STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGATASI KONFLIK DALAM BERORGANISASI PADA AKTIVIS MAHASISWA di SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh : LIA RIVA’ATTUL ANINGZAH F.100 080 085
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGATASI KONFLIK DALAM BERORGANISASI PADA AKTIVIS MAHASISWA di SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh : LIA RIVA’ATTUL ANINGZAH F.100 080 085
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGATASI KONFLIK DALAM BERORGANISASI PADA AKTIVIS MAHASISWA di SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh:
LIA RIVA’ATTUL ANINGZAH F 100 080 085
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
iii
STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MENGATASI KONFLIK DALAM BERORGANISASI PAI)A AKTIVIS MAHASISWA di SURAKARTA
Yang Diajukan Oleh
:
LIA RIVA'ATTUL AI\INGZAH F. 100 080 085
Tetah Disetujui untuk dipertahankan di depan dewan penguji skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Tanggal 08 Maret 2013
ri, S-Psi, Mrsi
lv
STRATEGT PENGAMBTLAN KEPUTUSAN MENGATAST KONFLTK
DALAM BEP..ORGANISASI PADA AKTIVIS MAHASISWA di SURAKARTA Yang diajukan oleh
LIA RIVA'ATTUL ANINGZAH F r00 080 085 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada
tanggat
19
Maret2013
Dan dinyatakan telah mcrnenuhi syarat Penguji utama
Dr. Taufik Kasturi. S.Psi. M.Si Penguji pendamping
I
Seti),o Purwanto. S.Psi,
Penguji pendamping
t{.Si
II
Drs. Soleh Amini Yahman Penguji Pendamping
M.Si
;
ltl Surakarta l9 Maret 2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta
irwono, S. Psi-, M- Si-
STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGATASI KONFLIK DALAM BERORGANISASI PADA AKTIVIS MAHASISWA SURAKARTA
ABSTRAKSI Lia Riva’attul Aningzah Taufik Kasturi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiah Surakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam strategi pengambilan keputusan untuk mengatasi konflik didalam organisasi pada aktivis mahasiswa. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah delapan orang aktivis yang berasal dari empat organisasi pergerakan yaitu IMM, HMI, KAMMI dan GP, masing-masing organisasi pergerakan dua informan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivis organisasi pergerakan memiliki strategi yang berbeda-beda dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi konflik. Aspek kultur dan orang lain menjawab dan menjelaskan pertanyaan penelitian mengenai macam-macam konflik, langkah-langkah pengambilan keputusan dan pengaruh background dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Aktivis IMM dan HMI memiliki kesamaan pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah bersama. Aktivis KAMMI pengambilan keputusan dilakukan oleh tim khusus yang memiliki wewenang untuk menyelesaikan dan mengambil keputusan. Sedangkan GP pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem satu pintu yaitu pengambilan keputusan dilakukan oleh ketua yang memiliki tanggung jawab. Aspek pengetahuan dan kepribadian menjelaskan pertanyaan penelitian mengenai strategi aktivis dalam pengambilan keputusan. Semua aktivis yang menjadi informan memiliki pemahaman yang bagus mengenai organisasi dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sehingga ketika terdapat konflik dan membutuhkan sebuah keputusan, para aktivis tersebut menyelesaikan dengan berdasarkan aturan yang ada didalam masing-masing organisasi. Kata kunci: Pengambilan keputusan, konflik organisasi, aktivis mahasiswa
vi
pemberdayaan
PENDAHULUAN Mahasiswa
dikenal
sebagai peningkatan kehidupan
sebagai agen of change yaitu mahasiswa
sebagai
kearah yang lebih baik.
perintis,
Aktivis mahasiswa dalam
penggerak dan penggagas untuk melakukan
sebuah
masyarakat
memperjuangkan
sebuah
nilai
keadilan tidak bergerak secara
perubahan
sendiri-sendiri, akan tetapi aktivis kearah yang lebih baik. Menurut Dudung
(2009)
mahasiswa tersebut membentuk
mahasiswa
sebuah
kelompok
kendaraan mereka untuk berjuang
sebagai agen of change adalah
yaitu mahasiswa sebagai pemuda yang
yang
tinggi
sebuah
organisasi
pergerakan. Aktivis mahasiswa
memiliki potensi kepekaan dan kritis
sebagai
pergerakan dalam menjalankan visi, misi dan tujuannya tidak
terhadap
berjalan dengan lancar. Banyak kehidupan sosial. Kematangan potensi
yang
mahasiswa
dimiliki
dapat
dinamika
oleh
yang
masing-masing pergerakan
membuat
permasalahan perubahan terhadap masyarakat dari
kebodohan
keterkukungan.
terjadi
pada
organisasi sendiri.
Semua
yang
muncul
membutuhkan sebuah keputusan
dan
untuk sebagai jalan keluar dari sebuah permasalahan.
Perubahan-
Pada kenyataannya proses perubahan yang dilakukan oleh
pengambilan
mahasiswa lebih berfokus pada perubahan
sosial,
tepat. Permasalahan yang terjadi
misalnya
dengan potensi keilmuan yang
melakukan
mahasiswa
diatas
tidak dapat dilaksanakan dengan
dan
dimiliki,
keputusan
muncul
dalam
proses
pengambilan keputusan, muncul
banyak
dan dialami oleh para aktivis. Banyaknya
gerakan-gerakan 1
individu
dalam
2
organisasi dengan karakteristik
disepakati
dan latar belakang pribadi yang
anggotanya. Sehingga
berbeda-beda,
bermaksud untuk mengadakan
banyak
ide-ide
oleh
seluruh
yang bermunculan sesuai dengan
penelitian
kultur masing-masing individu,
Surakarta dengan berfokus pada
serta keinginan dari masing-
pengambilan
keputusan
yang
masing
dirumuskan
kedalam
judul
individu
yang
pada
peneliti
menginginkan pendapat mereka
penelitian
yang
pengambilan
digunakan
kesulitan
dalam
menjadikan pengambilan
yaitu
mengatasi
keputusan.
peneliti,
“strategi
konflik
dalam
pada
aktivis
mahasiswa di Surakarta”.
pengalaman
ketika
di
keputusan
berorganisasi
Menurut
aktivis
didalam
Tujuan dari penelitian ini
organisasi akan melaksanakan
adalah untuk memahami strategi
kegiatan,
pengambilan
sering
perselisihan
muncul
pendapat
dari
mengatasi
masing-masing anggota. Salah
berorganisasi
satunya
mahasiswa.
ketika
menentukan
keputusan konflik
dalam
pada
aktivis
konsep kegiatan, permasalahan yang muncul adalah banyaknya ide-ide konsep untuk kegiatan
TINJAUAN PUSTAKA A. STRATEGI PENGAMBILAN
organisasi dari masing-masing anggota, dan
semua
mempertahankan
anggota
konsepnya
KEPUTUSAN 1.
Pengertian
Pengambilan Keputusan
masing-masing untuk digunakan. Permasalahan
yang
Strategi
Menurut strategi
adalah
David
(2006)
alat
untuk
muncul diatas membuat peneliti
mencapai tujuan jangka panjang.
ingin mengetahui strategi para
Strategi adalah tindakan potensial
aktivis organisasi pergerakan di
yang membutuhkan keputusan
Surakarta
manajemen
dalam
pengambilan
keputusan yang tepat, sesuai dan
tingkat
atas
dan
sumberdaya dalam jumlah yang
3
besar. Pengambilan keputusan
memberikan
menurut
masing-masing
Siagian
pengambilan keputusan adalah
mengenai
suatu pendekatan yang sistematis
kekurangannya.
pada
suatu
permasalahan,
mengumpulkan
2.
(1991)
penilaian
data
kepada alternatif
kelebihan
dan
4. Menjadi Terikat
dan
Tahap
ini
adalah
menentukan alternatif yang ada
merupakan tahap akhir yaitu
sesuai dengan perhitungan yang
menentukan pilihan yang tepat
tepat.
terhadap alternatif yang ada yang
Proses Pengambilan Keputusan
akan digunakan untuk sebagai
Manullang
(1986)
menyatakan bahwa terdapat lima
pemecahan masalah. 5. Berpegang Kepada Keputusan
tahap yang paling efektif dalam
Ketika sudah memilih
pengambilan keputusan. kelima
keputusan
tahap tersebut adalah :
alternatif maka juga harus siap
1. Menerima Tantangan
menerima
Pengambilan
harus
keputusan
dimulai
ketika
seseorang
dihadapkan
kepada
terhadap
suatu
konsekuensi
didapatkan
dan
yang terus
memegang keputusan yang telah diambil.
suatu tantangan berupa ancaman maupun peluang..
3.
2. Mencari Alternatif
Metode
Pengambilan
Keputusan
Ketika
seseorang
Menurut
Sarwono
dan
mendapatkan
tantangan
maka
Meinarno (2009) ada lima model
pengambilan
keputusan
yang
pengaturan didalam pengambilan
dengan
mulai
efektif
adalah
mencari beberapa alternatif. 3. Penilaian Alternatif
langkah
telah
sebagai
pada cara
kelompok memecahkan
perbedaan yang terjadi dalam
Apabila alternatif
keputusan
beberapa didapatkan,
selanjutnya
adalah
kelompok, yaitu :
4
1. Unanimity : diskusi berfungsi
1. Interdependensi positif
untuk menekan mereka yang
Yaitu para anggota saling
deviant untuk konfrom.
bergantung satu dengan yang lain
2. Majority wins : diskusi berfungsi menguatkan
posisi
mayoritas,
secara positif. 2. Individual accountability
yang kemudian menjadi posisi
Ada
kelompok. 3. Truth
jawab
individu. Artinya, setiap anggota wins
memunculkan
:
diskusi
memiliki tanggung jawab pribadi
yang
dalam usaha pencapaian tujuan
posisi
dianggap benar.
kelompok.
4. Two-thirds majority : keputusan
3. Promotive interaction
kelompok diambil hanya jika
Adanya
tercapai mayoritas dua pertiga.
keputusan
konsisten
dengan
saling
mendukung satu dengan yang
5. First shift : kelompok mengambil
lain dalam kelompok. 4. Socially skilled group members
peralihan opini yang pertama kali
4.
tanggung
Individu dalam kelompok
dikemukakan oleh kelompok
perlu mempelajari keterampilan
Faktor-faktor
yang
interaksi personal.
Memperngaruhi Pengambilan
5. Group processing Mendiskusikanpekerjaand
Keputusan Menurut Walgito, 2007 mengatakan bahwa yang
dapat
efektifitas
ada faktor
mempertinggi
antugassecarateratur. 5.
Aspek-aspek
dalam
Pengambilan Keputusan
pengambilan
Siagian,
1991
bahwa
aspek-aspek
tertentu
keputusan. Faktor yang dapat
terdapat
mempertinggi efektivitas dalam
bersifat internal dan eksternal
pengambilan keputusan antara
yang dapat mempengaruhi proses
lain:
pengambilan keputusan. Adapun aspek internal tersebut antara lain :
5
1. Pengetahuan. Biasanya semakin luas
pengetahuan
semakin
terlibat
seseorang
mempermudah
kepribadian.
dapat
mencapai tujuan dengan mudah dan efektif.
pengambilan keputusan 2. Aspek
didalamnya
Menurut Taufan
(2011) aktivis mahasiswa adalah Aspek
kelompok mahasiswa yang lebih
kepribadian ini tidak nampak
mementingkan
oleh mata tetapi berperan besar
universal serta orientasi yang
bagi pengambilan keputusan.
keluar dari diri mereka sendiri.
Sedangkan aspek eksternal dalam pengambilan keputusan adalah : 1. Kultur.
Kultur
yang
2.
nilai
dan
ide
Konflik dalam Berorganisasi pada Aktivis Mahasiswa
dianut
Menurut
Indrawijaya
individu seperti kerangka bagi
(1999)
perbuatan individu..
konflik adalah segala macam
2. Orang
lain.
Individu
mengatakan
bahwa
yang
bentuk hubungan antara manusia
mencontoh orang lain maka akan
yang berlawanan baik secara
mempengaruhi
terbuka
pengambislan
keputusan.
maupun
tersembunyi.
secara
Namun
menurut
Adam, konflik didalam kelompok B. BERORGANISASI PADA
1.
terkadang
diperlukan
karena
AKTIVIS MAHASISWA
bermanfaat sebagai penciptaan
Pengertian Berorganisasi pada
perilaku organisasi yang efektif.
Aktivis Mahasiswa
Bentuk bentuk konflik secara
Menurut Sobirin (2007), mengatakan bahwa secara harfiah kata
organisasi
bearasal
dari
umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Konflik dalam kelompok
bahasa Yunani “Organon” yang
Konflik
yang
terjadi
berarti alat atau istrumen yang
antara dua orang atau lebih
menyiratkan bahwa organisasi
anggota
adalah alat bantu manusia. Jadi,
merupakan hal yang sudah umum
tujuan didirikannya organisasi
terjadi
adalah agar semua orang yang
organisasi.
didalam
didalam Konflik
kelompok
sebuah dalam
6
kelompok ini diperinci menjadi :
bermanfaat. Sehingga diperlukan
a) konflik peranan b) konflik
sebuah strategi penanggulangan
dalam pemecahan masalah c)
konflik yang tepat. Beberapa
konflik fungsional
strategi penanggulangan konflik
2. Konflik antar kelompok
adalah sebagai berikut :
Konflik kelompok terjadi karena pertama adanya konflik
Sebuah proses pemecahan
fungsional. Kedua adalah adanya
persoalan, semua pihak yang
konflik hierarki yaitu adanya
terlibat
sebuah tekanan dari luar pada
untuk menganggulanginya.
kelompok. kesamaan
Ketiga fungsi
dilakukan
adalah
oleh
berbagai
mempunyai
Pemecahan pertama
Perbedaan
dilakukan
yang
dilanjutkan
dengan bertemu semua anggota
hubungan
internal dan eksternal organisasi merupakan
suatu
masalah
adalah
pemetaan
3. Konflik antar organisasi
keinginan
2. Perundingan atau musyawarah
yang harus
kelompok.
untuk bermusyawarah. 3. Mensubordinasikan kepentiangan
kesamaan.
dan tujuan pihak yang konflik
Namun, tekanan teknik analisis
kepada kepentingan dan tujuan
permasalahan
yang lebih tinggi
hubungan
3.
1. Pemecahan persoalan
lebih
kepada
internal
dalam
Usaha
penanggulangan
kelompok.
konflik
Strategi Penanggulangan
menemukan
Konflik
tujuan yang lebih tinggi dari
Indrawijaya
(1999)
menyatakan bahwa konflik dalam kelompok,
organisasi
maupun
perorangan
tidak
menimbulkan
kerugian,
tetapi
tingkat
konflik
pada
tersebut
semua akan tertentu dapat
dilakukan
dengan
kepentingan
dan
kepentingan dan tujuan pihak yang bertikai. 4. Mencari lawan yang sama Semua
pihak
yang
bertikai
dipersatukan
untuk
melawan
pihak
ketiga
yang
7
merupakan musuh dari kedua
C. STRATEGI PENGAMBILAN
belah pihak yang bertikai.
KEPUTUSAN MENGATASI
5. Meminta bantuan pihak ketiga
KONFLIK DALAM
Dalam ketiga,
memilih
sebelumnya
pihak
BERORGANISASI PADA
perlu
AKTIVIS MAHASISWA
diperhatikan bidang apa yang
Dari uraian diatas dapat
sedang bertikai dan koflik apa
disimpulkan
yang sedang terjadi agar tepat
pengambilan
dalam pemilihan pihak ketiga.
berorganisasi
6. Peningkatan
interaksi
dan
komunikasi
bahwa
strategi keputusan
pada
mahasiswa
aktivis
adalah
cara
menentukan jalan keluar yang
Alasan
penggunaan
digunakan
oleh
aktivis
strategi ini adalah bahwa apabila
mahasiswa dalam memecahkan
pihak-pihak yang bertikai dapat
sebuah
menigkatkan
muncul dalam
interaksi
dan
komunikasi mereka. 7. Latihan kepekaan Strategi ini adalah dengan
permasalahan
diikutinya,
organisasi yang
sehingga
harapan
yang
dapat
dengan
menemukan
sebuah jalan keluar yang sesuai
mengumpulkan semua pihak dan
dengan
permasalahan
yang
kemudian semua pihak diberi
muncul
dan
dapat
kesempatan untuk mengeluarkan
mengembangkan
pendapatnya tentang kelompok
lebih
lain begitu juga sebaliknya,
tersebut.
baik
kearah
pada
yang
organisasi
8. Koordinasi Koordinasi dalam pemecahan masalah dapat
D. PERTANYAAN PENELITIAN 1. Apa macam-macam konflik yang
menimbulkan hal yang baik
muncul
namun juga dapat menimbulkan
pergerakan.
hal buruk.
didalam
organisasi
2. Bagaimanakah langkah-langkah yang diambil dalam pengambilan keputusan.
8
3. Bagaimanakah
strategi
tujuan penelitian. Lokasi dalam
pengambilan keputusan dalam
penelitian ini adalah organisasi
berorganisasi
pergerakan mahasiswa yang ada
pada
aktivis
organisasi pergerakan mahasiswa
disurakarta
yaitu
di UMS.
organisasi
pergerakan
4. Apakah
terdapat
perbedaan
Ciri-ciri atau karakteristik
pengambilan keputusan antara
subjek
organisasi
adalah :
satu
dengan yang lannya.
dalam
penelitian
ini
1) subjek adalah seorang aktivis
5. Apakah background organisasi pergerakan mempengaruhi proses pengambilan
IMM,
KAMMI, HTI dan HMI.
dalam menejemen konflik dan
pergerakan
meliputi
keputusan
pada
pemecahan masalah.
pergerakan islam 2) subjek
telah
masuk
dalam
struktural organisasi minimal satu tahun’ 3) Subjek merupakan anggota yang
METODE PENELITIAN
menduduki posisi yang penting
A. Gejala Penelitian
dan memiliki pengaruh dalam
Gejala penelitian yang
organisasi.
akan diungkap dalam penelitian ini adalah strategi pengambilan
C. Metode Pengumpula Data
keputusan dalam berorganisasi pada aktivis kampus.
Metode data
pengumpulan
dilakukan
dengan
menggunakan metode wawancara B. Informan Penelitian dan
dan observasi.
Lokasi Penelitian Pemilihan informan pada penelitian
ini
adalah
D. Analisis Data
dengan
Data yang diperoleh dari
purposive
hasil wawancara dan observasi
sampling yaitu dalam memilih
dikelompokkan dan diberi kode
informan peneliti menggunakan
untuk
ciri-ciri
tema yang muncul yang sesuai
menggunakan
yang
sesuai
dengan
mendeskripsikan
tema-
9
dengan
aspek
kemudian
penelitian
digunakan
dan
yang mengtakan bahwa konflik
untuk
didalam kelompok ada beberapa
menjawab pertanyaan penelitian.
macam yaitu : a) konflik peranan, yaitu konflik yang terjadi apabila
HASIL DAN PEMBAHASAN
seseorang yang memiliki peranan
Berdasarkan
aspek-
lebih dari satu dalam kelompok
dalam
dan mendapatkan tekanan dari
aspek
tersebut
diatas
analisis data, kemudian peneliti
teman, atasan maupun bawahan.
menurunkan hasil-hasil tema dari aspek-aspek
1.
tersebut
untuk
b)
konflik
dalam
pemecahan masalah yaitu konflik
menjawab pertanyaan penelitian
yang
yang dijelaskan sebagai berikut.
proses pemecahan masalah antara
Macam-macam konflik yang
satu anggota dengan yang lain
muncul didalam organisasi
memiliki
Macam-macam konflik
muncul
apabila
dalam
pandangan
yang
berbeda.
didalam organisasi pergerakan
c) konflik fungsional
ditinjau dari aspek-aspek kultur
yaitu
adanya
oleh Siagian (1991). Konflik
terhadap tugas maupun tujuan
didalam organisasi pergerakan
yang
IMM, HMI, GP dan KAMMI
menimbulkan
berdasarkan analisis data dari
kelompok.
akan
aspek kultur terbagi menjadi dua
ketidakcocokan
dicapai,
sehingga
norma-norma
Koflik
eksternal
yaitu konflik internal dan konflik
didalam organisasi pergerakan
eskternal. Konflik internal adalah
IMM, HMI, GP dan KAMMI
perbedaan
memiliki
pendapat
antar
kesamaan
seperti
anggota yang disebabkan oleh
masalah internal yaitu gesekan
karakteristik
masing-masing
dengan
berbeda-beda.
diluar
anggota
yang
Konflik
internal
organisasi
ini
pendapat
organisasi organisasi
pergerakan sendiri
dan
didalam
gesekan
dengan
lembaga-
sesuai
dengan
lembaga
diluar
Indrawijaya
(1999)
Konflik eksternal pada organisasi
organisasi.
10
pergerakan pendapat
sesuai
dengan
Indrawijaya
(1999)
2.
Langkah-langkah pengambilan keputusan
yang mengatakan bahwa konflik
Langkah-langkah
antar kelompok terjadi karena
pengambilan
pertama
organisasi
adanya
konflik
dalam
keputusan pergerakan
pada IMM,
fungsional. Kedua adanya konflik
HMI, GP dan KAMMI sesuai
hierarki yaitu tekanan dari luar
dengan beberapa metode menurut
pada kelompok. Tekanan tersebut
Walgito (2007) yaitu pertama
berupa
pengambilan
penyediaan
anggaran,
pemberian status dan sebagainya.
dilakukan
Konflik
antar
dengan
sesuai
dengan
kelompok
ini
keputusan
oleh
ketua
umum
dimusyawarahkan
permsalahan
terlebih dahulu oleh anggota pada
eksternal organisasi pergerakan
organisasi IMM dan HMI sesuai
yaitu tekanan dari lembaga diluar
dengan
organisasi yaitu pihak kampus.
keputusan Walgito kedua yaitu
Ketiga adalah kesamaan fungsi
keputusan diambil oleh otoritas
yang
setelah
harus
berbagai
dilakukan
kelompok
oleh
metode
pengambilan
diskusi
kelompok.
sehingga
Keputusan dalam metode ini
menimbulkan persaingan yang
adalah melakukan diskusi dengan
sehat
kelompok
maupun
perilaku
terlebih
dahulu
permusuhan. Kesamaan fungsi
kemudian keputusan diserahkan
ini sesuai dengan permasalahan
dan diambil oleh ketua umum.
eksternal organisasi pergerakan
Kedua pengambilan keputusan
yaitu bahwa semua organisasi
dilakukan oleh sekelompok kecil
pergerakan mempunyai tujuan
orang dalam organisasi pada
yang sama untuk melakukan
KAMMI sesuai dengan metode
perubahan
baik
pengambilan keputusan Walgito
masyarakat,
kelima yaitu keputusan diambil
yang
terhadap memperjuangkan
lebih
idiologi
oleh
minoritas
yaitu
hanya
masing-masing organisasi untuk
diwakili oleh sebagian orang
bisa berjuang.
didalam kelompok. Dan ketiga
11
adalah pengambilan keputusan
3.
Ativis IMM yaitu I ketika
diambil mutlak oleh ketua umum
terdapat
seperti pada Gema Pembebasan
mengambil
sesuai
metode
memfasilitasi
pengambilan keputusan Walgito
mengeluarkan
pertama pengambilan keputusan
usulan dengan mengadakan rapat.
oleh otoritas tanpa diskusi yaitu
Hal ini dilakukan I karena I
keputusan langsung diambil oleh
sebagai
pemimpin tanpa diskusi dengan
memiliki tanggung jawab untuk
anggota yang lain.
menyelesaikan
dengan
Strategi
pengambilan
tersebut
konflik
pada
disampaikan
organisasi
anggota
untuk
pendapat
dan
organisasi
permasalahan menampung
pendapat kepada
untuk ketua
umum. Pengambilan keputusan
pergerakan mahasiswa Strategi
adalah
dengan
setiap
harus
keputusan
bidang
keputusan dalam berorganisasi aktivis
dan
pengambilan
yang dilakukan oleh I sesuai
keputusan dalam berorganisasi
dengan pendapat Kelly (1999)
pada aktivis mahasiswa surakarta
yang mengatakan bahwa sebuah
ditinjau dari aspek pengetahuan
tim
dan aspek kepribadian. Strategi
keputusan harus menggunakan
pengambilan keputusan dalam
sistem sumbang saran. Hal ini
berorganisasi
aktivis
dilakukan karena dengan sistem
organisasi pergerakan mahasiswa
sumbang saran akan menjadikan
terdapat kesamaan dan perbedaan
kreatifitas pada organisasi dalam
antara satu aktivis dengan aktivis
menyelesaikan masalah. Dengan
lain,
satu
sumbang saran akan didapatkan
yang lain.
berbagai macam alternatif yang
Strategi yang dilakukan oleh
dapat dipilih dengan tepat sesuai
aktivis IMM dan HMI memiliki
dengan
kesamaan
sendiri
antara
pada
organisasi
dengan organisasi
dalam
keputusan permasalahan.
pengambilan menyelesaikan
dalam
pengambilan
permasalahan. ketika
GNP terdapat
permasalahan didalam organisasi dan membutuhkan pengambilan
12
keputusan yang dilakukan adalah
pergerakan GP memiliki sedikit
dengan melakukan pendekatan
perbedaan ketika muncul konflik.
kepada anggota yang berkonflik.
EF dan MW ketika muncul
GNP
komunikasi
konflik
mengetahui
dilakukan adalah sama dengan
permasalahannya dengan tepat
menyelesaikan dan melakukan
sehingga dapat diambil keputusan
pendekatan secara personal akan
yang tepat.
tetapi tetap mengikuti aturan
melakukan
untuk
Aktivis HMI juga terdapat
didalam
GP
yang
yaitu mencari informasi dengan
kesamaan dengan IMM yaitu DS
jelas
menyelesaikan konflik dengan
membimbing dari anggota yang
melakukan pendekatan humanity,
berkonflik. Apabila EF dan MW
melakukan pendekatan, menjalin
telah menemukan permasalahan
kemunikasi sebagai teman untuk
yang muncul, untuk mengambil
dapat mengajak diskusi secara
keputusan
santai
dapat
memecahkan masalah tersebut
menemukan permasalahan dan
adalah dengan melihat hukum
dapt mengambil keputusan. Hal
syar’
yang
ada.
Apabila
yang sama dilakukan oleh LS,
permasalahan
yang
muncul
ketika terdapat permasalahan LS
menyalahi aturan syara’ maka
melakukan
akan
sehingga
permasalahan pendekatan
pemetaan dan
melakukan
informal
untuk
menemukan titik permasalahan
pengambilan
pembina
yang
diberi
yang
tepat
untuk
pendekatan
dan
nasehat. Namun apabila masih tetap
melanggar
maka
akan
dikeluarkan.
dengan jelas, sehingga ketika melakukan
melalui
Pendekatan
secara
personal didalam menyelesaikan
keputusan untuk memecahkan
konflik
masalah sesuai dan tepat dengan
keputusan yang dilakukan oleh
permasalahan yang ada.
GNP, LS, DS, EF dan MW sesuai
Startegi
pengambilan
keputusan pada aktivis organisasi
dengan
dan
pendapat
mengambil
Dalimunthe
dalam hasil penelitiannya yaitu
13
peranan manajemen konflik pada
menyelesaikan
permasalahan
suatu
yang
Pengambilan
organisasi
yang
bahwa
didalam
keputusan yang dilakukan oleh
sebuah organisasi harus memiliki
RH dan AZ juga merupakan hal
keterampilan dalam komunikasi
yang
dan
konflik.
(1999). Kelly berpedapat bahwa
Sehingga ketika muncul konflik
keputusan dibuat oleh tim karena
didalam
lebih
menyatakan
manajemen
organisasi,
pimpinan
muncul.
benar
menurut
banyak
Kelly
orang
dalam
keputusan
akan
dalam organisasi tersebut dapat
pengambilan
melakukan komunikasi yang baik
lebih
dengan anggota yang lain yang
keputusan yang dilakukan oleh
akhirnya
orang
dilakukan
pendekatan
dengan
interpersonal.
Pengambilan
banyak
akan
dapat
menghasilkan solusi yang lebih
Dengan pendekatan interpersonal antara pimpinan dengan anggota
baik.
besar . 4.
Perbedaan manajemen konflik
yang lain dapat menciptakan
dan pengambilan keputusan
manajemen konflik yang lebih
antara organisasi pergerakan
baik.
Mahasiswa Pendekatan
seacara
Organisasi
pergerakan
personal tidak dipakai oleh oleh
IMM, HMI, KAMMI dan GP,
organisasi KAMMI yaitu RH dan
meskipun
AZ. RH dan AZ dari organisasi
menggunakan sistem yang sama
pergerakan
KAMMI
dalam menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah dengan
dan mengambil keputusan akan
mengikuti alur yang sudah diatur
tetapi tetap terdapat perbedaan
dialam organisasi yaitu ketika
dalam
muncul konflik RH dan AZ
tersebut. Perbedaan terjadi pada
melaporkan kepada tim syuro’
sistem pengambilan keputusan
yang memiliki kewenangan untuk
menyelesaikan
merapatkan
Organisasi IMM dan HMI sistem
keputusan
dan yang
mengambil tepat
untuk
pada
keempat
pengambilan
dasarnya
organisasi
konflik
yaitu,
keputusan
14
dilakukan dengan musyawarah
5.
Pengaruh background
oleh semua anggota kemudian
organisasi dalam pengambilan
diputuskan oleh ketua umum.
keputusan
Organisasi GP musyawarah tidak mutlak
dilakukan
Organisasi
pergerakan
karena
IMM, HMI, GP dan KAMMI
terkadang masih terjadi bias,
pada dasarnya adalah organisasi
sehingga
pergerakan
apabila
permsalahan
anggota
muncul harus
pengaruh
berbasis
islam,
background
sebagai
melapor kepada atasan didalam
organisasi
organisasi yaitu melalui pembina
berada pada sistem pengambilan
masing-masing yang kemudian
keputusan
disampaikan kepada ketua umum
Musyawarah adalah sistem yang
dan
dianjurkan dan dilaksanakan oleh
ketua
umum
yang
pergerakan
yaitu
islam
musyawarah.
mengambil keputusan yang tepat
Rasulullah
untuk
menyelesaikan masalah. Akan
memecahkan
konflik
Sedangkan
didalam
tersebut.
tetapi
SAW
meskipun
dalam
background
organisasi KAMMI pengambilan
sebagai
keputusan
islam, tidak semua organisasi
dilakukan
oleh
organisasi
sekelompok orang yang memiliki
pergerakan
wewenang yang terkumpul pada
sistem yang lebih mendalam
kelompok
badan
dalam pengambilan keputusan.
pengurus harian yang terdiri dari
IMM sebagai organisasi islam
ketua umum, sekretaris umum,
dan sebagai organisasi otonom
bendahara umum dan koordiantor
dari
akhwat. BPH yang memiliki
pengambilan
wewenang
untuk
sesuai dengan tujuan IMM dan
dan
tujuan dari Muhammadiyah, serta
BPH
yaitu
memusyawarahkan menentukan
keputusan
untuk
islam
pergerakan
menerapkan
Muhammadiyah
menjalankan
keputusan
sesuai
dalam harus
dengan
memecahkan konflik yang terjadi
aturan yang ada pada AD/ART.
didalam organisasi.
IMM tidak menggunakan AL Qur’an dan Hadits sebagai dasar
15
pengambilan
keputusan.
daulah khilafah menjadikan islam
Backgaround sebagai organisasi
sebagai dasar keseluruhan dalam
islam hanya diterapkan dalam
menjalankan
nilai-nilai
Pengambilan
kepribadian
pada
masing-masing anggota.
islam
pengambilan secara
dalam
keputusan
mutlak
keputusan
untuk
konflik
yang
menyelesaikan
HMI sebagai organisasi pergerakan
organisasi.
tidak
mengambil
muncul dasar yang digunakan adalah hukum syara’ yaitu AL Qur’an
dan
Hadits.
organisasi
Sebagai
islam
ketika
keputusan dengan berdasarkan
pengambilan
aturan yang ada pada AL Qur’an
diputuskan
dan Hadits. Islam pada organisasi
permasalahan atau konflik yang
HMI hanya dijadikan spirit oleh
muncul dengan hukum syara’.
HMI
menyelesaikan
Konflik yang muncul ditinjau
mengambil
apakah melanggar aturan syara’
keputusan sesuai dengan nilai-
atau tidak, bertentangan dengan
nilai
hukum
untuk
masalah
dan
islam.
HMI
tidak
keputusan, dengan
syara’
meninjau
atau
tidak.
menggunakan AL Qur’an dan
Sehingga dengan melihat konflik
Hadits secrara langsung untuk
tersebut dapat diambil keputusan
mengambil
yang tepat sesuai dengan hukum
keputusan
karena
setiap organisasi telah memiliki
syara’
aturan sendiri-sendiri, sehingga
dengan
ketika terdapat permasalahan dan
keputusan.
harus
mengambil
keputusan
tersebut. sistem
Begitu
juga
pengambilan
Berbeda
dengan
maka aturan didalam AD/ART
organisasi IMM, HMI dan GP,
organisasi yang dipakai baik
KAMMI
sistem pengambilan keputusan
organisasi
islam
maupun
pengambilan
keputusan
dasar
pengambilan
keputusan. GP
menerapkan
sebagai ketika dasar
yang digunakan adalah konstitusi sebagai
organisasi
pergerakan islam yang bertujuan
organisasi
yaitu
aturan-aturan
didalam
KAMMI.
Aturan
16
didalam KAMMI adalah BPHO dan
MPO
dibuat
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan
berdasarkan turunan dari AL
A. KESIMPULAN 1.
Macam-macam
Konflik
Qur’an dan Hadist. Sehingga
didalam
ketika pengambilan keputusan
Pergerakan di Surakarta
KAMMI hanya
menggunakan
Organisasi
Macam-macam
konflik
aturan konstitusi akan tetapi tidak
yang muncul didalam organisasi
melenceng dari nilai-nilai islam.
pergerakan
begitu
Surakarta memiliki kesamaan,
juga
dengan
pengambilan
sistem
keputusan,
setiap
mahasiswa
organisasi
di
memiliki
meskipun keputusan diambil oleh
konflik internal dan eksternal.
ketua umum akan tetapi tidak
Konflik internal yang muncul
meninggalkan
didalam
sistem
organisasi
adalah
musyawarah, menerima masukan
perbedaan pendapatantar anggota
dari semua anggota kemudian
karena
ketua umum yang mengerucutkan
berbeda-beda, sehingga kesulitan
untuk
dalam
menentukan
keputusan
karakteristik
yang
pengambila
yang tepat. Sistem musyawarah
keputusan.Konflik eksternal yang
juga diatur sesuai dengan syariat
muncul adalah gesekan dengan
islam yaitu ketika musyawarah
organisasi
pergerakan
lain
pengambilan keputusan terdapat
mengenai
pengkaderan
yaitu
aturan-aturan yang harus ditaati
organisasi
pergerakan
saling
oleh anggota, misalnya adalah
berebutan mencari kader untuk
batasan-batasan antara ikhwan
meneruskan
akhwat
organisasi.
keputusan.
dalam
pengambilan 2.
perjuangan
Langkah-langkah yang diambil dalam Pengambilan Keputusan pada Organisasi Pergerakan di Surakarta Langkah-langkah pengambilan
keputusan
pada
17
organisasi pergerakan terdapat
Perbedaan Manajemen Konflik
beberapa macam, yaitu pertama
dan Pengambilan Keputusan
pengambilan
antar Organisasi Pergerakan
dilakukan
keputusan
dengan
musyawawarah
keputusan
melakukan
oleh
anggota.Kedua
organisasi
pengambilan
Dan
terdapat
dengan
sekelompok
anggota.
Manajemen konflik pada
semua
dilakukan
melalui
3.
4.
yang
pergerakan perbedaan.
organisasi
tidak Semua
menggunakan
dua
kecil
jalur penyelesaian yaitu jalur
terakhir
formal dan informal. Perbedaan
adalah pengambilan keputusan
terjadi
dilakukan dengan melalui ketua
keputusan
umum secara mutlak dan anggota
pengambilan keputusan. Setiap
menerima keputusan.
organisasi pergerakan memiliki
Strategi
sistem
Pengambilan
Keputusan pada
Organisasi
pada
pengambilan
sistem
sendiri-
masing-masing
organisasi.
Pergerakan
Strategi
yaitu
kebijakan
Aktivis
Mahasiswa di Surakarta
pengambilan
sendiri sesuai dengan aturan dan
dalam
Berorganisasi
pada
5.
Pengaruh
Background
pengambilan
Organisasi Pergerakan dalam
keputusan dalam berorganisasi
Pengambilan Keputusan untuk
pada
Memecahkan Masalah
aktivis
pergerkana Surakarta melakukan
organisasi
mahasiswa adalah pendekatan
di
Background
organisasi
dengan
pergerakan dalam pengambilan
secara
keputusan menyelesaikan konflik
informal dan personal kepada
tidak
pihak yang bermasalah untuk
organisasi tersebut menentukan
dapat menemukan permasalahan
keputusan.
yang jelas dan tepat.
semua
mempengaruhi
B. SARAN Bagi aktivis organisasi pergerakan
srategi
dalam
pengambilan
keputusan
dapat
18
dilakukan
dengan
melalaui
Kelly, P. Keith. 1999. Teknik Pembuatan
pendekatan
secara
personal
Keputusan dalam TIM. Jakarta :
terhadap
anggota
yang
PT Pustaka Binaman Pressindo
berkonflik, hal itu karena dengan pendekatan
secara
merupakan efektif
cara
dalam
personal
yang
paling
menyelesaikan
masalah didalam organisasi.Bagi aktivis
organisasi
islam
pergerakan
disarankan
memahami nilai-nilai
dan
aktivis,
Pengambilan
Keputusan.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Sarwono, Sarlito W dan Meinarno, Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika Siagian, S.P. 1991. Sistem Informasi
didalam
Untuk Pengambilan Keputusan.
masing-masing sehingga
menjalankan
Manullang, M. (1986). Pedoman Praktis
menanamkan
islam
kepribadian
untuk
dan Lembaga Manajemen PPM
ketika
organisasi
jakarta : Gunung Agung Sobirin,
Achmad.
2001.
Budaya
yang
Organisasi. Yogyakarta : Unit
berbasis islam dapat berjalan
Penerbit dan Percetakan Sekolah
sesuai
Tinggi Ilmu Manajemen YKPM
dengan
didirikannya
tujuan organisasi
pergerakan islam.
Taufan, Andrey. 2011. Hubungan antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrassinasi
DAFTAR PUSTAKA David, Fred R (terjemahan Paulyn
Akademik
pada
Mahasiswa Aktivis Organisasi. Skripsi.
Surakarta:
Fakultas
Sulistio, M.Comm dan Harryadin
Psikologi UMS
Mahardika). 2006.
Manajemen
Walgito, Bimo. 2007. Psikologi
Strategis. Edisi 10. Jakarta :
Kelompok. Yogyakarta : Penerbit
Salemba Empat
Andi
Indrawijaya, Adam I. 1999. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo