STRATEGI ASEAN CAPITAL MARKET FORUM (ACMF) DALAM UPAYA MENDORONG TERWUJUDNYA INTEGRASI PADA SEKTOR PASAR MODAL DI KAWASAN ASEAN PADA TAHUN 2008 – 2015 Ketut Gede Wiguna1), Idin Fasisaka2), A.A.A Intan Parameswari3) 1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT
This research aim to describe the strategy of ASEAN Capital Market Forum (ACMF) to encourage capital market integration process in ASEAN since 2008 until 2015. Capital market integration is the one of the agreement on ASEAN Economic Community blueprint. ACMF as an epistemic community or group of expert on the capital market established as a group to encourage the capital market integration process based on the 13th ASEAN Financial Ministers Meeting decision. As an epistemic community, the members of ACMF consists of all financial service authority institutions in ASEAN to use power as epistemic community for encourage capital market integration process. This research discovered that when ACMF implement their strategy, ACMF role as influence giver to the decision maker. This will be a qualitativedescriptive research and uses several concepts like the concept of capital market integration and influence mechanisms of epistemic community. Keywords: ACMF, Capital Market Integration, Epistemic Community, Influence Mechanisms of Epistemic Community
1. PENDAHULUAN Integrasi pada sektor pasar modal di
inflow/outflow2 hingga penyatuan pasar modal
kawasan ASEAN merupakan kesepakatan
di kawasan menjadi 1 identitas pasar modal
bersama dalam blueprint ASEAN Economic
bersama (common identity).
Community
(AEC).
Kesepakatan
tersebut
Membangun
salah satunya menjalin kerjasama antar pasar
menciptakan biaya modal yang lebih rendah
Kerjasama bursa saham di ASEAN seperti saham
Malaysia,
bursa
daripada yang tidak terintegrasi (Husnan,
saham
2004).
Indonesia, bursa saham Singapura, bursa
ASEAN
bursa saham Vietnam dalam bentuk cross offering1,
kemudahan
Upaya
integrasi pasar
modal
di
ASEAN sudah dimulai pada tahun 2008 oleh
saham Thailand, bursa saham Philipina dan
border
sebagai
identitas bersama dalam pasar modal akan
modal atau bursa saham di kawasan ASEAN.
bursa
integrasi
Capital
Market
Forum
(ACMF).
ASEAN Capital Market Forum adalah forum
capital
regulator pasar modal ASEAN yang bertujuan
mewujudkan keselarasan antar pasar modal
penawaran umum saham yang dilakukan satu perusahaan secara bersamaan di dua negara atau lebih (definisi menurut ASEAN Disclosure Standard)
1
2
Aliran investasi modal yang keluar dan masuk dalam suatu negara (definisi menurut ASEAN Disclosure Standard)
1
di kawasan ASEAN. Menurut Tesar dan
investor-investor
Werner (1995), upaya integrasi pasar modal
menanamkan
harus memenuhi dua komponen penting.
Stars hanya bersifat sebagai penyedia data
Komponen
semata, dengan cross border oferring yang
pertama
adalah
komponen
keselarasan tingkat kapitalisasi, tingkat return
sama memiliki jejak historis hukum kolonial
komponen politik yang terdiri atas kesesuaian
Inggris yang kuat serta telah menerapkan
kebijakan, regulasi, standard klausal serta
ASEAN Disclosure Standard4. Penerapan
unifikasi pasar modal bersama. Menurut data
ASEAN Disclosure Standard menyebabkan
yang diperoleh per tanggal 31 Maret 2011,
cross border offering bisa dilakukan. Investor
jumlah emiten yang listing di pasar modal di
pasar modal di tiga negara tersebut bisa
kawasan ASEAN berjumlah 3.613 dengan
bertransaksi saham dengan emiten-emiten
nilai kapitalisasi pasar secara kolektifnya
lintas negara tanpa ada pembatasan regulasi
adalah USD millions 1.980.365. Data tersebut
serta kebijakan politik. ASEAN Disclosure
menunjukan bahwa hasil penggabungan nilai
Standard belum bisa diterapkan di seluruh
kapitalisasi pasar modal ASEAN berpotensi
negara-negara
menjadi yang terbesar kedelapan di dunia. jurnal
Kendala
secara
politik
di
lalu
terbukti
dengan
yang
regulasi dan kebijakan politik dari masing-
kawasan
masing
anggota
merupakan
terbentuknya
ASEAN
forum
yang
karena
ACMF
beranggotakan
regulator-regulatar pasar modal di kawasan
ASEAN Connect 2013 yang beranggotakan
ASEAN. Upaya membangun integrasi politik
bursa pasar modal Malaysia, Thailand dan
pada sektor pasar modal tersebut adalah
Singapura. Terdapat pula situs Asean Stars
dengan
yang berisi daftar emiten yang berkapitalisasi
bersama
besar di kawasan ASEAN dan ditampilkan
cara dan
menyesuaikan membuat
peraturan kesepakatan
standarisasi yang fair antar negara.
dalam suatu website untuk mengundang
3
Istilah untuk perusahaan terbuka (Tbk.) yang terdaftar di dalam pasar modal (definisi menurut Otoritas Jasa Keuangan)
4
Standar regulasi bersama yang mengatur skema transaksi pasar modal lintas negara (definisi menurut ASEAN Disclosure Standard)
2
domestik
oleh ACMF memiliki visi menyelaraskan
dengan
ASEAN mulai berhasil terlihat pada tahun 2013
politik
strategi yang disusun dan diimplementasikan
upaya awal ACMF untuk melakukan integrasi
penyelarasan
karena
terintegrasi adalah fokus dari ACMF. Strategi-
Economy Community 2015” mendapati bahwa
modal
ASEAN
dihadapi oleh negara-negara yang akan
Modal Indonesia dalam Menghadapi ASEAN
pasar
anggota
beberapa kendala politik masing-masing.
penelitiannya yang berjudul “Kesiapan Pasar
sektor
Asean
terjalin karena ketiga negara tersebut sama-
selaras antar bursa. Komponen kedua adalah
pada
Website
agar
antara Malaysia, Singapura dan Thailand
jumlah emiten3 yang listing serta kinerja yang
dalam
modalnya.
ASEAN
Integrasi pasar modal secara politik
antar pasar modal, kesesuaian ritme grafik,
(2014)
luar
masih terbatas.
ekonomi. Komponen ekonomi mengacu pada
Yuritha
dari
Masing-masing
pasar
modal
di
2015.
Strategi
yang
diimplementasikan
kawasan ASEAN memiliki peraturan sendiri
bertujuan mewujudkan integrasi ekonomi dan
yang mengacu kepada hukum yang berlaku di
politik antar bursa saham. Menurut penelitian
negaranya.
dari
Regulasi
dan
hukum
yang
Click
dan
Plummer
(2003)
yang
diterapkan oleh masing-masing pasar modal
menggunakan metode time series dengan
memiliki karakteristik dan standar tertentu
data harian dan mingguan terlihat bahwa
yang mengacu pada kebiasaan dan tata
antar indeks bursa saham di kawasan ASEAN
negara dengan kedaulatan nasional. ASEAN
sudah terintegrasi dengan beberapa indikator
Disclosure Standard belum bisa diterapkan
pengujian ekonomi yang akademis. Integrasi
oleh seluruh negara anggota ASEAN karena
pasar
perbedaan standard dan acuan kesepakatan
terbangun, namun masih bersifat parsial antar
(Sulistyo, 2015).
beberapa negara di kawasan ASEAN. Hingga
Menurut
Ridwan
(2015)
modal
secara
politik
telah
mulai
saat ini, baru 3 negara yang menyepakati
dalam
integrasi politik dengan suatu kesepakatan
ringkasan makalah seminarnya yang berjudul
bersama
“Kesiapan Pasar Modal Indonesia dalam
Memorandum
of
Understanding
(MoU). Negara yang telah terhubung dan
Masyarakat Ekonomi ASEAN”, ide melakukan
terintegrasi secara politik adalah Malaysia,
integrasi pasar modal di kawasan ASEAN
Thailand dan Singapura.
sebenarnya adalah gagasan yang sangat potensial, karena dengan integrasi tersebut
Strategi-strategi yang diterapkan oleh
menyatukan kekuatan kapitalisasi ekonomi
ASEAN Capital Market Forum sesuai dengan
sebesar
Action
2,1
Trilyun
US
Dollar
dengan
Plan
yang
disepakati
bersama
populasi penduduk sekitar 600 juta jiwa.
bertujuan menyatukan kendala politik dengan
Kondisi ini akan menjadikan prinsip free flow
strateginya
5
yang
unik.
ACMF
sebagai
of investment yang termuat dalam blueprint
komunitas epistemik dapat mengemukakan
AEC terakomodasi dengan baik. ASEAN
pandangan
mereka
dengan integrasi pasar modalnya akan bisa
pemerintah
dan
memiliki 1 bursa pasar modal bersama,
dengan menduduki posisi khusus di badan
dengan jumlah emiten yang besar serta
penasehat.
kapitalisasi yang kuat.
dikerahkan untuk memengaruhi kebijakan,
dan
mempengaruhi
organisasi
Jika
internasional
komunitas
epistemik
mereka harus memiliki jaringan ke para
ASEAN Capital Market Forum dalam
pembuat keputusan yang sebenarnya. Tanpa
perannya, telah melakukan strategi-strategi
kekuatan
untuk mewujudkan integrasi pasar modal.
jaringan
tersebut,
komunitas
epistemik hanya akan memiliki signifikansi
Sejak tahun 2008, ACMF telah menyusun
yang tidak jelas dalam menjelaskan atau
Action Plan jangka menengah hingga tahun
meramalkan perilaku negara (Haas, 1992:30)
5
Prinsip arus pergerakan investasi yang bebas guna menunjang peningkatan ekonomi kawasan (definisi dari blueprint ASEAN Economic Community)
ACMF komunitas langsung
3
dengan
epistemik dengan
sifatnya memiliki
pembuat
sebagai jaringan
kebijakan
di
masing-masing
negara
dan
bisa
Menurutnya,
mempengaruhi dan mendukung kebijakan
diplomacy
negara
bersifat
agar
selaras
dengan
ASEAN
keberadaan
(T2)
dalam
akan 7
second
proses
menyokong
track
diplomasi
first
track
(T1) dalam berbagai bentuk,
Disclosure Standard. Keunikan dari strategi-
diplomacy
strategi yang dilakukan oleh ACMF akan
terlebih
dideskripsikan lebih lanjut dalam penelitian ini.
kelompok para professional dibidangnya yang
komunitas
menguasai
2. KAJIAN PUSTAKA
epistemik
pembahasan
merupakan
dan
memiliki
pemahaman yang baik pada objek yang akan diperbincangkan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
T2
menurut
Joseph
dua jurnal sebagai bahan tinjauan pustaka
Monteville yang dikutip dalam jurnal tersebut
untuk memberikan gambaran awal mengenai
disebutkan
bahwa
topik yang akan diteliti dan dibahas nantinya.
metodologi
diplomasi,
Tinjauan pustaka pertama yang digunakan
system resmi pemerintahan sebagai T1.
adalah jurnal dari Obsatar Sinaga, Tirta
Tetapi peran dari T2 komunitas epistemik ini
Mursitama dan Maisa Yudono yang berjudul
sangat penting untuk memastikan T1 dapat
Epistemik Community and the Role of Second
berjalan
Track Diplomacy in East Asia Economic
komunitas epistemik dapat bersifat saling
Cooperation yang terbit tahun 2013. Jurnal ini
menyamakan
secara umum meneliti mengenai keberadaan
lembaga diluar pemerintahan yang tengah
suatu komunitas epistemik sebagai sarana
berunding. Aktivitas T2 dari suatu komunitas
6
menunjang second track diplomacy
dengan
epistemik
dalam
sebagai T2
baik,
diluar
diharapkan dalam suatu kerjasama. Dalam
akademis,
penelitian
jurnal ini, menyoroti bagaimana peran antara
hubungan
antar
trak pertama dan trak kedua dalam upayanya
pemerintahan sebagai T1.
mengusahakan tujuan bersama. Keberadaan
pemerintahan,
diluar
T2
antar
berupa
mencapai suatu tujuan ataupun goals yang
berada
karena
persepsi
dapat
sebuah
dari
lembaga-
aktivitas-aktivitas
termasuk dan
diskusi
penguatan
pihak-pihak
diluar
Menurut jurnal Obsatar, Tirta dan Maisa
komunitas epistemik yang diposisikan sebagai
(2013), terdapat 3 esensi utama dalam
bagian dari trak kedua dalam diplomasi
diplomasi T2. Pertama adalah eksistensi
digambarkan juga berperan sangat penting
agen-agen non-pemerintah yang beriringan
dalam proses suatu kebijakan.
dengan representasi pemerintah. Agen-agen Tirta
ini diharapkan bersifat independen karena
ini
dasar dari T2 ini adalah basis intelektual,
memfokuskan pembahasannya pada kinerja
namun T2 ini patut pula beriringan dengan
komunitas epistemik Network of East Asian
pemerintahan. Kedua adalah pengalaman
Think-Tanks
dari
Jurnal Mursitama
dari dan
Obsatar
Sinaga,
Maisa
(NEAT)
Yudono
dalam
menunjang
suatu
komunitas
epistemik
tersebut
terjalinnya East Asia Economic Cooperation.
dalam menghandle suatu isu atau fenomena.
Jalur diplomasi yang tidak secara langsung mewakili pemerintah (Montville dalam Jones, 2008)
Jalur diplomasi yang bersifat mewakili pemerintah secara langsung (Montville dalam Jones, 2008)
6
7
4
Ketiga adalah keinginan untuk membangun
dapat
kerjasama dari suatu hubungan yang sudah
merangsang suatu kerjasama antar negara
terjalin. NEAT yang merupakan objek kajian
bisa terealisasi dengan baik. ACMF sebagai
dalam jurnal ini disebut telah bekerja sebagai
kelompok epistemik dapat berperan sebagai
T2
penyokong agar integrasi pasar modal yang
dalam
dilpomasi
sejak
tahun
2002.
menjadi
kelompok
yang
bisa
Keberadaan NEAT membantu T1 dalam
merupakan
menganalisa isu dan agenda dalam proses
negara-negara ASEAN ini dapat terealisasi
pembangunan integrasi. Ekspertis dan kaum
secara baik dan tepat melalui jalut T2. Peran
professional bekerjasama dengan diplomat
ACMF yang diambil adalah mendorong dan
sebagai
sebagai
pembawa
diplomasi
bekerja
agenda
dalam
bersama-sama
T1
kesepakatan
perangsang
bersama
bagi
dari
negara-negara
untuk
untuk segera merealisasikan integrasi pada
mencapai tujuan dalam penjalinan suatu
sektor pasar modal. Dasar itu pula yang
kerjasama.
menyebabkan ACMF diberikan wewenang sesuai
Lebih lanjut dalam jurnal dari Obsatar,
kelompok
Tirta dan Maisa (2013) membahas mengenai
analisa
yang akan berguna mempercepat proses
ASEAN
bertugas
sebagai
merangsang
professional
diluar
pemerintahan
sebagai T2 dalam diplomasi yang dilakukan
kerjasama dan membantu diplomat yang
beriringan dengan pemerintahan.
merupakan agen dari T1 menyelesaikan Dalam
Sebagai tinjauan pustaka kedua, penulis
kesimpulan yang disampaikan pada bagian
menggunakan jurnal dari Masafumi Yabara
akhir jurnal tersebut, ditegaskan kembali
(2012)
bahwa posisi NEAT sebagai suatu komunitas
Integration: Progress Ahead of the East
epistemik berperan sangat penting sebagai
African Community Monetary Union sebagai
kanal T2 dalam dplomasi untuk membantu
tinjauan pustaka kedua dalam proposal ini.
perundingan
yang
pihak
Yabara dalam jurnalnya meneliti peluang
pemerintah
dalam
pembangunan
terintegrasinya pasar modal di kawasan Afrika
kerjasama ekonomi
dihadapi.
yang
KTT
cepat dengan konsolidasi-konsolidasi serta
penggodokan agenda serta hasil temuan
yang
dari
tercapainya integrasi pasar modal secara
mekanisme rinci dari NEAT dalam proses
permasalahan
hasil
dilakukan hal di
oleh
kawasan ASEAN
Timur
yang
serta
berjudul:
tahap
Capital
yang
Market
mungkin
bisa
sampai saat ini. NEAT sebagai komunitas
dilakukan
epistemik sangat konsen terhadap tujuan
mewujudkan integrasi tersebut. Yabara (2012)
kerjasama
dalam temuannya melihat bahwa pasar modal
ekonomi
di
ASEAN
ini
bisa
teralisasi secara efektif dan sempurna.
akan
sangat
membantu
pembangunan kesenjangan
dalam
mungkin
dan yang
masih menyulitkan
ditemui peluang
integrasi dilakukan, kesenjangan tersebut
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
dapat dilihat dari range government debt
Jurnal ini memberikan gambaran fungsi dan
markets, seperti range Rwanda 2,2 % dari
kekuatan dari suatu komunitas epistemik
5
sesegera
di kawasan Afrika Timur masih dalam tahap
Jurnal dari Obsatar, Tirta dan Maisa (2013)
untuk
GDP sedangkan di Kenya memiliki range 27,3
secara permanen dan berkesinambungan di
% dari GDP.
kawasan
EAC.
Terdapatnya
kelemahan
domestik dari beberapa negara Afrika Timur
Komunitas negara-negara Afrika Timur
ini yang menjadikan tidak selarasnya indeks
atau East African Community (EAC) memiliki
serta peluang integrasi yang direncanakan.
persamaan permasalahan yakni rendahnya kapitalisasi dan likuiditas pasar. Investor
Jurnal yang ditulis oleh Yabara (2012)
pasar modal di kawasan ini didominasi dari
memiliki
bank komersil dan perputaran dana pensiun
penelitian yang akan penulis lakukan. Yabara
lokal, selain itu keikutsertaan investor individu
(2012) dan penulis sama-sama melihat dari
dari negara yang bersangkutan atau dari luar
sudut keuntungan dari integrasi pasar modal
negeri pun sangat terbatas. Keadaan ini
secara permanen dalam sebuah kawasan
menurut
memperlihatkan
dengan strategi yang kiranya bisa dilakukan
bahwa pasar modal yang tidak memiliki
oleh pihak-pihak terkait. Selain itu, Yabara
infrastruktir
pula
(2012) dan penulis sama-sama menggunakan
menghasilkan likuiditas pasar yang kecil di
kawasan yakni EAC dan ASEAN sebagai
EAC.
subjek dari penelitian. Sedangkan perbedaan
Yabara
yang
(2012)
mumpuni
akan
melakukan integrasi pasar modal. Kawasan
khususnya pasar modal akan berdampak
ASEAN sebelum merencanakan integrasi
sangat baik bagi perekonomian kawasan.
pasar modal secara permanen dengan indeks
Menurut temuan Yabara (2012), beberapa
bersama yakni indeks saham ASEAN, telah
negara seperti Uganda, Kenya dan Rwanda
diawali dengan adanya ASEAN Connect,
telah melakukan liberalisasi pada kegiatan modalnya.
ASEAN stars, situs ASEAN Exchange yang
Momentum
telah mengindikasikan integrasi pasar modal
kerjasama kawasan ini disadari oleh negaranegara
EAC
sebagai
langkah
dengan
adalah dari segi negara-negara yang akan
mulai menyadari potensi integrasi ekonomi
pasar
persamaan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan
Negara-negara di kawasan Afrika Timur
transaksi
beberapa
di kawasan ASEAN bisa dilakukan secara
mengejar
permanen dari sisi analisa empirisnya. Hasil
tingkat pembangunan ekonomi yang lebih
penelitian yang dilakukan Click dan Plummer
baik walaupun integrasi secara keseluruhan
(2003)
sulit dilakukan karena kesenjangan yang
juga
memperlihatkan
bahwa
dari
perspektif nilai kapitalisasi dan ekonomi, lima
lebar.
bursa saham di kawasan ASEAN terintegrasi.
Analisa empiris yang dibahas oleh Yabara
Maka dengan demikian, penelitian yang akan
(2012) dalam jurnalnya, menyajikan data
penulis lakukan lebih menganalisa proses
bahwa kemungkinan terjadinya integrasi di
politik kebijakan melalui meneliti strategi-
kawasan EAC terbatas. Indikator ekonomi
strategi
yang diuji seperti pemusatan Sigma, Beta dan
integrasi pasar saham di kawasan ASEAN
analisa
secara berkesinambungan.
kointegrasi
menampilkan
bahwa
dari
ACMF
untuk
mewujudkan
sulitnya integrasi pasar modal diwujudkan
3. METODELOGI PENELITIAN 6
Jenis penelitian yang akan digunakan
anggota komunitas epistemik ACMF lintas
dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
negara di ASEAN dibawah koordinasi ACMF.
kualitatif deskriptif. Penelitian jenis kualitatif
Landasan komponen inti pertama adalah
deskriptif menggunakan data deskriptif berupa
membangun serta membentuk iklim yang baik
kata-kata tertulis ataupun lisan dari pelaku yang
diamati
(Sugiyono,
2009)
dalam
dengan
Landasan
metode library research. Jenis penelitian ini akan
mempermudah
menjabarkan
penulis
komponen
integrasi
regional.
ini
ditunjang
akan
dengan penyelarasan pedoman bersama dan
dalam
strategi-strategi
menunjang
rekognisi bersama dari kesepakatan integrasi.
yang
Penyelarasan
diupayakan oleh ACMF untuk membangun
yang
dilakukan
tersebut
mencakup beberapa aktivitas lintas negara
integrasi pada sektor pasar modal di kawasan
seperti sebagai berikut:
ASEAN.
•
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Memfasilitasi distribusi dari produk pasar modal secara lintas negara
Penyusunan strategi kerja oleh ACMF
•
dalam upayanya ikut mendorong integrasi
Memfasilitasi penggalangan dana lintas negara
pada sektor pasar modal, ACMF memiliki tiga •
landasan utama dari komponen yang natinya
Memfasilitasi investasi oleh investor di ASEAN
diterjemahkan kedalam strategi-strategi serta rencana implementasi kerja.
•
Memfasilitasi akses pasar oleh perantara
4.1 Komponen Inti I: Membangun serta
pasar
Membentuk Iklim yang Baik dalam
Nantinya empat aktivitas lintas negara
Menunjang Integrasi Regional (Policy
yang dicanangkan dalam pedoman guna
Innovation and Policy Diffusion)
mengharmonisasikan
Apabila
dikaitkan
konsep
peraturan
bersama
tersebut diterjemahkan lebih lanjut kedalam
Influence
beberapa rekomendasi dari masing-masing
Mechanisms of Epistemik Community dengan
aktivitas transaksi lintas negara.
komponen Inti I dalam strategi ACMF sebagai suatu komunitas epistemik, maka komponen
Aktivitas
penggalangan
dana
lintas
inti ini mewakili proses policy innovation dan
negara antar negara di kawasan ASEAN
policy diffusion. Hal tersebut dikarenakan
mendapatkan dua rekomendasi aksi untuk
dalam komponen inti ini, masing-masing
bisa diterapkan secara sinergis. Rekomendasi
anggota
ACMF
pertama yang bertujuan menunjang aktivitas
merumuskan ide-ide yang sesuai dengan
penggalangan dana lintas negara di kawasan
keadaan
Setelah
ASEAN ini adalah melakukan harmonisasi
rekomendasi,
standar disclosure, menyelaraskan distribusi
selanjutnya kebijakan dan ide tersebut akan
aturan transaksi antar negara ASEAN dan
secara
mengembangkan
komunitas
negara
mengumpulkan
kontinyu
ide
epistemik
asalnya. dan
dikomunikasikan
dengan
7
pedoman
untuk
memfasilitasi penawaran pasar modal antar
kedua
negara.
Rekomendasi
mengembangkan
kriteria
kedua
untuk
rekomendasi untuk pihak investor non-retail.
penggalangan
dana
Sedangkan rekomendasi aksi ketiga yang
lintas negara adalah pelibatan pihak-pihak
digunakan guna menunjang aktivitas diatas
professional dalam pasar untuk bergabung
adalah mengenali pasar modal ASEAN dalam
bersama-sama dalam rangka menyelaraskan
peraturan-peraturan
tata cara penawaran pasar modal.
diberlakukan pada masing-masing negara
menunjang
aktivitas
aksi
yakni
beberapa
nantinya
ditunjang
rekomendasi
memperlancar
rencana
dengan
aksi
pertama
adalah
yang
bertujuan
retail untuk berinvestasi secara bebas di
dam
kawasan ASEAN.
pengimplementasian aktivitas ini di kawasan. Rekomendasi
liberalisasi
memberikan izin bagi investor retail dan non-
guna
penerapan
dan
aktivitas tersebut adalah dengan mengadopsi
distribusi produk pasar modal lintas negara. ini
berlaku
ASEAN, serta rekomendasi aksi terakhir dari
Aktivitas selanjutnya adalah aktivitas
Aktivitas
yang
dengan
Aktivitas keempat hasil penerjemahan
mengizinkan perantara lokal dari pasar modal
dari landasan membangun serta membentuk
untuk mendistribusika produk-produk terdaftar
iklim yang baik dalam menunjang integrasi
dari ASEAN, dengan dukungan pelayanan
regional adalah memfasilitasi akses pasar
pada sektor pasar modal. Rekomendasi aksi
oleh para perantara pasar modal. Aktivitas
selanjutnya
adalah
tersebut mengandung dua rekomendasi aksi
menyelenggarakan
relasi
dengan dengan
pihak
agar
dapat
terlaksana
dengan
baik
di
penunjang pasar modal dalam kaitannya
lapangan.
dengan proses pemasaran. Rekomendasi
memastikan
aksi
menunjang
untuk ketentuan produk dan pelayanan oleh
aktivitas distribusi produk pasar modal lintas
perantara pasar kepada investor non-retail.
negara adalah dengan penguatan pedoman
Empat aktivitas tersebut tercakup menjadi
dalam
satu strategi komponen yang nantinya akan
terakhir
yang
bertujuan
pendistribusian
produk
dari
hasil
skema investasi kolektif. Aktivitas
ketiga
Rekomendasi kerangka
diterjemahkan dalam
serta
pertama
rekognisi
dijabarkan
adalah bersama
menjadi
rencana implementasi kerja yang dimotori
menunjang
oleh ACMF selaku komunitas epistemik.
landasan membangun serta membentuk iklim yang baik dalam menunjang integrasi regional
Mengkoordinasikan beberapa kerangka kerja
adalah memfasilitasi aktivitas investasi oleh
agar dapat berjalan selaras dan koheren
investor
dilakukan
secara
lintas
negara.
Terdapat
oleh
ACMF
dengan
acuan
beberapa rekomendasi aksi yang bertujuan
pedoman dalam ASEAN Mutual Recognitions.
menunjang aktivitas tersebut berjalan dengan
Pedoman ini berisi beberapa prinsip-prinsip
baik serta efektif. Rekomendasi tersebut
yang bertujuan mengatur dan mendukung
antara lain adalah mempromosikan investasi
segala
lintas negara melalui saluran perantara pasar
menjadi acuan bagi seluruh anggota ACMF
modal yang bersifat lokal. Rekomendasi
untuk melakukan identifikasi dan pembahasan
8
aktivitas
harmonisasi
dan
akan
proses penyelarasan segala bentuk peraturan
oleh investor dalam berinvestasi lintas
yang
negara di kawasan ASEAN.
terkait
dalam
integrasinya.
pasar
Pedoman
modal
ini
dan
bertujuan
• Melanjutkan
melancarkan segala bentuk transaksi lintas negara yang akan merangsang integrasi pada sektor
pasar
beberapa dalam
modal
nantinya.
prinsip-prinsip rangka
Berikut
yang
dimasukan
merumuskan
pedoman
bilateral
serta
kaitannya
kerjasama
4.2
• Menentukan prioritas dari sebuah proses
konsultasi
dengan bersama
multirateral
dalam
peraturan
serta
Komponen Inti II: Menciptakan
Infrastruktur Pasar dan Fokus Produk
melakukan
pihak-pihak
pengaturan
pertukaran informasi.
tersebut:
harmonisasi
penguatan
Kawasan serta Perantara Pasar (Policy
yang
Diffusion)
terlibat secara langsung dalam pasar Apabila
seperti pelaku pasar atau investor. Prinsip ini
menjadikan
harmonisasi
Influence
yang
dikaitkan
dengan
Mechanisms
of
konsep
Epistemik
Community, komponen inti II ini mengambil
dilakukan terprioritaskan dengan baik.
peranan dalam proses policy diffusion, oleh • Mengambil alih pemetaan aturan dari peraturan
yang
terharmonisasi
karena
di
dalam
memfokuskan
komponen pada
inti
pertukaran
II
ini
informasi
kawasan ASEAN, fokus secara spesifik
yang intens, serta koordinasi lintas negara
dalam memastikan peraturan-peraturan
guna memastikan tidak terjadinya halangan
berjalan saling selaras.
dalam hal peraturan serta regulasi yang dapat
• Bekerja
dengan
prinsip-prinsip
menghambat proses integrasi pasar modal
yang
sesuai dengan standar dari International
yang
Organization of Securities Commisions
komunitas epistemik. Proses policy diffusion
(IOSCO) yang masih relevan dengan
ini
produk,
penyelarasan
pelayanan,
atau
aktivitas
diupayakan
mengambil
oleh
ACMF
peranan
bersama
penting antar
sebagai
dalam
negara
di
kawasan ASEAN.
penawaran lintas negara.
Landasan
• Memperjelas tanggung jawab masing-
komponen
inti
kedua
masing dari pihak regulator antar negara-
adalah menciptakan infrastruktur pasar dan
negara di ASEAN yang saling melakukan
fokus
transaksi lintas negara.
Komponen
kawasan
serta
inti
perantara
tersebut
pasar.
mengandung
beberapa kerangka kerja didalamnya yang • Memungkinkan regulator dalam proteksi hukum
pada
negara
juga
tempat
melaksanakan
bertransaksinya. • Memperkuat
mekanisme
rekomendasi
kerangka
kerja
guna tersebut
nantinya di lapangan. penyelesaian
Kerangka
konflik atau permasalahan yang dihadapi
kerja
pertama
adalah
merumuskan visi jangka menengah untuk
9
terkandung
pasar modal ASEAN. Rekomendasi untuk
menguatkan
kerangka kerja ini antara lain yakni melibatkan
pembuatan Memorandum of Understanding
pasar modal ASEAN guna pengaturan dan
(MoU) secara bersama-sama, merampungkan
pengimplementasian dari proses aliansi pasar
kegiatan demutualisasi serta memantapkan
modal yang dilakukan, sembari merumuskan
beberapa komponen agar sesuai dengan
visi jangka menengahnya.
standar yang ditetapkan.
Kerangka
kerja
kedua
yakni
kesepahaman
Kerangka
kerja
dengan
ketujuh
dan
membangun infrastruktur. Dari kerangka kerja
kedelapan dari komponen inti II ini memfokus
tersebut
kepada promosi produk baru dan perantara
guna
terdapat
beberapa
melancarkan
terlaksana.
rekomendasi
kerangka
Salah
satu
tersebut
pasar yang bersifat regional. Fokus tersebut
rekomendasinya
mengandung beberapa rekomendasi yang
adalah mengatur gerbang elektronik ASEAN
bertujuan
Common
akses
kerangka kerja nantinya. Mengembangkan
langsung oeh para pelaku pasar nantinya.
dan mempromosikan produk baru termasuk
Selain itu rekomendasi untuk kerangka kerja
pula
ini
pembangunan
sekuritisasi produk dan kelengkapan lainnya,
pusat kliring bersama, kerjasama pelayanan
serta rekomendasinya adalah mendukung
antar bank.
pertumbuhan guna menguatkan segala sektor
Exchange
adalah
(ACE)
memperhatikan
untuk
Kerangka kerja ketiga dari komponen
memudahkan
Exchange
penjabaran
Traded
Fund
dari
(ETF),
penunjang pasar.
inti II ini adalah mempromosikan transaksi
Kerangka
kerja
kesembilan
dan
trading lintas negara dan mengembangkan
kesepuluh dari komponen inti II berfokus pada
pasar regional. Kerangka tersebut disokong
penguatan dan pengembangan pasar obligasi
dengan
dan integrasi. Terdapat dua kerangka kerja
beberapa
rekomendasi
yakni
pembentukana komite pemasaran ASEAN,
yang
pengembangan rencana pemasaran yang
melakukan review kembali terhadap inisiatif
komprehensif
pasar
dan
agar
dapat
berperan
sebagai katalis dalam pasar. Kerangka
kerja
keempat
sampai
berfokus pada penguatan pasar modal dan sektor pemerintahan. Kerangka kerja tersebut berkisar pada kegiatan demutualisasi pasar, koordinasi aturan pencatatan produk, serta
anggota
informasi ACMF
Rekomendasi tersebut
dari
antara
pasar
di
modal
kawasan tiga
lain
yang
tersebut,
tengah
yakni
berjalan.
ASEAN.
kerangka adalah
antar
kerja dengan
kerja tersebut adalah ACMF menginiasi dialog dengan kelompok regional lainnya guna menyetujui prioritas. Sedangkan kerangka kerja lainnya adalah membangun infrastruktur yang saling terhubung dan mempromosikan likuiditas pasar. Komponen inti II ini nantinya terbagi menjadi empat komponen strategi yang
akan
dijabarkan
strategi-strategi
yang
kembali lebih
dibawah kontrol dari ACMF.
10
obligasi
fokus
Rekomendasi yang diberikan untuk kerangka
keenam dari komponen inti II ini akan
pertukaran
menunjang
menjadi
implementatif
4.3
Komponen
Inti
III:
Penguatan
Proses Implementasi (Policy Selection
domestic dari masing-masing negara ASEAN yang terlibat.
and Policy Persistence) Apabila Influence
Kerangka kerja kedua dari fokus
dikaitkan
dengan
Mechanisms
Community, mengambil
komponen peranan
of inti
pada
konsep
Epistemik III
ini
proses
lebih policy
persistence. Proses ini dikendalikan oleh ACMF sebagai komunitas epistemik yang memiliki tanggung jawab memastikan segala strategi,
rekomendasi
ide
mengidentifikasi risiko dan melaksanakan mitigasi dari dampak transaksi lintas negara yang mungkin timbul. Rekomendasi dari kerangka kerja tersebut adalah memastika agar stabilitas pasar tetap terjaga dalam domestic masing-masing negara ASEAN.
bisa
Pada kerangka kerja ketiga dan
baik,
keempat dari komponen inti III ini terfokus
berkesinambungan dan terukur. Komponen III
pada penguatan proses koordinasi melalui
ini juga menjadi media untuk berinteraksinya
secretariat
T1 dan T2 untuk mengambil kebijakan terkait
terjabarkan
tujuan integrasi pasar modal. Proses policy
dengan beberapa rekomendasi relevan untuk
selection akan berjalan dengan kendali penuh
masing-masing rencana kerjanya. Kerangka
dari negara sebagai decicion maker dan
kerja pertama adalah membangun koordinasi
perwakilan resmi dari suatu negara.
kontinyu dengan pihak secretariat ASEAN
terimplementasi
dan
penguatan pasar modal domestic ini adalah
secara
Komponen inti III ini akan dijabarkan menjadi beberapa kerangka kerja turunan. Nantinya komponen inti III akan terbagi kembali menjadi dua komponen strategi yang akan memudahkan dalam proses penerapan lebih lanjut nantinya. Kerangka kerja pertama dan kedua dalam komponen inti III ini berfokus kepada rencana pengembangan pasar
modal
domestic.
Terdapat
dua
kerangka kerja untuk merealisasikan fokus tersebut
antara
lain
mempercepat
pembangunan pasar modal domestic untuk nantinya
memfasilitasi
proses
integrasi.
Terdapat dua rekomendasi untuk kerangka
ASEAN. menjadi
Fokus dua
tersebut
kerangka
kerja
untuk proses integrasi pasar modal ASEAN berupa tim kerja. Rekomendasi dari kerangka kerja ini adalah bagaimana kerjasama ACMF dengan
pihak
secretariat
ASEAN
dapat
terjalin secara kooperatif guna menunjang upaya integrasi pasar modal di kawasan ASEAN. Selain itu kerangka kerja terakhir dari komponen inti III ini adalah mefasilitasi implementasi
dari
rekomendasi
diluar
cakupan ACMF agar dapat diteruskan kepada pihak secretariat ASEAN. Bekerja dengan kelompok kerja yang relevan dan membangun komunikasi aktif antar ACMF dengan pihak secretariat ASEAN.
kerja tersebut yakni mengambil pembelajaran
Komponen
inti
III
ini
dalam
dari krisis finansial yang pernah terjadi dan
implementasinya
persiapan yang lebih baik guna menyongsong
komponen
era integrasi pasar modal serta penyelarasan
strategi tersebut akan terjabarkan kembali
dalam
hal
pembangunan
pasar
modal
11
terbagi
strategi.
menjadi
Nantinya
dua
komponen
menjadi rencana aksi yang lebih riil dan
komunitas epistemik serta memperhatikan
kongret
ketentuan
yang
tertuang
Penerapan tersebut tentunya bertujuan untuk
integrasi
pasar
modal.
mendorong terwujudnya integrasi pada sektor
diimplementasikan oleh ACMF dan disokong
pasar modal di kawasan ASEAN.
oleh anggota ACMF sangat terperinci dan
untuk
diterapkan
di
lapangan.
dalam
konsep
Strategi
yang
detail terencana hingga akhir tahun 2015.
5. KESIMPULAN
ACMF Integrasi pada sektor pasar modal adalah merupakan kesepakatan yang telah tertuang
melandasi
strategi
yang
diimplementasikan berdasarkan tiga tema utama atau komponen inti yakni:
dalam blueprint ASEAN Economic Community 2015. tersebut,
Dalam
menunjang
ditunjuklah
kesepakatan
komunitas
•
Komponen Inti I: Membangun serta
Membentuk
epistemik
Iklim
yang
Baik
dalam
ASEAN Capital Market Forum (ACMF) untuk
Menunjang Integrasi Regional. Komponen
merancang
mendorong
inti tersebut memegang peranan dalam
terbentuknya integrasi pada sektor pasar
proses Policy Innovation and Policy Diffusion
modal tersebut.
dalam proses Influence dari suatu komunitas
strategi
guna
epistemik kepada policy maker
ACMF mendapatkan mandat untuk ikut serta mendorong terbentuknya integrasi pasar
•
Komponen
Inti
Infrastruktur
ASEAN Financial Minister Meeting (AFMM).
Kawasan serta Perantara Pasar. Komponen
ACMF beranggotakan seluruh regulator pasar
inti tersebut memegang peranan dalam
modal di kawasan ASEAN. Sebagai periode
proses
awal upaya tersebut, dilakukan sejak 2008
Influence dari suatu komunitas epistemik
hingga tahun 2015.
kepada policy maker
penelitian
memperlihatkan
yang
bahwa
dilakukan
ACMF
•
sebagai
policy
dan
Menciptakan
modal di kawasan ASEAN melalui rapat
Hasil
Pasar
II:
Fokus
diffusion
Produk
dalam
proses
Komponen Inti III: Penguatan Proses
Implementasi.
Komponen
inti
tersebut
komunitas epistemik menggunakan salah satu
memegang peranan dalam proses policy
kekuatan dari suatu komunitas epistemik,
Selection dan Policy Persistence dalam
yakni memberikan pengaruh untuk mencapai
proses
visi atau tujuan yang diinginkan. Hal tersebut
epistemik kepada policy maker
diteliti lebih lanjut dengan pedoman konsep
Tiga
yakni integrasi pasar modal dan influence
dijabarkan
mechanism on the epistemik community. Penelitian
komponen kembali
komponen
suatu
inti
komunitas
ACMF
akan
menjadi
beberapa
yang
bertujuan
strategi
memfokuskan target pada masing-masing
memperlihatkan bahwa dalam perancangan
komponen inti tersebut. Komponen Inti I
strategi
diterjemahkan
dengan
ACMF
influence
telah
dari
dilakukan
dari
yang
Influence
sangat
berpedoman
mechanisms
dalam
menjadi
satu
komponen stratergi, sedangkan komponen
12
kembali
inti II diterjemahkan menjadi tiga komponen
Sinaga, Obsatar. Mursitama, Tirta. Yudono,
strategi.
III
Maisa. 2013. Epistemic Community and the
komponen
Role of Second Track Diplomacy in East Asia
Sedangkan,
diterjemahkan
komponen
menjadi
dua
inti
strategi. Enam komponen strategi tersebut
Economic
dipakai
Sciences Journal, 28, 36-44
sebagai
landasan
dalam
strategi
inisiatif
mengimplementasikan
secara implementatif kepada masing-masing wilayah dari anggota ACMF itu sendiri. ACMF
telah
memetakan
inisiatif tersebut kedalam beberapa fasefase waktu pelaksanaan. Dalam rencana implementasi yang dipublikasikan, ACMF waktu
strategi-strategi
pengimplementasian
tersebut
World
Applied
Brooks, R. and Marco Del Negro. 2002. The Rise of Comovement a Cross National Stock Market: Market Integration or IT Bubble?
pengimplementasian dari strategi-strategi
membagi
Cooperation.
menjadi
tiga
fase. Fase I memakai periode waktu
Federal Reserve Bank of Atlanta Working Paper 2002-17a Click, R.W. and Michael G. Plummer, 2003. Stock Market Integration in ASEAN after the ASEAN Financial Crisis. The International Center
for
the
Study
of
East
Asia
Development: Japan
2009-2010, sedangkan fase II memakai
Yabara, Masafumi. 2012. Capital Market
periode waktu 2011-2012 dan fase III
Integration: Progress Ahead of the East
memakai
African Community Monetary Union. Working
periode
Masing-masing
waktu
2013-2015.
strategi
ACMF
menggunakan periode fase pelaksanaan yang bervariasi, tergantung beberapa pertimbangan.
Paper of International Monetary Fund African Development Bank. 2010. Financial Sector Integration in Three Region of Africa. African Development Bank: Tunisia
6. DAFTAR PUSTAKA
International Monetary Fund. 2008. Regional
ASEAN Economic Community blueprint 2015. ASEAN Secretariat: Jakarta
Economy Outlook. Sub-Sahara African Iskandar.
2008.
Pendidikan
Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Revisi.
Kualitatif). Jakarta: Persada Press
Community
Indonesia
Coordination.
Menghadapi
(Kuantitatif
dan
Haas, Peter M. 2007. Introduction: Epistemic
Yuritha, Paulina. 2014. Kesiapan Pasar Modal dalam
Sosial
Penelitian
Husnan, Suad. 2004. Dasar-Dasar Teori
UPP AMP YKPN Yogyakarta
dan
Metodologi
ASEAN
and
International
International
Policy
Organization
Economic Community 2015. Jurnal SNEB:
Journal, vol.46, No.1. Knowledge, Power and
Jakarta
International Policy, pp. 1-35
Ridwan. 2015. Masyarakat Ekonomi ASEAN
Tesar, L and Werner I. 1995. Home Bias and
dan Indonesia. Seminar Umum UII: Jakarta
High Turnover. Journal of International Money and Finance, 14, 467-492
13
Dahl, Robert A. 1957. The Concept of Power.
Ye, Wan Wai. 2015. Cross Border Regulation
System Research and Behavioral Science,
of Securities Market in ASEAN [electronic
vol. 2, issue 3: 201-215
version]. Singapore Management University
Zahra, Sara. 2010. Politic and the Bomb:
Presentation.
Exploring the Role of Epistemic Community.
ASEAN Capital Market Forum Overview
Thesis of the Doctoral Degree, Department of
Document (2009)
Political Science, UCL University
ASEAN Capital Market Initiatives Program
Adler, Emanuel and Peter M. Haas. 1992. Epistemic Communities, World Order and the Creation of Reflective Research Program. International Organization, vol. 46, No. 1: 367390
(2008) The 13th ASEAN Financial Minister Meeting. 2008. Implementation Plan for the Blueprint ASEAN Author
Montville, J. 1991. Track Two Diplomacy: The Arrow of the Olive Branch: a Case of Track Two Diplomacy. Massachusetts: Lexington Books Hoppe, Hans Herman. 2007. Democracy the God that Failed: The Economy and Politic of Monarchy, Democracy and Natural Order. Transaction Publisher, New Brunswick and London Kearney, Colm and Lucey, Brian. 2004. International Theory,
Equity
Evidence
Market and
Integration: Impliications.
International Review of Financial Analysis 13. 571-583 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Mas’oed,
Mohtar.
Internasional:
1990.
Disiplin
Ilmu dan
Hubungan Metodologi.
Jakarta: LP3ES Miles, M.B. dan A.M. Huberman. 1994. Qualitative Data Analysis. California: SAGE Publications Inc.
14
Economic
Community.
Danang: