Standar untuk Perdagangan Internasional Benih Kentang Dr John Kerr
SASA © Crown Copyright
UNECE STANDARD S-1 concerning the marketing and commercial quality control of
SEED POTATOES 2010 EDITION
UNITED NATIONS New York and Geneva, 2010 SASA © Crown Copyright
UNECE Unit Pertanian Fungsi Utama menyusun STANDARDS Melalui pengembangan aturan dan toleransi TUJUAN: -
Melindungi keinginan pelanggan
-
Memfasilitasi perdagangan internasional
-
Mencegah hambatan teknis dalam perdagangan
Peran Standar UNECE 1. Menentukan kesamaan bahasa dalam perdagangan 2. Menentukan kualitas komersial SASA © Crown Copyright
Standar Benih Kentang UNECE (versi pertama th 1963) Tujuan:-
1.
Mengembangkan standar global
2.
Membuat sistim sertifikasi yang harmonis
3.
Menentukan kualitas benih kentang yang dibutuhkan secara harmonis
Mencakup:1.
Identitas dan kemurnian varietas
2.
Keturunan dan ketelusuran
3.
Hama dan penyakit
4.
kualitas eksternal dan physiology
5.
Ukuran dan label
Issues considered may fall under WTO-TBT and WTO-SPS agreements SASA © Crown Copyright
Sertifikasi berdasarkan kategori Dibagi menjadi beberapa klas Ada 3 standar yg disusun untuk produksi dan perdagangan benih, Prebasic, Basic and Certified. Kategori ini disediakan untuk: 1. Kelas benih awal perbanyakan dg kualitas tinggi (Pre-basic); 2. Kelas benih hasil perbanyakan (Basic); dan 3. Kelas benih untuk diperdagangkan (Certified). Kategori ini selanjutnya dibagi menjadi Kelas internasional yg harmoni di dalam Standar PBB thn 2002. Keuntungan: – Menyediakan terminologi yang seragam – Menyediakan standar minimal yg transparan untuk tiap kelas – Memberikan pilihan benih kentang berkualitas kepada pembeli SASA © Crown Copyright
Skema Klasifikasi PBB Kategori
Class Pre-basic TC
Pre-basic
Basic
Certified
Pre-basic Basic Class I Basic Class II Certified Class I Certified Class II
Kultur jaringan Dibawah perlindungan
Ditanam dilapang
SASA © Crown Copyright
Skema klasifikasi PBB Benih kentang dari suatu varietas diproduksi berdasarkan Standar yg ada Lot benih diperdagangkan sesuai kategori yg tertera di label Kategori Pre-basic Basic Bersertifikat
Warna label Putih dg garis diagonal ungu Putih Biru
Untuk tiap kelas dalam kategori, standar disusun dengan batas minimum toleransi Batas toleransi terdapat dalam Annex II, III and IV. Kualitas diverifikasi melalui pemeriksaan umbi berdasarkan penilaian gejala secara visual Toleransi berhubungan dengan pertanaman, umbi yg dipanen dan keturunan langsung dari benih kentang SASA © Crown Copyright
Batas toleransi pada tanaman 2010 (PBB) Pre-Basic
Toleransi tanaman
Basic
Certified
(Annex II part A)
PB TC
Pre-basic
Basic I
Basic II
Certified I
Certified II
CVL dan off types
0
0.01
0.25
0.25
0.5
0.5
Blackleg
0
0
0.5
1
1.5
2
Virus
0
0.1
0.4
0.8
2
10
(0.2)
(0.4)
(1)
(2)
(severe)
Toleransi pada tanaman didasarkan pemeriksaan oleh pengawas benih
pada
gejala
visual
saat
Faults are defined in Annex VII (Definition of Terms Applicable to the Standard): “Blackleg” “Mild virus diseases”, “Severe virus diseases” and “Severe mosaic” Part B of Annex II menyediakan petunjuk pelaksanaan pemeriksaan lapang
SASA © Crown Copyright
Batas toleransi pada Lot 2010 (PBB) Pre-Basic
Lot Tolerances (Annex III)
PB TC
Basic
Pre-basic Basic I
Certified
Basic II
Certified I
Certified II
Dry and wet rot
0
0.2
1
1
1
1
Low temperature injury New
0
0.2
1
1
1
1
Scab (common and netted)*
0
5 (33.3)
5 (33.3)
5 (33.3)
Powdery scab)*
0
1 (10)
3 (10)
3 (10)
3 (10)
3 (10)
Rhizoctonia*
0
1 (10)
5 (10)
5 (10)
5 (10)
5 (10)
External defects
3
3
3
3
3
3
Shrivelled tubers**
0
0.5
1
1
1
1
Tuber moth damage ***New
0
4 (20)
4 (20)
4 (20)
4 (20)
4 (20)
Earth & extraneous matter (%)
1
1
2
2
2
2
Total tolerances
3
5
6
6
6
6
5 (33.3) 5 (33.3)
*The figure in brackets is the allowable % surface area covered: a tuber is deemed to be affected by the disease only if surface area affected exceeds the coverage tolerance. **Includes deterioration caused by silver scurf. ***The figure in brackets is the allowable % cut cross section area hollowed out by tuber moth (galleries), there is a nil tolerance for live tuber moth. New New for 2010 SASA © Crown Copyright
Batas toleransi untuk penyakit pada umbi (PBB) 1.
Penilaian berdasarkan gejala visual, contoh scabs, scurfs.
2.
Keparahan penyakit ditunjukan sebagai : % pada permukaan yg diperbolehkan. Umbi dengan penutupan tipis pada permukaan tidak dihitung.
3.
Diagram disediakan sbg petunjuk unt pengawas benih (Annex VIII)
4.
Umbi dapat dihitung bila permukaan tertutup penyakit melebihi yg dibolehkan
5.
Toleransi ditetapkan dari % umbi yg dihitung (mis. Berat umbi yg dapat dihitung sbg % berat sample).
6.
Batas toleransi pada lot sama untuk for kelas benih basic dan certified . Pemeriksaan untuk kelas Pre-basic lebih ketat .
7.
Note that rots exclude symptoms caused by nil tolerance diseases. SASA © Crown Copyright
UN Progeny Tolerances 2010 Pre-Basic
Progeny Tolerances
Basic
Certified
PB TC
Pre-basic
Basic I
Basic II
Certified I
Certified II
CVL dan off type
0
0.01
0.25
0.25
0.5
0.5
Virus
0
0.5
2
4
10
10
(1)
(2)
(5)
(Annex IV part A)
(severe)
Toleransi CVL didasarkan pada adanya gejala visual saat pemeriksaan Part B of Annex IV menyediakan petunjuk bagaimana menetapkan suatu lot lulus dalam batas toleransi CVL Standar juga menyediakan informasi statistik untuk membantu petugas dalam rencana sampling untuk test virus
SASA © Crown Copyright
Toleransi Nol 2010 (PBB) Nil Tolerances
Standar
Lapang
organisme karantina.
Globedera rostochiensis
termasuk nol toleransi untuk hama dan
Globedera pallida
penyakit penting dunia yang sangat
Pertanaman dan lot Synchytrium endobioticum Clavibacter michiganensis Ralastonia Solenacearum Tomato Stolbur
tidak
memperhitungkan Tetapi standar
berbahaya untuk produksi kentang Hama dan penyakit di luar daftar ini tidak akan diberlakukan toleransi nol.
Potato spindle tuber viroid
Masing-masing
dapat
Lot
organisme
untuk
Meloidogyne chitwoodi and fallax
setelah dinilai secara objective.
lain
menetapkan toleransi
nol
Ditylenchus destructor Phthorimaea operculella SASA © Crown Copyright
Penerapan Standar Negara pengimpor menerima benih kentang bersertifikat dan berlabel sesuai standar UNECE, dapat mengajukan tambahan informasi tentang hama dan penyakit bila - Sesuai keperluan standar yg diterapkan di dalam negeri DAN - Keperluan ini adalah untuk mencegah penyebaran hama penyakit yg tidak ada di negaranya atau sangat berbahaya untuk tanaman di bagian wilayahnya
SASA © Crown Copyright
Penggunaan Standar Rancangan standar awal tahun 1960 an diadopsi oleh negara Uni Eropa sebagai landasan untuk mengharmonikan aturan dalam perdagangan benih kentang di negara Uni Eropa. Dampaknya untuk Standar UNECE digunakan dalam perdagangan internasional oleh 27 negara. Terjadi sedikit perubahan pada Aturan Uni Eropa, dan standar UNECE terbuka untuk perubahan melalui diskusi tahunan di Genewa yg diorganisir oleh Seksi Benih Kentang UNECE. Semua negara anggota PBB dipersilahkan untuk menghadirinya. SASA © Crown Copyright
Penggunaan Standard Perubahan terakhir menyangku kondisi dan toleransi untuk benih kelas pre-basic, toleransi pertanaman, pilihan penggunaan generasi lapang. Toleransi pada Lot sdh dimulai untuk powdery scab, shrivelled tubers, luka abibat suhu rendah dan tuber moth. Ketentuan sudah dibuat untuk pemeriksaan tanaman, evaluasi saat pasca panen, sengketa internasional Uni Eropa saat ini sedang mengharmonikan dengan standar UNECE 2010. SASA © Crown Copyright
Informasi tentang UNECE Http://www.unece.org/trade/agr/welcome.htm Mr Serguei Malanitchev Agricultural Quality Standards Unit Trade and Timber Division UNECE Palais des Nations CH-1211 Geneva 10, Switzerland Tel: +41 22 917 1366 Fax: +41 22 917 0629 E-mail
[email protected]
Dr John Kerr Potato Branch SASA, Scottish Government Roddinglaw Road Edinburgh UK Tel:
+44 131 244 8945
E-mail
[email protected]
SASA © Crown Copyright