STUDI DESK KRIPTIF P PELAKSANAAN PENDIDIKA AN RAMUKAA AN SEBAG GAI EKSTR RAKURIK KULER WA AJIB KEPR DALAM KURIKUL LUM 2013 DISDIT IQ QRA’ 1 KO OTA BENG GKULU
SKRIPSII
OLEH ANTIN NG MEICE ELLA A A1G0100244
PROGRA AM STUD DI PENDIIDIKAN GURU G SEK KOLAH DASAR D FAK KULTAS KEGURU K UAN DAN ILMU PE ENDIDIKA AN U UNIVERSI ITAS BEN NGKULU U 2014
i
STUDI DESKRIPTIF PELAKSANAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI EKSTRAKURIKULER WAJIB DALAM KURIKULUM 2013 DI SDIT IQRA’ 1 KOTA BENGKULU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
OLEH ANTING MEICELLA A1G010024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
ii
“MOTTO DAN PERSEMBAHAN” Motto Bismillahirrahmanirrahim.. Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan (Motto Gerakan Pramuka). Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri (QS. Al-Ankabut 29: 6) Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (QS. Al-Baqarah: 45) Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran (James Thurber) Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis, dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum (Mahatma Ghandi) Tidak ada sesuatu yang terjadi karena kebetulan, semua telah diatur oleh Allah Sang Penguasa Alam. Ketika sedang berada pada kenyataan yang sulit, yakin dan percaya bahwa yang terjadi adalah yang terbaik bagi kita. Allah tidak akan menguji seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya(Anting Meicella) Tak perlu risau dengan komentar mereka yang tak menyukaimu, cukup tunjukkan bahwa kita mampu (Anting Meicella)
Persembahan Alhamdulillahirabbil Alamin.. Sujud syukur pada-Mu Ya Allah, proses yang aku lalui menjadikan aku lebih dewasa dalam memaknai setiap detik yang terlewati.Tak ada kebahagiaan yang lebih berarti kecuali melihat senyum di wajah orang-orang terkasih. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada: Mamakku (Ita Eliya) tersayang, yang selalu mencurahkan kasih dan sayang, serta doa yang tulus untuk mengiringi setiap langkahku. Semoga selalu damai di surga-Nya, amin Ya Rabb. Kami selalu merindukanmu. Always love you mom.. Bapakku (Zailan Taslim) tersayang dan Ibuku (Ety Suryani), yang selalu memberikan dukungan dan motivasi, selalu memberikan yang terbaik, serta tak pernah bosan untuk mendoakan kesuksesanku. vi
Kedua adikku tersayang, my sister (Citra Dwi Januarti) dan my brother (Bangun Sejahtera), yang selalu menghibur di kala duka, serta selalu menjadi penyemangatdan motivator dalam hidupku. Keluarga besarku, yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doa yang tulus untuk kesuksesanku. Teman kesayanganku, yang juga keluargadan pendengar setiaku (Dian Lestari), terima kasih atas motivasi, dukungan, nasehat, dan hari-hari yang telah terlewati. Kak Riyadi, Kak Ayik, dan Yunda Fitria Zulni, yang selalu menjadi pendengar setia dan tempat berkeluh kesah selama menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih atas masukan, saran, dan bantuannya. Teman-teman kosan selama di perkuliahan (Nanda, Mbak Ida, Yolenk, Sagita, dan Fella), kenanglah selalu masa-masa indah kita selama berada di atap yang sama. Teman-teman terbaikku yang telah membantu dalam proses tugas akhir ini (Mona, Tz, Beni, Hepta, Mirati, Denisa, Nink, Ulis, Inggit, Onnie, Dian, Erik, Ana, Adji, Amel, Tini, Alul, dan Bibeh), pengalaman luar biasa yang kita alami akan menjadikan kita pribadi yang lebih dewasa, sabar, dan kuat, amin. Adik-adikku di PGSD UNIB (Chintia, Elsa, Feri, Selly, dan Eyis), terima kasih telah terbiasa menjadi pendengar dan telah menuliskan cerita tersendiri di ruang hatiku. Teman-teman seperjuangan PGSD UNIB angkatan 2010, khususnya kelas A, yang telah menggoreskan warna di lembar kehidupanku. Harihari yang kita lalui bersama, suka, duka, dan canda, akan menjadi sejarah yang tak akan pernah lekang oleh masa.Semoga kesuksesan selalu mengiringi kita, amin. Anak-anakku di Gugus Depan Pangeran Natadirja SD Negeri 20 Kota Bengkulu, kebersamaan kita adalah kebahagiaan yang selalu Bunda rindukan. Teruslah berkarya dan raihlah cita. Keluarga besarku di UKM Pramuka UNIB, Racana Tuanku Bintang Ruano (02.001) Putri Gading Cempaka (02.002). Selalu merindukan pengalaman dan kebersamaan yang telah kita lewati(Kak Jemi, Jone, Bo, Fanny, Wawan, Selvi, Tati, dan Intan). Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik di Kepengurusan Hima PGSD. Almamaterku tercinta, Universitas Bengkulu.
vii
ABSTRAK Meicella, Anting. 2014. Studi Deskriptif Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam Kurikulum 2013 di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu.Pembimbing I Drs. Lukman, M.Ag.danPembimbing II Drs. Abdul Muktadir, M.Si. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dalam Kurikulum di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu.Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Sampel sumber data dalam penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah (Kurikulum, Kesiswaan, Sarana dan Prasarana), Pembina Pramuka, dan Peserta didik SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan uji kredibilitas data melalui peningkatan ketekunan, triangulasi, analisis kasus negative, dan member check. Data yang telah diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian (display) data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu 1) pendidikan Kepramukaan telah dijadikan sebagai ekstrakurikuler wajib di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu, 2) pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu telah memenuhi sebagian besar komponen akreditasi Gudep.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu telah menjadikan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.Tetapi, di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu belum melaksanakan pengisian SKU sebagai pengujian bagi peserta didik dalam pencapaian materi, Pembina masih ada yang belum mengikuti KMD, belum menggunakan sarana dan prasarana secara maksimal.Pengujian SKU sebaiknya segera dilaksanakan, Pembina segera mengikuti KMD bagi yang belum, menggunakan sarana dan prasarana pada saat latihan rutin,agar nantinya dapat mengajukan akreditasi Gudep kepada Tim Asesor di Kwarcab Kota Bengkulu dan tujuan dari Gerakan Pramuka dapat tercapai secara maksimal. Kata Kunci: Ekstrakurikuler, Kepramukaan, Kurikulum 2013.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, ridho, dan kasih sayang-Nya, serta memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib dalam Kurikulum 2013 di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sahabat dan kaum muslimin yang tetap istiqomah menegakkan kebenaran. Skripsi ini merupakan penelitian Studi Deskriptif, yang menggambarkan bagaimana pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib dalam Kurikulum 2013 di SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu, serta bagaimana pelaksanaannya berdasarkan komponen penilaian akreditasi Gugus Depan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 PGSD FKIP Universitas Bengkulu.Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan kemudahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, SE, M.Sc. Akt., Rektor Universitas Bengkulu. 2. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Bengkulu. 3. Bapak Dr. Manap Soemantri, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu 4. Ibu Dra. V. Karjiyati, M.Pd., Ketua Prodi PGSD JIP FKIP Universitas Bengkulu, yang telah memfasilitasi administrasi bagi mahasiswa. 5. Bapak Drs. Lukman, M.Ag.,pembimbing I, yang telah membimbing, mengarahkan dengan tabah dan sabar kepada penulis dari awal hingga terselesainya skripsi ini. 6. Bapak
Drs.
Abdul
Muktadir,
M.Si.,pembimbing
II,
yang
telah
membimbing, mengarahkan dengan tabah dan sabar kepada penulis dari awal hingga terselesainya skripsi ini. ix
7. Ibu Dra. Sri Ken Kustianti, MPd., penguji I, yang telah memberikan masukan, arahan, kritik pada penulis guna kesempurnaan skripsi ini. 8. Bapak Bambang Parmadie, M.Sn., penguji II yang telah memberikan masukan, arahan, kritik pada penulis guna kesempurnaan skripsi ini. 9. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pembina Pramuka, guru-guru, staf tata usaha, peserta didik, dan seluruh keluarga besar SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. 10. Pengurus Kwartir Daerah Bengkulu dan Kwartir Cabang Kota Bengkulu yang telah membantu dan memberikan masukankepada penulis dari awal hingga terselesainya skripsi ini. 11. Bapak dan Ibu dosen PGSD JIP FKIP Universitas Bengkulu yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan. 12. Seluruh teman-teman mahasiswa S1 PGSD Kampus Hijau KM 6,5 Universitas Bengkulu yang telah membantu dan memberikan dorongan, baik moral maupun material. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal di sisi Allah SWT, Amin. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam proses penyusunan skripsi ini. Namun, penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Baik dari unsur pengetikan maupun dalam kegiatan penelitian. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan agar berbagai pihak dapat memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT juga kita berserah diri, semoga setitik goresan ini mendapat pahala yang setimpal dari-Nya, amin.
Bengkulu,
Juni 2014
Peneliti
Anting Meicella x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ...................................................................................
i
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN ..........................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................
vi
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................
viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ..............................................................
ix
HALAMAN DAFTAR ISI.............................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................
xiii
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................
xv
HALAMAN DAFTAR BAGAN ...................................................................
xvi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xvii BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................
8
A. Kerangka Teori.....................................................................................
8
B. Kerangka Pikir .....................................................................................
50
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
51
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..........................................................
51
xi
B. Tempat Penelitian ................................................................................
51
C. Instrument Penelitian ...........................................................................
52
D. Sampel Sumber Data ............................................................................
52
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................
53
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
58
BAB IV HASIL PENELITIAN .....................................................................
63
A. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................
63
B. Pembahasan ..........................................................................................
79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
104
A. Kesimpulan ..........................................................................................
105
B. Saran.....................................................................................................
105
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
107
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................
110
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
112
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Kesediaan Menjadi Validator Instrument Penelitian .........
113
Lampiran 2. Surat Keterangan Validasi Instrument Penelitian ........................
114
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Prodi PGSD ........................................
115
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari FKIP UNIB .........................................
116
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian dari Yayasan Al-Fida Kota Bengkulu ........
117
Lampiran 6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SDIT
IQRA’
1 Kota Bengkulu .........................................................................
118
Lampiran 7.Instrument Observasi ....................................................................
119
Lampiran 8. Hasil Observasi ............................................................................
124
Lampiran 9. Instrument Wawancara Kepala Sekolah ......................................
133
Lampiran 10. Hasil Wawancara Kepala Sekolah .............................................
135
Lampiran 11. Instrument Wawancara Wakil Kepala Sekolah .........................
138
Lampiran 12. Hasil Wawancara wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum ....
140
Lampiran 13. Hasil Wawancara wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan ....
142
Lampiran 14. Hasil Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana .....................................................................................
144
Lampiran 15. Instrument Wawancara Pembina Pramuka ................................
146
Lampiran 16. Hasil Wawancara Pembina Pramuka 1 ......................................
150
Lampiran 17. Hasil Wawancara Pembina Pramuka 2 ......................................
155
Lampiran 18. Hasil Wawancara Pembina Pramuka 3 ......................................
160
Lampiran 19. Instrument Wawancara Peserta Didik .......................................
165
Lampiran 20. Hasil Wawancara Peserta Didik 1 .............................................
167
Lampiran 21. Hasil Wawancara Peserta Didik 2 .............................................
170
xiii
Lampiran 22. Hasil Wawancara Peserta Didik 3 .............................................
173
Lampiran 23. Foto-foto Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan .....................
176
Lampiran 24. Foto-foto Kegiatan Wawancara .................................................
186
Lampiran 25. Ringkasan Silabus Pramuka SIT ...............................................
191
Lampiran 26. Program Pramuka SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu Tahun 2013/2014 ...................................................................................
194
Lampiran 27. Contoh Materi Latihan Rutin (12 April 2014)...........................
198
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Komponen Instrumen Observasi Mekanisme Ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan dalam Kurikulum 2013 .........................
55
Tabel 3.1 Komponen Instrumen Observasi Akreditasi Gudep ........................
55
Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pengajar SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu..............
64
Tabel 4.2 Keadaan tenaga pendukung SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkul .............
65
Tabel 4.3Jumlah siswa SDIT IQRA’ 1 Kota Bengkulu ...................................
66
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Pikir ................................................................................
50
Bagan 3.1 Uji Kredibilitas Data .......................................................................
60
xvi
DAFTAR GAMBAR Foto-Foto Kegiatan Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan ...........................
176
Foto-Foto Kegiatan Wawancara ......................................................................
186
xvii
1
BAB I PEN NDAHULUA AN A Latar Beelakang A. Pend didikan y yangkurang
Keepramukaan
mendapatt
perhatiann
merupakaan dari
salah
seekolah.Hal
satu ini
ekstrrakurikuler tercerrmin
dari
p pelaksanaan nnya yang belum makksimal.Latih han yang tiidak teraturr, susunan p pengurus yang tidak terstruktur, t materi-mateeri Kepram mukaanan yaang belum t tersampaikan n secara meenyeluruh, belum b ada attau kurangnyya inventaris peralatan d dan perlenggkapan Keppramukaanann, PembinaaPramuka yyang belum m memiliki s sertifikat Ku ursus Mahirr Dasar (KM MD), hinggaa kurangnyaa dukungan dari pihak s sekolah untuuk mengikuti perlombaann yang berkaaitan dengann Kepramukaaanan. Pend didikan Kep pramukaanann masih dijadikan d seebagai ekstrrakurikuler p pilihan yan ng dilaksanaakan di sorre hari, han nya beberappa sekolah saja yang m menerapkan n Pendidikann Kepramukkaanan sebaggai ekstrakurrikuler wajib b.Sebagian b besar
sekoolah
tidakk
memperhhatikan
daan
mempeedulikan
k keberadaan
e ekstrakuriku uler Pendidikkan Kepram mukaanan in ni.Bahkan,maasih ada sek kolah yang b belum men nerapkan ekstrakurikul e ler Pendidiikan Kepraamukaanan.S Selain itu, P Pendidikan Kepramukaaanan juga terkesan seebagai ekstrakurikuler yang y tidak m menarik, moonoton, kakku, dan mem mbosankan.S Sehingga, haanya beberaapa peserta d didik saja yaang ingin meengikuti eksttrakurikuler Pendidikan Kepramukaaanan ini. Di siisi lain, seko olah yang teelah meneraapkan Pendidikan Kepraamukaanan s sebagai eksttrakurikuler wajib jugaa belum terllaksana secaara maksimaal. Hal ini k karena peneerapan eksttrakurikuler Pendidikan n Kepramukkaanan hanyya sebatas
1
2
f formalitas saaja, sebagai pelengkap tuntutan t Kurrikulum 20113. Sehinggaa, apa yang d diberikan oleh PembinnaPramuka ppada setiap pertemuannnya belum mencakup m materi-mater ri Kepramu ukaanan yanng seharusnyya disampaiikan. Oleh karena k itu, e ekstrakuriku uler Pendidikkan Kepramuukaanan sebbagai penguaat karakter siiswa belum s sesuai dengaan apa yang diharapkan. Melihat fakta di d atas, beggitu miris bahwa b keberradaan ekstrrakurikuler P Pendidikan Kepramukaaanan tidak dianggap penting.Pada p kenyataannnya, dalam K Kurikulum 2 2013, Pendiddikan Kepraamukaanandiimasukkan sebagai s ekstaarkurikuler y yang wajib diadakan dii sekolah daalam rangkaa penguatan karakter sisswa.Seperti y yang diungkkapkan oleh Tauhidi (dallam Delima, http://www w.lampost.com m/), selaku K Kepala Dinaas Pendidikaan Provinsi L Lampung, baahwa “Pram muka diwajibkan karena e ekskul itu sejalan den ngan prograam Pendidikan Karaktter yang kiini sedang d digalakkan” . Kebij ijakan diwajjibkannya E Ekstakurikuleer Pendidikaan Kepramuukaanan ini t tidak hanya untuk sekollah yang mennerapkan Ku urikulum 20013, tetapi juuga berlaku b bagi sekolah h yang beluum menerappkan kurikullum baru tersebut.Dijelaaskan oleh H Hardiyanto (dalam Nug groho, http:///www.jateng g.tribunnewss.com/), selaaku Humas K Kabupaten Purbalinggaa, bahwa ““Kegiatan Pramuka P meenjadi ekstrrakurikuler ( (ekskul) waajib pada Kuurikulum 20013.Namun tidak hanyaa untuk sek kolah yang m menerapkan n Kurikulum m 2013, sekoolah yang beelum menerrapkan kurikkulum baru i juga diminta untuk menjadikan itu m P Pramuka sebagai ekskul wajibnya”. Olehh karena itu, sekolah seebagai lemb baga pendiddikan seharuusnya lebih m memperhatik kan lagi keeberadaan dan d keistimeewaan ekstrrakurikuler Pendidikan P
3
K Kepramukaa anan ini. Sek kolah memiiliki kekuataan (pengaruhh) yang dinaamis dalam m mengemban ngkan ekstraakurikuler Pendidikan Kepramukaaanan, yangg berguna d dalam meniingkatkanasppek kepribaadian dan kehidupan k ppeserta didikk di masa d depan, sertaa dapat men ngembangkaan berbagai potensi yaang dimilikinnya secara o optimal, baiik dalam asppek fisik, inntelektual, em mosional, soosial, kulturaal, maupun s spiritual, sessuai dengan tahap perkem mbangan dan n karakteristtik lingkungannya. Seko olah harus leebih pekadaalam memakknai bahwa keberadaanP Pendidikan K Kepramukaa anan inibukkan hanya sebagai ekstrakurikul e ler pelengkkap, tetapi j jugaikut anndil dalam mencapai tujuan Pen ndidikan Naasional, pennyeimbang k kurikulum s sekolah, serta mengembbangkan karrakter dan m meningkatkaan kualitas d diri pesertaa didik.Sepeerti yang dijelaskan d olehSardjito (dalam Suk karelawati, h http://www.a antarajatim.ccom/), selaakuPembina Kwartir Cabang C Kotaa Malang, b bahwa “Praamuka meruupakan salahh satu wahaana pembenntukan karakkter siswa, k karena dalam m Pramuka siswa dilatihh akan kepemimpinan, kkerja sama, solidaritas, m mandiri, dan n keberaniann”. Di dalam d ekstrrakurikuler Pendidikann Kepramukkaanan, pesserta didik s sebagai anggotanya mendapatkan bberbagai penngetahuan, w wawasan, peengalaman, d keteram dan mpilan, serta pengembang p gan diri, wattak, sikap daan tingkah laaku, belajar b bersosialisas si, hingga mencintai alam m. Hal ini beertujuan agarr peserta did dik menjadi s sumber dayaa manusia (S SDM) yang utuh, handall, kreatif, beerkepribadian n baik, dan b berkualitas, serta mamppu menghaddapai tantangan global, mandiri, beertanggung j jawab, solid daritas, pedulli lingkungaan, peduli sosial, berani m mengambil resiko, r dan d dapat menyeelesaikan maasalah secaraa bijak.
4
Ekstrrakurikuler Pendidikan Kepramukaaanan juga sebagai pennyeimbang k kurikulum f formal yang lebih beroriientasi pada ranah kognnitif (pengetaahuan) dan (keterampilaan). Dalam P p psikomotor Pendidikan Kepramukaa K anan, berbaggai kegiatan d permainnandikemas secara mennarik dan menyenangk dan m kan. Hal inii bertujuan didik tidakk merasa bosan dan lebih muddahuntuk membangun a agarpeserta m k kecerdasan p pada ranah afektif a (sikapp dan perilakku). Pend didikan Keppramukaanann sebagai ekstrakuriku e uler wajib diharapkan d d dapat membberikan dam mpak yang positif p bagi perkembang p gan kepribaddian siswa, t terutama yanng tercantum m dalam tujjuan Gerakaan Pramuka, yaitu mend didik kaum m muda agar menjadi m warrga negara yang berjiwa Pancasila, setia s dan pattuh kepada n negara Indo onesia, manddiri, serta bertanggung jawab atas pembangun nan bangsa d negara, memiliki kepedulian dan k tterhadap sessama hidup dan alam liingkungan, b baik lokal, nasional, n maaupun internnasional. Sepperti yang ddisebutkan dalam Surat K Keputusan
Kwartir Nasional N G Gerakan Prramuka Noo. 203 tah hun
2009
t tentangAngg garan Rumahh Tangga Geerakan Pram muka Pasal 8 ayat 4, yaknni: “Penndidikan Keepramukaannan secara luas diarttikan sebag gai proses Pembbinaan yang g berkesinaambungan bagi b kaum muda, baiik sebagai indivvidu maupun sebagai aanggota maasyarakat, yyang sasarann akhirnya adalaah menjadik kan merekaa sebagai manusia yang y mandiri, peduli, bertaanggung jaw wab, dan berpegang teguh padda nilai dan d norma berm masyarakat, berbangsa, b dan bernegaraa.”
Pend didikan Keprramukaanannmerupakan wadah Pem mbinaan geneerasi muda I Indonesia ag gar dapat meenjadi manuusia yang berriman dan bertaqwa kep pada Tuhan Y Yang Maha Esa, berwattak, berkepribadian, berrbudi pekertii luhur, berm moral, serta
5
k kuat mentall, spiritual, sosial, intellektual, emo osional, dann fisiknya, juga j tinggi k kecerdasan d mutu keterampilannnya, kuat dan dan n sehat jasmaaninya. Ekstrrakurikuler Pendidikan Kepramukkaanan dapaat menjadikan peserta d didik sebaggai individu yang utuhh, berkualitaas, bernilai, bermoral,bberkarakter, m mampu meenghadapi dan d menyellesaikan maasalah secarra bijak, serta dapat m memanfaatk kan kualitas dan nilai diirinya tersebbut demi meembangun masyarakat, m b bangsa, dan negara. Berddasarkan pennjelasan di atas, agar Pendidikan P K Kepramukaa anan dapat t terlaksana sebagaimanaa seharusnyaa, mampu meningkatkan m n dan menjaamin mutu s secara
terrus-menerus,
K Kepramukaa anan
secaara
serta
mampu
maksim mal,
nilai-nilai
menginternaalisasikan
makka
ekstrakkurikuler
Pendidikan P
K Kepramukaa anan yang berada di Gugus Depanharus D dievaluasi dan diuji k kelayakanny ya secara kom mprehensif ooleh Tim Assesor yang ditugaskan olleh Kwartir C Cabang, seddangkan peng gesahan dann penetapan hasil akredittasinya akann dilakukan o Kwartirr Nasional. oleh Berddasarkan penngamatan dii lapangan, Pendidikan Kepramukaaanan yang d diselenggara akan di Sekoolah Dasar Islam Terpaddu (SDIT)IQ QRA’ 1 Kotaa Bengkulu s selain dijadiikan ekstrakuurikuler yanng bersifat wajib w juga diikemas dalam m kegiatan y yang menarrik dan menyenangkan, serta mengandung nilaai-nilai penddidikan dan k keislaman.T Tetapi, belum m semua Pembina P di SDIT IQR RA’ 1 Kota Bengkulu m memiliki serrtifikat Kursus Mahir Daasar (KMD).Gugus DepanSDIT IQR RA’ 1 Kota B Bengkulu juuga memilikki sarana dan prasaranna yang lengkapuntuk menunjang m p pelaksanaka aan
ekstrrakurikuler
Pendidik kan
Keppramukaanann,
serta
6
a aktifberparti isifasi
dalaam
mengikkuti
kegiaatan-kegiatann
dan
peerlombaan-
p perlombaan yang berkaiitan dengan K Kepramukaaanan. Sehu ubungan den ngan permassalahanyang telah dikem mukakan diaatas, bahwa P Pendidikan K Kepramukaa anan sebagaii ekstrakurikkuler wajib dalam d Kurikkulum 2013 b berperan pen nting dalam mengembanngkan karaktter, sikap, daan tingkah laaku peserta d didik, makaa peneliti teertarik untukk melakukaan penelitiann dengan juudul“Studi D Deskriptif
Pelaksanaan
Pendidikan
Kepram mukaanan
sebagai
E Ekstrakurik kuler Wajiib dalam K Kurikulum 2013 diSD DIT IQRA A’ 1 Kota B Bengkulu”. B Rumusan B. n Masalah Berddasarkan lataar belakangyyang telah diikemukakan diatas, makka rumusan m masalah dalaampenelitiann ini adalah: 1. Bagaaimanakah
pelaksaanaanPendid dikan
K Kepramukaan nansebagai
ekstrrakurikulerw wajib dalam Kurikulum m 2013 di S SDIT IQRA A’ 1 Kota Benggkulu? 2. Apak kahpelaksanaaan Pendidiikan Kepram mukaanandi SDIT IQRA A’ 1 Kota Benggkulu telah memenuhi m koomponen ak kreditasi Guggus Depan? C Tujuan Penelitian C. P Tujuan dari peneelitian ini adaalah: 1. Mend deskripsikann
pelakssanaanPendidikan
K Kepramukaannansebagai
ekstrrakurikuler wajib w dalam m Kurikulum m 2013 di SDIT IQRA A’ 1 Kota Benggkulu.
7
2. Mend deskripsikann pelaksanaaanPendidikan n Kepramukkaanandi SD DIT IQRA’ 1 Koota Bengkuluu berdasarkann komponen n akreditasi G Gugus Depaan. D Manfaatt Penelitian D. Adap pun manfaat yang dapat diambil darii penelitian iini adalah: 1. Secaara praktis haasil penelitiaan ini bergun na sebagai m masukan dann saran bagi PembbinaPramukaSDIT IQR RA’ 1 Kotaa Bengkulu dalam mellaksanakan Penddidikan
Keepramukaanaan
sebagaii
ekstrakurrikuler
wajjib
dalam
Kurikkulum 20133,yang berperan dalam mengembaangkan karaakterpeserta didik k, serta sebaggai acuan daalam melenggkapi dan meeningkatkan komponen akred ditasi Guguss Depan. 2. Secaara teoritis hasil temuuan dalam penelitian ini diharappkan dapat menaambah waw wasan dan pengetahuaan, serta m memperkaya khasanah perkeembangan
ilmu
ppendidikan
dan
reeferensi,
khususnya
tentaangpelaksanaaan Pendidiikan Kepram mukaanan sebagai ekstrrakurikuler wajib b dalam Kurrikulum 20133 dan standaar akreditasi Gugus Depaan.
8
BAB II KAJIIAN PUSTA AKA A Kajian Teori A. T 1 Hakikat Ekstrakuriikuler 1. a Pengertia a. an Ekstraku urikuler Tim Peraturan Menteri M Penndidikan dann Kebudayaaan Republikk Indonesia N Nomor 81A tahun 2013 tentang Impplementasi Kurikulum, K m menjelaskan bahwa: “Eksstrakurikulerr adalah keggiatan pendid dikan yang ddilakukan oleh peserta didikk di luar jam m belajar kuriikulum stand dar sebagai pperluasan daari kegiatan kurikkulum dan dilakukan di d bawah bimbingan b sekolah deng gan tujuan untukk mengembaangkan keprribadian, bakkat, minat, daan kemampuuan peserta didikk yang lebiih luas ataau di luar minat yangg dikemban ngkan oleh kurikkulum.”
Menu urut Asmanni (2011: 622), kegiatann ekstrakurikkuler adalahh kegiatan p pendidikan di luar matta pelajarann dan pelay yanan konseeling untuk membantu p pengembang gan peserta didik d sesuaii dengan keb butuhan, pottensi, bakat, dan minat m mereka melalui kegiatan n yang secaara khusus diselenggarak d kan oleh pendidik dan a tenaga kependidika atau k an yang berkkemampuan dan d berwenaang di sekolaah. Hal ini didukunng oleh Tim m Undang-U Undang Reppublik Indonnesia
No.
2 20tahun 20003tentangSisstem Pendiddikan Nasioaanl Pasal 12 ayat 1b, yaaitu “setiap p peserta didiik pada settiap satuan pendidikan berhak meendapatkan pelayanan p pendidikan s sesuai dengaan bakat, minnat, dan kem mampuannyaa.” Ekstrrakurikuler dapat diarrtikan sebaagai kegiattan pendidiikan yang d dilakukan di d luar jam pelajaran p taatap muka. Kegiatan K terrsebut dilaksanakan di d dalam atau di luar ling gkungan sekolah dalam rangka mem mperluas peengetahuan,
8
9
m meningkatka an keteramp pilan, dan menginternal m lisasikan nillai-nilai atauu berbagai a aturan agam ma serta norma-norma sosial, baikk lokal, nassional, mauppun global ( (Supriatna d dalam Asmanni, 2012: 1511). Sedaangkan mennurut Wiyanni (2012: 107), ekstraakurikuler merupakan m k kegiatan yanng dilakukann dalam penggembangan aspek-aspekk tertentu darri apa yang d ditemukan p pada kurikullum yang seedang dijalannkan, termassuk yang beerhubungan d dengan baggaimana peenerapan seesungguhnyaa dari ilm mu pengetahhuan yang b berhubungan n dengan baagaimana peenerapan sesungguhnya dari ilmu peengetahuan y yang dipelajjari oleh peserta didik seesuai dengann tuntutan keebutuhan hiddup mereka m maupun linggkungan sekiitarnya. Dapaat disimpulkkan bahwa kkegiatan ekkstrakurikuleer merupakaan kegiatan y yang dilakuukan di luarr jam belajaar, ditujukan n untuk mem mbantu perkkembangan p peserta didiik sesuai dengan d kebuutuhan, kem mampuan, ppotensi, bakkat, minat, k kreativitas, s serta karakteer mereka, m melalui kegiiatan khususs yang diseleenggarakan o tenaga kependidika oleh k an yang berkkewenangan di sekolah. b Visi dan Misi Ekstra b. akurikuler Tim Peraturan Menteri M Penndidikan dann Kebudayaaan Republikk Indonesia N Nomor 81A A tahun 2013 tentang Im mplementasi Kurikulum m, menjelask kan bahwa V dan Missi Ekstrakuriikuler yaitu: Visi 1) Visi Eksttrakurikuler Visi kegiatan eksstrakurikulerr adalah berkkembangnyaa potensi, baakat, minat, k kemampuan n, kepribadiaan, dan kem mandirian pesserta didik ssecara optim mal melalui k kegiatan-keg giatan di luar kegiatan inntrakurikulerr.
10
2 Misi Eksttrakurikuler 2) Misi kegiatan ekkstrakurikuler adalah: a) Meny yediakan seejumlah keggiatan yang dapat dipillih dan diikkuti sesuai denggan kebutuhaan, potensi, bbakat, dan minat, m pesertaa didik. b) Meny yelenggarakkan sejumlaah kegiatan yang mem mberikan kesempatan k mengekspreesikan dan mengaktualis kepada peserta didik d untuk m m sasikan diri secarra optimal melalui m kegiaatan mandiri dan atau berrkelompok. Berddasarkan pennjelasan di atas, dapat disimpulkann bahwa vissi kegiatan e ekstrakuriku uler adalah mengembanngkan poten nsi, bakat, m minat, kreattivitas, dan k karakter seccara optimal,, serta menuumbuhkan kemandirian k dan kebahagiaan pada d peserta didik. diri d Sedaangkan misi ekstrakurikuuler yaitu meenyediakan ddan menyeleenggarakan b berbagai keegiatan yang g dapat dipiilih oleh peeserta didik sesuai denngan bakat, m minat, dan potensi p yangg dimilikinyya sebagai wadah w untukk mengeksprresikan dan m mengemban ngkan diri seccara bebas. uler c Fungsi Ekstrakurik c. E Tim Permendikkbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum, menjelaskan n bahwa keggiatan ekstraakurikuler ppada satuan pendidikan p m memiliki fun ngsi pengem mbangan, sossial, rekreatiff, dan persiappan karir. 1) Funggsi pengembbangan, yakknibahwa kegiatan eksstrakurikulerr berfungsi untukk mendukunng perkembaangan person nal peserta ddidik melalui perluasan minaat, pengembbangan pootensi, dan pemberiann kesempattan untuk pembbentukan karrakter dan peelatihan kepemimpinan.
11
2) Funggsi sosial, yakni y bahw wa kegiatan ekstrakurikkuler berfun ngsi untuk menggembangkann kemampuaan dan rasaa tanggung jawab sosial peserta didikk.
Kompettensi
sosiial
dikemb bangkan
ddengan
m memberikan
kesem mpatankepad da peserta didik untukk memperluaas pengalam man sosial, prakttik keteramppilan sosial, ddan internaliisasi nilai mooral dan nilaai sosial. 3) Funggsi rekreatif,, yakni bahw wa kegiatann ekstrakurikkuler dilaku ukan dalam suasaana rileks, menggembira m akan, dan menyenangka m an sehingga menunjang m prosees perkembaangan pesertta didik. Kegiatan ekstrrakurikuler harus h dapat menjjadikan kehiidupan atau atmosfer seekolah lebihh menantangg dan lebih menaarik bagi pesserta didik. 4) Funggsi persiapan n karir, yakkni bahwa kegiatan k eksstrakurikulerr berfungsi untukk mengembaangkankesiaapan karir peeserta didik m melalui penggembangan kapasitas. Dapaatdisimpulkaan bahwa ekkstrakurikuleer memiliki beberapa fu ungsi, yaitu p pengembang gan, sosial, rekreatif, r dann persiapan karir. k Funggsi pengemb bangan yaittu kegiatan ekstrakurikkuler berfunngsi untuk m mengemban ngkan potensi, kemamppuan, karaktter, dan kreeativitas pesserta didik s secara optim mal, sesuai dengan bakkat dan minat yang dim milikinya.Fun ngsi sosial y yaitu kegiattan ekstraku urikuler unttuk mengem mbangkan keemampuan sosial dan t tanggung jaawab pesertta didik.Funngsi rekreattif yaitu keegiatan ekstrrakurikuler d dilaksanakan n
dengan
rileks
dan
men nyenangkan
untuk
menunjang m
p prosesperkem mbangan peserta p didiik. Fungsi persiapan karir yaituu kegiatan e ekstrakuriku uler dilaksan nakan untuk m mempersiap pkan karir peeserta didik.
12
d Tujuan Ekstrakurik d. E kuler Wiyaani (2012: 111), menyebbutkan tujuann kegiatan ekkstrakurikuler yaitu: 1) Meniingkatkan koompetensi ppeserta didik dalam aspeek kognitif, afektif, a dan psiko omotor. 2) Meng gembangkan n bakat dan minat peserrta didik daalam upaya Pembinaan P pribaadi menuju Pembinaan P m manusia seuttuhnya yang positif. 3) Mem macu kemam mpuan mandirri, percaya diri, d dan kreaativitas peserrta didik. 4) Untu uk memperddalam dan m memperluas pengetahuan p n peserta did dik. Dalam arti memperkaya, memperttajam, sertaa memperbaaiki pengetaahuan para m peelajaran sesuuai dengan peserrta didik yaang berkaitann dengan mata-mata kegiaatan ekstraku urikuler yang ada. Kegiaatan ini dilakkukan melaluui berbagai bentuuk seperti lomba mengarrang, dan laiin sebagainyya. 5) Meniingkatkan ku ualitas keimaanan dan kettakwaan keppada Tuhan YME. Y 6) Meniingkatkan keesadaran berrbangsa dan bernegara. 7) Mem mbina budi peekerti yang lluhur.
Kegiiatan ekstraakururikuler bertujuan untuk meembentuk innsan yang p paripurna, yaitu y membaantu perkem mbangan anakk didik sesuuai kebutuhaan, potensi, b bakat, dan minat m merekaa (Asmani, 22012: 151). Tim Permendik kbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum, menyebutkaan tujuan pellaksanaan keegiatan ekstrrakurikuler adalah: a 1) Meniingkatkan keemampuan kkognitif, afekktif, dan psikkomotor pesserta didik. 2) Meng gembangkan n bakat dan minat peserrta didik daalam upaya Pembinaan P pribaadi menuju Pembinaan P m manusia seuttuhnya. Kegiiatan pengem mbangan dirri bertujuan n memberikaan kesempattan kepada p peserta didiik untuk meengembangkkan dan mengekspresikkan diri sesuuai dengan p potensi, kebbutuhan, bakkat, minat, ddan karakterristik pesertta didik sesuuai dengan k kondisi sekoolah. Pengem mbangan dirri bukan merrupakan matta pelajaran yang y harus
13
d diasuh oleh guru, tetapii bisa dibim mbing oleh konselor, k dann tenaga keppendidikan y yang dapat dilakukan d daalam bentuk ekstrakurikuuler (Mulyassa, 2007: 180 0). Dapaat disimpulkkan bahwa tujuan darri kegiatan ekstrakurikkuler yaitu s sebagai wad dah untuk menyalurkan, m , mengembaangkan, dan mengekspreesikan diri, k kemampuan n, bakat, minnat, karakterristik, serta potensi p yangg dimiliki oleh peserta d didik, dalam m rangka meemperluas daan memperddalam pengeetahuan, men ningkatkan k kompetensi, mengoptim malkan keteraampilan, sertta mengembangkan karaakter. d Prinsip Ekstrakurik d. E kuler Tim Permendik kbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum, menyebutkkan bahwa prinsip p kegiiatan ekstrakkurikuler paada satuan p pendidikan yaitu: y 1) Bersiifat individuual, yakni bahwa kegiattan ekstrakuurikuler dikeembangkan sesuaai dengan pootensi, bakat, dan minat peserta p didikk masing-maasing. 2) Bersiifat pilihan,, yakni bahhwa kegiataan ekstrakurrikuler dikeembangkan sesuaai dengan miinat dan diikkuti oleh peserta didik seecara sukarella. 3) Keterlibatan akktif, yakni bahwa kegiatan eksttrakurikuler menuntut d pilihan keikuutsertaan peserta didik ssecara penuhh sesuai denngan minat dan masing-masing. yenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikul e ler dilaksanaakan dalam 4) Meny suasaana yang meenggembirakkan bagi peseerta didik. 5) Mem mbangun etos kerja, yakni bahwa b kegiatan ekstrrakurikuler dikem mbangkan dan d dilaksannakan dengaan prinsip m membangunn semangat peserrta didik unttuk berusahaa dan bekerjaa dengan baik dan giat. 6) Kem manfaatan sossial, yakni bahwa b kegiaatan ekstrakuurikuler dikeembangkan dan dilaksanakan d n dengan tidaak melupakaan kepentinggan masyarakkat.
Dapaat disimpulkkan bahwa kegiatan ekkstrakurikuler memilikii beberapa p prinsip, yaitu u individual, pilihan, ketterlibatan akktif, menyenaangkan, etoss kerja, dan k kemanfaatan n sosial. Haal ini ditujukkan untuk membedakan m n kegiatan ekstrakuler e d dengan kegiatan yang laain.
14
e Format Kegiatan e. K Ek kstrakuriku uler Tim Permendik kbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum, menyebutkaan kegiatan ekstrakurikkuler dapat diselenggara d akan dalam b berbagai ben ntuk, yaitu: 1) Indivvidual; yaknni kegiatan ekstrakuriku e uler dapat diilakukan dallam format yangg diikuti oleh h peserta didiik secara perrorangan. 2) Keloompok; yaknni kegiatan eekstrakurikuuler dapat diilakukan dallam format yangg diikuti oleh h kelompok-kkelompok peeserta didik. 3) Kalsiikal; yaknii kegiatan ekstrakurikul e ler dapat dilakukan dallam format yangg diikuti oleh h peserta didiik dalam sattu kelas. 4) Gabu ungan; yaknni kegiatan ekstrakuriku e uler dapat diilakukan dallam format yangg diikuti oleh h peserta didiik antarkelass. 5) Lapaangan; yaknii kegiatan ekstrakurikul e ler dapat diilakukan dallam format yangg diikuti oleeh peserta ddidik secara peseorang atau sejumllah peserta didikk melalui keggiatan di luaar sekolah ataau kegiatan llapangan.
Berddasarkan peenjelasan dii atas, dapat disimpullkan bahwaa kegiatan e ekstrakuriku uler dapat dilaksanakaan dalam beberapa b foormat (benttuk), yaitu i individual, kelompok, k kllasikal, gabuungan, dan laapangan. 2 Hakikat Pendidikan 2. n Kepramuk kaanan a Sejarah Gerakan a. G Prramuka Dalam buku “M Mengenal Gerrakan Pramuuka” yang dditulis oleh Tim T Esensi ( (2012: 2), dijelaskan bahwa Gerrakan Pramuuka dikenall juga denggan istilah G Gerakan Keepanduan. Maka M dari ituu, berbicara mengenai m G Gerakan Pram muka, tidak a akan terlepaas dari sejaraah pendiri daari Gerakan Kepanduan itu sendiri, yaitu Lord R Robert Stephhenson Smyyth Baden Poowell Of Gillwell, lahir di d London paada tanggal 2 Februarii 1857. Seoorang tentaraa Inggris, lu 22 ulusan Charrterhouse School, dan m merupakan p penemu The Boy Scouts..
15
Geraakan ini pertaama kali dilaakukan padaa tahun 19077, ketika Bad den Powell y yang meruppakan seoraang Letnan Jenderal anngkatan berrsenjata Inggris Raya, m menyelengg garakan perkemahan Keppanduan perttama (yang ddikenal denggan sebagai j jamboree) di d Kepulauann Brownsea, Inggris. Idee untuk menyyelenggarakkan gerakan t tersebut munncul ketika Baden B Poweell dan pasuukannya berjuang mempertahankan k kota Mafek king di Afr frika Selatann dari seraangan tentaara Boer. Ketika K itu, p pasukannya kalah ban nyak dibanddingkan tenttara Boer. Untuk menngakalinya, s sekelompok pemuda dikkumpulkan ddan dilatih un ntuk menjaddi tentara suk karela. Tugaas utama mereka m adalaah membanttu militer m mempertahannkan kota. M Mereka men ndapatkan tu ugas-tugas ringan tapi peenting, seperrti mengantaarkan pesan y yang diberik kan oleh Baaden Powelll ke seluruhh anggota m militer di kotta tersebut. p pekerjaan ittu dapat meereka selesaaikan dengan baik, sehhingga pasuk kan Baden P Powell dapaat mempertaahankan kotta Mafekingg selama bebberapa bulaan. Sebagai p penghargaan n atas kebeerhasilan yanng mereka dapatkan, ssetiap anggoota tentara s sukarela dibberi sebuah lencana, yaiitu tanda yaang berbentuuk medali, dipasang d di d dada sebagaai tanda ang ggota suatu perkumpulaan. Gambar dari lencan na tersebut k kemudian diigunakan sebbagai logo ddari Gerakan Pramuka Innternasional. Sunaardi (2013: 37), 3 menceriitakan bahw wa pada tahuun 1908, Badden Powell k kembali ke Inggris I dan membentukk The Boy Sccout. Sejak ddibentuknyaa organisasi ini, negaraa-negara laiin mulai mendirikan K Kepanduan m o organisasi K Kepanduan s serupa, sepeerti di Netheerland, Ameerika Serikaat pada tahuun 1910, dann lain-lain. H Hingga saatt ini, organiisasi Kepandduan telah berkembangg pesat lebihh dari 140 n negara di duunia, termasuuk di Indonesia.
16
Kepaanduanmasuuk ke Indonesia (pada waktu w itu m masih Hindiaa Belanda, k karena negaara kita seddang dijajahh orang Belanda) pertama-tama diibawa oleh o orang Belaanda. Orgaanisasinya bernama Nederland N Indische Padvinders P Vereniging (NIPV), ( yangg artinya adaalah Persatuaan Pandu-Paandu Hindia Belanda. Banggsa kita mullai tertarik ppada organisasi tersebuut, dan karenna sifatnya y yang univerrsal maka organisasi o K Kepanduan dapat d dengaan cepat diteerima oleh b bangsa kita,, apalagi konndisi pada w waktu itu saangat memunngkinkan. Para P remaja d pemudaa kita membuutuhkan suaatu organisassi yang dapaat menampuung aspirasi dan m mereka terhaadap tanah airnya. a Hal ini membuaat pemerintaah kolonial Belanda B meenjadi cukup p khawatir. O Oleh karena itu, pemerintah koloonial Belannda melaranng bangsa kita k untuk m mengikuti kegiatan NIPV. Maka, beerdirilah orgaanisasi-organnisasi Kepannduan yang b bercirikan n nasionalisme e, dan organisasi Keppanduan Naasional yang pertama d didirikan ad dalah pada taahun 1916, yaitu y Javaannse Padvindders Organissatie (JPO) a prakarsaa Sultan Panngeran Manggkunegara VII atas V di Surakarta. Pend dirian JPO ini membuatt para remajja dan pemuuda di daeraah tertarik u untuk mend dirikan organnisasi Kepannduan, yangg ketikaitu bisa b dianggap sebagai s salah satu cara c perjuang gan dalam uusahanya meencapai kem merdekaan. Puncaknya, P y yaitu ketika adanya Perristiwa Sum mpah Pemudaa, pada tangggal 28 Oktober 1928, y yang menjiw wai Gerakann Kepanduann Nasional semakin s berrgerak maju (semangat N Nasionalism me). Melihat hal ini, tentu saaja pemerin ntah koloniaal Belanda melarang istilah Paddvinder atauu Padvinderry di luar NIPVbagi organisasip pemakaian
17
o organisasi K Kepanduan b bangsa kita. Maka, KH. Agus Salim m menggunaakan istilah “ “PANDU” atau “Kepaanduan” unntuk mengggantikan istiilah Padvinnder, yang d dikemukaka an pertama kali pada kongres SIAP pada tahun 19288 di Kota B Banjarnegar ra, kabupatenn Banyumas, Jawa Tenggah. Ditulliskan pula oleh Darmaawan (2011: 9), bahwa dengan menningkatnya k kesadaran nasional bang gsa kita, makka timbullahh niat untuk mempereratt persatuan a antara organnisasi-organiisasi Kepandduan. Maka, pada tahun 1930, gerakaan-gerakan K Kepanduan yang diberi nama Indonnesische Paddvinders Orgganizitie(INP PO), Pandu (PK), Panduu Pemuda S K Kesultanan Sumatera (P PPS), dan laainnya berdiiri menjadi s satu organissasi yaitu Kepanduan K Bangsa Inddonesia (KB BI). Pada taahun 1931, t terbentuklah h suatu fed derasi yang dinamakan n Persatuann Antar Paandu-Pandu I Indonesia ( (PAPI), yanng kemudiaan pada tahhun 1938 m menjadi Baadan Pusat P Persaudaraan n Kepanduaan Indonesia (BPPKI). Ditulliskan oleh Sunardi S (20113: 38)bahw wa pada masaa pendudukaan penjajah J Jepang, orgaanisasi-organnisasi Kepannduan dilaraang sama sekkali. Semua organisasi K Kepanduan harus bergab bung dengann organisasi-organisasi K Kepemudaann bentukan J Jepang. Akaan tetapi, setelah s Prokklamasi Kem merdekaan IIndonesia, 17 1 agustus 1945, berdirri kembali organisasi-or o rganisasi Keepanduan hinngga mencaapai jumlah l lebih dari 100 organisaasi, yang terrgabung ke dalam tiga federasi, yaaitu Ikatan P Pandu Indonnesia (IPIND DO), Persatuuan Organisaasi Pandu Puuteri (POPPIN NDO), dan P Perserikatan n Kepanduann Puteri Indoonesia (PKPII). Padaa tahun 1955 5, terjadi perristiwa pentiing lainnya, yaitu adany ya Jambore N Nasional Keepanduan Peertama padaa masa Panddu (sebelum m menjadi Prramuka) di
18
P Pasar Mingggu, Jakarta, yang diseelenggarakann oleh IPIN NDO.Akhirnnya, ketiga f federasi yanng telah diseebutkan di aatas, bergabuung menjadii satu dalam m Persatuan K Kepanduan Indonesia (PERKINDO ( O), yang terrdapat 60 orrganisasi di dalamnya, d dengan 500.000 anggotaa Pandu. Padaa akhirnya, disadari baahwa begituu banyaknyaa organisasi-organisasi yang terbenntuk di Indonnesia berdam K Kepanduan mpak kurangg baik untukk Persatuan B Bangsa Indoonesia, makaa Pemerintaah mengeluarkan Keputuusan Presideen No. 238 t tahun 1961 tentang Gerakan G Prramuka padda tanggal 20 Mei 1961, yang m memutuskan n bahwa: “Pennyelenggaraaan Pendidikaan Kepanduaan kepada anak-anak a daan pemuda Indon nesia ditugaaskan kepadda perkumpuulan Gerakann Pramuka. di seluruh wilayyah Republlik Indonesia perkump pulan Gerakkan Pramukka dengan Angggaran Dasar sebagaimanna tertera paada lampirann keputusan ini, adalah satu--satunya baddan yang ddiperbolehkaan menyelennggarakan pendidikan p kepanduan itu. Badan-baddan lain yang y sama sifatnya atau a yang a Suraat Keputusan n ini mulai menyyerupai Geraakan Pramukka dilarang adanya. berlaaku pada tang ggal 20 Mei 1961.”
Dalam buku “M Mengenal Gerrakan Pramuuka” yang dditulis oleh Tim T Esensi ( (2012: 4), seetelah peristiwa di atas, pada tanggaal 30 Juli 19961, adanya pernyataan p perwakilan organisasi o K Kepanduan dii Indonesia yang y mau beersatu dalam m organisasi G Gerakan Praamuka. Perisstiwa ini kem mudian ditettapkan sebaggai Hari Ikraar Gerakan P Pramuka. seelanjutnya, pada tangggal 14 Agusstus 1961, merupakan pelantikan M Mapinas, Kw warnas, dann kwarnari ddi Istana Negara, serta ddilaksanakannnya defile P Pramuka. kegiatan k inni bertujuann untuk memperkena m alkanPramukka kepada m masyarakat yang diawaali dengan peenganugerahhan Panji-Paanji Gerakan n Pramuka. p peristiwa inii kemudian ditetapkan d seebagai hari Pramuka. P
19
Orgaanisasi Gerakkan Pramukka pada saat ini telah m menjadi organnisasi yang d dapat diandaalkan. Dan hal itu tidakk terlepas dari d jerih payyah para Paandu dalam m membangun n kerangka organisasi o daan para Pram muka dalam membentukk organisasi G Gerakan Praamuka sepertti sekarang ini. i b Pengertia b. an Pramu uka, Keprramukaanan, Pendidik kan Kepram mukaanan
Gerakaan
Pramu uka,
dan
Kata “Pramuka”” merupakann singkatan dari Prajaa Muda Karrana, yang m memiliki arrti rakyat muda m yang suka s berkaryya. Kata inni diambil dari d bahasa S Sansekerta (Darmawan, 2011: 11)). Sedangkaan menurut Tim Undan ng-Undang R Republik In ndonesiaNo. 12 tahun 20010 tentang Gerakan Prramuka Pasal 1 ayat2, adalah warrga negara Indonesia yang aktiif dalam pendidikan “ “Pramuka p K Kepramukaa anan serta mengamalkan m n Satya Pram muka dan Daarma Pramukka.” Dijellaskan pula oleh Tim Essensi (2013: 11), Pramuuka merupakkan sebutan b bagi anggo ota Gerakann Pramuka yang melliputi Pram muka Siaga, Pramuka P Penggalang, , Pramuka Penegak, P dann Pramuka Pandega. P Keelompok angggota yang l lain yaitu PembinaPraamuka,Pelatih PembinaaPramuka, Pembina Profesional, P A Andalan, Paamong Saka, Anggota M Majelis Pembiimbing, dan Staf Kwartiir. Sedaangkan Keppramukaanann menurut Tim Undaang-Undang Republik I Indonesia N 12 tah No. hun 2010 teentang Gerrakan Pramuuka Pasal 1 ayat 3, “ “Kepramuka aanan adalahh segala aspeek yang berk kaitan dengaan Pramuka”. Peng gertian Kepraamukaanan sebagaimanaa yang dikattakan oleh Lord L Robert S Stephenson Smyth Badeen Powell Of O Gilwell seelaku Bapakk Pandu Pram mukaDunia d dalam Sunarrdi (2013: 3)) bahwa:
20
“Sco outing is nott science to be solemnlyy studied, not is it a co ollection of doctrrine and textts. No! It is jjoly game inn the out off doors, wherre boy-men and boy can goo adventurinng together as leader and a youngerr brothers, pickiing up heealth, and happiness, handicrafft and heelpfulness.” (Kep pramukaanann itu bukanllah suatu ilm mu yang haarus dipelajari dengan tekunn, bukan pulla merupakaan kumpulan n ajaran-ajarran dan naskkah-naskah dari suatu buku. Bukan! K Kepramukaannan adalah ssuatu permaainan yang d alam terbuuka, tempat orang dewassa dan anak--anak pergi menyyenangkan di bersaama-sama, mengadakann pengembbaraan bagaaikan kakakk beradik, mem mbina kesehaatan dan kebbahagiaan, keterampilan k n dan kesed diaan untuk mem mberi pertolonngan bagi yaang membuttuhkan).
Dari pengertiann Kepramukkaanan di atas, dapatt disimpulkkan bahwa K Kepramukaa anan adalahh suatu prooses pendid dikan yang dilaksanakaan di luar l lingkungan sekolah daan lingkunggan keluargga dalam bentuk b kegiiatan yang m menarik, menyenangka m an, sehat, teeratur, terarrah, praktis, dan mend didik, yang d dilakukan di d alam terbbuka dengann tetap berp pegang teguuh pada Prin nsip Dasar K Kepramukaa anan dan Metode M Keppramukaanann, yang sassaran akhirnnya adalah p pembentuka an watak peserta didik. Selannjutnya yaituu Gerakan Pramuka, P yaang menurutt Tim Undan ng-Undang R Republik Indonesia No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Prramuka Pasaal 1 ayat 1, y yaitu “Gerakkan Pramukka adalah orrganisasi yaang dibentukk oleh Pram muka untuk m menyelengg garakan Penndidikan Keppramukaanaan”. Pendappat ini senada dengan S Sunardi (2013: 7), “Gerakan Pram muka adalah nama organnisasi yang merupakan m s suatu wadah h proses Penddidikan Keppramukaanann yang ada ddi Indonesia.”” Dapaat disimpulk kan bahwa G Gerakan Praamuka yaitu organisasi pendidikan p y yang memb bina kaum muda menjjadi manusiia berwatakk, berkepribaadian, dan b berakhlak mulia. m
21
Dan yang terakkhir yaitu Pendidikan Kepramukkaanan, men nurut Tim K Keputusan K Kwarnas Geerakan Pram muka No. 2009 tahun 20009 tentang Anggaran R Rumah Tang gga Gerakann Pramuka Pasal 8 ayat 4, 4 yakni: “Penndidikan Kepramukaan K nan meruppakan prosses Pembinnaan dan penggembangan potensi p kauum muda agar a menjaddi warga neegara yang berkuualitas serrta mampuu memberiikan sumbbangan positif bagi kesejjahteraan dan d kedam maian masyyarakat baiik nasionall maupun intern nasional.”
Sedaangkan Pendidikan Keepramukaanaanmenurut Tim Undanng-Undang R Republik Indonesia No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Prramuka Pasaal 1 ayat 4, bahwa “Peendidikan Kepramukaan d disebutkan K nan adalah proses pem mbentukan k kepribadian, , kecakapan hidup, dann akhlak mu ulia Pramukaa melalui peenghayatan d pengam dan malan nilai-niilai Kepramuukaanan”. Dapaat disimpulkkan bahwa P Pendidikan Kepramukaa K anan merupakan suatu p proses Pembbinaan untukk membentuuk kepribadian, akhlak mulia, kecaakapan dan k keterampilan n, serta menngembangkann potensi yaang dimiliki secara optim mal melalui p penghayatan n dan pengaamalan nilaii-nilai Pram muka, agar menjadi m mannusia yang b berkualitas, yang dapat berperan b dallam pembang gunan bangssa. c Landasan Dasar Geerakan Pram c. muka Darm mawan (2011: 13), menjjelaskan bahhwa Landasaan Dasar daari Gerakan P Pramuka adaalah landasaan Idiil, Konsstitusional, dan d Operasioonal. 1) Landasann Idiil Landdasan Idiil dari d Gerakaan Pramuka adalah Panncasila. Hal ini sesuai d dengan yang g dituliskann oleh Tim Undang-Unndang Repubblik Indonessia No. 12
22
t tahun 2010 tentang Geerakan Pram muka Pasal 3, “Gerakann Pramuka berasaskan P Pancasila”, yang y merupaakan Dasar N Negara dan falsafah f bangsa Indonesiia. 2 Landasann Konstitusioonal 2) Landdasan Gerakaan Pramukayyaitu: a) Undaang-Undang Dasar 19455, khususnyaa Pasal 31 ayyat 1, yang menyatakan m bahw wa “setiap warga w negarra berhak mendapatkan m n pendidikan n”. Hal ini berarrti bahwa setiap warrga negara Indonesia berhak meendapatkan penddidikan, baik k pendidikann formal, in nformal, mauupun nonforrmal, yang salahh satunya yaiitu Pendidikan Pramuka. b) Kepu utusan Pressiden Repubblik Indoneesia No. 238tahun196 2 61 tentang Geraakan Pramukka, yang mem mutuskan bahwa, Pertaama, penyellenggaraan pendidikan p K Kepanduan kepada anakk-anak dan pemuuda Indonesiia ditugaskann kepada Geerakan Pram muka. Keduua, di selurruh wilayahh Republik Indonesia pperkumpulann Gerakan Pram muka dengann Anggarann Dasar seb bagaimana tertera t padaa lampiran kepuutusan
ini,
adalah
satu-satunyaa
badan
yang
dipeerbolehkan
menyyelenggarakaan pendidikaan Kepanduaan itu. Ketig ga, badan-bbadan lain yang samaa sifatnya aatau yang meyerupai Geraakan Pramukka dilarang adanya. Keem mpat, surat keputusan k inii mulai berlaaku pada tannggal 20 Meii 1961. 3 Landasann Operasionaal 3) Landdasan Operassional Gerakkan Pramukaa adalah: a) Peratturan Perunddang-undanggan Tentang Pendidikan
23
b) Kepu utusan Musyyawarah Nassional (MUN NAS) Gerakaan Pramuka c) Kepu utusan Kwarrtir Nasionall Gerakan Prramuka d Hakikat dan Sifat Gerakan d. G Praamuka 1) Hakikat Gerakan G Pram muka Darm mawan (20111: 14), menjeelaskan Hakkikat Gerakann Pramukayaitu: a) Suatuu proses penndidikan dallam bentuk kegiatan k yanng menyenanngkan bagi anak dan pemudaa di bawah tanggung jaw wab orang deewasa. b) Suatuu proses penndidikan nonformal yanng dilaksankkan di luar lingkungan l penddidikan sekollah dan penddidikan keluaarga. c) Deng gan mengg gunakan Priinsip Dasarr Kepramuukaanan dan n Metode Keprramukaanan,,
yang
ddilaksanakan n
sesuai
dengan
keepentingan,
kebuutuhan, situaasi, dan konddisi masyaraakat, serta bernilai penddidikan dan dapat dipertangg gungjawabkaan. 2 Sifat Gerakan Pramuk 2) ka Tim Esensi (2012: 6), menjeelaskan bahw wa berdasarkkan resolusi Konferensi K Sedunia yaang diselengggarakan paada tahun 1924 di Ko K Kepanduan openhagen, D Denmark, Kepramukaan K nan mempunnyai tiga sifaat khas, yaituu: a) Nasio onal,
yangg
berarti
suatu
orgaanisasi
yanng
menyeleenggarakan
kepanduan di suatu s negarra harus meenyesuaikann Kepanduaan tersebut denggan keadaan n, kebutuhann, dan kepeentingan maasyarakat, baangsa, dan negaranya sendirri. b) Interrnasional, yaang berarti bbahwa organnisasi Kepannduan di neegara mana pun di dunia inii harus mem mbina dan mengembang m gkan rasa peersaudaraan
24
dan persahabataan antarsessama Pandu u dan sesaama manussia. Tanpa mem mbedakan kep percayaan (aagama), goloongan, tingkaat, suku, dan n bangsa. c) Univversal, yang berarti bahw wa Kepandu uan dapat diigunakan di mana pun untukk mendidik anak-anak yyang berasall dari bangsaa apa pun, yang y dalam pelak ksanaan Keppanduan selalu menggu unakan Prinssip Dasar daan Metode Kepaanduan. Selaiin itu,Tim KeppresNo. K 24 tahun 20009 tentang Pengesahann Anggaran D Dasar Gerak kan Pramukka Pasal 7ayyat 2, menyyatakan bahw wa “Gerakann Pramuka a adalah orgaanisasi penddidikan yanng keanggo otaannya beersifat sukarrela, tidak m membedakan n suku, ras, golongan, dan d agama”, ayat 3 “Geerakan Pram muka bukan o organisasi k kekuatan soosial-politik,, bukan baagian dari salah satu organisasi k kekuatan sossial-politik dan d tidak meenjalankan kegiatan k politik praktis”, dan ayat 5 “ “Gerakan Prramuka mennjamin kemeerdekaan tiap p-tiap anggootanya untukk memeluk a agama dan kepercayaaan masing-m masing dan n beribadat menurut agama a dan k kepercayaan nnya itu”. Hal ini menjelaskan bahwaa kaum mud da dan oranng dewasa berhak b dan b bebas memilih, untuk menjadi m atau tidak sebagaai anggota G Gerakan Pram muka. Bagi m mereka, tidaak ada paksaan atau tekkanan dari orang o lain yyang menuntut mereka h harus masukk menjadi annggota Gerakkan Pramukaa. Dapaat disimpulk kan bahwa aanggota Gerrakan Pramuuka tidak berdasarkan b u unsur paksaaan, sosial-po olitik dan aggama atau kepercayaan k , melainkan atas dasar k kesukarelaan n. Jika berdaasarkan pakssaan, sosial-p politik, dan agama, a makka bukanlah
25
t termasuk organisasi Kep pramukaanaan, dan tidakk bisa menjaadi anggota dari World O Organizatio n Of Scout Movement M (W WOSM). e Tugas Pookok Gerak e. kan Pramuk ka Tim Keppres No. N 24 tahunn 2009 tentang Pengesahan Anggaaran Dasar G Gerakan Praamuka Pasal 5, menyebuutkan bahwa:: “Gerrakan Pram muka mem mpunyai tu ugas pokokk menyeleenggarakan Keprramukaanan bagi kaum muda guna menumbuhhkan tunas bangsa b agar menjjadi generasi yang lebihh baik, bertaanggung jaw wab, mampuu membina dan mengisi kem merdekaan nasional n serrta membanngun dunia yang y lebih baik..”
Dapaat disimpulkkan bahwa tuugas pokok Gerakan G Praamuka adalah h membina k kaum muda agar menjaadi manusia yang berkuualitas, mem miliki kecakaapan hidup s sebagai kadder bangsa, serta dapat menjaga dan membanngun Negaraa Kesatuan R Republik Inddonesia ke arah a yang lebbih baik. f Tujuan dan f. d Fungsi Gerakan Prramuka 1) Tujuan Gerakan G Pram muka TimE Esensi (2012: 6), menjjelaskan bahhwa Gerakaan Pramukaa bertujuan m mendidik annak-anak daan pemuda Indonesia I dengan d Prinssip Dasar daan Metode K Kepramukaa anan yang pelaksanaann p nya disesuaikkan dengan keadaan, keepentingan, d perkembbangan banggsa dan masyyarakat Indo dan onesia. Tujuan Gerakan Pramukameenurut TimK Keppres No. 24 tahun 20009 tentang Anggaran Dasar P Pengesahan D Gerakkan Pramukaa Pasal 4, baahwaGerakan Pramuka m mendidik daan membinaa kaum mudda Indonesiaa guna menggembangkann keimanan d ketakwaaan kepada Tuhan dan T Yang Maha Esa, sehingga s meenjadi:
26
a) Manu usia berwataak, berkepribbadian, dan berbudi pekkerti luhur yang y tinggi moraal, spritual, kuat mentall, sosial, inttelektual, em mosional dann fisiknya; tingggi kecerdasan n dan mutu kketerampilan nnya; kuat dan sehat jasm maninya. b) Wargga negara Reepublik Indoonesia yang berjiwa Panncasila, setiaa dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia seerta menjaddi anggota g baik dan beerguna, yang g dapat mem mbangun dirin nya sendiri masyyarakat yang secarra mandiri serta bersama-sama bertaanggung jaw wab atas pem mbangunan banggsa dan negaara, memilikki kepeduliann terhadap sesama hidupp dan alam lingkkungan, baikk lokal, nasioonal, maupunn internasionnal.
Tim Undang-Unndang Repuublik Indoneesia No. 122 tahun 2010 tentang G Gerakan Praamuka Pasaal 4, menyeebutkan bah hwa “Gerakaan Pramukaa bertujuan u untuk mem mbentuk setiaap Pramukaa agar mem miliki kepribbadian yang g beriman, b bertaqwa, berakhlak muulia, berjiwaa patriotik, taat hukum m, disiplin, menjunjung m t tinggi nilai--nilai luhur bangsa, daan memiliki kecakapann hidup sebagai kader b bangsa dalaam menjaga dan membangun Negaara Kesatuann Republik Indonesia, m mengamalka an Pancasilaa, serta melesstarikan ling gkungan hiduup”. Deng gan demikiaan, Gerakan Pramuka merupakan m w wadah Pembbinaan bagi a anak-anak d pemuda Indonesia aggar menjadi manusia yaang berkeprib dan badian dan b berwatak luuhur serta tiinggi mentaal, moral, budi b pekerti, dan kuat keyakinan b beragamany ya, sehat jasm mani dan rohhaninya, mem miliki rasa kkepedulian yang y tinggi, s serta memppunyai rasaa tanggungg jawab, baik b sebagaai individuu, anggota m masyarakat, maupun waarga negara. 2 Fungsi Gerakan 2) G Pram muka Tim Undang-Unndang Repuublik Indoneesia No. 122 tahun 2010 tentang G Gerakan Prramuka Pasaal 3, menyeebutkan bahhwa Gerakaan Pramukaa berfungsi s sebagai waddah untuk meencapai tujuaan Pramuka melalui:
27
a) b) c) d)
Pend didikan dan pelatihan p Praamuka; Peng gembangan Pramuka; P Peng gabdian masy yarakat; Perm mainan yangg berorientasi pada pendiidikan.
Dalam buku “M Mengenal Gerrakan Pramuuka” yang dditulis oleh Tim T Esensi ( (2012: 7), Fuungsi Gerakan Pramuka yaitu: a) Kegiatan yang menarik m baggi anak dan pemuda. K Kegiatan yan ng menarik berarrti kegiatan Pramuka P harrus menyenaangkan dan mendidik. m O Oleh karena itu, permainan yang dilaaksanakan dalam d kegiiatan Pramuuka harus mem mpunyai tuju uan dan atuuran permaainan, bukann semata-m mata untuk hiburran. Hal inii diharapkann agar tujuaan yang dihharapkan leb bih mudah dicap pai,tetapi harrus tetap berrada dalam pengawasan p orang dewassa. b) Penggabdian baggi orang deewasa. Bagii orang dew wasa, Kepraamukaanan bukaan lagi peermainan,meelainkan seebuah tugass yang memerlukan m keikhhlasankerelaaan, dan penngabdian, seerta secara ssukarela meembaktikan dirinya demi suksesnya s p pencapaian tujuan darii organisasi Gerakan Pram muka. c) Alat (means) baggi masyarakaat dan organ nisasi. Pendiidikan Kepraamukaanan meruupakan alat bagi masyarrakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat m setem mpat, dan baagi organisaasi untuk meencapai tujuaan organisassinya. Jadi, kegiaatan Pramukka yang dibberikan sebaagai latihan berkala dallam satuan Geraakan Pramuk kaitu hanyaa sebagai alat dan bukan merupakkan tujuan. Sehinngga, kegiaatan Kepram mukaanan sebagai s proses pendidiikan harus berniilai pendidikkan, serta dappat dipertang ggungjawabkan.
28
Berddasarkan pen njelasan di aatas, dapat disimpulkan bbahwa fungsi Gerakan P Pramuka yaaitu pendidiikan dan pelatihan Praamuka, penngembangan Pramuka, p pengabdian bagi orangg dewasa daan masyaraakat, serta bberbagai keggiatan dan p permainan yang menarik, menyyenangkan, praktis, daan berorienntasi pada p pendidikan. g Prinsip Dasar g. D dan Metode M Kep pramukaanaan Tim Keppres No. N 24 tahuun 2009 tenntangPengesaahan Anggaaran Dasar G Gerakan Praamuka Pasal 10, menyataakan bahwa:: 1) Prinssip Dasar Kepramukaan K nan dan Meetode Kepraamukaanan merupakan m ciri khas k yang membedakan Kepramukaaanan dari peendidikan lain. 2) Prinssip Dasar Keepramukaanaan dan Metoode Kepramuukaann meru upakan dua unsur proses peendidikan teerpadu yang g harus ditterapkan dallam setiap kegiaatan. 3) Prinssip Dasar Keepramukaannan dan Mettode Kepram mukaanan dillaksanakan sesuaai dengan keepentingan, kebutuhan, k situasi, s dan kkondisi masy yarakat. Prinsip Dassar dan Meetode Kepraamukaanan Dapaat disimpulkkan bahwaP m merupakan ciri c khas yanng membedaakan Pendidiikan Kepram mukaanan daari lembaga p pendidikan lainnya, yanng dilaksanakan sesuaii dengan keepentingan, kebutuhan, k s situasi, dan kondisi k masy yarakat. 1) Prinsip Dasar D Kepram mukaanan Prinssip Dasar Keepramukaannan meliputi nilai dan noorma dalam kehidupan s seluruh angg gota Gerakan Pramuka. Diungkapkaan oleh Sunaardi (2013: 87), 8 bahwa P Prinsip Dasaar Kepramuk kaanan melipputi: a) Imann dan takwa kepada k Tuhaan Yang Maaha Esa. b) Pedu uli terhadap bangsa b dan tanah t air, sessama hidup ddan alam seiisinya. c) Pedu uli terhadap diri d pribadinnya.
29
d) Taat kepada Kodde Kehormattan Pramukaa. Selaiin itu,Tim Keppres K No. 24 tahun 20009 tentang Pengesahan n Anggaran D Dasar Gerakkan Pramuk ka Pasal 111 ayat 3 meenyebutkan bahwa Prinnsip Dasar K Kepramukaa anan berfunggsi sebagai: a) Norm ma hidup seoorang anggotta Gerakan Pramuka. P b) Landdasan Kode Etik E Gerakann Pramuka. c) Landdasan Sistem m Nilai Gerakkan Pramukaa. d) Pedo oman dan araah Pembinaaan kaum mud da anggota G Gerakan Pram muka. e) Landdasan gerak dan kegiattan Gerakan n Pramuka m mencapai saasaran dan tujuaannya. 2 Metode Kepramukaan 2) K nan Menu urut Sunarddi (2013: 888), Metode Kepramukaaanan meruppakan cara b belajar inteeraktif proggresif, yangg dilaksanaakan melaluui pengamaalan Kode K Kehormatan n Pramuka, belajar b sambbil melakukkan, sistem bberegu, keggiatan yang m menantang d mengan dan ndung pendiddikan, kegiaatan di alam m terbuka, sistem tanda k kecakapan, sistem s satuan n terpisah, dan d kiasan daasar. a Pengamalan Kode Keehormatan Pramuka a) P Darm mawan (20111: 21), menjeelaskan bahw wa Kode Keehormatan addalah suatu n norma atau nilai-nilai luhur l dalam m kehidupan n para anggota Gerakann Pramuka y yang meruppakan ukurann atau standdar tingkah laku bagi seetiap anggotta Gerakan P Pramuka. ( Kode Kehormatan (1) K bagi Pramuuka Siaga (uusia 7-10 tahhun), yaitu Dwi Satya (dua jannji) dan Dwi Darma (duaa ketentuan moral). m
30
(a) Dwi Satya Napitupulu (2 2007: 7), Dw wi Satya berbbunyi sebagaai berikut: Demi keehormatanku u aku berjanj nji akan bersu ungguh-sunggguh: 1. Menjjalankan kew wajibanku teerhadap Tuhhan dan Negaara Kesatuann Republik Indon nesia, dan menurut m aturaan keluarga. 2. Setiaap hari berbuuat kebaikan. (b) Dwi Darma Dalam buku “Pedoman “ P Pembina Siag ga” yang dittulis oleh TiimKwarnas Gerakann Pramuka (22009: 22), bunyi b Dwi Darma adalahh: 1. Siagaa itu menuruut ayah ibunddanya. 2. Siagaa berani dann tidak putus asa. ( Kode kehormatan (2) k b bagi Pramuuka penggalaang (usia 11-15 tahun), yaitu Tri Satya daan Dasa Darrma. (a) Tri Satya S Taakijoeddin (2008: 71), m menyebutkan n bahwa Trii Satya untuuk Pramuka Penggallang adalah: Demi keehormatanku u aku berjanj nji akan bersu ungguh-sunggguh: 1. Menjjalankan kew wajibanku teerhadap Tuhhan dan Negaara Kesatuann Republik Indon nesia, dan mengamalkan m n Pancasila. 2. Meno olong sesam ma hidup dann mempersiappkan diri meembangun masyarakat. m 3. Meneepati Dasa Darma. D (b) Dasaa Darma Su unardi (20133: 12), menyyebutkan bah hwa Dasa Daarma Pramukka yaitu:
31
1. Takw wa kepada Tuhan Yang M Maha Esa. 2. Cintaa alam dan kasih k sayangg sesama mannusia. 3. Patriot yang sopaan dan ksatriia. b rah. 4. Patuhh dan suka bermusyawar 5. Rela menolong dan d tabah. n, terampil, dan d gembiraa. 6. Rajin 7. Hem mat, cermat, dan d bersahaja. 8. Disip plin, berani, dan setia. 9. Bertaanggung jaw wab dan dapaat dipercaya.. 10. Suci dalam pikiraan, perkataaan, dan perbuuatan.
( Kode kehormatan (3) k b bagi Pramukka Penegak (usia 16-200 tahun) dann Pramuka Pandegaa (usia 21-225 tahun), yaitu sama dengan Koode Kehorm matan pada Pramuk ka Penggalanng. Namun, ada sedikit perbedaan ddalam Tri Satya, S yaitu pada Prramuka Pengggalang massih dalam taahap “mengaamalkan Panncasila dan memperrsiapkan dirii membanguun masyarakkat”, maka Kode K Kehorm matan bagi Pramuk ka Penegak dan d Pramukka Pandega yaitu y “menjalankan Panncasila dan ikut sertta membanggun masyarakkat” (Darmaawan, 2011: 22). ( Kode Kehormatan (4) K bagi Pramuuka Dewasa yaitu sama dengan Tri Satya dan Dasa Daarma bagi Prramuka Peneegak dan Praamuka Pandega. b Belajar saambil melakkukan b) Keprramukaanan didefinisikaan sebagai pendidikan p aaktif. Oleh karenanya, b belajar sam mbil melakukkan merupaakan prinsip p pendidikaan yang funndamental, k karena belajar sambil melakukan meencerminkann pendekatann aktif Kepraamukaanan t terhadap pen ndidikan. Bureeau (2011: 90), 9 menjelaskan bahwaa belajar sam mbil melakuk kan adalah p proses berk kesinambunggan yang diutamakan pada tinddakan-tindakkan dalam K Kepramukaa anan.
Keg giatan
meerupakan
penggerak
bagi
p pengalaman
32
K Kepramukaa anan. Keseimbangan yyang baik antara berrbagai kegiiatan akan m memberikan n berbagai macam m penngalaman, menciptakan m berbagai kesempatan k p pembelajara an, dan menddorong pengeembangan berbagai b keteerampilan. Belajjar
sambil
melakukaan
merangssang
pendeekatan
aktiif
kepada
k kehidupan, m mendorong seorang Praamuka untuk k secara aktiif terlibat daalam segala s sesuatu yan ng mempeng garuhi dirinnya, membaantu merekaa menemukaann semua k kemampuan nnya, serta memanfaatkan m nnya secara konstruktif. Deng gan kata lain n, hal ini m merupakan gabungan g daari menjalanni pedoman h hidup, kesuulitan dan im mbalan darii tanggung jawab, keggembiraan dan d godaan ( (kesulitan) dalam perggaulan, mennentukan daan berusaha sekuat ten naga untuk m mencapai tuj ujuan-tujuan pribadi mauupun tujuan bersama. b Belajjar sambil melakukan m i bertujuan ini n agar peserrta didik meendapatkan p pengalaman -pengalamann yang berm makna, yang mereka rasaakan dengan n ikut serta d dalamnyaa, tetapi tetapp di bawah ppengawasan orang di o dewassa. c Sistem beeregu c) Menu urut Darmaw wan (2011: 223), penerappan sistem beregu ini ad dalah upaya u untuk mengarahkan pesserta didik kke arah yang g positif. Daalam sistem beregu ini, p peserta didik memperoleh kesempatan untuk belajar mem mimpin dan n dipimpin, b belajar bero organisasi, belajar bertannggung jawaab terhadap tugas yang diberikan, b belajar menggatur, menyeesuaikan, daan menempattkan diri, serrta solidaritaas. Bureeau (2007: 34), menjelasskan bahwa sistem ini aakan terlaksaana dengan b baik apabilaa dihargai, arrtinya bila innisiatif berassal dari reguu itu sendiri.. Misalnya, a apabila angggota regu berpartisipasi langsungg dalam penngambilan keputusan-
33
k keputusan yang terkait dengan d diri mereka, m dann memilih jennis-jenis keg giatan yang a akan dikerjakan. Tentuu saja Pem mbinaPramukka sebagai pengawas juga j harus t terlibat secarra sungguh-ssungguh. d Kegiatan yang menaantang dan meningkat d) m seerta menganndung pendiddikan yang mbangan roohani dan jasmani anggoota muda daan anggota sesuai deengan perkem dewasa
m menarik pesserta didik Kegiiatan yang menantang adalah kegiiatan yang m u untuk menggikutinya. Hal H ini beertujuan agaar kegiatann Kepramukkaanan itu m menyenangk kan dan tidak k membosannkan. Untu uk kegiatan yang y menanttang ini, diperlukan banyyak inovasi baru untuk m memperkaya a kegiatan Kepramukaan K nan. Hal ini bertujuan b aggar adanya peningkatan d dalam kegiatan Kepramukaanan. Lewat kegiiatan dan keehidupan berrkelompok, di s setiap Pramu uka membuaat kemajuan di satu bidan ng atau bidaang yang lainn. kegiaatan yang diimaksudkan harus diperrkaya dengaan isi pendid dikan, Hal i dimaksud ini dkan untuk mendukung m perkembang gan pribadi dan kreativiitas peserta d didik.Sepert ti yang diunggkapkan oleeh Bureau (2 2007: 40),"kkegiatan-kegiiatan, yang d diperkaya deengan isi peendidikan, diisusun sedem mikian rupa dengan makksud untuk m mendukung perkembang gan pribadi iini”. Kegiiatan-kegiataan yang dituujukan bagi peserta diddik ini tentu saja tidak t terlepas darii dukungan orang o dewassa. Dalam haal ini, keduannya, anggotaa muda dan a anggota dew wasa, salingg membutuhhkan, serta memiliki ciita-cita dan komitmen y yang sama. Mereka disaatukan oleh Satya dan Darma D yang sama. Oleh karena itu,
34
m mereka adallah mitra, yaang terikat pada p tujuan yang y sama, yaitu mengeembangkan p pribadi secarra lengkap. e Kegiatan di alam terb e) buka Menu urut Bureauu (2007: 44), “alam adaalah sebuah tempat yang g istimewa u untuk melak ksanakan keggiatan Kepraamukaanan””. Kegiatan ddi alam terbu uka seperti b berkemah d menjelajjah, merupaakan kegiataan yang mennawarkan pengalaman dan p d petualanngan yang menyenangka dan m an. Kegiiatan di alam m terbuka menghadapkann peserta diddik dengan kenyataank kenyataan yang y tidak daapat dihindaari. Di alam terbuka, jarrak, cuaca, hujan, h serta a angin meruppakan unsurr-unsur yang tidak dappat dihindarii oleh siapaapun. Oleh k karena itu, peserta diddik harus bbisa menyessuaikan diriinya dan menemukan m j jawaban yan ng sesuai deengan keadaaan tersebutt. Hal ini m menuntun peserta didik u untuk bersyu ukur, kreatiff, mandiri, beekerja keras,, serta menghargai alam.. f Sistem taanda kecakappan f) Tim Surat Kepu utusan Kwaarnas No. 2003 tahun 20009 tentang Anggaran R Rumah Tanngga Gerakaan Pramuka Pasal 27 ay yat 1, menyyebutkan baahwa tanda k kecakapan adalah a buktii yang diberrikan kepadaa Pramuka yyang telah menghayati m d mengam dan malkan nilaii-nilai Keprramukaan seerta telah m memiliki ketterampilank keterampilan n tertentu. Tandda kecakapaan adalah allat untuk mendorong m ddan merangssang setiap a anggota Praamukasupaya berusaha memperoleeh sejumlahh kecakapann, sehingga dapat menggatasi kesuliitan dan maampu untuk membaktik d diharapkan kan dirinya k kepada masyyarakat.
35
Tandda kecakapan diberikaan kepada peserta didik d setelaah mereka suatu usahaa untuk meemperoleh tanda m melakukan t kecakkapan tersebbut. Usaha t tersebut haruus muncul dari d dalam ddiri peserta didik sendirri, tanpa adaanya siasat y yang diatur oleh o Pembinna. Hal ini m mengajarkan kepada peseerta didik un ntuk belajar b bekerja keraas, pantang menyerah, m m mandiri, sertaa semangat ddalam berusaaha. g Sistem saatuan terpisaah untuk puteera dan puterri g) Darm mawan (201 11: 23), m menjelaskan bahwa saatuan terpissah adalah m memisahkan n satuan ang ggota putera dan angg gota puteri.P Pelaksanaan sistem ini y yaitu satuann PramukaaPuteri dibina oleh PembinaPuterri, sedangkkan satuan P PramukaPut tera dibina oleh Pem mbinaPutera, tidak dibbenarkan jiika satuan P PramukaPut teri dibina oleh o PembinnaPutera dann begitu puula sebaliknyya, kecuali p perindukan s siaga putera dapat dibinaa oleh PembbinaPuteri. Geraakan Pramukka menyelennggarakan pendidikan p bbagi anak remaja r dan p pemuda, baaik putera maupun m putteri. Oleh karena k itu, ssemua kegiatan harus d dilaksanakan n sesuai denngan jenis peeserta didik. Dengan sisttem satuan teerpisah ini, m maka prosess pendidikan n bagi masiing-masing jenis pesertta didik mennjadi lebih i intensif dann efektif. Jikka kegiatan diselenggarrakan dalam m bentuk peerkemahan, m maka harus dijaga agar tempat t perkeemahan puteera dan perkkemahan puteeri terpisah d berjauhaan letaknya. dan h Kiasan Dasar h) D Tim Keputusan Presiden P No. 24 tahun 2009 tentang Pengesahann Anggaran D Dasar Geraakan Pramu uka Pasal 15,menyeb butkan bahw wa “penyelenggaraan
36
K Kepramukaa anan dikemaas dengan menggunaka m an Kiasan D Dasar yang bersumber p pada sejarah h perjuangann dan budayaa bangsa”. Sunaardi (2013: 86), menjelaskan bahw wa yang mennjadi dasar bagi suatu p penyelengga araan Pramu uka adalah: ( Siaga (1) Istilaah Siaga addalah masa m menyiagakaan masyarakkat ketika menghadapi m p pemerintah kolonial Beelanda dalam m merintis kemerdekaan k n Republik Indonesia. D Ditandai den ngan masa Kebangkitan K Nasional paada 20 Mei 1908. 1 Arti kiasan goloongan Siaga (S) yaitu: kemudian k seegeralah kitta memulai d dengan pem mbangunan yang y membbutuhkan ban ntuan kesaddaran yang tinggi dan p penataan yaang baik.Tinngkatan dalaam Siaga ad da tiga, yaiitu Siaga Mula, M Siaga B Bantu, dan Siaga S Tata. ( Penggallang (2) Istilaah Penggalaang adalah masa menggalang persatuan dan n kesatuan p pemuda, Sum mpah Pemud da pada tangggal 28 Oktoober 1928. Arti kiasan Pennggalang (G G), yaitu: baangsa kita mencari ram muan atau b bahan-bahan n serta kem mudian dirakkit atau disuusun, dan aakhirnya kita terapkan d dalam pembbangunan ban ngsa dan neggara. Peng ggalang terdiiri dari tiga ttingkatan, yaaitu Penggalaang Ramu, Penggalang P R Rakit, dan Penggalang P T Terap. ( Penegakk (3) Istilaah Penegak adalah a masaa menegakkaan NKRI denngan Proklamasi, yang d dilaksanakan n pada tangggal 17 Agusttus 1945.
37
Arti kiasan Penegak (T), yaitu: dalam peembangunann kita memerrlukan atau m membutuhka an bantara-bbantara atau ajudan, pen ngawas, kadder pembang gunan yang k kuat, baik, berani, terrampil, manndiri, kreatiif, dan berm moral, yangg sanggup m melaksanaka an pembang gunan.Peneggak terdiri dari d dua tinggkatan, yaittu Penegak B Bantara dan Laksana. ( Pandegaa (4) Istilaah Pandega adalah masaa memandeggani mengellola pembanngunan dan Untuk Panddega hanya aada satu ting m mengisinya. gkatan, yaitu Pandega. ( Pembina (5) Istilaah Pembina adalah a membbina bangsa dan negara. ( Andalann (6) Istilaah Andalann adalah m masa untukk mengisi kemerdekaaan, yang d dimaksudkan n untuk paraa pemimpin yang bisa diiandalkan. h Pramukaa Sekolah Isslam Terpad h. du (SIT) Menu urut
Sek kolah
Isslam
Terrpadu
(S SIT)
All
Khair
( (http://www w.alkhair.net//),Pramuka SITadalah wadah w untuuk mengembbleng atau m mendidik siiswa-siswi SIT S agar meempunyai jiw wa yang madiri dan beertanggung j jawab, sertaa mahir dalaam menyelaasaikan berb bagai persoaalan kehidup pan secara d dinamis. Pram muka SITadaalah Satuan K Komunitas (Sako) ( Pram muka di Indoonesia yang b bercirikhas I Islam. Pram muka SIT diddirikan untukk mengakom modir SIT see-Indonesia ( (SDIT Wahd datul Ummaah, http://ww ww.sdit.wahddatulummah..blogspot.co om/).
38
Berddasarkan penndapat di attas, dapat disimpulkan d bahwa Praamuka SIT y yaitu Pramu uka di Indonnesia yang bberada di baawah naunggan SIT, yaiitu sekolah y yang bernuaansa islami. Pramuka SIT merupakkan wadah bbagi peserta didik agar m menjadi maanusia yangg berjiwa m mandiri, berttanggung jaawab, solidaaritas, dan i islami, serrta memilikki berbagaii keteramppilan hidupp (life skiill) dalam m menyelesaik kan berbagai persoalan kkehidupan. Dijellaskan oleh Supriadi (ddalam blog Pramuka P SIITwilayah Jaawa Barat, h http://www.P Pramukasitjabar.blogspoot.com/), baahwa dalam m kegiatan Pembukaan P P Perkemahan n Nasional 1 Pramuka S SIT Indonessia di Bumii Perkemahaan Cibubur bergabung y yang dilaksaanakan pada tanggal 11JJuli 2008, Praamuka SIT menyatakan m d dengan GeraakanPramukka Indonesia. Pada kesem mpatan inilaah, Azrul Azzwar selaku K Ketua Kwarrtir Nasionaal Gerakan Pramuka melantik m Praamuka SIT yang pada a awalnya berrnama Panduu SIT menjaddi Pramuka SIT. S Dijellaskan pula bahwa yangg melatarbellakangi melleburnya Praamuka SIT k dalam Geerakan Pram ke muka adalah adanya kesaamaan prinsiip, visi dan misi.Selain m i itu, sebagaii institusi yang y berada dalam konnteks Negarra Kesatuann Republik I Indonesia (N NKRI), Praamuka SIT merasa terp panggil untuuk ikut mennsukseskan r revitalisasi y yang sedangg dilakukan oleh Gerak kan Pramukaa, dan tidakk ada yang d dihilangkan atau dihap puskan denggan bergabu ungnya Praamuka SIT ke dalam G Gerakan Praamuka. 3 Hakikat Pendidika 3. an Kepram mukaanan Sebagai S Ek kstrakuriku uler wajib K 2 2013 dalam Kurikulum a Mekanisme Kegiataan Ekstraku a. urikuler Pen ndidikan Keepramukaan nan
39
Tim Permendikkbud RI N No. 81Atah hun 2013 ttentang Im mplementasi K Kurikulum menjelaskaan bahwa dalam Kuurikulum 20013, Kepraamukaanan d ditetapkan sebagai s kegiiatan ekstrakurikuler wajib w dari seekolah dasarr (SD/MI), h hingga sekoolah menenngah atas ((SMA/SMK K). Untuk ppelaksanaannnya, dapat b bekerja samaa dengan org ganisasi Gerrakan Pramu ukasetempat atau terdekaat. Dijellaskan pula bahwa penngertian eksstrakurikulerr wajib yaituu program e ekstrakuriku uler yang haarus diikuti oleh seluruh h peserta diidik, terkecuuali peserta d didik dengaan kondisi tertentu t yanng tidak meemungkinkannnya untuk mengikuti k kegiatan eksstrakurikulerr tersebut. Adap pun mekanissme kegiatann ekstrakuriikuler Pendidikan Kepraamukaanan y yaitu pengeembangan program p dann kegiatan, pelaksanaaan kegiatan,, penilaian k kegiatan, dann evaluasi prrogram. 1) Pengembbangan Progrram dan Keggiatan Dalam pengembbangan progrram dan kegiatan, satuan pendidikkan (kepala s sekolah, gu uru, dan tenaga t keppendidikan) menyusun “Panduan Kegiatan E Ekstrakuriku uler” Pendiddikan Kepram mukaanan yang y berlakuu di satuan pendidikan, p k kemudian m mendisemina asikannya keepada pesertta didik padda awal sem mester atau t tahunajaran baru. Adap pun panduaan kegiatan ekstrakurikkuler Pendiddikan Kepraamukaanan y yang diberlaakukan padaa satuan penddidikan, Tim m Permendikkbud RI No. 81A tahun 2 2013 tentangg Implementtasi Kurikuluum, menyeb butkan palingg sedikit mem muat: a Kebijakan a) n mengenai program eksstrakurikulerr Pendidikann Kepramukaaanan.
40
b Rasional b)
dan
tuju uan
kebijakan
prograam
ekstrakkurikuler
Pendidikan P
Kepramuukaanan. c Deskripsii program ekkstrakurikuleer Pendidikaan Kepramukkaanan, meliiputi: c) (1) Ragaam kegiatan yang disediaakan. (2) Tujuan dan keguunaan. (3) Keannggotaan/keppesertaan daan persyarataan. (4) Jadw wal kegiatan. (5) Leveel supervisi yang y diperlukkan dari orang tua peserrta didik. d Manajem d) men program ekstrakurikuuler Pendidikan Kepram mukaanan, meliputi: m (1) Struk ktur organisaasi pengelolaaan program m pada satuann pendidikan n. (2) Leveel supervisi yang y disiapkkan/disediakaan oleh satuaan pendidikaan. (3) Leveel asuransi yaang disiapkaan/disediakann oleh satuann pendidikan n. e Pendanaaan dan mekkanisme penndanaan pro e) ogram ekstrrakurikuler Pendidikan P Kepramuukaanan. 2 Pelaksanaaan Kegiatan 2) n Tim Permendikkbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum
menjelaskkan
bahw wa
kegiataan
ekstrakkurikuler
Pendidikan P
K Kepramukaa anan sudah harus diranncang pada awal tahun atau semestter, dan di b bawah bimbbingan kepalaa sekolah ataau wakil keppala sekolah bidang kurikulum. Jadw wal kegiatann ekstrakurrikuler Penndidikan Kepramukaan K nan diatur s sedemikian
rupa
seehingga
tiddak
meng ghambat
ppelaksanaan
kegiatan
k kurikuler.Ke egiatannya dapat dilakuukan di luaar jam pelaajaran kurikkuler yang t terencana seetiap hari ataau waktu terttentu (blok waktu). w
41
Kegiiatan ekstrak kurikuler Peendidikan Kepramukaan K nan yang dilakukan di l luar sekolahh atau terkaait dengan berbagai saatuan pendiddikan lainny ya, seperti J Jambore Praamuka, diten ntukan oleh pengelolah atau PembinnaPramuka, dan diatur a agar tidak beersamaan deengan waktu belajar kurikuler rutin. 3 Penilaiann Kegiatan 3) Tim Permendikkbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum menjelaskan m n bahwa pennilaian perlu diberikan teerhadap kineerja peserta d didik dalam m ekstrakuriikuler Penddidikan Keppramukaanann.kriteria keeberhasilan l lebih ditentuukan oleh prroses dan keeikutsertaan peserta didikk dalam keggiatan yang d dilaksanakan n. Peserrta didik diwajibkan d uuntuk mend dapatkan nillai yang memuaskan, m k karena
nilaai
yang
d diperoleh
ppada
kegiaatan
ekstrakkurikuler
Pendidikan P
K Kepramukaa anan berpenngaruh terhaadap kenaik kan kelas peeserta didik.. Penilaian a akan diberik kan oleh Pem mbinaPramukka dan dinyaatakan dalam m buku raporr. 4 Evaluasi Program 4) Tim Permendikkbud RI No. 81A tah hun 2013 tentang Im mplementasi K Kurikulum
menjelaskkan
bahw wa
kegiataan
ekstrakkurikuler
Pendidikan P
K Kepramukaa ananakan diievaluasi paada setiap semester. Saatuan pendiddikan akan m merevisi “Panduan Keg giatan Ekstraakurikuler” Pendidikan Kepramukaaanan yang b berlaku di saatuan pendid dikan untuk ttahun ajarann berikutnya.. b Standar Akreditasi Gugus Depan b. 1) Pengertiaan Akreditasi
42
Angggadiredja, dk kk (2011: 3)), menjelaskkan bahwa akreditasiyaittu kegiatan p penilaian keelayakan proogram/satuann pendidikaan berdasarkkan kriteria yang telah d ditetapkan.A Akreditasi merupakan m b bentuk akun ntabilitas pubblik, dilakukkan secara o objektif, adil, transparan n, dan komprrehensif, meenggunakan instrument dan d kriteria y yang mengaacu kepada Standar S Nasioonal Pendidiikan. 2 Pengertiaan Gugus Deepan 2) Guguus Depan (G Gudep) adalah kesatuan n organik terrdepan dalam m Gerakan P Pramuka d dalam menyyelenggarakan Kepram mukaanan, sserta sebaggai wadah P Pembinaan b anggotaa muda (Angggadiredja, dkk, bagi d 2011: 3)). 3 Komponeen Akreditassi 3) Kom mponen Gud dep yang diiakreditasim menurut Tim m Keputusann Kwarnas G Gerakan Praamuka No. 203 2 tahun 2011 tentang Pedoman P Akkreditasi Guddep yaitu: (a) data keang ggotaan; (b)) standar administrasi a Gudep; (c) standar penggelolaan Guddep; (d) stanndar kompeteensi Pembinna; (e) standaar kegiatan Gudeep; (f) standdar pencapaiian SKU, SKK, dan SP PG; (g) stanndar sarana dan prasarana; p (hh) pengalam man Pembinaa mengikutii kegiatan paada bidang penddidikan, sosiaal, dan keagaamaan; (i) peenghargaan dan prestasi.
a Data kean a) nggotaan Keannggotaan daalam Gerakaan Pramukaa terdiri ataas anggota muda dan a anggota dew wasa.Anggotta muda adaalah anggotaa biasa yangg terdiri ataas Pramuka S Siaga, Pram muka Penggaalang, Pramuuka Penegak k, dan Pram muka Pandegga.Anggota d dewasa dallam Gudep adalah annggota dew wasa yang masih aktif sebagai f fungsionaris s dalam org ganisasi, yaaitu Pembin naPramuka dan anggota Majelis P Pembimbing g Gudep. Gaambaran Guddeplengkap terdiri t atas:
43
(1) Pram muka Siaga yang y dihimpuun dalam Peerindukan Siaaga (2) Perinndukan Siagga terdiri aatas 3-4 baarung, setiaap barung maksimum m berannggotakan 6 orang Pram muka Siaga. Siaga terdirri atas 1 P (3) Tim Pembina Perindukan P Pembina Siaaga dan 3 Pembbantu Pembiina Siaga. (4) Pram muka Penggaalang yang ddihimpun dallam Pasukann Penggalang g. (5) Pasukan Penggalang terdiri atas 3-4 reggu, setiap reegu berangggotakan 6-8 orangg Pramuka Penggalang. P (6) Tim Pembina Paasukan Pengggalang terdiiri atas 1 Pem mbina Penggalang dan 2 Pem mbantu Pem mbina Penggaalang. (7) Pram muka Penegaak yang dihim mpun dalam Ambalan Peenegak. (8) Amb balan Peneggak terdiri aatas 12-32 orang Pram muka Peneggak, dibagi menjjadi 3-4 kelo ompok yang disebut sanggga. (9) Tim Pembina Ambalan A Pennegak terdirri atas1 Pem mbina Penegak dan 1 Pembbantu Pembiina Penegak. (10) Pram muka Pandegga dihimpunn dalam Raacana Pandeega terdiri atas a paling banyyak 30 orang Pramuka Paandega dan tidak t dibagi dalam kelom mpok. (11) Tim Pembina Racana Pandeega terdiri atas a 1 Pembbina Pandega dan nara sumb ber ahli. b Standar administrasi b) a Gugus Depaan Gudeep di lingkun ngan Gerakaan Pramuka merupakan pusat p gerak dan wadah P Pembinaan Pramuka, olleh karena iitu dukungaan administraasi perlu dillaksanakan s secara tertaata dan teertib, sebaggai landasann penentuaan arah peerencanaan,
44
p pelaksanaan n dan pengenndalian kegiaatan, serta peenentuan lanngkah-langkaah lanjutan k karena terddapat unsurr keterkaitaan antara administrasi di Gudeep dengan a administrasi i di Kwartir Cabang. C Standdar adminisstrasi yang dimiliki oleeh Gudep yyaitu papan organisasi G Gudep, buk ku registrasi peserta diddik, buku caatatan pribaddi peserta didik, d buku p presensi, bu uku daftar annggota di setiap satuan, log book, buku b inventaaris satuan, b buku registrrasi Pembinna dan angggota Mabi,, catatan nootulen rapatt, formulir p pelaksanaan n kegiatan, buku b agendaa, verbal, dan d expedisii surat-menyyurat, serta b buku acara kegiatan, prrogram kegiatan, buku laporan keuuangan bulaanan, buku i inventaris G Gudep, catataan program kkegiatan, buuku catatan ppribadi setiapp Pembina, m mengirimkan n laporan Guudep ke kwaaran dan kwaarcab, hinggga bulletin Gudep. G c Standar pengelolaan c) p Gugus G Depaan Peng gelolaan Gud dep merupakkan aspek peenting untukk menjamin kelancaran t tugas operassional Gudepp, pelaksanaaan program, dan pencapaian sasarann. Standdar pengelolaan Gudep terdiri darii ketua Guddep, menyelaanggarakan M Musyawarah h Gudep (M Mugus) 3 tahun sekalii, melaksanaakan rapat koordinasi a antara Pembbina dengan n Mabigus, melaksanakaan rapat Pembina Gudeep, Dewan orang tua K Kehormatan n Gudep, leembaga pem mekrisaan keuangan, k m melibatkan p peserta didik k dan Pembiina, memilikki rencana peningkatan kualitas k bag gi Pembina, m memiliki pro ogram latihaan mingguann, serta memiiliki program m kerja Gudeep. d Standar kompetensi d) k P Pembina Pembbina dan Peembantu Pem mbina adalaah sumber ddaya yang beertanggung j jawab atas pencapaian p sasaran mutuu program Peendidikan Keepramukaannan.
45
Gudeep sebagai leembaga haruus dapat men ngelolah dann menempatkkan sumber d daya Pembbina dan Pembantu P P Pembina seebagai kom mponen utaama untuk m menyuksesk kan program Pendidikann Kepramukaaanan dalam m rangka mencapai visi d misinyaa.Gudep haru dan us mempunyyai sistem pengelolaanP Pembina dan n Pembantu P Pembina yanng lengkap sesuai s kebutuuhan, perenccanaan, dan ppengembanggan. Kegiiatan untukk meningkaatkan komp petensi Pem mbina yaituu orientasi K Kepramukaa anan, Kursuss Mahir dasaar (KMD), dan d Kursus M Mahir Lanjutt (KML). e Standar kegiatan e) k Guggus Depan Standdar kegiatan n Gudep yaitu bagian kegiatan yyang mengeembangkan p potensi, men ntal, moral, spiritual, em mosional, soosial, intelekktual, dan fissik sebagai S SDM atau pemimpin yanng berkualittas di masa datang. d Standdar kegiatann Gudep yaittu melaksannakan latihann rutin dengan upacara p pembukaan dan penutuupan latihann, Persari, Pesta P Siagaa, Dewan Siaga S aktif, h hingga LT 1, kegiatan peduli lingkuungan, dan Dewan D Pengggalang aktif. f Standar pencapaian f) p SKU, S SKK, dan d SPG Gudeep harus mengembang m gkan sistem dan prosees pembelajaran yang m mencermink kan strategii untuk m mencapai tu ujuan, melaaksanakan misi, dan m mewujudkan n visinya. Untu uk mencapai tujuan terseebut, Gudep harus memffasilitasi Praamuka agar b bisa mengem mbangkan segala s potennsi yang dim miliki melaalui berbagai kegiatan, s sehingga m mampu menngembangkaan nilai-nillai profesioonalisme, agar a dapat b beradaptasi secara ceepat saat memasuki dunia proofesi, melallui sistem p pembelajara an berdasarkaan Prinsip D Dasar dan Meetode Kepram mukaanan.
46
g Standar sarana dan prrasarana g) Saranna dan prrasarana addalah unsur penunjangg dalam pelaksanaan P Pendidikan
Kepramukkaanan
di
Gudep.Saarana
dan
prasaranaa
tersebut
m memerlukan nsistem pen ngelolaan yang y menccakup pereencanaan, pengadaan, p p pendataan, pemanfatan, p pemeliharaaan, penghapuusan serta peemutahiran. Gudeep harus meemiliki kelenngkapan saraana dan prassarana yang diperlukan u untuk menu unjang pelakksanaan kegiiatan dan peedoman tenttang sistem klasifikasi, i inventarisasi i, dan inform masi keberaddaannya. Standdar sarana dan d prasaranna minimal yang harus dimiliki Gudep G yaitu s sanggar Guddep, benderaa merah putiih, bendera Gudep, tendda, tali-temaali, tongkat, a dan kotaak P3K, alatt kebersihann lengkap, allat alat dapuur lengkap, serta lemari alat a tempat untuk penyiimpanannya.. atau h Pengalam h) man Pembinaa mengikuti kegiatan paada bidang pendidikan, p sosial, dan keagamaaan Keakktifan Pembbina Gudep dalam menngikuti kegiatan-kegiataan di luar K Kepramukaa anan perlu digalakkan, d dalam rang gka peningkkatan mutu Pembinaan P d dalam Gudeep tersebut.K Kegiatan yanng dapat diiikuti oleh Pembina yaittu kegiatan p pada bidang pendidikan,, sosial, dan agama. i Pengharg i) gaan dan prestasi Gudeep berprestaasi umumnnya adalah Gudep yanng sarana, prasarana, a administrasi i, serta penggelolaan Guudepnya suddah baik.Pennghargaanataau prestasi y yang dicapai oleh Gudepp baik yang diperoleh daari tingkat raanting, cabanng, daerah, n nasional, maaupun intern nasional.
47
4 Pelaksan 4. naan Pendid dikan Kepramukaanan nSebagai Ek kstrakuriku uler Wajib dalam Kurikulum K 2 2013 gga saat inii, tidak bannyak sekolaah yang meenerapkan Pendidikan P Hing K Kepramukaa anan sebagai ekstrakurikkuler wajib.P Pendidikan K Kepramukaaanan masih d dijadikan sebbagai ekstraakurikuler piilihan yang dilaksanakan d n di sore harri, sehingga t tidak banyakk peserta diidik yang m mengikutinyaa.Bahkan, masih ada sekkolah yang b belum ada ekkstrakurikuller Pendidikaan Kepramuukaanannya. Di siisi lain, seko olah yang teelah meneraapkan Pendidikan Kepraamukaanan s sebagai eksttrakuler wajiib, penerapann kebijakan ini hanya seebagai formaalitas untuk m melengkapi tuntutan Kurikulum K 22013. Sehin ngga, Pendiddikan Kepraamukaanan s sebagai pengguatan karakkter siswa beelum berjalann sesuai denngan yang dihharapkan. Ekstrrakurikuler
Pendidikann
Kepram mukaanan
k kurang
meendapatkan
p perhatian yaang serius dari d sekolah.Pada kenyaataannya, daalam Kurikuulum 2013, e ekstrakuriku uler Pendidikkan Kepram mukaanan ini merupakann ekstrakurik kuler yang w wajib diadakkan di sekollah dalam raangka penguuatan karaktter siswa.Keebijakan ini t tidak hanya untuk sekoolah yang telah menerap pkan Kurikuulum 2013, tetapi juga b berlaku bagii sekolah yan ng belum meenerapkanny ya. Dalam Kurikulu um 2013, ekkstrakurikuleer Pendidikaan Kepramuk kaan wajib d diikuti oleh seluruh peserta didik mulai dari SD/MI hinggga SMA/SM MK, tetapi m mereka tidaak diwajibkaan untuk m menjadi angggota Gerakann Pramuka.Sedangkan u untuk penillaiannya, peeserta didikk harus mellakukan penngisian SKU U.Pembina P Pramuka y yang membberikan matteri Kepram mukaan jugga diharuskkan untuk m mengikuti KMD K terlebihh dahulu.
48
Berddasarkan faktta di atas, seekolah sebaggai lembaga ppendidikan harus h lebih m memahami makna dan tujuan darii ekstrakurik kuler Pendiddikan Kepraamukaanan s sebagai peng guatan karakkter siswa.Peendidikan Keepramukaannan tidak hannya sebagai e ekstrakuriku uler pelengkap, tetapi juuga merupak kan bagian dari d sistem Pendidikan P N Nasional yanng berperan penting dalaam mencapaai tujuan Penndidikan Nassional. Pend didikan Keppramukaanann sebagai ekstrakuriku e uler wajib diharapkan d d dapat membberikan dam mpak yang positif p bagi perkembang p gan kepribaddian siswa, t terutama yanng tercantum m dalam tujjuan Gerakaan Pramuka, yaitu mend didik kaum m muda agar menjadi m warrga negara yang berjiwa Pancasila, setia s dan pattuh kepada n negara Indo onesia, manddiri, serta bertanggung jawab atas pembangun nan bangsa d negara, memiliki kepedulian dan k tterhadap sessama hidup dan alam liingkungan, b lokal, nasional, baik n mauupun internaasional. Pend didikan Keprramukaanannmerupakan wadah Pem mbinaan geneerasi muda I Indonesia ag gar dapat meenjadi manuusia yang berriman dan bertakwa kep pada Tuhan Y Yang Maha Esa, berwattak, berkepribadian, berrbudi pekertii luhur, berm moral, serta k kuat mentall, spiritual, sosial, intellektual, emo osional, dann fisiknya, juga j tinggi k kecerdasan dan mutu keeterampilannnya, kuat daan sehat jasm maninya, serrta mampu m menjawab taantangan gloobalisasi dann memanfaattkan kualitass diri yang dimilikinya d d demi membaangun bangssa dan negarra ke arah yaang lebih baikk. Berddasarkan pennjelasan di atas, agar Pendidikan P K Kepramukaa anan dapat t terlaksana sebagaimanaa seharusnyaa, mampu meningkatkan m n dan menjaamin mutu s secara terus--menerus, daan mampu m mentransform masikan nilaii-nilai Kepraamukaanan s secara makssimal, maka ekstrakurikkuler Pendidiikan Kepram mukaanan yaang berada
49
d Gugus Depan di D harus dievaluasi dan diuji kelayakannya k a secara kom mprehensif o oleh Tim Asesor A yang ditugaskan oleh Kwartiir Cabang, sedangkan s pengesahan p d penetapaan hasil akreeditasinya akkan dilakukaan oleh Kwartir Nasional. dan B Kerangk B. ka Pikir Keraangka pikir merupakan m sintesa tentaang hubungaan antar varriabel yang d disusun dari berbagai teoori yang telaah dideskripssikan. Berdaasarkan teorii-teori yang t telah didesk kripsikan terrsebut, selannjutnya diannalisis secaraa kritis dan sistematis, s sehingga menghasilkan m n sintesa tenntang hubunngan antar variabel yaang diteliti ( (Sugiyono, 2 2012: 92). Berddasarkan konnsep dan teoori yang telaah diuraikann diatas, penneliti ingin m melaksanaka an
penelitiianpada
keegiatan
Penndidikan
K Kepramukaannansebagai
e ekstrakuriku uler wajib daalam Kurikuulum 2013 di d SDIT IQR RA’ 1 Kota Bengkulu. P Penelitiakan n mendeskrippsikan bagaaimana peraanan sekolahh terhadap Pendidikan P K Kepramukaa anansebagai ekstrakurikuuler wajib daalam Kurikuulum 2013. Dalam hal ini, peneliti p akann mengobseervasi pelakssanaan ekstrrakurikuler P Pendidikan Kepramukaaanandi SDIIT IQRA’ 1 Kota Benngkulu ini, kemudian m mewawanca ara informann yang telah ditetapkan secara s berguulir untuk meendapatkan d data yang mendukunng kebutuhaan dalam penelitian ini.Kemudiian,peneliti m mendeskrips sikan
hasill
observasii,
wawancaara,dan
dookumentasiyang
telah
d diperoleh peneliti p di lapangan.M Maka, keranngka pikir dalam pennelitian ini s sepertiterliha at pada bagaan berikut:
50
2 Kerangk ka Pikir Bagan 2.1
Pra Penelitian
Ekstrakuriikuler Pendidikan Kepramukkaanan di sekkolah
Pengump pulan Data: 1. Observvasi (nonpa articipatoryo obser vation) 2. Wawaancara (structtured interviiew) 3. Dokum mentasi (formddokumen)
Mekanisme ekskul dalam m Kurikulum 22013: 1. Pengem mbangan prog gram dan keggiatan 2. Pelaksaanaan kegiataan 3. Penilaian kegiatan 4. Evaluasi program A Guudep: Komponen Akreditasi 1. Data K Keanggotaan 2. Standarr administrasii Gudep 3. Standarr pengelolaann Gudep 4. Standarr kompetensi Pembinna 5. Standarr kegiatan Guudep 6. Standarr pencapaian SKU, SKK, ddan SPG 7. Standarr sarana dan prasaraana 8. Pengalaaman Pembin na mengikkuti kegiatan pada p bidang pendidikan, sosial, s dan keaagamaan 9. Penghaargaan dan preestasi
Peendidikan Kepramuukaanansebagai eksttrakurikuleer
51
BAB III METOD DE PENELIITIAN A Pendeka A. atan dan Jeenis Penelitiian Peneelitian ini menggunaka m an pendekattankualitatiff, yaitu meetode yang t tidak meng guji hipotessis, melaink kan hanya mendeskrip psikan informasi apa a adanya
seesuai
deng gan
variabel-variabel
yang
ditteliti.
Sepeerti
yang
d diungkapka an oleh Suk kmadinata (2 2011: 60), Penelitian kualitatif k (Q Qualitative r research) a adalah suatu u penelitian yang dituju ukan untuk mendeskrip psikan dan m menganalisi is fenomen na, peristiw wa, aktivitas sosial, sikap, kep percayaan, p persepsi, peemikiran oraang secara in ndividual maupun m kelo ompok. Sedaangkan jeniss penelitian ini adalah penelitian d deskriptif, yaitu y untuk m menggamba arkan fenom mena yang sedang s terjaadi secara apa a adanya. Hal ini di d dukung oleeh Winarn ni, (2011: 38) yang menyatakaan bahwa penelitian d deskriptif a adalah penellitian yang diarahkan untuk u memb berikan gejala-gejala, f fakta-fakta, kejadian-k kejadian seccara sistemaatis dan ak kurat, mengenai sifats sifat populaasi atau daerah tertenttu. Dalam penelitian deskriptif d tiidak perlu m mencari ataau menerang gkan saling hubungan h d mengujii hipotesis. dan B Tempat Penelitian B. P
52
Temp pat penelitiian ini adaalahSDIT IQRA’ I 1 K Kota Bengkkulu yang b beralamatka an di Jalan Semeru S No.. 22 RT 13 RW 04 Keelurahan Saw wah Lebar K Kecamatan R Agung Kota Bengkkulu. Ratu Peneelitian ini tellah dilaksanaakan pada taanggal 05 A April – 05 Mei M 2014 di S SDIT IQRA A’ 1 Kota Ben ngkulu. C Instrumeent Penelitia C. an 51 Dalam penelitiann kualitatif, yang menjaadi instrumeent atau alatt penelitian a adalah penelliti itu sendiiri. Oleh karrena itu, peneliti sebagaii instrument juga harus “ “divalidasi” seberapa jauh penelitti kualitatif siap melakkukan penellitian yang s selanjutnya akan a terjun ke k lapangan (Sugiyono, 2012: 305). Validdasi ini dilak kukan oleh ppeneliti senddiri, melalui evaluasi dirri seberapa j jauh pemahaaman terhadap penelitiann kualitatif inni, penguasaaan teori, dan n wawasan t terhadap biddang yang akkan diteliti, serta kesiappan peneliti, baik secaraa akademik m maupun log gistiknya. Melalui M evalluasi diri, peneliti p mem mahami sejjauh mana p penguasaan teori dan waawasan terhadap penelittian kualitatiif, serta kesiiapan bekal m memasuki laapangan. Peneeliti kualitatif sebagai huuman instrum ment, berfunngsi menetap pkan fokus p penelitian, m memilih infoorman sebagaai sumber daata, melakukkan pengump pulan data, m menganalisi s data, dan membuat m kessimpulan. D Sampel Sumber D. S Datta Dalam penelitiann kualitatif, sampel sum mber data dippilih secara purposive, y yaitu dipilihh dengan pertimbanga p an tertentu dan bersifaat snowball sampling. S Seperti yangg diungkapkan oleh Suggiyono (20122: 300), purpposive samplling adalah
53
t teknik pengambilan sam mpel sumberr data dengaan petimbanngan tertentuu, misalnya a agar memuddahkan penneliti menjellajahi situassi sosial yanng diteliti. Sedangkan s snowball saampling yaittu teknik peengambilan sumber datta yang pad da awalnya j jumlahnya s sedikit, lamaa-lama menj njadi besar. Hal ini dilaakukan kareena sumber d yang seedikit itu beluum mampu memberikan data m n data yang llengkap. Dalam penelitiann kualitatif oorang-orang yang menjadi sumber data d disebut i informan. T Tidak setiap orang dalaam lembagaa yang ditelliti menjadi informan, s sebab yang diteliti hanyya informan ekspert, yaitu orang-orrang yang beertanggung j jawab dan benar-benaar mengetahhui, menguaasai, dan banyak b terliibat dalam k kegiatan
y yang
ditelitti.
Informaan
ini
diiurut
berdaasarkan
peengaruhnya
d dalamkegiat tan yang diteeliti (Sukmaddinata, (2011 1: 285). Dalam penelitiann ini yang m menjadi sam mpel sumberr data telah ditentukan t terlebih dahuulu, yaitu keepala sekolahh selaku infoorman utamaa (key inform man), wakil k kepala sekollah (bidang kurikulum, kesiswaan, serta saranaa dan prasarrana), serta P PembinaPram muka dan peserta didik.setelah itu, wawancara dimulai darri informan e ekspert, yaittu orang yang bertanggunng jawab daan berkuasa ddalam peneliitian ini. E Teknik Pengumpula E. P an Data Tekn nik pengumppulan data yang digunnakan dalam m penelitian ini adalah p pengamatan (observasi),, wawancaraa, dan dokum mentasi. 1 Pengama 1. atan (Obserrvasi) Obseervasi meruupakan metoode pengum mpulan dataa yang menggunakan p pengamatan terhadap objek o penellitian. Obseervasi dapatt dilaksanak kan secara l langsung maupun m tidakk langsung
(Winarni, 2011: 148)). Sedangkaan menurut
54
M Mukhtar (20 013: 100), observasi o yaaitu peneliti melakukann pengamataan terhadap g gejala atau fenomena yang y diseliddiki. Biasannya seorang peneliti dibbantu oleh i instrument p panduan obseervasi (obserrvation guid de). Obseervasi atau pengamatan p yang digun nakan dalam m penelitian ini, adalah o observasi non n partisipaatif (nonparrticipatory observation) o ), maksudnyya peneliti t tidak ikut akktif dalam prroses kegiataan yang ditelliti. Seperti yyang diungkkapkan oleh S Sukmadinata a (2011: 2220), “dalam observasi non n partisippatif (nonpaarticipatory o observation) ), pengamatttidak ikut serta dalam m kegiatan,, dia hanyaa berperan m mengamati kegiatan, k tid dak ikut dalam m kegiatan”. Dalam penelitian n ini, pengum mpulan dataa melalui obbservasi dilak kukan oleh p peneliti dengan tidak teerlibat aktif di dalam keegiatan. Penneliti hanya mengamati m p proses pelak ksanaanPenddidikan Keppramukaanannsebagai ekkstrakurikuleer wajib di S SDIT IQRA A’ 1 Kotaa Bengkulu, serta baggaimana keelengkapan komponen a akreditasi Gudep yang ada a di Gudepp SDIT IQRA A’ 1 Kota Bengkulu ini. Peneelitian ini memerlukan m ppedoman ob bservasi (obbservation guide) yang a akan digunaakan untuk mengumpuulkan data pada p pelakssanaan ekstrrakurikuler P Pendidikan K Kepramukaa anan. Pedom man observasi ini bertujuuan untuk mengetahui, m m melihat, daan mencataat prosespellaksanaanPeendidikan K Kepramukaannansebagai e ekstrakuriku uler wajib di SDIT IQRA A’ 1 Kota Beengkulu. Kom mponen serta indikator innstrument obbservasi mekkanismeekstrrakurikuler P Pendidikan
Kepramuk kaanan
dalaam Kuriku ulum 2013
beracuan
padaTim
P Permendikbu ud No. 81A A tahun 20013 tentangg Implementtasi Kuriku ulum dapat d digambarkan n dalam tabeel berikut:
55
Tabel 3.1K Komponen In nstrument ObservasiM O Mekanisme Ekstraakurikuler Pendidikan P Kepramuk kaan dalam Kurikulum K m 2013 A Aspek yang diobservasi d Mekanisme M
mponen Kom
Desskripsi
1. Penggembangan
kegiatan
progrram
ek kstrakurikuleer
kegiaatan
Pendidikan
2. Pelak ksanaan
K Kepramukaan n
kegiaatan
daan
Kebijakan, tujuan, deskripsi, manajemen, m dan
p pendanaan
mengenai
program
bentuk
kegiatan
ekstrakuurikuler. Penjadw walan
dann
ekstrakuurikuler.
ekstrrakurikuler 3. Penillaian ekstrrakurikuler 4. Evaluuasi program m ekstrrakurikuler
Kinerja peserta diidik dalam mengikuti kegiatann ekstrakurikkuler. Menambbah atau mengurangii kegiatan ekstrakuurikuler
Kom mponen sertaa indikator iinstrument observasi o peelaksanaan Pendidikan P K Kepramukaa anan berdassarkan kom mponen akreeditasi Gudeepberacuan pada Tim K Keputusan K Kwarnas Geerakan Pram muka No. 203 2 tahun 2011 tentangg Pedoman A Akreditasi G Gudepdapat d digambarkan n dalam tabeel berikut: Tab bel 3.2Komp ponen Instrrument Observasi Akreeditasi Gudeep A Aspek yang
Kom mponen
Desskripsi
56
diobservasi d G Gugus Depann
1. Data
Terdiri atas anggotta muda daan anggota
Keannggotaan
dewasa.
2. Standdar
Penentuuan perencannaan, pelakssanaan, dan
admiinistrasi
pengenddalian kegiaatan, serta penentuan
Gudeep
langkah-langkah lannjutan. Operasioonal Gudep,, pelaksanaaan program,
3. Standdar pengelolaan
dan penccapaian sasaaran.
Gudeep 4. Standdar
p Pembina yaang lengkap Sistem pengelolaan
komppetensi
sesuai dengan kebbutuhan, peerencanaan,
Pembbina
dan penggembangan.
5. Standdar kegiataan
Mengem mbangkan ppotensi menntal, moral, spirituall, emosionaal, sosial, intelektual,
Gudeep
dan fisikk. 6. Standdar
Mengem mbangkan
sistem
daan
proses
pencaapaian SKU U,
pembelaajaran yang mencermink kan strategi
SKK K, dan syaraat
untuk mencapai m tujuuan, melaksaanakan misi
Pram muka Garudaa
dan mew wujudkan vissi.
7. Standdar
saranna
Menunjaang
pelakssanaan
keggiatan dan
pedoman n tentang klasifikasi, inventaris,
dan prasarana p
dan infoormasi keberradaannya. 8. Penggalaman
Keaktifaan Pembina mengikuti kegiatan k di
meng gikuti
luar keg giatan Kepram mukaanan.
kegiaatan-kegiatann pada
bidanng
penddidikan, sosiaal,
daan
keagaamaan 9. Pengghargaan daan
Pengharrgaan atau prestasi yaang dicapai
57
presttasi
oleh Gudep, G baikk di tingkaat ranting, cabang,
daerah,
nasional,
maupun
internasional.
2 Wawanccara 2. Menuurut Mukhttar (2013: 100), 1 wawancara adalaah teknik memperoleh m i informasi seecara langsuung melalui permintaan keterangan kepada pihaak pertama y yang dipanddang dapat memberikan m kketerangan/jawaban perttanyaan yangg diajukan. Waw wancara meerupakanmetode pengum mpulan data yang meenghendaki k komunikasi langsung anntara penyellidik dengann subjek atauu respondenn (Winarni, 2 2011: 132). Sedaangkan mennurut Sukmaadinata (2011: 216), w wawancara merupakan m s salah satu beentuk teknik k pengumpullan data yanng dilaksanakkan secara lisan l dalam p pertemuan taatap muka seecara individdual. Dalaam penelitiann ini, teknik wawancara yang dilakuukan adalah wawancara w t terstruktur (sstructured in nterview), yaaitu wawanccara yang diggunakan sebagai teknik p pengumpul data, d apabilaa peneliti tellah mengetahhui dengan ppasti tentangg informasi a yang ak apa kan diperoleh. Oleh karen itu, dalam m melakukaan wawancarra, peneliti t telah menyiiapkan instrrument peneelitian berup pa pertanyaaan-pertanyaaan tertulis y yang alternaatif jawabannnya pun telahh disiapkan (Sugiyono, ( 22012: 319). 3 Dokumen 3. ntasi
58
Teknnik dokumen ntasi merupaakan teknik yang berassal dari kataa dokumen y yang berartti barang-baarang tertullis. Alat peengumpul ddatanya dissebut form d dokumen attau form peencatatan dookumen. Seedangkan suumber datannya berupa c catatan atau u dokumen. Sukmadinatta (2008: 2221) mengeemukakan baahwa studi d dokumenter
(documenntary study) merupakan n suatu teknnik pengump pulan data
d dengan mennghimpun dan mengaanalisis dokkumuen-dokuumen, baik dokumen t tertulis, gam mbar, maupunn elektronik.. Sedaangkan menu urut Sugiyonno (2012: 329), 3 dokum men merupak kan catatan p peristiwa yaang sudah berlalu. b Dokkumen bisa berbentuk tulisan, gam mbar, atau k karya-karya monumenttal dari seseorang.Melaalui teknik dokumentassi, peneliti d dimungkink an memperooleh informaasi dari berm macam-macaam sumber teertulis atau d dokumen yaang ada padaa responden.. Dokumentaasi ini dilakuukan pada saaat peneliti m melakukan observasi o dan wawancarra terhadapsaampel sumbeer data. F TeknikA F. Analisis Dataa 1 Analisis Data 1. D Penggumpulan daan analisis data peneliitian kualitaatif bersifat interaktif, b berlangsung g dalam linggkaran yang tumpang tinndih. Langkkah-langkahnnya disebut s strategi pen ngumpulan dan analissis data, teeknik yang digunakan fleksibel, b bergantung pada p strateggi terdahulu yang y digunaakan dan datta yang telah h diperoleh ( (Sukmadinat ta, 2011:1144). Millees dan Hubberman dalam Sugiyon no (2012: 337), menggemukakan b bahwa aktivvitas dalam analisis daata kualitatiff dilakukan secara inteeraktif dan b berlangsung g secara teruss menerus saampai tuntass, sehingga ddatanya sudaah jenuh.
59
Aktivvitas analisiis data dalaam penelitiaan ini yaitu data reducction, data d display, dan conclusion drawing/verrification. a Reduksi data a. d (Data Reduction) R Mereeduksi data dalam d penelttian ini adalaah sebagai proses p meranngkum data d hasil obbservasi, waawancara, dan dari d studi dookumentasi m mengenai pelaksanaan P Pendidikan K Kepramukaa anan sebagaii ekstrakurikkuler wajib dalam d Kurikkulum 2013 d SDIT IQR di RA’ 1 Kota Bengkulu B . Prosees reduksi data d dalam ppenelitian inni yaitu menngumpulkan n, memilih, d menyedderhanakanhhal-hal penting dan pokkok yang dibbutuhkan, berdasarkan dan b d data yang telah didapatkan. Prosess ini dilakuukan secara terus menerrus selama p penelitian beerlangsung, sehingga peeneliti menddapatkan datta yang jelass mengenai p pelaksanaan n Pendidikann Kepramukkaanan sebaagai ekstrakkurikuler waajib dalam K Kurikulum 2013 2 di SDIT T IQRA’ 1 Kota K Bengkuulu. b Penyajian b. n Data (Dataa Display) Peny yajian data dilakukan d settelah data teerkumpul. Dengan D disajiikan, maka p peneliti akan n mudah unttuk membuaat kesimpulaan dan mem mahami data lebih jelas, s serta mempeermudah anaalisis data leebih lanjut.P Penyajian daata dalam penelitian ini d dilakukan
setelah
daata
dikumppulkan
darri
wawanccara,
obserrvasi,
dan
d dokumentas i.Hal ini diilakukan unntuk mempeermudah penneliti dalam m membuat k kesimpulan mengenai peenelitian ini.. c Verifikassi data (Concclusion Draw c. wing atau Veerification) Veriffikasi adalahh kegiatan menarik m kesim mpulan darii semua dataa-data yang t telah diperolleh. Setelah melakukan reduksi dataa dan penyajian data, maaka peneliti
60
a akan melakuukan verifikkasi data, yaaitu menarikk kesimpulann dari hasill penelitian y yang telah dilakukan, d y yaitu mengeenai pelaksaanaan Pendiddikan Kepraamukaanan s sebagai eksttrakurikuler wajib dalam m Kurikuluum 2013 di SDIT IQRA A’ 1 Kota dan bagaim B Bengkulu, mana pelakksanaannya tersebut beerdasarkan komponen a akreditasi Gudep. 2 Keabsah 2. han Data Padaa dasarnya dalam d penellitian deskrip ptif belum ada teknik yang baku d dalam meng ganalisa dataa, oleh sebabb itu ketajam man melihat data oleh peeneliti serta k kekayaan p pengalaman dan pengettahuan haruus dimiliki oleh penelliti. Dalam m menguji keaabsahan data dalam peneelitian ini meeliputi uji kreedibilitas datta. Uji kredibilitas k data atau kepercayaan terhadap daata hasil pen nelitian ini a antara lain dilakukan d deengan peninggkatan ketek kunan dalam penelitian, triangulasi, t a analisis kasuus negatif, daan member check. c Bagan 3.1U Uji Kredibilitas data
Peningkataan ketekunann
Uji Kred dibilitas Datta
Anaalisis kasus nnegatif
Member cheeck
61
a Meningkaatkan Ketekuunan a. Sugiy yono (20122: 370), menjelaskan bahwa menningkatkan ketekunan b berarti melaakukan pen ngamatan seecara lebih cermat daan berkesinambungan. D Dengan carra tersebut maka kepasstian data dan d urutan peristiwa akan a dapat d direkam secaara pasti dann sistematik. Meniingkatkan keetekunan maaksudnya pen neliti mengeecek kembali data yang t telah diperooleh dari ob bservasi, waawancara, daan studi dookumentasi padaproses p k kegiatanPen ndidikan
K Kepramukaan nansebagai
ekstrakurikkuler
wajiib
dalam
K Kurikulum 2013 di SDIT S IQRA A’ 1 Kota Bengkulu. Misalnya, pada saat m melakukan observasi o daan wawancaara kepada PembinaPram P muka, apakaah terdapat k kesalahan attau tidak, seehingga dapaat memberikkan deskripsi data yang akurat dan s sistematis teentangapa yaang diamati. b Analisis Kasus b. K Negattif Kasuus negatif addalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda deengan hasil p penelitian hingga h pada saat tertenntu. Melakukkan analisiss kasus negaatif berarti p peneliti menncari data yaang berbedaa atau bahkaan bertentanngan dengann data yang t telah ditemu ukan. Bila tidak ada lagii data yang berbeda atauu bertentanggan dengan hasil peneliitian, berartii data yang ditemukan sudah dapatt dipercaya t temuanatau ( (Sugiyono, 2 2012: 374). Dalam hal ini, annalisis kasuss negatif dilaakukan oleh peneliti untu uk mencari d data yang berbeda, b beertentangan, atau tidakk sesuai denngan data yang y telah d diperoleh m melalui observasi, waw wancara, daan studi dookumentasi mengenai
62
p pelaksanaan n Pendidikan n Kepramuukaanansebaggai ekstrakuurikuler waajib dalam K Kurikulum 2013 2 di SDIT T IQRA’ 1 Kota K Bengkuulu. c Member Check c. C Mem mber check adalah prosses pengecek kan data yaang diperoleeh peneliti k kepada samppel sumber data. d Tujuannnya adalah untuk menggetahui kesessuaian data y yang telah ditemukan d deengan data yang y telah diberikan d oleeh sampel su umber data. A Apabila dataa yang ditem mukan telah ddisepakati olleh sampel sumber s data,, maka data t tersebut valiid, akan tetap pi bila tidak disepakati, maka m perlu dilakukan d diiskusi lebih l lanjut dengaan sampel su umber data ttersebut. Jikaa perbedaannnya sangat jelas, j maka p peneliti haruus mengubahh hasil temuuannya. Mem mber check ddapat dilakuk kan setelah p pengumpula an data selesai, setelah mendapat temuan, t atauu setelah memperoleh m (Sugiyono, 2012: k kesimpulan 2 376). Data yang haruss dicek dalam m penelitian n ini adalah data yang berasal b dari h hasil observ vasi penelitti dengan ssampel sum mber data m mengenai pelaksanaan P Pendidikan K Kepramukaa anansebagai ekstrakurik kuler wajib ddalam Kurikkulum 2013 d SDIT IQRA’ 1 Kotaa Bengkulu.M di Misalnya,daata yang telaah diperolehh dari hasil w wawancara kepada Pem mbinaPramukka. Apabila data hasil observasi terssebut tidak d disepakati oleh PembbinaPramukaa, maka peeneliti haruus berdisku usi dengan P PembinaPram muka untukk memecahkkan persoalaan tersebut. Tetapi, apaabila sudah d disepakati, maka m data tersebut sudahh valid.