STARTER EXPERIMENT APPROACH (SEA) BERBANTUAN GAMES PADA MATA PELAJARAN IPA FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA SMP
skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh Dian Bestari 4201409103
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Starter Experiment Approach (SEA)
Berbantuan
Games
pada
Mata
Pelajaran
IPA
Fisika
untuk
Mengembangkan Karakter Siswa SMP” bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
Semarang, 31 Juli 2013
Dian Bestari NIM 4201409103
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi yang berjudul “Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP” telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 31 Juli 2013
Semarang, 31 Juli 2013 Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Dra. Dwi Yulianti, M.Si.
Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si.
NIP 196007221984032001
NIP 196203011989012001
iii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP disusun oleh Dian Bestari 4201409103 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 31 Juli 2013. Panitia: Ketua
Sekretaris
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. NIP 196310121988031001
Dr. Khumaedi, M.Si. NIP 196306101989011002
Ketua Penguji
Dr. Hartono, M.Pd. NIP 196108101986011001 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama
Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping
Dra. Dwi Yulianti, M.Si. NIP 196007221984032001
Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si. NIP 196203011989012001
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga (H.R Muslim). Bunga yang tidak akan layu sepanjang jaman adalah kebajikan (William Cowper).
PERSEMBAHAN Saya persembahkan karya ini untuk: 1.
Bapak dan ibu saya tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang, dan nasihat yang selalu kalian berikan,
2.
Adik saya,
3.
Teman-teman Fisika angkatan 2009,
4.
Almamater tercinta.
v
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP”. Skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang;
2.
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si., dekan Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;
3.
Dr. Khumaedi, M.S., ketua jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;
4.
Dra. Dwi Yulianti, M.Si., dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan yang bermanfaat bagi penulis;
5.
Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si., dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran selama penyusunan skripsi;
6.
Semua dosen yang mengajar di Jurusan Fisika dan keluarga besar Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang;
7.
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd., kepala SMP N 2 Ungaran yang telah memberikan ijin dalam pelaksanaan penelitian;
vi
8.
Yohanes Eko Nugroho, S.Pd., guru fisika SMP N 2 Ungaran yang telah membantu dan membimbing pada saat penelitian;
9.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Saran dan
kritik yang membangun akan penulis terima guna perbaikan di masa mendatang.
Semarang, 31 Juli 2013
Penulis
vii
ABSTRAK Bestari, Dian. 2013. Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Dra. Dwi Yulianti, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dra. Pratiwi Dwijananti, M.Si. Kata Kunci : SEA, Games, Karakter. Proses pembelajaran fisika sekarang ini masih didominasi pemberian konsep dan hafalan rumus. Siswa tidak dituntun untuk menemukan konsep sehingga kurang memahami materi yang disampaikan. Hal ini berakibat terhadap rendahnya hasil belajar siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Pentingnya pendidikan karakter ini, dilatarbelakangi pada fenomena sosial seperti kenakalan remaja dan dekadensi moral. Hasil observasi yang dilakukan di sekolah lokasi penelitian, siswa kelas VIII cenderung sulit diatur dibandingkan siswa kelas VII dan IX. Hasil belajar IPA fisika paling rendah dibandingkan dengan kimia dan biologi. Penerapan pembelajaran SEA berbantuan Games diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa juga dapat saling berinteraksi sosial dalam upaya pengembangan karakter melalui Games. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan karakter siswa melalui pembelajaran SEA berbantuan Games pada pelajaran IPA subpokok bahasan tekanan zat padat dan cair. Penelitian dilakukan di SMP N 2 Ungaran. Penelitian eksperimen ini menggunakan rancangan control group pretest posttest. Kelas eksperimen diterapkan pembelajaran SEA berbantuan Games sedangkan kelas kontrol diterapkan pembelajaran SEA tanpa berbantuan Games. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pusposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, tes, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji gain dan uji t untuk mengetahui peningkatan dan signifikansi pembelajaran SEA berbantuan Games terhadap hasil belajar serta perkembangan karakter siswa. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif kelas eksperimen berada pada kategori sedang dengan gain 0,59. Sedangkan kelas kontrol berada pada kategori rendah dengan gain 0,27. Analisis data hasil belajar psikomotorik, kelas eksperimen dan kontrol berada pada kategori sedang dengan gain 0,66 dan 0,38. Berdasarkan analisis hasil observasi, perkembangan karakter disiplin kelas eksperimen dan kontrol berada pada tahap mulai berkembang. Perkembangan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif, kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games dapat meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan karakter siswa.
viii
DAFTAR ISI Halaman PRAKATA..................................................................................................
vi
ABSTRAK..................................................................................................
viii
DAFTAR ISI...............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
xiii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah......................................................................... 4
1.3
Batasan Masalah........................................................................... 4
1.4
Tujuan Penelitian.......................................................................... 5
1.5
Manfaat penelitian........................................................................ 5
1.6
Penegasan Istilah.......................................................................... 6
1.7
Sistematika Penulisan Skripsi....................................................... 7
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Hakikat IPA.................................................................................
9
2.2
Starter Experiment Approach (SEA)..........................................
10
2.3
Games.........................................................................................
13
2.4
Permainan Kokami......................................................................
15
2.5
Karakter.......................................................................................
18
2.6
Materi Tekanan............................................................................ 25
2.7
Kerangka Berpikir........................................................................ 31
2.8
Hipotesis....................................................................................... 32
ix
3. METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi Penelitian.......................................................................... 33
3.2
Desain Penelitian.......................................................................... 33
3.3
Alur Penelitian.............................................................................. 33
3.4
Populasi dan Sampel..................................................................... 35
3.5
Variabel Penelitian........................................................................ 36
3.6
Metode Pengumpulan Data.......................................................... 36
3.7
Analisis Hasil Uji Coba................................................................ 37
3.8
Analisis Data Hasil Penelitian....................................................... 40
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian............................................................................. 47
4.2
Pembahasan................................................................................... 54
5. PENUTUP 5.1
Simpulan....................................................................................... 66
5.2
Saran............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
68
LAMPIRAN..............................................................................................
72
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1
Desain Penelitian Control Group Pretest Posttest............................... 34
3.2
Kriteria Soal Bersasarkan Validitas..................................................... 37
3.3
Klasifikasi Tingkat Kesukaran............................................................. 39
3.4
Klasifikasi Daya Beda.......................................................................... 40
3.5
Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Psikomotorik............................. 42
3.6
Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Karakter.................................... 42
3.7
Klasifikasi Faktor g.............................................................................. 43
4.1
Hasil Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol..........................46
4.2
Hasil Uji Normalitas............................................................................ 47
4.3
Uji Dua Varians Nilai Posttest.............................................................. 47
4.4
Gain Hasil Belajar Kognitif Siswa....................................................... 48
4.5
Gain Hasil Belajar Psikomotorik Siswa............................................... 48
4.6
Gain Perkembangan Karakter Siswa.................................................... 49
4.7
Uji t Nilai Posttest................................................................................. 49
4.8
Rekapitulasi Hasil Belajar Psikomotorik Siswa.................................. 50
4.9
Rekapitulasi Perkembangan Karakter Disiplin..................................... 51
4.10 Rekapitulasi Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu....................... 52 4.11 Rekapitulasi Perkembangan Karakter Komunikatif............................. 53
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Tekanan pada Bagian Zat Cair............................................................. 26
2.2
Perbedaan Tekanan pada Kedalaman................................................ 26
2.3
Alat Percobaan Hukum Pascal .......................................................... 28
2.4
Benda Tenggelam ............................................................................. 29
2.5
Benda Melayang ............................................................................... 30
2.6
Benda Terapung ................................................................................ 30
2.7
Diagram Kerangka Berpikir............................................................... 32
3.1
Alur Penelitian..................................................................................
4.1
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa............................................ 46
4.2
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa..................... 50
4.3
Grafik Perkembangan Karakter Disiplin............................................. 51
4.4
Grafik Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu............................... 52
4.5
Grafik Perkembangan Karakter Komunikatif..................................... 53
xii
35
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Silabus................................................................................................
73
2. RPP Kelas Eksperimen.......................................................................
81
3. RPP Kelas Kontrol.............................................................................
82
4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)..........................................................
88
5. Daftar Siswa Kelas Uji Coba.............................................................
96
6. Kisi-Kisi Soal Uji Coba......................................................................
97
7. Kunci Jawaban Soal Uji Coba...........................................................
98
8. Soal Uji Coba Pilihan Ganda.............................................................
99
9. Analisis Soal Uji Coba......................................................................
107
10. Kisi-Kisi Soal Pretest Posttest..........................................................
110
11. Kunci Jawaban Soal Pretest Posttest................................................
111
12. Soal Pretest Posttest.........................................................................
112
13. Rubrik Pengamatan Karakter dan Psikomotorik..............................
116
14. Lembar Observasi.............................................................................
119
15. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol.........................
121
16. Daftar Kelompok Kelas Eksperimen................................................
123
17. Daftar Kelompok Kelas Kontrol.......................................................
124
18. Uji Homogenitas Nilai Ujian Semester Ganjil.................................
125
19. Skor Pretest Posttest Kelas Eksperimen.........................................
126
20. Skor Pretest Posttest Kelas Kontrol................................................
127
21. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen.........................................
128
22. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol...............................................
129
23. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen.......................................
130
24. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol.............................................
131
25. Uji Kesamaan Dua Varians Hasil Posttest Pilihan Ganda...............
132
26. Koefisien Korelasi Kelas Eksperimen dan Kontrol...................
133
27. Uji Kesamaan Rata-Rata Nilai Posttest.............................................
134
28. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen..............................................
135
xiii
29. Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol....................................................
137
30. Uji Peningkatan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol........
138
31. Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Karakter Kelas Eksperimen.......................................................................................
139
32. Rekapitulasi Hasil Observasi Perkembangan Karakter Kelas Kontrol..............................................................................................
142
33. Perkembangan Karakter Tiap Aspek Kelas Eksperimen..................
145
34. Perkembangan Karakter Tiap Aspek Kelas Kontrol.........................
148
35. Peningkatan Karakter Tiap Siswa Kelas Eksperimen.......................
151
36. Peningkatan Karakter Tiap Siswa Kelas Kontrol.............................
154
37. Uji Peningkatan Karakter Kelas Eksperimen dan Kontrol...............
157
38. Koefisien Korelasi Perkembangan Karakter............................
160
39. Uji Kesamaan Rata-Rata Perkembangan Karakter...........................
163
40. Rekapitulasi Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen.......................................................................................
169
41. Rekapitulasi Hasil Observasi Aspek Psikomotorik Kontrol..............................................................................................
170
42. Rekapitulasi Hasil Observasi Psikomotorik Tiap Aspek Kelas Eksperimen.......................................................................................
171
43. Rekapitulasi Hasil Observasi Psikomotorik Kelas Kontrol..............................................................................................
172
44. Uji Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik.....................................
173
45. Koefisien Korelasi Hasil Belajar Psikomotorik................................
174
46. Uji Kesamaan Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik......................
175
47. Desain Ruangan Permainan Kokami.................................................
177
48. Desain Kotak Kokami........................................................................
178
49. Desain Kartu Pesan Kokami...............................................................
179
50. Desain Kartu Bonus............................................................................
182
51. Desain Kartu Sanksi............................................................................ 183 52. Foto-Foto Kegiatan Penelitian............................................................
xiv
184
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang IPA merupakan konsep pembelajaran alam yang erat kaitannya dengan
kehidupan manusia. Menurut Pusat Kurikulum (2007), pembelajaran IPA termasuk fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan berpusat pada siswa. Melalui pembelajaran fisika, siswa dilatih untuk memperoleh konsep melalu kerja ilmiah serta mengembangkan sikap dan keterampilan ilmiah. Proses pembelajaran fisika saat ini sebagian besar disajikan sebagai kumpulan rumus
yang harus
dihafalkan. Guru
lebih
dominan dalam
menyampaikan materi dan kurang memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Cara belajar seperti ini bukan merupakan cara belajar bermakna karena siswa tidak dituntun untuk melatih kemampuan berpikir (Handhika, 2010). Hal ini berakibat terhadap rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan penilaian Puspendik Balitbang (2012) terhadap hasil UN IPA, daya serap siswa terhadap materi fisika 73,70% memiliki persentase paling rendah dibandingkan dengan kimia 80,18% dan biologi 80,98%. Sementara hasil studi TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) (2011), tingkat pemahaman siswa terhadap fisika di Indonesia menempati peringkat 53 dari 59 negara partisipan. Esensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut siswa untuk berperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Guru
1
2
bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar secara berkelanjutan. Menurut Memes (2000: 21), salah satu pendekatan komprehensif untuk pembelajaran fisika adalah Starter Experiment Approach (SEA). Kegiatan pembelajaran SEA sebagian besar dipusatkan pada keaktifan dan keterampilan proses siswa. Guru berperan sebagai manajer dan fasilitator pembelajaran, sedangkan siswa berperan aktif sebagai pelaku dalam setiap langkah pembelajaran. SEA mempunyai ciri khusus yaitu mengetengahkan fenomena lingkungan sebagai penyulut (starter) untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir. Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah yang meliputi pengamatan, dugaan, desain percobaan, eksperimen dan hasil penelitian (Suranto, 2006). Menurut teori psikologi perkembangan, siswa usia SMP atau usia remaja cenderung senang bermain baik individu maupun secara berkelompok. Rifa (2012 :12) menyatakan bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi anak. Permainan atau games memiliki peranan yang penting dalam perkembangan anak pada hampir semua bidang perkembangan, fisik-motorik,
bahasa,
intelektual,
moral,
sosial,
maupun
emosional.
Mengaplikasikan permainan dalam pembelajaran akan membuat suasana belajar lebih menarik. Permainan juga dapat merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta dan mampu menumbuhkan sikap, mental serta akhlak yang baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah lokasi penelitian, siswa kelas VIII cenderung kurang disiplin dan sulit diatur dibandingkan kelas VII dan
3
IX. Pembelajaran SEA berbantuan Games diharapkan dapat membantu siswa menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa juga dapat saling berinteraksi sosial dalam upaya pengembangan karakter melalui permainan. Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang diciptakan untuk membina siswa ke arah tujuan tertentu. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Urgennya pendidikan karakter ini, dilatarbelakangi pada fenomena sosial seperti kenakalan remaja dan dekadensi moral. Hal tersebut tampak dari fakta yang dilansir oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), yakni kenakalan remaja mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang ada, kenakalan remaja pada tahun 2012 meningkat menjadi 36,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya karakter siswa. Menurut Susilowati (2010), salah satu penyebab rendahya karakter adalah pendidikan yang belum sepenuhnya menyentuh aspek karakter, dan belum menjadikan karakter sebagai
bagian
dari
jiwa
para
peserta
didik.
Menyadari
pentingnya
pengembangkan karakter, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2010, pemerintah melalui Kemendiknas mencanangkan program “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa” sebagai gerakan nasional. Upaya nyata yang dilaksanakan pemerintah saat ini adalah mengintegrasikan empat aspek pendidikan karakter (olah hati, olah pikir, olah rasa, olah kinestetika) pada semua mata pelajaran termasuk mata
4
pelajaran IPA. Nilai karakter tersebut antara lain disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini perlu dilaksanakan dengan judul: “Starter Experiment Approach (SEA) Berbantuan Games pada Mata Pelajaran IPA Fisika untuk Mengembangkan Karakter Siswa SMP”.
1.2
Rumusan Masalah 1.
Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA subpokok bahasan tekanan pada zat padat dan tekanan zat cair setelah diterapkan pendekatan Starter Eksperiment Approach (SEA) berbantuan Games?
2.
Bagaimana
perkembangan
karakter
siswa
setelah
penerapan
pembelajaran dengan pendekatan Starter Eksperiment Approach (SEA) berbantuan Games?
1.3
Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) subpokok bahasan tekanan zat padat dan zat cair kelas VIII SMP tahun ajaran 2012/2013. Materi tekanan dipilih karena daya serap siswa terhadap standar kompetensi ini pada ujian nasional tahun 2012 memiliki persentase paling rendah yaitu 60,75%. Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 2 Ungaran, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
5
1.4
Tujuan Penelitian 1.
Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA subpokok bahasan tekanan zat padat dan tekanan zat cair melalui pembelajaran dengan pendekatan SEA berbantuan Games.
2.
Menganalisis perkembangan karakter siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan SEA berbantuan Games.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan karakter siswa,
meningkatkan hasil belajar IPA, serta memberikan pengalaman belajar yang lebih bervariasi agar siswa tidak jenuh. Manfaat lainnya adalah menambah referensi guru dalam melakukan variasi pembelajaran serta sebagai metode pembelajaran alternatif bagi guru dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Selain itu, dapat memotivasi guru untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter siswa. Bagi sekolah, penelitian ini juga bermanfaat diantaranya memberikan masukan dalam upaya pengembangan karakter siswa dan peningkatan kinerja guru. Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri yakni memberi pengalaman penulis melakukan penelitian dan dapat melatih penulis memecahkan masalah dalam dunia pendidikan.
6
1.5
Penegasan Istilah
1.5.1
Starter Experiment Approach (SEA) Starter Experiment Approach (SEA) merupakan model pembelajaran yang
mengetengahkan gejala alam sebagai percobaan awal yang berfungsi sebagai media bagi anak melatih keterampilan melakukan pengamatan (Memes, 2000: 21). Pembelajaran dengan SEA mengikuti langkah-langkah pokok yang telah ditetapkan. Tiap-tiap langkah yang ada mempunyai tujuan pasti yang terpusat pada proses perkembangan anak. Langkah-langkah pokok proses pembelajaran SEA meliputi percobaan awal (starter experiment), pengamatan (observation), rumusan masalah, dugaan sementara, percobaan pengujian, penyusunan konsep, mencatat pelajaran, dan penerapan konsep. 1.5.2
Games Permainan atau Games adalah suatu bentuk kegiatan dimana peserta yang
terlibat di dalamnya atau pemain-pemainnya bertindak sesuai dengan aturanaturan yang telah ditetapkan, untuk mencapai suatu tujuan (Latuheru, 1988: 78). 1.5.3
Karakter Karakter adalah atribut atau ciri khusus yang membentuk dan
membedakan individu dengan kombinasi rumit antara mental serta nilai-nilai etika yang membentuk seseorang, kelompok atau bangsa (Ikhwanuddin, 2012). Nilai karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif. Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Rasa ingin tahu merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
7
meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Komunikatif diartikan sebagai tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
1.6
Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) bagian
awal, (2) bagian pokok skripsi, (3) bagian akhir skripsi. Komponen dari masingmasing bagian tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bagian awal skripsi terdiri atas judul, pernyataan keaslian tulisan, persetujuan pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, serta daftar lampiran.
2.
Bagian pokok skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1: Pendahuluan, meliputi latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. BAB 2 : Landasan teori, berisi tentang teori yang mendukung penelitian. Dalam bab ini juga dituliskan kerangka berpikir dari penelitian dan hipotesis sebagai jawaban sementara dari permasalahan. BAB 3 : Metode penelitian, meliputi lokasi penelitian, desain penelitian, alur penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian.
8
BAB 4 : Hasil dan pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan serta kesulitan yang ditemukan dalam penelitian. BAB 5 : Penutup, berisi simpulan dan saran. 3.
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Hakikat IPA IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan
berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Secara umum, kegiatan dalam pembelajaran IPA berhubungan dengan eksperimen. Pusat Kurikulum (2007) menyatakan bahwa pembelajaran IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Bahan kajian atau ruang lingkup fisika untuk SMP meliputi aspek-aspek materi dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta pengetahuan bumi dan alam semesta. Melalui pembelajaran fisika, siswa diharapkan mampu mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip fisika yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Pusat Kurikulum, 2007: 16 ). IPA mengandung empat hal yaitu konten atau produk, proses, sikap, dan teknologi (Mariana & Praginda, 2009: 23). IPA sebagai konten atau produk mengandung arti terdapat fakta, hukum, prinsip, dan teori yang sudah diterima kebenarannya. IPA sebagai proses merupakan suatu metode untuk mendapatkan
9
10
pengetahuan. IPA sebagai sikap berarti dapat berkembang karena adanya sikap tekun, teliti, terbuka, dan jujur. IPA sebagai teknologi mengandung pengertian yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan. Jika IPA mengandung keempat hal tersebut, maka dalam pendidikan di sekolah, seyogyanya siswa dapat mengalami keempat hal tersebut sehingga pemahaman siswa menjadi utuh dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hidupnya.
2.2
Starter Experiment Approach (SEA) Pendekatan pembelajaran IPA yang dikembangkan saat ini sebaiknya
mencakup empat aspek yaitu konten, sikap, proses, dan teknologi. Siswa diberi kesempatan dalam setiap proses pembelajaran sehingga suasana belajar di kelas menjadi kondusif dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah Starter Experiment Approach (SEA) (Memes, 2000: 20-21). Pendekatan SEA merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dikembangkan oleh Schoenherr, J (1996). SEA merupakan pendekatan komprehensif untuk pengajaran IPA (Fisika, Biologi dan Kimia) dan mencakup berbagai strategi pembelajaran. Tahap pengembangan pendekatan ini, perhatian tertuju pada masalah motivasi intrinsik siswa. Pembelajaran dengan SEA mengikuti langkah-langkah pokok yang telah ditetapkan. Tiap-tiap langkah mempunyai tujuan yang terpusat pada perkembangan proses belajar siswa. Hasil penelitian Muharram et al. (2010) menyebutkan bahwa pengembangan pendekatan SEA dapat mendorong peningkatan sikap disiplin, kerjasama, kejujuran dan tanggung jawab atas tugas yang dilakukan siswa. Selain itu, Hamid
11
(2008) menambahkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan SEA dapat meningkatkan
kompetensi
dasar
siswa.
Langkah-langkah
pokok
proses
pembelajaran SEA menurut Memes (2000: 21) adalah sebagai berikut: (1)
percobaan awal ( starter experiment ) Percobaan awal ini bertujuan untuk mengubah cara belajar anak, membangkitkan rasa ingin tahu, dan menghubungkan konsep yang akan dipelajari dengan alam lingkungannya. Oleh karena itu, starter experiment sebisa mungkin diambil dari fenomena yang terjadi di alam sekitar.
(2)
pengamatan (observation) Pengamatan terhadap objek merupakan langkah pertama dari siklus IPA (Science cycle). Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat sehingga dalam pengamatan memerlukan suatu kecermatan dan ketelitian dalam memilih mana yang penting dan tidak. Pengamatan yang kreatif perlu dilatih sedini mungkin karena sangat penting untuk langkahlangkah selanjutnya.
(3)
rumusan masalah Rumusan masalah yang operasional akan membantu siswa dalam merumuskan dugaan. Berdasarkan data pengamatan dari percobaan awal, masalah dirumuskan sedemikian rupa agar mengarah pada konsep yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Masalah hendaknya dirumuskan dengan kata tanya terbuka.
12
(4)
dugaan sementara Guru dapat melatih siswa dalam membuat hipotesis dengan cara memberikan kesempatan pada mereka untuk mengajukan dugaan terhadap masalah yang telah dirumuskan. Perumusan dugaan ini sangat membantu siswa untuk mengemukakan prakonsep. Dugaan yang diajukan harus diterima guru meskipun dugaan tersebut belum tentu benar. Benar atau tidaknya dugaan yang dikemukakan akan dibuktikan melalui percobaan pengujian.
(5)
percobaan pengujian Percobaan pengujian disusun untuk membuktikan dugaan sementara dari masalah yang telah dirumuskan. Guru perlu memberikan arahan kepada siswa dalam merancang percobaan pengujian agar tidak jauh menyimpang.
(6)
penyusunan konsep Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari percobaan, siswa dituntun untuk menyusun konsep. Penyusunan konsep kadang-kadang diperlukan kata kunci untuk membantu siswa, tetapi tidak boleh ada pemaksaan dalam penerimaan konsep.
(7)
mencatat pelajaran Mencatat pelajaran merupakan bagian yang tidak kalah penting bagi siswa. Catatan yang baik akan membuat siswa dapat belajar di rumah dengan baik pula.
13
(8)
penerapan konsep Kemampuan siswa menerapkan konsep merupakan salah satu bentuk
evaluasi dari keberhasilan proses pembelajaran. Hal tersebut memberikan indikasi bahwa siswa telah memahami konsep secara komprehensif. Kegiatan dalam pendekatan SEA memiliki kelebihan yang besar manfaatnya bagi siswa. Guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik, mental, dan emosional siswa sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta perilaku inovatif dan kreatif melalui kegiatan eksperimen. Siswa diberi kesempatan untuk melatih keterampilan agar memperoleh hasil belajar maksimal. Menurut Asmani (2013: 146-147), kelebihan kegiatan eksperimen yaitu (1) membuat siswa percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri daripada hanya menerima dari guru atau buku; (2) mengembangkan sikap siswa untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan teknologi; (3) terbina manusia yang dapat membawa inovasi sebagai hasil percobaan yang bermanfaat bagi kehidupan.
2.3
Games Kegiatan belajar mengajar memerlukan adanya model pembelajaran,
metode, dan sarana serta prasarana yang mendukung. Games atau permainan merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Menurut Latuheru (1988: 78), games atau permainan adalah suatu bentuk kegiatan yang melibatkan peserta-peserta atau pemain-pemain yang bertindak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan. Suatu permainan sering memasukkan unsur kesenangan dan hiburan.
14
Permainan boleh bersifat kompetisi untuk mencapai tujuan tertentu. Masingmasing jenis permainan memiliki dinamika dan memungkinkan adanya kerjasama antar pemain. Menurut pandangan para ahli psikologi perkembangan, bermain sangat bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan kreativitas anak. Jean Piaget sebagaimana dikutip oleh Syah (2010: 73) mengemukakan bahwa bermain adalah manifestasi penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju kepada pertumbuhan intelektual. Hasil penelitian Purwantoko (2010) dan Rianti (2010) menyebutkan bahwa permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep dan hasil belajar fisika siswa. Selain itu, berdasarkan penelitian Yien et al. (2010) pembelajaran berbasis permainan memberikan kesempatan yang baik untuk merangsang pemikiran abstrak siswa selama proses perkembangan kognitif dan selanjutnya mendorong tatanan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Rifa (2012: 12-14) menjelaskan fungsi permainan dalam pembelajaran yaitu (1) memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa melalui proses pembelajaran bermain sambil belajar; (2) merangsang pengembangan daya pikir, daya cipta, dan bahasa agar mampu menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik; (3) menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman, dan menyenangkan; (4) meningkatkan kualitas pembelajaran anak. Permainan atau games juga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan kondusif. Permainan memiliki banyak manfaat bagi siswa, antara lain: (1) melatih kemampuan motorik, (2) melatih konsentrasi, (3)
15
kemampuan sosial meningkat, (4) melatih keterampilan berbahasa, (5) menambah wawasan, (6) mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, (7) mengembangkan jiwa kepemimpinan, (8) mengembangkan pengetahuan tentang norma, dan (9) meningkatkan rasa percaya diri.
2.4
Permainan Kokami
2.4.1
Pengertian Kokami Salah satu permainan dalam pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran adalah Kotak dan Kartu Misterius (Kokami). Kokami merupakan alat bantu instruksional (instructional aids) yang dikombinasikan dengan permainan bahasa dan dalam penerapannya melibatkan seluruh siswa, baik yang biasanya pasif maupun aktif. Menurut penelitian Kadir (2006), permainan ini mampu secara signifikan memberikan motivasi dan menarik minat siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran. Kompetisi akan muncul dengan sendirinya ketika siswa berupaya untuk menampilkan kemampuan secara maksimal karena tuntutan pesan yang diterima. Oktaviani (2008) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa permainan Kokami menjadi salah satu
pembelajaran
alternatif, selain untuk
menanamkan
pengetahuan dengan menarik dan membekas, juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Persiapan-persiapan yang harus dilakukan yaitu menyiapkan media Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) yaitu sebuah kotak, amplop dan kartu pesan. Ukuran, jumlah amplop, dan kartu pesan disesuaikan dengan materi pembelajaran
16
yang akan disampaikan. Kotak dapat dibuat secara sederhana yang berfungsi sebagai tempat amplop yang berisi kartu pesan. Kartu pesan tersebut dapat berupa perintah, petunjuk, pertanyaan, gambar, bonus atau sanksi yang dituliskan di atas potongan kertas dan dimasukkan ke dalam amplop tertutup. Setelah itu amplop yang berisi kartu pesan disisipkan dalam kotak yang sudah dibuat. Permainan ini disetting menjadi sebuah kompetisi kelompok dengan tujuan untuk menimbulkan semangat dan stimulus bagi siswa. Menurut Apriono (2011) melalui kegiatan kelompok, siswa akan terbiasa untuk saling bekerjasama guna mencapai suatu tujuan belajar. Sedangkan menurut Klimoviene et al. (2006), kegiatan kelompok dapat meningkatkan kemampuan rasa ingin tahu dan kreativitas siswa. 2.4.2
Aturan Permainan Kokami Setiap permainan memiliki aturan yang harus diikuti oleh seluruh pemain.
Aturan-aturan dalam permainan Kokami adalah sebagai berikut: (1)
kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas lima sampai delapan siswa, sedangkan Kokami dengan kelengkapannya diletakkan di depan papan tulis di atas sebuah meja;
(2)
setiap kelompok diwakili seorang ketua yang dipilih oleh guru bersamasama siswa;
(3)
selama permainan berlangsung, ketua dibantu sepenuhnya oleh anggota;
(4)
ketua kelompok bertugas mengambil satu amplop dari dalam Kokami secara acak dan tidak boleh dilihat kemudian membacakan isi amplop dengan keras dan harus diperhatikan oleh seluruh anggota;
17
(5)
kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh satu kelompok;
(6)
pemenang ditentukan oleh skor tertinggi dan mendapatkan bonus;
(7)
kelompok yang mendapatkan skor terendah pada akhir permainan akan dikenakan sanksi.
2.4.3
Cara Bermain Langkah-langkah yang dilakukan dalam bermain Kokami adalah sebagai
berikut: (1)
guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari lima sampai delapan siswa;
(2)
guru membacakan aturan permainan yang terdiri dari dua putaran, pada putaran pertama amplop-amplop berisi kartu pesan dalam bentuk pertanyaan, petunjuk, perintah dan gambar atau simbol, sedangkan amplop berisi kartu pesan bonus dan sanksi akan dimasukkan pada saat putaran kedua;
(3)
ketua kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil amplop yang ada di dalam kotak dan membacakan isi kartu pesan yang dipilihnya dengan keras agar didengar oleh seluruh kelompok;
(4)
setiap kelompok mengerjakan isi pesan dengan cara berdiskusi sesuai dengan waktu yang terdapat dalam kartu pesan, setelah selesai setiap kelompok harus membacakan pekerjaannya;
(5)
guru mencatat jumlah perolehan skor setiap kelompok pada tabel skor di papan tulis;
18
(6)
putaran kedua dilaksanakan dengan cara sama tetapi dengan isi pesan berbeda;
(7)
pada akhir putaran kedua guru mengumumkan perolehan skor akhir setiap kelompok dan kelompok yang memperoleh skor tertinggi akan mendapatkan bonus, sedangkan kelompok yang memperoleh skor terendah akan dikenakan sanksi;
(8)
guru meminta ketua kelompok yang memperoleh bonus untuk mengambil amplop bonus yang ada dalam kotak;
(9)
guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
terbaik
untuk
menentukan sanksi bagi satu kelompok terendah dengan cara mengambil amplop sanksi yang akan dijatuhkan pada kelompok tersebut; (10)
kelompok yang mendapatkan sanksi melaksanakan sanksi sesuai dengan bunyi pesan sanksi yang dibacakan oleh ketua kelompok terbaik.
2.5
Karakter
2.5.1
Pengertian Karakter Pendidikan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjadikan siswa
pintar secara intelektual namun juga memiliki karakter yang baik. Berdasarkan tujuan tersebut pemerintah mencanangkan pendidikan karakter yang terintegrasi pada semua mata pelajaran. Menurut Koesoema (2010: 79), karakter diasosiasikan sebagai temperamen yang menekankan pada unsur psikososial serta berkaitan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. Karakter juga dipahami dari sudut pandang behavioral yang menekankan unsur somatopsikis individu. Sedangkan
19
Asmani (2012: 27) menyatakan bahwa karakter merupakan titipan pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan tanpa landasan kepribadian yang benar akan menyesatkan, dan keterampilan tanpa kesadaran diri akan menghancurkan. Kualitas kepribadian bukan merupakan barang jadi, namun melalui proses pendidikan yang diajarkan secara serius, sungguh-sungguh, konsisten, dan kreatif, dimulai dari unit terkecil dalam keluarga, kemudian masyarakat, dan lembaga pendidikan secara umum. Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 tersebut bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter. Sehingga generasi bangsa tumbuh berkembang dengan karakter yang bernapaskan nilainilai luhur bangsa serta agama. 2.5.2
Konfigurasi Pengembangan Karakter Berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (2010: 8-10) proses
perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor lingkungan (nurture). Faktor bawaan berada di luar jangkauan masyarakat dan individu untuk mempengaruhinya. Sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang berada pada jangkauan masyarakat dan individu. Usaha pengembangan atau pendidikan karakter seseorang dapat dilakukan oleh masyarakat atau individu melalui rekayasa faktor lingkungan. Faktor lingkungan
20
memiliki peran yang besar terhadap perubahan perilaku siswa sebagai hasil dari proses pendidikan karakter. Pembentukan dan rekayasa lingkungan diantaranya mencakup lingkungan fisik dan budaya sekolah, manajemen sekolah, kurikulum, pendidik, dan metode pembelajaran. Pembentukan karakter melalui rekayasa faktor lingkungan dapat dilakukan melalui strategi: (1) keteladanan, (2) intervensi, (3) pembiasaan yang dilakukan secara konsisten, dan (4) penguatan. Perkembangan
dan
pembentukan
karakter
memerlukan
pengembangan
keteladanan yang diintervensi melalui proses pembelajaran, pelatihan, pembiasaan terus-menerus dalam jangka panjang yang dilakukan secara konsisten dan disertai dengan nilai-nilai luhur. Berdasarkan grand design yang dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial kultural, pembentukan karakter dalam diri individu meliputi fungsi dari seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dalam konteks interaksi sosial kultural dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial kultural tersebut dapat dikelompokkan menjadi olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development), olah raga dan kinestetik (physical and kinesthetic development), serta olah rasa dan karsa (affective and creativity development). 2.5.3
Pendidikan Karakter Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilainilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
21
sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai karakter dapat terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat (Asmani, 2012: 35). Menurut Marzuki (2012) pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah kepada siswa. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif), mampu merasakan (domain afektif), dan biasa melakukan (domain perilaku). Jadi pendidikan karakter erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan atau dilakukan. Hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa sendiri dan bertujuan untuk membina kepribadian generasi muda. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak pada nilai-nilai karakter dasar manusia. Selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih tinggi sesuai kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri. Tujuan pendidikan karakter berdasarkan Kerangka Acuan Pendidikan Karakter tahun 2010 adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan jangka panjang pendidikan karakter adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif kontekstual individu atas impuls natural sosial yang diterimanya sehingga pada akhirnya akan mempertajam visi hidup melalui proses pembentukan diri secara terus-menerus.
22
Pendidikan karakter juga bertujuan meningkatkan mutu dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter peserta didik secara utuh, terpadu, serta seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Sudarmadi (2011) menekankan agar guru berusaha menerapkan model-model pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter siswa termasuk dalam pembelajaran fisika. Sementara itu, Ikhwanuddin (2012) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran mampu memberikan sumbangan positif dalam pembentukan karakter dan berdampak pada peningkatan prestasi akademik secara lebih merata. Melalui pendidikan karakter, diharapkan siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan
pengetahuannya,
mengkaji,
dan
menginternalisasi
serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. 2.5.4
Nilai-Nilai Karakter Berdasarkan grand design Pendidikan Karakter tahun 2010, ada 18
karakter yang diintegrasikan ke dalam pendidikan di sekolah. Nilai-nilai tersebut antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggungjawab. Pada penelitian ini dikembangkan tiga nilai karakter yaitu disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif.
23
(1)
disiplin Secara harfiah, kata disiplin berasal dari bahasa Latin discrere yang
memiliki arti belajar. Menurut Semiawan (2008: 27-28) disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu anak agar mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu dengan pembatasan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya. Nilai disiplin tidak bisa terbangun secara instan. Naim dalam bukunya Character Building (2012: 142-144) menjelaskan bahwa dibutuhkan proses panjang agar disiplin menjadi kebisasaan yang melekat kuat dalam diri seorang siswa. Penanaman disiplin harus dilakukan sejak dini dengan tujuan untuk mengarahkan siswa agar mereka belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa dewasa. Dalam
konteks
pembelajaran
di
sekolah,
ada
beberapa
bentuk
kedisiplinan. Bentuk disiplin tersebut antara lain hadir di ruangan tepat pada waktunya, taat peraturan, dan menghormati semua orang yang bergabung di dalam sekolah. Jadi, tujuan diciptakannya disiplin bagi siswa bukan untuk memberikan pengekangan atau rasa takut bagi siswa, melainkan untuk mendidik siswa agar sanggup mengatur dan mengendalikan dirinya dalam berperilaku serta bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
24
(2)
rasa ingin tahu Berdasarkan Pedoman Pendidikan Karakter Kemendiknas 2010, rasa ingin
tahu diartikan sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Rasa ingin tahu tidak terjadi begitu saja. Ada faktor tertentu yang mempengaruhinya yaitu susunan saraf yang berpusat di otak. Secara biologis, kondisi tubuh manusia memungkinkan untuk berkembang secara lebih baik. Sementara ditinjau dari perspektif psikologis, otak manusia juga harus dilatih secara terus-menerus sehingga memiliki ketajaman. Dalam kondisi yang demikianlah manusia memilik sifat ingin tahu. Rasa ingin tahu bisa diperoleh dengan belajar baik formal maupun informal. Dalam konteks pendidikan formal yaitu sekolah, rasa ingin tahu dapat dikembangkan melalui beberapa indikator. Menurut Anwar (2009: 108) indikator rasa ingin tahu dalam sikap ilmiah antara lain antusias mencari jawaban, perhatian pada objek yang diamati, antusias pada proses kegiatan, dan keaktifan bertanya dalam setiap langkah kegiatan. (3)
komunikatif Komunikatif diartikan sebagai tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. Dalam pengembangan karakter, sifat komunikatif harus mendapatkan perhatian yang serius. Hal ini untuk membentuk anak agar tidak menjadi manusia yang arogan dan tidak menghargai orang lain. Pengembangan karakter komunikatif dalam pembelajaran di kelas dapat diamati melalui beberapa indikator yaitu partisipasi dalam
25
melaksanakan tugas, memberikan ide dan pendapat kepada semua anggota kelompok, menghargai hasil yang dicapai kelompok dan memberikan informasi (Maasawet, 2011: 22).
2.6 Materi Tekanan Materi tekanan dipilih dalam penelitian ini karena banyak eksperimen sederhana dan aplikatif yang mudah dilakukan oleh siswa. Tekanan didefinisikan sebagai gaya tekan yang bekerja pada satu satuan luasan tempat gaya itu bekerja (Puspita, 2009: 189). Tekanan dibedakan menjadi tiga yaitu tekanan pada zat padat, zat cair dan zat gas. Materi pada penelitian ini hanya mencakup subpokok bahasan tekanan pada zat padat dan zat cair. 2.6.1
Tekanan pada Zat Padat Tekanan merupakan besarnya gaya persatuan luas permukaan tempat gaya
itu bekerja. Tekanan merupakan besaran skalar karena tidak memiliki arah tertentu. Tekanan dinotasikan dengan huruf P. Definisi tekanan ini dapat dirumuskan sebagai berikut: P = F/A Dengan :
2.6.2
P
= tekanan (N/m2 atau Pascal)
F
= gaya (N)
A
= luas permukaan (m2)
Tekanan pada Zat Cair Air yang diam memiliki tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang
berada pada kedalaman tertentu disebut dengan tekanan hidrostatis. Tekanan adalah kuantitas skalar tanpa arah. Gaya yang menghasilkan tekanan bekerja
26
adalah vektor yang arahnya tegak lurus permukaan. Keadaan setimbang gayagaya yang bekerja pada bagian kecil cairan yang mempunyai tebal dy dan luas permukaan A diperlihatkan pada Gambar 2.1. (P + dP) A
dy
y dW PA
(Halliday & Resnick, 1991: 556) Gambar 2.1. Tekanan pada Bagian Zat Cair
Misal P adalah tekanan pada permukaan bawah dan ( permukaan atas, maka gaya ke atas adalah ) (permukaan atas) ditambah dengan elemen (
)adalah tekanan pada
(permukaan bawah) dan ( . Kesetimbangan vertikal:
)
Perbedaan tekanan pada kedalaman zat cair ditunjukkan pada Gambar 2.2. P2 = P0
y2 – y1 = h P1 = P
y2 y1
(Halliday & Resnick, 1991: 558)
27
Gambar 2.2. Perbedaan Tekanan pada Kedalaman Zat Cair
adalah berat jenis dari fluida. Jika pada
adalah tekanan pada
dan
tekanan
pada permukaan, maka ∫
∫
∫ dengan mengambil
dan
sebagai konstanta, (
(
)
) adalah kedalaman h dibawah permukaan. Jika tekanan udara luar
diperhitungkan, maka besar tekanan pada suatu titik di dalam zat cair merupakan tekanan mutlak di titik tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan mutlak dituliskan sebagai berikut:
dengan:
P = tekanan mutlak (N/m2) Po = tekanan udara luar (N/m2) P = tekanan hidrostatis (N/m2)
2.6.2.1 Hukum Pascal Suatu tabung berisi zat cair yang sekelilingnya diberi lubang dengan kedalaman yang sama, maka zat cair akan memancar dan diteruskan ke segala
28
arah yang besarnya sama. Alat sederhana yang dapat digunakan untuk membuktikan hukum Pascal ditunjukkan pada Gambar 2.3.
(Karim, 2008: 215) Gambar 2.3. Alat Percobaan Hukum Pascal Apabila bola berisi air dan diberi tekanan, maka air akan memancar keluar melewati lubang-lubang kecil yang ada di sekeliling bola. Kekuatan pancaran akan sama ke segala arah. Hal ini yang disebut dengan hukum Pascal, yaitu tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruangan tertutup diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama. 2.6.2.2 Hukum Archimedes Pengamatan yang dilakukan Archimedes memunculkan sebuah hukum bahwa jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung, sebesar berat zat cair yang dipindahkannya. Pernyataan inilah yang dikenal dengan hukum Archimedes. Gaya apung sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di dalam air. Persamaan matematisnya adalah FA= w u - w a dengan,
FA
= gaya apung atau gaya ke atas (N)
wu
= gaya berat benda di udara (N)
wa
= gaya berat benda di dalam air (N)
29
Berdasarkan pengertian gaya apung, maka peristiwa tenggelam, melayang dan terapung dapat dijelaskan sebagai berikut: (1)
tenggelam Benda akan tenggelam jika berat benda lebih besar dari gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang tenggelam dalam zat cair karena mempunyai massa jenis yang berbeda ditujukkan pada Gambar 2.4.
(Puspita, 2008: 180) Gambar 2.4. Benda Tenggelam Benda yang tenggelam dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai berikut: Dari persamaan di atas, benda tenggelam jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair. (2)
melayang Benda akan melayang jika berat benda sama dengan gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang melayang dalam zat cair karena keduanya mempunyai massa jenis yang sama ditujukkan pada Gambar 2.5.
30
(Puspita, 2008: 180) Gambar 2.5. Benda Melayang Benda yang melayang dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai berikut: Dari persamaan di atas, benda melayang jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair. (3)
terapung Benda akan terapung jika berat benda lebih kecil dari gaya ke atas
maksimum. Suatu benda yang terapung dalam zat cair karena adanya perbedaan massa jenis ditunjukkan pada Gambar 2.6.
(Puspita, 2008: 180) Gambar 2.6. Benda Terapung Benda yang mengapung dapat dijelaskan dengan persamaan matematis sebagai berikut: Dari persamaan di atas, benda terapung jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair.
31
2.7 Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA terutama fisika sekarang ini masih dominan pada pemberian teori dan hafalan rumus. Siswa tidak diajak untuk menemukan konsep sehingga pembelajaran kurang bermakna. Pembelajaran seperti ini membuat siswa menjadi malas untuk berpikir dan menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit. Siswa yang malas berpikir akan memicu pada hasil belajar yang rendah. Rendahnya kemampuan berpikir siswa menjadi faktor utama siswa malas, sehingga melakukan tindakan seperti mencontek saat ulangan dan tidak mengerjakan tugas. Jika siswa menjadikan hal tersebut sebagai suatu kebiasan maka akan terbentuk karakter yang tidak baik. Menyadari pentingnya pendidikan karakter, pemerintah melakukan upaya untuk mengembangkan karakter siswa. Upaya nyata pemerintah adalah dengan mengintegrasikan nilai karakter pada mata pelajaran IPA. Karakter tersebut meliputi empat aspek yaitu olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah kinestetika. Melalui pengintegrasian nilai karakter ini diharapkan siswa dapat menjadi insan yang cerdas dan berakhlak mulia. Oleh sebab itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang tidak hanya mengutamakan kemampuan berpikir, tetapi juga pembentukan karakter yang baik. Melalui pendekatan pembelajaran SEA berbantuan Games, siswa akan difokuskan dalam proses penemuan konsep melalui kegiatan eksperimen. Siswa akan dituntun untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga hasil belajar dapat meningkat. Sedangkan Games diharapkan dapat menumbuhkan daya
32
cipta, rasa serta karsa melalui interaksi antarsiswa sebagai upaya pengembangan karakter. Kerangka berpikir disajikan pada Gambar 2.7.
Hasil belajar rendah
Karakter rendah IPA
Integrasi pendidikan karakter
SEA dan Games Disiplin
Rasa ingin tahu
Komunikatif
Hasil belajar meningkat Karakter berkembang
Gambar 2.7. Diagram Kerangka Berpikir
2.8
Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah
sebagai berikut: Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP melalui pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games lebih besar daripada Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games. Perkembangan karakter siswa kelas VIII SMP melalui pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games lebih besar daripada Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP N 2 Ungaran tahun ajaran 2012/2013.
Sekolah tersebut memiliki fasilitas yang mendukung pelaksanaan penelitian seperti adanya laboratorium dan alat-alat praktikum.
3.2
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain true experiment dengan rancangan
control group pretest-posttest. Pada desain ini dapat dilihat perbedaan pencapaian antara kelompok eksperimen dan kontrol. Desain penelitian true experiment disajikan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian Pretest Posttest Kelompok
Pretest
Eksperimen
Kontrol
3.3
Perlakuan
Posttest
Pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games Pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games (Arikunto, 2006:86)
Alur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap analisis data. 3.3.1
Tahap Persiapan Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut:
33
34
(1) melakukan observasi awal untuk mengetahui subjek yang akan diteliti; (2) menentukan populasi dan sampel; (3) menyusun instrumen uji coba; (4) mengujicobakan instrumen tes uji coba; (5) menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal. 3.3.2
Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: (1) memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen; (2) melaksanaan pembelajaran, perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan
Games
sedangkan
pada
kelas
kontrol
diterapkan
pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games; (3) melakukan observasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ketika proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui perkembangan karakter siswa; (4) memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.3.3
Tahap Analisis Data Kegiatan yang dilakukan pada analisis adalah sebagai berikut: (1) mengolah data, menganalisis dan membahas hasil penelitian; (2) menyimpulkan. Secara garis besar bagan alur penelitian disajikan pada Gambar 3.1.
35
Pelaksanaan
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pretest
Pretest
Pembelajaran SEA berbantuan Games
Pembelajaran SEA tanpa bantuan Games
Posttest
Posttest
Analisis Data: Pretest, Posttest, dan Lembar Observasi Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1
Populasi Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 2
Ungaran tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas yaitu kelas VIII A sampai dengan VIII I. 3.4.2
Sampel Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik purposive sampling,
diperoleh 2 kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen.
36
3.5
Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.5.1
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games dan Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
3.5.2
Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan karakter siswa.
3.6
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
3.6.1
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui kondisi awal sampel
penelitian dan proses penelitian. Kondisi awal yang diperoleh dari dokumentasi berupa daftar nama siswa dan hasil nilai ujian IPA semester ganjil kelas VIII. 3.6.2
Metode tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pretest dan posttest
berbentuk pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa. 3.6.2
Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh observer menggunakan instrumen
pengamatan. Observasi dilakukan untuk mengamati hasil belajar psikomotorik
37
dan perkembangan karakter siswa. Nilai karakter yang diamati yaitu disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif. 3.6.4
Analisis Hasil Uji Coba
3.6.3
Validitas Pengujian validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment. ( √*
(
)(
) +*
) (
) + (Arikunto, 2007: 72)
Keterangan : rxy
: Koefisien korelasi antara X dan Y
X
: Skor tiap butir Soal
Y
: Skor total yang benar dari tiap subjek
N
: Jumlah responden
Pengujian harga koefisien korelasi yang diperoleh, dikonsultasikan ke tabel rproduct moment dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel rproduct moment untuk jumlah responden (N) 26 diperoleh harga rtabel sebesar 0,355. Hasil analisis validitas uji coba soal disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria Soal Berdasarkan Validitas Kriteria soal
Nomor soal
Jumlah
Valid
1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 27, 31, 32, 33, 34, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 47, 48, 50
31
Tidak valid
3, 4, 7, 13, 15, 16, 20, 23, 26, 28, 29, 30, 35, 36, 39, 41, 42, 46, 49
19
38
3.6.4
Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen soal pilihan ganda dalam penelitian ini
digunakan rumus K-R 20. (
)(
) (Arikunto, 2007 : 100)
Keterangan : r11
: Reliabilitas instrumen
n
: Banyaknya butir Soal
p
: Proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar
q
: Proporsi siswa yang menjawab soal dengan salah
s2
: Standar deviasi Harga r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel product moment
dengan taraf signifikansi 5%. Jika r hitung > r tabel product moment maka instrumen yang diujicobakan bersifat reliable. Berdasarkan hasil analisis uji coba soal pilihan ganda, diperoleh reliabilitas sebesar 0,756 sedangkan r tabel 0,355 maka instrumen soal pilihan ganda hasil uji coba bersifat reliable. 3.6.5
Analisis Butir Soal
3.7.3.1 Taraf Kesukaran Besarnya indeks kesukaran (difficulty index) soal bentuk objektif dapat dihitung dengan rumus:
(Arikunto, 2007: 208)
39
Keterangan: P
: Indeks Kesukaran : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran soal disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Interval P
Kriteria
0,00 ≤ P ≤ 0,30
Sukar
0,30 < P ≤ 0,70
Sedang
0,70 < P ≤ 1,00
Mudah (Arikunto, 2007: 208)
Berdasarkan hasil uji coba soal, dari 50 soal diambil 25 soal yang digunakan dalam penelitian. Hasil analisis uji coba, soal nomor 5, 9, 17, 22, 25, dan 33 dikategorikan mudah, soal nomor 1, 6, 11, 14, 18, 19, 24, 27, 37, 44, 47, 48, dan 50 dikategorikan sedang, dan soal dengan nomor 10, 21, 31, 32, 34, dan 38 dikategorikan sukar. 3.7.3.1 Daya Beda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Pada soal objektif digunakan rumus sebagai berikut:
40
(Arikunto, 2007: 213)
Keterangan: J
: Jumlah peserta tes : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda soal disajikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Klasifikasi Daya Beda Interval Daya Beda
Kriteria
0,00 < D 0,20
Jelek
0,20 < D
0,40
Cukup
0,40 < D
0,70
Baik
0,70 < D
1,00
Baik Sekali (Arikunto, 2007: 213)
Berdasarkan hasil uji coba soal pilihan ganda, soal nomor 6, 10, 14, 19, 21, 24, 31, 32, 34, 38, 44, 47, dan 50 berdaya beda baik dan soal nomor 1, 5, 9, 11, 17, 18, 22, 27, 25, 33, 37, dan 48 berdaya beda cukup.
41
3.7
Analisis Data
3.8.1
Analisis Data Awal Analisis data awal adalah analisis data nilai ujian semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama atau tidak. Jika kelas eksperimen dan kontrol memiliki varians yang sama maka dikatakan kedua kelas tersebut homogen. Hipotesis yang digunakan adalah: : variansnya homogen (
)
: variansnya tidak homogen (
)
Rumus yang digunakan adalah:
(Sudjana, 2005:250) Keterangan: : Varians terbesar : Varians terkecil Kriteria pengujiannya adalah dengan
adalah taraf nyata. Dengan
diterima jika (
)
(
)
didapat daftar distribusi F
dengan peluang 1/2 . Dari hasil analisis nilai ujian semester ganjil didapatkan = 1,07 dan Ftabel = 1,84 sehingga kedua kelas tersebut homogen. 2.8.2
Analisis Data Akhir
2.8.2.1 Analisis Hasil Observasi
42
Perhitungan skor hasil observasi menurut Arikunto (2006) adalah sebagai berikut: ∑ ∑ Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa melalui analisis hasil observasi dibedakan menjadi 4 kategori yang disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Psikomotorik Interval Observasi
Kriteria
80,00% < x ≤ 100,00%
sangat baik
60,00% < x ≤ 80,00%
baik
40,00% < x ≤ 60,00%
cukup
20,00% < x ≤ 40,00%
kurang (Juknis Penilaian Afektif, 2010)
Perekembangan karakter siswa melalui analisis hasil observasi dibedakan menjadi 4 kategori yang disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Klasifikasi Analisis Hasil Observasi Karakter Interval Observasi
Kriteria
80,00% < x ≤ 100,00%
membudaya
60,00% < x ≤ 80,00%
mulai berkembang
40,00% < x ≤ 60,00%
mulai terlihat
20,00% < x ≤ 40,00%
belum terlihat (Panduan Pendidikan Karakter, 2011)
43
3.8.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan rumus chi kuadrat untuk menguji kenormalan data. Persamaan chi kuadrat menurut Sudjana (2005) adalah: ∑
(
)
Keterangan: : chi kuadrat : frekuensi nyata/ hasil pengamatan : frekuensi teoritik Nilai hasil chi kuadrat hitung dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel. Jika harga chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel maka distribusi data dinyatakan normal. 3.8.2.4 Uji Gain Uji gain digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada pokok bahasan tekanan zat padat dan tekanan zat cair serta perkembangan karakter siswa. Rumus gain yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: : besarnya faktor gain
: skor rata-rata pretest
44
: skor rata-rata posttest Kategorisasi gain peningkatan hasil belajar disajikan pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Klasifikasi Faktor 〈 〉 Interval Faktor (g)
Kriteria
〈 〉
Tinggi 〈 〉
Sedang
0,7
〈 〉
Rendah (Hake, 1998)
3.8.2.5 t-test Pengujian ini digunakan untuk mengetahui perbedaan peningkatan pemahaman materi tekanan zat padat dan zat cair siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rumus t-test yang dinyatakan Sugiyono (2007) adalah:
√
Dengan ∑ √∑
∑
Keterangan: : nilai rata-rata kelas eksperimen : nilai rata-rata kelas kontrol : varians kelas eksperimen
( √
)( √
)
45
: varians kelas kontrol : jumlah siswa kelas eksperimen : jumlah siswa kelas kontrol : korelasi antara dua sampel Rumus hipotesisnya: 1.
: Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP yang diterapkan
pembelajaran
Starter
Experiment
Approach
(SEA)
berbantuan Games lebih kecil atau sama dengan yang diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games. : Peningkatan hasil siswa kelas VIII SMP yang diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games lebih
besar
daripada
yang
diterapakan
pembelajaran
Starter
Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games. 2.
: Perekembangan karakter siswa kelas VIII SMP yang diterapkan
pembelajaran
Starter
Experiment
Approach
(SEA)
berbantuan Games lebih kecil atau sama dengan yang diterapkan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games. : Perkembangan karakter siswa kelas VIII SMP yang diterapkan
pembelajaran
Starter
Experiment
Approach
(SEA)
berbantuan Games lebih besar daripada yang diterapakan pembelajaran Starter Experiment Approach (SEA) tanpa berbantuan Games.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Hasil Tes Materi Tekanan Zat Padat dan Zat Cair Peningkatan hasil belajar siswa dapat diukur dari nilai pretest dan posttest.
Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Rata-Rata Pretest Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol No. Kategori 1 Pretest 2 Posttest
4.1.2
Kelas Eksperimen 49,07 79,20
Kelas Kontrol 57,73 69,33
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui jenis statistik yang akan
digunakan yaitu statistik parametris atau non parametris. Uji normalitas menggunakan analisis chi kuadrat disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Kontrol
Banyak Kelas 6 6
dk
̅
s
5 5
79,20 69,33
9,24 8,68
∑(
) 1,71 1,23
;
1,71 1,23 11,07
Berdasarkan hasil analisis chi kuadrat pada kelas kontrol diperoleh . Pada kelas eksperimen diperoleh
46
47
. Nilai posttest kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi normal sehingga digunakan statistik parametris. 4.1.3
Uji Kesamaan Dua Varians Uji kesamaan dua varians yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Uji Dua Varians Nilai Posttest Sumber Variasi ̅
Kelas Eksperimen 79,20 85,41 9,24
s = 0,88 dk pembilang= 29, dk penyebut= 29;
Kelas Kontrol 69,33 75,40 8,68 = 1,86
Berdasarkan Tabel 4.3. diperoleh
. Hal ini
menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan kognitif yang sama. 4.1.4
Uji Gain
4.1.4.1 Uji Gain Hasil Belajar Siswa Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotorik kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Uji gain hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 4.4. dan Tabel 4.5. Tabel 4.4. Gain Hasil Belajar Kognitif Siswa Kategori Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Gain
Kelas Eksperimen Pretest Posttest 36 52 72 96 49,07 79,20 0,59
Kelas Kontrol Pretest Posttest 48 52 72 92 57,73 69,33 0,27
48
Tabel 4.5. Gain Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 1 Pertemuan 3 54,67 84,44 0,66
Kategori Rata-rata Gain
Kelas Kontrol Pertemuan 1 Pertemuan 3 48,00 67,56 0,38
4.1.4.2 Uji Gain Perkembangan Karakter Siswa Perkembangan karakter disiplin, rasa ingin tahu, dan komunikatif dianalisis menggunakan uji gain. Hasil analisis gain perkembangan karakter siswa disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Gain Perkembangan Karakter Siswa No. 1. 2. 3.
Karakter Siswa Disiplin Rasa Ingin Tahu Komunikatif
gain (g) Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 0,52 0,51 0,70 0,39 0,73 0,40
Peningkatan hasil belajar siswa disajikan pada Gambar 4.2.
90 80 70 60 50 40
Pertemuan 1
30
Pertemuan 3
20 10 0
Disiplin Rasa InginKomunikatif Tahu I
II
III
Kelas Ekperimen
Disiplin Rasa InginKomunikatif Tahu I
II
III Kelas Kontrol
Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa
49
Keterangan: I
: Hasil belajar kognitif
II
: Hasil belajar psikomotorik
III
: Hasil belajar afektif (karakter)
4.1.5 Uji Kesamaan Hasil Rata-Rata Berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata, dengan analisis uji t diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Uji t Nilai Posttest Sumber Variasi ̅ n s
Kelas Eksperimen 79, 20 30 85,41 9,24
Kelas Kontrol 69,33 30 75,40 8,68
r = 0,34 = 4,07 ;
maka
=1,67
Berdasarkan hasil uji t, diperoleh sehingga kedua sampel tersebut saling berkorelasi. Sedangkan analisis uji t diperoleh
.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
peningkatan hasil belajar signifikan yaitu nilai rata-rata hasil tes kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. 4.1.6 Analisis Hasil Observasi 4.1.6.1 Analisis Hasil Belajar Psikomotorik Hasil belajar psikomotorik siswa disajikan pada Tabel 4.8.
50
Tabel 4.8. Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pertemuan
No. 1
Indikator Menyiapkan alat dan bahan Melakukan percobaan Merapikan alat dan bahan
2 3
Kelas Eksperimen I II III
Kriteria
Kelas Kontrol I II III
Kriteria
78
cukup
76
90
cukup
90 104 136 baik
72
90 108 cukup
78 114 146 baik
68
82 100 cukup
88
98
96
Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen dan kontrol selama proses pembelajaran disajikan pada Gambar 4.2.
140 120 100 80 60 40
Kelas Eksperimen
Merapikan alat bahan
Melakukan percobaan
Menyiapkan alat bahan
Merapikan alat bahan
Melakukan percobaan
0
Menyiapkan alat bahan
20
Pertemuan 1 Pertemuan 3
Kelas Kontrol
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik 4.1.6.2 Analisis Hasil Observasi Karakter Analisis perkembangan karakter disiplin, rasa ingin tahu, serta komunikatif disajikan pada Tabel 4.9, 4.10, dan 4.11.
51
Tabel 4.9. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Disiplin
No.
Aspek
1 2
Hadir di dalam kelas Menempatkan diri pada posisi praktikum Melakukan percobaan sesuai prosedur Menyelesaikan percobaan tepat waktu
3 4
Pertemuan Kelas Kelas Kontrol Eksperimen Kriteria I II III I II III 110 138 144 membudaya 106 134 148 62 98 122 mulai 66 86 108 berkembang 76 90 96 mulai 78 88 98 berkembang 70 92 104 mulai 68 88 108 berkembang
Kriteria membudaya mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat
Tabel 4.10. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa
No.
Aspek
1
Mengajukan pertanyaan Mencari jawaban pertanyaan Perhatian pada obyek yang diamati
2 3
Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kriteria I II III I II III 56 88 112 mulai 60 62 88 berkembang 68 110 138 mulai 52 60 92 berkembang 90 104 136 mulai 72 74 108 berkembang
Kriteria mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat
Tabel 4.11. Rekapitulasi Perkembangan Karakter Komunikatif Siswa
No. 1 2 3
Aspek Mengemukakan pendapat Berinteraksi dengan anggota kelompok Menjelaskan hasil percobaan
Pertemuan Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Kriteria I II III I II III 46 86 118 mulai 46 62 92 berkembang 78 114 146 membudaya 68 82 100 66
84
108 mulai berkembang
62
68
94
Kriteria mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat
52
Perkembangan karakter disiplin siswa disajikan pada Gambar 4.3.
150 100 50
Eksperimen
Tepat waktu
Percobaan
Menempatkan diri
Kehadiran
Tepat waktu
Percobaan
Menempatkan diri
Kehadiran
0 Pertemuan 1 Pertemuan 3
Kontrol
Gambar 4.3. Grafik Perkembangan Karakter Disiplin Siswa Perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa disajikan pada Gambar 4.4.
140 120 100 80 60 Pertemuan 1
40
Pertemuan 3
20 0 Bertanya
Menjawab Mengamati Bertanya Eksperimen
Menjawab Mengamati Kontrol
Gambar 4.4. Grafik Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Peningkatan karakter komunikatif siswa disajikan pada Gambar 4.5.
53
140 120 100 80 60 40
Pertemuan 1
20
Pertemuan 3
Eksperimen
Menjelaskan
Kerjasama
Berpendapat
Menjelaskan
Kerjasama
Berpendapat
0
Kontrol
Gambar 4.5. Grafik Perkembangan Komunikatif Siswa
4.2
Pembahasan
4.2.1
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Berdasarkan analisis data hasil belajar kognitif, pembelajaran SEA
berbantuan Games dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Gain hasil belajar kelas eksperimen berkategori sedang, sedangkan kelas kontrol rendah. Uji kesamaan rata-rata menggunakan analisis uji t didapatkan thitung lebih besar dari ttabel. Analisis tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Uji t terhadap gain hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games lebih signifikan dibandingkan SEA tanpa berbantuan Games. Ditinjau berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), penerapan Games memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Kelas eksperimen yang diterapkan SEA berbantuan Games, 27 dari 30 siswa nilainya mencapai KKM. Kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran SEA saja, hanya 14 dari 30 siswa yang nilainya mencapai KKM. Hasil analisis ketuntasan siswa disajikan pada
54
Lampiran 28 dan 29. Analisis secara keseluruhan, nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 79,20 telah mencapai KKM. Pada kelas kontrol nilai rata-rata posttest hanya sebesar 69,33 yang berarti belum memenuhi batas KKM. Persentase ketuntasan kelas eksperimen sebesar 90,00%, sedangkan kelas kontrol 46,67%. Pembelajaran SEA memusatkan sebagian besar proses belajar pada siswa. SEA terdiri dari beberapa langkah kegiatan yang sistematis. Melalui pembelajaran SEA, siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan mengamati, merumuskan masalah, menguji hipotesis, melakukan percobaan pengujian, dan menyimpulkan sebagai proses penemuan konsep. Hasil dari percobaan yang dilakukan siswa disusun menjadi konsep dengan bantuan guru. Siswa benar-benar menyakini dan menerima konsep tanpa paksaan. Melalui SEA, siswa akan menemukan dan memahami konsep secara benar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Sesuai penelitian Hart et al. (2000) yang menyatakan bahwa percobaan membuat siswa memahami konsep lebih baik daripada menulis dan berbicara. Pada pelaksanaan penelitian, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kerja kelompok membuat siswa aktif bekerjasama dan saling membantu. Pembelajaran SEA membuat suasana pembelajaran lebih kondusif. Sebagian besar siswa antusias dan aktif dalam mengikuti setiap tahapan pembelajaran SEA. Hal ini sesuai dengan Memes (2000: 20) yang menyatakan bahwa pendekatan SEA menekankan proses pembelajaran pada siswa sehingga suasana belajar di kelas menjadi kondusif dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil belajar.
55
Pelaksanaan SEA melatih siswa untuk berpikir dan bekerja ilmiah. Siswa dilatih untuk mengamati percobaan awal yang didemonstrasikan oleh guru di depan kelas. Berdasarkan percobaan awal, siswa dituntun guru dalam merumuskan masalah dengan memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana. Siswa menjadi lebih fokus dalam pelaksanaan pembelajaran. Andriani (2011) menyatakan bahwa pembelajaran dengan percobaan dapat memfokuskan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran. Konsentrasi yang baik akan membuat siswa mudah dalam memahami materi. Setelah merumuskan masalah, siswa dilatih untuk membuat dugaan sementara atau hipotesis. Siswa diberi kesempatan berdiskusi dan mengemukakan berbagai pendapat guna menjawab rumusan masalah. Guru aktif menuntun siswa dengan memberikan kata kunci mengingat siswa masih duduk di bangku SMP, sehingga kemampuan mereka dalam menyusun kata-kata masih rendah. Selanjutnya, siswa secara berkelompok melakukan percobaan pengujian untuk membuktikan hipotesis tersebut benar atau tidak. Hasil percobaan dibahas secara bersama oleh guru dan siswa sehingga didapatkan kesimpulan sebagai konsep. Pada SEA meskipun siswa sendiri yang melakukan tahapan demi tahapan pembelajaran, guru tetap menuntun siswa agar hasil yang didapatkan tidak melenceng jauh dari konsep yang akan dipelajari. Konsep yang diperoleh siswa melalui eksperimen merupakan dasar pengetahuan siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Sehingga, jika konsep yang didapatkan sudah benar maka siswa lebih mudah dalam mempelajari fisika. Hal ini sesuai dengan penelitian Hamid (2008) yang menyatakan bahwa pembelajaran
56
dengan pendekatan SEA dapat meningkatkan motivasi sekaligus kemampuan dasar fisika pada siswa. Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan SEA dengan Games, Kokami, yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan dalam meningkatkan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kontrol. Kokami sendiri berfungsi untuk mereview materi tekanan setelah pembelajaran SEA agar pemahaman konsep siswa lebih matang. Yien et al. (2010) menyatakan pembelajaran berbasis permainan memberikan kesempatan yang baik untuk merangsang pemikiran abstrak siswa selama proses perkembangan kognitif dan selanjutnya mendorong tatanan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Kartu pesan Kokami berisi pertanyaan dan soal yang berkaitan dengan pelaksanaan percobaan pada SEA. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa pendekatan SEA berbantuan Games lebih signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kokami melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam permainan. Kokami terdiri dari kartu pesan yang berisi pertanyaan, bonus, dan sanksi. Permainan ini bersifat kompetitif mengingat adanya bonus bagi kelompok dengan skor tertinggi dan sanksi bagi skor terendah. Saat berlangsungnya permainan, siswa sangat antusias dan saling bekerjasama satu sama lain untuk menyelesaikan pertanyaan yang tertulis pada kartu Kokami. Purwanto (2011) yang menyatakan bahwa games dalam pembelajaran memiliki beberapa keunggulan yaitu segera mendapat perhatian, meningkatkan pemahaman karena siswa berusaha berkompetisi dengan kelompok lainnya untuk mendapatkan nilai yang baik, adanya kerjasama antar anggota kelompok, meningkatkan motivasi, dan hasil belajar siswa.
57
Permainan
Kokami
menjadikan
suasana
pembelajaran
lebih
menyenangkan. Siswa sangat termotivasi dan bersemangat dalam menjawab pertanyaan. Meskipun pertanyaan menjadi tanggungjawab bagi satu kelompok penerima pesan, namun kelompok lain juga aktif mencari jawaban yang dibacakan ketua kelompok. Batas waktu penyelesaian pertanyaan membuat siswa saling berebut menjawab sehingga suasana kelas terlihat sangat aktif. Hal ini menunjukkan besarnya antusiasme siswa dalam mengikuti permainan Kokami. Penelitian Nugroho et al. (2013) menyatakan bahwa permainan dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 4.2.2
Peningkatan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Penilaian hasil belajar psikomotorik terdiri dari menyiapkan, melakukan
percobaan, serta merapikan alat dan bahan. Aspek menyiapkan alat dan bahan, kelas eksperimen dan kontrol termasuk kategori cukup. Aspek melakukan percobaan, kelas eksperimen baik sedangkan kelas kontrol cukup. Aspek merapikan alat dan bahan, kelas eksperimen baik sedangkan kelas kontrol cukup. Uji gain menujukkan hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol berada pada kategori sedang yaitu 0,66 dan 0,38. Uji t yang disajikan pada Lampiran 46 terhadap hasil belajar psikomotorik menunjukkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games lebih besar daripada pembelajaran SEA saja. Analisis keseluruhan, hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
58
Pembelajaran SEA berbantuan Games membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan fisik dan mental. Hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini sesuai penelitian Andriani (2011) bahwa pembelajaran yang memasukkan unsur eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa yang tercermin dari kegiatan fisik dan mental. Kegiatan fisik siswa dapat dilihat ketika menyiapkan dan merapikan alat bahan serta melaksanakan percobaan. Siswa aktif dalam menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk percobaan. Pembelajaran SEA melatih siswa untuk aktif melakukan percobaan sesuai dengan prosedur. Penelitian Dahniar (2006) menyatakan bahwa percobaan membuat siswa aktif bekerja dengan kelompoknya, baik ketika melakukan percobaan maupun mengisi lembar kerja sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan aspek psikomotorik. Kegiatan mental siswa dapat dilihat ketika siswa secara aktif mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan berdiskusi dalam kelompok. Games merangsang siswa untuk aktif berpikir menemukan jawaban yang terdapat pada kartu Kokami yang diterimanya. Permainan Kokami dilaksanakan secara kelompok. Pertanyaan yang terdapat pada kartu pesan menjadi tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok penerima pesan. Menurut Aini (2011) pemberian tugas menuntut siswa untuk aktif mencari jawaban melalui diskusi kelompok. Hasil penelitian Kadir (2006) menyatakan bahwa permainan Kokami menjadi salah satu pembelajaran alternatif, selain untuk
menanamkan
pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan membekas, juga berfungsi untuk
59
merangsang minat dan perhatian siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran. 4.2.3
Perkembangan Karakter Siswa
4.2.3.1 Perkembangan Karakter Disiplin Perkembangan karakter disiplin siswa diamati berdasarkan empat aspek yaitu hadir di dalam kelas/laboratorium, menempatkan diri pada posisi praktikum, melakukan percobaan sesuai prosedur, dan menyelesaikan percobaan tepat waktu. Analisis hasil observasi selama tiga kali pertemuan diperoleh bahwa perkembangan karakter kelas eksperimen dan kelas kontrol berada pada kategori sedang dengan faktor gain sebesar 0,52 dan 0,51. Uji t yang disajikan pada Lampiran 39 menunjukkan bahwa perkembangan karakter pada kelas eksperimen yang diterapkan SEA berbantuan Games tidak signifikan terhadap perkembangan karakter disiplin siswa. Analisis skor rata-rata hasil observasi dikonversi berdasarkan rentang kriteria penskoran menghasilkan nilai secara kualitatif. Skor rata-rata kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Secara kualitatif perkembangan karakter disiplin pada kedua kelas tersebut berada pada tahap mulai berkembang. Ditinjau tiap aspek, perkembangan karakter displin kelas eksperimen dan kontrol terdapat perbedaan. Aspek kehadiran di dalam kelas/ laboratorium, perkembangan kedua kelas berada pada tahap membudaya. Selama tiga kali pertemuan, siswa menjadi lebih disiplin masuk ke dalam kelas sebelum bel berbunyi. Aspek menempatkan diri pada posisi praktikum, skor rata-rata kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol berada
60
pada tahap mulai terlihat. Aspek melakukan percobaan sesuai prosedur, skor ratarata kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Aspek menyelesaikan percobaan tepat waktu, skor rata-rata kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Berdasarkan analisis perkembangan karakter kelas eksperimen dan kontrol baik secara kualitatif maupun kuantitatif menunjukkan bahwa pendekatan SEA dapat mengembangkan karakter disiplin siswa. Hasil penelitian Muharram et al. (2010) menyebutkan bahwa pengembangan pendekatan SEA dapat mendorong peningkatan sikap disiplin siswa. Pembelajaran SEA terdiri dari langkah-langkah kerja ilmiah seperti mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, melakukan eksperimen, dan menarik kesimpulan. Langkah pembelajaran yang tersusun secara sistematis menuntun siswa untuk bekerja secara runtut sehingga dapat melatih sikap disiplin. Beberapa siswa sudah mampu melakukan pembagian tugas bagi anggota kelompok sehingga percobaan dapat selesai tepat waktu. Pelaksanaan Games membuat siswa sangat aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga tidak jarang, siswa berpindah dari posisi kelompoknya untuk bertanya pada kelompok lain. 4.2.3.2 Perkembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Karakter rasa ingin tahu dikembangkan melalui tiga aspek yaitu antusias dalam mengajukan pertanyaan, mencari jawaban pertanyaan, dan perhatian pada obyek yang diamati. Hasil analisis gain diperoleh peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas eksperimen sebesar 0,70 termasuk kategori peningkatan tinggi.
61
Sedangkan kelas kontrol, peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas kontrol sebesar 0,39 tergolong peningkatan sedang. Uji t yang disajikan pada Lampiran 39 menunjukkan bahwa perkembangan karakter kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini dapat dikatakan pembelajaran SEA berbantuan Games signifikan terhadap pengembangan karakter rasa ingin tahu siswa daripada pembelajaran SEA tanpa berbantuan Games. Secara kualitatif, perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Analisis skor rata-rata menunjukkan bahwa perkembangan karakter kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang, sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Ditinjau dari peningkatan tiap aspek, perkembangan rasa ingin tahu kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Aspek antusias dalam mengajukan pertanyaan, kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Aspek antusias dalam mencari jawaban pertanyaan dan perhatian terhadap objek yang diamati, skor rata-rata kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat. Pembelajaran SEA menghubungkan konsep yang diterima siswa dengan lingkungan sehingga dapat memicu rasa ingin tahu. Sesuai dengan Memes (2000) yang menyatakan bahwa tahap percobaan awal (starter experiment) pada pembelajaran SEA dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Permainan Kokami terdiri dari beberapa kartu pesan yang berisi pertanyaan atau perintah yang harus dijawab oleh siswa dengan konsekuensi adanya bonus dan sanksi. Siswa secara berkelompok berusaha menjawab kartu pesan yang diterima akibat
62
adanya konsekuensi tersebut. Pertanyaan yang diterima siswa memicu rasa ingin tahu untuk menemukan jawaban yang benar. Berdasarkan analisis di atas, Games memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap pengembangan karakter rasa ingin tahu siswa. Hasil ini sesuai dengan penelitian Klimoviene et. al (2006) yang menyebutkan bahwa kegiatan kelompok dapat meningkatkan kemampuan rasa ingin tahu dan kreativitas siswa. 4.2.3.3 Perkembangan Karakter Komunikatif Perkembangan karakter komunikatif yang diamati meliputi tiga aspek yaitu mengemukakan pendapat, berinteraksi dengan anggota kelompok, dan menjelaskan hasil percobaan. Hasil analisis diperoleh besarnya faktor g peningkatan karakter kelas eksperimen 0,73 dan kelas kontrol 0,40. Peningkatan karakter komunikatif kelas eksperimen tergolong kategori tinggi sedangkan kelas kontrol sedang. Uji signifikansi yang disajikan pada Lampiran 39 menunjukkan bahwa pembelajaran SEA berbantuan Games lebih signifikan terhadap pengembangan karakter komunikatif
daripada pembelajaran SEA tanpa
berbantuan Games. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan perkembangan karakter antara kelas eksperimen dan kontrol. Berdasarkan analisis hasil observasi diperoleh skor rata-rata total kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang. Sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat. Sehingga, hasil analisis secara kuantitatif dan kualitatif pembelajaran SEA berbantuan Games memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan karakter komunikatif siswa. Skor rata-rata aspek mengemukakan pendapat kelas
63
eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Aspek berinteraksi dengan anggota kelompok, kelas eksperimen berada pada tahap membudaya, sedangkan kelas kontrol berada pada tahap mulai terlihat. Aspek menjelaskan hasil percobaan, kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat. Pembelajaran SEA berbantuan Games melibatkan seluruh anggota untuk aktif dalam setiap proses pembelajaran. Pertama, SEA merupakan pendekatan yang memasukkan kegiatan percobaan dalam salah satu tahapannya. Hasil percobaan dianalisis oleh siswa sebagai bagian untuk menemukan dan memahami konsep. Siswa saling berinteraksi mengemukakan pendapat, bertanya dan berdiskusi dalam menganalisis data sehingga dapat meningkatkan komunikasi antar siswa. Penelitian Siswandi (2006) mendapatkan kegiatan diskusi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi. Percobaan pada pembelajaran SEA harus dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan prosedur sehingga siswa dapat menyelesaikan percobaan. Siswa bekerjasama dan saling membantu dalam melakukan percobaan. Hasil penelitian Nuraeni, et al. (2011) menyatakan bahwa kerja kelompok dapat meningkatkan partisipasi siswa untuk aktif mencari sendiri materi yang akan dipelajari. Kedua, Games yang dalam penelitian ini yaitu permainan Kokami menuntut siswa untuk menyelesaikan pertanyaan secara berkelompok. Bonus dan sanksi pada Kokami membuat permainan bersifat kompetitif. Kerjasama berlangsung dengan baik karena kelompok tersebut mempunyai kesamaan tujuan. Siswa berusaha menyelesaikan kartu pesan agar kelompoknya tidak mendapatkan hukuman. Hal tersebut
64
mendorong siswa untuk saling membantu, aktif mengemukakan pendapat, dan bekerjasama dengan sesama anggota kelompok. Sesuai hasil penelitian Apriono (2011) mendapatkan melalui kegiatan kelompok, siswa menjadi terbiasa bekerjasama dengan sesama anggota sehingga mencapai suatu tujuan belajar. Kerjasama
kelompok
mendorong
siswa
untuk
saling
berkomunikasi
mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan soal dan pertanyaan. Pertanyaan yang diberikan, mampu mendorong siswa untuk berkontribusi dalam kelompok dan menghargai pendapat siswa lain. Siswa belajar berkomunikasi dengan teman, berkerjasama tanpa membedakan kemampuan, yang pada dasarnya lebih didorong rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pertanyaan. Penelitian Lestari (2012) menyatakan bahwa kegiatan kelompok mengajarkan siswa untuk saling menghargai dan membantu sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial. Adanya kerjasama dan komunikasi yang baik menyebabkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran menjadi maksimal sehingga memberikan kesempatan untuk lebih meningkatkan pemahaman mereka. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa melalui pembelajaran SEA berbantuan Games, siswa dapat mengidentifikasi masalah dan menemukan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan. Siswa melakukan tahapantahapan untuk memperoleh konsep sehingga tidak hanya menerima rumus secara instan. Percobaan awal pada pendekatan SEA dapat memacu rasa ingin tahu siswa. Tahap percobaan, siswa dituntut untuk bekerja sesuai dengan langkah percobaan sehingga dapat melatih kedisplinan. Selain itu, kerjasama antar anggota
65
kelompok dalam melaksanakan percobaan dan menyelesaikan kartu pesan pada Games dapat melatih sikap komunikatif siswa. Proses pembentukan karakter terdiri dari tiga tahapan yaitu memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan (moral knowing), membangun kecintaan berperilaku baik pada anak (moral feeling), dan membuat moral menjadi tindakan nyata (moral action). Tahapan-tahapan ini harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi kebiasaan sehingga terbentuk karakter yang baik. Asriati (2010) menyatakan bahwa membangun karakter siswa adalah proses memahat jiwa seseorang yang berbeda dengan individu lain. Pembentukan karakter membutuhkan disiplin yang tinggi karena hal ini tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup panjang. Pada penelitian ini, perkembangan karakter siswa belum sepenuhnya mencapai tahap membudaya mengingat pembentukan karakter merupakan proses yang berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang lama sedangkan penelitian ini hanya memberikan treatment sebanyak tiga kali pertemuan.
BAB 5 PENUTUP 5.1
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa: 1.
Penerapan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan zat padat dan cair. Analisis gain hasil belajar kognitif, kelas eksperimen berada pada kategori sedang yaitu 0,59. Sedangkan kelas kontrol berada pada kategori rendah yaitu 0,27. Analisis gain hasil belajar psikomotorik, kelas eksperimen dan kontrol berada pada kategori sedang yaitu 0,66 dan 0,38.
2.
Pembelajaran dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan Games dapat mengembangkan karakter siswa. Perkembangan karakter disiplin kelas eksperimen dan kontrol berada pada tahap mulai berkembang. Perkembangan karakter rasa ingin tahu dan komunikatif, kelas eksperimen berada pada tahap mulai berkembang sedangkan kelas kontrol mulai terlihat.
66
67
5.2
Saran Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1.
Pendekatan SEA berbantuan Games perlu dikembangkan lebih lanjut dalam penelitian-penelitian berikutnya untuk mengembangkan nilai karakter lain sehingga memberikan manfaat yang lebih besar terhadap guru dan siswa.
2.
Pada penelitian berbasis Games kelompok yang bersifat kompetitif, disarankan agar dapat mengatur siswa dengan memberikan batas waktu untuk menjawab sehingga tidak terjadi kegaduhan ketika Games berlangsung.
3.
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa sebaiknya dilaksanakan dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga perkembangan karakter dapat terlihat secara signifikan.
DAFTAR PUSTAKA Aini, Rochmah Nur. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran IPS di Kelas VIII MTs Annur Hangtuah Perhentian Raja. Artikel. Pekanbaru: Universitas Riau. Andriani, N., Husaini, I., & Nurliyah, L. 2011. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 2 Muara Padang. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains. Bandung. Anwar, Herson. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu 2(5) : 103-114. Apriono, Djoko. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif. Prospektus, IX(2): 159-172. Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’ruf. 2013. Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press ( Anggota IKAPI). Asriati, Nuraini. 2010. Grand Design Pendidikan Karakter Berbasis Sekolah. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan : 590-604. Balitbang Depdiknas. 2012. Serapan Nilai Ujian Nasional SMP Tahun 2012. Online. Tersedia di http://balitbang.depdiknas.go.id [diakses 1-9-2013]. Dahniar, Nani. 2006. Pertumbuhan Aspek Psikomotorik dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Observasi Gejala Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Inovatif, 1 (2): 1-5. Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Petunjuk Teknis Perangkat Penilaian Afektif di SMA. Jakarta: Mendiknas. Hake, Richard R. 1998. Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A Six-Thousands-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics, 66 (1): 66-74. Halliday, D. & Resnick, R. 1989. Fisika, Terjemahan oleh Pantur Silaban Ph.D dan Drs. Erwin Sucipto. Jakarta: Penerbit Erlangga.
68
69
Hamid, Abdul. 2008. Pengembangan Sistem Asesmen Otentik Melalui Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Inovatif di Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, 6(1): 35-42. Handhika, Jeffry. 2010. Pembelajaran Fisika melalui Inkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Aktivitas dan Perhatian Mahasiswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Fisika, 1(1) : 9-23. Hart, C., Mulhall, P., Berry, A., Loughran, J., & Gunstone R. 2000. What is the Purpose of This Experiment? Or Can Student Learn Something from Doing Experiment?. Journal of Research in Science Teaching, 37(7) : 655-675. Ikhwanuddin. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan Kerjasama dalam Perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2): 153-163. Kadir, Abdul. 2004. Penerapan Permainan Kokami dalam Pembelajaran Keterampilan Fungsional Bahasa Inggris Kelas 2 SLTP. Seminar Kreativitas Guru. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y.N., & Sopandi, W. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves. Kemendiknas. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Mendiknas. Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Klimoviene, G., Urboniene, J., & Barzdziukiene, R. 2006. Developing Critical Thinking through Cooperative Learning. Kalbu Studijos, 9: 77-86. Koesoema, Doni A. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Latuheru, John. 1988. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Lestari, R., & Linuwih, S. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Social Skill Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8 (2012): 190-194. Maasawet, Elsje Theodora. 2011. Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Belajar Biologi Melalui Penerapan Strategi Inkuiri Terbimbing pada Siswa Kelas
70
VII SMP Negeri VI Kota Samarinda Tahun Pelajaran 2010/2011. Bioedukasi 2(1): 16-29. Mariana, I Made A., & Praginda Wandy. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan IPA. Jakarta: PPPPTK IPA. Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1): 33-45. Memes, Wayan. 2000. Model Pembelajaran Fisika di SMP. Jakarta: Dirjen Dikti. Muharram, Lodang, Hamka, Nurhayati, & Munir Tanrere. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran IPA SD Berbasis Bahan di Lingkungan Sekitar Melalui Pendekatan Starter Eksperimen. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(3) : 311-320. Naim, Ngainun. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu dan Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: ArRuzz Media. Nugroho, Aris P., Raharjo, T., & Wahyuningsih, D. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Permainan Ular Tangga Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Materi Gaya. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika, 1(1): 11-18. Nuraeni, Fatmayanti, Siska D., & Ashari. 2011. Peningkatan Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) di Kelas VIII SMP Negeri 33 Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Radiasi, 1(1): 15-18. Oktaviani, Yeni. 2008. Efektivitas Penggunaan Model Permainan Kokami dalam Pembelajaran Bahasa Jepang. Skripsi. Bandung: UPI. Purwanto, Rudy. 2011. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Sistem Koordinasi Melalui Metode Pembelajaran Teaching Games Team Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia Tahun Ajaran 2010-2011. Jurnal Penedidikan 1(11): 1-14. Purwantoko, R.A. 2010. Keefektifan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle terhadap Pemahaman IPA Pokok Bahasan Kalor pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 6(2010) : 123-127. Pusat Kurikulum. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta: Depdiknas. Puspita, Dian. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT. Leuser Cita Pustaka.
71
Rifa, Ifa. 2012. Games Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah. Yogyakarta: FlashBook. Riyanti. 2010. Permainan Monopoli Bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Gajah Demak Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Fisika,1(1): 47-56. Sari, Heni Rahma. 2012. Kenakalan Remaja Meningkat. Online. Tersedia di http://merdeka.com. [diakses 28-12-2012]. Semiawan, Cony R. 2008. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT. Indeks. Siswandi, Herman Joseph. 2006. Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Melalui Metode Diskusi Panel dalam Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Penabur, 7 (5) : 24-35. Sudarmadi. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Fisika di SMA dan SMK. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Suranto. 2006. Peningkatan Academic Skill Siswa Melalui Pembelajaran Biologi dengan SEA (Starter Experiment Approach) di SMP N 2 Jember. Pancaran Pendidikan, XIX (65): 753-761. Susilowati. 2010. Mengembangkan Karakter Peserta Didik melalui Integrasi Karakter dalam Pembelajaran Sains. Artikel. Yogyakarta: UNY. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. TIMMS. 2011. Average Percent Correct in the Cognitive Domains. Boston: Lynch School of Education. Yien, Jui M., Hung, Chun M., Hwang, Gwo J., & Lin, Chiao L. 2011. A GamesBased Learning Approach To Improving Student’s Learning Achivements in A Nutrition Course. TOJET, 10(2): 1-10.
72
Lampiran 1
73
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Kelas/ Semester
: VIII/ 2
Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari Penilaian Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
5.5.Menyelidi ki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan
Tekanan pada zat padat, tekanan pada zat cair, bejana berhubunga n, hukum
5.5.1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan
Kegiatan Pembelajaran
Teknik
Melakukan 1. Tes 2. Non eksperimen tes sederhana untuk menemukan hubungan gaya, tekanan dan luas daerah yang dikenai gaya
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Contoh Instrumen
Alokasi Waktu
Dalam SI, satuan 3× pert. tekanan adalah…. (6 jam
pelajaran)
a. b. c. d.
2
Nm N/m2 kg/m2s2 kgm2s2
Sumber Belajar
LKS, alat dan bahan eksperimen, games
Karakter
disiplin, ingin tahu, komunikatif
74
sehari-hari
Pascal, dan hukum Archimedes
5.5.2.Merumuska n persamaan tekanan berdasarkan hasil percobaan
Siswa bekerjasama untuk merumuskan persamaan tekanan zat padat sesuai hasil percobaan pengujian
Pilihan ganda
Sebuah gaya sebesar 900 N menghasilkan tekanan sebesar 45 Pa. Luas tempat gaya tersebut bekerja adalah....
disiplin, ingin tahu, komunikatif
a. 200 m2
74
b. 20 m2 c. 2 m2 d. 0,2 m2 5.5.3. Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair berdasarkan percobaan
Melakukan eksperimen kelompok untuk menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
Pilihan ganda
Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 6 m di bawah permukaan air adalah…( g = 10 m/s2 dan ρair = 1000 kg/m3) a. 10.000 Pa b. 30.000 Pa
disiplin, ingin tahu, komunikatif
75
c. 60.000 Pa d. 120.000 Pa 5.5.4.Menjelaska n prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal berdasarkan hasil percobaan
Mendiskusikan hasil percobaan tekanan zat cair untuk memahami prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal melalui kegiatan diskusi kelompok
Pilihan ganda
Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair itu sama besar. Pernyataan tersebut dikenal sebagai ....
disiplin, ingin tahu, komunikatif
a. Hukum Boyle b. HukumArchimed es c. Hukum Pascal d.Hukum Newton
5.5.5.Mendeskrips ikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
Melakukan eksperimen sederhana untuk menemukan konsep hukum Archimedes
Pilihan ganda
Besarnya apung dengan….
gaya sama
a. berat zat cair yang didesak oleh benda b. berat benda yang dicelupkan c. berat benda di dalam zat cair d. berat zat cair
disiplin, ingin tahu, komunikatif
76
dalam bejana 5.5.6.Mengaplikas ikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
Mendiskusikan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan seharihari
Pilihan ganda
disiplin,
Alat di bawah ini yangprinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes adalah.... a. b. c. d.
ingin tahu, komunikatif
pompa sepeda teko air kapal selam rem hidrolik d.
1N
Ungaran, Februari 2013 Mengetahui Kepala Sekolah Peneliti
Dian Bestari NIM 420140910
75
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd NIP 195304111983031001
77
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)
I.
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: VIII/ 2 (dua)
Pokok Bahasan
: Tekanan
Subpokok Bahasan
: Tekanan Zat Padat dan Zat Cair
Alokasi Waktu
: 3 Pertemuan (@
menit)
STANDAR KOMPETENSI (SK) Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
II.
KOMPETENSI DASAR (KD) Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
III.
INDIKATOR
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan sederhana
IV.
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Pertemuan Pertama Siswa dapat bekerjasama menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui kegiatan percobaan sederhana Siswa bekerjasama menganalisis hasil percobaan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
2.
Pertemuan Kedua Siswa dapat menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair melalui percobaan sederhana
78
Siswa dapat menganalisis kaitan hasil percobaan untuk memahami prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal melalui diskusi kelas 3.
Pertemuan ketiga Siswa dapat mendeskripsikan hukum Archimedes berdasarkan analisis hasil percobaan sederhana Siswa dapat menjelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok Karakter siswa yang dikembangkan :
Disiplin Rasa ingin tahu Komunikatif
V.
MATERI Tekanan zat padat Tekanan zat cair Prinsip bejana berhubungan Hukum Pascal Hukum Archimedes
VI.
METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan games
VII. SUMBER BELAJAR 1.
LKS Starter Experiment Approach (SEA)
2.
Alat dan bahan percobaan
3.
Games kokami
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Nilai karakter
Pendahuluan 1
a. Motivasi dan apersepsi Mengapa ujung paku dibuat runcing?
5 menit rasa ingin
79
Lebih mudah mana menancapkan paku pada bagian runcing
tahu
atau tumpul? Mengapa demikian? b. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep gaya Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
disiplin
2) Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku pada jelly dengan ketinggian dan posisi paku yang berbeda 3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
komunikatif
pendapat mengenai demonstrasi tersebut 4) Guru
membagikan
LKS
0.1.
pada
masing-masing
kelompok 5) Guru melakukan demonstrasi dengan menusukkan paku pada plastisin sebagai percobaan awal
rasa ingin
6) Guru meminta siswa mengamati demonstrasi dengan teliti
tahu
7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis secara berkelompok 2
8) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan anggota
komunikatif
kelompok dalam melakukan percobaan pengujian b. Elaborasi 1) Siswa menuliskan data dengan apa adanya sesuai hasil percobaan 2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
65 menit komunikatif
3) Guru memberikan kesempatan setiap kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 4) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat padat 5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat melalui games kokami c. Konfirmasi 1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan 2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi
komunikatif
80
yang belum dipahami 3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan hasil percobaan dan diskusi Penutup a. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan kinerja baik 3
b. Guru bersama siswa merangkum materi tekanan zat padat yang telah dipelajari
10 menit
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
Pertemuan Kedua No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Nilai Karakter
Pendahuluan a. Motivasi dan apersepsi Mengapa tempat penampungan air biasanya diletakkan di 1
tempat yang tinggi? Dapatkah jika ditetakkan ditempat yang rendah?
5 menit
rasa ingin tahu
b. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat dan massa jenis Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
disiplin
2) Guru mendemonstrasikan dua gelas berisi air yang dilubangi pada ketinggian yang sama dengan luas permukaan yang 2
berbeda
komunikatif
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat mengenai peristiwa tersebut 4) Guru membagikan LKS 0.2. pada masing-masing kelompok 5) Guru mendemonstrasikan gelas berisi air yang diberi lubang dengan variasi ketinggian sebagai percoban awal
65 menit
rasa ingin
81
6) Siswa diminta mengamati demonstrasi dengan teliti
tahu
7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis secara berkelompok 8) Guru memfasilitasi siswa agar untuk berdiskusi dalam
komunikatif
melakukan percobaan pengujian b. Elaborasi 1) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai hasil percobaan pengujian 2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
komunikatif
3) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 4) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat cair dan mendiskusikan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal 5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat
rasa ingin
melalui games kokami
tahu
c. Konfirmasi 1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan 2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami 3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi tekanan zat cair berdasarkan hasil percobaan dan diskusi Penutup 1. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan 3
kinerja baik
10
2. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari
menit
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya Pertemuan Ketiga No 1
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Motivasi dan apersepsi
Waktu 5 menit
Nilai Karakter
82
Pernahkah kalian membuat perahu dari kertas? Mengapa
rasa ingin tahu
perahu tersebut dapat terapung di air? b. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat, zat cair dan massa jenis Kegiatan Inti a. Eksplorasi 1) Siswa memposisikan diri sesuai kelompoknya 2) Guru melakukan demonstrasi dengan menaruh plastisin
disiplin
berbentuk bola dan berbentuk mangkuk. 3) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat mengenai demonstrasi tersebut 4) Guru membagikan LKS 0.3. pada masing-masing kelompok komunikatif
5) Guru melakukan percobaan awal dengan menaruh koin pada mika yang diletakkan di atas gelas yang berisi air 6) Siswa mengamati percobaan awal dengan teliti 7) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis secara berkelompok 2
8) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam melakukan percobaan pengujian
65 menit
b. Elaborasi
rasa ingin
1) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai dengan hasil
tahu
percobaan yang telah dilakukan 2) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian 3) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 4) Guru
membimbing
siswa
menyusun
konsep
hukum
Archimedes dan penerapannya
komunikatif komunikatif
5) Guru memfasilitasi siswa untuk berkompetisi secara sehat melalui games kokami c. Konfirmasi 1) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan. 2) Siswa diberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada
komunikatif rasa ingin tahu
83
materi yang belum dipahami 3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan hasil percobaan dan diskusi
Penutup a. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan 3
kinerja baik
10
b. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari
menit
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
IX.
PENILAIAN HASIL BELAJAR Hasil belajar diukur menggunakan metode tes dan non tes, yaitu: 1. Soal pilihan ganda (untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi tekanan zat padat dan zat cair)
2. Lembar observasi (untuk mengetahui perkembangan karakter siswa saat pembelajaran)
Ungaran,
Februari 2013
Mengetahui Kepala Sekolah Peneliti
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd
Dian Bestari
NIP 195304111983031001
NIM 4201409103
84
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS KONTROL)
X.
Satuan Pendidikan
: Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester
: VIII/ 2 (dua)
Pokok Bahasan
: Tekanan
Subpokok Bahasan
: Tekanan Zat Padat dan Zat Cair
Alokasi Waktu
: 3 Pertemuan (@
menit)
STANDAR KOMPETENSI (SK) Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
XI.
KOMPETENSI DASAR (KD) Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
XII. INDIKATOR
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan sederhana
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
XIII. TUJUAN PEMBELAJARAN 4.
Pertemuan Pertama Siswa dapat bekerjasama menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui kegiatan percobaan sederhana Siswa bekerjasama menganalisis hasil percobaan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
5.
Pertemuan Kedua Siswa dapat menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair melalui percobaan sederhana
85
Siswa dapat menganalisis kaitan hasil percobaan untuk memahami prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal melalui diskusi kelas
6.
Pertemuan ketiga Siswa dapat mendeskripsikan hukum Archimedes berdasarkan analisis hasil percobaan sederhana Siswa dapat menjelaskan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok Karakter siswa yang dikembangkan :
Disiplin Rasa ingin tahu Komunikatif
XIV. MATERI Tekanan zat padat Tekanan zat cair Prinsip bejana berhubungan Hukum Pascal Hukum Archimedes
XV. METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi dengan pendekatan Starter Experiment Approach (SEA) berbantuan games
XVI. SUMBER BELAJAR 4.
LKS Starter Experiment Approach (SEA)
5.
Alat dan bahan percobaan
XVII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama No
1
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan c. Motivasi dan apersepsi
Waktu
5 menit
Nilai karakter
86
Mengapa ujung paku dibuat runcing?
rasa ingin
Lebih mudah mana menancapkan paku pada bagian
tahu
runcing atau tumpul? Mengapa demikian? d. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep gaya Kegiatan Inti d. Eksplorasi 9) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya
disiplin
10) Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku pada jelly dengan ketinggian dan posisi paku yang berbeda
komunikati
11) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan
f
pendapat mengenai demonstrasi tersebut 12) Guru membagikan LKS 0.1. pada masing-masing kelompok 13) Guru melakukan demonstrasi dengan menusukkan paku pada plastisin sebagai percobaan awal
rasa ingin
14) Guru meminta siswa mengamati demonstrasi dengan 2
tahu
teliti 15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis secara berkelompok
komunikati
16) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan anggota
kelompok
dalam
melakukan
percobaan
pengujian
65
f
menit
e. Elaborasi 6) Siswa menuliskan data dengan apa adanya sesuai hasil percobaan 7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian
komunikati f
8) Guru memberikan kesempatan setiap kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 9) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat padat f. Konfirmasi
rasa ingin
87
4) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil
tahu
percobaan 5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami 6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan hasil percobaan dan diskusi Penutup d. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan kinerja baik 3
e. Guru bersama siswa merangkum materi tekanan zat padat yang telah dipelajari
10 menit
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
Pertemuan Kedua No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Nilai Karakter
Pendahuluan c. Motivasi dan apersepsi Mengapa tempat penampungan air biasanya diletakkan 1
rasa ingin tahu
di tempat yang tinggi? Dapatkah jika ditetakkan ditempat yang rendah?
5 menit
d. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat dan massa jenis Kegiatan Inti d. Eksplorasi 9) Siswa menempatkan diri sesuai kelompoknya 2
disiplin
10) Guru mendemonstrasikan dua gelas berisi air yang dilubangi pada ketinggian yang sama dengan luas permukaan yang berbeda 11) Guru
memberi
kesempatan
komunikatif siswa
untuk
mengemukakan pendapat mengenai peristiwa tersebut
88
12) Guru membagikan LKS 0.2. pada masing-masing kelompok
65
13) Guru mendemonstrasikan gelas berisi air yang diberi
menit
lubang dengan variasi ketinggian sebagai percoban awal
rasa ingin tahu
14) Siswa diminta mengamati demonstrasi dengan teliti 15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menyusun hipotesis secara berkelompok
komunikatif
16) Guru memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dalam melakukan percobaan pengujian e. Elaborasi 6) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai hasil percobaan pengujian
komunikatif
7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian 8) Guru
memberi
kesempatan
pada
masing-masing
kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 9) Guru membimbing siswa menyusun konsep tekanan zat cair dan mendiskusikan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
rasa ingin tahu
f. Konfirmasi 2) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan 3) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami 4) Guru bersama siswa menyimpulkan materi tekanan zat cair berdasarkan hasil percobaan dan diskusi Penutup 4. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan kinerja baik 3
5. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari 6. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
10 menit
89
Pertemuan Ketiga No
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Nilai Karakter
Pendahuluan c. Motivasi dan apersepsi Pernahkah kalian membuat perahu dari kertas? Mengapa 1
perahu tersebut dapat terapung di air?
5 menit
rasa ingin tahu
d. Prasyarat Pengetahuan Siswa telah memahami konsep tekanan zat padat, zat cair dan massa jenis Kegiatan Inti c. Eksplorasi 9) Siswa memposisikan diri sesuai kelompoknya 10) Guru melakukan demonstrasi dengan menaruh plastisin
disiplin
berbentuk bola dan berbentuk mangkuk. 11) Guru memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat mengenai demonstrasi tersebut 12) Guru membagikan LKS 0.3. pada masing-masing komunikatif
kelompok 13) Guru melakukan percobaan awal dengan meletakkan kotak berisi koin di dalam air 2
65
14) Siswa mengamati percobaan awal dengan teliti 15) Guru membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan
menit
menyusun hipotesis secara berkelompok 16) Guru
memfasilitasi
siswa
untuk
berdiskusi
dalam
melakukan percobaan pengujian d. Elaborasi
rasa ingin tahu
6) Siswa menuliskan data apa adanya sesuai dengan hasil percobaan yang telah dilakukan 7) Siswa menganalisis data hasil percobaan pengujian 8) Guru memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mengemukakan hasil analisis data 9) Guru membimbing siswa menyusun konsep hukum
komunikatif
90
Archimedes dan penerapannya d. Konfirmasi 2) Siswa mencatat konsep yang diperoleh dari hasil percobaan. 4) Siswa diberi kesempatan siswa untuk bertanya apabila ada
komunikatif
materi yang belum dipahami rasa ingin
5) Guru bersama siswa menyimpulkan materi berdasarkan
tahu
hasil percobaan dan diskusi Penutup d. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok dengan kinerja baik 3
e. Guru bersama siswa merangkum materi yang telah dipelajari
10 menit
f. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya
XVIII.
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Hasil belajar diukur menggunakan metode tes dan non tes, yaitu: 3. Soal pilihan ganda (untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi tekanan zat padat dan zat cair)
4. Lembar observasi (untuk mengetahui perkembangan karakter siswa saat pembelajaran melalui aktivitas siswa)
Ungaran,
Februari 2013
Mengetahui Kepala Sekolah Peneliti
Sumardi Azis, S.Pd, M.Pd
Dian Bestari
NIP 195304111983031001
NIM 4201409103
91
Lampiran 4 NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) ……………………… TEKANAN ZAT PADAT Tujuan: 1. Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan sederhana 2. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat melalui diskusi kelompok No Kegiatan Karakter 1
PERCOBAAN AWAL Guru melakukan demonstrasi dengan menjatuhkan paku pada jelly. Setelah mengamati demonstrasi, mana yang lebih mudah menancap, rasa ingin bagian paku yang runcing atau tumpul? (runcing) mengapa paku bagian tahu, runcing lebih dalam menancap daripada bagian tumpul?(tekanan besar) komunikatif Diskusikan dengan kelompok kalian! Jawab:………………………………………………………………….......
2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara komunikatif berkelompok! (Apa hubungan antara tekanan, gaya, dan luas penampang?) (Apa faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan?) Jawab:....................................................................................................
3
DUGAAN SEMENTARA Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk menyusun komunikatif hipotesis untuk untuk menjawab rumusan masalah tersebut secara berkelompok ! (P sebanding dengan F, P berbanding terbalik dengan A) (Gaya tekan dan luas bidang tekan)
92
Jawab:.................................................................................................... 4
PERCOBAAN PENGUJIAN 1. Ketika kalian meletakkan 1 buku di atas paku (posisi runcing berada di
rasa ingin tahu
bawah), apakah ada bagian paku yang tertancap pada plastisin? 2. Bagaimana jika kalian meletakkan 2 buah buku dan 3 buah buku di atas plastisin? Apakah kedalaman paku yang tertancap berbeda? 3. Bandingkan kedalaman paku yang tertancap ketika diberi 1 buku, 2 buku, dan 3 buku! 4. Cobalah kalian ulangi langkah di atas dengan membalik posisi paku, bagian tumpul berada di bawah. Apakah kedalaman paku yang tertancap sama? Diskusikan dengan anggota kelompok! 5. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah ini! 5
HASIL PERCOBAAN
5
PENYUSUNAN KONSEP 1. Menurut kalian, mana yang memiliki luas penampang lebih besar? rasa ingin tahu Bagian paku yang runcing atau yang tumpul? (tumpul) 2. Untuk jumlah beban yang sama, mana yang menancap lebih dalam, bagian paku yang runcing atau yang tumpul? (runcing) 3. Dalamnya paku yang tertancap, menunjukkan adanya (tekanan) pada plastisin. 4. Dari pertanyaan no.3, semakin luas penampang paku maka tekanan yang dihasilkan semakin (kecil) . Sehingga tekanan (sebanding/ berbanding terbalik)*) dengan luas penampang. (berbanding terbalik) 5. Jika jumlah beban di atas paku bertambah, maka gaya tekan semakin
93
(besar) 6. Untuk posisi paku yang sama, lebih dalam mana paku yang menancap ketika diberi satu buku atau tiga buku? (tiga buku) 7. Jika tekanan dilambangkan dengan (P), maka P (sebanding/berbanding terbalik)*)
(sebanding)
dengan
gaya
tekan
(F)
dan
P
(sebanding/berbanding terbalik)*) (berbanding terbalik) dengan A, sehingga persamaan matematis untuk tekanan adalah F P
= A
8. Satuan untuk luas penampang dalam SI adalah (m2) sedangkan satuan gaya tekan dalam SI adalah (N) maka satuan tekanan yaitu (N/m2) 9. Jadi, setelah melakukan eksperimen ini, coba diskusikanlah dengan anggota kelompok definisi tekanan dengan kalimat kalian sendiri! (Tekanan adalah gaya per satuan luas bidang tekan) *) pilih salah satu 6
KESIMPULAN Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan? Kemukakan hasilnya di depan kelas! Kesimpulan: (tekanan sebanding dengan gaya tekan dan luas bidang tekan, tekanan dipengaruhi oleh gaya tekan dan luas bidang tekan, satuan tekanan N/m2 atau Pascal)
komunikatif
94
NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) ……………………… ……………………… TEKANAN ZAT CAIR Tujuan: 1. Siswa dapat mengetahui hubungan tekanan pada zat cair dengan massa jenis dan ketinggian melalui percobaan 2. Siswa dapat menyebutkan manfaat penerapan prinsip tekanan zat cair dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok No 1
Kegiatan
Karakter
PERCOBAAN AWAL Guru melakukan demonstrasi dengan menunjukkan botol berisi air yang diberi 3 lubang dengan jarak berbeda. Setelah mengamati demonstrasi, apakah jarak air yang memancar rasa ingin dari ketiga lubang sama? (tidak) Lubang mana yang memiliki tahu, jarak pancar paling jauh? (paling bawah) Mengapa demikian? komunikatif (karena tekanan besar) Kemukakan pendapat kalian! Jawab:……………………………………………………………
2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara komunikatif berkelompok! Jawab:................................................................................................ (Mengapa air memancar paling jauh pada lubang paling bawah?) (Faktor apa saja yang mempengaruhi jarak pancar air?)
3
DUGAAN SEMENTARA Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk komunikatif menyusun hipotesis untuk untuk menjawab rumusan masalah tersebut secara berkelompok! Jawab:................................................................................................ (Tekanan zat cair paling besar)
95
(Massa jenis zat cair, kedalaman zat cair, dan percepatan gravitasi) 4
PERCOBAAN PENGUJIAN 6. Cobalah kalian buka semua sumbat yang berada pada dinding
rasa ingin tahu
botol yang berisi air! 7. Dengan mengamati air yang keluar, apakah jarak pancaran air sama? 8. Bandingkan jarak pancar air dari masing-masing lubang dengan mengukur jarak antara titik jatuhnya air dengan dinding gelas! 9. Dengan langkah yang sama, coba lakukan percobaan pada gelas yang berisi minyak goreng! 10. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah ini! 5
HASIL PERCOBAAN Gambarkan hasil percobaan dan tuliskan hasil percobaan pengujian kalian pada tabel di bawah ini !
5
PENYUSUNAN KONSEP 1. Pada percobaan yang telah lakukan, lubang mana yang memiliki rasa ingin tahu jarak pancar terjauh pada masing-masing gelas? (lubang C) 2. Lubang pertama memiliki jarak pancar (lebih pendek) dari lubang kedua, maka tekanan pada lubang pertama (lebih kecil) dari lubang kedua dan seterusnya. Jadi semakin dalam lubang, tekanannya (semakin besar). 3. Dari pertanyaan no.3, tekanan zat cair (sebanding/berbanding terbalik)*) (sebanding) dengan tinggi zat cair tersebut.
96
4. Mana yang memiliki massa jenis lebih besar, air atau minyak goreng? (air) 5. Dari kedua botol dengan kedalaman lubang sama, jarak pancar air (lebih panjang/ lebih pendek)*) (lebih panjang) dari jarak pancar minyak goreng. Jadi semakin besar massa jenis, tekanannya (semakin besar). 6. Dari pertanyaan no.5, tekanan zat cair (sebanding/berbanding terbalik)*) (sebanding) dengan massa jenis zat cair tersebut. 7. Berdasarkan analisis di atas, makan tekanan pada zat cair dapat ditulis dalam persamaan matematis yaitu: P = ρ× h × g
8. Satuan SI untuk kedalaman adalah (m), massa jenis adalah (kg/m3), dan percepatan gravitasi adalah (m/s2) . Maka, satuan untuk tekanan zat cair yaitu (kg/ms2 atau Pascal) *) pilih salah satu 6
KESIMPULAN Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan? Kemukakan hasil kalian di depan kelas! Kesimpulan: ………………………………………………………………… (Tekanan zat cair sebanding dengan kedalaman zat cair, massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi)
komunikatif
97
NAMA KELOMPOK : ……………………… ANGGOTA : ……………………… ……………………… ……………………… ……………………… LEMBAR KEGIATAN SISWA ……………………… PERCOBAAN GAYA APUNG ……………………… Tujuan: 1. Memahami prinsip kerja kapal laut berkaitan dengan gaya apung 2. Memahami hukum Archimedes melalui percobaan gaya apung No 1
Kegiatan PERCOBAAN AWAL Guru melakukan percobaan awal dengan menaruh koin pada mika yang diletakkan di atas gelas yang berisi air. Setelah mengamati demonstrasi, apa yang terjadi pada koin tersebut? Mengapa koin yang diletakkan pada mika tidak jatuh? Kemukakan pendapat kalian! Jawab:………………………………………………………………….................... (karena koin mendapat gaya angkat ke atas)
2
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan percobaan awal di atas, rumuskanlah masalah secara berkelompok! Jawab:........................................................................................................................ (Mengapa benda yang diletakkan di atas mika tidak jatuh?)
3
DUGAAN SEMENTARA Dari rumusan masalah yang telah kalian tulis, cobalah untuk menyusun hipotesis untuk untuk menjawab rumusan masalah tersebut ! Jawab:........................................................................................................................ (Adanya gaya apung atau gaya angkat ke atas)
4
PERCOBAAN PENGUJIAN
98
1. Buatlah wadah menyerupai kotak tanpa tutup! 2. Diskusikan dengan kelompok kalian, apakah yang terjadi ketika kalian meletakkan 5 paku dalam kotak kemudian dimasukkan dalam gelas yang berisi air? 3. Bandingkan, jika 5 paku yang lain dibungkus dengan kertas minyak kemudian dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Bagaimana posisi paku yang berada di dalam gelas? 4. Tulis hasil percobaan kalian apa adanya pada tabel di bawah ini! 5
HASIL PERCOBAAN
5
PENYUSUNAN KONSEP 1. Dari hasil eksperimen, mana yang memiliki luas penampang lebih besar? Jawab: ………………………………………………………………………………… (kertas yang berbentuk kubus) 2. Apa yang terjadi pada kertas minyak yang berbentuk kubus? Mengapa demikian? Jawab:………………………………………………………………………… (kertas yang berbentuk kubus terapung karena mendapat gaya angkat ke atas lebih besar dibandingkan dengan kertas yang benrbentuk gumpalan) 3. Apa kaitannya luas penampang benda dengan gaya apung air pada eksperimen di atas? Jawab:………………………………………………………………………… (semakin luas penampang benda maka gaya apung yang diterima benda semakin besar) 4. Besarnya gaya apung……….(sama) dengan berat zat cair yang dipindahkan
99
oleh benda tersebut. 5. Jika gaya apung dilambangkan FA dan gaya berat wf, maka FA ......(=) wf. 6. Dari jawaban pertanyaan di atas, mengapa kapal laut bisa mengapung di atas air meski membawa beban yang besar? Diskusikan jawaban tersebut secara berkelompok! Jawab: ………………………………………………………………………………… (karena kapal laut memiliki ruang udara sehingga massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air) 6
KESIMPULAN Apakah hipotesis kalian sesuai dengan hasil percobaan? Kemukakan hasil kalian di depan kelas ! Kesimpulan: …………………………………………………………………………………… (benda yang memiliki luas penampang lebih besar akan mendapat gaya angkat ke atas lebih besar) (besarnya gaya angkat sama dengan berat zat cair yang didesak oleh benda)
100
Lampiran 5 DAFTAR SISWA KELAS UJI COBA
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NAMA SISWA AMELIA ANENG LUKITOSARI AMRINA RIDA HAPSARI ANANDA SELVI FEBRIYANI ANDIKA NUGROHO ARIEF FAJAR NURCHOLIS BAGAS PUTRA ARDIANTO BAYU PAMUNGKAS CAHYA AMALIA PRAMESTI DWI INDAH SARI ERI DIANTARA ERVITA DWI OKTAVIANI HUSNU ULYA AMALI ISMA AYU WULANDARI MONICA ANGGIANI HUTABARAT MUHAMMAD ADRIZA ARADHEA P. NOVIA PALUPI ANGGRAINI NOVITA WIDYAWATI NURALIEFIA RISTI HARIYONO OKTAVIA HARTATI PENI TRI NINGSIH RICKY TISNA MAHENDRA RIZKY ARLY CHRISMANO SHAFARETHA FAIQURRASYID B. SUKRON DWI PRAYOGA YUDHEA KURNIASANDY YUDHO ADITIYA DHARMA
KODE UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26
101
Lampiran 6
Nomor Soal No.
Indikator
C1
C2
C3
C4
(ingatan)
(pemahaman)
(aplikasi)
(analisis)
2
1,3,4,7
9,11,15,16
10
5
6,12
8,13,17
-
14,18,20
19,21,26
22
23,28
24,25,27,30,45
33,34,36
31,35,37,38
-
46,50
40,43
32,41
29
48,49,39
42
44
47
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, 1.
dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan sederhana
2.
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
3.
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
4.
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
5.
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
6.
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
97
102
Lampiran 7 1. D
31. C
2. B
32. C
3. D
33. A
4. B
34. D
5. A
35. A
6. C
36. C
7. A
37. C
8. B
38. D
9. B
39. B
10. D
40. C
11. A
41. D
12. C
42. B
13. B
43. C
14. A
44. B
15. B
45. B
16. C
46. A
17. B
47. C
18. D
48. C
19. B
49. B
20. B
50. A
21. C 22. C 23. B 24. C 25. A 26. B 27. D 28. A 29. B 30. C
103
Lampiran 8 SOAL UJI COBA MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR Mata Pelajaran Kelas/ Semester Hari/ Tanggal Waktu
: Ilmu Pengetahuan Alam : VIII/ 2(dua) : ………………………... : 50 menit
Petunjuk: a. Berdoalah sebelum mengerjakan. b. Bacalah soal dengan seksama, pahami, dan jawab di lembar yang telah disediakan sesuai dengan perintahnya. c. Jujurlah pada diri sendiri dan jangan tergoda dengan jawaban teman. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang tekanan, kecuali.... a. perbandingan gaya tekan dengan luas bidang tekan b. makin besar luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan c. makin kecil luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan d. 1 Pa = 1 N/m3 3. Tekanan adalah…. a. hasil kali antara gaya tekan dengan luas bidang tekan b. hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tekan c. penjumlahan antara gaya tekan dengan luas bidang tekan d. pengurangan antara gaya tekan dengan luas bidang tekan 4. Di bawah ini, yang bukan merupakan satuan dari tekanan adalah…. a. N/m2 c. Bar b. Pascal d. mmAg 5. Hubungan antara gaya tekan (F), luas penampang (A) dan besarnya tekanan (P) adalah…. a. P = F.A c. A = F/P b. P = F/A d. P = A/F 6. Cara untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah… a. memperbesar gaya dan memperkecil luas penampangnya b. memperkecil gaya dan memperbesar luas penampangnya c. memperkecil gaya dan memperkecil luas penampangnya d. memperbesar gaya dan memperbesar luas penampangnya
104
7. Perhatikan gambar! Jika keempat benda mempunyai massa yang sama, bentuk benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah….
a.
c.
b.
d.
8. Sebuah benda beratnya 5000 N berada di atas lantai yang luasnya 0,2 m2. Tekanan yang dilakukan benda tersebut pada lantai adalah.. a. 10.000 Pa c. 100.000 Pa b. 25.000 Pa d. 250.000 Pa 9. Sebuah benda berukuran panjang 10 m, lebar 6 m, dan tinggi 0,5 m diletakkan di atas lantai. Apabila berat benda tersebut 3000 N, maka tekanan yang dialami lantai adalah….. a. 25 N/m2 c. 75 N/m2 2 b. 50 N/m d. 100 N/m2 10. Dalam SI, satuan tekanan adalah…. a. N/m2 b. Nm2
c. kg/m3 d. kgm3
11. Lantai suatu arena pertunjukkan dirancang untuk tekanan maksimum 3 x 106 N/m2 tanpa merusak. (1) Wanita berbobot 700 N berdiri di atas satu tumit sepatunya yang berpenampang 10-4 m2 (2) Seekor gajah dengan bobot 200 kN berdiri di atas satu kakinya yang luasnya 0,1 m2 (3) Peti kemas berbobot 100 kN dengan luas alas 50 m2 diletakkan di atas lantai Pernyataan di atas yang membuat lantai rusak adalah... a. (1) dan (2) c. (2) dan (3) b. (1) dan (3) d. (1) saja 12. Perhatikan gambar berikut!
105
Tekanannya yang ditimbulkan benda pada lantai adalah.... ( g= 10 m/s2) a. 40 N/m2 c. 4.000 N/m2 2 b. 400 N/m d. 40.000 N/m2 13. Penggunaan pisau untuk memotong atau mengiris berkaitan dengan konsep gaya dan tekanan. Pisau yang tajam lebih mudah digunakan untuk memotong atau mengiris, sebab…. a. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tumpul memerlukan gaya yang lebih kecil b. untuk menghasilkan tekanan yang sama, pisau tajam memerlukan gaya yang lebih besar c. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tajam menghasilkan tekanan yang lebih besar d. dengan memberikan gaya yang sama, pisau tumpul menghasilkan tekanan yang lebih besar 14. Sebuah silinder terletak di atas lantai seperti pada gambar. Jari-jari silinder 0,07 m dan tingginya 0,30 m. Jika berat silinder 15,4 N, besar tekanan silinder terhadap lantai adalah…
a. 100 N/m2 b. 1.000 N/m2
c. 10.000 N/m2 d. 100.000 N/m2
15. Pada gambar di bawah ini, tekanan yang paling besar adalah pada titik….
a. b. c. d.
D C B A
16. Tekanan yang dialami lantai seluas 4 m2, jika diberi beban seberat 5000 N adalah..
106
a. 2000 N/m2 b. 1250 N/m2
c. 1000 N/m2 d. 500 N/m2
17. Sebuah balok besi yang beratnya 5.000 N memiliki luas alas 2 m2. Tekanan yang ditimbulkan oleh balok besi tersebut terhadap lantai adalah…. a. 10.000 N/m2 c. 2.500 N/m2 b. 1.000 N/m2 d. 0,001 N/m2 18. Sebuah gaya sebesar 900 N menghasilkan tekanan sebesar 45 Pa. Luas tempat gaya tersebut bekerja adalah.... a. 200 m2 c. 2 m2 b. 20 m2 d. 0,2 m2 19. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan dalam zat cair, kecuali.... a. makin dalam makin besar tekanannya b. tidak bergantung pada bentuk wadah c. bergantung pada percepatan gravitasi d. tidak bergantung pada massa jenis zat cair 20. Kran air akan memancarkan air dengan deras apabila lokasi tempat penampungan airnya… a. sama tingginya dengan kran b. lebih tinggi dari kran c. lebih rendah dari kran d. berubah-ubah 21. Sebuah tabung diisi penuh dengan air. Jika tabung diberi 3 lubang, gambar yang benar adalah…. a. c.
b.
d.
22. Perhatikan gambar! 10 cm 10 cm
bensin
10 cm A
B
C
Hubungan tekanan P yang benar di titik-titik pada dasar bejana adalah .... a. P di A > P di B > P di C b. P di A < P di B < P di C c. P di A = P di B = P di C d. P di A > P di B = P di C
107
23. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 6 m di bawah permukaan air adalah…( g = 10 m/s2 dan ρair = 1000 kg/m3) a. 10.000 Pa c. 60.000 N b. 30.000 Pa d. 120.000 N 24. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air ternyata P mengapung, Q melayang dan R tenggelam. Jika ketiganya mempunyai volume yang sama, maka berarti.... a. besar gaya apung yang dialami P lebih kecil dari gaya beratnya b. besarnya gaya apung yang dialami Q sama dengan gaya beratnya c. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami Q d. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami R 25. Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair itu sama besar. Pernyataan tersebut dikenal sebagai .... a. Hukum Boyle c. Hukum Pascal b. Hukum Archimedes d. Hukum Newton 26. Berikut yang bekerja berdasarkan hukum Pascal adalah... a. b. c.
d.
27. Berikut ini pernyataan yang benar tentang pengaruh kedalaman pada tekanan hidrostatis adalah.... a. jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut bertambah b. jika kedalaman zat cair berkurang maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut berkurang c. jika kedalaman zat cair bertambah maka tekanan hidrostatis zat cair tersebut berkurang d. tekanan hidrostatis tidak dipegaruhi oleh kedalaman zat cair 28. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip bejana berhubungan adalah.... a.
c.
b.
d.
108
29. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar bejana berisi air yang diberi sumbat lubangnya. 1. Tekanan dalam zat cair sama besar pada kedalaman yang sama 2. Semakin dalam dari permukaan air, tekanan semakin kecil 3. Tekanan dalam zat cair bergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi dan kedalaman 4. Tekanan dalam zat cair berbeda untuk kedalaman yang sama 5. Semakin dalam dari permukaan air, tekanan dalam zat cair semakin besar 6. Tekanan dalam zat cair bergantung pada massa jenis, gravitasi dan bentuk wadah Dari pernyataan di atas yang menunjukkan sifat dari tekanan di dalam zat cair adalah… a. 1,3, dan 5 c. 4,5, dan 6 b. 1,2, dan 3 d. 2,4, dan 6 30. Perhatikan pernyataan di bawah ini ! i. Gaya tekan ke atas yang bekerja pada sebuah benda yang dimasukkan dalam zat cair sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. ii. Gaya tekan ke atas selalu searah dengan berat benda. iii. Ketika benda tenggelam gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda. iv. Ketika benda tenggelam gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda. Dari pernyataan di atas yang sesuai dengan hukum Archimedes adalah… a. i dan ii c. ii dan iii b. i dan iii d. i dan iv
31. Apabila bejana berhubungan diisi zat cair sejenis dan dalam keadaan seimbang (diam) tinggi permukaan zat cair pada setiap bejana adalah… a. tidak sama c. sama b. mengikuti dari perlakuan air d. berubah-ubah 32. Diagram berikut memperlihatkan sebuah pipa U berisi dua jenis zat cair yang tidak bercampur, yaitu raksa (massa jenis 13,6 g/cm3) dan zat cair lain. Massa jenis zat cair lain tersebut adalah .... a. 9,43 g/cm3 b. 2,65 g/cm3 c. 1,94 g/cm3 d. 0,97 g/cm3
109
33. Gaya ke atas yang dialami benda yang volumenya 20 cm3 tercelup dalam minyak yang berat jenisnya 8000 N/m3, adalah… a. 0,016 N c. 1,60 N b. 0,16 N d. 16,0 N 34. Pemanfaatan alat-alat yang menggunakan prinsip bejana berhubungan adalah… a. teko air dan waterpass c. teko air dan kapal b. bendungan dan jembatan poton d. kapal dan bendungan 35. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika… a. bentuk bejana berbeda b. jumlah bejana lebih dari dua c. luas penampang bejana tidak sama d. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil 36. Sebuah dongkrak hidrolik dengan skema seperti pada gambar.
Dari data yang tertera pada gambar, kita dapat memperoleh gaya F2 sebesar a. 20 N c. 40 N b. 25 N d. 75 N 37. Alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Pascal adalah…. a. balon udara c. alat pengangkat mobil b. galangan kapal d. kapal selam 38. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air yang massa jenisnya 1 g/cm3 dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Tinggi minyak dalam bejana agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama adalah.... a. 8 cm c. 25 cm b. 16 cm d. 32 cm
110
39. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki piston dengan diameter 10 cm dan 50 cm. Jika dongkrak tersebut digunakan untuk mengangkat beban seberat 5.000 N, gaya tekan yang harus diberikan adalah… a. 5.000 N c. 250 N b. 500 N d. 200 N 40. Para penyelam tradisional yang menyelam di lautan banyak terganggu pendengarannya. Hal ini disebabkan karena.... a. tekanan udara di dalam air c. gaya angkat air b. tekanan hidrostatis air d. tekanan atmosfer 41. Supaya benda dapat melayang dalam zat cair maka syaratnya adalah… a. massa jenis benda tersebut harus lebih besar daripada massa jenis zat cair b. berat benda lebih kecil daripada gaya ke atas c. massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair d. volume benda sama dengan volume zat cair yang didesak benda tersebut 42. Sebuah batu volumenya 0,5 m3 tercelup seluruhnya ke dalam zat cair yang massa jenisnya 1.500 kg/m3. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka batu akan mendapat gaya ke atas sebesar.... a. 1.500 N c. 4.500 N b. 3.000 N d. 7.500 N 43. Mengangkat sebuah batu di dalam air terasa lebih ringan daripada di udara, sebab.... a. massa batu berkurang b. ada gaya ke atas pada batu oleh air c. massa jenis batu berkurang d. gaya gravitasi terhadap batu berkurang 44. Perhatikan gambar! 1
2 3
Kedudukan sebuah telur dalam air garam berada pada posisi nomor 2. Hal ini disebabkan berat telur…. a. lebih kecil daripada gaya ke atas b. lebih besar daripada gaya ke atas c. sama dengan gaya tekan ke atas d. sebih besar daripada gaya berat
45. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 55 N. Setelah di timbang di dalam air beratnya menjadi 35 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar.... a. 10 N c. 45 N b. 20 N d. 90 N
111
46. Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan… a. ke satu arah sama besar b. ke segala arah sama besar c. ke satu arah dengan besar yang berbeda d. ke segala arah dengan besar yang berbeda 47. Empat buah benda memiliki massa dan volum yang sama dicelupkan ke dalam zat cair yang berbeda seperti pada gambar. Zat cair dalam bejana yang memiliki berat jenis paling besar adalah..... a. c.
b.
d.
48. Kapal selam dilengkapi dengan tangki pengapung. Apabila tangki ini kosong, kapal terapung di atas permukaan air. Agar kapal dapat menyelam, kapal mengisi tangki pengapung dengan air. Semakin banyak tangki terisi air, semakin dalam kapal menyelam. Untuk kembali ke permukaan, kapal mengosongkan kembali tangki dengan memompakan udara supaya masuk ke dalamnya. Dengan demikian air keluar dari tangki itu. Naik turunnya kapal selam tersebut disebabkan oleh… a. gesekan antara kapal selam dengan air b. kecepatan kapal selam c. gaya tekan ke atas d. bentuk kapal selam 49. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes adalah.... a. pompa sepeda b. teko air c. kapal selam d. rem hidrolik 50. Besarnya gaya apung sama dengan…. a. berat zat cair yang didesak oleh benda b. berat benda yang dicelupkan c. berat benda di dalam zat cair d. berat zat cair dalam bejana
112
Lampiran 9
113
114
115
Lampiran 10
Nomor Soal No.
Indikator
C1
C2
C3
C4
(ingatan)
(pemahaman)
(aplikasi)
(analisis)
2
1
6
5
3
4
8
-
7,9,14
10,11
12
-
15
18,20
16,19,21
-
25
23
17
-
24
13
22
-
Menemukan hubungan antara gaya, tekanan, 1.
dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan sederhana
2.
Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat
3.
Menemukan hubungan antara tekanan, massa jenis, dan kedalaman zat cair
4.
Menjelaskan prinsip bejana berhubungan dan hukum Pascal
5.
Mendeskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana
6.
Mengaplikasikan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
116
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST DAN POSSTEST MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR
1. D
11.
D
21.
D
2. B
12.
C
22.
B
3. A
13.
B
23.
B
4. C
14.
C
24.
C
5. D
15.
D
25.
A
6. A
16.
C
7. A
17.
C
8. B
18.
D
9. D
19.
C
10. B
20.
A
117
Lampiran 12
SOAL PRETEST DAN POSSTEST MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR Mata Pelajaran Kelas/ Semester Waktu
: Ilmu Pengetahuan Alam : VIII/ 2(dua) : 60 menit
Petunjuk: a. Berdoalah sebelum mengerjakan. b. Bacalah soal dengan seksama, pahami, dan jawab di lembar yang telah disediakan sesuai dengan perintahnya. c. Jujurlah pada diri sendiri dan jangan tergoda dengan jawaban teman. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberikan tanda silang (×) pada huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban yang tersedia! 1. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang tekanan, kecuali.... a. perbandingan gaya tekan dengan luas bidang tekan b. makin besar luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan c. makin kecil luas bidang tekan makin besar pula tekanan yang dihasilkan d. 1 Pa = 1 N/m3 2. Dalam SI, satuan tekanan adalah…. a. Nm2 b. N/m2
c. kg/m2s2 d. kgm2s2
3. Cara untuk mendapatkan tekanan yang besar adalah…. a. memperbesar gaya dan memperkecil luas penampangnya b. memperkecil gaya dan memperbesar luas penampangnya c. memperkecil gaya dan memperkecil luas penampangnya d. memperbesar gaya dan memperbesar luas penampangnya 4. Perhatikan gambar! Jika keempat benda mempunyai massa yang sama, bentuk benda yang memberikan tekanan terbesar pada suatu bidang adalah…. c.
c.
d.
d.
5. Lantai suatu arena pertunjukkan dirancang untuk tekanan maksimum 3 x 106 N/m2 tanpa merusak.
118
(4) Wanita berbobot 700 N berdiri di atas satu tumit sepatunya yang berpenampang 10-4 m2 (5) Seekor gajah dengan bobot 200 kN berdiri di atas satu kakinya yang luasnya 0,1 m2 (6) Peti kemas berbobot 100 kN dengan luas alas 50 m2 diletakkan di atas lantai Pernyataan di atas yang membuat lantai rusak adalah.... a. (1) dan (2) c. (2) dan (3) b. (1) dan (3) d. (1) saja
6. Perhatikan gambar berikut!
Tekanan yang ditimbulkan benda pada lantai adalah.... ( g= 10 m/s2) a. 40 N/m2 c. 4.000 N/m2 2 b. 400 N/m d. 40.000 N/m2 7. Pada gambar di bawah ini, tekanan yang paling besar adalah pada titik….
e. f. g. h.
D C B A
8. Sebuah gaya sebesar 900 N menghasilkan tekanan sebesar 45 Pa. Luas tempat gaya tersebut bekerja adalah.... a. 200 m2 c. 2 m2 b. 20 m2 d. 0,2 m2 9. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tekanan dalam zat cair, kecuali.... a. makin dalam makin besar tekanannya b. tidak bergantung pada bentuk wadah c. bergantung pada percepatan gravitasi d. tidak bergantung pada massa jenis zat cair
119
10. Kran air akan memancarkan air dengan deras apabila lokasi tempat penampungan airnya…. a. sama tingginya dengan kran b. lebih tinggi dari kran c. lebih rendah dari kran d. berubah-ubah 11. Perhatikan gambar! 10 cm 10 cm
bensin
10 cm A
B
C
Hubungan tekanan P yang benar di titik-titik pada dasar bejana adalah.... e. P di A > P di B > P di C f. P di A < P di B < P di C g. P di A > P di B = P di C h. P di A = P di B = P di C
12. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh seorang penyelam yang menyelam pada kedalaman 6 m di bawah permukaan air adalah…. ( g = 10 m/s2 dan ρair = 1000 kg/m3) a. 10.000 Pa c. 60.000 Pa b. 30.000 Pa d. 120.000 Pa 13. Tiga buah benda dimasukkan ke dalam air ternyata P mengapung, Q melayang dan R tenggelam. Jika ketiganya mempunyai volume yang sama, maka berarti.... a. besar gaya apung yang dialami P lebih kecil dari gaya beratnya b. besarnya gaya apung yang dialami Q sama dengan gaya beratnya c. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami Q d. gaya apung yang dialami P sama dengan gaya apung yang dialami R 14. Tekanan yang diberikan pada zat akan diteruskan ke segala arah oleh zat cair itu sama besar. Pernyataan tersebut dikenal sebagai.... a. Hukum Boyle c. Hukum Pascal b. Hukum Archimedes d. Hukum Newton 15. Gambar permukaan air yang benar berdasarkan prinsip bejana berhubungan adalah.... c.
c.
d.
d.
120
16. Diagram berikut memperlihatkan sebuah pipa U berisi dua jenis zat cair yang tidak bercampur, yaitu raksa (massa jenis 13,6 g/cm3) dan zat cair lain. Massa jenis zat cair lain tersebut adalah.... a. 9,43 g/cm3 b. 2,65 g/cm3 c. 1,94 g/cm3 d. 0,97 g/cm3
17. Gaya ke atas yang dialami benda yang volumenya 20 cm3 tercelup dalam minyak yang berat jenisnya 8000 N/m3, adalah…. a. 0,016 N c. 1,60 N b. 0,16 N d. 16,0 N 18. Prinsip bejana berhubungan tidak berlaku jika…. a. bentuk bejana berbeda b. jumlah bejana lebih dari dua c. luas penampang bejana tidak sama d. dalam bejana terdapat pipa kapiler/celah kecil 19. Dua buah bejana A dan B mempunyai ukuran yang sama. Bejana A berisi air yang massa jenisnya 1 g/cm3 dengan ketinggian 20 cm, sedangkan bejana B berisi minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. Tinggi minyak dalam bejana agar tekanan hidrostatis di dasar kedua bejana sama adalah.... c. 8 cm c. 25 cm d. 16 cm d. 32 cm 20. Pemanfaatan alat-alat yang menggunakan prinsip bejana berhubungan adalah…. c. teko air dan waterpass c. teko air dan kapal d. bendungan dan jembatan poton d. kapal dan bendungan 21. Sebuah dongkrak hidrolik memiliki piston dengan diameter 10 cm dan 50 cm. Jika dongkrak tersebut digunakan untuk mengangkat beban seberat 5.000 N, gaya tekan yang harus diberikan adalah…. c. 5.000 N c. 250 N d. 500 N d. 200 N 22. Sebuah benda ditimbang di udara beranya 55 N. Setelah di timbang di dalam air beratnya menjadi 35 N. Benda tersebut mendapat gaya angkat sebesar.... c. 10 N c. 45 N d. 20 N d. 90 N
121
23. Kapal selam dilengkapi dengan tangki pengapung. Apabila tangki ini kosong, kapal terapung di atas permukaan air. Agar kapal dapat menyelam, kapal mengisi tangki pengapung dengan air. Semakin banyak tangki terisi air, semakin dalam kapal menyelam. Untuk kembali ke permukaan, kapal mengosongkan kembali tangki dengan memompakan udara supaya masuk ke dalamnya. Dengan demikian air keluar dari tangki itu. Naik turunnya kapal selam tersebut disebabkan oleh…. a. gesekan antara kapal selam dengan air b. gaya tekan ke atas c. kecepatan kapal selam d. bentuk kapal selam 24. Alat di bawah ini yang prinsip kerjanya menggunakan hukum Archimedes adalah.... a. pompa sepeda b. teko air c. kapal selam d. rem hidrolik 25. Besarnya gaya apung sama dengan…. a. berat zat cair yang didesak oleh benda b. volume benda yang dicelupkan c. massa benda di dalam zat cair d. berat zat cair dalam bejana
122
Lampiran 13
KRITERIA PENILAIAN KARAKTER SISWA A. Disiplin No
1
2
Indikator Hadir di dalam kelas/laboratorium sebelum proses pembelajaran dimulai Menempatkan diri pada posisi praktikum
Skor 5 3 1
Hadir sebelum guru masuk dalam kelas Hadir 1-5 menit setelah pelajaran dimulai Hadir > 5 menit setelah pelajaran dimulai
5
Menempatkan diri pada kelompok praktikum secara mandiri tanpa arahan guru Menempatkan diri pada kelompok praktikum dengan arahan guru Tidak menempatkan diri pada kelompok praktikum Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS tanpa bantuan guru Melaksanakan percobaan sesuai prosedur dalam LKS dengan bantuan guru Tidak melaksanakan percobaan sesuai prosedur Menyelesaikan praktikum sebelum waktu praktikum berakhir Menyelesaikan praktikum tepat waktu praktikum berakhir Menyelelesaikan praktikum setelah waktu praktikum berakhir
3 1 5
3
Melakukan percobaan sesuai prosedur
3 1 5
4
Menyelesaikan percobaan tepat waktu
Keterangan
3 1
Skor yang diperoleh adalah =
B. Rasa ingin tahu No
Indikator
1
Antusias dalam mengajukan pertanyaan
2
Antusias dalam mencari jawaban pertanyaan
Skor 5 3 1 5 3 1
Keterangan Mengajukan pertanyaan >2 kali Mengajukan pertanyaan 1-2 kali Tidak mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan >2 kali Menjawab pertanyaan 1-2 kali Tidak menjawab pertanyaan
123
5 3
Perhatian pada obyek yang diamati
3 1
Melakukan pengamatan dengan serius, tidak bercanda dengan teman Melakukan pengamatan tetapi sering bercanda dengan teman Tidak melakukan pengamatan sama sekali
Skor yang diperoleh adalah = C. Komunikatif No
Indikator
1
Mengemukakan pendapat
2
Berinteraksi dengan anggota kelompok
3
Skor
Keterangan
5 3 1 5 3 1 5
Mengemukakan pendapat > 2 kali Mengemukakan pendapat 1-2 kali Tidak pernah mengemukakan pendapat Bekerjasama dengen semua anggota kelompok Bekerjasama dengan 2-3 anggota kelompok Tidak bekerjasama dengan anggota kelompok Menjelaskan hasil percobaan dengan tepat, jelas dan dapat diterima orang lain Menjelaskan hasil percobaan dengan tepat namun kurang jelas dan sulit dapat diterima orang lain Tidak dapat menjelaskan hasil percobaan
Menjelaskan hasil percobaan
3 1
Skor yang diperoleh adalah = KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIK SISWA No
Indikator
1
Menyiapkan alat dan bahan percobaan
2
Melakukan percobaan
3
Merapikan alat dan bahan percobaan
Skor yang diperoleh adalah =
Skor 5 3 1 5 3 1 5 3 1
Keterangan Menyiapkan alat dan bahan tanpa bantuan guru Menyiapkan alat dan bahan dengan bantuan guru Tidak menyiapkan alat dan bahan Melakukan percobaan tanpa bantuan guru Melakukan percobaan dengan bantuan guru Tidak melakukan percobaan Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan Mengembalikan alat dan bahan tetapi tidak merapikannya Tidak mengembalikan maupun merapikan alat dan bahan
124
Lampiran 14
KELAS EKSPERIMEN KELOMPOK :
PERTEMUAN :
A. DISIPLIN No.
Nama Siswa
Kehadiran 5
3
Memposisikan diri
1
5
3
1
Melakukan percobaan
Menyelesaika n percobaan
5
5
3
1
3
1
B. RASA INGIN TAHU No.
Nama Siswa
Mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Melakukan pengamatan
5
5
5
3
1
3
1
3
1
1 2 3 4 5 C. KOMUNIKATIF
No.
Nama Siswa
Mengemukakan pendapat 5
1 2 3 4
3
1
Berinteraksi dengan anggota kelompok 5 3 1
Menjelaskan hasil percobaan 5
3
1
125
KELAS EKSPERIMEN
KELOMPOK :
PERTEMUAN :
ASPEK PSIKOMOTORIK
No.
Nama Siswa
Menyiapkan alat dan bahan 5 3 1
Melakukan percobaan 5
3
1
Merapikan alat dan bahan 5 3 1
1 2 3 4 5
Ungaran,
Februari 2013
Observer
……………………… NIM
126
Lampiran 15 DAFTAR SISWA KELAS EKSPERIMEN NO.
NAMA SISWA
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ABDURROHMAN WAKHID AMIRA HEVATASHA ANGGARA SULISTYO ANISSA WIDYAWATI ANITA HERAWATI ARFIAN BAYU PRASETYO ARYA SETYA NUGRAHA DEVAN FADZILA HARI M. P. DEVI SAPTANINGRUM EKO BAGUS SAPUTRA ELLOK CAHYA AULIYAA FEBRIANA INTAN SAPUTRI FELLICIA KARENINA K. J. JAM'AN YUNANTONO LITA LAHITA MACHFUD AMANULLAH MAHAYU PANGESTUTI MIFTAKHUL HUDHA MUHAMAD FARID JAWAHIR NOVALIYA PUTRI ADITIANI RATIH PRATIWI FEBRI P. RIKI ANDREYAN RIZKA CHUSNUL MUNA ROMANTIKA RIZKIKA M. SELVIA LISA ANGGRAENI TONY ADAM ARDIANTO UNAYILA PUTRI MAULUTRIA WARDA ALAWIYAH YOKHANAN EURIKO K. P. YUSUF NUR MA'RUFIN
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
127
DAFTAR SISWA KELAS KONTROL NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA SISWA ADITIATAMA EZHRA PAKSI AGUS SULISTIYONO AIRLANGGA RAVI WIBOWO ALIEF TRI OKTANDALU ANASTASIA DWI HARDIANITA ANISA PUSPANDINI AYU MEGA OKTAVIA BUDI SETIYAWAN DANDI SAPUTRA DIMAS AJI PAMBUDI DIYAH AYU PANGASTUTI UTOMO ELVIA ELVARETTA ISTI AZIZAH RIFIA JAMILAH NAFISSATUR ROHIMAH KHOLI PAMUNGKAS LOH CHU SIANG MUHAMAD SYAHRUL R. NUR AETI NUR IKHSANI OGI HANNES SAGALA RANI WIJAYANTI RENDY DWI LAKSONO SEKAR OKTAVIANI SEPTIYAN ANDRE NUGROHO SUWARNI UMAR SYARIF HIDAYATULLAH VIKE KARMELIA PUTRI WAHYU PUJI ASTUTI YESICHA CEVINNE RESTIVO ZULFA SUSANTI
KODE K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32
128
Lampiran 16
KELOMPOK PRAKTIKUM MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR KELAS EKSPERIMEN
KELOMPOK 2
KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
ROMANTIKA RIZKIKA M. LITA LAHITA KRIS WINANTO JAM'AN YUNANTONO ANISSA WIDYAWATI
MUHAMAD FARID J. NOVALIYA PUTRI A. UNAYILA PUTRI M. DEVAN FADZILA HARI BAMBANG MAHARDIKA
SELVIA LISA A. YOKHANAN EURIKO RIZKA CHUSNUL M. FEBRIANA INTAN S. ARFIAN BAYU
1. 2. 3. 4. 5.
KELOMPOK 5
KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4. 5.
KELOMPOK 3
1. 2. 3. 4. 5. 6.
AMIRA HEVATASHA MAHAYU PANGESTUTI YUSUF NUR MA'RUFIN EKO BAGUS SAPUTRA RIKI ANDREYAN DEVI SAPTANINGRUM
RATIH PRATIWI FEBRI WARDA ALAWIYAH FELLICIA KARENINA TONY ADAM A. ARYA SETYA NUGRAHA
KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4. 5. 6.
ELLOK CAHYA AULIYAA MACHFUD A. ABDURROHMAN W. MIFTAKHUL HUDHA ANGGARA SULISTYO ANITA HERAWATI
129
Lampiran 17
KELOMPOK PRAKTIKUM MATERI TEKANAN ZAT PADAT DAN ZAT CAIR KELAS KONTROL
KELOMPOK 2
KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4. 5.
MUHAMAD SYAHRUL R. SEKAR OKTAVIANI SUWARNI ISTI AZIZAH RIFIA NUR IKHSANI
6. RENNO AFIANSYAH 7. DIYAH AYU P. U. 8. ADITIATAMA E. P. 9. ANISA PUSPANDINI 10. ELVIA ELVARETTA
JAMILAH NAFISSATUR R. AIRLANGGA RAVI W. LOH CHU SIANG AGUS SULISTIYONO DANDI SAPUTRA
1. 2. 3. 4. 5.
KELOMPOK 5
KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4. 5.
KELOMPOK 3
1. 2. 3. 4. 5. 6.
UMAR SYARIF H. YESICHA CEVINNE R. BUDI SETIYAWAN ZULFA SUSANTI YULIAN SUBAGIYA DIMAS AJI PAMBUDI
KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4. 5. 6.
WAHYU PUJI ASTUTI NUR AETI KHOLI PAMUNGKAS RENDY DWI LAKSONO ALIEF TRI OKTANDALU AYU MEGA OKTAVIA
SEPTIYAN ANDRE N. RANI WIJAYANTI ANASTASIA DWI H. VIKE KARMELIA PUTRI OGI HANNES SAGALA
KELOMPOK 6 7. 8. 9. 10. 11. 12.
WAHYU PUJI ASTUTI NUR AETI KHOLI PAMUNGKAS RENDY DWI LAKSONO ALIEF TRI OKTANDALU AYU MEGA OKTAVIA
130
Lampiran 18 UJI HOMOGENITAS NILAI UJIAN SEMESTER GANJIL KELAS VIII B DAN VIII C Hipotesis Ho Ha
12 12
: :
22 22
= ≠
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: F=
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2α (n1-1):(n2-1) atau F hitung lebih kecil dari F tabel
Dari data diperoleh: Sumber Variasi Jumlah (s) n
varians (
)
Standar deviasi (s)
Eksperimen 2270 32
Kontrol 2274 32
75.67
75.80
90.49 9.51
96.92 9.85
Berdasarkan rumus diatas diperoleh: F Pada α = 5% dengan: dk pembilang dk penyebut F tabel
= = =
=
32 32
1.8 1.84 Karena F hitung lebih kecil dari F tabel , maka dapat disimpulkan kedua kelas tersebut homogen. 1.11
96.92 = 90.49 -
1 1
1.07
= =
31 31
131
Lampiran 19 NILAI PRETEST-POSTTEST MATERI TEKANAN KELAS EKSPERIMEN
No.
KODE
1 E-01l 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-09 9 E-10 10 E-11 11 E-12 12 E-13 13 E-14 14 E-15 15 E-17 16 E-18 17 E-19 18 E-20 19 E-21 20 E-22 21 E-23 22 E-24 23 E-25 24 E-26 25 E-27 26 E-28 27 E-29 28 E-30 29 E-31 30 E-32 RATA-RATA varians simpangan baku
PRETEST 36 40 48 52 44 52 60 40 44 44 72 52 40 44 44 52 36 52 48 56 60 56 52 48 60 44 52 60 44 40 49.07 69.44 8.33
NILAI POSTTEST 72 64 88 80 52 72 80 72 84 80 96 80 88 76 92 76 72 64 80 88 84 88 80 88 80 76 88 84 80 72 79.20 85.41 9.24
132
Lampiran 20 NILAI PRETEST-POSTTEST MATERI TEKANAN KELAS KONTROL
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32 JUMLAH
varians standar deviasi
NILAI PRETEST POSTTEST 52 64 48 72 52 60 52 60 52 56 52 60 56 60 56 60 64 64 48 52 60 76 52 64 60 68 52 64 52 72 68 72 60 76 64 76 52 68 64 80 68 76 60 76 56 72 72 92 64 80 52 68 60 68 68 76 60 80 56 68 57.73 69.33 42.69 75.40 6.53 8.68
133
Lampiran 21
UJI NORMALITAS PRETEST PILIHAN GANDA KELAS EKSPERIMEN Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1
: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
= 2
k
(Oi - E i )2
i =1
Ei
å
Kriteria yang digunakan H0 diterima jika2 < 2 tabel Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak Kelas
= = = =
Kelas Interval 36 42 48 54 60 66
-
41 47 53 59 65 71
72 36 36 6 Batas Kelas
Panjang kelas rata-rata (x) standar deviasi (s) Jumlah siswa (n)
Z untuk batas kelas
peluang untuk z
Luas tiap kelas interval
= = = =
6 49.07 8.33 30
(OiEi)² Ei Oi Ei 1.124 3.905 6 4.388 7.305 7 0.093 0.013 0.012 8.316 8 0.100 1.324 5.762 3 7.631 0.076 2.429 2 0.184 14.27 4 105.491 7.392 (OiEi)²
35.5 -1.628 0.448 0.1302 41.5 -0.908 0.318 0.2435 47.5 -0.188 0.075 0.2772 53.5 0.532 0.203 0.1921 59.5 1.25201 0.395 0.081 65.5 1.97201 0.476 0.4757 99.5 6.05203 0.000 Jumlah 1.3996 41.99 30 117.887 Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk = k-1 Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070
9.94 11.07 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
9.94
134
Lampiran 22
UJI NORMALITAS PRETEST PILIHAN GANDA KELAS KONTROL Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
= 2
k
(Oi - E i )2
i =1
Ei
å
Kriteria yang digunakan H0 diterima jika2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Nilai minimal = Rentang = Banyak Kelas =
Kelas Interval 48 52 56 60 64 68
-
72 48 24 6 Batas Kelas
Panjang kelas rata-rata (x) standar deviasi (s) Jumlah siswa (n)
Z untuk batas kelas
peluang untuk z
Luas tiap kelas interval
Ei
= = = =
4 57.73 6.53 30
Oi
(OiEi)²
51 55 59 63 67 72
47.5 -1.5666 0.441 0.11142 3.34274 2 1.803 51.5 -0.9541 0.330 0.19634 5.89009 10 16.891 55.5 -0.3415 0.134 0.24046 7.21389 4 10.329 59.5 0.27106 0.107 0.20472 6.14164 6 0.020 63.5 0.88361 0.312 0.12115 3.63443 7 11.327 67.5 1.49617 0.433 0.0673 2.01913 1 1.039 99.5 6.39663 0.500 Jumlah 0.9414 28.2419 30 41.409 Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk= k-1 Untuk = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh ² tabel = 11.070
8.47
11.070
Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
(OiEi)² Ei 0.539 2.868 1.432 0.003 3.117 0.514 8.47
135
Lampiran 23
UJI NORMALITAS POSTTEST PILIHAN GANDA KELAS EKSPERIMEN Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
= 2
k
(Oi - E i )2
i =1
Ei
å
Kriteria yang digunakan H0 diterima jika2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Nilai minimal = Rentang = Banyak Kelas =
Kelas Interval 52 60 68 76 84 92
-
96 52 44 6 Batas Kelas
Panjang kelas rata-rata (x) standar deviasi (s) Jumlah siswa (n)
Z untuk batas kelas
peluang untuk z
Luas tiap kelas interval
Ei
= = = =
7 79.20 9.24 30
Oi
(OiEi)²
59 67 75 83 91 98
51.5 -2.9978 0.499 0.01514 0.45427 1 0.298 59.5 -2.132 0.483 0.08621 2.58638 2 0.344 67.5 -1.2662 0.397 0.2417 7.25112 6 1.565 75.5 -0.4004 0.156 0.33475 10.0424 10 0.002 83.5 0.46537 0.179 0.22927 6.87802 9 4.503 91.5 1.33117 0.408 0.07756 2.32666 2 0.107 99.5 2.19697 0.486 Jumlah 0.98463 29.5389 30 6.818 Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk=k1 Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070
1.71 11.070 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
(OiEi)² Ei 0.656 0.133 0.216 0.000 0.655 0.046 1.71
136
Lampiran 24
UJI NORMALITAS POSTTEST PILIHAN GANDA KELAS KONTROL Hipotesis H0
: Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
2 =
k
(Oi - E i )2
i =1
Ei
å
Kriteria yang digunakan H0 diterima jika2 < 2 tabel
Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Nilai minimal = Rentang = Banyak Kelas =
Kelas Interval
92 52 40 6 Batas Kelas
Panjang kelas rata-rata (x) standar deviasi Jumlah siswa (n)
Z untuk batas kelas
peluang untuk z
Luas tiap kelas interval
Ei
= = = =
7 69.33 8.68 30
Oi
(OiEi)²
(OiEi)² Ei 0.131 0.787 0.016 0.172 0.003 0.117
51.5 -2.0541 0.480 0.086 2.5827 2 0.340 58.5 -1.2477 0.394 0.223 6.7034 9 5.274 65.5 -0.4412 0.170 0.313 9.3901 9 0.152 72.5 0.36521 0.143 0.237 7.1043 6 1.220 79.5 1.17166 0.379 0.097 2.9013 3 0.010 86.5 1.97811 0.476 0.024 0.7111 1 0.083 99.5 3.47581 0.500 Jumlah 1.23 0.98 29.393 30 7.079 Banyaknya kelas k = 6, sehingga dk untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk = k-1 Untuk a = 5%, dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh c² tabel = 11.070 52 59 66 73 80 87
-
58 65 72 79 86 93
1.23 11.070 Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho , maka data tersebut berdistribusi normal
137
Lampiran 25
UJI KESAMAAN DUA VARIANS POSTTEST PILIHAN GANDA ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis =
s22
H1 : s12 ≠ Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
s22
H0
F=
:
s12
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1) F 1/2a (nb-1):(nk-1) Kelas Eksperimen 2376 30
Sumber Variasi Jumlah n x
79.20 85.41 9.24
2
Varians (s ) Standart deviasi (s) F
=
75.40 85.41
Pada = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 dk penyebut = nk -1 F tabel
=
0.88 1.86
=
Kelas Kontrol 2080 30 69.33 75.40 8.68
0.88
= 30 = 30 1.86
-
1 = 1 =
29 29
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama
138
Lampiran 26
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
NILAI KOEFISIEN KORELASI NILAI X² X Y Eksperimen Kontrol -7.20 -5.33 51.84 72 64 -15.2 2.67 231.04 64 72 8.80 -9.33 77.44 88 60 0.80 -9.33 0.64 80 60 -27.2 -13.33 739.84 52 56 -7.20 -9.33 51.84 72 60 0.80 -9.33 0.64 80 60 -7.20 -9.33 51.84 72 60 4.80 -5.33 23.04 84 64 0.80 -17.33 0.64 80 52 16.80 6.67 282.24 96 76 0.80 -5.33 0.64 80 64 8.80 -1.33 77.44 88 68 -3.20 -5.33 10.24 76 64 12.80 2.67 163.84 92 72 -3.20 2.67 10.24 76 72 -7.20 6.67 51.84 72 76 -15.2 6.67 231.04 64 76 0.80 -1.33 0.64 80 68 8.80 10.67 77.44 88 80 4.80 6.67 23.04 84 76 8.80 6.67 77.44 88 76 0.80 2.67 0.64 80 72 8.80 22.67 77.44 88 92 0.80 10.67 0.64 80 80 -3.20 -1.33 10.24 76 68 8.80 -1.33 77.44 88 68 4.80 6.67 23.04 84 76 0.80 10.67 0.64 80 80 -7.20 -1.33 51.84 72 68 1829.173
1516.65
2476.80
Rata-rata 79.20 69.33 Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan r = 0.34
Y²
XY
28.41 7.13 87.05 87.05 177.69 87.05 87.05 87.05 28.41 300.33 44.49 28.41 1.77 28.41 7.13 7.13 44.49 44.49 1.77 113.85 44.49 44.49 7.13 513.93 113.85 1.77 1.77 44.49 113.85 1.77
38.38 -40.58 -82.10 -7.46 362.58 67.18 -7.46 67.18 -25.58 -13.86 112.06 -4.26 -11.70 17.06 34.18 -8.54 -48.02 -101.3 -1.06 93.90 32.02 58.70 2.14 199.50 8.54 4.26 -11.70 32.02 8.54 9.58
2186.67
784.00
139
Lampiran 27 UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis : :
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
Uji Hipotesis Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak Terima
jika jika
Dari data diperoleh Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Nilai rata-rata Jumlah siswa Varians Simpangan baku
79.20 30.00 85.41 9.24
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus: r = 0.340 Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut: =
79.20 85.41 75.40 √ 30 + 30
=
√2.85 + 2.51 9.87 = 1,88 = 5,25
69.33
2(0,34) (
9.24 8.68 )( ) √30 √30
9.87 2(0,34)(1.69)(1.58)
Kelas Kontrol 69.33 30.00 75.40 8.68
140
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) =
1.67
1.67
5,25
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ratarata hasil tes kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol
141
Lampiran 28 KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
No. KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
NILAI PRETEST POSTTEST 36 72 40 64 48 88 52 80 44 52 52 72 60 80 40 72 44 84 44 80 72 96 52 80 40 88 44 76 44 92 52 76 36 72 52 64 48 80 56 88 60 84 56 88 52 80 48 88 60 80 44 76 52 88 60 84 44 80 40 72
gain
Keterangan
Ketuntasan
0.563 0.400 0.769 0.583 0.143 0.417 0.500 0.533 0.714 0.643 0.857 0.583 0.800 0.571 0.857 0.500 0.563 0.250 0.615 0.727 0.600 0.727 0.583 0.769 0.500 0.571 0.750 0.600 0.643 0.533
sedang sedang tinggi sedang rendah sedang sedang sedang tinggi sedang tinggi sedang tinggi sedang tinggi sedang sedang rendah sedang tinggi sedang tinggi sedang tinggi sedang sedang tinggi sedang sedang sedang
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
142
Lampiran 29 KETUNTASAN SISWA HASIL BELAJAR SISWA KELAS KONTROL No.
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32
NILAI PRETEST POSTTEST 52 64 48 72 52 60 52 60 52 56 52 60 56 60 56 60 64 64 48 52 60 76 52 64 60 68 52 64 52 72 68 72 60 76 64 76 52 68 64 80 68 76 60 76 56 72 72 92 64 80 52 68 60 68 68 76 60 80 56 68
gain
Keterangan
Ketuntasan
0.25 0.46 0.17 0.17 0.08 0.17 0.09 0.09 0.00 0.08 0.40 0.25 0.20 0.25 0.42 0.13 0.40 0.33 0.33 0.44 0.25 0.40 0.36 0.71 0.44 0.33 0.20 0.25 0.50 0.27
rendah sedang rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah rendah sedang rendah rendah rendah sedang rendah sedang sedang sedang sedang rendah sedang sedang tinggi sedang sedang rendah rendah sedang rendah
Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
143
Lampiran 30
UJI PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TEKANAN KELAS EKSPERIMEN Rumus yang digunakan adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Pre Test 49.07
=
=
=
Rata-rata Post Test 79.20 79.20 100
30.13 50.93
49.07 49.07
0.59
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan berpikir kritis kelas eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI TEKANAN KELAS KONTROL Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Pre Test 57.73
=
=
=
Rata-rata Post Test 69.33 69.33 100%
11.60 42.27
57.73 57.73
0.27
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan berpikir kritis kelas kontrol tergolong rendah
144
Lampiran 31
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Pertama No.
KODE Aspek 1
E-01 1 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-09 9 E-10 10 E-11 11 E-12 12 E-13 13 E-14 14 E-15 15 E-17 16 E-18 17 E-19 18 E-20 19 E-21 20 E-22 21 E-23 22 E-24 23 E-25 24 E-26 25 E-27 26 E-28 27 E-29 28 E-30 29 E-31 30 E-32 JUMLAH RATA-RATA
3 3 3 3 5 1 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 5 5 3 5 3 3 3 110 3.67
Aspek 2 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 1 62 2.07
Aspek 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 1 3 76 2.53
Pertemuan Kedua Aspek 4 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 70 2.33
Aspek 1 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 138 4.60
Aspek 2 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 1 3 3 5 3 3 1 3 3 98 3.27
Aspek 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 3.00
Pertemuan Ketiga Aspek 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 92 3.07
Aspek 1 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 144 4.80
Aspek 2 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 122 4.07
Aspek 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 96 3.20
skor Aspek 4 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 5 5 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 104 3.47
skor 36 40 44 40 42 30 36 38 38 36 44 44 40 40 48 40 42 42 46 38 44 30 44 48 48 30 46 36 34 38 1202 40.07
KETERANGAN maks.
%
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
60.00 66.67 73.33 66.67 70.00 50.00 60.00 63.33 63.33 60.00 73.33 73.33 66.67 66.67 80.00 66.67 70.00 70.00 76.67 63.33 73.33 50.00 73.33 80.00 80.00 50.00 76.67 60.00 56.67 63.33 2003.33 66.78
mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang
145
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan Pertama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
KODE SISWA E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 JUMLAH RATA-RATA
Skor Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
1 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 1 56.0 1.87
3 3 3 1 3 3 1 3 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 68.0 2.27
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90.0 3.00
1 3 3 3 3 3 1 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 1 5 3 3 3 88.0 2.93
5 5 5 3 3 3 1 5 3 3 5 3 3 1 3 3 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 110.0 3.67
3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 5 5 3 3 104.0 3.47
3 3 5 3 3 5 3 5 5 5 5 3 3 3 5 3 5 3 3 3 5 3 3 5 3 3 5 3 3 3 112.0 3.73
5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 5 138.0 4.60
5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 136.0 4.53
29 35 37 27 29 29 23 31 33 27 37 27 29 21 33 27 33 27 31 31 37 29 27 37 35 21 35 31 25 29 902.0 30.07
Skor Maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
%
Keterangan
64.44 77.78 82.22 60.00 64.44 64.44 51.11 68.89 73.33 60.00 82.22 60.00 64.44 46.67 73.33 60.00 73.33 60.00 68.89 68.89 82.22 64.44 60.00 82.22 77.78 46.67 77.78 68.89 55.56 64.44 2004.44 66.81
mulai berkembang mulai berkembang membudaya mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat membudaya mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang membudaya mulai berkembang mulai terlihat membudaya mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang
146
REKAPITULASI PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF KELAS EKSPERIMEN
No.
Nama
1 E-01 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-09 9 E-10 10 E-11 11 E-12 12 E-13 13 E-14 14 E-15 15 E-17 16 E-18 17 E-19 18 E-20 19 E-21 20 E-22 21 E-23 22 E-24 23 E-25 24 E-26 25 E-27 26 E-28 27 E-29 28 E-30 29 E-31 30 E-32 RATA-RATA JUMLAH
Pertemuan Pertama Aspek 1 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 1 1 46 1.53
Aspek 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 78 2.60
Aspek 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 1 3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 66 2.20
Pertemuan Kedua Aspek 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 5 1 3 3 5 1 5 3 3 3 86 2.87
Aspek 2 3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 3 114 3.80
Aspek 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 84 2.80
Pertemuan Ketiga Aspek 1 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 3 118 3.93
Aspek 2 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 146 4.87
Aspek 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 3 5 5 3 5 3 5 3 108 3.60
Skor 25 31 35 27 31 23 19 25 25 21 35 27 29 19 37 27 29 25 25 33 35 21 31 35 37 17 37 29 29 27 846 28.20
Skor Maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
%
Keterangan
55.56 68.89 77.78 60.00 68.89 51.11 42.22 55.56 55.56 46.67 77.78 60.00 64.44 42.22 82.22 60.00 64.44 55.56 55.56 73.33 77.78 46.67 68.89 77.78 82.22 37.78 82.22 64.44 64.44 60.00 1880.00 62.67
mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat membudaya mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang membudaya belum terlihat membudaya mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang
147
Lampiran 32
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI KARAKTER DISIPLIN KELAS KONTROL
Pertemuan Pertama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE SISWA K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32 JUMLAH RATA-RATA
Aspek 1 5 3 3 3 5 1 3 5 1 1 5 5 5 3 3 5 5 5 3 1 5 3 1 5 3 3 5 5 3 3 106 3.533
Aspek 2 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 3 1 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 3 3 3 3 66 2.200
Aspek 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 78 2.600
Pertemuan Kedua Aspek 4 1 1 3 1 3 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 68 2.267
Aspek 1 5 3 5 3 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 134 4.467
Aspek 2 3 3 5 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86 2.867
Aspek 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 2.933
Pertemuan Ketiga Aspek 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88 2.933
Aspek 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 148 4.933
Aspek 2 3 3 5 3 3 5 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 5 5 3 3 3 3 5 108 3.600
Aspek 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 98 3.267
Aspek 4 5 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 3 5 3 5 3 108 3.600
skor
persentase
maks.
%
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
66.67 50.00 76.67 50.00 73.33 66.67 66.67 70.00 50.00 60.00 76.67 63.33 73.33 56.67 60.00 70.00 70.00 70.00 56.67 50.00 76.67 50.00 63.33 73.33 73.33 63.33 73.33 66.67 70.00 73.33 1960 65.33
skor 40 30 46 30 44 40 40 42 30 36 46 38 44 34 36 42 42 42 34 30 46 30 38 44 44 38 44 40 42 44
KETERANGAN mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang
148
PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU KELAS KONTROL
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE SISWA K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32 JUMLAH RATA-RATA
Pertemuan Pertama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 3 1 1 3 60 52 72 2 1.7333 2.4
Pertemuan Kedua Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 1 3 1 1 1 3 3 5 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 5 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 62 60 74 2.0667 2 2.4667
Pertemuan Ketiga Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 3 3 1 3 3 5 5 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 88 92 108 2.9333 3.0667 3.6
Skor 17 13 35 13 23 23 29 15 13 17 21 19 21 29 23 29 31 29 19 19 25 15 29 25 35 19 23 21 21 17 668 22.267
Skor Maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
%
Keterangan
37.78 28.89 77.78 28.89 51.11 51.11 64.44 33.33 28.89 37.78 46.67 42.22 46.67 64.44 51.11 64.44 68.89 64.44 42.22 42.22 55.56 33.33 64.44 55.56 77.78 42.22 51.11 46.67 46.67 37.78 1484.4 46.23
belum terlihat belum terlihat mulai berkembang belum terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang belum terlihat belum terlihat belum terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat belum terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat belum terlihat mulai terlihat
149
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF KELAS KONTROL
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE SISWA K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32 JUMLAH RATA-RATA
Pertemuan Pertama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 1 3 1 1 1 1 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 1 1 3 1 3 1 46 68 62 1.533 2.267 2.067
Pertemuan Kedua Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 62 82 68 2.067 2.733 2.267
Pertemuan Ketiga Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 1 3 3 1 3 3 5 3 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 1 3 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 5 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 92 100 94 3.067 3.333 3.133
Skor 19 13 31 13 19 23 25 23 13 19 25 21 21 31 15 23 31 23 17 19 25 19 29 29 31 25 25 23 23 21 674 22.467
Skor Maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
%
Keterangan
42.22 28.89 68.89 28.89 42.22 51.11 55.56 51.11 28.89 42.22 55.56 46.67 46.67 68.89 33.33 51.11 68.89 51.11 37.78 42.22 55.56 42.22 64.44 64.44 68.89 55.56 55.56 51.11 51.11 46.67 1497.778 49.926
mulai terlihat belum terlihat mulai berkembang belum terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat belum terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang belum terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai terlihat belum terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai berkembang mulai berkembang mulai berkembang mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat mulai terlihat
150
Lampiran 33
PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN TIAP ASPEK KELAS EKSPERIMEN No. 1 2 3
4
INDIKATOR Kehadiran di dalam kelas/laboratorium Menempatkan diri pada posisi praktikum Melakukan percobaan sesuai prosedur Menyelesaikan percobaan tepat waktu
Pertemuan Pertemuan Pertemuan RATA- Persentase JUMLAH 1 2 3 RATA (%)
KRITERIA
110
138
144
392
4.356
87.11
membudaya
62
98
122
282
3.133
62.67
mulai berkembang
76
90
96
262
2.911
58.22
mulai berkembang
70
92
104
266
2.956
59.11
mulai berkembang
151
REKAPITULASI PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU TIAP ASPEK KELAS EKSPERIMEN No. 1
INDIKATOR
Antusias dalam mengajukan pertanyaan
2
Antusias dalam mencari jawaban pertanyaan
3
Perhatian pada obyek yang diamati
RATA-
Persentase
RATA
(%)
256
2.844
56.89
mulai berkembang
138
316
3.511
70.22
mulai berkembang
136
330
3.667
73.33
mulai berkembang
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
JUMLAH
56
88
112
68
110
90
104
KRITERIA
152
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP ASPEK KELAS EKSPERIMEN No. 1
2
3
INDIKATOR
Mengemukakan pendapat Berinteraksi dengan anggota kelompok Menjelaskan hasil percobaan
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
JUMLAH
46
86
118
78
114
66
84
RATA- Persentase
KRITERIA
RATA
(%)
250
2.778
55.56
mulai berkembang
146
338
3.756
75.11
membudaya
108
258
2.867
57.33
mulai berkembang
153
No. 1 2 3
4
INDIKATOR Kehadiran di dalam kelas/laboratorium Menempatkan diri pada posisi praktikum Melakukan percobaan sesuai prosedur Menyelesaikan percobaan tepat waktu
Pertemuan Pertemuan Pertemuan JUMLAH 1 2 3
RATARATA
Persentase (%)
KRITERIA
106
134
148
388
4.311
86.22
membudaya
66
86
108
260
2.889
57.78
mulai terlihat
78
88
98
264
2.933
58.67
mulai terlihat
68
88
108
264
2.933
58.67
mulai terlihat
Lampiran 34
PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN TIAP ASPEK KELAS EKSPERIMEN
154
REKAPITULASI PERKEMBANGAN RASA INGIN TAHU TIAP ASPEK KELAS EKSPERIMEN No . 1 2
3
INDIKATOR
Antusias dalam mengajukan pertanyaan
Antusias dalam mencari jawaban pertanyaan
Perhatian pada obyek yang diamati
RATA -
Persentase
RATA
(%)
210
2.333
46.67
mulai terlihat
74
186
2.067
41.33
mulai terlihat
108
294
3.267
65.33
mulai berkembang
Pertemuan
Pertemuan
Pertemuan
1
2
3
60
62
88
52
60
88
98
JUMLAH
KRITERIA
155
PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP ASPEK KELAS KONTROL No.
INDIKATOR
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
JUMLAH
RATA- Persentase RATA (%)
KRITERIA
1
Mengemukakan pendapat
46
62
92
200
2.222
44.44
mulai terlihat
2
Berinteraksi dengan anggota kelompok
68
82
100
250
2.778
55.56
mulai terlihat
3
Menjelaskan hasil percobaan
62
68
94
224
2.489
49.78
mulai terlihat
156
Lampiran 35 PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
50 50 60 40 60 30 40 50 50 40 70 70 60 40 60 60 60 60 70 50 70 30 70 60 70 30 70 40 40 40
70 70 80 80 70 60 70 70 70 70 80 80 70 90 100 70 80 80 90 80 80 70 80 100 90 60 90 80 70 80
Jumlah 120 120 140 120 130 90 110 120 120 110 150 150 130 130 160 130 140 140 160 130 150 100 150 160 160 90 160 120 110 120
Ratarata
60 60 70 60 65 45 55 60 60 55 75 75 65 65 80 65 70 70 80 65 75 50 75 80 80 45 80 60 55 60
gain Keterangan 0.40 0.40 0.50 0.67 0.25 0.43 0.50 0.40 0.40 0.50 0.33 0.33 0.25 0.83 1.00 0.25 0.50 0.50 0.67 0.60 0.33 0.57 0.33 1.00 0.67 0.43 0.67 0.67 0.50 0.67
SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH TINGGI TINGGI RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG
157
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
46.67 60.00 60.00 33.33 60.00 46.67 33.33 46.67 60.00 33.33 60.00 33.33 60.00 33.33 60.00 33.33 60.00 33.33 46.67 46.67 60.00 33.33 46.67 60.00 60.00 33.33 60.00 46.67 33.33 46.67
86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 86.67 86.67 86.67 86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 73.33 100.00 86.67 86.67 86.67 86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 100.00 86.67 60.00 86.67 86.67 73.33 86.67
Jumlah 133.34 146.67 160.00 120.00 133.33 133.34 120.00 133.34 146.67 120.00 160.00 120.00 133.33 106.66 160.00 120.00 146.67 120.00 133.34 133.34 160.00 120.00 120.00 160.00 146.67 93.33 146.67 133.34 106.66 133.34
Ratarata
66.67 73.34 80.00 60.00 66.67 66.67 60.00 66.67 73.34 60.00 80.00 60.00 66.67 53.33 80.00 60.00 73.34 60.00 66.67 66.67 80.00 60.00 60.00 80.00 73.34 46.67 73.34 66.67 53.33 66.67
gain Keterangan 0.75 0.67 1.00 0.80 0.33 0.75 0.80 0.75 0.67 0.80 1.00 0.80 0.33 0.60 1.00 0.80 0.67 0.80 0.75 0.75 1.00 0.80 0.50 1.00 0.67 0.40 0.67 0.75 0.60 0.75
TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI
158
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWA KELAS EKSPERIMEN NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
33.33 46.67 60.00 46.67 60.00 33.33 20.00 33.33 33.33 20.00 60.00 46.76 46.76 20.00 60.00 33.33 46.67 33.33 33.33 46.67 60.00 20.00 46.67 60.00 60.00 20.00 60.00 33.33 46.67 46.67
73.33 86.67 100.00 73.33 73.33 73.33 60.00 73.33 73.33 73.33 100.00 73.33 86.67 73.33 100.00 86.67 86.67 73.33 86.67 100.00 86.67 73.33 86.67 100.00 100.00 60.00 100.00 86.67 86.67 73.33
Jumlah 106.66 133.34 160.00 120.00 133.33 106.66 80.00 106.66 106.66 93.33 160.00 120.09 133.43 93.33 160.00 120.00 133.34 106.66 120.00 146.67 146.67 93.33 133.34 160.00 160.00 80.00 160.00 120.00 133.34 120.00
Ratarata
53.33 66.67 80.00 60.00 66.67 53.33 40.00 53.33 53.33 46.67 80.00 60.05 66.72 46.67 80.00 60.00 66.67 53.33 60.00 73.34 73.34 46.67 66.67 80.00 80.00 40.00 80.00 60.00 66.67 60.00
gain Keterangan 0.60 0.75 1.00 0.50 0.33 0.60 0.50 0.60 0.60 0.67 1.00 0.50 0.75 0.67 1.00 0.80 0.75 0.60 0.80 1.00 0.67 0.67 0.75 1.00 1.00 0.50 1.00 0.80 0.75 0.50
SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG TINGGI TINGGI TINGGI SEDANG
159
Lampiran 36 PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN TIAP SISWA KELAS KONTROL NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
50 30 60 30 70 50 60 70 30 40 70 50 70 30 50 60 60 60 50 30 70 30 50 60 60 50 70 60 60 60
80 70 90 70 80 90 70 70 70 70 90 70 80 70 70 80 80 80 80 70 80 60 70 90 90 70 80 70 80 90
Jumlah 130 100 150 100 150 140 130 140 100 110 160 120 150 100 120 140 140 140 130 100 150 90 120 150 150 120 150 130 140 150
Ratarata
65 50 75 50 75 70 65 70 50 55 80 60 75 50 60 70 70 70 65 50 75 45 60 75 75 60 75 65 70 75
gain Keterangan 0.60 0.57 0.75 0.57 0.33 0.80 0.25 0.00 0.57 0.50 0.67 0.40 0.33 0.57 0.40 0.50 0.50 0.50 0.60 0.57 0.33 0.43 0.40 0.75 0.75 0.40 0.33 0.25 0.50 0.75
SEDANG SEDANG TINGGI SEDANG SEDANG TINGGI RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG TINGGI
160
PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU TIAP SISWA KELAS KONTROL NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
33.33 20.00 60.00 20.00 46.67 46.67 60.00 20.00 20.00 33.33 33.33 33.33 33.33 60.00 46.67 60.00 60.00 60.00 33.33 33.33 46.67 20.00 60.00 46.67 60.00 33.33 46.67 33.33 33.33 33.33
46.67 46.67 100.00 46.67 60.00 60.00 73.33 60.00 46.67 46.67 73.33 60.00 60.00 73.33 60.00 73.33 86.67 73.33 60.00 60.00 73.33 60.00 73.33 60.00 100.00 60.00 60.00 60.00 60.00 46.67
Jumlah 80.00 66.67 160.00 66.67 106.67 106.67 133.33 80.00 66.67 80.00 106.66 93.33 93.33 133.33 106.67 133.33 146.67 133.33 93.33 93.33 120.00 80.00 133.33 106.67 160.00 93.33 106.67 93.33 93.33 80.00
Ratarata
40.00 33.34 80.00 33.34 53.34 53.34 66.67 40.00 33.34 40.00 53.33 46.67 46.67 66.67 53.34 66.67 73.34 66.67 46.67 46.67 60.00 40.00 66.67 53.34 80.00 46.67 53.34 46.67 46.67 40.00
gain Keterangan 0.20 0.33 1.00 0.33 0.25 0.25 0.33 0.50 0.33 0.20 0.60 0.40 0.40 0.33 0.25 0.33 0.67 0.33 0.40 0.40 0.50 0.50 0.33 0.25 1.00 0.40 0.25 0.40 0.40 0.20
RENDAH SEDANG TINGGI SEDANG RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH TINGGI SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH
161
PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF TIAP SISWA KELAS KONTROL NO.
KODE SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32
Pertemuan Pertemuan 1
3
33.33 20.00 60.00 20.00 33.33 46.67 33.33 33.33 20.00 33.33 46.67 33.33 20.00 60.00 20.00 46.67 46.67 46.67 20.00 33.33 46.67 33.33 60.00 60.00 60.00 46.67 46.67 46.67 33.33 33.33
46.67 46.67 86.67 46.67 60.00 60.00 73.33 60.00 46.67 60.00 60.00 60.00 60.00 86.67 46.67 60.00 100.00 60.00 60.00 60.00 60.00 60.00 73.33 73.33 86.67 73.33 60.00 60.00 60.00 60.00
Jumlah 80.00 66.67 146.67 66.67 93.33 106.67 106.66 93.33 66.67 93.33 106.67 93.33 80.00 146.67 66.67 106.67 146.67 106.67 80.00 93.33 106.67 93.33 133.33 133.33 146.67 120.00 106.67 106.67 93.33 93.33
Ratarata
40.00 33.34 73.34 33.34 46.67 53.34 53.33 46.67 33.34 46.67 53.34 46.67 40.00 73.34 33.34 53.34 73.34 53.34 40.00 46.67 53.34 46.67 66.67 66.67 73.34 60.00 53.34 53.34 46.67 46.67
gain Keterangan 0.20 0.33 0.67 0.33 0.40 0.25 0.60 0.40 0.33 0.40 0.25 0.40 0.50 0.67 0.33 0.25 1.00 0.25 0.50 0.40 0.25 0.40 0.33 0.33 0.67 0.50 0.25 0.25 0.40 0.40
RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH TINGGI RENDAH SEDANG SEDANG RENDAH SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG SEDANG RENDAH RENDAH SEDANG SEDANG
162
Lampiran 37
UJI PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN KELAS EKSPERIMEN Rumus yang digunakan adalah:
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 53.00 77.67 77.67 53.00 = 100 53.00 24.67 = 47.00
=
0.52
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN KELAS KONTROL Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 53.00 77.00 = 77.00 53.00 100% 53.00 = 24.00 47.00
=
0.51
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas kontrol tergolong sedang
163
UJI PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU KELAS EKSPERIMEN Rumus yang digunakan adalah: Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 42.23 82.67 82.67 42.23 = 100 42.23 40.44 = 57.77
=
0.70
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas eksperimen tergolong tinggi
UJI PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU KELAS KONTROL Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 40.89 = 64.00 100% =
=
64.00 40.89 40.89 23.11 59.11
0.39
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas kontrol tergolong sedang
164
UJI PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF KELAS EKSPERIMEN Rumus yang digunakan adalah: Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 47.56 85.78 85.78 47.56 = 100 47.56 38.22 = 52.44
=
0.73
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter komunikatif kelas eksperimen tergolong tinggi
UJI PENINGKATAN KARAKTER KOMUNIKATIF KELAS KONTROL Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 39.11 63.56 = 63.56 39.11 100% 39.11 = 24.45 60.89
=
0.40
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter rasa ingin tahu kelas kontrol tergolong sedang
165
Lampiran 38 KOEFISIEN KORELASI KARAKTER DISIPLIN
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah
NILAI Eksperimen Kontrol 70 80 70 70 80 90 80 70 70 80 60 90 70 70 70 70 70 70 70 70 80 90 80 70 70 80 90 70 100 70 70 80 80 80 80 80 90 80 80 70 80 80 70 60 80 70 100 90 90 90 60 70 90 80 80 70 70 80 80 90 2330
2310
X -7.67 -7.67 2.33 2.33 -7.67 -17.67 -7.67 -7.67 -7.67 -7.67 2.33 2.33 -7.67 12.33 22.33 -7.67 2.33 2.33 12.33 2.33 2.33 -7.67 2.33 22.33 12.33 -17.67 12.33 2.33 -7.67 2.33
Y 3.00 -7.00 13.00 -7.00 3.00 13.00 -7.00 -7.00 -7.00 -7.00 13.00 -7.00 3.00 -7.00 -7.00 3.00 3.00 3.00 3.00 -7.00 3.00 -17.00 -7.00 13.00 13.00 -7.00 3.00 -7.00 3.00 13.00
X² 58.83 58.83 5.43 5.43 58.83 312.23 58.83 58.83 58.83 58.83 5.43 5.43 58.83 152.03 498.63 58.83 5.43 5.43 152.03 5.43 5.43 58.83 5.43 498.63 152.03 312.23 152.03 5.43 58.83 5.43 3558.74
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus 490 r = 4654.43 r = 0.11
Y²
XY
9.00 49.00 169.00 49.00 9.00 169.00 49.00 49.00 49.00 49.00 169.0 49.00 9.00 49.00 49.00 9.00 9.00 9.00 9.00 49.00 9.00 289.00 49.00 169.00 169.00 49.00 9.00 49.00 9.00 169.00 6087.4 7
-23.01 53.69 30.29 -16.31 -23.01 -229.71 53.69 53.69 53.69 53.69 30.29 -16.31 -23.01 -86.31 -156.31 -23.01 6.99 6.99 36.99 -16.31 6.99 130.39 -16.31 290.29 160.29 123.69 36.99 -16.31 -23.01 30.29 490.00
166
KOEFISIEN KORELASI KARAKTER RASA INGIN TAHU
NILAI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Eksperimen Kontrol 86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 86.67 86.67 86.67 86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 73.33 100.00 86.67 86.67 86.67 86.67 86.67 100.00 86.67 73.33 100.00 86.67 60.00 86.67 86.67 73.33 86.67 85.78
46.67 46.67 100.00 46.67 60.00 60.00 73.33 60.00 46.67 46.67 73.33 60.00 60.00 73.33 60.00 73.33 86.67 73.33 60.00 60.00 73.33 60.00 73.33 60.00 100.00 60.00 60.00 60.00 60.00 46.67 64
X
Y
0.89 0.89 14.22 0.89 -12.4 0.89 0.89 0.89 0.89 0.89 14.22 0.89 -12.4 -12.4 14.22 0.89 0.89 0.89 0.89 0.89 14.22 0.89 -12.4 14.22 0.89 -25.7 0.89 0.89 -12.4 0.89
-17.33 -17.33 36.00 -17.33 -4.00 -4.00 9.33 -4.00 -17.33 -17.33 9.33 -4.00 -4.00 9.33 -4.00 9.33 22.67 9.33 -4.00 60.00 9.33 -4.00 9.33 -4.00 36.00 -4.00 -4.00 -4.00 -4.00 -17.33
XY 0.79 0.79 202.23 0.79 154.99 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 202.23 0.79 154.99 154.99 202.23 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 202.23 0.79 154.99 202.23 0.79 664.57 0.79 0.79 154.99 0.79
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus r = 0.145
300.33 300.33 1296.00 300.33 16.00 16.00 87.05 16.00 300.33 300.33 87.05 16.00 16.00 87.05 16.00 87.05 513.93 87.05 16.00 3600.00 87.05 16.00 87.05 16.00 1296.00 16.00 16.00 16.00 16.00 300.33
-15.44 -15.44 511.94 -15.44 49.80 -3.56 8.31 -3.56 -15.44 -15.44 132.68 -3.56 49.80 -116.1 -56.88 8.31 20.19 8.31 -3.56 53.44 132.68 -3.56 -116.1 -56.88 32.06 103.12 -3.56 -3.56 49.80 -15.44
167
KOEFISIEN KORELASI KARAKTER KOMUNIKATIF
NO
NILAI Eksperime Kontrol n 73.33 46.67 86.67 46.67 100.00 86.67 73.33 46.67 73.33 60.00 73.33 60.00 60.00 73.33 73.33 60.00 73.33 46.67 73.33 60.00 100.00 60.00 73.33 60.00 86.67 60.00 73.33 86.67 100.00 46.67 86.67 60.00 86.67 100.00 73.33 60.00 86.67 60.00 100.00 60.00 86.67 60.00 73.33 60.00 86.67 73.33 100.00 73.33 100.00 86.67 60.00 73.33 100.00 60.00 86.67 60.00 86.67 60.00 73.33 60.00
X
Y
1 -9.34 -16.89 87.17 2 4.00 -16.89 16.03 3 17.33 23.11 300.46 4 -9.34 -16.89 87.17 5 -9.34 -3.56 87.17 6 -9.34 -3.56 87.17 7 -22.67 9.77 513.76 8 -9.34 -3.56 87.17 9 -9.34 -16.89 87.17 10 -9.34 -3.56 87.17 11 17.33 -3.56 300.46 12 -9.34 -3.56 87.17 13 4.00 -3.56 16.03 14 -9.34 23.11 87.17 15 17.33 -16.89 300.46 16 4.00 -3.56 16.03 17 4.00 36.44 16.03 18 -9.34 -3.56 87.17 19 4.00 -3.56 16.03 20 17.33 60.00 300.46 21 4.00 -3.56 16.03 22 -9.34 -3.56 87.17 23 4.00 9.77 16.03 24 17.33 9.77 300.46 25 17.33 23.11 300.46 26 -22.67 9.77 513.76 27 17.33 -3.56 300.46 28 4.00 -3.56 16.03 29 4.00 -3.56 16.03 30 -9.34 -3.56 87.17 Rata82.67 63.556 rata Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus r = 0.281
XY 285.14 157.65 285.14 -67.61 534.26 400.65 285.14 157.65 12.65 33.20 12.65 33.20 95.53 -221.54 12.65 33.20 285.14 157.65 12.65 33.20 12.65 -61.64 12.65 33.20 12.65 -14.24 534.26 -215.80 285.14 -292.70 12.65 -14.24 1328.17 145.91 12.65 33.20 12.65 -14.24 3600.00 1040.02 12.65 -14.24 12.65 33.20 95.53 39.13 95.53 169.42 534.26 400.65 95.53 -221.54 12.65 -61.64 12.65 -14.24 12.65 -14.24 12.65 33.20
168
Lampiran 39
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA PERKEMBANGAN KARAKTER DISIPLIN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis : :
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
Uji Hipotesis Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak Terima
jika jika
Dari data diperoleh Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Nilai rata-rata 77.67 Jumlah siswa 30.00 Varians 101.26 Simpangan baku 10.60 Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus: r = 0.110 Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut: 77,67
= √(
=
=
101,26 70 )+( ) 30 30
77,00 2(0,11) (
10,06 8,36 )( ) √30 √30
0,67 √3,37 + 2,30 0,67 2,26
= 0,30
2(0,11)(1,80)(1,52)
Kelas Kontrol 77.00 30.00 70.00 8.36
169
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) =
0.30
1.67
1.67
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan karakter disiplin kelompok eksperimen lebih kecil atau sama dengan kelompok kontrol
170
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA PERKEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis : :
rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
Uji Hipotesis Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak Terima
jika jika
Dari data diperoleh Kelas Eksperimen
Sumber Variasi
Nilai rata-rata 85.78 Jumlah siswa 30.00 Varians 85.02 Simpangan baku 9.22 Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus: r = 0.14 Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut: 85,78
=
85,02 197,97 √( 30 ) + ( 30 ) = =
64,00 2(0,15) (
9,22 14,07 )( ) √30 √30
21,78 √2,83 + 6,59 21,78 2,85
= 7,64
2(0,15)(1,68)(2,56)
Kelas Kontrol 64.00 30.00 197.97 14.07
171
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) =
1.67
1.67
7.64
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan karakter rasa ingin tahu kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.
172
UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA PERKEMBANGAN KARAKTER KOMUNIKATIF KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis : :
rata-rata skor kelas eksperimen rata-rata skor kelas kontrol
Uji Hipotesis Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak Terima
jika jika
Dari data diperoleh Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Nilai rata-rata Jumlah siswa Varians Simpangan baku Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus:
82.67 30.00 149.00 12.20
r = 0.28 Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut: 82,67
=
149 148,9 √( 30 ) + ( 30 ) =
=
63,56 2(0,28) (
12,20 13,06 )( ) √30 √30
19,11 √4,97 + 4,97 19,11 2,64
= 7,23
2(0,28)(2,22)(2,37)
Kelas Kontrol 63.56 30.00 148.90 13.06
173
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) =
1.67
1.67
7.23
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan karakter komunikatif kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.
174
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI NILAI PSIKOMOTORIK
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
KODE SISWA E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 JUMLAH RATA-RATA
Skor Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 78.00 2.60
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90.00 3.00
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5 90.00 3.00
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88.00 2.93
3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 5 5 3 3 104.00 3.47
3 5 5 3 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 3 114.00 3.80
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 98.00 3.27
5 5 5 5 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 136.00 4.53
5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 146.00 4.87
29 33 35 29 31 29 27 29 29 31 37 31 31 27 33 33 29 33 29 31 37 29 33 33 35 27 35 35 29 35 944.00 31.47
Skor Maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
%
Keterangan
64.44 73.33 77.78 64.44 68.89 64.44 60.00 64.44 64.44 68.89 82.22 68.89 68.89 60.00 73.33 73.33 64.44 73.33 64.44 68.89 82.22 64.44 73.33 73.33 77.78 60.00 77.78 77.78 64.44 77.78 2097.78 69.93
baik baik baik baik baik baik cukup baik baik baik sangat baik baik baik cukup baik baik baik baik baik baik sangat baik baik baik baik baik cukup baik baik baik baik baik
Lampiran 40
KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Pertama
175
ANALISIS LEMBAR OBSERVASI NILAI PSIKOMOTORIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
KODE SISWA K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-32 JUMLAH RATA-RATA
KELAS KONTROL Pertemuan Kedua Pertemuan Ketiga Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 5 5 3 3 1 5 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90 90 88 96 108 100 3.000 3.000 2.933 3.200 3.600 3.333
skor 25 21 31 19 27 21 31 23 21 25 29 25 23 33 25 29 33 25 23 27 29 23 29 29 35 27 25 25 23 27
skor maks. 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45
persentase % 55.56 46.67 68.89 42.22 60.00 46.67 68.89 51.11 46.67 55.56 64.44 55.56 51.11 73.33 55.56 64.44 73.33 55.56 51.11 60.00 64.44 51.11 64.44 64.44 77.78 60.00 55.56 55.56 51.11 60.00 1751 58.37
KETERANGAN cukup cukup baik cukup cukup cukup baik cukup cukup cukup baik cukup cukup baik cukup baik baik cukup cukup cukup baik cukup baik baik baik cukup cukup cukup cukup cukup cukup
Lampiran 41
No.
Pertemuan Pertama Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 1 3 1 3 3 3 76 72 68 2.533 2.400 2.267
176
No. 1 2 3
INDIKATOR Menyiapkan alat dan bahan percobaan
Melakukan percobaan Merapikan alat dan bahan
Pertemuan Pertemuan Pertemuan RATA- Persentase JUMLAH KRITERIA 1 2 3 RATA (%) 78
88
98
264
2.933
58.67
cukup
90
104
136
330
3.667
73.33
baik
90
136
146
372
4.133
82.67
sangat baik
Lampiran 42
REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN
177
No . 1 2 3
INDIKATOR Menyiapkan alat dan bahan percobaan
Melakukan percobaan Merapikan alat dan bahan
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
JUMLAH
RATARATA
Persentase (%)
KRITERIA
76
90
96
262
2.911
58.22
cukup
72
90
108
270
3.000
60.00
cukup
68
88
100
256
2.844
56.89
cukup
Lampiran 43
REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL
178
Lampiran 44
UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN Rumus yang digunakan adalah: Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 54.67 84.44 84.44 54.67 = 100 54.67 29.77 = 45.33
=
0.66
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas eksperimen tergolong sedang
UJI PENINGKATAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL Rumus yang digunakan adalah
Dari penelitian diperoleh data sebagai berikut Rata-rata Post Rata-rata Pre Test Test 48.00 67.56 = 67.56 48.00 100% 48.00 = 19.56 52.00
=
0.38
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peningkatan karakter disiplin kelas kontrol tergolong sedang
179
Lampiran 45 KOEFISIEN KORELASI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
NILAI Eksperimen Kontrol 86.67 60.0 86.67 60.0 86.67 73.3 86.67 60.0 73.33 60.0 73.33 60.0 73.33 86.7 73.33 60.0 73.33 60.0 86.67 60.0 100.00 73.3 86.67 60.0 86.67 60.0 86.67 86.7 86.67 73.3 100.00 73.3 73.33 86.7 100.00 60.0 86.67 60.0 86.67 60.0 86.67 73.3 86.67 60.0 86.67 73.3 86.67 73.3 86.67 100.0 60.00 73.3 86.67 60.0 86.67 60.0 73.33 60.0 100.00 60.0 84.45 67.55
X 9.00 9.00 9.00 9.00 -4.34 -4.34 -4.34 -4.34 -4.34 9.00 22.33 9.00 9.00 9.00 9.00 22.33 -4.34 22.33 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00 9.00 -17.6 9.00 9.00 -4.34 22.33
Y -17.00 -17.00 -3.70 -17.00 -17.00 -17.00 9.70 -17.00 -17.00 -17.00 -3.70 -17.00 -17.00 9.70 -3.70 -3.70 9.70 -17.00 -17.00 -17.00 -3.70 -17.00 -3.70 -3.70 23.00 -3.70 -17.00 -17.00 -17.00 -17.00
X² 81.00 81.00 81.00 81.00 18.84 18.84 18.84 18.84 18.84 81.00 498.63 81.00 81.00 81.00 81.00 498.63 18.84 498.63 81.00 81.00 81.00 81.00 81.00 81.00 81.00 312.23 81.00 81.00 18.84 498.63
Nilai korelasi antara kelas eksperimen dan kontrol digunakan rumus r = -0.46
Y² 289.00 289.00 13.69 289.00 289.00 289.00 94.09 289.00 289.00 289.00 13.69 289.00 289.00 94.09 13.69 13.69 94.09 289.00 289.00 289.00 13.69 289.00 13.69 13.69 529.00 13.69 289.00 289.00 289.00 289.00
XY -153.00 -153.00 -33.30 -153.00 73.78 73.78 -42.10 73.78 73.78 -153.00 -82.62 -153.00 -153.00 87.30 -33.30 -82.62 -42.10 -379.61 -153.00 -153.00 -33.30 -153.00 -33.30 -33.30 207.00 65.38 -153.00 -153.00 73.78 -379.61
180
Lampiran 46 UJI KESAMAAN HASIL RATA-RATA NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis : :
rata-rata skor kelas eksperimen rata-rata skor kelas kontrol
Uji Hipotesis Rumus yang digunakan adalah
;
Tolak Terima
jika jika
Dari data diperoleh Sumber Variasi
Kelas Eksperimen
Nilai rata-rata Jumlah siswa Varians Simpangan baku
84.44 30.00 86.87 9.32
Korelasi antara 2 sampel, digunakan rumus: r = -0.46 Dari rumus diatas diperoleh t hitung sebagai berikut: 84,44
=
86,87 11, .75 √( 30 ) + ( 30 ) =
=
67,56
2( 0,46) (
9,32 10,90 )( ) √30 √30
16,88 √2,90 + 3,96 16,88 3,16
= 5,34
2( 0,46)(1,71)(1,99)
Kelas Kontrol 67.56 30.00 118.75 10.90
181
Pada a = 5% dengan dk = 30 + 30 - 2 = 58 diperoleh t(0.95)(58) =
1.67
1.67
5.34
Karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar psikomotorik kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol.
182
Lampiran 47
183
Lampiran 48
184
Lampiran 49
185
186
187
Lampiran 50
DESAIN KARTU BONUS
Selamat telah menjadi kelompo terbaik, Kalian mendapatkan kotak berhadiah, Semoga bermanfaat..
DESAIN KARTU BONUS Kelompok Anda berhak mengambil semua nilai satu kelompok untuk menyelamatkan kelompok lain. Anda memilih kelompok mana?
Kelompok Anda berhak untuk mengambil kartu hukuman untuk kelompok dengan nilai terendah!
188
Lampiran 51
DESAIN KARTU SANKSI
Jangan kecewa, hukuman ini akan membantu kalian memahami materi. Coba tuliskan di depan tulis konsep apa saja yang telah kalian dapatkan setelah melakukan eksperimen. Jelaskan secara bersama-sama di depan kelas!
Jika kelompok kalian kompak, coba jelaskan hasil eksperimen kalian di depan kelas secara bersama-sama !
Hukuman untuk kelompok kalian adalah merangkum materi yang telah kalian dapatkan di papan tulis. Masing-masing anggota harus menulis materi yang telah dipahami. Buktikan pada kelompok lain bahwa kalian kelompok yang kompak!
189
Lampiran 52
KELAS EKSPERIMEN
190
KELAS KONTROL