55
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG
OLEH: EVAYANTI NPM: A1I112120
PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU 2015 55
58
MOTTO Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh semangat, Isti’qomah dalam menghadapi cobaan.
PERSEMBAHAN Skripsi ini Ku persembahkan untuk: 1. Ayah dan ibuku tercinta yang selalu senantiasa mengorbankan tenaga dan waktu untuk keberhasilanku dan selalu mendoakanku. 2. Bunda Dra. Nuryana dan Ketua Yayasan Kesejahteraan Ummat PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang Bapak H. Zainuri Mayang yang selalu membantuku dan selalu memberi masukan yang berharga demi keberhasilanku. 3. Kakak Zoriz Dedi Priyanto yang selalu memberi semangat, dukungan, cinta dan kasih sayang dan ketulusan untukku. 4. Teman-teman seperjuangan semoga ilmu yang telah kita dapati dapat bermanfaat untuk kita semua. 5. Almamaterku tercinta.
58
60
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunianya serta kesehatan sehingga penulis masih dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia 5-6 Tahun melalui Kegiatan Menggambar pada PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang”. Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. 2. Bapak Drs. Sugianto, M. Pd, Ketua Program SKGJ Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. 3. Bapak Drs. Wembrayarli, M. Sn dan Dr. Azwandi, M.A, pembimbing 1 dan 2 yang selalu memberikan bimbingan dan petunjuk kepada peneliti sehingga proposal skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Semua Dosen PAUD beserta seluruh Staff Administrasi Program SKGJ yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga serta membantu kami dalam menyelesaikan skripsi ini.
60
61
5. Ibu Endang Utaminingsih, M. TPd dan Ibu Dra. Nuryana selaku pengelola PSKGJ Kepahiang yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar. 6. Kepala dan Dewan Guru PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang yang telah membantu kelancaran dalam menyusun skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Amin ya robbal alamin.
Kepahiang,
Juni 2015
Penulis,
Evayanti NPM. A1I112120
61
62
ABSTRAK UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG Oleh: Evayanti NPM: A1I112120 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak khususnya kemampuan anak dalam mentrasformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar melalui kegiatan menggambar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Data dikumpulkan melalui observasi dan dianalisis melalui persentase. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan kegiatan menggambar dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak khususnya dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar. Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan nilai hasil kegiatan anak sebesar 46,15% untuk menghasilkan produk gambar, 30,77% proses dan 38,46% dalam penilaian diri. Hal ini menunjukkan bahwa anak telah mampu mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar, sehingga kecerdasan visual spasial anak dapat meningkat. Kata Kunci: visual spasial, menggambar.
62
63
ABSTRACT IMPROVEMENT EFFORTS OF VISUAL SPATIAL INTELLIGENCE CHILD AGES 5-6 YEARS THROUGH THE ACTIVITIES OF DRAWING INTEGRATED ECD AR - RAHMAN KEPAHIANG DISTRICT by : Evayanti NPM : A1I112120 The purpose of this research was to improve the visual-spatial intelligence of children, especially children's ability to transform that seen in the form of an image through drawing. The car method used was of classroom action research. The data were collected through observation and analyzed through percentage. The result shows that the application of drawing activities could improve children's visual-spatial intelligence, especially in transforming what was seen in the form of images. The increase was seen from the increase in value of 46.15% of activities for children to produce drawings, 30.77% and 38.46% in the process of self-assessment. This indicates that the child has been able to transform that seen in the form of images, so the visual-spatial intelligence of children can be increased. Keywords: visual spatial, drawing.
63
64
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ........................................................................................... Lembar Pengesahan .................................................................................. Lembar Persetujuan..................................................................................... Motto dan Persembahan ............................................................................ Lembar Pernyataan ................................................................................... Kata Pengantar ............................................................................................ Abstrak ....................................................................................................... Abstract ...................................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................... Daftar Tabel ............................................................................................... Daftar Gambar ........................................................................................... Daftar Bagan .............................................................................................. Daftar Lampiran ......................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ B. Identifikasi Masalah .............................................................. C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian ........................ D. Rumusan Masalah ............................................................... E. Tujuan Penelitian .................................................................. F. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................
i ii iii iv v vi viii ix x xii xiii xiv xv
1 2 2 3 3 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial ............................. 5 2. Pengertian Menggambar .................................................. 7 B. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................... 11 C. Kerangka Berpikir ................................................................. 14 D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 14
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ............................................................. 2. Waktu Penelitian ............................................................. C. Subjek Penelitian .................................................................. D. Jenis Tindakan ..................................................................... E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... F. Instrumen ............................................................................. G. Teknik Analisis Data .............................................................
15 17 18 18 18 21 21 22
64
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...................................................................... 24 B. Pembahasan ........................................................................ 47
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan .............................................................................. 52 B. Saran .................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 53 LAMPIRAN ................................................................................................ 55
65
66
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 4.2
Lembar Instrumen Observasi ................................................... 22 Kategori Penilaian Anak ............................................................ 23 Interval Kriteria Keberhasilan Anak .......................................... 23 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................... 26 Keberhasilan anak dalam bentuk produk atau hasil menggambar pada siklus I ............................................................................ 29 Tabel 4.3 Keberhasilan anak dalam bentuk hasil menggambar pada siklus I ..................................................................................... 29 Tabel 4.4 Keberhasilan anak dalam bentuk pengembangan diri pada siklus I ..................................................................................... 30 Tabel 4.5 Nilai kemampuan produk menggambar anak .......................... 35 Tabel 4.6 Nilai kemampuan proses menggambar anak .......................... 35 Tabel 4.7 Nilai kemampuan penilaian diri anak ....................................... 36 Tabel 4.8 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................. 37 Tabel 4.9 Keberhasilan anak dalam bentuk produk atau hasil menggambar pada siklus II ........................................................................... 39 Tabel 4.10 Keberhasilan anak dalam bentuk hasil menggambar pada siklus II .................................................................................... 40 Tabel 4.11 Keberhasilan anak dalam bentuk pengembangan diri pada siklus II .................................................................................... 41
66
67
DAFTAR GAMBAR
Halaman Lampiran 17 Dokumentasi kegiatan siklus I ............................................... 75 Lampiran 18 Dokumentasi kegiatan siklus II ............................................. 76
67
68
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK
Halaman Bagan 2.2 Bagan 3.1 Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3
Kerangka Pikir Penelitian ....................................................... Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kurt Lewin dalam Arikunto .................................................................................. Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak Menghasilkan Produk/ Hasil Gambar ........................... Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak Menghasilkan Proses Gambar ..................................... Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak dalam Pengembangan Diri ...........................................
14 19 44 45 46
68
69
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19
Pembatas ............................................................................. 55 Surat izin penelitian dari UNIB .............................................. 56 Surat pernyataan teman sejawat ......................................... 57 Surat pernyataan kesediaan menjadi teman sejawat ........... 58 Surat keterangan penelitian .................................................. 59 Rencana Kegiatan Mingguan Siklus I ................................... 60 Rencana Kegiatan Harian Siklus I ........................................ 61 Rubrik Penilaian Kegiatan Menggambar .............................. 63 Lembar instrumen observasi anak siklus I ............................ 64 Lembar observasi teman sejawat kemampuan merancang Pembelajaran siklus I ............................................................ 65 Lembar observasi teman sejawat kemampuan melaksanakan Pembelajaran siklus I ........................................................... 66 Rencana Kegiatan Mingguan Siklus II .................................. 68 Rencana Kegiatan Harian Siklus II ....................................... 69 Lembar instrumen observasi anak siklus II ........................... 71 Lembar observasi teman sejawat kemampuan merancang Pembelajaran siklus II .......................................................... 72 Lembar observasi teman sejawat kemampuan melaksanakan Pembelajaran siklus II .......................................................... 73 Dokumentasi Kegiatan Siklus I ............................................. 75 Dokumentasi Kegiatan Siklus II ............................................. 76 Riwayat Hidup ....................................................................... 78
69
70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kecerdasan visual spasial adalah salah satu kecerdasan jamak yang dimiliki seseorang. Menurut Musfiroh (2008: 49) kecerdasan visual spasial berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah dan ruang secara akurat serta mengubah penangkapannya tersebut ke dalam bentuk lain seperti dekorasi, arsitektur, lukisan, patung. Untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial, guru PAUD Terpadu Ar Rahman Kabupaten Kepahiang sering menggunakan metode-metode pembelajaran seperti demonstrasi, pemberian tugas, bercerita dan lainnya. Berdasarkan Permen No. 58 Tahun 2009 kecerdasan visual spasial anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat menggambar bebas dengan berbagai bentuk media (kapur, pensil warna, krayon, spidol, arang dan bahan-bahan pewarna yang ada di alam) dengan rapi, menggambar bebas dari bentuk dasar titik, garis, lingkaran, segitiga dan segiempat, menggambar orang dengan lengkap dan proporsional. Namun, kenyataan dilapangan terlihat di PAUD Terpadu Ar Rahman Kabupaten Kepahiang masih banyak anak yang lemah dalam
70
71
menggambar, baik menggambar bebas maupun menggambar dengan pola yang telah disediakan guru. Hal tersebut disebabkan oleh anak yang kurang tertarik dengan kegiatan
menggambar,
kemampuan
anak
dalam
menuangkan
imajinasinya dalam bentuk gambar masih lemah, teknik menggambar yang diberikan guru belum sempurna atau belum sesuai dengan tahaptahap menggambar yang sebenarnya. Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kelompok usia 5-6 tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang mengenai kemampuan
kecerdasan
visual
spasial
tentang
kemampuan
menggambar anak maka peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial melalui Kegiatan Menggambar Anak Kelompok Usia 5-6 Tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi antara lain: 1. Kemampuan anak dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar masih rendah. 2. Minat anak untuk melakukan kegiatan menggambar masih kurang.
71
72
C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan yang ada dapat dibatasi pada peningkatan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan menggambar dan difokuskan pada peningkatan kecerdasan visual spasial anak kelompok usia 5-6 tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang. D. Rumusan Masalah Penelitian Tindakan Kelas ini dirumuskan Bagaimana peningkatan kecerdasan visual spasial anak khususnya kemampuan anak dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar melalui kegiatan menggambar pada anak usia 5-6 tahun PAUD Terpadu ArRahman Kabupaten Kepahiang.
E. Tujuan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak khususnya kemampuan anak dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar melalui kegiatan menggambar pada kelompok usia 5-6 tahun PAUD Terpadu ArRahman Kabupaten Kepahiang. F. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi:
72
73
1. Bagi guru PAUD atau teman sejawat a. Sebagai inspirasi untuk memilih metode, strategi dan teknik yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat lebih terpenuhi. b. Meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Bagi guru PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang Menambah referensi bagi guru PAUD Terpadu Ar-Rahman Kaupaten Kepahiang cara meningkatkan kecerdasan visual spasial anak.
73
74
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Pengertian Kecerdasan Visual Spasial Menurut Armstrong, 2003 dikutip Musfiroh (2008: 4.3) Kecerdasan visual spasial atau kecerdasan gambar atau kecerdasan pandang-ruang didefinisikan sebagai kemampuan mempersepsi dunia visual-spasial secara akurat serta mentransformasikan persepsi visual spasial tersebut dalam berbagai bentuk. Kecerdasan ini memiliki 3 kata kunci agar kita dapat lebih mudah memahaminya
yaitu
mempersepsi,
visual
spasial
dan
mentransformasikan. Adapun ketiga kata kunci tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya karena kemampuan visual spasial ini adalah anak diharapkan dapat memahami sesuatu melalui inderanya yang berkaitan dengan warna dan ruang kemudian anak harus dapat mewujudkan apa yang telah mereka tangkap melalui indera tersebut dalam bentuk lain seperti dalam bentuk gambar, sket, kolase atau lukisan perca. Anak yang memiliki kecerdasan visual spasial berfikirnya dalam bentuk khayalan yang akan mereka tuangkan dalam bentuk gambar. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau mengasah kecerdasan visual spasial diantaranya menceritakan gambar,
74
75
kegiatan menggambar, membuat karya atau kerajinan tangan, mengatur dan merancang sesuatu seperti merancang tata tertib bermain, mengatur tempat duduk, kemudian bermain konstruktif atau bongkar pasang seperti permainan menyusun balok, puzzle, menyusun cerita berseri dan lainlain. Menurut Sujiono (2009: 189) Cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak antara lain menggambar dan melukis, mencoret-coret, menyanyi, mengenal dan membayangkan suatu konsep, membuat prakarya, mengunjungi berbagai tempat, melakukan permainan konstruktif dan kreatif, mengatur dan merancang. Adapun tujuan dari meningkatkan kecerdasan visual spasial anak lebih menekankan pada meningkatkan kreativitas anak karena dengan khayalan-khayalan yang dilakukan anak akan menghasilkan sesuatu yang baru, meningkatkan bahasa anak karena dengan menghasilkan karya baru mereka akan mencoba menceritakan apa yang telah mereka hasilkan tersebut, motorik halus karena proses dalam kecerdasan visual spasial lebih banyak kepada kegiatan yang memanfaatkan motorik halus anak, dan juga kecerdasan kognitif. Menurut Martuti ( 2008: 79) strategi yang dapat digunakan untuk mengaktifkan kecerdasan visual spasial antara lain:
75
76
a. Warna, anak yang memiliki kecerdasan visual spasial tinggi biasanya peka terhadap warna. Warna-warna yang menarik pada objek-objek pelajaran dan peralatan kelas sangat membantu mempercepat pemahaman siswa. b. Grafis, dengan membuat gambar, anak-anak akan lebih mudah untuk memahami pelajaran yang sedang dipelajari. Tetapi yang perlu diingat bahwa yang lebih dipentingkan adalah kejelasan tingkat pengandaian masalah dalam bentuk gambar, bukan pada keindahan gambar. c. Visualisasi, ajak anak membayangkan sebuah objek merupakan salah satu cara termudah untuk membantu para anak didik dalam menerjemahkan bahasa verbal ke dalam bentuk visual. 2. Pengertian Menggambar Menggambar adalah aktifitas yang sangat disukai oleh anak usia dini, namun terkadang anak kesulitan dalam menyalurkan kegemarannya tersebut karena tidak bisa membuat bentuk yang ia inginkan. Menurut Sumanto (2005: 47) menggambar (drawing) adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna. Sedangkan menggambar
menurut
adalah
Pamadhi
membuat
gambar
(2013:
2.5)
dengan
cara
mengatakan mencoret,
menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna
76
77
sehingga menimbulkan gambar. Berdasarkan pengertian menggambar tersebut dapat disimpulkan bahwa menggambar adalah aktifitas untuk mengungkapkan perasaan, ide, angan-angan dalam bentuk coretan sesuai dengan alat yang digunakannya. Fungsi dan manfaat menggambar menurut Pamadhi (2013: 2.10) adalah: (1) Sebagai alat bercerita (bahasa visual atau bentuk), (2) Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan, (3) Menggambar sebagai alat bermain, (4) Menggambar melatih ingatan, (5) Menggambar melatih berpikir komprehensif (menyeluruh), (6) Menggambar sebagai media sublimasi perasaan, (7) Menggambar melatih keseimbangan, (8) Menggambar mengembangkan kecakapan emosional, (9) Menggambar melatih kreativitas anak, (10) Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung. Menggambar sangat penting bagi anak usia dini karena dapat membentuk imajinasi anak dan tidak membutuhkan alat dan bahan yang mahal dan sulit didapat. Menurut Santoso (2014: 2-7) Alat-alat yang dibutuhkan dalam menggambar antara lain pensil, kertas, penghapus dan penggaris. Memberikan ilmu menggambar kepada anak harus sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Lowenfeld dan Brittain membagi masa perkembangan karya seni rupa anak sebagai berikut:
77
78
1. Masa coreng mencoreng
:
2-4 tahun
a. Masa coreng mencoreng awal. Karya gambar pada tahap coreng mencoreng dengan krayon yang menampilkan bentuk dasar sederhana berupa perulangan garis panjang, pendek, zig-zag, lengkung dan lingkaran. Garis-garisnya spontan dan tak beraturan. b. Masa coreng mencoreng lanjut. Karya gambar pada tahap coreng mencoreng dengan krayon yang menampilkan bentuk dasar sederhana berupa perulangan garis-garis lengkung dan melingkar menyerupai bentuk kue donat. 2. Masa pra-bagan
:
4-7 tahun
Karya gambar pada tahap coreng mencoreng dengan krayon yang menampilkan perulangan objek sederhana, namun telah bermakna yakni bunga dalam pot. Garis-garisnya lebih terkontrol dan lentur. Warna objek lebih berani dan variatif 3. Masa bagan
:
7-9 tahun
4. Masa awal realisme
:
9-12 tahun
5. Masa naturalisme semu
:
12-14 tahun
:
14-17 tahun
(pseudo Naturalislik) 6. Masa dewasa (Adoleccent ArtThe Periode of Deccision) Pekerti (2012: 9.24-9.27)
78
79
Kunci mengajari anak menggambar adalah dengan membuat anak senang dan menyukai kegiatan tersebut, sebagai guru dan orang tua kita harus terbuka kepada anak, berikan gambaran yang positif kepada anak bahwa menggambar adalah hal yang menyenangkan dan menghasilkan suatu yang indah, jangan lupa berikan pujian terhadap hasil karya anak. Mengajari
anak
menggambar
tidak
serta
merta
langsung
dan
memberikan gambar yang konkret, tetapi harus melalui teknik yang tepat. Sehingga selain anak akan dapat menggambar, anak juga dapat mengembangkan kemampuan motoriknya dengan baik. Membuat garis adalah dasar dari menggambar, buatlah sebuah garis vertikal, horizontal, miring, lengkung, bergelombang, zigzag dan acak. Setelah anak dapat membuat garis-garis tersebut, ajaklah anak membuat gambar dua dimensi dimana seakan-akan anak dapat melihat gambar tersebut dari dua sisi seperti gambar segitiga, segiempat, lingkaran namun tanpa menggunakan penggaris. Kemudian ajak anak membuat gambar tiga dimensi mana seakan-akan anak dapat melihat gambar tersebut dari tiga sisi seperti gambar tabung, kerucut, kubus dan piramit. Alat dan bahan yang sering digunakan secara umum dalam menggambar antara lain: pensil, pensil warna, krayon, cat air, kuas dan
79
80
kertas gambar. Menurut Sumanto (2005: 48) berdasarkan cara pembuatannya menggambar dapat dibedakan kedalam: 1. Menggambar secara bebas sesuai alat gambar yang digunakan tanpa memakai bantuan alat-alat mistar, jangka dan sejenisnya. 2. Menggambar
yang
dibuat
dengan
bantuan
peralatan
mistar
(penggaris, jangka, busur, derajat, sablon gambar atau huruf). Ada beberapa teknik menggambar seperti menggabar dengan jari, menggambar dengan tiupan, menggambar dengan tarikan benang, mengambar dengan inkblot, menggambar dengan crayon atau cat pastel, menggambar ekspresi, menggambar dengan teknik campuran dan menggambar obyek. Menurut Indahan (2014: 1) Teknik
menggambar manual bisa
dipelajari dengan mudah melalui langkah-langkah yang telah dicontohkan maupun menciptakan langkah-langkah sendiri untuk memudahkan membuat suatu gambar. Ada beberapa teknik dalam menggambar salah satunya adalah teknik mengarsir. Menurut Bambang (2015: 49) mengarsir adalah teknik yang sangat penting dalam menggambar dengan menggunakan pensil, karena dengan menggunakan arsiran gambaran pensil bisa memiliki volume atau isi. B. Kajian Penelitian yang Relevan
80
81
1. Niyah, Weldah (2012) Penerapan Metode Bercerita dengan Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa dan Visual Spasial Anak Kelompok B1 (Usia 5-6 Tahun) di PAUD Harapan Bunda Bengkulu Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji t membandingkan nilai pre-test kemampuan visual spasial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t-hitung sebesar 6,74 jika dikonsentrasikan dengan df 14 pada taraf signifikansi 95% maka sig 2-ekor ≥ 0,05 Ho diterima dengan arti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata kemampuan visual spasial antara kelas eksperimen dengan nilai rata-rata kemampuan visual spasial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk kemampuan anak. Sedangkan uji t membandingkan nilai post-tes kemampuan visual spasial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung sebesar 4.935 jika dikonsentrasikan dengan df 14 pada taraf signifikansi 95% nilai sig 2-ekor ≤ 0,05 maka Ho ditolak dengan arti terjadi perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata kemampuan bahasa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diterapkan metode bercerita dan tidak diterapkan metode bercerita dengan buku cerita menggunakan buku cerita bergambar.
81
82
Berdasarkan
pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwa
pembelajaran dengan metode bercerita dengan menggunakan media buku cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan visual spasial anak kelompok B1 PAUD Harapan Bunda Bengkulu Utara (Niyah, Weldah; 2012; 2178-2180).
82
83
2. Juli, Santi Putri (2014) Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini dengan Metode Bermain Building Block pada Kelompok B6 (Usia 5-6 Tahun) di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu. Masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan metode bermain building-block dapat meningkatkan kecerdasan visual-spasial pada anak usia dini. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui
bagaimana
anak
menunagkan
idenya
dengan
menggunakan balok-balok. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini yaitu kelompok B6 TK Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu. Berjumlah 12 orang anak denagn rincian 4 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan dua siklus disetiap siklus ada empat kali pertemuan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Hasil analisis data menunjukan bahwa dengan metode bermain building-block dapat meningkatkan kecerdasan visual-spasial anak usia dini., hasil belajar yang dibuktikan dengan melihat hasil perhitungan disetiap kegiatan mengalami peningkatan disetiap pertemuannya. Penelitian ini telah membuktikan bahwa dengan
metode
bermain
building-block
dapat
meningkatkan
kecerdasan visual-spasial anak usia dini (Juli, Santi Putri; 2014; x).
83
84
C. Kerangka Berpikir Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian KERANGKA PIKIR
Kecerdasan visual spasial menurut Sujiono; 2009; 189 berhubungan erat dengan kemampuan untuk memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang atau untuk anak dimana dia berpikir dalam bentuk visualisasi dan gambar untuk memecahkan sesuatu masalah atau menemukan jawaban.
Menggambar adalah kegiatan manusia untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dialaminya baik mental maupun visual dalam bentuk garis dan warna (Sumanto: 2005: 47)
KONDISI YANG DIHARAPKAN Meningkatkan kecerdasan visual spasial anak
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini adalah penerapan kegiatan menggambar yang tepat dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak.
84
85
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut
Arikunto
(2010:
130) Penelitian
tindakan
kelas
(classroam action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan tema pembelajaran siklus pertama alat komunikasi sub tema surat dan siklus kedua alat komunikasi sub tema telepon, yang didesain setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap pelaksanaan yaitu kegiatan awal, inti, istirahat/ makan dan penutup. Adapun langkah-langkah pembelajaran setiap siklusnya sebagai berikut: 1. Siklus Pertama a. Kegiatan Awal (± 45 Menit) 1) Baris di depan kelas, salam, do’a, bernyanyi. 2) Menyebutkan hari, tanggal, bulan, tahun. 3) Menjelaskan tema hari ini. 4) Bercerita tentang “Surat untuk Nenek” 5) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti.
85
86
86
87
b. Kegiatan Inti (± 60 Menit) 1) Kelompok Anggur (PT) Menggambar dan mewarnai bentuk surat 2) Kelompok Jeruk (PT) Melakukan teknik-teknik menggambar 3) Kelompok Apel (PT) Membilang sesuai jumlah gambar c. Istirahat/ Makan (± 30 Menit) Bermain diluar kelas, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
membaca do’a sebelum makan,
makan bersama,
membaca do’a sesudah makan, gosok gigi. d. Kegiatan Akhir (± 45 Menit) 1) Membahas kegiatan hari ini dan informasi kegiatan esok 2) Do’a, baris, salam, pulang. 2. Siklus Kedua a. Kegiatan Awal (± 45 Menit) 1) Baris di depan kelas, salam, do’a, bernyanyi. 2) Menyebutkan hari, tanggal, bulan, tahun. 3) Menjelaskan tema hari ini. 4) Menyebutkan sebanyak-banyaknya manfaat telepon. 5) Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti.
87
88
88
89
b. Kegiatan Inti (± 60 Menit) 1) Kelompok Anggur (PT) Menggambar dan mewarnai bentuk telepon 2) Kelompok Jeruk (PT) Membuat telepon dari kaleng bekas 3) Kelompok Apel (PT) Menggunting bentuk telepon c. Istirahat/ Makan (± 30 Menit) Bermain diluar kelas, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
membaca do’a sebelum makan,
makan bersama,
membaca do’a sesudah makan, gosok gigi. d. Kegiatan Akhir (± 45 Menit) 1) Membahas kegiatan hari ini dan informasi kegiatan esok 2) Do’a, baris, salam, pulang. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelompok usia 5-6 tahun
PAUD
Terpadu
Ar-Rahman
Kabupaten
Kepahiang
yang
beralamatkan di Jalan Ponirin No. 65 Kelurahan Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang.
89
90
2. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap dari minggu ke tiga tanggal 20 April s/d 30 Mei 2015 Tahun Pelajaran 2014/ 2015. C. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian tindakan kelas ini adalah anak pada kelompok usia 5-6 tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kepahiang yang berjumlah 13 orang, laki-laki 8 orang dan perempuan 5 orang.
D. Jenis Tindakan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Isaac (1971) dalam Muslich (2011: 144) penelitian tindakan kelas
ini
didesain
untuk
memecahkan
masalah-masalah
yang
diaplikasikan secara langsung di dalam ajang kelas atau dunia kerja. Guru sekaligus berperan sebagai peneliti dan observer dalam penelitian tindakan kelas ini. Dengan berperan sebagai guru, peneliti lebih memahami kondisi kelas dan dapat secara langsung mengetahui permasalahan yang ada dan mencari solusi untuk memperbaiki setiap tahapannya
sehingga
anak
dapat
meningkatkan
kemampuan
menggambar. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kurt Lewin
90
91
dalam Arikunto (2010: 131) yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah yaitu: 1) perencanaan atau planning, 2) tindakan atau acting, 3) pengamatan atau observing dan 4) refleksi atau reflecting. Keempat komponen pokok dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas tersebut disajikan dalam bentuk gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Kurt Lewin dalam Arikunto (2010: 131) Perlakuan
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi
Keterangan: 1. Perencanaan Pada perencanaan peneliti menyusun rencana tindakan yang akan menjelaskan tentang apa yang akan dilakukan, mengapa penelitian ini dilakukan, kapan akan dilakukannya, dimana penelitian
91
92
ini dilakukan, oleh siapa penelitian ini dilakukan dan bagaimana tindakan ini akan dilakukan.
92
93
2. Pelaksanaan Setelah rancangan tindakan disusun dengan baik, maka peneliti dapat langsung melaksanakan tindakan sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya dan untuk memperoleh hasil yang diinginkan dan mencapai tujuan yang diharapkan peneliti tidak boleh lari dari rancangan yang telah dibuat,namun peneliti tetap diizinkan untuk memodifikasi rancangan yang telah disusun dan diharapkan untuk tidak bersikap kaku. 3. Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan dilakukan. Untuk memperoleh hasil pengamatan yang maksimal, maka peneliti harus dibantuk oleh observer atau teman sejawat yang juga memahami tentang situasi kelas, tahapan, rancangan dan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. 4. Refleksi Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dan melakukan observasi, maka hasilnya akan direfleksi atau dikaji ulang dimana letak kekurangan dan kelebihannya kegiatan tersebut. hasil dari refleksi tersebut sebagai acuan untuk
melakukan tindakan
berikutnya apakah sudah mencapai kriteria keberhasilan atau belum. Apabila hasil refleksi yang diperoleh masih banyak kekurangan
93
94
disana sini dan hasilnya belum mencapai kriteria keberhasilan maka akan dilanjutkan pada siklus kedua atau siklus berikutnya. E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa data kualitatif yang akan diolah dengan cara memaknai (memberi makna) pada data tersebut. Kemudian dikuantifikasikan dengan lambang angka dan akan diolah menggunakan uji deskripsi melalui persentase. Untuk memperoleh data yang valid data dikumpulkan melalui teknik observasi. Teknik ini digunakan untuk melihat cara kerja anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, dilakukan pada saat anak sedang melakukan kegiatan, yang diamati adalah kemampuan anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
F. Instrumen Instrumen yang akan digunakan adalah instrumen observasi anak. Instrumen observasi tentang 1) Produk yang dihasilkan anak yaitu hasil gambar yang dibuat anak, 2) Proses yaitu bagaimana anak menghasilkan produk tersebut dan 3) Penilaian diri selama kegiatan berlangsung yaitu hal-hal yang timbul dalam diri anak seperti kemauan, keaktifan dan kedisiplinan anak dalam menggambar. Adapun lembar observasinya dapat dilihat pada tabel 3.2.
94
95
Tabel 3.1 Lembar Instrumen Observasi Anak No
Nama
Hasil/ Produk
Proses
Penilaian Diri
Ket
G. Teknik Analisis Data Data yang dikumpulkan melalui teknik observasi diolah dengan menggunakan uji deskripsi melalui persentase. Hasil persentase kemampuan anak dapat diperoleh melalui rumus: N =
SS x STI
100
Keterangan: N = Nilai SS = Skor Siswa STI = Skor total ideal (Tampubolon: 2014: 214) Kriteria keberhasilan anak dalam meningkatkan kecerdasan visual spasial anak melalui kegiatan menggambar apabila hasil persentase menunjukkan 76% anak memperoleh bintang 4, maka penelitian dianggap sangat baik dan kegiatan menggambar dapat dikatakan berhasil. Sedangkan interval kriteria penilaian anak dapat dilihat pada tabel 3.2.
95
96
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Anak No
Simbol
Interpretasi Penilaian
1
Belum Berkembang (BB)
2
Mulai Berkembang (MB) Berkembang Sesuai Harapan
3
(BSH)
4
Berkembang Sangat Baik (BSB)
Untuk interval keberhasilan anak dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Interval Kriteria Keberhasilan Anak No
Simbol
Interpretasi Penilaian
1
1%-25%
Belum Berkembang (BB)
2
26%-50%
Mulai Berkembang (MB)
3
51%-75%
Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
4
76%-100%
Berkembang Sangat Baik (BSB)
96
97
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui peningkatan kecerdasan visual spasial anak dengan kegiatan menggambar yang dilakukan secara bertahap. Ada pun tahapan dalam penelitian ini yaitu adanya perencanaan tindakan yang dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilakukan pada semester II di kelompok usia 5-6 tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang Tahun Pelajaran 2014/ 2015. Kelompok ini terdiri dari 13 anak degan jumlah jam mengajar 30 jam dalam satu minggu. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai pengamat atau observernya adalah Ibu Dra. Nuryana yang merupakan pengelola sekaligus pendidik anak usia 5-6 Tahun. Peneliti melakukan kolaborasi bersama pengamat atau observer dalam pelaksanaan penelitian. Perencanaan tindakan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu: 1. Siklus I terdiri dari 4 kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 05 Mei 2015, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 06 Mei 2015, pertemuan 3 dilaksanakan
97
98
pada tanggal 07 Mei 2015 dan pertemuan 4 dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2015. 2. Siklus II terdiri dari 4 kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015, pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2015 dan pertemuan 4 dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2015. Hal-hal yang diperoleh sebagai hasil penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan berikut ini: 1. Siklus Pertama a. Perencanaan Berdasarkan hasil diskusi peneliti dengan observer yang juga merupakan pendidik anak usia 5-6 tahun menyimpulkan bahwa kecerdasan visual spasial anak selama ini masih sangat kurang terutama kemampuan anak dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar. Hal ini dipengaruhi bukan hanya dari faktor anaknya melainkan dari faktor pendidiknya juga. Oleh karena itu,
peneliti
dan
observer
membuat
suatu
perencanaan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan menggambar untuk meningkatkan kemampuan visual spasial anak.
98
99
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan kelengkapan administrasi guru
sebelum
melakukan
kegiatan
pembelajaran.
Adapun
administrasi guru itu meliputi perangkat pembelajaran yang terdiri dari: 1. Penentuan tema, tema yang diambil pada penelitian ini adalah alat komunikasi dengan sub tema surat. 2. Pembuatan rencana kegiatan harian (RKH), RKH yang akan digunakan. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I No I
II
III
IV
Kegiatan Kegiatan Awal (± 45 Menit) 1. Baris di depan kelas, salam, do’a, bernyanyi 2. Menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun 3. Menjelaskan tema hari ini 4. Bercerita tentang surat untuk nenek 5. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti Kegiatan Inti (± 60 Menit) 1. Kelompok anggur (PT) Menggambar dan mewarnai bentuk amplop 2. Kelompok jeruk (PT) Melakukan teknik-teknik menggambar 3. Kelompok apel (PT) Membilang sesuai jumlah gambar Istirahat (± 45 Menit) Bermain di luar kelas, mencuci tangan dan membaca do’a sebelum makan, makan bersama, mencuci tangan dan membaca do’a setelah makan dan gosok gigi Kegiatan Akhir (± 60 Menit) 1. Membahas kegiatan hari ini dan informasi kegiatan esok 2. Do’a, baris, salam dan pulang
99
100
100
101
3. Penyediaan alat dan bahan peraga Alat dan bahan peraga yang akan digunakan berupa, buku cerita bergambar, buku gambar, pensil warna, pensil, penghapus, LKA. 4. Menentukan metode dan mengalokasikan waktu Metode yang akan digunakan pada siklus I ini metode pemberian tugas, bercerita, bernyanyi. 5. Membuat lembar observasi guru dan anak a) Observasi guru mencakup 1) Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran 2) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran b) Observasi anak mencakup 1) Kemampuan anak dalam menghasilkan gambar atau produk 2) Kemampuan anak dalam proses pembuatan gambar 3) Kemampuan anak dalam penilaian diri b. Pelaksanaan tindakan dan hasil observasi Pada tahap ini guru mengajak anak melakukan kegiatan rutin yaitu
baris,
salam hingga
do’a
dan
bernyanyi.
Kemudian
menjelaskan tema dan sub tema pada hari ini dan juga tujuan yang diharapkan. Kecerdasan visual spasial sering juga disebut dengan kecerdasan gambar, dimana anak diharapkan dapat mentrasfer
101
102
apa yang ia tangkap melalui panca inderanya dalam suatu bentuk salah satunya adalah gambar. Oleh sebab itu, diharapkan pendidik dapat membimbing, memberi
motivasi dan arahan kepada peserta didik agar
kemampuan
visual
spasialnya
dapat
meningkat.
Pendidik
memperlihatkan sebuah media kepada anak yaitu sebuah amplop, kemudian pendidik bertanya kepada anak tentang fungsi amplop dan manfaat amplop kemudian apa yang anak lihat pada amplop tersebut dari bentuk, warna, ukuran. Apa saja yang ada pada amplop, kemudian anak diajak untuk menggambar amplop tersebut pada buku gambar menggunakan alat pembelajaran yang telah di sediakan. Pada saat anak mengerjakan tugasnya, guru memanfaatkan waktu dengan mengelilingi kelas untuk membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam menggambar. Anak diperkenankan untuk bertanya pada guru apa bila mengalami kesulitan. Guru juga memanfaatkan waktu tersebut untuk menilai kemampuan anak dalam membuat gambar amplop. Setelah semua anak selesai mengerjakan tugas tersebut, hasil kerja anak dikumpulkan kepada guru untuk diberi penilaian. Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan
102
103
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun hasil penilaian yang sudah ada dapat dilihat pada tabel 4.2, 4.3 dan tabel 4.4. Tabel 4.2 Keberhasilan anak dalam bentuk produk atau hasil menggambar pada Siklus I No
1
Aspek
Produk
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 5
38,46
5
38,46
2 1 13
15,38 7,70 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat terlihat bahwa kemampuan anak dalam membuat gambar dengan baik dan rapi atau bintang 4 sebanyak 5 anak dari 13 anak, 5 orang anak sudah mampu membuat gambar dengan baik namun kurang rapi atau mendapat bintang 3, 2 orang anak sudah mampu membuat gambar namun kurang baik dan kurang rapi atau mendapat bintang 2, anak yang mau menggambar namun belum berpola atau bintang 1 sebanyak 1 anak dari 13 anak. Untuk keberhasilan anak dalam bentuk proses dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Keberhasilan anak dalam bentuk proses menggambar pada siklus I No
1
Aspek
Proses
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 7
53,84
4
30,76
1 1 13
7,70 7,70 100
103
104
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa kemampuan anak dalam membuat gambar dengan fokus dan selesai tepat waktu atau bintang 4 sebanyak 7 anak dari 13 anak, yang sudah mampu membuat gambar dengan fokus dan selesai namun tidak tepat waktu atau bintang 3 sebanyak 4 orang, yang mampu membuat gambar dengan fokus namun tidak selesai atau bintang 2 sebanyak 1 orang dan yang tidak mau menggambar atau bintang 1 sebanyak 1 anak. Untuk keberhasilan anak dalam pengembangan diri dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Keberhasilan anak dalam bentuk pengembangan diri dalam menggambar pada siklus I No
Aspek Pengembangan diri
1
Anak mau
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 5
38,46
5
38,46
2 1
15,38 7,70 100
menggambar, aktif dalam menggambar dan
menyelesaikan gambar tepat waktu atau mendapat bintang 4 sebanyak 5 anak dari 13, yang hanya mampu memenuhi dua dari tiga kriteria penilaian atau mendapat bintang 3 sebanyak 5 orang anak, yang hanya mampu memenuhi 1 dari 3 kriteria penilaian atau bintang 2 sebanyak 2 orang anak dan yang tidak mau menggambar atau bintang 1 sebanyak 1 anak dari 13 anak.
104
105
c. Pengamatan/ observasi anak dan guru Saat dilakukan tindakan kegiatan menggambar, pengamatan terhadap proses pembelajaran pun dilakukan baik untuk proses kegiatan pembelajaran pada anak maupun proses kegiatan belajar pada guru yang mengajar siswa tersebut. Kegiatan tersebut tercermin pada lembar pengamatan yang telah dilaksanakan oleh observer. Dalam melakukan pengamatan proses pembelajaran, peneliti menggunakan pedoman pengamatan yang difokuskan pada proses, produk dan penilaian diri. Sementara itu, hal yang diamati dari peran guru adalah kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Dari lembar pengamatan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dari tindakan penelitian pada siklus I ini. Baik dari aktivitas guru selama proses pembelajaran maupun aktivitas anak selama proses pembelajaran. Adapun kekurangan dari segi aktivitas guru selama proses pembelajaran itu meliputi a) Faktor anak Terkadang anak kurang serius dalam melakukan kegiatan menggambar.
105
106
106
107
b) Faktor guru 1. Kurang memberikan motivasi kepada anak. 2. Pemanfaatan waktu kurang efisien. Kekurangan dari aktivitas anak selama proses pembelajaran selama siklus I meliputi kurangnya antusias anak dalam mengikuti pembelajaran dan keaktifan anak dalam menggambar masih kurang. Hal ini terjadi bisa saja karena anak merasa canggung dalam kegiatan pembelajaran karena ada observer yang ikut serta dalam proses pembelajaran dan juga karena anak jenuh dengan media pembelajaran yang digunakan. Ada kesalahan terhadap media yang digunakan, amplop adalah hal yang biasa bagi anak dan tidak terlalu menarik untuk dibuat menjadi sebuah gambar. d. Refleksi Berdasarkan
hasil
kegiatan
menggambar
dan
hasil
pengamatan yang telah dilaksanakan selama proses kegiatan pembelajaran baik pengamatan pada anak maupun kepada guru pada siklus I. Peneliti dan observer dapat merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan membuat perencanaan untuk langkah berikutnya. Dari data hasil kerja anak dalam menggambar pada siklu I, dapat dilihat beberapa kelemahan anak dalam menggambar
107
108
berdasarkan
kriteria
penilaian
kemampuan
menggambar.
Kelemahan itu pada umumnya terletak pada unsur produk dan penilaian diri. Ada satu anak sudah mau menggambar tetapi belum berpola dan ada dua anak yang sudah dapat menggambar tetapi kurang rapi dan gambar yang dihasilkan kurang baik atau kurang sesuai dengan yang ia lihat. Untuk kemampuan penilaian diri anak ada satu anak yang benar-benar tidak mau menggambar. Ia asyik sendiri dengan mainan yang ia pilih dan ada dua anak yang hanya mau menggambar tetapi anak tersebut tidak aktif sehingga anak menyelesaikan gambarnya tidak tepat waktu. Untuk kriteria produk dan penilaian diri, nilainya lebih rendah dari kriteria yang lainnya. Sehingga dari data tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk kegiatan yang akan dilakukan pada siklus
II
untuk
meningkatkan
kemampuan
anak
dalam
mentransformasikan apa yang anak lihat ke dalam bentuk gambar dan untuk menarik perhatian anak dalam kegiatan menggambar, guru meningkatkan motivasi anak dengan mengajak anak ke halaman sekolah dan mencoba menggambar sesuatu yang sangat sederhana yang ada di halaman sekolah (siklus II pertemuan 1), di ruang perpustakaan sekolah (siklus II pertemuan 2), di kebun sekolah (siklus II pertemuan 3) dan pertemuan ke 4 menggunakan
108
109
media telepon rumah yang sekarang sudah jarang anak-anak temui yang ada pada kantor sekolah. Pada pelaksanaan penelitian di siklus II, peneliti lebih memfasilitasi anak dengan memperbanyak arah bimbingan ke unsur arah pandang anak-anak dalam melihat objek yang akan di gambar. Dengan banyak memberikan penjelasan kepada anak apa yang sedang anak lihat pada posisi anak saat itu, kemudian dari apa yang mereka lihat apa yang ingin mereka tuangkan dalam bentuk gambar. Misalnya anak berada di halaman sekolah, yang anak lihat ada mainan, tiang bendera, bunga matahari dan lain-lain. Kemudian dari semua yang mereka lihat apa yang akan mereka gambar. Mungkin ada yang ingin menggambar bunga matahari, mungkin ada yang ingin menggambar mainan, mungkin ada juga yang ingin menggambar keseluruhan (situasi halaman sekolah). Saat anak melakukan kegiatan menggambar, saat itu pula guru bereaksi melakukan bimbingan kepada anak sehingga kemampuan anak dalam mentransformasikan apa yang mereka lihat dalam bentuk gambar dapat meningkat nilainya pada siklus II. Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I ini, terdapat kelemahan dari segi aktivitas guru selama proses
109
110
pembelajaran yaitu kurangnya guru memberi motivasi kepada anak dan pemanfaatan waktu yang kurang efisien. Nilai kemampuan anak dalam proses menggambar dapat dilihat seperti pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Nilai kemampuan produk menggambar anak No
Simbol
1 2 3 4
Jumlah Anak 5 5 2 1
Keterangan Berkembang Sangat Baik Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
Dari hasil data penelitian dan pengamatan untuk kemampuan produk menggambar anak yang terdapat pada siklus I seperti yang tampak pada tabel 4.5. persentasi yang diperoleh sebagai hasil belajar pada siklus I ini hanya mencapai 38,46%. Nilai ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang akan dicapai pada penelitian ini yakni 76%. Untuk nilai kemampuan anak dalam melakukan proses menggambar dapat dilihat seperti pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Nilai kemampuan proses menggambar anak No 1 2 3 4
Simbol
Jumlah Anak 7 4 1 1
Keterangan Berkembang Sangat Baik Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
110
111
Dari hasil data penelitian dan pengamatan untuk kemampuan proses menggambar anak yang terdapat pada siklus I seperti yang tampak pada tabel 4.6. persentasi yang diperoleh sebagai hasil belajar pada siklus I ini hanya mencapai 53,84%. Nilai ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang akan dicapai pada penelitian ini yakni 76%. Sedangkan untuk nilai kemampuan anak dalam penilaian diri dapat dilihat seperti pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Nilai kemampuan penilaian diri anak No
Simbol
1 2 3 4
Jumlah Anak 5 5 2 1
Keterangan Berkembang Sangat Baik Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
Dari hasil data penelitian dan pengamatan untuk kemampuan penilaian diri anak yang terdapat pada siklus I seperti tampa pada tabel 4.7. Persentasi yang diperoleh sebagai hasil belajar pada siklus I ini hanya mencapai 38,46%. Nilai ini belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang akan dicapai pada penelitian ini yakni 76%. Maka dari nilai yang diperoleh pada siklus I ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan perbaikan pada siklus II agar indikator keberhasilan dapat tercapai pada penerapan tindakan siklus II,
111
112
peneliti dan pengamat akan memfokuskan pada apa yang akan dilakukan
untuk
meningkatkan
kemampuan
anak
dalam
mentransformasikan apa yang anak lihat ke dala bentuk gambar melalui kegiatan menggambar dengan optimal seperti yang telah diuraikan dan masala yang muncul pada siklus I akan ditindak lanjuti pada siklus II. 2. Siklus Kedua a. Perencanaan Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek-aspek yang belum terpenuhi dalam pembelajaran pada siklus I, juga untuk mencari solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi anak dalam proses menggambar pada siklus I. Siklus II ini akan dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, rencana tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah: 1. Pembuatan Rencana Kegiatan Harian (RKH) Rencana pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II No I
Kegiatan Kegiatan Awal (± 45 Menit)
112
113
1. 2. 3. 4. 5.
Baris di depan kelas, salam, do’a, bernyanyi Menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun Menjelaskan tema hari ini Menyebutkan sebanyak-banyaknya manfaat telepon Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti
113
114
II
III
IV
Kegiatan Inti (± 60 Menit) 1. Kelompok anggur (PT) Menggambar dan mewarnai bentuk telepon 4. Kelompok jeruk (PL) Membuat telepon dari kaleng bekas 5. Kelompok apel (PT) Menggunting bentuk telepon Istirahat (± 45 Menit) Bermain di luar kelas, mencuci tangan dan membaca do’a sebelum makan, makan bersama, mencuci tangan dan membaca do’a setelah makan dan gosok gigi Kegiatan Akhir (± 60 Menit) 1. Membahas kegiatan hari ini dan informasi kegiatan esok 2. Do’a, baris, salam dan pulang
2. Membuat lembar observasi guru dan anak a) Observasi guru mencakup 1) Kemampuan guru dalam merancang pembelajaran 2) Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran b) Observasi anak mencakup 1) Kemampuan anak dalam menghasilkan gambar atau produk 2) Kemampuan anak dalam proses pembuatan gambar 3) Kemampuan anak dalam penilaian diri
b. Pelaksanaan tindakan Pada siklus II, guru bersama dengan anak mengulas kembali kegiatan yang sudah dilaksanakan pada siklus I. Guru menjelaskan secara singkat hal-hal yang perlu diperhatikan lagi dalam kegiatan menggambar. Hal ini dilakukan agar anak lebih faham, jelas dan mudah dalam menggambar. Setelah anak faham, diharapkan
114
115
kemampuan menggambar mereka dapat meningkat dan mencapai indikator yang telah ditetapkan pada penelitian ini. Selanjutnya, anak diajak untuk melihat sebuah telepon rumah yang ada di kantor sekolah. Pada kegiatan-kegiatan sebelumnya anak diajak menggambar sesuatu yang ia lihat sehingga apa yang anakanak gambar berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk siklus II ini anak diaak menggambar telepon, sehingga gambar setiap anak sama yaitu telepon rumah. Aktivitas guru lebih mengarahkan anak untuk lebih fokus dalam melihat objek yang akan digambar. Guru memanfaatkan waktu yang ada untuk membimbing tiap anak dalam menggambar telepon. Bimbingan itu meliputi memberikan arahan pada anak dari sisi mana anak akan menggambar pertama kali. Setelah itu, bagian-bagian mana lagi yang belum anak tuangkan dalam gambarnya. Adapun hasil penilaian menggambar pada siklus II berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ada yang dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Keberhasilan anak dalam bentuk produk atau hasil menggambar pada Siklus II No
1
Aspek
Produk
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 11
84,60
2
15,40
0 0 13
0 0 100
115
116
Berdasarkan tabel 4.9 dapat terlihat bahwa kemampuan anak dalam membuat gambar dengan baik dan rapi atau bintang 4 sebanyak 11 anak dari 13 anak, 2 orang anak sudah mampu membuat gambar dengan baik namun kurang rapi atau mendapat bintang 3, 0 orang anak sudah mampu membuat gambar namun kurang baik dan kurang rapi atau mendapat bintang 2, anak yang mau menggambar namun belum berpola atau bintang 1 sebanyak 0 anak. Untuk keberhasilan anak dalam bentuk proses dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10
No
1
Keberhasilan anak dalam bentuk proses menggambar pada siklus II Aspek
Proses
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 11
84,60
1
7,70
1 0 13
7,70 0 100
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa kemampuan anak dalam membuat gambar dengan fokus dan selesai tepat waktu atau bintang 4 sebanyak 11 anak dari 13 anak, yang sudah mampu membuat gambar dengan fokus dan selesai namun tidak tepat waktu atau bintang 3 sebanyak 1 orang, yang mampu membuat gambar dengan fokus namun tidak selesai atau bintang 2 sebanyak 1 orang dan yang tidak mau menggambar atau bintang 1 sebanyak 0 anak.
116
117
Untuk keberhasilan anak dalam pengembangan diri dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Keberhasilan anak dalam bentuk pengembangan diri dalam menggambar pada siklus II No
1
Aspek
Pengembangan diri
Anak mau
Interpretasi Penilaian Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah
Simbol
F (%) 10
76,92
2
15,38
1 0
7,70 0 100
menggambar, aktif dalam menggambar dan
menyelesaikan gambar tepat waktu atau mendapat bintang 4 mencapai 10 anak dari 13 anak, anak hanya mampu memenuhi dua dari tiga kriteria penilaian atau bintang 3 sebanyak 2 orang anak, anak yang mampu memenuhi satu dari tiga kriteria penilaian atau bintang 2 sebanyak 1 orang anak dan anak tidak mau menggambar atauu mendapat bintang 1 sebanyak 0 anak dari 13 anak. Di siklus II ini jumlah anak yang termasuk ke dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) pada aspek produk sebanyak 11 anak atau 84,60% secara keseluruhan, aspek proses sebanyak 11 anak atau 84,60% dan penilaian diri sebanyak 10 anak atau 76,92%.
117
118
c. Pengamatan atau observasi anak dan guru Pelaksanaan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari siklus I dengan tujuan agar pada siklus II ini kemampuan visual spasial anak dapat meningkat seperti kriteria keberhasilan yang diharapkan. Berdasarkan perbaikan tersebut, maka
diperoleh hasil bahwa
kemampuan visual spasial anak pada siklus II ini meningkat sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan . Pengamatan terhadap proses pembelajaran pada tindakan penelitian kegiatan menggambar pada siklus II juga dilakukan. Baik untuk proses kegiatan pembelajaran pada anak maupun proses kegiatan belajar pada guru yang mengajar anak tersebut. Dalam melakukan pengamatan proses pembelajaran, peneliti juga menggunakan pedoman pengamatan yang difokuskan pada tiga aspek yaitu produk, proses dan penilaian diri dan hal yang diamati juga sama dengan apa yang diamati pada siklus I. Dari lembar pengamatan yang diperoleh pada siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan anak maupun aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan yang telah diisi oleh pengamat pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Baik dari aktivitas guru selama
118
119
proses
pembelajaran
maupun
aktivitas
anak
selama
proses
pembelajaran. Dari segi aktivitas guru selama proses pembelajaran, waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan efisien, untuk menarik perhatian anak dalam kegiatan menggambar, guru meningkatkan motivasi anak dengan mengajak anak berpindah-pindah tempat menggambar setiap harinya
untuk
mencari
posisi
menggambar
yang
asyik
dan
menyenangkan bagi anak dan agar anak tidak jenuh dan bosan. Dari aktivitas anak dapat dilihat keantusiasan anak dalam mengikuti pembelajaran dan keaktifan anak dalam menggambar. Seluruh
anak
sudah
ambil
bagian
dalam
kegiatan
proses
pembelajaran di kelas meskipun terdapat observer di dalam kelas. d. Refleksi Pada siklus II ini, nilai yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan nilai yang diperoleh anak dalam menggambar di siklus I. Kriteria yang telah ditetapkan pada penilaian kemampuan visual spasial anak melalui kegiatan menggambar sudah mencapai nilai baik atau Berkembang Sangat Baik (BSB) secara keseluruhan, untuk tiap aspek pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari grafik peningkatan dari siklus I ke siklus II.
119
120
Kemampuan anak dalam menghasilkan produk atau hasil gambar anak sebesar 46,15% untuk kategori Berkembang Sangat Baik. Hasil tersebut dapat terlihat dengan jelas pada grafik 4.1. Grafik 4.1 Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak Menghasilkan Produk/ Hasil Gambar
Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap siklus terlihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru maupun kemampuan anak. Keberhasilan untuk kemampuan anak dalam bentuk produk atau hasil siklus I diperoleh nilai dari 13 orang anak ada 5 anak mendapat kategori Berkembang Sangat Baik, 5 anak mendapat kategori Berkembang Sesuai Harapan, 2 anak mendapat kategori Mulai Berkembang dan 1 anak mendapat kategori Belum Berkembang.
120
121
Sedangkan siklus II diperoleh nilai dari 13 orang anak ada 11 anak
mendapat
kategori
Berkembang
Sangat
Baik,
2
anak
Berkembang Sesuai Harapan, 0 anak Mulai Berkembang dan 0 anak Belum Berkembang. Untuk kemampuan anak melakukan proses menggambar memperoleh peningkatan sebesar 30,77% untuk kategori Berkembang Sangat Baik. Hasil tersebut dapat terlihat jelas pada grafik 4.2. Grafik 4.2 Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak Menghasilkan Proses Gambar
Keberhasilan
untuk
kemampuan
anak
dalam
proses
menggambar siklus I diperoleh nilai dari 13 orang anak ada 7 anak yang memperoleh kategori Berkembang Sangat Baik, 4 orang mendapat kategori Berkembang Sesuai Harapan, 1 orang mendapat kategori Mulai Berkembang dan 1 orang mendapat kategori Belum
121
122
Berkembang. Sedangkan untuk siklus II diperoleh nilai dari dari 13 orang anak ada 11 anak yang mendapat kategori Berkembang Sangat Baik, 1 orang Berkembang Sesuai Harapan, 1 orang Mulai Berkembang dan 0 orang Belum Berkembang. Untuk kemampuan
anak
melakukan
pengembangan
diri
memperoleh peningkatan sebesar 38,46%. Hasil tersebut dapat terlihat jelas pada grafik 4.3. Grafik 4.3 Perbandingan Nilai Siklus I dan Siklus II dalam Kemampuan Anak dalam Pengembangan Diri
Keberhasilan untuk kemampuan anak dalam pengembangan diri pada siklus I terlihat bahwa yang memperoleh nilai Berkembang Sangat Baik sebanyak 5 orang dari 13 orang anak, Berkembang Sesuai Harapan 5 orang anak, Mulai Berkembang 2 orang anak dan
122
123
Belum Berkembang 1 orang anak, sedangkan untuk siklus II yang memperoleh kategor Berkembang Sangat Baik 10 orang anak, Berkembang Sesuai Harapan 2 orang anak, Mulai Berkembang 1 orang anak dan Belum Berkembang 0 orang anak. Nilai yang diperoleh anak pada siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan untuk penelitian ini. Yang menjadi indikator keberhasilan pada penelitian ini jika persentasi 76% dari jumlah anak telah memperoleh bintang empat dengan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Dari hasil yang diperoleh pada siklus II persentasi anak yang memperoleh bintang 4 untuk aspek proses sebesar 84, 60%, untuk aspek produk sebesar 76,92% dan penilaian diri sebesar 76,92%. Oleh karena itu, penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus III karena indikator keberhasilan sudah terpenuhi di siklus II ini. B. Pembahasan Hasil dari kegiatan menggambar pada penelitian ini dapat dikatakan mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi pada semua aspek yang dinilai. Pada siklus I aspek produk dan penilaian diri memiliki nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kriteria penilaian yang lainnya seperti aspek proses. Hal ini menyebabkan peneliti dan observer harus menemukan cara untuk meningkatkan aspek proses pada siklus II.
123
124
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan kemampuan visual spasial anak meningkat dipengaruhi oleh kegiatan menggambar. Anak diajak menyalurkan kegemarannya sehingga kegiatan yang mereka lakukan bukan karena paksaan. Anak diajak untuk membayangkan sebuah objek yang sering mereka temui atau yang ada disekitar anak, kemudian anak ungkapkan dalam bentuk gambar. Anak diajak untuk mengungkapkan isi hatinya seperti sedih, gembira dan cerita. Anak juga diajak untuk memperhatikan sebuah objek yang ia lihat kemudian ia tiru dalam bentuk gambar dan anak juga dapat meniru sebuah gambar yang guru sediakan. Melalui kegiatan menggambar anak dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial mereka. Seperti misalnya setelah anak menggambar anak dapat memberikan warna pada gambar yang mereka buat. Menggunakan media yang ada seperti pensil warna, crayon, cat air atau sejenisnya. Dengan menggunakan warna-warna tersebut anak dapat memperkirakan warna apa yang sesuai dengan gambarnya. Seperti misalnya gambar daun, warna yang akan mereka gunakan akan mereka sesuaikan dengan imajinasi yang ada dikhayalan mereka. Melalui kegiatan menggambar anak juga dapat melakukan kegiatan bercerita dengan mengajak anak
124
125
menceritakan apa yang telah mereka ungkapkan dalam bentuk gambar tersebut. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Sujiono (2009: 189) mengatakan bahwa cara mengembangkan kecerdasan visual spasial pada anak antara lain menggambar dan melukis, mencoret-coret, menyanyi, mengenal dan membayangkan suatu konsep, membuat prakarya, mengunjungi berbagai tempat, melakukan permainan konstruktif dan kreatif, mengatur dan merancang. Berdasarkan hasil penerapan yang telah dilaksanakan, diketahui bahwa tingkat keberhasilan guru dalam penerapan kegiatan menggambar sangat tergantung pada trik dan teknik yang digunakan guru saat melakukan proses pembelajaran. Pada siklus pertama guru memberikan teknik-teknik dasar menggambar yaitu membuat titik, garis datar,tegak, miring, lengkung dan lingkaran. Kemudian guru mengajak anak untuk menggambar dari bentuk dasar titik, garis datar,tegak, miring, lengkung, lingkaran, segitiga, segiempat dan lain-lain. Siklus II guru mengajak anak untuk menggambar bebas lalu menggambar sebuah objek yang ada disekitarnya dan meniru membuat gambar sesuai contoh. Berdasarkan hasil observasi pada penerapan pertama atau siklus I terlihat guru mengalami kesulitan dalam menerapkan kegiatan menggambar yang telah direncanakan. Hal ini terlihat dari anak yang
125
126
kurang serius dalam mengembangkan kecerdasan visual spasialnya yang disebabkan oleh kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada anak dan pemanfaatan waktu yang kurang efisien dan juga dapat terlihat dari frekuensi keberhasilan yang diperoleh pada siklus I yaitu anak yang memperoleh bintang 4 sebanyak 5 orang dari 13 orang untuk keberhasilan dalam bentuk produk atau hasil menggambar, sedangkan untuk keberhasilan anak dalam bentuk proses yang mendapat bintang 4 sebanyak 7 orang dari 13 orang dan keberhasilan anak dalam pengembangan diri yang memperoleh bintang 4 sebanyak 5 orang dari 13 orang anak. Hasil temuan pada penerapan siklus I ini selanjutnya didiskusikan bersama dengan teman sejawat melalui proses refleksi dan dari hasil refleksi tersebut maka dilakukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan untuk siklus II yaitu memberi motivasi yang lebih kepada anak dengan memberikan reword untuk menarik minat anak, memberikan bimbingan yang lebih kepada anak yang kemampuan visual spasialnya masih rendah, menarik perhatian anak dalam kegiatan menggambar dengan mengajak anak ke halaman sekolah dan mencoba menggambar sesuatu yang sangat sederhana yang ada di halaman sekolah. Setelah dilakukan langkah-langkah perbaikan pada siklus II, maka diperolehlah hasil peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan
126
127
kegiatan menggambar untuk meningkatkan kecerdasan visual spasial anak yang dapat terlihat dari frekuensi keberhasilan yang diperoleh pada siklus II yaitu anak yang memperoleh bintang 4 sebanyak 11 orang dari 13
orang
untuk
keberhasilan
dalam
bentuk
produk
atau
hasil
menggambar, sedangkan untuk keberhasilan anak dalam bentuk proses yang mendapat bintang 4 sebanyak 11 orang dari 13 orang anak dan keberhasilan anak dalam pengembangan diri yang memperoleh bintang 4 sebanyak 10 orang dari 13 orang anak. dan terlihat dari hasil siklus I dan siklus II kecerdasan visual spasial pada anak pun dapat meningkat. Hal
tersebut
dapat
terlihat
dari
perbandingan
frekuensi
keberhasilan yang diperoleh pada siklus I dengan siklus II. Untuk keberhasilan dalam bentuk produk atau hasil menggambar yang memperoleh bintang 4 pada siklus I sebanyak 5 orang sedangkan siklus II sebanyak 11 orang untuk keberhasilan dalam proses menggambar siklus I sebanyak 7 orang sedangkan siklus II sebanyak 11 orang dan untuk keberhasilan anak dalam pengembangan diri yang memperoleh bintang 4 pada siklus I sebanyak 5 orang sedangkan siklus II sebanyak 10 orang.
127
128
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang bagaimana peningkatan kecerdasan visual spasial anak khususnya kemampuan anak dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar melalui kegiatan menggambar pada anak usia 5-6 tahun PAUD Terpadu ArRahman Kabupaten Kepahiang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa penerapan kegiatan menggambar dapat meningkatkan kecerdasan visual spasial anak khususnya dalam mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar. Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan nilai hasil kegiatan anak sebesar 46,15% untuk menghasilkan produk gambar, 30,77% proses dan 38,46% dalam penilaian diri. Hal ini menunjukkan bahwa anak telah mampu mentransformasikan yang dilihat ke dalam bentuk gambar, sehingga kecerdasan visual spasial anak dapat meningkat.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti menyarankan bagi guru untuk memanfaatkan teknik atau metode menggambar dalam meningkatkan kecerdasan visual spasial anak.
128
129
129
130
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bambang, S. S, (2015). Step by Step Jago Gambar dengan Pensil (6 Langkah Praktis Menjadi Ahli Gambar). Yogyakarta: Cemerlang Publising. Indahan, Zely, (2014). Metode Cepat Mudah Belajar Menggambar dengan Pensil. Yogyakarta: Shira Media. Juli, Santi Putri, (2014). Meningkatkan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini dengan Metode Bermain Building Block pada Kelompok B6 di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu. Bengkulu. Universitas Bengkulu. Martuti, A, (2009). Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk. Bantul: Kreasi Wacana. Musfiroh, Tadkiroatun, (2008). Cerdas melalui Bermain (Cara Mengasah Multiple Intelligences pada Anak Sejak Usia Dini. Jakarta: Grasindo. Musfiroh, Tadkiroatun, (2008). Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka. Muslich, Masnur, (2011). Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara. Niyah, Weldah, (2013). DIADIK (Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan). Bengkulu: Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia Bengkulu bekerjasama dengan Prodi Pascasarjana (S2) Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Bengkulu. Pamadhi, Hajar dkk, (2013). Seni Keterampilan Anak. Tangerang Selatan: Universitas Bengkulu. Pekerti, Widia dkk, (2012). Metode Pengembangan Seni. Tangerang Selatan: Universitas Bengkulu.
130
131
Permen No. 58. (2009). Petunjuk Teknis Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Santoso, Sugeng. (2014). Metode Asyik Belajar Menggambar dengan Pensil (Dari Pemula jadi Mahir). Kata Pena. Sujiono, Dr. Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks. Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta. Depdiknas Dirjen Perguruan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Tampubolon, Saur. (2014). Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta. Erlangga.
131
132
132
133
133
134
Lampiran 3
YAYASAN KESEJAHTERAAN UMMAT AR-RAHMAN BAGIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TERPADU AR-RAHMAN Alamat: Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang
Nomor:
SURAT PERNYATAAN / B/ PAUD/ TERPADU AR-RAHMAN/ V/ 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : EVAYANTI NPM : A1I112120 Program Studi : S1 PAUD Menyatakan bahwa: Nama : Dra. NURYANA NUPTK : 0752 7416 4230 0062 Jabatan : Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang Alamat Lembaga : Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Teman Sejawat
Kepahiang, 13 April 2015 Yang membuat pernyataan Mahasiswa
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
EVAYANTI NPM. A1I112120
Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
134
135
Lampiran 4
YAYASAN KESEJAHTERAAN UMMAT AR-RAHMAN BAGIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TERPADU AR-RAHMAN Alamat: Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI TEMAN SEJAWAT Nomor: / B/ PAUD/ TERPADU AR-RAHMAN/ / 2015 Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama : Dra. NURYANA NUPTK : 0752 7416 4230 0062 Jabatan : Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang Alamat Lembaga : Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atas nama: Nama : EVAYANTI NPM : A1I112120 Program Studi : S1 PAUD Tempat Penelitian : PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Mahasiswa,
Kepahiang, 13 April 2015 Yang membuat pernyataan Teman Sejawat
EVAYANTI NPM. A1I112120
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
135
136
Lampiran 5
YAYASAN KESEJAHTERAAN UMMAT AR-RAHMAN BAGIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TERPADU AR-RAHMAN Alamat: Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang
Nomor:
SURAT KETERANGAN PENELITIAN / B/ PAUD/ TERPADU AR-RAHMAN/
/ 2015
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dra. NURYANA Jabatan : Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kab. Kepahiang Alamat Lembaga : Jalan Ponirin No. 65 Kel. Pasar Kepahiang Dengan ini menerangkan sesungguhnya bahwa: Nama : EVAYANTI NPM : A1I112120 Jabatan : Mahasiswa Program Studi : S1 PAUD Benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelompok Usia 56 Tahun PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang dengan Judul “Upaya Peningkatan Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia 5-6 Tahun melalui Kegiatan Menggambar pada PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang” dari tanggal 20 April s/d 30 Mei 2015. Demikianlah surat keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kepahiang, 01 Juni 2015 Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
136
137
NAM.2 NAM.17 NAM.30 NAM.34 NAM.45 NAM.47 NAM.80
NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL Menghafalkan Asmaul Husna Melafalkan “Hauqolah” DM.PT.Menyebut 25 Nabi (religius) Membedakan baik dan buruk Mengekspresikan emosi secara wajar Mengembalikan remote setelah digunakan Bercerita Wali Songo
FISIK MOTORIK KASAR FM.18. DM Bermain dengan simpai (digelindingkan sambil berjalan , berlari) (semangat kebangsaan) FM.19 PL. Memegang dan menggunakan HP FM.24 DM.Menyalakan televisi dengan remot FM.28 DM. Tepuk alat-alat telekomunikasi, tepuk televisi, tepuk radio FM.53 PT.Menciptakan bentuk televisi dengan lidi, tusuk gigi dan sedotan (kreatif) FM.56 DM.PL.Membuat telepon dengan gelas aqua FM.58 DM.PL.Mencipta alat perkusi sederhana dengan bambu FM.63 DM.PT.Menggambar teknik kolase berbagai bentuk alat telekomunikasi FM.64 DM.Membuat gambar berbagai alat telekomunikasi dengan teknik mozaik
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN KELOMPOK : Usia 5-6 Tahun SEMESTER : 2 MINGGU KE : 11-12
Lampiran 6 SOSEM.1 SOSEM.5.
TEMA : ALAT KOMUNIKASI SUB TEMA: 1. Cara Mempergunakan Alat-alat Telekomunikasi 2. Macam-macam Benda Pos
KOGNITIF KOG.12 PT.Menceritakan letak lokasi dari kantor pos ke sekolah KOG.13 PT. Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktunya KOG.14 DM. Menceritakan percobaan menoperrasikan HP KOG.17 DM. Memerankan profesi penyiar radio KOG.19 PT. Menyusun kepingan puzzle gambar televisi (10 keping) ( semangat kebangsaan) KOG.20 DM. Mencari lokasi tempat asal suara telepon
SOSEM.10 SOSEM.18 SOSEM.25 SOSEM.32
SOSIAL EMOSIONAL Bersedia bermain bebas dengan teman sebaya dan orang dewwasa Menjaga barang milik sendiri dan orang lain (mandiri) DM. Mengekspresikan perasaan sedih, marah, gembira, kaget Bermain sesuai jenis permainan yang dipilihnya Berani bertanya dan menjawab Mengerjakan tugas sendiri
BAHASA B.11. Bercakap-cakap dengan teman sebaya menggunakan telepon dari gelas aqua B.13 PT.Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan berupa alat-alat telekomunikasi B.15. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan berbagai macam alat telekomunikasi dari yang terkecil sampai yang terbesar B.19 Menyanyikan lagu “ tukang pos dengan alat musik dari botol aqua dan biji-bijian B.27 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut (komunikatif) B.28 DM.Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri 4 gambar orang yang sedang menelpon.
Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kehiang
Kepahiang, 5 Mei 2015 Guru Kelompok Usia 5-6 Tahun Mahasiswa,
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
EVAYANTI NPM. A1I112120
137
138
Lampiran 7 RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I KELOMPOK : USIA 5-6 TAHUN TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi SEMESTER/ MINGGU KE : 2/ 11 HARI/ TANGGAL : SELASA, 05 Mei 2015 ALOKASI WAKTU : 07.30 WIB – 11.00 WIB Indikator
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN AWAL (± 45 MENIT) 1. Baris, sala, do’a, bernyanyi 2. Menyebutkan hari, tgl, bln, thn 3. Menyebutkan dan menjelaskan tema hari ini Menceritakan tentang sesuatu 4. Bercerita tentang surat untuk yang diperoleh dari buku. (B. 29) nenek 5. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti KEGIATAN INTI (± 60 MENIT) Menggambar bebas dengan berbagai media (kapur tulis, pensil 1. Kelompok Anggur warna, krayon, arang, dan bahan(PT) Menggambar dan mewarnai bahan alam) dengan rapi (mh. 36) bentuk surat Menggambar bebas dari bentuk 2. Kelompok jeruk dasar titik, lingkaran, segitiga, (PT) Melakukan teknik-teknik persegi, dan lain-lain (MH. 37) menggambar Membilang dengan menunjuk 3. Kelompok Apel benda (mengenal konsep bilangan (PT) Membilang sesuai jumlah dengan benda-benda sampai 10) gambar ISTIRAHAT/ MAKAN (± 30 MENIT) Bersedia bermain dengan teman Bermain diluar kelas, mencuci sebaya dan orang dewasa (Sosem tangan dan membaca do’a sebelum 1) makan, makan bersama, mencuci tangan dan membaca do’a sesudah makan, gosok gigi.
Alat/ Sumber Belajar
Penilaian Perkembangan Anak Teknik Hasil
Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru
Observasi
Anak dan guru
Observasi
Pend. Karakter Religius, komunikati f
Anak dan guru
Buku gambar, pensil warna, pensil Buku gambar, pensil warna
Pemberian Tugas
LKA, pensil, penghapus
Pemberian tugas
Permainan diluar, bekal anak, air, ember, lap tangan, alat gosok gigi
Observasi
Tanggung jawab, mandiri
Pemberian tugas
138
139
KEGIATAN PENUTUP (± 45 MENIT) 1. Membahas kegiatan hari ini dan informasikan kegiatan esok 2. Do’a, baris, salam, pulang
Anak dan guru
Observasi
Komunikat if
Anak dan guru
Kepahiang, 05 Mei 2015 Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang
Guru Kelas Mahasiswa,
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
EVAYANTI NPM. A1I112120
139
140
Lampiran 8
RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN MENGGAMBAR
No
Aspek
1
Hasil/ produk
2
Proses
3
Penilaian Diri
Simb ol
Deskriptor Anak mampu membuat gambar dengan baik dan rapi Anak mampu membuat gambar dengan baik namun kurang rapi (masih perlu dibimbing) Anak mampu membuat gambar namun kurang baik dan kurang rapi meski sudah dibimbing Anak mau menggambar namun belum berpola. Anak mampu membuat gambar dengan fokus dan hingga selesai tepat waktu. Anak mampu membuat gambar dengan fokus dan selesai namun tidak tepat waktu. Anak mampu membuat gambar dengan fokus namun tidak selesai. Anak tidak mau menggambar Anak mau menggambar, anak aktif dalam menggambar, anak menyelesaikan gambar tepat waktu. Anak hanya mampu memenuhi 2 dari 3 kriteria penilaian Anak hanya mampu memenuhi 1 dari 3 kriteria penilaian Anak tidak mau menggambar.
140
141
Lampiran 9
LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI ANAK KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGGAMBAR Siklus I HARI/ TANGGAL : Selasa, 05 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 11 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Proses
Nama 4
3
Produk
2
1
4
√
3
Penilaian Diri
2
1
4
√
AF
2
ALF
3
ARD
4
AA
5
DIM
6
PMY
√
√
√
7
TMR
√
√
√
8
MAR
√
√
√
9
AFB
10
AF
11
CD
12
LLB
√
13
NK
√
Jumlah
Keterangan: 4 : 3 : 2 : 1 :
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
4
1
1
5
Ket
√ √
√
1
√
√ √
7
2
√
1
√
3
5
√ 2
1
5
5
2
1
Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB)
141
142
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT KEMAMPUAN MERANCANG PEMBELAJARAN RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) SIKLUS I HARI/ TANGGAL : Selasa, 05 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 11 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Kemampuan 3 2 1 Ket Kesesuaian antara tema dengan kompetensi dasar, √ 1 indikator dan kegiatan Penyusunan prosedur pembelajaran (pembukaan, √ 2 inti, penutup) 3 Kesesuaian tema dengan kegiatan awal √ 4 Kesesuaian tema dengan ragam kegiatan √ 5 Kesesuaian kegiatan dengan APE yang dirancang √ Perencanaan organisasi kelas (klasikal, area/ √ 6 kelompok, individu) 7 Rancangan variasi metode pembelajaran √ Ketepatan metode pembelajaran dalam setiap √ 8 kegiatan 9 Rencana variasi APE √ Kesesuaian perencanaan waktu dengan kegiatan √ 10 (awal, inti, istirahat dan akhir) 11 Rencana penilaian proses √ 12 Rencana penilaian hasil √ Ketepatan rencana penilaian dengan kemampuan √ 13 yang ingin dicapai Komentar dan saran yang mendukung untuk perbaikan Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Keterangan: 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Kepahiang, 05 Mei 2015 Teman Sejawat
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
142
143
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SIKLUS I HARI/ TANGGAL : Selasa, 05 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 11 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Kemampuan
4
3
2
1
Ket
Kegiatan Awal
A
1. Memberi salam
√
2. Menyapa anak
√
3. Berdo’a
√
4. Bernyanyi di awal kegiatan
√
5. Menyampaikan hari/ tanggal/ bulan/ tahun
√
6. Menjelaskan pendekatan pembelajaran
√
7. Menyampaikan tema
√
8. Menjelaskan materi sesuai tema
√
Kegiatan Inti 1. Keterampilan membimbing siswa
√
2. Kemampuan memotivasi memberi penguatan
√
3. Kesesuaian dan ketepatan APE
√
4. Pengelolaan kelas
√ √
5. Variasi kegiatan atau kemampuan siswa B
6. Antusias mengajar
√
7. Komunikasi dengan siswa
√
8. Variasi bernyanyi sesuai tema
√
9. Kesesuaian kegiatan dengan rencana
√
10. Keterampilan penilaian selama kegiatan
√ √
11. Keterampilan penilaian hasil 12. Keterampilan membimbing disiplin
√
143
144
Istirahat C
1. Cara melakukan kegiatan istirahat
√
2. Keterampilan melaksanakan kegiatan makan
√
(Persiapan do’a saat makan-setelah makan) Kegiatan Akhir
D
1. Keterampilan melakukan diskusi
√
2. Keterampilan melakukan umpan balik
√
3. Keterampilan mengakhiri kegiatan
√
(menyampaikan kegiatan esok, pesan-pesan, nyanyi, do’a dan salam) Komentar dan saran yang mendukung untuk perbaikan tentang kekurangan dalam kemampuan mengajar.
Keterangan: 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang
Kepahiang, 05 Mei 2015 Teman Sejawat
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
144
145
NAM.2 NAM.17 NAM.30 NAM.34 NAM.45 NAM.47 NAM.80
NILAI-NILAI AGAMA DAN MORAL Menghafalkan Asmaul Husna Melafalkan “Hauqolah” DM.PT.Menyebut 25 Nabi (religius) Membedakan baik dan buruk Mengekspresikan emosi secara wajar Mengembalikan remote setelah digunakan Bercerita Wali Songo
FISIK MOTORIK KASAR FM.18. DM Bermain dengan simpai (digelindingkan sambil berjalan , berlari) (semangat kebangsaan) FM.19 PL. Memegang dan menggunakan HP FM.24 DM.Menyalakan televisi dengan remot FM.28 DM. Tepuk alat-alat telekomunikasi, tepuk televisi, tepuk radio FM.53 PT.Menciptakan bentuk televisi dengan lidi, tusuk gigi dan sedotan (kreatif) FM.56 DM.PL.Membuat telepon dengan gelas aqua FM.58 DM.PL.Mencipta alat perkusi sederhana dengan bambu FM.63 DM.PT.Menggambar teknik kolase berbagai bentuk alat telekomunikasi FM.64 DM.Membuat gambar berbagai alat telekomunikasi dengan teknik mozaik
RENCANA KEGIATAN MINGGUAN KELOMPOK : Usia 5-6 Tahun SEMESTER : 2 MINGGU KE : 11-12
Lampiran 12 SOSEM.1 SOSEM.5.
TEMA : ALAT KOMUNIKASI SUB TEMA: 3. Cara Mempergunakan Alat-alat Telekomunikasi 4. Macam-macam Benda Pos
KOGNITIF KOG.12 PT.Menceritakan letak lokasi dari kantor pos ke sekolah KOG.13 PT. Menceritakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan waktunya KOG.14 DM. Menceritakan percobaan menoperrasikan HP KOG.17 DM. Memerankan profesi penyiar radio KOG.19 PT. Menyusun kepingan puzzle gambar televisi (10 keping) ( semangat kebangsaan) KOG.20 DM. Mencari lokasi tempat asal suara telepon
SOSEM.10 SOSEM.18 SOSEM.25 SOSEM.32
SOSIAL EMOSIONAL Bersedia bermain bebas dengan teman sebaya dan orang dewwasa Menjaga barang milik sendiri dan orang lain (mandiri) DM. Mengekspresikan perasaan sedih, marah, gembira, kaget Bermain sesuai jenis permainan yang dipilihnya Berani bertanya dan menjawab Mengerjakan tugas sendiri
BAHASA B.11. Bercakap-cakap dengan teman sebaya menggunakan telepon dari gelas aqua B.13 PT.Menyebutkan nama benda yang diperlihatkan berupa alat-alat telekomunikasi B.15. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan urutan berbagai macam alat telekomunikasi dari yang terkecil sampai yang terbesar B.19 Menyanyikan lagu “ tukang pos dengan alat musik dari botol aqua dan biji-bijian B.27 Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara runtut (komunikatif) B.28 DM.Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri 4 gambar orang yang sedang menelpon.
Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kehiang
Kepahiang, 12 Mei 2015 Guru Kelompok Usia 5-6 Tahun Mahasiswa,
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
EVAYANTI NPM. A1I112120
145
146
Lampiran 13 RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II KELOMPOK : USIA 5-6 TAHUN TEMA/ SUB TEMA : ALAT KOMUNIKASI SEMESTER/ MINGGU KE : 2/ 12 HARI/ TANGGAL : SELASA, 12 MEI 2015 ALOKASI WAKTU : 07.30 WIB – 11.00 WIB Indikator
Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN AWAL (± 45 MENIT) 1. Baris, sala, do’a, bernyanyi 2. Menyebutkan hari, tgl, bln, thn 3. Menjelaskan tema hari ini. 4. Menyebutkan sebanyak-banyaknya manfaat telepon. 5. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan inti Menggambar bebas dengan KEGIATAN INTI (± 60 MENIT) berbagai media (kapur tulis, pensil 1. Kelompok Anggur warna, krayon, arang, dan bahan(PT) Menggambar dan mewarnai bahan alam) dengan rapi (mh. 36) bentuk telepon 2. Kelompok Jeruk Menciptakan sesuatu dari bahan (PL) Membuat telepon dari kaleng bekas(misal membuat mobil-mobilan bekas dari kardus bekas, dll) (MH. 56) 3. Kelompok Apel Menggunting dengan berbagai (PT) Menggunting bentuk telepon media berdasarkan bentuk/pola (lurus,lengkung,segitiga) (MH. 61)
Bersedia bermain dengan teman sebaya dan orang dewasa (Sosem 1)
ISTIRAHAT/ MAKAN (± 30 MENIT) Bermain diluar kelas, mencuci tangan dan membaca do’a sebelum makan, makan bersama, mencuci tangan dan membaca do’a sesudah makan, gosok gigi.
Alat/ Sumber Belajar
Penilaian Perkembangan Anak Teknik Hasil
Anak dan guru Anak dan guru Anak dan guru
Observasi
Kertas, tempra
Unjuk kerja
Pend. Karakter Religius, komunikatif
Anak dan guru
Buku gambar, pensil warna, pensil Kaleng bekas, tali rapia, gunting
Pemberia n tugas Unjuk kerja
Gunting, kertas bergambar
Unjuk kerja
Permainan diluar, bekal anak, air, ember, lap tangan, alat gosok gigi
Observasi
Tanggung jawab, mandiri
146
147
KEGIATAN PENUTUP (± 45 MENIT) 1. Membahas kegiatan hari ini dan informasikan kegiatan esok 2. Do’a, baris, salam, pulang
Anak dan guru
Observasi
Anak dan guru
Kepahiang, 12 Mei 2015 Mengetahui Pengelola PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang
Guru Kelas Mahasiswa,
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
EVAYANTI NPM. A1I112120
147
148
Lampiran 14 LEMBAR INSTRUMEN OBSERVASI ANAK KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGGAMBAR Siklus II HARI/ TANGGAL : Selasa, 12 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 12 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Proses
Nama 4
3
Produk
2
1
√
4
3
Penilaian Diri
2
1
√
4
AF
2
ALF
3
ARD
4
AA
5
DIM
√
√
6
PMY
√
√
√
7
TMR
√
√
√
8
MAR
√
√
√
9
AFB
√
√
√
10
AF
√
√
√
11
CD
√
√
√
12
LLB
√
√
√
13
NK
√
√
√
Jumlah
Keterangan: 4 : 3 : 2 : 1 :
√
√
11
1
1
√ √
0
11
1
√
√ √
2
√
1
√
3
√ √
2
0
0
10
Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB)
148
2
1
0
Ket
149
Lampiran 15 LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT KEMAMPUAN MERANCANG PEMBELAJARAN RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) SIKLUS II HARI/ TANGGAL : Selasa, 12 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 12 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Kemampuan 3 2 1 Ket Kesesuaian antara tema dengan kompetensi dasar, √ 1 indikator dan kegiatan Penyusunan prosedur pembelajaran (pembukaan, √ 2 inti, penutup) 3 Kesesuaian tema dengan kegiatan awal √ 4 Kesesuaian tema dengan ragam kegiatan √ 5 Kesesuaian kegiatan dengan APE yang dirancang √ Perencanaan organisasi kelas (klasikal, area/ √ 6 kelompok, individu) 7 Rancangan variasi metode pembelajaran √ Ketepatan metode pembelajaran dalam setiap √ 8 kegiatan 9 Rencana variasi APE √ Kesesuaian perencanaan waktu dengan kegiatan √ 10 (awal, inti, istirahat dan akhir) 11 Rencana penilaian proses √ 12 Rencana penilaian hasil √ Ketepatan rencana penilaian dengan kemampuan √ 13 yang ingin dicapai Komentar dan saran yang mendukung untuk perbaikan Rencana Kegiatan Harian (RKH)
Keterangan: 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang Kepahiang, 12 Mei 2015 Teman Sejawat
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
149
150
Lampiran 16 LEMBAR OBSERVASI TEMAN SEJAWAT KEMAMPUAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN SIKLUS II HARI/ TANGGAL : Selasa, 12 Mei 2015 SEMESTER/ MINGGU : II/ 12 TEMA/ SUB TEMA : Alat Komunikasi No
Kemampuan
4
3
Kegiatan Awal
A
1. Memberi salam
√
2. Menyapa anak
√
3. Berdo’a
√
4. Bernyanyi di awal kegiatan
√
5. Menyampaikan hari/ tanggal/ bulan/ tahun
√
6. Menjelaskan pendekatan pembelajaran
√
7. Menyampaikan tema
√
8. Menjelaskan materi sesuai tema
√
Kegiatan Inti 1. Keterampilan membimbing siswa
√
2. Kemampuan memotivasi memberi penguatan
√
3. Kesesuaian dan ketepatan APE
√ √
4. Pengelolaan kelas
√
5. Variasi kegiatan atau kemampuan siswa B
6. Antusias mengajar
√
7. Komunikasi dengan siswa
√
8. Variasi bernyanyi sesuai tema
√
9. Kesesuaian kegiatan dengan rencana
√
10. Keterampilan penilaian selama kegiatan
√ √
11. Keterampilan penilaian hasil 12. Keterampilan membimbing disiplin
150
√
2
1
Ket
151
Istirahat C
1. Cara melakukan kegiatan istirahat
√
2. Keterampilan melaksanakan kegiatan makan
√
(Persiapan do’a saat makan-setelah makan) Kegiatan Akhir
D
1. Keterampilan melakukan diskusi
√
2. Keterampilan melakukan umpan balik
√
3. Keterampilan mengakhiri kegiatan
√
(menyampaikan kegiatan esok, pesan-pesan, nyanyi, do’a dan salam) Komentar dan saran yang mendukung untuk perbaikan tentang kekurangan dalam kemampuan mengajar.
Keterangan: 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang
Kepahiang, 12 Mei 2015 Teman Sejawat
Dra. NURYANA NUPTK. 0752 7416 4230 0062
151
152
Lampiran 17 DOKUMENTASI KEGIATAN SIKLUS I
Memberi contoh cara menggambar amplop dan anak memperagakan didepan kelas
Menjelaskan tentang amplop dan menunjukkan hasil kegiatan menggambar dan mewarnai
Lampiran 18 152
153
DOKUMENTASI KEGIATAN SIKLUS II
Memperlihatkan gambar yang akan dibuat oleh anak
Menggambar bentuk telepon sesuai contoh yang diberikan
Asyik menggambar
Mewarnai gambar dan menggunting gambar telepon
153
154
Menggunting bentuk telepon dan hasilnya
Membuat dan bermain telepon-teleponan dari kaleng bekas
154
155
Lampiran 19 RIWAYAT HIDUP Evayanti, lahir di Palembang 05 Juni 1984 dari pasangan suami istri Bapak Rozani dan Ibu Sulas. Menjalani Pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1998 di SDN 01 Kepahiang, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN 05) Kepahiang pada tahun 2001, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 01) Curup pada tahun 2004. Pada Tahun 2013 melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Bengkulu hingga saat ini. Kegiatan mengajar dilakukan sejak tahun 2007 sebagai tenaga honorer di PAUD Terpadu Ar-Rahman Kabupaten Kepahiang hingga saat ini.
155