SPC Application Note
SPC
AN183 – SPC Blue-Link Config Tool Oleh: Tim IE
Artikel berikut ini membahas aplikasi Graphical User Interface (GUI) / Config Tool untuk SPC Blue-Link dengan menggunakan bantuan program Visual Basic 6.0, serta tambahan komponen MSCOMM untuk komunikasi antara PC dengan modul SPC Blue-Link. Device ini merupakan modul Bluetooth® kelas 2 berbasis Bluetron™ BTR310 Bluetooth® Module dengan profil SPP (Serial Port Profile). Pada artikel ini, SPC Blue-Link digunakan sebagai initiator (divais yang memulai koneksi) maupun acceptor (divais yang menerima koneksi). Modul ini memiliki jangkauan sinyal hingga 10 meter dan juga menggunakan antar muka UART TTL dan USB sehingga akan mempermudah pengguna dalam mengimplementasikan modul ini ke dalam sistem berbasis mikrokontroler/mikroprosesor ataupun komputer. Pada divais ini dibutuhkan AT Command sebagai protokol komunikasi dengan host (mikrokontroler/PC). SPC Blue-Link ini dapat diaplikasikan dalam sistem transmisi data nirkabel Aplikasi ini membutuhkan modul/komponen sebagai berikut: • 2 unit SPC Blue-Link • 2 PC untuk menjalankan GUI / Config Tool
Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
PC
SPC Blue-Link
SPC Blue-Link
PC
Gambar 1 Blok Diagram SPC Blue-Link
Hubungan antara SPC Blue-Link dengan Komputer adalah sebagai berikut: SPC Blue-Link (J2)
PC
USB (J2)
USB Port
Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer Untuk penggunaan divais ini dengan program GUI yang telah disediakan, sumber catu daya yang digunakan menggunakan posisi J8 dan J9 yang terhubung pada pin 1 dan 2 seperti yang di jelaskan pada Tabel 2 yaitu pilih mode USB. Sumber Catu Daya
Posisi J8 dan J9
USB
Konektor J1
Tabel 2 Konektor dan pengaturan jumper catu daya
Page 1 of 6
Application Note AN183
Pin
Nama
Fungsi
1 2
GND +5V
Titik referensi untuk catu daya input Terhubung ke catu daya untuk input (4,8 – 5,2 VDC) Tabel 3 Fungsi Pin pada terminal J1
Untuk penggunaan divais ini dengan program GUI yang telah disediakan, antarmuka yang digunakan menggunakan posisi J4 yang terhubung pada pin 2 dan 3 seperti yang di jelaskan pada Tabel 2 yaitu pilih mode USB. Antarmuka
Posisi J4
USB
Konektor J1
Tabel 4 Konektor dan pengaturan jumper antarmuka Pin
Nama
Fungsi
1 2 3
GND TX RX
Titik referensi untuk catu daya input Jalur data keluar dari modul Jalur data masuk ke modul
Tabel 5 Fungsi Pin pada terminal J3 GP I/O (J7)
Tabel 5 Header pin GP I/O (J7) Langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memulai menggunakan device ini adalah sebagai berikut : 1. Atur jumper sumber catu daya dan antar muka pada posisi USB yang sudah dijelaskan pada Tabel 2 dan Tabel 4. 2. Pasang divais SPC Blue-Link pada slot USB. 3. Komputer akan mendeteksi keberadaan divais, untuk mengetehui posisi divais ini dapat dilihat di Computer Management\System Tools\Device Manager\Ports (COM&LPT).
Page 2 of 6
Application Note AN183
4. Jika sudah terdeteksi, jalankan program Bluetooth.exe.
Text Box
Force Disconnect
Command Status
COM Port Echo
Baud rate GP I/O
Security Select Device
5. Pilih COM port yang digunakan oleh divais ini, setelah itu klik tombol OK. COM port yang terdapat pada combo box hanya port yang terdeteksi adanya divais yang aktif.
6. Aplikasi ini menggunakan komunikasi serial USB dengan parameter seperti berikut: baud rate 9600 bps, lebar data 8 bit, 1 bit stop, tanpa bit parity dan tanpa flow control. 7. Lakukan pengujian program dengan menekan tombol Test terlebih dahulu, maka akan muncul tulisan AT <enter> OK pada text box. 8. Divais sudah siap digunakan untuk melakukan perintah-perintah yang terdapat pada program.
Page 3 of 6
Application Note AN183
9. Gunakan status Visible agar modul dapat dicari karena pada pengaturan default, modul berada pada status Hidden.
10. Atur Echo sesuai yang di inginkan, default on.
11. Atur Security sesuai yang di inginkan, default on.
12. Untuk mencari divais yang akan dikoneksikan, klik tombol Search Device. Alamat divais yang dicari akan tampil pada text box dan secara otomatis akan masuk dalam combo box pada menu Select Device
13. Atur PIN sebelum melakukan pairing dengan divais yang lain, Klik OK untuk menyimpan kode PIN.
14. Pilih divais yang akan digunakan pada menu Select Device kemudian klik OK.
15. Lakukan pairing dengan menekan tombol Pair, jika berhasil akan muncul tulisan PAIR SUCCESS pada text box. 16. Klik tombol Connect untuk melakukan koneksi antar divais, jika berhasil akan muncul tulisan CONNECT SUCCESS pada text box. 17. Klik tombol disconnect untuk menghentikan sambungan, jika berhasil akan muncul simbol “+++++” pada text box. 18. Untuk mengganti nama divais dapat dilakukan dengan cara menekan tombol Device Name, kemudian klik OK.
19. Untuk mengatur Baud Rate yang di inginkan ketika di hubungkan dengan UART TTL, dapat dilakukan dengan memilih baud rate yang telah tersedia pada combo box baud rate kemudian klik OK . 20. Tombol MyAddres digunakan untuk mengetahui alamat divais, alamat divais akan muncul pada text box. 21. Tombol Paired Device digunakan untuk melihat alamat divais apa saja yang sudah tersimpan. 22. Tombol Clear Paired digunakan untuk menghapus alamat divais yang telah tersimpan. 23. Tombol Force Disconnect digunakan untuk memutuskan koneksi antar divais jika terjadi gangguan. 24. Untuk mengatur GPIO, tinggal memilih mode yang sudah disediakan, jika check box tercentang berarti divais berada pada mode untuk mendapatkan Input dan apabila check box kosong berarti divais berada pada mode Output. Saat kondisi output, pengguna dapat menentukan logika yang diinginkan dengan menekan Option High atau Low.
Page 4 of 6
Application Note AN183
Input Output High Output Low
Flowchart program SPC Blue-Link.exe secara garis besar adalah sebagai berikut: START Mencari COM yang tersedia dan terhubung dengan SPC Blue-Link
Terdeteksi modul SPC?
Tidak
Ya Pilih COM Port yang tersedia Kirim command yang di inputkan
Tombol Connect?
Tidak
Ya Divais tersambung
Tombol disconnect?
Tidak
Ya Tidak
Tombol exit? Ya END
Gambar 2 Flowchart Program Graphical User Interface SPC
Penjelasan singkat program SPC Blue-Link.exe adalah sebagai berikut: 1. Proses yang pertama dilakukan oleh program adalah mendeteksi divais oleh komputer ketika telah dipasang pada port USB. 2. Program akan mencari dan menyimpan divais yang tersedia jika divais telah terhubung pada port USB. 3. Jika modul terdeteksi maka akan menampilkan COM port yang tersedia, tetapi apabila tidak ditemukan divais maka program tidak dapat dijalankan. 4. Menentukan COM port yang telah tersedia. 5. Mengakses perintah yang terdapat pada tombol-tombol pada form.
Page 5 of 6
Application Note AN183
6. Mengkoneksikan divais dengan divais lain, jika koneksi tidak berhasil maka program akan kembali untuk mengakses tombol-tombol yang terdapat pada form, dan jika berhasil maka perintah yang terdapat pada form tidak dapat dijalankan lagi sampai koneksi dihentikan. 7. Apabila divais yang terkoneksi dengan divais lain dihentikan (disconnected), program akan kembali dapat mengakses perintah yang terdapat pada tombol-tombol pada form. Program ini akan terus menunggu perintah disconnect jika divais masih terhubung. 8. Program akan menunggu perintah apakah akan keluar atau kemabali mengakses perintah pada form.
Listing program terdapat pada file AN183.zip. Selamat berinovasi! All trademarks, trade names, company names, and product names are the property of their respective owners. All softwares are copyright by their respective software publishers and/or creators.
Page 6 of 6
Application Note AN183