ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Oleh : DESI MAYASARI 20131030082
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA
Diajukan Oleh Desi Mayasari 20131030082
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing
Dr. Susanto, M.S.
Tanggal:
1
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA MARKETING STRATEGIES ANALYSIS OF PALLIATIVE CARE IN PATIENTS WITH CANCER AT RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA Desi Mayasari, Susanto Program Studi Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email:
[email protected] ABSTRACT INTRODUCTION An increasing number of cancer patients at RSUD Dr Moewardi Surakarta in the last 3 years is very significant. But the phenomenon is not followed by an increase in the number of visits cancer patients who come to the clinic palliative care. Palliative care clinic has the potential to prospective right marketing strategy is needed so that the people will make their choice to palliative clinics in the RSUD Dr Moewardi Surakarta. Analysis of the internal factors include the strength (strength) and weaknesses (weaknesses), while external factors include the chance (opportunity) and threats (threat) where all of these elements will greatly assist in the determination of the palliative care marketing strategies through SWOT analysis. METHODS This research is a qualitative descriptive approach with the design of in-depth interviews (in-depth interviews), direct observation and document analysis. The object of this study is implementing marketing activities of palliative care in RSUD Dr Moewardi Surakarta. With a validity test data through triangulation and source triangulation method. Analysis of the data used in the study is content analysis (content analysis). RESULTS Based on the SWOT analysis, the analysis results on EFAS is -0.25 and IFAS scoring is 0.67. With that strategy Palliative Care in RSUD Dr. Moewardi Surakarta located at the position where the kwadaran 3th strategies that are executed in the state turn arround strategy. With this position means an unfavorable situation for RSUD Dr. Moewardi Surakarta. The lack of coordination led to the marketing strategy is not executed. Palliative care actually has a great chance but the support and commitment of RSUD Dr. Moewardi Surakarta not maximized. CONCLUSION Marketing palliative care in RSUD Dr Moewardi Surakarta need support and commitment, so that the marketing strategy that must be done is health promotion efforts to exploit the market increasing, re-evaluate existing policies or next policies. Keywords : Marketing Strategy, Palliative Care, SWOT Analysis
2
ABSTRAK PENDAHULUAN Peningkatan jumlah pasien kanker RSUD Dr Moewardi Surakarta pada 3 tahun terakhir sangat siginifikan. Akan tetapi fenomena tersebut tidak diikuti dengan peningkatan jumlah kunjungan pasien kanker yang datang ke klinik perawatan paliatif. Klinik perawatan paliatif memiliki potensi yang prospektif hingga dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat agar masyarakat mau menentukan pilihannya ke klinik paliatif di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Analisis pada faktor internal meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) sedangkan faktor eksternal meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dimana seluruh elemen tersebut akan sangat membantu dalam penentuan strategi pemasaran perawatan paliatif melalui analisis SWOT. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif kualitatif dengan rancangan pendekatan wawancara mendalam (in-depth interview), observasi langsung dan telaah dokumen. Objek penelitian ini adalah pelaksana kegiatan pemasaran perawatan paliatif dengan jumlah responden 7 orang . Dengan uji validitas data melalui metode triangulasi dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi (content analysis). HASIL Berdasarkan analisis SWOT, hasil analisa scoring IFAS adalah -0,25 dan scoring EFAS adalah 0,67. Dengan itu Strategi Perawatan Paliatif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terletak pada posisi kwadaran tiga dimana strategi yang dijalankan dalam keadaan turn arround strategy. Dengan posisi tersebut berarti merupakan situasi yang kurang menguntungkan bagi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Minimnya koordinasi menyebabkan strategi pemasaran tidak dijalankan. Perawatan paliatif sebenarnya memiliki peluang yang besar akan tetapi dukungan dan komitmen RSUD Dr. Moewardi Surakarta belum maksimal. KESIMPULAN Pemasaran perawatan paliatif di RSUD Dr Moewardi Surakarta membutuhkan dukungan dan komitmen, sehingga strategi pemasaran yang harus segera dilakukan adalah upaya-upaya promosi kesehatan dengan memanfaatkan pasar yang meningkat jumlahnya, mengevaluasi kembali kebijakan yang sudah ada atau yang akan datang. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Perawatan Paliatif, Analisis SWOT
3
sedangkan untuk rawat inap dengan
PENDAHULUAN Tantangan yang dihadapi di bidang
jasa
berkembang,
kesehatan seperti
jumlah kasus 56.033 dan pembiayaan
selalu
sebesar Rp 313,1 miliar.
meningkatnya
Penyakit
kanker
merupakan
jumlah penderita penyakit degeneratif
penyakit yang memerlukan perawatan
termasuk didalamnya penyakit kanker.
terpadu dan komprehensif, meliputi
Badan Kesehatan Dunia1 memprediksi,
kegiatan promotif, preventif, kuratif,
akan
dan
terjadi
peningkatan
lonjakan
rehabilitatif,
serta
paliatif.
penderita kanker sebesar 300 persen di
Perawatan paliatif menjadi aspek yang
seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah
tidak kalah penting pada pengobatan,
tersebut 70 persennya berada di negara
khususnya di bidang kanker. Menurut
berkembang seperti Indonesia. Kanker
WHO1,
merupakan penyebab kematian utama
pendekatan
kedua yang memberikan kontribusi 13
meningkatkan
kualitas
% dari 22 % kematian akibat penyakit
pasien
keluarganya
dalam
tidak
menghadapi
masalah-masalah
yang
menular
Sementar
itu
utama
dunia.
Indonesia
yang
dan
paliatif
adalah
bertujuan
untuk
kehidupan
data
berhubungan dengan penyakit yang
prevalensi
mengancam jiwa, dengan mencegah
kanker sebesar 1,4 per 1000 penduduk.
dan meringankan penderitaan melalui
Depkes3
identifikasi awal dan penilaian serta
Riskesdas2
di
di
perawatan
menunjukkan
menyebutkan
sekitar
6%
atau13,2 juta jiwa penduduk Indonesia
terapi
menderita
psikososial, dan spiritua. Berdasarkan
merupakan
penyakit penyebab
kankerdan kematian
di
dan
Keputusan
Indonesia.
Nomor:
masalah
Menteri
lain-fisik,
Kesehatan
812/Menkes/SK/
RI
VII/2007
Tentang Kebijakan Perawatan Paliatif7
Beban biaya bagi pasien kanker juga cukup besar dengan menempati
yaitu
urutan kedua setelah hemodialisa yaitu
paliatif dalam rangka meningkatkan
sebesar Rp 144,7 miliar4. Menurut
kualitas
BPJS5, pengobatan kanker untuk rawat
pasien dengan penyakit yang belum
jalan dengan jumlah kasus 88.106 dan
dapat
pembiayaan sebesar Rp 124,7 miliar,
4
bahwa diperlukan perawatan
pelayanan
disembuhkan
kesehatan
selain
bagi
dengan
perawatan kuratif dan rehabilitatif bagi
merupakan tantangan bagi RSUD Dr.
pasien dengan stadium terminal.
Moewardi
Di Indonesia, perawatan paliatif
Surakarta
mengembangkan
untuk
perawatan
paliatif
baru mulai berkembang akhir-akhir ini.
melalui strategi pemasaran yang tepat.
Perawatan paliatif pertama dimulai
Perawatan
pada tahun 1992 oleh RS Dr. Soetomo
Moewardi
(Surabaya), yang disusul oleh RS Cipto
diberikan
Mangunkusumo (Jakarta), RS Kanker
kanker
Dharmais
jumlahnya dalam 3 tahun.
(Jakarta),
Sudirohusodo
RS
(Makassar),
Wahidin RS
paliatif
di
RSUD
Surakarta kepada
yang
khususnya
pasien
semakin
Dr.
penderita meningkat
Dr.
Seiring dengan peningkatan jumlah
Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah
kunjungan pasien kanker, pendapatan
(Denpasar).
RS juga meningkat baik dari rawat
Pelayanan perawatan paliatif di
jalan maupun rawat inap. Namun hal
RSUD dr Moewardi Surakarta sudah
tersebut tidak berbanding lurus dengan
dibentuk
sejak 20 Maret 2014
jumlah kunjungan pasien kanker yang
berdasarkan surat Peraturan Direktur
datang ke klinik perawatan paliatif di
RSUD
RSUD
Dr
188.4/4008/2014 dengan pertimbangan
Tercatat
jumlah
bahwa sumber daya manusia di RSUD
kanker dari tahun 2013 sampai dengan
Dr Moewardi dipandang mampu untuk
2015 adalah 53.550 kunjungan, dengan
memenuhi syarat dalam melaksanakan
toral
serta mengkoordinir perawatan paliatif
39.837.792.296,- akan tetapi hanya 18
khususnya
pada
kanker.
pasien BPJS dan umum yang datang
Walaupun
demikian,
kebijakan
khusus berobat ke klinik perawatan
perawatan paliatif yang sudah ada
paliatif pada tahun 2014. Sedangkan
dalam bentuk SK Direktur ,
pada
Dr
Moewardi
pasien
Nomor
:
Pembentukan Tim dan Panduan
Moewardi
Surakarta.
kunjungan
pendapatan
RS
pasien
adalah
Rp.
Maret 2015 tercatat jumlah
kunjungan bahkan semakin menurun
Perawatan Paliatif ini dirasakan belum
yaitu hanya 5 pasien.
berjalan maksimal baik dari segi
Mengingat
bahwa
RSUD
Dr.
koordinasi antar tim pelayanan maupun
Moewardi Surakarta merupakan pioner
teknis pemasarannya sehingga masih
dalam perawatan paliatif di Surakarta
5
dan
meningkatnya
sehingga perlu
kasus
kanker,
BAHAN DAN CARA
menerapkan suatu
Penelitian
strategi pemasaran yang tepat agar dapat
menjadi
unggulkan sebagai salah satu sumber
dianut
memuaskan
meliputi
kekuatan
kelemahan faktor
pada
faktor
meliputi
langsung
dan
telaah
kegiatan paliatif
pemasaran
dengan
jumlah
data
melalui
metode
triangulasi dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi (content
dan
analysis7.
(weaknesses) sedangkan
eksternal
interview),
validitas
dan
internal
(strength)
(in-depth
responden 7 orang. Menggunakan uji
keinginan konsumen . Analisis
mendalam
perawatan
perusahaan
kebutuhan
wawancara
pelaksanaan
sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam
pendekatan
dokumen. Objek penelitian ini adalah
perusahaan adalah pandangan atau yang
rancangan
observasi
rumah sakit. Menurut
Tjiptono6, filosofi pemasaran suatu
falsafah
merupakan
penelitian deksriptif kualitatif dengan
pilihan layanan
kesehatan bagi masyarakat serta di
pendapatan
ini
Jumlah responden pada penelitian
peluang
ini adalah 7 orang yang terdiri dari
(opportunity) dan ancaman (threat)
direktur pelayanan medis RSUD Dr
dimana seluruh elemen tersebut akan
Moewardi
sangat membantu dalam penentuan
Surakarta,
ketua
tim
perawatan paliatif, 1 orang dokter
strategi pemasaran perawatan paliatif .
bedah onkologi, kepala instalasi rawat
Hal inilah yang mendorong penulis
jalan, kepala sub bagian pemasaran, 2
untuk melakukan penelitian dengan
orang pasien terdiagnosa kanker.
judul “Analisis Strategi Pemasaran
Analisis data dilanjutkan dengan
Perawatan Paliatif Pada Pasien Kanker
analisis
di RSUD Dr Moewardi Surakarta”.
SWOT
terhadap
strategi
pemasaran pelayanan paliatif di RSUD Dr
Moewardi.
Menurut
Rangkuti,
analisa SWOT adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui potensi, masalah, peluang dan ancaman dalam
6
implementasi pelaksanaan pemasaran
Tujuan
8
manajemen
sumberdaya
perawatan paliatif . Adapun faktor
manusia adalah mengelola atau
internal dan faktor eksternal dalam
mengembangkan
pelaksanaan
personil agar mampu merealisasikan
perawatan
paliatif
ini
adalah sebagai berikut:
misi
Faktor
internal
mempengaruhi
Rumah
ini
organisasi
terbentuknya
SDM,
W). Dimana faktor ini menyangkut
sumber
perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi
berbagai
(decision
faktor
internal
mempengaruhi
RSUD
dimiliki
disiplin
Sumber
daya
dipakai. manusia
dan Padat karena
profesi
dan
jumlah
RSUD
Dr
Moewardi
ilmu
baik
bertalatar
pelatihan
perawatan
paliatif
daya
Pihak manajemen RSUD Dr Moewardi berupaya meningkatkan
sekaligus penggerak roda organisasi
kemampuan teknis
dalam upaya mewujudkan visi dan Karenanya
yang
mengikuti
manusia merupakan pilar utama
misinya.
prasarana
Bahkan beberapa anggota tim sudah
manusia
merupakan elemen organisasi yang penting.
yang
belakang medis maupun non medis.
a. Sumber Daya Manusia
sangat
jasa
berjumlah 23 orang dari berbagai
Dr.
Moewardi Surakarta
daya
pelayanan
Tim perawatan paliatif yang
yang
pemasaran
paliatif
merupakan
karyawan yang banyak.
making) perusahaan. Berikut ini
Sumber
rangka
didalam rumah sakit pasti terdapat
terbentuknya
keputusan
sakit
sarana
peralatan
dengan kondisi yang terjadi dalam
perawatan
dalam
mempunyai keunikkan dalam hal
strenghts and weaknesses (S dan
adalah
organisasi
mewujudkan visi.
1. Faktor Internal
pembuatan
kompetensi
anggota tim
perawatan paliatifnya dengan cara
harus
dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar mampu
mengikutkan
mereka
pelatihan
tentang
ke
dalam
perawatan
paliatif. Hal ini dimaksudkan agar
memberi kontribusi secara optimal.
7
kualitas pelayanan kepada pasien
belum adanya tanda-tanda yang
dapat ditingkatkan.
jelas.
b. Sarana dan Prasarana
Potensi yang dimiliki oleh tim
Sarana dan prasaran rumah sakit
perawatan paliatif seringkali tidak
merupakan penunjang yang sangat
bisa
penting
memberikan
karena terkendala oleh sarana dan
pelayanan kesehatan. Tanpa adanya
prasarana yang minim. RSUD Dr
sarana dan prasarana yang baik
Moewardi memiliki area yang luas,
maka Rumah Sakit tidak akan dapat
sehingga tanpa papan petunjuk yang
menjalankan
jelas maka pasien atau calon pasien
dalam
kesehatan
fungsi
pelayanan
dengan
baik
pula.
dimanfaatkan
tidak
dapat
perawatan paliatif.
Moewardi
c. Anggaran
Menkes
Surakarta
sesuai
SK
pasien
menemukan
Perawatan paliatif di RSUD Dr. 9
oleh
poli
tentang
Kebijakan
Komitmen penyediaan anggran
Paliatif.
Perawatan
untuk kegiatan paliatif ini langsung
paliatif yang komprehensif baik
dibawah DPA BLUD Rumah Sakit.
aspek fisik-psiko-sosial dan spiritual
Bila kegiatan ini didukung anggaran
sudah dijalankan dari pelayanan
yang cukup, maka dapat merupakan
kedokteran, keperawatan, psikologi
salah satu kunci keberhasilan sebuah
dan pengurus pembinaan kerohanian
program
yang
Rumah Sakit tersebut. Sehingga jika
Perawatan
sebagian
besar
perawatan
dilakukan di bangsal rawat inap. Poli didirikan
perawatan secara
paliatif
yang
komitmen baru
untuk
tersendiri
dijalankan
penyediaan
program
dari
oleh
anggran pimpinan
kurang maka pelaksanaan program
berdasarkan SK Direktur RSUD Dr
juga tidak akan maksimal.
Moewardi pada awal 2014. Namun
d. Manajemen Pemasaran
sampai dengan penelitian dilakukan
Secara khusus upaya promosi
poli perawatan ini sangat sepi
yang dilakukan oleh RSUD Dr.
kunjungan pasien, keberadaannya
Moewardi
oleh calon pasien tidak diketahui
terlaksana namun sudah dilakukan
Surakarta
belum
dengan cara memberikan penawaran
8
perawatan paliatif kepada pasien
sepenuhnya
tergambar
dalam
penyakit terminal yang di rawat di
pelaksanaan
perawatan
paliatif.
bangsal rawat inap RSUD Dr.
Jajaran direksi masih terlihat kurang
Moewardi.
memiliki
Kegiatan komunikasi pemasaran atau
promosi
komitmen
melaksanakan
untuk
perawatan
dan
untuk
memasarkan
paliatif.
Hal
ini
mensosialisasikan perawatan paliatif
dikarenakan jajaran direksi RSUD
dan keberadaan klinik paliatif di
Dr.
RSUD Dr. Moewardi sebenarnya
memprioritaskan
masih sangat minim, sehingga tidak
yang sudah berjalan.
efektif. Hal ini dapat dilihat dari
Moewardi
Surakarta
lebih
pelayanan
lain
2. Faktor Eksternal
hasil wawancara dengan responden
Faktor
baik pihak manajemen pemasaran
mempengaruhi
maupun
pasar
peluang and ancaman (O dan T).
potensial lebih dari 90% tidak
Dimana faktor ini berkaitan dengan
mengetahui tentang klinik paliatif
kondisi-kondisi yang terjadi di luar
RSUD Dr. Moewardi.
rumah sakit yang mempengaruhi
pasien,
bahwa
eksternal
ini
terbentuknya
dalam pembuatan keputusan.Berikut e. Budaya Organisasi
ini adalah analisis faktor eksternal :
Budaya organisasi yang dimiliki
a. Lingkungan Makro
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
1) Elemen Perekonomian
dalam menjalankan tugas pokok dan
Kenaikan harga bahan bakar
fungsinya adalah profesionalisme,
minyak (BBM) oleh pemerintah
efisiensi dan efektif, memiliki jiwa
yang
dan semangat birokrasi – wirausaha
Sabtu, 28 Maret 2015 menimbulkan
yang
efek
berkeadilan
disertai
kepedulian
terhadap
dan
terbuka
yang
tinggi
tuntutan
kepuasan
dalam
upayanya
pelanggan
resmi
diberlakukan
kenaikan
bagi
Perekonomian rakyat Indonesia yang
tergolong
di
menengah
kebawah,
Namun
pengaruh
yang
tersebut
seluruh
kebutuhan masyarakat.
mencapai visi dan misi rumah sakit. hal
pada
belum
9
dominasi merasakan
sangat
tinggi
terhadap kenaikan BBM. Dimana
Pengobatan herbal sejatinya adalah
BBM
satu
pengobatan tradisional yang tidak
indikator utama, jika BBM naik
ditujukan untuk penyakit kanker.
maka
barang
Dengan kondisi masyarakat kita
juga
yang kurang mendapatkan informasi
ekonomi
tentang perawatan paliatif untuk
masyarakat, akan berdampak pada
pasien kanker, menjadi ancaman
menurunnya daya beli masyarakat
bagi RS dalam upaya promosi
terhadap pelayanan medis yang di
kesehatan.
anggap lebih mahal.
penuturan
merupakan
sejumlah
kebutuhan
salah
barang-
pokok
akannaik.Dari
pun
sektor
Dengan menurunnya daya beli masyarakat
maka
Berikut salah
ini
adalah
seorang
pasien
perawatan paliatif penderita kanker.
pemanfaatan
Pelayanan kesehatan tidak akan
layanan perawatan paliatif pun akan
berhasil dilaksakan tanpa dukungan
berkurang sehingga dapat dikatakan
masyarakat sebagai pengguna jasa.
bahwa kenaikan harga BBM dan
Dukungan tersebut akan muncul jika
melemahnya
masyarakat memiliki pengetahuan
rupiah
menjadi
ancaman tersendiri.
yang baik pula.
2) Elemen Hukum dan Legal
4) Elemen Lingkungan Teknologi
Dasar hukum dari pelayanan
Secara lingkungan dan teknologi
paliatif adalah Keputusan Menteri
perawatan
paliatif
Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/
membutuhkan
suatu
SK/VII/2007
khusus.
ini
Paliatif
tentang
Perawatan
khususnya
medikolegal
dalam
Hal
tidak teknologi dikarenakan
aspek
peawatan paliatif lebih menekankan
perawatan
pada jenis kegiatan perawatan yang
paliatif.
meliputi
3) Elemen Sosial-Budaya
penatalaksanaan keluhan fisik lain,
Sosial Budaya Indonesia yang
asuhan
penatalaksanaan
keperawatan,
dukungan
sangat kental dengan pengobatan
psikologis,
tradisional dan percaya pada dukun
dukungan kultural dan spiritual,
untuk mengatasi penyakit kanker
dukungan persiapan dan selama
saat
masa
ini
cukup
meresahkan.
10
duka
dukungan
nyeri,
cita
social,
(bereavement).
Perawatan paliatif dilakukan melalui
jumlah
rawat
mengadakan
inap,
rawat
jalan,
dan
Rumah
sakit
perawatan
yang paliatif
kunjungan /rawat rumah.
semakin meningkat.
b. Lingkungan Industri
2) Ancaman Produk Substitusi
1) Ancaman Pelaku Bisnis Baru Rumah
sakit
yang
Hambatan
mampu
utama
memasarkan
dalam
perawatan
paliatif
memberikan pelayanan perawatan
adalah
paliatif di Indonesia masih terbatas,
alternative
pada tahun 2007 hanyaada di 5
kesembuhan bagi pasien kanker,
(lima)
sebagaimana
ibu
Jakarta,
kota
propinsi
Yogyakarta,
yaitu
Surabaya,
adanya
pengobatan
yang
menawarkan
keterangan
salah
seorang dokter sebagai berikut:
Denpasar dan Makassar. Ditinjau
Pengobatan alternatif saat ini
dari besarnya kebutuhan dari pasien,
sangat tumbuh subur di Surakarta,
jumlah
beberapa lebih banyak yang tidak
dokter
yang
mampu
memberikan pelayanan perawatan
berijin
paliatif
penipuan
juga
Keadaan
masih
sarana
perawatan
paliatif
terbatas.
dan
untuk
pelayanan
keuntungan
Indonesia
memikirkan
di
hanya
bermodus memperoleh
sepihak efek
tanpa
samping
dan
masih belum merata sedangkan
kerugian dipihak pasien. Mereka
pasien
pada
memiliki
mendapatkan
hak
untuk
pelayanan
yang
umumnya
kesembuhan
tanpa
operasi
tanpa
maka
kebijakan
hanya dengan mengkonsumsi obat-
perawatan paliatif di Indonesia yang
obatan yang mereka klaim teruji
memberikan
arah
sarana
secara laboratorium dan mendapat
pelayanan
kesehatan
untuk
ijin BPOM sebagai obat kanker.
bagi
menyelenggarakan
pelayanan
Oleh
perawatan paliatif. Namun
seiring
meningkatnya pentingnya
invasif
atau
bermutu, komprehensif dan holistik, diperlukan
tindakan
menjanjikan
karenanya
lainnya,
masyarakat
hendaknya lebih berhati-hati dan waktu
kesadaran perawatan
dan
lebih
akan
bijak
pengobatan.
paliatif,
11
dalam
memilih
3) Persaingan
perawatan paliatif. Namun tidak ada
RSUD Dr. Moewardi merupakan pionir
perawatan
karenanya
paliatif,
memliki
SOP tentang perawatan paliatif.
oleh
keunggulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
karena satu-satunya RS yang dituju
Analisis
di kota Surakarta dalam pelayanan
eksternal
perawatan paliatif dibandingkan RS
Untuk
lainnya.
Dengan
lebih
internal
jelas
dan
mengenai
adanya
kesimpulan analisis faktor internal dan
pesaing harusnya ditanggapi oleh
kesimpulan analisis faktor eksternal
RSUD Dr.Moewardi dengan cara
adalah sebagai berikut :
meningkatkan
1) Posisi
pemasaran sehingga
tidak
faktor
pelayanan perawatan
tujuan
meningkatkan
dan paliatif
RS
Strategi
Perawatan Paliatif RSUD Dr.
untuk
Moewardi
dapat
SWOT
data
dan
Analisa
diperoleh
dari
mengetahui
pendapatan
tercapai.
Menurut
informasi
yang
Pemasaran
dalam
ini
Kuadran
digunakan
inventarisasi
untuk faktor
responden penelitian, pada tahun
kekuatan, kelemahan, peluang dan
2014 jumlah pasien penyakit kanker
ancaman dalam merumuskan strategi
yang
pemasaran pelayanan paliatif RSUD Dr
memafaatkan
perawatan
paliatif hanya 18 pasien, padahal
Moewardi, faktor tersebut :
jumlah pasien kanker pada tahun
1. Kekuatan yang terkandung adalah
2014
mencapai
18.380
total
pendapatan
dengan
22.877.571.996. menunjukkan
Hal kurang
pasien
peningkatan jumlah pasien kanker,
Rp.
dan SDM perawatan paliatif yang
ini
terlatih.
gencarnya
2. Kelemahan
yaitu
kegiatan promosi sehingga pasar
koordinasi
potensial
komunikasi pemasaran yang tidak
yang
ada
tidak
termanfaatkan dengan baik.
antar
kurangnya tim
paliatif,
terencana sehingga tidak efektif,
Telusur dokumen di temukan
serta kurang mendapat perhatian
Kebijakan dan Prosedur tentang
yang serius dari tim RS dalam pelayanan perawatan paliatif ini.
12
3. Peluang yaitu adanya dasar hukum yang
kuat,
mampu
rumah
sakit
memberikan
peluang/
merupakan
dr
pionir
variabel
ancaman/ threat didapat besarnya nilai
pelayanan
peluang adalah 3,15 dan besarnya nilai ancaman 1,8.
khususnya di kota solo masih RSUD
dan
yang
perawatan paliatif di Indonesia
terbatas,
opportunity
Untuk mengetahui posisi obyek
Moewardi
pada kwadran SWOT, terlebih dulu
perawatan
harus mengetahui besar nilai dari
paliatif.
sumbu X dan sumbu Y.
4. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi yang diinginkan
Sumbu X
yaitu Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), budaya masyarakat yang
masih
percaya
dengan
serta informasi oleh pihak-pihak yang
tidak
bertanggung
tentang
kesembuhan
kanker
melalui
2,50 2,55 0,25 2
Sumbu Y
pengobatan alternatif dan dukun,
Kekuatan Kelemahan 2
Peluang Ancaman 2
jawab
penyakit
3,15 1,8 0,675 2
Jadi sumbu X dan Y didapat, yaitu
pengobatan
pada titik ( -0,25 : 0,67 ). Untuk lebih
alternatif yang makin tumbuh subur
jelasnya mengenai posisi kwadran dan
di Indonesia.
strategi yang nantinya digunakan untuk implementasi
Berdasarkan hasil analisa SWOT
strategi
pemasaran
dalam penilaian pemberian bobot pada
perawatan paliatif dapat dilihat pada
analisa
gambar berikut :
internal
variabel
yang
kekuatan/
mencakup
strength
dan
1 0.9 0.8 Y 0.7 0.6 0.5 0.4 (+) 0.3 0.2 0.1 0 III I -0.1 -0.2 0 0.5 1 -2 -1.5 -1 -0.5 -0.3 -0.4 -0.5 -0.6 -0.7 -0.8 -0.9 -1 IV II
variabel kelemahan/ weakness diatas adalah 2,50 untuk nilai kekuatan/ strength dan nilai kelemahan/ weakness yaitu 2,55. Sedangkan dalam penilaian pemberian eksternalyang
bobot
pada
mencakup
analisa variabel
13
X 1.5
2
Berdasarkan hasil analisa tersebut
perawatan
paliatif
terhadap
maka strategi pemasaran Perawatan
peningkatan pelayanan paliatif.
Paliatif
Matriks SWOT
di
RSUD
Dr.
Moewardi
Surakarta terletak pada posisi kwadaran
Analisis lingkungan internal dan
tiga dimana strategi yang dijalankan
eksternal di atas bertujuan untuk
dalam
arround
membentuk matriks SWOT. Tujuan
strategy.Dengan posisi tersebut berarti
penggunaan matriks SWOT adalah
merupakan
mengembangkan
keadaan
turn
situasi
yang
kurang
empat
alternatif
menguntungkan RSUD Dr. Moewardi
strategi yaitu strategi S-O (Strength-
Surakarta.
paliatif
Opportunity), strategi W-O (Weakness-
sebenarnya memiliki peluang yang
Opportunity), strategi S-T (Strength-
besar tetapi sumber daya RSUD Dr.
Threat),
Moewardi Surakarta lemah. Karena itu
Threat). Berdasarkan hasil analisis
tidak dapat memanfaatkan peluang
internal
(kekuatan-kelemahan)
tersebut secara optimal. RSUD Dr.
eksternal
(peluang-ancaman),
Moewardi
diperoleh hasil matriks SWOT strategi
Perawatan
Surakarta
perlu
untuk
strategi
W-T
(Weakness-
dan maka
memfokuskan strategi pemasaran untuk
pemasaran perawatan paliatif adalah :
meminimalkan
Strategi S-O
kendala-kendala
internal. Oleh
1. Meningkatkan pelayanan paliaitif karena
perencanaan
itu
untuk
kelemahan
yang
diperlukan
oleh tim paliatif (S1, O1), (S1,O2)
mengurangi
2. Menambah jumlah tim perawatan
ada.
Dengan
paliatif (S1, O2), (S1,O3)
mempertahankan dan meningkatkan
Strategi W-O
kualitas
1. Penambahan tanda-tanda yang jelas
SDM,
meningkatkan
komunikasi pemasaran menjadi lebih
pada
terencana sehingga efektif (misalkan
paliatif (W1,O1), (W1,O2)
dengan cara membuat petunjuk yang
keberadaan
2. Meningkatkan
jelas mengenai keberadaan poli), serta
untuk
meningkatkan
khususnya
dukungan
dan
koordinasi RS dan tim pelaksana
poli
poli
jumlah
pelayanan
anggaran
pelayanan
paliatif
anggaran
untuk
pemasaran (W2, O2)(W2, O3)
14
3. Membuat perencanaan komunikasi
pemasaran
dengan
baik
SIMPULAN DAN SARAN
W3,
Simpulan
O2)(W3, O3)
Berdasarkan hasil pembahasan yang
4. Meningkatkan dukungan /komitmen pimpinan
RSUD
dalam
telah
hal
diuraikan
sebelumnya,
maka
pada
bagian
dapat
diambil
pemasaran perawatan paliatif(W4,
beberapa kesimpulan sebagai berikut;
O2)(W4, O3)
Hasil analisis faktor internal dalam
Strategi S-T
implementasi strategi pemasaran unit
1. Meningkatkan kerjasama pemasaran
perawatan paliatif pada pasien kanker
perawatan
paliatif
dengan
di RSUD dr Moewardi Surakarta
organisasi di luar RS (S1,T1),
1. Kekuatan
(S1,T2)
bagi
pemasaran
perawatan paliatif RSUD Dr.
2. Mengadakan talkshow perawatan
Moewardi Surakarta
adalah
paliatif dengan nara sumber tim
jumlah pasien kanker yang
paliatif
menigkat di RS, dan adanya
untuk
memberikan
penerangan kepada masyarakat (S1,
staf
medis
yang memiliki
S2, T2 dan T3)
keahlian paliatif 2. Kelemahan yaitu kurangnya
Strategi W_T 1. Memasukkan pelayanan perawatan
koordinasi antar tim paliatif,
paliatif ke dalam salah satu program
komunikasi pemasaran yang
HSR(W2,T1)
tidak terencana sehingga tidak
2. Peningkatan anggaran sosialisasi dan
efektif, serta kurang mendapat
promosi perawatan paliatif (W1,T1)
perhatian yang serius dari tim
(W2,T1) (W1,T2) (W2,T2)
RS
3. Meningkatkan
dukungan
jajaran
dalam
pelayanan
perawatan paliatif ini.
pimpinan Rumah Sakit terhadap
Hasil analisis faktor eksternal dalam
program
pemasaran
implementasi strategi pemasaran unit
yang terintegrasi (W3, T2) (W3, T3)
perawatan paliatif pada pasien kanker
komunikasi
di RSUD dr Moewardi Surakarta 1. Peluang yaitu adanya dasar hukum yang kuat, rumah sakit
15
yang
mampu
memberikan
Saran
pelayanan perawatan paliatif terbatas,
merupakan
Adapun saran-saran yang dapat
pionir
diberikan dalam penelitian ini adalah
perawatan paliaitf 2. Ancaman
sebagai berikut; merupakan
1. Jajaran
RSUD
Dr
Moewardi
perlu
untuk
pengganggu utama bagi posisi
Surakarta
yang
yaitu
meningkatkan kekuatan yang ada
Kenaikan harga bahan bakar
khususnya dalam hal kuantitas dan
minyak
kualitas
diinginkan
(BBM),
budaya
SDM,
agar
dapat
masyarakat yang percaya pada
mendorong
pengobatan
pelaksanaan pemasaran perawatan
dukun,
alternatif serta
atau adanya
paliatif
pengobatan alternatif.
peningkatan
RSUD
Dr
Moewardi
Surakarta yang lebih baik.
Berdasarkan hasil analisa posisi
2. Butuh kerjasama antar bagian yang
kuadran strategi perawatan paliatif di
berhubungan
RSUD Dr. Moewardi Surakarta terletak
pelaksanaan perawatan paliatif di
pada posisi kwadaran tiga, dimana
RSUD Dr Moewardi Surakarta.
disarankan strategi
dijalankan dalam
Monitoring dan evaluasi sangat
keadaan turn arround strategy. Dengan
dibutuhkan untuk keberlangsungan
posisi
kegiatan pemasaran paliatif
tersebut
berarti
merupakan
situasi yang kurang menguntungkan RSUD
Dr.
Moewardi
langsung
dengan
3. Studi ini masih terbatas pada
Surakarta.
pemasaran
perawatan
paliatif
Perawatan paliatif sebenarnya memiliki
RSUD Dr Moewardi Surakarta.
peluang yang besar tetapi dukungan
Untuk itu diperlukan studi yang
jajaran
adanya
lebih luas berbasiskan data seluruh
koordinasi didalam tim paliatif RSUD
poli pelayanan RSUD Dr Moewardi
Dr. Moewardi Surakarta.
Surakarta, sehingga akan dapat
direksi
dan
tidak
diidentifikasi unit mana yang perlu didorong
untuk
meningkatkan
pelaksanaan strategi pemasarannya.
16
GramediaPustakaUtama,
DAFTAR PUSTAKA 1. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
Kementrian
Kesehatan
Jakarta. 7. Sugiyono,
ke 1, Alfabeta, Bandung.
Dasar
8. Tjiptono F, 2011, Pemasaran
(RISKESDAS) 2013, Jakarta.
jasa, Bayumedia Publishing,
2. BPJS, 2014, Laporan BPJS
Malang. 9. World
periodeJanuari - Juni 2014, http://www.depkes.go.id 3. Departemen Republik
programmes:
2012,
kanker
Geneva.
di
Indonesia,http://www.depkes.g o.id 4. Jamkesmas,
2012,
Laporan
Pelaksanaan
Program
Jamkesmas, www.depkes.go.id 5. Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia Nomor 812 Tahun
2007,
Perawatan
Kebijakan
Paliatif
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, 19 Juli 2007, Jakarta. 6. Rangkuti SWOT: Kasus
F, Tehnik
2006,Analisis Membedah
Bisnis-Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, edk.
12
Organization,
policies
and
managerial guidelines, 2nd ed.
Menkes canangkan komitmen penanggulangan
Health
2012, National cancer control
Kesehatan Indonesia,
Metode
penelitian manajemen, Cetakan
Republik Indonesia, 2013, Riset Kesehatan
2013,
no.14,
17