SNI : 01- 6485.2 - 2000
Standar Nasional Indonesia
Benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
Prakata Standar benih ikan gurami kelas benih sebar diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai pihak yang berwenang mengkoordinasikan standar sesuai dengan Keppres RI No. 13 tahun 1997. Standar benih ikan gurami kelas benih sebar dimaksudkan untuk dapat dipergunakan oleh produsen benih, penangkar dan instansi yang memerlukan serta untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi. Penyusunan standar benih ikan gurami kelas benih sebar menggunakan acuan dari: a) Keputusan Menteri Pertanian No. 26/Kpts/OT.210/1/98 tentang Pedoman Pengembangan Perbenihan Perikanan Nasional dalam Konsiderans. b) Pedoman penulisan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (Pedoman 8 - 2000). c) Data dan informasi teknis dari pihak dan instansi terkait, yaitu : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan (Puslitbangkan), Perguruan Tinggi, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan. d) Hasil penelitian dan perekayasaan benih ikan gurami kelas benih sebar oleh UPT Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan UPT Direktorat Jenderal Perikanan.
1 dari 5 Benih ikan gurami
Daftar Isi Prakata.................................................................................................................1 Pendahuluan .......................................................................................................2 1
Ruang lingkup..............................................................................................3
2
Deskripsi ......................................................................................................3
3
Istilah ............................................................................................................3
4
Klasifikasi .....................................................................................................4
5
Persyaratan ..................................................................................................4
6
Cara pengukuran dan pemeriksaan ...........................................................7
Pendahuluan Standar benih ikan gurami (Osphronemus goramy, Lac.) kelas benih sebar disusun sebagai upaya meningkatkan jaminan mutu (quality assurance), mengingat produk ikan gurami banyak diperdagangkan serta sangat berpengaruh terhadap produksi kegiatan budidaya yang dihasilkan sehingga diperlukan persyaratan teknis tertentu.
Benih ikan gurami
1 Ruang lingkup Standar benih ikan gurami kelas benih sebar meliputi deskripsi, istilah, klasifikasi dan persyaratan yang berdasarkan kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif serta cara pengukuran dan pemeriksaan.
2 Deskripsi Benih gurami kelas benih sebar adalah benih keturunan pertama dari induk pokok, induk dasar atau induk penjenis yang memenuhi syarat mutu kelas benih sebar. Benih sebar ikan gurami kelas benih sebar terdiri dari larva (ukuran 0,75 cm-1,0 cm), benih ukuran 1 cm-2 cm, benih ukuran 2 cm-4 cm, benih ukuran 4 cm - 6 cm, benih ukuran 6 cm-8 cm dan benih ukuran 8 cm-11 cm. Ikan gurami memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin yang mulai terbentuk pada umur 18 hari-24 hari sehingga dapat bertahan hidup pada perairan yang kurang oksigen. Sampai umur sekitar 40 hari merupakan ikan karnivor yang kemudian berubah menjadi ikan herbivor. Pada ikan muda terdapat garis-garis tegak berwarna hitam berjumlah 8 buah-10 buah.
3 Istilah 3.1 larva fase ikan gurame sejak menetas hingga kuning telur habis dan mulai memperoleh makanan dari lingkungannya serta memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan dewasa berumur 10 hari -12 hari. 3.2 induk pokok (Parent Stock, PS) induk ikan keturunan pertama dari induk dasar (Grand Parent Stock, GPS). 3.3 pendederan pertama (P I) pemeliharaan benih dari tingkat larva sampai ke tingkat benih ukuran 1 cm-2 cm.
1 dari 5 Benih ikan gurami
3.4 pendederan kedua (P II) pemeliharaan benih tingkat ukuran 1 cm - 2 cm sampai ke tingkat benih ukuran 2 cm-4 cm. 3.5 pendederan ketiga (P III) pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 2 cm-4 cm sampai ke tingkat benih ukuran 4 cm-6 cm. 3.6 pendederan keempat (P IV) pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 4 cm-6 cm sampai ke tingkat benih ukuran 6 cm-8 cm. 3.7 pendederan kelima (P V) pemeliharaan benih dari tingkat ukuran 6 cm-8 cm sampai ke tingkat benih ukuran 8 cm-11 cm.
4 Klasifikasi Benih ikan gurami kelas benih sebar digolongkan dalam 1 (satu) tingkatan mutu berdasarkan kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif.
5 Persyaratan 5.1 Kriteria kualitatif 5.1.1 Larva a) Asal : hasil penetasan telur dari induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna coklat kehitaman dan bagian perut berwarna putih.
2 dari 5 Benih ikan gurami
c) Bentuk tubuh : normal. d) Gerakan/perilaku : sejak menetas hingga berumur lima hari cenderung bergerombol, kemudian berenang aktif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. 5.1.2 Benih P I a) Asal : larva dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna coklat kehitaman dan bagian perut berwarna putih. c) Bentuk tubuh : menyerupai bentuk dewasa. d) Gerakan/perilaku : Pasif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. Sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara. 5.1.3 Benih P II a) Asal : benih PI dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna coklat kehitaman dan bagian perut berwarna putih. c) Bentuk tubuh : menyerupai bentuk dewasa. d) Gerakan/perilaku : Aktif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. Sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara. 5.1.4 Benih P III a) Asal : benih PII dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna coklat kehitaman dan bagian perut berwarna putih. c) Bentuk tubuh : menyerupai bentuk dewasa. d) Gerakan/perilaku : Aktif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. Sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara.
3 dari 5 Benih ikan gurami
5.1.5 Benih P IV a) Asal : benih P III dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna kecoklatan dan bagian perut berwarna putih keperakan atau kekuning-kuningan. c) Bentuk tubuh : menyerupai bentuk dewasa. d) Gerakan/perilaku : Aktif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. Sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara. 5.1.6 Benih P V a) Asal : benih P IV dari pemijahan induk kelas induk pokok antara induk jantan dan induk betina bukan satu keturunan. b) Warna : badan berwarna kecoklatan dan bagian perut berwarna putih keperakan atau kekuning-kuningan. c) Bentuk tubuh : menyerupai bentuk dewasa. d) Gerakan/perilaku : Aktif dan berpencar. Sangat responsif terhadap adanya rangsangan luar. Sesekali berenang ke permukaan air mengambil oksigen bebas dari udara. 5.2 Kriteria kuantitatif Kriteria kuantitatif benih ikan gurami kelas benih sebar (lihat Tabel 1) Tabel 1 Kriteria kuantitatif benih ikan gurami
Kriteria
Benih
Benih
Benih
Benih
Benih
PI
P II
P III
P IV
PV
10-12
40
80
120
160
200
Satuan
Larva
hari
1.
Umur maksimal
2.
Panjang total
cm
0,75-1,00
1-2
2-4
4-6
6-8
8-11
3.
Bobot minimal
gram
0,03
0,2
0,5
1,0
3,5
7,0
4.
Keseragaman ukuran
%
> 80
> 80
> 80
> 80
> 80
> 80
5.
Keseragaman warna
%
100
> 90
> 90
> 90
> 90
> 98
4 dari 5 Benih ikan gurami
6 Cara pengukuran dan pemeriksaan 6.1 Cara menentukan umur Umur dihitung sejak telur menetas. 6.2 Cara mengukur panjang total Cara mengukur panjang total benih dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan ujung sirip ekor menggunakan jangka sorong atau penggaris yang dinyatakan dalam satuan centimeter atau millimeter. 6.3 Cara mengukur bobot badan Cara mengukur bobot badan dilakukan dengan menimbang ikan menggunakan timbangan analitis yang dinyatakan dalam satuan miligram atau gram. 6.4 Cara memeriksa kesehatan a) Pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan ikan dilakukan secara acak sebanyak 10 % dari populasi, dengan jumlah minimal 30 ekor baik untuk pengamatan visual maupun mikroskopik. b) Pengamatan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan. c) Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium uji.
5 dari 5 Benih ikan gurami