelah mengetahui media dan dakwah, dengan demikian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa media dakwah adalah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak di mana pesan yang disampaikan adalah dakwah. f. Efek Dakwah Efek dakwah (atsar) merupakan salah satu dari proses dakwah. Namun proses ini sering dilupakan oleh para da'i. Atsar ini sangat berpengaruh dalam penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya. Dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan langkahlangkah berikutnya. Sebaliknya, jika tidak menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah dan akan terulang kembali. Seluruh komponen unsur-unsur dakwah harus dievaluasi secara komperhensif. Di samping para da'i bekerja dengan menggunakan ilmu, ia juga harus memiliki jiwa terbuka untuk melakukan pembaharuan dan perubahan. Dalam bahasa agama yang disebut dengan ikhtiar insani ialah jika proses ini dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah suatu mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah.26
25
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah ,(Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006), h. 37. 26 M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 34.
34
3. Kategori Pesan Dakwah Dalam surat Al-Fatihah terdapat tiga pokok pesan dakwah yaitu aqidah (Iman), syariah (Islam), dan akhlak (Ihsan). Terhadap tiga pokok tersebut, ada beberapa ulama yang berpendapat, antara lain : a. Pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak dilakukan secara hirarkhis. Pertama kali seseorang harus memperteguh aqidah, lalu menjalankan syariah yang kemudian disempurnakan oleh akhlak. Posisi inilah maksud diutus Rasulullah SAW. Yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya asumsi ini untuk mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Seorang da'i harus kuat imannya terlebih dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia mengajarkan cara-cara menjalankan agama. Seorang da'i yang dapat menjalankannya, maka ia berusaha memberisihkan hatinya. Dengan hati yang bersih maka ia akan merasa hidupnya dipantau oleh Allah SWT. Sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang bersifat maksiat. b. Pesan dakwah aqidah, syariah dan akhlak ditempatkan sejajar. Aqidah yang bertempat di akal, syariah dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati. Banyak umat Islam yang menjalankan agamanya dengan keimanan yang tipis serta hati yang kurang bersih, sehingga tidak menghasilkan akhlak yang terpuji. Da'i mengajarkan bahwa menjalankan shalat harus dengan pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan rukunnya, serta hati yang ikhlas.27 Abu Bakar Atjeh menggolongkan pesan dakwah dalam tiga tema yaitu: Pertama, Mengenai aqidah atau keyakinan; Kedua, Mengenai kewajiban-kewajiban agama, mengenai akhlak; Ketiga, Mengenai hak dan kewajiban dengan segala perinciannya.28
27 28
Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet. Ke-2, h. 335. Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), cet. Ke-2, h. 338.
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN VISI MAHA KARYA
A. Sejarah berdirinya Yayasan Visi Maha Karya Yayasan Visi Maha Karya merupakan hasil buah karya dari para alumni seminar pelatihan motivasi NAC System yang membentuk sebuah komunitas, yang diberi nama Komunitas NAC. Kelahirannya berawal dari sebuah kepedulian Komunitas NAC akan situasi sebagian masyarakat Bangsa Indonesia yang pada saat itu dan sampai saat ini membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Penggalangan dana dari masyarakat menjadi salah satu kegiatan dari Komunitas NAC. Menyadari bahwasanya dibutuhkan sebuah legalitas atas program ini, maka terbentuklah Yayasan Visi Maha Karya tepat pada tanggal 5 Agustus 2012 dengan SK Menkumham RI Nomor:AHU-6030.AH.01.04. Tahun 2012 Yayasan Visi Maha Karya adalah lembaga Nirlaba yang menjembatani antara masyarakat Indonesia yang membutuhkan perhatian dengan masyarakat Indonesia yang memiliki perhatian. Menyadari adanya kesenjangan sosial di masyarakat, maka Yayasan Visi Maha Karya memiliki beberapa karya nyata untuk terwujudnya keseimbangan sosial berupa karya pendidikan, karya kesehatan, karya lingkungan, karya ekonomi dan lain-lain. Dengan karya nyata yang telah diberikan kepada masyarakat, kini Yayasan Visi Maha Karya mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai pihak. Dengan Visi ingin membangun manusia secara utuh, yaitu membangun akhlak yang sesuai ajaran Ilahi, membangun kecerdasan dan kesehatan jasmani, serta membangun
35
36
sikap toleransi dan perdamaian. Maka, Yayasan Visi Maha Karya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berbesar hati dan peduli kepada Indonesia.
B. Visi dan Misi Adapun Visi dari Yayasan Visi Maha Karya : “Terciptanya generasi Maha Karya yang dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia” Misi dari Yayasan Visi Maha Karya : “Membangun manusia secara utuh, yaitu membangun karakter yang sesuai ajaran-Nya, membangun kecerdasan dan kesehatan jasmani, serta membangun sikap toleransi dan perdamaian.”
C. Profil dan Struktur Organisasi YAYASAN VISI MAHA KARYA Akte Notaris No.01, Tanggal 5 Agustus 2012, Ny. Levi Valerina, SH, Mkn. SK MENKUMHAM RI NOMOR : AHU-6030.AH.01.04. TAHUN 2012 SUSUNAN PERANGKAT ORGANISASI YAYASAN VISI MAHA KARYA (2012-2018) A. PEMBINA Ketua
: Arief Adinoto, SE
Anggota
: Budi Tri Wibowo, ST Mamay Sumarna, S.Pd.I Robbi M Pribadi, ST
B. PENGAWAS
: Purwo Wardoyo Bahroni, SH
37
C. PENGURUS Ketua
: Salis Maulana, SH
Wakil Ketua
: Januar Hendra Sata
Sekretaris
: Adit Tian Prabowo
Bendahara
: Suryani, SE.Ak
Bidang Penelitian dan Pengembangan
: Aditya Pribadiyanto, ST
Bidang Pendidikan, Seni dan Olahraga
: Sugeng Riyanto, S.Kom
Bidang Sosial dan Kemanusiaan
: Virdian Hamzah
Bidang Komunikasi & Hubungan Kerjasama: Tatang Mulyana, S.Pd.I Bidang Sarana dan Prasarana
: Sari Puwanto, Amd
Alamat
: Jl. Ir. H Juanda No.7 Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
No. Telepon
: (021) 749 7957
D. Program Kegiatan Sudah banyak program kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Visi Maha Karya. Program kegiatan tersebut dikategorikan menjadi 4 karya : 1. Karya Lingkungan 2. Karya Ekonomi 3. Karya Kesehatan 4. Karya Pendidikan
38
Berikut ini beberapa program kegiatan yang sudah Yayasan Visi Maha Karya adakan : 1. Peduli Korban Banjir Jakarta Kegiatan Peduli Korban Banjir Jakarta dilaksanakan pada 22 Januari 2013. Agenda kegiatannya adalah cek kesehatan dan donasi kepada korban banjir di Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat. 2. Donor Darah “ Giving Blood, Sharing Lives” Kegiatan Donor Darah “ Giving Blood, Sharing Lives” dilaksanakan pada 9 Maret 2013 dengan agenda kegiatannya yaitu donor darah di kantor Yayasan Visi Maha Karya. 3. Beauty Class with Wardah Cosmetic Memperingati Hari Kartini tanggal 21 April 2013. Kegiatan kursus make up di kantor Yayasan Visi Maha Karya. 4. SEMINAR
WIRAUSAHA
"Etika
Bisnis
&
Kemampuan
Berkomunikasi" Kegiatan SEMINAR WIRAUSAHA "Etika Bisnis & Kemampuan Berkomunikasi" mendatangkan pembicara bapak Iwan Hartawan yang dilaksanakan pada 05 Mei 2013 di kantor Yayasan Visi Maha Karya. 5. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 1 Program Berburu Berkah Ramadhan yang pertama kali diadakan oleh Yayasan Visi Maha Karya pada 20 Juli 2013. Acara donasi kepada anak yatim piatu di Yayasan panti asuhan kebagusan.
39
6. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 2 Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang mengangkat tema “Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan”, dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung. Acara donasi kepada 100 anak yatim piatu.
7. SMESCO KRENOV FAIR 2014 Diadakan pada 11,12,13 Desember 2014 dengan agenda kegiatan antara lain : pameran produk kreatif dan inovatif mahasiswa ( dari berbagai universitas ), seminar dan talkshow pengembangan akses pasar, talkshow "Krenov Inspiration", capacity building KUKM, student fashion, dapur nusantara, drama, parodi, musik. Acara ini berlangsung di SME Tower (SMESCO), Jl. Gatot subroto kav. 94, Jakarta Selatan. 8. Baksos with Panti Asuhan BIMO Yogyakarta Yayasan Visi Maha Karya mengadakan Baksos di Yogyakarta pada 22 Maret 2015 di Panti sosial asuhan anak "BIMO" Yogyakarta. 9. Grand Opening Taman Baca Visi Maha Karya Yayasan Visi Maha Karya ikut mengkampanyekan budaya baca buku dengan membuka Taman Baca Visi Maha Karya pada 26 April 2015 di Yayasan Sabilul Khoir, RA Amir Hamzah - Kreo, Tangerang. 10. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 3 Program Berburu Berkah Ramadhan Jilid yang ketiga dilaksanakan pada 4 Juli 2015. Acara donasi kepada anak yatim piatu di Kandank Jurang Doank bersama Dik Doank.
40
11. Kakiku Kini Kembali Jilid 1 Acara seremonial pemberian donasi kaki dan tangan palsu kepada penderita tuna daksa pada 17 April 2016. di Kandank Jurank Doank, Tangerang Selatan 12. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1 dan Kakiku Kini Kembali Jilid 2 Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1 dan Kakiku Kini Kembali Jilid 2 dilaksanakan pada 24 Juni 2016. Acara donasi kepada anak yatim piatu sekaligus pemberian donasi kaki dan tangan palsu kepada penderita tuna daksa di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan. 13. Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 2 Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 2 yang merupakan kelanjutan dari Berburu Berkah Ramadhan Jilid 4 Part 1. Dilakasanakan pada 1 Juli 2016. Acara donasi kepada anak yatim piatu di Masjid At Tin, Jakarta Timur.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Program Berburu Berkah 1435 H Dalam konteks dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan terutama bagi suatu yayasan semacam Yayasan Visi Maha Karya yang merupakan bagian dari yayasan sosial dan keagamaan. Adapun tahap pembuatan atau perumusan sebuah strategi adalah tahap yang paling menentukan keberhasilan dalam proses pelaksanaan. Begitu pula yang dilakukan oleh Yayasan Visi Maha Karya dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang dilaksanakan pada 12 Juli 2014 di Ayam Panggang Situ Gintung.
Fanny Andriyani yang merupakan Ketua Panitia Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H menjelaskan, tujuan penggunaan nama “Berburu Berkah Ramadhan 1435 H” pada salah satu program Yayasan Visi Maha Karya adalah : “Agar kita semangat mencari pahala di bulan ramadhan dengan adanya Program Berburu Berkah Ramadhan ini”.1 Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Salis Maulana juga menjelaskan tujuan diadakannya Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H : “Program Berburu Berkah Ramadhan adalah merupakan jalan bagi kita untuk saling bersilaturahmi, berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Bukan sekedar memberi dalam bentuk uang atau pun bingkisan tapi program ini memberikan motivasi melalui ceramah agar mereka tergugah hatinya untuk semangat menjalani hidup”.2
1
Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H) Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 2 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015
41
42
Pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Yayasan Visi Maha Karya bekerjasama dengan 2 komunitas yaitu : NAC Community dan Superwives Club. NAC Community adalah komunitas yang didirikan pada 12 Desember 2012 (12-12-12) oleh alumni pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning). Tujuan dari komunitas ini adalah menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan motivasi NAC (Neuro Associative Conditioning) dalam kehidupan sehari-hari dengan motto “Learning, Earning, Sharing and Giving”. Superwives Club adalah perkumpulan wanita yang berstatus sebagai istri dan merupakan alumni pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning). Superwives Club dibentuk pada bulan April 2014 mempunyai visi untuk menjadi wadah silaturahmi bagi para istri alumni pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning). Para istri yang tergabung dalam Superwives Club adalah wanita independent, all-time manager, pejuang dengan kekuatan yang luar biasa, yang multi-tasking, multi-talented, up to date, fully dedicate untuk yang dicintai-nya, selalu berusaha memberikan yang terbaik dan mempunyai misi untuk menjaga eksistensi baik untuk dirinya, pasangan, keluarga dan orang-orang disekitarnya. Keberhasilan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dimulai dari komunikasi yang baik. Estiningrum, Panitia Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H mengatakan : “Komunikasi itu penting sekali. Karena dengan adanya komunikasi semua terlaksana dengan baik dan acara pun berjalan dengan sukses”.3
3
Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
43
Selain itu, kerjasama yang baik dalam tim juga sangat mempengaruhi keberhasilan program ini. Maka dari itu, dibentuklah tim kepanitiaan yang bekerja sesuai dengan tugas yang sudah dibagikan. Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Bapak Salis Maulana menjelaskan : “Kita bentuk tim dari beberapa voluntir, kemudian kita bagi mana yang mencari yayasan yang nanti di santuni, mana panitia yang mengurus acara itu sendiri, mana panitia yang mencari dananya, mana panitia yang mencari pengisi acaranya dan lain sebagainya”.4 Tema yang diangkat pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H adalah Berburu Berkah Ramadhan, Berbagi Keceriaan. Dalam hal ini panitia ingin menunjukkan bahwa kapan saja kita harus ceria termasuk di bulan ramadhan walaupun sedang melaksanakan ibadah puasa. Adanya games dan penceramah yang menyampaikan pesan dengan ceria namun bermakna membuat anak-anak havefun mengikuti program ini hingga selesai. Games yang dimainkan antara lain, teka teki mengenai ayat, menghafal ayat, cerdas cermat dan games lainnya yang ada sisipan-sisipan islaminya disamping dengan kecerian yang diberikan. Tujuan dari games ini, peserta belajar untuk bekerjasama diantara timnya, menumbuhkan kebersamaan antara temanteman dengan panitia yang ada dan tercipta komunikasi diantara mereka. “Konsep acara seperti ini, InsyaAllah efektif karena sebenarnya dengan hati riang belajar riang itu lebih masuk dibanding stress”.5
4
Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 5 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
44
Pemilihan da’i atau penceramah melalui pertimbangan. Sosok Ustadz Lukman Hakim merupakan penceramah yang sesuai dengan kriteria panitia. Salis Maulana menjelaskan : “Kita ingin sesuai dengan visi kita bagaimana membentuk anakanak yatim piatu ini. Tidak sekedar mendengarkan ceramah-ceramah sudah dia dengar, jadi harus ada sesuatu yang baru yang membangkitkan di dalam dirinya atau motivasi di dalam dirinya untuk menjalani kehidupan sehingga mereka menjadi personal yang kuat atau mandiri. Maka dari itu kita pilih ustadz, Pak Lukman”.6 Estiningrum juga menjelaskan penceramah harus memiliki pembawaan yang ceria dan juga humoris. “Kita ambil Pak Lukman karena memang Pak Lukman itu orangnya asik. Maksudnya penceramah yang memang pembawaannya tidak hanya serius tapi humoris dan ilmu-ilmu agama yang disampaikan mengena ke anak-anak. Dengan keceriaan yang beliau bawakan jadi anakanak mendengarkan ceramah tidak ngantuk dan mendapat intinya”.7 Profil seorang ustadz dalam menyampaikan materi ceramah sangat penting. Dalam hal ini, profil Ustad Lukman Hakim adalah lulusan S1 Ekonomi UI yang berprofesi juga sebagai wirausaha. Beliau aktif menjadi da’i dan sering mengisi diberbagai acara majlis ta’lim meneruskan jejak ibunda-nya sebagai da’iah. Selain sebagai da’i, Ustad Lukman Hakim juga seorang trainer motivasi dari pelatihan NAC (Neuro Associative Conditioning). Kecintaanya kepada Indonesia beliau wujudkan dengan ikut serta dalam program roadshow ke 300 sekolah SMP se-Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar, dengan tujuan memupuk kepercayaan sejak dini kepada generasi muda agar menjadi pemimpin
6
Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 7 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015
45
yang amanah kelak. Sampai saat ini kepedulian beliau terhadap generasi muda sangat nyata dengan bersedia ikut serta dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1434 H dan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Untuk memilih yayasan yang disantuni melalui tahap-tahap. Bapak Salis Maulana menjelaskan : “Kami memilih yayasan yang memang mungkin sudah diperhatikan ataupun yang kurang perhatian atau tidak terlalu berlebihan sering dikunjungi. Setelah kita pilih, lalu kita survey bagaimana anakanaknya, lalu bagaimana program kerja mereka kedepannya itu mau membentuk anak-anak yatim piatunya seperti apa dan sejalan dengan misi kita ya kita mulai mengajak yayasan tersebut untuk sebagai yang kita santuni”.8 Dari pertimbangan di atas Yayasan Panti Asuhan Kebagusan inilah yang termasuk dalam kriteria. Kriteria pertama, harus memiliki lokasi dan alamat yang jelas. Dalam hal ini, Yayasan Panti Asuhan Kebagusan terletak di Jalan Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan; Kriteria kedua, harus memiliki legalitas yang sah. Dalam hal ini, Yayasan Panti Asuhan Kebagusan didirikan berdasarkan Akte Notaris No.01, Tanggal 26 Mei 2003, Notaris Ny. Rini M Dahliani, SH dan memperoleh SK Menkumham RI Nomor : C-421-HT.03.02.th.2003; Kriteria ketiga, harus memiliki anggota dan anak asuh. Dalam hal ini, Pengurus Yayasan Panti Asuhan Kebagusan berjumlah 20 orang, dan jumlah anak asuh pada tahun 2014 adalah 100 anak, terdiri dari 50 anak yatim dan 50 anak dhuafa.
8
Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015
46
Unsur dakwah selanjutnya adalah isi pesan dakwah. Menurut Ustadz Lukman Hakim sebelum menyampaikan isi dakwah, penyesuaian dengan peserta merupakan hal yang penting. “Berkaitan dengan hablumminannass tentu saja dalam rangka dakwah saya pastinya melihat audiencenya dahulu. Karena audiencenya anak yatim, berarti kita coba menempatkan seandainya kita menjadi mereka dengan kondisi tiada tempat bersanding, tempat menyampaikan aspirasi. Beruntung sekali orang yang masih punya orang tua, maka tidak beruntung orang yang masih lengkap orang tuanya melakukan hal yang buruk padahal masih ada orang tuanya. Nah kita mencoba menjadi orang tua, menjembatani dan kita menganggap bahwa anak-anak ini adalah anakanak kita tentu saja ketika kita mengarahkan sesuatu kepada anak-anak kita pasti kita mengarahkan untuk menjadi yang terbaik. Karena kita anggap mereka adalah anak-anak kita maka dibenak kita akan menjadi apakah mereka suatu saat nanti. Sebenarnya mereka juga aset bangsa yang kalau kita bina dengan baik maka akan menjadi aset yang baik, mereka akan jadi pemimpin-pemimpin yang hebat nantinya. Itu dikepala saya, jadi bagaimana ketika kita jadi pembicara tugas kita membuat suatu saat nanti apa yang kita sampaikan ini bisa menjadi bekal mereka untuk berbuat kebaikan, untuk mereka beribadah kepada Allah SWT, hamblumminallah dan hamblumminannass”.9 Kerangka materi yang Ustadz Lukman Hakim sampaikan dimulai dari tujuan manusia diciptakan, beribadah itu seperti apa, landasannya ibadah rukun islam, ibadah yang hablumminallah dan habluminannas itu bagaimana, bekal menjadi insan yang sholeh dan sholehah serta menjadi pemimpin Islam yang amanah. Di lengkapi dengan cerita tentang kisah Rasullah SAW. Agar tergambar di dalam benak peserta, bahwa mereka bisa seperti Rasulullah SAW. Dan Harapannya mereka bisa menjadi insan yang mandiri, berakhlak mulia dan mampu menjadi pemimpin yang siddiq, amanah, fathonah dan tablig seperti Rasulullah SAW.
9
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
47
Berjalannya suatu program sudah pasti di dukung oleh pendanaan. Untuk pendanaan pada program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H sendiri, di kumpulkan dari berbagai sumber. Estiningrum menjelaskan : “Jadikan memang kami juga meminta bantuan dari banyak donator. Kami sendiri pun meminta dari beberapa teman, relasi, keluarga untuk terlaksana program ini. Karenakan memang berkahnya itukan terkumpulnya dana yang bisa kita berikan kepada anak-anak untuk berbagi”.10 Salis Maulana menambahkan bahwa untuk mengumpulkan dana, strateginya dengan membentuk tim dan langkah-langkah yang harus dijalani. “Dari panitia kita sudah bentuk tim bagaimana strategi untuk kita mengajak sahabat-sahabat terdekat terdahulu untuk membantu kegiatan kita. Lalu berikutnya mulai masuk kita ke perusahaan-perusahaan untuk mensupport juga dalam bentuk dana ataupun produk-produk. Alhamdulillah cukup banyak yang support dan dana yang kita butuhkan pun memang juga sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita rencanakan dan kita salurkan sesuai dengan niatan awalnya”11 Secara jelas Fanny Andriyani memaparkan bagaimana terkumpulnya dana untuk program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. “Jadi kepanitiaan Berburu Berkah Ramadhan mengumpulkan dana melalui penjualan kupon, dimana 1 kupon harganya Rp 50.000, lalu kalau misalnya beli 5 kupon akan mendapatkan hadiah. Dari sponsorship juga strateginya, ada 3 paket yaitu paket iman, paket islam dan paket ihsan. Jadi dari sponsornya bisa memilih mereka mau paket yang mana. Jadi kalau mereka sudah memilih nanti ada yang didapatkan ada promosi yang dibawakan oleh mcnya, ada spanduk juga yang menampilkan logo mereka”.12 Demikian proses perencanaan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang merupakan hal penting agar program terlaksanakan dengan baik. 10
Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015 11 Wawancara dengan Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Salis Maulana Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 12 Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015
48
B. Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juli 2014, jam 14.00 – 19.00 WIB di Restoran Ayam Panggang Situ Gintung, Jl. Ir. H. Juanda No.6 Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Lokasi tempat kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H di aula yang berada di dalam area Restoran Ayam Panggang Situ Gintung. Kegiatan ini dilaksanakan di aula yang tidak berjendela namun atasnya tertutup dan luas ini mampu menampung seluruh peserta, panitia, anggota, tamu undangan, sponsor, maupun donator yang hadir. Taman rumput yang cukup luas pun mendukung konsep kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Sebelum dimulainya rangkaian kegiatan, terlihat panitia sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Backdrop Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H terpasang rapih di aula. Dilengkapi juga dengan standing banner para sponsor kegiatan, sponsor pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini adalah Media Tree, Cimory Duomix, Icon+, Elevenia, serta official media partner yang meliput kegiatan ini female radio 97.9 FM Jakarta. Di aula juga terpasang beberapa tiker atau alas duduk yang cukup panjang untuk alas peserta duduk, kemudian di bagian
belakang ada meja dan
perlengkapan audio untuk mengatur sound, mic dan lagu yang sudah terpasang serta ada operator yang bertugas disana. Ada juga kursi untuk panitia, anggota, tamu undangan, sponsor dan donator, serta ada area untuk menaruh segala macam perlengkapan diantaranya goodie bag, hadiah, produk sponsor, dll.
49
Setelah peserta yang terdiri dari 100 anak yatim/piatu/dhuafa dan 20 orang pengurus Yayasan Panti Asuhan Kebagusan sudah datang, anggota dari Yayasan Visi Maha Karya, NAC Community, Superwives Club serta Tamu Undangan, Sponsor dan Donator juga sudah hadir, dimulailah rangkaian kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H yang dibuka oleh MC pada saat itu. Setelah rangkaian pembukaan dan sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan ice breaking untuk mencairkan suasana dengan cara bergerak mengikuti lagu chiken dance bersama-sama dan permainan singkat. Kemudian pembagian kelompok untuk persiapan games. Dalam kegiatan games islami ini anggota Superwives bergabung dengan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa dalam 10 kelompok. 1 kelompok berisi 10-15 orang. Kelompok tersebut harus menyelesaikan tantangan berupa hal-hal yang mendidik dan berhubungan dengan tema ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an, menjawab pertanyaan, menyambung ayat, dan permainan lainnya disetiap posko yang sudah ditentukan. Kelompok dengan point terbanyak dan paling cepat sampai di garis finish adalah pemenangnya. Setelah semua permainan sudah dimainkan semua peserta, saatnya perserta istirahat dan sholat ashar berjamaah. Sholat berjamaah ini dilakukan di aula dengan imam bapak Bahroni anggota dari NAC Community. Sebelum tausiyah dimulai, MC mengajak peserta untuk mengendurkan otot dengan saling memijat, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, disitupun suasana keceriaan tercipta tidak kalah dengan permainan sebelumnya.
50
Saatnya tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Lukman Hakim. Beliau menyampaikan setiap materi dengan antusias, humoris dan mengena. Materi yang beliau sampaikan mengenai tujuan manusia diciptakan di muka bumi. Berikut penjelasan Ustadz Lukman Hakim : “Saya mengambil ayat disurat 51/56 disampaikan “Wa maa kholaqtul-jinna wal-insa illa liya’ buduun” Tidaklah kamu, kita semua bahkan seluruh alam ini diciptakan Allah SWT semata-mata, the only hanya untuk beribadah. Cuma konotasi ibadah selama ini yg kita mengerti sebagai umat islam adalah sholat, sedekah, mengaji dan hal-hal ritual lainnya. Padahal bila dikaji lebih dalam lagi arti ibadah ini sangat universal, sangat luas. Bahwa ibadah itu adalah bekerja, ibadah itu adalah aktivitas. Apapun yang kita lakukan dalam hidup apabila sesuai dengan landasan Allah SWT itu adalah ibadah. Menulis, mandi, membaca, bekerja, kuliah, sekolah itu adalah ibadah apabila dilandasi karena perintah Allah SWT. Mencuri juga bekerja tapi karena tidak dilandasi dengan perintah Allah SWT maka tidak bisa disebut ibadah. Itulah kenapa saya pilih Ibadah sebagai materi pada saat itu. Karena saya menyampaikan pada mereka “Kalian saat masa kecil sekolahlah yang baik, taatlah kepada siapapun orang tuamu yang mengajakmu pada kebaikan. Karena bekerjanya kita, aktivitasnya kita akan menjadi ibadah.”13 Selain itu beliau juga menceritakan tentang kisah rasulullah agar peserta memiliki gambaran tentang perjuangan nabi Muhammad SAW. “Karena waktu itu audiencenya adalah anak-anak yatim piatu, media saya tentang cerita-cerita perjalanan para Rasul. Pada saat itu. terutama kisah perjalanan Rasullullah SAW karena beliau juga sama dengan mereka menjadi anak yatim piatu. Dikutip dalam Al Quran surat Al Ahzab. “Sungguh ada suri tauladan yang baik untuk kita contoh yaitu Rasullullah”. Maka waktu itu saya sampaikan tentang cerita-cerita rasullullah, bagaimana rasullullah yang juga seorang yatim piatu menjelma menjadi seorang pemimpin yang luar biasa hebatnya. Sehingga akan masuk keakal mereka bahwa mereka pun bisa seperti rasullullah sebagai sinar bagi seluruh rahmatan lil alamin. Dari seorang anak yatim yang ikut pamannya berdagang dan sebagainya menjelma menjadi seorang pemimpin dunia sehingga dalam benak mereka aku bisa menjadi pemimpin besar yang islami. Minimal mereka menjadi pemimpin yang baik dalam keluarganya. Kalau sebuah keluarga dipimpin oleh Ayah dan 13
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
51
Ibunya mencerminkan sebagai muslim yang baik pasti akan melahirkan anak-anak yang soleh dan solehah yang tentu saja mereka akan menjadi cikal bakal yang akan menangani negara ini. Jika negara ini ditangani oleh orang-orang yang bertanggung jawab pastilah negara ini akan tentram dan damai. Diridhoi Allah SWT”.14 Usai dari tausiyah, sambil mempersiapkan untuk berbuka puasa bersama, MC membagikan door prize untuk peserta. Door prize ini berasal dari sponsor, berupa kaos, kalender, alat tulis dan dilanjutkan dengan foto bersama. Tidak terasa adzan maghrib berkumandang, waktunya untuk berbuka puasa. Setelah selesai menyatap makanan yang dibagikan oleh panitia. Semua peserta melaksanakan sholat maghrib berjama’ah dengan imam Ustad Lukman Hakim. Pada akhir kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini, beberapa aktivitas dilakukan, yaitu pertama, pembagian hadiah untuk tim yang menang pada kegiatan games Islami; kedua, pemberian donasi dan goodie bag dari sponsor dan tas yang berisi kaos, buku, alat tulis, makanan, dll; ketiga, foto bersama peserta, panitia, pengurus, sponsor, dll; keempat, do’a penutup yang disampaikan oleh Bahroni anggota dari NAC Community. Demikian rangkaian kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Yang pada pelaksanaanya berjalan dengan baik, walaupun sempat turun hujan namun tidak mehilangkan keceriaan para peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H.
14
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016
52
C. Evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H berhasil terlaksana. Satu persatu rundown kegiatan terlaksana dengan baik. Kegiatan berjalan tepat waktu, walaupun sempat turun hujan, namun tidak menghalangi berjalannya kegiatan. Salah satu indikator dari keberhasilan yang paling penting juga adalah respon dari peserta kegiatan. Respon dari peserta sangat positif setelah mengikuti kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Walaupun ini bukan yang pertama kalinya, namun konsep yang berbeda terasa dalam kegiatan ini. Fanny Andriyani menjelaskan sebagai bahan evaluasi panitia membagikan kuisioner kesan dan pesan untuk diisi oleh peserta Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. “Jadi diakhir acara kita membagikan kuisioner untuk mengisi kesan pesan. Dari hasil-hasil yang kita baca itu sangat baik sekali.Jadi ada yang merasa baru pertama kali ikut acara santunan seperti ini”.15 Salah satu respon dari anak asuh Yayasan Panti Asuhan Kebagusan bernama Nur Azizah tentang acara Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, dia mengatakan : “Acaranya seru, rame, banyak permainannya, terus fun lah, jadi ga kerasa lagi bulan puasa. Kalau setiap acara ada si permainanya juga cuman biasanya kadang di indoor kalau inikan di outdoor.”16 Sekertaris Yayasan Panti Asuhan Kebagusan, Sumiyati menambahkan : “Acara seru, tempatnya juga enak ya. Udah gitu dapet ilmunya dapet kekompakan, dapet kekeluargaan juga ada. Alhamdulillah anak-anak seneng ada beberapa game main disana, game membuat anak-anak pada
15
Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 16 Wawancara dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
53
senang. Pengurusnya juga senang, alhamdulillah untuk makan dan lainnya juga fasilitasnya juga bagus.”17 Dari materi yang disampaikan Ustad Lukman Hakim pun bisa diterima. Sumiyati menjelaskan : “Alhamdulillah diterima anak-anak semua yang di sampaikan penceramahnya, banyak si tentang ibadah, puasa, tentang kegiatankegiatan selain di bulan puasa juga ada beberapa yang di sampaikan. Dampaknya alhamdulillah kalo di liat bisa di terima anak-anak. Anak-anak lebih banyak ibadahnya, lebih rajin terus patuh dengan pengurusnya juga lebih ini lagi, kalo aku bilang lebih terarahlah”.18 Selain ilmu yang didapat, ada juga bingkisan yang diberikan dalam kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Nur Azizah menjelaskan : “Yang di dapet itu, aku dapet buku-buku bacaan, terus juga dapet uang, dapet santunan terus dapet pokoknya banyak si goodie bagnya dari acara itu”.19 Bu Sumiyati juga menjelaskan apa saja yang didapat dari kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. “Yang di dapat selain ilmu, selain kekeluargaan, selain permainanpermainan yang ada disana, kita juga dapet buku-buku cerita untuk anakanak, buku pelajaran juga, dapet juga bantuan untuk panti yang kita gunakan untuk kegiatan di panti pada waktu itu untuk kita gunakan untuk pembelian pakaian lebaran anak-anak”.20 Ketua Yayasan Visi Maha Karya, Bapak Salis Maulana mengungkapkan setelah kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ada pertemuan lebih lanjut dengan Panti Asuhan Yayasan Visi Maha Karya.
17
Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 18 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 19 Wawancara dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016 20 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
54
“Ya. Jadi kebetulan yayasan itu masih di kawasan Jakarta ya, kita terus continue menjalin komunikasi dengan mereka, apa yang bisa kita bantu kita bantu, apa yang perlu kita kembangkan lagi kita kembangkan lagi. Kami terus menjalin komunikasi setelah itu, karena memang untuk mencapai manusia yang mandiri yang kita harapkan tidak setahun, dua tahun atau tiga tahun. Kita mencoba lihat sampai dia dewasa kelak atau sampai dia kuliah sudahkah benar-benar mandiri, seperti itu dan itu akan terus kita pantau”.21 Fanny Andriyani juga menjelaskan panitia terus berkomunikasi dengan pihak Yayasan Panti Asuhan Kebagusan. “Setelah acara itu kita masih berkomunikasi dan juga menanyakan mengenai pendidikan disana dan memberikan buku-buku untuk pendidikan disana jadi tidak terputus”.22 Selain respon yang baik, ada juga saran dan masukkan untuk kegiatan Berburu Berkah Ramadhan 1435 H agar tetap dilanjutkan dan ditingkatkan kembali. Sumiyati mengatakan : “Kalau bisa acara berburu berkah jangan berhenti, terus berlanjut dari tahun ke tahun dan lebih baik. Perbanyak game-gamenya untuk permainan-permainannya, kalo bisa ya alhamdulillah diberikan yang lebih lagilah”.23 Ustad Lukman Hakim pun memberi masukan kepada Yayasan Visi Maha Karya agar konsisten menyelenggarakan program dakwah. “Masukan untuk Visi Maha Karya. Mereka harus konsisten bahwa tujuan awal dari pembentukan yayasan Visi Maha Karya adalah kita mau beribadah kepada Allah SWT. Visi Maha Karya sebagai sarananya, maka dijaga amanahnya dengan melaksanakan manifestasi dari visi itu. Yaitu program-program dakwah, program-program ibadah seperti yang sudah mereka lakukan yaitu kemarin berburu berkah itu. Saya yakin bila Allah SWTnya didahulukan maka kesejahteraan akan kita dapat bersama tapi 21
Wawancara dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Bapak Salis Maulana Tangerang, 15 Agustus 2015 22 Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 23 Wawancara dengan Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan), Yayasan Kebagusan Jakarta, 23 Januari 2016
55
kalau prioritasnya untuk kepentingan-kepentingan jangankan harta dan kesehatan, Allahnya juga tidak Jadi, ayo sama-sama kita saling mengingatkan melaksanakan ini adalah ibadah kepada Allah SWT dan diridhoi. Amin”.24
yang lain maka mau bersama kita. awal mula kita agar kita diberkahi
Ibu Estiningrum menyatakan bahwa kegiatan seperti ini bagus untuk diadakan setiap tahunnya karena bertujuan untuk mengajak setiap orang untuk berbuat bauk. “Jadikan hasil evaluasinya memang program ini bagus dilaksanakan setiap tahunnya, karenakan di salah satunya kita beramal mengajak orang banyak beramal”.25 Fanny Andriyani juga berharap Program Berburu Berkah ini kedepannya bisa lebih baik dan terus diadakan setiap tahunnya. “Harapannya bisa lebih maju lagi, terus bisa lebih peka dengan keadaan lingkungan sekitar, jadi tepat sasaran untuk pemberian santunannya. Harus dilanjutkan karena yang baik harus dilanjutkan. Untuk yayasannya, lebih ditingkatkan untuk kegiatan-kegiatan yang bisa berbeda dengan yang lainnya dan menjadi identitas dari Yayasan Visi Maha Karya.”26 Salis Maulana juga mengatakan untuk kedepannya Yayasan Visi Maha Karya akan tetap berbuat baik kepada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. “Kita berjalan saja dan intinya kita harus berbuat baik kepada siapa saja, demi waktu kapan saja, jadi tidak cuma di bulan ramadhan saja. Jadi di kapan saja dimana saja kita akan terus berbuat baik, insyaAllah hasilnya ya bermanfaat buat kita”.27
24
Wawancara dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Menara 165 Jakarta, 23 Januari 2016 25 Wawancara dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H), Kediaman Estiningrum Jakarta, 17 Oktober 2015 26 Wawancara dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435H), Kediaman Fanny Andriyani Tangerang, 6 September 2015 27 Wawancara dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya), Kediaman Bapak Salis Maulana Tangerang, 15 Agustus 2015
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Adanya perencanaan yang matang pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Mulai dari memanfaatkan momentum bulan suci Ramadhan untuk mengajak setiap orang untuk berbuat baik dan berbagi kepada anak yatim piatu dengan tujuan agar anak yatim piatu mendapatkan berkah selain dari santunan juga ilmu yang disampaikan oleh pembicara. Dengan adanya strategi pengumpulan dana menggunakan proposal dan kupon yang dilakukan mampu menutup anggaran dana pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ini. Pembagian SDM dalam program ini pun membuat progress perencanaan lebih terarah dan tepat sasaran. Dalam Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H, terlihat antusias yang luar biasa dari panitia dan seluruh peserta. Pembicara menyampaikan materi dengan pembawaan yang ceria dan karismatik sehingga peserta mampu menangkap materi dengan senang hati. Materi yang disampaikan mencangkup klasifikasi materi dakwah yaitu : aqidah, akhlak dan syariah di kemas dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Penggunaan form kesan dan pesan merupakan cara praktis yang digunakan untuk evaluasi Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H. Hal tersebut bisa menjadi acuan untuk mengadakan Program Berburu Berkah ditahun berikutnya.
58
59
B. Saran Dalam perencanaan suatu program juga dibutuhkan pengidentifikasian kesalahan berupa ancaman eksternal atau pun kelemahan internal, sehingga program tersebut memiliki strategi alternatif jika kondisi tidak sesuai dengan rencana agar program tetap berjalan. Pemilihan peserta jangan hanya terfokus pada satu yayasan atau satu panti asuhan saja. Sebaiknya mengundang beberapa yayasan atau panti asuhan agar tujuan, pesan dakwah dan efek dakwah pada acara ini tersebar luas. Karena pesertanya kalangan SD sampai SMA, penyampaian materi dakwah tidak hanya ceramah dan menceritakan kisah saja. Bisa juga memanfaatkan audio visual atau alat peraga, dll. Hasil dari evaluasi bisa menjadi kekuatan untuk kedepannya mengadakan program Berburu Berkah Ramadhan di tahun-tahun berikutnya. Dengan bekal itu Yayasan Visi Maha Karya dapat mengajak orang-orang lebih banyak lagi untuk berpartisipasi, dapat mengudang pembicara yang sudah terkenal, bahkan dapat menarik media untuk meliput atau menyiarkan program ini ke berbagai media, sehingga pesan dakwah tersebar luas.
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Buku : Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2. David, Fred, R. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Jakarta : Salemba Empat, 2011. Edisi 12. Al – Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadist Nabi SAW. Penerjemah Muhammad Al-Baqir, Bandung : Karisma.1999. Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009. Andy Corri Wardhani dan Farid Hamid. Teori Komunikasi. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010. Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya ,2007. Khair, Muhammad Yusuf. Peran Media Informasi Islam. Jakarta : Pustaka Al Kautsar,1994. Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2. Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006. Muhiddin, Asep. 2002. Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Munir, M dan Illahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.2006. Cet. Ke-2 Nurul
Badruttamam, Dakwah Grafindo.2005, cet. Ke-1.
Kolaboratif
Tarmizi
Taher,(
Jakarta:
Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985 Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010.
Shihab, M Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung: Mizan Moleong, Lexi J,,Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda Karya,2003). Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006. Narbuto, Cholil, dan Abu Achmadi, Metodologi Penilitian. Jakarta : Bumi, 1997. Prastowo, Andi. Menguasai Teknik - teknik Koleksi Data penelitian kualitatif . Yogyakarta : Diva , 2010. Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007. Qutb, Sayyid. Fiqih Dakwah.Penerjemah Suwardy Effendi dan Rosyid Ashofy. Jakarta : Pustaka Amani,1995. Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2000. Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. 2011. Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Cet. Ke-1 Thaimiyah, Ibnu. 1985. Majmu Al-Fatwa, Juz 15. T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh Umar, Toha Yahya. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Niaga Swadaya.
Refrensi Lainnya : Situs Sumber Yayasan Visi Maha Karya diakses 11 Juli 2015. http://visimahakarya.org/ https://www.facebook.com/visimahakarya https://twitter.com/visimahakarya https://www.facebook.com/NACCommunity https://twitter.com/NACCommunity http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-strategi-unsur-dandefinisi.html diakses 3 Juli 2015. http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertiandakwah-menurut-bahasadan-istilah.html diakses 3 Juli 2015. Jurnal Dr. Harapandi Dahri. Kontekstualisasi Dakwah di Era Modern. El – Hikmah, Vol.1 No. 2, (Mei 2009), h.9 Ahmad Rusydi, Metode Dakwah. El Hikmah, Vol.1 noNo.3,( Maret 2010), h.6 Wawancara Wawancara pribadi dengan Bapak Salis Maulana (Ketua Yayasan Visi Maha Karya) Tangerang Selatan, 15 Agustus 2015 Wawancara pribadi dengan Fanny Andriyani (Ketua Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H) Tangerang Selatan, 6 September 2015 Wawancara pribadi dengan Estiningrum (Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H) Tangerang Selatan, 17 Oktober 2015 Wawancara pribadi dengan Ustadz Lukman Hakim (Narasumber Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H) Jakarta, 23 Januari 2016 Wawancara pribadi dengan Ibu Sumiyati (Pengurus Panti Asuhan Yayasan Kebagusan) Jakarta, 23 Januari 2016 Wawancara pribadi dengan Nur Azizah (Peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H) Jakarta, 23 Januari 2016
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA YAYASAN VISI MAHA KARYA
Nama
: Salis Maulana
TTL
: Jakarta, 26 Juni 1987
Alamat
: Jl. Cendrawasih No. 118 Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan
P : Sekilas Tentang Sejarah Terbentuknya Yayasan Visi Maha Karya ? Apa Visi dan Misi Yayasan Visi Maha Karya ? J : Sejarah terbentuknya visi maha karya itu sebagai awalan dari suatu kegiatan namanya pelatihan seminar dimana dengan NAC seminarnya. Di situ, usai dari seminar itu alumni-alumni dari NAC itu kita bergabung bergabung bersama-sama membikin yang namanya komunitas yang kita beri nama komunitas NAC. Karena tidak sekeder membikin komunitas. Kita ingin berbagi ingin menolong maka kita bikin gerak-gerak, gerakan-gerakan yang menolong masyarakat di sekitar. Maka dari itu agar lebih resminya lagi maka kita bentuk yang namanya yayasan yang di namakan Visi Maha Karya yang terbentuk tanggal 5 Agustus tahun 2012. Visi dan misinya ya, Visinya kita si ingin menciptakan rakyat atau Indonesia ini yang damai yang sejahtera dengan berbagai macam misi yang salah satunya yang kita ingin menciptakan para pemuda atau pun anak-anak ini mempunyai akhlak yang mulia yang kelak nanti saat dia dewasa dia mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik. Seperti itu kurang lebih visi dan misinya.
P : Ide dari mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dan Apa Tujuannya ? J : Pada dasarnya sama dengan yayasan-yayasan yang lain atau pun dengan komunitas-komunitas yang lain atau pun dengan lembaga-lembaga yang lainnya gitu. Namun karena kita berawalan dari salah satu seminar itu juga yang tersebar dari berbagai daerah ada yang di jogja macem macemlah ada sekitar 150 anggota kita ingin bergabungkan menjadi satulah silaturahmi di
bulan ramadhan. Nah tidak hanya semata-mata hanya silaturahmi atau cuman hanya pembicaraan yang haha hihi haha hihi saja maka kita bikin kegiatan yang namanya berburu berkah ramadhan. Dimana kita menyantuni 100 anak yatim yang udah kita pilih yayasannya nah di situlah kita berbagi kepada mereka bukan sekedar memberikan dalam bentuk uang atau pun bingkisan tapi juga kita memberikan semacam motivasi-motivasi bukan sekedar ceramah juga jadi memang untuk bagaimana anak-anak itu tergugah hatinya lalu keterampilannya semangatnya akan menjalani hidup dia akan semakin naik gitu, termotivasilah seperti itu.
P : Strategi Memilih yayasan untuk menjadi peserta Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H J : Kita melihat bahwasanya banyak yayasan di khususnya di Jakarta, Tangerang Selatan ya. Kita melihat beberapa yayasan dan kita ga cuma mengasih yang sudah yayasan yang benar-benar sudah cukup banyak di support dari yang lain. Jadi kita pilih-pilih dulu nih yayasan yang memang mungkin sudah di perhatikan atau pun yang kurang perhatian atau gimana tapi yang tidak terlalu berlebihan sering di kunjungi. Setelah kita pilih lalu kita survey bagaimana anak-anaknya lalu bagaimana program kerjanya mereka kedepannya itu mau membentuk anak-anak yatim piatunya itu seperti apa dan sejalan dengan misi kita ya kita mulai mengajak yayasan tersebut untuk sebagai yang kita santuni, seperti itu.
P : Seberapa penting peran komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Penting sekali karena memang semua berhubungan dengan komunikasi dari kita dateng ke yayasan tersebut dengan ketok assalamu’alaikum itu kan salah satu komunikasi dari situ kita menanyakan hal-hal yang dari yang umum sampai yang detail ya. Detail sampai bener bener dapat bahwa sanya ini yayasan yang wajib kita bantu. Lalu dengan lihat anak-anaknya secara langsung. Jadi memang sangat pentinglah.
P : Strategi komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Ya kita bentuk tim jadi memang dari beberapa tadi ada 100an voluntir kita namun kan yang konsen yang memang memanage kepanitia beberapa dari situ kita bentuk dulu mana yang mencari yayasan, mana panitia yang mengurus acara itu sendiri, bagaimana panitia yang mencari dananya, bagaimana panitia yang mencari pengisi acaranya jadi dari situ sudah kita siapkan, seperti itu.
P : Strategi memilih penceramah dan pesan dakwah yang ingin disampaikan itu apa ? J : Ya. Jadi kita juga memilih pembicara ya atau pun ustad itu pun juga melewati dari komunikasi dari temen-temen juga dan kita dapet dari beberapa referensi daru ustad-ustad yang terkenal dari ustad-ustad yang hanya kalangan terdekat kita gitu. Kita ingin sesuai dengan visi kita bagaimana membentuk si anak yang yatim piatu ini setelah dari acara ini ga Cuma sekedar mendengarkan ceramah-ceramah yang sebenernya sudah dia denger gitu. Jadi harus ada sesuatu yang baru yang membangkitkan di dalam dirinya dia atau motivasi di dalam diri dia untuk menjalani kehidupan sehingga dia menjadi personal yang kuat atau mandiri. Maka dari itu kita pilih ustad, pak lukman ya itu. Di situ kita melihat dari latar belakangnya dia, backgroundnya dia, sejarahnya dia dari perjalanan hidup dia, maka di situlah kita pilih bahwa dia pantas dan layak untuk menyampaikan kepada para anak-anak yatim tersebut
P : Apakah mateti yang disampaikan penceramah mewakili Yayasan Visi Maha Karya ? J : Wah. Sangat-sangat tersampaikan banget, ucapkan terimakasih buat pak lukman ya. Memang juga kita sudah mengenal cukup lama juga pada saat itu akhirnya sampai anak-anak akhir selesai acara ya kami berterima kasih pesanpesan apa harapan yang kita pengen sampaikan bisa di aplikasikan oleh pak lukman kepada anak-anak. Namun kan kita juga ga cuman hari itu doang ya
bagaimana anak-anak itu mendapatkan hanya sekedar materi maka kita harus menjalin komunikasi lagi kedepannya dengan para anak-anak itu apakah masih termotivasi apakah ada perubahan seperti itu nah itu perlu kita tindak lanjutin sebagai tanggung jawab kita atau pun tanggung jjawab bersama, seperti itu.
P : Bagaimana respon dari para peserta pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Ya. Jadi kita, kebetulan di yayasan itu masih di kawasan Jakarta ya, kita terus continue menjalin komunikasi dengan mereka apa yang bisa kita bantu kita bantu apa yang perlu kita kembangkan lagi kita kembangkan lagi, nah itu akan terus menjalin komunikasi setelah itu, karena memang untuk mencapai manusia yang mandiri yang kita harapkan itu kan ga cuuma setahun, dua tahun atau tiga tahun nah kita mencoba lihat sampai dia dewasa kelak atau sampai dia kuliah sudahkah benar-benar mandiri, seperti itu dan itu akan terus kita pantau.
P : Siapa mendapat keberkahan dari Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Jadi semua pihak yang terlibat disana sebenernya kita berburu berkah gitu, baik dari panitia, baik dari si anak yatim itu sendiri, baik dari yayasan yang kita santuni,
baik dari si pembicara itu kita berburu berkah. Karena memang
mencari keberkahan itu ga bisa sendiri-sendiri, dari saya, dari yayasan visi maha karya ya kalau kita ingin mendapatkan suatu keberkahan maka kita harus menolong orang maka kita panggillah yayasan untuk kita tolong lalu dari pembicaranya terus menyampaikan dakwah itu berarti keberkahan untuk dirinya sendiri lalu anak-anak yang sudah mendapatkan pengilmuan lalu di aplikasikan itu adalah keberkahan itu sendiri, jadi milik siapa saja yang ada di situ untuk mendapatkan keberkahan, seperti itu.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Ya betul. Jadi memang di balik ini semua, kesuksesan itu adalah support dari seluruh orang-orang atau donator yang membantu kita. Nah donator itu bermacam-macam dari kalangan menengah atau sampai menengah yang bawah pun juga saling membantu, karena memang di bulan ramadhan itu ya bulannya keberkahan, siapa pun yang member itu pasti ya apa berharap insyaAllah dapat keberkahan. Nah dari panitia kita udah bentuk tim bagaimana strategi untuk kita mengajak sahabat-sahabat terdekat terdahulu untuk membantu kegiatan kita. Lalu berikutnya mulai masuk kita ke perusahaan-perusahaan di ajak lagi keberkahannya dan support juga dalam bentuk dana ataupun produk-produk yang dia berikan betul-betul memang alhamdulillah cukup banyak yang support dan dana yang kita butuhkan pun memang juga sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita rencanakan seperti itu dan kita salurkan sesuai dengan niatan awalnya. P : Seberapa efektifkah kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H sebagai media dakwah ? J : Kalau ga salah ya menurut hadis kan, kalo kita menyampaikan 1 ayat saja sudah suatu dakwah ya, yang kita bisa pada saat itu temen-temen ya kita lakukan yaitu mengadakan berburu berkah itu, meskipun bukan sesuatu yang unik bukan sesuatu yang special, umumlah gitu ya, tapi kita berkaca diri apa yang kita miliki, apa yang kita mampu ya kita laksanakan akhirnya terjadilah acara tersebut. P : Apa harapan Yayasan Visi Maha Karya untuk kedepannya ? J : Intinya kita berjalan saja dan intinya kita harus berbuat baik kepada siapa saja, demi waktu kapan saja, jadi ga cuma di bulan ramadhan saja. Jadi di kapan saja dimana saja kita akan terus berbuat baik, insyaAllah hasilnya ya bermanfaat buat kita, seperti itu Narasumber
Salis Maulana
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA PANITIA PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
Nama
: Fanny Andriyani
TTL
: Jakarta, 17 Maret 1993
Alamat
: Komplek Taman Asri Blok E12 003/010 Gang. Gaga, Larangan,
Tangerang P : Apa tanggapan tentang Yayasan Visi Maha Karya ? J : Yayasan Visi Maha Karya itu sangat baik sekali, peduli dengan keadaan sekitar. Terus memberikan banyak karya, baik dari karya ekonomi, karya sosial dan lain-lain. P : Bagaimana tercetusnya ide mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Jadi biasanya kalau acara-acara santunan itu hanya memberikan makanan waktu buka puasa terus ada ustadz yang ceramah. Jadi kita saat berburu berkah ramadhan ingin memberikan pengalaman untuk anak yatim piatu jadi hal yang berbeda tidak hanya berupa santunan tapi ada kegiatan-kegiatan games yang bisa memotivasi anak-anak. Dan juga ada acara-acara rohani dan motivasi dari pembina NAC. P : Apa tujuan mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H itu seperti apa ? J : Tujuannya itu bisa anak-anak lebih termotivasi dalam menjalani kehidupannya lalu juga anak-anak bisa belajar dari games-games yang diberikan. Dan juga untuk merasa kalau mereka itu tidak sendirian. Jadi yang dimaksud dengan anak yatim piatu ini adalah anak-anak yang tidak pernah diberikan kasih sayang dari orang tuanya.
P : Tujuan games dimainkan pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H itu seperti apa ? J : Ini dari gamesnya itu ada yang untuk bekerjasama diantara timnya, lalu kebersamaan antara teman-teman dengan panitia yang ada dan tercipta komunikasi diantaranya
P : Bagaimana memilih penceramah untuk menyampaikan dakwah pada Berburu Berkah Ramadhan 1435 H itu seperti apa ? J : Jadi untuk acara berburu berkah yang pertama itu diisi juga oleh Pak Lukman Hakim. Jadi kita melihat respon anak-anaknya bagus jadi untuk berburu berkah yang kedua kita pakai Pak Lukman Hakim.
P : Apa mateti yang disampaikan penceramah pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Sangat sesuai sekali karena anak-anak jadi tahu kalau tujuan ibadah itu tidak hanya
sholat,
puasa
tapi
kita
juga
ada
hamblumminallah
dan
hamblumminannass juga.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Jadi kepanitiaan berburu berkah ramadhan mengumpulkan dana melalui penjualan kupon dimana 1 kuponnya harganya Rp 50.000 lalu kalau misalkan beli 5 kupon ada hadiahnya lagi. Dari sponsorship juga. Ada 3 paket yaitu paket iman, paket islam, paket ihsan. Jadi dari sponsornya bisa memilih mereka mau paket yang mana. Jadi kalau mereka sudah memilih nanti ada yang didapatkan ada promosi yang dibawakan oleh mcnya, ada spanduk juga yang menampilkan logo mereka.
P : Apakah dana yang terkumpul sesuai harapan dan tersalurkan dengan baik ? J : Sangat sesuai harapan dan tersalurkan dengan baik P : Bagaimana respon peserta pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Jadi diakhir acara kita membagikan kuisioner untuk mengisi kesan pesan dari hasil hasil-hasil yang kita baca itu sangat baik sekali jadi ada yang merasa baru pertama kali ikut acara santunan seperti ini.
P : Apakah setelah Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ada komunikasi selanjutnya dengan Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ? J : Setelah acara itu kita masih berkomunikasi dan juga mengenai pendidikan disana dan memberikan buku-buku untuk pendidikan disana jadi tidak terputus.
P : Apa harapan untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu Berkah 1435 H untuk kedepannya ? Apakah tetap dilanjutkan program ini ? J : Harapannya bisa lebih maju lagi terus bisa lebih peka dengan keadaan lingkungan sekitar. Jadi tepat sasaran untuk pemberian santunannya. Harus dilanjutkan karena yang baik harus dilanjutkan. Untuk yayasannya, lebih ditingkatkan untuk kegiatan-kegiatan yang bisa berbeda dengan yang lainnya dan menjadi identitas dari yayasan visi maha karya.
Narasumber
Fanny Andriyani
HASIL WAWANCARA DENGAN PANITIA PROGRAM BERBURU BERKAH RAMADHAN 1435 H
Nama
: Estiningrum
TTL
: Jakarta, 05 November 1983
Alamat
: Kelapa Gading, Jakarta.
P : Sekilas Tentang Sejarah Terbentuknya Yayasan Visi Maha Karya ? Apa Visi dan Misi Yayasan Visi Maha Karya ? J : Jadikan memang super wives inikan para istri ya, komunitas para istri yang dimana dulunya kita pernah ikut juga NAC yang di dalamnya kita membuat setelah ada biar reunilah gitu jadi di bikinlah para istri membuat yang namanya super wives dan kita masuk ada yayasan yang namanya visi maha karya dimana sebenernya kalau visi maha karya ini bertujuannya di bangun itu untuk membangun manusia secara utuh yaitu membangun akhlak sesuai al-qur’an membangun kecerdasan dan kesehatan jasmani serta membangun sikap toleransi
P : Ide dari mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H dan Apa Tujuannya ? J : Sebenernya kita membuat acara ini, kita alhamdulillah sudah yang kedua kali, memang yang tahun lalu kita sudah membuat juga yang namanya berburu berkah I. Nah kebetulan yang kedua ini saya selaku panitia yang kita memang disinikan temanya berburu berkah ramadhan, berbagi keceriaan. Dimana kita ingin lebih berbagi keceriaan untuk anak-anak yatim piatu. P : Mengapa memilih tema “Berburu Berkah, Berbagi Kecerian” untuk Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Kita buat itu untuk keceriaan maksudnya adalah ceria itu bukan hanya cape gitu ya tapi memang ceria itu bukan hanya dilakukan tidak di bulan ramadhan ceria itu bisa juga di lakukan dengan bulan ramadhan biar ngga mikirin jam
magrib, kalo udah ceria tau tau udah azan udah buka jadi kita untuk mengajarkan ke anak-anak juga bahwa inikan ada gamesnya juga acara ini, jadi untuk tidak terlalu, aduh lama ya bukanya jadi kita mengadakan acara yang dimana kepada anak-anak membagi keceriaan membagi berkah kami kepada anak-anak yatim piatu begitu.
P : Permainan apa saja yang dimainkan pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Permainannya tidak yang lari-lari selapangan bola juga itu mah haus juga ya ini permainan yang dimana sebenernya ada unsur islam kita masukin ya. Seperti teka teki mengenai ayat, jadi mengajarkan kepada anak-anak untuk penghafalannya juga mengerti tentang jadi ada sisipan sisipan islaminya di samping dengan kecerian yang kita berikan. Seperti itu.
P : Apakah konsep seperti itu efektif ? J : InsyaAllah efektif ya karenakan sebenernya dengan hati riang belajar riang itu lebih masuk di banding stress kita ambil yang ceria itu pasti nangkepnya pastilah ada yang masuklah meskipun agak mikir-mikir gimana tapikan dari situ dia punya bekel maksudnya kita masukin itu ceria jadinya itu mau ga mau adalah sedikit. Abis pulang dari acara ini mereka akan dapet ilmu juga.
P : Apa tujuan dari rangakaian Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H? J : Iya, karenakan memang di rundown acaranya kita memang dari siang sampai buka puasa. Dan juga mengajarkan sholat berjamaah itu kan pahalanya lebih besar dari pada sendiri-sendirikan, mengajarkan kepada anak-anak berjamaah sholat bareng dan berbuka puasa bersama.
P : Strategi memilih penceramah dan pesan dakwah yang ingin disampaikan itu apa ? J : Karena memang pak Lukman sendiri itukan istrinya juga salah satu anggota komunitas kami dan memang kami juga. Banyak juga sebenernya penceramah-penceramah yang lain, cuma maksudnya kita ambil pak lukman karena memang pak Lukman itu orangnya asik. Maksudnya penceramah yang memang pembawaannya tidak hanya serius tapi humoris tapi memang sebenernya memang kena gitu ya ilmu-ilmu agamanya. Ingin membuat yaitu balik lagi keceriaanya itu jadi anak-anak mendengarkan ceramah tidak yang ngantuk.
P : Seberapa penting peran komunikasi untuk kesuksesan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Penting sekali ya. Karena kan dengan adanya komunikasi semua terlaksana dengan baik ya acara sukses alhamdulillaah. Seperti itu.
P : Apakah mateti yang disampaikan penceramah mewakili Panitia Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Iya. Sangat mewakili karena memangkan inikan untuk yang mendengarkan anak-anak kecil iyakan. Kita dari SD sampai SMA. Ya memang penceramahnya mengisinya tentang untuk ibadah untuk anak-anak sejak dini itu. P : Seberapa efektif atau seberapa berpengaruhnya seorang penceramah dalam Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Efektif ya. Karena sangat penting juga ada penceramah karenakan dengan adanya penceramah membuat peserta itu untuk lebih memahami tentang ibadah itukan temanya dari si penceramahnya itu.
P : Bagaimana strategi pengumpulan dana untuk kegiatan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Kalau untuk masalah pendanaan kami kan memang ada donator dan sponsor. Jadi ada beberapa sponsor untuk santunan kepada anak-anak. Dan macemmacem strateginya, dengan membuat proposal untuk suatu perusahaan atau untuk donator biasanya kami juga sudah ada ke yayasankan sebagai donator tetap seperti itu. P : Seperti apa Strateginya ? J : Jadikan memang kami juga meminta banyak donator. Donator itu bukan hanya dari yayasan jadi kami sendiri pun meminta dari beberapa dari teman, relasi, keluarga untuk terlaksana program ini. Karenakan memang berkahnya itukan terkumpul dana yang bisa kita berikan kepada anak-anak untuk berbagi.
P : Apa harapan untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu Berkah 1435 H untuk kedepannya ? Apakah tetap dilanjutkan program ini ? J : Pasti. Kita si berharap akan ada berburu berkah next next next entah sampai berapa banyak gituya setiap tahunnya gitu. Jadikan hasil evaluasinya kan memang program ini bagus ya dilaksanakan setiap tahunnya karenakan di salah satunya kita beramal mengajak orang banyak beramal. Beramal bukan hanya di bulan ramadhan tapi memang kami putuskan untuk lebih ininya di bulan ramadhan ini gitu.
Narasumber
Estiningrum
HASIL WAWANCARA DENGAN NARA SUMBER
Nama
: Lukman Hakim
TTL
: Jakarta, 24 September 1971
Alamat
: Jalan Sepat I No. 14 Rt. 007/002, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
P : Bagaimna tanggapan tentang Yayasan Visi Maha Karya yang mengadakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Sebelum masuk ke program berburu berkah ramadhan yang saya ketahui karena hampir seluruhnya pengurus di Yayasan Visi Maha Karya adalah sahabat-sahabat saya dan ketika gagasan membuat Yayasan Visi Maha Karya ini saya sangat support sebab yang saya tahu tujuan dari membentuk yayasan untuk adalah dalam rangka membentuk komunitas yang dalam kata lain membentuk barisan. Kita sama-sama tahu dibanding sendiri-sendiri lebih kuat berjamaah. Untuk itulah Visi Maha Karya dibentuk dalam rangka mengumpulkan orang-orang yang sama visinya dalam rangka beribadah bersama-sama, membantu sesama, melaksanakan kewajibannya sebagai manusia yaitu beribadah kepada Allah SWT. Karena visinya seperti itu yaitu menghasilkan karya-karya berupa bentuk cara kita beribadah kepada Allah SWT maka saya yakin programnya akan menjurus kepada ibadah maka kemarin ketika Berburu Berkah Ramadhan yang mengajak kita untuk menyantuni saudara-saudara kita yang tidak berkemampuan, yatim piatu bahkan saya dengar sekarang sudah ketahap yang luar biasa yaitu membantu perlengkapan orang-orang cacat. Saya sangat bahagia sekali mendengarnya.
P : Bagaimana peran komunikasi untuk Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Menurut saya komunikasi hal yang paling penting dalam bidang apapun. Bentuk barisan yang paling kecil adalah keluarga maka bisa kita jadikan contoh seperti suami dan istri apabila komunikasinya tidak lancar maka
hubungannya pun tidak akan lancar. Padahal hal sepele bisa dilaksanakan dengan komunikasi yang baik tapi apabila komunikasinya tidak bagus bisa mengakibatkan masalah besar dari hal-hal yang kecil. Apalagi ini sebuah komunitas, apalagi sebuah organisasi bahkan sebuah negara sekalipun apabila komunikasi antara pemerintah dan rakyatnya tidak bagus akan menghasilkan sesuatu yang tidak bagus juga. Dan sebaliknya apabila komunikasi dirancang dengan baik maka akan menghasilkan sesuatu yang baik bahkan banyak orang pandai bilang bahwa peperangan atau pertandingan atau apapun dimenangkan oleh orang-orang yang menguasai komunikasi dengan baik.
P : Bagaimana Strategi Komunikasi Dakwah yang digunakan pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Oke, kembali kepada masalah komunikasi. Komunikasi adalah bagian dari cara kita beribadah kepada Allah SWT, komunikasi adalah sarana berhubungan antara Kholiq dan Mahluknya jadi sangat penting sekali. Apabila komunikasi antara Kholiq dan Mahluknya baik akan menciptakan akhlak yang luar biasa, akhlah yang baik, untuk itulah karena Visi Maha Karya ini dalam rangka menjalankan ibadahnya sebagai seorang manusia kepada Allah SWT Tuhannya dan berkaitan dengan hablumminannass tentu saja dalam rangka dakwah saya pastinya melihat audiencenya dahulu. Ketika audiencenya mahasiswa , saya akan bicara selayaknya saya mahasiswa, jika saya bicara dengan anak-anak khususnya anak-anak yatim piatu saya mencoba menempatkan posisi saya seandainya saya seperti mereka. Apabila saya bicara dengan orang tua, saya mencoba menempatkan diri saya sebagai orang tua maka akan terjalin suasana antara pembicara dan yang mendengarkan akan terjalin suatu sinergi yang baik. Kenapa ? karena si pembicara mengerti kondisi atau keadaan orang yang diajak bicara. Menurut saya seperti itu. Yang sudah-sudah Alhamdulillah, komunikasi menjadi baik karena saya sebagai pembicara diterima karena mereka merasa nyaman. Kenapa nyaman ? Karena mereka merasa dimengerti dengan kondisinya, ketika mereka sudah merasa nyaman, maka ketika kita arahkan mereka akan manggut-manggut saja. Kenapa ? Karena mereka memahami
bahwa kondisi itu bisa diselesaikan dengan suatu sarana yang nanti mungkin saya sampaikan jika saya membicarakan masalah dan solusinya.
P : Bagaimana pemilihan materi pada Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Karena audiencenya anak yatim, berarti kita coba menempatkan seandainya kita menjadi mereka dengan kondisi tiada tempat bersanding, tempat menyampaikan aspirasi. Beruntung sekali orang yang masih punya orang tua maka tidak beruntung orang yang masih lengkap orang tuanya melakukan hal yang buruk padahal masih ada orang tuanya. Nah kita mencoba menjadi orang tua, menjembatani dan kita menganggap bahwa anak-anak ini adalah anak-anak kita tentu saja ketika kita mengarahkan sesuatu kepada anak-anak kita pasti kita mengarahkan untuk menjadi yang terbaik, betul kan ? Karena kita anggap mereka adalah anak-anak kita maka dibenak kita akan menjadi apakah mereka suatu saat nanti. Sebenarnya mereka juga aset bangsa yang kalau kita bina dengan baik maka akan menjadi aset yang baik, mereka akan jadi pemimpin-pemimpin yang hebat nantinya. Itu dikepala saya, jadi bagaimana ketika kita jadi pembicara tugas kita membuat suatu saat nanti apa yang kita sampaikan ini bisa menjadi bekal mereka untuk berbuat kebaikan, untuk mereka beribadah kepada Allah SWT, Hamblumminallah dan Hamblumminannass.
P : Esensi dakwah yang disampaikan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Oke, ibadah saya mengambil ayat disurat 51/56 disampaikan “ Wa ma kholaqtul jinna illa liya’ budun” Tidaklah kamu, kita semua bahkan seluruh alam ini diciptakan Allah SWT semata-mata, the only hanya untuk beribadah. Cuma konotasi ibadah selama ini yg kita mengerti sebagai umat islam adalah sholat, sedekah, mengaji dan hal-hal ritual lainnya. Padahal bila dikaji lebih dalam lagi arti ibadah ini sangat universal, sangat luas. Bahwa ibadah itu adalah bekerja, ibadah itu adalah aktivitas. Apapun yang kita lakukan dalam
hidup apabila sesuai dengan landasan Allah SWT itu adalah ibadah. Menulis, mandi, membaca, bekerja, kuliah, sekolah itu adalah ibadah apabila dilandasi karena perintah Allah SWT. Mencuri juga bekerja tapi karena tidak dilandasi dengan perintah Allah SWT maka tidak bisa disebut ibadah. Itulah kenapa saya pilih Ibadah sebagai materi pada saat itu. Karena saya menyampaikan pada mereka “kalian saat masa kecil sekolahlah yang baik, taatlah kepada siapapun orang tuamu yang mengajakmu pada kebaikan. Karena apa? Karena bekerjanya kita, aktivitasnya kita akan menjadi ibadah.
P : Media dakwah yang digunakan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H ? J : Karena waktu itu audiencenya adalah anak-anak yatim piatu, media saya tentang cerita-cerita perjalanan Rasullullah SAW karena beliau juga sama dengan mereka menjadi anak yatim piatu pada saat itu ya kan ? Dikutip dalam Al Quran surat Al Ahzab....sungguh ada suri tauladan yang baik untuk kita contoh yaitu Rasullullah. Maka waktu itu saya sampaikan tentang cerita rasullullah, bagaimana rasullullah yang juga seorang yatim piatu menjelma menjadi seorang pemimpin yang luar biasa hebatnya. Sehingga akan masuk keakal mereka bahwa mereka pun bisa seperti rasullullah sebagai sinar bagi seluruh rahmatan lil alamin. Dari seorang anak yatim yang ikut pamannya berdagang dan sebagainya menjelma menjadi seorang pemimpin dunia sehingga dalam benak mereka aku bisa menjadi pemimpin besar yang islami. Minimal mereka menjadi pemimpin yang baik dalam keluarganya. Kalau sebuah keluarga dipimpin oleh Ayah dan Ibunya mencerminkan sebagai muslim yang baik pasti akan melahirkan anak-anak yang soleh dan solehah yang tentu saja mereka akan menjadi cikal bakal yang akan menangani negara ini. Jika negara ini ditangani oleh orang-orang yang bertanggung jawab pastilah negara ini akan tentram dan damai. Diridhoi Allah SWT.
P : Apa masukan atau saran untuk Yayasan Visi Maha Karya dan Program Berburu Berkah Ramadhan ? J : Masukan untuk Visi Maha Karya. Mereka harus konsisten bahwa tujuan awal dari pembentukan yayasan Visi Maha Karya adalah kita mau beribadah kepada Allah SWT. Visi Maha Karya sebagai sarananya, maka dijaga amanahnya dengan melaksanakan manifestasi dari visi itu. Yaitu programprogram dakwah, program-program ibadah seperti yang sudah mereka lakukan yaitu kemarin berburu berkah itu. Saya yakin bila Allah SWTnya didahulukan maka kesejahteraan akan kita dapat bersama tapi kalau prioritasnya untuk kepentingan-kepentingan yang lain maka ga usah harta dan kesehatan, Allahnya juga ga akan mau bersama kita. Jadi, ayo sama-sama kita saling mengingatkan awal mula kita melaksanakan ini adalah ibadah kepada Allah SWT agar kita diberkahi dan diridhoi. Amin
Narasumber
Lukman Hakim
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI ASUHAN YAYASAN KEBAGUSAN
Nama
: Sumiyati
Usia
: 35 Tahun
Alamat
: Jalan Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
P : Bagaimana sejarah berdirinya Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ? J : Berdirinya pada tanggal 13 Februari tahun 1988. Awal berdirinya itu dilihat di sekitar panti kebagusan ada beberapa anak yatim maka didirikanlah panti yayasan kebagusan. Kebetulan waktu itu masih 20 orang anak. Jadi belum ada panti, masih non panti. Alhamdulillah terus berjalannya waktu dari tahun ke tahun barulah ada pantinya. Selain panti atau non panti ada juga lansianya juga.
P : Berapa total anak asuh di Panti Asuhan Yayasan Kebagusan ? J : Untuk saat ini ada sekitar 50 orang anak di dalam panti dan sisanya di luar panti.
P : Apa tanggapan tentang acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Acara seru, tempatnya juga enak ya. Udah gitu dapet ilmunya, dapet kekompakan, dapet kekeluargaan juga. Alhamdulillah anak-anak seneng, ada beberapa game main disana game membuat anak-anak pada senang. Pengurusnya juga senang, alhamdulillah untuk makan dan lainnya juga fasilitasnya juga bagus. P : Bagaimana materi yang disampaikan penceramahnya ? Apa dapat diterima dengan baik ? J : Alhamdulillah di terima anak-anak semua yang di sampaikan penceramahnya tentang ibadah, puasa, tentang kegiatan-kegiatan selain di bulan puasa juga ada beberapa yang di sampaikan. P : Dampaknya setelah mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ?
J : Dampaknya alhamdulillah kalo di liat bisa diterima anak-anak. Anak-anak lebih banyak ibadahnya, lebih rajin, terus patuh dengan pengurusnya juga lebih lagi, kalo aku bilang lebih terarahlah.
P : Apa saja yang didapat ketika mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Yang di dapat selain ilmu, selain kekeluargaan, selain permainan-permainan yang ada disana kita, juga ada dapet dari NAC buku-buku cerita untuk anakanak, buku pelajaran juga, dapet juga bantuan untuk panti yang kita gunakan untuk kegiatan di panti pada waktu itu untuk kita gunakan untuk pembelian pakaian lebaran anak-anak.
P : Masukan untuk acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Kalo bisa acara berburu berkah jangan berhenti, terus berlanjut dari tahun ke tahun dan lebih di apa perbanyak untuk game-gamenya, untuk permainanpermainannya. Kalo bisa ya alhamdulillah diberikan yang lebih lagilah.
Narasumber
Sumiyati
HASIL WAWANCARA DENGAN ANAK ASUH PANTI ASUHAN YAYASAN KEBAGUSAN
Nama
: Nur Azizah
Usia
: 16 Tahun
Alamat
: Jalan Kebagusan Raya No. 5 RT. 005 RW. 01, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
P : Apa tanggapan tentang acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Acaranya seru, rame, banyak permainanya, terus funlah, jadi ga kerasa lagi bulan puasa. Kalau setiap acara ada si permainanya juga cuman biasanya kadang suka di indoor kalau inikan di outdoor.
P : Apa materi yang disampaikan penceramahnya ? J : Apa ya. Tentang beribadah, terus juga tentang diajarin gimana kita harus zakat, bersedekah terus tentang pemimpin pokoknya banyak si.
P : Apa cara penyampaian penceramahnya dapat diterima dengan baik ? J : Untuk ukuran anak-anak si bisa diterima karena penceramahnya interaksinya bagus ga terlalu formal banget, ga terlalu ini, pokoknya dengan cara penyampaiannya si bisa di terima dengan anak-anak.
P : Bisa diterima kamu pastinya ? J : Iya.
P : Apa saja yang didapat ketika mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Yang di dapet itu, aku dapet buku-buku bacaan, terus juga dapet uang, dapet santunan terus dapet pokoknya banyak si goodie bagnya dari acara itu.
P : Seneng ya ? J : Iya seneng P : Apa manfaat setelah mengikuti acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Untuk akunya si manfaatnya jadi, mau di tambah lagi ibadanya terus, apa ya, pokoknya jadi mau jadi lebih baik lagi si.
P : Ada saran-saran untuk acara Berburu Berkah Ramadhan ? J : Sarannya apa ya, sarannya itu, lebih di perbanyak lagi permainannya, kakakkakaknya harus lebih lucu lagi, tapi seru, seru si.
P : Diakan lagi ga ? L : Harus diadain lagi pokoknya.
Narasumber
Nur Azizah
Kantor Yayasan Visi Maha Karya
Restoran Taman Ayam Panggang Situ Gintung
Pelaksanaan Program Berburu Berkah Ramadhan 1435 H
Bersama Bapak Salis Maulana
Bersama Fanny Andriyani
Bersama Ibu Estiningrum
Bersama Ustadz Lukman Hakim
Bersama Ibu Sumiyati
Bersama Nur Azizah