PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRATEGI COPING PENDERITA MYASTHENIA GRAVIS SKRIPSI Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Disusun oleh:
Jessica Christy Wihadhi NIM: 129114019
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI, FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Cintai setiap proses yang ada karena segala sesuatu yang kita lakukan dengan kasih pasti akan melahirkan kualitas yang prima dan hasilnya berbeda.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tulisan ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus Para penderita myasthenia gravis Fakultas Psikologi USD Mami-Papi-El Teman-teman P2TKP Teman-teman B02 dan Menuju S.Psi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STRATEGI COPING PENDERITA MYASTHENIA GRAVIS Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Jessica Christy Wihadhi ABSTRAKSI Myasthenia gravis (MG) adalah penyakit autoimun yang menyebabkan penderitanya mengalami kelemahan otot yang ditandai dengan kelemahan pada kelopak mata, anggota tubuh, gangguan oropharyngeal. Kondisi-kondisi ini menimbulkan permasalahan-permasalahan pada penderita padahal penurunan kondisi pada penderita MG disebabkan salah satunya karena stress. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dibutuhkan strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi coping apa yang dilakukan penderita myasthenia gravis. Subjek penelitian ini adalah 3 orang penderita myasthenia gravis. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan menggunakan analisis isi terarah. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur. Validitas hasil penelitian didapatkan dengan melakukan member checking dan external auditor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi penderita MG menyebabkan timbulnya permasalahan pada tugas utama, aktivitas, relasi, dan juga munculnya ketakutan akan masa depan. Untuk menghadapinya, partisipan menggunakan salah satu strategi coping atau mengkombinasikan beberapa strategi coping. Pemilihan strategi coping dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu social support, problem solving skills, internal locus of control, positive beliefs, social skills. Selain itu, dipengaruhi juga oleh pengalaman, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Kata kunci : Myasthenia Gravis, permasalahan yang dihadapi, strategi coping
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
COPING STRATEGY PEOPLE WITH MYASTHENIA GRAVIS Department of Psychology in Sanata Dharma University Jessica Christy Wihadhi ABSTRACT MG is an autoimune disease that cause a weakening of muscles in pupils, some organs of human, and oropharyngeal disorder. These can induce stress in patients. Stress itself is a very important cause of the decline of patients' condition. To reduce stress, patients need an appropriate coping strategic. This study aimed to describe the type of coping strategic of MG patients. Subjects were 3 MG patients. This study used qualitative research with directed content analysis were collected using semi-structured interview. Member checking and external auditor technique were applied to validate the results of this study. Results show that MG patients' conditions cause problems in main task, activities, relationship and fear of the future. To deal with this problems, subjects applied one or mixed coping strategy. Some factors such as social support, problem solving skills, internal locus of control, positive beliefs, and social skills affected participants in choosing their coping strategy. Other influencing factors were found too, such as experiences, gender, and educational background. Key words :
Myasthenia Gravis, problem faced, coping strategies
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Berkat dari Tuhan yang Maha Esa dan penyertaan-Nya yang penuh kasih, maka saya sangat bersyukur atas kemampuan saya dalam melakukan penelitian dan penyelesaian karya ilmiah ini. Saya bersyukur pula atas segala bantuan dari banyak
pihak
selama
proses
penyelesaiannya.
Oleh
karena
itu,
saya
menyampaikan apresiasi kepada semua pihak atas dukungannya: 1. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma 2. P. Eddy Suhartanto, M.Si., Kaprodi Psikologi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Hadrianus Wahyudi, M.Si., dosen pembimbing akademik. 4. Ibu Sylvia Carolina MYM., M.Si, dosen pembimbing. 5. Para dosen penguji lainnya. 6. Para dosen Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. 7. Para karyawan Universitas Sanata Dharma 8. Mami, papi, dan Elmo yang sudah memberikan doa restu dan dukungan penuh dalam pembuatan skripsi, terutama mami yang terus memberikan semangat sampai pada saat-saat terakhir. 9. Para subjek dan Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia 10. Keluarga P2TKP Penuh Cinta, Pak Adi, Pak Cahyo, Pipit, Mbak Thia, Pak Toni, Suster Dewi, semua psikolog dan teman-teman asisten dari angkatan 2013-2016.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Teman-teman psikologi 2012 terutama yang seperjuangan di bimbingan ibunda, Patrice, Tiara, Cia, Vita, dan teman-teman lain yang masih berjuang. 12. Teman teman Menuju S.Psi yang masih berjuang: Ardi, Banya, Bayu, Cia, Dian, Dimas, Edo, Ivie, Lenny, Patrice, Sofia. Teman-teman B02 (Felin, Romo Yulius, Indri, Ce agnes, Tipa) terimakasih buat setiap pelukan dan semangatnya, walaupun paling susah ketemu karena kesibukan peneliti, tapi kalian tetap menjadi salah satu semangat buat peneliti. Teman-teman Babi yang selalu menghibur via whatsapp karena sudah mulai berjauhan. 13. Mbak Pudar, Kak Rere, Mbak Esther yang sudah jadi kakak yang menyemangati peneliti selalu 14. Ci Katherine, cici dokter yang membantu banget dalam mencari teori dan menjelaskan tentang myasthenia gravis. 15. Seseorang yang mendukungku dan mau mendengarkan segala keluh kesah peneliti saat pengerjaan skripsi 16. Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah mendukung saya dengan caranya masing-masing. Karena penulis menyadari bahwa skripsi ini masih bisa disempurnakan, maka penulis terbuka menerima dan menghargai segala kritik dan saran yang membantu menyempurnakan karya ilmiah ini. Penulis
Jessica Christy Wihadhi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN & KARYA ILMIAH ......... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... vii ABSTRAKSI ...................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1 B. PERTANYAAN PENELITIAN ........................................................ 9 C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................... 9 D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................ 9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 9 2. Manfaat Praktis ............................................................................ 10 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11 A. STRATEGI COPING .......................................................................... 11 1. Definisi Strategi Coping ................................................................ 11 2. Jenis Strategi Coping ..................................................................... 12 3. Aspek Strategi Coping .................................................................. 15 4. Faktor yang mempengaruhi Strategi Coping ............................. 17 B. MYASTHENIA GRAVIS ...................................................................... 21 1. Definisi Myasthenia Gravis ......................................................... 21 2. Gejala ........................................................................................... 22 3. Pengobatan ................................................................................... 24 4. Dampak Myasthenia Gravis ......................................................... 26 C. DINAMIKA ANTAR TEORI ............................................................ 27 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 30 A. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN ................................................ 30 B. FOKUS PENELITIAN ...................................................................... 33 C. SUBJEK PENELITIAN ..................................................................... 33 D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA ............................................ 34 E. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA ....................................... 36 F. KREDIBILITAS PENELITIAN ........................................................ 37 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 39 A. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN ...................... 39
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Persiapan Penelitian dan Perizinan .............................................. 39 2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 40 B. PARTISIPAN PENELITIAN ............................................................. 40 1. Data Partisipan ............................................................................. 40 2. Latar Belakang Partisipan ............................................................ 42 C. ANALISIS DATA PENELITIAN ..................................................... 43 1. Analisis P1 .................................................................................... 48 2. Analisis P2 .................................................................................... 67 3. Analisis P3 .................................................................................... 87 4. Kesimpulan Analisis Tiga Responden .......................................110 D. PEMBAHASAN ..............................................................................118 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................128 A. KESIMPULAN ................................................................................128 B. SARAN ............................................................................................129 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................131 LAMPIRAN .......................................................................................................134
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Panduan pertanyaan wawancara .......................................................... 35 Tabel 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 40 Tabel 4.2 Data Partisipan ..................................................................................... 40 Tabel 4.3 Latar Belakang Partisipan ................................................................... 42 Tabel 4.4 Strategi Coping Penderita Myasthenia Gravis ..................................... 43 Tabel 4.5 Tabel Kesimpulan Analisis Gambaran Kondisi Tiga Responden .......116 Tabel 4.6 Tabel Kesimpulan Analisis Permasalahan yang Dialami Tiga Responden .........................................................................................117
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Skema Dinamika Antar Teori ........................................................... 30 Gambar 2 : Skema Kesimpulan Analisis P1 ........................................................ 64 Gambar 2.1: Skema Strategi Coping P1 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita .... 65 Gambar 2.2: Skema Strategi Coping P1 Berkaitan Dengan Permasalahan yang Dialami Penderita ........................................................................... 66 Gambar 3: Skema Kesimpulan Analisis P2 ......................................................... 84 Gambar 3.1: Skema Strategi Coping P2 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita ... 85 Gambar 3.2: Skema Strategi Coping P2 Berkaitan Dengan Permasalahan yang Dialami Penderita ................................................................... 86 Gambar 4: Skema Kesimpulan Analisis P3 .......................................................107 Gambar 4.1: Skema Strategi Coping P3 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita ..108 Gambar 4.2: Skema Strategi Coping P3 Berkaitan Dengan Permasalah yang Dialami Penderita .................................................................109 Gambar 5: Skema Kesimpulan Analisis Tiga Responden .................................115
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Informed Consent ...............................................................................................135 Verbatim Wawancara P1 ...................................................................................138 Verbatim Wawancara P2 ...................................................................................181 Verbatim Wawancara P3 ...................................................................................226
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG KAS (20) adalah seorang mahasiswi Indonesia yang mengalami penyakit autoimun yang disebut myasthenia gravis. Awalnya KAS merasa kelopak matanya sering terasa berat dan orang yang melihat akan mengira ia seperti mengantuk terus. Selain itu, KAS juga mengalami double vision. Sebelum didiagnosis menderita penyakit myasthenia gravis, KAS adalah seorang pemain basket. Namun, sejak ia didiagnosis menderita myasthenia gravis, ia tidak bermain basket lagi karena kaki dan tangannya lemas pada saat bermain basket. KAS disarankan dokter untuk menjaga diri agar tidak mudah lelah, kepanasan, dan stress karena tiga hal ini dapat memicu penyakitnya kambuh. Semenjak KAS didiagnosis menderita myasthenia gravis, ia harus merelakan banyak kegiatan yang biasa ia ikuti. Hal itu membuat KAS merasa sedih. Kasus KAS adalah salah satu dari banyak kasus penderita Myasthenia Gravis. Menurut Eko M. Walid, selaku ketua Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI), jumlah penderita MG di Indonesia yang terdaftar sebanyak 226 orang, namun diperkirakan jumlah penderitanya melebihi dari jumlah itu (Masyarakat Indonesia Mulai Terjangkit Penyakit Langka, 2012). 22 orang diantara 226 penderita sudah meninggal dunia dan tujuh remisi obat (waktu tidak kambuh penyakit atau 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 rehat minum obat). Sepuluh persen pasien myasthenia gravis yang meninggal dunia kebanyakan diakibatkan karena gagal napas. (“Pantang Mati Sebelum Ajal” Meski Hidup dengan Miastenia Gravis, 2012). Di Indonesia terdapat perkumpulan penderita Myasthenia Gravis yang
terdapat
pada
beberapa
media
sosial
Salah
satu
contoh
perkumpulannya adalah Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI) yang resmi berdiri pada November 2011 dan memiliki website, Facebook, Twitter, milis sebagai bentuk layanan informasi bagi penderita myasthenia gravis, keluarga penderita, dan masyarakat umum. Para penderita myasthenia gravis saling bercerita tentang kondisi masing-masing, saling berbagi informasi tentang banyak hal menyangkut myasthenia gravis, bahkan digunakan sebagai tempat untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi dan saling menguatkan serta membangkitkan semangat satu sama lain pada media sosial yang ada (Myasthenia Gravis: Komunitas Kelainan Autoimun, 2013). Myasthenia Gravis (MG) adalah salah satu bentuk dari penyakit autoimun yang masih jarang terjadi dan tidak bisa disembuhkan. Penyakit ini
memiliki
jumlah
kejadian
1/20.000
pada
populasi
umum
(Kulaksizoglu, 2007). Istilah Myasthenia Gravis berasal dari bahasa Latin, yaitu myasthenia yang berarti kelemahan otot, dan gravis yang berarti berat atau serius (Schact, Edmund & Djalinusyah, 2001). Penyakit MG memiliki gejala ptosis (menurunnya kelopak mata), binocular diplopia (penglihatan ganda), dysathria (penderita mengalami sulit berbicara/celat),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 dysphagia (sulit menelan), kelemahan pada tangan dan kaki, kesulitan mengunyah permen karet atau daging yang keras, serta kesulitan dalam mengekspresikan wajah dan tersenyum (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Timbulnya gejala-gejala ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti infeksi, sakit fisik, stres, suhu panas atau dingin, dan penggunaan obat tertentu (Kohler, 2007 dalam Arpandy & Halim, 2013). Beberapa situasi juga dapat memicu timbulnya gejala MG yaitu kehilangan orang terdekat, tekanan dari keluarga, dan perceraian (Komunikasi Pribadi, 3 Februari 2013 dalam Arpandy & Halim, 2013). Kondisi-kondisi ini menyebabkan timbulnya permasalahan pada penderita. Salah satu permasalahan yang dialami oleh penderita MG ditemukan oleh Rohr (1991, dalam Twork. Wiesmeth. Klewer. Pohlau. Kugler. Joachim, 2010) dalam penelitian mengenai Quality of Life and Life Circumstances in German Myasthenia Gravis Patients, 30% dari pasien yang ia teliti memiliki kondisi bekerja kurang ideal. Kondisi ini terjadi terutama karena kerusakan fisik sehingga menyebabkan tujuan pekerjaan tidak dapat tercapai. Dalam penelitian yang dilakukan Kohler (2007), beberapa pasien yang menderita MG mengalami kesulitan dalam aktivitas sekolah atau bekerja serta masalah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari mereka. Gejala dan permasalahan yang dialami dalam kehidupan penderita MG ini menyebabkan dampak psikologis pada penderitanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Penelitian yang dilakukan Kulaksizoglu (2007) juga mengatakan bahwa semua penyakit kronis, termasuk MG, memiliki konsekuensi psikologis seperti gangguan kecemasan, meliputi gangguan panik, serta gangguan depresif. Selain itu, menurut Paradis, Friedman, Lazar, et al. (1993, dalam Kulaksizoglu, 2007), perubahan karakteristik pada penderita MG menyebabkan pasien menjadi cepat marah, tegang, dan khawatir. Pada penelitian mengenai The Psychosocial Impact of Ptosis as a Symptom of Myasthenia Gravis: A Qualitative Study (Richards, Jenkinson, Rumsey, & Harrad, 2014), dikatakan bahwa partisipan dilaporkan memiliki level emosional distress yang tinggi dan kecemasan yang disebabkan gejala ptosis yang dialami. Dalam penelitian mengenai Psychosocial Aspects in Myasthenic Patients Treated by Plasmapheresis (Chen, Chang, Ciu, & Yeh, 2011) diketahui bahwa walaupun sudah diberi terapi secara medis, kecemasan dan depresi tetap menjadi masalah utama pada pasien MG. Dalam penelitian yang dilakukan oleh dr. Yudith Rachmadiah (2012, dalam Arpandy & Halim, 2013) diketahui bahwa sebagian besar penderita MG memiliki masalah dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena kemampuan otot yang terbatas, seperti berjalan jauh, menaiki tangga, mengangkat barang, berolahraga, memasak, dan lainnya. Masalahmasalah tersebut memunculkan banyak tekanan bagi penderita MG. Kondisi fisik tersebut memunculkan pandangan yang keliru dari orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 terhadap penderita MG dan menyebabkan dampak psikologis pada penderita. Sebuah artikel menuliskan bahwa dampak psikologis yang dialami oleh penderita MG dapat memperburuk penyakitnya karena tubuh kehilangan banyak sumber energi untuk melakukan kontraksi otot yang mengakibatkan semakin melemahnya kinerja otot pada si penderita (Stress & Myasthenia Gravis, 2016). Raggi, Leonardi, Mantegazza, Casale, dan Fioravanti (2010, dalam Arpandy & Halim, 2013) juga mengatakan kondisi stress dapat memicu tingkat keparahan penderita. Untuk mengelola dampak psikologis yang dialami penderita, maka dibutuhkan keterampilan dan usaha yang tepat untuk mengolahnya. Usaha dan keterampilan itu disebut dengan strategi coping. Perilaku coping yang positif dapat memberikan manfaat agar seseorang dapat melanjutkan kehidupan walaupun memiliki masalah, yaitu untuk mempertahankan keseimbangan emosi, mempertahankan citra diri yang positif, mengurangi tekanan lingkungan atau menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang negatif dari hubungan yang mencemaskan terhadap orang lain (Firdaus, 2004 dalam Hasan & Rufaidah, 2013). Coping adalah usaha kognitif dan perilaku seseorang yang digunakan untuk menghadapi situasi yang menekan atau mengancam dari luar maupun dalam yang dapat meningkatkan stres (Folkman and Moskowitz, 2004 dalam
Cadamuro, Versari, Vezzali, Giovannini, &
Trifiletti, 2014). Lazarus (dalam Santrock, 1996) membagi strategi coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 menjadi dua bentuk, yaitu perilaku coping yang berorientasi pada masalah (problem focused coping-PFC) dan perilaku coping yang berorientasi pada emosi (emotion focused coping-EFC). PFC adalah strategi kognitif yang digunakan
individu
dalam
menghadapi
masalah
dan
berusaha
menyelesaikannya dan EFC adalah strategi yang digunakan indivdu untuk memberikan respon terhadap situasi yang menekan dengan lebih mengutamakan pendekatan emosional. PFC memiliki sifat analitis logis, mencari informasi, dan berusaha untuk memecahkan masalah secara positif dan EFC memiliki ciri represi, proyeksi, mengingkari, dan berbagai cara untuk meminimalkan ancaman (Hollahan & Moos, 1987 dalam Saptoto, 2010). Penderita sebuah penyakit serius membutuhkan strategi coping. Mereka melakukan coping dengan cara mengubah gaya hidupnya dan membentuk relasi yang lebih baik dengan keluarga juga dokternya. Namun, penderita yang mengabaikan masalahnya biasanya memiliki pengalaman yang buruk dan kesehatan yang buruk serta relasi yang buruk dengan keluarga maupun dokternya (Sarafino, 2011). Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menggunakan strategi coping yang efektif untuk mengatasi masalahnya. Menurut penelitian Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif (Saptoto, 2010), ada berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan coping adaptif seseorang dan salah satunya adalah kecerdasan emosinya. Proses coping juga melibatkan pengalaman atau proses berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 seseorang (Herber, 2003 dalam Hasan & Rufaidah, 2013) serta pengalaman sosialnya (Pearlin dan Scroler dalam Hasan & Rufaidah, 2013). Selain itu, strategi coping juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian, lingkungan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan status ekonominya
(Hasan & Rufaidah,
2013). Dengan demikian, setiap
individu memiliki strategi copingnya masing-masing berdasarkan latar belakang diri dan juga masalahnya. Dalam penelitian Strategi Coping dan Kelelahan Emosional pada Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (Miranda, 2013), subjek cenderung berfokus pada penggunaan problem focused coping yang berupa keaktifan diri, perencanaan, penekanan kegiatan bersaing, kontrol diri, dan dukungan sosial instrumental untuk mengetahui dampak dari permasalahannya sehingga subjek dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah. Subjek juga menggunakan emotion focused coping yang berupa dukungan sosial emosional, interpretasi positif, penolakan, dan religiusitas ketika sedang mengalami kelelahan emosional. Penelitian ini mengatakan subjek memberikan reaksi yang berbeda-dalam dalam mengatasi
masalah
yang
dihadapi
tergantung
dari
pengetahuan,
pengalaman, dan persepsi yang dimiliki. Pada penelitian Stress dan Strategi Coping pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak (Scholichatun, 2011), masalah-masalah yang memunculkan tekanan pada subjek di LAPAS adalah kerinduan pada keluarga, kejenuhan di LAPAS, masalah dengan teman, bingung ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 memikirkan masa depan nanti setelah keluar dari LAPAS. Emotion Focused Coping lebih sering digunakan subjek untuk mengatasi tekanan yang dialami. Bentuk EFC yang sering digunakan adalah melamun, berdoa, diam di kamar, dan bersabar. Pada penelitian Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Strategi Coping pada Penderita Stroke RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Hasan & Rufaidah, 2013) diketahui bahwa strategi coping yang dimunculkan oleh penderita stroke sangat dipengaruhi oleh dukungan sosial karena dapat mengurangi ketegangan psikologis dan menstabilkan kembali emosi pada penderita stroke. Dukungan ini penting untuk membangun kepribadian penderita ketika mengalami permasalahan atau tekanan yang sulit dihadapi. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa setiap individu memiliki permasalahan sehingga membutuhkan strategi coping untuk menghadapinya. Hasil penelitian tersebut menunjukkan kebanyakan individu menggunakan kedua jenis coping, tetapi hanya satu yang cenderung sering digunakan dengan bentuk yang berbeda-beda, tergantung dengan permasalahan yang dialami. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana strategi coping penderita MG dalam menghadapi permasalahan mereka. Sebenarnya sudah ada penelitian mengenai
Coping With
Myasthenia Gravis and Implications for Psychoteraphy (Doering, 1993). Namun penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 penelitian Doering (1993) mengatakan bahwa kebanyakan pasien memiliki perilaku coping dengan bentuk perilaku tenang dan menerima. Melalui penelitian ini, peneliti ingin lebih mendeskripsikan bagaimana strategi coping yang dilakukan penderita MG dalam mengelola permasalahanpermasalahannya berdasarkan dari pengalaman-pengalaman yang sudah dialami sendiri dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Peneliti ingin melihat pengalaman penderita MG dengan cara menggali informasi melalui wawancara agar data yg dihasilkan lebih bervariasi.
B. PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana strategi coping penderita myasthenia gravis untuk mengelola permasalahan yang dialami akibat kondisi dirinya?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi coping yang dilakukan penderita myasthenia gravis dalam mengelola permasalahan yang dialami akibat kondisi dirinya.
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya informasi bagi penelitian-penelitian lain terutama di bidang psikologi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 kesehatan mengenai strategi coping pada penderita myasthenia gravis.
2. Manfaat Praktis a. Bagi para penderita myasthenia gravis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pembanding bagi penderita MG lainnya dalam mengelola permasalahan-permasalahan yang mereka alami. b. Bagi keluarga penderita dan masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi keluarga dan masyarakat tentang kondisi penderita myasthenia gravis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRATEGI COPING 1. Definisi Strategi Coping Individu melakukan coping melalui transaksi antara kognitif dan perilaku dengan lingkungan. Individu menggunakan bermacammacam metode untuk mengelola ketidakcocokan antara tuntutan pada situasi dan sumbernya. Proses coping sendiri bukanlah sebuah kejadian tunggal karena coping adalah transaksi berkelanjutan dengan lingkungannya (Sarafino, 2011). Coping didefinisikan sebagai usaha perilaku dan kognitif yang terus berubah untuk mengelola tuntutan dari luar maupun dalam yang dinilai lebih berat atau melampaui batas kemampuan seseorang (Lazarus & Folkman, 1984). Coping juga didefinisikan sebagai proses dimana seseorang berusaha untuk mengatur ketidakcocokan antara tuntutan dan sumber yang dinilai dalam situasi yang menekan. (Lazarus & Folkman, 1984 dalam Sarafino, 2011). Coping dapat dipakai untuk memperbaiki suatu masalah, dapat juga membantu seseorang untuk mengubah persepsi mereka terhadap ketidakcocokan, mentoleransi atau menerima ancaman, atau menghindar dari situasi (Lazarus & Folkman, 1984; Carver & Connor-Smith, 2010 dalam Sarafino, 2011). Secara sederhana, coping diartikan sebagai usaha
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk mengelola stres dalam beberapa cara yang efektif (Huffman, Verno, Vernoy, 2000). Dalam kamus psikologi (Reber & Reber, 2010), strategi coping diartikan sebagai cara yang disadari dan rasional untuk menghadapi dan mengatasi kecemasan hidup. Aldwin dan Revenson (1997, dalam Miranda 2013) menambahkan bahwa strategi coping merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan oleh setiap individu untuk mengatasi dan mengendalikan situasi atau masalah yang dialami dan dipandang sebagai hambatan, tantangan yang bersifat menyakitkan, serta yang merupakan ancaman yang bersifat merugikan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa coping adalah usaha perilaku dan kognitif individu yang efektif dan terus berubah untuk mengelola tuntutan yang kurang cocok dari luar maupun dalam, mengatasi dan mengendalikan masalah/stress, tantangan yang menyakitkan, ancaman yang merugikan pada situasi yang menekan.
2. Jenis Strategi Coping Lazarus dan Folkman (1984) membagi coping menjadi dua jenis, yaitu yang bisa mengubah masalah penyebab stres (Problem focused coping) dan yang mengatur respon emosi kepada masalahnya (Emotion
focused
coping).
Pada
praktiknya
individu
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mengkombinasikan kedua jenis strategi coping secara bersamaan (Sarafino, 2011) : a. Problem Focused Coping (PFC) Coping ini berorientasi pada masalah (Mohino, dkk, 2004, dalam Scholichatun, 2011). PFC adalah strategi kognitif untuk penanganan
stress
yang
digunakan
oleh
individu
yang
menghadapi masalahnya dan berusaha menyelesaikannya. Coping ini diarahkan pada pengurangan tuntutan pada situasi yang menekan atau memperluas sumbernya. Individu cenderung menggunakan coping ini ketika mereka percaya bahwa sumber atau tuntutan pada situasi dapat diubah (Lazarus & Folkman, 1984 dalam Sarafino, 2011). PFC mencoba untuk mengkonfrontasi dan menghadapi langsung tuntutan situasi atau untuk mengubah situasi sehingga tidak ada tekanan yang terlalu lama (Passer, 2009). Strategi ini terdiri
dari
menghasilkan
mengidentifikasi
masalah
solusi,
solusi
memilih
yang yang
menekan, tepat,
dan
mengaplikasikan solusi ke masalah, sehingga menghilangkan stres (Huffman, Verno, Vernoy, 2000). b. Emotional Focused Coping (EFC) Coping ini berorientasi pada emosi. Biasanya dilakukan dengan cara menghindari stressor, melakukan evaluasi ulang secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
kognitif atau memperhatikan aspek-aspek positif dari diri dan situasi. EFC juga disebut sebagai strategi emosi atau kognitif yang mengubah bagaimana seseorang memandang situasi yang menekan (Huffman,
Verno,
Vernoy,
2000).
Beberapa
bentuk
EFC
melibatkan penilaian situasi dalam cara yang dapat mengurangi pengaruh emosi. Bentuk lainnya melibatkan penyangkalan, penghindaran, atau malah penerimaan situasi yang menekan (Passer, 2009). Coping ini diarahkan pada pengontrolan respon emosi terhadap situasi yang menekan. Individu dapat mengatur respon emosi mereka melalui pendekatan perilaku dan kognitif. Contoh pendekatan perilaku adalah mencari dukungan sosial dari teman, menjalankan aktivitas
yang menyenangkan
yang membuat
seseorang tidak memperhatikan masalahnya; sedangkan contoh pendekatan kognitif adalah bagaimana seseorang berpikir tentang situasi yang menekan, mengubah persepsi terhadap situasi yang dihadapi seperti melihat sesuatu yang baik dari masalah tersebut (Sarafino, 2011). Salah satu proses kognitif adalah mekanisme pertahanan diri yang mengubah realitas ke arah yang lain (Cramer, 2000 dalam Sarafino, 2011). Walaupun mekanisme pertahanan diri mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengurangi perasaan cemas dan bersalah, tetapi tidak akan terjadi secara lama (Huffman, Verno, Vernoy, 2000). Seseorang cenderung menggunakan EFC ketika mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat melakukan hal kecil untuk mengubah kondisi yang menekan (Lazarus & Folkman, 1984 dalam Sarafino, 2011). EFC adalah bentuk coping yang tidak mengubah realita, tetapi memberikan penilaian kembali terhadap situasi yang menekan, dan hal tersebut dapat mengurangi stres. (Huffman, Verno, Vernoy, 2000)
3. Aspek Strategi Coping Carver, Scheier, dan Weintraub (1989) menyebutkan beberapa strategi coping yang terdapat dalam: a. Problem Focused Coping 1) Active coping, suatu tindakan untuk mencoba menghilangkan penyebab stress atau memperbaiki akibatnya dengan cara langsung. 2) Planning, upaya seseorang untuk mengatasi tekanan dengan cara memikirkan bagaimana mengatasi penyebab stres antara lain dengan membuat strategi untuk bertindak, memikirkan tentang langkah upaya yang perlu diambil dalam menangani suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Suppresion of competing activities, usaha individu untuk menyelesaikan masalahnya dengan cara mengurangi perhatian pada aktivitas lain. 4) Restrain coping, usaha individu menahan diri untuk menunggu waktu dan melihat kesempatan bertindak yang tepat atau tidak bertindak terburu-buru. 5) Seeking social support for instrumental reasons, yaitu usaha individu mencari dukungan sosial seperti nasihat, bantuan atau informasi untuk menyelesaikan masalah
b. Emotion Focused Coping 1) Seeking social support for emotional reasons, yaitu upaya individu untuk mencari dukungan sosial melalui dukungan moral, simpati atau pengertian. 2) Positive
reinterpretation,
artinya
upaya
individu
untuk
memaknai setiap kejadian atau permasalahan dengan berpikir positif. 3) Acceptance, sikap menerima suatu keadaan yang dihadapi. 4) Denial, usaha individu untuk menolak atau menyangkal sebuah kenyataan. 5) Turning to religion, sikap individu dalam menenangkan dan menyelesaikan masalah secara keagamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6) Focusing on and venting emotion, kecenderungan untuk fokus pada tekanan apapun upaya individu untuk melepas atau menyalurkan perasaan ditandai dengan usaha meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional. 7) Behavioral disengagement, penurunan usaha oleh individu untuk menghadapi stressor atau masalah. 8) Mental
disengagement,
upaya
alternatif
individu
untuk
mengalihkan masalah dengan melakukan aktivitas lain seperti tidur, menonton tv, atau melamun.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Coping Kemampuan seseorang untuk melakukan coping tergantung dari stresor itu sendiri mulai dari kompleksitas, intensitasnya, dan panjang durasinya, juga dari tipe strategi coping
yang digunakan.
Selain itu, tergantung pula dari faktor individu yang bersangkutan. Faktor-faktor personal yang mempengaruhi pemilihan strategi coping terdiri dari kepribadian, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi (McCrae, 1984 dalam Miranda, 2013). Proses coping juga melibatkan pengalaman atau proses berpikir seseorang (Herber, 2003 dalam Hasan & Rufaidah, 2013) serta pengalaman sosialnya (Pearlin dan Scroler dalam Hasan & Rufaidah, 2013). Selain itu, strategi coping juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian, lingkungan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan status ekonominya (Hasan & Rufaidah, 2013). Lazarus dan Folkman (1984) membagi beberapa tipe faktor individu yang mempengaruhi coping, yaitu health and energy, positive beliefs, problem-solving skills, an internal locus of control, social skills, social support, and material resources (Huffman, Verno, Vernoy, 2000). a. Health and Energy Semua stresor menyebabkan beberapa tipe perubahan fisiologis. Padahal kesehatan individu mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan coping. Semakin kuat dan sehat seseorang, semakin baik kemampuan coping mereka. b. Positive Beliefs Citra diri yang positif dan sikap yang positif dapat menjadi sumber utama coping. Penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya harga diri seseorang dapat mengurangi sejumlah kecemasan yang disebabkan kejadian yang menekan (Greenberg et al., 1989). Selain itu, juga dapat membuat seseorang bertahan dalam menghadapi rintangan berat. Menurut Lazarus dan Folkman, harapan dapat berasal dari kepercayaan diri, yang dapat memungkinkan seseorang untuk merancang strategi coping sendiri; kepercayaan pada orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
lain, seperti dokter yang dirasa bisa mempengaruhi hasil positif; atau kepercayaan terhadap Tuhan. c. Problem-Solving Skills (Lazarus & Folkman, 1984) Kemampuan memecahkan masalah termasuk juga kemampuan untuk
mencari
mengidentifikasi tindakan
informasi, masalah
alternatif,
menganalisis
sehingga
situasi
menghasilkan
mempertimbangkan
program
untuk program tindakan
alternatif, mempertimbangkan alternatif sehubungan dengan hasil yang
diinginkan
atau
diantisipasi,
dan
memilih
serta
mengimplementasikan rencana yang cocok untuk tindakan (Janis, 1974; Janis & Mann, 1977). Kemampuan memecahkan masalah berasal dari seberapa luas pengalaman seseorang, pengetahuan seseorang, kemampuan kognitif untuk menggunakan pengetahuan, dan kapasitas untuk mengontrol diri. d. Internal Locus of Control Orang yang merasa memiliki internal locus of control sepanjang hidupnya, lebih berhasil dalam melakukan coping dibanding orang yang merasa tidak memiliki kontrol sepanjang kejadian dihidupnya (Strickland, 1978). Penelitian sebelumnya di China (Hamid & Chan, 1998) dan Belgium (DeBrabander, Hellermans, Boone, and Gertis, 1996) menunjukkan hubungan antara psychological stress dan locus of control. Peneliti menemukan bahwa businessmen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pelajar yang memiliki internal locus yang tinggi memiliki psychological stress yang rendah daripada yang memiliki external locus yang tinggi. e. Social Skills Situasi sosial seperti rapat, kelompok diskusi, kencan, pesta, dan yang lainnya seringkali menjadi sumber kesenangan seseorang, tetapi dapat juga menjadi sumber stres bagi seseorang. Contohnya saat bertemu orang baru dan seseorang mencoba mencari bahan pembicaraan, hal itu dapat menjadi sumber stres bagi beberapa orang.
Namun,
orang
yang
memiliki
kemampuan
sosial
(mengetahui perilaku yang sesuai untuk situasi tertentu dan mengekspresikan diri dengan baik) mengalami kecemasan yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki kemampuan sosial. Kemampuan sosial membantu seseorang tidak hanya untuk berinteraksi dengan orang lain tetapi juga mengkomunikasikan kebutuhan dan hasrat diri, mendapatkan bantuan ketika seseorang membutuhkan, dan mengurangi permusuhan di situasi yang tegang. f. Social Support Dukungan sosial dapat mendukung pada saat kejadian yang menekan terjadi, seperti perceraian, kehilangan orang yang dicintai, penyakit kronis, kehamilan, kehilangan pekerjaan, dan sedang banyak pekerjaan (Winnubst, Buunk, and Marcelissen, 1988).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Untuk beberapa orang dengan masalah yang spesifik, dukungan kelompok akan membantu seseorang melakukan coping tidak hanya karena mereka menyediakan sandaran, tetapi juga karena orang dapat mempelajari teknik untuk melakukan coping dari orang lain yang mengalami masalah yang mirip. g. Material Resources Uang dan barang yang dapat dibeli dengan uang dapat menjadi sumber yang nyata (Adler et al., 1994; Sobel, 1994). Uang meningkatkan sejumlah pilihan yang tersedia untuk menghilangkan sumber stres atau mengurangi efek stres. Ketika seseorang dihadapkan dengan kesulitan hidup, dengan stresor yang kronis, atau dengan bencana besar, orang yang memiliki uang yang memiliki
kemampuan
untuk
menggunakan
uang
dan
berpengalaman memiliki tingkat stres lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki uang (Lazarus dan Folkman, 1984).
B. MYASTHENIA GRAVIS 1. Definisi Myasthenia Gravis Myasthenia
Gravis
(MG)
adalah
sebuah
penyakit
neuromuskular yang ditandai dengan kelemahan dan kelelahan otot skeletal (Drachman, 2012). Sumber lain menambahkan bahwa MG adalah salah satu bentuk dari penyakit autoimun yang masih jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terjadi dan tidak bisa disembuhkan, dengan kejadian 1/20.000 pada populasi umum (Kulaksizoglu, 2007).
Istilah Myasthenia Gravis
berasal dari bahasa Latin yaitu myasthenia yang berarti kelemahan otot, dan gravis yang berarti berat atau serius (Schact, Edmund & Djalinusyah, 2001). MG
disebabkan
karena
adanya
penurunan
sejumlah
acetylcholine receptors (AChRs) yang tersedia pada neuromuscular junction disebabkan oleh antibody-mediated atuoimmune attack (Drachman,
2012).
Sistem
kekebalan
tubuh
pada
penderita
memproduksi antibodi yang menghalangi kinerja atau menghancurkan sel-sel saraf pada otot. Acetylcholine adalah salah satu senyawa neurotransmitter yang dapat mengaktifkan reseptor otot untuk berkontraksi.
Jika
kinerjanya
terhambat
oleh
antibodi,
jalur
sambungan saraf dan otot akhirnya terputus sehingga penderita akan mengalami kelemahan dan kelelahan otot (Myasthenia Gravis, 2015). Kelemahan otot ini menyebabkan tidak terjadinya proses pergerakan otot (Kulaksizoglu, 2007). Kelemahan meningkat selama penggunaan berulang (kelelahan) atau di akhir hari, dan mungkin bisa diatasi dengan istirahat atau tidur. Kondisi semakin memburuk atau malah menjadi cukup membaik mungkin akan terjadi setelah beberapa tahun pertama penyakit muncul. Infeksi lain atau penyakit sistemik dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
memacu
meningkatnya
myasthenic
weakness
dan
mungkin
menimbulkan crisis (Drachman, 2012).
2. Gejala Penderita MG memiliki ciri-ciri yang ditunjukkan adanya kelemahan yang berubah-ubah terutama bila sedang beraktivitas (.Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Otot kranial (yang berhubungan dengan tengkorak), khususnya otot kelopak mata dan ekstraokular, biasanya muncul awal pada penyakit MG; diplopia (penglihatan ganda) dan ptosis (menurunnya kelopak mata) umumnya menjadi keluhan pertama (Drachman, 2012). Kelemahan otot mata ini menyebabkan kesulitan pada beberapa pasien seperti kesulitan menyetir, membaca, dan menonton televisi (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Selain, kelemahan otot mata, gangguan pada oropharyngeal dan kelemahan anggota tubuh biasa juga terjadi. Gangguan pada oropharyngeal ini menyebabkan penderita mengalami dysathria (penderita mengalami sulit berbicara/celat) dan dysphagia (sulit menelan) (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Kesulitan menelan mungkin terjadi sebagai hasil dari kelemahan langit-langit mulut, lidah, atau faring, sehingga menimbulkan regurgitasi (naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mual maupun kontraksi otot perut yang sangat kuat) atau aspirasi (saat menghembus) yang berupa keluarnya bentuk cairan atau makanan dari hidung. Adanya gangguan pada otot rahang juga sering terjadi pada penderita MG. Penderita mengeluhkan adanya kesulitan mengunyah permen atau daging yang keras (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Cara berbicara mungkin juga akan menjadi sengau karena disebabkan kelemahan langit-langit di daerah mulut. Pada 85% pasien, kelemahan menjadi umum, mempengaruhi otot tungkai (Drachman, 2012). Kelemahan pada anggota tubuh pada MG menyebabkan penderita mengalami kesulitan dan rasa lemas pada anggota gerak seperti tangan dan kaki (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Selain itu pula, penderita juga mengalami kesulitan dalam mengekspresikan wajah dan tersenyum. (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Gejala-gejala ini umumnya terjadi secara kambuhan dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada tiap penderitanya (Myasthenia Gravis, 2015). Timbulnya gejala-gejala ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti infeksi, sakit fisik, stres, suhu panas atau dingin, dan penggunaan obat tertentu (Kohler, 2007 dalam Arpandy & Halim, 2013). 3. Pengobatan Hampir semua pasien Myasthenia Gravis
dapat memiliki
kehidupan yang produktif dengan diberikan treatment yang tepat. Ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
beberapa jenis treatment untuk penderita MG. Treatment yang banyak digunakan
termasuk
anticholinesterase
medications,
immunosuppresion, thymectomy, dan plasmapheresis atau intravenous immunoglobulin. a. Anticholinesterase Medications Obat ini berfungsi memperbaiki komunikasi antara saraf dan otot dengan hasil kekuatan otot menjadi lebih baik (Myasthenia Gravis, 2015). Pyridostigmine adalah salah satu obat anticholisnesterase yang paling sering digunakan. Manfaat dari pyridostigmine dirasakan dalam 15-30 menit dan bertahan hingga tiga sampai empat jam, dengan respon yang bervariasi dari individu. Jumlah dosis disesuaikan kepada kebutuhan individu (Drachman, 2012).
b. Thymectomy Bukti
yang
ada
menunjukkan
bahwa
85%
mengalami peningkatan setelah thymectomy. Treatment
pasien ini
memiliki keuntungan jangka panjang yaitu pada beberapa kasus pasien dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk melanjutkan pengobatan. Thymectomy harus dilakukan hanya pada pasien yang berada di usia pubertas sampai usia 55 tahun (Drachman, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Immunosuppresion Glucocorticoids, azathioprine, dan obat lain yang termasuk immunosuppresion efektif pada hampir semua pasien MG. Treatment ini akan menekan kinerja sistem kekebalan tubuh sehingga
mengendalikan produksi
antibodi
yang abnormal
(Myasthenia Gravis, 2015).
d. Plasmapharesis (Drachman, 2012 Plasmapharesis adalah treatment jangka pendek untuk mencapai peningkatan kekuatan secara cepat pada penderita myasthenia
crisis,
untuk
menyiapkan
pasien
menghadapi
thymectomy atau prosedur bedah lainnya. Selama plasmapharesis, plasma yang terdiri dari antibodi AchR dipisahkan dari keseluruhan darah dan diganti oleh albumin atau plasma beku yang masih segar.
4. Dampak Myasthenia Gravis Salah satu permasalahan yang dialami oleh penderita MG ditemukan oleh Rohr (1991, dalam Twork et al., 2010) dalam penelitian mengenai Quality of Life and Life Circumstances in German Myasthenia Gravis Patients, 30% dari pasien yang ia teliti memiliki kondisi bekerja kurang ideal. Kondisi ini terjadi terutama karena kerusakan fisik sehingga menyebabkan tujuan pekerjaan tidak dapat tercapai. Dalam penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dilakukan Kohler (2007), beberapa pasien yang menderita MG mengalami kesulitan dalam aktivitas sekolah atau bekerja serta masalah dalam menghadapi kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian yang dilakukan Kulaksizoglu (2007) mengatakan bahwa semua penyakit kronis, termasuk MG, memiliki konsekuensi psikologis seperti gangguan kecemasan, meliputi gangguan panik, serta gangguan depresif. Selain itu, menurut Paradis, Friedman, Lazar, et al. (1993, dalam Kulaksizoglu, 2007), perubahan karakteristik pada penderita MG menyebabkan pasien menjadi cepat marah, tegang, dan khawatir. Dalam penelitian yang dilakukan oleh dr. Yudith Rachmadiah (2012, dalam Arpandy & Halim, 2013) diketahui bahwa sebagian besar penderita MG memiliki
masalah dalam
melakukan
aktivitas
sehari-hari karena
kemampuan otot yang terbatas, seperti berjalan jauh, menaiki tangga, mengangkat barang, berolahraga, memasak, dan lainnya. Masalah-masalah tersebut memunculkan banyak tekanan bagi penderita MG. Kondisi fisik tersebut memunculkan pandangan yang keliru dari orang lain terhadap penderita MG dan menyebabkan dampak psikologis pada penderita.
C. DINAMIKA ANTAR TEORI Myasthenia Gravis adalah salah satu bentuk penyakit autoimun yang masih jarang terjadi dan tidak bisa disembuhkan (Kulaksizoglu, 2007). Penyakit ini menyebabkan kelemahan otot pada penderitanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Penderita tidak boleh kelelahan, kepanasan, dan stress karena dapat memicu
kambuhnya
penyakit.
MG
menimbulkan
kondisi
ptosis
(menurunnya kelopak mata), binocular diplopia (penglihatan ganda), dysathria (penderita mengalami sulit berbicara/celat), dysphagia (sulit menelan), kelemahan pada tangan dan kaki, kesulitan mengunyah permen karet atau daging yang keras, serta kesulitan dalam mengekspresikan wajah dan tersenyum (Juel, Vern C & Massey, Janice M, 2007). Kondisikondisi ini menyebabkan timbulnya permasalahan pada penderita, misal pada aktivitas sehari-hari, kegiatan sekolah, dan pekerjaan. Permasalahanpermasalahan tersebut bisa menyebabkan timbulnya dampak psikologis pada penderitanya, seperti cepat marah, tegang, dan khawatir. Raggi, Leonardi, Mantegazza, Casale, dan Fioravanti (2010, dalam Arpandy & Halim, 2013) mengatakan kondisi stress dapat memicu tingkat keparahan penderita. Untuk itulah untuk mengelola permasalahan-permasalahan yang menimbulkan dampak psikologis, dibutuhkan sebuah cara atau metode. Cara atau metode inilah yang disebut dengan strategi coping. Lazarus dan Folkman (1984) mengatakan bahwa ada dua jenis strategi coping, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Untuk pemilihan strategi coping yang akan digunakan biasanya seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik itu dari diri sendiri maupun dari lingkungan. Jika penderita MG bisa menghadapi permasalahannya dengan menggunakan strategi coping yang dimiliki, maka dapat mencegah atau mengurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kambuhnya MG. Dengan demikian, melalui penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana strategi coping yang dilakukan penderita Myasthenia Gravis dalam mengelola permasalahan yang dialami akibat kondisi dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 1: Skema Dinamika Antar Teori
Myasthenia Gravis
Kondisi penderita
Timbul permasalahan
Strategi Coping
Emotion-Focused Coping
Problem Focused Coping
Faktor yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode
penelitian
kualitatif
merupakan
metode
yang
mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Proses penelitian kualitatif melibatkan usaha penting seperti mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data yang spesifik dari partisipan, menganalisis data secara deduktif, dan menginterpretasikan makna sebuah data (Creswell, 2014). Secara umum, penelitian kualitatif lebih mengandalkan data berupa ungkapan subjek penelitian untuk mengeksplorasi fenomena atau permasalahan pokok yang terdapat dalam sebuah penelitian (Supratiknya, 2015). Peneliti menggunakan pendekatan deduktif dengan directed content analysis atau analisis isi terarah
karena menurut Hsieh dan
Shannon (2005, dalam Supraktiknya 2015), analisis isi terarah bertujuan untuk memvalidasi atau menguji ulang sebuah kerangka teoritis atau bahkan sebuah teori. Pendekatan ini cocok diterapkan jika sudah ada teori atau hasil-hasil penelitian tertentu tentang suatu fenomena dan ingin diuji kembali dalam sebuah konteks baru dengan menggunakan kelompok subjek yang baru pula. Hsieh dan Shannon (2005, dalam Supraktiknya, 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2015) menyatakan juga bahwa pada pendekatan ini, teori atau hasil penelitian sejenis dipakai untuk membantu merumuskan pertanyaan penelitian atau membantu menentukan skema awal pengodean atau skema awal hubungan antar kode. Miles et al. (2014, dalam Willis, SullivanBolyai, Knafl, & Zichi-Cohen, 2016) juga mengatakan bahwa kerangka atau skema konsep yang dikembangkan dari literatur dan membantu dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Hsieh dan Shannon (2005, dalam Supraktiknya, 2015) menggunakan istilah deductive category application atau penerapan kategori secara deduktif untuk menyebut penggunaan teori hasil penelitian terdahulu untuk menyusun skema awal pengodean. Peneliti mengganti penelitian ini dari fenomenologi menjadi analisis isi terarah karena menurut Husserl (dalam Willis, Sullivan-Bolyai, Knafl, & Zichi-Cohen, 2016). berdasarkan filosofinya, hasil fenomenologi harus terdiri dari embodiment, waktu, spatial, dan relasi dengan orang lain. Selain itu, alasan lain, peneliti mengganti jenis penelitian ini karena fenomenologi bertujuan mendeskripsikan makna dan esensi dari sebuah pengalaman atau fenomena (Willis, Sullivan-Bolyai, Knafl, & ZichiCohen, 2016), sedangkan penelitian yang dilakukan hanya melakukan deskripsi atau penggambaran tanpa melihat maknanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
B. FOKUS PENELITIAN Penelitian ini berfokus bagaimana strategi coping penderita myasthenia gravis. Peneliti akan melihat bagaimana penderita MG mengelola
permasalahan-permasalahan
yang
dialami
akibat
dari
kondisinya.
C. SUBJEK PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposeful sampling untuk memilih subjek. Peneliti memilih individu yang sesuai dengan masalah penelitian dan fenomena yang ada pada penelitian ini. Pemilihan ini terkait siapa atau apa yang akan diteliti, tujuan penelitian, dan berapa banyak subjek yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, subjek yang dipilih oleh peneliti adalah penderita Myasthenia Gravis. Penderita Myasthenia Gravis mengalami permasalahan-permasalahan dalam kehidupannya akibat kondisi yang disebabkan penyakit MG. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti strategi coping
yang digunakan penderita Myasthenia Gravis untuk
mengatasi permasalahan yang dialami. Subjek penelitian yang dipilih adalah penderita yang sudah bisa melalui permasalahan-permasalahan yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA Peneliti
mengumpulkan
data
dengan
metode
wawancara.
Wawancara merupakan percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 1998). Wawancara membantu para partisipan bisa lebih leluasa untuk bisa memberikan informasi historis dan memungkinkan peneliti mengontrol alur tanya jawab. (Creswell, 2014). Jenis wawancara yang dipilih adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan mendalam tergantung dengan topiknya. Penggunaan wawancara semi terstruktur ini memungkinkan peneliti dan partisipan melakukan dialog, dan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dapat dimodifikasi menurut respon partisipan. Dengan demikian, peneliti dapat menyelidiki lebih jauh hal-hal menarik dan penting yang muncul (Smith, 2009). Selain itu, pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan terbuka yang merefleksikan konsep dari kerangka yang sudah dibuat. Respon dari partisipan
akan
mempengaruhi
apakah
pertanyaan
akan
diubah,
dihilangkan, atau ditambah pertanyaan baru (Wills, Sullivan-Bolyai, Knafl, & Zichi-Cohen, 2016). Berikut ini adalah panduan wawancara yang berdasarkan pada pertanyaan penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.1 Panduan pertanyaan wawancara Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Gambaran penyakit Sejak kapan Anda menderita MG? Rapport, mengetahui kondisi Menurut Anda pribadi, apa itu MG? awal mula subjek menderita Bagaimana gejala awal yang Anda penyakit MG. alami? respon awal Ketika mengetahui kalau Anda Mengetahui menderita MG, bagaimana perasaan penderita dan apa yang Anda? Pikiran Anda? Apa yang Anda dilakukan. lakukan? Pengobatan seperti apa saja yang Mengetahui sudah sampai tahap mana pengobatan yang pernah Anda lakukan? dijalani Permasalahan yang dihadapi perubahan dan Bagaimana aktivitas Anda sebelum Melihat dampak aktivitas sosial sakit? Apa dampak MG bagi aktivitas penderita Anda? Bagaimana relasi anda dengan orang- Mengetahui bagaimana relasi orang di sekitar anda sebelum sakit? sosial subjek sebelum dan sesudah MG. Apa dampak MG bagi relasi Anda? Ketika menjalani pengobatan, apa Melihat bagaimana subjek dalam menjalani pengobatan yang Anda rasakan dan pikirkan? Hal apa yang membuat Anda Mengetahui hal yang membuat penderita tertekan down/tertekan terkait MG? strategi coping Berkaitan dengan tugas utama (misal Melihat mahasiswa), bagaimana Anda terkaitan tugas utama mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan tugas utama? Coping Apa yang Anda lakukan untuk Melihat strategi coping yang menghadapi permasalahan- digunakan permasalahan yang dialami? Faktor yang mempengaruhi coping Apakah Anda mengikuti komunitas Melihat apakah dukungan penderita MG? Apakah Anda sosial mempengaruhi strategi coping penderita MG. merasakan manfaatnya? Bagaimana juga respon orang-orang Mengetahui respon orangterdekat? (keluarga, teman, orang disekitarnya. pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang bisa saja melibatkan proses pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara bersama-sama. Langkah-langkah yang akan digunakan untuk melakukan analisis isi terarah berbasis penerapan kategori secara deduktif mencangkup langkah-langkah berikut ini (Supraktiknya, 2015): 1. Langkah pertama adalah menyusun sebuah matriks kategorisasi (Elo & Kyngas, 2008). Jika pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, maka kepada para partisipan, akan diajukan pertanyaan utama yang bersifat terbuka tentang aneka pengalaman yang dialami oleh partisipan, serta diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang lebih terarah sekitar kategori-kategori yang sudah ditentukan sebelumnya (Hsieh & Shannon, 2005). 2. Langkah kedua adalah melakukan coding atau pengodean. Tujuan penelitian dengan analisis isi terarah adalah mengidentifikasi dan mengkategorikan semua bentuk manifestasi dari fenomen tertentu yang sedang diteliti. Menurut Hsieh dan Shannon (2005), ada dua kemungkinan cara untuk melakukan pengodean. Cara pertama dimulai dari peneliti membaca keseluruhan transkip, kemudian menandai setiap bagian teks yang merepresentasikan fenomen yang sedang diteliti. Setelah itu, peneliti menentukan kode dari semua bagian teks yang sudah ditandai dengna menggunakan kode-kode yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
ditentukan dalam matriks kode; setiap bagian teks yang dipandang merepresentasikan
fenomen
yang
diteliti
tetapi
tidak
cocok
dimasukkan ke dalam salah satu kode pada matriks kode diberik kode baru atau tambahan. Cara kedua dimulai juga dengan membaca keseluruhan transkip wawancara, kemudian langsung dilakukan pengodean dengan kode-kode yang sudah ditentukan di matriks kode. Data-data yang tidak bisa segera dimasukkan ke dalam salah satu kode akan ditandai. Selesai pengodean, bagian-bagian teks yang belum bisa dimasukkan ke dalam salah satu kode, dianalisis untuk menentukan apakah bagian-bagian tersebut merepresentasikan satu atau lebih kategori baru atau hanya merupakan subkategori dari salah satu kode yang sudah tersedia (Hsieh & Shannon, 2005).
F. KREDIBILITAS PENELITIAN Kredibilitas penelitian terdiri
atas validitas kualitatif dan
reliabilitas kualitatif. Validitas kualitatif dimaknai sebagai upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitan dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu. (Gibbs, 2007 dalam Creswell, 2014). Salah satu metode validasi yang digunakan peneliti adalah melakukan member checking. Peneliti akan mengecek kembali ke partisipan untuk memastikan keakuratan rumusan tema yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara. Selain itu, metode lainnya adalah dengan external auditor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Peneliti akan mengajak seorang auditor, yaitu dosen pembimbing skripsi, untuk mereview keseluruhan penelitian yang telah dilakukan. (Creswell, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 1. Persiapan Penelitian dan Perizinan Dalam penelitian ini, subjek yang diteliti adalah penderita Myasthenia Gravis. Untuk menentukan partisipan ini, peneliti menggunakan purposeful sampling. Pada awalnya, peneliti mencari subjek di komunitas Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia yang berada di salah satu media sosial. Kemudian secara spesifik, peneliti mencari penderita yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah menemukan beberapa subjek, peneliti menghubungi secara langsung untuk menanyakan kesediaan para subjek. Kemudian peneliti dan subjek menentukan jadwal dan tempat untuk melakukan wawancara. Sebagai bentuk kebersediaan, subjek diminta untuk mengisi informed consent yang sudah disediakan oleh peneliti pada hari wawancara. Sebelum mengisi informed consent, peneliti menjelaskan secara singkat tentang tujuan wawancara dan juga sekaligus perijinan untuk menggunakan alam perekam berupa handphone. Wawancara dilakukan pada waktu dan tempat yang berbeda yang sudah disepakati sebelumnya. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat panduan wawancara berdasarkan teori-teori yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pelaksanaan Penelitian Sebelum pelaksanaan wawancara, peneliti memulai dengan rapport kepada setiap subjek agar subjek merasa nyaman. Setelah subjek mulai merasa nyaman, peneliti mulai melakukan wawancara. Berikut ini merupakan waktu dan tempat pelaksanaan penelitian Tabel 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian No 1.
Keterangan Wawancara partisipan
Partisipan 1 Wawancara 1: Kamis, 14 April 2016 (10.00 WIB) di Fakultas Ekonomi UMY Wawancara 2: Jumat, 24 Juni 2016 (17.00 WIB) di rumah partisipan
Partisipan 2 Wawancara 1: Kamis, 11 Juni 2016 (21.00 WIB) di rumah partisipan
Wawancara 2: Kamis, 4 Agustus 2016 (20.00 WIB) di rumah partisipan
Partisipan 3 Wawancara 1: Senin, 27 Juni 2016 (14:41 WIB) di rumah partisipan Wawancara 2: Senin, 01 Agustus 2016 (09.45 WIB) di rumah partisipan
B. PARTISIPAN PENELITIAN 1. Data partisipan Tabel 4.2 Data Partisipan No. 1 2 3 4 5
Keterangan Nama Inisial Usia Jenis Kelamin Pekerjaan Status
Partisipan 1 P1 21 tahun Perempuan Mahasiswi Belum menikah
Partisipan 2 P2 20 tahun Perempuan Mahasiswi Belum
Partisipan 3 P3 37 tahun Laki-laki Menikah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
6 7
Pendidikan terakhir Agama
SMA
menikah SMA
SMA
Islam
Kristen
Islam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Latar Belakang Partisipan Berikut ini adalah tabel yang berisi latar belakang gambaran penyakit partisipan.
Tabel 4.3 Latar Belakang Partisipan Partisipan 1 15 tahun Tahun 2013 (ketika akan masuk kuliah karena butuh surat dari dokter untuk ospek) Terjatuh saat menari dan terjatuh saat berjalan akibat kelelahan.
Lama sakit Diagnosis awal
Gejala Awal
Gejala lain pernah dialami
yang Sulit menelan, barang yang dipegang terjatuh, ptosis, dan diplopia, suara yang sering hilang
Penyebab kambuh
Kelelahan, musim dingin, dan minum es dalam porsi
Partisipan 2 5 tahun Tahun 2011
Partisipan 3 3 tahun Tahun 2013
Sering jatuh, mendadak seluruh Saat beraktivitas band tiba-tiba tubuh lemas saat basket. mata kiri menutup (ptosis), kelelahan saat aksi panggung, nafas yang tidak kuat saat bernyanyi, dan tidak kuat vokal tinggi. Diplopia, ptosis, kesulitan Pelo, sengau, tidak bisa berjalan, kesulitan mengangkat menelan makanan, lemas gayung, mata terasa berat, sulit mengunyah, dan tersedak makanan, kesulitan tersenyum, kesulitan berekspresi muka, kadang-kadang sesak nafas Kelelahan, stress, kepanasan, Kelelahan, panas matahari. kedinginan, sakit.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Pengobatan pernah/sedang dijalani
yang banyak, batuk, serta panas matahari. yang Terapi listrik, pengobatan Mestinon, plasmapharesis alternatif Jepang, Cina, pengobatan tradisional, mestinon
Mestinon
C. ANALISIS DATA PENELITIAN
Tabel 4.4 Strategi Coping Penderita Myasthenia Gravis Gejala awal Gambaran Kondisi Penderita MG
Diagnosis awal
-
-
Gejala lain yang dialami
-
Partisipan 1 Terjatuh saat menari dan berjalan (12-14)
-
Partisipan 2 Jatuh dan tubuh lemas saat basket (line 2-9)
-
Diagnosis awal diketahui tahun 2013 (line 1-7) Perasaan sedih dan tidak adil (27-31; 115-118)
-
Diagnosis awal diketahui tahun 2011 (line 9-15)
-
Gejala lain yang dialami adalah sulit menelan,
-
Gejala lain yang dialami adalah diplopia, ptosis,
-
43
Partisipan 3 Ptosis, kelelahan saat di panggung, nafas tidak kuat, vokal tinggi tidak kuat saat menyanyi (line 2-5; 5-13) Menerima diagnosis September 2014; muncul perasaan kacau dan sedih, sempat menyalah Tuhan (line 109113) Gejala lain yang dialami adalah pelo,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
-
PermasalahanPermasalahan Yang Dihadapi
Penyebab terpicunya MG muncul (kambuh)
-
Perasaan yang muncul pada penderita MG
-
Pengobatan
-
-
Partisipan 1 barang yang dipegang terjatuh, ptosis, dan diplopia, suara yang sering hilang (line 53-62; 291-299) Kondisi saat haid (74-75)
kelelahan, musim dingin, dan minum es dalam porsi yang banyak, batuk, serta panas matahari. (line 6973; 135-138 Perasaan takut, sedih, kecewa (line 63-65; 8385; 321-324)
-
Terapi listrik, pengobatan alternatif Jepang, Cina, pengobatan tradisional, mestinon (302-311)
-
Gambaran aktivitas tidak berdampak (line 187-192) berdampak (line 83-85; 97-103;
-
44
-
-
Partisipan 2 kesulitan berjalan, kesulitan mengangkat gayung, mata terasa berat, sulit mengunyah, dan tersedak makanan, kesulitan tersenyum, kesulitan berekspresi muka, kadangkadang sesak nafas (line 2023; 66-72; 75-76) kelelahan, stress, kepanasan, kedinginan, sakit. (line 9497; 431-438) Penyebab kondisi menurun (line 440-442) Perasaan sedih, stress, takut, perasaan tidak berguna, tidak memiliki harapan (line 245-248; 324-328; 331-334; 399-403) Kondisi terparah (line 230244) Mestinon, plasmapharesis (line 251-253; 256-294; 310316; 324-334; 396-307) Gambaran aktivitas (line 3238; 61-65; 153-173; 176180)
-
Partisipan 3 sengau, tidak bisa menelan makanan, lemas (line 50-59; 22-37) Terjatuh dari tetangga akibat lemas (line 348-355)
-
Panas matahari (line 40-46; 150-178)
-
Mestinon (line 183184; 193-104)
-
Gambaran aktivitas (line 132-134; 142148;342-344)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
-
-
-
Strategi Coping Problem Focused
-
-
Partisipan 1 242-244; 266-268) Gambaran relasi dengan orang sekitar (line 93-95; 97-103)
Partisipan 2
Partisipan 3
-
Gambaran relasi dengan orang sekitar tidak berdampak (line 203-207) berdampak (line 207211)
-
Gambaran sebagai pelajar tidak berdampak (line 187-192; 286287) berdampak (line 244-251; 253-263; 266-268; 282-284; 341-350)
-
-
Gambaran ketakutan akan masa depan (line 410-412) Active coping (line 18-23; 66-68; 410-412)
-
Gambaran sebagai mahasiswa tidak berdampak (line 184-195; 221-228; 348-349) berdampak(line 192193; 214-219; 349361; 366-368) Gambaran sebagai seorang anak dan saudara: tidak berdampak (line 200-203) berdampak (line 129132) Gambaran ketakutan akan masa depan (line 456-459) Active coping 460-462)
-
45
-
-
(line40-43;
-
Gambaran relasi dengan orang sekitar (line 243248;254-264; 264271; 271-272; 281; 285-289; 295-296; 296-301; 301-303; 312-317; 380-383; 385-388) Gambaran tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga (line 102107;115-137; 379380; 388-394) Gambaran tanggung jawab sebagai seorang ayah (line 409-416)
Active coping (line 15-18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Coping
-
-
Strategi Coping Emotion Focused Coping
Partisipan 1 Suppresion of competing activites (line 87-89; 9395; 287-288) Planning (line 87-89; 9295; 375-382; 387-397) Seeking social support for instrumental reasons (line 194-197)
-
Partisipan 2 Suppresion of competing activities (line 161-169) Planning 369-372) Seeking social support for instrumental reasons (line 336-342)
-
-
-
Turning to religion (line 180-185; 311-315)
-
Turning to religion (line 5457; 89-90; 319-320; 395397)
-
-
Acceptance (line 120-122; 163-164; 266-268)
-
Acceptance (line 38; 80-82; 87-89; 176-180)
-
-
Positive Reinterpretation (line 123-137)
-
Denial (line 27-33; 106113) Proyeksi (line 164-169; 173-175)
-
-
Denial (line 9-12; 28-29; 43-50) Seeking social support for emotional reasons (line 336342)
-
-
-
46
Partisipan 3 Suppresion of competing activities (line 102-107) Planning (line 3537; 68-70) Seeking social support for instrumental reasons (line 396-407) Turning to religion (line 38-40; 100101;384-385; 443448) Acceptance (line 5962; 62-70; 70-76; 92-96; 137-140; 261-264; 423-424) Positive reinterpretation (line 15-16; 113-115; 286-287;320-328; 331-335)
Focusing on and venting emotion (207-220; 272-281) Behavioral diseangement (line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Partisipan 1 Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Coping
Partisipan 2
-
Social support (line 8992; 113-114; 127-129; 142-148; 151-160; 190191; 199-211; 214-221; 237-239; 271-276; 350357; 358-363; 401-407)
-
Social support (line 10-13; 57-59; 85-103; 121-123; 134-140; 141-144; 146-149; 200-203; 203-207; 320-322; 375-382)
-
-
Positive Beliefs (line 180185)
-
Positive beliefs (line 40-43; 89-90; 319-320)
-
-
Problem solving skills (line 375-382; 387-397) Internal locus of control (line 123-127)
-
Problem solving skills (line 369-372) Internal locus of control (line 248-250)
-
Social skills (line 211-213)
-
-
-
-
47
-
Partisipan 3 344-348; 355-359) Social support (line 84-85; 167-178; 248-252; 270-271; 293-294; 303-308; 337-342; 352-354; 384-385 416-420; 431-434; 438-440; 442-452) Positive beliefs (line 62-70; 76-81; 96-98; 103-112; 204-206; 457-471) Problem solving skills (line 68-70) Internal locus of control (line 218220; 437-438) Social skills (line 365-371)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Analisis P1 a. Gambaran Kondisi Penderita MG Hasil penelitian menunjukkan bahwa P1 bahwa sudah mengalami gejala MG sejak kecil tetapi baru mengetahui penyakitnya ketika akan masuk kuliah. Saat mengetahui diagnosis dari dokter, P1 merasa sedih dan juga tidak adil karena ia mengalami kondisi seperti itu. “Sebenernya aku tu ngalamin gejalanya itu dari kecil, tapi divonis sama dokternya itu waktu mau masuk kuliah karna waktu itu kan butuh surat itu kan buat ospek. Nah dokternya tu baru vonis itu. Tapi sebelumnya tu dokter tu udah ngasih tandatanda ga boleh ini ga boleh itu..” (line 1-7) “Perasaannya sedih dong kan aku sebelumnya sudah searching-searching akibatnya nanti matanya kelopak matanya akan semakin menurun. Ya pasti perasaannya sedih kok kayak ga adil aja.... Ya soalnya ga adilnya kok harus aku gitu, kok enggak yang lain.” (line 27-31; 115-118)
Gejala awal yang dialami P1 adalah sering terjatuh saat menari dan saat berjalan karena kelelahan. P1 juga mengalami gejala lain seperti susah menelan, barang yang dipegang terjatuh, ptosis, dan diplopia. Selain itu, P1 juga mengalami gejala suara yang sering hilang. Kemudian jika P1 sedang batuk bisa terjadi bermingguminggu karena batuk adalah musuh utama penderita MG .
“Tapi gejalanya tu dari kecil ee kecil TK tu dulu waktu nari di panggung tu sering jatuh, trus jalan kalau kelelahan jatuh juga kayak gitu.” (line 12-14)
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
“Gejala lainnya itu, ee susah nelen.. Trus kalau misalnya terlalu capek misal bawa HP gini, nanti bisa jatuh sendiri tanpa sadar. Trus ee gejalanya ptosis. Ptosis itu kan matanya sayu ya, trus waktu mau berangkat sekolah waktu SMA naik motor itu pandangan diplop diplopia, jadi harus berhenti dulu. Diplopia kan pandangan ganda. Jadi waktu itu lihat kakek-kakek naik sepeda, bajunya sama sepedanya sama, itu kan pakai topi juga sama, yaampun. jadi harus berhenti dulu.” (line 53-62) “Kalau dulu gejalanya belum terlalu banyak kalau sekarang tu suara sering ilang tu baru mulai tahun kemarin. Sebelumnya belum jadi sebelumnya ya cuma kalau capek jatuh terus diplopia ptosis susah nelen gitu, sekarang tambah itu. ..............heeh suara ilang terus kalau batuk, batuk kan musuh utama MG ya, itu sampai bisa berminggu-minggu kalau sekarang.” (line 291-299)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penyebab kondisi P1 menurun adalah kelelahan, musim dingin, dan minum es dalam porsi yang banyak, serta panas matahari. Diketahui pula bahwa MG menyebabkan P3 merasa sangat lemas pada seluruh bagian tubuhnya ketika sedang datang bulan. “Kelelahan. Tapi, kelelahan iya kalau misalnya musim dingin juga iya, kan syaraf yang diserang kan sama otot. Trus kalau misalnya minum es, minum es kan ga boleh terlalu banyak, itu juga bisa kambuh. Terus, kadang kalau lagi dapet datang bulan kayak gitu kan lemes......... kalau lihat matahari terlalu lama juga ga boleh.” (line 69-73; 135-138) “Terus, kadang kalau lagi dapet datang bulan kayak gitu kan lemes............Iya. Tapi lemesnya tu kalau dapat kan cuma di perut biasanya, kalau itu kayak di ee semua badannya tu sakit kayak gitu. kalau misalnya lagi dapet trus bener-bener itu, misal lagi tiduran, tiduran mau bangun tu ga bisa atau duduk di lantai terlalu lama mau berdiri ga bisa.” (line 7475; 76-81)
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Ketika kondisi P1 sedang menurun, ia akan merasa sedih karena aktivitasnya menjadi terhambat. P1 juga merasa takut ketika mengalami diplopia di jalan,. “Perasaannya waktu itu kayak takut, waktu itu langsung berhenti, soalnya kalau diterusin nanti malah kecelakaan.”(line 63-65) “Perasaannya kalau lagi kambuh ya otomatis sedih dong kak karena aktivitasku jadi terhambat karena ga bebas keluar masuk rumah.” (line 83-85)
Untuk menjaga kondisi, P1 sudah melakukan berbagai macam pengobatan sederhana dari obat utama sampai alternatif/tradisional. Namun,
dalam
penelitian
diketahui
bahwa
pengobatan
ini
menyebabkan P1 merasa kecewa dan sedih karena harus bolos sekolah “Terapi listrik pernah terus apa sih kayak Jepang itu apa namanya, pernah dialternatif pengobatan Jepang pernah, Cina pernah, yang kalau terus kalau pengobatan tradisional tu dipijit tapi pake apa sih alat kayak kayu itu juga pernah, pake listrik juga pernah. Tapi yang utamanya Mestinon. Obatnya obatnya yang utama itu Mestinon.” (line 302-311) “Waktu itu lebih ke SMP, ya waktu itu masih SMP, ya perasaannya kecewa, perasaannya sedih karena harus sering bolos sekolah.” (line 321-324)
b. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Dari hasil penelitian diketahui bahwa gambaran kondisikondisi di atas menyebabkan permasalahan bagi P1 karena menimbulkan beberapa hambatan.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1) Gambaran aktivitas Penelitian di atas menunjukkan bahwa kondisi yang menurun
menyebabkan
P1
mengalami
hambatan
dalam
beraktivitas karena P1 banyak menghabiskan waktu di rumah. “Perasaannya kalau lagi kambuh ya otomatis sedih dong kak karena aktivitasku jadi terhambat karena ga bebas keluar masuk rumah.” (line 83-85)
Salah satu bentuk hambatan aktivitas yang dirasakan P1 adalah sudah tidak pernah menari lagi akibat sering jatuh di panggung. “Ada. Karena dulu kan suka nari, sekarang kan udah enggak, karena ya itu dulu sering jatuh di panggung kan.” (line 242-244; 266268) P1
merasa
kecewa
karena
aktivitasnya
menjadi
terhambat karena kondisi yang menurun. “ya kecewa aja pasti gini, pasti teman-teman ya ga semuanya temen-temen kan bisa mengerti keadaan aku ya, ada beberapa yang ngerti, tapi kan nanti kok jadi apa ya di mata mereka, kitanya seolah-olah jadi kayak orang males ga mau keluar ga mau istilahnya kalau di masyarakat ga mau sawung gitu loh.” (line 97-103)
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Akan tetapi, P1 juga mengatakan kalau MG tidak memberikan dampak pada beberapa aktivitas seperti menulis. “enggak, nulis tetep nulis, kuliah tetep kuliah, ya mungkin kalau misalnya agak capek kan rumahnya jauh, Imogiri terus naik motor sendiri, kalau misalnya capek ya mungkin dianterin kalau ga nebeng temen yang deket kayak gitu. Kalau terpaksanya drop banget kemarin ga berangkat. “(line 187-192) 2) Gambaran relasi dengan orang sekitar MG menyebabkan terhambatnya aktivitas P1 dan menyebabkan dampak juga pada relasinya. P1 berpikir bahwa teman-temannya akan menganggap dirinya sebagai orang yang malas dan tidak mau bergabung. “kemarin waktu malam senin ada pertemuan sama teman-teman, aku ga ikut.........ya ga semuanya temen-temen kan bisa mengerti keadaan aku ya, ada beberapa yang ngerti, tapi kan nanti kok jadi apa ya di mata mereka, kitanya seolah-olah jadi kayak orang males ga mau keluar ga mau istilahnya kalau di masyarakat ga mau sawung gitu loh.” (line 93-95; 97-103)
3) Gambaran sebagai pelajar Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa MG memberikan dampak pada tugas utama P1 sebagai siswa dalam beberapa aktivitas pelajaran misalnya dalam berolahraga saat masih SMA. P1 hanya bisa mengikuti aktivitas yang ringan 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
saja. Kemudian, penelitian juga menunjukkan bahwa MG juga berpengaruh ketika di bangku kuliah, yaitu tidak bisa terlibat dalam organisasi. Keterbatasan yang P1 alami sebagai siswa dan mahasiswa sempat menyebabkan ia tertekan. “Terus kalau misalkan olahraga, olahraga tu kalau misalnya ringan kita bisa ikut, tapi kalau misalnya yang berat berat ga bisa. Jadi misal kalau udah masuk ke SMA itu ya sebelumnya udah ee ngasih surat dokter sama guru olahraganya. Jadi ga bisa kalau misal yang ringan bisa kalau yang terlalu berat ga bisa ikut. Terus nanti minta tugas lain.” (line 244-251) “oh kalau yang ini dulu tu waktu semester satu kan organisasi-organisasi itu ya. ya. nah itu tu dah daftar udah bayar udah ikut wawancara tapi kan ga bisa ikut makrab. Karena makrabnya itu empat hari kan ga mungkin aku empat hari di luar, maksude di luar yang udaranya dingin kan ga mungkin kan nanti bakal. Nah gara-gara ga boleh ikut it ee garagara ga boleh makrab kan jadinya di blacklist sama organisasi, jadi ga ikut dis di kampus ga ada organisasi, jadi ikutnya di rumah.” (line 253-263) “Awalnya iya, tapi sekarang udah biasa aja, jalani aja lah mungkin ini yang terbaik gitu.” (line 266-268)
Selain
keterbatasan
dalam
berorganisasi,
MG
menyebabkan kondisi P1 mudah menurun jika kelelahan akibat banyaknya ujian dan tugas.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
“Iya, kemarin kambuh juga karena terlalu capek kan ujian ujian tugas ujian tugas jadi ya gampang capek.” (line 282-284) Perasaan paling down P1 alami ketika tidak bisa les karena dapat mengakibatkan kelelahan. P1 mengira kelelahan dapat menyebabkan buta sehingga hal tersebut membuat P1 sempat merasa tidak memiliki harapan hidup. “Yang paling down? ya waktu itu, ga ada, ada gasih. waktu ya waktu ee mau kelas tiga, kelas tiga SMA pingin banget les tapi malah divonis sama dokter kayak gitu. Maksudnya ga boleh kecapean nanti pikirnya waktu itu bisa buta ternyata enggak kan. Ga boleh kecapean karena lama-lama kalau kecapean njuk matanya ga bisa dibuka atau ga bisa liat. Waktu itu mikirnya tu bisa buta kan, jadi aduh harapan hidupnya tu kayak gimana udah burem.” (line 341-350) Namun, dari hasil wawancara dengan P1, terlihat juga bahwa MG tidak memberikan dampak pada kegiatan kuliah dan nilai kuliah. Hal ini berdasarkan pernyataan P1 yang mengatakan bahwa: “Kalau kegiatan enggak sih, kalau nilai ujian tetep nilaiku biasa aja. Tapi kalau misalnya lebih mengurangi aktivitas keluar rumah. (line 187-192; 286-287)
4) Gambaran ketakutan P2 akan masa depan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
P1 memiliki ketakutan akan masa depan yaitu apabila penyakitnya akan semakin parah dan sampai pada tingkat dimana pernafasannya juga diserang. “Takutnya kalau ee penyakitnya naik level. Naik level kan pernafasan juga bisa diserang, jadi harus lebih hati-hati...........” (line 410412)
c. Strategi Coping Dari hasil penelitian diketahui bahwa P1 memiliki berbagai strategi coping untuk mengelola permasalahan-permasalahan tersebut, seperti berikut: 1) Problem Focused Coping
Active Coping Ketika P1 mengalami gejala-gejala MG di awal maupun yang muncul setelahnya, ia langsung memberitahu kepada dokter tentang kondisi dirinya. Selain itu, untuk menghadapi ketakutannya akan masa depan, P1 lebih menjaga kondisi dirinya agar kondisinya tidak semakin parah. “Iya ngomong sama dokternya juga tapi memang itu gejalanya sih, salah satu gejala juga.” (line 18-23; 66-68) “Takutnya kalau ee penyakitnya naik level. Naik level kan pernafasan juga bisa diserang, jadi harus lebih hatihati...........” (line 410-412)
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Suppresion to competing activites Untuk mencegah kondisi yang menurun, P1 mengurangi aktivitas di luar rumah. Pengurangan aktivitas ini juga dilakukan P1 untuk mencegah kelelahan akibat aktivitas yang cukup padat di kuliahnya. “yang kalau barusan itu mengurangi keluar rumah karena cuacanya ini kan lagi ekstrem kan.” (line 87-89; 93-95; 287-288)
Planning Untuk
mencegah
kondisi
mudah
menurun,
P1
memikirkan serta melakukan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan
misalnya
kalau
cuaca
ekstrem
sebaiknya
ia
mengurangi keluar rumah, mengurangi minuman dingin dan bersoda. Selain itu, ia juga mengontrol dirinya dengan mengetahui batas-batas kondisi dirinya, sehingga ia dapat membuat langkah-langkah apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. “yang kemarin itu? yang kalau barusan itu mengurangi keluar rumah karena cuacanya ini kan lagi ekstrem kan. Nah sama ketua pejuang juga dihimbau supaya kita mengurangi apa kegiatan di luar rumah, kalau misal harus terpaksa keluar rumah harus pakai masker. Terus lebih ga boleh minum minuman bersoda, ga boleh minum es. kemarin waktu malam senin ada pertemuan sama 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
teman-teman, aku ga ikut.” (line 87-89; 92-95; 375-382) “kadang begini, kadang aku mikirnya gini, kalau dipaksakan, karena ada gini ada kak putri, kak putri itu ee Mgers Bandung, kan aku follow IG dia ya, rajin main, tapi apa tapi dia gampang masuk rumah sakit, opname istilahnya. Jadi aku jadikan patokan, kalau misal gini aku main iya main tapi ga setiap hari kalau misalnya hari ini udah main misal kemarin udah main, hari ini ga boleh main gitu................................. lebih terkontrol keadaan kita, kita kan tahu diri ee apa yang bisa kita lakukan apa yang ga gitu..” (line 387-397)
Seeking Social Support for Instrumental Reasons Dari hasil penelitian terlihat bahwa P1 membutuhkan orang lain untuk membantu mengontrol dirinya misalnya seperti mengontrol pola makannya. “enggak, soalnya rugi juga ya kalau ngekos kan sama-sama bantul kak. nanti kalau ngekos malah ribet juga kalau misal makannya ga terkontrol juga kan.” (line 194-197)
2) Emotion Focused Coping
Turning to Religion Ketika dalam kondisi yang sangat menurun, P1 berusaha menerima kondisinya dengan cara berpikir bahwa ini ujian dari Tuhan yang bisa ia hadapi. Selain itu, P1 juga tetap mengucap
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
syukur untuk kondisinya dimana ia tidak harus meminum obat sebanyak penderita yang lain. “Kalau misal lagi drop banget, tu kadang mikirnya yaudah mungkin ini yang terbaik dari sang Pencipta, mungkin ee aku adalah orang yang dipercaya bisa menghadapi ujian itu. gitu, kenapa. Ketika sang Pencipta percaya sama kita, kenapa kita harus ragu gitu.” (line 180-185) “Kalau aku sehari sekali, kalau misalnya bener-bener drop dua. Bersyukur sih karena kalau yang lain tu ada yang sehari lima kali, delapan kali, ada yang dua belas kali.” (line 311-315)
Acceptance Dari hasil wawancara diketahui bahwa P1 berusaha menerima penyakitnya dengan ikhlas dan tegar. Selain itu, P1 juga berusaha menerima kematian yang mungkin saja terjadi pada dirinya akibat penyakit MG. P1 juga berusaha menerima perubahan-perubahan aktvitas yang harus ia alami karena penyakit MG. “ee mencoba untuk tegar. ikhlas menerima
penyakit ini” (line 163-164) “Dipikirin ee pikirinnya mungkin apa siap ga siap harus pasti akan meninggal kan. Soalnya banyak yang meninggal tahun ini juga.” (line 120-122) “Awalnya iya, tapi sekarang udah biasa aja, jalani aja lah mungkin ini yang terbaik gitu.” (line 266-268)
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Positive Reinterpretation Dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, P1 tetap mencoba memaknai hidupnya secara positif. P1 membuat pernyataan bahwa hidup harus tetap dijalani dengan tidak monoton dan dengan perjuangan. “Kan hidup kan ga boleh monoton, tetep harus berjalan jadi tetap memotivasi diri sendiri untuk tetap apa supaya tetap berjuang melawan penyakit ini. Jangan menyerah kayak gitu kan.” (line 123-137)
Denial P1 merasa tidak adil karena dirinya yang harus mengalami penyakit MG ketika ia mendapatkan diagnosis awal dari dokter. “Perasaannya sedih dong kan aku sebelumnya sudah searching-searching akibatnya nanti matanya kelopak matanya akan semakin menurun. Ya pasti perasaannya sedih kok kayak ga adil aja......Ya soalnya ga adilnya kok harus aku gitu, kok enggak yang lain.”(line 2733)
Bentuk penyangkalan dari P1 yang lain adalah P1 tidak menyadari kondisinya dan memaksakan aktivitas-aktivitas yang ingin ia lakukan. “Waktu itu kan posisinya dokter bilang gini, ga boleh kecapean karena kalau 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
terlalu kecapean nanti apa matanya lamalama ga bisa lihat kan nanti kelopaknya itu to. Tapi itu ga sadar karena itu udah kelas tiga pinginnya les. Udah waktu itu posisinya pingin les keluar, udah mau daftar gitu.”(line 106-113)
Proyeksi P1 senang menulis puisi dan puisi itu ia gunakan untuk memotivasi dirinya. Tetapi isi puisi yang ia buat seperti untuk orang lain, akan tetapi ia mengakui bahwa sebenarnya puisi itu untuk memotivasi dirinya. “ee lebih sering kan aktif juga ya aku kan suka nulis juga. Suka nulis puisi jadi tu apa ya lebih pura puranya puisi tersebut tu untuk orang lain yang sebenarnya puisi itu untuk aku sendiri supaya tetep semangat tetep ee ngasih motivasi kepada diri sendiri tu lebih susah” (line 164-169; 173-175)
d. Faktor yang mempengaruhi strategi coping Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan strategi coping yang dilakukan P1 dipengaruhi oleh beberapa faktor: 1) Social Support Dukungan dari lingkungan memiliki pengaruh yang paling banyak bagi P1 dalam menghadapi penyakitnya ini. “Dukungan teman-teman itu pasti penting karena itu kan memberi support ya ee lebih menguatkan kita terutama mental kita, bahwa kita tu ga sendiri, ada orangorang di luar sana, keluarga, temen, sahabat yang masih sayang sama kita jadi 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kita ga boleh menyerah kita harus bertahan terus melawan penyakit ini, kita ga boleh mau dikalahkan oleh penyakit ini.” (line 190-191; 214-221; 237-239; 401-407)
Keluarga Dukungan dan perhatian dari keluarga P1 memberikan semangat bagi P1 dalam menghadapi penyakitnya. “Kalau yang dari keluarga cuma selalu mengingatkan supaya istirahatnya cukup, terus menjaga pola makan. Keluarga sendiri juga misalnya kayak ibu nanti pagi mbuatin susu trus siang mbuatin jus kayak gitu, kayak gitu. Trus kalau misalnya apa capek misalnya agak capek kan nanti aku bilang sama orang tua. Nah orang tua telepon, nanti telepon sama yang, kita kan manggil orang terapi buat buat terapi gitu nanti datang ke rumah kayak gitu gitu yang dilakukan oleh orang tua. Memberi semangat..” (line 113-114; 151-160; 358363)
Teman-teman Perhatian dari teman-teman juga penting bagi P1 dalam menghadapi penyakitnya ini. “kalau teman-teman kalau misal di kampus kayak gini kan, misal jajan nih, kalau misal aku ngeyel pingin beli es dilarang sama mereka nanti, “aku bilangin loh nanti sama orang tuamu”. Kan temen-temen sudah tahu kalau misalnya lagi presentasi suaranya ilang ya, suaranya ilang, sengau atau gimana, ee temen-temen satu kelompok biasanya 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ngasih motivasi, “udah pelan-pelan aja kalo gak kamu udah berhenti dulu aja, biar aku lanjutin” kayak gitu gitu. Trus kalau misalnya ada kegiatan kayak misalnya outbound apa dia ehm tementemen ngingetin “udah jangan lupa bawa surat dokternya” kayak gitu.” (line 199211; 271-276; 350-357)
Komunitas Peran komunitas juga penting bagi P1 untuk mendukung diri P1 dalam menghadapi MG. “Kemarin waktu ada apa pertemuan para pejuang itu kan juga di kasih tahu, dimotivasi-motivasi supaya kitanya jangan menyerah..” (line 89-92; 127-129; 142-148)
2) Problem-Solving Skills P1 memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang baik, sehingga ia dapat menentukan langkah-langkah yang sebaiknya ia lakukan untuk mencegah kondisi-kondisi yang menurun. “kadang begini, kadang aku mikirnya gini, kalau dipaksakan, karena ada gini ada kak putri, kak putri itu ee Mgers Bandung, kan aku follow IG dia ya, rajin main, tapi apa tapi dia gampang masuk rumah sakit, opname istilahnya. Jadi aku jadikan patokan, kalau misal gini aku main iya main tapi ga setiap hari kalau misalnya hari ini udah main misal kemarin udah main, hari ini ga boleh main gitu................................. ? lebih 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
terkontrol keadaan kita, kita kan tahu diri ee apa yang bisa kita lakukan apa yang ga gitu..” (line 375-382; 387-397) 3) Internal Locus of Control Dari hasil penelitian diketahui bahwa P1 memiliki keinginan untuk berjuang melawan penyakitnya. “Tapi mau ga ma kita harus apa istilahnya. Kan hidup kan ga boleh monoton, tetep harus berjalan jadi tetap memotivasi diri sendiri untuk tetap apa supaya tetap berjuang melawan penyakit ini. Jangan menyerah kayak gitu kan.” (line 123-127) 4) Positive Beliefs P1 memiliki kepercayaan kepada Tuhan, sehingga ia bisa menerima kondisinya dengan cara berpikir bahwa ini ujian dari Tuhan yang bisa ia hadapi. “Kalau misal lagi drop banget, tu kadang mikirnya yaudah mungkin ini yang terbaik dari sang Pencipta, mungkin ee aku adalah orang yang dipercaya bisa menghadapi ujian itu. gitu, kenapa. Ketika sang Pencipta percaya sama kita, kenapa kita harus ragu gitu..” (line 180-185)
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 2: Skema Kesimpulan Analisis P1 Myasthenia Gravis Gambaran kondisi
Permasalah-permasalahan yang dihadapi
Tugas Utama: Pelajar
Aktivitas
Relasi dengan orang sekitar
Gejala awal: Terjatuh saat menari dan berjalan Diagnosis awal Gejala lain: sulit menelan, barang yang dipegang terjatuh, ptosis, dan diplopia, suara yang sering hilang, kondisi saat haid Penyebab Timbulnya MG: kelelahan, musim dingin, dan minum es dalam porsi yang banyak, batuk, serta panas matahari.
PFC: Active Coping Suppresion to competing activities Planning Seeking social support for instrumental reasons
Kondisi menurun
EFC:
Acceptance Positive reinterpretation Denial Proyeksi Turning to religion
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
Pengobatan: Terapi listrik, pengobatan alternatif Jepang, Cina, pengobatan tradisional, mestinon
64
Ketakutan akan masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 2.1: Skema Strategi Coping P1 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita Denial
Diagnosis awal
Active Coping
Gejala awal: Terjatuh saat menari dan berjalan
Suppresion to competing activities
Gejala lain: sulit menelan, barang yang dipegang terjatuh, ptosis, dan diplopia, suara yang sering hilang, kondisi saat haid
Planning
Myasthenia Gravis Penyebab Timbulnya MG: kelelahan, musim dingin, dan minum es dalam porsi yang banyak, batuk, serta panas matahari.
Turning to religion
Kondisi yang menurun
Positive reinterpretation
Pengobatan: Terapi listrik, pengobatan alternatif Jepang, Cina, pengobatan tradisional, mestinon
PFC: Seeking social support for instrumental reasons EFC: Acceptance dan Proyeksi
65
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 2.2: Skema Strategi Coping P1 Berkaitan Dengan Permasalahan yang Dialami Penderita Denial Suppresion to competing activities
Tugas Utama: Siswa dan Mahasiswa
Aktivitas Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
Acceptance
Kondisi Gambaran Penderitta MG
Relasi dengan orang sekitar
Active Coping
Ketakutan akan masa depan
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Analisis P2 a. Gambaran Kondisi Penderita MG P2 tidak mengetahui secara pasti kapan ia mulai mengalami MG, akan tetapi gejala MG muncul terjadi pada tahun 2011 saat P2 pindah kota. Gejala-gejala awal yang dialami P2 adalah sering jatuh, mendadak seluruh tubuh lemas, dan tangan lemas. Pertama kali P2 mengalami gejala MG saat melakukan aktivitas basket. “Ga tau jelasnya sejak kapan, tapi timbul sejak pindah Kudus. Pindah Kudus itu tahun dua ribu, sebentar hitung dulu ya, sejak 2011. Gejalanya muncul sejak 2011, karena pertamanya apa kalau olahraga basket apa apa sering jatuh, sering lemes tiba-tiba gitu. Terus tangan juga lemes misal pas basket harus lempar bola ga sampe karena tangan lemes.“ (line 2-9)
Diagnosis awal dokter diberikan kepada P2 pada tahun 2011 karena keperluan kuliah. Menurut dokter, penyebab terpicunya MG pada P2 muncul karena ia mengalami stress akibat ia pindah kota dan kurangnya perhatian dari Ayah. “Tapi pertama-tamanya itu dihiraukan aja, sampe tahun 2013 karena mau kuliah di Malaysia jadi akhirnya mama ngecekin dulu kenapa sering jatuh. Itupun periksa ke dokter karena guru basket melaporkan ke orang tua. Akhirnya baru ketahuan Oktober 2013 kalau ternyata itu Myasthenia Gravis gitu.”(line 9-15) “Papa tu sedih karena dokter ngomong kalau penyebab aku kena Myasthenia Gravis bisa disebabkan karena stress karena baru pindah kudus dan kurang perhatian dari ayah.” (line 94-97; 431-438)
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gejala-gejala lain yang dirasakan P2 adalah jatuh, tangan-kaki lemas, diplopia, ptosis. Ketika dalam kondisi menurun, P2 akan merasa lemas pada semua bagian tubuh, kesulitan berjalan, kesulitan mengangkat gayung, mata terasa berat, double vision, sulit mengunyah, dan tersedak makanan. “Paling jatuh sering, trus sering tiba-tiba lemes tangannya sama kakinya, trus sering matanya tu kayak orang ngantuk, suka kayak mau nutup sendiri, sama pandangan ganda double vision.” (line 20-23) “kalau drop lemes semua, jalan juga susah, jalan lemes, ngangkat misal mau mandi mau angkat gayung juga susah gitu trus matanya rasanya berat trus sama kalau ngeliat itu harus tutup satu mata biar ga double pandangannya. Kalau tutup satu mata jadi satu lagi. Trus kadang-kadang suka susah ngunyah.” (line 66-72; 75-76)
Kondisi terparah P2 terjadi pada bulan Juni 2015. P2 mengalami kesulitan tersenyum, kesulitan berekspresi muka, mata berat terus, istirahat dan obat yang tidak berfungsi, double vision, tangan lemas sehingga kesulitan saat mandi dan menulis, sulit mengunyah, sulit menelan, kaki lemas, dan kadang-kadang sesak nafas. Hal-hal tersebut sangat mengganggu aktivitas P2 dan akhirnya P2 harus menjalani proses pengobatan yang disebut plasmapharesis. Saat P2 harus menghadapi kondisi terparahnya, ia mengalami stress dan sedih karena ia merasa walaupun ia sudah berusaha menjaga kondisinya, tetapi akhirnya ia tetap mengalami kondisi yang menurun.
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
“Titik terparahnya waktu dulu, tahun lalu, sekitar bulan Juni ya, tepat tahun lalu Juni 2015 gitu, kan semakin parah semakin parah gejalanya, sampe akhirnya itu susah senyum, gak bisa ekpresi muka, susah banget senyum, matanya berat terus dan setiap hari tu meskipun udah istirahat meskipun udah minum obat, pandangannya tetep ganda dan itu mengganggu banget, udah gitu lemes tangannya, jadi kalau mandi setiap hari tu susah karena tangannya tu susah dipake, nulis juga susah, susah ngunyah, susah nelen, kadangkadang sesek nafas, terus kakinya juga lemes, jadi pokoknya ganggu banget, ngeganggu aktivitas banget. Jadi akhirnya pulang Indonesia buat di plasmapharesis.” (line 230-244) “Ya stress ya sebenernya sedih maksudnya kok ngedrop terus, padahal sebenernya udah berusaha jaga badan supaya jangan kecapean, tapi kok tetep ngedrop terus,” (line 245-248)
Hal-hal yang dapat menyebabkan kondisi P2 menurun adalah kelelahan, stress, kepanasan, kedinginan, sakit. “Selain capek, stress, kepanasan atau kedinginan, terus kalau sakit, misalnya flu gitu lebih rentan drop.” (line 440-442)
Pengobatan yang sudah dilakukan P2 adalah minum mestinon dan melakukan plasmapharesis. “Ga mau gitu terus gak enak setiap hari gitu terus yaudah akhirnya beraniin diri trus plasmapharesis, tapi habis itu baikan yaudah seneng.,” (line 251-253; 256294) “sama sampe sekarang minum obat, minum mestinon. Dulunya dosisnya setengah tablet sehari, sampe akhirnya naik jadi dua tablet sehari, sampe waktu itu akhirnya lima tablet sehari. Tapi setelah plasmapharesis, sekarang satu tablet sehari bisa, kalau capek aku minum satu lagi, dua tablet.,” (line 310-316)
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Saat menghadapi plasmapharesis, P2 mengalami perasaan takut dalam menghadapi prosesnya. Selain itu, Plasmapharesis dan obat yang kadang tidak berfungsi adalah hal yang paling membuat P2 down selama ia mengalami MG. “Ya takut ya takut ya takut tapi mau gimana lagi. Pas operasi, operasinya itu sadar lagi, jadi bius, dibius cuma ga bius total. Kalo bius total kan ga sadar, ini tu bius lokal, jadi yang dibius Cuma dadanya doang, jadi aku sadar, Cuma dioperasi gitu. Ya itu takut sih kerasa soalnya, kayak ada pisau motong, Cuma ga sakit emang, Cuma kerasa aja ada pisau motong ada selang masuk gitu. Ya emang takut tapi mau gimana lagi kalau mau sembuh harus dijalanin. Trus pas proses cuci darah kadang-kadang sakit karena ga tau kenapa, pokoknya kadang-kadang sakit aja, ya itu sih, yaudahlah mau gimana lagi.” (line 296-307) “Yang paling buat down yaa yang paling buat down waktu sebelum plasmapheresis itu, ya parah soalnya, soalnya itu parah banget gitu, jadi ngerasa ga bisa apa-apa gitu loh kayak ga guna ga bisa apa-apa, tapi sesudah itu diplasmapharesis udah baikan ya udah sih. Terus waktu plasmapharesisnya juga takut soalnya kan dadanya harus dibolongin, nah aku aja belum pernah operasi. ehm, terus juga saat pertama kali didagnosis dan diberitahu tidak bisa sembuh, aku ngerasa obat tu dah ga fungsi, karena setiap bangun tidur pasti lemes. ” (line 324-334)
Selama P2 mengalami penyakit MG ini, muncul beberapa perasaan seperti perasaan tidak berguna, perasaan tidak memiliki harapan, dan perasaan takut akan kematian. “apalagi dulu ada temen yang meninggal gara-gara Myasthenia Gravis kan jadi rada takut juga.” (line 324328; 331-334; 399-403)
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Gambaran kondisi-kondisi di atas menimbulkan permasalahan karena adanya beberapa hambatan pada P3. 1) Gambaran aktivitas Saat pertama kali bahwa P2 menderita MG, P2 merasa stress, sedih, dan kecewa karena aktivitasnya akan menjadi terbatas dan tidak boleh kelelahan, “Ya pas pertama tahu ya pasti stress, ya ga stress juga sih, ya kenapa harus sakit ini gitu lah soalnya kalau sakit ini aktivitasnya jadi terbatas, jadi ga bisa olahraga, ga bisa kecapean, ga bisa sibuksibuk, pokoknya harus bisa jaga diri supaya ga lemes-lemes. Jadi yah kecewa dan sedih lah kenapa harus sakit gini. Tapi lama-lama yaudahlah gapapa.” (line 32-38)
Pada saat kondisi menurun, P2 merasa kesal karena ia mengalami hambatan dalam beraktivitas dan jadi sering sakit. “Kalau ngedrop, perasaannya ya sebel aja soalnya gak bisa aktivitas-aktivitas apa-apa, ya cuma bisa tiduran aja di kasur, dan jadi sering sakit. Kalau sakit itu beneran harus bedrest, ga bisa kemana-mana.” (line 61-65)
P2 juga mengalami banyak perubahan aktivitas. P2 yang dulu aktif ikut berbagai kegiatan seperti basket, organisasi, perform, dan pelayanan di gereja, saat ini harus mengurangi dan membatasi aktivitas-aktivitasnya karena penyakit yang ia derita. Dan hal itu menyebabkan di awal ia merasa tidak betah.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
“Aktivitas menurutku sih beda banget. Soalnya sebelum Myasthenia Gravis kan aktif banget main basket dan ikut lomba-lomba basket. Dah gitu aktiflah ikut osis ikut apa ya pas SMA, ikut OSIS, trus ikut macem-macem, ikut nyanyi, pelayanan di gereja, macem-macem. Lah setelah sakit ini, awal-awalnya kan masih bandel, masih ikut aktivitas ini itu ini itu, masih ikut klub ini itu ini itu, banyak sampe sibuk, tapi terus setelah akhirnya drop terus, akhirnya mulai mengurangi aktivitas. Jadinya ya ya ya dulu sih udah ga pernah nyanyinyanyi, udah ga pernah perform-perform nyanyi lagi. Ikut klub cuma satu ya cuma ikut satu klub, persekutuan Kristen gitu, cuma ikut itu doang. Pelayanan paling di sana sama di gereja, pelayanan dikit-dikitlah paling cuma jadi WL atau main keyboard. Sama udah ga pernah olahraga lagi.................. Ya awalnya, awalnya sih ga betah pasti.” (line 153-173; 176-180)
2) Gambaran sebagai seorang anak dan saudara Secara keseluruhan, MG tidak memberikan dampak pada relasi P2 sebagai seorang anak maupun saudara. Namun, P2 merasa sedih melihat orang tuanya sedih akan kondisinya dan ia sempat berpikir bahwa kondisinya akan merepotkan bagi keluarganya. “Kalo sama keluarga sama aja ya, soalnya dari dulu sayang, sampe sekarang keluargaku masih sayang, pasti lebih perhatian aja, nanya-nanya, maksudnya nanya keadaan. Lebih kuatir pasti.” (line 200-203) “Iya dong, malah pertama kali aku dikasih tahu MG tu aku sedihnya bukan karena tahu aku sakit, tapi karena lihat mama sedih. Kasihan aja soalnya jadi mikir bakal ngerepotin nantinya.” (line 129-132) 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3) Gambaran relasi dengan orang sekitar Secara
keseluruhan,
sebenarnya
MG
tidak
terlalu
memberikan dampak pada relasi P2 dengan orang sekitarnya. Namun, MG tetap memberikan dampak pada relasi P2 dengan beberapa temannya yang biasa aktif performance karena P2 sudah jarang berinteraksi mereka karena keterbatasan kondisi. Hal ini sesuai dengan pernyataan P2, yaitu: “Kalo sama temen-temen, sebenernya juga ga ada perubahan soalnya mereka bisa nerima nerima aja. Mereka jadi perhatian aja, didoain semoga cepet sembuh.” “Oh ya paling sih dampaknya aku udah ga seakrab sama temen-temen performance karena sejak bertambah parah, aku dah ga pernah ikutan performance dan dah jarangjarang pergi. sehingga interaksiku sama temen-temen berkurang.” (line 207-211) 4) Gambaran sebagai mahasiswa P2 mengatakan bahwa MG sebenarnya tidak mempengaruhi nilai akademiknya di bangku kuliah. Akan tetapi, ada satu mata kuliah yang mendapatkan nilai jelek dan hal itu berdampak keseluruhan nilainya. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan kondisi dari P2. Akibat dari nilai jelek ini, menyebabkan P3 merasa sedih. “Kalau kegiatan belajar sih enggak, karena nilainya selama ini masih oke oke aja. Cuma 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
kadang-kadang karena ini ambil hospitality, nah kan ada pelajaran masak, dulu sih pas semester awal-awal kan ada pelajaran masak, nah itu lumayan berdampak. Karena kadangkadang kalo lagi drop, ga bisa kan ga bisa masuk kelas, maksudnya ga bisa ke kampus, nah itu tu kalo kelas masak tu berpengaruh, karena dulu kelas masaknya itu tiap dateng kelas tu dikasih nilai. Nah kalau aku ga dateng kelas berarti nilaiku untuk hari itu nol. Dan meskipun aku sakit meskipun apa tetep aja ga bisa ada ganti. Jadi paling kelas itu yang mempengaruhi nilaiku. Jadi aku ada nilai nol satu pas itu. Tapi selain itu ga ada sih, yang lain soalnya ga yang lain soalnya ga ga misalnya aku lagi drop aku ga dateng kelas ya ga ngaruh juga.................Aku langsung nangis soalnya jelek banget dan satu nilai itu mempengaruhi keseluruhan total nilaiku.” (line 349-361; 366-368)
Saat ini P2 sedang melakukan aktivitas magang sebagai bentuk praktek di bangku kuliahnya. P2 mengatakan bahwa MG tidak berdampak pada kegiatan magangnya ini. Namun, P2 mengatakan bahwa ia memiliki ketakutan akan dipecat jika pihak tempat magangnya mengetahui penyakit MG-nya ini. “Tetep bisa maksimal soalnya kan bukan kerja fisik. Kan kerja di kantor, jadi kebanyakan apa ehm jalan-jalan sih sebenernya soalnya aku kan di HR, jadi sering ke Department-Department lain, ketemu orang ketemu orang tapi ga ses ga nggunain fisik terlalu banyak lah, paling nggunain fisik buat jalan doang, selain itu duduk di depan komputer, jadi yaudah gapapa.” (line 184-195; 221-228)
“Kayak sekarang aku ditempat kantorku yang sekarang ini, tempat aku magang sekarang ini, belum ga ada yang tahu sih. Soalnya aku takut kalau misal dikasih tahu, mereka nanti, aku 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
takut di pecat. Jadi ya udahlah mendingan aku ga ngasih tahu lah.” (line 214-219) 5) Gambaran ketakutan P2 akan masa depan P2 memiliki ketakutan untuk kondisi ia ke depan dan ia belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi ketakutannya itu. “Kan saat ini kondisiku udah baikan, nah aku tu takut aja kalau misal suatu saat kambuh lagi terus harus ngikuti proses-proses itu lagi kayak plasmapharesis gitu................ Ya saat ini sih aku berusaha biasa aja, berusaha ga takut sih, tapi ya susah, tetep takut gitu, takut nyusahin orang juga.” (line 456-459) c. Strategi Coping Dari hasil penelitian diketahui bahwa P2 melakukan sejumlah cara
yang disebut dengan strategi
coping untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dihadapi. 1) Problem Focused Coping
Active coping Saat pertama kali mengetahui kondisinya, yang pertama kali P2 lakukan adalah mendengarkan kata dokter dengan cara minum obat setiap hari. “Waktu pertama kali tahu itu, pertama kali dilakukan minum tiap hari, pokoknya nurut dokternya, minum obat tiap supaya ga kambuh” (line 40-43) 75
yang obat kata hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Terkait ketakutan akan masa depan, saat ini yang dilakukan P2 untuk mengatasinya adalah berusaha biasa saja. Namun hal ini belum terlalu berhasil bagi P2. Hal ini sesuai dengan pernyataan P2 yang mengatakan bahwa, “Ya saat ini sih aku berusaha biasa aja, berusaha ga takut sih, tapi ya susah, tetep takut gitu, takut nyusahin orang juga.” (line 460-462)
Suppresion to competing activites Untuk menjaga kondisi diri agar tidak mudah drop, P2 mengurangi beberapa aktivitas yang biasa ia lakukan “tapi terus setelah drop, akhirnya P2 mulai mengurangi aktivitas. Jadinya ya ya ya dulu sih udah ga pernah nyanyinyanyi, udah ga pernah performperform nyanyi lagi. Ikut klub cuma satu ya cuma ikut satu klub, persekutuan Kristen gitu, cuma ikut itu doang. Pelayanan paling di sana sama di gereja, pelayanan dikit-dikitlah paling cuma jadi WL atau main keyboard. Sama udah ga pernah olahraga lagi. Sama sekali udah ga pernah olahraga. Apalagi sekarang kan udah internship maksudnya udah kerja udah magang, jadi yaudah paling aktivitas sehari-hari cuma berangkat kerja malem pulang, mandi, tidur, besok ngelakuin hal yang sama lagi.” (line 161-169)
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Planning Untuk mengatasi hambatan sebagai mahasiswa, P3 membuat strategi berupa menjaga kondisi dirinya agar ia tetap bisa mengikuti kelas-kelas berikutnya. “Ya aku jaga kondisiku dan kesehatanku biar ga gampang stress dan kecapean jadi sebisa mungkin tetep bisa mengikuti kelas untuk yang berikutnya, biar ga kejadian gini lagi.” (line 369-372)
2) Emotion Focused Coping
Seeking social support for emotional reasons P2 membutuhkan orang lain untuk menjadi tempat berbagi cerita dan mendapatkan dukungan moral serta perhatian dari mereka agar ia lebih kuat dalam menghadapi penyakitnya. “Cara mengurangi rasa down, ya, ehm, ga bisa. Gimana ya, ga tau dulu kalau ngerasa down, curhat sama papa mama, misalnya ngomong kok gini, doain supaya supaya baikan, cerita juga sama temen-temen yang paling deket supaya apa lebih plong. Kan di sini ada temen-temen persekutuan ya paling yang deket emang sama tementemen persekutuan.” (line 336-342)
Acceptance
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Ketika mengetahui bahwa P2 mengalami MG, ia merasa stress, kecewa, dan sedih. Akan tetapi, P2 mengatakan bahwa lama-lama ia bisa menerima kondisinya tersebut. Selain itu, saat kondisi P2 menurun, P2 juga berusaha menerima kondisi tersebut. “Jadi yah kecewa dan sedih lah kenapa harus sakit gini. Tapi lama-lama yaudahlah gapapa.” (line 38; 87-89) “Aku sih mikir ya mau gimana lagi, jadi lama-lama udah biasa dan akhirnya sih nerima-nerima aja.hehe” (line 80-82) P2 juga berusaha menerima perubahan-perubahan aktivitas yang ia alami dengan cara mulai mengurangi aktivitas. “Ya makanya awalnya bandel, karena udah kebiasaan aktif, jadi harus mengurangi aktivitas, jadi awalnya bandel tetepan banyakan aktivitas tapi lama-lama kurangi dikit-dikit dikit akhirnya ya terbiasalah lah sekarang.” (line 176180)
Turning to Religion Untuk mengatasi perasaan stress, kecewa, dan sedih ketika mendapatkan diagnosis MG, P2 berusaha tetap bersyukur untuk kehidupannya saat ini. P2 juga tetap berdoa 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
kepada Tuhan untuk meminta kesembuhan. Selain berdoa untuk meminta kesembuhan P2 juga berdoa kepada Tuhan saat menghadapi plasmapharesis agar ia lebih tenang. “ehm, gimana ya ngatasinnya. Yang pasti berusaha tetap bersyukur sama Tuhan karena udah dikasih hidup walaupun kayak gini aku masih bisa berjalan, masih bisa lebih baik dari orang lain lah.” (line 54-57) “Tapi kan ya udah terjadi maksudnya juga ga bisa diapa-apain yaudahlah ya diterima aja, mau gimana lagi. Tapi ya tiap hari berdoa aja supaya terjadi kesembuhan.” (line 89-90) “Pas takut tu aku berdoa sih sama Tuhan biar lebih tenang.” (line 319320)
Denial Ketika P2 mengalami gejala awal, P2 mengabaikan kondisinya itu karena P2 berpikir ia baik-baik saja. “Iya di biarin aja soalnya mikirnya ga kenapa-kenapa.” (line 9-12; 2829) P2 tetap memaksakan kondisi dirinya dan tetap melakukan aktif melakukan aktivitasnya walaupun dokter sudah memberi tahu agar tidak kelelahan. “tapi dul pertama-tama sakit masih bandel tetepan. Kan kuliah di Malaysia, 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
jadi kata dokter kan sebenernya ga boleh capek-capek, tapi tetep aja karena emang udah kebiasaan aktif, jadi pas awal-awal di Malaysia pun aku tetep aktif, tetep ikut ini itu, dulu tetep perform nyanyi ini itu latihan ampe malam-malam padahal tugasnya juga banyak, jadi keadaannya ya ngedrop.” (line 43-50)
d. Faktor yang mempengaruhi strategi coping 1) Social Support Dukungan dari keluarga dan teman sangat penting bagi P2 untuk bisa menghadapi perasaan sedih, kecewa, dan stress saat pertama kali menerima diagnosis dari dokter. “Yang pasti berusaha tetap bersyukur sama Tuhan karena udah dikasih hidup walaupun kayak gini aku masih bisa berjalan, masih bisa lebih baik dari orang lain lah. Nah terus karena ada dukungan dari keluarga dan teman-teman sih jadi bisa ngatasin.” (line 5759)
P2
juga
merasa
lingkungan
memperhatikan
dan
mendoakan dirinya sehingga mendukung dirinya supaya bisa sembuh. “Iyalah pasti mendukung karena merasa semua orang perhatiin, semua orang ngedoain, jadi ya pasti mendukung supaya bisa sembuh.” (line 146-149) Dukungan dari lingkungan juga penting bagi P2 saat ia sedang menghadpi plasmapharesis. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
“Terus juga ada dukungan dari orang sekitar jadi aku lebih bisa ngehadepin, ya walaupun tetep ada takutnya sih.” line 320-322)
Keluarga Menurut P2, keluarga adalah orang-orang yang paling mengerti akan kondisi dirinya. “Kalo sama keluarga sama aja ya, soalnya dari dulu sayang, sampe sekarang keluargaku masih sayang, pasti lebih perhatian aja, nanya-nanya, maksudnya nanya keadaan. Lebih kuatir pasti.” (line 10-13; 85-103; 121-123; 200-203)
Pasangan Selain keluarga, pasangan adalah orang yang saat ini mengerti kondisi P2 dan dukungan pasangan sangatlah berarti. “Kalau pasangan ya dia ngertilah, karena aku di sini kadang-kadang sering ngedrop-drop ya yang jagain ya dia, yaudah dia pasti ngertilah rasanya kayak gimana.”(line 141-144)
Komunitas Komunitas Yayasan Myasthenia Gravis baik Indonesia maupun Internasional memberikan dukungan bagi P2 untuk bisa menjalani kondisinya.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
“Ya ada. Soalnya aku jadi tahu banyak orang juga yang kayak aku, dan aku jadi tahu juga kalo aku ga seberapa parah dibandingkan orang-orang yang lain. (line 375-382)
Teman-teman Dukungan dari teman-teman juga penting bagi P2. “Kalo sama temen-temen, sebenernya juga ga ada perubahan soalnya mereka bisa nerima nerima aja. Mereka jadi perhatian aja, didoain semoga cepet sembuh.” (line 134-140; 203-207)
2) Positive Beliefs P2 memiliki kepercayaan kepada Tuhan sehingga ia tetap bisa bersyukur; meminta ketenangan, dan berdoa meminta kesembuhan kepada Tuhan. “Tapi kan ya udah terjadi maksudnya juga ga bisa diapa-apain yaudahlah ya diterima aja, mau gimana lagi. Tapi ya tiap hari berdoa aja supaya terjadi kesembuhan.” (line 89-90; 319-320)
P2 juga memiliki kepercayaan kepada dokter sehingga ia mendengarkan apa yang dokter katakan kepada dirinya. “Waktu pertama kali tahu itu, yang pertama kali dilakukan minum obat tiap hari, pokoknya nurut kata dokternya, minum obat tiap hari supaya ga kambuh (line 40-43)
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3) Social Skills P2 memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, sehingga walaupun P2 memiliki keterbatasan interaksi dengan beberapa orang, P2 tetap masih memiliki teman-teman yang lain “Tapi tetep ada yang masih deket kayak tementemen kelas, persekutuan, dan pacar.”(line 211-213) 4) Internal Locus of Control P2 memiliki keinginan untuk sembuh, sehingga ia mau untuk melakukan apapun agar ia cepat sembuh. “tapi akhirnya ya udah kalau ada solusi, apapun diambil, karena kan emang pingin cepet sembuh. Ga mau gitu terus gak enak setiap hari gitu terus yaudah akhirnya beraniin diri trus plasmapharesis, tapi habis itu baikan yaudah seneng.” (248-250) 5) Problem Solving Skiils P2 memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, sehingga ia dapat menentukan langkah-langkah untuk menjaga kondisi dirinya agar ia tetap bisa melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa. “Ya aku jaga kondisiku dan kesehatanku biar ga gampang stress dan kecapean jadi sebisa mungkin tetep bisa mengikuti kelas untuk yang berikutnya, biar ga kejadian gini lagi.” (line 369-372)
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 3: Skema Kesimpulan Analisis P2 Myasthenia Gravis Gambaran kondisi
Permasalah-permasalahan yang dihadapi
Gejala awal: Jatuh dan tubuh lemas saat basket
Tugas Utama: Mahasiswa; Anak dan saudara
Aktivitas
Relasi dengan orang sekitar
Diagnosis awal Gejala lain: diplopia, ptosis, kesulitan berjalan, kesulitan mengangkat gayung, mata terasa berat, sulit mengunyah, dan tersedak makanan, kesulitan tersenyum, kesulitan berekspresi muka, kadang-kadang sesak nafas Penyebab Timbulnya MG: kelelahan, stress, kepanasan, kedinginan, sakit.
PFC: Active Coping Suppresion to competing activities Planning Seeking social support for instrumental reasons
Perasaan yang muncul: sedih, stress, takut, perasaan tidak berguna, tidak memiliki harapan
EFC:
Acceptance Seeking social support for emotional reasons Denial Proyeksi Turning to religion
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
Pengobatan: Mestinon, plasmapharesis
84
Ketakutan akan masa depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 3.1: Skema Strategi Coping P2 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita Active coping Gejala Awal
Denial
Suppresion to competing activities
Diagnosis awal
Acceptance Myasthenia Gravis
Gejala-gejala lain
Turning religion
to
Kondisi menurun
Pengobatan
Seeking social support for emotional reasons
85
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 3.2: Skema Strategi Coping P2 Berkaitan Dengan Permasalahan yang Dialami Penderita
Tugas Utama: Mahasiswa, Anak, Saudara
Planning
Aktivitas
Kondisi Gambaran Penderitta MG
Acceptance
Active Coping
Relasi dengan orang sekitar
Ketakutan akan masa depan
86
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Analisis P3 a. Gambaran Kondisi Penderita MG Dari hasi penelitian diketahui bahwa P3 mendapatkan diagnosis penyakit MG dari dokter pada September 2014. Gejalagejala yang paling intens terjadi di April 2014 adalah ptosis. Ketika ia mengetahui kondisinya, P3 belum bisa menerima dan sempat menyalahkan Tuhan. P3 merasa kacau dan sedih karena ia berpikir bahwa waktunya sudah tidak lama lagi. “Aku sejak.... kalau gejala awal April 2014, itu yang paling intens mulai ptosis itu kadang mata kiri nutup, kadang mata kanan nutup itu. Terus diagnosa dokter September 2014.” (line 2-5) “perasaanku waktu itu ya rata-rata sama sih sama Mgers yang awal-awal kena itu. Ya, kalut sih, tak pikir ya nyawaku bentar lagi karena kata dokter kan belum ada obatnya. Awal-awal belum bisa nerima, malah sempat menyalah-nyalahkan Tuhan juga,” (line 109113)
Pada tahun 2013, P3 sebenarnya sudah merasakan gejalagejala saat masih bekerja sebagai musisi band. Gejala-gejala itu adalah mata kiri yang suka menutup sendiri, saat lari-lari di panggung mudah kelelahan, baru menyanyikan dua lagu nafas tidak kuat, vokal yang biasanya tinggi tiba-tiba tidak kuat. “Tapi sebenernya 2013 itu aku udah udah apa sudah kena sebenernya, udah ada gejala-gejala lah kayak misal dulu kan aku main musik, kalau mau ngeband itu tiba-tiba mata kiri menutup sendiri, terus kalau biasa ngeband itu aku bisa mainnya kan musik rock gitu lah, lari-lari di panggung aku vokalis juga kan, terus 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
biasanya lari-lari gapapa, tapi capek. Baru dua lagu gitu udah napasnya udah ga kuat. Terus vokal kan biasanya aku vokal tinggi, melengking gitu, ga kuat sininya, ini ga kuat vokalku.” (line 5-13) Gejala lain yang muncul pada P3 adalah ptosis, pelo, sengau, dan tidak bisa menelan makanan. Selain itu, juga diketahui bahwa ia sempat terjatuh dari tangga karena kakinya tiba-tiba terasa lemas. Saat ini P3 mudah merasa lelah ketika terkena sinar matahari sehingga P3 pernah terjatuh dari motor di sekitar kompleks rumahnya. “....... ptosis terus pelo, kan kadang kalau ga bisa ngomong o o o o sengau, kita ga bisa nelen makanan, yang bikin kurus ya itu” (line 22-37) “Ini dulu kamar ku sini, tapi aku baru sekitar hampir setahun ini pindah bawah, ini buat anakku istriku karena pernah waktu aku kumat aku ga bisa naik, aku jatuh di tengah situ, tengah tangga,” (line 348-355) “ee cuma badan lemah aja kalau kena matahari, itu yang paling sering, lebih dari lima menit loh, kalau cuma sekilas gapapa. Aku juga kadang kalau pas badan ee sejuk, suka main ke tetangga naik motor, tapi cuma bentar sih, belum berani lebih, 1 kilo aja ga berani, paling ya cuma beda kampung itu berani.” (line 40-46; 150-178)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa P3 mengkonsumsi obatobatan dari rumah sakit yaitu mestinon yang merupakan obat utama penderita MG. “Aku, kalau aku sementara masih obat yang umum buat para penderita Myasthenia Gravis, itu mestinon, itu pengobatan yang paling umum, itu umum dan single fighter buat kami. Itu kalo ya tergantung dosisnya, ada yang masih kayak temen saya yang di Purworejo ini lagi drop biasanya suka wira wiri Jogja sama istrinya naik mobil sekarang dia duabelas, sehari dua belas tablet, 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3x4, kalau aku masih lima, lima butir. Kemarin sempet tiga, ini aku habis drop soalnya, kemarin enam, sampe enam butir, sekarang udah turun lima lagi, udah lima lagi. (line 193-204; 183-184)
b. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Gambaran kondisi-kondisi di atas menyebabkan permasalahan bagi P3 karena menimbulkan beberapa hambatan dan juga perubahan hidup. Berikut ini adalah bentuk-bentuk permasalahan yang dihadapi oleh P3:
1) Gambaran tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga Sebagai seorang kepala keluarga, saat ini P3 belum bekerja lagi karena kondisinya. MG membuat P3 tidak boleh kelelahan, stress, emosi, dan tidak boleh terlalu lama terkena panas matahari. Hambatan pekerjaan inilah yang paling membuat P3 merasa down dan merasa tersiksa serta sakit hati karena sebenarnya ia suka untuk melakukan aktivitas dimana ia harus berkeliling dari satu tempat ke tempat lain (mobile). “Masalah kerja yang paling kerasa, ga bisa kerja itu, belum bisa kerja yang paling, yah tahu sendiri lah dulu kan marketing ke sana kemari, aku hobi, daripada di kantor, diem dengan gaji yang besar, mending aku gajinya ga besar tapi cukup tapi aku puas gitu loh. Bisa keliling-keliling kemana-mana gitu juga..............Masalah ga bisa kerja, ya itu yang paling down” “iya, aku juga ga kerja mbak, belum kerja lagi karena masih kondisi kayak gini, ga boleh 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
capek, ga boleh stress, ga boleh emosi, kita juga ga kita juga ga familiar kan sama panas matahari, itulah makanya masih di rumah.” (line 102-107;115-137; 379-380; 388-394) “paling ditawari bisnis online itu sama kakak, travel itu travel online yang lagi marak. Aku juga antara fifty-fifty sih antara pingin dan gak, karena gaknya aku sakit hati, masih sakit hati kok aku ga kayak dulu. Aku lebih seneng jadi marketing, keliling gitu aku seneng. JogjaMagelang, Jogja-Purworejo, Jogja-Klaten itu udah seneng banget, walaupun naik motor.” (line 132-137)
2) Gambaran relasi dengan orang sekitar Relasi P3 dengan sekitarnya juga menjadi penyebab P3 merasa down karena adanya beberapa respon buruk mulai dari keluarga, teman-teman, dan lingkungan sekitar. P3 merasa down apabila ia mendapatkan respon yang buruk dari orang lain. Orang lain sering mengganggap P3 manja dan menghina kondisi P3. “Masalah ga bisa kerja, ya itu yang paling down, terus yang kedua setelah itu ada efeknya kan biasanya efek, efeknya itu bagi orang-orang yang tidak mengerti itu mereka menghina, kadang menghina nganggep kita manja, itu yang paling,” (line 380-383)
Selain respon buruk dari orang lain, respon keluarga yang buruk juga menyebabkan P3 merasa down. Keluarga kurang memahami kondisi P3 sehingga mengganggap P3 juga
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
manja. Respon keluarga yang buruk menyebabkan P3 sempat mengalami sakit hati, tertekan, dan merasa drop. “Nah itu yang paling berat sebenernya. Kalau aku sih bukan mau ngomongin cuma keluarga mertuaku kan nuwun sewu orang pasar ya, orang pasar orang ee mungkin mereka tidak tahu, minimnya pengetahuan, aku dianggap manja, manja ga mau kerja gini gini,” (line 243-248; 264-271; 385-388) “Keluarga sini juga kadang-kadang, yah namanya keluarga sih kadang-kadang, “mindset nya positif dong biar sembuh”, “ya” paling ya gitu. Awal-awal sakit, sakit hati, tapi lama-lama yaudah, ya doain aja, padahal posisi lagi lemah, lagi ga bisa apa-apa, dikatain kayak gitu coba.” (line 254-264; 271-272; 281)
Terkait dengan relasi dengan teman dan lingkungan, P3 mengatakan bahwa ia tidak terlalu suka dikasihani karena hal tersebut membuat P3 merasa tidak nyaman. “kebanyakan sih support cuma ya gitu loh aku ga mau dikasihani, itu aku yang paling kesiksa, itu yang paling tak rasain.” (line 285-289; 295296)
Akibat dari MG, P3 mengalami hambatan dalam berelasi yaitu tidak pernah diajak pergi lagi oleh temantemannya dan P3 merasa sedih karena hal tersebut. P3 juga mengalami keterbatasan berelasi dengan lingkungan sehingga teman-teman P3 saat ini hanyalah orang-orang di lingkungan rumahnya. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
“Wah.. Jadi ga diajak kemana-mana lagi, garagara sakit kayak gini ga diajak kemana-mana lagi, dulu mereka sering mampir kemana kemana ayo kemana, berangkat, hunting kemana gitu, sekarang jadi jarang, hehe, hampir ga pernah....... Kalau awal-awal aku sedih, sedih banget, karena mereka tahu aku MG kan, ga boleh nyusul, apalagi tujuh belas agustus ini biasanya aku diajak panitia, sampe tak sembunyiin ini hahaha, sekarang udah enggak karena Pak RW tahu kondisi,” (line 296-301; 312-317) “Temen cuma lingkungan sini aja dan itu alhamdulilah ketua RW dan lain-lain udah tau sih kebanyakan.” (line 301-303) 3) Gambaran aktivitas Berkaitan dengan aktivitas P3, saat ini aktivitas seharihari P3 kebanyakan dilakukan di rumah. Selain itu, biasanya P3 hanya mengantar-jemput istrinya. Keterbatasan aktivitas ini karena P3 yang belum kuat akan panas matahari. Akibat keterbatasan aktivitas ini, P3 seringkali merasa tidak berdaya. Ia merasa dulunya bisa melakukan sesuatu, akan tetapi sekarang ia sudah tidak bisa apa-apa lagi. “Ya di rumah, di rumah aja sih, cuma paling antar jemput istri, pagi tak anter jam tujuh, nanti sore tak jemput jam lima, karena aku kan panas matahari yang ultraviolet aku belum kuat, karena jemput istri lebih dari satu kilo dari rumah mertua itu. Kadang kalau pas capek, sampai sana juga tidur sana, “aku ga kuat e”, “oh ya wis tidur sini”.” (line 142-148)
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
“ya tapi ketika aku tiba-tiba diem, pas ada yang negatif masuk aku, wauw dulu bisa gini bisa gitu, sekarang ga bisa apa-apa.” (line 342-344)
4) Gambaran tanggung jawab sebagai seorang ayah Sebagai seorang ayah, P3 juga mengalami hambatan. Ketika ia ingin menggendong anaknya, ia tidak bisa melakukannya karena kondisi lemah akibat kepanasan atau kelelahan. “paling ketika lemah itu aku ga bisa gendong anakku, ketika anakku “ayah gendong”, kan anakku masih usia dua tahun, masih satu, anakku satu usia dua tahun, “yah gendong ayah gendong”, aduh aku pingin gendong tapi ga pas lemah, mungkin habis kepanasan atau kecapean aku harus istirahat dulu kan, ga bisa paling.” (line 409-416)
c. Strategi Coping Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi, P3 melakukan sejumlah cara yang disebut dengan strategi coping. 1) Problem Focused Coping
Active Coping Untuk mengatasi hambatan pada pekerjaan karena gejala awal kondisinya, P3 sempat melakukan upaya pengobatan untuk menjaga kondisi dirinya. “Waktu itu April itu waktu 2013 itu aku masih pake herbal, jamu-jamu dipikirnya aku kolesterol sama gula, “ (line 15-18)
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Planning Untuk mengatasi kesulitan menelan saat makan akibat MG, P3 mencari alternatif lain agar tetap bisa makan. Selain itu, P3 juga membuat strategi agar ia dapat menjaga kondisi dirinya dengan cara memahami batasan-batasan apakah harus beristirahat atau bisa beraktivitas. “susah makan waktu itu kan karena ptosis terus pelo, kan kadang kalau ga bisa ngomong o o o o sengau, kita ga bisa nelen makanan, yang bikin kurus ya itu. ga bisa nelen ya, makan kan susah banget, minum energen, kadang sereal beras merah, itu juga ngenyangin.” (line 35-37) “Aku sekarang Puji Tuhan Alhamdulilah udah mau sampe bersahabat sih, udah bisa tahulah pakemnya kapan harus istirahat kapan aku aktivitas.”(line 68-70)
Suppresion of Competing Activites Agar kondisinya tidak menurun, P3 mencoba menjaganya
dengan cara tidak bekerja agar ia tidak capek, stress, emosi, dan terkena sinar matahari. “iya, aku juga ga kerja mbak, belum kerja lagi karena masih kondisi kayak gini, ga boleh capek, ga boleh stress, ga boleh emosi, kita juga ga kita juga ga familiar kan sama panas matahari, itulah makanya masih di rumah.” (line 102-107)
Seeking Social Support for Instrumental Reasons 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
P3 juga mengatakan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan itu, ia membutuhkan bantuan orang lain berupa nasihat dan bantuan untuk menyelesaikan masalah. P3 seringkali
berkonsultasi
dengan
seorang
romo
untuk
mendapatkan nasihat dan belajar bioenergi reiki. “Ya aku masih butuh bantuan orang kadang-kadang. Aku konsultasi kadang ke guru agama mungkin atau mungkin orang-orang saudara terdekat. Tapi aku walaupun aku muslim aku punya konsultan pendeta katolik. Aku deket sama beliau, itu masih famili juga, aku suka ke sana juga, suka kesana dan beliau juga nasihatin. Kebetulan beliau juga yang ngajarin aku bioenergi reiki,” (line 396407)
2) Emotion Focused Coping
Turning to religion Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi, P3 tetap berusaha mensyukuri hal-hal yang ia alami dan hadapi. Selain itu, ia juga berdoa untuk minta kesembuhan dari Tuhan. P3 bersyukur untuk beberapa gejala yang sudah tidak muncul dan untuk kondisi dirinya yang sekarang lebih stabil daripada sebelumnya. “Kalau yang paling tak keluhin itu, ptosis puji Tuhan udah jarang, pelo juga udah jarang,” (line 38-40; 100-101) 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
P3 bersyukur juga karena istrinya masih memberikan dukungan kepada dirinya ketika ia mendapatkan respon yang buruk dari anggota keluarga. “ya kalau istri ya kita bersyukur bisa bersyukur dia support. “(line 384-385) Selain bersyukur, P3 juga berdoa kepada Tuhan untuk minta kekuatan dan kesembuhan ketika ia mengingat istri dan anaknya. Bagi P3 anak dan istri adalah kekuatan tersendiri bagi dirinya, sehingga ketika melihat mereka P3 iingin cepat sembuh agar tidak menjadi beban bagi mereka. “Kalau aku tidur malam, lihat wajah istriku, wajah anakku, kecapean, kita merenung juga, ngomong sama Tuhan juga, “ya Tuhan kok aku pingin sehat lagi, kasihan istriku, kasihan anakku”, kadang ga sengaja nangis,” (line 443448)
Positive reinterpretation Ketika terpukul akibat diagnosis awal dokter, P3 berusaha mengatasi perasaan tersebut dengan cara berpikir positif. Dengan berpikir positif membuat P3 tidak berkecil hati akan kondisi dirinya. “pertama sih terpukul banget setelah divonis gitu. Karena kata dokter juga penyakit ini belum ditemukan obatnya secara medis kan 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
terpukul juga masak aku hidup cuma mau dimatiin. Tapi kalau dipikir-pikir juga ga ada penyakit ini pun, suatu hari nanti pun bakal mati semua kan, jadi buat apa kita berkecil hati.” (line 113-115)
Saat menghadapi hambatan pada pekerjaan, P3 menggunakan beberapa jenis coping salah satunya adalah usaha untuk berpikir positif pada kondisinya ketika sedang bekerja. P3 berpikir bahwa hal-hal yang terjadi pada dirinya adalah akibat ia kelelahan saja. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan P3 sebagai berikut: “Tapi sebenernya 2013 itu aku udah udah apa sudah kena sebenernya, udah ada gejala-gejala lah kayak misal dulu kan aku main musik, kalau mau ngeband itu tiba-tiba mata kiri menutup sendiri, terus kalau biasa ngeband itu aku bisa mainnya kan musik rock gitu lah, lari-lari di panggung aku vokalis juga kan, terus biasanya lari-lari gapapa, tapi capek. Baru dua lagu gitu udah napasnya udah ga kuat. Terus vokal kan biasanya aku vokal tinggi, melengking gitu, ga kuat sininya, ini ga kuat vokalku. “Duh ini kenapa ya?” paling kecapean. (line 5-16) Untuk menghadapi respon yang tidak nyaman dari teman ataupun lingkungan karena merasa dikasihani, P3 menggunakan beberapa jenis coping salah satunya adalah usaha untuk berpikir positif. P3 juga mengambil sisi positif dari dampak tidak diajak teman lagi sehingga hal tersebut tidak
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
membuat P3 bersedih terlalu lama. P3 berusaha memanfaatkan hal tersebut untuk bisa fokus memulihkan diri dan beristirahat “Tapi sisi positifnya seneng, karena ternyata kalo sisi positif yang tak ambil itu ee ketika aku sakit gini ternyata orang lebih banyak perhatian sekarang daripada dulu hehe gitu loh yang tak rasain gitu trus apa ya ee...” (line 286-287; 331-335) “Di sisi lain ga enak juga, tapi sekarang lebih enjoy, aku jadi lebih bisa fokus memulihkan diri akhirnya kan. Ambil sisi positifnya, bisa jadi lebih fokus memulihkan dirilah malahan.” (line 320-328)
Acceptance Dalam menghadapi kondisi dirinya, P3 berusaha mengganggap penyakitnya ini sebagai teman sampai bisa menjadi sahabat. Hal itu ia lakukan sebagai bentuk penerimaan akan kondisi dirinya sehingga ia akhirnya bisa mengetahui batasan-batasan yang baik untuk dirinya kapan ia harus beristirahat dan kapan bisa beraktivitas. “Kalau awal-awal itu seolah-olah MG itu bagi kita sebagai teman, itu teman, tapi kalau kita udah bisa bersahabat dengan MG itu enak, apalagi sudah bisa bersaudara dengan MG kayak seniorsenior saya sudah bersaudara itu lebih enak lagi. Aku sekarang Puji Tuhan Alhamdulilah udah mau sampe bersahabat sih, udah bisa tahulah pakemnya kapan harus istirahat kapan aku aktivitas. (line 62-70)
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Bentuk penerimaan kondisi dari P3 yang lain adalah dengan cara mengikuti alur penyakitnya karena menurut P3. Menurut P3, MG adalah penyakit yang unik dan tidak bisa ditebak, bisa saja hari ini sehat dan besok tiba-tiba lemah. “Ya walaupun itu ga bisa direncanain juga, itu uniknya MG, hari ini aku sehat belum tentu besok........................ Ya aku ikuti alur aja.” (line 70-76) Dalam menghadapi
permasalahan pekerjaan
dan
aktivitas, P3 mencoba menerima dan menjalani kenyataan tentang aktivitas kesehariannya. P3 mengatakan bahwa apa yang sudah Tuhan berikan untuk hidupnya harus dijalani dan diterima. “sampai hari ini yang masih tak pikirin yang masih kadang terpikirkan tu kesiksa ke mental itu soal kerjaan karena ga kerja belum kerja, ..............Aku lebih seneng jadi marketing, keliling gitu aku seneng. Jogja-Magelang, Jogja-Purworejo, JogjaKlaten itu udah seneng banget, walaupun naik motor. Tapi ya gitulah, Tuhan ngasihnya kayak gini ya aku harus jalani, ya aku terima, harus terimalah. Kata orang Jawa sumeleh. hehe sing sumeleh.” (line 137-140)
P3 juga berusaha menerima respon keluarga yang buruk dengan cara memahami keluarganya dan tetap mendoakan mereka yang berpendapat buruk tentang dirinya. 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
P3 mengatakan bahwa awalnya ia memang sakit hati dengan respon buruk tersebut. “Awal-awal sakit, sakit hati, tapi lamalama yaudah, ya doain aja, padahal posisi lagi lemah, lagi ga bisa apa-apa, dikatain kayak gitu coba. (line 261-264)
Dalam menghadapi hambatan sebagai seorang ayah, walaupun P3 merasa sedih, tetapi ia mencoba menerima kondisi kesehatannya yang menyebabkan ia kesulitan untuk berinteraksi dengan anaknya seperti menggendong dan mengajak berjalan-jalan. “Ya, aku kembalikan ke penyakitku, ya aku sakit gini mau gimana, , ya kadang aku juga sedih”(line 423-424)
Focusing on and venting emotion Dalam
menghadapi
permasalahan
respon
buruk
keluarga, P3 menggunakan emotion focused coping yang berupa focusing on and venting emotion. P3 melakukan meditasi nafas dan itu berdampak baik pada dirinya dalam menghadapi respon buruk. P3 membuang hal-hal negatif yang masuk dalam dirinya termasuk respon keluarga yang buruk sehingga bisa menghadapinya respon buruk dengan bijak. “Tapi istriku tau, trus ngambil istriku, ya itu paling, awal-awal mental yang 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
diserang, mental dulu, mungkin pikiran positif segala macam ya itu membantu kita, termasuk energi-energi positif juga dan pertahankan energi positif dengan meditasi nafas itu untuk mempertahankan energi positif. Karena kita afirmasi kan kalau pas itu kan membuang semua energi negatif dalam tubuh secara tuntas ya, tarik lagi tahan, buang energi negatif dalam tubuh secara tuntas kayak gitu, ya lumayan, lebih bijaksana dikit.” (line 207220; 272-281)
Behavioral Diseangement P3 saat ini lebih banyak melakukan di rumah terutama pada siang hari, belum ada usaha dari diri P3 untuk melakukan aktivitas yang lain karena masih belum berani dengan sinar matahari. “Aku banyakan jam 10 pagi sampai 4 sore aku di kamar, ga bisa apa-apa dan harus pakai kipas angin juga, ga boleh kena sinar matahari, gerah gitu,” (line 344-348; 355-359)
d. Faktor yang mempengaruhi strategi coping Berbagai strategi coping yang dilakukan oleh P3 dipengaruhi oleh beberapa hal: 1) Positive Beliefs P3 bisa melakukan positive reinterpretation karena memiliki positive beliefs di dalam dirinya.
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
“Tapi kalau dipikir-pikir juga ga ada penyakit ini pun, suatu hari nanti pun bakal mati semua kan, jadi buat apa kita berkecil hati.” (line 15-16; 113-115; 286-287;320328; 331-335)
P3 juga mengatakan bahwa penyebab ia cepat sembuh karena ia adalah pasien yang menyenangkan. Hal tersebut adalah bukti bahwa P3 memiliki citra diri yang positif. “Soalnya aku termasuk apa ya, termasuk pasien yang funny sih, funny n funky, hehe rock n roll an,hehe, jadi ya mungkin cepet turun.” (line 204-206) P3
memiliki
pandangan
positif
terhadap
MG.
P3
mengganggap MG sebagai teman sampai menjadi sahabat. Hal tersebut membantu P3 dalam menyadari batasan-batasan dalam dirinya untuk lebih menjaga kondisi dirinya. “Kalau awal-awal itu seolah-olah MG itu bagi kita sebagai teman, itu teman, tapi kalau kita udah bisa bersahabat dengan MG itu enak, apalagi sudah bisa bersaudara dengan MG kayak senior-senior saya sudah bersaudara itu lebih enak lagi. Aku sekarang Puji Tuhan Alhamdulilah udah mau sampe bersahabat sih, udah bisa tahulah pakemnya kapan harus istirahat kapan aku aktivitas.” (line 62-70) P3 juga memiliki pandangan positif terhadap doa yang dapat menyebabkan ia tetap kuat saat beraktivitas di pimpinan pusat NU. “Kemarin aku bisa empat, aku heran tu, padahal malam minggunya aku di Pakualaman ada pimpinan pusat NU, 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sampe malam aku di sana, aku pakai taksi, tapi aku di sana sampai malam, paginya malah segar, ga tahu mungkin ada doa, ga tahu haha..” (line 76-81) P3 dapat menerima kondisi dirinya karena ia memiliki kepercayaan kepada Tuhan bahwa Tuhan akan bersama dirinya jika ia menikmati prosesnya dan berpikiran positif. “ya soalnya, apa ya kalau kita berpikir yang negatif itu, hal-hal negatif tu malah lebih cepet datang. Kalau kita berpikiran negatif malha cepet datang daripada yang positif. Tapi kalau kita berpikiran positif agak lama sih tak akuinlah, kadang-kadang lama datangnya tapi kalau lama itu kita nikmati prosesnya itu sama aja kayak kata orang Katolik, aku kan sering diskusi dengan pendeta Katolik, itu seolah-olah kita hidup di lingkaran kasih Tuhan, jadi kita selalu diberi kedamaian oleh Tuhan dan aku sambungkan ke Islam, Innallaha Ma'ana, sesungguhnya Allah beserta kita, Tuhan bersama kita, kalau katoliknya Immanuel, ada yang berkah dalem dan lain-lain, ternyata itu sama semua hakikatnya, makanya aku ambil positifnya, biar Tuhan selalu sama aku gitu loh.” (line 96-98; 457-471) 2) Internal Locus of Control P3 juga memiliki keinginan (motivasi) untuk sembuh dari penyakitnya, oleh karena itu P3 mau melakukan usaha apapun untuk bisa sembuh misal dengan meminum obat, meditasi nafas, bionergi reiki, dan lain-lain. Hal ini adalah salah satu faktor strategi coping yaitu internal locus of control dimana P3 mau melakukan karena keinginan sendiri. “Ya, motivasi untuk sehat aja sih, untuk sehat lagi.” (line 437-438) 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
“Kalau istilah meditasinya tu grounding, meditasi nafas. Sama aku belajar ini baru sebulan ini belajar bioenergi reiki. Di Maguwo ada itu, di Jalan Nangka ada itu. Aku baru belajar itu, cuma aku ga tahu apa itu bisa sembuh apa ga, cuma berusahalah. Soalnya yang remisi ada kok walaupun sedikit.” (line 218-220) 3) Social Support
Keluarga Dalam menghadapi penyakitnya ini dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi, faktor utama yang mendukung P3 adalah istri dan anak. “Terus keluarga, anak istri itu juga, soalnya kan istriku tulang punggung juga kan sekarang, otomatis bapakku juga ga bisa ngopeni aku, beliau udah pensiun dari UGM, stroke juga, ya istriku lah yang sekarang, anak istriku lah yang mbuat aku pingin sehat lagi........ Ya yang bikin aku semangat ya mereka berdua ini. hehe” “Terus ee tapi senyumnya anakku yang bikin secara psikologi itu menyemangati terus tu loh, memotivasi aku untuk gimana caranya aku sehat lagi gitu loh. Kadang senyum yang membuat bahagia. Punya kebahagiaan tersendiri juga sih.” (line 84-85; 270-271; 384385; 416-420; 431-434; 438-440; 442-452)
Lingkungan Bentuk dukungan dari lingkungan juga memiliki pengaruh bagi P3 terutama di saat kondisi P3 sedang menurun. “Aku dulu naik motor, untung masih dalam perumahan jadi mau jemput istriku siang-siang jam dua, panas, naik motor ngengg ke ringroad, 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
sampai deket kecamatan tu lemes tiba-tiba, makin lama makin lemah lemah gitu loh, sampai kecamatan sini kakiku tiba-tiba jatuh dari pijakan kaki degg, udah lemah gitu. Pulang sini, pulang lewat terminal sini sampai masuk perumahan brokk jatuh. Untung di depan satpam gitu, langsung sama warga teriak-teriak satpam “tolong,tolong, tolong”. Bawa ke hotel sini, diminumin air putih udah ga bisa karena udah lelah.” (line 167-178; 303-308; 337-342; 352-354)
Komunitas Selain itu, dukungan komunitas juga sangat penting bagi P3 untuk saling menguatkan melalui dukungan-dukungan positif di dalam komunitas. “itulah perlunya komunitas di Myasthenia Gravis kita saling mensupport saling menguatkan. Jadi kita ga boleh sendiri, kita harus punya komunitas, di komunitas kita sharing kita belajar kita tahu” (line 248-252)
Teman-teman Dukungan dari teman-teman juga memiliki pengaruh bagi P3 walaupun di satu sisi P3 tidak suka dikasihani. “Tapi ada juga yang ya banyak temen-temen, kebanyakan sih support cuma ya gitu loh aku ga mau dikasihani,” (line 293-294)
4) Social Skills Faktor lain yang mempengaruhi strategi coping P3 adalah social skills P3 yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan situasi 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
dimana P3 dan sepupunya saling berbagi tentang pengalaman sakit autoimun
mereka
sehingga
mereka
sama-sama
memiliki
pengetahuan dan informasi baru untuk menghadapi penyakitnya. “Aku punya kakak sepupu kena Lupus 22 tahun dia yang diserang ini ya tangan sama pergelangan telapak jari kaki, telapak kaki sama telapak tangan. Kalo kumat ga bisa apa-apa dia, sama kayak kita. Tantangannya sama gaboleh emosi, ga boleh stress, ga boleh capek, ga boleh kena panas matahari, jadi ketemu itu kita sharing, hehe gitu.” (line 365-371) 5) Problem Solving Skiils P3 memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah, sehingga ia dapat membuat strategi agar ia dapat menjaga kondisi dirinya dengan cara memahami batasan-batasan apakah harus beristirahat atau bisa beraktivitas. “Aku sekarang Puji Tuhan Alhamdulilah udah mau sampe bersahabat sih, udah bisa tahulah pakemnya kapan harus istirahat kapan aku aktivitas.”(line 68-70)
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 4: Skema Kesimpulan Analisis P3 Myasthenia Gravis Gambaran kondisi Gejala awal: Ptosis, kelelahan saat di panggung, nafas tidak kuat, vokal tinggi tidak kuat saat menyanyi Diagnosis awal Gejala lain: pelo, sengau, tidak bisa menelan makanan, lemas Penyebab Timbulnya MG: Panas matahari
Permasalah-permasalahan yang dihadapi
Tugas Utama: Kepala Keluarga; AyahSuami
PFC: Active Coping Suppresion to competing activities Planning Seeking social support for instrumental reasons
Aktivitas
EFC:
Acceptance Positive reinterpretation Focusing on and venting emotion Behavioral disengament Turning to religion
Pengobatan: Mestinon Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
107
Relasi dengan orang sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 4.1: Skema Strategi Coping P3 Berkaitan Dengan Kondisi Penderita
Gejala awal
Positive Reinterpretaion
Active Coping Diagnosis awal Myasthenia Gravis Turning to religion
Suppresion to competing activities
Gejala-gejala lain
Acceptance Kondisi menurun Planning
Seeking social support for instrumental reasons Behavioral Disengament
108
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 4.2: Skema Strategi Coping P3 Berkaitan Dengan Permasalah yang Dialami Penderita
Tugas kepala ayah
Utama: keluarga,
Acceptance
Kondisi Gambaran Penderita MG
Aktivitas Positive Reinterpretation
Focusing on and venting emotion
Relasi dengan orang sekitar
109
Faktor yang mempengaruhi Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4. Kesimpulan Analisis Tiga Responden Berdasarkan dari analisis di atas, dapat ditemukan empat tema besar pada penelitian ini, yaitu gambaran kondisi penderita MG, permasalahan-permasalahan yang dihadapi, strategi coping, dan faktor yang mempengaruhi. Pada gambaran kondisi ditemukan ada beberapa subtema yang menggambarkan kondisi penderita MG pada setiap partisipan, yaitu gejala awal, diagnosis awal, gejala-gejala MG yang lain, penyebab kambuh, perasaan yang muncul pada penderita MG, dan pengobatan. Akibat dari kondisi-kondisi ini menyebabkan beberapa permasalahan pada penderita. Dalam penelitian ini ditemukan tiga tema permasalahan yang muncul pada ketika partisipan, yaitu gambaran aktivitas, gambaran relasi dengan orang sekitar, dan gambaran tugas utama. Temuan unik ditemukan pada partisipan satu dan dua dimana mereka juga memiliki permasalahan akan ketakutan terhadap masa depan. Dalam mengelola permasalahan-permasalahan tersebut, ditemukan beberapa jenis strategi coping yang digunakan para partisipan. Ketika para partisipan mendapatkan diagnosis dari dokter mereka menghadapi dengan cara yang berbeda. Partisipan satu menghadapinya dengan berawal dari penyangkalan atau penolakan akan kondisi dirinya atau disebut denial. Partisipan dua menghadapi diagnosis awal secara bertahap dimulai juga dengan denial, kemudian dengan acceptance. dan diakhiri dengan turning to religion. Partisipan tiga menghadapi diagnosis awal dengan cara yang 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
berbeda dengan yang dilakukan partisipan satu dan dua yaitu dengan cara positive reinterpretation. Cara-cara yang dilakukan seluruh partisipan untuk menghadapi diagnosis awal dilakukan dengan emotion focused coping. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa para partisipan juga menghadapi kondisi gejala awal dengan strategi coping yang sama, yaitu active coping yang masuk dalam kategori problem focused coping. Dalam menghadapi gejala-gejala yang timbul dan juga kondisi menurun, para partisipan menghadapinya dengan mengkombinasikan beberapa strategi coping. Cara yang dilakukan oleh ketiga partisipan adalah dengan suppresion of competing activities. Selain suppresion of competing activities, para partisipan juga menghadapinya dengan turning to religion dan acceptance. Partisipan satu dan tiga juga menghadapi dengan cara lain, yaitu dengan planning dan positive reinterpretation. Partisipan satu juga menghadapi dengan cara lain, yaitu dengan melakukan active coping. Partisipan tiga juga melakukan cara lain untuk menghadapi kondisinya, yaitu dengan behavioral diseangement. Para partisipan menghadapi kondisi-kondisinya ini dengan mengkombinasikan beberapa bentuk problem focused coping (suppresion of competing activities, planning, active coping) dan emotion focused coping (turning to religion, acceptance, positive reinterpretation, behavioral disengagement). Di antara ketiga partisipan, hanya partisipan dua yang sudah mengalami plasmapharesis. Ia mengalami ketakutan ketika menghadapi 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
plasmapharesis. Cara untuk menghadapi ketakutan tersebut adalah dengan turning to religion. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa para partisipan mengalami hambatan pada tugas utama mereka. Tugas utama partisipan satu dan dua adalah mahasiswi, akan tetapi partisipan dua saat ini sedang dalam tahap masa magang, kemudian partisipan tiga memiliki tugas utama sebagai seorang kepala keluarga dan juga seorang ayah. Para partisipan mengatasi permasalahan dalam tugas utama dengan berbeda-beda. Partisipan satu mengatasi hambatan saat ia masih sekolah dengan denial. Saat sudah duduk di bangku kuliah partisipan satu menghadapi hambatan aktivitas kuliahnya dengan suppresion of competing activies. Partisipan dua menghadapi hambatan sebagai mahasiswa dengan cara planning. Partisipan tiga yang memiliki perbedaan tugas utama yaitu menjadi kepala keluarga dan seorang ayah menghadapi hambatannya dengan cara acceptance. MG juga menyebabkan hambatan pada aktivitas keseharian dan relasi para partisipan. Dalam penelitian ini, cara para partisipan menghadapinya dengan acceptance yang masuk dalam kategori emotion focused coping. Hambatan dalam berelasi paling dirasakan oleh partisipan ketiga. Hambatan relasi yang dihadapi adalah relasi dengan keluarga dan teman dekat. Keluarga dan teman partisipan tiga memberikan respon yang kurang baik terhadap kondisi partisipan tiga dan untuk menghadapinya ia mencoba menerima hal tersebut (acceptance). Dalam menghadapi respon 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
buruk keluarga, partisipan tiga juga menggunakan cara yang termasuk dalam focusing on and venting emotion. Cara-cara partisipan dalam menghadapi hambatan aktivitas dan relasi masuk dalam kategori emotion focused coping. Temuan unik ditemukan pada partisipan satu dan dua. Mereka memiliki permasalahan ketakutan akan masa depan. Ketakutan mereka adalah jika penyakitnya semakin parah dan kematian. Cara menghadapi ketakutan mereka adalah dengan active coping. Para partisipan juga memiliki strategi coping yang lain dalam menghadapi kondisi dirinya. Partisipan satu dan tiga melakukan seeking social support for instrumental reasons, partisipan satu juga melakukan proyeksi, partisipan dua melakukan seeking social support for emotional reasons. Para partisipan menghadapi permasalahan-permasalahan akibat penyakit MG ini dengan kombinasi problem focused coping dan emotion focused coping. Akan tetapi, secara keseluruhan mereka lebih banyak menggunakan emotion focused coping berupa turning to religion, acceptance, positive reinterpretation, denial, proyeksi, seeking social support for emotional reasons, focusing on and venting emotion, dan behavioral diseangement. Pemilihan strategi coping ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dukungan sosial memiliki peran yang besar dalam pemilihan strategi coping para partisipan. Dukungan sosial ini bersumber 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
terutama dari keluarga, kemudian teman-teman dekat, komunitas, pasangan, dan lingkungan sekitar. Akibat adanya dukungan sosial para partisipan dapat melakukan acceptance. Selain itu, para partisipan memiliki internal locus of control yang tinggi. Mereka memiliki keinginan dalam diri untuk sembuh sehingga mereka mau berjuang melawan penyakitnya dan melakukan pengobatan (active coping) apapun agar kondisinya bisa lebih baik. Kemudian para partisipan memiliki positive beliefs yang baik terhadap Tuhan, dokter, dan juga memiliki citra diri positif dapat menggunakan cara turning to religion, kemudian partisipan pergi ke dokter dan minum obat dari dokter (active coping), dan melakukan positive reinterpretation. Para partisipan juga memiliki problem solving skills sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan cara memikirkan langkah-langkah alternatif untuk menjaga kondisi mereka (planning). Partisipan dua dan tiga juga memiliki faktor yang berbeda dengan partisipan satu yaitu social skills. Mereka tetap memiliki teman-teman lain walaupun mereka memiliki hambatan berelasi dengan teman-teman yang dulu sering bersama walaupun dalam lingkup yang lebih kecil. Selain itu pada partisipan tiga, social skills
membantunya untuk dapat berbagi
dengan penderita penyakit autoimun yang lain.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Gambar 5: Skema Kesimpulan Analisis Tiga Responden Myasthenia Gravis
Gambaran Kondisi Penderita MG Gejala awal dan diagnosis awal Gejala-gejala lain yang timbul dan akibat kondisi yang menurun Pengobatan
Strategi Coping Problem Focused Coping Active coping Suppresion of competing activities Planning Seeking social support for instrumental reasons
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Hambatan tugas utama Hambatan aktivitas Hambatan berelasi Ketakutan akan masa depan
Strategi Coping Emotion Focused Coping Turning to religion Acceptance Positive Reinterpretation Denail Proyeksi Seeking social support for emotional reasons Focusing on and venting emotion Behavioral diseangement
Faktor yang mempengaruhi strategi coping Social support Problem solving skills Internal locus of control Positive beliefs Social skills
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 4.5 Tabel Kesimpulan Analisis Gambaran Kondisi Tiga Responden P1 Gejala awal Diagnosis awal
PFC Active Coping
of Gejala dan Suppresion competing kondisi lain activities Planning Seeking social support for instrumental reasons Active coping
P2 EFC
PFC Active Coping
Denial
P3 EFC
PFC Active Coping
Denial
Turning to Suppresion religion competing Acceptance activities Positive Reinterpretation
Proyeksi
Acceptance Turning to religion of Turning to religion Acceptance
Seeking social support for emotional reasons Turning to religion
Pengobatan
116
EFC Positive Reinterpretation
Suppresion of competing activities Planning Seeking social support for instrumental reasons
Turning to religion Acceptance Positive Reinterpretation
Behavioral disengament
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 4.6 Tabel Kesimpulan Analisis Permasalahan yang Dialami Tiga Responden P1 Tugas utama
PFC Suppresion competing activities
P2
EFC of Denial
Aktivitas Relasi
Acceptance Acceptance
Ketakutan akan Active coping masa depan
Acceptance
PFC Planning
P3 EFC
Acceptance Acceptance
Active coping
117
PFC
EFC Acceptance
Acceptance Acceptance Focusing on and venting emotion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
D. PEMBAHASAN Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
dalam
menghadapi
permasalahannya setiap partisipan menggunakan satu atau lebih strategi coping yang efektif untuk dirinya. Hal ini sesuai dengan dikatakan Sarafino (2011) bahwa individu dapat mengkombinasikan coping secara bersamaan untuk menghadapi permasalahannya. Pada penelitian ini partisipan memiliki jenis permasalahan yang kurang lebih sama yaitu masalah kondisi, gambaran aktivitas, gambaran relasi dengan orang sekitar. Partisipan satu dan dua menunjukkan gambaran ketakutan akan masa depan. Permasalahan yang berbeda karena adanya gambaran tugas utama. Hal ini disebabkan karena tugas utama ketiga partisipan yang berbeda-beda. Pada gambaran kondisi diketahui bahwa partisipan mengalami lama sakit yang berbeda-beda, ada yang baru tiga tahun sampai ada yang sudah belasan tahun. Ketika para partisipan mendapatkan diagnosis dari dokter mereka menunjukkan respon yang sama yaitu rasa sedih, akan tetapi ketiga partisipan menghadapi diagnosis awal dengan cara yang berbeda.
Partisipan
satu
menghadapinya
dengan
berawal
dari
penyangkalan atau penolakan akan kondisi dirinya atau disebut denial. Denial adalah usaha individu untuk menolak atau menyangkal sebuah kenyataan (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Bentuk penolakan partisipan satu adalah perasaan sedih dan tidak adil akan kondisi dirinya. Partisipan dua menghadapi diagnosis awal secara bertahap dimulai juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
dengan denial tetapi dengan bentuk yang berbeda yaitu pengabaian gejala awal, kemudian tahap kedua yaitu usaha penerimaan kondisi yang disebut dengan acceptance. Acceptance adalah sikap menerima suatu keadaan yang dihadapi (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Tahap terakhir yang dilalui partisipan dua untuk menghadapi diagnosis awal adalah rasa syukur karena sudah diberi hidup yang lebih baik dari orang lain walaupun dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. Tahap ini disebut dengan turning to religion, yaitu sikap individu dalam menenangkan dan menyelesaikan masalah secara keagamaan (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Partisipan tiga menghadapi diagnosis awal dengan cara yang berbeda dengan yang dilakukan partisipan satu dan dua yaitu dengan cara berpikir bahwa walaupun tidak menderita MG pun, suatu saat nanti pasti akan meninggal juga. Cara ini disebut Carver, Scheier, dan Weintraub (1989) sebagai positive reinterpretation, yaitu artinya upaya individu untuk memaknai setiap kejadian atau permasalahan dengan berpikir positif. Cara-cara yang dilakukan seluruh partisipan untuk menghadapi diagnosis awal dilakukan dengan emotion focused coping. Para partisipan juga memiliki cara-cara yang sama untuk menghadapi kondisi gejala awal dengan active coping. Active coping adalah suatu tindakan untuk mencoba menghilangkan penyebab stress atau memperbaiki akibatnya dengan cara langsung (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Bentuk usaha mereka menghadapi gejala awal adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pergi ke dokter atau minum obat. Cara menghadapi gejala awal ini masuk dalam kategori problem focused coping. Dalam menghadapi gejala-gejala yang timbul dan juga kondisi menurun, para partisipan menghadapinya dengan mengkombinasikan beberapa strategi coping dengan pola yang hampir mirip. Cara yang sama dilakukan oleh ketiga partisipan adalah mengurangi aktivitas-aktivitas mereka agar mencegah kondisi yang menurun. Hal ini disebut dengan suppresion
of
competing activities,
yaitu usaha individu untuk
menyelesaikan masalahnya dengan cara mengurangi perhatian pada aktivitas lain (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Selain suppresion of competing activities, para partisipan juga memiliki cara yang sama untuk menghadapinya yaitu dengan berdoa menyerahkan kepada Tuhan untuk kesembuhan serta tetap bersyukur kepada Tuhan (turning to religion)
dan
berusaha
menerima
kondisi
yang mereka
hadapi
(acceptance). Partisipan satu dan tiga juga memiliki cara menghadapi yang sama yaitu dengan planning dan positive reinterpretation. Mereka membuat langkah-langkah yang dilakukan agar kondisi mereka tidak mudah menurun dan juga berpikir positif akan kondisi dirinya sehingga mereka tetap bisa berjuang menjalani hidupnya. Cara berbeda yang dilakukan partisipan satu adalah melakukan active coping ketika kondisinya sedang menurun dengan pergi ke dokter. Partisipan tiga juga memiliki cara yang berbeda dengan partisipan yang lain. dengan penurunan usaha yaitu tidak melakukan apa-apa hanya berada di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Cara ini disebut dengan behavioral diseangement, yaitu penurunan usaha oleh individu untuk menghadapi stressor atau masalah (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Para partisipan menghadapi kondisi-kondisinya ini dengan mengkombinasikan beberapa bentuk problem focused coping (suppresion of competing activities, planning, active coping) dan emotion focused coping (turning to religion, acceptance, positive reinterpretation, behavioral disengagement). Di antara ketiga partisipan, hanya partisipan dua yang sudah mengalami plasmapharesis. Ia menceritakan bahwa ia mengalami ketakutan ketika menghadapi hal tersebut. Cara untuk menghadapi ketakutan tersebut adalah dengan berdoa kepada Tuhan untuk meminta ketenangan dalam menghadapi proses plasmapharesis (turning to religion). Setelah plasmapharesis, kondisi partisipan dua menjadi cukup membaik, akan tetapi ia tetap memiliki ketakutan kalau kondisinya akan memburuk lagi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chen, et al, (2011) bahwa walaupun sudah melakukan plasmapharesis kecemasan akan tetap menjadi masalah utama bagi pasien MG. Para partisipan mengalami hambatan pada tugas utama mereka. Tugas utama partisipan satu dan dua adalah mahasiswi, akan tetapi partisipan dua saat ini sedang dalam tahap masa magang, kemudian partisipan tiga memiliki tugas utama sebagai seorang kepala keluarga dan juga seorang ayah. Hal ini sesuai seperti yang tertulis pada penelitian mengenai Psychosocial Aspects in Patients with Myasthenia Gravis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
(Kohler, 2007) yang mengatakan bahwa penderita MG mengalami kesulitan di aktivitas sekolah atau bekerja. Rohr (1991) juga menunjukkan bahwa 30% dari pasien MG yang ia teliti bekerja dengan kondisi pekerjaan yang kurang ideal. Cara mengatasi para partisipan dalam tugas utama mereka berbeda-beda. Partisipan satu mengatasi hambatan saat ia masih sekolah dengan cara memaksakan kondisi dirinya untuk mengikuti les walaupun ia sudah diberitahu oleh dokter untuk menjaga kondisi dirinya (denial). Saat sudah duduk di bangku kuliah partisipan satu menghadapi hambatan aktivitas kuliahnya dengan cara mengurangi aktivitas di luar rumah agar ia tidak mudah lelah sehingga dapat produktif dalam pengerjaan tugas (suppresion of competing activies). Partisipan dua menghadapi hambatan sebagai mahasiswa dengan cara memikirkan langkah-langkah untuk menjaga kondisi agar tidak cepat lelah dan stress saat kuliah dan magang (planning). Partisipan tiga yang memiliki perbedaan tugas utama yaitu menjadi kepala keluarga dan seorang ayah menghadapi hambatannya dengan cara usaha penerimaan keterbatasannya itu (acceptance). MG juga menyebabkan hambatan pada aktivitas keseharian dan relasi para partisipan. Hal ini sesuai seperti yang tertulis pada penelitian mengenai Psychosocial Aspects in Patients with Myasthenia Gravis (Kohler, 2007) yang mengatakan bahwa selain mengalami kesulitan di aktivitas sekolah atau bekerja, penderita MG juga mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Untuk menghadapinya para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
partisipan berusaha untuk menerima perubahan-perubahan aktivitas. Cara menghadapi partisipan ini disebut dengan acceptance yang masuk dalam kategori emotion focused coping. Hambatan dalam berelasi paling dirasakan oleh partisipan ketiga. Hambatan relasi yang dihadapi adalah relasi dengan keluarga dan teman dekat. Keluarga dan teman partisipan tiga memberikan respon yang kurang baik terhadap kondisi partisipan tiga dan untuk menghadapinya ia mencoba menerima hal
tersebut
(acceptance). Dalam menghadapi respon buruk keluarga, partisipan tiga juga melakukan meditasi nafas yang menyebabkan ia bisa melepaskan energi-energi negatif dalam dirinya sehingga ia lebih tenang dalam menghadapi respon buruk. Meditasi nafas ini merupakan bentuk dari focusing on and venting emotion, yang merupakan kecenderungan untuk fokus pada tekanan apapun upaya individu untuk melepas atau menyalurkan perasaan ditandai dengan usaha meningkatkan kesadaran akan adanya tekanan emosional (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Cara-cara partisipan dalam menghadapi hambatan aktivitas dan relasi masuk dalam kategori emotion focused coping. Partisipan satu dan dua memiliki ketakutan akan masa depan. Ketakutan mereka adalah jika penyakitnya semakin parah dan kematian. Cara menghadapi ketakutan mereka adalah dengan active coping. Mereka mencoba menjaga kondisi dirinya agar kondisinya tidak semakin parah (active coping).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Para partisipan juga memiliki strategi coping yang lain dalam menghadapi kondisi dirinya. Partisipan satu dan tiga membutuhkan orang lain untuk mengontrol dirinya dan memberikan nasihat serta informasi terkait kondisinya. Hal ini disebut dengan seeking social support for instrumental reasons, yaitu usaha individu mencari dukungan sosial seperti nasihat, bantuan atau informasi untuk menyelesaikan masalah (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989). Bentuk bantuan orang lain yang dibutuhkan partisipan satu dan tiga berbeda. Partisipan satu membutuhkan bantuan orang lain dalam hal mengontrol dirinya, partisipan tiga membutuhkan orang lain untuk mendapat nasihat dan belajar bionergi reiki. Partisipan satu juga melakukan proyeksi berupa menulis puisi yang ia tujukan untuk orang lain akan tetapi sebenarnya untuk memotivasi dirinya. Partisipan dua juga juga membutuhkan orang lain dengan kebutuhan yang berbeda yaitu untuk memberikan dukungan moral ketika menghadapi penyakitnya. Hal ini disebut sebagai seeking social support for emotional reasons, yaitu upaya individu untuk mencari dukungan sosial melalui dukungan moral, simpati atau pengertian (Carver, Scheier, dan Weintraub, 1989) yang masuk dalam kategori emotion focused coping. Para partisipan menghadapi permasalahan-permasalahan akibat penyakit MG ini dengan kombinasi problem focused coping dan emotion focused coping. Akan tetapi, secara keseluruhan mereka lebih banyak menggunakan emotion focused coping berupa turning to religion, acceptance, positive reinterpretation, denial, proyeksi, seeking social
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
support for emotional reasons, focusing on and venting emotion, dan behavioral diseangement. Pemilihan strategi coping ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Lazarus dan Folkman (1984, dalam Huffman, Verno, Vernoy, 2000) pemilihan strategi coping dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu health and energy, positive beliefs, problem-solving skills, an internal locus of control, social skills, social support, and material resources. Dukungan sosial memiliki peran yang besar dalam pemilihan strategi coping para partisipan. Dukungan sosial ini bersumber terutama dari keluarga, kemudian teman-teman dekat, komunitas, pasangan, dan lingkungan sekitar. Akibat adanya dukungan sosial para partisipan dapat menerima kondisi dirinya (acceptance). Hal ini sesuai dengan penelitian Winnubst, Buunk, dan Marcelissen (1988) bahwa dukungan sosial dapat mendukung pada saat kejadian yang menekan seperti perceraian, kehilangan orang yang dicintai, penyakit kronis, kehamilan, kehilangan pekerjaan, dan sedang banyak pekerjaan. Selain itu, mereka memiliki internal locus of control yang tinggi. Mereka memiliki keinginan dalam diri untuk sembuh sehingga mereka mau berjuang melawan penyakitnya dan melakukan pengobatan (active coping) apapun agar kondisinya bisa lebih baik. Menurut Strickland (1978) orang yang merasa memiliki internal locus of control sepanjang hidupnya, lebih berhasil dalam melakukan coping dibanding orang yang merasa tidak memiliki kontrol sepanjang kejadian dihidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Kemudian para partisipan memiliki positive beliefs yang baik terhadap Tuhan, dokter, dan juga memiliki citra diri positif sehingga para partisipan melakukan upaya untuk menenangkan diri dengan berdoa (turning to religion), kemudian partisipan pergi ke dokter dan minum obat dari dokter (active coping), dan dapat memaknai hidup serta berpikir secara positif (positive reinterpretation). Penelitian Greenberg et al, (1989) menunjukkan bahwa meningkatnya harga diri seseorang dapat mengurangi sejumlah kecemasan yang disebabkan kejadian yang menekan. Menurut Lazarus dan Folkman (Huffman, Verno, Vernoy, 2000), harapan dapat berasal dari kepercayaan diri, yang dapat memungkinkan seseorang untuk merancang strategi koping sendiri; kepercayaan pada orang lain, seperti dokter yang dirasa bisa mempengaruhi hasil positif; atau kepercayaan terhadap Tuhan. Para partisipan juga memiliki problem solving skills sehingga mereka dapat memecahkan masalah dengan cara memikirkan langkahlangkah alternatif untuk menjaga kondisi mereka (planning). Partisipan dua dan tiga juga memiliki faktor yang berbeda dengan partisipan satu yaitu social skills. Mereka tetap memiliki teman-teman lain walaupun mereka memiliki hambatan berelasi dengan teman-teman yang dulu sering bersama walaupun dalam lingkup yang lebih kecil. Selain itu pada partisipan tiga, social skills membantunya untuk dapat berbagi dengan penderita penyakit autoimun yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa selain faktor-faktor di atas, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan strategi coping penderita MG yaitu pengalaman, jenis kelamin dan tingkat pendidikan partisipan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan McCrae (1984, dalam Miranda, 2013) bahwa ada faktor-faktor personal lain yang mempengaruhi pemilihan strategi coping terdiri dari kepribadian, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi. Proses coping juga melibatkan pengalaman atau proses berpikir seseorang (Herber, 2003 dalam Hasan, 2013) serta pengalaman sosialnya (Pearlin dan Scroler dalam Hasan, 2013). Hasan (2013) juga mengatakan bahwa strategi coping juga dipengaruhi oleh faktor kepribadian, lingkungan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, dan status ekonominya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa para partisipan memiliki strategi coping tersendiri dalam mengelola permasalahanpermasalahannya. Pada beberapa hal mereka masih dalam proses untuk menghadapinya, misal dalam menghadapi ketakutan akan masa depan. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan strategi coping yang paling banyak digunakan oleh para partisipan adalah emotion focused coping. Pada penelitian ini pula dapat dilihat bahwa walaupun ada salah satu strategi coping yang lebih menonjol, akan tetapi para partisipan tetap mengkombinasikan berbagai strategi coping dalam permasalahan yang berbeda. Dari penelitian ini diketahui ada tiga macam permasalahan yang terjadi pada ketiga partisipan dan satu masalah yang menjadi permasalahan pada partisipan satu dan dua. Ketiga permasalahan itu adalah masalah tugas utama, aktivitas, dan relasi dengan orang sekitar. Masalah yang hanya dialami oleh partisipan satu dan dua adalah ketakutan akan masa depan. Dalam menghadapi diagnosis awal, gejala-gejala, dan kondisi yang menurun, para partisipan cenderung menggunakan emotion focused
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
coping. Kemudian, dalam menghadapi gejala awal, para partisipan menggunakan problem focused coping. Dalam menghadapi permasalahan pada tugas utama, para partisipan menggunakan strategi coping yang berbeda, ada yang lebih memilih menggunakan problem focused
coping, ada yang memilih
menggunakan emotion focused coping, ada juga yang memilih menggunakan keduanya. Dalam menghadapi permasalahan aktivitas dan relasi, para partisipan menggunakan emotion focused coping. Partisipan satu dan partisipan dua menggunakan dua strategi coping yang berbeda dalam menghadapi ketakutan akan masa depan. Pemilihan strategi coping ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah social support, problem solving skills, internal locus of control, positive beliefs, social skills. Selain itu, dipengaruhi juga oleh pengalaman, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
B. SARAN Berdasarkan dari hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan, maka peneliti mengajukan beberapa saran : 1. Bagi penderita Myasthenia Gravis Untuk mencoba
menemukan strategi coping yang tepat untuk
menghadapi permasalahan-permasalahan dan kondisi mereka dengan menyadari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
2. Bagi keluarga dan lingkungan penderita Myasthenia Gravis Untuk memberikan dukungan dan pemahaman kepada para penderita MG agar membantu mereka dalam menghadapi permasalahan yang dialami dan kondisi mereka
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki kelemahan karena terbatasnya jumlah subjek, sehingga untuk penelitian berikutnya, bisa menambahkan jumlah subjek yang lebih banyak. Selain itu, penelitian ini kurang memperhatikan latar belakang subjek seperti jenis kelamin dan usia, sehingga peneliti menyarankan untuk peneliti berikutnya untuk lebih memperhatikan latar belakang subjek yang akan diteliti
Penelitian berikutnya bisa melihat juga strategi coping penderita myasthenia gravis dengan melihat tahap perkembangannya
Meneliti lebih lanjut mengenai penderita myasthenia gravis dengan dimensi lain yang ada di ilmu psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA Arpandy, Ghea Amalia. Halim, Magdalena S. (2013). Gambaran Aspek Kognitif Dan Kepribadian Pasien Myasthenia Gravis. Jurnal Psikogenesis; Vol. 2, No. 1, 49-61. Cadamuro, Alessia. Versari, Annalisa. Vezzali, Loris. Giovannini, Dino. Trifiletti, Elena. (2015). Cognitive Performance in the Aftermath of a Natural Disaster: The Role of Coping Strategies, Theory of Mind and Peer Social Support. Child Youth Care Forum; Vol. 44, 93-113. Carver, C.S., Scheier, M.F., & Weintraub, J.K. (1989). Assessing Coping Strategies: A Theoretically Based Approach. Journal of Personality and Social Psychology; Vol. 56, No. 2, 267-283 Chen, Yu-Tai. Chang, Yuanmay. Chiu, Hou-Chang. Yeh, Jiann-Horng. (2011). Psychosocial Aspects in Myasthenic Patients Treated by Plasmapheresis. Journal Neurol; Vol.258, 1240-1246. Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing among five approaches (second edition). California. Sage Publications, Inc. Creswell, John W. (2014). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar. Doering, Stephan. Henze, Thomas. Schussler, Gerhard. (1993). Coping with Myasthenia Gravis and Implication for Psychotherapy. Arch Neurol; Vol. 50, 617-620. Drachman, Daniel B. (2012). Harrison’s Principles Of Internal Medicine 18th ed. USA: The Mc Graw-Hill Companies, Inc. Hasan, Nur & Rufaidah, Elina Raharisti. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Strategi Coping Pada Penderita Stroke RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Talenta Psikologi; Vol. 2, No. 1, 41-62. Huffman, Karen. Verno, Mark. Vernoy, Judith (2000). Psychology in Action 5th ed. USA: John Wiley & Sons, Inc. Juel, Vern C & Massey, Janice M. (2007). Review Myasthenia Gravis. Orphanet Journal of Rare Disease; Vol. 2, No. 1, 1-13. Kohler, Wolfgang. (2007). Psychosocial Aspects in Patients with Myasthenia Gravis. Journal Neurol; Vol. 254, No. 2, 90-92.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Kulaksizoglu, Isin Baral. (2007). Mood and Anxiety Disorders in Patients with Myasthenia Gravis. CNS Drugs; Vol. 21, No. 6, 473-481. Lazarus, Richard S & Folkman, Susan. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company, Inc. Miranda, Destryarini. (2013). Strategi Coping dan Kelelahan Emosional (Emotional Exhaustion) pada Ibu yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus. eJournal Psikologi; Vol. 1, No. 2, 133-145. Passer, Michael W & Ronald, Smith E. (2009). Psychology The Science of Mind & Behaviour (forth edition). USA: The McGraw-Hill Companies, Inc. Poerwandari, E. Kristi. (1998). Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta. Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI. Reber, Arthur S. & Reber, Emily S. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar. Richards, Hollie Sarah. Jenkinson, Elizabeth. Rumsey, Nichola. Harrad, Richard A. (2014). The Psychosocial Impact of Ptosis as a Symptom of Myasthenia Gravis: A Qualitative Study. Orbit; Vol. 33, No. 4, 263-269. Santrock, J. W. (1996). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Saptoto, Ridwan. (2010). Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Coping Adaptif. Jurnal Psikologi; Vol. 37, No. 1, 13-22. Sarafino, Edward P. & Smith, Timothy W. (2011). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions 7 ed. USA: John Wiley & Sons, Inc. Schact, Edmund, & Djanlinusyah. (2001). Kamus Kedokteran. Jakarta: Rineka Cipta. Scholichatun, Yulia. (2011). Stres dan Strategi Coping pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam; Vol. 8, No. 1, 23-42. Smith, Jonathan A. (2009). Psikologi Kualitatif: Panduan Praktis Metode Riset. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Pelajar. Supratiknya, A. (2015). Metodologi Kuantitantif & Kualitatif Dalam Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Twork, Sabine. Wiesmeth, Susanne. Klewer, Jorg. Pohlau, Dieter. Kugler, Joachim. (2010). Quality of Life and Life Circumstances in German Myasthenia Gravis Patients. Health an Quality of Life Outcomes; Vol. 8, No. 129, 1-10. Willis, Danny G. Boyai, Sullivan-Bolyai, Susan. Knafl, Kathleen. Zichi-Cohen, Marlene. (2016). Distinguishing Features and Similarities Between Descriptive Phenomenological and Qualitative Description Research. Western Journal of Nursing Research; 1-20. Internet: Masyarakat Indonesia Mulai Terjangkit Penyakit Langka, 2012 (diunduh di http://www.beritasatu.com/kesehatan/42700-masyarakat-indonesia-mulaiterjangkit-penyakit-langka.html pada 27 Agustus 2016, 09:08) Myasthenia Gravis, 2005 (diunduh di http://www.alodokter.com/myastheniagravis pada 14 Maret 2016, 11:03) Myasthenia Gravis: Komunitas Kelainan Autoimun, 2013 (diunduh di http://citizen6.liputan6.com/read/698550/myasthenia-gravis-komunitaskelainan-autoimun pada 27 Agustus 2016, 14;43) “Pantang Mati Sebelum Ajal” Meski Hidup dengan Miastenia Gravis, 2012 (diunduh di health.detik.com/read/2012/04/16/110536/1893212/1202/pantang-matisebelum-ajal-meski-hidup-dengan-miastenia-gravis pada 27 Agustus 2016, 14:50) Stress & Myasthenia Gravis, 2016 (diunduh di https://ymgi.or.id/stresmyasthenia-gravis/ pada 27 Agustus, 09:30)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
INFORMED CONSENT Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana. Saya bernama Jessica Christy Wihadhi dengan nomor induk mahasiswa 129114019. Saat ini saya sedang menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untuk melihat strategi coping penderita Myasthenia Gravis. Berkaitan dengan hal tersebut, saya akan mewawancarai penderita Myasthenia Gravis. Dalam proses wawancara, saya akan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman Anda sebagai penderita Myasthenia Gravis dan selama proses wawancara, saya akan menggunakan alat perekam untuk merekam. Anda berhak untuk menolak untuk mengikuti proses penelitian ini. Anda juga berhak mengundurkan diri ketika Anda merasa bahwa Anda tidak nyaman dengan proses penelitian. Data dan informasi yang Anda berikan selama proses penelitian sangat berharga bagi saya selaku peneliti. Oleh karena itu kerahasiaan data dan informasi Anda akan saya jaga kerahasiannya. Jika ada hal yang ingin ditanyakan berkaitan dengan penelitian ini, Anda dapat menghubungi Jessica Christy Wihadhi (089672019581).
PERNYATAAN PERSETUJUAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan setuju untuk mengikuti rangkaian proses penelitian tentang strategi coping penderita Myasthenia Gravis. Saya bersedia mengikuti prosedur wawancara yang merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data. Saya juga bersedia membuat kesepakatan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
peneliti berkaitan waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. Saya tidak keberatan dengan adanya proses perekaman selama proses wawancara berlangsung. Saya mengizinkan peneliti untuk mengetahui, merekam, dan menyimpan data maupun informasi yang saya berikan kepada peneliti terkait dengan penelitian ini.
Yogyakarta,..........................
Jessica Christy Wihadhi Peneliti
………………………………. Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
1
Sejak kapan sih menderita Myasthenia Gravis ini? P1
2
Sebenernya aku tu ngalamin gejalanya itu dari kecil, gejala dari kecil, gejala
3
tapi divonis sama dokternya itu waktu mau masuk dari
4
kuliah karna waktu itu kan butuh surat itu kan buat nari di panggung mengetahui
5
ospek. Nah dokternya tu baru vonis itu. Tapi sering jatuh, terus penyakitnya
6
sebelumnya tu dokter tu udah ngasih tanda-tanda ga jalan
kalau akan masuk kuliah.
7
boleh ini ga boleh itu. Nah aku tu kelas tiga SMA kelelahan
jatuh (line 1-7; 12-14)
8
kan yo pemikirannya udah dewasa ya.. pingin tahu, juga. Tapi divonis
9
jadi searching-searching di internet tu emang sakit sama
10
itu. Ternyata waktu minta surat dokter buat ospek waktu mau masuk
11
itu, sakit Myasthenia Gravis. Tapi gejalanya tu dari kuliah
12
kecil ee kecil TK tu dulu waktu nari di panggung tu butuh surat untuk
13
sering jatuh, trus jalan kalau kelelahan jatuh juga ospek.
14
kayak gitu.
Sub Tema
mengalami P1 sudah mengalami Gejala
TK
sejak
karena
Ternyata
waktu minta surat dokter buat ospek itu,
sakit
Myasthenia Gravis. (line 1-7; 12-14)
134
awal Gambaran
kecil MG. (line 1-7; kondisi baru 12-14)
waktu tetapi
dokter
Tema
penderita MG (line 1-7; 12-
ketika
14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
P1 sudah kelas Berdasarkan tiga
SMA ingin
mencoba
pemikirannya
informasi
sudah jadi
rasa Kekhawatiran
tahunya,
sehingga
Sub Tema
Tema Sumber
P1 akan
kondisi tekanan
mencari diri.
internal
untuk
dewasa, memastikan ingin
tahu kebenaran
tentang
dan searching di penyakitnya. internet
untuk
memastikan penyakit tersebut. Tambahan:
Ketika
gejala P1
langsung Active coping Problem
muncul diperiksa ke dokter (line 18-23)
15
Waktu itu kan kamu cerita kan kalau gejalanya sudah
16
udah dari kecil kan? Iya. Nah itu tu udah sempet dari
17
diperiksa ga sih atau ya udah dibiarin aja gitu? dibawa ke dokter muncul. (line 18-23)
18
Nah jadi awalnya kan aku gampang jatuh tuh. Jatuh, tapi ga langsung
19
kalau kecapean jatuh, bisa berdiri lagi to tapi lemes divonis
20
ga pingsan. Nah dibawa ke dokter tapi kan ga Divonisnya
21
langsung, iya dibawa ke dokter tapi kan ga langsung udah
22
divonis sakit itu, jadi divonis tu udah menjalani beberapa
23
beberapa kali pemeriksaan. Nah waktu kamu pemeriksaan.
kecil,
P1 ketika gejala awal
sakit. saat
menjalani kali
135
focused coping (line 18-23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
24
pertama kali dikasih tahunya kan waktu kamu (line 18-23)
25
mau mendaftar ospek itu kan, itu perasaanmu
26
gimana sih waktu dikasih tahu kalau kamu tu Perasaan P1 sedih P1
27
ternyata myasthenia gravis? Perasaannya sedih saat dikasih tahu ketika
28
dong
29
searching akibatnya nanti matanya kelopak matanya myasthenia gravis myasthenia
30
akan semakin menurun. Ya pasti perasaannya sedih karena
31
kok kayak ga adil aja. Ga adilnya gimana? Ya sebelumnya sudah adil
32
soalnya ga adilnya kok harus aku gitu, kok enggak searching.
33
yang lain.
kan
aku
sebelumnya
sudah
searching- kalau
merasa
Sub Tema
Tema
sedih Perasaan yang Gambaran
mengetahui timbul
pada kondisi
ternyata bahwa ia menderita penderita MG penderita MG gravis (line 27-31)
(line 27-31)
karena merasa tidak kenapa
harus Denial
(line Emotion
yang 27-33)
P1 dirinya
merasa kayak ga menderita
bukan
focused coping (line 27-33)
adil kenapa harus orang lain. (line 27dirinya dan bukan 31) orang lain. (line 27-33) 34
Nah, kalau setahu Siti itu, apa Myasthenia Gravis Menurut
P1, P1
35
itu? Setahumu aja. Penyakit autoimun kronis Myasthenia
36
dimana kita tu ga boleh kelelahan. Jadi, kita harus Gravis
37
bisa mengontrol diri kita sendiri apa yang bisa penyakit
38
dilakun apa yang boleh kita lakukan apa yang ga. autoimun
39
Kalau misalnya kita maksa untuk melakukan sesuatu dimana penderita
mengetahui Pengetahuan
pengetahuan adalah mengenai
dasar Dasar MG penyakit
Myasthenia Gravis kronis
136
Informasi MG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
40
yang ga bisa kita lakukan tu nanti akhirnya kita tidak
boleh
41
sendiri yang drop. Myasthenia Gravis itu bukan kelelahan
42
penyakit turunan. Penyakit ini menyerang saraf, otot, sehingga
43
semuanya tapi setiap penderita itu gejalanya mengontrol
44
berbeda-beda ada yang diserang dari atas, ada yang Penderita
45
diserang dari bawah. Kalau aku diserang dari bawah. mengetahui
apa
46
Dari jatuh-jatuh itu ya? Ya, kalau kayak Mbak yang
dan
47
Ndari itu dari atas, ni kayak sekarang dia lagi di ICU boleh
48
karena sesek napas, dia udah diserangnya di dan
49
pernapasan.
harus diri. harus
bisa
dilakukan juga
yang
tidak.
Jika
memaksakan diri nanti bisa drop Myasthenia Gravis itu bukan penyakit turunan. Penyakit
ini
menyerang saraf, otot,
semuanya
tapi
setiap
penderita
137
itu
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
gejalanya berbeda-beda ada yang dari
diserang atas,
yang
ada
diserang
dari bawah 50
Selain gejala tadi, kan gejala awalnya tadi sering Gejala lain yang P1 mengalami gejala Gejala
51
jatuh waktu nari waktu jalan kan, selain itu ada yang dirasakan P1 lain
52
lagi gejala-gejala awal lainnya ga sih yang adalah
susah menelan,
53
dirasain? Gejala lainnya itu, ee susah nelen.. Trus menelan.
Kalau yang
54
kalau misalnya terlalu capek misal bawa HP gini, misal
terlalu terjatuh, ptosis, dan
55
nanti bisa jatuh sendiri tanpa sadar. Trus ee capek,
56
gejalanya ptosis. Ptosis itu kan matanya sayu ya, trus membawa HP, P1 62)
57
waktu mau berangkat sekolah waktu SMA naik nanti
58
motor itu pandangan diplop diplopia, jadi harus menjatuhkan HP
59
berhenti dulu. Diplopia kan pandangan ganda. Jadi tanpa
60
waktu itu lihat kakek-kakek naik sepeda, bajunya Gejala lain yang
61
sama sepedanya sama, itu kan pakai topi juga sama, dirasakan adalah
62
yaampun.
Trus gejala
ptosis.
63
perasaanmu waktu itu gimana? Perasaannya Ptosis
itu
jadi
harus
berhenti
dulu.
seperti
susah (line 53-62) barang
dipegang
saat diplopia. (line 53-
bisa
sadar.
138
MG Gambaran kondisi penderita MG (line 53-62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
64
waktu itu kayak takut, waktu itu langsung berhenti, matanya
sayu.
65
soalnya kalau diterusin nanti malah kecelakaan. Itu Trus waktu mau
66
sempet diperiksa ga? Iya ngomong sama dokternya berangkat sekolah
67
juga tapi memang itu gejalanya sih, salah satu gejala waktu SMA naik
68
juga.
motor
itu
pandangan
P1
diplopia, harus
jadi berhenti
dulu. Diplopia itu pandangan ganda. Jadi
waktu
itu
lihat kakek-kakek naik
sepeda,
bajunya
sama
sepeda
sama,
pakai topi sama sehingga
harus
berhenti
dulu.
(line 53-62)
139
Sub Tema .
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan Perasaan
Interpretasi P1 Ketika
Sub Tema
merasakan Perasaan yang Gambaran
waktu itu takut, diplopia di jalan, P1 muncul waktu
itu merasa
langsung
langsung
berhenti, soalnya karena kalau nanti
Tema
takut
pada kondisi
dan penderita (line penderita MG
berhenti 63-65)
(line 63-65)
takut
diterusin kecelakaan. (line 63malah 65)
kecelakaan. (line 63-65)
langsung Active Coping Problem
P1
ngomong P1
sama
dokternya memberitahu kepada (line 66-68)
Focused
tentang
Coping
itu gejalanya sih, kondisi diri. (line 66-
66-68)
juga tapi memang dokter
salah satu gejala 68) juga. (line 66-68)
140
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
69
Kambuh kalau setiap kelelahan aja? Kelelahan. Penyakit P1 akan Penyakit
70
Tapi, kelelahan iya kalau misalnya musim dingin kambuh
71
juga iya, kan syaraf yang diserang kan sama otot. kelelahan, musim kelelahan,
72
Trus kalau misalnya minum es, minum es kan ga dingin
73
boleh terlalu banyak, itu juga bisa kambuh. Terus, syaraf dan otot es dalam porsi yang 73)
74
kadang kalau lagi dapet datang bulan kayak gitu kan terserang,
75
lemes. Oh gitu?Pengaruh? Pengaruh. Lebih lemes akan
76
daripada orang-orang normal gitu? Iya. Tapi ketika minum es
77
lemesnya tu kalau dapat kan cuma di perut biasanya, dalam porsi yang
78
kalau itu kayak di ee semua badannya tu sakit kayak banyak. (line 69-
79
gitu. kalau misalnya lagi dapet trus bener-bener itu, 73)
80
misal lagi tiduran, tiduran mau bangun tu ga bisa
81
atau duduk di lantai terlalu lama mau berdiri ga bisa.
ketika kambuh
saat
P1 terpicu
musim munculnya
Gambaran kondisi penderita MG
karena dingin, dan minum MG (line 69- (line 69-73)
serta banyak. (line 69-73) kambuh
Kadang kalau lagi Ketika dapet
akan Penyebab
Tema
datang datang
sedang Dampak bulan,
MG Gambaran
P1 (line 74-75;76- kondisi
bulan P1 merasa akan merasa lebih 81)
penderita MG
lemas.
(line 74-75;76-
Semua lemas dan kesakitan
badan tu terasa dibandingkan orang 141
81)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
sakit. Misal lagi sehat.
(line
Sub Tema
Tema
74-
tiduran 75;76-81)
tiduran,
mau bangun tu tidak
bisa
atau
duduk di lantai terlalu lama mau berdiri ga bisa. (line
74-75;76-
81) 82
Trus perasaanmu ketika lagi kambuh tu gimana? Perasaan P1 kalau Ketika
83
Perasaannya kalau lagi kambuh ya otomatis sedih lagi
84
dong kak karena aktivitasku jadi terhambat karena ga otomatis
85
bebas keluar masuk rumah. Trus kalau misalnya karena
86
kamu lagi drop gitu kayak kemarin, aktivitasmu aktivitasnya
87
gimana? yang kemarin itu? yang kalau barusan itu terhambat karena 85)
Gambaran
88
mengurangi keluar rumah karena cuacanya ini kan ga bebas keluar
aktivitas (line yang dihadapi
89
lagi ekstrem kan. Nah sama ketua pejuang juga rumah. (line 83-
83-85)
90
dihimbau supaya kita mengurangi apa kegiatan di 85)
91
luar rumah, kalau misal harus terpaksa keluar rumah
92
harus pakai masker. Terus lebih ga boleh minum P1
kambuh kambuh,
P1 ia
sedang Perasaan yang Gambaran akan muncul
pada kondisi
sedih merasa sedih karena penderita (line penderitavMG yang 83-85)
aktivitas
jadi terhambat. (line 83-
akan Ketika
142
P1
Permasalahan
(line 83-85)
sedang Suppresion to Problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi drop,
ia
Sub Tema
akan competing
Focused
93
minuman bersoda, ga boleh minum es. kemarin mengurangi
94
waktu malam senin ada pertemuan sama teman- keluar
rumah mengurangi
95
teman, aku ga ikut. Perasaanmu gimana tu rumah
karena rumah. (line 87-89; 87-89; 93-95)
96
harusnya bisa beraktivitas, tapi gara-gara drop cuaca
97
kamu harus di rumah terus? ya kecewa aja pasti ekstrem
98
gini, pasti teman-teman ya ga semuanya temen- sedang
99
temen kan bisa mengerti keadaan aku ya, ada kemarin
keluar activites
Tema
(line Coping
(line
87-89; 93-95)
lagi 93-95) ketika drop..... Keterbatasan
relasi Gambaran
waktu dengan teman-teman relasi
100 beberapa yang ngerti, tapi kan nanti kok jadi apa ya malam senin ada akibat kondisi (line orang sama 93-95)
101 di mata mereka, kitanya seolah-olah jadi kayak pertemuan
Permasalahan
dengan yang dihadapi sekitar (line 93-95)
(line 93-95)
102 orang males ga mau keluar ga mau istilahnya kalau teman-teman, P1 103 di masyarakat ga mau sawung gitu loh.
ga ikut. (line 8789; 93-95)
akan Agar ia tidak mudah Planning (line Problem
P1
drop, P1 membuat 87-89; 92-95)
mengurangi keluar
rumah strategi
karena cuacanya mencegah ini
kan
lebih
143
kondisi
lagi yang drop. (line 87-
ekstrem kan........ 89; 92-95) Terus
agar
ga
Focused Coping
(line
87-89; 92-95)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan boleh
Interpretasi
Sub Tema
Tema
minum
minuman bersoda, ga boleh minum
es.
kemarin
waktu
malam senin ada pertemuan
sama
teman-teman, P1 ga ikut. (line 8789; 92-95)
Sama
pejuang Social Support Faktor
ketua Ketua
pejuang
line 89-92)
juga menghimbau
yang
mempengaruhi
dihimbau supaya penderita lain untuk
strategi coping
penderita
mengurangi kegiatan
line 89-92)
mengurangi
di luar, tidak boleh
kegiatan di luar minum
es
dan
rumah,
kalau bersoda. line 89-92)
misal
harus
terpaksa
keluar
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan rumah
Interpretasi
Sub Tema
Tema
harus
pakai
masker.
Terus ga boleh minum minuman bersoda, ga boleh minum es. (line 89-92)
Kemarin
waktu P1 kecewa ketika ia Perasaan yang Permasalahan
malam senin ada tidak bisa bertemu muncul
sama teman-teman karena penderita. (line (line 97-103)
pertemuan
teman-teman, P1 ia berpikir teman- 97-103) ga
ikut.
merasa pasti
P1 teman akan mengira
kecewa, ia
seolah
menjadi
beberapa orang males
teman mengira P1 tidak seolah-olah
jadi rumah
mau
yang keluar dan
orang berkumpul. (line 97-
kayak
pada yang dihadapi
males
ga
mau 103)
keluar
ga
mau
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
sawung gitu loh. (line 97-103) 104 Trus ee kalau waktu awal-awal tahu kalau kena Dokter
tidak Denial
sempat P1
105 Myasthenia Gravis itu gimana sih perasaan mengatakan
(line Emotion
106-113)
mendengarkan
106 kamu? Waktu itu kan posisinya dokter bilang gini, bahwa P1 tidak perkataan dokter dan 107 ga boleh kecapean karena kalau terlalu kecapean boleh
109 kelopaknya itu to. Tapi itu ga sadar karena itu udah terlalu
kalau dirinya. (line 106kecapean 113)
110 kelas tiga pinginnya les. Udah waktu itu posisinya nanti
matanya
111 pingin les keluar, udah mau daftar gitu. Nah di jalan lama-lama 112 ngomong sama orang tua, terus sam, “pak, besok bisa
melihat mengingatkan akan
114 “dek Siti ga sadar po dokternya tadi bilang apa?”. kelopaknya
itu. dokter.
115 Nah yang nangis tu orang tua posisinya nyampe Tapi P1 ga sadar 114) 116 rumah. Nah di situ aku baru sadar, oh ya kalau itu karena
sudah
117 terus perasaanya tu kayak sedih pingin nangis kelas tiga, ia ingin Waktu
posisinya
itu ingin
les keluar, udah mau
tua Social Support Faktor
tidak Orang
113 anterin ke sini daf, ee buat daftar les ya”, trus bilang, karena
les.
(line 106-113)
kecapean mengabaikan kondisi
108 nanti apa matanya lama-lama ga bisa lihat kan nanti karena
118 gimana ya merasa kok berbeda, kayak ga adil aja.
focused coping
daftar.
146
P1
P1 (line 113-114)
perkataan (line
113-
yang
mempengaruhi strategi coping (line 113-114)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
sudah mengatakan pada orang
tua.
Kemudian orang tua mengingatkan apa yang dokter (line
katakan. 106-114) Orang
tua Orang
menangis nyampe
tua
yang Perasaan yang Gambaran
saat menangis rumah. menyebabkan
Di situ P1 baru sadar sadar,
dan
timbul
P1 penderita(line sedih 115-118)
terus sehingga juga ingin
perasaannya kayak
menangis sedih perasaan
karena yang
pingin
nangis berbeda dan tidak
karena
merasa adil. (line 115-118)
berbeda, kayak ga adil
saja.
115-118)
147
(line
pada kondisi penderita MG (line 115-118)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
119 Apa sih yang kamu pikirin waktu itu, ee apa sih P1 punya pikiran P1
Sub Tema
berusaha Acceptance
Tema Emotion
120 ter ee di vonis kayak gitu? Dipikirin ee pikirinnya mungkin siap ga menerima kematian (line 120-122)
focused coping
121 mungkin apa siap ga siap harus pasti akan meninggal siap pasti akan akibat penyakit MG
(line 120-122)
(line 120-122)
122 kan. Soalnya banyak yang meninggal tahun ini juga. meninggal. 123 Tapi mau ga ma kita harus apa istilahnya. Kan hidup Soalnya
banyak
124 kan ga boleh monoton, tetep harus berjalan jadi tetap yang
meninggal
125 memotivasi diri sendiri untuk tetap apa supaya tetap tahun
ini
juga.
126 berjuang melawan penyakit ini. Jangan menyerah (line 120-122) 127 kayak gitu kan. Kemarin waktu ada apa pertemuan Menurut
P1, P1 memotivasi diri Positive
Emotion
128 para pejuang itu kan juga di kasih tahu, dimotivasi- hidup ga boleh untuk tetap berjuang Reinterpretatio Focused 129 motivasi supaya kitanya jangan menyerah. Karena monoton,
tetap melawan
penyakit. n
130 ada yang yang Mgers Sleman, mas mas siapa sih, harus bejalan jadi (line 123-127)
(line
127)
123- Coping
(line
123-127)
131 Mas Yorfi dia tu bener-bener takut ee kalau jadi tetap memotivasi 132 kalau dia tu sampai takut sama matahari. Jadi kalau diri sendiri untuk P1 133 siang dia tu cuma di rumah tog, ga ngapain-ngapain, tetap
berjuang keinginan
134 padahal cowo. Berarti selain ga boleh di dingin, melawan penyakit berjuang 135 juga ga boleh terlalu panas juga ya? Heem kalau ini.
memiliki Internal Locus Faktor
untuk of control (line mempengaruhi melawan 123-127)
Jangan penyakit (line 123-
136 lihat matahari terlalu lama juga ga boleh. Tapi kan, menyerah
kayak 127)
137 masa iya kita mau di rumah terus sih. Malah nanti gitu. (line 123127)
148
yang
strategi coping (line 123-127)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No 138 bikin tambah sakit.
Verbatim
Ringkasan Waktu
Interpretasi ada Komunitas
pertemuan
para memberikan
pejuang
itu motivasi agar tidak
dikasih
tahu, menyerah (line 127-
dimotivasi supaya 129) jangan menyerah. (line 127-129)
149
Sub Tema
Tema
Social Support Faktor (line 127-129)
yang
mempengaruhi strategi coping (line 127-129)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan P1
mengatakan Penyakit
P1
lihat kambuh
juga
kalau matahari lama
Interpretasi
Sub Tema bisa Penyebab
Gambaran
jika terpicunya MG kondisi
terlalu terlalu lama melihat muncul
juga
Tema
(line penderita MG
135-138)
ga matahari.
(line 135-138)
boleh. Tapi masa iya mau di rumah terus. Malah nanti bikin
tambah
sakit. (line 135138)
139 Kamu kan sering ikutan pertemuan sama para P1
mengikuti Pertemuan
itu Social support
Faktor
yang
140 pejuang itu kan. Nah ketika kamu mendapatkan pertemuan dengan membuat P1 merasa (line 142-148)
mempengaruhi
141 motivasi dari temen-temen pejuang yang lain itu para pejuang MG tidak hanya dirinya
strategi coping
142 seberapa pengaruhnya sih kamu? Waktu yang lain. Ketika bulan yang mengalami hal
(line 142-148)
143 bulan November itu kan gini, pada awalnya kan aku November,
150
pada serupa.
(line
142-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P1 148)
144 merasa apa iya sih, yang sakit kayak gini cuma aku, awalnya
145 nah gara-gara ada pertemuan itu kan kita jadi apa ya merasa apa iya sih 146 merasa ternyata ada banyak orang orang yang yang sakit
gini
147 nasibnya sama kayak kita, kita tu ga sendiri kayak cuma dirinya, nah 148 gitu.
gara-gara
ada
pertemuan itu P1 jadi
merasa
ternyata
ada
banyak
orang
orang
yang
nasibnya
sama
kayak
dirinya.
(line 142-148) 149 Trus apa sih yang keluarga lakukan ketika tahu Keluarga
cuma Bentuk
perhatian Social support Faktor yaitu (line 151-160)
yang
150 pertama kali terkena Myasthenia Gravis ini? selalu
keluarga
151 Kalau yang dari keluarga cuma selalu mengingatkan mengingatkan
mengingatkan untuk
strategi coping
152 supaya istirahatnya cukup, terus menjaga pola supaya
beristirahat, menjaga
(line 151-160)
153 makan. Keluarga sendiri juga misalnya kayak ibu istirahatnya
pola
makan,
terus memanggil
terapis,
154 nanti pagi mbuatin susu trus siang mbuatin jus kayak cukup, 155 gitu, kayak gitu. Trus kalau misalnya apa capek membantu
151
P1 dan
memberi
mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
menjaga semangat. (line 151-
156 misalnya agak capek kan nanti aku bilang sama dalam
makan. 160)
157 orang tua. Nah orang tua telepon, nanti telepon sama pola
158 yang, kita kan manggil orang terapi buat buat terapi Keluarga sendiri 159 gitu nanti datang ke rumah kayak gitu gitu yang misalnya 160 dilakukan oleh orang tua. Memberi semangat.
ibu
Interpretasi
kayak
nanti
pagi
mbuatin susu trus siang mbuatin jus kayak gitu, kayak gitu. Trus kalau misalnya
capek,
biasanya P1 nanti akan bilang sama orang
tua.
Kemudian orang tua telepon orang terapi buat terapi gitu nanti datang ke rumah. Kayak gitu
yang
dilakukan
oleh
152
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan orang
Interpretasi
Sub Tema
Tema
tua.
Memberi (line
semangat. 151-160) 161 Dari kamu sendiri apa yang kamu lakuin ehm P1
mencoba P1
162 apa ya sikap kamu menghadapi ini, Myasthenia untuk
tegar. menerima
mencoba Acceptance
Emotion
penyakit (line 163-164)
focused coping
163 Gravis ini? ee mencoba untuk tegar. ikhlas ikhlas menerima yang diderita. (line 164 menerima penyakit ini ee lebih sering kan aktif juga penyakit. 165 ya aku kan suka nulis juga. Suka nulis puisi jadi tu 163-164)
153
(line 163-164)
(line 163-164)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
166 apa ya lebih pura puranya puisi tersebut tu untuk P1 lebih sering P1 senang menulis .Proyeksi (line Emotion dalam 164-169)
167 orang lain yang sebenarnya puisi itu untuk aku aktif nulis juga. puisi
coping(line
168 sendiri supaya tetep semangat tetep ee ngasih Suka nulis puisi menghadapi 169 motivasi kepada diri sendiri tu lebih susah
focused
Tetapi
pura penyakit
yang
puranya
puisi diderita
yang
tersebut tu untuk bentuknya
seperti
orang lain yang ditujukan
kepada
164-169)
sebenarnya puisi orang lain. (line 164itu
diri 169)
untuk
sendiri tetep
supaya semangat.
Ngasih
motivasi
kepada
diri
sendiri tu lebih susah (line 164169) Tambahan
Dengan
sering Menulis puisi adalah Proyeksi (line Emotion
170 Nah kan kamu cerita, sering nulis puisi buat menulis puisi itu bentuk motivasi P1 173-175)
focused coping
171 memotivasi diri kamu, itu berdampak gak sih berdampak untuk yang
(line 173-175)
bentuknya
172 tulisan-tulisan kamu buat diri kamu sendiri? diri P1. Puisi itu seolah-olah
154
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
173 berdampak, jadi sebenarnya seolah-olah puisi itu seolah-seolah
orang
lain
174 kayak memotivasi seseorang, tapi sebenarnya untuk untuk memotivasi sebenarnya 175 diri aku sendiri. Jadi lebih berdampak ya? bikin seseorang,
tapi diri
Sub Tema
Tema
tetapi untuk
sendiri.
(line
176 kamu lebih bersemangat ya dengan menulis puisi sebenernya untuk 173-175) 177 itu ya? Iya, aku kan share ke temen-temen juga, diri P1 Sendiri. 178 temen-temen pejuang. Motivasi diri yang kamu (line 173-175) 179 lakukan selain menulis puisi itu apa lagi sih? apa 180 ya, ga ada sih kak. biasa aja. Kalau misal lagi drop tidak P1 berpasrah kepada Turning
181 banget, tu kadang mikirnya yaudah mungkin ini P1 182 yang terbaik dari sang Pencipta, mungkin ee aku melakukan
Pencipta
183 adalah orang yang dipercaya bisa menghadapi ujian motivasi diri yang harus
kalau
ia religion
menderita 180-185)
to Emotion (line focused coping (line 180-185)
184 itu. gitu, kenapa. Ketika sang Pencipta percaya sama lain. P1 kadang penyakit ini. (line 185 kita, kenapa kita harus ragu gitu.
mikirnya yaudah 180-185)
Positive
mungkin ini yang
Beliefs
terbaik dari sang
180-185)
Faktor
yang
(line mempengaruhi strategi coping (line 180-185)
pencipta, mungkin
P1
adalah orang yang dipercaya
bisa
menghadapi ujian
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
itu. Ketika sang Pencipta percaya sama kita, kenapa kita harus ragu. (line 180-185) 186 Berarti sakitnya itu tidak menghambat aktivitas Penyakit
MG Penyakit MG tidak Gambaran
dampak aktivitas (line yang dihadapi
187 kamu ya? enggak, nulis tetep nulis, kuliah tetep tidak
memberi
188 kuliah, ya mungkin kalau misalnya agak capek kan menghambat
yang banyak pada 187-192)
189 rumahnya jauh, Imogiri terus naik motor sendiri, aktivitas P1. Nulis aktivitas
Permasalahan
P1.
(line 187-192)
(line
190 kalau misalnya capek ya mungkin dianterin kalau ga tetep nulis, kuliah 187-192)
Gambaran
191 nebeng temen yang deket kayak gitu. Kalau tetep
sebagai pelajar
kuliah.
(line 187-192)
192 terpaksanya drop banget kemarin ga berangkat. Ga Kalau agak capek 193 berpikiran buat ngekost deket sini, soalnya kan misal rumah jauh 194 jauh banget kan dari kampus? enggak, soalnya di
Imogiri
dan Adanya
dukungan Social Support Faktor
yang
195 rugi juga ya kalau ngekos kan sama-sama bantul biasa naik motor dari orang lain ketika (line 190-191)
mempengaruhi
196 kak. nanti kalau ngekos malah ribet juga kalau misal sendiri, mungkin P1 mengalami drop.
strategi coping
197 makannya ga terkontrol juga kan.
dianterin kalau ga (line 190-191) nebeng
temen
yang deket. Kalau terpaksanya drop
156
(line 190-191)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan banget ga
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kemarin berangkat.
(line 187-192)
enggak, soalnya rugi juga kalau P2
merasa
masih Seeking social Problem untuk support
ngekos kan sama- butuh
for focused coping
sama bantul. nanti dikontrol oleh orang instrumental kalau
ngekos lain. (line 194-197)
makannya
ga
terkontrol.
(line
194-197)
malah ribet kalau misal
reasons
(line 194-197)
(line 194-197) 198 nah terus kalau temen-temen sendiri responnya kalau
teman- Bentuk
perhatian Social Support Faktor
yang
199 mereka gimana pas tahu? kalau teman-teman kalau teman di kampus, dari teman-teman di (line 199-211)
mempengaruhi
200 misal di kampus kayak gini kan, misal jajan nih, misal jajan nih, kampus
strategi coping
yaitu
(line 199-211)
201 kalau misal aku ngeyel pingin beli es dilarang sama kalau misal P1 mengingatkan 202 mereka nanti, “aku bilangin loh nanti sama orang ngeyel pingin beli kondisi P1 juga hal203 tuamu”.
Kan
temen-temen
sudah
tahu
kalau es, dilarang sama hal
204 misalnya lagi presentasi suaranya ilang ya, suaranya mereka
kecil
terkait
nanti kondisinya, memberi
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
205 ilang, sengau atau gimana, ee temen-temen satu dengan ancaman motivasi,
Sub Tema dan
206 kelompok biasanya ngasih motivasi, “udah pelan- akan
menawarkan
207 pelan aja kalo gak kamu udah berhenti dulu aja, biar memberitahu
bantuan. (line 199-
208 aku lanjutin” kayak gitu gitu. Trus kalau misalnya sama orang tua 211) 209 ada kegiatan kayak misalnya outbound apa dia ehm P1. Temen-temen 210 temen-temen ngingetin “udah jangan lupa bawa surat satu kelompok P1 211 dokternya” kayak gitu.
sudah tahu kalau misalnya
lagi
presentasi suaranya
ilang,
sengau
atau
gimana, biasanya ngasih
motivasi,
“udah pelan-pelan aja kalo gak kamu udah
berhenti
dulu aja, biar aku lanjutin”.
Trus
kalau
misalnya
ada
kegiatan
158
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kayak outbound, temen-temen ngingetin jangan lupa
membawa
surat dokter. (line 199-211) 212 Menurutmu penting ga sih ada dukungan dari Dukungan teman- Dukungan orang lain Social support Faktor
yang
213 teman-teman dan keluarga buat kesehatanmu teman itu pasti itu penting karena (line 214-221)
mempengaruhi
214 saat ini? Dukungan teman-teman itu pasti penting penting
strategi coping
karena menguatkan
215 karena itu kan memberi support ya ee lebih support
P1,
lebih membuat P1 merasa
216 menguatkan kita terutama mental kita, bahwa kita tu menguatkan
tidak
sendiri,
dan
217 ga sendiri, ada orang-orang di luar sana, keluarga, terutama mental, membuat P1 merasa 218 temen, sahabat yang masih sayang sama kita jadi sehingga
P1 tidak
219 kita ga boleh menyerah kita harus bertahan terus merasa ga sendiri, menyerah 220 melawan penyakit ini, kita ga boleh mau dikalahkan ada
orang-orang melawan
221 oleh penyakit ini. sampai saat ini dukungan di
luar
dalam penyakit
sana, yang diderita. (line
222 mereka udah cukup buat kamu atau kamu masih keluarga, temen, 214-221) 223 berharap lebih terhadap dukungan mereka? dari sahabat 224 keluarga udah cukup, temen-temen juga udah masih
boleh
yang sayang
225 menurut aku udah, karena gini ee kalau misalnya di sehingga ga boleh
159
(line 214-221)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
226 kampus tu temen-temen lebih mengingatkan ee menyerah
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P1
227 kayak orang tua ya kalau misalnya jajan, kan ga merasa
harus
228 boleh minum es tu, tapi kan kadang aku bandel tu bertahan
terus
229 suka beli susu di freezer, temen-temen bilang kamu melawan penyakit 230 minumnya kalau misalnya udah ga dingin. Nah ini, P1 ga mau 231 susunya itu disita sama temen-temenku. Terus kalau dikalahkan
oleh
232 ada kegiatan, temen-temen juga mengingatkan penyakit ini. (line 233 supaya jangan lupa bawa surat keterangan dari 214-221) 234 dokter kalau sakit. Terus perasaanmu sendiri 235 gimana, waktu dapat banyak dukungan dari Perasaan 236 temen, keluarga, dari komunitas para pejuang seneng
P1 P1
senang Social support Faktor (line 237-239)
ketika mendapatkan
237 juga? Perasaannya seneng, lebih lebih kuat daripada mendapatkan
dukungan
dari
238 yang dulu. Kalau dulu lebih gampang ngeluh sih tapi dukungan karena lingkungan
karena
239 alhamdulilah sekarang enggak.
dirinya
lebih
kuat membuat
daripada
yang lebih kuat. (line 237-
dulu. Kalau dulu 239) lebih
gampang
ngeluh sih tapi sekarang enggak. (line 237-239)
160
yang
mempengaruhi strategi coping (line 237-239)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
240 Trus apa sih perbedaan aktivitasmu sebelum Ada
Interpretasi
perbedaan Adanya
241 kamu divonis MG sama setelah kamu divonis aktivitas
yang aktivitas
Sub Tema
perbedaan Gambaran
244 itu dulu sering jatuh di panggung kan. Terus kalau nari,
sekarang
245 misalkan olahraga, olahraga tu kalau misalnya ringan sekarang
udah
246 kita bisa ikut, tapi kalau misalnya yang berat berat ga enggak
bisa,
247 bisa. Jadi misal kalau udah masuk ke SMA itu ya karena
dulu
248 sebelumnya udah ee ngasih surat dokter sama guru sering
jatuh
249 olahraganya. Jadi ga bisa kalau misal yang ringan panggung. 250 bisa kalau yang terlalu berat ga bisa ikut. Terus nanti 242-244) 251 minta tugas lain.
161
di (line
Permasalahan
yang aktivitas (line yang dihadapi
242 MG ini? Ada bedanya gak sih? Ada. Karena dulu dirasakan oleh P1. dirasakan P1 (line 242-244) 243 kan suka nari, sekarang kan udah enggak, karena ya Karena dulu suka 242-244)
Tema
(line 242-244)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan Terus
Interpretasi
kalau MG
misalkan
dampak
olahraga,
kegiatan
memberikan Gambaran
ringan 251)
bisa
ikut,
kalau yang
tapi
misalnya berat
ga
bisa. Jadi misal kalau udah masuk ke
SMA
sebelumnya udah ngasih
surat
dokter sama guru olahraganya. Terus nanti minta tugas lain untuk mengganti olahraga
berat
yang tidak diikuti (line 244-251) 162
Tema Permasalahan
pada sebagai pelajar yang dihadapi olahraga (line 244-251)
olahraga tu kalau saat SMA (line 244misalnya
Sub Tema
(line 244-251)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
252 Kalau sama aktivitas kuliahmu ini ada ada Waktu
Interpretasi
semester P1
253 masalahnya ga? Berdampak ga sih? oh kalau yang satu
ada merasakan
255 organisasi itu ya. ya. nah itu tu dah daftar udah bayar organisasi itu Nah kuliahnya dah
Tema
sempat Dampak pada Dampak dampak kuliah
MG
(line (line 253-263)
MG pada aktivitas di 253-263)
254 ini dulu tu waktu semester satu kan organisasi- organisasi-
256 udah ikut wawancara tapi kan ga bisa ikut makrab. itu
Sub Tema
saat
daftar semester awal. (line
257 Karena makrabnya itu empat hari kan ga mungkin udah bayar udah 253-263) 258 aku empat hari di luar, maksude di luar yang ikut
wawancara
259 udaranya dingin kan ga mungkin kan nanti bakal. tapi kan ga bisa 260 Nah gara-gara ga boleh ikut it ee gara-gara ga boleh ikut
makrab
261 makrab kan jadinya di blacklist sama organisasi, jadi karena
kondisi.
262 ga ikut dis di kampus ga ada organisasi, jadi ikutnya Nah gara-gara ga 263 di rumah.
ikut
makrab
jadinya
di
blacklist
sama
organisasi, jadi ga ikut organisasi di kampus,
jadi
ikutnya di rumah. (line 253-263) 264 Trus itu jadi tekanan buat kamu ga sih, ga bisa Awalnya
ketika Perubahan
163
yang Perasaan yang Permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
265 ikut ini, ga bisa nari lagi kayak gitu jadi pikiran tidak bisa menari dialami
Sub Tema P1 muncul
Tema
pada yang dihadapi
menjadi memberikan tekanan penderita (line
266 dan tekanan buat kamu ga sih? Awalnya iya, tapi itu
267 sekarang udah biasa aja, jalani aja lah mungkin ini tekanan untuknya, di awal ia menderita 266-268) tetapi sekarang P1 MG (line 266-268)
268 yang terbaik gitu.
merasa
sudah P1 P1 saat ini berusaha Acceptance
biasa.
mengatakan jalani menerima
Coping
yang terbaik. (line kondisinya ini (line
266-268)
berupa support dan
271 setelah divonis ini? enggak ga ada, temen-temen mendukung. Maksudnya
selalu Maksudnya selalu bantuan. (line 271-
273 memberi support. Kalau misalnya naik tangga kan ga memberi support. 276) 274 bisa kalau misalnya di kampus gitu, kalau terlalu Kalau
misalnya
275 capek. Nanti mereka bantuin kayak mapah gitu loh. naik tangga kan 276 Jadi mereka bantuin kayak gitu.
perhatian Social Support Faktor
malah dari teman-teman P1 (line 271-276)
270 dampaknya gak sebelum kena apa divonis sama justru
mendukung.
ga
(line
266-268)
269 Trus kalau sama relasimu sama temen-temen ada Temen-temen P1 Bentuk
malah
Focused
aja mungkin ini menjalani
266-268)
272 justru
dan (line 266-268)
Emotion
bisa
kalau
terlalu
capek.
Nanti
mereka
164
yang
mempengaruhi strategi coping (line 271-276)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan bantuin
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kayak
mapah gitu. Jadi mereka
bantuin
kayak gitu. (line 271-276) 277 Ini kan kamu lagi ujian kan, ujian tengah Kemarin kambuh P1 kambuh karena Gambaran 278 semester ya? enggak. oh enggak. akuntansi ga ada. juga
Permasalahan
karena telalu lelah akibat sebagai pelajar yang dihadapi capek banyaknya tugas dan (line 282-284)
279 oh ga ada. Lagi banyak tugas? Iya kalau aku terlalu
(line 282-284)
280 akuntansi kan pakai sistem block. oh block. Kalau ujian ujian tugas ujian. (line 282-284) 281 banyak tugas gini kalau capek gitu kambuh ujian tugas jadi ya 282 kambuhan berarti ya? Iya, kemarin kambuh juga gampang
capek.
283 karena terlalu capek kan ujian ujian tugas ujian tugas (line 282-284) 284 jadi ya gampang capek. Nah, itu ada efeknya gak 285 sih sama nilai kuliahmu atau sama kegiatan Kegiatan dan nilai Tidak ada dampak Gambaran
Permasalahan
286 kuliahmu? Kalau kegiatan enggak sih, kalau nilai ujian tetep biasa kepada kegiatan dan sebagai pelajar yang 287 ujian tetep nilaiku biasa aja. Tapi kalau misalnya aja. Tapi kalau nilai kuliah karena (line 286-287)
dihadapi(line
288 lebih mengurangi aktivitas keluar rumah.
286-287)
misalnya
lebih P1
penyakit. (line 286-
mengurangi aktivitas
menderita
keluar 287)
rumah. (line 286-
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan 288)
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P1 menjaga kondisi Suppresion of Problem diri
dengan
cara competing
focused coping
mengurangi aktivitas activities (line (line 287-288) di rumah (line 287- 287-288) 288)
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
289 ehm terus sampai saat ini kondisimu itu gimana Kondisi P1 saat Kondisi
P1
Sub Tema
yang Kondisi
Tema Gambaran
290 sih, sampai tahap mana? Tahap Myasthenia ini, suara sering semakin memburuk penderita MG kondisi 291 Gravisnya udah sampai mana? Kalau dulu ilang
baru (line 291-296)
tu
292 gejalanya belum terlalu banyak kalau sekarang tu mulai
tahun
293 suara sering ilang tu baru mulai tahun kemarin. kemarin. 294 Sebelumnya belum jadi sebelumnya ya cuma kalau Sebelumnya cuma 295 capek jatuh terus diplopia ptosis susah nelen gitu, kalau capek jatuh 296 sekarang tambah itu. ilang-ilang suaranya ya? heeh terus
diplopia
297 suara ilang terus kalau batuk, batuk kan musuh ptosis susah nelen 298 utama MG ya, itu sampai bisa berminggu-minggu gitu, 299 kalau sekarang.
sekarang
tambah itu. (line 291-296)
Batuk kan musuh Batuk adalah musuh utama MG. Jadi utama penderita MG. bisa (line 297-299)
sampai bermingguminggu
kalau
sekarang. 297-299)
167
(line
(line 291-299)
penderita MG (line 291-299)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
300 Terus kamu kalau pengobatan cuma obat aja Terapi
Interpretasi
Sub Tema
listrik P1 sudah melakukan Jenis
301 atau pernah di terapi kayak cuci plasma darah? pernah,
pernah berbagai
macam pengobatan
pengobatan
303 apa namanya, pernah dialternatif pengobatan Jepang pengobatan
sederhana dari obat 311) Cina utama
sampai
305 pengobatan tradisional tu dipijit tapi pake apa sih pernah,
alternatif/tradisional
306 alat kayak kayu itu juga pernah, pake listrik juga pengobatan
(line 302-311)
307 pernah. Tapi yang utamanya Mestinon. Obatnya tradisional
tu
308 obatnya yang utama itu Mestinon. udah berapa, dipijit tapi pake 309 sehari
udah
berapa,
minum
berapa
kali alat kayak kayu
310 biasanya? Kalau aku sehari sekali, kalau misalnya itu juga pernah, 311 bener-bener drop dua. Bersyukur sih karena kalau pake listrik juga 312 yang lain tu ada yang sehari lima kali, delapan kali, pernah. Tapi yang 313 ada yang dua belas kali. Padahal obatnya tu mahal utamanya 315 banget. ya ya ya ya. Belum sampe belum sampe Mestinon. Kalau 316 yang terapi ee cuci plasma darah gitu kan? aku sehari sekali, 317 belum. Tambahan:
kalau
misalnya
bener-bener drop dua.
(line
318 Kamu kan sempet ikut pengobatan, terapi-terapi 311)
168
302-
Gambaran kondisi
MG (line 302- penderita MG
302 Terapi listrik pernah terus apa sih kayak Jepang itu dialternatif
304 pernah, Cina pernah, yang kalau terus kalau Jepang,
Tema
(line 302-311)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
319 gitu ya? Pernah tapi sekarang udah enggak. Nah 320 waktu
itu
gimana
sih
perasaanmu
harus Bersyukur
sih P1 tetap bersyukur Turning
321 menjalani terapi-terapi semacam itu? Waktu itu karena kalau yang atas
kondisi
yang religion
322 lebih ke SMP, ya waktu itu masih SMP, ya lain tu ada yang dialami tidak separah 311-315) 323 perasaannya kecewa, perasaannya sedih karena harus sehari lima kali, dengan 324 sering
yang
to Emotion (line focused coping (line 311-315)
lain
bolos sekolah. Jadi dari SMP udah delapan kali, ada (line 311-315)
325 melakukan terapi walaupun belum mengetahui yang dua belas 326 kalau itu Myasthenia Gravis ya? belum, iya, belum kali. (line 311327 divonis tapi udah diterapi kayak pengobatan- 315) 328 pengobatan tradisional dipijet pake alat dari kayu 329 atau apa gitu lupa, terus pengobatan Cina pernah, Waktu itu masih Ketika 330 Jepang
pernah.
Kalau
sekarang
fokus
pada SMP,
menjalani Perasaan yang Gambaran
ya terapi saat SMP, P1 muncul
sedih penderita (line penderita MG
331 pengobatan utama, Mestinon. Tapi belum nambah perasaannya
kecewa dan
332 kan dosisnya? Dosisnya sebenernya sama dokter kecewa,
karena harus bolos 321-324)
333 dinaikan jadi sehari itu dua kali soalnya suaranya perasaannya sedih sekolah. (line 321334 kan sering ilang, terus waktu itu konsultasi juga karena
harus 324)
335 sama dokter Anton, ya kasih tau dosisnya ditambah sering
bolos (line
336 aja, terus kalau misalnya belum ada perubahan nanti sekolah. 337 ditambah MP. Tapi sekarang bulan puasa ini minum 321-324) 338 mestinonnya cuma sahur. Buka tu paling Cuma
169
pada kondisi
(line 321-324)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
339 minum vitamin aja. 340 Ee hal apa yang sih membuatmu paling down Perasaan paling down waktu P1 341 ketika menderita penyakit ini? Yang paling down? mau kelas tiga pingin 342 ya waktu itu, ga ada, ada gasih. waktu ya waktu ee SMA banget les tapi 343 mau kelas tiga, kelas tiga SMA pingin banget les tapi malah divonis dokter 344 malah divonis sama dokter kayak gitu. Maksudnya sama kayak gitu. 345 ga boleh kecapean nanti pikirnya waktu itu bisa buta Maksudnya ga boleh kecapean 346 ternyata enggak kan. Ga boleh kecapean karena nanti pikirnya 347 lama-lama kalau kecapean njuk matanya ga bisa waktu itu bisa ternyata 348 dibuka atau ga bisa liat. Waktu itu mikirnya tu bisa buta enggak kan. Ga 349 buta kan, jadi aduh harapan hidupnya tu kayak boleh kecapean 350 gimana udah burem. Nah waktu itu cerita sama karena lama-lama kalau kecapean 351 temen-temen di kam di kelas, sampai temen-temen matanya ga bisa 352 nangis semua. Terus ee wak ada temen yang baik dibuka atau ga bisa liat. Waktu 352 banget dia tu ngasih support terus ee apa di internet itu mikirnya tu 354 itu kan ada obat tradisional apa kumis kucing ya. bisa buta kan, sehingga P1 355 Nah temen itu tu sampai rela nyariin tanaman kumis merasa harapan tu 356 kucing sama pakis haji kalau ga salah, sampai hidupnya kayak udah 357 dibawain ke sekolah ya ampun. Bener-bener itu. burem. (line 341350) 170
Perasaan
paling Gambaran
Permasalahan
down adalah ketika sebagai pelajar yang dihadapi P1
merasa
memiliki
tidak (line 341-350) harapan
hidup. (line 341-350)
(line 341-350)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
358 Kalau sampai parah, diopname sampai parah tu dua Waktu
itu
359 belas hari, waktu itu lagi oh Lebaran, lagi Lebaran cerita
Interpretasi
360 H-2, H-2 masuk rumah sakit dan H-2 masuk rumah temen-temen 361 sakit dan krit ya itu kritis pas Lebaran dan semua kelas,
perhatian Social Support
P1 Bentuk sama dari
teman-teman (line 350-357)
di adalah
bersimpati,
sampai membantu
362 saudara yang jenguk tu udah nangis semua dan ga temen-temen 363 nyangka bisa hidup lagi. Tapi itu masih kecil. Kan nangis
mencari
informasi, dukungan,
semua. dan
membantu
364 gejalanya pas masih kecil tapi belum waktu itunya Ada temen yang membawakan obat365 belum divonis sama dokter kalau Myasthenia. baik banget dia tu obat tradisional. (line 366 Myasthenianya
udah
udah
gede
ini.
Baru ngasih support. Di 350-357)
367 ketahuannya waktu SMA ya? heem. Waktu mau internet itu kan 368 masuk kuliah ini ya? waktu itu yang memvonis ada 369 dokter
umum
atau
dokter
syaraf?
obat
yang tradisional
apa
370 memvonis? heeh. dokter syaraf, dokter Esmedi itu kumis kucing ya. 371 prakternya di Sarjito.
Nah
temen
P1
sampai
rela
nyariin
tanaman
kumis
kucing
sama pakis haji, sampai dibawain ke sekolah. (line
171
Sub Tema
Tema Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping (line 350-357)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
350-357)
P1 pernah sampai P1
pernah Kondisi
Dampak MG
parah, diopname mengalami
kondisi penderita MG
(line 358-363)
selama dua belas yang parah ketika (line 358-363) hari,
waktu
itu masih kecil sehingga
lagi Lebaran. H-2 harus
diopname.
rumah (line 358-363)
masuk
sakit dan itu kritis pas Lebaran dan semua
saudara Adanya
yang jenguk tu perhatian udah
dan
ga dalam kondisi parah
(line 358-363)
hidup lagi. (line 358-363)
172
mempengaruhi strategi coping
bisa (line 358-363)
nyangka
dari (line 358-363)
yang
ketika
nangis keluarga
semua
bentuk Social support Faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
372 Nah terus aktivitas lain-lain itukan banyak yang Kayak
sekarang Agar tidak mudah Planning (line Problem
373 berubah, nah gimana sih cara kamu mengelola lagi
ngerjain drop, P1 berusaha 375-382)
focused coping (line 375-382)
374 apa ya semacam stress yang kamu rasakan proposal kan, nah untuk tidak mudah 375 karena perubahan itu? Ya misal, kayak sekarang ketika yang lain stress. (line 375-382) 376 lagi ngerjain proposal kan, nah ketika yang lain itu itu
Problem
Faktor
377 apa ya ketika yang lain rajin banget istilahnya, menargetkan
solving
skills mempengaruhi
378 menargetkan sebelum Lebaran harus sudah di acc sebelum Lebaran
(line 375-382)
379 kayak gitu kan, yaudah aku santai-santai aja, harus 380 ngerjain yaudah semood aku aja kalau lagi pingin acc,
rajin,
sudah P1
di
santai-
381 ngerjain ya ngerjain, kalau enggak yaudah dibikin santai
aja,
382 santai. Karena kalau nanti stress nanti malah drop. ngerjain. Karena 383 Kalau dalam hal ini misalnya kamu dapat kalau nanti stress 384 tekanan
dalam misalnya
385 aktivitasmu
berkurang
ga itu
boleh kamu
keluar, nanti malah drop. cara (line 375-382)
386 mengurangi tekanan dalam dirimu itu gimana?
173
yang
strategi coping (line 375-382)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
387 kadang begini, kadang aku mikirnya gini, kalau P1 berpikir kalau P1
Sub Tema
Tema
berusaha Planning (line Problem
388 dipaksakan, karena ada gini ada kak putri, kak putri dipaksakan, nanti mengontrol
diri 387-397)
Focused
389 itu ee Mgers Bandung, kan aku follow IG dia ya, bisa
cara
Coping
drop
390 rajin main, tapi apa tapi dia gampang masuk rumah opname
atau dengan
387-397)
kayak mengetahui batasan-
391 sakit, opname istilahnya. Jadi aku jadikan patokan, salah
satu batasan mana yang
392 kalau misal gini aku main iya main tapi ga setiap penderita
di boleh dilakukan dan Problem
393 hari kalau misalnya hari ini udah main misal kemarin Bandung.
P1 sebaiknya
tidak solving
Faktor
diri 397)
395 batasan-batasan ya? lebih terkontrol keadaan kita, keadaan
396 kita kan tahu diri ee apa yang bisa kita lakukan apa karena hanya diri sendiri yang tahu apa
yang
dilakukan yang
ga.
387-397)
174
bisa apa (line
yang
skills mempengaruhi
394 udah main, hari ini ga boleh main gitu. lebih tahu lebih mengontrol dilakukan. (line 387- (line 387-397)
397 yang ga gitu.
(line
strategi coping (line 387-397)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
398 Trus hal-hal apa saja sih yang bikin kamu bisa Hal-hal yang bisa Orang tua, keluarga, Social support
Tema Faktor
yang
399 bertahan untuk bisa mengatasi perasaan yang bikin
bertahan teman, sahabat, dan (line 401-407)
mempengaruhi
400 sedih, kecewa begitu, faktor-faktor apa aja sih? yaitu,
pertama komunitas
strategi coping
401 Pertama pasti orang tua, keluarga, terus ya temen- pasti orang tua, sumber
utama
402 temen, sahabat selalu memberikan motivasi terus keluarga, terus ya bisa 403 temen-temen pejuang juga karena Mas Nu itu ketua temen-temen, 404 pejuang paling rajin mengingatkan kita, jadi kita kan sahabat
401-407)
405 ada grup, nah tiap pagi dia tu ngasi motivasi- memberikan
407 banget.
terus
temen-temen pejuang
juga
karena Mas Nu itu ketua pejuang paling
rajin
mengingatkan, jadi di grup tiap pagi dia tu ngasi motivasi-motivasi ya berupa bacaanbacaan. (line 401407) 175
P1
bertahan
menghadapi
selalu penyakitnya
406 motivasi ya berupa bacaan-bacaan gitu loh, rajin motivasi
adalah
(line
(line 401-407)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P1 No
Verbatim
Ringkasan
408 Ada gak sih hal yang kamu takutin untuk masa P1
takut
Interpretasi
Sub Tema
kalau Perasaan takut jika Gambaran
Tema Permasalahan
409 depanmu terkait karena kamu ini terkena penyakitnya naik penyakit naik level. ketakutan akan yang dihadapi 410 Myasthenia
Gravis?
Takutnya
kalau
ee level sehingga P1 (line 410-412)
411 penyakitnya naik level. Naik level kan pernafasan memilih 412 juga bisa diserang, jadi harus lebih hati-hati. Ada lebih
masa
depan. (line 410-412)
(line 410-412)
untuk hati-hati.
413 lagi ga yang kamu takutin ke depannya nanti? Ya (line 410-412)
P2 menjaga kondisi Active Coping Problem
414 itu, kalau udah nyerang pernafasan yaudah.
diri
untuk (line 410-412)
(line 410-412)
menghadapi ketakutan
akan
kondisinya ke depan (line 410-412)
176
focused coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan tidak
Interpretasi
1
Sejak kapan sih kamu menderita Myasthenia P2
tahu Gejala
awal
2
Gravis? Ga tau jelasnya sejak kapan, tapi timbul pasti
3
sejak pindah Kudus. Pindah Kudus itu tahun dua gejala
4
ribu, sebentar hitung dulu ya, sejak 2011. Gejalanya tapi sejak pindah (line 2-3)
5
muncul sejak 2011, karena pertamanya apa kalau Kudus
6
olahraga basket apa apa sering jatuh, sering lemes 2011.
7
tiba-tiba gitu. Terus tangan juga lemes misal pas pertamanya kalau dirasakan ketika P2
8
basket harus lempar bola ga sampe karena tangan basket
sering masih
9
lemes. Tapi pertama-tamanya itu dihiraukan aja, jatuh,
sering basket, yaitu lemas
10
sampe tahun 2013 karena mau kuliah di Malaysia lemas
tiba-tiba. dan sering terjatuh.
11
jadi akhirnya mama ngecekin dulu kenapa sering Terus tangan juga (line 4-9)
12
jatuh. Itupun periksa ke dokter karena guru basket lemas saat lempar
13
melaporkan ke orang tua. Akhirnya baru ketahuan bola
14
Oktober 2013 kalau ternyata itu Myasthenia Gravis tidak
15
gitu. Memang gejalanya itu muncul waktu baru Tapi
16
pindah Kudus atau sebelumnya sudah kerasa sih tamanya
17
gejalanya? Enggak kerasa apa-apa waktu di dihiraukan
18
Bandung, ga ada gejala apa-apa.
kapan diketahui
Sub Tema
tidak Gejala
Tema
awal Gambaran
secara MG (line 2-9)
muncul, pasti muncul kapan.
Kondisi Penderita MG (line 2-9)
tahun Gejalanya Gejala
sehingga Gejala
awal
bermain
awal Denial (line 9- Emotion
sampai. diabaikan oleh P2. 12) pertama- (line 9-12) itu
Focused Coping (line 912)
aja,
sampe tahun 2013 P2 baru memeriksa Social support Faktor mau kondisi diri ketika (line 10-13)
karena kuliah
di akan kuliah karena
177
yang
mempengaruhi strategi coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan Malaysia
jadi guru
akhirnya P2
Interpretasi
Sub Tema
Tema (line 10-13)
basket
mama melaporkan kondisi
memeriksa P2 kepada orang tua.
kenapa
sering (line 10-13)
jatuh.
Itupun
periksa ke dokter karena
guru
basket melaporkan orang
ke tua.
Akhirnya
baru
ketahuan Oktober 2013
kalau
ternyata
itu
Myasthenia Gravis. (line 215) 19
Terus gejala awal selain kamu jatuh tu yang Gejala lain yang Gejala
20
kerasa apa lagi? Paling jatuh sering, trus sering dialami P2 adalah dialami P2 adalah (line 20-23)
21
tiba-tiba lemes tangannya sama kakinya, trus sering tangan-kaki
178
lemas,
lain
yang Gejala
ptosis,
MG Gambaran Kondisi Penderita MG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
matanya tu kayak orang ngantuk, suka kayak mau lemas,
23
nutup sendiri, sama pandangan ganda double vision. seperti
24
Nah,
25
Myasthenia
26
merasakan hal-hal itu tu apa sih yang kamu menutup sendiri,
27
lakukan? Ya udah dibiarin aja maksudnya ga dan
28
ada apa ya? Iya di biarin aja soalnya mikirnya ga ganda. (line 20-
29
kenapa-kenapa.
awal
sebelum
Gravis,
ketika
kamu
tahu
awal-awal
Sub Tema
mata diplopia. (line 20-
22
terus
Interpretasi
Tema (line 20-23)
orang 23)
itu mengantuk, mata
kamu seperti
mau
pandangan
23)
P2
mengabaikan Denial
(line Emotion
awal kondisi awal karena 28-29)
Focused
membiarkan P2
gejala karena ga
tidak
Coping
kenapa- kenapa-kenapa. (line
28-29)
mikirnya ia
berpikir
(line
kenapa. (line 28- 28-29) 29) 30
Nah terus setelah kamu tahu kalau kamu itu P2 pas pertama Perasaan P2 awalnya Gambaran
31
menderita
32
perasaanmu? Ya pas pertama tahu ya pasti stress, kenapa
33
ya ga stress juga sih, ya kenapa harus sakit ini gitu sakit ini soalnya Myasthenia
34
lah soalnya kalau sakit ini aktivitasnya jadi terbatas, aktivitas
Myasthenia
Gravis
trus
Permasalahan
gimana tahu merasa stres, stress, sedih, kecewa aktivitas (line yang dihadapi harus karena akibat dari 32-38)
jadi membuat
179
Gravis
(line 32-38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
35
jadi ga bisa olahraga, ga bisa kecapean, ga bisa terbatas, ga bisa aktivitasnya terbatas.
36
sibuk-sibuk, pokoknya harus bisa jaga diri supaya ga olahraga, ga bisa (line 32-38)
37
lemes-lemes. Jadi yah kecewa dan sedih lah kenapa kecapean, ga bisa
38
harus sakit gini. Tapi lama-lama yaudahlah gapapa. sibuk-sibuk, harus
39
Terus ketika pertama kali kamu tahu itu, yang jaga diri supaya
40
pertama kali kamu lakukan apa? Waktu pertama ga lemas. Jadi P2 P2
41
kali tahu itu, yang pertama kali dilakukan minum merasa
42
obat tiap hari, pokoknya nurut kata dokternya, dan sedih. Tapi diri (line 38)
43
minum obat tiap hari supaya ga kambuh tapi dul lama-lama
44
pertama-tama sakit masih bandel tetepan. Kan kuliah gapapa. (line 32-
45
di Malaysia, jadi kata dokter kan sebenernya ga 38)
46
boleh capek-capek, tapi tetep aja karena emang udah
47
kebiasaan aktif, jadi pas awal-awal di Malaysia pun Waktu
48
aku tetep aktif, tetep ikut ini itu, dulu tetep perform kali tahu, yang dilakukan P2 adalah (line 40-43)
focused coping
49
nyanyi ini itu latihan ampe malam-malam padahal pertama
(line 40-43)
50
tugasnya juga banyak, jadi keadaannya ya ngedrop.
kecewa menerima
kali menuruti
adalah
P2 dokter minum meminum
tiap
pokoknya kata
kondisi (line 38)
180
anjuran
focused coping
Problem
untuk obat Positivie
hari, setiap hari agar tidak Beliefs nurut kambuh. (line 40-43) (line 40-43)
dokternya
Emotion
(line 38)
pertama Pertama kali yang Active Coping
dilakukan
obat
mencoba Acceptance
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping (line 40-43)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
supaya
ga
kambuh
tapi
Sub Tema
Tema
pertama-tama sakit
masih
bandel.
tetap Denial
(line Emotion
di memaksakan kondisi 43-50)
Focused
Saat P2
kuliah Malaysia,
kata diri
dokter ga boleh melakukan
dengan
Coping
banyak
43-50)
capek-capek, tapi yang
aktivitas
karena
keadaan
udah
emang sehingga
kebiasaan menurun. (line 43-
aktif, jadi P2 tetep 50) aktif, tetep ikut ini itu, dulu tetep perform
nyanyi,
latihan
ampe
malam-malam padahal
tugas
banyak,
jadi
keadaannya
181
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
ngedrop. (line 4050) Tambahan
P2 berusaha tetap P2 tetap bersyukur Turning
Waktu pertama kali kamu didiagnosis MG, kan bersyukur
52
kamu sedih, kecewa, stress, nah gimana cara Tuhan
karena yang ia jalani. (line 54-57)
53
kamu untuk mengatasi perasaan-perasaan itu? udah
dikasih 54-57)
54
ehm, gimana ya ngatasinnya. Yang pasti berusaha hidup
55
tetap bersyukur sama Tuhan karena udah dikasih kayak gini tapi
56
hidup walaupun kayak gini aku masih bisa berjalan, masih
57
masih bisa lebih baik dari orang lain lah. Nah terus berjalan,
58
karena ada dukungan dari keluarga dan teman-teman bisa
lebih
baik
59
sih jadi bisa ngatasin.
orang
lain
dari
sama untuk
kehidupan religion
51
to Emotion (line focused coping (line 54-57)
walaupun
bisa masih
lah. (line 54-57)
Nah terus karena Ada dukungan dari Social support Faktor ada
dukungan keluarga dan teman (line 57-59)
yang
mempengaruhi
dari keluarga dan yang membuat P2
strategi coping
teman-teman sih bisa
mengatasi
(line 57-59)
jadi bisa ngatasin. perasaan
di
(line 57-59)
182
(line 57-59)
awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
60
Kalau
61
perasaanmu gimana? Kalau ngedrop, perasaannya sedang
62
ya sebel aja soalnya gak bisa aktivitas-aktivitas apa- perasaannya sebel menurun
63
apa, ya cuma bisa tiduran aja di kasur, dan jadi soalnya gak bisa aktivitasnya menjadi
64
sering sakit. Kalau sakit itu beneran harus bedrest, aktivitas,
65
ga bisa kemana-mana. Terus dropnya kayak apa bisa tiduran aja di 65)
66
sih? Misalnya, kalau drop lemes semua, jalan juga kasur,
67
susah, jalan lemes, ngangkat misal mau mandi mau sering
68
angkat gayung juga susah gitu trus matanya rasanya Kalau
69
berat trus sama kalau ngeliat itu harus tutup satu beneran
70
mata biar ga double pandangannya. Kalau tutup satu bedrest, ga bisa
71
mata jadi satu lagi. Trus kadang-kadang suka susah kemana-mana.
72
ngunyah. Susah ngunyah itu, nguyah apa sih yang (line 61-65)
73
susah? Ya makanan apapun. Apapun, maksudnya
74
yang lunak juga susah dikunyah? Iya yang lunak Kalau
75
pun susah. Dan kadang-kadang suka keselek Kok drop, P2 merasa menurun, P2 merasa
Kondisi
76
bisa? Karena susah ngunyah jadi ga tau suka keselek lemes
penderita MG
77
aja. Kadang-kadang.
kamu
ngedrop-ngedrop
gitu
tu Ketika kondisi P2 Perasaan kesal ketika Gambaran
Tema Permasalahan
sedang aktivitas (line yang dihadapi
drop, kondisi
karena 61-65)
(line 61-65)
cuma terhambat. (line 61-
dan
jadi sakit.
sakit
itu
harus
sedang Ketika
kondisi Dampak MG
semua, seluruh badan lemas,
Gambaran
jalan juga susah, susah berjalan, sulit
(line
jalan lemes, misal mengangkat
75-76)
mau mandi mau mata
183
terasa
benda, berat,
66-72;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
gayung double vision, sulit
angkat
juga susah, trus mengunyah, matanya rasanya kadang
dan tersedak
berat, sama kalau makanan. (line 66ngeliat itu harus 72; 75-76) tutup satu mata biar
double
ga
pandangannya. Trus
kadang-
kadang
suka
susah
ngunyah.
Dan
kadang-
kadang
suka
keselek. (line 6672; 75-76) Tambahan:
P2
lama-lama P2
berusaha Acceptance
Emotion
(line 80-82)
Focused
78
Nah kamu bilang kan kalau misal lagi drop gitu, terbiasa
dengan menerima
79
kamu sebel karena jadi sulit beraktivitas, trus keadaannya
dan kondisinya
ketika
coping
80
gimana cara kamu mengatasi perasaaan itu? Aku akhirnya
bisa sedang drop. (line
80-82)
81
sih mikir ya mau gimana lagi, jadi lama-lama udah menerima.
(line 80-82)
184
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
80-82)
82
biasa dan akhirnya sih nerima-nerima aja.hehe
83
Trus respon-respon orang-orang terdekatmu tu Keluarga P2 yang Keluarga P2 sedih Social support
Faktor
84
gimana sih, keluargamu, waktu tahu kamu pertama kali tahu dan menjadi lebih (line 85-103)
mempengaruhi
85
Myasthenia Gravis? Keluarga yang pertama kali adalah mama. Pas perhatian
strategi coping
86
tahu, mama. Pas mama tahu aku Myasthenia Gravis mama
87
langsung
88
maksudnya juga ga bisa diapa-apain yaudahlah ya Gravis
89
diterima aja, mau gimana lagi. Tapi ya tiap hari nangis. Tapi kan
90
berdoa aja supaya terjadi kesembuhan.
91
Nah kalau papamu? Kalau papa, ya sedih juga, jadi juga
92
lebih perhatian, suka nanya-nanya, suka nginget- diapa-apain
93
ngingetin ga boleh gini ga boleh gitu, pokoknya ya diterima aja. Tapi
94
gitulah. Papa tu sedih karena dokter ngomong kalau tiap hari berdoa P2
95
penyebab
96
disebabkan karena stress karena baru pindah kudus kesembuhan. (line kesembuhan.
97
dan kurang perhatian dari ayah. Kalau adikmu, 85-90)
98
saudaramu, keluargamu yang lain gimana pas Kalau
99
tahu? Kalau adik-adikku, juga gitu, suka ngingetin sedih juga, jadi P2
nangis.
aku
Tapi
kena
kan
ya
Myasthenia
udah
tahu
pada
(line 85-103)
P2 kondisi P2 saat ini.
terjadi Myasthenia
(line 85-103)
langsung
ya udah terjadi P2 menerima kondisi Acceptance
Gravis
ga
bisa diri. (line 87-89)
Emotion
(line 87-89)
focused coping (line 87-89)
jadi
berdoa Turning
tetap
religion
bisa aja supaya terjadi meminta
100 ga boleh capek-capek gini gitu, trus kayak Toto suka lebih
yang
to Emotion (line focused coping
(line 89-90)
(line 89-90)
89-90) papa
P2 memiliki Positive beliefs
perhatian, kepercayaan kepada (line 89-90)
101 nulis doa, ngasi aku pembatas Alkitab, tulisan suka nanya, suka Tuhan
185
untuk
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
102 doanya dia supaya Ci Tata cepet sembuh, gitu ngingetin
ga kesembuhannya (line
103 gitulah. Nah kalau harapanmu sendiri sama boleh
ga 89-90)
104 keluargamu
gimana,
maksudnya
gini
Tema (line 89-90)
mengenai boleh gitu. Papa
105 Myasthenia Gravismu ini, sebenernya kamu P2 sedih karena 106 pingin keluargamu seperti apa sih atau segini aja dokter
ngomong
107 sudah cukup? Ya sebenernya gini aja udah cukup, kalau
penyebab Menurut
108 aku sih bersyukur soalnya kan aku kan bergabung P2
dokter, Penyebab MG (line 94-97)
mengalami kemungkinan
109 sama Grup Myasthenia Gravis tapi bukan cuma Myasthenia 110 sama Indonesia sama yang Internasional, nah di situ Gravis
penyebab
P2
kondisi penderita MG (line 94-97)
bisa menderita
111 tu mereka banyak yang curhat keluarganya itu, ga disebabkan
Gambaran
Myasthenia
Gravis
112 paham sama sakitnya Myasthenia Gravis itu, mereka karena stress baru adalah stress karena 113 tu ngertinya orang ini tu males. Ngertinya males gitu pindah kudus dan pindah tempat dan 114 loh ga mau beraktivitas, kerjaanya tidur terus, kurang perhatian kurang
perhatian
115 padahal orang Myasthenia Gravis kalo ngedrop dari ayah. (line Ayah. (line 94-97) 116 kayak gitu, ga bisa turun dari kasur, maksudnya ya 91-97) 117 kerjaannya memang males-malesan kalau lagi Kalau
merasa Social support Faktor
adik-adik P2
118 ngedrop, tapi banyak yang keluarganya tu ga ngerti P2 suka ngingetin keluarganya
line
119 gitu loh kayak kurang peduli dan mereka merasa ga boleh capek, memberikan
121-123)
120 mereka ngerasa putus asa karena keluarganya ga ada trus
suka
121 yang ngedukung, ga ada yang merhatiin. Jadi kalo doa,
nulis perhatian ngasi dirinya.
186
kepada (line
99-
yang
99-103; mempengaruhi strategi coping line
99-103;
121-123)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
122 keluargaku kayak gini, perhatian sih ya aku pembatas Alkitab, 103; 121-123) 123 bersyukur aja, udah cukup, menurutku sih. Malah tulisan doanya dia 124 kadang-kadang suka lebay, suka aku ga ada apa-apa, supaya
cepet
125 suruh ke rumah sakit, cek ini itu, kadang-kadang sembuh. (line 99126 malu ke Rumah Sakit, tapi ya udah lah.
103)
P2
bersyukur
soalnya
melihat
Grup Myasthenia Gravis Indonesia dan Internasional, banyak penderita yang
curhat
keluarganya
itu
ga paham sama Myasthenia Gravis, mereka tu ngertinya
orang
ini males, ga mau beraktivitas,
187
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan kerjaanya terus,
Interpretasi
tidur padahal
orang Myasthenia Gravis
kalo
ngedrop, ga bisa turun dari kasur, tapi
banyak
penderita
yang
keluarganya tu ga ngerti
kayak
kurang peduli dan mereka
ngerasa
putus asa karena keluarganya ada
ga yang
ngedukung, ada
ga yang
merhatiin. Jadi P2 bersyukur karena keluarganya
188
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
perhatian. Hal itu udah
cukup,
menurut P2 sih. Malah P2 merasa kadang-kadang keluarganya suka lebay, suruh ke rumah sakit, cek ini itu, kadangkadang malu ke Rumah
Sakit.
(line 107-126) Tambahan:
P2 saat dikasih P2
127 Kamu kan sempet bilangan waktu pertama kali tahu 128 tahu tu mamamu nangis, hal itu jadi beban ga sedihnya
merasakan Gambaran
MG kesedihan orang tua sebagai bukan akan
129 sih buat kamu? Iya dong, malah pertama kali aku karena tahu sakit, menjadi
132 soalnya jadi mikir bakal ngerepotin nantinya.
merasa
kasihan 132)
soalnya
mikir
189
yang dihadapi
kondisinya seoarang anak (line 129-132) tekanan dan
saudara
bagi (line 129-132)
130 dikasih tahu MG tu aku sedihnya bukan karena tahu tapi karena lihat tersendiri 131 aku sakit, tapi karena lihat mama sedih. Kasihan aja mama sedih. P2 dirinya
Permasalahan
(line
129-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
bakal ngerepotin nantinya.
(line
129-132)
133 Nah terus kalau temen-temenmu sendiri gimana Kalau
P2 Social support
temen- Teman-teman
134 responnya? Kalau temen-temen, kan ga semua temen ga semua memahami
kondisi (line 134-140)
Faktor
yang
mempengaruhi
P2 P2, walaupun tidak
strategi coping
136 deket-deket aja yang tahu, tapi ehm temen itu sakit, kebanyakan semengerti keluarga
(line 134-140)
135 temen tahu aku sakit ini, cuma kebanyakan yang tahu
kalau
137 mereka ga bisa mengerti kayak keluarga ngerti, pasti yang deket-deket P2. (line 134-140) 138 keluarga itu lebih ngerti rasanya kayak apa, sakitnya aja yang tahu, tapi 139 tu bener-bener kayak apa daripada temen-temen. temen itu ga bisa 140 Temen-temen ngertinya cuma aku lemes-lemes gitu mengerti
kayak
141 doang. Ya gitulah. Kalau pasanganmu? Kalau keluarga,
pasti
142 pasangan ya dia ngertilah, karena aku di sini kadang- keluarga itu lebih 143 kadang sering ngedrop-drop ya yang jagain ya dia, ngerti 144 yaudah dia pasti ngertilah rasanya kayak gimana.
rasanya
kayak
apa,
sakitnya tu benerbener kayak apa daripada temen.
temenTemen-
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan temen
Interpretasi
Sub Tema
Tema
ngertinya
cuma P2 lemeslemes gitu. (line 134-140)
Kalau
pasangan Pasangan
P2 Social support Faktor
yang
P2 ngerti, karena memahami
kondisi (line 141-144)
mempengaruhi
kadang-kadang
kadang
strategi coping
P2
dan
ketika P2 sering merawat P2 ketika ngedrop
yang kondisinya
(line 141-144)
sedang
jagain dia, yaudah menurun. (line 141dia pasti ngertilah 144) rasanya
kayak
gimana. (line 141144) merasa Bentuk perhatian dan Social support Faktor
145 Dengan adanya perhatian dari mereka itu P2
146 mendukungmu ga ketika lagi sakit? Iyalah pasti terdukung karena dukungan 147 mendukung karena merasa semua orang perhatiin, perhatian, 148 semua orang ngedoain, jadi ya pasti mendukung dan 149 supaya bisa sembuh.
supaya
dari (line 146-149)
doa, lingkungan
dukungan memberikan sembuh. dukungan kepada P2
191
yang
mempengaruhi strategi coping (line 146-149)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan (line 146-149)
Interpretasi
Sub Tema
Tema
ketika sedang sakit. (line 146-149)
150 Terus untuk aktivitasmu sendiri, ada ga sih Aktivitas P2 beda P2 151 perbedaan antara sebelum kamu didiagnosis banget.
mengalami Gambaran
Soalnya perbedaan
aktivitas aktivitas (line yang dihadapi
152 Myasthenia Gravis dan sesudahnya? Aktivitas? sebelum
sebelum dan sesudah 153-173)
153 Aktivitas menurutku sih beda banget. Soalnya Myasthenia
didiagnosis
154 sebelum Myasthenia Gravis kan aktif banget main Gravis
aktif Myasthenia Gravis.
155 basket dan ikut lomba-lomba basket. Dah gitu banget
main (line 153-173)
156 aktiflah ikut osis ikut apa ya pas SMA, ikut OSIS, basket dan ikut 157 trus ikut macem-macem, ikut nyanyi, pelayanan di lomba-lomba 158 gereja, macem-macem. Lah setelah sakit ini, awal- basket. Aktif ikut 159 awalnya kan masih bandel, masih ikut aktivitas ini osis SMA, ikut 160 itu ini itu, masih ikut klub ini itu ini itu, banyak nyanyi, pelayanan 161 sampe sibuk, tapi terus setelah akhirnya drop terus, di gereja, macem162 akhirnya mulai mengurangi aktivitas. Jadinya ya ya macem.
Setelah
163 ya dulu sih udah ga pernah nyanyi-nyanyi, udah ga sakit ini, awal164 pernah perform-perform nyanyi lagi. Ikut klub cuma awalnya
masih
165 satu ya cuma ikut satu klub, persekutuan Kristen bandel, masih ikut 166 gitu, cuma ikut itu doang. Pelayanan paling di sana banyak aktivitas, 167 sama di gereja, pelayanan dikit-dikitlah paling cuma masih ikut klub
192
Permasalahan
(line 153-173)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
168 jadi WL atau main keyboard. Sama udah ga pernah sampe sibuk, tapi 169 olahraga lagi. Sama sekali udah ga pernah olahraga. terus setelah drop, 170 Apalagi sekarang kan udah internship maksudnya akhirnya P2 mulai P2 hanya mengikuti Suppresion to Problem
171 udah kerja udah magang, jadi yaudah paling aktivitas mengurangi
172 sehari-hari cuma berangkat kerja malem pulang, aktivitas. Jadinya aktivitas-aktivitas
competing
173 mandi, tidur, besok ngelakuin hal yang sama lagi. udah ga pernah sederhana yang tidak activites 174 Trus perasaanmu sendiri gimana sih pas kamu perform-perform 175 harus
mengalami
perubahan
aktivitas?
membuat
terlalu 161-169)
Ya nyanyi lagi. Ikut kelelahan. (line 161-
176 awalnya, awalnya sih ga betah pasti. Ya makanya klub cuma satu, 169) 177 awalnya bandel, karena udah kebiasaan aktif, jadi persekutuan 178 harus mengurangi aktivitas, jadi awalnya bandel Kristen. 179 tetepan banyakan aktivitas tapi lama-lama kurangi Pelayanan paling 180 dikit-dikit dikit akhirnya ya terbiasalah lah sekarang.
di sana sama di gereja, jadi WL atau
main
keyboard.
Sama
udah ga pernah olahraga
lagi.
Apalagi sekarang kan
udah
193
focused coping (line (line 161-169)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan internship,
Interpretasi
Sub Tema
Tema
udah
magang,
jadi
paling
aktivitas
sehari-hari cuma berangkat
kerja .
malem
pulang,
mandi,
tidur,
besok hal
ngelakuin
yang
lagi.
sama
(line 153-
173)
Awalnya P2 ga P2 betah.
Makanya betah
bandel, udah
merasa
karena karena
tidak Gambaran
awalnya aktivitas (line yang dihadapi perubahan 176-180)
kebiasaan aktivitasnya,
kurangi (line 176-180)
dikit-dikit
194
(line 176-180)
tetapi
aktif, tapi lama- lama-lama terbiasa. Acceptance lama
Permasalahan
(line 176-180)
Emotion focused coping (line 176-180)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan akhirnya
Interpretasi
Sub Tema
Tema
ya
terbiasalah sekarang.
(line
176-180) 181 Terus kamu kan lagi magang sekarang ini, Kegiatan magang Penyakit Myasthenia Gambaran tidak Gravis
182 keganggu ga sih magangnya ini karena adanya P2
Permasalahan
tidak sebagai
183 Myasthenia Gravis? Atau tetap bisa bekerja terganggu karena mengganggu
yang dihadapi (line 184-195)
mahasiswa
184 seperti teman-teman yang lain? Enggak keganggu gejala Myasthenia kegiatan magang P2. (line 184-195) 185 sih. Ga keganggu sih, soalnya kan kan sebenernya Gravisnya akhir- (line 184-195) 186 gejala Myasthenia Gravisnya akhir-akhir ini, ya akhir ini, sejak 187 bukan
akhir-akhir
ini
juga,
sejak
e
sejak Plasmapharesis,
188 Plasmapharesis, sejak cuci darah Plasmapharesis itu udah
jarang
189 udah enggak, itu udah jarang banget keluar banget
keluar
190 gejalanya, udah jarang banget ngedrop jauh lebih gejalanya, 191 baik, ehm yaudah jarang banget ngedrop jauh lebih jarang
udah banget
192 baik. Lemes sih paling kalo kecapean banget itu baru ngedrop
jauh
193 lemes, tapi selama ini kerja udah dua minggu, lebih baik. Lemes 194 magang udah dua minggu gak kenapa-napa, sih biasa paling 195 aja.
kalo P2 merasa lemas bila Dampak
kecapean banget. sangat
lelah
Tapi selama kerja 192-193)
195
MG Gambaran
(line (line 192-193)
kondisi penderita MG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
(line 192-193)
dua minggu, P2 merasa
Tema
gak
kenapa-napa, biasa
aja.
(line
184-195) 196 Trus sama relasimu sendiri gimana? Berdampak Relasi P2 sama Relasi 197 gak sih karena Myasthenia Gravis? Relasi sama keluarga
P2
dengan Gambaran
Permasalahan
sama keluarga tetap baik, sebagai
198 siapa? Sama teman-temanmu, sama orang rumah, aja,
sampe keluarga
199 atau sama keluargamu ada dampaknya gak? OO sekarang
masih perhatian
200 kalo relasi. Kalo sama keluarga sama aja ya, soalnya sayang,
yang dihadapi anak (line 200-203)
lebih seorang dengan dan
saudara
(line (line 200-203)
lebih kondisi P2.
201 dari dulu sayang, sampe sekarang keluargaku masih perhatian, nanya- 200-203) 202 sayang, pasti lebih perhatian aja, nanya-nanya, nanya
Social support Faktor
keadaan,
(line 200-203)
203 maksudnya nanya keadaan. Lebih kuatir pasti. Kalo lebih kuatir. (line 204 sama
temen-temen,
sebenernya
juga
ga
ada 200-203)
yang
mempengaruhi strategi coping (line 200-203)
205 perubahan soalnya mereka bisa nerima nerima aja. Relasi P2 sama 206 Mereka jadi perhatian aja, didoain semoga cepet temen-temen, 207 sembuh. Oh ya paling sih dampaknya aku udah ga juga
ga
ada Relasi
208 seakrab sama temen-temen performance karena sejak perubahan
P2
dengan Gambaran
teman masih
209 bertambah parah, aku dah ga pernah ikutan soalnya
mereka karena
210 performance dan dah jarang-jarang pergi. sehingga bisa
nerima. penerimaan
196
baik relasi
adanya orang
Permasalahan
dengan yang dihadapi sekitar (line 203-207)
dan (line 203-207)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
211 interaksiku sama temen-temen berkurang. Tapi tetep Mereka
Interpretasi
jadi perhatian
Sub Tema dari
212 ada yang masih deket kayak temen-temen kelas, perhatian, didoain mereka. (line 203- Social support 213 persekutuan, dan pacar. Nah, tapi kan ga semua semoga
cepet 207)
214 orang tahu kalau aku punya sakit itu. Kayak sembuh.
(line
Tema
(line 203-207)
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping
215 sekarang aku ditempat kantorku yang sekarang ini, 203-207)
(line 203-207)
216 tempat aku magang sekarang ini, belum ga ada yang 217 tahu sih. Soalnya aku takut kalau misal dikasih tahu, Dampaknya
P2 Relasi
P2
dengan Gambaran
218 mereka nanti, aku takut di pecat. Jadi ya udahlah udah ga seakrab teman-teman 219 mendingan aku ga ngasih tahu lah.
sama
relasi
temen- performance
temen
menjadi
performance
akrab
karena
Permasalahan
dengan yang dihadapi
orang sekitar
(line 207-211)
kurang (line 207-211) karena
sejak sudah
P2
jarang
bertambah parah, berinteraksi dengan P2 dah ga pernah mereka. (line 207211)
ikutan performance dan
dah jarang-jarang P2 tetap memiliki Social skills pergi.
sehingga teman-teman
interaksinya sama kelas, temen-temen
197
dan
di (line 211-213)
Faktor
yang
mempengaruhi
persekutuan,
strategi coping
adanya
(line 211-213)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
berkurang.
Tapi pasangan. (line 211-
tetep
yang 213)
ada
masih
deket
kayak
temen-
temen
kelas,
Tema
persekutuan, dan pasangan. Tapi ga semua orang tahu kalau P2 punya sakit MG. Kayak sekarang P2 di kantor
tempat P2
magang,
belum memberitahukan
ada
yang
tidak
tahu. penyakitnya
Soalnya P2 takut tempat kalau
berani Gambaran sebagai
pada mahasiswa
dimana
ia (line 214-219)
misal magang karena takut
dikasih tahu, nanti dipecat. (line 214P2 di pecat. Jadi 219) mendingan
ga
ngasih tahu. (line
198
Permasalahan yang dihadapi (line 214-219)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
207-219) 220 Untuk kerja ini kamu tetap bisa maksimal ga? P2
tetap
bisa Kondisi
P2
tidak Gambaran
221 Tetep bisa maksimal soalnya kan bukan kerja fisik. maksimal bekerja mengganggu 222 Kan kerja di kantor, jadi kebanyakan apa ehm jalan- soalnya
sebagai
bukan kemaksimalan dalam mahasiswa
223 jalan sih sebenernya soalnya aku kan di HR, jadi kerja fisik. Kerja bekerja karena bukan (line 221-228) 224 sering ke Department-Department lain, ketemu di
kantor
jadi pekerjaan fisik. (line
225 orang ketemu orang tapi ga ses ga nggunain fisik kebanyakan jalan- 221-228) 226 terlalu banyak lah, paling nggunain fisik buat jalan jalan soalnya P2 227 doang, selain itu duduk di depan komputer, jadi bekerja di bagian 228 yaudah gapapa.
HR, jadi sering ke DepartmentDepartment lain, ketemu
orang
ketemu orang tapi nggunain terlalu
fisik banyak,
paling buat jalan, selain itu duduk di
depan
komputer,
199
jadi
Permasalahan yang dihadapi (line 221-228)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan yaudah
Interpretasi
Sub Tema
Tema
gapapa.
(line 221-228) 229 Selama kamu MG ini, titik parahnya pernah P2
mengalami P2
230 sampe apa sih? Titik terparahnya waktu dulu, tahun titik
terparahnya kondisi
mengalami Kondisi terparah terburuk
Gambaran Kondisi
231 lalu, sekitar bulan Juni ya, tepat tahun lalu Juni 2015 tahun lalu, sekitar terjadi pada bulan penderita (line Penderita MG 232 gitu, kan semakin parah semakin parah gejalanya, bulan Juni 2015. Juni
2015
dan 230-244)
233 sampe akhirnya itu susah senyum, gak bisa ekpresi Gejalanya, sampe akhirnya melakukan senyum, plasmapharesis.
234 muka, susah banget senyum, matanya berat terus dan susah
235 setiap hari tu meskipun udah istirahat meskipun udah gak bisa ekpresi (line 230-244) 236 minum obat, pandangannya tetep ganda dan itu muka,
matanya
237 mengganggu banget, udah gitu lemes tangannya, jadi berat terus dan 238 kalau mandi setiap hari tu susah karena tangannya tu setiap
hari
239 susah dipake, nulis juga susah, susah ngunyah, susah meskipun
udah
240 nelen, kadang-kadang sesek nafas, terus kakinya istirahat meskipun 241 juga
lemes,
jadi
pokoknya
ganggu
banget, udah minum obat,
242 ngeganggu aktivitas banget. Jadi akhirnya pulang pandangannya 243 Indonesia buat di plasmapharesis. Nah setelah itu tetep ganda dan 244 baikan. Trus ee ketika kamu sampai titik terparah mengganggu 245 tu gimana perasaanmu? Ya stress ya sebenernya banget, udah gitu 246 sedih maksudnya kok ngedrop terus, padahal lemes tangannya,
200
(line 230-244)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
247 sebenernya udah berusaha jaga badan supaya jangan jadi kalau mandi 248 kecapean, tapi kok tetep ngedrop terus, tapi akhirnya setiap
hari
249 ya udah kalau ada solusi, apapun diambil, karena kan susah
tu
karena
250 emang pingin cepet sembuh. Ga mau gitu terus gak tangannya 251 enak setiap hari gitu terus yaudah akhirnya beraniin susah
tu dipake,
252 diri trus plasmapharesis, tapi habis itu baikan nulis juga susah, 253 yaudah seneng.
susah
ngunyah,
susah
nelen,
kadang-kadang sesek nafas, terus kakinya
juga
lemes, ngeganggu aktivitas Jadi
banget. akhirnya
pulang Indonesia buat
di
plasmapharesis. Nah setelah itu baikan (line 230244)
201
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P2 merasa stress P2 merasakan stres Perasaan yang Gambaran dan
sedih
kok dan
ngedrop
sedih
karena muncul
terus, kondisi
padahal
pada kondisi
sering penderita saat penderita MG
menurun padahal P2 mengalami
sebenernya udah sudah berusaha
(line 245-248)
menjaga kondisi
jaga kondisi
diri.
(line terparah
supaya 245-248)
badan
pada
(line
245-248)
jangan kecapean, tapi akhirnya ya udah kalau ada solusi,
apapun P2
ingin
diambil,
karena sehingga
emang
pingin melakukan
sembuh Internal locus Faktor ia
mau of control (line mempengaruhi solusi 248-250)
cepet sembuh. Ga apapun. (line 248mau
gitu
strategi coping (line 248-250)
terus 250)
setiap
hari
enak.
Akhirnya
ga
P2 beraniin diri plasmapharesis,
202
P2
yang
memberanikan Bentuk
Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan tapi
habis
Interpretasi itu diri
Sub Tema
melakukan pengobatan
yaudah plasmapharesis (line (line 251-253)
baikan
seneng. (line 245- 251-253)
Tema pengobatan MG (line 251253)
253) 254 Kan kamu udah plasmapharesis ya, nah itu tu Pertama
kalo Upaya
255 kayak apa sih? Maksudnya proses plasmapharesis masuk
rumah yang dilakukan P2 pengobatan
256 tu kayak apa sih? Ya pokoknya pertama kalo sakit
harus adalah
mulai 256-294)
258 malam-malam itu jadi yah oh jadi malam pertama tu pertama proses operasi kecil jadi dikasih jadi proses
260 dadanya dibolongin dada sebelah kanan dibolongin kecil 261 untuk
dimasukin
selang
terus
selangnya
operasi jadi
ini sebelah
dada kanan
262 dimasukin sampe ke pembuluh paling besar di deket dibolongin untuk 263 paru-paru gitulah. Dimasukin dari dada selangnya dimasukin selang 264 baru selangnya disambungin sama alat untuk sampe
ke
265 plasmapharesis itu. Jadi ada alat khususlah buat pembuluh paling 266 plasmapharesis, kayak alat cuci darah Cuma ini lebih besar
di
deket
267 lebih rumit alatnya karena kalo plasmapharesis itu paru-paru.
Baru
268 yang dibersihin plasma darahnya. Kan kalo orang selangnya 269 ginjal, cuci darah itu yang dibersihin darahnya disambungin
203
Jenis pengobatan
dengan MG (line 256- MG (line 256-
Malam plasmapharesis (line 294)
257 masuk rumah sakit kan harus dirawat kan. Pokoknya dirawat.
259 mulai apa
pengobatan Jenis
294)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
270 semua dibersihin pokoknya. Kalau ini, darah kan ada sama alat untuk 271 banyak bagian ada plasma darah, ada sel darah plasmapharesis. 272 merah, sel darah putih, nah itu jadi dipisahin semua, Jadi
ada
alat
273 yang dicuci cuma plasma darahnya. Bukan dicuci khusus
buat
274 tepatnya diganti. Jadi aku dapet donor dapet donor plasmapharesis, 275 plasma darah dari orang Jerman. Karena di Indonesia kayak alat cuci 276 belum ada apa belum ada orang belum ada alatnya darah cuma ini 277 yang bisa misahin untuk plasma darah doang, jadi lebih
rumit
278 dapatnya donornya ya dari sana karena di Indonesia alatnya
karena
279 belum ada alatnya. Ya pokoknya diganti plasma kalo 280 darahnya terus udah diganti dimasukin lagi ke dalam plasmapharesis 281 badan yaudah gitu prosesnya tiga kali ya prosesnya itu
yang
282 tiga kali jadi 50%, 50% yang, proses yang pertama dibersihin plasma 283 kalo ga salah 50%, yang kedua 25%, dan yang ketiga darahnya.
Kan
284 25%. Itu beda beda sih tiap orang maksudnya berapa kalo orang ginjal, 285 kalinya berapa persennya, itu tiap orang beda-beda cuci 286 tergantung dokternya, dokternya gimana. Cuma aku yang
darah
itu
dibersihin
287 cuma tiga kali. Ya tiga kali kalo ga salah, ya tiga kali darahnya. Bukan 288 bener. Cuma tiga kali, yaudah. Trus udah, tapi ga dicuci
tepatnya
289 boleh dalam satu hari, jadi tiga kali itu hari ini cuci, diganti. P2 dapet
204
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
290 besoknya enggak, besoknya lagi cuci, besoknya donor
plasma
291 enggak, harus selang satu hari lah minimal. Harus darah dari orang 292 selang satu hari baru boleh cuci lagi gitu, tapi alatnya Jerman. Karena di 293 tetep di dada selama proses itu. Setelah beres semua Indonesia belum 294 prosesnya baru alatnya dicopot.
ada alatnya yang
295 Trus perasaanmu gimana waktu menghadapi? bisa
misahin
296 Ya takut ya takut ya takut tapi mau gimana lagi. Pas untuk
plasma
297 operasi, operasinya itu sadar lagi, jadi bius, dibius darah,
jadi
298 Cuma ga bius total. Kalo bius total kan ga sadar, ini dapatnya 299 tu bius lokal, jadi yang dibius Cuma dadanya doang, donornya
dari
300 jadi aku sadar, Cuma dioperasi gitu. Ya itu takut sih sana.
Plasma
301 kerasa soalnya, kayak ada pisau motong, Cuma ga darahnya diganti 302 sakit emang, Cuma kerasa aja ada pisau motong ada terus 303 selang masuk gitu. Ya emang takut tapi mau gimana lagi
dimasukin ke
dalam
304 lagi kalau mau sembuh harus dijalanin. Trus pas badan. Prosesnya 305 proses cuci darah kadang-kadang sakit karena ga tau tiga 306 kenapa, pokoknya kadang-kadang sakit aja, ya itu yang 307 sih, yaudahlah mau gimana lagi.
kali,
50%
pertama,
yang kedua 25%,
308 Trus selain itu pengobatan yang pernah kamu dan yang ketiga 309 lakuin apalagi? Baru itu doang baru itu doang sih, 25%. Beda beda
205
Interpretasi
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No 310 sama sampe
Verbatim
Ringkasan
sekarang minum obat, minum tiap orang berapa
311 mestinon. Dulunya dosisnya setengah tablet sehari, kalinya
berapa
312 sampe akhirnya naik jadi dua tablet sehari, sampe persennya, 313 waktu itu akhirnya lima tablet sehari. Tapi setelah tergantung 315 plasmapharesis, sekarang satu tablet sehari bisa, dokternya. 316 kalau capek aku minum satu lagi, dua tablet.
Tapi
ga boleh dalam satu hari, jadi hari ini cuci, besoknya enggak, besoknya lagi
cuci,
besoknya enggak, harus selang satu hari
minimal.
Tapi alatnya tetep di dada selama proses itu. Setelah beres
semua
prosesnya alatnya
baru dicopot.
(line 256-294)
206
Interpretasi
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P2 merasa takut P2 merasa takut saat Perasaan yang Gambaran saat
akan
plasmapharesis.
plasmapharesis.
Pas
operasi
melakukan muncul
P2 (line 296-307)
pada kondisi
penderita ketika
penderita MG akan (line 296-307)
sadar, jadi bius
melakukan
cuma
plasmapharesi
ga
bius
total. Kalo bius
s
total kan ga sadar,
307)
ini bius lokal, jadi yang dibius cuma dadanya. P2 takut karena
kerasa,
kayak ada pisau motong, cuma ga sakit, cuma kerasa aja
ada
motong
pisau ada
selang masuk. P2 emang takut tapi
207
(line
296-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
mau gimana lagi kalau
mau
sembuh
harus
dijalanin.
Trus
pas proses cuci darah
kadang-
kadang
sakit
karena
ga
tau
kenapa. (line 296307)
Pengobatan
lain Pengobatan
rutin Jenis
yang dilakuan P2 yang dilakukan P2 pengobatan sampe
sekarang adalah
316)
mestinon. Dulunya dosisnya setengah sehari,
tablet sampe
akhirnya naik jadi
208
kondisi
minum MG (line 310- penderita MG
obat mestinon. (line 310- 316)
minum
Gambaran
(line 310-316)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
dua tablet sehari, sampe waktu itu akhirnya
lima
tablet sehari. Tapi setelah plasmapharesis, sekarang
satu
tablet sehari bisa, kalau capek P2 minum dua tablet. (line 309-316) Pas
Tambahan:
takut
P2 P2
berdoa
pada Turning
317 Saat kamu menghadapi Plasmapharesis tu kan berdoa sih sama Tuhan
agar
lebih religion
318 perasaanmu
(line
319- 319-320)
takut,
nah
gimana
tu
kamu Tuhan biar lebih tenang
to Emotion (line focused coping (line 319-320)
319 ngatasinnya? Pas takut tu aku berdoa sih sama tenang. (line 319- 320) 320 Tuhan biar lebih tenang. Terus juga ada dukungan 320)
Positive beliefs Faktor
321 dari orang sekitar jadi aku lebih bisa ngehadepin, ya
(line 319-320)
yang
mempengaruhi strategi coping
322 walaupun tetep ada takutnya sih.
(line 319-320)
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
dukungan Social support Faktor
Terus juga ada Adanya
dari dari orang sekitar. (line 320-322)
dukungan
Tema yang
mempengaruhi
orang sekitar jadi (line 320-322)
strategi coping
P2
(line 320-322)
lebih
bisa
ngehadepin. (line 320-322) 323 Hal apa sih yang paling membuat kamu down Hal
yang Hal yang membuat Penyebab
324 selama ini? Yang paling buat down yaa yang paling membuat
326 parah soalnya, soalnya itu parah banget gitu, jadi waktu
perasaan down kondisi
P2 P2 paling down: down
325 buat down waktu sebelum plasmapheresis itu, ya paling
sebelum
sebelum plasmapharesi
ketika
327 ngerasa ga bisa apa-apa gitu loh kayak ga guna ga plasmapheresis,
melakukan
328 bisa apa-apa, tapi sesudah itu diplasmapharesis udah parah
plasmapharesis,
329 baikan ya udah sih. Terus waktu plasmapharesisnya jadi ngerasa ga 330 juga takut soalnya kan dadanya harus dibolongin, bisa
334)
(line 324-331)
apa-apa,
pertama
kali
331 nah aku aja belum pernah operasi. ehm, terus juga kayak ga guna,
didiagnosis, (line
332 saat pertama kali didagnosis dan diberitahu tidak tapi
332)
sesudah
333 bisa sembuh, aku ngerasa obat tu dah ga fungsi, diplasmapharesis 334 karena setiap bangun tidur pasti lemes. 335
udah baikan ya
Kamu gimana cara mengurangi rasa downmu udah sih. Terus
336 itu? Cara mengurangi rasa down, ya, ehm, ga bisa. waktu
210
saat obat dirasa tidak
penderita MG
saat s, (line 324- (line 324-334)
dan
soalnya,
Gambaran
berfungsi.
(line 333-334)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
337 Gimana ya, ga tau dulu kalau ngerasa down, curhat plasmapharesisny 338 sama papa mama, misalnya ngomong kok gini, doain a
juga
P2
merasa
Sub Tema
tidak Perasaan tidak Gambaran
takut berguna karena tidak berguna
339 supaya supaya baikan, cerita juga sama temen-temen soalnya dadanya bisa
Tema
(line kondisi
saat 324-328)
apa-apa
penderita MG
340 yang paling deket supaya apa lebih plong. Kan di harus dibolongin, plasmapharesis.
(line 324-328;
341 sini ada temen-temen persekutuan ya paling yang padahal P2 belum (line 324-328)
331-333)
342 deket emang sama temen-temen persekutuan. Kalau pernah
operasi.
343 udah kayak gitu, udah lebih bisa mengatasi Terus
saat P2 merasa tidak ada Perasaan tidak
344 perasaan down itu ya? Iya.
pertama
kali harapan
ketika memiliki
didagnosis
dan didiagnosis
kalau harapan
tidak tidak bisa sembuh. 331-333)
diberitahu
sembuh,P2 (line 331-333)
bisa merasa
ga
ada
harapan. Saat P2 ngerasa obat tu dah karena
ga
fungsi setiap
bangun tidur pasti lemes. (line 324334)
211
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
Cara mengurangi Cara P2 mengurangi Seeking social Problem rasa
down,
ga down adalah dengan support
dengan instrumental
bisa. Dulu kalau bercerita
ngerasa down, P2 orang tua dan teman. reasons curhat sama papa (line 336-342) mama,
for focused coping (line 336-342)
(line
336-342)
misalnya
ngomong
kok
gini, doain supaya supaya
baikan, mengharapkan Seeking social dukungan dan support form
cerita juga sama P2
Emotional
temen-temen
focused coping
yang paling deket perhatian dari orang emotional supaya lebih tua dan teman. (line reasons (line plong. Di sini ada 336-342)
(line 336-342)
336-342)
temen-temen persekutuan yang deket. (line 336342) 345 Nah waktu pertama kali kamu tahu kan waktu Kalau
kegiatan Myasthenia
346 masih mahasiswa kan, nah itu berdampak ga sih belajar P2 tidak tidak
212
Gravis Tidak
memberikan dampak
ada Permasalahan pada yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
347 sama kegiatan belajarmu ketika masih kuliah terganggu, karena dampak pada nilai tugas selama P2. (line 348-349)
348 kemarin? Kalau kegiatan belajar sih enggak, karena nilainya 349 nilainya selama ini masih oke oke aja. Cuma ini
masih
350 kadang-kadang karena ini ambil hospitality, nah kan Cuma
Tema
utama (line 348-349)
(line 348-349)
oke.
kadangkarena Myasthenia
351 ada pelajaran masak, dulu sih pas semester awal- kadang
Gravis Dampak
MG Permasalahan
352 awal kan ada pelajaran masak, nah itu lumayan ambil hospitality memberikan dampak pada
tugas yang dihadapi
352 berdampak. Karena kadang-kadang kalo lagi drop, dan ada pelajaran buruk
(line (line 349-361)
355 ke kampus, nah itu tu kalo kelas masak tu semester
awal- keterbatasan yang ia
356 berpengaruh, karena dulu kelas masaknya itu tiap awal, itu lumayan miliki. 361)
357 dateng kelas tu dikasih nilai. Nah kalau aku ga berdampak. kadang-
359 meskipun aku sakit meskipun apa tetep aja ga bisa kadang kalo lagi 360 ada ganti. Jadi paling kelas itu yang mempengaruhi drop, ga bisa ke 361 nilaiku. Jadi aku ada nilai nol satu pas itu. Tapi kampus
untuk
362 selain itu ga ada sih, yang lain soalnya ga yang lain masuk
kelas.
363 soalnya ga ga misalnya aku lagi drop aku ga dateng Dulu kelas masak 364 kelas ya ga ngaruh juga.
itu kelas
tiap
salah utama
pas satu nilai P2 karena 349-361)
354 ga bisa kan ga bisa masuk kelas, maksudnya ga bisa masak
358 dateng kelas berarti nilaiku untuk hari itu nol. Dan Karena
pada
dateng dikasih
nilai. Kalau P2 ga
213
(line
349-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan dateng
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kelas
berarti nilai untuk hari itu nol. Dan meskipun P2 sakit tetep ga ada ganti. Jadi P2 ada nilai nol pas kelas itu. Selain itu ga ada sih.
(line
348-
364) Tambahan:
P2
365 Gimana sih perasaan kamu pas dapat nilai nol nangis
langsung P2
merasa
soalnya karena
salah
sedih Perasaan yang Permasalahan satu muncul
pada yang dihadapi
366 pada salah satu mata kuliah? Aku langsung nangis jelek banget dan nilai yang jelek. (line penderita MG 367 soalnya jelek banget dan satu nilai itu mempengaruhi satu
nilai
itu 366-368)
(line 366-368)
(line 366-368)
368 keseluruhan total nilaiku. oh gitu, terus gimana mempengaruhi 369 kamu ngatasinnya? Ya aku jaga kondisiku dan keseluruhan total 370 kesehatanku biar ga gampang stress dan kecapean nilai. (line 366371 jadi sebisa mungkin tetep bisa mengikuti kelas untuk 368) 372 yang berikutnya, biar ga kejadian gini lagi. P2 jaga kondisi P2
214
mengatasinya Planning (line Problem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
kesehatan dengan cara menjaga 369-372)
dan
biar ga gampang kondisi
Tema Focused Coping
dan
stress
dan kesehatan agar tidak
369-372)
kecapean
jadi terjadi lagi kejadian Problem
Faktor
mungkin seperti sebelumnya. solving
sebisa
bisa (line 369-372)
tetep mengikuti
kelas
untuk
yang
berikutnya,
(line
yang
mempengaruhi
skills(line 369- strategi coping 372)
(line 369-372)
biar
ga kejadian gini lagi. (line 369372) 373 Nah kamukan ikutan yayasan Myasthenia Gravis P2
mendapat P2
mendapatkan Social Support Faktor mengikuti (line 375-382)
374 itu kan? Itu ada manfaatnya buat kamu gak sih? manfaat
manfaat
375 Ya ada. Soalnya aku jadi tahu banyak orang juga mengikuti
komunitas
376 yang kayak aku, dan aku jadi tahu juga kalo aku ga yayasan
Myasthenia
377 seberapa parah dibandingkan orang-orang yang Myasthenia
(line 375-382)
378 lain.Orang-orang yang lain bisa sampe masuk keluar Gravis. 379 ICU, bisa harus pake alat bantu pernafasan bahkan P2
Soalnya
jadi
380 yang internasional ada yang sampai pake selang di banyak
tahu orang
215
yang
mempengaruhi strategi coping
gravis
(line 375-382)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
381 dada untuk permanen seumur hidup. Soalnya mereka juga yang kayak 382 sering
banget
harus
plasmapharesis. P2, dan P2 jadi
383 Plasmapharesis bisa lebih dari sekali? Bisa, aku ini tahu juga kalo ia 384 kalau
misalnya
ngedrop
lagi
ya
harus ga separah orang-
385 plasmapharesis lagi. Nah mereka itu kayak efeknya orang yang lain. 386 Cuma bentar buat mereka jadi mereka harus sering (line 375-382) 387 plasmapharesis. Ada yang tiap minggu harus 388 plasmpharesis, ada yang setiap lima hari sekali harus 389 plasmapharesis. Trus ada juga yang harus pake alat Jadi banyak yang P2 bersyukur untuk Turning 390 bantu pernafasan, ada yang harus pake alat bantu jauh lebih buruk kondisinya saat ini. religion 391 makan karena mereka ada beberapa yang ga bisa lah daripada aku. (line 395-397) 392 makan sama sekali. Jadi harus pake alat bantu, jadi Jadi
to Emotion (line focused coping
395-397)
(line 395-397)
aku
393 kayak selang dimasukin ke perutnya gitu, jadi bersyukur karena 394 makanannya diancurin dimasukin ke pencernaannya ga
separah
itu.
395 langsung. Jadi banyak yang jauh lebih buruk lah (line 395-397) 396 daripada aku. Jadi aku bersyukur karena ga separah 397 itu. 398 Kamu pernah ga sih cari info-info gitu tentang Ya sering, dulu P2
mencari Informasi MG
399 Myasthenia Gravis? Ya sering, dulu apalagi waktu apalagi
tentang
waktu informasi
sakit, penyakit Myasthenia
400 pertama sakit, pasti seringlah pingin tahu penyakit pertama
216
Informasi MG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
seringlah Gravis
401 ini kenapa apalagi dulu ada temen yang meninggal pasti 402 gara-gara Myasthenia Gravis kan jadi rada takut pingin
tahu
403 juga. Tapi ternyata setiap orang itu Myasthenia penyakit
ini
404 Gravis itu jadi kalo di grup Myasthenia Gravis kenapa
apalagi
405 internasional itu, penyakit ini mereka istilah kan dulu ada temen Perasaan takut akan Perasaan yang Gambaran 406 dengan istilah Snowflake. Snowflake itu tau ga sih itu yang
meninggal penyakit
yang muncul
pada kondisi
407 kalau di daerah sana gitu di daerah Eropa kan salju, gara-gara
diderita karena ada penderita (line penderita MG
408 snowflake itu tau gak sih bukan salju, kayak bunga- Myasthenia
teman
409 bunga salju yang bentuknya bagus, nah itu, mereka Gravis kan jadi meninggal
yang 399-403) karena
410 istilahin kayak gitu karena kata mereka setiap rada takut juga. penyakit yang sama 411 snowflake ga ada yang sama, bentuknya selalu beda- (line 399-403) 412 beda. Jadi mereka istilahin jadi mereka bilang gini 413 snowflake itu bentuknya selalu beda-beda ga pernah 414 ada yang sama, jadi Myasthenia Gravis itu juga, 415 semua orang yang sakit Myasthenia Gravis, jenis 416 penyakitnya tu sama Myasthenia Gravis, tapi 417 gejalanya setiap orang ga ada yang sama. Dan 418 pengobatannya juga setiap orang ga ada yang sama, 419 maksudnya ada orang yang minum obat doang 420 gapapa. Ada orang yang di plasmapharesis gapapa,
217
(line 399-403)
(line 399-403)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No 421 tapi
Verbatim ada
orang
yang
meskipun
Ringkasan udah
Interpretasi
Sub Tema
Tema
di
422 plasmapharesis ga guna, jadi harus ada pengobatan 423 lain, infus apa gitu aku lupa. Terus ada orang yang 424 dioperasi kelenjar timusnya sembuh, tapi ada orang 425 yang udah dioperasi kelenjar timusnya tetep 426 meninggal, gitugitu. Kayak temenku itu udah 427 dioperasi kelenjar timusnya, udah plasmapharesis, 428 udah semuanya tapi tetep ternyata ga ketolong waktu 429 dia gagal nafas. Ya jadi setiap orang beda-beda 430 gejalanya sama pengobatannya. Memang penyebab P2
mengatakan Penyebab terpicunya Penyebab
Gambaran
431 Myasthenia Gravis itu apasih? Penyebabnya ga bahwa penyebab MG keluar pada P2 terpicunya MG kondisi 432 ada.itu kayak takdir dari lahir gitu udah ada MG ga ada, itu adalah kondisi stress keluar 433 sebenernya, cuma emang aku gejalanya baru keliatan kayak takdir dari karena pindah kota 431-438) 434 waktu di Kudus karena aku pas di Kudus stress berat lahir
udah
ada dan berada di situasi
435 karena kayak pindah tempat baru dan bener-bener sebenernya, cuma baru. (line 431-438) 436 situasinya beda, ninggalin semua orang yang dikenal emang gejala P2 437 di Bandung, jadi streslah sebenernya tekanan berat baru 438 pindah ke Kudus, jadi baru terpacu keluar.
keliatan
waktu di Kudus karena
pas
di
Kudus stress berat
218
(line penderita MG (line 431-438)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
karena
kayak
pindah
tempat
Sub Tema
Tema
baru dan benerbener
situasinya
beda,
ninggalin
semua orang yang dikenal
di
Bandung,
jadi
streslah sebenernya tekanan
berat
pindah ke Kudus, jadi baru terpacu keluar. (line 431438) 439 Kambuhnya itu biasanya karena apa selain Selain
capek, Penyebab
440 karena capek? Selain capek, stress, kepanasan atau stress, kepanasan kambuh 441 kedinginan, terus kalau sakit, misalnya flu gitu lebih atau
kedinginan, kelelahan,
MG Penyebab adalah terpicunya stres, MG
443 kan belum pernah nyoba, kalau hamil drop, terus misalnya flu gitu kedinginan,
219
dan
kondisi
muncul penderita MG
(line 440-442)
442 rentan drop. Trus katanya kalau hamil, katanya, aku terus kalau sakit, kepanasan,
Gambaran
(line 440-442)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
444 udah sih itu aja. Kok hamil bisa drop?
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
lebih rentan drop. kondisi lebih mudah
445 Ga tau kenapa, kayaknya gara-gara daya tahan ibu (line 440-442)
menurun
446 hamil kan lebih lemah gitu. Dan anaknya lebih
sedang sakit. (line
447 berisiko kena Myasthenia Gravis juga karena
440-442)
ketika
448 menurun. Emang menurun? Berarti kamu dulu 449 turunan? Di banyak kasus, anaknya kena gejala 450 Myasthenia Gravis pas baru banget lahir, setelah 2 451 bulan gitu hilang biasanya. Kalau aku sih ga nurun, 452 papa mamaku ga ada yang sakit itu kok, Cuma 453 anakku bisa ajak kena sakit itu karena aku. Tapi ga 454 pasti menurun kok. 455 Hal apa sih yang paling kamu takutin ke Saat ini kondisi Ketakutan P2 untuk Ketakutan
Permasalahan
456 depannya nanti? Kan saat ini kondisiku udah P2 udah baikan, ke depannya adalah akan
masa yang dihadapi
457 baikan, nah aku tu takut aja kalau misal suatu saat ia
(line (line 456-459)
takut
kalau kondisi
saat menurun lagi. (line 456-459)
458 kambuh lagi terus harus ngikuti proses-proses itu suatu
459 lagi kayak plasmapharesis gitu. Nah, terus kamu kambuh lagi terus 456-459) 460 udah bisa ngatasin takutmu itu belum? Ya saat ini harus
ngikuti
461 sih aku berusaha biasa aja, berusaha ga takut sih, tapi proses-proses itu 462 ya susah, tetep takut gitu, takut nyusahin orang juga.
lagi
yang depan
kayak
plasmapharesis.
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P2 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
(line 456-459)
Saat
ini
berusaha
P2 P2 biasa mengatasi
berusaha Active Coping Problem rasa (line 460-462)
Focused
aja, berusaha ga takutnya dengan cara
Coping
takut
460-462)
sih.
P2 bersikap biasa, tetapi
masih takut untuk belum berhasil (line saat ini, ia juga 460-462) takut
nyusahin
orang. (line 460462)
221
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi awal
Sub Tema
yang Gejala
Tema
1
Sejak kapan sih menderita Myasthenia Gravis? Gejala awal April Gejala
awal Gambaran
2
Aku sejak.... kalau gejala awal April 2014, itu yang 2014,
3
paling intens mulai ptosis itu kadang mata kiri nutup, paling
intens ptosis. (line 2-5)
penderita MG
4
kadang mata kanan nutup itu. Terus diagnosa dokter mulai
ptosis.
(line 2-5)
5
September 2014. Tapi sebenernya 2013 itu aku udah Terus
diagnosa
6
udah apa sudah kena sebenernya, udah ada gejala- dokter September
7
gejala lah kayak misal dulu kan aku main musik, 2014. (line 2-5)
8
kalau mau ngeband itu tiba-tiba mata kiri menutup
9
sendiri, terus kalau biasa ngeband itu aku bisa
10
mainnya kan musik rock gitu lah, lari-lari di Tapi
11
panggung aku vokalis juga kan, terus biasanya lari- 2013 P3 sudah hambatan
12
lari gapapa, tapi capek. Baru dua lagu gitu udah ada gejala-gejala (bermain band). (line (line 5-13)
penderita MG
13
napasnya udah ga kuat. Terus vokal kan biasanya kayak misal dulu 5-13)
(line 5-16)
14
aku vokal tinggi, melengking gitu, ga kuat sininya, kan
15
ini ga kuat vokalku. “Duh ini kenapa ya?” paling musik, kalau mau
16
kecapean. Waktu itu April itu waktu 2013 itu aku ngeband itu tiba-
17
masih pake herbal, jamu-jamu dipikirnya aku tiba
18
kolesterol sama gula, aku kan beratku dulu 115, gede menutup sendiri,
19
banget aku, sekarang 78. wah turun setengahnya terus kalau biasa
20
ya. hehe setengah, cuma aku juga jalani hidup itu ngeband itu P3
yang dialami P3 adalah MG (line 2-5)
itu
sebenernya P3
P3
mata
222
main
kiri
mengalami Hambatan
kondisi
Gambaran
bekerja pada pekerjaan kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
21
juga sih kayak food combine gitu, aku dah ga makan main musik rock
22
nasi 2 tahun, 2015, diagnosa 2014, Oktober aku jadi
23
mondok di Bethesda gara-gara awalnya minum panggung karena
24
propolis. Karena di penyakit kami Myasthenia vokalis,
25
Gravis, propolis itu racun mbak karena dia sifatnya biasanya lari-lari
26
kata dokter Anton juga sifatnya meningkatkan gapapa,
27
sistem autoimun, sedangkan autoimun kami itu udah capek. Baru dua
28
berlebihan, dimasukin propolis malah semakin lagu
29
menyerang. Nah semakin menyerang tubuh kita nah udah
30
akhirnya apa namanya jatuhlah disitu kena waktu itu Terus
biasanya
31
diagnosa dokter pembengkakan liver juga karena vokal
tinggi,
32
susah makan waktu itu kan karena ptosis terus pelo, melengking gitu, P3 berusaha berpikir Positive
33
kan kadang kalau ga bisa ngomong o o o o sengau, ga kuat sininya, positif. (line 15-16)
Reinterpretatio Focused
34
kita ga bisa nelen makanan, yang bikin kurus ya itu. P2 pikir paling
n (line 15-16)
35
ga bisa nelen ya, makan kan susah banget, minum kecapean. (line 5-
36
energen, kadang sereal beras merah, itu juga 16)
37
ngenyangin. Nah itu dah mondok itu udah, sampe
38
sekarang akhirnya. Kalau yang paling tak keluhin
39
itu, ptosis puji Tuhan udah jarang, pelo juga udah Waktu April 2013 P3 melakukan upaya Active coping Problem
40
jarang, ee cuma badan lemah aja kalau kena P3
lari-lari
di
terus
tapi
napasnya ga
kuat.
masih 223
pake pengobatan
Problem
Coping 15-16)
dengan (line 15-18)
Focused
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
41
matahari, itu yang paling sering, lebih dari lima herbal, jamu-jamu herbal
dan
42
menit loh, kalau cuma sekilas gapapa. Aku juga karena dipikirnya jamu. (line 15-18)
43
kadang kalau pas badan ee sejuk, suka main ke kolesterol
44
tetangga naik motor, tapi cuma bentar sih, belum gula. (line 15-18)
45
berani lebih, 1 kilo aja ga berani, paling ya cuma
46
beda kampung itu berani.
Sub Tema
Coping
jamu-
(line
15-18)
sama
Oktober 2014 P3 P3
masuk
rumah Dampak
MG Gambaran
di sakit karena kondisi (line 22-34)
mondok
gara- menurun. (line 22-
Bethesda gara
awalnya 34)
minum
propolis.
Karena
di
Myasthenia Gravis,
Tema
propolis
itu racun karena sifatnya meningkatkan sistem autoimun, sedangkan autoimun penderita MG itu 224
Kondisi Penderita MG (line 22-34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
udah berlebihan, dimasukin propolis
malah
semakin menyerang. Waktu
itu
diagnosa
dokter
pembengkakan liver juga karena susah karena
makan ptosis Gejala
lain
yang Gejala
MG Gambaran
terus pelo, kadang dialami P3 adalah (line 22-34) kalau
ngomong sengau
saat
sengau, ga bisa berbicara,
susah
nelen
susah
makan
makanan, menelan,
Kondisi Penderita MG (line 22-34)
susah makan. (line 22-34)
banget,
minum
energen,
kadang
sereal
beras P3
menggunakan Planning (line Problem
merah, itu juga alternatif lain untuk 35-37) 225
Focused
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
ngenyangin. (line mengatasi 22-37)
Sub Tema sulit
makan (line 35-37)
Tema Coping 35-37)
Kalau yang paling P3 bersyukur untuk Turning
to Emotion
yang religion
(line Focused
dikeluhin
itu, kondisi
(line
ptosis puji Tuhan membaik (line 38- 38-40)
Coping
udah jarang, pelo 40)
38-40)
(line
juga udah jarang, ee cuma badan lemah aja kalau kena lebih
matahari, P3 dari
akan
merasa Hambatan
Gambaran
lima lemas ketika terlalu aktivitas (line Kondisi
menit, kalau cuma lama terkena sinar 40-46)
Penderita MG
sekilas gapapa. P3 matahari
(line 40-46)
sehingga
juga kadang kalau P3 jarang keluar dari pas sejuk, suka rumah dengan jarak main ke tetangga yang jauh. (line 40naik motor, tapi 46) cuma
bentar,
belum
berani 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan lebih
dari
kilo,
paling
Interpretasi
Sub Tema
Tema
satu
cuma
ya beda
kampung
itu
berani. (line 3846) Tambahan
Perasaan P3 saat Perasaan
kalut Perasaan yang Gambaran
47
Kan kemarin Mas Yorfi bilang masuk rumah masuk
rumah karena masuk rumah muncul
pada Kondisi
48
sakit Oktober 2014 itu kan mas, bagaimana sih sakit kalut karena sakit. (line 50-53)
penderita MG Penderita MG
49
perasaan Mas Yorfi waktu masuk rumah sakit P3 berpikir bahwa
(line 50-53)
50
itu? Oh, perasaanku waktu itu ya rata-rata sama sih nyawanya sudah
51
sama Mgers yang awal-awal kena itu. Ya, kalut sih, tidak lama lagi
52
tak pikir ya nyawaku bentar lagi karena kata dokter karena
53
kan belum ada obatnya. Awal-awal belum bisa dokter belum ada
54
nerima, malah sempat menyalah-nyalahkan Tuhan obatnya. (line 50-
55
juga, “kok kayak gini to, yang lebih jahat dari aku 53)
56
banyak loh”, aku ngadu sama Tuhan gitu, “yang
57
lebih jahat dari saya tu banyak, yang lebih bandel Awal-awal
58
dari saya, tapi kok saya yang kena”. Sempet ga belum
59
terima sih, tapi lama-lama ya mungkin proses dari nerima,
(line 50-53)
kata
P3 Perasaan bisa menerima
belum Perasaan yang Gambaran dan muncul
pada Kondisi
malah menyalahkan Tuhan penderita MG Penderita MG 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
60
kedewasaan juga tho, ya akhirnya terima, sedikit- sempat menyalah- (line 53-59)
61
sedikit, tapi itu ya proses, ga langsung terima hari nyalahkan Tuhan
62
ini. Kalau hari ini ya udah terima. Kalau awal-awal juga. Tetapi lama- P3 berusaha untuk Acceptance
Emotion
63
itu seolah-olah MG itu bagi kita sebagai teman, itu lama
akhirnya menerima
kondisi (line 59-62)
Focused
64
teman, tapi kalau kita udah bisa bersahabat dengan terima,
tapi
65
MG itu enak, apalagi sudah bisa bersaudara dengan proses,
66
MG kayak senior-senior saya sudah bersaudara itu langsung terima.
67
lebih
68
Alhamdulilah udah mau sampe bersahabat sih, udah udah terima. (line
69
bisa tahulah pakemnya kapan harus istirahat kapan 50-62)
70
aku aktivitas. Ya walaupun itu ga bisa direncanain
71
juga, itu uniknya MG, hari ini aku sehat belum tentu Kalau awal-awal Pandangan
72
besok. Kemarin aku stabil bisa turun sampai tiga itu
73
butir aku kemarin, dari enam, hebat loh itu sampai MG itu dianggap sehingga
74
tiga, tapi besoknya naik lagi empat lima enam, sebagai
75
sekarang lima lagi, semalem empat, kalau hari ini tapi kalau udah dirinya. (line 62-70)
76
belum tahu aku. Ya aku ikuti alur aja. Kemarin aku bisa
77
bisa empat, aku heran tu, padahal malam minggunya dengan MG itu
Reinterpretatio Focused
78
aku di Pakualaman ada pimpinan pusat NU, sampe enak,
apalagi
n (line 62-70)
79
malam aku di sana, aku pakai taksi, tapi aku di sana sudah
bisa
enak
lagi.
Aku
sekarang
Puji
Tuhan Kalau
hari
line 53-59)
Tema
itu dirinya. (line 59-62)
Coping
ga
59-62)
(line
ini
positif Positive beliefs
seolah-olah tentang
teman, lebih
bersahabat
228
(line 53-59)
P3
Faktor
yang
MG (line 62-70)
mempengaruhi
bisa
strategi coping (line 62-70)
memahami
Positve
Emotion
Coping 62-70)
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
80
sampai malam, paginya malah segar, ga tahu bersaudara
81
mungkin ada doa, ga tahu haha. Kalau kemarin ini dengan MG. P3 P3 membuat strategi Planning (line Problem
82
empat, lumayan bisa turun lagi, ga tahu kalau hari sekarang
83
ini, tadi pagi aku langsung minum dua karena begitu mau
84
naik motor kakiku udah ga kuat buat ngeslag. Tapi bersahabat, udah mengetahui
85
tak ikuti alurnya aja, istriku juga supportnya gede, bisa tahu kapan harus istirahat dan Problem
86
Jadi, yawis nek enam ya enam, lima ya lima, ga usah harus
87
dipikir, obat ya tinggal ambil. Aku kan sempet kapan
88
kepikiran, kok aku ga turun-turun, awal-awal gitu. (line 62-70)
89
Temen-temenku yang senior, yaudah ikuti alur aja,
90
enam ya enam, saya dua belas kok, Pak Nugroho Uniknya MG, hari P3
91
yang di Kutoarjo tu dua belas. Bagaimana sih cara ini kondisi sehat mengikuti
92
Mas Yorfi untuk menerima hal-hal itu. Ya tak belum
93
terima aja dikasih kayak gini, kata orang Jawa kan besok.
94
nerimo ning pandum, kata orang Jawa yang simbah- kemarin P3 stabil
95
simbah. Kan simbah ku kan jarang yang beragama bisa turun sampai
96
malah, mereka orang-orang Kejawen. Sama istilah tiga
97
Jawa nrima sing dikarepke sama Gusti murbeng besoknya
98
dumadi. ya gitulah, tak trima aja. Susah sih tak akui, lagi. P3 mencoba
99
ya kadang-kadang masih ndresulo, pas kumat tu wah mengikuti
dengan 68-70)
udah bertindak sampe cara
istirahat kapan
sudah
Foucsed
dapat
Coping
kapan
68-70)
beraktivitas. solving skills
aktivitas. (line 68-70)
(line 68-70)
Faktor
(line
yang
mempengaruhi strategi coping (line 68-70
tentu (menerima
mencoba Acceptance
Emotion
alur (line 70-76)
Focused
kondisi
Misal, diri) (line 70-76)
butir
229
tapi naik
alur
Coping 70-76)
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
100 badanku kayak gini lagi ya, tapi alhamdulilah akhir- aja. (line 70-76) 101 akhir ini sering stabil sih. Kemarin P3 bisa Pandangan positif P3 Positive beliefs Faktor padahal terhadap penyebab ia (line 76-81)
empat, malam
tetap segar walaupun
minggunya
di baru saja melakukan
Pakualaman
ada aktivitas
mempengaruhi strategi coping (line 76-81)
sampai
pusat malam. (line 76-81)
pimpinan NU
yang
sampe
malam,
tapi
paginya
malah
segar, ga
tahu
mungkin ada doa, ga
tahu
haha.
(line 76-81)
Tapi
tak
ikuti P3
mendapatkan Social support Faktor
yang
alurnya
aja, dukungan yang besar (line 84-85)
mempengaruhi
istriku
juga dari istri. (line 84-
strategi coping
supportnya
gede 85)
(line 84-85)
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
(line 84-85)
P3
berusaha P3
menerima dikasih menerima
berusaha Acceptance
Emotion
kondisi (line 92-96)
Focused
kayak gini, kata diri. (line 92-96)
Coping
orang Jawa kan
92-96)
nerimo
ning
pandum...... Sama P3
memiliki Positive beliefs
Jawa kepercayaan
istilah nrima
sing terhadap
dikarepke Gusti
(line
(line 96-98)
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping
Tuhan.
sama (line 96-98)
(line 96-98)
murbeng
dumadi. Kadangkadang
masih
mengeluh
pas
kumat,
tapi
alhamdulilah akhir-akhir
P3 bersyukur untuk Turning
to Emotion
akhir-akhir religion
(line Focused
ini kondisi
sering stabil. (line ini. (line 100-101) 92-101)
100-101)
Coping 100-101)
231
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
102 Jadi sering-seringnya di rumah ya? iya, aku juga P3 belum kerja P3 saat ini hanya Gambaran
Permasalahan
103 ga kerja mbak, belum kerja lagi karena masih lagi karena masih tinggal di rumah dan tanggung
yang dihadapi
104 kondisi kayak gini, ga boleh capek, ga boleh stress, kondisi 105 ga boleh emosi, kita juga ga kita juga ga familiar kan gini,
kayak belum bekerja lagi jawab sebagai ga
boleh karena kondisi yang kepala
106 sama panas matahari, itulah makanya masih di capek, ga boleh tidak
boleh keluarga
107 rumah. Perasaanya gimana mas dulunya yang stress, ga boleh kelelahan,
stress, (line 102-107)
108 sering manggung bermain musik sekarang udah emosi, ga familiar emosi, dan belum dengan Suppresion of Problem
109 enggak? iya iya iya, pertama sih terpukul banget sama
panas familiar
110 setelah divonis gitu. Karena kata dokter juga matahari,
itulah panas matahari. (line competing
111 penyakit ini belum ditemukan obatnya secara medis makanya masih di 102-107)
activites
112 kan terpukul juga masak aku hidup cuma mau rumah. (line 102-
102-107)
Focused (line Coping
(line
102-107)
113 dimatiin. Tapi kalau dipikir-pikir juga ga ada 107) 114 penyakit ini pun, suatu hari nanti pun bakal mati 115 semua kan, jadi buat apa kita berkecil hati. Terus Pertama terpukul Perasaan
terpukul Perasaan yang Gambaran
116 kalau aku sampai hari ini yang masih tak pikirin banget
setelah ketika divonis sakit muncul
117 yang masih kadang terpikirkan tu kesiksa ke mental divonis.
Karena oleh
118 itu soal kerjaan karena ga kerja belum kerja, trus satu kata
dokter 109-113)
119 lagi karena dulu aku jualan makanan, dulu aku di penyakit
ini
120 jakal jualan makanan, nasi kuning, trus di situ belum ditemukan 121 sampai jam sarapan pagi sampai jam sepuluh, jam obatnya
dokter.
secara 232
pada Kondisi
(line penderita (line penderita MG 109-113)
(line 109-113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
122 dua belas sampai pagi lagi aku di RW sini dipercaya medis, P3 berpikir P3 berusaha bersikap Positive 123 menjadi
pengurus
keamanan,
jadi
Emotion
hidup positif (line 113-115) reinterpretatio
pengurus masak
124 keamanan RW sini. Itu juga aktif terus kan ga pernah cuma
mau
n
(line
125 istirahat. Aktif juga kadang marketing, marketing dimatiin.
Tapi
115)
Tema
Focused
113- Coping
(line
113-115)
126 obat-obatan herbal gitu, aku sukalah kayak keliling kalau dipikir-pikir 127 naik motor sampai Magelang sampai Purworejo, juga
ga
ada
Faktor
128 naik motor, sampai Klaten, aku seneng, seneng penyakit ini pun,
Positive
129 banget. Itu yang membuat aku kesiksa sekarang, suatu hari nanti
Beliefs
130 “wah ga bisa apa apa lagi”. Paling ditawari bisnis bakal mati semua,
113-115)
131 online itu sama kakak, travel itu travel online yang jadi
buat
yg
mempengaruhi (line Strategi Coping
(line
113-115)
apa
132 lagi marak. Aku juga antara fifty-fifty sih antara berkecil hati. (line 133 pingin dan gak, karena gaknya aku sakit hati, masih 109-115) 134 sakit hati kok aku ga kayak dulu. Aku lebih seneng 135 jadi marketing, keliling gitu aku seneng. Jogja- Terus sampai hari Perasaan 136 Magelang, Jogja-Purworejo, Jogja-Klaten itu udah ini
kesiksa
ke karena
tertekan Gambaran belum tanggung
yang dihadapi
soal bekerja (line 115- jawab sebagai (line 115-137)
137 seneng banget, walaupun naik motor. Tapi ya mental
karena 137)
138 gitulah, Tuhan ngasihnya kayak gini ya aku harus kerjaan
kepala
139 jalani, ya aku terima, harus terimalah. Kata orang belum kerja, trus
keluarga (line
140 Jawa sumeleh. hehe sing sumeleh.
115-137)
dulu
Permasalahan
P3
jualan
makanan, di RW 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan sini
Interpretasi
dipercaya
menjadi pengurus keamanan, jadi ga pernah
istirahat.
Aktif juga kadang marketing
obat-
obatan herbal, P3 suka keliling naik motor
sampai
Magelang sampai Purworejo, motor,
naik sampai
Klaten, P3 merasa seneng. Itu yang membuat
P3
kesiksa sekarang, “wah ga bisa apa apa lagi”. Paling ditawari
bisnis
travel online itu 234
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
sama kakak P3. Tapi
P3
antara P3 merasakan sakit Gambaran
pingin dan gak, hati
karena tanggung
karena gaknya P3 terhambatnya
Permasalahan yang dihadapi
jawab sebagai (line 132-137)
masih sakit hati aktivitas (line 132- seorang kepala karena ga kayak 137)
keluarga (line
dulu.
132-137)
P3
lebih
seneng
jadi
marketing, keliling
gitu.
Jogja-Magelang, Jogja-Purworejo, Jogja-Klaten udah
itu
seneng
banget, walaupun naik motor. (line 115-137)
Tapi ya gitulah, P3 Tuhan ngasihnya menjalani 235
berusaha Acceptance dan (line 137-140)
Emotion Focused
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan kayak
gini
Interpretasi P3 menerima
Sub Tema
yang
mengatakan harus dialami. (line 137-
Tema Coping
(line
137-140)
jalani dan terima. 140) (line 137-140) 141 Trus aktivitas sehari-hari sekarang ngapain? Ya Di
rumah
aja, Akibat
142 di rumah, di rumah aja sih, cuma paling antar jemput cuma paling antar matahari,
sinar Gambaran
aktivitas aktivitas (line yang dihadapi
143 istri, pagi tak anter jam tujuh, nanti sore tak jemput jemput istri, pagi P3 terhambat paling 142-148) 144 jam lima, karena aku kan panas matahari yang anter jam tujuh, hanya di rumah dan 145 ultraviolet aku belum kuat, karena jemput istri lebih nanti sore jemput anter jemput istri. 146 dari satu kilo dari rumah mertua itu. Kadang kalau jam lima, karena (line 142-148) 147 pas capek, sampai sana juga tidur sana, “aku ga kuat P3
belum
148 e”, “oh ya wis tidur sini”. Yaudah tidur sini. Gitu aja dengan
kuat panas
149 sih paling paling ya itu. hehe. Memang sampai matahari
yang
150 gimana sih mas efek mataharinya itu? Aku waktu ultraviolet, karena 151 belum didiagnosis itu pernah naik motor sampai jemput istri lebih 152 jatuh gara-gara lemah sekali, jadi melemah gitu. dari satu kilo dari 153 Kata dokter syaraf yang menangani saya katanya rumah
mertua.
154 kenapa kok kita alergi sama matahari penderita MG Kadang kalau pas 155 ini. Karena ketika orang normal kena sinar matahari, capek,
sampai
156 sistem autoimun dia kan naik untuk melindungi sana P3 juga tidur 236
Permasalahan
(line 142-148)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
157 tubuh secara alami dari matahari sedangkan kita kan sana, “aku ga kuat 158 berlebihan menyerang tubuhnya sendiri. Kena e”, “oh ya wis 159 matahari justru jadi pupuknya dia semakin cepet. tidur sini” (line 160 Aku dulu naik motor, untung masih dalam 142-148) 161 perumahan jadi mau jemput istriku siang-siang jam 162 dua, panas, naik motor ngengg ke ringroad, sampai Sebelum
P3 pernah jatuh naik Dampak
P3 motor karena tiba- (line 150-178)
163 deket kecamatan tu lemes tiba-tiba, makin lama didiagnosis
164 makin lemah lemah gitu loh, sampai kecamatan sini pernah naik motor tiba 165 kakiku tiba-tiba jatuh dari pijakan kaki degg, udah sampai 166 lemah gitu. Pulang sini, pulang lewat terminal sini gara-gara
pengaruh
167 sampai masuk perumahan brokk jatuh. Untung di melemah. 169 teriak satpam “tolong,tolong, tolong”. Bawa ke hotel yang 170 sini, diminumin air putih udah ga bisa karena udah P3,
tubuh
jatuh lemas
168 depan satpam gitu, langsung sama warga teriak- dokter
MG Gambaran
syaraf menangani penderita
171 lelah. Kupikir dulu stroke, stroke ringan, kok kalau mengalami alergi 172 stroke kayak gini aneh. Malam sehat kok siang. karena
ketika
173 Pernah juga dikira diguna-guna orang juga, lah orang
normal
174 malamnya gapapa kok siang, pas aktivitas pas lagi kena
sinar
175 kerja kok kayak gini. Itu pulangnya ke mertua diiket matahari,
sistem
176 badanku pake tali tambang, diiket, kalau ga diiket ga autoimun
akan
237
terasa
penderita MG
karena
(line 150-178)
matahari.
Kata (line 150-178)
kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
177 bisa,diiket, wah, saat-saat yang paling menderita di naik
Interpretasi
untuk
178 situ. ee ya itu, lumpuh itu, trus ptosis kadang mata melindungi tubuh 179 kiri kadang mata kanan yang nutup tiba-tiba. secara alami dari 180 Kadang-kadang juga pelo, itu yang 2014, sepanjang matahari 181 2014, 2015-2016 ini udah mulai jarang, udah mau sedangkan 182 jaranglah, kalau nelen makanan udah mulai bisa gitu penderita
sudah
183 paling. Kalau pengobatan sementara juga masih punya berlebihan 184 pengobatan rumah sakit. Kalau alternatif belum jadi
menyerang
185 berani karena nanti, karena obat herbal itu kan tubuhnya sendiri. 186 sifatnya apa ya menaikan autoimun kan, jadi P3
dulu
naik
187 takutnya kata dokter Anton juga hati-hati sama motor,
untung
188 herbal, bukan melarang tapi hati-hati, kayak masih
dalam
189 sprilunia, madu, apa itu sauda segala macam itu kan perumahan
jadi
190 ningkatin autoimun, ningkatin antibodi kita, itu yang mau jemput istri 191 repot, di situ. trus ya itu itu lah.
siang-siang
jam
dua, panas, naik motor
ke
ringroad, sampai deket kecamatan lemes
tiba-tiba, 238
Sub Tema
Tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
makin
lama
makin
lemah,
Sub Tema
Tema
sampai kecamatan kaki P3 tiba-tiba jatuh dari pijakan kaki, udah lemah gitu. Pulang lewat terminal
sini
sampai
masuk
perumahan jatuh. Untung di depan P3
mendapatkan Social support Faktor
satpam, langsung pertolongan
dari (line 167-178)
yang
mempengaruhi
sama warga teriak warga sekitar ketika
strategi coping
ke satpam. Bawa ia terjatuh dari motor
(line 167-178)
ke
sini, (line 167-178)
hotel
diminumin
air
putih udah ga bisa karena udah lelah. Kupikir stroke,
dulu stroke 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
ringan, kok kalau stroke kayak gini aneh.
Malam
sehat kok siang. Pernah juga dikira diguna-guna orang juga, lah malamnya gapapa kok
siang,
pas
aktivitas pas lagi kerja kok kayak gini. Itu saat-saat yang
paling
menderita di situ. (line 150-178)
yang Active coping Problem
Kalau
Pengobatan
pengobatan
dilakukan P3 adalah (line 183-184)
sementara
juga pengobatan
masih pengobatan rumah 240
sakit.
Focused
dari
Coping
(line
183-184)
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
rumah sakit. (line 183-184) 183-184) 192 Obat-obatan apa aja sih yang udah diminum P3
masih Pengobatan
193 sampai saat ini? Aku, kalau aku sementara masih menggunakan
dilakukan P3 adalah pengobatan
194 obat yang umum buat para penderita Myasthenia obat yang umum minum 195 Gravis, itu mestinon, itu pengobatan yang paling buat
yang Jenis
Gambaran kondisi
mestinon. MG (line 193- penderita MG
para (line 193-204)
204)
(line 193-204)
196 umum, itu umum dan single fighter buat kami. Itu penderita 197 kalo ya tergantung dosisnya, ada yang masih kayak Myasthenia 198 temen saya yang di Purworejo ini lagi drop biasanya Gravis, mestinon, 199 suka wira wiri Jogja sama istrinya naik mobil itu 200 sekarang dia duabelas, sehari dua belas tablet, 3x4, yang
pengobatan paling
201 kalau aku masih lima, lima butir. Kemarin sempet umum, itu umum 202 tiga, ini aku habis drop soalnya, kemarin enam, dan single fighter 203 sampe enam butir, sekarang udah turun lima lagi, buat
penderita.
204 udah lima lagi. Soalnya aku termasuk apa ya, (line 193-204) 205 termasuk pasien yang funny sih, funny n funky, hehe 206 rock n roll an,hehe, jadi ya mungkin cepet turun. P3
termasuk P3
memiliki
citra Positive beliefs
Faktor
yang
207 Tapi aku juga pake pengobatan lain, selain dokter, pasien yang funny diri yang positif (line (line 204-206)
mempengaruhi
208 tapi itu cuma untuk relaksasi. Aku meditasi nafas, sih, funny n funky, 204-206)
strategi coping
209 jadi tiap bangun pagi, ini baru-baru belum lama, baru rock n roll an,
(line 204-206)
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
210 dua bulan ini, baru bangun pagi itu sebelum ngapa- jadi
Interpretasi
Sub Tema
Tema
mungkin
211 ngapain, duduk trus tarik nafas settt pake hidung, cepet turun. (line 212 trus tahan tiga detik, tiga hitungan lepas, hufff, 204-206) 213 sampe lepas lagi tahan lagi tiga hitungan tarik lagi, 214 tak wekerin pake HP, lima menit aja, sama kalau P3
juga
pake Pengobatan
215 mau tidur. Kalau istilah meditasinya tu grounding, pengobatan
lain, yang dilakukan P3 and
216 meditasi nafas. Sama aku belajar ini baru sebulan ini selain dokter, tapi adalah 217 belajar bioenergi reiki. Di Maguwo ada itu, di Jalan cuma
lain Focusing
venting Focused
meditasi emotion
untuk nafas dan bioenergi 207-220)
(line Coping
(line
207-220)
P3 reiki. (line 207-220)
218 Nangka ada itu. Aku baru belajar itu, cuma aku ga relaksasi. 219 tahu apa itu bisa sembuh apa ga, cuma berusahalah. meditasi
on Emotion
nafas,
220 Soalnya yang remisi ada kok walaupun sedikit. tiap bangun pagi, 221 Kayak yang di Bandung itu, yang sering masuk TV baru dua bulan 222 channel dokter () itu juga termasuk dokternya Olga ini, sama kalau 223 juga, itu juga Myasthenia Gravis, tapi sembuh dia, mau tidur. Kalau 224 total sembuh. Dia cuma kena lima tahun apa ya, istilah 225 sembuh, bisa kemana-mana, bisa kena matahari lagi, meditasinya
tu
226 dan lain-lain. Terus ada temen kami yang di FB, grounding, 227 Lukas namanya, itu juga udah naik gunung. Kalau meditasi nafas. P3 228 Siti Hajar kemarin dia lucu, kena MG nya dari kecil, juga belajar baru 229 iya udah dari kecil, tapi dia ga kerasa dia kalau itu sebulan ini belajar P3 242
memiliki Internal Locus Faktor
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
230 MG, baru tahu MG dua tahun terakhir ini, waktu bioenergi
Interpretasi
reiki. keinginan
231 mau kuliah itu katanya, heem baru tahu MG. Ada P3 ga tahu apa pulih
Sub Tema
untuk of Control
sehingga
ia (line 218-220)
232 juga temen saya cewe tapi lagi drop ini di Sardjito, bisa sembuh ga, berusaha untuk bisa 233 biasanya dia juga aktif, dia di MG Jogja komunitas cuma
sembuh
234 lebih aktif dari saya. Dia udah hampir remisi berusahalah.
berbagai cara yang
235 sebenernya, udah hampir sembuh, udah aktivitas Soalnya
dengan
yang bisa digunakan. (line
236 naik motor ke sana kemari. Bahkan kemarin di remisi ada kok 218-220) 237 gathering kita Myasthenia Gravis di hotel Grand Sar walaupun sedikit. 238 Gede itu dia dateng pake motor santai. Tapi sekarang (line 207-220) 239 nge drop dia. Itulah kenapa Myasthenia Gravis 240 belum diketahui penyebabnya oleh karena itu, belum 241 ditemukan obatnya juga.
243
Tema mempengaruhi strategi coping (line 218-220)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
242 Trus kalau respon dari keluarga sendiri gimana Hal yang paling Salah satu hal paling Gambaran 243 sih mas? Nah itu yang paling berat sebenernya. berat sebenernya berat adalah respon relasi 244 Kalau aku sih bukan mau ngomongin cuma keluarga menurut
respon baik. (line 243-248)
Permasalahan
dengan yang dihadapi
P3 keluarga yang tidak orang sekitar
245 mertuaku kan nuwun sewu orang pasar ya, orang adalah
Tema
(line 243-248)
(line 243-248)
246 pasar orang ee mungkin mereka tidak tahu, keluarga. 247 minimnya pengetahuan, aku dianggap manja, manja Mungkin mereka 248 ga mau kerja gini gini, tapi ya gimana, itulah tidak
tahu,
249 perlunya komunitas di Myasthenia Gravis kita saling minimnya 250 mensupport saling menguatkan. Jadi kita ga boleh pengetahuan, 251 sendiri, kita harus punya komunitas, di komunitas dianggap
P3
manja,
252 kita sharing kita belajar kita tahu. Jadi apa ehm apa ga mau kerja. 253 namanya saya kok masalah gini sama keluarga gini Itulah
254 gini gini, oh yaudah biarin, mereka ga tahu kita, komunitas
(line 248-252)
di pentingnya
255 yang tahu kita kan diri kita sendiri, ya udah kalau Myasthenia
komunitas
256 kita punya mindset positive kita harus istirahat kalau Gravis penderita saling 257 pas kumat, biarin orang mau ngomong apa, orang ga saling mensupport dan
259 juga kadang-kadang, yah namanya keluarga sih menguatkan. Jadi 260 kadang-kadang, “mindset nya positif dong biar ga boleh sendiri, punya 244
untuk
menguatkan berbagi.
248-252)
258 tahu, ya kan gitu, orang kan ga tahu. Keluarga sini saling
261 sembuh”, “ya” paling ya gitu. Awal-awal sakit, sakit harus
merasa Social support Faktor
perlunya P3
(line
yang
mempengaruhi strategi coping (line 248-252)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
262 hati, tapi lama-lama yaudah, ya doain aja, padahal komunitas,
di
263 posisi lagi lemah, lagi ga bisa apa-apa, dikatain komunitas
bisa
Sub Tema
Tema
264 kayak gitu coba. Saya pernah itu di keluarga sih, di sharing. (line 243265 adek ipar saya juga ga tau sih, adeknya istri, posisi 252) 266 ga bisa apa-apa gini, “mas ini pakaian di atas kamar, 267 pakaian siapa?”, “pakaian saya”, “kalau ga di 268 keluarin saya buang semua loh” gitu adek ipar saya. 269 Saya cuma diem aja, “yayaya nanti kalau ada tenaga 270 buat naik ke atas nanti tak ambil”. Tapi istriku tau, 271 trus ngambil istriku, ya itu paling, awal-awal mental 272 yang diserang, mental dulu, mungkin pikiran positif 273 segala macam ya itu membantu kita, termasuk Keluarga ga tahu Keluarga P3 tidak Gambaran Permasalahan 274 energi-energi positif juga dan pertahankan energi kondisi P3, yang memahami kondisi relasi dengan yang dihadapi 275 positif dengan meditasi nafas itu untuk tahu diri sendiri, P3 sehingga P3 orang sekitar (line 254-264) 276 mempertahankan energi positif. Karena kita afirmasi ya udah kalau merasa sakit hati (line 254-264) 277 kan kalau pas itu kan membuang semua energi punya mindset karena respon 278 negatif dalam tubuh secara tuntas ya, tarik lagi tahan, positive, harus keluarga. (line 254279 buang energi negatif dalam tubuh secara tuntas istirahat kalau pas 264) 280 kayak gitu, ya lumayan, lebih bijaksana dikit. kumat, 281 hahaha. ya sempat wah dropnya luar biasa itu paling.
biarin
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan orang
mau
ngomong
apa,
orang
ga
Interpretasi
Sub Tema
Tema
tahu.
Keluarga P3 di rumah
juga
kadang-kadang ngomong “mindset
nya
positif dong biar sembuh”,
Awal-
awal sakit hati, tapi
lama-lama
yaudah, ya doain aja, padahal posisi lagi lemah, lagi P3 menerima respon Acceptance
Emotion
ga bisa apa-apa, keluarga yang buruk (line 261-264)
Focused
kayak (line 261-264)
dikatain
gitu coba. (line
Coping
(line
261-264)
254-264) Adek ipar P3 juga Adik ipar P3 kurang Gambaran 246
Permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
ga tau, saat posisi memahami
Sub Tema
kondisi relasi
dengan yang dihadapi
P3 ga bisa apa- P3 (line 264-271)
orang
apa,
(line 264-271)
“mas
ini
Tema
sekitar (line 264-271)
pakaian di atas kamar,
pakaian
siapa?”, “pakaian saya”, “kalau ga di keluarin saya buang loh”.
semua P3
cuma
diem aja, “yayaya nanti kalau ada tenaga buat naik ke atas nanti tak P3
mendapatkan Social Support
Faktor
yang
ambil”. Tapi istri dukungan
dan (line 270-271)
mempengaruhi
P3
dari
strategi coping
tau,
trus pertolongan
diambil (line 264- istri. (line 270-271)
(line 270-271)
271) Awal-awal mental P3 merasa tertekan Gambaran P3 yang diserang, dan 247
drop
karena relasi
Permasalahan
dengan yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
mungkin pikiran respon
Sub Tema
keluarga. orang
bisa (line 271-272; 281)
positif
termasuk energi- P3
(line 271-272; 281)
Emotion
berusaha
energi positif juga menenangkan
diri Focusing
pertahankan dengan cara meditasi and positif nafas. (line 272-281)
energi
sekitar (line 271-272;
281)
membantu,
dan
Tema
dengan
meditasi
nafas.
Karena
on focused coping
venting (line 272-281)
emotion
(line
272-281)
membuang semua energi
negatif
dalam
tubuh
secara
tuntas,
lebih
jadi
bijaksana
dikit..
ya sempat drop luar biasa. (line 271-281) 282 Terus kalau sama temen-temen itu pengaruh ga P3 adalah orang P3 283 relasinya? Iya sebenernya kalau aku sih orangnya yang
pantang yang 248
adalah
orang Perasaan tidak Sumber pantang ingin
tekanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
284 pantang dikasihani e, tapi mereka jadi lebih ya kalau dikasihani,
Interpretasi
Sub Tema
tapi dikasihani
dikasihani
Tema internal
285 sisi positifnya mereka jadi lebih sayang sama aku, P3 melihat sisi dari P3 mencoba melhat Positive
286 sisi negatifnya yang aku rasakan ya mungkin positif 287 perasaanku sendiri ya, aku merasa dikasihani, “udah teman-teman
sisi
positif
288 istirahat aja” ginigini, naik motor, lagi sore-sore dikit yang jadi lebih perhatian 289 ketemu temen, “eh panas loh panas loh, nanti sayang,
dari reinterpretaion Focused teman- (line 286-287)
sisi teman (line 286-287)
290 meleleh kamu” haha emang vadrakul, meleleh hehe negatifnya
yang
291 ya paling itu aja becandanya. Tapi ada juga yang ya dirasakan merasa 292 banyak temen-temen, kebanyakan sih support cuma dikasihani. (285293 ya gitu loh aku ga mau dikasihani, itu aku yang 289) 294 paling kesiksa, itu yang paling tak rasain. Wah.. Jadi 295 ga diajak kemana-mana lagi, gara-gara sakit kayak 296 gini ga diajak kemana-mana lagi, dulu mereka sering 297 mampir kemana kemana ayo kemana, berangkat, 298 hunting kemana gitu, sekarang jadi jarang, hehe, 299 hampir ga pernah. Temen cuma lingkungan sini aja 300 dan itu alhamdulilah ketua RW dan lain-lain udah 301 tau sih kebanyakan. Jadi udah ngerti? Udah ngerti. 302 Waktu kemarin ada jalan sehat di perumahan juga, 303 “mas ga boleh terlalu capek loh mas”, “ya ya ya”, 249
Emotion
Coping 286-287)
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
304 kita kan perumahan dosen, jadi pada ngerti, banyak 305 dokternya juga. Kemarin pasar murah juga, aku 306 sakingnya ikut anak, ibu-ibu, “mas yorfi, matahari”, 307 “oh ya bu, oh ya bu makasih”, “udah jam 9 loh mas”, 308 “ya ya ya tak pulang dulu” gitu paling (batuk). Ada
banyak P3
temen-temen
mendapatkan Social support
yang
banyak support dari (line 293-294)
mempengaruhi
(line
strategi coping
support cuma P3 teman-teman. mau 293-294)
ga
Faktor
(line 293-294)
dikasihani, membuat
P3
kesiksa, itu yang P3 merasa tersiksa Gambaran paling P3
dirasain. bila dikasihani oleh relasi ga
diajak teman-teman.
kemana-mana lagi 295-296) gara-gara
dengan yang dihadapi sekitar (line 295-296)
(line 295-296)
sakit
kayak gini, dulu P3 mereka
hambatan
seringngajak
dengan
mampir
(line orang
Permasalahan
mengalami Gambaran berelasi relasi
dengan yang dihadapi
teman- orang
sekitar (line 296-301)
kemana temannya. (line 296- (line 296-301) 250
Permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kemana, hunting 301) kemana, sekarang jadi
jarang,
hampir ga pernah. (line 293-301) Temen P3 saat ini Saat ini P3 hanya Gambaran cuma lingkungan memiliki teman di relasi sekitar dan ketua lingkungan
udah
tau
dengan yang dihadapi
sekitar. orang sekitar
RW dan lain-lain (line 301-303)
Permasalaan
(line 301-303)
(line 301-303)
sih
kebanyakan. Waktu
kemarin
ada jalan sehat di perumahan juga, “mas
ga
boleh Lingkungan
terlalu capek loh memahami mas”, “ya ya ya”, P3 kita
Social support kondisi (line 303-308) sehingga
kan memberikan
perumahan dosen, perhatian kepada P3 jadi pada ngerti, (line 303-308) 251
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping (line 303-308)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
banyak dokternya juga.
Kemarin
pasar murah juga, “mas
ibu-ibu,
yorfi, matahari”, “oh ya bu, oh ya bu
makasih”,
“udah jam 9 loh mas”, “ya ya ya tak pulang dulu” (line 301-308) Tambahan
Kalau awal-awal Perasaan
sedih Gambaran
Permasalahan
309 Mas Yorfi kemarin mengatakan kalau karena P3 sedih banget karena tidak diajak relasi
dengan yang dihadapi
310 MG jadi jarang, hampir ga pernah diajak teman- karena ga boleh pergi
sekitar (line 312-317)
311 teman kemana-mana, itu gimana perasaan mas? nyusul,
oleh teman- orang
apalagi teman dan tidak bisa (line 312-317)
312 Kalau awal-awal aku sedih, sedih banget, karena tujuh
belas menjadi panitia tujuh
313 mereka tahu aku MG kan, ga boleh nyusul, apalagi agustus
ini belasan. (line 312-
315 tujuh belas agustus ini biasanya aku diajak panitia, biasanya
P3 317)
316 sampe tak sembunyiin ini hahaha, sekarang udah diajak
panitia,
317 enggak karena Pak RW tahu kondisi, Pak RW kan sekarang
udah 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
318 dosen, beliau tahu kondisi juga, ga boleh kekeselan enggak 319 loh
mas.
Akhirnya
mereka
semakin
protect Pak
Interpretasi
Sub Tema
Tema
karena
RW
tahu
320 denganku, ga boleh ini ga boleh itu. Di sisi lain ga kondisi, (line 312321 enak juga, tapi sekarang lebih enjoy, aku jadi lebih 317) 322 bisa fokus memulihkan diri akhirnya kan. Ambil sisi 323 positifnya, bisa jadi lebih fokus memulihkan dirilah Di sisi lain ga P3 mengambil sisi Positive 324 malahan. Walaupun sepi juga sih, dulu temenku enak
326 temenku pada sering main ke sini tapi sekarang enjoy,
tapi positif saat ini dia Reinterpretaio
juga,
325 sering main sini cowo-cewe, ya banyakan cewe sih sekarang
lebih lebih P3
jadi rumah
327 jarang, tapi yaudahlah gapapa malahane lebih fokus, lebih bisa fokus banyak 328 lebih bisa istirahat.
di n
banyak dan
bersama
Ambil
sisi (line 320-328)
positifnya,
bisa
jadi lebih fokus memulihkan malahan.
(line 320-328)
253
(line
tidak 328)
memulihkan diri. teman-temannya.
dirilah
Emotion Focused
320- Coping 320-328)
(line
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No 329 Terus
Verbatim perasaannya
mas
Ringkasan ee
ketika
Interpretasi
Sub Tema
orang P3 merasa seneng P3 mengambil sisi Positve
Emotion
ternyata positif dari perhatian reinterpretatio
330 memperhatikan mas yorfi kayak gitu tu gimana? karena
331 Ya seneng juga, kayak aku ngomong ga mau kalo sisi positif teman (line 331-335)
n
(line
332 dikasihani juga. hehe. Tapi sisi positifnya seneng, yang bisa diambil
335)
Tema
Focused
331- Coping
(line
331-335)
333 karena ternyata kalo sisi positif yang tak ambil itu ee itu ketika sakit 334 ketika aku sakit gini ternyata orang lebih banyak gini
ternyata
335 perhatian sekarang daripada dulu hehe gitu loh yang orang
lebih
336 tak rasain gitu trus apa ya ee kalau pas aku di rumah banyak perhatian 337 tu adikku pas ke sini pas main ke rumah keluar sekarang daripada 338 ketemu tetangga-tetangga gitu, “mas yorfi gimana,” dulu. (line 331339 pada perhatian gitu. Kadang ada yang nitipin apa, 335) 340 hehe tapi saya kadang-kadang ya anu juga sih, 341 waduh, waktu aku merasa seneng bahagia, oh ya pas
main
342 banyak yang perhatikan, ya tapi ketika aku tiba-tiba keluar
ke Tetangga
P3 Social support (line 337-342)
rumah memberikan
Faktor
yang
mempengaruhi
343 diem, pas ada yang negatif masuk aku, wauw dulu ketemu tetangga- perhatian kepada P3
strategi coping
344 bisa gini bisa gitu, sekarang ga bisa apa-apa. Aku tetangga
gitu, ketika
(line 337-342)
345 banyakan jam 10 pagi sampai 4 sore aku di kamar, “mas
yorfi bertemu. (line 337-
346 ga bisa apa-apa dan harus pakai kipas angin juga, ga gimana,”
pada 342)
347 boleh kena sinar matahari, gerah gitu, wah udah perhatian
gitu.
348 ambruk pasti. Ini dulu kamar ku sini, tapi aku baru Kadang ada yang 254
sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
349 sekitar hampir setahun ini pindah bawah, ini buat nitipin apa. (line 350 anakku istriku karena pernah waktu aku kumat aku 337-342) 351 ga bisa naik, aku jatuh di tengah situ, tengah tangga, 352 untung, aku ditolongin, lah ga ada siapa-siapa ga tau Ketika P3 sedang Perasaan
Gambaran
352 tu, malam-malam lagi jatuhnya, pas istriku anakku diem,
aktivitas (line yang dihadapi
pas
ada ketidakaberdaan
negatif muncul pada P3 (line 342-344)
354 lagi di Selatan tempat mertua lagi ada acara. Jatuh di yang
Permasalahan
(line 342-344)
355 situ ga bisa, ga kuat ini, ga kuat mijak. Puji Tuhan masuk, P3 akan 342-344) 356 bersyukur sekarang kuat lagi ga tau mungkin karena merasa sekarang 357 saling meditasi nafas mungkin karena ada semangat ga bisa apa-apa, 358 atau mungkin mengurangi makan-makanan tertentu padahal dulu bisa 359 juga. Ada tenaga lagi, tapi belum sembuh. Aku gini
gitu.
(line
360 belum bisa lepas obat, masih diminum. Mestinon 342-344) 361 sama satu lagi yang juga diminum penderita Lupus 362 itu MP, Metil Prednisolon kita juga minum. Kan P3 banyakan jam P3 tidak melakukan Behavioral
Emotion
363 kalo Lupus kan sama kayak kita, kita sistem 10 pagi sampai 4 apa-apa (penurunan disengagement
Focused
364 autoimun dia berlebihan tapi kalau Lupus itu dia sore di kamar, ga usaha
dalam (line 344-348)
365 nyerang salah satu organ. Aku punya kakak sepupu bisa apa-apa dan menghadapi 366 kena Lupus 22 tahun dia yang diserang ini ya tangan harus pakai kipas masalah) (line 344367 sama pergelangan telapak jari kaki, telapak kaki angin
juga,
ga 348)
368 sama telapak tangan. Kalo kumat ga bisa apa-apa boleh kena sinar 255
Coping (line 344-348)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
di P3 pernah jatuh dari Dampak MG
Gambaran
369 dia, sama kayak kita. Tantangannya sama gaboleh matahari,
kalau
370 emosi, ga boleh stress, ga boleh capek, ga boleh kena gerah,
udah
371 panas matahari, jadi ketemu itu kita sharing, hehe ambruk
pasti.
372 gitu. Kalau MP aku kurang paham buat apa, tapi dia Dulu kamar P3 di 373 buat ndongkrak mestinon ee obat utama kita itu atas,
tapi
374 mestinon. Mestinon itu pun tidak menyembuhkan sekitar
baru hampir
375 cuman dia memang menurunkan efek serangan setahun ini pindah 376 autoimun itu. Jadi pas menyerang, mestinon bawah
karena
377 menurunkan mengerem, mengeremlah.
waktu
pernah kumat
ga
naik,
jatuh
tengah
bisa
tangga, tangga karena lemas (line 348-355) (line 348-355)
untung
penderita MG (line 348-355
ditolongin, karena ga
ada
siapa.
siapamalam-
malam
lagi P3
mendapatkan Social support
jatuhnya, pas istri pertolongan
dari (line 352-354)
anak P3 lagi di orang lain. (line 352Selatan
kondisi
tempat 354) 256
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping (line 352-354)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
mertua lagi ada acara. situ
Jatuh ga
di kuat
mijak. Puji
Tuhan P3 bersyukur untuk Turning
to Emotion
kondisi saat ini (line religion
Focused
bersyukur
kuat 355-359)
sekarang lagi,
mungkin
karena
meditasi
nafas
mungkin
karena
ada
semangat
atau
mungkin mengurangi makan-makanan tertentu juga. Ada . tenaga lagi, tapi belum sembuh.(line 344359) 257
(line 355-359)
Coping (line 355-359)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
P3 punya kakak P3 berbagi dengan Social
skills Faktor
kena sepupunya penderita (line 365-371)
sepupu
Tema
yang
mempengaruhi
Lupus 22 tahun Lupus (line 365-371)
strategi coping
yang
(line 365-371)
diserang
tangan
sama
pergelangan telapak jari kaki, telapak kaki sama telapak
tangan.
Kalo kumat ga bisa apa-apa dia. Tantangannya sama
gaboleh
emosi, ga boleh stress, ga boleh capek, ga boleh kena
panas
matahari, ketemu
jadi itu
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
biasanya sharing (line 365-371) 378 Apa sih sampe saat ini hal yang membuat mas Masalah ga bisa Hal
yang
paling Gambaran
Permasalahan
379 yorfi paling down? Masalah ga bisa kerja, ya itu kerja, yang paling membuat P3 down tanggung 380 yang paling down, terus yang kedua setelah itu ada membuat
P3 adalah masalah ga jawab sebagai (line 379-380)
381 efeknya kan biasanya efek, efeknya itu bagi orang- down, terus yang bisa 382 orang yang tidak mengerti itu mereka menghina, kedua
yang dihadapi
kerja
karena pendapat
dan seorang kepala buruk keluarga (line
383 kadang menghina nganggep kita manja, itu yang orang-orang yang orang. (line 379-383) 379-380) 384 paling, yah kalau ada, ya kalau istri ya kita bersyukur menghina dengan 385 bisa bersyukur dia support. Tapi kalau pas lagi nganggep manja.
Gambaran
386 sendiri, kadang-kadang ibu tiri juga kadang-kadang (line 379-383)
relasi
dengan yang dihadapi
387 suka ngomongin, karena mungkin ga faham juga
orang
sekitar (line 380-383)
388 kan, ya itu mungkin itulah paling. Masalah kerja
(line 380-383)
Permasalahan
389 yang paling kerasa, ga bisa kerja itu, belum bisa 390 kerja yang paling, yah tahu sendiri lah dulu kan Kalau 391 marketing ke sana kemari, aku hobi, daripada di bersyukur 392 kantor, diem dengan gaji yang besar, mending aku support.
istri P3 bersyukur atas Turning
to Emotion
dia support istri. (line religion
(line Focused
(line 384-385)
384-385)
393 gajinya ga besar tapi cukup tapi aku puas gitu loh. 384-385) 394 Bisa keliling-keliling kemana-mana gitu juga.
259
Coping
(line
384-385) Social support
Faktor
(line 384-385)
mempengaruhi
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema strategi coping (line 384-385)
Tapi
kalau
lagi
pas Ibu
P3
sendiri, membicarakan
kadang-kadang ibu
tiri
tiri
relasi
kondisi P3 karena orang
Permasalahan
dengan yang dihadapi sekitar (line 385-388)
suka tidak paham. (line (line 385-388) 385-388)
ngomongin, karena
suka Gambaran
mungkin
ga faham. (line 385-388)
Dulu
kan P3
mengalami Gambaran
marketing ke sana perubahan pekerjaan. tanggung
Permasalahan yang dihadapi
kemari, P3 hobi, (line 388-394)
jawab sebagai (line 388-394)
daripada
di
seorang kepala
diem
keluarga (line
kantor,
dengan gaji yang besar,
mending
gajinya ga besar 260
388-394)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
tapi cukup tapi puas bisa kelilingkeliling kemanamana. (line 388394) 395 Trus mas udah bisa mengatasi tekanan itu P3 butuh bantuan P3
untuk bantuan orang lain support
396 belum? Ya aku masih butuh bantuan orang kadang- orang 397 kadang. Aku konsultasi kadang ke guru agama mengatasi 398 mungkin
atau
mungkin
orang-orang
membutuhkan Seeking social Problem
dalam
mengatasi instrumental
yang tekanan yang dialami reasons
saudara tekanan
P3 yang berupa nasihat, 396-407)
399 terdekat. Tapi aku walaupun aku muslim aku punya dialami.
400 konsultan pendeta katolik. Aku deket sama beliau, konsultasi kadang bantuan
untuk
401 itu masih famili juga, aku suka ke sana juga, suka ke guru agama menyelesaikan 402 kesana dan beliau juga nasihatin. Kebetulan beliau atau orang-orang masalah (line 396403 juga yang ngajarin aku bioenergi reiki, yang saudara terdekat. 407) 404 ngajarin, dia kan buka terapi juga deket rumah sini, Tapi walaupun P3 405 kalau yang ini deket rumah sih yang kayak, yang muslim ia punya 406 sodaraku ini. Itu paling itulah, paling yang bisa konsultan pendeta 407 mem, tempat curhat saya, itu paling.
katolik. P3 deket sama
beliau,
masih famili juga, 261
for focused coping
(line
(line 396-407)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
Sub Tema
Tema
P3 suka ke sana juga beliau juga nasihatin. Kebetulan beliau juga
yang
ngajarin bioenergi reiki.
Beliau
tempat curhat P3. (line 396-407) 408 Terus bagaimana sebagai seorang suami, seorang Hambatan
yang P3
409 ayah ada hambatannya ga selama sakit ini? Ya dialami 410 paling ketika lemah itu aku ga bisa gendong anakku, sebagai
P3 hambatan
sebagai tanggung
Permasalahan yang dihadapi
seorang seorang ayah. (line jawab sebagai (line 409-416)
411 ketika anakku “ayah gendong”, kan anakku masih ayah 412 usia dua tahun, masih satu, anakku satu usia dua ketika
mengalami Gambaran
adalah 409-416) ga
bisa
413 tahun, “yah gendong ayah gendong”, aduh aku menggendong 414 pingin gendong tapi ga pas lemah, mungkin habis anak, P3 pingin 415 kepanasan atau kecapean aku harus istirahat dulu gendong tapi ga 416 kan, ga bisa paling. Terus ee tapi senyumnya anakku bisa karena pas 417 yang bikin secara psikologi itu menyemangati terus lemah,
mungkin
418 tu loh, memotivasi aku untuk gimana caranya aku habis
kepanasan 262
seorang ayah (line 409-416)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
419 sehat lagi gitu loh. Kadang senyum yang membuat atau 420 bahagia. Punya kebahagiaan tersendiri juga sih.
Interpretasi
Sub Tema
Tema
kecapean
sehingga P3 harus istirahat
dulu.
(line 409-416)
Senyumnya anak P3 merasa senyum Social support P3
yang
secara
bikin anaknya
psikologi penyemangat
menjadi (line 416-420) dan
itu menyemangati membuat terus, memotivasi kebahagiaan gimana untuknya. (line 416-
untuk
caranya P3 sehat 420) lagi.
Kadang
senyum
yang
membuat bahagia. Punya kebahagiaan tersendiri sih.
(line
420) 263
juga 416-
Faktor
yang
mempengaruhi strategi coping (line 416-420)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim Tambahan:
Ringkasan
Interpretasi
berusaha Acceptance
P3 kembalikan ke P3
421 Bagaimana mas yorfi mengatasai rasa sedih penyakit 422 karena kesulitan menggendong anak karena sakit
karena menerima
gini
mau yang
Sub Tema
kondisi (line 423-424)
menggendong
425 dua minggu ini aku udah bisa gendong anakku, ga
anaknya. (line 423-
426 tau mudah-mudahan bisa seterusnya. Dua minggu ini
424)
Focused
(line 423-424)
kesulitan
424 sakit gini mau gimana, ya kadang aku juga sedih tapi 424)
Emotion
Coping
menyebabkan
423 lemas? Ya, aku kembalikan ke penyakitku, ya aku gimana, (line 423- ia
Tema
427 sejak Lebaran kemarin, udah bisa gendong anakku,
Faktor
428 udah bisa ajak keliling-keliling anakku, tapi panas Mungkin itu salah Senyuman
anak Social support
mempengaruhi
(line 431-434)
strategi coping
429 belum berani, mulai jam segini aku udah di dalam satu obat juga sih, adalah obat bagi P3 senyumnya (line 431-434)
430 rumah, tapi biasanya pagi atau sore ajak jalan-jalan lihat
yang
(line 431-434)
431 anak. Mungkin itu salah satu obat juga sih, lihat anakku tu udah 432 senyumnya anakku tu udah seneng banget aku. Dulu seneng 433 jaman pacar liat senyum pacar, waktu nikah senyum aku. 434 istri, sekarang senyum anak.
banget
(line
431-
434)
435 Trus sampai saat ini yang paling berpengaruh Hal yang paling Hal
yang
paling Social support
436 sama mas yorfi untuk menjalani kehidupan mas berpengaruh yaitu mempengaruhi hidup (line
Faktor
yang
438- mempengaruhi
437 yorfi saat ini itu apa? Ya, motivasi untuk sehat aja motivasi
untuk P3 adalah motivasi 440;442-452)
strategi coping
438 sih, untuk sehat lagi. Terus keluarga, anak istri itu sehat.
Terus untuk
(line
264
sehat,
istri,
438-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
439 juga, soalnya kan istriku tulang punggung juga kan keluarga,
anak dan anak (keluarga).
440 sekarang, otomatis bapakku juga ga bisa ngopeni istri
juga, (line 437-453)
itu
Sub Tema
Tema 440;442-452)
441 aku, beliau udah pensiun dari UGM, stroke juga, ya soalnya kan istri
Internal locus Faktor
442 istriku lah yang sekarang, anak istriku lah yang menjadi
of control (line mempengaruhi
tulang
437-438)
443 mbuat aku pingin sehat lagi. Kalau aku tidur malam, punggung 444 lihat wajah istriku, wajah anakku, kecapean, kita sekarang,
yang
strategi coping (line 437-438)
bapak
445 merenung juga, ngomong sama Tuhan juga, “ya P3 juga ga bisa 446 Tuhan kok aku pingin sehat lagi, kasihan istriku, ngopeni 447 kasihan anakku”, kadang ga sengaja nangis, sampe karena
P3 beliau
448 nangis juga, sampe sesenggukan gitu kadang, istriku udah pensiun dari 449 bangun, “ngopo mas”, ya aku cerita, paling dia UGM,
stroke
450 cuman “yaudah masih dikasih kayak gini, udah juga. Anak istri 451 istirihat dulu mas, istirahat lagi”, istriku ambilin air, P3 yang mbuat ia 452 aku tidur udah. Ya yang bikin aku semangat ya pingin sehat lagi. 453 mereka berdua ini. hehe Keluarga Cemara, (nyanyi) Kalau
tidur
454 harta yang paling terindah adalah keluarga, gitu kan.
lihat
malam,
wajah istri, wajah anak,
kecapean,
P3
merenung P3 berdoa kepada Turning
juga,
ngomong Tuhan 265
untuk religion
to Emotion line focused coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No
Verbatim
Ringkasan
Interpretasi
sama Tuhan juga, menenangkan
Sub Tema diri 443-448)
Tema line 443-448)
“ya Tuhan kok (line 443-448) aku pingin sehat lagi,
kasihan
istriku,
kasihan
anakku”, kadang ga sengaja nangis. (line 437-453) 455 Apa sih yang menyebabkan Mas Yorfi bisa P3
mengatakan P3
456 mengambil sisi positif ataupun berpikir positif? kalau
memiliki Positive beliefs Faktor
berpikir kepercayaan
457 ya soalnya, apa ya kalau kita berpikir yang negatif yang negatif itu, terhadap Tuhan (line negatif 457-471)
458 itu, hal-hal negatif tu malah lebih cepet datang. hal-hal
459 Kalau kita berpikiran negatif malah cepet datang malah lebih cepat 460 daripada yang positif. Tapi kalau kita berpikiran datang.
Tapi
461 positif agak lama sih tak akuinlah, kadang-kadang kalau
berpikir
462 lama datangnya tapi kalau lama itu kita nikmati positif
memang
463 prosesnya itu sama aja kayak kata orang Katolik, aku datangnya
agak
463 kan sering diskusi dengan pendeta Katolik, itu lama tapi kalau 464 seolah-olah kita hidup di lingkaran kasih Tuhan, jadi dinikmati 465 kita selalu diberi kedamaian oleh Tuhan dan aku prosesnya 266
itu
(line 457-471)
yang
mempengaruhi strategi coping (line 457-471)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS P3 No 466 sambungkan
Verbatim ke
Islam,
Ringkasan Innallaha
Ma'ana, sama aja seolah-
467 sesungguhnya Allah beserta kita, Tuhan bersama olah kita hidup di 468 kita, kalau katoliknya Immanuel, ada yang berkah lingkaran
kasih
469 dalem dan lain-lain, ternyata itu sama semua Tuhan, jadi kita 470 hakikatnya, makanya aku ambil positifnya, biar selalu 471 Tuhan selalu sama aku gitu loh.
diberi
kedamaian Tuhan
oleh
makanya
P3
ambil
positifnya, Tuhan
biar selalu
bersama P3. (line 457-471)
267
Interpretasi
Sub Tema
Tema