STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH RADIO 95,5 RASFM JAKARTA PADA PROGRAM CAHAYA SORE PESANTREN ONAIR
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh SISKA FITRIAH NIM. 1110051000080
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI U NI V E R S I T AS I S L A M N E G E RI SYARIF HIDAYATULLAH J AK AR T A 2014M/1436 H
STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH RADIO 95, 5 RASFM JAKARTA PADA PROGRAM CAHAYA SORE PESANTREN ON AIR
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh : SISKA FITRIAH NIM: 1110051000080
Dibawah Bimbingan :
Umi Musyarrofah, MA NIP: 197108161997032002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI U NI V E R S I T AS I S L A M N E G E RI SYARIF HIDAYATULLAH J AK AR T A 2014M/1435H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di UIN Syarif HidayatullahJakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan
sesuaidengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya
ataumerupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerimasanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 Agustus 2014
Siska Fitriah
ABSTRAK Nama : Siska Fitriah NIM :111005100000080 Strategi Komunikasi Dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta Pada Program Cahaya Sore Pesantren ON AIR Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang di tetapkan. Dakwah adalah metode penyampaian ajaran Islam berupa Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Esensi dakwah adalah ajakan, dorongan, rangsangan, binbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesabaran.Program cahaya sore pesantren On Air adalah suatu program yang terdapat di dalam acara Radio 95,5 RASfm Jakarta. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang taat. Sehingga kewajiban tersebut menjadikan dakwah sampai menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat.peran media sangat diperlukan untuk memudahkan dakwah dalam mensyiarkan ajaran – ajaran Islam. Dari latar belakang tersebut maka muncul pertanyaan,Bagaimana konsep dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air? Apa strategi komunikasi dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air? Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Adapun data-data yang diperoleh dengan cara melalui dokumentasi berupa data-data yang bersifat teoritis seperti buku-buku data-data dari dokumen contohnya catatan formal, jurnal dan sebagaian yang bersangkutan dengan judul. Penelitian juga melakukan observasi langsung ke radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air sebagai lokasi studi penelitia. Peneliti juga melakukan wawancara kebeberapa nara sumber yang dianggap tetap memberikan informasi. Teori yang penulis gunakan adalah teori pengaruh media,teori seputar dampak dan Efek Pesan Media Untuk mengetahui strategi Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air. Teknik pengumpulan data dilakukandengan cara observasi lapangan, wawancara narasumber, penyiar, crew serta pendengar. Dan dokumentasi berupa fotodan arsip tertulis lainnya. Konsep Dakwah pada program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu adanya Da'i, adanya Mad'u dan adanya media yang membantu memaksimalkan dakwah agar sampai kepada pendengar secara efektif.Strategi Komunikasi Dakwah Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu membahas isi kitab Bhulughul Maram dengan metode penjelasan Narasumber yg disampaikan oleh KH.Cholil Nafis lalu dibuka kesempatan bagi pendengar untuk bertanya dengan cara megirimkan sms atau On Air langsung. Keyword: Radio, Pesantren, Dakwah, Media, 95,5 RASfm Jakarta
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia yang tidak terhingga banyaknya. Demikian pula tak luput penulis ucapkan shalawat beriring salam kepada Imamnya para Nabi dan Rasul, Imamnya para orang-orang yang bertakwa yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Skripsi berjudul STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH RADIO 95,5 RAS FM JAKARTA PADA PROGRAM CAHAYA SORE PESANTREN ON AIR, telah diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu yang direncanakan. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kebahagian ini Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga, karena atas bantuan dan dukungan mereka skripsi ini dapat diselesaikan, yaitu kepada: 1. Bapak Dr.Arief Subhan, MA, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan
Ilmu Komunikasi, serta pembantu Dekan, Dr.Suparto, M.Ed, MA, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. H. Sunandar, MA, Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
2. Bapak Rachmat Baihaky, MA, Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, serta sekretaris Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si, sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bantuan dan arahan skripsi. 3. Ibu Umi Musyarrofah, MA. Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang
sudah berkenan memberikan waktu dan arahannya dengan antusias tinggi dalam rangka menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mengamalkan ilmunya kepada penulis semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat. Dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah maupun Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Radio 95,5 RASfm Jakarta, khususnya penanggung jawab radio 95,5 RASfm
Jakarta, KH. Abdul Rasyid AS, serta para crew dan penyiar Bapak Obi Rival, Bapak Dimas, ibu Nining dan lain- lain yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu., penulis ucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk memperoleh data-data dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Narasumber bapak KH. Dr. Cholil Nafis yang telah meluangkan membantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Ayahanda bapak Jono dan Ibunda Heruyati serta keluarga besar yang selalu
memberikan yang terbaik dan doa maupun dukungan moril dan materil tiada
balasannya untuk keberhasilan anak nya sehingga mampu mengantarkan penulis kejenjang perguruan tinggi. 8. Seluruh Kawan-kawan KPI C angkatan 2010, serta para sahabat penulis
lainnya terutama Priyan arga S.Kom.I, yang senantiasa memberi semangat dan motivasi dan sudah meluangkan waktu demi membantu penulis dalam menyelesaikan sripsi ini . 9. Kawan-kawan KKN GARUDA2010, yang telah memberikan dukungan serta
motivasi baik di saat suka dan duka. Sekali lagi Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan semua pihak, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua yang telah kita lakukan, amiin.
Wassalamu'alaikum. Wr. Wb
Jakarta, 28 Agustus 2014
Penulis Siska Fitriah
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ...........................................................................................................v BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..........................................9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................10 D. Tinjauan Pustaka .......................................................................11 F. Metodologi Penelitian ................................................................12 G. Sistematika Penulisan ................................................................15
BAB II
LANDASAN TEORI A. Strategi Komunkasi ...................................................................17 1.
Definisi Strategi ..................................................................17
2.
Tahapan Strategi ................................................................17
3.
Definisi Komunikasi ...........................................................18
4.
Elemen – Elemen Komunikasi ..........................................19
5.
Definisi Strategi Komunikasi .............................................20
6.
Teori Pengaruh Media ........................................................20
7.
Teori Seputar Dampak ........................................................21
8.
Efek Pesan Media ...............................................................22
B. Dakwah ......................................................................................23 1.
Pengertian Dakwah .............................................................23
2.
Unsur-unsur Dakwah .........................................................27
3.
Kategori Pesan Dakwah ......................................................40
C. Radio ..........................................................................................42 1.
Pengertian Radio.................................................................42
2.
Fungsi Radio .......................................................................42
3.
Radio Sebagai Media Dakwah ...........................................44 i
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO 95,5 RAS FM JakartaDAN PROFIL PROGRAM PESANTREN ONAIR A. Sejarah dan Latar belakang berdirinya Radio Ras 95,5 Fm Jakarta ........................................................................................47 B. Profil Radio 95,5 RAS FM Jakarta ...........................................52 C. Program Harian Radio 95,5 RAS FM Jakarta ............................53 D. Acara Istimewa Mingguan Radio 95,5 RAS FM Jakarta ..........57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Konsep Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air .......64 1.
Cara Mengukur Keberhasilan Konsep Dakwah Program Acara Sore Pesantren On Air .....................................................68
2.
Langkah-Langkah Menjalankan Konsep Program Cahaya Sore Pesantren On Air Bila Narasumbernya Berhalangan ........71
3.
Terujinya Konsep Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air .......................................................................................73
4.
Tujuan Konsep Dakwah dan Narasumber Program Cahaya Sore Pesantren On Air ...............................................................73 a.
Tujuan KH.Abdullah Syafi'i berdakwah di Radio .............73
b.
Narasumber Program Cahaya Sore Pesantren On Air ......74
c.
Round Down Program Cahaya Sore Pesantren On Air .....76
B. Strategi Komunikasi Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air .......................................................................77 1.
Strategi Dakwah Program Unggulan Cahaya Sore Pesantren On Air ...............................................................78
2.
Strategi Dakwah Program-program Radio RASfm ...........79
3.
Srategi Pesan Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air ................................................................................80
C. Kitab Acuan Dalam Program Cahaya Sore Pesantren On Air .............................................................................................81 D. Strategi Komunikasi kepada segmen pendengar ......................82
ii
E. Strategi Radio RASfm dalam Menjaring Pendengar ................84 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................85 B. Saran .........................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah metode penyampaian ajaran Islam berupa Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Esensi dakwah adalah, ajakan, dorongan, rangsangan, bimbingan kepada orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesabaran. 1 sebagaimana diketahui bahwa tujuan dakwah adalah untuk merubah perilaku seseorang, merubah perilaku maksiat menjadi perilaku taat, merubah kebiasaan jahiliyah menjadi kebiasaan Islamiyah dan lain sebagainya.2 Menurut Samsul Munir, dakwah merupakan aktivitas untuk mengajak manusia agar berbuat kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.3Disamping itu dakwah juga dapat dimaknai sebagai usaha dan aktivitas orang beriman dalam mewujudkan ajaran Islam dengan menggunakan sistem dan cara tertentu kedalam kenyataan hidup perorangan (Fardhiyah), keluarga (Usrah), Kelompok (Thaifah), masyarakat (Mujtama'), dan negara (Baldatun) merupakan kegiatan yang menyebabkan terbentuknya komunitas dan masyarakat muslim serta peradabannya. Oleh karena itu dakwah merupakan media untuk mentransformasikan nilai-nilai Islam sebagai ajaran menjadi kenyataan. Tata kemasyarakatan dan peradaban yang mendasarkan
1
Dr. Harapandi Dahri, kontekstualisasi Dakwah di Era Modern, ( Jurnal El– Hikmah, Vol.1 No.2, Mei 2009),h.9. 2 Ahmad Rusydi,Metode dakwah, (Jakarta : Jurnal El –Hikmah, Vol.1 No.3, Maret 2010), h.6. 3 Samsul Munir, MA, Ilmu Dakwah, ( Jakarta : AMZAH, 2009), h, XVIII.
1
2
pada pandangan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist. Sehingga tercipta sebuah tatanan masyarakat yang berkualitas. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang taat. Sehingga kewajiban tersebut menjadikan dakwah sampai menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sekalipun masa kenabian sudah lewat dan Allah tidak lagi mengutus kembali nabi- Nya, namun warisan risalah dakwah yang di emban oleh Nabi Muhammad SAW. Tetaplah berlaku dan harus dijalankan. Karena tujuan risalah dakwah tersebut adalah mengenal sang pencipta yaitu Allah SWT dan menjalankan perintah serta meninggalkan apa yang dilarang- Nya. Sedangkan kewajiban dakwah tersebut sesuai dalam surat Al- Imran ayat 104 yaitu :
Artinya : " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung." ( Q.S.Al- Imran :104) Demikian juga yang terdapat dalam surat Al- Imran ayat 110 yaitu :
ِن بِالَّله َ عهِ الْمُ ْنكَرِ وَ ُتؤْمِنُى َ ن َ ْف وَ َتنْهَى ِ كُنْ ُتمْ خَيْرَ ُأمَةٍ ُأخْ ِرجَتْ لِّلنَاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُو ن خَيْرًا لَ ُهمْ مِنْ ُه ُم الْمُؤْ ِمنُىنَ وََأكْثَرُ ُه ُم الْفَاسِقُىن َ ب َلكَا ِ َولَىْ آَ َمهَ أَهْ ُل ا ْلكِتَا Artinya : " Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" ( Q.S Al-Imran:110 ).
Dalam menjalankan risalah dakwah tersebut maka bagi setiap muslim harus merujuk pada Al- Qur’an tersebut memiliki ruh pembangkit, penguat,
3
berpijak dan berperan sebagai penjaga, penerang, dan penjelas dan juga merupakan suatu undang -undang dan konsep -konsep global.4 Sedangkan dalam Sunnah terdapat bimbingan cemerlang, argumentasi -argumentasi yang amat kuat. Hikmah- hikmah yang menyentuh perasaan, ucapan -ucapan padat berisi, nasehatnasehat yang berkesan, permisalan- permisalan yang tepat, kisah-kisah yang bermakna, beranekaragam perintah dan larangan, janji dan peringatan, anjuran dan cegahan. Yang kesemuanya itu mampu meluluhkan hati yang keras, membangkitkan gairah yang telah lesu dan mengingatkan kembali akal yang lalai.5 Oleh karena itu bagi para da'i dalam berdakwah wajib mengambil alQur'an dan Sunnah sebagai pedomannya. Dalam dakwah ada unsur- unsur dakwah, antara lain da'i ( subjek dakwah), pesan dakwah, metode dakwah, risalah ( media dakwah), mad'u ( objek dakwah) dan efek dakwah. Dengan demikian dalam pengembangan dakwah agar lebih tersebar luaskan adalah dengan media dakwah. Pada saat ini media massa bisa digunakan sebagai media dakwah yang lebih tepat, karena media massa lebih efektif dan cepat untuk memperluas pesan-pesan dakwah kepada masyarakat. Muhammad Yusuf Khair
mengatakan bahwa sarana informasi mempunyai
peranan dalam menyebarkan dakwah Islam, dimana sarana-sara itu akan mempercepat proses penyebaran dakwah Islam.6
4
Sayyid Qutb, Fiqih Dakwah, Terj. Suwardy, Effendi dan Rosyid Ashofy ( Jakarta : Pustaka Amani, 1995),h.1. 5 Yusuf Al-Qardhawi, Bagaimana memahami Hadist Nabi Saw, Terj. Muhammad AlBaqir ( Bandung : Karisma,1999), h.57. 6 Muhammad Yusuf Khair, Peran Media Informasi Islam (Jakarta: Pustaka Al Kautsar,1994), h.152.
4
Pada masa lalu komunikasi dakwah dilakukan dengan tatap muka langsung secara personal ataupun berkelompok. Sesuai dengan perkembangan zaman teknologi, dunia dakwah menjadi berubah, dengan menggunakan teknologi informasi sekarang komunikasi dakwah bisa dinikmati tidak hanya pada satu tempat atau oleh satu kelompok saja namun bisa dinikmati oleh seluruh dunia dan kalangan.7 Menurut Mc.Luhan, teknologi media telah menciptakan revolusi ditengah masyarakat sudah tergantung pada teknologi dan tatanan masyarakat terbentuk berdasarkan pada kemampuan masyarakat menggunakan teknologi. Ia melihat, media berperan menciptakan dan mengelola budaya.8 Oleh karena itu banyak sarana-sarana komunikasi dakwah yang bisa dugunakan oleh setiap da'i, lembaga atau organisasi bahkan partai Islam untuk penyebaran dakwah Islamnya. Maka dari itu komunikasi dakwah lewat media sangat diperlukan. Media saluran komunikasi adalah semua alat atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Penentuan bentuk saluran komunikasi ini tergantung pada cara penyajian pesan, apakah langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat digunakan dengan kata-kata dan tatap muka, dan secara tidak langsung dapat menggunakan media cetak, televisi, radio, dan lain sebagainya.9sedangkan para ahli sependapat bahwa yang termasuk media massa adalah pers ( media cetak, majalah, koran, brosur, dan lain-lain ), radio, dan televisi.10
7
Naifu.Dakwah Media Massa, dari http://naifu.wordpress.com, diakses 23 April 2014. Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikai Massa (Bogor: GhaliaIndonesia,2010),h.30. 9 Sofyan Rizal, " Dakwah Dalam Tinjauan Ilmu Komunikasi"El- Hikmah2.Mei 2009),h.43. 10 Riswadi, Dasar-dasar Penyiaran ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),h.2. 8
5
Dakwah melalui radio merupakan suatu inovasi baru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan para da'i dalam melebarkan sayap -sayap dakwahnya. Penggunaan radio sebagai media dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala dakwah Islamiyah. Sementara mewujudkannya mulai tenaga, pikiran dan sumber daya manusia yang mengerti akan dakwah dan radio.11 Dalam hal ini khusunya pada radio, radio merupakan media massa yang banyak digunakan sebagai media komunikasi. Radio merupakan media elektronik yang bersifat khas sebagai media audio, dengan demikian ketika khalayak menerima pesan dari pesawat radio, khalayak pada tatanan mental yang pasif dan bergantung pada jelas tindaknya kata-kata yang diucapkan oleh penyiar. Dalam sejarahnya asal muasal adanya radio
yaitu pada tahun 1885
Gueglielmo Marconi yang lahir di Bologna Italia, menemukan adanya gelombang elektromagnetik yang tidak tampak oleh mata dan bergerak melalui udara dengan kecepatan suara. Kemudian gelombang tersebut dimanfaatkannya untuk mengirim tanda-tanda melintasi jarak jauh tanpa harus melalui saluran kawat atau kabel. Lahirlah kemudian sebuah media yang kemudian dikenal dengan nama radio.12ada beberapa radio dalam perkembangannya yaitu radio jaringan, radio FM, Radio Am dan Radio Streaming. Dalam melaksanakan komunikasi dakwah, penggunakan radio sangatlah efektif dan efisien. Melalui radio maka suara dapat dipancarkan keberbagai daerah yang jaraknya tidak terbatas. Jika dakwah dilakukan melalui radio maka 11
Zamris Habib, Dakwah Melalui Dunia Maya,dari http://zamrishabib.wordpress.com, diakses 23 April 2014. 12 Samsul Munir Amin. Ilmu Dakwah ( Jakarta: Amzah,2009), h.119.
6
akan mudah dan praktis, dengan demikian maka dakwah akan mampu menjangkau komunikan yang jauh dan tersebar. Efektifitas dan efisiensi ini juga akan terdukung jika seorang da'i mampu memodifikasi dakwah dalam metode ceramah, sandiwara radio, melalui forum tanya jawab atau bentuk-bentuk siaran lainnya. Pada zaman orde baru, aktivis Islam amat sulit dalam mendakwahkan Islamnya, tetapi pada era Reformasi para aktivis dakwah dengan leluasa untuk berdakwah. Maka setelah runtuhnya masa orde baru tersebut mulai aktivis lebih leluasa atau bebas dalam menjalankan tugas dakwah, seiring dengan bebasnya untuk berdakwah tersebut perkembangan pula media massa seperti halnya radio siaran sebagai media dakwah sampai sekarang. Saat ini komunkasi dakwah melalui radio merupakan salah satu sarana yang tepat sebagai media untuk memeberikan pemahaman nilai-nilai Islam kepada masyarakat Muslim. Radio Islam di Indonesia sendiri sudah banyak dan berkembang. Misalkan saja radio yang ada di Jabodetabek yaitu radio Islam Sabili 1530AM, Nurani Islam 107,8 FM, Ic Radio 108 FM, Jakarta Islamic
Radio 107, 9 FM,
Radio.Annisa 102 FM, Suara Baiturrahman 94,1 FM, Radio Silahturahmi 720AM, Wadi FM, Al- Fajri Dan Rodja. Radio 95,5 RASfm Jakarta, hadir sebagai salah satu radio yang mengemas secara khusus keselarasan antara program da’wah dan informasi tanpa meninggalkan fungsi radio sebagai media hiburan, yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata.Keunikan inilah yang telah membuat kami menjadi referensi, barometer dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang loyal, yaitu
7
“keluarga muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilainilai religius dengan toleransi tinggi” . Dengan berbekal pengalaman dalam melayani pendengar (ummat) dan mitra kerja, radio 95,5 RASfm Jakarta memahami cara penyajian program siar yang kreatif, informatif, edukatif serta menghibur. Melengkapi itu semua, 95,5 RASfm Jakarta, juga menghadirkan pesan motivasi, kisah hikmah, pesan satir dalam media jokes, radio play, materi siaran kata, insert, features dan lainnya. Semua itu disajikan secara sejuk, menghibur dan menyejukkan, sesuai dengan tema program Umroh, Lembaga Pendidikan Islam, Jamaah Majlis, Forum Remaja Kampus dan Masjid, Organisasi Massa serta komunitas muslim lainnya, dan menjadi 95,5 RAS fm Jakarta sebagai Radio dengan komunitas Umat Islam Terbesar di Jakarta. 95,5 RASfm Jakarta yaitu “SUARA PENYEJUK NURANI”. 95,5 RASfm Jakarta selain memiliki pendengar yang loyal, juga memiliki komunitas terbesar Umat Islam di Jakarta yang tergabung dalam himpunan Tokoh Agama dan Masyarakat, Praktisi Lembaga Syariah, Penyelenggara Haji dan Umroh menjadi 95,5 RASfm Jakarta sebagai Radio dengan komunitas Umat Islam Terbesar di Jakarta. Saat ini banyak media yang dikuasai oleh penguasa-penguasa sekuler dan banyak dimasuki informasi yang menyimpang dan tidak berimbang. Sehingga Islam dipandang angker di media-media. 95,5 RASfm Jakarta di sini mencoba mengimbangi informasi-informasi yang tidak Islami dengan informasi yang Islami. Selain itu, banyak faham-faham Islam sampai faham liberal dan fahamfaham yang lain, yaitu pada akhirnya akan memecah umat Islam diberbagai pihak. Penyimpangan yang ada pada media lain, mereka melandaskan pada
8
pemahaman ajaran Islam. Namun, mereka tidak menggunakan ajaran Islam tersebut. Seperti halnya pemahaman mereka tentang tawasul itu tidak dibenarkan. Pada intinya tawasul itu sendiri merupakan wujud birokrasi umat sekarang terhadap umat terdahulu. Karena seandainya tidak ada jasa baik dan ijtihad umat terdahulu, maka tidak akan mungkin ada Iman dan Islam umat di akhir zaman. Inilah bukti komitmen orang yang bertawasul terhadap keberadaan mereka, sebagai realisasi perilaku orang-orang yang bermoral/berakhlak mulia.Dalam memperluas area dakwah, Radio 95,5 RASfm Jakarta memaksimalkan yaitu dengan radio streaming. Metode dakwah terdapat beberapa cara, antara lain yaitu dakwah bil lisan dan bil qolam. Cahaya sore merupakan salah satu program yang sudah lama tersiar di Radio 95,5 RASfm Jakarta, Cahaya sore merupakan program acara yang berisikan tentang tausiyah atau dakwah yang di pandu dengan narasumber yaitu para da'i / da'iah ibu kota. Program acara ini hadir dalam menyajikan kemasan yang berbeda dengan program acara yang lain. Acara cahaya sore 100% dakwah tanpa hiburan, hadir setiap hari dengan tema yang berbeda-beda. Salah satunya adalah " Cahaya Sore Pesantren On air " acara ini hadir dengan topik pembahasan seputar agama dengen refrensi salah satu kitab, dengan adanya acara ini pendengar bisa menikmati sajian dan pembelajaran seperti halnya berada di pesantren walaupun dalam keadaan dimana saja. Dipandu dengan penyiar dan narasumber yang ahli dibidang dakwah, acara ini sangat menarik dan menambah wawasan ilmu agama bagi para pendengar, dan pendengar juga bisa ikut berpartisipasi lewat komunikasi telepon dan sms.
9
Berdasarkan paparan diatas, penulis bermaksud meneliti radio 95, 5 RASfm Jakarta, berfokus pada konsep dakwah dan strategi pengelola Radio 95,5 RASfm Jakarta dalam mengelola radio dan lebih umumnya pada strategi komunikasi dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada Program Cahaya Sore Pesantren On air. Oleh karena itu penelitian dengan judul "STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH RADIO 95,5 RASFM JAKARTA PADA PROGRAM CAHAYA SORE PESANTREN ON AIR".
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah : Dalam penyusunan skripsi agar lebih terarah maka peneliti membatasi masalah pada Strategi komunikasi dakwah yang diterapkan pada Program " Cahaya Sore Pesantren on air" pada radio 95,5 RASfm Jakarta. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Maret-Mei 2014 2. Rumusan Masalah : Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana konsep dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada Program Cahaya Sore Pesantren On Air ? b. Bagaimana Strategi Komunikasi dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program acara Cahaya Sore Pesantren On Air?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah: a. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui strategi komunikasi dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta Pada progran Cahaya Sore Pesantren On Air. b. Untuk mengetahui konsep Dakwah Radio 95,5 RAsfm Jakarta Pada Program Cahaya Sore Pesantrean On Air. 2.
Manfaat Penelitian Kegunaan Penelitian Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan penelitian ini diperoleh manfaat sebagai berikut; a.
Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan kontribusi dan tambahan referensi, informasi atau teori-teori bagi studi-studi selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang mempelajari tentang ilmu dakwah. Dan dapat memberikan gambaran tentang penggunaan media massa khususnya radio yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah Islam secara efektif dan efisien.
b.
Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan kontribusi serta menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah dan aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap para
11
praktisi penyiaran terhadap pemanfaatan media elektronik sebagai media dakwah dengan kemasan yang lebih kreatif dan menarik. Kemudian memberikan inspirasi bagi para da'i dalam kegiatan dakwahnya, tidak hanya dilakukan di atas mimbar atau di dalam masjid saja, tetapi juga dapat dilakukan melalui media elektronik dengan tema kehidupan yang kaya akan pesan dakwah. Dan dapat memberi pengatahuan mengenai program dakwah di radio yang menarik serta dapat memenuhi kebutuhan spiritual khalayak dalam menjalani kehidupan sehari-hari. D. Tinjauan Pustaka Langkah awal sebelum peneliti melakukan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, adalah menelaah terlebih dahulu skripsi dan penelitian sebelumnya yang mempunyai judul atau objek dan subjek penelitian yang sama atau hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Maksudnya adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi terdahulu. Setelah peneliti mengadakan suatu telaah kepustakaan di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama Universitas Negeri Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti menemukan skripsi yang memiliki judul hampir sama dengan apa yang akan teliti. Ada beberapa judul skripsi yang penelitian yang terkait dengan penelitian ini. Untuk memperjelas bahwa penelitian ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya, maka di sini peneliti mencoba menuliskan beberapa
12
judul skripsi yang berkaitan, antara lain: 1. Strategi Dakwah Radio Wadi 102 FM dalam meningkatkan program siaran radio. Yang di tulis oleh Saudari Melisa Nursodiyanti, Skripsi S1 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. 2. Analisis Isi Materi Siaran Keagamaan Cahaya Sore di 95,5 FM radio Alaikasalam (RAS FM). Yang di tulis oleh saudari Faradillah, Skripsi S1 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006. Dari judul skripsi di atas, intinya semua membahas mengenai Strategi analisis komunikasi Dakwah. Sedangkan peneliti mengambil judul "Strategi Komunikasi dakwah Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air" Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu terletak pada program yang disiarkan, waktu acara dan tempat penelitian. Selain itu objek penelitiannya juga berbeda. E. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang berupa informasi kenyataan yang terjadi dilapangan,13 penelitian
ini bersifat
deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah
13
Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif ( Jogyakarta : Diva 2010),h.13.
13
yang ada sekarang berdasarkan data-data.14 2. Waktu danTempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2014. Peneliti melakukan penelitian ini selama kurang lebih tiga bulan di 95, 5 RASfm Jakarta Lokasi yang akan saya jadikan tempat penelitian adalah Jalan KH. Abdullah Syafi’ie no 21A Casablanca Tebet Jakarta Selatan. 3. Objek dan Sumber Data a. Data primer yaitu melalui observasi atau pengamatan pada objek penelitian serta wawancara langsung tanya jawab pada informan. b. Data sekunder yaitu melalui keterangan yang berhubungan dengan hal yang diteliti dengan menelaah buku-buku, majalah, surat kabar dan dokumen penunjang lainnya. 4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting ( kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (Participan observation), wawancara mendalam ( in dept interview) dan dokumentasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Andi Prastowo bahwa teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian kualitatif ada 3 macam, yakni pengamatan partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.15 Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi ke tempat stasiun radio 95,5 RASfm Jakarta, mewawancarai 14
Cholil Narbuto, Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian ( Jakarta: Bumi Aksara,1997)
h.44. 15
Andi Prestowo, Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif ( Jogyakarta : Diva 2010),h.23.
14
orang-orang yang berkaitan langsung dengan radio 95,5 RASfm Jakarta serta pengumpulan dokumentasi. 5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus "divalidasi" seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.16 Dalam wawancara ini, yang akan menjadi key informan antara lain: 1. Kepala bagian Penyiaran, creativie serta Penyiar Bapak Dimas Ramadhan. 2. Narasumber Radio 95,5 RASfm Jakarta pada program Cahaya Sore Pesantren On Air oleh Ustadz KH. DR. Cholil Nafis,MA.,Ph.D. 3. Penyiar Radio 95,5 RASfm Jakarta oleh Obie Rival. 4. Pendengar setia Radio 95,5 RASfm Jakarta, Ibu Umi Arrofah Muhammad ( Ciputat ) dan Bapak Fatullah ( Mampang Prapatan). 6. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen yang dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kalitatif karangan Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.17
16
Sugiono, Metodelogi Penelitian Kualitatif dan R &D( Bandung: Alfabeta,2010), h.222 Prof. Dr. Lexy J. Moleong, MA, Metodelogi Penelitian Kualitatif, ( Bandung:Remaja Rosdakarya, 2009) h.186. 17
15
F. Sistematika Penulisan BAB I
: Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang pemilihan judul skripsi, pembatasan dan perumusan masalah yang akan diteliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian yang digunakan ( jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, tehnik pengolahan data dan analisis data), Sistematika penulisan.
BAB II
: Kerangka Teoritis Materi yang dibahas dalam bab ini meliputi definisi
uraian
tentang strategi komunikasi yitu definisi strategi, tahapan strategi, definisi komunikasi, elemen -elemen komunikasi,definisi strategi kominikasi, teori pengaruh media, teori seputar dampak, efek pesan media, uraian tentang dakwah dan ruang lingkupnya antara lain definisi dakwah, keniscayaan dan urgensi dakwah, unsurunsur dakwah, dan tujuan-tujuan dakwah, serta uraian tentang radio
dilihat
dari
sisi
definisinya,
jenis-jenisnya,
radio
berdasarkan transmisi dan dayanya, fungsinya, karakteristiknya, dan kekuatan radio. BAB III : Gambaran Umum Radio 95,5 RAS Fm Jakarta dan Profil Program acara Cahaya Sore Pesantren on air. Bab ini memaparkan tentang Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Radio RAS 95,5fm Jakarta , Visi dan Misi, Profil
16
Perusahaan, Struktur Kepengurusan, Program RAS 95,5fm Jakarta , Profil Program acara Cahaya sore pesantren on air, profil nara sumber. BAB IV
: Temuan dan Analisis Data Hasil dan Pembahasan, membahas mengenai efektivitas konsep dakwah program Cahaya Sore Pesantren On Air, tujuan konsep dakwah dan narasumber program cahaya sore pesantren onair, strategi komunikasi kepada segmen pendengar, strategi radio 95,5 RASfm Jakarta dalam menjaring pendengar, dan efek pada pendengar progran cahaya sore pesantren on air.
BAB V
: Penutup Dalam bab ini meliputi Kesimpulan yang menjawab masalah yang telah dirumuskan, serta kritik dan saran.
Di luar lima bab diatas, skripsi ini dilengkapi pula dengan halaman daftar pustaka, serta lampiran -lampiran data yang diperoleh selama masa penelitian yang diletakan di bagian akhir skripsi ini.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Komunkasi 1. Definisi Strategi Strategi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan ( planing) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.2 2. Tahapan Strategi Strategi juga melakukan berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melaui tiga tahapan yaitu :3 a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.
1
Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka,2007), h.859. Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi ( Bandung: Rosda, 2007), h.32. 3 Fred R David,"manajemen Strategi dan Konsep," dalam Melisa Nursodiyanti, " Strategi dakwah radio wadi 102 fm dalam meningkatkan program siaran radio." Skripsi S1 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayaullah Jakarta,2010, h.18. 2
17
18
b. Implementasi Strategi Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan. dalam tahap pelaksanaan strategi dibutuhkan komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi. c. Evaluasi Strategi Tahap terakhir dalam strategi adalah evaluasi implemantasi strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang dapat dicapai dapat diukur untuk menetakan tujuan berikutnya. 3. Definisi Komunikasi Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggrisnya " Communication" berasal dari bahasa Latin "Communication", bersumber dari " Communis" yang berarti " sama". Sama disini adalah dalam pengertian " sama makna". Komunikasi minimal harus mengandung " kesamaan makna" antara kedua belah pihak. Dikatakan "minimal"Karena kegiatan komunikasi itu tidak bersifat " informatif" saja, yakni agar orang mengerti dan tau, tetapi juga " Persuasif", yaitu agar orang bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu kegiatan dan lain-lain.4 Komunikasi secara sederhana, dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan oleh media yang
menimbulkan akibat tertentu. Dalam pelaksanaannya, komunikasi dapat dilakukan secara primer ( langsung ) maupun secara sekunder ( tidak langsung). Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan 4
Wahyu Ilaihi. Komunikasi Dakwah.( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010)h.4.
19
kerangka acuan, yakni panduan pengalaman dan pengertian yang penuh diperoleh oleh komunikan.5 4. Elemen-Elemen Komunikasi Teori elemen komunikasi terbagi menjadi 8 elemen antara lain : 6 a. Komunikator Sumber Atau pengiriman pesan disebut komunikator. Pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. b. Encoding Kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide -ide kedalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak pertama. c. Pesan Kata-kata
yang
di
ucapkan
ketika
berbicara.
Yang
berupa
pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin. d. Saluran atau Channel Saluran adalah yang dilalui pesan untuk sampai kepada penerima.
e. Decoding Kegiatan untuk menerjemahkan atau menginterprestasikan pesan-pesan
5
6
Wahyu Ilaihi.Komunikasi Dakwah.( Bandung:PT. Remaja Rosda Karya, 2010)h.4.
Morissan dan Andy Corry Wadhany, Teori Komunikasi (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2009), h.17
20
fisik ke dalam suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima. f. Komunikan Sasaran atau target dari pesan, seseorang yang menerima pesan dari komunikator. g. Umpan balik Tanggapan atau respons dari penerima pesan yang membentuk dan mengubah pesan yang aka disampaikan sumber h. Gangguan Segala sesuatu yang mengintervensi proses pengiriman pesan. 5. Definisi Strategi Komunikasi Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi (Communication
Planning)
dengan
menejeman
komunikasi
(Communication menejeman ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.7 6. Teori Pengaruh Media a. Teori Perubahan Sikap Teori perubahan sikap memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat mempengaruhi sikap tindakan atau tingkah laku
7
seseorang. Teori perubahan sikap ini antara lain
Onong Udjana Effendy. " Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi." Dalam Melisa Nursodiyanti. "Strategi Dakwah Radio Wadi 102 FM dalam meningkatkan Program Siaran Radio." Skripsi S1 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010, h.22
21
menyatakan bahwa seseorang akan mengalami ketidak nyamanan di dalam dirinya bila dihadapkan pada informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.8 b. Teori Pengguna Kepuasan Teori pengguna dan kepuasan memfokuskan perhatian pada audience sebagai konsumen media massa dan bukan pada pesan yang disampaikan. Teori ini menilai bahwa audien dalam menggunakan media berorientasi pada tujuan, bersikap aktif sekaligus
diskriminatif.
Audience dinilai mengetahui kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggung jawab terhadap pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.9 c. Teori Agenda Setting Dampak
dari
media
massa
memiliki
kemampuan
untuk
mempengaruhi perubahan kognitif individu, untuk membentuk pemikiran dari seseorang. Agenda setting berupaya menunjukan isu- isu dan image yang penting dan menonjol ke dalam pikiran masyarakat.10 7. Teori Seputar Dampak a. Teori Peluru Ajaib Teori peluru ajaib terbilang sangat kuno.teori ini muncul pada
8
Morissan, Andy Corry Wadhani dan Farid Hamid, Teori Komunikai Massa ( Bogor: Ghalia Indonesia,2010), h. 70. 9 Morissan, Andy Corry Wadhani dan Farid Hamid, Teori Komunikai Massa ( Bogor: Ghalia Indonesia,2010), h.78. 10 Morissan, Andy Corry Wadhani dan Farid Hamid, Teori Komunikai Massa ( Bogor: Ghalia Indonesia,2010), h.90.
22
tahun 1920-an ini dipengaruhi oleh paragdima behaviorisme dan freudianisme. Herannya masih ada saja yang memakainya hingga kini sebagai landasan analisis ilmiah.11 b. Spiral of Silence Theory Spiral of Silence Theory digagas pada tahun 1973, menandai kembalinya teori-teori seputar kekuatan media yang digempur habishabisan pada periode sebelumnya. Teori mengasumsikan bahwa orang orang yang punya pandangan berbeda tangan pendapat dominan di media, cenderung akan terdiam diri karena takut ditolak atau tidak diterima lingkugannya, takut terpisah atau dikucilkan. Namun media ruang terbatas. Sedikit sekali pihak yang punya akses untuk mengartikulasi diri melalui media. Karena itu media mewakili golongan minoritas. Untuk media diluar lingkar media, yaitu khalayak umumnya.12 8. Efek Pesan Media a. Efek Kognitif Pesan menimbulkan efek kognitif pada komunikan jika berhasil membuat komunikan mengerti, sehingga menjadi suatu informasi dan pengetahuan baginya. Efek kognitif, terjadi jika ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan dipersepsi oleh khalayak.13 b. Efek Afektif Efek afektif, timbul jika ada perubahan pada apa yang dirasakan, 11
Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio; Teori dan Praktik (Bandung : Simbioka Rekatama Media, 2008), h.17. 12 Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio; Teori dan Praktik (Bandung : Simbioka Rekatama Media, 2008), h.16. 13 Wahyu Ilaihi, komunikasi Dakwah( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2010),h.117
23
disenangi, atau dibenci khalayak, yang meliputi segala yang berkaitan dengan emosi, sikap, dan nilai.14 c. Efek Behavioral Efek behavioral berkenaan dengan pola tingkah laku seseorang dalam merealisasikan pesan yang telah diterima dalam kehidupannya.15
B. Dakwah 1. Pengertian Dakwah Dakwah menurut pengertian bahasa berasal dari bahasa Arab: da'a, yad'u, da'watan yang berarti mengajak, memanggil dan menyeru. Dengan demikian dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut.16 Kata da'a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengadu (meminta pertolongan kepada Allah SWT ) yang pelakunya adalah Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da'a berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin. Kemudian kata yad'u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah SWT, bahkan dalam ayat lain ditemukan bahwa kata yad'u dipakai bersama untuk mengajak ke neraka yang pelakunya orang-orang musyrik. 14
Wahyu Ilaihi, komunikasi Dakwah( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2010), h.118. Wahyu Ilaihi, komunikasi Dakwah( Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2010),h.119. 16 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, cet-2, h. 31. 15
24
Sedangkan kata dakwah atau da'watan sendiri, pertama kali digunakan dalam al Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi'il (da'akum) dan kali ini panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan Dia menjanjikan akan mengabulkannya.17 Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai pengertian dakwah, di antaranya sebagai berikut: Dakwah menurut Drs. Hamzah Yaqub dalam buku Dasar- dasar Strategi Dakwah Islam yang di tulis oleh Asmuni Syukir ialah "mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya".18 Sementara itu, Prof. Dr. M. Quraish Shihab masih dalam buku yang sama yaitu Dasar- dasar Strategi Dakwah Islam, mendefinisikan "dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan serta usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat". Sedangkan menurut Prof. Toha Yahya Umar, M.A, dalam buku Dasardasar Strategi Dakwah Islam dakwah dapat diartikan dari dua segi, yaitu: a. Pengertian dakwah secara umum, ialah suatu ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan, dan bagaimana seharusnya menarik
perhatian
manusia
untuk
menganut,
menyetujui,
melaksanakan suatu ideologi, pendapat dan pekerja tertentu.
17
Mushlihin Al-Hafizh, Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah, artikel ini diakses pada tanggal 26 Juni 2013 dari http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertiandakwah-menurut-bahasa-dan-istilah.html 18 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h.19.
25
b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam, ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Asmuni Syukir dalam tulisannya mendefinisikan: "Bahwa dakwah itu dapat diartikan dari dua segi atau sudut pandang, yaitu pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan". Pembinaan
adalah
suatu
usaha
mempertahankan,
melestarikan
dan
menyempurnakan ummat manusia agar mereka tetap beriman kepada Allah SWT. Sedangkan dakwah bersifat pengembangan adalah usaha mengajak ummat manusia yang belum beriman kepada Allah SWT. agar mentaati syariat Islam. Menyeru mereka berbuat kebajikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.19 Dakwah menurut Ibnu Thaimiyah adalah proses usaha untuk mengajak agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh Rasul serta mengajak agar dalam menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya.20 Dakwah pada dasarnya adalah alat untuk memenuhi perintah Allah SWT. Demikian Tarmidzi Taher yang juga sependapat dengan Ismail Ragi Al-Faruqi, mengatakan bahwa dakwah meliputi tugas mengajarkan kebenaran kepada mereka yang mengabaikan kebenaran, menyampaikan kabar baik tentang rahmat
19
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 20. Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, h. 185.
20
26
duniawi dan surga ukhrawi, dan memperingatkan tentang siksaan hari akhirat.21 Mengacu pada Firman Allah SWT. dalam Surat An-Nahl ayat 125, sebagai berikut :
ُسه َ ْي َأح َ س َنةِ َوجَا ِدلْهُ ْم بِا َلّتِي ِه َ َظ ِة الْح َع ِ ْك بِالْحِ ْك َم ِة وَا ْل َمى َ ّسبِي ِل رَ ِب َ ع ِإلَى ُ ْاد ه َ عّلَمُ بِا ْلمُهْتَدِي ْ ه سَبِيّلِ ِه َوهُ َى َأ ْع َ ض َّل َ ه ْ عّلَ ُم ِب َم ْ ك هُ َى َأ َ َّن َرب َّ ِإ Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." Dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan serangkaian kegiatan penyampaian pesan mengenai ajaran-ajaran yang diperintahkan Allah SWT untuk kemaslahatan umat, dengan cara menyeru, mengajarkan dan merealisasikan syariat-syariat Islam. sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan Hadits demi mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagiaan dunia dan akhirat. Pada intinya, pemahaman lebih luas dari pengertian dakwah yang telah didefinisikan oleh para ahli tersebut adalah : Pertama, ajakan kejalan Allah Swt. Kedua, dilaksanakan secara berorganisasi, ketiga, kegiatan untuk mempengaruhi manusia agar masuk jalan Allah Swt. Keempat, sasaran bisa secara Fardiyah atau Jama'ah. Dalam konteks dakwah istilah 'amar ma'ruf nahii munkar secara lengkap dan populer dipakai adalah yang terekam dalam Al- Quran, Surah Ali' Imran, ayat 104 :
21
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher,( Jakarta: Grafindo.2005,
cet. Ke-1)h213.
27
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru pada kebajikan, menyuruh pada yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung." ( QS Ali 'Imran [3] : 104 Dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional saja, melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama dengan inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang beragam, dinamis dan kritis terhadap pesan yang diterimanya. Di sinilah peran da'i dituntut untuk konsentrasi dan mampu menyampaikan materi dengan baik. Sehingga dakwah Islam dapat lebih berkembang dan maju seiring dengan kemajuan zaman. Dengan demikian, dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi keagamaan yang dihadapkan pada perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih dan memerlukan adaptasi yang cukup lama terhadap kemajuan itu. Berbagai macam media akhirnya banyak digunakan para da'i dalam mensyiarkan dakwahnya. Kini media massa pun menjadi pilihan yang tepat bagi kemajuan syiar Islam. 2. Unsur-unsur Dakwah
a. Da'i ( Subjek Dakwah) Dai' atau subjek dakwah merupakan pelaku dakwah. Maka subjek dakwah dalam hal ini da'i atau lembaga dakwah hendaknya mampu menjadi penggerak dakwah profesional. Disamping profesionalisme, kesiapan subjek dakwah baik penguasaan terhadap materi, maupun penguasaan terhadap metode, media dan psikologi sangat menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasilannya.22
22
Enjang dan Aliyudin,Dasar -dasar Ilmu Dakwah ( Bandung: Widiya Padjadjaran,2009),
h.73.
28
1) Sifat-sifat Seorang Da'i : a) Iman dan taqwa kepada Allah. Syarat kepribadian seorang da'i
yang paling utama adalah iman dan taqwa kepada Allah. Oleh sebab itu, sebelum ia membawa missi dakwahnya, ia harus memerangi hawa nafsunya terlebih dahulu, sehingga pribadinya lebih taat kepada Allah dan Rasulnya. b) Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribadi.
Sifat ini menentukan keberhasilan dakwah. Singkatnya berjuang di jalan Allah (berdakwah) haruslah dapat menanggulangi niat negatif yakni keinginan akan tiga yaitu harta, wanita dan tahta. Dengan kata lain mempunyai sifat tulus ikhlas. c) Ramah dan penuh pengertian. Dalam dunia dakwah, jika
seorang da'i mempunyai kepribadian yang menarik karena keramahan,
kesopanan
dakwahnya
akan
dan
keringantanganannya,
berhasil.Sebaliknya
jika
maka
mempunyai
kepribadian yang membosankan (tidak menarik) karena sifat yang tak menarik hati, maka kemungkinan kecil dakwahnya akan berhasil. Seperti firman Allah SWT:
Artinya: "...Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka." (QS. Al-Imran: 159).
29
d) Tawadhu' (rendah diri). Tawadhu' seorang da'i adalah tawadhu'
yang berarti sopan dalam pergaulan, tidak sombong dan tidak suka menghina dan mencela orang lain. e) Sederhana dan Jujur. Kesederhanaan merupakan pangkal
keberhasilan dakwah. Sedangkan kejujuran adalah penguatnya. Apabila seorang da'i dapat dipercaya tidak pernah menyelisihi apa yang dikatakannya. f) Tidak memiliki sifat egoisme. Sifat ini yang harus dijauhi oleh
para pendakwah. g) Sifat antusias (semangat). Dengan sifat antusias ini orang akan
terhindar dari putus asa, kecewa dan lain sebagainya. h) Sabar dan Tawakal. Dakwah adalah melaksanakan perintah
Allah yang diwajibkan kepada seluruh ummat. Apabila di dalam menunaikan tugas berdakwah mengalami beberapa hambatan dan cobaan, hendaklah sabar dan tawakal kepadaNya. i) Memiliki
jiwa
toleransi,Seorang
da'i
harus
dapat
mengadaptasikan dirinya dengan artian positif. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Kafirun ayat 6:
Artinya: "untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." j) Sifat terbuka (demokratis). Artinya apabila seorang da'i
mendapati kritik dan saran hendaknya diterima dengan hati gembira, mengalami kesulitan sanggup memusyawarahkan dan
30
tidak berpegang teguh kepada pendapat atau idenya yang kurang baik. k) Tidak memiliki penyakit hati. Dari sifat tersebut mana mungkin
orang akan mengajak orang lain kepada kebaikan, bila dirinya sendiri iri kepada orang lain sebagai sasaran dakwahnya. 2) Sikap Seorang Da'i a) Berakhlak Mulia. Seorang da'i dapat berhasil jika ia memiliki
akhlak yang mulia, sebaliknya jika ia berakhlak yang jelek, maka kegagalan yang akan menghampirinya. b) Pendapat Ki Hajar Dewantoro (bapak pendidikan Indonesia),
Hing ngarsa sung tuladha; artinya seorang da'i yang merupakan orang terkemuka di tengah-tengah masyarakat haruslah dapat menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat, hing madya mangun karsa; artinya bila di tengah-tengah massa, hendaknya dapat memberi semangat, agar mereka senantiasa mengerjakan, mengikuti segala ajakannya, tutwuri handayani; artinya bila bertempat dibelakang, mengikutinya, dengan memberi bimbingan-bimbingan agar lebih meningkat amalannya (keimanannya). c) Disiplin dan bijaksana. Dalam artian luas, disiplin sangat
diperlukan oleh seorang da'i dalam mengemban tugasnya sebab mubaligh. Begitu pula bijaksana dalam menjalankan tugasnya sangat berperanan di dalam mencapai keberhasilan dakwahnya.
31
d) Wara'i dan berwibawa sikap yang wara' menjauhkan hal yang
dapat
menimbulkan
kewibawaan
seorang
da'i
sebab
kewibawaan merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang akan percaya menerima ajakannya. e) Tanggung
jawab dan berpandangan yang luas. Dalam
menentukan strategi dakwah, sangat memerlukan pandangan yang jauh, tidak fanatik terhadap satu golongan saja dan waspada dalam menjalankan tugasnya. f) Berpengetahuan yang cukup. Pengetahuan seorang da'i meliputi
pengetahuan yang berhubungan dengan materi dakwah yang disampaikan dn ilmu-ilmu yang erat hubungannya dengan tehnik- tehnik dakwah.
b. Mad'u Mad'u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,baik manusia yang beragama Islam atau tidak, atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Muhammad Abduh d alam buku Dasar-dasar Ilmu Dakkwahmembagi mad'u menjadi tiga golongan, yaitu: 1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir
secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2) Golongan awam, yaitu orang yang belum dapat berpikir secara
32
kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertianpengertian yang tinggi. 3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka
senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam.23 Salah satu unsur penting lainnya adalah komponen dakwah yaitu mad'u atau masyarakat yang akan didakwahi. Seorang da'i harus memahami masyarakat yang akan menerima dakwahnya. Hal ini berhubungan dengan kesesuaian materi dakwah yang akan disampaikan. Dalam masyarakat, yang tingkat pengetahuan agamanyan cukup tinggi, tentu saja tidak sesuai jika masih diperkenalkan dengan pengantar pengetahuan ihwal iman dan takwa. Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan dan kondisi psikologis masyarakat akan berakibat pada lancarnya proses dakwah tersebut. c. Materi Dakwah atau Pesan Dakwah Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur'an, pesan dakwah adalah al-Islam yang bersumber pada Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, ibadah dan akhlak. Dasar dari pembagian itu merujuk pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur'an yaitu sebagai petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan susila.24 Pesan dalam Islam adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang harus dilakukan untuk disampaikan kepada orang lain. Sedangkan pesan dakwah
23
M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah.( Jakarta: Kencana.2006 Cet. Ke-2) 24 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an, h. 40.
33
adalah semua pernyataan yang bersumberkan Al-Qur'an dan Sunnah, baik tertulis maupun dengan pesan-pesan (risalah) tersebut. Ajaran yang disampaikan itu bukanlah hanya yang berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah, namun bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran agar mampu melaksanakan aqidah, akhlak, syariah dalam ucapan, pikiran dan tindakan sehari-hari. Di dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam yang ditulis oleh Asmuni Syukir dijelaskan: Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu: 1) Aqidah Secara etimologi kata aqidah diambil dari kata "aqad" yaitu ikatan yang kuat.dapat juga berarti teguh, permanen, saling mengikat, dan rapat. Aqidah merupakan keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab-kitab yang diwahyukan kepada para Rasul, adanya hari kiamat, dan adanya qadha dan qadar serta masalah- masalah yang berkaitan dengan pokok-pokok keimanan itu.25 Pengertian aqidah secara terminologi yaitu wajib dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga menjadi sebuah keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak dicampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedangkan pengertian aqidah menurut agama maksudnya berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan, seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya para rasul. 25
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60.
34
2) Akhlak Akhlak berasal dari bahasa Arab, dalam bentuk jamak dari khula yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabiat. Akhlak dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang. Secara garis besar akhlak terbagi menjadi: a) Akhlak kepada Allah SWT. b) Akhlak kepada sesama manusia. c) Akhlak terhadap lingkungan sekitar. 3) Syariah Secara etimologi syariah berarti jalan. Syariah adalah segala yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berbentuk wahyu di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Sedangkan secara terminology syariah adalah ketentuan (norma) illahi yang mengatur sesamanya (muammmallah). Syariah dalam Islam, berhubungan berat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia. Maksudnya, masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalahmasalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama manusia, seperti hukum jual-beli, berumah-tangga, kepemimpinan, dan amal-amal saleh lainnya.
35
Demikian juga larangan Allah seperti minum, berzina, mencuri. a) Ibadah dalam arti sempit seperti Thaharah, Shalat, Zakat,
Puasa, dan berangkat Haji. b) Muamalah dalam arti sempit meliputi: Al-QounulKhas (hukum
perdata), Muamalah (hukum niaga), Munakahat (hukum nikah), Waratsah (hukum waris), dan sebagainya. Kemudian Al-Qounul'am (hukum publik), Hinayah (hukum pidana), Khalifah (hukum Negara), Jihad (hukum perang dan damai), dan sebagainya. Dengan demikian pesan dakwah adalah suatu pesan yang disampaikan oleh da'i kepada mad'u dengan muatan materi yang berisikan tentang aqidah, syariah dan akhlak, sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Pesan dakwah harus disampaikan dengan keilmuan yang cukup, karena jika pesan yang disampaikan hanya dengan ilmu yang minim maka makna yang disampaikan akan memiliki perbedaan makna, atau pergeseran makna. Dengan demikin materi yang disampaikan dapat menjerumuskan penerimanya, dan yang lebih membahayakan lagi apabila kebenaran atas kesalahan tersebut berkelanjutan sesuatu yang dianggap menjadi besar. d. Metode dakwah Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da'i kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. 26 Sebagian ulama mengatakan terdapat tiga cakupan dalam pemahaman metode dakwah, yaitu: 26
Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, h. 7.
36
1) Bi Al-Hikmah, merupakan kemampuan da'i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logika dan bahasa yang komunikatif. Sedangkan hikmah dalam dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu dapat menentukan sukses tidaknya dakwah. Dalam menghadapi mad'u yang beragam dalam tingkatan pendidikan, strata sosial, dan budaya. Para da'i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu memasuki ruang hati para mad'u dengan tepat. Oleh karena itu, para da'i dituntut untuk mengerti dan memahami sekaligus memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide yang diterima dapat dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan menyejukkan qalbunya. 2) Mau'idzah Al-Hasanah, secara bahasa terdiri dari dua kata, mau'idzah dan hasanah. Mau'idzah berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan peringatan, sementara hasanah adalah kebaikan.27 Dakwah dengan metode ini ditujukan pada manusia jeni kedua, yaitu keumuman manusia. Manusia yang memiliki kemampuan di bawah manusia jenis pertama. Mereka memiliki fitrah terhadap kebenaran, tetapi ragu untuk memilih mengikuti kebenaran yang disampaikan kepada mereka atau justru mengikuti kebatilan yang tumbuh disekelilingnya Muhammad Husai Yusuf mengatakan: "Mereka membutuhkan pelajaran yang baik (al-maw'idzah al- hasanah), ucapan yang mengena (qaul baligh), serta penjelasan yang berguna, berupa sugesti (targhib) untuk kebenaran, penjelasan tetang kebaikan mengikuti 27
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2000, h. 58.
37
kebenaran, serta ancaman (tarhib) mengikuti kebatilan, serta penjelasan atas dosa dan nista yang terdapat dalam kebatilan. Begitu pula seterusnya sampai benarbenar jelas kepada mereka jalan yang lurus dan cahaya yang terang, serta dapat mengihilangkan keraguan mereka untuk masuk ke dalam barisan orang-orang mukmin di bawah panji Nabi dan Rasul yang paling mulia."28 Dengan demikian menurut Asep Muhiddin, dakwah dengan pendekatan mau'idzah hasanah ini, perlu memperhatikan faktor- faktor berikut: a. Tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan hati. b. Menghndari sikap sinis dan kasar. c. Tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi orang yang diajak bicara (mukhathab). Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa menerima suatu gagasan atau ide tertentu. 3) Mujadalah, dari segi etimologi lafadz mujadalah terambil dari kata "jadalah" yang berarti meminta. Apabila ditambahkan alif pada huruf jim yang mengikuti wazan faa'ala, yufaa'ilu, mufaa'alatan, "jaadala" dapat bermakna berdebat dan "mujadalah" adalah perdebatan. Dari segi terminologi terdapat beberapa pengertian mujadalah (al-hiwar) yaitu upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana
yang mengharuskan lahirnya
permusuhan di antara keduanya.
28
Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 166-167.
38
Maka penulis menyimpulkan bahwa metode dakwah mujadalah ini hanya perlu digunakan pada orang-orang tertentu seperti ahli kitab dan orang-orang kafir yang sombong. Namun, ketika seorang da'I menggunakan metode ini, ia harus tetap mampu menjaga sikap dan kata-katanya dengan penuh kelemah lembutan dan sopan santun sehingga mereka mampu menerima kebenaran yang disampaikan dengan kesadarannya sendiri tanpa merasa paksaan apalagi permusuhan. e. Media dakwah Menurut kamus besar bahasa Indonesia Kontemporer media adalah sarana penghubung, informasi. Seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Jadi media itu suatu sarana atau fasilitas penghubung dalam suatu penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan bacaan. Sementara Itu media dakwah adalah alat yang dugunakan untuk penyampaian materi dakwah kepada Mad'u. Alat itu bisa berupa media cetak atau media elektronik seperti buku, majalah, surat kabar, radio, televisi, film, internet dan lain-lain. Kata-kata yang diucapkan da'i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Dalam sebuah aktivitas dakwah tidak dapat dipungkiri bahwa peran teknologi ikut serta dalam penyampaian dakwah. Untuk mempermudah proses dakwah, teknologi juga sangat diperlukan keberadaannya. Peran teknologi itu bisa berupa kemudahan- kemudahan dan efektivitas serta efisiensi yang diberikan pada saat penyampaian dakwah tersebut.
39
Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media dakwah menjadi tiga bagian yaitu: 1) Spoken words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau
bunyi yang ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon, handphone dan lainnya. 2) Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya
yang ditangkap oleh mata. 3) Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar
sekaligus
dapat
dilihat
seperti,
televisi, video, film,
dan
sebagainya.29 Setelah mengetahui media dan dakwah, dengan demikian dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa media dakwah adalah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak di mana pesan yang disampaikan adalah dakwah. f. Atsar atau Efek Dakwah Efek dakwah (atsar) atau biasa disebut feed back (umpan balik merupakan salah satu dari proses dakwah. Namun proses ini sering dilupakan oleh para da'i. Sedangkan atsar ini sangat berpengaruh dalam penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya. Dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan langkah-langkah berikutnya. Sebaliknya, jika tidak menganalisis
29
Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006, h. 37.
40
atsar dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah dan akan terulang kembali. Seluruh
komponen
unsur-unsur
dakwah
harus
dievaluasi
secara
komperhensif. Di samping para da'i bekerja dengan menggunakan ilmu, ia juga harus memiliki jiwa terbuka untuk melakukan pembaharuan dan perubahan. Dalam bahasa agama yang disebut dengan ikhtiar insani ialah jika proses ini dapat terlaksana dengan baik, maka terciptalah suatu mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah.30 3. Kategori Pesan Dakwah
Dalam surat Al-Fatihah terdapat tiga pokok pesan dakwah yaitu aqidah (Iman), syariah (Islam), dan akhlak (Ihsan). Dan terhadap tiga pokok tersebut, ada beberapa ulama yang berpendapat, antara lain: a. Ketiga komponen dilakukan secara hirarkhis. Pertama kali seseorang
harus memperteguh aqidah, lalu menjalankan syariah yang kemudian disempurnakan oleh akhlak. Posisi inilah maksud diutus Rasulullah SAW. Yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya asumsi ini untuk mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Seorang da'i harus kuat imannya terlebih dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia mengajarkan cara-cara menjalankan agama. Seorang da'i yang dapat menjalankannya, maka ia berusaha memberisihkan hatinya. Dengan hati yang bersih maka ia akan merasa hidupnya dipantau oleh Allah SWT. Sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang bersifat
30
M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 34.
41
maksiat. b. Ketiganya ditempatkan sejajar. Aqidah yang bertempat di akal, syariah
dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati. Banyak umat Islam yang menjalankan agamanya dengan keimanan yang tipis serta hati yang kurang bersih, sehingga tidak menghasilkan akhlak yang terpuji. Da'i mengajarkan bahwa menjalankan shalat harus dengan pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan rukunnya, serta hati yang ikhlas.31 Anwar Masy'ari, mengemukakan enam tema pesan dakwah, yaitu: a. Keimanan kepada Allah b. Martabat manusia c. Kehidupan mental d. Kehidupan materil e. Kehidupan keluarga, dan f.
Kehidupan Masyarakat
Sedangkan Abu Bakar Atjeh menggolongkan pesan dakwah dalam tiga tema, yakni: a. Mengenai aqidah atau keyakinan. b. Mengenai kewajiban-kewajiban agama, mengenai akhlak. c. Mengenai hak dan kewajiban dengan segala perinciannya.32
31
Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 335. Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, h. 338.
32
42
C. Radio 1. Pengertian Radio Secara etimologi pengertian radio menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman suara atau bunyi melalui suara. Secara terminologi radio sesuai dengan definisi dalam pemerintah adalah pemecahan radio yang langsung ditunjukkan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.33 Radio adalah salah satu bentuk media massa elektronik yang sangat "merakyat". Dengan sifat radio yang auditif, maka media massa ini sangat mudah untuk dimiliki oleh siapapun karena harganya sangat relatif murah dan bentuknya yang sangat mudah untuk dibawa kemana-mana.34 Radio merupakan salah satu sarana informasi yang cukup efektif di zaman sekarang ini, karena radio memiliki sifat langsung, dalam arti pesan yang disampaikan oleh radio akan langsung sampai pada audiensnya, ditambah keunggulan lainnya seperti tidak mengenal jarak, dan dapat dinikmati kapan pun. Hal ini yang membuat radio menjadi sarana efektif untuk berdakwah. 2. Fungsi Radio Peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk kebutuhan yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio akan kehilangan fungsi sosial dan pendengarnya jika salah satu kebutuhan tersebut tidak terpenuhi. Sekecil apapun presentasinya, program hiburan sebagai primadona harus dikaji ulang kembali, 33
Indrawan WS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 719. Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 125. 34
43
guna disinergikan dengan program informasi. Konsep acara infotainment menjadi jawaban awal terhadap upaya kolaborasi musik sebagai simbol program hiburan dengan berita sebagai simbol informasi pendidikan.35 Ada beberapa tingkatan peran sosial yang diemban radio dalam kapasitasnya sebagai media publik, atau yang dikenal dalam konsep radio for society. Pertama, radio sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk memengaruhikebijakan.Ketiga, radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran. Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah satu saja. Yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu peran. Setiap media massa tidak terlepas dari adanya kekurangan dan kelebihannya begitu pun dengan radio. Kelebihan radio adalah (1) bersifat langsung. (2) siaran radio tidak mengenal jarak dan waktu. (3) radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat. (4) biayanya relatif murah. (5) mampu menjangkau tempat-tempat terpencil. (6) tidak terhambat oleh kemampuan baca dan tulis. Sedangkan kekurangan radio adalah (1) hanya selintas. (2) sajian informasinya bersifat global. (3) waktu siaran yang terbatas. (4) program acaranya bersifat beratur linear (berdasarkan susunan yang sudah ditentukan). (5)
35
Masduki, Jurnalistik Radio, Yogyakarta: LKiS, 2001, cet. Ke-1, h.2.
44
mengandung gangguan.36 Merujuk dari kelebihan dan kekurangan radio, maka radio harus dikelola dengan baik agar pendengarnya bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan, kebutuhan tersebut bisa berupa informasi dan hiburan. 3. Radio Sebagai Media Dakwah Pada zaman modern saat ini, teknologi komunikasi dianggap penting sebagai sarana berkomunikasi. Dan saat ini perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditandai dengan dengan tidak adanya lagi jarak yang tidak dapat dijangkau oleh manusia untuk berkomunikasi kapan pun dan di mana pun berada. Setiap media memiliki ciri dan komunikasi yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan itulah yang harus disiasati ketika seseorang hendak berbicara melalui media massa. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh setiap komunikator mimbar agama. Begitu pun dengan radio yang saat ini sudah dijadikan sebagai media dakwah. Menurut Bahri Ghazali fungsi radio sebagai media dakwah: a. Radio sebagai salah satu media dakwah memiliki kelebihan tersendiri.
Yakni terlepas pada ke efektivitasan dan efisiensi berdakwah. Hal ini terbukti pada bentuk sederhana tanpa bertemu antara da'i dan mad'u. b. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan berkembang
sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Islam yang diajarkan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua lapisan masyarakat dapat menerima, memahami, serta mengamalkan
36
Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scrip Writer Dan Reporter Radio, Jakarta: Swadaya, 2007, h.15.
45
ajaran Islam. c. Radio sebagai media dakwah dapat menjembatani antara da'i dan
mad'u satu persatu dari keberagaman media. d. Dakwah yang dilakukan dalam radio itu tidak semata-mata hanya
berbicara mengenai persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan yang lebih luas. e.
Radio sebagai media dakwah lebih efektif, relevan, serta mampu mengiringi perubahan kemajuan zaman yang semakin canggih ini. Sehingga pada akhirnya radio mampu dijadikan sebagai sarana pengembangan dakwah Islam.37
Banyak alat yang digunakan sebagai perantara dakwah. Salah satunya adalah radio atau media auditif. Media ini tidak banyak jenisnya dibandingkan media visual. Media auditif tidak memiliki pilihan ketika suara itu datang, manusia bisa mendengarnya sambil melakukan aktivitas. Hal ini berbeda dengan objek yang dilihat dan dipersepsi. Namun demikian media ini lebih efektif dalam menangkap pesan dakwah dibanding media visual sekitar 20-25% menurut hasil penelitian Toha Yahya Omar.38 Dakwah melalui radio itu cukup efektif karena sifatnya yang umum, serempak jumlah pendengarnya banyak tanpa membatasi di daerah perkotaan maupun pedesaan dapat menikmatinya, serta bentuk acaranya yang bersifat 37
Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995, cet. Ke-
1,h. 20. 38
Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1993, h. 56.
46
dialog. Sehingga tidak hanya mendengarkan saja, tetapi mampu berinteraksi dengan pendengar untuk mendiskusikan pesan dakwah yang disampaikan oleh da'i yang berperan sebagai komunikator.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO 95,5 RAS FM JAKARTA DAN PROFIL PROGRAM PESANTREN ONAIR
A. Sejarah dan Latar belakang berdirinya Radio Ras 95,5 Fm Jakarta Radio Suara As Syafi'iyah Jakarta sendiri mulai bersiaran sejak tahun 1976 dengan badan hukum " Perkumpulan Radio Amatir". Selanjutnya tepat pada tanggal 12 Maret 1972 terjadi perubahan badan hukum Radio Suara As Syafi'iyah Jakarta sebelumnya " perkumpulan Radio Amatir" menjadi badan hukum non profit yakni "perkumpulan Radio Siaran As Syfi'iyah" yaitu saat itu Radio Suara As Syafi'iyah Jakarta masih bersiaran di frekuensi AM 864 KHZ dan di tetapkan tanggal 12 Maret 1972 menjadi hari Ulang Tahun Radio Suara As Syafi'iyah Jakarta. Waktu terus berjalan dan perkembangan serta kebutuhan dakwah di media radio semakin menigkat terbukti jumlah pendengar di AM Radio Suara As Syafi'iyah Jakarta terus menunjukkan penambahan setiap waktunya. Melihat hal ini KH. Abdullah Rasyid AS memiliki inisiatof untuk membuat Radio FM di Jakarta, hal ini direalisasikan dan dan Alhamdulillah terwujud pada tanggal 30 November 1995 dengan nama RAS FM Jakarta yang saat itu bersiaran di frekuensi 95, 5 FM dan selanjutnya 30 November menjadi hari ulang tahun Radi RAS FM Jakarta. Di tahun yang sama atas dasar pemikiran dan pertimbangan manajemen, maka AM Radio Suara AS Syafi'iyah Jakarta terhitung 1995 sampai dengan 2002 tidak melakukan ONAIR seperti biasa. Akhirnya pada tahun 2004 bertepatan Pemerintah menetapkan Perubahan
47
48
frekuensi radio secara massal se- Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi ( Jabodetabek) pada gelombang Frequency Modulation ( FM) atas dasar ketentuan keputusan Direktur Jendral Pos dab Telekomunikasi Nomor : 15.A / Dirjen / 2004 tentang ketentuan Pelaksanaan pengalihan Kanan Frekuensi Radio bagi penyelenggara Radio siaran FM ( Frequency Modulation ) mmenyebab RAS fm Jakarta yang sebelumnya bersiaran di frekuensi 95, 3 Mhz pindah ke channel 95,5 Mhz. Radio Alaika salam ( RAS ) FM Jakarta, hadir sebagai satu-satunya radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan antara program dakwah dan informasi tanpa meninggalkan fungsi radio sebagai media hiburan, yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata. Keunikan inilah yang telah membuat kami menjadi refrensi, barometer dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang loyal, yaitu keluarga muslim
yang dinamis, modern namun tetap berpegang
kepada nilai-nilai religius dengan toleransi tinggi. Filosofi Radio Alaikassalam Jakarta adalah SERVICE ( Self Awarness, Empathy, Reform, Victory, Impressive, Care dan Evaluation ). Self Awarness artinya menanamkan kesadaran diri, Empathy artinya empati / penuh gairah, reform artinya berusaha lebih baik, victory artinya merebut hati kemenangan, impressive artinya pelayanan yang mengesankan, care artinya perhatian yang cooperative, Evalution
artinya
penilaian dan perenungan. Dengan berbekal pengalaman dalam melayani pendengar ( ummat ) dan mitra kerja, kami memahami cara penyajian program siar yang kreatif , interaktif, edukatif serta menghibur. Melengkapi itu semua, 95,5 RASfm Jakarta, juga
49
menghadirkan pesan motivasi, kisah hikmah, pesan dalam media, radio play. Materi siaran kata insert, features dan lainnya. Semua itu disajikan secara sejuk, menghibur dan menyejukkan, sesuai dengan tema program 95,5 RASfm Jakarta yaitu "suara Penyejuk hati" 95,5 Radio Alaikassalam atau yang lebih dikenal adalah RASfm Jakarta " The Real Moslem station". Hadir sebagai satu-satunya radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan antara program da'wah dan informasi serta hiburan yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata. 95, 5 RAS fm Jakarta didikan pada 30 November 1995 yang terletak GRAHA ARRASYIDIYAH JL. KH. Abdullah Syafi'ie No. 21A Tebet Cassablanca, Jakarta Selatan 12840 , Keunikan inilah yang membuat kami menjadi refrensi, barometer dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang loyal, yaitu " KELUARGA MUSLIM yang DINAMIS, MODERN namun tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai RELIGIUS dengan toleransi tinggi." Program 95,5 RASfm Jakarta, disajikan secara hangat,cerdas, bersahabat, dan menghibur yang disampaikandalam tutur kata menyejukkan, memperikan ispirasi, semangat hidup dan optimisme dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Dengan keunikan konsep dan keunggulan program 95,5 RAS fm Jakarta, kami selalu masuk dalam 10 besar untuk jumlah pendegar terbanyak dari 68 Radio di JABODETABEK berdasarkan survey AC Nielsen dalam kategori Radio Non Dangdut selain itu kami juga memiliki massa loyal selain pendengar ( untuk program off air ). Program siaran kami meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Brkasi. Jakarta dan sekitarnya adalah fokus dari transmisi kami.
50
Visi 95.5 RASfm Radio Alaikassalam Jakarta ialah menspirit da’wah artinya
menyebarkan,
mensosialisasikan,
mentransformasikan
dan
mendistribusikan, menyebarkan nilai-nilai da’wah, melalui aplikasi misi dalam visualisasi kemasan program ON AIR maupun OFF AIR yang didalamnya selalu disisipkan nilai-nilai da’wah, pendidikan, hiburan, pesan moral, tanpa menggurui, sehingga tetap sejuk untuk diterima. Misi Radio 95,5 RASfm Jakarta yaitu menciptakan keluarga muslim yang dinamis, modern serta religius dengan memvisualisasi kemasan program on air maupun off air yang didalamnya selalu disisipkan nilai-nilai da'wah, pendidikan, hiburan, pesan moral, tanpa menggurui, sehingga tetap sejik diterima. Dengan berbekal pengalaman dalam melayani pendengar (ummat) dan mitra kerja, kami memahami cara penyajian program siar yang kreatif, informatif, edukatif serta menghibur. Melengkapi itu semua, 95,5 RASfm Jakarta, juga menghadirkan pesan motivasi, kisah hikmah, pesan satir dalam media jokes, radio play, materi siaran kata, insert, features dan lainnya. Semua itu disajikan secara sejuk, menghibur dan menyejukkan, sesuai dengan tema program 95,5 RASfm Jakarta yaitu “ SUARA PENYEJUK NURANI”. Menyikapi perkembangan teknologi informasi saat ini, 95.5 RASfm Jakarta menghadirkan website http://www.rasfmjakarta.com sebagai Pusat Informasi & Da’wah Islam sekaligus terintegrasi dengan fasilitas Radio Streaming
(http://rasfmjakarta.com/stream.html)
sehingga
pendengar
95.5
RASfm Jakartatetap dapat menikmati dimanapun berada dengan memanfaatkan koneksi jaringan internet, layanan SMS Centre dengan database lebih dari 25.000
51
unique number dan dalam rangka ukhuwah untuk lebih dekat dengan pendengarnya
95.5
RASfm
Jakarta
hadir
dihalaman
http://facebook.com/rasfmjakarta serta http://twitter.com/rasfmjakarta. Target dan Segmentasi 1. Usia : 20-45 Tahun 2. Social Economic status (SES) : B, C, dan A 3. Psychographic : keluarga muslim yang dinamis, Modern, Religius, mengikuti perkembangan informasi terkini, berfikiran terbukadan berwawasan luas. 4. Sapa pendengar : Sahabat RAS FM 5. Format Lagu :Pop Hits Indonesia, Pop Religi, Nasyid, Musik Timur Tengah. 6. Format Program : 95,5 RAS fm Jakarta, hadir dengan serangkaian program pilihan, mulai dari program da'wah unggulan, program dialog interaktif dengan berbagai tema menarik, program pendidikan, program keluarga, kirim salam, pasar udara, request, opini,poling pendengar dan quiz. 7. 95,5 RASfm Jakarta, juga hadir dengan berbagai informasi terkini, mulai dari info da'wah, info dunia islam, info pendidikan, info politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, info keluarga, info lalu lintas, bursa kerja, info dunia usaha, info hiburan, dan berbagai informasi terkini dan penjuru kota jakarta. 8. Melengkapi itu semua, 95,5 RASfm Jakarta, juga menghadirkan pesan
52
motivasi, kisah hikmah, pesan satir dalam media jokes, radio play, materi siaran kat, insert, features dan lainnya. 9. Semua itu disajikan secara sejuk, menghibur dan menentramkan, sesuai dengan tema program 95,5 RASfm Jakarta yaitu " The Real Moeslem Station."
B. Identitas Radio 95,5 RAS FM Jakarta Nama Perusahaan
: PT. Radio Alaikassalam Sejahtera
Alamat
: Graha ARRASYIDIYAH Jl. KH. Abdullah Syafi'i No. 21A Tebet Jakarta Selatan
Telepon
: +6221 83192219, 8292103, 8292433
Fax
: + 6221 8319214
Email
:
[email protected]
Strean
: http://rasfmjakarta.com/stream.html
Station Id
: RAS FM Jakarta
Audience Call
: Sahabat RAS FM
Frekuensi
: FM 95,5 MHZ
No. Anggota PRSSNI
: 392-11/1978
Tower
: Self Suporting 120 mtr
Pemancar
: RVR VJ 5000. Italy
Antena
: Siera-USA 6 bay
Audio Processor
: Omnia 5 Band
Jangkauan
: Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, dan
53
Karawang Psychographic
: Keluarga Muslim dinamis, modern, religius, mengikuti
perkembangan
informasi
terkini,
berfikiran terbuka dan berwawasan luas. Sapa Pendengar
: Sahabar RASfm
Format Lagu
: Pop Indonesia, Pop Religius, Nasyid , Musik Timur Tengah
Format Program
: 95,5 RASfm Jakarta, hadir dengan serangkaian program pilihan, mulai dialog interaktif dengan berbagai tema menarik, program pendidikan , program keluarga, kirim salam, pasar udara, reques, opini, polling pendengar dan quiz. 95, 5 RASfm Jakarta juga hadir dengan berbagai informasi terkini, mulai dari info da'wah, info dunia
Islam,
infi
pendidikan,
info
politik,
ekonomi, hukum, sosial, budaya, info keluarga, info lalu lintas, bursa kerja, info dunia usaha, info hiburan dan berbagai informasi terkini dari penjuru kota.1 C. Program Harian Radio 95,5 RASfm Jakarta 04 : 00-05: 30 WIB
FAJAR PAGI Program pembuka hari dalam kesejukan alunan Al
1
www.rasfmjakarta.com/static.php?id=profile diakses 28 Maret2014
54
Qur'an dan Sholawat serta dilengkapi do'a pagi, Al Qur'an murottal dan arabic klasik. 05 : 30-06:00 WIB
CAHAYA PAGI Program Tausiyah harian dengan materi yang khas dan menarik, sebagai bekal diawal aktifitas pagi hari.
06:00-08 : 00 WIB
SALAM PAGI Program denganberbagai informasi terkini dan aktual yang disajikan secara cerdas dn dinamis.
08:00-09:00 WIB BINCANG PAGI Program Sharing dan Solusi dengan berbagai tema pilihan yang menarik dan hangat dalam formasi interaktf dengan pendengar. 09 : 00-10:00 WIB
OASE Program Talkshow dengan berbagai tema pilihan yang menarik dan hangat disampaikan oleh narasumber kompeten dalam dialog interaktif dengan pendengar.
10 : 00-12: 00 WIB
SALAM SAHABAT Program menemani aktifitas harian, lengkap dengan info, tips, feature, advetorial, sapa pendengar, sharing dan salam sahabat yang disajikan dalam nuansa penuh ummat terkini.
12: 00-13:00 WIB
INFO UMMAT
55
Program yang disajikan khusus menginformasikan agenda kegiatan dan info ummat terkini. 13:00-16:00 WIB
POP REQUEST Program untuk pendengar memilih lagu Indonesia terpilih dan diselingi info ringan, Tips dan Quiz.
16:00-17:00 WIB SALAM SORE Program dengan berbagai informasi terkini dan aktualisasi yang disajikan secara cerdas, dengan info seputar penjuru ibukota, agenda, dunia Islam dan kisah inspirasi. 17:00-18:00 WIB
CAHAYA SORE Program yang bertujuan untuk meningkatkan kwalitas iman serta menggali ilmu Dinul Islam melalui dialog interaktif dengan para ustadz pilihan dan terkemuka, Pendengar
dilibatkan
untuk
bertanya
melalui
telepon dan SMS. a. SENIN bersama Ustadz H.M Bukhori Muslim, LC. MA. b. SELASA bersama Ustadz DR. H. Samsul Ma'arif, MA. c. RABU
bersama
Buya
Yahya
dan
DR.
Muhammad Ali Toha Assegaf. d. JUM'AT bersama Ustadz H. M Cholil Nafis,
56
LC. MA. e. SABTU
bersama
LAZIS
Dewan
Da'wah
Islamiyah Indonesia. 18:00-19:00 WIB
AL-MAGRIB Program paket Maghrib dengan Al Qur'an murottal pilihan.
19:00-20:00 WIB BINCANG ANGKASA Program yang menyajikan kajian tematik dan terpilih untuk menambah keilmuan mengenai Dinul Islam. 20:00-21:00 WIB
TADARUS BITALIFUN Program belajar membaca Al Qur'an dan berbagai ilmu AL Qur'an seperti tajwid, tartil, tafsir dan seni tilawah. a. Ust. ANWAR RULI b. Ust. HAFIZ c. Ust. AEP ADBULLAH d. Ust. MUHAIMIN, S.Ag e. Ust. THORIQ HAISAMI
21:00-24:00 WIB
SALAM MALAM Program yang menemani istirahat malam dengan pilihan lagu-lagu terbaik dan diselingi Info ringan,
57
sapa dan salam pendengar
D. Acara Istimewa Mingguan Radio 95,5 RASfm Jakarta 1.
AL JAZEERAH Hadir setiap Kamis mala, Pukul 21: 00-24:00 WIB Program acara khas dengan lagu-lagu pilihan dari Timur Tengah serta Host yang berbahasa arab memberikan hiburan menamani waktu istirahat malam diselingi info ringan, sapa pendengar dan salam istimewa.
2.
NURANI Hadir setiap Senin dan Jumat malam Pukul 21:00-24:00 WIB Program acara dengan lagu-lagu nasyid dan pop pilihan, program interaktif yang memberikan hiburan menemani waktu istirahat malam diselingi info ringan, sapa pendengar dan salam istimewa.
3.
TAKLIM KAMIS Hadir setiap Kamis Pukul 06:00-08:00 WIB Program kajian keislaman yang disiarkan langsung (LIVE ON AIR)dari MASJID AL BARKAH ASSYAFIIYAH), Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan.
4.
TAKLIM AHAD Hadir setiap Mingg, Pukul 08:00 -11:00 WIB Program kajian keislaman yang disiarkan langsung (LIVE ON AIR)dari
58
MASJID AL BARKAH ASSYAFIIYAH), Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan. 5.
AULA (Anjang Sana Ulama) Hadir setiap Minggu, Pukul 06 :00-08:00 WIB Program menenmani aktifitas dipagi hari, lengkap dengan info, tips dan salam Ukhuwah yang ditujukan kepada para Alim ulama yang disajikan dalam nuansa penuh Ukhuwah.
6.
SAHABAT DAN SOLUSI Setiap hari Selasa, Pukul 08:00-09:00WIB Program Sharing sekaligus solusi yang motivasi bersama" Sang Motivator" Ustd Reza M. Syarif Super Trainer Muda Indonesia. Ia juga adalah pemegang rekor dunia sebagai motivator terlama 24 jam non stop. Penulis buku best seller : life Excellence, Going To Be the Richest, Real Battle for Success, Born Figt, Prince of Love. Menjadi kaya tanpa gaji.
7.
SALAM SAHABAT-Special Fiqih Keluarga Setiap hari Rabu, Pukul 10 :30-11:30 WIB Program menemani aktifitas harian, lengkap dengan kajian keIslaman mengenai kehidupan keluarga bersama Ustad. DR. H. SAMSUL MA'ARIF, MA.
8.
HIKMAH Setiap hari Rabu,Pukul 10:30-11:30WIB Program menemani aktifitas harian, lengkap denan kajian keIslaman
59
mengenai kehidupan keluarga bersama Ustadz. DR.H.SYAMSUL MA'ARIF.MA. 9.
SATU HATI Hadir setiap Sabtu Malam, Pukul 19:00-24:00 WIB Program Istimewa Malam Minggu dengan suasana hangat, materi seputar inspirasi hidup, romantika, interatif dan bersahabat.
10. DUNIA MUSLIMAH Hadir setiap Sabtu, Pukul 11:00 -13:00 WIB Program dengan format sharing dan Interaktif dengan menyuguhkan tema sepuar dunia muslimah. 11. BINCANG PAGI Special"Konsultasi Hukum" Hadir setiap Sabtu Minggu ke -2 dan ke-4 Pukul 08 :00 -09:00 WIB Program Interaktif Melibatkan Pendengar untuk aktif mengutarakan persoalan dan konsultasi ARMANSYAH
terkait
NASUTION,
hukum
SH.MH.
Indonesia Narasumber
yang
berpengalaman
di
bidangnya. 12. TEMBANG KENANGAN Hadir setiap Minggu, Pukul 11:00-13:00 WIB Program yang memeberikan nuansa nosatalgia di era tahun 70 s.d 80an, didalam program ini pendengar bisa mengirimkan salam silahturahim kepada orang-orang yang disayangi. 13.
DELTA Hadir setiap Minggu pukul 13: 00-16:00WIB Program special Deretan Lagu Terbaik ( DELTA), Merupakan lagu pop
60
Indonesia pilihan pendengar selama sepekan. Cahaya sore merupakan program tausiyah harian yang disampaikan oleh da'i / da'iyah ibukota dengan materi yang khas dan menarik sebagai penyejuk aktifitas sore hari, program ini sudah ada sejak tahun 1980an, berlangsung dari pukul 17.00-18.00 Senin-Minggu.
program ini
Program ini menyajikan
materi yang khas dan menarik sebagai penyejuk aktivitas sore hari. Salah satu yang acara yang dikategorikan didalam cahaya sore yaitu " Pesantren On Air " acara ini hadir setiap jumat sore dari mulai pukul 17.00 -18.00 atau menjelang magrib. Acara ini di sajikan dengan tema-tema yang menarik yang membahas dan mengkaji kitab kuning yaitu " kitab Bulughul Maram Al -Hafidz Ibn Hajar AlAsqalani, kitab ini adalah salah satu karya fenomenal dari imam Al- Hafizh Ibnu Hajar- Al Asqalani, siapa yang tidak mengenal imamIbnu Hajar Al- Asqalani ? beliau adalah seorang ulama besar, karyanya dibaca, dikaji, dan dipuji olehpara ulama dan sebuah Mahzab. Karya beliau tidak pernah berhenti" dilahap" lembar demi lembaroleh para penuntut ilmu hadist. Salah satu karya beliau yang fenomenal adalah " Bulughul Maram Min Jam'i Adillatil Ahkam". Didalam nya memuat sekitar seribu liratus hadist hukum yang tidak pernah lepas dari kehidupan kaum muslimin hingga hari kiamat kelak. Semua hadist yang dihimpun dalam kitab ini semua keluar mengalir dari hafalan Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al -Asqalani tanpa beliau rujuk dari kitab aslinya "Subhanallah"... Kitab ini telah dijadikan kurikulum oleh madrasahmadrasah, disyarh oleh para ulama dan telah diterjemahkan ke berbagai di seluruh dunia.
61
Acara Cahaya sore "Pesantren onair" dipandu oleh penyiar yang handal dan Narasumber yaitu : H.M. Cholil Nafis, Lc.,MA, Ph D.
Beliau adalah
sesoarang ulama yang lahir di Sampang, 1 Juni 1975 M. 2 Latar belakang Pendidikan : 1. Madrasah Ibtidaiyah (MIN) di Sampang : 1981- 1987 2. Madarasah Tsanawiyah (MTs) di Pasuruan : 1987- 1990 3. Sekolah Menengah Atas (MAN) Al Miftah di Pamekasan, Madura : 1990- 1993 4. Ibnu Sa'ud Islamic University, Jakarta (Gelar Lc.) : 1996- 2000 5. Sekolah Tinggi Agama Islam Az Ziyadah Jakarta (Gelar S.Ag) : 19962000 6. Program Pasca Sarjana UIN Jakarta (Gelar MA) : 2001-2003 7. University of Malaya, Malaysia (Gelar Ph D) : 2008-2010 8. Organisasi a. Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jakarta Pusat : 1997- 1998 b. Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI ) 2002- 2005 c. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) :2002 -2005 d. Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PB NU) : 1999- 2004 e. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) : 2005-2010 2
Sumber radio RASfm, diakses 8 Mei 2014.
62
f. Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PB NU) : 2010-2015 g. Sekretaris Komisi Pengkajian Majelis Ulama Indonesia (MUI)
:
2010 -2015 h. Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) : 2010-2015 i. Ketua Bidang keagamaan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) 2010- 2015 9. Pengalaman ke Luar Negeri a. Penelitian Tentang Wakaf : 2003 b. Studi banding tentang Ormas Islam dan Lokalisasi Perjudian : 2004 c. Studi banding perwakafan ke Islamic Development Bank (IDB) : 2009 d. Workshop Family Planing in Bangladesh : 2009 e.
Dakwah Islamiyah di Australia dan New Zealand : 2011
f.
Speaker Workshop Islam and Peace in Afghanistan
: 2012
10. Pekerjaan : a. Dosen PSKTTI UI : 2004 -Sekarang b. Dosen Home Base Kekhususan Ekonomi dan Keuangan Syariah c. Program Pascasarjana Universitas Indonesia : 2010- Sekarang d. Dosen Institut Pembina Rohani Islam Jakarta : 2005-Sekarang e. Dosen Sekolah Tinggi Al Qur’an Al Hikam, Depok : 2011-Sekarang f. Dewan Pengawas Syariah Asuransi Squislife : 2008-Sekarang g. Dewan Pengawas Syariah Pegadaian (Persero) : 2011 -Sekarang h. Dewan Pembimbing Syariah ESQ Leader Center : 2011-Sekarang
63
STRUKTUR PT. RADIO ALAIKASSALAM SEJAHTERA 95,5 RAS FM JAKARTA-THE REAL MOSLEM STATION
DIREKTUR UTAMA HM. ALWY RASYID
MANAGER FGA, HRD, MARKETING
ASSITEN DIREKTUR PROGRAM DIRECTOR AHMAD NURFANSYAH
HJ.QOTRUNNADA
PROGRAM
CREATIVE
MUSIC DIRECTOR
SENIOR MARKETING HJ
HRD & FGA
RAMDHANI
DIMAS RAHMADAN
BONI INDRAWAN
ABDUL MUIS
SITI NURBAYU
ANNOUNCER
GA / ADMIN UMUM YAYAN LUTFHI
OFFICE BOY
OFFICE BOY
SUHAILI
SAEDI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsep Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air Penggunaa n istilah pesantren pada salah satu program RASfm agar memudahkan pendengar yang memilki latar belakang pesantren sehingga dapat diterima. Sedangkan penggunaan On Air karena orang dapat mendengarkan secara langsung dirumah dan tidak perlu datang secara fisik. Menurut KH. DR. Cholil Nafis, Lc,MA Sebagai narasumber program tersebut memberikan pengertian istilah Pesantren On Air sebagai berikut : "Pertama - tama kita menggunakan istilah Pesantren On Air, kata Pesantren On Air ini memudahkan orang yang mempunyai latar belakang pesantren, sehingga kata - kata pesantren itu mudah diterima, disebut On Air karena orang tidak perlu datang secara fisik, tapi orang bisa dari rumahnya bisa mengaji, orang tinggak buka kitab di rumahnya, kita maknai sati per satu, sehingga dia bisa On Air mengaji, dan ternyata bukan hanya di Jakarta, di luar Jakarta banyak, bahkan diluar negeri. Kemarin saya ke Australia, saya ke New Zealand, dia mendengarkan by streaming nah berarti dia sudah tidak On Air lagi, tapi sudah Online, nah jadi sudah bisa Online".1 Sebutan pesantren itu sangat tepat karena pertama, dapat mengingat orang bahwa ilmu agama bisa didapat dan didalami dari pesantren dan yang kedua, dilakukan dalam segi konten itu kontekstualisasi dari sebuah hadist. Lebih 1
Wawancara dengan KH. Dr. Cholil Nafis, Lc.MA ( Nara sumber RAS FM ) Jakarta, 4 April 2014
66
67
klanjut dijelaskan oleh KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA Bahwa ada beberapa manfaat dari menggunakan Pesantren On Air. " Sebutan pesantren itu sangat tepat: pertama, untuk mengingatkan orang bahwa ilmu agama bisa didapat dan didalami dari Pesantren, maka kita gunakan istilah pesantren, dan isinya pun kita lakukan dengan cara membaca kitab sebagaimana di pesantren, dibaca satu persatu, lalu maknanya, ada Mubtada', ada khabar, ada fi'il, ada fa'il, ada pengimpunan dan lain sebagainya, jadi kita tetap mengingatkan orang – orang yang punya ingatan nahwu sharof, balaghanya, ushul fiqihnya, kita coba menjelaskan disitu. Sehingga pemaknaan hadist itu lebih komprehensif, tidak leterlek dengan terjemah atau makna aslinya saja. Yang kedua, kita lakukan dalam segi konten itu kontekstualisasi dari sebuah hadist, ada konten, ada konteks, ada dua. Dari kontek itu kita merujuk pada yang asli berupa hadist, satu sisi penafsirannya kembali pada pendapat ulama, karena di dalam kitab Bulughul Maram itu ada subulus salam, dan Ibnatul ahkam yang didalamnya menerjemahkan terhadap hadist berdasarkan hukum, inikah hadist hukum. Sehingga dari hadist itu bisa mengutip dari
perspektif
beberapa ulama, satu orang itu masuk pada genuitas sumber keagamaan ( keasliannya), di sisi lain kita bisa mengajak bagaimana hazanah Islam itu diimplementasikan dalam bentuk hadist. Contoh yang kontekstual : Orang banyak ribut masalah tahiyat. Apakah goyang sekali, apakah berkali – kali, apakah mutar – mutar, masalah itu ada di tengah – tengah masyarakat kita, itu didalam hadist ada. Imam Ahmad itu setiap "Allah" kebuka, kalu Imam Syfi'i itu pada Asyhadu ala ilaha illallah saja. Imam Malik dari awal itu sudah harus bergerak tapi ke atas ke bawah bukan mutar
68
begini, ke samping. Itu berkenaan dengan hal yang kontekstual. Seperti Qunut umpamanya, Qunut itu seperti apa sebenarnya ? Nabi pernah ber-qunut, nabi pernah ga'? lalu bagaimana
yang disebut dengan bid'ah ? sebenarnya itu
perbedaannya dimana?." 2 Menurut KH.DR.Cholil Nafis, Lc,MA Sebagai narasumber memberikan penjelasan mengenai konsep dakwah program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu lebih kepada menjangkau masyarakat disegala sektor. " Kita konsepnya lebih pada bagaimana bisa menjangkau masyarakat di segala sektornya, mereka bisa sambil bekerja mereka bisa ngaji, yang kedua ngajinya jelas ngaji pada hadist, lalu mereka dari hadist bisa ngaji fiqihnya langsung." 3 Sementara konsep yang akan diterapkan adalah menggunakan media semaksimal mungkin. " kita bagaimana menggunakan media semaksimal mungkin, lalu bagaimana mengembalikan ajaran kembali kepada sumber aslinya bagaimana bisa ditejemahkandalam kehidupan sehari - hari. Konsepnyan ialah orang bisa memanfaatkan media, bisa belajar dengan penuh tentang tradisi salaf, bisa berinteraksi dengan perkembangan modern, yang hadir tak terbatas, tidak perlu kenal."4
1. Cara Mengukur Keberhasilan Konsep Dakwah Program Acara Sore Pesantren On Air Menurut Bapak Obi Rival sebagai penyiar 95,5 RASfm Jakarta, memberikan penjelasan bahwa cara mengukur bkeberhasilan konsep dakwah yaitu pertama sebaran dakwahnya lebih besr, kedua, banyak pendengar yang 2
Wawancara dengan KH. Dr. Cholil Nafis, Lc.MA ( Nara sumber RAS FM ) Jakarta, 4 April 2014 3
Wawancara dengan KH. DR. Cholil Nafis, Lc.MA ( Nara sumber 95,5RASfm Jakarta) Jakarta, 4 April 2014 4 Ibid.
69
respon, telpon, SMS, juga diluar SMS, banyaknya pertanyaan diluar acara, lembaga - lembaga, menyatakan mereka mendengarkan 95,5 RASfm Jakarta. Ketiga, market dari perusahaan-perusahaan yang mendukung.keempat, badan Wakaf Indonesia juga memberikan dukungan acara ini dengan adanya iklan. Pertama sebaran dakwahnya lebih besar, kedua, banyak pendengar yang merespon, telepon, SMS, dan juga banyaknya pertanyaan di luar acara, lembagalembaga menyatakan mereka mendengarkan 95,5 Jakarta RASfm Jakarta, Ketiga, market dari perusahaan-perusahaan yang mendukung kepada acara itu dengan ikhlan. Dari sisi pesan, pendengar jadi jelas terhadap pesan itu karna disampaikan dengan lugas, bahasa yang baik, gaya bahasa yang tutur, tidak terlalulu formal, pendengar bisa mengerti secara langsung,bahkan pendengaryang tidak pernahtau bagaimana prakteknya dia bisa melakukan prakteknya pada hari itu, jadi keberhasilam konsep itu sudah banyak. Dari konsep pesan, konsep penyebaran dakwahnya melalui radio, karena diteruskan oleh mushola, lembaga – lembaga lain, dan acara ini juga diteruskan melalui streaming internasional 95,5 RASfm Jakarta. Streamingnya : www.rasfm –Jakarta.com. Dan dia mengudara di seluruh penjuru dunia, karena user – user kita banyak jenisnya. Misalnya kita dapat dari Australia itu mereka mendengarkan selalu menunggu siaran itu. Lalu dari Irak juga mendengarkan kita, saudi, singapura, Malaysia, Brunei itu mendengarkan Cahaya Sore Pesantren On Air. Ini di peroleh datanya dari user kita ; kemudian seperti yang disampaikan oleh KH. DR. Cholil Nafis, LC. MA ketika beliau berada di New Zeland misalnya, disana
70
banyak warga Indonesia yang mendengarkanya, menunggu, bahkan pak Colil Nafis di undang di berbagai Negara atau di undang oleh lembaga-lembaga mereka mendengangar dari acara ini. Lalu sekarang pak Cholil Nahfis berada di Televisi, di TV One, Jek TV, TVRI dan Metro Tv. Bahkan beliau membuka komunitas cahaya sore pesantren On Air. Acara ini dari efektifitas keberhasilan kemudian di teruskan di inspirasi.com. itu di kontenya sudah ada dan itu sudah di tunggutunggu oleh user-user kita di seluruh dunia. Ada web pesantren Online yang di miliki oleh KH. Cholil Nahfis. LC. MA. Disitu juga mempunyai user yang banyak kemudian mereka bisa mendengar acara itu karena rekaman ulanganya ada disitu, jadi sudah banyak dari sisi penyebaran, lalu keberhasilan itu dari respon pendengar sebenarnya, kemudian acara ini sudah bertahan selam tiga tahun lebih cahaya sore pesantren ON AIR dan tidak bisa di tukar-tukar programnya. Jadi minat management penyiaran termasuk juga pendengar itu menanyakan kalo acara itu tidak mengudara satu atau laen hal terpaksa tidak mengudara.5 Sedangkan menurut KH. Cholil Nafis. LC. MA sebagai nara sumber memberikan penjelasan bahwa cara mengukur keberhasilan konsep dakwah Program cahaya sore pesantren ONAIR secara kualitatif bukan kuantitatif. "kita tidak dapat mengukurnya kualitatif buakn kuantitaif contohnya seberapa banyak orang mengirim SMS, berapa orang yang menelpon. Itu bisa dilihat efektifitas dan pengaruhnya. Kalo banyak SMS, Banyak bertanya berarti
5
Wawancara dengan Bapak Obi Rival ( penyiar RASFM) Jakarta 4 April 2014
71
banyak masyarakat yang terlibat. Bisa dilihat dari situ."6
2. Langkah-Langkah Menjalankan Konsep Program Cahaya Sore Pesantren On Air Bila Narasumbernya Berhalangan Ada beberapa hal yang membuat narasumber berhalangan antara lain ketika narasumber berdakwah di wilayah Indonesia lain atau pergi keluar negeri misalnya ketika nara sumber mengikuti rapat khusus dengan lembaga-lembaga Negara. Menurut bapak Obi Rival sebagai penyiar
95,5 RASfm Jakarta
memberikan penjelasan bahwa ada beberapa langkah untuk menjalankan konsep program cahaya sore pesantren On Air bila narasumber berhalangan antara lain pertama melalui telepon langsung kepada nara sumber atau melalui internet. Kedua, dengan memutar rekaman ulang. Ketiga, menggantinya dengan ceramah KH. Abdullah Syafi'i. "Kalau konsep ini dijalankan sebenarnya semua juga bisa, tapi program ini kan khusus, brand- nya khusus Cahaya Sore Pesantren On Air, belum ada sebenarnya pesantren di On Air-in. Tapi dia logis. Lalu narasumbernya juga mumpuni dari segi kapasitas, kapabilitas, tanggung jawab keilmuan, dan kemudian semisal acara ini terpaksa tertunda atau tidak mengudara, sebenarnya presentasinya sangat kecil selama perjalanan Cahaya Sore Pesantren On Air. Prensentasenya tidak terlalu banyak untuk tidak on air acara itu. Kalaupun KH.DR.Cholil Nafis, LC, MA, karena kapasitasnya nasional beliau pergi keluar negeri misalnya, kemudian beliau harus dakwah di wilayah Indonesia lain, atau pada saat itu tidak bisa ada rapat khusus misalnya dengan lembaga – lembaga negara, keadaan semacam itu konsep ini tetap bisa dijalankan. Memang tetap meng – on air brand Cahaya Sore Pesantren On Air. Pertama kita tetap bersama KH. Cholil Nafis itu melalui direct by phone ataujuga langsung melalui internet melalui Skype. Pernah terjadi beliau sedang menunggu keberangkatan take off pesawat ke Kuawat misalnya, beliau sedang menunggu keberangkatan, beliau bisa ON Air ke 95,5 RASfm Jakarta melalui telepon langsung. Formatnya beliau 6
Wawancara dengan Bapak KH. Cholil Nahfis. LC. MA ( Nara sumber RAS FM) Jakarta 4 April 2014
72
telpon ke saya, atau saya mengudara di radio kemudian Pak Kyai kita telepon, lalu kita bicara tentang Kitab Bulughul Maram min Adilatil Ahkam. Tetap bisa kita lakukan. Lalu break, break ini untuk memanfaatkan saluran telpon. Artinya saluran telpon kan Cuma satu, lalu pendengar telpon masuk, lalu kita off lagi, lalu kita hubungi lagi pak Kyai untuk menjawab.sedangkan interaktifnya melalui jalur SMS. Kita bacakan SMS ke pak Kyai, waktu itu pak Kyai berada dalam pesawat Garuda Indonesia. Kemudian waktu itu beliau berada di New Zealand, kita langsung menggunakan jaringan internet skype, jadi kita langsung siaran lewat web. Memang agak sedikit delay, saya bertanya tiga detik kemuadian beliau baru bisa jawab misalnya, karena memang jalur internet sinyal transmisi yang delay artinya tetap kita bisa jalankan. Pernah juga di Malaysia, beliau berda di Malaysia kita bisa telepon beliau. Pernah juga beliau sedang melakukan ibadah Umroh di Arab Saudi, Kita melakukan Talk Show ini tetap bisa dijalankan dengan format seperti tadi. Kita telpon pak Kyai, kemudian kita stop, kita bacakan SMS, kita dengarkan telepon pendengar, kemudian kita telpon lagi pak Kyai. Karena tingginya minat yang luar biasa untuk mendengarkan program Cahaya Sore Pesantren On Air. Pernah juga terjadi beliau sedang di Amerika, beliau ada diskusi internasional beliau di undang di Amerika. Yang jelas itu terjadi dengan format yang sama, kita telepon beliau. Cara yang ke dua yaitu, dengan memutar rekaman ulang. Memang ini pengulangan, tapi karena topiknya, isinya sangat penting sehingga pendengar mendengar ulang kembali pernyataan, penjelasan kitab Bulughul Maram itu yang tadinya mendengar sekali, mendengar dua kali lebih jelas, dan presentasinya juga tidak terlalu tinggi. Karena kita tetap menggunakan siaran secara langsung. Walaupun pernah. Kemudian kalau rekaman ulang tidak bisa di udarakan, maka cahaya sore pesantren on air terpkasa harus di ganti dengan ceramah Kyai Abdullah Syafi'i, Itu paling terakhir. Tetapi kita usahakan format terjadi pengulangan atau palinng utama kita lakukan langsung direct by phone. Jadi apakah konsep ini bisa dijalankan dengan yang lain ? Tidak bisa sepertinya. Ketika beliau sedang sedang sakit sekalipun dirumah kemudian kita telpom dari studio, beliau bisa mengajarkan secara lansung dari rumahnya, dan beberapa tempat lain yang tidak bisa direct langsung beliau secara langsung. Pernha juga terjadi beliau berada di mobil karena kemacetan lalu lintas yang timggi. Lalu beliau tetap siaran langsung dengan kita. kita telepon beliau sambil jalan, kemudian ketika acara masih berlangsung beliau sudah ada di depan studio,jadi suara tidak terputus. Memang kita kita selalu mengupayakan acara itu tetap berlangsung mengudara di 95,5 RASfm Jakarta."7
7
2014.
Wawancara dengan Bapak obi Rival ( Penyiar 95,5 RASfm Jakarta) Jakarta 4 April
73
3. Terujinya Konsep Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air Menurut bapak Obi Rival sebagai pneyiar
95,5 RASfm Jakarta,
memberikan penjelasan bahwa konsep dakwah program ini sudah teruji bisa dilihat dari minat dan respom pendengar yang tinggi. " Kalau soal teruji, apakah konsep ini sudah teruji, saya pikir sudah teruji. Karena beberapa pengujinya itu memang minat, minat pendengar, respon tinggi, lalu konsep itu juga. Sebenar nya konsep itu juga pernah di lakukan dulu - dulu. Tapi nama Pesantren On Air ini tidak dilakukan, tidak pernah ada nama Pesantren On Air. Lalu kajian kitabnya menyeluruh dari beliau. Lalu konsep ini teruji, terujinya karena pengujian itu memang dari masyarakat ditambah lagi ada dukungan market, dukungan iklan. Ada Pengadaian Syariah, baik Syariyah Mandiri, Darul Qutub Al- Islamiyah, kemudian lagi yang lain yang ingin masuk di acara itu, mensponsori, meramaikan acara itu. Jadi memang luar bisa dan ini sudah banyak orang yang mendapatkan manfaat. Terujinya dari situ."8 4. Tujuan Konsep Dakwah dan Narasumber Program Cahaya Sore Pesantren On Air a. Tujuan KH.Abdullah Syafi'i berdakwah di Radio Menurut bapak Dimas Rahmadan sebagai Tim Kreatif sekaligus Kabag Siar Radio 95, 5 RAS Fm Jakarta memberikan penjelasan tentang mendapatkan ilmu itu sangat mudah, hanya dengan duduk memndengarkan radio bias mendapatkan ilmu. “Memang tujuan bapak, KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i dan KH. Abdullah Syafi’i bahwa kita bisa berdakwah diruang manapun, alahmdullah kita hanya duduk mendengarkan radio bisa dapat ilmu, tidak harus seperti saya ucapkan diawal, kalo dulu kita mengkaji kita di pesantren harus duduk bersama guru, bertallaqi dengan guru, akan tetapi kita mendengarkan radio bersama keluarga atau teman-teman bisa menambah keilmuan kita, pemahaman kita tentang agama islam dan kita bisa bertanya kepada penyiar radio. Allahmdullah itu luar biasa ada apresiasi dari pendengar.” “karena kita mempunyai sumber informasi baik media cetak maupun media elektronik, mungkin ada sebagian keterbatasan informasi karena mereka 8
2014.
Wawancara dengan Bapak obi Rival ( Penyiar 95,5 RASfm Jakarta) Jakarta 4 April
74
juga harus mencari informasi dari majalah, buku dan Koran. Kebetulan RAS Fm juga bisa menginformasikan hal itu, karna ada wartawanya juga, ada sumber informasi dari media cetak dan elektronik. Artinya sangat bermanfaat karna informasi langsung yang bisa disampaikan kepada masyarakat, bagi mereka yang belum sempat membaca Koran, kita bisa menginformasi hal tersebut, karna keterbatasan ekonomi, mereka dengan mendengarkan radio RASfm dapat mengetahui informasi.”9 Pesantren On Air memberikan pemahaman agama, acuanya mengunakan kitab Bulughul Maram berbicara tentang Fiqih dan Muamalah kita sehari-hari, manfaatnya memberikan kepada mereka pemahaman agama, bagaimana sebetulnya ajaran tuntunan yang dicontoh Baginda Nabi Muhammad SAW sesuai dengan hadits dan juga riwayatnya, dan dikajian Bulughul Maram ada beberapa pendapat dari ulama-ulama klasik yang sebetulnya permasalahan-permasalahan yang ada dimasyarakat saat ini sudah dibahas oleh ulama-ulama terdahulu, karena keterbatasan untuk mengkaji, karena kesibukan sehari-hari, dengan mendengarkan kajian di radio RASfm program cahaya sore pesantren On Air mereka menjadi lebih mengerti agama karena narasumber tadi bapak KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA dengan bacaannya yang sudah cukup banyak, alhamdulillah beliau bisa memberikan penjelasan apa yang sebetulnya sudah dibahas oleh ulama-ulama terhadaulu.”
Menurut Umi Aroffah Muhammad salah satu pendengar setia 95,5 RASfm Jakarta mengatakan bahwa sangat mendukung adanya program-program yang ada pada 95,5 RASfm Jakarta: “Hiburan pada waktu pagi hari, membuat pendengar menjadi terhibur dan senang, jarang sekali radio lain seperti radio RASfm ada hiburan, religi, ceramah, nasyid dan kajian kitab Bulughul Maram, saya amat sangat mendukung pada program-program radio 95,5 RASfm Jakarta, kalau saya orang kaya radio 95,5 RASfm Jakarta saya dukung terus agar maju terus, cuman saya orang miskin jadi berdo'a saja agar radio 95,5 RASfm Jakarta maju dan program-programnya sukses terutama program Cahaya Sore Pesantren On Air.”10
b.Narasumber Program Cahaya Sore Pesantren On Air Menurut Bapak Dimas Rahmadan sebagai tim kreatif sekaligus Kabag Siar radio 95,5 9
RAS fm Jakarta
bahwa KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA
Wawancara dengan bapak Dimas Rahmadan ( Tim Kreatif radio 95,5 RASfm Jakarta) Jakarta 18 April 2014. 10 Wawancara dengan Umi Aroffah (pendengar setia radio 95,5 RAS fm Jakarta) Ciputat, 6 Mei 2014.
75
merupakan narasumber yang menguasai dalam bidang dakwah, lulusan pesantren, dan beliau luar biasa dalam akademis. Ketika wawancara penulis dengan Bapak Dimas Rahmadan mengenai salah satu Narasumber dari program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu KH. DR. Cholil Nafis, Lc. MA. “Narasumber bapak KH. DR. Cholil Nafis, Lc. MA beliau menguasai ilmu agama, karena beliau juga salah satu seorang lulusan pesantren, dan juga acara akademis beliau juga luar biasa, karena beliau menguasai dalam bidang tersebut. Kalau tidak salah beliau juga salah satu anggota dari Basalul Masail di PBNU. Dengan narasumber di Cahaya Sore Pesantren On Air beliau dalam kajian fiqih tidak perlu diragukan lagi untuk segala referensi yang digunakan dan juga permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, untuk program Cahaya Sore yang lain pun kita ada sebetulnya dari narasumber-narasumber yang lain, seperti kitab Riyadus shalihin, kitab Buluqhul Maram dan itu semua Alhamdulillah dengan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini Pesantren On Air, dengan KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA beliau mengerti dalam bidang fiqiyah dan beliau juga menjadi dosen di salah satu beberapa universitas di Jakarta.”11 “Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA selalu memberikan pencerahan setiap hari jum’at jam 17:00 sore, dari siaran radio RASfm saya mendapatkan ilmu, yaitu mengupas kitab Buluqhul Maram Min Adillatil Ahkam, membahas tentang masalah shalat, tata tertib shalat, masalah qur’ban dan masalah haji, pokoknya banyak sekali saya mendapatkan ilmu dari Radio 95,5 RASfm Jakarta. Manfaatnya banyak sekali, saya orang awam dan tidak mengerti apa-apa dengan adanya kajian itu memberikan manfaat yang banyak pada saya, misalnya kalau shalat caranya begini-begini jadi saya mengerti, terus saya ajak anak-anak untuk mendengarkan radio 95,5 RASfm Jakarta agar anak saya mendapatkan ilmu, membuat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Manfaatnya, saya shalat lebih baik lagi karna mendapatkan ilmu dari Cahaya Sore Pesantren On Air, lebih bertakwa kepada Allah SWT menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangan-larangan Allah SWT. Manfaatnya banyak sekali bagi saya, sebetulnya saya kenal radio RASfm sudah lama, sebelumnya radio As-Syafi’iyah. Sebenarnya saya punya cita-cita jika saya ada rejeki ingin memberikan uang infaq kepada radio RASfm.12 Menurut salah satu pendengar setia 95,5 RASfm Jakarta yaitu Umi Aroffah Muhammad mengatakan bahwa Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA 11
Wawancara dengan bapak Dimas Rahmadan (Tim Kretif sekaligus Kabag Siar Radio 95,5 Ras Fm Jakarta ) Jakarta, 18 April 2014. 12 Wawancara dengan Umi Aroffah (pendengar setia Radio 95,5 RAS Fm Jakarta) Ciputat, 6 Mei 2014.
76
beliau sangat baik walau sudah di sampaikan kajian hadistnya ada orang bertanya lagi tentang penjelasan hadistnya, beliau jelasin lagi dari awal hadist dan terjemahannya. “Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc. MA beliau sangat baik walau sudah di sampaikan kajian hadistnya ada orang bertanya lagi tentang penjelasan hadistnya, beliau jelasin lagi dari awal hadist dan terjemahannya. Waktu kemaren ada penelpon ingin minta di jelasin lagi hadistnya beliau jelasin, Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA sebagai nara sumber beliau baik sekali dan cerdas, karna saya ingin mencari ilmu untuk bekal ke akhirat, menambah wawasan dan mengamalkan ilmunya untuk disampaikan kepada masyarakat.” “Saya senang sekali pada Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA waktu tampil di damai indonesiaku TVONE, yang pertama kali bulan Ramadhan langsung saya sms pada bang Obi Rival, saya sujud syukur karna selama ini mendapatkan ilmu dan menjadi guru saya hanya mendengarkan suaranya, ternyata saya bisa melihatnya di televisi walaupun hanya di televisi saya sangat senang sekali melihat Ust. KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA beliau membuat saya berubah menjadi lebih baik dan bersabar menghadapi cobaan, ayah saya di kampung menjadi kyai tapi bayarannya bukan uang jadi miskin tetap miskin.”13 a.Round Down Program Cahaya Sore Pesantren On Air ROUND DOWN PROGRAM CAHAYA SORE PESANTREN ON AIR 00:00
Tipe Signal
10:01
Opening Program Cahaya Sore Pesantren On Air -
Didukung oleh Pegadaian Syariah
-
Iklan Pegadaian Syariah + Adlibs
00:03
Jingle
00:04
Paparan kitab (dialog dengan pengirim)
00:20
Jingle -
00:23
Jingle -
00:30
Ibid.
Interaktif dengan Pendengar
Break Commersial -
13
Break Commersial (Iklan) + Adlibs
Iklan (3 menit) + Adlibs
77
00:34
Jingle Radio
00:45
-
Jawaban Interaktif
Break Commersial Iklan 00:47
Jingle -
00:57
Paparan tambahan + Interaktif
Closing Acara
Durasi disesuaikan dengan waktu Magrib.14
B. Strategi Komunikasi Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air Strategi komunikasi dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu memberi pelayanan tentang keagamaan pada masyarakat dan memberikan pemahaman agama berdasarkan sumber rujukan seperti hadits Buluqhul Maram. Menurut DR. Cholil Nafis, Lc, MA mengenai dakwah dari program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu: “Yang pertama ingin memberi pelayanan tentang keagamaan pada masyarakat, dimana secara fleksibel masyarakat bisa mengikuti, mereka tanpa harus datang secara fisik, tetapi mereka ditengah kesibukannya ada rasa kurang untuk menambah ilmu, untuk menyempurnakan keagamaannya. Nah, Cahaya Sore ini adalah terobosan dalam menggunakan media dakwah karena dakwah yang bisa memfalisitasi kesibukan masyakarat ibukota, tetapi ingin melaksanakan atau menambah ilmu keagamaan. Yang kedua, kita tetap berbasis kepada bagaimana mereka itu memahami agama, tidak hanya dari lisan ke lisan, tetapi ada runtutan dan rujukan yang bisa dipercaya didalam memahami keagamaan itu, olah karena itu kami tidak sekedar tematis dalam arti, (tema lalu diulas) tetapi ada buku rujukan. Yaitu rujukan pertama adalah isinya hadits, kita tidak perlu 14
Sumber radio 95,5 RASfm Jakarta, diakses 8 Mei 2014
78
memetakan berdasarkan bab, karena hadits yang kita pilih adalah hadits Buluqhul Maram, dan disusun berdasarkan bab fiqih, sehingga kebutuhan yang dianggap kecil, kami singgung di media dakwah seperti halnya di radio ini, bahwa kami memberikan ilmu kepada masyarakat itu, dengan hadits maupun metodologi pemahaman hukum-hukum Islam yang untuk menterjemahkan hadits itu, nah, Cahaya Sore lebih spesifik dengan pesantren On Airnya itu mampu mengembalikan tradisi pesantren, tetapi tidak lepas dari mengembalikan tradisi pesantren, tetapi tidak lepas dari kontektualisasi di masyarakat yang berkembang, dan masalah problematika keagamaan yang dialami oleh masyarakat sehari-hari.15
1. Strategi Dakwah Program Unggulan Cahaya Sore Pesantren On Air Menurut Bapak Dimas Rahmadan sebagai Tim Kreatif radio 95, 5 RASfm Jakarta menjelaskan salah satu program unggulan di cahaya sore pesantren On Air adalah kajian Bulughul Maram min Adilatil Ahkam. “Alhamdulillah kurang lebih Pesantren On Air, kajian kitab Bulughul Maram min Adilatil Ahkam sudah berjalan sejak 2 tahun lebih, dan manfaatnya atas penjelasan dari fiqih tadi, mungkin karena kesibukan rutinitas sehari-hari atau teman-teman yang ada di jalan, di perkantoran atau mahasiswa, mereka sudah sibuk dengan rutinitas mereka sehari-hari, sehingga mereka tahu pernah belajar di waktu kecil kemudian lupa karena kesibukan di sehari-hari, sehingga ketika ada kajian ini mereka bisa me-refresh kembali, mengulang kembali untuk mutola’ah kembali pelajaran-pelajaran yang dulu mereka pernah pelajari dan mereka juga bisa pahami dan beruntungnya kalau di media radio mereka bisa interaktif dan bertanya. Alhamdulillah, mungkin dulu kalau di pesantren temen-temen atau di sekolah mungkin agak sungkan untuk bertanya, kalau di radio mungkin agak lebih luas atau enak. Terkadang ada orang malu bertanya di depan, mereka bisa bertanya di radio tanpa harus malu karena tidak tahu juga siapa yang bertanya, itulah salah satu kelebihan dari radio, dan radio itu bisa kemana aja dan suara kita bisa dijangkau. Alhamdulillah RASfm Jakarta bisa melalui radio streaming juga dan audio streaming itu penting untuk teman-teman kita, jadi kalau ada di 15
April 2014
Wawancara dengan KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA (Narasumber RASfm) Jakarta, 4
79
Singapura, Malaysia atau dimanapun berada, pokoknya di seluruh penjuru dunia bisa sampai. Jadi dakwahnya kalau di bilang jangkauan RASfm untuk secara frekuensi modulatifon (FM) kita Cuma di Jakarta, tetapi kalau streaming kita bisa untuk Internasional. Alhamdulillah manfaatnya sangat luar biasa, kalau mereka rindu akan dakwah.”16 2. Strategi Dakwah Program-program Radio RASfm Strategi dakwah RASfm dengan memasukkan program hiburan dan informasi yang berisi pesan-pesan dakwah. Menurut bapak Dimas Rahmadan sebagai Tim Kreatif radio 95,5 RAS Fm Jakarta mengenai program - program : “Program yang ada di RASfm Jakarta seperti yang saya jelaskan awal ada informasi, ada dakwah, ada juga hiburan, kalau pesantren on air adalah acara khusus program religi cahaya sore, disana memang lebih kepada arah bagaimana pemahamaan tentang agama, tentang fiqihnya di acara pesantren on air tersebut, kalaupun ada program-program yang lain seperti program hiburan, program hiburan lebih tepatnya kepada dunia muda tetapi kita mengajak semua kalangan, sebetulnya kita tidak harus semua orang sudah Islam atau orang yang baik kita ajak berdakwah, tetapi ada orang di luar sana yang mungkin membutuhkan pencerahan tanpa harus menggurui. Bahwa di dalam program hiburan itu juga kita ada pesan-pesan moral, ada insert-insert ataupun nilai-nilai dakwah yang sampaikan kepada orang-orang itu dan informasi, kalau informasi ada di jam pagi, itu untuk wawasan umat yang mencoba untuk mengaspirasi apa-apa yang menjadi suara Islam didalam Bicang pagi, kalau di radio-radio umum, hukum dan macammacamnya mungkin di situ tidak ter-cover suara umat Islam itu sendiri dan RASfm bisa menampung itu, bagaimana sebetulnya suara mereka bisa melalui
16
Wawancara dengan bapak Dimas Rahmadan (Tim Kreatif sekaligus Kabag siar Radio 95,5 Rasfm Jakarta) Jakarta, 18 April 2014.
80
SMS atau telpon dalam program informasi itu, mereka juga bisa memberikan tanggapan bagaimana sebagai umat muslim bisa menanggapi hal itu.”17 3. Srategi Pesan Dakwah Program Cahaya Sore Pesantren On Air Pesan dakwah pada Cahaya Sore Pesantren On Air yang diinginkan oleh KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA kepada objek dakwah (pendengar) yaitu ingin merubah dan melaksanakan ketauhidan menjadi pelaksanaan. Menurut KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA mengenai pesan dakwahnya: “Pesan dakwahnya kita ingin setelah bertauhid, bagaimana melaksanakan tauhid itu, setelah kita beriman bagaimana kita mengimplementasikan keimanan, implementasi itu bukan dari pemikiran, tetapi lebih ke pelaksanaannya, ketika islam di definisikan membenarkan, dan meyakini didalam hadits lalu berstetmen secara lisan, berkomitmen didalam perbuatannya, lalu cara mengimplementasikan keimanan dan perbuatan itulah, mari diacara Program Cahaya Sore Pesantren On Air inilah mengumandangkan dan mendakwahkan, bahwa iman itu perlu dipupuk dan cara memupuknya dengan cara kita melaksanakan keimanan dan ketakwaan dalam bentuk islam, dakwahnya kita mempratekan keislaman kita, memperkuat keimanan kita dengan cara tuntunan ibadah yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.”18
Dalam pesan dakwah Cahaya Sore Pesantren On Air terbagi dua yaitu dakwah secara tekstual dan kontekstual. Menurut KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA mengenai tekstual dan kontekstual dari pesan dakwahnya: “Tekstualnya kita kembali kepada hadits sebagai sumber ke 2 setelah AlQur’an, nah, kita tidak bisa belajar agama tanpa sumber agama (Al-Qur’an dan Hadits), kita kembali kepada haditsnya, maka kita rijit dengan teks, tetapi teks itu di maknakan dengan kontektual. Artinya fiqih, fiqih artinya berbasis sosial Antropologis karena itu berkenaan dengan masyarakat, tidak leterlek, tidak tekstual maka tekstual itu pemaknaan value yang ada di dalamnya tetap kita konsialisasikan sebagai acuan di dalam menjawab persoalan, nah persoalan yang ada pun, sudah terjawab karena value-value kita menjadi patokan di dalam menjawab itu tertera melalui pemaknaan, per-artian, dan melaksanakan 17
Wawancara dengan bapak Dimas Rahmadan (Tim Kreatif sekaligus Kabag siar Radio 95,5 Rasfm Jakarta) Jakarta, 18 April 2014 18 Wawancara dengan KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA (Narasumber Radio95,5 RAS Fm Jakarta) Jakarta, 8 April 2014.
81
pendalaman dari sebuah nilai yang ada pada hadits itu. Jadi metodenya hadits kita baca, lalu kita explain, kita jelaskan, lalu kita menjelaskan yang meriwayatkan itu siapa, kualitas haditsnya seperti apa, pemaknaan hadits secara leterlek itu seperti apa, pendapat para ulama seperti apa di dalam memaknai hadits, lalu kita mentarjih yang paling kuat itu yang mana, yang lebih kuat secara tekstual itu yang mana, dan secara konstektualisasi itu yang mana nanti kita dialogkan dengan kebutuhan masyarakat. Makna kontekstual itu lebih kepada persoalan yang ada di tengah kita, yaitu (persoalan khilafiyah). Contoh, tentang qunut apakah kita tidak qunut, tentang bagaimana menunjuk jari, bagaimana dengan hitungan tarawih, bagaimana tentang sholat “ied” itu apakah di dalam masjid atau apakah di luar masjid, tidak pakai tongkat atau pakai tongkat 1 kali atau 2 kali. Maka hal-hal itulah seperti kontektual yang coba kita jawab, bahwa sebenarnya di dalam hadits itu seperti apa, pendapat ulama salaf seperti apa, lalu kondisi sekarang ini, di sikapi seperti apa, ketika umpamanya kita terpikat dengan pendapatnya imam Syafi’i. bahwa orang jum’atan harus di masjid dan 40 orang harus mukim, sementara di Jakarta itu banyak nomaden (perantau atau mungkin juga perkantoran, maka itu tidak kontekstual, artinya kenapa hadits atau pendapat imam Syafi’I itu sulit dilaksanakan di Jakarta, oleh karena itu kita memakai pendapat Abu Hanifah yang tidak mensyaratkan harus di masjid, dan jumlahnya tidak harus 40 orang, tetapi di situ ada khutbah sebatas bisa dilaksanakan, dan bisa di selenggarakan sholat jum’at berjemaah”.19 C. Kitab Acuan Dalam Program Cahaya Sore Pesantren On Air Bulughul Maram adalah kitab berisi kumpulan dalil-dalil hukum dalam Islam. Bulughul Maram merupakan salah satu karya fenomenal dari al-hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany setelah Syarah (penjelasan) Shahih Bukhari yaitu Fathul Bari. Kitab ini beliau tulis berdasarkan hafalan beliau tanpa melihat kitab aslinya. Sungguh mulia beliau menghafal sekian ribu hadits, lalu mengerjakannya. Begitupun hingga kini, berapa banyak ulama yang telah dan sedang mengajarkan kitab ini kepada kaum muslimin.20 Beliau terkenal dengan nama Ibnu Hajar. Kedudukan Ibnu Hajar mempunyai posisi yang tinggi di antara ulama, dan beliau adalah salah seorang imam, ahli hadits dan ulama besar yang paling mengetahui tentang hadits, serta ahli tahqiq yang sangat kompeten. Para ahli ilmu di 19 20
Ibid Bulughul Maram, diakses 8 Mei 2014 dari http://istana-download.blogspot.com
82
zamannya sepakat untuk memberikannya gelar al-Hafizh. Sejumlah ulama pada zamannya telah banyak memujinya, diantara mereka adalah gurunya al-Allamah al-Iraqi-beliau inilah yang pertama kali menjulukinya al-Hafizh. Al-Iraqi memuliakan dan bersaksi bahwa Ibnu Hajar adalah rekannya yang paling mengetahui tentang ilmu hadits.21 Dalam kitab Bulughul Maram berisi kumpulan hadits-hadits hukum fiqih dan ditutup dengan Kitab Al-Jami’ (Berisi adab dan akhlak). Dilihat dari isinya yang meliputi hukum-hukum tentang thaharah, shalat, puasa dan hukum fiqih lainnya, maka sudah semestinya kitab ini dijadikan sebagai referensi bagi kaum muslimin dalam mengambil hukum-hukum fiqih. Disamping itu, penyajian di kitab ini juga sangat sistematis.22
D. Strategi Komunikasi kepada segmen pendengar Berdasarkan penelitian penulis, strategi komunikasi kepada segmen pendengar di acara RASfm dengan judul Program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu secara tekstual dan konstektual. Secara tekstual yaitu dengan menargetkan pendengar pendengar yang berlatar belakang akademisi pesantren, pendengar di rumah, pendengar-pendengar diperjalanan (mobile), Masjid yang menyiarkan melalui pengeras suara dan Kelas menengah dan bawah (pendengar yang melalui radio). Secara konstektual yaitu dengan menargetkan akademisi dakwah (Mahasiswa Dakwah) dan pelajar yang tidak sempat membaca kitab: kantoran melalui mobil, pendengar melalui streaming radio RAS Fm, kelas menengah atas, 21
Buku Kumpulan Hadits Bulughul Maram, diakses 8 Mei 2014 dari http://tokomuslim.com 22 Bulughul Maram, diakses 8 Mei 2014 dari http://resensi.cordova-bookstore.com
83
(pendengar kantoran mobile). “Alhamdulillah kajian yang ada seperti yang telah peneliti sebutkan di Radio RASfm Jakarta sebagai radio dakwah dengan muatan dakwah, informasi dan juga hiburan ada satu program yang sangat unik memang ini dibutuhkan oleh masyarakat yaitu program Pesantren On Air jadi Cahaya Sore Pesantren On Air dalam kajian kitab Bulughul Maram min Adilatil Ahkam dengan narasumber KH. Dr. Cholil Nafis, Lc. MA. Tanggapan masyarakat artinya kitab ini membahas tentang masalah fiqiyah yaitu masalah fiqih kebutuhan sehari-hari dalam hal ibadah dengan adanya penyampaian, biasanya kalau di dalam pesantren kita mengaji bersama guru dengan nglekar (tiduran) atau melalui audio (suara) baik di kendaraan, di rumah, di pengajian bersama mendengarkan dan berinteraktif langsung dengan masyarakat. Dan alhamdulillah penerimaan dari masyarakat dengan acara ini sangat membantu dengan pemahaman mereka yang selama ini belum ataupun masih kurang atau ingin memperdalam lagi dalam hal ilmu yang berkaitan dengan fiqih, dan ini sudah te-cover alhamdulillah. Permasalahanpermasalahan yang sangat mendasar dalam fiqih. Dalam Bulughul Maram banyak hal, seperti halnya dengan wudlu, bagaimana tata cara sholat, banyak hal sebetulnya permasalahan yang dapat digali, dan masyarakat merasa program ini mempunyai manfaat yang luar biasa.”23 Jadi strategi komunikasi dakwah di RASfm agar semua lapisan masyarakat bisa mendengarkan program RASfm. Menurut KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA mengenai fungsi strategi dakwahnya: “Strategi dakwahnya kita ingin semua lapisan masyarakat mendengarkan dalam satu topik pembicaraan bisa masuk ke semua segemen, baik orang yang berniat belajar maupun yang ingin menambah wawasan. Pertama ingin menambah wawasan juga bisa. Yang kedua, memberi ruang kepada mereka untuk mendalami, dari ketidaktahuan untuk menjadi tahu, dari ketidakluasan menjadi luas (itu fungsi). Jadi orang yang sudah tahu itu menjadi luas. Mungkin satu sisi yang dia lihat sebelumnya, setelah itu akan melihat lebih luas sisinya. Ini yang
23
Wawancara dengan bapak Dimas Rahmadan (Tim Kreatif sekaligus Kabag Siar Radio 95,5 RAS Fm) Jakarta, 18 April 2014.
84
kita lakukan.”24
E. Strategi Radio RASfm dalam Menjaring Pendengar Program Cahaya Sore Pesantren On Air, bagi pendengar yang memberikan pertanyaan paling bagus mendapatkan 1 buah kitab Buluqhul Maram dari penerbit Darul Qutub Al-Islami. Ketika wawancara penulis dengan bapak Obi Rival mengenai hadiah, 1 buah kitab Buluqhul Maram. “Setiap hari jum’at program Cahaya Sore Pesantren On Air, bagi pendengar mendapatkan 1 buah kitab Buluqhul Maram dari penerbit kitab Darul Qutub Al-Islami di Kalibata Tebet, ini adalah wakaf ilmu dari Darul Qutub AlIslami, tetapi di saring artinya bagi mereka yang pertanyaannya bagu mendapatkan 1 buah kitab tidak semua dapat kitab, tapi 1 kitab aja setiap pekannya yang memberikan pertanyaan yang paling bagus, sponsor dari Pegadaian Syariah karna melihat program ini sangat tinggi minatnya dari pendengar, jadi Pegadaian Syariah mensponsori acara itu, mulai programnya 6 bulan ini dari Pegadaian Syariah, lalu produk-produk syariah itu yang kita sampaikan dari program itu, terakhir ada yang lain lagi mendukung tapi terlalu penuh untuk program itu karna tinggi peminatnya.25
24
Wawancara dengan KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA (Narasumber Radio 95,5 RAS Fm Jakarta ) Jakarta, 8 April 2014. 25 Wawancara dengan bapak Obi Rival (penyiar Radio 95,5 RAS Fm Jakarta) Jakarta,April 2014
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian dalam skripsi ini antara lain: 1. Konsep Dakwah pada program Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu adanya Da'i, adanya Mad'u dan adanya media yang membantu memaksimalkan dakwah agar sampai kepada pendengar secara efektif. 2. Strategi Komunikasi Dakwah Cahaya Sore Pesantren On Air yaitu membahas isi kitab Bhulughul Maram dengan metode penjelasan Narasumber yg disampaikan oleh KH.Cholil Nafis lalu dibuka kesempatan bagi pendengar untuk bertanya dengan cara megirimkan sms atau On Air langsung. B. Saran Ada beberapa saran untuk radio 95,5 RASfm Jakarta antara lain Khusus nya untuk program Cahaya Sore Pesantren On Air: 1. Menambah durasi program Cahaya Sore Pesantren On Air mengingat bahwa acara ini menurut peneliti sangat menarik dan bermanfaat. 2. Mengumpulkan rekaman-rekaman program Cahaya Sore Pesantren On Air dalam bentuk CD, dan diberikan kepada masyarakat. 3. Memberikan apresiasi atau penghargaan khususnya kepada pendengar setia 95,5 RASfm Jakarta dalam program Cahaya Sore Pesantren On Air yang sudah berpartisipasi mengikuti dan mendengarkan program tersebut.
85
86
4. Mengadakan acara Off Air Secara langsung face to face, langkah ini bertujuan untuk sesekali pendengar bisa berkonsultasi dan belajar langsung dengan Nara Sumber agar lebih memaksimalkan Ilmu yang didapat.l
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Buku : Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2. Al – Qardhawi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadist Nabi SAW. Penerjemah Muhammad Al -Baqir, Bandung : Karisma.1999. Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009. Andy Corri Wardhani dan Farid Hamid. Teori Komunikasi. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2010. Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006. Astuti, Indra, Santi. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktk . Bandung : Simbioka Rekatama Media.2008. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung : PT.Remaja Rosda Karya ,2007. Enjang dan Aliyudin,Dasar -dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widiya Padjadjaran,2009. Indrawan WS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998. Khair, Muhammad Yusuf. Peran Media Informasi Islam. Jakarta : Pustaka Al - Kautsar,1994. Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007. .Abdul Aziz, Moh. Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2. Ardani.Moh. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama, 2006. Muhiddin, Asep. 2002. Dakwah dalam Perspektif al-Qur'an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan Wawasan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Munir, M dan Illahi, Wahyu. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.2006. Cet. Ke-2 Ningrum, Fatmasari. 2007. Sukses Menjadi Penyiar, Scrip Writer Dan Reporter Radio. Jakarta: Swadaya.
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher,( Jakarta: Grafindo.2005, cet. Ke-1. Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985 Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010. Shihab, M Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur'an. Bandung: Mizan Masduki, Jurnalistik Radio, Yogyakarta: LKiS, 2001, cet. Ke-1.
Moleong, Lexi J,,Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Remaja Rosda Karya,2003). Morrisan, Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana, 2009. Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006. Narbuto, Cholil, dan Abu Achmadi, Metodologi Penilitian. Jakarta : Bumi, 1997. Prastowo, Andi. Menguasai Teknik - teknik Koleksi Data penelitian kualitatif . Yogyakarta: Diva , 2010. Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2007. Qutb, Sayyid. Fiqih Dakwah.Penerjemah Suwardy Effendi dan Rosyid Ashofy. Jakarta : Pustaka Amani,1995. Riswandi . Dasar - Dasar Penyiaran. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009. Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio:Teori dan Praktik . Bandung : Simbioka Rekatama Media, 2008.
Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2000. Sugiono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta. 2011. Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995, cet. Ke-1. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Cet. Ke-1 Thaimiyah, Ibnu. 1985. Majmu Al-Fatwa, Juz 15. T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh Umar, Toha Yahya. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Niaga Swadaya.
Refrensi Lainnya : Situs Sumber radio RASfm, diakses 8 Mei 2014.
http://facebook.com/rasfmjakarta http://rasfmjakarta.com/stream.html. www.rasfmjakarta.com/static.php?id=profile diakses 28 Maret2014.
http://twitter.com/rasfmjakarta Buku Kumpulan Hadits Bulughul Maram, diakses 8 Mei 2014 dari http://toko-muslim.com. Bulughul Maram, diakses 8 Mei 2014 dari http://resensi.cordova-bookstore.com.
Jurnal . Dr. Harapandi Dahri. Kontekstualisasi Dakwah di Era Modern. El – Hikmah, Vol.1 No. 2, (Mei 2009), h.9 Ahmad Rusydi, Metode Dakwah. El Hikmah, Vol.1 noNo.3,( Maret 2010), h.6 Wawancara Wawanncara Pribadi dengan Bapak KH. Dr. Cholil Nafis, Selaku Narasumber Acara Cahaya Sore Pesantren On Air Radio 95,5 RAS Fm Jakarta, Jakarta, 4April 2014. Wawancara Pribadi dengan Bapak Obi Rival selaku Penyiar dan Pembawa acara Cayaha Sore Pesantren On Air Radio 95,5 Ras Fm Jakarta, Jakarta, 4 April 2014. Wawancara Pribadi dengan Bapak Dimas Rahmadan, Selaku Tim Kreatif dan Kabag Siar Radio 95,5 RAS Fm Jakarta, Jakarta, 18 April 2014. Wawancara Pribadi dengan Ibu. Umi Arrofah, Selaku Pendengar setia Radio 95,5 RAS FM Jakarta, Ciputat 6 Mei 2014. Wawancara Pribadi dengan Bapak Fatullah , Selaku Pendengar setia Radio 95,5 RAS FM Jakarta, Jakarta 12 Mei 2014. Wawancara dengan KH. Dr. Cholil Nafis, Lc.MA ( Nara sumber RAS FM ) Jakarta, 4 April 2014
HASIL WAWANCARA DENGAN NARASUMBER
Nama
: KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA
Tempat tanggal lahir : Sampang, 1 Juni 1975 Alamat
: Jl. Srengseng Sawah No. 37A RT/RW: 01/09 Jagakarsa
1. Bagaimana konsep dakwah pada program cahaya sore pesantren On Air? Jawab: Konsepnya lebih pada bagaimana bisa menjangkau masyarakat di segala sektornya, mereka bisa sambil bekerja mereka bisa ngaji, yang kedua ngajinya jelas ngaji pada hadits, lalu mereka dari hadits bisa ngaji fiqhnya langsung. Pertama-tama kita menggunakan istilah Pesantren On Air, kata Pesantren On Air ini memudahkan orang yang mempunyai latar belakang pesantren, sehingga katakata pesantren itu mudah diterima. Nah, disebut On Air karena orang tidak perlu datang secara fisik, tapi orang bisa dari rumahnya bisa ngaji. Orang tinggal buka kitab di rumahnya, kita maknai satu per satu, sehingga dia bisa On Air mengaji. Kemarin saya ke Australia, saya ke New Zealand, dia mendengarkan by Streaming, nah berarti dia sudah tidak On Air lagi, tapi sudah Online, nah jadi sudah bisa online. Sebutan pesantren itu sangat tepat : Pertama, untuk mereview mengingatkan orang bahwa ilmu agama bisa didapat dan didalamai dari pesantren, maka kita gunakan istilah pesantren. Dan isinya pun kita lakukan dengan cara membaca kitab sebagaimana di pesantren. Ada baca satu per satu, lalu maknanya, ada mubtada’, ada khabar, ada fi’il, ada fa’il, ada pengimpunan dan lain sebagainya. Jadi kita tetap mereview orang-orang yang punya ingatan nahwu shorof, balaghahnya, ushul fiqhnya, kita coba diexplain di situ. Sehingga pemaknaan hadits itu lebih komprehensif, tidak leterlek dengan terjemah atau makna aslinya saja. Yang kedua, kita lakukan dalam segi konten itu kontekstualisasi dari sebuah hadits, ada kontek, ada konteks, ada dua. Dari kontek itu kita merujuk pada yang
asli berupa hadits, satu sisi penafsirannya kembali pada pendapat ulama, karena di dalam kitab bulughul maram itu ada subulus salam, ada ibnatul ahkam yang di dalamnya menerjemahkan terhadap hadits berdasarkan hukum. Ini kan hadits hukum. Sehingga dari hadits itu bisa mengutip dari persperktif beberapa ulama. Satu orang itu masuk pada genuitas sumber keagamaan (keasliannya), di sisi lain kita mengajak bagaimana hazanah Islam itu diimplementasikan dalam bentuk hadits. Contoh yang kontekstual : Orang banyak ribut masalah tahiyat, apakah goyang sekali, apakah berkali-kali, apakah muter-muter, itukan ada di tengah-tengah masyarakat kita, itu di dalam hadits ada. Imam Ahmad itu setiap “Allah” kebuka, kalau Iman Syafi’I itu pada Asyhadu anla ilaha illallah saja, Imam Malik dari awal itu sudah harus bergerak tapi ke tas ke bawah bukan muter begini, ke samping. Itu berkenaan dengan hal yang kontekstual. Seperti Qunut umpamanya, Qunut itu seperti apa sebenarnya? Nabi pernah berqunut nabi pernah ga? Lalu yang bagaimana yang disebut dengan bid’ah? Sebenarnya itu perbedaannya dimana? Aspeknya nanti bukan sekedar kontekstual dia ada pelajaran hadits. Hadits itu sudah ada, lalu di fiqh-nya dibuka dan disitu juga kualitas hadits disampaikan, tingkatan hadits apa, bahkan ada tarjamatul hadits bil hadits. Jadi ada hadits lain yang kontra, hadits lain yang pro, hadits lain sebagai pembanding ada sebenarnya. Ini untuk memberi alternatif kepada akademisi, bukan konsumsi awam. Kontekstualnya untuk akademisi. Jadi orang yang mendalami ilmu hadits itu bisa belajar terjamatul hadits bil hadits, juga bisa belajar bagaimana silsilah hadits, status hadits itu dhaif apakah hasan, apa shahih itu didalam ilmu hadits. Nah, inilah kontekstualisasinya, strategi dakwahnya bagi akademisi pun mau mendengarkan. Karena apa? Karena kita tidak hanya menerjemahkan, tetapi kita coba mengkombinasikan antara teks dengan teks lalu kita lebih tinggi, yang sudah ngerti hukum dia merasa nyaman mendengarkan karena mendapat masukan baru, aspek analisis dari hadits, baik analisis haditsnya sendiri maupun analisis hadits dari perspektif hukum Islamnya. Nah, setelah itu kita bagi orang yang tidak puas atau tidak tau. Jadi ada dua, yang tidak tahu dia ingin tahu, yang tidak puas dia menyoal (bertanya) dari analisis itu.
Kalau yang tidak tahu dia tidak mengerti terhadap teks. Yang tahu dia mengkritisi, dia bertanya untuk menyanggah, mengklarifikasi dan sebagainya. Di sinilah ada pemahaman satu sisi kepada mereka bahwa memahami suatu teks itu tidak leterlek, begitu juga konteks itu tidak selamanya bisa dilepas, tetapi bisa mengikuti teks. Bagi yang awam merasa mendapat tuntutan, karena dia dari nol dia bisa mengikuti. Bagi mereka yang punya background keilmuan dia senang mengikuti karena ada pengembangan analisis dan tafsir antara hadits dengan hadits yang lain. Sehingganya segmennya itu bisa di kelas paling bawah. Srategi dakwah di Cahaya Sore Pesantren itu tadi segmennya. Segmen tekstual ada, segmen kontekstual ada. Lalu segmen marketnya itu, pendengarnya (market share-nya). Jadi kita market share-nya bagaimana tidak terlihat kolot. Andai saya pidato saja kan orang kolot yang dengerin, orang yang mengerti hukum ngapain dipindah chanel. Jadi yang segmen tinggi pun kita juga bisa mengakomodir di sisi analisis. Dan kontekstual perbedaan itu sebenarnya orang berbeda soal qunut, berbeda soal tahiyat tadi, berbeda soal jumlah tarawih, berkenaan dengan ramadhan dan macem-macem, kita bisa tarik dalam bentuk sumber yang genuine (yang asli) berupa hadits, yang kedua bagaimana melakukan interpretasi terhadap teks. Mungkin teksnya sama tapi interpretasinya berbeda. Itu banyak sekali. Umpamanya, pada saat hadits ini, hadits yang satu, hadits yang lain tidak sampai mungkin. Mungkin hadits yang lain itu berbeda-beda dalam menafsirkan itu sangat banyak. Di sinilah para pendengar itu diajak untuk melihat dan menganalisis terhadap fiqih muqoronah (fiqih perbandingan) antar madzhab. Jadi kita bisa membandingkan dan nanti kita ajak untuk melakukan tarjih, yang unggul yang mana, atau ini berupa pilihan saja, yang mau atau ga mau, sehingga dengan begini membuat masyarakat itu terhadap hukum Islam itu tidak militan, dalam artian fanatik, dia alternative dan mana yang unggul sehingga tidak nge-judge tidak mengklaim dia yang paling benar padahal wilayahnya wilayah khilafiah. Nah inilah yang masuk pada kalangan menengah. Jadi segmen tadi ada dua tekstual dan kontekstual.
Jadi kita strategi dakwahnya itu kita ingin semua lapisan masyarakat itu mau mendengarkan dan dalam satu topik pembicaraan itu bisa masuk ke semua segmen itu, baik orang yang berniat belajar maupun yang ingin menambah wawasan. Dia ingin menambah wawasan juga bisa. Yang kedua, memberi ruang kepada mereka untuk mendalami, dari ketidaktahuan untuk menjadi tahu, dari ketidakluasan menjadi luas (itu fungsi). Jadi orang yang sudah tahu itu menjadi luas. Mungkin satu sisi yang dia lihat sebelumnya, setelah itu dia akan melihat lebih luas sisinya. Ini yang kita lakukan. Kenapa mengambil bulughul maram, itu analisis konten. Lalu bagaimana cara mengartikan
bulughul
maram
dalam
membentuk
upaya
explain-nya
(penerangannya) itu seperti apa. Itu pesan yang ingin disampaikan. Lalu strateginya bagaimana kepada pendengar, segmen marketnya itu (segmen pasarnya) yang mana yang mau diambil.
2. Konsep apa yang diterapkan? Jawab: Kita bagaimana menggunakan media semaksimal mungkin, lalu bagaimana mengembalikan ajaran kembali kepada sumber aslinya dan dari sumber aslinya bagaimana bisa diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsepnya ialah orang bisa memanfaatkan media, bisa belajar dengan penuh tentang tradisi salaf, bisa berinteraksi dengan perkembangan modern, yang hadir tak terbatas, tidak perlu kenal.
3. Bagaimana konsepnya kepada pendengar bisa paham dengan program tersebut? Jawab: Mereka diminta untuk memegang kitab di rumahnya masing-masing dan mereka bisa menanyakan ketidakpahamannya melalui interaktif, karena kita tidak menjelaskan saja tapi juga ada tanya jawab. 4. Sejauhmana/bagaimana efektifitas konsepnya? Jawab: Efektivitas itu dilihat dari sisi orang tidak perlu datang, tidak perlu datang ke tempat, bisa dari rumah, bisa dari perjalanan. Itu sudah efektif. Yang kedua, orang bisa mengaji tanpa harus berniat banget untuk ngaji. Ketiga, orang bisa menyampaikan permasalahannya meskipun tidak bertatap muka dan jumlahnya
tidak terbatas. Berapapun orang bisa mendengarkan. Itu terlihat lebih ikhlas, karena tidak tahu orang yang kita hadapi, jadi menyampaikan ilmu benar-benar untuk kebaikan masyarakat. Efektifitasnya artinya orang tidak perlu datang secara fisik, tapi mendengarkan siaran radio bisa mendapatkan ilmu.
5. Bagaimana mengukur keberhasilannya? Jawab: Kita tidak bisa mengukur, mengukurnya kualitatif bukan kuantitatif. Kita tidak bisa mengukur berapa orang yang mengerti, tapi bisa mengukur secara kualitatif. Contohnya seberapa banyak orang mengirim SMS, berapa orang yang nelpon. Itu bisa dilihat dari aspek efektifitas atau pengaruhnya. Kalau banyak SMS, banyak bertanya berarti banyak masyarakat yang terlibat. Bisa dilihat dari situ.
6. Siapa saja yang bisa menjalankan konsep ini apabila narasumbernya berhalangan? Jawab: Sementara ini tidak pernah ada yang menggantikan, jadi tetap keapda pengasuh utama. Kalau suatu saat tidak bisa, tidak digantikan, bukan menggantikan saya, tapi diganti programnya. Ada kalanya rekaman yang lama diputar kembali atau pembicara lain.
7. Bagaimana strategi komunikasi dakwah pada program cahaya sore pesantren On Air? Jawab: a. Yaitu memberi pelayanan tentang keagamaan pada masyarakat, di mana secara fleksibel masyarakat bisa mengikuti, mereka tanpa harus datang secara fisik, tetapi mereka ditengah kesibukannya ada rasa kurang untuk menambah ilmu, untuk menyempurnakan keagamaan. Cahaya sore ini adalah terobosan dalam menggunakan media dakwah sarana dakwah yang bisa menfalisitasi kesibukan masyarakat ibukota, tetapi ingin melaksanakan atau menambah ilmu keagamaan. b. Yaitu tetap berbasis kepada bagaimana mereka itu memahami agama, tidak hanya dari lisan ke lisan, tetapi ada runtutan dan rujukan yang bisa dipercaya
di dalam memahami keagamaan itu, oleh karena itu kami tidak sekedar tematis dalam arti, (tema lalu diulas) tetapi ada rujukan yang yang rujukan utamanya adalah isinya hadist, kita tidak perlu memeatakan berdasarkan bab. Karena hadist yang kita pilih adalah hadist Buluqul Maram, yang disusun berdasarkan bab fiqih, sehingga membutuhkan yang di anggap kecil, kami singgung di media dakwah seperti halnya di radio ini, bahwa kami memberikan pada masyarakat dari hadistnya, cara mengartikan hadist, dan bagaimana menjawab problematika-problematika yang terjadi di masyarakat itu, dengan hadist maupun dengan wawasan metodologi pemahaman hukumhukum Islam untuk menterjemahkan hadist itu, nah, Cahaya Sore lebih spesifik dengan pesantren On Airnya itu mampu mengembalikan tradisi pesantren, tetapi tidak lepas dari kontektualisasi di masyarakat yang berkembang, dan masalah problematika keagamaan yang dialami oleh masyarakat sehari-hari. 8. Bagaimana strategi pesan dakwah pada program cahaya sore pesantren On Air? Jawab: Pesan dakwahnya kita ingin setelah bertauhid itu, bagaimana melaksanakan
tauhid
itu,
setelah
kita
beriman
bagaimana
kita
mengimplementasikan keimanan, implemtasi itu bukan pada pemikiran, tapi lebih ke pelaksanaannya. Ketika islam di definisikan membenarkan, dan menyakini di dalam hadist lalu berstetmen secara lisan, berkomitmen didalam perbuatannya, lalu cara mengimplementasikan keimanan dan perbutan itulah, mari di Cahaya Sore inilah mengumandangkan dan mendakwakan, bahwa iman itu perlu dipupuk dan cara memupuknya dengan cara kita melaksanakan keimanan itu dalam bentuk islam. Dakwahnya kita mempraktekan ke islaman kita, memperkuat keimanan kita dengan cara tuntunan ibadah yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Tekstualnya kita tetap kembali kepada hadist sebagai sumber ke 2 setelah AlQur’an, nah, kita tidak bisa belajar agama tanpa sumber agama (Al-Qur’an dan Hadist), kita kembali kepada hadistnya, maka kita rijit dengan teks, tetapi teks itu di maknai dengan kontektual. Artinya fiqih, fiqih artinya berbasis sosial Antropologis karna itu berkenaan dengan masyarakat, tidak leterlek, tidak
tekstual maka tekstual itu pemaknaan value yang ada di dalamnya tetap kita konsialisasikan sebagai acuan di dalam menjawab persoalan, nah persoalan yang ada pun, sudah terjawab karena value-value kita menjadi patokan di dalam menjawab itu tertera melalui pemaknaan, per-artian, dan melaksanakan pendalaman dari sebuah nilai yang ada pada hadist itu. Jadi metodenya hadist kita baca, lalu kita explain, kita jelaskan, lalu kita menjelaskan yang meriwayatkan itu siapa, kualitas hadistnya seperti apa, pemaknaan hadist secara leterlek itu seperti apa, pendapat para ulama seperti apa di dalam memaknai hadist, lalu kita mentarjih yang paling kuat itu yang mana, yang lebih kuat secara tekstual itu yang mana, dan secara konstektualisasi itu yang mana nanti kita dialogkan dengan kebutuhan masyarakat. Makna konstektual itu lebih kepada persoalan yang ada di tengah kita, yaitu (persoalan khilafiyah). Contoh, tentang Qunut apakah kita tidak Qunut, tentang bagaimana menunjuk jari, bagaimana dengan hitungan tarawih, bagaimana tentang sholat itu “ied” apakah di dalam masjid atau apakah di luar masjid, tidak pakai tongkat atau pakai tongkat 1 kali atau 2 kali. Maka hal-hal itulah seperti kontektual yang coba kita jawab, bahwa sebenarnya di dalam hadist itu seperti apa, pendapat ulama salaf seperti apa, lalu kondisi sekarang ini, di sikapi seperti apa, ketika umpamanya kita terpaku dengan pendapatnya imam Syafi’i. bahwa orang jum’atan harus di masjid dan 40 orang harus mukim, sementara di Jakarta itu banyak nomaden (perantau atau mungkin juga perkantoran, maka itu tidak kontekstual, artinya kenapa hadist atau pendapat imam Syafi’I itu sulit dilaksanakan di jakarta, oleh karena itu kita memakai pendapat Abu Hanifah yang tidak mensyaratkan harus di masjid, dan jumlahnya tidak harus 40 orang, tetapi disitu ada Qutbah sebatas bisa dilaksanakan, itu bisa diselenggarakan sholat jum’at berjemaah. Itulah bagaimana contoh perlakuan teks itu kita jawab dengan hadist, apakah hadist itu melarang atau tidak, merangkap atau tidak kot’ie (yang secara tersurat), atau hanyalah, interpretasi dari ulama, jika kita sudah interpretasi dari ulamah, maka kita melihat kondisi ulamah itu. Implekebel atau tidak, itulah kita lakukan konstektualisasi hadist dan makna di dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi islam yang menjadi solusi, dan buku semata menjadi panduan, tapi islam yang
memberikan alternatif, dan alternatif itu tetap berlaku, merangkap teks uji keislaman, ini yang kita coba dalam masyarakat tidak terlalu rijit dalam menyempurnakan hadist, tidak menyulitkan dan tidak menyempitkan dalam hidup, dan tidak melibralkan agama, sehingga semua tidak lepas dari kendali, kita tetap rijit dengan teks. Tetapi kita juga beri pengembangan dalam kerangka teks itu, dari teks itu kita bawa ke dalam kerangka konteks pun tetap diikutkan dalam rangka teks itu sehingga pemaknaan tidak keluar dari masjid, ramburambu keislaman, tetapi juga pengolahan kita, tidak berarti, tidak terbaca, tidak terjawab oleh keagamaan itu, dua-duanya bisa mengerti seiring dan orang yang agama itu merasa nyaman dan jadi solusi. Kaitan pesan pada pendengar yang banyak di Cahaya Sore pesantren dengan beragam. Semuanya akan menjadi pendengar, dan menjadi santri dari On Air bagi orangorang yang sering kontekstual itu langsung baca pada teks, bagi orang yang hanya mengambil hadist Nabi Muhammad SAW kita sodorkan hadist itu, bagi kalangan masyarakat yang tidak berani langsung pada hadist, tetapi pada pendapat ulamah kita sungguhkah bagaimana ulamah melakukan implementasi dari hadist, bagi akademisi yang ingin mencoba menganalisis teks dan konteks, dia mencoba untuk mengembangkan pemikiran, kita fasilitasi dalam rangka usul fiqi, dan metode lagi dalam islam, sehingga menurut saya bahwa yang kita asuh mencoba merangkul dan memfasilitasi memberikan ruang kepada berbagai sekmen dan kalangan dalam strategi keilmuan untuk bersama-sama atau mendengarkan atau mengikuti. Jadi bagi orang yang mengikuti dan mentaati, tetapi kalangan menengah bisa mendalami antar teks dan kontektual metode lagi keislaman, bagi mereka yang ingin mengkritisi itu bisa diskusi langsung, bisa juga bertanya, juga bisa menyanggah, dan juga bisa membandingkan. Contoh: bagaimana kita sholat, mengkhodok sholat dengan orang yang meninggalkan sholat, jadi kita meluruskan, maka hadist, meninggalkan hadist, mengajak ingkar, orang yang meninggalkan sholat karena lalai, lupa untuk melaksanakan, disini sebenarnya meninggalkan sholat itu, bisa kita maknai dengan fariabelnya, yaitu antara hadist yang lain tidak bertentangan, sehingga bisa dipahami, tidak rijit artinya teks tidak dikomunikasikan dengan persoalan kemanusiaan, persoalan kemanusiaan tidak lepas dari teks, yang ada pada sarana
islam, nah ini pemaknaan antara A/B kalau ini dijadikan 1 tempat bertentangan tetapi bahwa ini tempat yang sesuai dengan pemaknaannya, akan menjadi sebuah perlengkapan islam itu, tetapi islam dimaknai hanya 1 sekmen dari acara, itu hanya menjadi 1 pilihan jadi sempit, pemaknaan dengan kontek berbeda, disinilah pula pemahaman islam, bahwa islam itu sesuai dengan kinerja dan waktu karena islam itu berbicara dengan value, tidak hanya berbicara kontekstual saja, maka akan banyak paradok-paradok teks, padahal konteks itu turun karena berbeda, nah konteks berbeda itu kita maknai dengan teks, sehingga teks itu sendiri dan tidak berjalan sendiri. Kontek pun tidak berjalan sendiri, nanti akan berjalan sesuai dengan ranahnya masing-masing. Strategi yang kita coba lakukan itu, segmen kelas menengah yang tidak punya waktu untuk mempelajari Islam kita coba fasilitasi, lalu segmen masyarakat yang tidak percaya hanya dengan cuap-cuap, kita fasilitasi, sehingga waktunya pun kita pilih sore, pas mereka pulang kerja, hari jum’at besok mereka week end, sehingga lebih terang dalam perjalanan, mungkin juga karena kesibukankesibukan yang tidak terlalu mendesak, sehingga dengan hari jum’at itu kita bisa sesuaikan dengan masyarakat Jakarta yang sibuk itu, karena kita menerima ajaran itu juga tergantung dari kondisi dan keadaan kita, bahkan dalam keadaan tenang, santai.
Narasumber
KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA BAGIAN PENYIARAN, KREATIF, PENYIAR Nama
: Dimas Ramadhan
Tempat tanggal lahir : Jakarta, 02 Mei 1966 Alamat
: Jl. Swadaya 3 duren sawit Rt. 10 / 01 Jakarta Timur
1. Bagaimana Pandangan Pendengar terhadap Cahaya Sore Pesantren On Air terhadap program tersebut? Jawab: Alhamdulillah kajian yang ada seperti yang telah saya sebutkan bahwa di Radio RAS FM Jakarta sebagai radio dakwah dengan muatan dakwah, informasi dan juga hiburan ada satu program yang sangat unik memang ini dibutuhkan oleh masyarakat yaitu program Pesantren On Air jadi Cahaya Sore Pesantren On Air dalam kajian kitab Buluqhul Maram min Adilatil Ahkam dengan nara sumber KH. Dr. Cholil Nafis, MA. Tanggapan masyarakat artinya kitab ini membahas tentang masalah fiqiyah yaitu masalah fiqih kebutuhan sehari-hari dalam hal ibadah dengan adanya penyampaian, biasanya kalau di dalam pesantren kita mengaji bersama guru dengan nglekar (tiduran) atau melalui audio (suara) baik di kendaraan, di rumah, di pengajian bersama mendengarkan dan berinteraktif langsung dengan masyarakat. Dan alhamdulillah penerimaan dari masyarakat dengan acara ini sangat membantu dengan pemahaman mereka yang selama ini belum ataupun masih kurang atau ingin memperdalam lagi dalam hal ilmu yang berkaitan dengan fiqih, dan ini sudah te-cover alhamdulillah. Permasalahanpermasalahan yang sangat mendasar dalam fiqih. Dalam Bulughul Maram banyak hal, seperti halnya dengan wudlu, bagaimana tata cara sholat, banyak hal sebetulnya permasalahan yang dapat digali. Dan masyarakat merasa dalam program ini manfaat yang luar biasa.
2. Bagaimana dengan Narasumbernya?
Jawab: Narasumber bapak KH. Dr. Cholil Nafis, MA, beliau juga mumpuni dalam hal ini, karena beliau juga salah seorang dari lulusan pesantren, dan juga secara akademis beliau juga sangat luar biasa, karena mumpuni dalam bidang ini. Kalau tidak salah beliau juga salah satu anggota dari Basalul Masail di PBNU. Dengan narasumber di cahaya sore pesantren on air beliau dalam kajian fiqih tidak perlu diragukan lagi untuk segala referensi yang digunakan dan juga permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Untuk cahaya sore yang lain pun kita ada sebetulnya dari narasumber-narasumber yang lian, seperti kajian Kitab Riyadus sholihin, dan itu semua alhamdulillah dengan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Dalam hal ini pesantren on air, dengan KH. Dr. Cholil Nafis, MA beliau mumpuni dalam hal fiqiyah dan beliau juga menjadi dosen di salah satu beberapa universitas di Jakarta.
3. Bagaimana dengan proram-programnya? Jawab: Program yang ada di RAS FM Jakarta terutama sabtu malam yang saya jelaskan di awal kita ada informasi, ada dakwah, ada juga hiburan, kalau pesantren on air secara khusus adalah program religi cahaya sore, disana memang lebih kepada arah bagaimana pemahaman tentang agama, tentang fiqih dalam pesantren on air di acara itu. Kalaupun ada program-program yang lain sepeti program hiburan, program hiburan lebih tepatnya kepada dunia muda tetapi kita mengajak semua kalangan, sebetulnya kita ga harus semua orang sudah Islam atau orang yang baik kita ajak berdakwah, tetapi ada orang di luar sana yang mungkin membutuhkan pencerahan tanpa harus menggurui. Di dalam program hiburan itu juga kita ada pesan-pesan moral, ada insert-insert ataupun nilai-nilai dakwah yang sampaikan kepada orang-orang itu dan informasi. Kalau informasi ada di jam pagi, itu untuk wawasan umat yang mencoba untuk mengaspirasi apaapa yang menjadi suara Islam di dalam Bincang Pagi. Kalau di radio-radio umum, hukum dan macam-macamnya mungkin di situ tidak ter-cover suara umat Islam itu sendiri dan RAS FM bisa menampung itu, bagaimana sebetulnya suara mereka bisa melalui SMS atau telpon dalam program informasi itu. Mereka juga bisa memberikan tanggapan bagaimana umat muslim bisa menanggapi hal itu.
4. Manfaatnya secara umum? Jawab: Manfaatnya sangat banyak, karena kita mempunyai sumber informasi baik media cetak maupun elektronik, mungkin karena ada sebagian mungkin keterbatasan informasi karena mereka juga harus mencari informasi dari majalah, buku, koran. Kebetulan RAS FM juga bisa menginformasikan hal itu. Karena ada wartawannya juga, ada sumber informasi dari media cetak, elektronik itu tadi. Artinya sangat bermanfaat karena informasi langsung yang bisa disampaikan kepada masyarakat. Bagi mereka belum sempat membaca koran, kita bisa menginformasikan hal
itu atau keterbatasan ekonomi
mereka
dengan
mendengarkan radio RAS FM mereka bisa tahu informasi.
5. Manfaat program cahaya sore? Jawab: Manfaatnya sepeti yang saya jelaskan kembali, manfaat untuk pesantren on air ini kitab Bulughul Maram berbicara tentang fiqih dan muamalah kita sehari-hari manfaatnya memberikan pemahaman kepada mereka agama, bagaimana sebetulnya ajaran tuntunan yang dicontoh Baginda Besar Muhammad SAW sesuai dengan hadist dan juga riwayatnya. Dan juga di kajian Bulughul Maram ada beberapa pendapat dari ulama-ulama klasik yang sebetulnya permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat saat ini sudah dibahas oleh ulama-ulama terdahulu. Cuma karena keterbatasan kita untuk mengkaji, mungkin karena kesibukan, dengan mendengar kajian ini kembali di RAS FM dengan program cahaya sore pesantren on air mereka menjadi lebih tahu karena narasumber tadi bapak KH. Dr. Cholil Nafis, MA dengan bacaannya yang sudah cukup banyak juga alhamdulillah bisa memberikan penjelasan apa yang sebetulnya sudah dibahas oleh ulama-ulama terdahulu, kalau ditanya tinggal menjelaskan pendapat-pendapat ulama yang tadi.
6. Ternyata mendapat ilmu itu sangat mudah, hanya dengan duduk mendengarkan radio bisa mendapatkan ilmu. Bagaimana menurut ustadz? Jawab: Memang tujuan bapak KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’I dan KH. Abdullah Syafi’I bahwa kita berdakwah bisa dengan ruang manapun. Alhamdulillah radio dengan cara duduk kita bisa mendapatkan ilmu, tidak harus
seperti apa yang saya ungkapkan di awal, kalau dulu kita mengkaji kitab di pesantren harus duduk bersama guru, bertalaqqi dengan guru, akan tetapi kita dengan mendengarkan sambil bersama keluarga atau teman-teman bisa menambah keilmuan kita, pemahaman kita tentang kita. Dan kita juga bisa bertanya alhamdulillah bisa. Alhamdulillah itu suatu hal yang luar biasa ada aprsiasi dari pendengar.
7. Berapa lama program cahaya sore pesantren on air berjalan? Jawab: Alhamdulillah kurang lebih pesantren on air, kajian kitab Bulughul Maram min Adilatil Ahkam sudah berjalan sejak lama 2 tahun lebih. Dan program ini memang menjadi salah satu program unggulan di cahaya sore karena apresiasi luar biasa dari masyarakat dan manfaatnya atas penjelasan dari fiqih tadi. Memang mungkin karena kesibukan rutinitas sehari-hari atau teman-teman yang ada di jalan, di perkantoran atau mahasiswa, mereka sudah sibuk dengan rutinitas mereka sehari-hari, sehingga mereka terkadang mereka tahu pernah belajar di waktu kecil lupa karena ada kesibukan di hari-hari bisa, sehingga ketika ada kajian ini mereka bisa me-refresh kembali, mengulang kembal iuntuk mutola’ah kembali ajaran-ajaran yang dulu mereka pernah pelajari dan mereka juga bisa pahami dan beruntungnya kalau di media radio mereka bisa interaktif dan bertanya, alhamdulillah. Dan mungkin dulu kalau di pesantren teman-teman atau di sekolah mungkin agak sungkan untuk bertanya, kalau di radio mungkin agak lebih lugas atau enak. Terkadang ada orang malu bertanya di depan, mereka bisa bertanya di radio tanpa harus malu karena tidak tahu juga siapa yang bertanya. Itulah salah satu kelebihan dari radio. Dan radio itu bisa kemana aja dan suara kita bisa dijangkau, alhamdulillah RAS FM Jakarta bisa melalui radio streaming juga dan audio streaming itu penting untuk teman-teman kita. Jadi kalau ada di Singapura, Malaysia atau dimanapun, pokok diseluruh penjuru dunia bisa mendengarkan RAS FM juga bisa. Jadi kalau ada di Singapura, Malaysia atau dimanapun, pokok di seluruh di penjuru dunia bisa sampai. Jadi dakwahnya kalua di bilang jangkauan RAS FM untuk secara frekuensi modulation (FM) kita Cuma Jakarta, kalau streaming kita untuk Internasional. Dan alhamdulillah manfaatnya sangat luar biasa, kalau mereka rindu akan dakwah.
Narasember
Dimas Ramadhan
HASIL WAWANCARA DENGAN PENYIAR
Nama
: Obie Rival
Tempat tanggal lahir
: Jakarta, 03 April 1971
Alamat
: Jl. Pedurenan Masjid Karet Kuningan
1. Sejauh mana efektivitas konsepnya? Jawab: Menurut saya keberhasilan suatu program dalam broadcast itu memang efektivitas tidak bisa diukur pada hari pertama, hari kedua. Selalu kita mengukurnya mungkin 3 bulan, 4 bulan, enam bulan. Tapi terbiasa di RAS FM, kalau kita istiqomah menjalankan terus-menerus program itu, karena yang disampaikan itu bukan program-program umum, tapi program-program khusus pada Cahaya Sore Pesantren On Air Konsep Dakwahnya Pesantren tapi On Air. Lalu efektivitasnya adalah sangat tinggi, karena apa: a. Pertama dilihat dari Konsep Dunia Radio, sekali serian kan dia siaran broadband/broadcast, artinya menyeluruh. Sekali kita sampaikan dia bisa dalam jumlah yang banyak, distribusi pesan itu dalam jumlah yang banyak. Artinya penyebaran dakwah konten dakwah pada saat itu sangat efektif pada dunia radio. b. Sejauh mana efektivitasnya, dilihat secara real jumlah respon pendengar maupun SMS. Jumlah respon pendengar dilihat dari SMS selalu banyak, tinggi dibanding dengan jumlah waktu penyiaran. Artinya durasi penyiaran hanya sekitar 1 jam paling maksimal. Paling tidak efektifnya 50 menit dan SMS selalu di atas 15 – 20. Itu sudah krodit, tinggi sebetulnya. Karena untuk menjawab itu semua tidak bisa pada jam itu, tidak bisa semua dijawab. Tetapi, kalau dilihat respon tinggi. Lalu efektivitas respon yang terlihat lainnya adalah pada telpon, telpon yang masuk krodit (arti krodit itu penuh), sampai banyak pernyataan dari pendengar secara langsung mereka sulit
masuk pada program itu. Karena terakomodir jawaban secara baik dan saya pikir tepat pak KH. Dr. Cholil Nafis, Lc, MA. Beliau ini kan Pakar Syariah jadi sangat tepat, disampaikan dengan lugas dengan bahasa yang baik, sederhana, bahkan mudah dimengerti oleh pendengarnya, maka responnya tinggi. Respon itu juga terlihat kalau dari pendengar yang saya alami langsung. Pertama, Pendengar Mobile, artinya mereka yang haus agama dari orang perkantoran menggunakan kendaraan mobil pribadi di perjalanan. Kedua, wanita/ibu rumah tangga sangat tinggi. Ketiga, memang sebagian mahasiswa-mahasiswa yang mendengarkan itu sebagai tolak ukur, barang kali untuk mendapat ilmu. Yang keempat di lembaga-lembaga misalnya di militer, mereka mendengarkan kita. Kemudian ada misalnya dari lembaga lain yang respon kalau orang perkantoran pasti mendengarkan karena mereka stay atau karena macet. Kemudian beberapa masjid atau mushola di Jakarta mereka me-relay langsung di udara (On Air) dan itu penyebaran yang selanjutnya, kaki tangan istilahnya. Lalu respon yang lain misalnya kedatangan langsung dari mereka yang ingin ketemu dengan Kyai, bertanya di luar program acara itu misalnya pada hari lain, karena susah masuk pada hari lain dia bertanya di telpon, tapi itu presentasenya tidak terlalu sering. Lalu yang terakhir adalah respon mengenai lembaga-lembaga lain yang ingin sekali mendapatkan atau ingin memberikan sponsor. Contohnya kita pernah didukung oleh Pegadaian Syariah, Bank Syariah Mandiri, kemudian marketnya pernah Darul Qutub Al-Islamiyah, dia memberikan wakaf kitab dan lembaga lain yang sebetulnya ingin masuk ke acara itu, tapi ini melalui jalur marketing. Tapi respon ini sangat efektif sebetulnya acara ini. Efektifitas dari distribusi penyebaran dakwah, kemudian responnya terlihat, dan mungkin pemahaman yang didapatkan itu tinggi, secara masif.
2. Siapa saja yang bisa menjalankan konsep ini apabila narasumbernya sakit? Jawab: Kalau konsep ini dijalankan sebenarnya semuanya juga bisa, tapi program ini kan khusus, brand-nya khusus Cahaya Sore Pesantren On Air, belum pernah ada sebenarnya pesantren di On Air-in. Tapi dia logis, lalu narasumbernya juga mumpuni dari segi kapasitas, kapabilitas, tanggung jawab keilmuan, dan
kemudian semisal acara ini terpaksa tertunda atau tidak mengudara, sebenarnya presentasenya sangat kecil selama perjalanan Cahaya Sore Pesantren On Air. Presentasenya tidak terlalu banyak untuk tidak on air acara itu kalaupun pernah terjadi presentasenya tidak terlalu banyak untuk tidak on air acara itu kalaupun pernah terjadi presentasenya sangat kecil untuk tidak mengudara acara itu. Kalaupun KH. DR. Cholil Nafis, Lc, MA karena kapasitasnya nasional, beliau pergi ke luar negeri misalnya, kemudian beliau harus dakwah di wilayah Indonesia lain, atau pada saat itu tidak bisa ada rapat khusus misalnya dengan lembaga-lembaga negara, banyak lah itu kapasitasnya Bapak KH. Cholil Nafis. Pada keadaan semacam itu konsep ini tetap bisa dijalankan. Memang tetap mengOn Air-kan brand Cahaya Sore Pesantren On Air. Pertama, kita tetap bisa bersama KH. Cholil Nafis itu melalui direct by phone atau juga langsung melalui internet melalui Skype. Pernah terjadi beliau sedang menunggu keberangkatan take off ke Kuwait misalnya, beliau sedang menunggu keberangkatan, beliau bisa On Air ke RAS FM melalui telpon langsung. Formatnya beliau telpon ke saya, atau saya mengudara di radio kemudian Pak Kyai kita telpon, kita telpon dulu lalu kita bicara tentang Kitab Bulughul Maram min Adilatil Ahkam tetapi bisa kita lakukan. Lalu di break, break ini untuk memanfaatkan saluran telepon. Artinya saluran telpon kan cauma satu, lalu pendengar telpon masuk, lalu kita off lagi, lalu kita hubungi lagi pak Kyai untuk menjawab. Kedua, interaktifnya melalui jalur SMS. Kita bacakan SMS ke Pak Kyai, waktu itu pak Kyai berada di dalam Garuda Indonesia. Kemudian waktu itu beliau berada di New Zealand, kita langsung menggunakan jaringan internet Skype, lewat web, jadi kita langsung siaran lewat web. Memang agak sedikit delay, saya bertanya tiga detik kemudian beliau baru bisa jawab misalnya, karena memang jalur internet sinyal transmisi yang delay artinya tetap bisa kita jalankan. Pernah juga terjadi di Malaysia, beliau berada di Malaysia di Pesawat udara, kita bisa telpon beliau. Pernah juga beliau sedang melakukan Umroh di Arab Saudi, kita melakukan talk show ini tetap bisa dijalankan dengan format seperti tadi. Kita telpon pak Kyai, kemudia kita stop, kita bacakan SMS ,kita dengarkan telpon pendengar, kemudian kita telpon lagi pak Kyai. Karena tingginya minat yang luar biasa untuk mendengarkan program Cahaya Sore Pesantren On Air. Pernah juga terjadi
beliau sedang di Amerika, beliau ada diskusi internasional beliau diundang di Amerika. Yang jelas itu terjadi dengan format yang sama, kita telpon beliau. Yang kedua, dengan memuat rekaman ulang. Memang ini pengulangan, tapi karena ropiknya, isinya sangat penting sehingga pendengar mendengar ulang kembali pernyataan, penjelasan kita Bulughul Maram itu yang tadinya mendengar sekali, mendengarkan dua kali lebih jelas. Yang tadinya belum mendengar, jadi lebih jelas. Dan persentasinya juga tidak terlalu tinggi. Karena kita tetap menggunakan siaran secara langsung. Walaupun pernah. Kemudian kalau rekaman ulang tidak bisa diudarakan, maka Cahaya Sore Pesantren On Air terpaksa harus diganti dengan ceramah Kyai Abdullah Syafi’I, itu paling terakhir. Tetapi kita usahakan format terjadi pengulangan atau paling utama kita lakukang langsung direct by phone. Jadi apakah konsep ini bisa dijalankan dengan yang lain? Tidak bisa sepertinya. Ketika beliau sedang sakit sekalipun di rumah, kita lakukan telpon dengan beliau. Beliau di rumah kemudian kita telpon dari studio, beliau bisa mengajarkan secara langsung dari rumahnya. Dan beberapa tempat lain yang tidak bisa direct langsung beliau secara langsung. Pernah juga terjadi beliau berada di mobil karena kemacetan lalu lintas yang tinggi. Lalu beliau tetap siaran langsung dengan kita. Kita telpon beliau sambil jalan, kemudian ketika tetap siaran langsung dengan kita. Kita telpon beliau sambil jalan, kemudian ketika acara masih berlangsung beliau sudah ada di depan studio, beliau langsung masuk langsung siaran. Jadi suara tidak terputus. Tadinya langsung dari telpon, masuk ke studio langsung dengan mikrofon. Memang kita upayakan acara ini tetap berlangsung mengudara di RAS FM Jakarta. Kalau soal teruji, apakah konsep ini sudah teruji. Saya pikir sudah teruji. Karena beberapa pengujiannya itu memang minat, minat pendengar, respon tinggi, lalu konsep itu juga. Sebenarnya konsep itu juga pernah di lakukan dulu-dulu. Tapi nama Pesantren On Air ini tidak dilakukan, tidak pernah ada nama Pesantren On Air. Lalu kajian kitabnya menyeluruh dari beliau. Lalu konsep ini teruji, terujinya karena pengujian itu memang dari masyarakat ditambah lagi ada dukungan market, dukungan iklan. Ada Pegadaian Syariah, Bank Syariah Mandiri, Darul Qutub Al-Islamiyah, kemudian lagi yang lain yang ingin masuk di acara itu,
mensponsori, meramaikan acara itu. Jadi memang luar biasa dan ini sudah banyak orang yang mendapatkan manfaat. Terujinya dari situ. On Air.
3. Bagaimana mengukur keberhasilan konsep itu? Jawab: Ukurannya adalah: Pertama sebaran dakwahnya lebih besar, kedua, banyak pendengar yang respon, telpon, SMS, juga di luar SMS, juga banyaknya pertanyaan di luar acara, lembaga-lembaga menyatakan mereka mendengarkan RAS FM. Ketiga, market dari perusahaan-perusahaan yang mendukung. Keempat, badan Wakaf Indonesia juga memberikan dukungan kepada acara itu dengan iklan. Dari sisi pesan, pendengar jadi jelas terhadap pesan itu karena disampaikan dengan lugas, bahasa yang baik, gaya bahasa tutur, tidak terlalu formal, pendengar bisa mengerti secara langsung, bahkan pendengar yang tidak pernah tau bagaimana prakteknya dia bisa melakukan prakteknya pada hari itu. Banyak juga konten-konten seperti itu. Jadi keberhasilan konsep itu sudah banyak. Dari konsep pesan, konsep penyebaran dakwahnya melalui radio, karena diteruskan oleh mushola, lembaga-lembaga lain, dan acara ini juga diteruskan melalui streaming internasional RAS FM. Lalu ini juga Streamingnya : www.rasfm-jakarta.com Dan dia mengudara di seluruh penjuru dunia, karena user-user kita banyak jenisnya. Misalkan kita dapat dari Australia itu mereka mendengarkan selalu dan menunggu siaran itu. Lalu dari Irak juga mendengarkan kita, Saudi, Singapura, Malaysia, Brunai itu mendengarkan Cahaya Sore Pesantren On Air. Ini diperoleh datanya dari user kita; kemudian seperti disampaikan oleh pak KH. DR. Cholil Nafid, ketika beliau berada di New Zealand misalnya, disana banyak warga negara Indonesia mendengarkannya, menunggu, bahkan pak KH. Cholis Nafis ini diundang ke berbagai negara atau diundang oleh lembaga-lembaga mereka mendengar dari acara ini. Lalu juga sekarang pak Kyai berada di televisi, di TV ONE, JAK TV, TVRI, METRO TV. Bahkan beliau membuka komunitas Cahaya Sore Pesantren On Air. Acara ini dari efektivitas keberhasilan kemudian diteruskan di inspitasihati.com, itu di inspitasihati.com ada Cahaya Sore Pesantren On Air, konten-kontennya sudah ada dan itu sudah ditunggu-tunggu
oleh user-user kita di seluruh dunia. Ada web pesantren-online yang dimiliki oleh KH. Cholil Nafis, MA. Di situ juga user banyak, kemudian mereka bisa mendengar acara itu. Karena rekaman ulangnya ada di situ. Jadi sudah banyak dari sisi penyebaran, lalu keberhasilan itu dari respon pendengar sebenarnya, kemudian acara ini bertahan sudah 3 tahun lebih Cahaya Sore Pesantren On Air dan tidak bisa ditukar-tukar programnya. Jadi minat management penyiaran termasuk juga pendengar, pendengar itu menanyakan kalau acara itu tidak mengudara karena satu atau lain hal terpaksa mengudara. 4. Bagaimana strategi RASfm menjaring pendengar ? Jawab : Setiap hari Jum’at program Cahaya Sore Pesantren On Air, bagi pendengar mendapatkan 1 buah kitab Buluqhul Maram dari Darul Qutub AlIslami, tetapi di saring, artinya bagi mereka yang pertanyaannya bagus mendapatkan 1 buah kitab, tidak semua dapat kitab, tapi 1 kitab aja setiap pekannya yang memberikan pertanyaan yang paling bagus, sponsor dari Pegadaian Syariah karena melihat program ini sangat tinggi minatnya dari pendengar, jadi Pegadaian Syariah mensponsori acara itu, mulai programnya 6 bulan ini dari Pegadaian Syariah, lalu produk-produk syariah itu yang kita sampaikan dari program itu, terakhir ada yang lain lagi mendukung tapi terlalu penuh untuk program itu karena tinggi peminatnya.
Narasumber
Obi Rival
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDENGAR Nama
: Fatulloh
Usia
: 43 tahun
Alamat
: Tegal Parang Rt/Rw : 09/03 No. 44 Mampang Prapatan
Pekerjaan
: Waiter, Catering
1. Apa manfaat cahaya sore pesantren buat bapak ? Jawab : Pertama, nambah ilmu buat saya, buat bekal saya. Dan saya sementara ini kan memang rajin dan sering menghadiri majelis-majelis ta’lim, kalau malem ke masjid-masjid atau mushola, kalau ada di rumah cahaya sore ini yang saya puter, dan gelombang itu memang ga pernah pindah di RASfm aja, kalau sore ya cahaya sore, kalau pagi acara-acara lain sampai jam 12. Kalo sore ya cahaya sore sambil nungguin adzan, ngetik sambil dengerin cahaya sore RASfm. Manfaatnya banyak sih yang saya dapat dari sini. Kyainya kan bagus-bagus gitu kan, orang doktor semua kan kyai-nya. Saya sudah hafal banget kyainya, guru-gurunya, nomer telponnya juga ada. Saya catetin kalo saya ada masalah-masalah apa gitu, saya suka SMS emang, kyainya siapa yang ada nanya dibales, banyak deh manfaatnya. 2. Manfaat secara pribadi atau secara khusus yang bapak sangat senang dari cahaya sore ? Jawab : Yang saya seneng ya menambah ilmu saya, buat saya ini gimana biar supaya kepada orang tua itu ingin patuh kepada orang tua gitu sambil ngerawat ibu saya yang sudah tua, sambil mencari gitu ilmu gimana sih seorang anak itu harus taat kepada orang tua sambil mendengarkan caya sore gitu. Banyak manfaatnya dengerin cahaya sore. 3. Boleh disebutkan satu per satu apa saja yang bapak ketahui untuk menambah pengetahuan saya juga, selain ilmu dan manfaatnya ? Jawab : Supaya saya bisa berbakti kepada orang tua, ke masyarakat segala macam bisa saya hadapin gimana harusnya gitu kan. Ya namanya kita sebagai sesama muslim. 4. Sudah berapa lama bapak mendengarkan cahaya sore di RASfm ?
Jawab : Kalau lama sudah lama, Cuma saya tidak tahu persih sudah berapa tahun gitu saya kurang tahu berapa lama saya dengerin Radio RASfm sudah lama. Kira-kira 3 tahunan, kayaknya selama ada cahaya sore aja saya sudah sering dengerin. Berarti kira-kira 2 atau 3 tahun kali ya. 5. Dimana bapak suka mendengarkannya, di TV, Radio atau streaming ? Jawab : Ya di radio aja, kayak sekarang kan saya lagi nyetel. Ya radio aja sambil saya duduk, sambil minum the atau apa, makan roti atau makanan gitu. Atau sambil baca-baca gitu. 6. Apa yang bapak dapatkan dari siaran radio khususnya di cahaya sore? Jawab : Yang saya dapatkan ya ilmunya saja, yang disampaikan oleh kyai itu. Yang saya dapatkan ketenangan hati ya. Banyak manfaatnya buat saya. Ya itu aja, ketenangan hati. Kalau saya disitu saya lebih merasa tenang. 7. Bagaimana perasaan bapak dengan adanya cahaya sore? Jawab : Senang banget dengan adanya cahaya sore. Kadang saya sampaikan kepada temen, apa yang saya dapatkan dari cahaya sore, kadang suka saya cerita begini-begini gitu. Paling itu aja, kalo ngobrol saya teman saya suka sampaikan dikit-dikit apa yang saya dengar dari cahaya sore. 8. Apa ada perubahan dari diri bapak setelah sekian lama mendengarkan cahaya sore pesantren on air ? Jawab : Kalo saya berusaha untuk ada perubahan, saya sudah berusaha bagaimana mestinya, tapi yang tau dari luar, baik buruknya saya, yang menilai orang lain, yang tau dari luar baik buruknya yang menilai orang lain. Saya berusaha menjadi baik aja. Perubahan dari sikap, berbakti kepada orang tua. Perlakuan yang berbeda. Banyaklah perubahan yang saya rasakan. 9. Bagaimana pendapat bapak dengan kru dan ustad-ustadnya? Jawab : Seneng aja dengan kru-krunya, dengan Boby Rifat, H. Zaidan. Yang sekarang kan H. Zaidan. Yang almarhum Pak Taufik, saya turur ini juga itu. Sama penyiarnya dari kyai-kyai nya saya seneng semua. Itu saya punya nomornomornya. 10. Tentang ustad Cholil Nafis sendiri apa yang bapak rasakan?
Jawab : Seneng, cuman saya belum pernah liat, paling suara-suaranya aja. Saya ga pernah ke sana kan. Kalau saya sih dulu sebelum ibu sakit, saya sering ke ta’lim itu di Kwitang biasanya. Setelah ibu saya sakit saya ga bisa keluar lagi. Pagi saya harus ngurus ibu di rumah. Kalau di rumah ya paling dengerin RASfm. Kalau hari-hari biasa ada ta’lim ke masjid atau mushola gitu aja. Saya sudah tidak bisa keluar jauh lagi, karena ibu saya sudah kayak gini. Sudah tidak bisa bilang laper atau haus ga bilang kan. Jadi kita harus ngerti, ini haus maka dikasih air. Giliran makan saya kasih makan, harus disuapin, kalau ga disuapin ga bisa. Paling dipegang doang, kadang ga dimakan, harus disuapin. Ya manfaatnya banyak RASfm itu buat masyarakat. 11. Bagaimana menurut bapak dengan program-programnya? Jawab : Saya senang aja, bagus itu. Program-programnya bagus buat masyarakat. Kajiannya juga bagus. Trus pesantren on air. Pengen sih, yang terjemahannya aja. Pengen sih Cuma ga sempet. Kalau lagi keluar, paling kalau ada perlu aja, mau kerja atau silaturahim. Kalau untuk main, untuk jalan-jalan sekarang sudah enggak. Paling sambil buka kitab gitu. Jadi dengerin aja dulu untuk sementara. 12. Apakah bapak pernah mengirim SMS atau menelpon ke cahaya sore? Jawab : Paling SMS, kalau pas kebaca ya kebaca, kalo nelpon susah, kan berebut, susah masuknya. Sering juga saya SMS, kemaren sempet masuk itu pertanyaan yang saya kirim. Kemaren itu masalah sholat fajar, sholat fajar itu saya pernah dapet juga dari saya ngaji itu kan. Sholat fajar kalo kita ke masjid itu, boleh digabung dengan sholat tahiyatul masjid. Jadi dua kerjaan itu satu niat. Jadi niatnya sholat tahiyatul masjid dengan sholat fajar. Jadi satu kerjaan dua niat, ternyata boleh. Itu bisa jadi dua pahala gitu. Ya sudah, saya jadi lebih mantep. Emang saya sudah pernah denger dari saya ngaji. Terus biar lebih yakin saya tanyain ke Ustad Cholil. Ternyata boleh, kita niat sholat tahiyatul masjid dengan sholat fajar. Kalo nelpon sering, tapi jarang masuk. 13. Apakah bapak pernah menyarankan kepada teman-teman, keluarga, tetangga untuk mendengarkan cahaya sore RASfm?
Jawab : Suka cerita sama temen-temen ada cahaya sore. Sudah gitu kyainya bagus-bagus kan. Paling gitu aja. Dia nyetel atau ga, saya tidak tahu. Tapi sedikit saya sampaikan. 14. Apa perubahan yang bapak alami sendiri? Jawab : Perubahannya ya, saya lebih memperbanyak ibadah, saya tambah sedikitsedikit sunnahnya. Jadi ibadahnya saya tingkatin lagi. Gitu aja perubahannya. Narasumber
Fatulloh
HASIL WAWANCARA DENGAN PENDENGAR
Nama
: Umi Aroffah Muhammad
Usia
: 42 tahun
Alamat
: Jln. Galur RT/RW: 02/05 Pisangan Timur Ciputat
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
1. Apa manfaat Program Cahaya Sore Pesantren On Air bagi Ibu? Jawab: Manfaatnya banyak sekali untuk ibu-ibu. Ust Cholil Nafis selalu memberikan pencerahan setiap hari jum’at jam 17.00 sore, dari siaran radio RASfm saya mendapatkan ilmu, yaitu mengupas kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, membahas tentang masalah shalat, tata tertib shalat, masalah qur’ban dan masalah haji, pokoknya banyak sekali saya mendapatkan ilmu dari RASfm. Manfaatnya banyak sekali, saya orang awam dan tidak mengerti apa-apa adanya kajian itu memberikan manfaat yang banyak pada saya, misalnya kalau shalat caranya begini-begini jadi saya mengerti, terus saya ajak anak-anak untuk mendengarkan siaran radio RASfm agar anak saya mendapatkan ilmu, membuat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih beriman kepada Allah SWT, lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Seperti masalah shalat yang kemaren Ust. Bahas, masalah imamnya apabila bacaan suratnya terlalu cepat, sementara kita makmum harus mendengarkan bacaan Al-Fatihah, belum selesai bagaimana? Ust. Bilang harus diselesaikan Al-Fatihah dulu, seperti Ibu Farel bertanya tentang shalat, apakah sudah sujud apa belum? Ini pertanyaan Ibu Farel kepada Radio RASfm kemaren.
Manfaatnya, saya shalat lebih lagi karna mendapatkan ilmu dari Cahaya Sore Pesantren On Air, lebih bertakwa kepada Allah SWT menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangan-larangan Allah SWT. Manfaatnya banyak sekali bagi saya, sebetulnya saya kenal radio FASfm sudah lama, sebelumnya radio As-Syafi’iyah. Sebenarnya saya punya cita-cita jika saya ada rejeki ingin memberikan uang infaq kepada radio RASfm. 2. Sudah berapa lama ibu mendengarkan siaran radio RASfm? Jawab: Hampir 2,3 tahun saya mendengarkan radio RASfm, pokoknya pertama Ust. Cholil Nafis mengudara di radio RASfm, selama berdirinya program Cahaya Sore Pesantren On Air saya mendengarkan kira-kira 2,3 tahun. 3. Di mana Ibu sering mendengarkan siaran radio RASfm? Jawab: Sedapetnya, pokoknya yang penting saya mendengarkan siaran radio RASfm, kadang-kadang di radio karna kurang bagus suaranya, saya mendengarkan di HP, tapi saya sering mendengarkan di radio. Saya merasa senang sekali mendengarkan siaran radio RASfm, saya orang miskin bahwa kesombongan itu hanya milik Allah, tapi namanya manusia ada rasa sombong sedikit, alhamdulillah dikit demi sedikit saya mengerti tentang ilmu dari siaran radio RASfm, saya ingat terus waktu itu Ust. Syafi’I menyampaikan, kalau kita takut sama Allah, Allah yang akan menjaga kita dari ketakutan apapun dan orang disekitar kita akan merasa nyaman kalau ada kita, pesan itu yang saya suka sekali penyampaiannya Ust. Syafi’i. 4. Apa perubahan bagi ibu selama medengarkan siaran radio RASfm? Jawab: Perubahan itu selalu ada, kalau tidak berubah malu sama orang-orang mu’allaf, perubahannya lebih bertakwa kepada Allah SWT, Insya Allah Ust-Ust yang beliau sampaikan saya ikutin dan saya amalkan, siaran radio RASfm amat sangat bermanfaat bagi saya, soalnya radio RASfm yang mengubah pola hidup saya, waktu Alm. Suami meninggal dunia karna siaran radio RASfm saya bangkit, yaitu program cahaya sore pesantren On Air cara penyampaian hadist dan terjemahannya yang saya suka, sepertinya radio-radio yang lain tidak seperti radio RASfm. 5. Bagaimana tentang kru, penyiar dan Ust narasumbernya?
Jawab: Pak Obi Rival itu orangnya sangat sabar, saya belum lihat orangnya tapi saya sangat kenal sekali melalui radio RASfm, terutama Alm. Taufik Ilham beliau orang-orang yang sangat-sangat top menurut saya. Ust. Cholil Nafis orang Jawa Timur sedangkan saya Blitar, kajian-kajian beliau saya sangat suka sekali, beliau orang Sampang Madura. Ust. Cholil Nafis sangat baik walau sudah disampaikan kajian hadistnya ada orang bertanya lagi tentang penjelasannya hadistnya, beliau jelasin lagi dari awal hadist dan terjemahannya. Waktu kemaren ada penelpon ingin minta dijelasin lagi hadistnya beliau jelasin, Ust. Cholil Nafis sebagai nara sumber baik sekali dan cerdas, karna saya ingin mencari ilmu untuk bekal ke akhirat, menambah wawasan dan mengamalkan ilmunya untuk disampaikan kepada masyarakat. 6. Bagaimana tentang program-program radio RASfm? Jawab: Hiburan pada waktu pagi hari, membuat pendengar menjadi terhibur dan senang, jarang sekali radio lain seperti radio RASfm ada hiburan, religi, ceramah, nasyid dan kajian kitab Bulughul Maram, saya amat sangat mendukung pada program-program radio RASfm, kalau saya orang kaya radio RASfm saya dukung terus agar maju terus, cuman saya orang miskin jadi berdo’a saja agar radio RASfm maju dan program-programnya sukses terutama program cahaya sore pesantren on air. 7. Apakah ibu pernah mengirim sms atau telp kepada radio RASfm? Jawab: Saya pernah kirim sms dan nelpon ke radio RASfm pada program Cahaya Sore Pesantren On Air, tapi jarang di baca sms saya oleh Pak Obi Rival, bahkan kajian-kajiannya saya simpan/rekam buat teman dan saudara, saya senang sekali pada Ust. Cholil Nifas waktu tampil di damai indonesiaku TVONE, yang pertama kali bulan Ramadhan langsung saya sms pada bang Obi Rival, saya sujud syukur karna selama ini mendapatkan ilmu dan menjadi guru saya hanya mendengarkan suaranya, ternyata saya bisa melihatnya di televisi walaupun hanya di televisi saya sangat senang sekali melihat Ust. Cholil Nafis, beliau membuat saya berubah menjadi lebih baik dan bersabar menghadapi cobaan, ayah saya di kampung menjadi kyai tapi bayarannya bukan uang jadi orang miskin tetapi miskin.
8. Apakah ibu pernah menyarankan kepada anak, saudara dan tetangga untuk mendengarkan siaran radio RASfm? Jawab: Pernah, pada anak-anak, tetangga dan teman-teman untuk mendengarkan radio RASfm khususnya program Cahaya Sore Pesantren On Air, pengajianpengajian bulanan saya sarankan untuk mendengarkan siaran radio RASfm bareng-bareng, mereka yang punya radio mendengarkan di rumahnya sendiri, siaran radio ini kajiannya bagus-bagus apabila kita terus menerus dan istiqamah mendengarkan kajiannya akan mendapatkan ilmu yang banyak sekali, saya malu di panggil ibu aji di panggil ustzah, padahal saya mendaptakan ilmu dari siaran radio RASfm saja, misalkan saya mendapatkan ilmu dari siaran radio RASfm saya sampaikan pada teman-teman dan tetangga, beda pendapat itu indah Ust. Cholil Nafis pernah bilang begitu, terus saya sampaikan ilmunya pada masyarakat. Soal merekan kajiannya, saya belum pernah karna HP tidak bisa merekam, tapi kakak saya pernah merekamnya, beliau orang sibuk mengaji di mana-mana jadi sering merekam kajian-kajian Ust. Cholil Nafis. Soal pengajian pasti saya di cari sama anak-anak, kalau saya ada di luar rumah sama tetangga dikasih tau waktunya pengajian acara program cahaya sore pesantren on air. 9. Saran kepada radio RASfm pada Program Cahaya Sore Pesantren On Air? Jawab: Sarannya, waktu 1 jam itu kurang sekali kalau bisa di perpanjang durasinya, misalnya ada iklan masuk jadi waktunya terpotong oleh iklan, pokoknya 1 jam kurang dan siaran radionya sampai di rumah saya kurang bagus suaranya, karna sinyal lemah atau sinyal kurang bagus, soal sms masuk tolong dibaca semua mungkin karna pengirimnya banyak sekali jadi sms saya jarang dibaca oleh radio RASfm pada program cahaya sore pesantren on air, sarannya apabila sms hari ini masuk tapi belum dibaca tolong hari jum’at berikutnya tolong dibacakan smsnya, saya nunggu-nunggu sms dibaca sampai waktunya habis menjelang magrib, saran utamanya adalah durasi waktu tolong diperpanjang. Narasumber
Umi Aroffah Muhammad
Tampak depan kantor 95,5 RASfm Jakarta
Ruang Siar Radio 95,5 Ras Fm Jakarta
Proses Penyiaran Program Cahaya Sore Pesantren On Air bersama Obi Rival (penulis) dan Narasumber KH. Cholil Nafis
Mendengarkan secara langsung siaran Radio 95,5 RASfm Jakarta
KH. Cholil Nafis ( Nara Sumber Cahaya Sore Pesantren On Air )
Obi Rival ( Penyiar Radio 95,5 RAS FM Jakarta, acara cahaya sore Pesantren On Air)
Kitab Bulughul Marham
(Logo 95,5 RASfm Jakarta )P
Wawancara Kepada Narasumber KH. Colil Nafis di studio 95,5 RAS Fm Jakarta
Crew Radio 95,5 Ras Fm Jakarta ( Pak Muis, Syarif, Cici, Reta, Nining, Anan, Anis, Reza )