MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI HANDS ON ACTIVITIES PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP NEGERI 2 KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS Sri Neni 1 1 Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kemranjen, Banyumas Alamat : Desa Karangsalam, Kemranjen, Banyumas, Indonesia Telp +622817627753
ABSTRACT The purpose of this study is to show how hands on activities can increase the students’ interest, participations, and achievements in mathematics. A classroom action research through three cycles was used to achieve the purpose. The data was analyzed using triangulation, namely the matrix analysis among the three cycles and spearman and partial-based-statistics of Kendall. This technique was used to show the correlation among the variables of study. The students’ interest in mathematics, based on the analysis, was proved increasing from 40.33% to 43.03%; participations in the subject increasing from 80% to 100%; and achievements increasing from the score of 40.19 to 58.11, or from 4.5 to 5.76, or reaching 73.33%. Statistically, the analysis showed that hands on activities could increase the students’ confidence in mathematics, approximately 95%. The result significantly proves that learning mathematics through hands on activities can increase the student’s interest, activities, and achievements in the subject. Key words: Hands on activities, interest, participations, achievements. A. PENDAHULUAN Siswa yang berkemampuan matematis akan memiliki daya kreatif dan inovatif terkait dengan kemampuan menggunakan penalaran. Kemampuan penalaran ini meliputi kemampuan mengeksplorasi, membuat dugaan (konjektur), dan kemampuan menyelesaikan persoalan matematika yang muncul (Tim Pekerti MIPA, 2000). Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang penting, sehingga terdapat di setiap jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanan (TK), sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) untuk mata pelajaran matematika adalah 58 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 70%. Berdasarkan analisis nilai ulangan semester I menunjukkan prestasi matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kemranjen berkisar antara
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
64
45,77 – 48,23. Kondisi ini menggambarkan hanya sekitar 50% siswa kelas VII memiliki pemahaman konsep matematika (penguasaan materi matematika) yang kurang baik. Berdasarkan petunjuk kurikulum 2006 tersebut di atas siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kemranjen dianggap belum tuntas secara klasikal. Pembelajaran ini mengakibatkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pembelajaran matematika yang tidak berdasarkan pada praktek (hands on activities) akan menimbulkan miskonsepsi dalam hal pemahaman konsep dan prinsip-prinsip perhitungan matematika (Susanto, 2002). Oleh karena itu guru dituntut memahami dan melaksanakan strategi/metode pembelajaran yang menarik dan tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pengalaman belajar dan fakta sehingga pembelajaran lebih bermakna. Pembelajaran yang menarik akan bermakna dalam diri siswa dan tertanam lebih lama dalam memori otak (David Ausubel dalam Wilis Dahar, 1989). Artinya bahwa pembelajaran ini akan menanamkan pemahaman materi yang mendalam. Agar pembelajaran menjadi bermakna, pembelajaran dapat dilakukan melalui praktek/aktivitas yang banyak melibatkan siswa. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran matematika melalui hands on activities, siswa diberdayakan untuk menggunakan otaknya memberikan gagasan-gagasan, memecahkan masalah dan menerapkan konsep/prinsip yang dipelajari berdasarkan fakta. Daya tarik dalam proses pembelajaran lebih menitikberatkan pada soal dorongan belajar yang sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor psikologis (Thomas F. Staton dalam Sardiman, 2001). Menguraikan faktor psikologis paling berpengaruh dalam pembelajaran adalah terciptanya daya tarik. Daya ini menjadi daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Daya tarik merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki daya tarik kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Daya tarik dapat dikaitkan dengan persoalan minat. Siswa yang mempunyai daya tarik terhadap mata pelajaran pasti akan mempunyai minat yang tinggi untuk selalu belajar sehingga siswa mempunyai prestasi belajar yang baik. Proses pembelajaran yang tidak memiliki daya tarik akan menyebabkan kegiatan pembelajaran sulit untuk berhasil. Prestasi belajar menunjukkan keberhasilan siswa dalam mempelajari setiap konsep pembelajaran yang disampaikan guru (Subali dan Paidi, 2002). Prestasi ini diperoleh melalui evaluasi. Prinsip evaluasi yang dilakukan harus bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek baik menyangkut kemampuan dan personalitas, atau menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku. Prestasi disebut juga hasil akhir dari sebuah proses pembelajaran berupa nilai dan dilakukan melalui proses evaluasi /penilaian (Tim Pekerti MIPA, 2000). Penilaian dari proses pembelajaran dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
65
Materi matematika terkait dengan bangun datar yang dipelajari di SMP kelas VII antara lain: persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium. Istilah bangun datar terdiri atas dua kata yaitu: bangun dan datar. Istilah bangun menunjukkan pada pengertian bentuk, sedangkan datar menunjukkan permukaan bentuk yang rata (Daryanto, 1997). Oleh karena itu yang dimaksud bangun datar dalam materi matematika ádalah bentuk-bentuk yang permukaannya rata, tidak berlekuk-lekuk maupun timbul. Pembelajaran dengan materi bangun datar akan lebih bermakna apabila dilakukan pembelajaran melalui hands on activities yaitu pembelajaran yang membuat siswa terlibat aktif melalui kegiatan kerja, pengamatan, penemuan, diskusi, kolaboratif dan analisis. Siswa melakukan aktivitas didorong oleh adanya faktorfaktor kebutuhan biologis, instink, unsur-unsur kejiwaan dan adanya ketertarikan (McNael & D’Avanzo, 1997). Pembelajaran yang membuahkan hasil belajar (prestasi) yang baik dan bermakna adalah kegiatan belajar yang melibatkan siswa secara aktif/kegiatan belajar aktif (Silberman, 2006). Kegiatan belajar aktif menuntut siswa mengerjakan banyak tugas, pengamatan dan aktivitas. Oleh karena pembelajaran ini banyak menyebabkan siswa beraktivitas, beberapa ahli pendidikan memasukkan ke dalam jenis pembelajaran aktif (active learning). Aplikasi pembelajaran hands on activities banyak melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan, sehingga sebagian ahli pendidikan menyebutnya dengan (learning by doing). Pada proses pembelajaran hands on activities perhatian siswa akan tetap tertuju pada proses pembelajaran. Beberapa peneliti membuktikan bahwa perhatian anak berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia, dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70% dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir (Pollio dalam Hartono, 2007). Kondisi tersebut di atas adalah merupakan kondisi umum yang terjadi di sekolah. Hal ini menyebabkan sering terjadi kegagalan dalam pendidikan. Siswa di ruang lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibanding visual, sehingga apa yang dipelajari di kelas cenderung untuk dilupakan. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran melalui hands on activities digunakan untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon siswa dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan, dan tidak cepat membosankan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disampaikan rumusam masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pembelajaran melalui hands on activities meningkatkan daya tarik dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII pada materi bangun datar”. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui peningkatan daya tarik pembelajaran matematika pada materi bangun datar
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
66
2.
Mengetahui peningkatan prestasi matematika siswa kelas VII khususnya dalam materi bangun datar sesuai dengan KKM 3. Mengetahui peningkatkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa (student centered) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Menghilangkan rasa bosan dan menciptakan minat belajar matematika 2. Memberikan pengalaman belajar matematika yang menarik dan menyenangkan 3. Melatih siswa menemukan konsep/prinsip perhitungan matematika bangun datar secara faktual 4. Mengembangkan perhitungan matematika berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh 5. Membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama lain atau menciptakan semangat kerjasama dan saling ketergantungan B. METODE PENELITIAN 1.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas yang dilaksanakan dengan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan di masing-masing siklus sebagai berikut : Deskripsi Siklus I a. Planing (Perencanaan) Kegiatan dalam tahap ini adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran yang tertuang dalam RPP 2) Membuat LKS (Lembar Kerja Siswa) 3) Membuat alat peraga dan media pembelajaran mencakup : Pohon buah bangun datar (Gambar 2.2), dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Membuat buah bangun datar dengan cara: membuat bentuk seperti buah peer dari kertas asturo dengan warna merah, biru, kuning, dan hijau (Gambar 2.1).
Gambar 2.1. Warna-warni dan Bentuk Buah Bangun Datar
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
67
b) Membuat batang pohon bangun datar berserta rantingnya untuk melekatkan buah bangun datar yang telah terbentuk
Gambar 2.2. Pohon Bangun Datar c)
Membuat peraga macam-macam bangun datar dari triplek yang ditempel kertas warna-warni (Gambar 2.3).
Gambar 2.3. Macam-macam Alat Peraga Bentuk Bangun Datar 4) Membuat alat evaluasi 5) Melakukan ujicoba (tryout) soal tes dan angket daya tarik.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
68
6) Penskoran dan analisis hasil uji coba yang mencakup: validitas, reliabilitas dan indeks kesukaran soal. b. Acting (Pelaksanaan Tindakan) Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan sebagai berikut: 1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran 2) Membagi siswa dalam delapan kelompok, sehingga satu kelompok terdiri atas 3 sampai 4 orang. 3) Sesuai dengan kelompoknya, siswa dianjurkan berdiskusi tentang: konsep, definisi dan sifat masing-masing yang dimiliki oleh bangun datar. 4) Mengaplikasikan penggunaan media dan alat peraga pembelajaran dengan tahapan berikut: Menyuruh siswa memberi catatan penting dari hasil diskusi pada buah bangun datar tentang konsep dan definisi masing-masing bangun datar dipermukaan I, dan sifat yang dimiliki masing-masing bangun datar di permukaan II (Gambar 2.4).
Gambar 2.4. Contoh Catatan Penting pada Buah Bangun Datar tentang Konsep, Definisi dan Sifat Masing-masing Bangun Data
c.
5) Melanjutkan pembelajaran berikutnya menggunakan alat peraga lain dan menyuruh siswa berdiskusi untuk menemukan dan menentukan rumus luas dan keliling dari masing-masing bangun datar. 6) Menyuruh siswa mengerjakan latihan. 7) Memberi pekerjaan rumah pada masing-masing siswa di akhir pembelajaran. Observating (Pengamatan dan Pengumpulan Data) Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Mengamati dan mengumpulkan data kinerja siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. 2) Melakukan penskoran hasil belajar siswa mencakup: tes ulangan, tugas, dan tanggapan siswa selama pembelajaran berlangsung
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
69
d. Reflecting (Reflesksi/Perenungan) Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru mitra berdiskusi mengenai hasil penilaian yang diperoleh selama proses pembelajaran, membahas kelemahan/kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan serta melakukan perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di siklus II. Deskripsi Siklus II Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini merupakan perbaikan dari hasil refleksi siklus I. Pembelajaran siklus II mengambil kompetensi dasar ”Menghitung luas dan keliling masing-masing bangun datar”. a. Planing (Perencanaan) Perencanaan pada siklus II sama dengan siklus I, diawali dengan membuat skenario pembelajaran ,membuat LKS, dan alat evaluasi berupa tes uraian Berdasaran hasil refleksi siklus I, maka rencana intervensi tindakan pada siklus II disempurnakan dan ditambah. b. Acting (Pelaksanaan Tindakan) Beberapa tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini sebagai berikut: 1) Membagi siswa dalam 10 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri atas 3 orang 2) Masing-masing siswa menghitung luas, keliling 3) Guru memberikan tes pada semua siswa terkait dengan perhitungan luas, keliling dan macam- macam bangun datar dilihat dari sudut dan sisi yang menyusunnya. 4) Guru memberikan tugas latihan soal agar dikerjakan di rumah. c. Observing (Pengamatan dan Pengumpulan Data) Pada prinsipnya kegiatan pada tahap ini sama dengan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan adalah : mengamati dan mengumpulkan data kinerja siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. d. Reflekting (Refleksi/perenungan) Pada prinsipnya kegiatan refleksi siklus II sama dengan siklus I. Pada tahap ini peneliti berdiskusi mengenai hasil belajar yang diperoleh siswa, membahas kelemahan/kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan serta melakukan perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di siklus III. Deskripsi Siklus III a. Planing (Perencanaan) Perencanaan pada siklus III sama dengan siklus I dan II, diawali dengan membuat skenario pembelajaran, membuat LKS, alat peraga dan alat evaluasi berupa soal tes uraian. Berdasarkan hasil refleksi II, maka rencana intervensi tindakan pada siklus III disempurnakan dan ditambah.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
70
b. Acting (Pelaksanaan Tindakan) Tindakan yang dilakukan dalam siklus III sama dengan siklus I dan II. Langkah-langkah pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Membagi siswa dalam 15 kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri atas 2 orang 2) Masing-masing siswa beraktivitas langsung sesuai petunjuk guru yaitu menghitung luas, keliling dan macam bangun datar yang dilewati saat melintasi rute dari start sampai finis. 3) Guru memberikan tes pada masing-masing siswa terkait dengan perhitungan luas, keliling dan macam-macam bangun datar dilihat dari sudut dan sisi yang menyusunnya. 4) Guru memberikan tugas latihan soal agar dikerjakan di rumah. c.
Observation (Pengamatan dan Pengumpulan Data) Observasi dilakukan bersama guru mitra. Pada prinsipnya kegiatan pada tahap ini sama dengan siklus I dan II. Kegiatan yang dilakukan yaiut mengamati dan mengumpulkan data kinerja siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. d.
Reflekting (Refleksi/perenungan) Pada prinsipnya kegiatan refleksi siklus III juga sama dengan siklus I dan II guru merefleksi hasil (nilai) yang diperoleh selama proses pembelajaran. 2.
Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas VII. Jumlah siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kemranjen terdiri atas 90 orang, terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas VIIA, VIIB dan VIIC. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII, hal ini dikarenakan: a. Siswa kelas VII sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan kemungkinan telah mengalami kebosanan dalam mengikuti pembelajaran b. Sampel penelitian adalah kelas VIIA, hal ini dikarenakan kelas VIIA memiliki rata-rata nilai yang paling rendah dari kelas lainnya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. 3.
Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen merupakan alat pengumpul data. Alat ini disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya (Faisal, 1982). Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini mencakup: lembar observasi kinerja, tes, dan angket. Instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data: prestasi siswa, kinerja, tugas dan daya tarik siswa terhadap pembelajaran. Data tersebut dikumpulkan melalui: observasi kinerja, penilaian tugas, tes dan angket berkolaborasi dengan guru mitra.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
71
4.
Validasi Instrumen Penelitian Validasi instrumen dilakukan melalui uji validitas, reliabilitas, dan indeks kesukaran. Suatu tes sebagai pengambil data dikatakan valid bila benar-benar dapat mengukur keadaan pengetahuan dan pemahaman siswa yang sebenarnya. Analisis validitas menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
rxy
N XY ( X )( Y )
N X
2
( X ) 2
N Y
2
( Y ) 2
......
(Sudijono, 2001).
Keterangan:
rxy
= Koefisien korelasi product moment antara skor tiap item dan skor
X Y
dari responden = Jumlah skor tiap item = Jumlah skor seluruh item = Jumlah responden Analisiscoba
N
Reliabilitas sering diartikan sebagai keterandalan atau keajegan (kemantapan) mengukur. Suatu tes memiliki keterandalan atau keajegan (kemantapan) mengukur bila tes tersebut dipakai mengukur berulang-ulang terhadap subyek yang sama memiliki hasil yang sama atau sifatnya ajeg dan stabil (Sudijono, 2001). 5.
Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman materi matematika, hasil kerja, kinerja dan tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran. a. Analisis skor ulangan setiap akhir siklus b. Analisis aktivitas selama pembelajaran dan hasil kerja siswa terhadap prestasi belajar Analisis terhadap skor aktivitas dan hasil kerja siswa dilakukan secara kuantitatif dengan membandingkan rata-rata skor yang dicapai di setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan skor siswa selama proses pembelajaran. Analisis aktivitas dan hasil kerja terhadap peningkatan prestasi belajar matematika dilakukan menggunakan uji korelasi parsial Kendall yang perhitungannnya melalui SPSS versi 10.0 for windows.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
72
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Hasil Penelitian
a. Skor Daya Tarik Hasil perhitungan secara kuantitatif diperoleh rata-rata skor pretes daya tarik 40,33 dan skor postes 43,03. Hasil perhitungan uji prasyarat homogenitas menggunakan SPSS versi 10.0 menunjukkan nilai Fhitung = 3.03 (postes) dengan signifikansi 0,026. Karena probabilitas 0,026 < 0,05 maka dapat dinyatakan sampel penelitian berasal dari varians yang tidak homogen (sama) (Alhusin, 2002). Oleh karena sampel berasal dari data yang tidak homogen, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Dari hasil perhitungan uji Wilcoxon menggunakan SPSS versi 10.0 diperoleh Zhitung = -4,261 dan Ztabel = -1,96. Karena Zhitung = -4,261 < Ztabel = -1,96 maka terdapat perbedaan secara signifikans dari skor daya tarik antara sebelum dilakukan pembelajaran melalui hands on activities dengan setelah dilakukan pembelajaran melalui hands on activities. Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui hands on activities dapat meningkatkan daya tarik. b. Siklus I 1) Skor Ulangan Skor ulangan siswa diperoleh dari nilai ulangan yang dilakukan di tiap akhir siklus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan skor ulangan siswa pada siklus I meningkat, 21 siswa memiliki skor yang masuk ke dalam kategori belajar tuntas sesuai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan skor berkisar antara 58 – 88 dan 9 siswa masih masuk ke dalam kategori belum tuntas. 2) Aktivitas dan Keterlibatan Siswa Skor aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari skor kinerja dan tugas. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas dan keterlibatan siswa dalam bekerja/bertindak selama proses pembelajaran rata-rata 2,67 (cukup aktif), berani mengemukakan pendapat/saran rata-rata 2,4 (cukup baik) dari skor maksimum 3. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran melalui hands on activities mampu menciptakan keaktifan siswa selama proses pembelajaran matematika.
Gambar 3.2. Hasil Karya Siswa yang Menunjukkan Kreativitas dan Kerapihan
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
73
c. Siklus II 1) Skor Ulangan Hasil penelitian terhadap skor ulangan siklus II menunjukkan 21 siswa masuk ke dalam kategori belajar tuntas sesuai KKM dengan nilai berkisar antara 60 - 91 dan 9 siswa tidak masuk dalam kategori belajar tuntas. 2) Aktivitas dan Keterlibatan Siswa Hasil penelitian terhadap kinerja siswa menunjukkan rata-rata aktivitas siswa dalam bertindak/berbuat/bekerja sebesar 2,7 (90%) dan keberanian mengemukakan pendapat/saran sebesar 2,7 (90%) dengan kategori cukup baik. Bila dibandingkan dengan skor kinerja pada siklus I, skor kinerja siswa pada siklus II mengalami peningkatan sekitar 0,03 – 0,3 (1% - 10%) .
Gambar 3.3. Pemajangan Hasil Kerja Siswa dan Keberanian Berpendapat
d. Siklus III 1) Skor Ulangan Hasil penelitian terhadap skor ulangan siklus III menunjukkan 26 siswa masuk ke dalam kategori nilai belajar yang tuntas sesuai KKM dengan skor berkisar antara 61 – 100 dan rata-rata skor 73,73; sedangkan 4 siswa belum memenuhi kriteria belajar tuntas 2). Aktivitas dan Keterlibatan Siswa Hasil penelitian terhadap kinerja siswa menunjukkan rata-rata aktivitas siswa dalam bertindak/berbuat/bekerja sebesar 3 (100%) dan keberanian mengemukakan pendapat/saran sebesar 2,87 (95,5%) dengan kategori baik. Bila dibandingkan dengan skor kinerja pada siklus II, skor kinerja siswa pada siklus III mengalami peningkatan sekitar 0,17 – 0,3 (5,66% - 10%)
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
74
Gambar 3.4. Pemajangan Hasil Karya Siswa yang Menunjukkan Kreativitas, dan Kerapihan.
e. Antar Siklus 1) Skor Ulangan Peningkatan skor ulangan dari siklus I – III berkisar antara 4,5 - 5,76. Dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran matematika melalui hands on activities mampu menciptakan ketuntasan belajar sesuai petunjuk kurikulum 2006
74
Rata-rata P restasi
72 70 73.73
68 66
69.23
64 62
63.47
60 58 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 3.1. Perbandingan Rata-rata Skor Ulangan yang Dicapai Pada Siklus I-III 100.00%
30.00% 20.00%
81.10%
67.80%
61.10%
40.00%
61.10%
50.00%
78.90%
60.00%
91.10%
70.00%
73.30%
100%
80.00%
71.10%
Prosentase Jawaban
90.00%
Siklus I Siklus II Siklus III
10.00% 0.00% Tepat
Lengkap
Sistematis
Grafik 3.2. Perbandingan Prosentase Jawaban Siswa yang Dicapai Pada Siklus I-III
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
75
2) Skor Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Skor aktivitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari skor kinerja dan tugas siswa.
40.00%
95.50%
100%
50.00%
90.00%
60.00%
80.00%
Aktivitas
70.00%
88.90%
80.00%
90.00%
100.00% 90.00%
Aktif Berpendapat
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 3.3. Perbandingan Prosentase Aktivitas Selama Pembelajaran Pada Siklus I, II, III
2.
Pembahasan
a.
Peningkatan Daya Tarik dengan Peningkatan Prestasi Di dalam pembelajaran, peranan daya tarik sangat diperlukan. Daya tarik dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran yang memiliki daya tarik akan menyebabkan belajar siswa menjadi terfokus/berkonsentrasi, reaksi, organisasi dan pemahaman (Johnson, 2008). Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur daya tarik dalam hal ini sangat membantu menumbuhkan proses pemusatan perhatian. b. Peningkatan Aktivitas dengan Peningkatan Prestasi Pengalaman yang diperoleh langsung melalui praktek dalam pembelajaran matematika akan selalu dimulai dari : penanaman konsep dasar, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan matematika berdasarkan kemampuan berpikir dan bernalar (Heruman, 2007). Penanaman konsep merupakan jembatan yang dapat menghubungkan kemampuan kognitif dengan kondisi konkrit sehingga siswa mampu berpikir abstrak. c.
Peningkatan Daya Tarik dan Aktivitas dengan Peningkatan Prestasi Guru akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan siswanya. Pernyataan ini memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembelajaran adalah siswa itu sendiri, sedang guru hanya memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan dilaksanakan (Sardiman, 1997). Berdasarkan pandangan tersebut di atas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya, aktivitas, tanpa aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
76
A. KESIMPULAN 1.
Kesimpulan
a.
Pembelajaran melalui hands on activities mampu meningkatkan daya tarik terhadap pembelajaran. Pembelajaran melalui hands on activities mampu meningkatkan prestasi siswa. Pembelajaran melalui hands on activities mampu meningkatkan akitivitas siswa selama proses pembelajaran
b. c.
2.
Saran
a. b. c.
Mengembangkan alat peraga yang sesuai sarana dan sumber pembelajaran Merancang proses pembelajaran menyenangkan Metode yang digunakan dalam penelitian lebih bervariasi DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. (1997). Kamus Bahasa indonessia Lengkap. Surabaya: Penerbit Apollo. Hartono. (2007). Strategi Pembelajaran Active Learning. Situs Informasi Pendidikan Indonesia-Serba serbi dunia pendidikan. Rubrik berita hangat. Sagala, Syaiful. (2004). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta. Silberman, Melvin L. (2006). Active Learning Edisi Revisi. Bandung: Penerbit Nusamedia Subali, B & Paidi. (2002). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang. Susanto, Pudyo. (2002). Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang. Tim Pekerti MIPA. (2000). Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Matematika Di Perguruan Tinggi. Dirjen. Pendidikan Tinggi. Departemen pendidikan Nasional. McNael & D’Avanzo. (1997). History of Hands on Active Education. New York: Saunders College Publishing. Wilis Dahar, Ratna. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)