Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 230
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA DI SMAN 9 YOGYAKARTA CULTURAL-BASED CHARACTER EDUCATION STRATEGY IN SMAN 9 YOGYAKARTA Oleh: Alvira Pranata (12110244003), Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Prodi Kebijakan Pendidikan, FakutasIlmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pendidikan karakter berbasis budaya di SMAN 9 Yogyakarta. Pada penelitian ini berfokuskan pada (1) program sekolah dalam pendidikan karakter berbasis budaya (2) strategi pendidikan karakter di sekolah dan (3) faktor pendukung dan penghambat pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru dan siswa. Objek dari penelitian ini adalah strategi pendidikan karakter berbasis budaya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pendidikan karakter berbasis budaya di sekolah dengan cara (1) program sekolah dalam pendidikan karakter berbasis budaya dengan (a) program sekolah berbasis seni dan budaya, (b) budaya sekolah, (c) pendidikan karakter yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan (d)program pengembangan diri di sekolah (2) Strategi pendidikan karakter di sekolah mengacu pada strategi keteladanan (modelling), pengajaran (teaching), penguatan (reinforcing), dan pembiasaan (habituating) yang diimplementasikan di dalam strategi program sekolah dalam pendidikan karakter berbasis budaya. (3) Faktor pendukung pendidikan karakter berbasis budaya yaitu kebijakan sekolah, lingkungan yang mendukung, sarana prasarana dan komite sekolah, sedangkan faktor penghambat pendidikan karakter di sekolah yaitu ketidaksiapan pelaksanaan program, partisipasi warga sekolah dan lahan sekolah yang kurang luas. Kata Kunci : sekolah berbasis budaya, strategi, pendidikan karakter
Abstract This research was intended to describe cultural based character education strategy in SMAN 9 Yogyakarta. The research focused on (1) school program in cultural based character education, (2) character education strategy in school and (3) factors supporting and hampering cultural based character education in school. This is descriptive qualitative research with research subjects of school principal, teacher and students. Object of the research was cultural based character education strategy. Data was collected with observation, interview and documentation. Data was analyzed with data reduction, data display and conclusion making. Data validity was tested using technique and source triangulation. The results indicated that (1) cultural based character education strategies consisted of (a) art and cultural based school program, (b) school culture, (c) character education integrated into subjects and (d) self development program in school. (2) Character education strategy in school used modeling, teaching, reinforcing and habituating strategies implemented in school program. (3) Factors supporting cultural based character education are school policy, supporting environment, infrastructure and school committee, while factors hampering character education in school is unready program implementation, less participation of school member and insufficient school area. Keywords: cultural based school, strategy, character education
231 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016
masyarakat yang bermoral, berbudi pekerti
PENDAHULUAN Pendidikan sebagai suatu usaha sadar memperoleh pendidikan. Menurut UU No 20 tahun 2003 tentang sistem
luhur dan menjunjung tinggi semangat nasionalisme (Agus Wibowo, 2012 : 1).
Pendidikan
Fenomena di sekolah menggambarkan
Nasional menyatakan pendidikan sebagai
penyimpangan sosial yang terjadi, hal ini
usaha
menggambarkan
sadar
dan
terencana
untuk
tata
terjadi
karena
ditinggalkan.
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
pendidikan yang selama ini diterima selalu
mengembangkan
mementingkan aspek kognitif (pengetahuan)
memiliki
dirinya
kekuatan
untuk spiritual
dan
kurang
ini
budaya
mewujudkan suasana belajar dan proses
potensi
Hal
nilai
memperhatikan
aspek
keagamaan,pengendalian diri, kepribadian,
pengembangan afektif (sikap,perilaku) dan
kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan
aspek psikomotorik.
yang diperlunya dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Nilai-nilai tersosialisasikan
Pendidikan karakter sebagai suatu
merupakan
karakter padahal
kunci
belum
nilai
utama
karakter
membangun
tantangan yang harus dihadapi sekolah di
generasi muda yang berkualitas dengan
arus globalisasi. Pergeseran budaya muncul
menerapkan pendidikan karakter berbasis
akibat
yang
budaya. Arus globalisasi yang semakin
bangsa,
canggih menyebabkan siswa lupa dengan
adanya
mereduksi
arus
nilai
globalisasi
karakter
kompleksitas permasalahan seputar karakter
tatanan
atau moralitas anak, telah menjadi pemikiran
lokal. SMAN 9 Yogyakarta merupakan
sekaligus
sekolah yang dijadikan sebagai sekolah
keprihatinan
bersama
semua
komponen bangsa.
nilai budaya bangsa dan budaya
berbasis budaya, peneliti akan melihat
Krisis karakter yang terjadi pada siswa ditandai dengan maraknya pergaulan bebas,
bagaimana penanaman pendidikan karakter dengan sekolah berbasis budaya.
pengaruh budaya yang menjadi masalah
Pendidikan karakter sebagai fondasi
sosial di masyarakat. Membangun karakter
yang kuat dalam pendidikan, agar siswa
bangsa
yang
harus mencintai budaya dan menanmkan
sekarang ini kehilangan kearifan lokal yang
pendidikan karakter melalui budaya sebagai
menjadi
yaitu
tujuan menciptakan siswa yang berkarakter
pelajar
dan berbudaya. Tetapi pada kenyataan yang
menyebabkan krisis karakter di kalangan
terjadi pendidikan karakter sulit untuk
pemuda menjadi rawan, pembentukan dan
diterapkan. Untuk itu, penulis menganggap
pembinaan
perlu adanya penelitian mengenai strategi
tidaklah
karakter
maraknya
mudah,
budaya
kasus
karakter
bangsa
bangsa
tawuran
bangsa
menuju
Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 232
pendidikan karakter berbasis budaya di
selama berada di lapangan. Kegiatan
sekolah. Penelitian ini akan mengetahui
observasi dalam penelitian ini yaitu
pelaksanaan dan strategi pendidikan karakter
kegiatan yang meliputi pencatatan secara
berbasis budaya di sekolah. Selain itu juga
sistematik, kejadian-kejadian, perilaku,
penulis akan mengetahui tentang faktor
objek- objek yang dilihat dan hal lain
pendukung
yang
dan
penghambat
dalam
mendukung yang
dalam
penelitian.
pendidikan karakter berbasis budaya di
Observasi
dilakukan
dalam
sekolah.
penelitian ini melihat observasi fisik sekolah yaitu keadaan sekolah, lokasi,
METODE PENELITIAN
sarana dan fasilitas sekolah dan observasi
Jenis dan Pendekatan Penelitian
ini
penelitian deskriptif
kegiatan dalam pelaksanaan pendidikan menggunakan
jenis
karakter berbasis budaya di sekolah yaitu
dengan pendekatan
pelaksanaan
kualitatif.
aktivitas
siswa, interaksi anatara guru dan siswa
Subjek dan Objek Penelitian
dan pelaksanaan, nilai karakter dalam
Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, guru dan siswa, dan Objek penelitian mengenai
pembelajaran,
strategi
pendidikan
pendidikan berbasis budaya di sekolah. 2. Wawancara yaitu suatu proses percakapan
karakter
bermaksud mengkons-truksikan mengenai
berbasis budaya di sekolah.
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
Lokasi dan Waktu Penelitian
dilakukan
Penelitian dilakukan di SMAN 9
oleh
pewawancara
dua
pihak
(interviewer)
yaitu yang
Yogyakarta berlokasi di Jalan Sagan 1,
mengajukan pertanyaan dengan yang
Terban Gondokusuman Yogyakarta. Pra riset
diwawancarai (interviewee) berdasarkan
penelitian dilakukan pada bulan Desember-
tujuan
Januari 2016 dan penelitian ini dilakukan
2003:108). Wawancara yang dilakukan
pada bulan Februari sampai dengan Mei
dalam penelitian ini melihat pendidikan
2016.
karakter berbasis budaya di sekolah
Teknik Pengumpulan Data
dengan mewancarai kepala sekolah, guru
Teknik penelitian
pengumpulan
ini
data
menggunakan
(Burhan
Bungin,
dan siswa.
dalam
Observasi,
tertentu
3.
Dokumentasi
merupakan
teknik
Wawancara dan Dokumentasi.
pengumpulan data yang berasal dari
1. Observasi yaitu metode pengumpulan
data-data sekunder yang berupa sumber-
data dimana peneliti mencatat berbagai
sumber tertulis, foto- foto atau gambar-
informasi
gambar. Dokumentasi dilakukan dalam
sebagaimana
yang
didapat
233 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016
penelitian
ini
melihat
kegiatan
Di
dalam
penyajian
karawitan, seni tari dan kegiatan sekolah
sebagai berikut:
mendukung dalam pendidikan karakter
a.
berbasis budaya.
data
terdapat
Transkripsi Data Transkripsi data yaitu pengubahan data lisan menjadi bentuk tulisan
Instrumen Penelitian Pada penelitian ini, peneliti sendirilah
yang didapat dari hasil observasi
yang menjadi instrumen penelitian yang
wawancara yang telah dilakukan.
utama. Selain peneliti sebagai instrumen,
b. Interpretasi Data
dalam pengumpulan data peneliti dibantu
Interpretasi data merupakan proses
pedoman wawancara, pedoman observasi,
pemahaman makna dari serangkaian
tipe recorder/alat rekam, kamera dan alat
data yang telah tersaji, lebih kepada
tulis agar dapat melihat bagaimana nilai-nilai
memahami
karakter yang diterapkan dalam pendidikan
mengenai apa yang tersirat di dalam
berbasis budaya di sekolah.
data.
dan
menafsirkan
3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan
Penarikan
kesimpulan
menurut
dalam penelitianini menggunakan teknik
Marthew B Miles dan A Michael
analis data deskriptif
kualitatif.Peneliti
Huberman (1992:19) sebagai dari satu
melakukan teknik analisis data menurut
kegiatan dari konfigurasi yang utuh.
Miles dan Huberman meliputi
Data-data berupa pemahaman kepala
1.
sekolah dan guru tentang pendidikan
Reduksi Data Reduksi
2.
data
yaitu
suatu
proses
karakter berbasis budaya di SMAN 9
pemilihan, pemusatan perhatian dan
Yogyakarta dan pelaksanaanya yang
penyederhanaan,
dan
dikemukakan pada penyajian data yang
transformasi data yang muncul dari
diinterprestasikan kemudian di analisis
catatan tertulis di lapangan.
untuk memperoleh kesimpulan.
pengabstarakan
Penyajian Data Data yang telah dikumpulkan sangat
Keabsahan Data
banyak, sehingga sangat sulit bagi
Uji krediabilitas data dilakukan dengan
peneliti melihat ini dari apa yang diteliti,
perpanjangan, pengamatan,peningkatan dan
maka peneliti harus menganalisis lebih
trianggulasi. Dalam penelitian ini akan
jauh lagi, sehingga nantinya data yang
menggunakan
ada dapat segera dituangkan dalam
teknik pengumpulan data untuk menguji
bentuk yang lebih sederhana.
kredibilitas data. 1.
trianggulasi
Triangulasi Sumber
sumber
dan
Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 234
Trianggulasi sumber untuk menguji kredibiltas data dilakukan dengan cara
2.
1. Program
Sekolah
dalam
Pendidikan
Karakter Berbasis Budaya.
mengecek data yang diperoleh melalui
Strategi sebagai suatu cara yang
bebrapa sumber atau informan yang ada
digunakan untuk memperoleh kesuksesan
( Sugiyono, 2010:373).Dalam penelitian
keberhasilan
ini untuk menguji kredibiltas data
tujuan.
dalam
mencapai
suatu
tentang pendidikan karakter berbasis
Program sekolah dalam pendidikan
budaya di SMAN 9 Yogyakarta, maka
karakter berbasis budaya yaitu dengan (a)
data yang telah diperoleh dari salah satu
program sekolah berbasis seni dan budaya
informan divalidasi terhadap informan
yaitu karawitan, seni tari, membatik dan
lainya, misalnya wakil kepala sekolah
program “setu dinten basa jawa”. Dengan
dan guru
program sekolah berbasis seni dan budaya
Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data
nilai karakter diperoleh siswa melalui
Trianggulasi
program sekolah berbasis budaya yang
teknik
untuk
menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan
bertujuan
cara mengecek data kepada sumber atau
pendidikan karakter melalui budaya.
informan yang sama dengan teknik
Tabel 1 : Program sekolah berbasis seni
pengumpulan data yang berbeda. Dalam
dan budaya
penelitian ini untuk menguji kredibilitas
Kegiatan Karawitan
data tentang strategi pendidikan karakter berbasis
budaya
di
SMAN
9
Yogyakarta.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Berdasarkan
hasil
penelitian,
ada
beberapa temuan yang diperoleh peneliti yang
menarik
dan
di
analisis
untuk
untuk
mengembangkan
Nilai Karakter Disiplin, tanggung jawab, cinta tanah air, kreatif dan jujur. Seni Tari Nilai kedisiplinan, kerja keras, cinta tanah air dan tanggung jawab Membatik Nilai kedisiplinan, kesabaran, kerja keras dan tanggung jawab. “Setu Nilai peduli budaya, Dinten Basa peduli sosial dan Jawi” kedisplinan Sumber : Data primer tahun 2016
menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil
(b) Budaya sekolah yaitu budaya yang
penelitian
hasil
dibiasakan di sekolah. bahwa pendidikan
dan
budaya dan pendidikan karakter sebagai
penjabaran
suatu unsur budaya yang ada di sekolah,
tersebut, peneliti membagi sub-sub bagian
sebagai suatu unsur budaya yang ada
yang lebih terperinci sebagai berikut:
dan
observasi,
ini
berpedoman
pada
wawancara
dokumentasi.Berdasarkan
berkembang.
Budaya
tentang
235 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016
bagaimana
manusia
menjalani
menjadi
tanggung
jawab
bersama.
kehidupan dalam memenuhi kebutuhan
Pendidikan karakter diintegrasikan ke
yang meliputi cara berfikir, merasa dan
dalam
berkaykinan. Ada 3 unsur budaya yang
nilai-nilai
dikembangkan di sekolah yaitu kultur
karakter diintegrasikan dalam setiap
akademik, kultur sosial budaya dan
pokok bahasa dari setiap mata pelajaran,
kultur demokratis dalam mewujudkan
nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam
pendidikan karakter berbasis budaya.
silabus dan RPP.
Kultur sosial budaya sekolah
Kegiatan
Prestasi siswa, budaya, kegaiatan akademik perlombaan OSN dll. Pembiasaan “IMMAN” dan “Budaya Ngapurancang
Nilai Karakter
Kedisiplinan, kejujuran dan Tanggung jawab
Kedisiplinan, peduli budaya dan tanggung jawab budaya Dan :Budaya Budaya dan Ngapurancang tanggung .” jawab Kultur Bebas Nilai demokratis mengeluarkedisiplinan kan pendapat, dan cinta mewujudkan tanah air budaya cinta tanah air dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Bagimu Negeri Sumber : Data Primer tahun 2016 (c) Pengintegrasian Pendidikan Karakter
dan
dengan menyisipkan nilai budaya ke dalam
Pendidikan karakter berbasis budaya pendidikan
karakter berbasis budaya. Penanaman dan pendidikan karakter di sekolah
pelajaranpelajaran
berbasis seni dan budaya bagi warga sekolah
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran. Tabel
3:
Program
sekolah
dalam
pengintegrasian pendidikan karakter di dalam mata pelajaran Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Sosiologi
Biologi Geografi
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran menanamkan
mata
mempunyai tujuan pendidikan karakter
di dalam Mata Pelajaran
dengan
budaya
ke dalam mata pelajaran yang terkait
sekolah)
Kultur akademik
pendidikan
Pengembangan
Pendidikan karakter diintegrasikan
Tabel 2 : Program sekolah (budaya Budaya Sekolah
pembelajaran.
Bahasa Jawa
Nilai Karakter Indikator Kedisiplinan kearifan budaya kerja keras lokal yaitu dan membacakan kejujuran. naskah legenda daerah dan mengenal jenis dan model batik khas Yogyakarta. Indikator Nilai cinta pembelajaran tanah air, akulturasi dan nilai budaya. kedisiplinan Mengenalkan Nilai peduli jenis makanan budaya, dan Nusantara. kedisiplinan Mengklasifikasi Nilai kerja ciri aliran sungai keras, rasa ingin tahu Mendeskripsikan Nilai rasa cerita budaya ingin tahu, Jawa dan tokoh- cinta tanah tokoh air Kegiatan
Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 236
Membatik
Mengapresiasi seni batik
Nilai kedisiplinan, kerja keras dan tanggung jawab. Sumber: Data Primer tahun 2016 (d) Pengembangan diri di sekolah Program
pengembangan
perencanaan
dan
diri,
pelaksanaan
pendidikan berbasis budaya dilakukan melalui
pengintegrasian
kegiatan
sehari-hari
ke
dalam
di
sekolah
diharapkan menjadi suatu pembelajaran (teaching),
keteladanan
(habituating) yang dilakukan semua sekolah
rutin,spontan, keteladanan
teguran ,menasihati siswa ketika peraturan sekolah dilanggar. Keteladanan Berpakaian rapi, datang tepat waktu, bertutur kata sopan, budaya 5S (Senyum, salam,sapa, sopan dan santun),
meliputi
Pengkondi sian
kegiatan
pengkondisian
dan
di sekolah sebagai cara
sekolah dalam membentuk pendidikan karakter melalui pengembangan diri di sekolah. Tabel
Program
sekolah
(pengembangan diri) Program Pengemba ngan diri Kegiatan Rutin
Kegiatan spontan
Kegiatan Upacara senin, hari besar nasional, IMTAQ(Iman dan Taqwa), berdoa sebelum dan sesudah memulai pelajaran dan sholat dzuhur berjamaah. Budaya 5S (Senyum, salam, sapa dan sopan santun). Guru memberikan
Nilai Kedisiplinan, Toleransi, Peduli budaya dan Tanggung jawab
Lingkungan yang bersih, slogan dan banner pepatah jawa mengenai pendidikan karakter, bel gamelan dan motif-motif batik di setiap kelas.
Nilai Peduli lingkungan dan nilai kedisiplinan
Sumber : Data primer tahun 2016 2.
4:
Nilai Karakter
Kegiatan
(modelling),
penguatan (reinforcing) dan pembiasaan
warga
Program Pengemba ngan diri
Strategi Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Program pelaksanaan budaya sekolah
Nilai Karakter Kedisiplinan, cinta tanah air dan nilai religius
berbasis karakter diorganisasikan dan diterapkan
di
mengacu pada
lingkungan
sekolah
strategi keteladanan
(modelling),
strategi
pengajaran
(teaching),
strategi
penguatan
lingkungan (reinforcing) dan strategi pembiasaan
(habituating).
Nilai-nilai
pendidikan karakter ditanamkan dan Nilai Kedisiplinan, kejujuran dan toleransi
dipraktikkan secara langsung oleh guru pada
saat
kegiatan
pembelajaran.
Keteladanan, nilai-nilai karakter yang
237 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016
dikembangkan
sekolah
harus
diteladankan oleh semua warga sekolah. Strategi
penguatan(reinforcing)
karakter
nilai
didukung dengan penataan
lingkungan yang kondusif dan kegiatan sekolah yang mendukung seperti slogan, banner pepatah jawa, motif batik di setiap kelas yang berisi karakter terpuji. Dalam pendidikan karakter berbasis budaya
di
pembiasaan
sekolah
mengacu
(habituating)
pada
dilakukan
dengan melakukan pembiasaan karakter terpuji seperti berpakaian rapi, tidak terlambat, budaya mematikan motor, budaya 5S (senyum, salam,sapa, sopan dan santun), program “setu dinten basa jawi” IMMAN (Inggih, Matur nuwun, Mangga dan Nuwun Sewu) dalam komunikasi sehari-hari yang dilakukan
Program sekolah Budaya Sekolah
Strategi pendidikan karakter Pengajaran (teaching), keteladanan (modelling) dan pembiasaan (habituating Pengintegrasian Pengajaran (teaching), Pendidikan dan pembiasaan Karakter ke (habituating dalam Mata Pelajaran Pengembangan Pengajaran (teaching), Diri di Sekolah Keteladanan (modelling), penguatan (reinforcing) dan pembiasaan (habituating Program sekolah Pengajaran (teaching), berbasis seni dan keteladanan (modelling) budaya dan pembiasaan (habituating) Budaya Sekolah Pengajaran (teaching), keteladanan (modelling) dan pembiasaan (habituating Pengintegrasian Pengajaran (teaching), Pendidikan dan pembiasaan Karakter ke (habituating dalam Mata Pelajaran Pengembangan Pengajaran (teaching), Diri di Sekolah Keteladanan (modelling), penguatan (reinforcing) dan pembiasaan (habituating)
Sumber : Data primer tahun 2016.
melalui pembiasaan yang dilakukan sekolah
bertujuan
menanamkan
3.
Faktor Pendukung dan Penghambat
pendidikan karakter melalui budaya di
Pendidikan karakter berbasis budaya
sekolah.
di sekolah terlihat dari pelaksanaan
Pembelajaran
di
sekolah
mengacu pada pengajaran (teaching)
program
dilakukan
diperoleh hasil
dengan
mengintegrasikan
sekolah
berbasis
budaya,
bahwa pelaksaanaan
pendidikan karakter di dalam mata
program pendidikan karakter berbasis
pelajaran dan memberikan keteladanan
budaya di sekolah ini sudah berjalan,
(modelling) dilakukan dengan budaya
dilihat dari faktor internal dan eksternal
yang ada di sekolah.
pendidikan karakter berbasis budaya.
Tabel 5: Strategi pendidikan karakter
faktor pendukung terhadap pendidikan
berbasis budaya di sekolah.
karakter berbasis budaya di sekolah
Program Strategi pendidikan sekolah karakter Program sekolah Pengajaran (teaching), berbasis seni dan keteladanan (modelling) budaya dan pembiasaan (habituating)
dilihat dari faktor internal dan eksternal yaitu faktor internal dari diri sendiri seperti respon warga sekolah terkait
Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 238
pendidikan karakter berbasis budaya,
sekolah berbasis seni dan budaya,
kebijakan sekolah, tenaga pengajar yang
budaya
ahli di bidangnya dan pengembangan
pendidikan karakter di dalam mata
budaya masuk ke dalam faktor internal.
pelajaran, dan program pengembangan
Sedangkan
yaitu
diri sebagai suatu strategi sekolah
yang
memadai,
dalam mengembangkan pendidikan
lingkungan
yang
karakter berbasis budaya di sekolah
mendukung dan faktor yang menjadi
menciptakan siswa yang berkarakter
pengambat pendidikan berbasis seni dan
dan berbudaya.
fasilitas
faktor
eksternal
sekolah
pengkondisian
budaya yaitu kendala lahan sekolah yang sempit. Pendidikan karakter
sekolah,
2. Strategi pendidikan karakter berbasis
sangat
budaya
penting untuk diterapkan. Hal ini sesuai
strategi
dengan
penguatan
pendapat
perlunya
menurut
pendidikan
Lickona
dikembangkan pengajaran, dan
dengan
keteladanan,
pembiasaan
yang
yaitu
diimplementasikan di dalam program
merupakan cara terbaik untuk menjamin
sekolah berbasis budaya berupa (1)
anak- anak (siswa) memilki kepribadian
program sekolah berbasis seni dan
yang
kehidupanya,
budaya, (2) budaya sekolah, (3)
merupakan cara untuk meningkatkan
pengintegrasian pendidikan karakter di
prestasi
dalam
baik
dalam
akademik,
karakter
pengintegrasian
siswa
dapat
mata
pelajaran
dan
(4)
membentuk karakter yang kuat bagi
pengembangan diri di sekolah sebagai
dirinya sendiri dan mengajarkan nilai -
suatu
nilai budaya merupakan bagian dari
mengembangkan pendidikan karakter
kerja peradaban.
dengan suatu strategi yang dibiasakan
langkah
sekolah
dalam
dan dikembangkan di sekolah. 3. Implementasi
KESIMPULAN DAN SARAN
pendidikan
karakter
berbasis budaya masih menghadapi
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
faktor pendukung dan penghambat di
pembahasan, maka penelitian ini dapat
dalam pelaksanaanya dipaparkan dari
disimpulkan bahwa strategi pendidikan
segi internal dan eksternal bertujuan
karakter berbasis budaya sebagai berikut:
untuk
1. Pengembangan pendidikan karakter
karakter berbasis budaya diperlukan
berbasis budaya dapat dikembangkan
suatu komitmen yang tinggi dalam
dari beberapa variasi program sekolah
melaksanakan dari faktor pendukung
berbasis
yaitu kebijakan sekolah, lingkungan
budaya
yaitu
program
mengembangkan
pendidikan
239 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol. V Tahun 2016
dan sarana prasarana yang mendukung
dan pengkondisian lingkungan yang
sedangkan faktor penghambat yaitu
ada di sekolah.
ketidaksiapan pelaksanan program,
2.
pelaksanaan dan lahan sekolah yang
Guru a.
mewujudkan
karakter
berbasis budaya dalam mewujdukan
berbasis budaya di sekolah agar
dan mengembangkan pendidikan
terciptanya siswa yang berbudaya dan
karakter melalui budaya.
pendidikan
sebagai
suatu
solusi
b.
sekolah
Mengajak dan memberi
arahan
kepada siswa agar lebih aktif ikut
dengan kegiatan positif.
berpartisipasi dengan program dan budaya di sekolah. c.
Kepala
sekolah
menegaskan
harus
kembali
lebih
cara
dalam
Silabus dan RPP di dalam mata pelajaran
program
yang
mengarah
dan
mengintegrasi pendidikan karakter
sekolah berbasis budaya sebagai
dan budaya lebih diperjelas lagi.
mengembangkan
d.
Pemajangan poster dan program
pendidikan karakter melalui budaya
terkait
baik dari sosialisasi maupun lainya.
dioptimalkan agar siswa tertarik dan
Diharapkan kepala sekolah lebih
ikut berpartipasi dalam program
menambah
dan
sekolah berbasis budaya.
sarana
prasarana
memperhatikan
dengan
budaya
lebih
dalam
mengembangkan program sekolah berbasis budaya. c.
program
kenakalan remaja di usia sekolah
Kepala Sekolah
b.
memperisiapkan
pelaksanaan
Saran
a.
lebih
sempit untuk itu perlunya suatu cara
berkarakter
1.
Harus
3.
Siswa a.
Siswa lebih aktif dan berpartisipasi
Sekolah perlu membuat program
dalam program sekolah berbasis
ekstarkulikuler maupun intra yang
budaya
terkait dengan budaya lebih banyak
karakter yang lebih baik.
mewujudkan
pendidikan
lagi dan berinovasi. d.
Kepala sekolah, dan guru harus
DAFTAR PUSTAKA
senantiasa melalukan pengawasan
Agus
dan kontrol terhadap siswa terkait program
pendidikan
karakter
melalui budaya seperti pembiasaan
Wibowo. (2012) . Karakter.Yogyakarta: Pelajar
Pendidikan Pustaka
Ajat Sudarjat.(2011). Membangun Budaya Sekolah Berbasis Karakter terpuji dalam, artikel Pendidikan Karakter
Strategi Pendidikan Karakter… (Alvira Pranata) 240
dalam Perspektif dalam Praktik.Yogyakarta: UNY Press. Burhan
Bungin, (2003) Metodologi penelitian Kualitatif , Aktualisasi Metodologis Kearah Ragam Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo
Daryanto. (2015) . Pengelolaan Budaya dan Iklim Sekolah. Yogyakarta: Gaya Media. Lexi.
J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Marthew B. Miles dan A Michael Huberman (1992) Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UII Press Thomas Lickona. (1992). Educating For Character: How Our School Can Teach Respect and Responbility. New York: Bantam Books. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.