ANALISIS PERBEDAAN LITERASI KEUANGAN MASYARAKAT ANGGOTA CREDIT UNION DENGAN ANGGOTA BAITUT TAMWIL (Studi Kasus pada Credit Union Cikal Mas Purwokerto dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Dana Mentari Patikraja) Oman Rusmana 1 Lilis Ardianti 2 Abstract This study is a survey on Credit Union (CU) Cikal Mas Purwokerto and Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Dana Mentari Patikraja members in Banyumas. The aims of this study are to determine: (1) The differences of financial literacy levels between CU Cikal Mas Purwokerto and BTM Dana Mentari Patikraja members at the three aspects i.e. behaviors, knowledge and attitudes, (2) The level of sharia aspects knowledge of BTM Dana Mentari Patikraja members, (3) The implementation of interest system of CU Cikal Mas Purwokerto, and (4) The implementation of profit sharing system of BTM Dana Mentari Patikraja. The population in this study are individuals in Banyumas who grouped into two groups, i.e. the members of Credit Union Cikal Mas Purwokerto and the members of Baitut Tamwil Muhammadiyah Dana Mentari Patikraja. There were 60 respondents taken in this study which consisted of 30 respondents for each group. Based on the research and analysis of data using different test Mann Whitney U showed that: (1) There are differences between the financial literacy levels of CU Cikal Mas Purwokerto members and BTM Dana Mentari Patikraja members viewed from three aspects: behaviors, knowledge and attitudes, (2) The level of sharia aspects knowledge of BTM Dana Mentari Patikraja members are relatively low, (3) The implementation of interest system in CU Cikal Mas Purwokerto as according to the theory that the loan interest relatively smaller than the saving interest, it known based on interview with managers of CU Cikal Mas Purwokerto, and (4) The implementation of profit sharing system in BTM Dana Mentari Patikraja as according to the theory used by Islamic financial institutions that profit sharing agreement to both parties when the contract is underway. Keywords: Baitut Tamwil, Credit Union, Financial Education, Financial Literacy, Mann Whitney U – test
1 2
Staf pengajar pada Jurusan Akuntansi FEB Universitas Jenderal Soedirman Alumnus Jurusan Akuntansi FEB Universitas Jenderal Soedirman
barang kebutuhan di negeri sendiri. Selain
PENDAHULUAN Masyarakat
dalam
bersifat konsumtif, masyarakat Indonesia
beberapa indikator tergolong masyarakat
masih banyak pula yang miskin. Tingginya
konsumtif
tingkat
jika
Indonesia
dibandingkan
dengan
kemiskinan
di
Indonesia
negara-negara lain. Menurut Hasil survei
dibuktikan dengan data dari BPS terhitung
Indeks Kepercayaan Konsumen kuartal I
dari September 2012 hingga Maret 2013
tahun 2013 yang diselenggarakan Nielsen
(Tabel 1).
di 58 negara mengindikasikan orang
Sejauh
ini
Koperasi
Simpan
Indonesia memiliki rasa percaya diri yang
Pinjam (KSP) dipercaya oleh masyarakat
tinggi untuk membelanjakan uangnya.
Indonesia sebagai lembaga keuangan yang
Hasil survei pada Februari hingga awal
dapat membantu aktifitas pembiayaan
Maret 2013 menempatkan Indonesia ke
masyarakat. KSP bertujuan membantu
posisi teratas negara yang penduduknya
anggotanya dalam meminjamkan uang
paling optimistis dalam memanfaatkan
dengan bunga lebih ringan dibandingkan
uang.
Indonesia
dengan bunga pinjaman bank. Berdasarkan
diibaratkan sebagai mall raksasa, dimana
data yang diperoleh dari Bagian Kerjasama
di dalamnya ditawarkan berbagai barang
dan Jaringan Informasi pada Deputi
konsumsi dan hampir semuanya terserap
Bidang Pengkajian Sumberdaya UMKM
oleh
dengan
dalam Laporan Analisa Komparatif antara
konsumen
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan
Dalam
pasar.
hal
Hal
kecenderungan
belanja,
ini
diikuti
bahwa
Indonesia lebih mengutamakan membeli
Koperasi
barang
Bidang
untuk
style
(penampilan)
UMKM,
(shnews.co, 2013).
sampai
Statisistik
(www.bps.go.id,
2013)
(KOPDIT)
Pengkajian
dibandingkan dengan utility (kegunaan)
Berdasarkan data Badan Pusat
Kredit
2008), Tahun
dan
(Deputi
Sumberdaya
perkembangan 2005
sangat
KSP pesat.
Demikian juga perkembangan USP pada tahun
yang
sama
cukup
menonjol
diketahui bahwa data ekspor bulan April
(www.depkop.go.id). Perkembangan KSP
2013 sebesar US$14.760,9 sementara data
dan USP cukup pesat, namun dalam
impor US$16.463,5. Begitu pun di bulan
praktiknya disinyalir: (1) Banyak terjadi
April dengan ekspor US$16.074,0 dan
penyimpangan koperasi, (2) Banyak KSP
impor mencapai US$16.664,4. Data ini
yang telah berubah menjadi lembaga
semakin memperkuat bahwa masyarakat
keuangan yang hanya mencari keuntungan
Indonesia
semata sehingga mengabaikan pelayanan
cenderung
berperilaku
konsumtif daripada memproduksi barang20
kepada
anggota,
(3)
KSP
sekarang
cenderung
lebih
mengutamakan
Indonesia. Dewasa ini berkembang satu
perkreditan atau aktivitas pembiayaan
lembaga keuangan berorientasi non profit
daripada aktivitas menabung bagi para
yang mengutamakan pendidikan keuangan
anggotanya.
untuk
Berdasarkan
survei
masyarakat
agar
mencapai
Bank
kemandirian dalam keuangan (financial
Indonesia, Indonesia memiliki literasi
independence), mengutamakan aktivitas
keuangan yang rendah, baik di tingkat
menabung kepada masyarakat. Lembaga
nasional dan global. Dibandingkan negara
ini disebut dengan Credit Union (CU).
tetangga, Indonesia kalah jauh. Di Filipina
Diduga CU yang mempunyai tujuan
mencapai 27 persen, Malaysia 37 persen,
mengubah pola pikir masyarakat untuk
Singapura 98 persen, sedangkan Indonesia
mengutamakan
cuma 20 persen (Jurnal Parlemen). Dalam
berhutang dapat meningkatkan literasi
survei nasional mengenai tingkat literasi
keuangan masyarakat Indonesia.
menabung
daripada
keuangan yang dilakukan OJK semester I
Selain CU, di Indonesia juga
Tahun 2013 di 20 provinsi melibatkan
berkembang Baitut Tamwil (BT). Baitut
8000 responden, diketahui hanya 21,84
Tamwil sama seperti koperasi kredit pada
persen penduduk Indonesia tergolong well
umumnya. Namun, instrumen bunga yang
literate (memiliki pengetahuan, keyakinan,
ada dalam koperasi secara umum, diganti
keterampilan dan menggunakan produk
dengan
jasa keuangan), 75,69 persen sufficient
dirasakan lebih adil oleh masyarakat.
literate
dan
Koperasi ini tidak hanya melayani nasabah
keyakinan), 2,06 persen less literate
yang bergama Islam saja, namun setiap
(memiliki pengetahuan), dan 0,41 persen
masyarakat yang berasal dari agama
not literate (tidak memiliki pengetahuan
apapun akan dilayani selama mereka mau
dan keyakinan) (demo.jurnas.com).
mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh
(memiliki
pengetahuan
Berdasarkan perilaku konsumtif
instrumen
bagi
hasil
yang
Baitut Tamwil.
masyarakat Indonesia yang besar tanpa
Berdasarkan uraian di atas, maka
diimbangi dengan meningkatkan tabungan
dilakukan penelitian mengenai analisis
disertai dengan praktik KSP yang tidak
perbedaan literasi keuangan masyarakat
mengutamakan gerakan menabung atau
anggota
simpanan
maka
masyarakat anggota Baitut Tamwil (BT).
dibutuhkan sebuah lembaga keuangan
Adapun tujuan penelitian ini, antara lain
yang
adalah:
bagi
dapat
para
anggota,
meningkatkan
literasi
Credit
Union
(CU)
dengan
keuangan (financial literacy) masyarakat 21
1. Untuk mengetahui perbedaan literasi keuangan masyarakat anggota CU
muncul CU di Indonesia pada 1960-an yang mulai dikembangkan dari barat.
dengan anggota BT.
CU
bagi
anggota
adalah
2. Untuk mengetahui apakah CU dan BT
mengubah pola pikir yaitu dari terbiasa
dalam praktiknya dapat meningkatkan
instan langsung memanfaatkan uang saat
literasi keuangan masyarakat.
mendapat pinjaman menjadi menciptakan
3. Untuk
mengetahui
simpanan
dan
sistem
bunga
modal dahulu dengan menabung secara
pinjaman
yang
rutin. Jika telah tercipta modal atau
diterapkan oleh CU.
tabungan,
4. Untuk mengetahui sistem bagi hasil simpanan
dan
pembiayaan
yang
diterapkan oleh BT.
baru
memanfaatkan
atau
meminjam. Selain itu, CU juga dapat mengubah kebiasaan seseorang dari tidak biasa menabung menjadi biasa menabung. Anggota CU selalu mempunyai uang
LANDASAN
TEORI
DAN
dalam
bentuk
tabungan
yang
terus
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
meningkat dan selalu dapat memanfaatkan
Credit Union
tabungan untuk meningkatkan jumlah
Menurut World Council of Credit
untuk menciptakan aset.
Unions (WOCCU) mendefinisikan Credit
CU mempunyai tujuan untuk
Union adalah “not-for-profit cooperation
meningkatkan
institution” yakni lembaga koperasi yang
anggotanya. Sampai pada tingkat mandiri
bukan untuk mencari keuntungan. Credit
dalam
Union (CU) berasal dari dua kata, yaitu
independence). Seseorang dapat dikatakan
credit dan union. Credit dalam bahasa
sudah mandiri dalam bidang keuangan
Latin
saling
apabila aset-aset yang dimiliki dapat
percaya. Sedangkan union (unio) berarti
menghasilkan pendapatan dan pendapatan
kumpulan. Jadi, Credit Union (CU) artinya
dari aset-aset tersebut dapat membiayai
sekumpulan orang yang saling percaya,
semua pengeluaran hidupnya. Mandiri
dalam suatu ikatan pemersatu yang sepakat
dalam bidang keuangan baru terjadi
untuk
mereka
apabila seorang anggota mampu mencapai
sehingga menciptakan modal bersama
setidaknya kelas “berkecukupan”. Ciri-ciri
untuk dipinjamkan kepada anggota dengan
berkecukupan adalah pendapatan pasif
tujuan produktif dan kesejahteraan CU.
sudah mampu menutupi biaya hidup
Menurut pendiri CU Pancur Kasih, Drs.
sehari-hari (Munaldus dkk, 2012).
adalah
credere
menabungkan
artinya
uang
Anselmus Robertus Mecer, pertama kali 22
bidang
kondisi
keuangan
keuangan
para
(financial
Syarat untuk mencapai mandiri dalam bidang keuangan yakni cerdas dalam
mengelola
melakukan usahanya.
literasi
Dengan jumlah penduduk Muslim
keuangan. Literasi keuangan adalah dapat
terbesar di dunia, Indonesia telah menjadi
memprioritaskan
untuk
negara dengan Islamic Micro Finance
mencapai tujuan keuangan pribadi. Literasi
terbesar di dunia dengan 22 ribu gerai
keuangan bukan hanya berkaitan dengan
koperasi syariah dan Baitul Maal Wat
mengetahui aset yang dimiliki dan opsi-
Tamwil (BMT) sebagai salah satu jenis
opsi
koperasi
pribadi.
keuangan
melihat kaidah halal dan haram dalam
kebutuhan
Tetapi,
menyangkut
syariah.
Jumlah
signifikan
hendak dicapai (Munaldus dkk, 2012).
koperasi syariah baru didirikan pada tahun
Baitut Tamwil
2004 (www.tempo.co).
terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal
secara
cukup
perencanaan target-target kehidupan yang
Baitul Mal Wa Tamwil (BMT)
mengingat
ini
hukum
Perbedaan Filosofi Credit Union dan Baitut Tamwil
dan Baitut Tamwil. Baitul maal lebih
Credit Union dan Baitut Tamwil
mengarah pada usaha-usaha pengumpulan
merupakan dua lembaga yang berbadan
dan penyaluran dana yang non profit,
hukum sama yaitu koperasi. Credit Union
seperti
shodaqoh.
dan Baitut Tamwil memiliki beberapa
Sedangkan Baitut Tamwil sebagai usaha
perbedaan mendasar, diantaranya dalam
pengumpulan dan dan penyaluran dana
aspek latar belakang agama, pandangan
komersial (Djazuli, 2002).
terhadap bunga/riba,
zakat,
infak
dan
pengawasan dan
Lembaga BMT yang memiliki
pendidikan keuangan. Perbedaan kedua
basis kegiatan ekonomi rakyat dengan
lembaga tersebut dapat kita lihat dalam
falsafah yang sama yaitu dari anggota oleh
Tabel 2.
anggota
Literasi Keuangan (Financial Literacy)
dan
untuk
anggota
maka
berlandaskan Undang-undang RI Nomor 25
Tahun
1992
berhak
mendefinisikan literasi keuangan sebagai
menggunakan badan hukum koperasi,
“A combination of awareness, knowledge,
letak
skills, attitude and behaviours necessary to
perbedaannya
tersebut
OECD (Atkinson & Flore, 2011)
dengan
koperasi
konvensional (non syariah) salah satunya
make
terletak pada teknis operasionalnya saja.
ultimately achieve individual wellbeing,”
Koperasi Syariah mengaharamkan bunga
(sebuah
dan
pengetahuan, keahlian, sikap dan perilaku
mengusung
etika
moral
dengan
sound
financial
kombinasi
decisions
and
kesadaran,
yang diperlukan untuk membuat keputusan 23
keuangan yang baik dan pada akhirnya
dengan
mencapai kondisi keuangan individu yang
Terakhir adalah belanja. Mengusahakan
baik).
menabung Perkumpulan para akuntan publik
menabung
10%
atau
dari
berinvestasi.
uang
yang
didapatkan.
(CPA) di Amerika Serikat menerbitkan
Program literasi keuangan ini
sebuah dokumen yang berjudul “360
juga sejalan dengan program Otoritas Jasa
Degrees of Financial Literacy”. Mereka
Keuangan
(OJK)
mendefinisikan literasi keuangan sebagai
blueprint
financial
“Kemampuan
November 2013 di Jakarta. Misi literasi
secara
menilai
efektif
dan
keuangan
mengelola agar
yang
meluncurkan
literacy
pada
19
dapat
keuangan OJK adalah melakukan edukasi
membuat keputusan yang hati-hati dalam
di bidang keuangan kepada masyarakat
merealisasikan tujuan hidupnya”. Orang
Indonesia agar dapat mengelola keuangan
yang mempunyai literasi keuangan (melek
secara
keuangan) sangat fasih dalam mengelola
informasi dan penggunaan produk jasa
empat hal, yaitu: Uang, Arus Kas, Konsep
keuangan
Keuangan/Ekonomi
infrastruktur pendukung literasi keuangan.
Dasar,
dan
Manajemen Utang/Manajemen Risiko.
cerdas.
Meningkatkan
melalui
akses
pengembangan
Di dalam program strategi ini
Ada empat pola pengelolaan uang
dicanangkan
tiga
yang dipraktikkan oleh masyarakat, yaitu:
memastikan
pemahaman
a. Utang dulu dapat uang bayar
tentang
utang belanja utang lagi.
produk
pilar
utama
dan
untuk
masyarakat
layanan
yang
ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan
b. Dapat uang belanja habis.
yaitu:
c. Dapat uang belanja belanja
Pilar 1: Mengedepankan program edukasi
menabung (dari uang sisa kalau ada). d. Dapat
uang
bayar
utang
menabung/investasi belanja. Pola
pengelolaan
uang
dan kampanye nasional literasi keuangan. Pilar 2: Penguatan infrastruktur literasi keuangan.
yang
sudah mencapai tingkat literasi keuangan adalah pola keempat, yakni: dapat uang
Pilar
3:
Pengembangan
produk
dan
layanan jasa keuangan yang terjangkau. Penerapan ketiga pilar tersebut
bayar utang menabung/berinvestasi
dimaksudkan
belanja. Penjelasannya adalah setiap kali
masyarakat
mendapat uang, yang harus diutamakan
tingkat literasi keuangan yang tinggi
adalah mengangsur hutang-hutang, jika
sehingga masyarakat dapat memilih dan
kewajiban
memanfaatkan produk dan jasa keuangan
24
sudah
terpenuhi
lanjutkan
untuk Indonesia
mewujudkan yang
memiliki
guna meningkatkan kesejahteraan. Cetak
yang mengkaji tentang literasi keuangan
Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan
dilakukan oleh Kempson dan Atkinson
merupakan bagian dari program strategis
(2008) yang berjudul “Measuring and
OJK
sistem
improving financial capability: Designing
perlindungan konsumen keuangan yang
an approach for Kenya”. Penelitian ini
terintegrasi serta melaksanakan edukasi
menghasilkan
dan
dan
tunggal untuk mengukur literasi keuangan
komprehensif. Kegiatan lain yang sudah
di tingkat nasional. Namun, beberapa tema
dan
program
umum mulai muncul. Sebagian besar
strategis OJK ini adalah layanan Financial
negara tertarik untuk mengetahui lebih
Customer
Care
lanjut
mekanisme
penyelesaian
untuk
membentuk
sosialisasi
akan
secara
dilakukan
masif
dalam
(FCC),
roadmap
sengketa
belum
tentang
ada
sejauh
pendekatan
mana
orang
di
mengelola uang mereka secara efektif dan
industri jasa keuangan, market intelligence
perencanaan untuk masa depan. Sebagian
dan edukasi masyarakat (siaran pers OJK,
kecil
19 November 2013).
pengambilan
juga
mempertimbangkan keputusan
sehubungan
Berdasarkan cetak biru literasi
dengan penggunaan jasa keuangan. Ada
keuangan Indonesia, pada tahap pertama
juga kesepakatan umum bahwa kuesioner
(2014-2015) OJK akan melakukan edukasi
harus dirancang untuk mengukur perilaku
program
kalangan
dan pengetahuan. Tetapi hal ini masih
pelajar, mahasiswa, dan ibu rumah tangga.
relatif tidak biasa bagi negara-negara
Tahap kedua (2016-217), sasaran OJK
untuk mempertimbangkan sikap untuk
adalah kalangan pekerja formal, buruh
menjadi aspek kemampuan. Dimana data
informal, dan pensiunan. OJK ingin
sikap
mengangkat tingkat literasi masyarakat
digunakan sebagai variabel deskriptif dari
dari yang tadinya not literate dan less
indikator kecenderungan perilaku.
keuangan
literate
menuju
masyarakat
kepada
well
yang
literate cerdas
dikumpulkan
atau dalam
Atkinson meneliti
tentang
itu
and
lebih
Messy
“Assessing
sering
(2011) financial
merencanakan keuangan, sehingga bisa
literacy in 12 countries an OECD Pilot
meningkatkan
Exercise”. Penelitian ini menghasilkan
kesejahteraan
mereka
(Jurnal Parlemen).
kuesioner tunggal yang memungkinkan
Hipotesis
sebagai
perbandingan
lintas
negara,
Selain berdasarkan teori, hasil
kuesioner tunggal harus diberikan pada
penelitian terdahulu juga dijadikan acuan
sampel acak dari populasi di setiap negara.
dalam merumuskan hipotesis. Penelitian
Penelitian dan data ini akan memberikan 25
ketentuan pertama indikator internasional
non
tentang tingkat pengetahuan keuangan,
menunjukkan bahwa asal program studi
perilaku
memberikan
dan
pengaturan
sikap yang
individu
dalam
berbeda.
Latihan
ekonomi.
Hasil
pengujian
kontribusi
juga
paling
besar
dibandingkan dengan faktor demografi
percontohan juga akan menginformasikan
lainnya.
finalisasi pertanyaan inti yang diharapkan
mahasiswa
untuk menjadi standar internasional demi
pendidikan ekonomi memperoleh mata
perbandingan internasional tentang melek
kuliah yang berkaitan dengan pengelolaan
finansial.
tidak
keuangan. Pengalaman bekerja ternyata
berpartisipasi dalam latihan percontohan
juga tidak memberikan pengaruh yang
akan
jauh berbeda terhadap tingkat literasi
Negara-negara
didorong
untuk
yang
menggunakan
Ini
menjadi dengan
latar
belakang
keuangan
mandiri atau sebagai bagian dari upaya
berpengaruh secara signifikan. Hasil lain
mereka untuk menetapkan standar nasional
yang tidak terduga ternyata responden
tentang literasi keuangan.
yang memiliki IPK < 3 kemungkinan
meneliti
“Analisis
Tingkat
Literasi
Keuangan di Kalangan Mahasiswa dan Faktor-faktor (Survey
yang
pada
Pendidikan
Indonesia)”
Universitas menghasilkan
verifikatif
memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa dengan IPK ≥ 3.
Mempengaruhinya
Mahasiswa
secara
karena
pertanyaan-pertanyaan inti sebagai produk
Krishna, Rofaida, dan Sari (2010)
walaupun
logis
Berdasarkan
paparan
di
atas
maka, hipotesis penelitian yang diajukan: H1:
Terdapat
Perbedaan
literasi
faktor demografi terhadap tingkat literasi
keuangan masyarakat anggota CU
keuangan
yang
menunjukkan
bahwa
pria
mendapat
pendidikan
memiliki kemungkinan tingkat literasi
keuangan dengan anggota BT yang
keuangan yang lebih rendah dari wanita.
tidak
Perbedaan
memberikan
keuangan
pengaruh yang jauh berbeda terhadap
perilaku.
usia
tidak
tingkat literasi keuangan. Demikian juga
H2:
mendapat dilihat
Terdapat
pendidikan dari
Perbedaan
aspek
literasi
dengan lama studi. Untuk asal program
keuangan masyarakat anggota CU
studi
yang
dengan
menunjukan latar
bahwa
mahasiswa
belakang
ekonomi
mendapat
keuangan dengan anggota BT yang
kemungkinan memiliki tingkat literasi
tidak
keuangan yang lebih tinggi dibandingkan
keuangan
dengan mahasiwa dengan latar belakang
pengetahuan.
26
pendidikan
mendapat dilihat
pendidikan dari
aspek
H3:
Terdapat
Perbedaan
literasi
menjadi anggota sampel. Metode non
keuangan masyarakat anggota CU
probability
yang
pendidikan
adalah purposive sampling yaitu sampel
keuangan dengan anggota BT yang
yang diambil menjadi anggota sampel
tidak
berdasarkan kriteria atau pertimbangan.
mendapat
mendapat
pendidikan
keuangan dilihat dari aspek sikap.
sampling
yang
digunakan
Kriteria responden yang digunakan dalam
Model Penelitian
penelitian ini adalah rata-rata karakteristrik
Model penelitian atau kerangka teoritis
anggota CU, yakni orang-orang yang
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.
berusia 17 sampai 69 tahun kemudian dibandingkan dengan anggota BT yang mempunyai
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
karakteristik
relatif
homogen/sama.
penelitian kausal komparatif. Penelitian ini
Penelitian ini termasuk dalam
digunakan untuk membandingkan antara
penelitian
kausal
dua kelompok atau lebih dari satu variabel
penelitian
yang
tertentu (Sugiyono, 2009:54). Penelitian
kelompok dengan sampel independen.
ini menggunakan pendekatan kuantitatif
Oleh karena itu jumlah minimal sampel
dengan metode survey dan kualitatif
yang diambil sebesar 30 dari masing-
menggunakan metode wawancara tidak
masing kelompok (Gay dan Diehl, 1996:
terstruktur.
140-141).
Populasi dan Sampel
Definisi Operasional
Populasi dalam penelitian ini
komparatif,
yaitu
membandingkan
Penelitian
ini
2
dilaksanakan
adalah seluruh pengurus dan anggota
berdasarkan fenomena di lapangan, yang
Credit Union Cikal Mas Purwokerto (CU)
berfokus menganalisis indikator akuntansi
dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Dana
yang
Mentari Patikraja (BT) di Kabupaten
masyarakat.
Banyumas. Berdasarkan data yang tercatat
masyarakat dewasa ini banyak yang belum
di kedua koperasi tersebut sebanyak 434
“melek keuangan” (literasi keuangan).
anggota CU dan 321 anggota BT.
Kuesioner
Metode
pengambilan
sampel
meningkatkan
literasi
Dengan
yang
keuangan
asumsi
digunakan
bahwa
dalam
penelitian ini mengadaptasi penuh dari
dalam penelitian ini adalah non probability
kuesioner
survey
pengukuran
literasi
sampling, yaitu pengambilan sampel yang
keuangan di 12 negara (OECD, 2011).
tidak memberikan kesempatan yang sama
Survey tersebut diambil dari 26 pertanyaan
pada setiap anggota populasi untuk dipilih
survey literasi keuangan yang mencakup 27
aspek perilaku, pengetahuan dan sikap di
Pola 1 : Utang dulu dapat uang
18 negara. Penelitian ini menggunakan
bayar utang belanja utang lagi. Pola
hasil dari kuesioner yang disebar pada
ini sering ditemukan pada keluarga yang
responden
perbedaan
sangat miskin. Pola hidupnya adalah gali
literasi keuangan masyarakat anggota CU
lubang tutup lubang karena cenderung
dengan anggota BT.
mempunyai banyak anak. Kelompok ini
untuk
menguji
Literasi keuangan adalah melek
mengikuti pola konsumsi lebih besar
keuangan dengan kata lain meningkatkan
pengeluaran daripada pemasukan.
kemampuan untuk mengatur keuangan.
Pola 2 : Dapat uang belanja habis.
Sehingga,
Pola yang kedua ini sering ditemukan pada
mampu
mencapai
tingkat
mandiri dalam keuangan. Sesuai dengan
keluarga
definisi
di
bergaya hidup konsumtif. Kelompok ini
ungkapkan oleh CPA melalui dokumen
tidak mempunyai cadangan keuangan,
360 degree of financial literacy, yaitu
sehingga
“Kemampuan
menghadapi situasi keuangan darurat.
secara
literasi
keuangan
menilai
efektif
dan
keuangan
yang
mengelola
menengah
cenderung
tetapi
berhutang
saat
dapat
Masa depan keuangan kelompok dengan
membuat keputusan yang hati-hati dalam
pola keuangan ini stagnan atau tidak
merealisasikan tujuan hidupnya”. Menurut
berkembang.
ACCU (Asian Confederation of Credit
Pola 3 : Dapat
Unions) (2010), definisi literasi keuangan
menabung (dari uang sisa kalau ada). Pola
adalah “the ability to process financial
yang ketiga ini sering ditemukan pada
information and make informed decisions
masyarakat yang mendapatkan pendidikan
about personal finance (kemampuan untuk
keuangan.
memproses
biasanya didapatkan dari pendidikan CU.
informasi
agar
ekonomi
keuangan
dan
uang
Pendidikan
keuangan
Kelompok
keuangan pribadi)”.
kesadaran akan pentingnya menabung walau
belum
mendapatkan
ini
membuat keputusan yang tepat terkait
Pola-pola pengelolaan uang yang
ini
belanja
dapat
sedikit
melaksanakannya
diterapkan menentukan kondisi keuangan
secara konsisten. Tujuan kelompok ini
seseorang di masa depannya. ada empat
menyimpan
pola pengelolaan uang yang ditemukan di
untuk
masyarakat (Munaldus, 2012:187) yang
mengamankan saja. Oleh karena itu, dalam
dapat digunakan untuk menguji perbedaan
situasi keuangan darurat, kelompok ini
antara pola keuangan anggota CU dengan
juga belum siap menghadapinya.
anggota BT, yaitu: 28
sebagian
investasi,
uangnya
bukan
namun
untuk
Pola 4 : Dapat uang bayar utang
menabung/investasi
Pola
maka lebih sesuai dipilih alat uji satatistik
keempat ini merupakan tingkat tertinggi,
non-parametrik dalam pengujian hipotesis.
sehingga sering ditemukan pada anggota
Uji normalitas penelitian ini dilakukan
CU yang sudah benar-benar paham pola
dengan
keuangan
yang diterapkan oleh CU.
Kormogolov Smirnov. Jika nilai asympotic
Kelompok dengan pola keuangan ini
sig (two tailed) > alpha (α=0,05) maka
mempunyai tujuan keuangan yang jelas.
nilai residual memenuhi asumsi klasik atau
Ada dua hal yang kelompok ini lakukan
berdistribusi normal (Ghozali, 2009).
setelah mendapatkan uang, yaitu: (1)
Uji Hipotesis
Mencatat
seluruh
belanja.
apabila data berdistribusi tidak normal
statistik
non-parametrik
dan
Hasil jawaban kuesioner dari
pengeluaran setiap hari, setiap bulan dan
responden akan dianalisis menggunakan
setiap
analisis
tahun,
(2)
pemasukan
uji
Memrioritaskan
kuantitatif.
menabung dan atau membayar hutang.
kuantitatif
Pola kelompok ini menerapkan pola hidup
menggunakan
hemat dan terus-menerus membangun
nonparametrik
yaitu
kebiasaan menabung dan berinvestasi.
Whitney
Dimana
Disertai hasil dari wawancara
yang
U.
Metode
analisis
sesuai
adalah
metode uji
statitiska beda
Mann
perhitungannya
menggunakan program SPSS 17.0.
tidak terstruktur dengan informan yang
Pengamatan pada penelitian ini
berperan sebagai pengurus CU Cikal Mas
adalah literasi keuangan antara masyarakat
mengenai sistem bunga simpanan dan
anggota
pinjaman yang diterapkan oleh CU Cikal
Baituttamwil, yang diindikasikan dari pola
Mas Purwokerto. Kemudian wawancara
keuangannya. Jika perlakuan tersebut tidak
selanjutnya dilakukan kepada pengurus
berpengaruh terhadap objek maka nilai
KJKS BTM Dana Mentari Patikraja untuk
rata-rata
mengetahui sistem bagi hasil tabungan dan
dengan atau dianggap nol atau hipotesis
pembiayaan yang diterapkan oleh KJKS
nol (H0) diterima. Jika ternyata pernyataan
BTM Dana Mentari Patikraja.
berpengaruh, nilai rata-rata pengukuran
Uji Asumsi Klasik
tidak sama dengan nol dan hipotesis
Uji normalitas data digunakan untuk
mengetahui
apakah
data
CU
dengan
pengukurannya
anggota
adalah
KJKS
sama
nolnya (H0) ditolak, berarti hipotesis alternatifnya diterima.
berdistribusi normal atau tidak pada kuesioner II. Apabila berdistribusi normal
HASIL PENELITIAN
maka digunakan tes parametrik, sebaliknya
Gambaran Umum Responden 29
Responden yang menjadi sampel
Uji Hipotesis 1
dalam penelitian ini berjumlah 60 orang
Berdasarkan
Hasil
Uji
yang dibagi menjadi dua kelompok yang
Independent Sample Mann Whitney U test
masing-masing
diketahui
berjumlah
30
orang.
bahwa
U
hitung
variabel
Kategori orang yang menjadi responden
perilaku sebesar 235,500 lebih kecil
dalam penelitian ini adalah masyarakat
daripada
anggota Credit Union dan anggota Baitut
nilai signifikansinya 0,001 lebih kecil
Tamwil.
daripada nilai α= 0,05. Dari hasil tersebut
Gambaran
responden
dapat
nilai U tabel sebesar 317 dan
dilihat pada Tabel 3.
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang
Uji Normalitas Data
menyatakan bahwa “Terdapat Perbedaan
Metode yang digunakan untuk menguji
normalitas
data
adalah
uji
literasi keuangan masyarakat anggota CU yang
mendapat
pendidikan
keuangan
Kolmogov-Smirnov. Berdasarkan hasil uji
dengan anggota BT yang tidak mendapat
normalitas diketahui nilai sign (2-talied)
pendidikan keuangan dilihat dari aspek
Kolmogov-Smirnov setiap item lebih kecil
perilaku” diterima.
dari 0,05.
Uji Hipotesis 2
Hasil pengujian dapat dilihat
pada lampiran. Dengan demikian dapat
Berdasarkan
Hasil
Uji
dikatakan data yang digunakan tidak
Independent Sample Mann Whitney U test
berdistribusi normal. Oleh karena itu
diketahui
pengujian literasi keuangan dari aspek
pengetahuan sebesar 288,500 lebih kecil
sikap
daripada
menggunakan
statistik
non
parametrik yaitu Uji Mann-Whitney.
bahwa
U
hitung
variabel
nilai U tabel sebesar 317 dan
nilai signifikansinya 0,017 lebih kecil daripada nilai α= 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 yang
Analisis Statistik Deskriptif Responden berjumlah 60 orang
menyatakan bahwa “Terdapat Perbedaan
yang terdiri dari anggota CU dan BTM.
literasi keuangan masyarakat anggota CU
Keadaan
yang
sosio-demografis
responden
mendapat
pendidikan
keuangan
meliputi jenis kelamin, geografis tempat
dengan anggota BT yang tidak mendapat
tinggal,
pendidikan keuangan dilihat dari aspek
status,
tanggungan,
jumlah
anak,
penanggung
jumlah jawab
pengelolaan keuangan, usia, pendidikan terakhir serta jumlah jam kerja. Hasil
pengetahuan” diterima. Uji Hipotesis 3 Berdasarkan
Hasil
Uji
analisis deskriptif dapat dilihat pada Tabel
Independent Sample Mann Whitney U test
4.
diketahui bahwa U hitung variabel sikap
30
sebesar 289,000 lebih kecil daripada nilai
pendidikan keuangan merupakan kunci
U
nilai
utama dalam merubah sikap dan perilaku
signifikansinya 0,016 lebih kecil daripada
untuk meningkatkan pengetahuan dalam
nilai α= 0,05. Dari hasil tersebut dapat
menghadapi
disimpulkan bahwa hipotesis 3 yang
Penelitian ini sejalan dengan FSA (2005)
menyatakan bahwa “Terdapat Perbedaan
bahwa perilaku dan pengetahuan saja tidak
literasi keuangan masyarakat anggota CU
cukup untuk mencapai literasi keuangan
yang
keuangan
yang tinggi namun harus mempersiapkan
dengan anggota BT yang tidak mendapat
diri dalam bersikap sebelum menerapkan
pendidikan keuangan dilihat dari aspek
pengetahuan atau informasi keuangan
sikap” diterima.
yang didapat dan melatih kemampuan
Pembahasan
mengatur
keuangannya,
meluangkan
waktu
hipotesis pertama, kedua dan ketiga pada
informasi
sebelum
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
berinvestasi. Hasil penelitian ini juga
perbedaan literasi keuangan dilihat aspek
sesuai
perilaku, pengetahuan dan sikap anggota
Commission (2006) yang memberikan
CU yang telah mendapatkan pendidikan
pertanyaan sikap dan perilaku untuk
keuangan dan anggota BT yang tidak
membantu
mendapatkan pendidikan keuangan yang
pengetahuan.
tabel
sebesar
mendapat
317
dan
pendidikan
Berdasarkan
hasil
pengujian
kesulitan
dengan
keuangan.
seperti
untuk
ANZ
mencari
memutuskan
and
Retirement
menggambarkan
kelompok
berarti H1, H2, dan H3 diterima. Hal ini
Hasil penelitian ini juga sesuai
berarti penerapan pendidikan keuangan
dengan survey OJK yang menyatakan
yang dilakukan oleh pengurus CU terbukti
bahwa
mampu meningkatkan literasi keuangan
Indonesia
secara signifikan kepada anggota CU
dibandingkan dengan negara-negara lain.
Cikalmas Purwokerto. Hasil ini sesuai
Tingkat literasi atau akses keuangan di
dengan penelitian survey OECD (2005)
Indonesia hanya 20%, jauh lebih rendah
bahwa
dibanding Filipina yang mencapai 27%,
pendidikan
mempengaruhi
keuangan
sangat
pengetahuan
dan
literasi
Malaysia
keuangan
masih
66%, 98%
masyarakat
tergolong
Thailand
rendah
73%,
dan
kemampuan individu dalam menghadapi
Singapura
(finance.detik.com).
masalah keuangan yang secara langsung
Berdasarkan survei nasional mengenai
berpengaruh pada tingkat literasi keuangan
tingkat literasi keuangan yang dilakukan
individu. Sejalan dengan survey OECD
semester I 2013 di 20 provinsi melibatkan
2005, hasil survei OECD (2008) bahwa
8000 responden, diketahui hanya 21,84 31
persen penduduk Indonesia tergolong well
yang berdasarkan pada kondisi keuangan
literate (memiliki pengetahuan, keyakinan,
yang aktual agar mencapai tingkat literasi
keterampilan dan menggunakan produk
yang tinggi, CU membangun anggotanya
jasa keuangan), 75,69 persen sufficient
menjadi manusia yang mampu mengatur
literate
uangnya untuk kesejahteraan.
(memiliki
pengetahuan
dan
keyakinan), 2,06 persen less literate
Pengetahuan Bagi Hasil dan Economic
(memiliki pengetahuan), dan 0,41 persen
Value Of Time Anggota BT
not literate (tidak memiliki pengetahuan
a. Pengetahuan anggota BT mengenai
dan keyakinan) (Jurnal Nasional). Oleh
penerapan
karena itu, bulan November 2013 OJK
syariah. Berdasarkan hasil analisis
meluncurkan cetak biru literasi keuangan
stastistik deskriptif diperoleh nilai rata-
untuk Indonesia yang saat ini mulai
rata anggota BT 2 dengan median 0
memasuki tahap 1 yaitu edukasi dan
dan
kampanye nasional literasi keuangan.
kesimpulan
Penelitian ini juga membuktikan bahwa CU ternyata mampu meningkatkan literasi
keuangan
melalui
bunga
modus
responden
dalam
0.
Dapat
bahwa tidak
prinsip
diambil
secara
tahu
umum
dan
tidak
menjawab item pertanyaan ini.
pendidikan
b. Pengetahuan anggota BT mengenai
keuangan yang diterapkannya. Sedangkan
bagi hasil pada akad mudharabah.
BT belum mampu meningkatkan literasi
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
keuangan
diperoleh nilai rata-rata 1 dengan
anggotanya
karena
belum
menerapkan pendidikan keuangan. CU
median
terbukti
disimpulkan
dapat
meningkatkan
literasi
0
dan
modus
bahwa
0.
Dapat
secara
umum
keuangan, hal ini sejalan dengan penelitian
anggota BT tidak mengetahui cara bagi
Ketaren
hasil
(2007)
bahwa
CU
mampu
meningkatkan kemakmuran anggotanya. Menurut Ketaren (2007) salah satu faktor yang adalah
memengaruhi manajemen
keberhasilan
CU
CU
yang
dan
tidak
menjawab
item
pertanyaan ini. c. Pengetahuan anggota BT mengenai Economic Value Of Time (nilai tetap uang).
Berdasarkan
hasil
analisis
menyelenggarakan tujuan-tujuan CU untuk
statistik deskriptif diperoleh nilai mean
mengembangkan usaha dan mendidik
1,16 dengan median 0 dan modus 0.
anggotanya supaya mengetahui manfaat
Dapat
anggota koperasi dalam hal mencermati
umum anggota BT tidak mengetahui
posisis
pengetahuan Economic Value Of Time
keuangan,
mengenai
resiko
keuangan dan mempersiapkan keputusan 32
disimpulkan
bahwa
secara
dan lebih dominan tidak menjawab
Penerapan Sistem Bagi Hasil Pada
item pertanyaan ini.
Simpanan dan Pembiayaan BTM Dana
Penerapan Sistem Bunga Simpanan dan
Mentari Patikraja Bagi hasil yang diterapkan oleh
Pinjaman Pada CUCM CU menerapkan
Cikalmas sistem
Purwokerto
BTM Dana Mentari Patikraja mengacu
pinjaman
pada teori bagi hasil yang secara umum
bunga
menurun. Misal bunga 2% menurun
diterapkan
(berdasarkan
Saldo/IOB/
syariah. Persentase yang diterapkan pada
Mengambang). Bunga ini jika dihitung flat
BT mengikuti pada peraturan BTM Dana
sebesar 1,3%. Bunga ini dikenakan 2%
Mentari Pusat Jawa Tengah. Namun,
perbulan yang jika kita hitung rata-rata
presentase ini disesuaikan kembali dalam
24%
rapat manajemen agar sesuai dengan
per
keanggotaan
Jumlah
tahun.
Bunga
7%-12%
simpanan
jika
anggota
pada
lembaga
keuangan
keadaan yang terjadi di lapangan.
tersebut aktif. CU memakai sistem SHU
BT
Dana
Mentari
Patikraja
tidak murni maka terlebih dahulu CU
membagi persentase bagi hasil menjadi 2
mentargetkan sebelumnya harus mendapat
yaitu bagi hasil pada produk simpanan dan
pemasukan bunga sebesar 7%-8%.
bagi hasil pembiayaan. Bentuknya adalah
Sistem SHU murni baru dibagi di
presentase
nisbah
bagi
hasil
yang
akhir tahun. Model SHU tidak murni ini
sebelumnya ditawarkan oleh pihak BTM.
tidak dibagi kepada anggota setiap bulan
Presentase
tetapi secara otomatis akan menambah
kepada nasabah yang akan melakukan
jumlah simpanan. Suku bunga ini belum
simpanan maupun pembiayaan. Tahap
ideal jika dihitung berdasarkan ACCES
selanjutnya
BRANDING. Suku bunga idealnya adalah
kesepakatan antara kedua belah pihak.
ini
kemudian
adalah
ditawarkan
pengambilan
1:2. Namun pihak CU Cikalmas tidak hanya
mempromosikan
suku
bunga.
SIMPULAN,
IMPLIKASI,
DAN
Karena hal ini akan berakibat anggota
KETERBATASAN
hanya menghitung keuntungan saja tapi
Kesimpulan
tidak tergugah untuk menabung. Oleh
1. Terdapat perbedaan tingkat literasi
karena itu CU menekankan pendidikan
keuangan antara masyarakat anggota
keuangan bagi anggotanya disamping
CU
mereka juga mempromosikan produk-
penelitian menunjukkan bahwa tingkat
produk keuangannya.
literasi keuangan masyarakat anggota
dengan
anggota
BT.
Hasil
33
CU lebih tinggi dibandingkan anggota
2. BT lebih mendorong anggotanya untuk
BT.
melakukan pembiayaan dengan akad
2. Literasi keuangan dapat diukur dari
mudharabah dan musyarakah. Karena
tiga aspek literasi keuangan, yakni
pembiayaan inilah yang membedakan
pengetahuan, sikap dan perilaku.
lembaga
3. Penerapan sistem bunga pada CU
konvensional.
menganut sistem bunga menurun. 4. Tingkat
pengetahuan
bagi
keuangan
syariah
Umumnya
dan
anggota
melakukan pembiayaan dengan akad hasil
anggota BT masih rendah.
murabahah. Keterbatasan
5. BT menerapkan sistem bagi hasil pada
Penelitian
ini
hanya
menguji
produk yang ditawarkannya. Baik pada
perbedaan literasi keuangan anggota CU
produk penghimpunan dana maupun
dan
produk penyaluran dana.
digeneralisir. Oleh karena itu penelitian
BT
saja
sehingga
tidak
dapat
Implikasi
selanjutnya diharapkan dapat menambah
1. Perlu adanya edukasi literasi keuangan
objek seperti nasabah lembaga keuangan
terhadap
anggota
BT.
Hal
ini
lain seperti perbankan, asuransi, dana
dimaksudkan supaya pengguna jasa
pensiun, dll. Objek penelitian juga bisa
keuangan dapat mengetahui dengan
diklasifikasikan menurut jenjang usia atau
jelas jasa keuangan yang sedang
pekerjaan. Misal pelajar, mahasiswa, ibu
digunakan dan akan digunakan di
rumah
tangga,
dan
karyawan.
kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Adele & Flore. 2011. An Internationally Comparable Survey Of Financial Literacy. OECD Paper. Buchori, Nur Syamsudin. 2012. Koperasi Syariah Teori dan Praktik. Pustaka Aufa Media. Tangerang. Garlans Sina, Peter, 2012. Analisis Literasi Ekonomi. UKSW-Salatiga. Ghozali, Imam. 2006. Statistik Non Parametrik: Teori dan Aplikasi
34
dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang. Huston, S.J 2010. Measuring Financial Literacy. The Jounal of Consumer Affairs. Vol 4 No.2. Jogiyanto. 2010. Pedoman Survei Kuesioner: Pengembangan Kuesioner, Mengatasi Bias Dan Meningkatkan Respon. BPFE. Yogyakarta.
Kempson, Elaine & Adele Atkinson. 2009. Overview And Assessment Of Existing Measurements Of Offinancial Literacy/Capability Across The World. Personal Finance Research Centre University Of Bristol. London. Ketaren, Nurlela. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Koperasi Credit Union dalam Pemberdayaan Masyarakat. Vol. 1. No. 3 Krishna, Ayu, dkk, 2010. Analisis Tingkat Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Survey Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia). Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI. Bandung, Indonesia, 8-10 November 2010. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta Munaldus, dkk. 2012. Hidup Berkelimpahan Bersama Credit Union. Jakarta: PT Gramedia. Nababan, Darman dan Isfenti Sadalia, 2012. Analisis Personal Financial Literacy Dan Financial Behavior Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Peter G.S dan Ricky A.N, 2011. Apakah Kamu Yakin Memiliki Literasi Keuangan Yang Tinggi? Rahmawati, Yulia E. 2013. Analisis Perbedaan Literasi Keuangan Masyarakat Antara Anggota Dengan Non Anggota Credit Union (Studi Kasus Di Credit Union Cikal Mas
Purwokerto). Universitas Jenderal Soedirman. Wahana Komputer. 2004. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12. Penerbit Andi. Semarang. Widayati, Irin, 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Finansial Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya. ASSET: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2012. Website: Berita Financial Literacy/Ingin Turut Tumbuhkan Ekonomi, OJK Geber Program Literasi Keuangan _ Jurnal Parlemen.htm (diakses 31 Desember 2013). Berita Financial Literacy/Literasi Keuangan SBY Berikan Informasi Yang Benar - Jurnal Nasional Rabu, 20 Nov 2013 halaman 25.htm (diakses 9 januari 2014). http://demo.jurnas.com/halaman/25/201311-20/275039 (diakses 31 Desember 2013). http://finance.detik.com/read/2013/11/19/1 02902/2416792/5/dihadapan-sbyojk-luncurkan-strategi-nasionalliterasi-keuangan (diakses 9 januari 2014). saripedia.wordpress.com (diakses 24 Juli 2013). shnews.co, 20013. Masyarakat Kian Konsumtif. http://www.shnews.co/detile-19637masyarakat-kian-konsumtif.html (diakses 7 Juli 2013). 35
www.bps.go.id (diakses 7 Juli 2013). www.depkop.go.id (diakses 5 Juli 2013).
www.inkopsyahbmt.co.id (diakses 24 Juli 2013). www.tempo.co (diakses 7 Juli 2013).
36
Tabel 1. Jumlah dan Presentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, September 2012Maret 2013 Daerah/Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (juta orang)
Persentase Penduduk Miskin (%)
10,51 10,33
8,60 8,39
18,08 17,74
14,70 14,32
28,59 28,07
11,66 11,37
Perkotaan September 2012 Maret 2013 Perdesaan September 2012 Maret 2013 Perkotaan + Perdesaan September 2012 Maret 2013 Sumber: BPS, 2013
Tabel 2. Perbedaan Credit Union dengan Baitut Tamwil No. 1. 2.
Credit Union Kristen/Nasrani Menerapkan riba/bunga
Baitut Tamwil Islam Menghindari riba/bunga
3.
Aspek Background agama Pandangan terhadap riba/bunga Pengawasan
Ada Dewan Pengawas namun hanya bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan organisasi yang dilakukan oleh Pengurus
4.
Pendidikan keuangan
Melaksanakan pendidikan keuangan terutama untuk anggota baru
Adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi dan memastikan setiap produk dan transaksi yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah Islam Tidak melaksanakan pendidikan keuangan
Tabel 3. Gambaran Umum Responden Anggota CU Jumlah Persentase (%) Jenis Kelamin Laki-laki 17 Perempuan 13 Total 30 Pendidikan Terakhir Perguruan Tinggi 14 SMA/SMK 14 SMP 0 SD 2 Total 30 Sumber: Data Primer yang diolah, 2014
Anggota BT Jumlah Persentase (%)
56,7 43,3 100
10 20 30
33,3 66,7 100
46,7 46,7 0 6,7 100
21 9 0 0 30
70 30 0 0 100
37
Tabel 4. Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Jenis Kelamin Geografis Tempat Tinggal Status Jumlah_Anak Jumlah_Tanggungan Penanggungjawab pengelolaan keuangan rumah tangga Usia Pendidikan Terakhir Lama Jam Kerja Selama 1 Minggu Terakhir Valid N (listwise) Sumber: Data primer diolah, 2014
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
60 60 60 60 60 60
.00 1.00 1.00 .00 .00 .00
1.00 .4500 5.00 1.6000 3.00 1.3500 4.00 .7833 4.00 .7500 5.00 2.1000
.50169 .94241 .60576 .99305 1.01889 1.20310
60 60 60
17.00 1.00 .00
64.00 37.6000 4.00 1.4833 90.00 25.7167
11.31251 .67627 23.63787
60
Gambar 1. Kerangka Model Penelitian 1. Perilaku 2. Pengetahuan 3. Sikap Literasi keuangan masyarakat
Anggota CU
Anggota BT
Uji Mann Whitney U-test
Menguji perbedaan literasi keuangan antara masyarakat anggota CU dengan anggota BT
38
Kuesioner I Nama Alamat Nomor Telp./Handphone
: …………………………………………………………………… : …………………………………………………………………… : ……………………………………………………………………
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda. Qdi)
Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Qdii)
Tempat tinggal : a. Dusun, desa, atau area pedesaan (kurang dari 3.000 orang) b. Kota kecil (3000 sampai 15.000 orang) c. Kota (15.000 sampai 100.000 orang) d. Kota besar (100.000 sampai 1.000.000 orang) e. Kota sangat besar (lebih dari 1.000.000 penduduk) f. Tidak tahu g. Menolak menjawab
QD1)
Status : a. Menikah b. Single c. Berpisah/cerai d. Menolak menjawab
QD2_a)
Berapa jumlah anak dibawah 18 tahun yang menjadi tanggungan anda? Catat jumlah …........................................................................................ a. Tidak tahu b. Menolak menjawab
QD2_b)
Berapa jumlah anggota keluarga yang berusia 18 tahun atau lebih yang menjadi tanggungan anda? Catat jumlah …...................................................................................................... a. Tidak tahu b. Menolak menjawab
QF1)
Siapa yang bertanggung jawab dalam mengatur pengelolaan uang dalam rumah tangga/ keluarga Anda? a. Anda b. Anda dan pasangan anda c. Anda dan anggota keluarga d. Pasangan anda e. Anggota keluarga f. Orang lain g. Tidak ada h. Tidak tahu i. Menolak menjawab 39
QF2)
Apakah anda memiliki anggaran rumah tangga/ keluarga? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu d. Menolak menjawab
QC1_a)
Produk manakah yang anda ketahui dari produk jasa keuangan dibawah ini? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Dana pensiun/tabungan hari tua b. Investasi harta tak bergerak c. Pinjaman bank dengan jaminan sertifikat tanah/rumah d. Pinjaman credit union (kopdit) tanpa jaminan e. Tabungan bank atau credit union (kopdit) f. Tidak tahu g. Menolak menjawab
QC1_b)
Jasa keuangan manakah yang anda gunakan saat ini? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Dana pensiun/tabungan hari tua b. Investasi harta tak bergerak c. Pinjaman bank dengan jaminan sertifikat tanah/rumah d. Pinjaman credit union (kopdit) tanpa jaminan e. Tabungan bank atau credit union (kopdit) f. Tidak tahu g. Menolak menjawab
QC1_c)
Jika diminta memilih, layanan keuangan manakah yang akan anda pilih? (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Dana pensiun/tabungan hari tua b. Investasi tanah c. Pinjaman bank dengan jaminan sertifikat tanah/rumah d. Pinjaman credit union (kopdit) tanpa jaminan e. Tabungan bank atau credit union (kopdit) f. Tidak tahu g. Menolak menjawab
QC2_b)
Apakah yang anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau berhutang? a. Saya mempertimbangkan dan membandingkan ketentuan tabungan dan pinjaman bank atau credit union (kopdit) dari beberapa perusahaan yang berbeda sebelum membuat keputusan b. Saya mempertimbangkan ketentuan tabungan dan pinjaman dari satu perusahaan c. Saya tidak mempertimbangkan apapun dari semua (produk/pinjaman/asuransi/rekening tabungan) d. Tidak tahu e. Tidak menggunakan f. Menolak menjawab
40
QC3)
Apakah Sumber informasi yang anda rasakan paling mempengaruhi keputusan anda? (Jawaban tidak boleh lebih dari satu) a. Nasihat dari teman/relasi (tidak bekerja di industri jasa keuangan) b. Nasihat dari teman/relasi (yang bekerja di industri jasa keuangan) c. Nasihat pegawai d. Artikel koran e. Program televisi atau radio f. Iklan koran g. Iklan televisi h. Iklan lainnya i. Pengalaman pribadi sebelumnya j. Sumber lain k. Tidak tahu l. Tidak tertera (tidak ada pada pilihan) m. Menolak menjawab
QM2)
Dalam 12 bulan terakhir, apakah pengeluaran anda lebih besar daripada pemasukan anda? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu d. Tidak tersedia (saya tidak mempunyai pemasukan personal) e. Menolak menjawab
QM3)
QP1)
Jawablah pertanyaan berikut jika anda menjawab YA pada QM2 Apa yang anda lakukan untuk menambah sumber keuangan anda? (Jawaban tidak boleh lebih dari satu) a. Mengambil uang dari tabungan b. Mengurangi belanja, belanja lebih sedikit, tidak belanja c. Menjual barang atau harta yang dimiliki d. Bekerja lembur untuk mendapat uang tambahan e. Meminjam uang ke keluarga atau teman f. Berhutang di warung g. Menggadaikan barang h. Berhutang di arisan, kelompok majelis, atau kelompok perkumpulan lain i. Mengajukan pinjaman/pengambilan dana pensiun j. Mengambil pinjaman pribadi dari penyedia jasa keuangan (termasuk bank, credit union, koperasi) k. Mengambil pinjaman dari bank harian l. Mengambil pinjaman dari penyedia tidak resmi/lintah darat/rentenir m. Telat membayar tagihan/melalaikan pembayaran n. Lainnya o. Tidak tahu p. Menolak menjawab Dalam 12 bulan terakhir, apakah anda pernah (secara pribadi) menyimpan uang dengan cara berikut? Jawaban boleh lebih dari satu a. Menyimpan uang tunai di rumah pada celengan anda. b. Menabung di bank. c. Menitipkan uang/emas di bank 41
d. e. f. g. h. i. j.
Meminjamkan uang ke saudara sebagai simpanan/cadangan. Menabung di arisan atau kelompok pengajian. Membeli emas atau tanah untuk investasi Membelanjakan untuk keperluan hidup atau perabotan rumah Tidak Tidak tahu Menolak menjawab
QP2)
Jika anda kehilangan sumber utama pemasukan, berapa lama anda dapat menutup kembali biaya hidup tanpa berhutang atau pindah rumah? a. Kurang dari 1 minggu b. Antara 1 minggu–1 bulan c. Antara 1 bulan–3 bulan d. Antara 3 bulan–6 bulan e. Lebih dari 6 bulan f. Tidak tahu g. Menolak menjawab
QK1)
Bayangkan 5 orang bersaudara diberi pemberian Rp10.000.000, dan pembagian dilakukan oleh kakak tertua. Berapa banyak kakak tertua harus membagikannya dengan jumlah adil? Tulis jawaban anda ……………………………………………………………… a. Tidak tahu b. Menolak menjawab c. Jawaban tidak relevan
QK2)
Jika uang Rp10.000.000 harus disimpan dahulu selama 1 tahun dan selama periode 1 tahun tersebut harga–harga barang naik, berapakah yang dapat dibelanjakan dengan uang tersebut? a. Bernilai lebih dari Rp10.000.000 dibandingkan 1 tahun sebelumnya b. Jumlahnya sama dengan Rp10.000.000 dibandingkan 1 tahun sebelumnya c. Bernilai kurang dari Rp10.000.000 dibandingkan 1 tahun sebelumnya d. Tergantung pada jenis barang yang ingin dibeli mereka e. Tidak tahu f. Menolak menjawab g. Jawaban tidak relevan
QK3)
Anda meminjamkan Rp 250.000 kepada seorang teman pada suatu malam dan dia mengembalikan keesokan harinya. Berapakah bunga yang anda kenakan atas pinjaman tersebut? Tuliskan jawaban anda …................................................................................................. a. Tidak tahu b. Menolak menjawab c. Jawaban tidak relevan
QK4_a)
Jika saldo awal tabungan anda sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga per tahun 2%, kemudian anda tidak mengambil ataupun menambah saldo selama 1 tahun, berapa jumlah saldo tabungan anda? Tuliskan jawaban anda ..............................................................................................
42
a. Tidak tahu b. Menolak menjawab c. Jawaban tidak relevan QK4_b)
Dan berapa saldo rekening tabungan anda pada akhir tahun kelima? (anggap pihak bank tidak mengenakan biaya administrasi) a. Lebih dari Rp 1.100.000 b. Tepat Rp 1.100.000 c. Kurang dari Rp 1.100.000 d. Informasi di soal tidak cukup untuk memberikan jawaban yang benar e. Tidak tahu f. Menolak menjawab g. Jawaban tidak relevan
Pertanyaan yang dicetak tebal berikut ini khusus bagi yang menjadi anggota Baitut Tamwil. QK4_c)
Anda meminjamkan Rp 250.000 kepada seorang teman pada suatu malam dan dia mengembalikan keesokan harinya. Jika menggunakan prinsip syariah berapakah jumlah uang yang harus ia kembalikan? Tuliskan jawaban anda ……………………………………………………………. a. Tidak tahu b. Menolak menjawab c. Jawaban tidak relevan
QK4_d)
Jika anda melakukan akad mudharabah (kerjasama bagi hasil) dengan bank, kemudian anda diberi dana sebesar Rp. 1.000.000 dengan jangka waktu 5 bulan. Nisbah bagi hasil anda dan bank adalah 60%:40%. Keuntungan bersih usaha anda selama 1 bulan sebesar Rp.100.000, maka berapakah jumlah bagi hasil yang anda terima selama 1 bulan? Tuliskan jawaban anda …………………………………………………………….. a. Tidak tahu b. Menolak menjawab c. Jawaban tidak relevan
QK4_e)
Dan berapa jumlah saldo bagi hasil anda pada akhir bulan kelima jika keuntungan usaha anda tiap bulannya tetap? (anggap pihak bank tidak mengenakan biaya administrasi) a. Lebih dari Rp 300.000 b. Tepat Rp 300.000 c. Kurang dari Rp 300.000 d. Informasi di soal tidak cukup untuk memberikan jawaban yang benar e. Tidak tahu f. Menolak menjawab g. Jawaban tidak relevan
QK5)
Pilihlah jawaban atas pernyataan berikut ini yang menurut anda paling tepat: a. Sebuah investasi dengan hasil yang besar diikuti oleh resiko kehilangan yang 43
tinggi. a. Benar b. Salah c. Tidak tahu d. Menolak menjawab b. Kesempatan besar menghasilkan uang juga disertai dengan resiko kehilangan yang tinggi. a. Benar b. Salah c. Tidak tahu d. Menolak menjawab c. Saat hari raya, harga kebutuhan hidup akan naik. a. Benar b. Salah c. Tidak tahu d. Menolak menjawab d. Resiko kehilangan uang lebih kecil apabila kita menabungkan uang kita di lebih dari 1 tempat. a. Benar b. Salah c. Tidak tahu d. Menolak menjawab QD3)
QD3_a)
Berapa umur anda sekarang? Umur anda ........................... a. Menolak menjawab Jika menolak menjawab pada QD3 (atau tidak dijawab), maka jawab pertanyaan berikut ini. Akankah setidaknya anda beritahukan rentang umur anda? a. 18-19 b. 20-29 c. 30-39 d. 40-49 e. 50-59 f. 60-69 g. 70-79 h. Menolak menjawab
QD4)
Pendidikan terakhir: a. Perguruan tinggi b. SMA/SMK c. SMP d. SD e. Sekolah non formal/kursus f. Menolak menjawab
QD5)
Berapa lama jam kerja anda selama seminggu yang lalu? Tulis jawaban anda .......................................................... a. Tidak tahu
44
b. Menolak menjawab QD6)
Apakah pendapatan anda mencukupi kebutuhan hidup setiap bulannya? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu d. Menolak menjawab
Kuesioner II Petunjuk Pengisian: Isilah kuesioner di bawah ini menggunakan tanda √ pada kolom yang sesuai dengan jawaban saudara. Keterangan: SS : sangat setuju S : setuju TS : tidak setuju STS : sangat tidak setuju No Pernyataan 1 Saya mempertimbangkan kemampuan dalam membayar angsuran sebelum membeli barang secara kredit. 2 Saya hanya memikirkan kebutuhan hari ini tanpa memikirkan kebutuhan hari besok. 3 Saya lebih suka belanja dari pada menabung. 4 Saya membayar utang/tagihan tepat waktu 5 Saya menabung agar mempunyai dana cadangan untuk kondisi darurat. 6 Saya mengontrol sendiri keuangan pribadi. 7 Saya merencanakan keuangan jangka panjang. 8 Uang ada untuk saya belanjakan. 9 Saya meminjam uang pada rentenir 10 Saya meminjam uang pada koperasi, bank atau credit union 11 Saya mengasuransikan biaya pendidikan dan kesehatan saya dan keluarga. 12 Saya memiliki tabungan masa tua. 13 Saya menabung kalau ada uang sisa dari uang bulanan saya. 14 Saya membayar hutang dulu baru kemudian membelanjakan uang saya 15 Saya menjual harta/barang untuk memenuhi kebutuhan tak terduga
SS
S
TS
STS
45
46