1
PENGARUH PRODUCT FEATURES, PROMOTION DAN BRAND EXTENSION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO PADA DEALER PT. ASTRA HONDA MOTOR CABANG PATI SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Julian Purwoko NIM 7350407025
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
1
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada : Hari
:
Tanggal :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dra. Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001
Dra. Harnanik, M.Si NIP. 195108191980032001
Mengetahui, Ketua Jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto, M.Si NIP. 195708201983031002 ii
3
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada : Hari
:
Tanggal : Penguji
Dorojatun Prihandono, SE, M.M NIP. 197311092005011001 Anggota I
Anggota II
Dra. Suhermini, M. Si NIP.194807121976032001
Dra. Harnanik, M.Si NIP.191108191980032001 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001 iii
4
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Agustus 2011
Julian Purwoko NIM. 7350407025
iv
5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : “Sampaikanlah olehmu ilmu yang kamu dapat dariKu walau hanya satu ayat” (HR. Buchari dan Muslim) “Jangan pernah berhenti untuk meraih apa yang kita inginkan” (penulis)
PERSEMBAHAN: Penulis persembahkan Skripsi ini kepada: v Almamaterku. v Ayah dan ibuku tercinta atas doa, kasih sayang dan dukunganya.
v
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga skripsi dengan judul Pengaruh Product Features, Promotion Dan Brand Extension Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Sepeda Motor Merek Honda Vario Pada Dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I (SI) pada Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2.
Drs. S. Martono, M.Si. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi.
3.
Drs. Sugiharto, M. Si. Ketua Jurusan Manajemen yang telah memberikan ijin penelitian.
4.
Dra. Suhermini, M.Si. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan tulus.
5.
Dra. Harnanik, M.Si. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan tulus. vi
7
6. Dorojatun Prihandono, SE, M.M, Dosen penguji yang telah memberikan arahan dalam penyempurnaan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang tak terlupakan selama perkuliahan. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan membantu dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Semarang,
Agustus 2011
Julian Purwoko
vii
8
SARI Purwoko, Julian. 2011. Pengaruh Product Features, Promotion Dan Brand Extension Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Sepeda Motor Merek Honda Vario Pada Dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati . Skripsi.Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.Pembimbing I: Dra. Suhermini, M.Si., Pembimbing II: Dra. Harnanik, M.Si. Kata Kunci :Product Features, Promotion, Brand Extension dan Keputusan Pembelian. Keputusan pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen dalm melakukan pembelian sebuah produk seringkali melibatkan pertimbanganpertimbangan yang sangat kompleks seperti halnya dalam pembelian sebuah sepeda motor. Salah satu pertimbangannya adalah product features yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan maksud untuk menarik minat konsumen untuk membeli. Promotion secara gencar juga termasuk pertimbangan konsumen dalam menentukan keputusan pembelian, karena dengan adanya promotion yang gencar konsumen dapat lebih mengenal dengan keberadaan produk sepeda motor yang ditawarkan. Selain itu brand extension juga dapat menentukan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, sebab dengan brand extension yang lebih bagus dan menarik dari produk sebelumnya yang brandnya sudah kuat,akan membuat konsumen tidak banyak pertimbangan dalam melakukan keputusan membeli. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh product features, promotion, dan brand extension terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh product features, promotion, dan brand extension terhadap keputusan pembelian dan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling, dengan responden sebanyak 92 orang. Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda Y = 5,716 + 0,304X1 + 0,288X2 + 0,252X3. Uji F diperoleh signifikan Fhitung : 69,485. Besarnya pengaruh secara simultan product features, promotion, brand extension terhadap keputusan pembelian adalah 69,3%. Besarnya pengaruh masing-masing variabel, yaitu: product features terhadap keputusan pembelian 40,32%, promotion terhadap keputusan pembelian 14,13%, dan brand extension terhadap keputusan pembelian 16,16%. viii
9
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................ iii PERNYATAAN .............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v PRAKATA ...................................................................................................... vi SARI ............................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 10 BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 11 2.1 Perilaku Konsumen ........................................................................... 11 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ................................................. 11 2.1.2 Model Perilaku Konsumen ....................................................... 11 ix
10
2.2 Keputusan Pembeliaan ....................................................................... 15 2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ............................................... 15 2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian .................................. 16 2.2.3 Tahap-Tahap Proses Keputusan Pembelian .................................. 17 2.2.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .......... 19 2.2.5 Indikator Keputusan Pembelian .................................................. 21 2.3 Product Features ................................................................................ 22 2.3.1 Pengertian Produk ...................................................................... 22 2.3.2 Strategi Produk........................................................................... 23 2.3.3 Pengertian Produk Features ...................................................... 25 2.3.4 Indikator Produk Features ......................................................... 26 2.4 Promotion ........................................................................................ 28 2.4.1 Pengertian Promosi.................................................................... 28 2.4.2 Macam-macam Promosi ............................................................ 29 2.4.3 Indikator Promotion .................................................................. 31 2.5 Brand Extension ................................................................................. 35 2.5.1 Pengertian Merek ..................................................................... 35 2.5.2 Tujuan Merek ........................................................................... 35 2.5.3 Karakteristik Merek ................................................................... 37 2.5.4 Strategi Merek ........................................................................... 37 2.5.5 Pengertian Brand Extension ..................................................... 38 2.5.6 Strategi Brand Extension ........................................................... 39 x
11
2.5.7 Keunggulan perluasan Merek (Brand Extension) ....................... 40 2.5.8 Kelemahan Perluasan Merek (Brand Extension) ........................ 41 2.5.9 Indikator Brand Extension ......................................................... 41 2.6 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 42 2.7 Hipotesis ............................................................................................ 46 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 47 3.1 Populasi Penelitian ............................................................................ 47 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................. 47 3.3 Variabel Penelitian ........................................................................... 48 3.3.1 Variabel Bebas (X) ................................................................. 49 3.3.2 Variabel Terikat (Y) ............................................................... 50 3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 51 3.4.1 Metode Kuesioner (Angket) ...................................................... 51 3.4.2 Metode Dokumentasi .................................................................52 3.5 Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 52 3.5.1 UJi Validitas ............................................................................ 52 3.5.2 Uji Reliabilitas ........................................................................ 55 3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 56 3.6.1 Metode Analisis Diskriptif Persentase ...................................... 56 3.6.2 Metode Analisis Regresi Berganda ........................................... 56 3.7 Uji Hipotesis ...................................................................................... 57 3.7.1 Uji Parsial (Uji t) ..................................................................... 57 xi
12
3.7.2 Uji Simultan (Uji F) ................................................................. 58 3.7.3 Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 58 3.8 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 59 3.8.1 Uji Normalitas ......................................................................... 59 3.8.2 Uji Multikolinieritas................................................................. 59 3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 60 3.8.4 Uji Autokorelasi ....................................................................... 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 61 4.1 Analisis Deskirtif Presentase ........................................................... 61 4.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 79 4.2.1 Uji Normalitas ......................................................................... 79 4.2.2 Uji Multikolinieritas ................................................................ 80 4.2.3.Uji Heteroskidastisitas ............................................................. 81 4.2.4 Uji Autokorelasi ....................................................................... 83 4.3 Pembentukan Model Analisis Regresi .............................................. 84 4.4 Pengujian Hipotesis........................................................................... 87 4.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial .......................................... 87 4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ........................................ 89 4.4.3 Koefisien Determinasi .............................................................. 90 4.5 Pembahasan ....................................................................................... 92 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 95 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 95 xii
13
5.2 Saran ................................................................................................. 96 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 97 LAMPIRAN .................................................................................................... 99
xiii
14
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel
1.1 Promosi Honda Vario pada dealer Astra Honda Pati ................................... 5 1.2 Data penjualan sepeda motor skuter matik Honda Vario ............................. 7 3.1 Tabel Skala Jawaban ................................................................................ 52 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................................... 53 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................ 55 4.1 Hasil Deskriptif Persentase variabel product features ................................ 62 4.2 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Absolute Styling.............................. 63 4.3 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Absolute packaging ....................... 63 4.4 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Absolute Riding Performance ......... 64 4.5 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Absolute Security............................ 65 4.6 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Absolute Environmental Performance ........................................................................................... 65 4.7 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Advanced Features ........................ 66 4.8 Hasil Deskriptif Persentase variabel promotion ....................................... 67 4.9 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Periklanan ..................................... 68 4.10 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Promosi Penjualan ....................... 68 4.11 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Informasi dari Mulut ke Mulut..... 69 4.12 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Brand extension ........................... 70 4.13 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Silmilitary ..................................... 71
xiv
15
4.14 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Reputation .................................... 71 4.15 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Perceived Risk ............................... 72 4.16 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Innovativeness ............................... 73 4.17 Hasil Deskriptif Persentase variabel keputusan pembelian ....................... 73 4.18 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Jenis Produk ... 75 4.19 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Bentuk Produk .................................................................................................... 75 4.20 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Merek ............. 76 4.21 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Dealer Penjualan ................................................................................................ 77 4.22 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Jumlah Produk .................................................................................................... 77 4.23 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Waktu Pembelian ............................................................................................... 78 4.24 Hasil Deskriptif Persentase Indikator Keputusan Tentang Cara Pembayaran............................................................................................. 79 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ......................................................................... 81 4.22 Hasil Uji Autokolerasi ............................................................................. 83 4.23 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 85 4.24 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial ................................................. 88 4.25 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan.............................................. 89 4.26 Hasil Koefisien Determinasi .................................................................... 91 xv
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Model Perilaku Pembeli .......................................................................... 12 2.2 Tahap-tahap proses keputusan pembelian ................................................ 16 2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 45 4.1 Grafik Normal P-Plot ............................................................................... 81 4.2 Grafik Uji Heteroskidastisitas ................................................................... 83
xvi
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
halaman
1.Surat Penelitian Uji Coba .......................................................................... 100 2.Kisi-kisi Penelitian Uji Coba ..................................................................... 101 3.Instrument Penelitian UJi Coba .................................................................. 102 4.Tabulasi Data Uji Coba .............................................................................. 107 5.Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................. 109 6.Angket Penelitian ...................................................................................... 114 7.Kisi-kisi Instrument Penelitian .................................................................. 115 8.Instrument Penelitian ................................................................................. 116 9. Tabulasi Angket Penelitian........................................................................ 121 10. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................... 129
xvii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Assael (1995) dalam Sodik (2004:26) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan 3 faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen yaitu: 1. Stimuli Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman, atau dari pengalaman sendiri.
1
2
2. Karakteristik pribadi konsumen Meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). 3.
Respon konsumen Yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. Keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2001: 227) adalah tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang yang ditawarkan. Setiadi (2003:413) berpendapat bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian
yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Dalam perilaku pembelian produk, pengambilan keputusan konsumen adalah konsumen memilih untuk membeli (menggunakan) produk atau tidak. Persaingan pasar produk otomotif khususnya sepeda motor saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan karena banyak bermunculan sepeda motor autometic atau disebut dengan skutermatik dari para pesaing seperti Yamaha dengan produknya
3
Yamaha Mio, Suzuki dengan produknya Suzuki Spin, dan Honda sendiri dengan produknya Honda Vario. Pada saat akan membeli suatu produk pembeli atau konsumen dihadapkan pada dua atau lebih pilihan produk yang sejenis. Biasanya pembeli mempunyai alasan -alasan tertentu menentukan produk mana yang akan dibeli. Begitu juga yang dihadapi konsumen sepeda motor, dengan adanya aneka macam merek sepeda motor yang ada, perusahaan motor Honda merasa persaingan semakin ketat seperti yang telah diketahui, banyak terdapat berbagai jenis merek kendaraan yang ada di pasar Indonesia. Dalam mengambil suatu keputusan untuk membeli, konsumen di pengaruhi oleh beberapa factor yang dapat mempengaruhinya yang selanjutnya di jadikan dasar bagi konsumen untuk mengambil suatu keputusan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut diantaranya adalah product features (Purwanto, 2008:23), promotion (Lupioyadi, 2006:120), dan brand extension (Kotler,2002:472). Philip Kotler (2001: 355) menyatakan bahwa, fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Fitur suatu produk merupakan komponen fisik yang menghasilkan manfaat. Perusahaan dalam melancarkan sebuah produknya pasti akan berlomba- lomba memberikan berbagai macam fitur atau model yang bisa memberikan kelebihan tersendiri bagi produknya sehingga lebih menarik minat konsumen untuk memilih produknya. Semakin menarik model yang ditawarkan, maka semakin besar kemungkinan pula konsumen untuk memilih produk yang modelnya lebih menarik dan nyaman untuk digunakan.
4
Produk fitur yang diterapkan pada kendaraan sepeda motor saat ini sangat bermacam-macam bentuknya, tidak terkecuali produsen sepeda motor Honda. Honda yang memiliki berbagai jenis kendaraan juga menerapkan fitur- fitur yang unggul biar tidak kalah dengan pesaing sejenisnya. Sepertihalnya pada Honda Vario yang sekarang ini sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang menarik sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli Honda Vario. Salah satu fitur unggulan yang dimiliki Honda Vario adalah Parking Brake Lock yaitu suatu sistem keamanan yang diaplikasikan pada tuas rem belakang yang memiliki kemiripan cara kerja dengan rem tangan mobil, rem ini mencegah Vario bergeser atau tergelincir meskipun diparkir pada kondisi jalan yang menurun. Itu adalah salah satu dari keunggulan yang dimiliki Honda Vario yang mana para pesaingnya belum mengaplikasikan sistem keamanan yang canggih ini pada produk sejenis yang sama yaitu sepeda motor matik, akan tetapi banyak konsumen yang belum mengetahui akan kelebihan yang dimiliki Honda Vario. Dalam hal ini timbul pertanyaan apakah produk fitur yang diaplikasikan pada Honda Vario merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian Honda Vario di PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Promosi merupakan salah satu dari faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (Susanto dan Setiawati, 2006:19). Promosi mampu menguatkan sikap positif konsumen terhadap perusahaan atau merubah sikap konsumen agar positif terhadap perusahaan. Sikap positif tersebut adalah bersedia melakukan pembelian
5
produk baik sekarang maupun dimasa depan, serta merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan produk perusahaan. Selain itu, promosi merupakan tindakan memberitahu, membujuk, dan mengingatkan konsumen tentang produk perusahaan. Hasil penelitian Diah Asih (2008:21) menemukan bahwa promosi dapat meningkatkan perilaku membeli selama periode promosi dan menumbuhkan pembelian promosional sebagai suatu perilaku pilihan. Hasil penelitian Simpsin (dikutip Hutniar, 2004:126) menemukan bahwa promosi merupakan salah satu bauran pemasaran yang mempengaruhi minat pembeli, khususnya variabel periklanan. Tabel 1.1 Promosi Honda Vario pada dealer Astra Honda Motor cabang Pati bulan Januari – Desember 2010. No. 1
Bulan Januari
2
Februari
3
Maret
4
April
5
Mei
6
Juni
7
Juli
Promosi yang dilakukan Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp. 500.000 Ø Tas limited edition Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp. 500.000 Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp. 500.000 Ø Brosur Ø Membuka stand kecil di supermarket (2 minggu) Ø Cash back sebesar Rp. 750.000 Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp.750.000 Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp.750.000 Ø Membuka stand kecil di bazar pasar murah (10 hari) Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp.500.000 Ø Bonus HP flexi
6
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
8
Agustus
Brosur Cash back sebesar Rp.350.000 Bonus HP flexi Brosur Cash back sebesar Rp.500.000 Membuka stand kecil di alun-alun Pati Brosur Cash back sebesar Rp.500.000
9
September
10
Oktober
11
November
Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp.500.000
12
Desember
Ø Brosur Ø Cash back sebesar Rp.500.000
Sumber : data promosi PT. Astra Honda Motor cabang Pati Selain itu, faktor lain penentu keberhasilan suatu program pemasaran adalah perluasan merek (brand extension). Perusahaan menggunakan strategi perluasan merek (brand extension) untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori produk yang berbeda (Kotler, 2001: 472). Pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi pada kategori produk yang baru. Fandy Tjiptono (2008:203) berpendapat bahwa ada dua alasan utama perusahaan menggunakan strategi brand extension (1) Untuk mengurangi risiko kegagalan, (2) Untuk mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan efisiensi promosi. Perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan kekuatan merek yang ada untuk mengembangkan produk. Penggunaan perluasan merek akan mengurangi risiko kegagalan pada peluncuran produk baru. Hal ini dapat terjadi karena konsumen telah mengenal merek tersebut dan mempunyai kepercayaan yang cukup terhadapnya.
7
Perluasan merek terbentuk melalui proses transfer asosiasi merek dari induk kepada produk baru yang menggunakan merek tersebut. Perusahaan mengharapkan konsumen dapat menerima produk baru sebagaimana mereka menerima produkproduk lain dari perusahaan dengan merek yang sama tersebut. Perusahaan Honda yang memproduksi Honda Vario telah menerapkan suatu program pemasaran yaitu perluasan merek (brand extension) yang dahulu Honda Vario hanya ada satu jenis Vario Spoke sekarang menjadi lebih beragam dengan diluncurkannya Honda Vario Techno dan Honda Vario Techno CBS. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan agar meraih pangsa pasar yang lebih luas dengan kemungkinan risiko yang lebih kecil, tetapi dalam kenyataannya penjualan sepeda motor Honda Vario di dealer Astra Honda Pati masih kalah dibandingkan Yamaha Mio yang di produksi Yamaha Indonesia. Dari tabel 1.2 dibawah ini dijelaskan bahwa penjualan Honda Vario di dealer Astra Honda Motor mengalami penurunan dari bulan Januari – Desember tahun 2010. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Jumlah Penjualan 182 unit 86 unit 93 unit 134 unit 111 unit 221 unit 276 unit 91 unit 104 unit 62 unit 78 unit
8
Desember 81 unit Jumlah 1519 unit Sumber : Astra Honda Motor cabang Pati 12
Fluktuasi yang terjadi pada penjualan sepeda motor Honda Vario di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati pada tahun 2010 jumlah penjualan yang diharapkan PT. Astra Honda Motor cabang Pati tidak memenuhi target hanya 1519 unit padahal target yang di inginkan yaitu 2.500 unit / tahun kendaraan Honda Vario berbagai varian. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk memilih penelitian dengan judul “PENGARUH PRODUCT FEATURES, PROMOTION DAN BRAND EXTENSION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA VARIO PADA DEALER PT. ASTRA HONDA MOTOR CABANG PATI”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh product features terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati? 2. Adakah pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati?
9
3. Adakah pengaruh brand extention terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati? 4. Dari ketiga variabel yaitu product features, promotion, dan brand extension, variabel manakah yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh product features terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. 2. Untuk mengetahui pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. 3. Untuk mengetahui pengaruh brand extension terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. 4. Untuk mengetahui pengaruh paling dominan antara product features, promotion, dan brand extension secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati.
10
1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis a. Bagi peneliti, untuk mendapatkan pengalaman atau pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh dibangku kuliah khususnya lingkup manajemen pemasaran. b. Bagi pembaca, untuk menambah informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan masalah yang diteliti serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Kegunaan Praktis Memberikan informasi atau bahan masukan yang berguna bagi perusahaan sepeda motor agar dapat menentukan strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar.
11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Perilaku Konsumen
2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Kotler (2005: 201), berpendapat bahwa tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka, mempelajari pelanggan akan memberikan petunjuk bagi pengembangan produk baru, fitur produk, harga, saluran pemasaran, pesan iklan, dan unsur bauran pemasaran lainnya.
2.1.2 Model Perilaku Konsumen Kotler (2005: 202), mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan-tanggapan (stimulusrespond model). Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan
11
12
menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian. Gambar 2.1 : Model Perilaku Pembeli
Rangsangan
Rangsangan
Ciri-ciri
Proses
Keputusan
Pemasaran
lain
Pembeli
Keputusan
pembeli
Produk
Ekonomi
Pembeli
Pemilihan
Harga
Tekhnologi
Budaya
Pemahaman
produk
Saluran
Politik
Sosial
masalah
Pemilihan
pemasaran
Budaya
Pribadi
Pencarian
merek
Promosi
Psikologi informasi
Pemilihan
Pemilihan
saluran
alternatif
pembelian
Keputusan
Penentuan
pembelian
waktu
Perilaku
pembelian
pasca
Jumlah
pembelian
pembelian
Sumber : Kotler (2005: 203)
13
Pilihan pembelian pada seseorang merupakan hasil dari suatu proses komplek yang saling mempengaruhi dari faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis, yaitu: a)
Faktor budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Masingmasing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup makmur, para perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk melayani mereka.
b)
Faktor sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti : kelompok acuan yaitu seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut, keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh, serta peran dan status sosial yaitu peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang dan dari masing-masing peran tersebut akan menghasilkan status yang dapat mengkomunikasikan kedudukan seseorang didalam masyarakat.
14
c)
Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi: usia dan tahap siklus hidup yaitu orang akan membeli barang yang berbeda-beda sepanjang hidupnya, pekerjaan dan keadaan ekonomi yaitu pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya, selain itu pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, gaya hidup yaitu pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia (human psychologicl traits) yang membedakan menghasilkan tanggapan relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya, dan dari kepribadian yang dihubungkan dengan kebutuhan dalam diri konsumen akan suatu barang maka terbentuklah suatu konsep dari dalam diri konsumen.
d)
Faktor psikologis Pilihan pembelian sesorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu: 1)
Motivasi yang tergambar dari suatu kebutuhan konsumen akan menjadi motif jika didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai karena motif itu adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak.
2)
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi,
dan
menginterpretasi
masukan
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
informasi
guna
15
3)
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman karena sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar.
4)
Keyakinan dan sikap yaitu gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu yang dari keyakinan orang tersebut tentang produk atau merek akan mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
2.2 Keputusan Pembelian 2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian Kotler dan Amstrong (2001: 227) mengemukakan pengertian keputusan membeli adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang yang ditawarkan. Rajagopal (2006: 11), berpendapat bahwa terdapat banyak atribut dalam suatu merek yang mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk tertentu. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan
pembelian
merupakan
suatu
kegiatan
secara
langsung
terlibat
mendapatkan, mempergunakan barang yang ditawarkan dan menilai pilihan secara sistematis dan objektif serta sasarannya yang menentukan keuntungan serta kerugian
16
masing-masing yang dipengaruhi berbagai atribut di dalam penentuan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk tertentu. 2.2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Proses pengambilan keputusan pembelian sangat bervariasi. Hawkins et al (dalam Albari, 2002: 21) membagi proses pengambilan keputusan ke dalam tiga jenis yaitu : 1)
Proses pengambilan keputusan yang luas (extended decision making) : merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk.
2)
Proses pengambilan keputusan terbatas (limited decision making) : yaitu terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut.
3)
Proses pengambilan keputusan bersifat kebiasaan (habitual decision making) : merupakan proses yang paling sederhana yaitu konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung mengambil keputusan untuk membeli merek favorit atau kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif).
17
2.2.3 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Gambar 2.2 Tahap tahap proses keputusan pembelian Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku pasca pembelian
Sumber : Kotler dan Amstrong (2001) Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima tahap dalam melakukan pembelian. Tahap ini tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang memerlukan keterlibatan pembeli. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai. Adapun keterangan model proses pengambilan keputusan membeli diatas sebagai berikut: 1.
Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan.
2.
Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari banyak informasi. Salah satu yang menjadi perhatian pokok pemasar adalah sumber informasi utama yang dicari konsumen dan pengaruh relatifnya terhadap
18
keputusan pembelian. Sumber- sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok, yaitu:
3.
a)
Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b)
Sumber komersial : pedagang, perantara, iklan, dan kemasan.
c)
Sumber publik : media masa dan organisasi.
d)
Sumber pengalaman : pemeriksaan
Evaluasi Alternatif Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional.
4.
Keputusan Pembelian Disini konsumen harus memutuskan dari setiap komponen pembelian, apa yang mereka beli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.
5.
Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Apabila konsumen merasa puas akan produk tersebut maka
konsumen
akan
melakukan
pembelian
ulang,
dan
bahkan
menginformasikan kepada pelanggan lain, tetapi apabila konsumen tidak puas dengan produk tersebut maka konsumen akan kecewa dan tidak akan melakukan pembelian lagi pada produk tersebut.
19
2.2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Setiadi (2003: 425-231) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku membeli konsumen adalah: a.
Tujuan Konsumen Tujuan yang ingin dicapai konsumen memiliki dampak yang kuat pada proses pemecahan masalah. Konsumen yang memiliki tujuan akhir optimis cenderung membutuhkan upaya pencarian yang cukup besar untuk mencari alternatif yang cukup baik. Sebaliknya konsumen dengan akhir yang memuaskan atau memelihara cenderung melibatkan diri pada perilaku pencarian minimal.
b.
Hierarki Tujuan Konsumen Hierarki tujuan konsumen terhadap suatu permasalahan memiliki pengaruh kuat terhadap proses pemecahan masalah. Jika konsumen memiliki hierarki tujuan yang terdefinisi dengan baik dalam ingatannya, maka tujuan terebut dapat diaktifkan dan rencana keputusan yang terkait akan dilakukan secara otomatis. Bahkan kalau tidak tersedia rencana keputusan yang lengkap, suatu hierarki tujuan yang umum dapat menjadi struktur yang sangat berguna untuk mengembangkan rencana keputusan yang efektif tanpa membutuhkan upaya pemecahan masalah yang besar.
c.
Keterlibatan dan Pengetahuan Konsumen Proses pemecahan masalah konsumen sangat dipengaruhi oleh jumlah pengetahuan produk yang mereka dapatkan dari sepanjang pengalaman masa
20
lalu mereka dan melalui tingkat keterlibatan mereka dengan produk atau proses pemilihan. Pengetahuan tentang tujuan atau alternatif pilihan dan kriteria pilihan yang diaktifkan secara heuristik mempengaruhi kemampuan konsumen menciptakan suatu rencana keputusan efektif. Keterlibatan konsumen dengan produk atau keputusan mempengaruhi motivasi mereka untuk terlibat dalam proses pemecahan masalah. d.
Lingkungan Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk menyela atau mengganggu aliran proses pemecahan masalah yang sedang berjalan. Ada lima jenis kejadian yang dapat mengganggu atau menyela (interrupt) yaitu: 1.
Gangguan dapat muncul ketika informasi tidak diharapkan (unexpected information, tidak konsisten dengan struktur pengetahuan yang telah ada) muncul dari lingkungan.
2.
Rangsangan lingkungan yang mencolok (prominent environmental stimuli) dapat mengganggu proses pemecahan masalah.
3.
Status pengaruh (affective state) seperti suasana hati dan kejadian psikososial dapat menyela proses pemecahan masalah yang sedang berlangsung.
4.
Konflik yang muncul pada saat proses pengambilan keputusan berlangsung dapat menyela proses pemecahan masalah.
21
5.
Dampak dari penyesalan, proses pemecahan masalah konsumen tergantung pada bagaimana konsumen konsumen menerjemahkan kejadian yang mengganggu tersebut.
2.2.5 Indikator Keputusan Pembelian Swasta ( 2003:118-119 ), berpendapat bahwa keputusan untuk membeli yang diambil oleh konsumen sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa indikator komponen. Komponen indikator keputusan membeli tersebut adalah: a.
Keputusan tentang jenis produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan.
b.
Keputusan tentang bentuk produk Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk sepeda motor tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula model, mutu produk, dan sebagainya.
c.
Keputusan tentang merek Konsumen dapat mengambil keputusan untuk memilih merek yang ditawarkan pasar.
d.
Keputusan tentang jumlah produk Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak untuk membeli produk pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus
22
mempersiapkan produk sesuai dengan keinginan yang berbeda- beda dari konsumen. e.
Keputusan tentang dealer penjualan Konsumen mengambil keputusan di dealer penjualan mana sepeda motor tersebut akan dibeli. Di dealer pusat, dealer regional kabupaten, atau dealer cabang kecamatan.
f.
Keputusan tentang waktu pembelian Konsumen dapat mengambil keputusan tentang waktu untuk melakukan pembelian.
g.
Keputusan tentang cara pembayaran Konsumen dapat mengambil keputusan tentang cara pembayaran produk.
2.3
Product Features
2.3.1 Pengertian Produk Kotler dan Armstrong (2001: 8), mengemukakan bahwa produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan pemakainya. Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami 5 tingkatan produk, yaitu : 1)
Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
23
2)
Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
3)
Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
4)
Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
5)
Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa produk merupakan
kebutuhan konsumen yang mempunyai nilai dan manfaat yang sesuai dengan yang dibutuhkan. 2.3.2 Strategi Produk Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis atau kategori (Tjiptono, 2000: 109-132), yaitu : 1)
Strategi Positioning Produk Strategi
positioning
merupakan
strategi
yang
berusaha
menciptakan
diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek atau produk pesaing.
24
2)
Strategi Repositioning Produk Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut.
3)
Strategi Overlap Produk Strategi ini adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri.
4)
Strategi Lingkup Produk Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan.
5)
Strategi Desain Produk Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Perusahaan memiliki tiga pilihan strategi yaitu, produk standar, customized product, dan produk standar dengan modifikasi.
6)
Strategi Eliminasi Produk Strategi eliminasi produk dilaksanakan dengan jalan mengurangi komposisi portofolio produk yang dihasilkan unit bisnis perusahaan, baik dengan cara memangkas jumlah produk dalam suatu rangkaian atau lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis.
25
7)
Strategi Produk Baru Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan,
produk
yang
dimodifikasi,
dan
merek
baru
yang
dikembangakan melalui usaha riset dan pengembangan. 8)
Strategi Diversifikasi Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas,dan fleksibilitas.
2.3.3 Pengertian Product Features Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Sebuah model “polos”, yaitu produk tanpa tambahan apa pun, adalah titik awal. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing, menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah satu cara paling efektif untuk bersaing (Kotler dan Armstrong, 2001: 356). Fitur suatu produk merupakan komponen fisik yang menghasilkan manfaat. Perusahaan dalam meluncurkan sebuah produknya pasti akan berlomba-lomba memberikan berbagai macam fitur yang dapat memberikan kelebihan tersendiri bagi produknya sehingga lebih menarik minat konsumen untuk memilih produknya. Semakin banyak fitur sebagai kelebihan suatu produk, maka semakin besar
26
kemungkinan konsumen untuk memilih produk tersebut karena konsumen pasti cenderung akan lebih memilih produk dengan fitur yang lebih lengkap Ray dalam Tina (2010: 35). Jadi menurut definisi diatas product features adalah produk yang memiliki berbagai macam ragam yang memiliki keunikan tersendiri sehingga membedakan dengan produk semacam dari pesaing.
2.3.4 Indikator Product Features Indikator-indikator yang menjelaskan tentang fitur produk (product features) yang terdapat dalam produk sepeda motor menurut Aini dalam Purwanto (2008: 23) yang diantaranya yaitu : 1.
Absolute Styling Dual Keen Eyes, lampu depan sporty dengan multi reflektor merupakan symbol dari konsep desain Vario yang dinamis dan langsing dan desain bodi Sharp yang futuristik dan aerodinamis memenuhi selera kaum muda.
2.
Absolute Packaging Kursi ganda yang luas dan pijakan kaki penumpang yang dapat dilipat dari Vario memberikan kenyamanan berkendara bagi pengendara dan kesenangan dalam berboncengan.
3.
Absolute Riding Performance Mesin kapasitas 110 cc - 4 langkah dengan built-in liquid cooled system, merupakan kombinasi antara kemampuan mesin yang handal dengan konsumsi
27
bahan bakar yang irit dan Vario merupakan skuter pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan sistem transmisi Honda V-Matic, sistim transmisi otomatis yang memberikan akselerasi halus tanpa hentakan dalam segala situasi melalui sistem perpindahan gigi yang berkesinambungan. 4.
Absolute Security Parking Brake Lock diaplikasikan pada tuas rem belakang yang memiliki kemiripan cara kerja dengan rem tangan mobil. Rem ini mencegah Vario bergeser atau tergelincir meskipun diparkir pada kondisi jalan yang menurun dan untuk menjamin rasa aman, Side Stand Switch akan menonaktifkan mesin Vario ketika standar samping masih direndahkan. Ini untuk mencegah cedera yang mungkin muncul dari ke-alpaan pengendara untuk mengangkat standar samping sebelum menyalakan mesin sepeda motor. Serta kunci silinder utama diperlengkapi dengan Secure Key Shutter, yang melindungi lubang kunci dengan magnet, berguna untuk mengurangi rasa takut kehilangan Vario dari tindakan pencurian.
5.
Absolute Environmental Performance Vario diperlengkapi dengan Secondary Air Supply System (SASS)& Catalytic Converter untuk memenuhi standar Euro-2 yang ditetapkan pemerintah. SASS memasukkan udara bersih kedalam saluran pembuangan untuk membakar ulang gas yang tidak terbakar dengan sempurna di dalam ruang bakar sehingga menghasilkan gas buang hasil pembakaran yang bersih.
28
6.
Advanced Features Auto Choke, sistem ini menjamin kestabilan mesin saat dihidupkan. Pemakai terbebas dari pekerjaan untuk menyesuaikan choke, teknologi ini merintis pembaruan signifikan dalam kemudahan penggunaan.
2.4 Promotion 2.4.1 Pengertian Promosi Asosiasi pemasaran Amerika Serikat, mengemukakan bahwa promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang dan jasa. Lupioyadi dan Hamdani (2006:120), berpendapat bahwa promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan memasarkan produk jasa. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan kegiatan perusahaan yang dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk atau jasa kepada konsumen sehingga tertarik untuk melakukan pembelian.
29
2.4.2 Macam-macam Promosi Lupioyadi (2006:120) mendefinisikan ada 6 jenis perangkat promosi yang dikenal meliputi: 1.
Periklanan (advertising) Periklanan merupakan komunikasi non pribadi melalui bermacam- macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi (Simmamora, 2000:156). Periklanan mempunyai peranan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang ditawarkan sekaligus menambah pengetahuan tentang produk tersebut, membujuk calon pembeli untuk membeli produk tersebut, serta membedakan dengan perusahaan lain.
2.
Penjualan Perorangan (personal selling) Penjualan perorangan adalah bentuk komunikasi langsung antara penyedia produk dan konsumen. Keunggulan penjualan perorangan ini bagi penyedia produk yaitu langsung berhadapan dengan calon pembeli potensial dan dapat menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan dan perilaku calon pembeli sekaligus mengetahui reaksi calon pembeli tersebut.
3.
Promosi Penjualan (sales promotion) Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi untuk meningkatkan arus produk dari produsen sampai pada penjual akhir. Bentuk- bentuk promosi penjualan yang diberikan pada konsumen dapat berupa kupon, sampel, hadiah dan diskon harga.
30
4.
Publikasi (hubungan masyarakat) Hubungan masyarakat digunakan untuk membangun image guna mendukung aktivitas komunikasi lainnya, mengatasi permasalahan dan isu yang ada, memperkuat posisi perusahaan, mempengaruhi publik yang spesifik dan mengadakan launching untuk produk yang baru.
5.
Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) Informasi dari mulut ke mulut biasanya dilakukan oleh konsumen tentang pengalaman menerima suatu produk kepada konsumen lain atau calon konsumen lain. Pengaruh dan dampaknya sangat besar terhadap pemasaran produk.
6.
Pemasaran langsung (direct marketing) Pemasaran langsung bersifat interaktif dengan memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan transaksi disembarang lokasi. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan macam-macam promosi sehingga
perusahaan dapat melakukan promosi dengan cara lewat iklan yang merupakan komunikasi impersonal, penjualan peorangan (sales), promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut dan pemasaran langsung yang perlu dilakukan dan juga mengenai pelatihan bagi tenaga penjual atau tenaga promosi yang diperlukan.
31
2.4.3 Indikator Promotion Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai indikator-indikator yang mempengaruhi promosi terhadap keputusan pembelian pada pembeli sepeda motor merek Honda Vario pada PT. Astra Honda Motor cabang Pati menurut (Lupioyadi, 2001:108) adalah: 1.
Periklanan (advertising) Iklan merupakan bentuk promosi dengan menggunakan media cetak dan elektronik. Iklan selama ini dipandang sebagai bentuk promosi yang paling efektif. Iklan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah-murahnya. Iklan dapat mempengaruhi dua parameter kepuasan konsumen, yaitu: a) Iklan dapat membentuk perceived quality, yang kemudian akan mempengaruhi penilaian terhadap kualitas secara keseluruhan dan pengaruh iklan semakin besar bila konsumen tidak dapat mengevaluasi kualitas sesungguhnya. b) Iklan dapat mempengaruhi perceived best yaitu keyakinan bahwa merek suatu produk adalah terbaik dikelasnya dipengaruhi citra merek. Dari keyakinan diatas, banyak perusahaan menyediakan biaya iklan yang besar untuk dapat memperkuat citra merek dan kesadaran merek pada benak konsumen dengan tujuan akhirnya diharap iklan dapat membantu perusahaan untuk meraih konsumen baru dan meningkatkan loyalitas
32
mereknya. Pada akhirnya konsumen yang terpengaruh dengan iklan tersebut akan melakukan keputusan pembelian atas produk yang ditawarkan atau melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang diinginkan. Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik perhatian konsumen dengan cara menggunakan artis terkenal sebagai objek iklan. Periklanan mempunyai peranan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang ditawarkan sekaligus menambah pengatahuan tentang produk tersebut, membujuk calon pembeli untuk membeli produk tersebut, serta membedakan dengan perusahaan lain. Media periklanan diklasifikasikan sebagi berikut : a) Print: Koran, majalah. b) Broadcast: televisi, radio c) Out-of-home: papan iklan, poster. d) Interaktif: Telepon, internet 2.
Promosi Penjualan a. Pengertian Promosi Penjualan Promosi penjualan yaitu aktivitas promosi yang memberikan keuntungan pada penjualan, dan dapat meningkatkan volume penjualan dengan segera. Lupioyadi (2006:121) berpendapat bahwa “Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai dengan penjualan akhir”. Jadi promosi
33
penujualan adalah aktivitas promosi yang mempunyai tujuan meningkatkan volume penjualan barang atau jasa kepada penjual terakhir. b. Tujuan Promosi Penjualan Promosi penjualan memiliki beberapa tujuan, antara lain : 1) Menarik konsumen baru untuk melakukan uji coba terhadap suatu produk. Cara ini bisa ditempuh dengan menawarkan harga produk dengan murah atau melalui promosi buy one get one. 2) Peningkatan frekuensi dan kuantitas pembelian. Dengan adanya promosi dengan sepertu buy one get one dan diskon, konsumen akan lebih tertarikuntuk membeli lebih sering produk suatu perusahaan. 3) Memperkuat brand image dan memperkuat brand relationship, karena melalui promosi penjualan yang diadakan akan mampu untuk terus menerus mengingatkan konsumen akan merk suatu produk sehingga dapat membentuk image produk tersebut dan secara tidak lanagsung membangun hubungan dengan pelanggan. c. Sasaran Promosi Penjualan Promosi penjualan dapat dilakukan terhadap 2 sasaran, yaitu: 1) Consumer-oriented sales promotion Adalah promosi penjualan yang targetnya adalah pengguna akhir dari produk atau jasa.
34
2) Trade-oriented sales promotion Adalah promosi penjualan yang targetnya adalah para distributor, retailer dan wholesaler. Alat-alat dalam promosi penjualan: 1) Premiums: sebuah barang yang diberikan secara gratis dengan harga yang murah sebagai hadiah atas tindakan membeli atau mencoba konsumen. 2) Specialisties: barang yang diberikan kepada konsumen secara gratis untuk membantu nama merek lebih dikenal. 3) Coupons: surat keterangan dengan pernyataan akan adanya potongan harga pada suatu barang. 4) Price reduction: potongan harga. 5) Sampling: menawarkan kepada konsumen yang berpotensi untuk mencoba suatu produk sebelum mereka mengambil keputusan untuk membeli. 3. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) Informasi dari mulut ke mulut biasanya dilakukan oleh konsumen tentang pengalaman menerima suatu produk kepada konsumen lain atau calon konsumen lain. Pengaruh dan dampaknya sangat besar terhadap pemasaran produk (Lupiyoadi, (2001:111). Dalam hal ini peranan sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Pada akhirnya konsumen yang terpengaruh dengan informasi yang didapat tersebut
35
akan melakukan keputusan pembelian atas produk yang ditawarkan atau produk yang dibeli.
2.5 Brand Extension 2.5.1 Pengertian Merek Asosiasi pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2008: 332) menjelaskan, bahwa merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjualan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Kotler (2001: 460) mengemukakan bahwa merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut dimaksudkan untuk mengidenfikasi barang dan jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan membedakan dari produk pesaing. Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa merek merupakan nilai yang terlihat dan tidak terlihat yang terkandung dalam suatu barang dan jasa yang membedakan dari barang dan jasa lain.
2.5.2 Tujuan Merek Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjualan untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas.
36
Batasan-batasan mengenai merek yang paling tahan lama adalah nilai, budaya dan kepribadian yang tercermin dari merek itu. Pemberian nama atau merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek menurut Rangkuti dalam Ribhan (2007:11) memiliki enam tingkat pengertian: 1)
Atribut Setiap merek memiliki atribut. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam merek.
2)
Manfaat Merek juga memiliki serangkaian manfaat. Konsumen tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat menerjemahkan atribut menjadi manfaat yang dapat langsung dirasakan oleh konsumen.
3)
Nilai Merek juga menyatakan suatu tentang nilai bagi produsen. Mereka yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
4)
Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu.
5)
Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi penggunanya, diharapkan dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercermin bersamaan dengan merek ia gunakan.
37
6)
Pemakai Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
2.5.3 Karakteristik Merek Menyeleksi nama merek yang baik bukan merupakan tugas yang mudah. Sebuah merek yang baik harus memiliki karakteristik-karateristik dibawah ini sebanyak mungkin, meskipun dalam kenyataannya sukar sekali untuk memiliki semuanya. Menurut (Rangkuti dalam Ribhan 2007: 12) sebuah merek harus: 1)
Nama merek harus menunjukkan manfaat dan mutu produk tersebut
2)
Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat. Nama yang singkat sangat membantu.
3)
Nama merek harus mudah dibedakan, artinya harus spesifik dan khas.
4)
Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing.
5)
Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum.
2.5.4 Strategi Merek Sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya berkaitan dengan mereknya harus memiliki suatu strategi yang tepat berkaitan dengan kelangsungan hidup
38
produknya. Perusahaan memliki empat pilihan strategi merek (Kotler dan Amstrong, 2001: 363-367), diantaranya yaitu: 1)
Perluasan lini (line extension) Perluasan lini terjadi jika perusahaan memperkenalkan tambahan jenis barang kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan, atau ukuran kemasan baru.
2)
Perluasan merek (brand extension) Penggunaan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi dalam kategori baru.
3)
Multi-merek (multibrand) Nama merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama.
4)
Merek baru (new brand) Perusahaan dapat menciptakan nama merek baru ketika memasuki kategori produk baru, karena tidak satu pun merek yang ada itu cocok.
2.5.5 Pengertian Brand Extension Tjiptono, dkk (2008: 360), menyatakan bahwa perluasan merek (Brand Extension) adalah nama merek yang telah terbukti sukses dipakai untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi dalam kategodi produk baru. Kotler (2002: 472), berpendapat bahwa perluasan merek (brand extension) adalah penggunaan merek yang sudah ada pada produk baru dimana produk tersebut memiliki kategori yang berbeda dengan merek yang digunakan.
39
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perluasan merek (brand extension)
merupakan
strategi
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
mengembangkan produknya dengan tetap menggunakan nama merek yang sama yang sebelumnya telah sukses terlebih dahulu dipasar dan diharapkan akan tercipta suatu dampak positif terhadap merek asli dari merek hasil perluasan berupa semakin kuatnya merek tersebut melekat dibenak konsumen.
2.5.6 Strategi Brand Extension Aaker dalam Fajrianthi, dkk (2005: 283) menyatakan bahwa dalam melakukan perluasan merek (brand extension) diperlukan strategi yang terdiri dari tiga tahap yaitu: 1.
Mengidentifikasikan asosiasi-asosiasi yang terdapat dalam merek tersebut.
2.
Mengidentifikasikan produk-produk yang berkaitan dengan asosiasi merek tersebut.
3.
Memiliki calon terbaik dari daftar produk tersebut untuk melakukan uji konsep dan pengembangan produk baru. Leif E. Ham et al dalam Fajrianthi (2005: 283), berpendapat bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kesuksesan strategi perluasan merek (brand extension) adalah: 1.
Similarity (kesamaan), adalah tingkatan dimana konsumen menganggap bahwa produk hasil perluasan memiliki persamaan dengan merek asalnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa semakin besar persamaan antara produk
40
perluasan merek dengan merek asalnya maka akan semakin besar pula pengaruh yang diterima oleh konsumen baik positif maupun negatif dari produk hasil perluasan. 2.
Reputation (reputasi). Asumsi yang dapat dikemukakan dari penggunaan reputasi adalah bahwa merek yang memiliki posisi yang kuat akan memberikan pengaruh yang besar pada produk hasil perluasannya. Reputasi di sini adalah sejumlah hasil yang diperoleh dari kualitas suatu produk.
3.
Perceived risk adalah konstruk multidimensional yang mengimplikasikan pengetahuan konsumen secara tidak pasti tentang suatu produk sebelum dilakukan pembelian didasarkan pada tipe dan tingkatan kerugian dari produk itu setelah dilakukan pembelian. Perceived risk biasanya dikonseptualisasikan dengan konstruk dua dimensi yaitu ketidakpastian tentang konsekuensi melakukan kesalahan dan ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh.
4.
Innovativeness adalah aspek
kepribadian
yang
berhubungan dengan
penerimaan konsumen untuk mencoba produk baru atau merek baru. Konsumen yang memiliki sifat innovativeness ini suka melakukan lebih banyak evaluasi pada perluasan merek terutama dalam hal jasa.
2.5.7 Keunggulan Perluasan Merek (Brand Extension) Tjiptono, dkk (2008: 360) menyatakan bahwa keunggulan perluasan merek (brand extension) adalah sebagai berikut :
41
1.
Pangsa pasar lebih besar.
2.
Efisiensi periklanan lebih besar.
3.
Perusahaan lebih mudah memasuki kategori produk baru.
4.
Produk baru lebih mudah dan cepat dikenal dan diterima konsumen.
2.5.8 Kelemahan Perluasan Merek (Brand Extension) Tjiptono, dkk (2008: 360) menyatakan bahwa kelemahan perluasan merek (brand extension) adalah sebagai berikut : 1.
Risiko sikap negatif konsumen terhadap produk-produk lain bermerek sama jika produk baru gagal dipasaran.
2.
Nama merek tertentu bisa jadi tidak cocok untuk produk baru spesifik.
3.
Risiko brand dillution (nama merek kehilangan positioning unik dalam benak konsumen dikarenakan overuse atau pemakaian nama merek secara berlebihan.
2.5.9 Indikator Brand Extension Sebuah studi menyelidiki dampak dari kesamaan kategori, reputasi merek, risiko yang terasa, dan inovasi konsumen pada perluasan merek sukses di jasa pengiriman ekspres, barang berjangka waktu, dan sektor jasa (Rajagopal, 2006: 18). Temuan ini menunjukkan bahwa perluasan ke dalam kategori yang lebih mirip dengan merek asli cenderung lebih siap diterima oleh konsumen. Demikian juga reputasi dari merek asli merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesuksesan
42
perluasan. Bagaimanapun, risiko dan konsumen yang selalu melakukan inovasi mengenai kategori perluasan juga mempengaruhi perluasan ( Rajagopal, 2006: 18). Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai indikatorindikator perluasan merek atau brand extension dari suatu produk menurut Leif E. Ham et al dalam Fajrianthi (2005: 283) diantaranya adalah: 1)
similarity (kesamaan) Mengenai kesamaan kategori produk merek perluasan dengan merek asli.
2)
reputation (reputasi) Mengenai baik buruknya reputasi merek asli yang mempengaruhi pemilihan pada diri konsumen.
3)
perceived risk Mengenai risiko-risiko yang muncul dari perluasan merek (brand extension) yang dibeli.
4)
innovativeness Mengenai keinovatifan konsumen dalam mencoba produk baru atau merek baru.
2.6 Kerangka Pemikiran Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan
adalah
berusaha
mencapai
tujuan
untuk
menciptakan
dan
mempertahankan pelanggan, sebab dalam hal ini pelanggan adalah kunci keuntungan. Konsumen dalam melakukan proses pembelian sepeda motor
43
dipengaruhi oleh product features Purwanto (2008:23), promotion (Lupioyadi, 2006:120), dan brand extension Leif E. Ham et al dalam Fajrianthi (2005: 283). Pengertian keputusan pembelian menurut Kotler dan Amstrong (2001: 227) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benarbenar membeli. Pengambilan keputusan pembelian merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang yang ditawarkan. Beberapa indikatornya (Swasta, 2003: 118-119), yaitu : keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang dealer penjualan, keputusan tentang jumlah produk yang akan dibeli, keputusan tentang waktu pembeliannya, dan keputusan tentang cara pembayarannya. Product features adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing (Kotler dan Armstrong, 2001: 356). Indikatornya adalah sebagai berikut : Absolute styling, absolute packaging, absolute riding performance, absolute security, absolute environmental performance, dan advanced features Purwanto (2008:23). Promotion menurut Lupioyadi (2006: 120), merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasaran produk jasa. Beberapa indikatornya adalah periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth).
44
Brand extension menurut Kotler (2002: 472), adalah penggunaan merek yang sudah ada pada produk baru dimana produk tersebut memiliki kategori yang berbeda dengan merek yang digunakan. Beberapa indikatornya yaitu : similarity atau kesamaan, reputation atau reputasi, perceived risk, dan innovativeness (Leif E. Ham et al dalam Fajrianthi, 2005: 283). Berdasarkan uraian diatas, bahwa kelengkapan produk (product features) yang ditawarkan kepada konsumen melalui promosi (promotion) dan dengan didukung adanya merek yang kuat dalam memperluas mereknya (brand extension) dapat membentuk persepsi dibenak konsumen sehingga mempengaruhi dalam mengambil keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Hubungan ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
45
Gambar 2.3 Kerangka pemikiran.
Product Features (X1) Teori menurut Purwanto (2008:23) 1. Absolute styling 2. Absolute packaging 3. Absolute riding performance 4. Absolute security 5. Absolute environmental performance 6. Advanced features
Promotion (X2) Teori menurut Lupioyadi (2006:120) 1. Periklanan 2. Promosi perorangan 3. Informasi dari mulut ke mulut
Brand Extension (X3) Teori menurut Kotler (2002:472) 1. 2. 3. 4.
Similarity Reputation Perceived risk innovativeness
Keputusan Pembelian (Y) Teori menurut Kotler dan Amstrong (2001:227) 1. Keputusan tentang jenis produk 2. Keputusan tentang bentuk produk 3. Keputusan tentang merek 4. Keputusan tentang dealer penjualan 5. Keputusan tentang jumlah produk 6. Keputusan tentang waktu pembelian 7. Keputusan tentang cara pembayaran
46
2.7 HIPOTESIS Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 2006: 71). Berdasarkan latar belakang, permasalahan, dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang digunakan adalah: H1: “Ada pengaruh product features terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati”. H2: “Ada pengaruh promotion terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati”. H3: “Ada pengaruh brand extention terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek honda vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati”. H4: “Ada pengaruh secara simultan antara product features, promotion, brand extention terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati”.
47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006: 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh customer pembeli produk sepeda motor merek Honda Vario pada bulan Januari sampai Desember 2010, yang pembeliannya di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati dengan jumlah populasi 1072 customer.
3.2
Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006:
131). Besar sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
n= Dimana: n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : toleransi presisi ketepatan rata-rata yang diharapkan tidak menyimpang dari 10%.
47
48
n= n=
%
n = 91,46 (dibulatkan 92) Berdasarkan rumus diatas dapat diambil sampel sebanyak 92 orang responden, yaitu customer pembeli produk sepeda motor merek Honda Vario yang pembeliannya di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sempel penelitian (Suharsimi, 2006:134).
3.3
Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Variabel penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel bebas yaitu: product features, promotion, dan brand extension dan 1 (satu) variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Variabel tersebut adalah:
49
3.3.1 Variabel Bebas (X) Adalah sesuatu yang mempengaruhi variabel terikat dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah: 1)
Product Features (X1) Produk fitur adalah suatu produk tambahan yang diaplikasikan kepada sepeda motor Honda Vario yang mampu memberi kepuasan pada konsumen pembeli sepeda motor di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Indikator menurut Aini dalam Purwanto (2008:23) sebagai berikut:
2)
a)
Absolute styling
b)
Absolute packaging
c)
Absolute riding performance
d)
Absolute security
e)
Absolute environmental performance
f)
Advanced features
Promotion (X2) Promotion adalah informasi-informasi yang diterima oleh konsumen tentang sepeda motor Honda Vario pada konsumen pembeli sepeda motor di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Indikator menurut Lupioyadi (2006:120) sebagai berikut: a)
Periklanan (advertising)
b)
Promosi penjualan (sales promotion)
50
c) 3)
Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)
Brand Extension (X3) Brand extension adalah perluasan merek untuk sepeda motor Honda Vario yang dulu hanya diproduksi satu jenis sekarang diperluas lagi menjadi Honda Vario Techno dan Honda Vario Techno CBS. Dengan indikator menurut Kotler (2002:472) sebagai berikut: a)
Similarity atau kesamaan
b)
Reputation atau reputasi
c)
Perceived risk
d)
Innovativeness
3.3.2 Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah unsur yang dipengaruhi variabel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian yaitu serangkaian proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen pembeli sepeda motor Honda Vario di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Indikator menurut Kotler dan Amstrong (2001:227) sebagai berikut: a)
Keputusan tentang jenis produk
b)
Keputusan tentang bentuk produk
c)
Keputusan tentang merek
51
3.4
d)
Keputusan tentang dealer penjualan
e)
Keputusan tentang jumlah produk yang akan dibeli
f)
Keputusan tentang waktu pembeliannya
g)
Keputusan tentang cara pembayarannya
Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Kuesioner (angket) Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2002:82). Skala yang diakui dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau skala Likert. Skala Likert yaitu pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu (Umar, 2002: 137). Dalam skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen. Skala ini berisi lima tingkat jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
52
Tabel 3.1 Skala tingkat jawaban Tingkatan
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Ragu-ragu
3
Kurang Setuju
2
Tidak Setuju
1
(Umar 2002:137) 3.4.2 Metode Dokumentasi Suharsimi (2006:158) berpendapat bahwa metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku, jurnal penelitian, daftar pembeli sepeda motor Honda Vario di dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati dan skripsi.
3.5
Validitas dan Reliabilitas
3.5.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai vali4ditas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi, 2006:168).
53
Di dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 16 dengan analisis Pearson Corelation. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel. Jika rhitung (untuk rhitung tiap butir dapat dilihat pada kolom total correlations) lebih besar dari rtabel dan nilai r positif, maka butir pernyataan dikatakan valid (Ghozali, 2007:45). Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Product Features
Promotion
Brand Extension
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
rhitung 0,589 0,679 0,668 0,679 0,586 0,666 0,618 0,631 0,564 0,576 0,749 0,641 0,609 0,685 0,673 0,550 0,770 0,701 0,762 0,614 0,520 0,671 0,711 0,722 0,485 0,480
rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
54
27. 0,587 28. 0,466 29. 0,689 30. 0,653 31. 0,615 32. 0,796 33. 0,626 34. 0,611 Keputusan Pembelian 35. 0,634 36. 0,664 37. 0,586 38. 0,661 39. 0,586 40. 0,648 41. 0,648 42. 0,727 43. 0,625 44. 0,618 45. 0,448 46. 0,655 47. 0,636 48. 0,574 49. 0,627 50. 0,579 51. 0,582 52. 0,638 Sumber : Data primer diolah, 2011
0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa harga rhitung dari 52 butir item yang diuji cobakan tersebut lebih besar dari rtabel = 0,444 untuk α = 5% dengan N = 20, menunjukkan 52 item valid dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
55
3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2006:178). Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan memilih menu analyze, kemudian pilih submenu scale, lalu pilih reliability analysis. Hasil analisis tersebut akan diperoleh melalui cronbach’s alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,6 (Nunnally dalam Ghozali, 2007:44). Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
No
Variabel
Cronbach Alpha
Cronbach Alpha yang
Kesimpulan
disyaratkan
1.
Product Features
0,926
> 0,60
Reliabel
2.
Promotion
0,899
> 0,60
Reliabel
3.
Brand Extension
0,867
> 0,60
Reliabel
4.
Keputusan Pembelian
0,930
> 0,60
Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah, 2011 Dari tabel diatas nampak bahwa semua variabel penelitian memenuhi kriteria reliabel dengan nilai cronbach alpha > 0,60 dan dapat digunakan dalam penelitian.
56
3.6
Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh product features, promotion dan brand extension terhadap keputusan pembelian kendaran sepeda motor merek Honda Vario adalah sebagai berikut : 3.6.1 Metode Analisis Diskriptif Persentase Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabelvariabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari product features, promotion, dan brand extension. Langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut: 1)
Membuat tabel distribusi jawaban angket
2)
Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah dipilih
3)
Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
4)
Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut : %=
n x 100 % N
Keterangan: n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah seluruh skor ideal % = Tingkat keberhasilan yang dicapai 3.6.2 Metode Analisis Regresi Berganda Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda, dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel
57
product features (X1), promotion (X2), dan brand extension (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Data yang dianalisis menggunakan program komputer yaitu program SPSS. Model regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2007: 275) : Y= a + b1X1 + b2X2 +…+ bnXn Keterangan : Y
= Variabel terikat
a
= Bilangan konstanta
b1, b2, bn
= Koefisien regresi
X1, X2, Xn = Variabel bebas
3.7
Uji Hipotesis Untuk membuktikan kebenaran hipotesis harus melewati beberapa uji
kebenaran antara lain adalah sebagai berikut :
3.7.1 Uji Parsial (Uji t) Uji parsial menggunakan uji t, yaitu untuk mengetahui pengaruh masingmasing variabel terhadap variabel terikat. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat yang ada dalam model. Sebaliknya apabila thitung < ttabel, mka H0 diterima, dengan demikian variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antar variabel yang diuji.
58
3.7.2 Uji Simultan (Uji F) Uji simultan uji F, yaitu uji untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antar variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Apabila hasil perhitungan Fhitung < Ftabel maka H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel terikat. Sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi linear berganda mampu menjelaskan variabel terikat. Selanjutnya untuk mencari besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat dicari dengan koefisien determinasi secara simultan (R2).
3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi (R2). Keseluruhan R2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. Jika R2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variabel-variabel bebas menerangkan variable terikat. Selain melakukan uji F dan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi (R2) parsial untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung R2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel
59
bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat.
3.8
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier
ganda yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. Model regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik meliputi :
3.8.1 Uji Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Pengujian normalitas didapat dari grafik
normal probability plot. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai p > 0,05 (Santoso, 2002:142). 3.8.2 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas.
Hal ini
merupakan masalah yang sering muncul dalam ekonomi. Model regresi yang baik seharusnya
tidak
terjadi
multikolinearitas.
Untuk
mendeteksi
adanya
60
multikolinearitas dapat dilakukan dengan mencari besarnya Variance Inflaction Factor (VIF) dan nilai tolerance-nya lebih dari 0,1 maka regresi bebas dari multikolinearitas. 3.8.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residu pengamatan ke pengamatan lain berbeda berarti ada gejala heteroskedastisitas.
Model
regresi
yang
baik
tidak
terjadi
adanya
heteroskedastisitas, dan cara untuk mengetahuinya menggunakan Scatter plot. Apabila titik-titinya menyebar diatas dan dibawah angka nol dan tidak membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas. 3.8.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu pada periode sebelumnya. Uji autokorelasi ditentukan dengan uji Durbin Watson. Menurut Ghozali (2006:99) kriteria apabila tidak terjadi problem autokorelasi yaitu jika nilai DW test > du dan DW test < 4-du.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Deskriptif Presentase Analisis jawaban responden pada setiap pertanyaan dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa jauh jawaban responden atas pertanyaan pada kuesioner. Analisis juga untuk mengetahui berapa besar persentase jawaban responden pada setiap alternatif jawaban yang ada. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing variabel penelitian dan pengaruh 3 variabel bebas yaitu product features (X1), promotion (X2), brand extension (X3), dengan satu variabel dependen keputusan pembelian (Y). 4.1.1 Variabel Product Features Pada variabel deskriptif product features, penilaian dilakukan dengan 6 indikator dengan 16 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 16 x 92 = 1472 dan skor maksimal = 5 x 16 x 92 = 7360. Rentang skor = 7360 – 1472 = 5888. Interval kelas = 5888 : 5 = 1178. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
61
62
Tabel 4.1 Kategori Variabel Product Features Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
6184 – 7360
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
25%
5006 – 6183
68,01% - 84,00%
Baik
41%
3828 – 5005
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
25%
2650 – 3827
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
9%
Rata-rata nilai 74,74% (Baik)
20,00% - 36,00% Tidak Baik 0% 1472 – 2649 Hasil penelitian tentang product features yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 5509 dengan persentase 74,74%. Berdasarkan kategori diatas, product features yang diterapkan pada sepeda motor Honda Vario dalam kategori baik. Variabel product features dalam penelitian ini terdiri dari enam indikator, diantaranya
adalah
absolute
styling,
absolute
packaging,
absolute
riding
performance, absolute security, absolute environmental performance, advanced features. a)
Absolute Styling Pada indikator absolute styling, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan,
masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
63
Tabel 4.2 Deskriptif Persentase Indikator Absolute Styling Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
25%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
41%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
24%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
9%
Tidak Baik
1%
20,00% - 36,00% 276 – 496 Sumber: data penelitian 2011, yang diolah b)
Rata-rata nilai 75,72% (Baik)
Absolute Packaging Pada indikator absolute packaging, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan,
masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.3. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Packaging
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
20%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
43%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
28%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
9%
Tidak Baik
0%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 75,07% (Baik)
64
c)
Absolute Riding Performance Pada indikator absolute riding performance, penilaian dilakukan dengan 3
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.4. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Riding Performance
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
22%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
43%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
24%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
11%
Tidak Baik
0%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011 d)
Rata-rata nilai 75,22% (Baik)
Absolute Security Pada indikator absolute security, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan,
masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
65
Tabel 4.5. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Security
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
24%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
40%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
24%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
11%
Tidak Baik
1%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011 e)
Rata-rata nilai 74,71% (Baik)
Absolute Environmental performance Pada indikator absolute environmental performance, penilaian dilakukan
dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.6. Distribusi jawaban responden pada indikator Absolute Environmental performance
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 - 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
23%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
35%
478 - 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
27%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
14%
Tidak Baik
1%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 73,15% (Baik)
66
f)
Advanced Features Pada indikator advanced features, penilaian dilakukan dengan 2 pertanyaan,
masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.7. Distribusi jawaban responden pada indikator Advanced Features
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
20%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
46%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
23%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
9%
Tidak Baik
2%
20,00% - 36,00% 184 – 330 Sumber : data primer diolah, 2011 4.1.2
Rata-rata nilai 74,57% (Baik)
Variabel Promotion Pada variabel deskriptif promotion, penilaian dilakukan dengan 3 indikator
dengan 8 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 8 x 92 = 736 dan skor maksimal = 5 x 8 x 92 = 3680. Rentang skor = 3680 – 736 = 2944. Interval kelas = 2944 : 5 = 589. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
67
Tabel 4.8 Kategori Variabel Promotion Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
3092 – 3680
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
23%
2503 – 3091
68,01% - 84,00%
Baik
42%
1914 – 2502
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
24%
1325 – 1913
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
11%
Tidak Baik
0%
20,00% - 36,00% 736 – 1324 Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 71,94% (Baik)
Hasil penelitian tentang promotion yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 2662 dengan persentase 71,94%. Berdasarkan kategori diatas, promotion yang diterapkan pada sepeda motor Honda Vario dalam kategori baik. Variabel promotion dalam penelitian ini terdiri dari tiga indikator, diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, informasi dari mulut ke mulut. a) Periklanan Pada indikator periklanan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masingmasing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
68
Tabel 4.9. Distribusi jawaban responden pada indikator periklanan Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
21%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
46%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
18%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
14%
Tidak Baik
1%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 74,13% (Baik)
b) Promosi Penjualan Pada indikator periklanan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masingmasing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.10. Distribusi jawaban responden pada indikator promosi penjualan
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
16%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
45%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
26%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
12%
Tidak Baik
0%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,90% (Baik)
69
c)
Informasi dari Mulut ke Mulut Pada indikator informasi dari mulut ke mulut, penilaian dilakukan dengan 2
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.11. Distribusi jawaban responden pada indikator informasi dari mulut ke mulut Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
16%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
33%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
30%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
18%
Tidak Baik
2%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 68,80% (Baik)
4.1.3 Variabel Brand Extension Pada variabel deskriptif brand extension, penilaian dilakukan dengan 4 indikator dengan 9 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 9 x 92 = 828 dan skor maksimal = 5 x 9 x 92 = 4140. Rentang skor = 4140 – 828 = 3312. Interval kelas = 3312 : 5 = 662. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
70
Tabel 4.12 Tabel Variabel Brand Extension
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
3476 – 4140
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
21%
2814 – 3475
68,01% - 84,00%
Baik
44%
2152 – 2813
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
25%
1490 – 2151
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
10%
Tidak Baik
0%
828 – 1489 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,39% (Baik)
Hasil penelitian tentang brand extension yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 2997 dengan persentase 72,39%. Berdasarkan kategori diatas, brand extension yang diterapkan pada sepeda motor Honda Vario dalam kategori baik. Variabel brand extension dalam penelitian ini terdiri dari empat indikator, diantaranya adalah similarity, reputation, perceived risk, innovativeness. a) Similitary (kesamaan) Pada indikator similitary, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masingmasing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
71
Tabel 4.13. Distribusi jawaban responden pada indikator Similitary (kesamaan) Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
20%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
41%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
24%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
14%
Tidak Baik
2%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,39% (Baik)
b) Reputation (reputasi) Pada indikator informasi reputation, penilaian dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.14. Distribusi jawaban responden pada indikator Reputation (reputasi) Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
13%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
46%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
30%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
11%
Tidak Baik
0%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,17% (Baik)
72
c)
Perceived Risk (Risiko yang dirasa) Pada indikator informasi perceived risk, penilaian dilakukan dengan 2
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.15. Distribusi jawaban responden pada indikator Perceived risk (risiko yang dirasa) Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
23%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
36%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
21%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
17%
Tidak Baik
3%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,17% (Baik)
d) Innovativeness (Keinovatifan) Pada indikator informasi innovativeness, penilaian dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
73
Tabel 4.16. Distribusi jawaban responden pada indikator Innovativeness (keinovatifan)
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
19%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
40%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
28%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
14%
Tidak Baik
0%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 72,83% (Baik)
4.1.4 Keputusan Pembelian Pada variabel deskriptif keputusan pembelian, penilaian dilakukan dengan 7 indikator dengan 17 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 17 x 92 = 1564 dan skor maksimal = 5 x 17 x 92 = 7820. Rentang skor = 7820 – 1564 = 6256. Interval kelas = 6256 : 5 = 1251. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.17 Tabel Variabel Keputusan Pembelian
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
6568 – 7820
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
6%
5317 – 6567
68,01% - 84,00%
Baik
17%
4066 – 5316
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
25%
2815 – 4067
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
38%
Tidak Baik
24%
1564 – 2814 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 47,30% (Kurang Baik)
74
Hasil penelitian tentang keputusan pembelian yang dapat dilihat pada lampiran tabulasi diperoleh total skor 3708 dengan persentase 47,30%. Berdasarkan kategori diatas, keputusan pembelian yang diterapkan pada sepeda motor Honda Vario dalam kategori kurang baik. Variabel keputusan pembelian dalam penelitian ini diukur dengan tujuh indikator yaitu keputusan tentang jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang dealer penjualan, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian, keputusan tentang cara pembayaran. a) Keputusan Tentang Jenis Produk Pada indikator informasi keputusan tentang jenis produk, penilaian dilakukan dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
75
Tabel 4.18. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tantang jenis produk
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
5%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
14%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
23%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
39%
Tidak Baik
20%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 48,91% (Kurang Baik)
b) Keputusan Tentang Bentuk Produk Pada indikator keputusan tentang bentuk produk, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.19. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang bentuk produk Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
4%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
11%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
21%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
40%
Tidak Baik
24%
276 – 496 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 45,72% (Kurang Baik)
76
c)
Keputusan Tentang Merek Pada indikator informasi tentang merek, penilaian dilakukan dengan 2
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.20. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang merek
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
4%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
8%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
21%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
34%
Tidak Baik
33%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 43,48% (Kurang Baik)
d) Keputusan Tentang Dealer Penjualan Pada indikator keputusan tentang dealer penjualan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
77
Tabel 4.21. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang dealer penjualan Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
4%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
13%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
20%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
42%
Tidak Baik
21%
20,00% - 36,00% 276 – 496 Sumber : data primer diolah, 2011 e)
Rata-rata nilai 47,10% (Kurang Baik)
Keputusan Tentang Jumlah Produk Pada indikator informasi tentang jumlah produk, penilaian dilakukan dengan 2
pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.22. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang jumlah produk Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
9%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
9%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
20%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
38%
Tidak Baik
24%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 48,04% (Kurang Baik)
78
f)
Keputusan Tentang Waktu Pembelian Pada indikator informasi tentang waktu pembelian, penilaian dilakukan
dengan 2 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 2 x 92 = 184 dan skor maksimal = 5 x 2 x 92 = 920. Rentang skor = 920 – 184 = 736. Interval kelas = 736 : 5 = 147. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut : Tabel 4.23. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang waktu pembelian
Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
772 – 920
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
4%
625 – 771
68,01% - 84,00%
Baik
13%
478 – 624
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
21%
331 – 477
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
39%
Tidak Baik
23%
184 – 330 20,00% - 36,00% Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 46,85% (Kurang Baik)
g) Keputusan Tentang Cara Pembayaran Pada indikator keputusan tentang dealer penjualan, penilaian dilakukan dengan 3 pertanyaan, masing-masing pertanyaan skornya 1 sampai 5, sehingga skor minimal = 1 x 3 x 92 = 276 dan skor maksimal = 5 x 3 x 92 = 1380. Rentang skor = 1380 – 276 = 1104. Interval kelas = 1104 : 5 = 221. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel kategori sebagai berikut :
79
Tabel 4.24. Distribusi jawaban responden pada indikator keputusan tentang cara pembayaran Interval skor
Interval persen
Kriteria
Persentase
1160 – 1380
84,01% - 100,00%
Sangat Baik
9%
939 – 1159
68,01% - 84,00%
Baik
12%
718 – 938
52,01% - 68,00%
Ragu-ragu
22%
497 – 717
36,01% - 52,00 %
Kurang Baik
39%
Tidak Baik
17%
20,00% - 36,00% 276 – 496 Sumber : data primer diolah, 2011
Rata-rata nilai 51,01% (Kurang Baik)
4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan melihat pola pada kurva penyebaran P-Plot yang dibandingkan dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
80
Gambar 4.1. Grafik Normal P-Plot
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa normal probability plot cenderung membentuk garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal.
4.2.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi diantara variabel independen. Uji multikolinieritas menggunakan nilai Tolerance dan lawannya dan Variance inflation factor (VIF). Jika
81
nilai Tolerance < 1 dan nilai VIF < dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.25. Hasil Uji Multikolinieritas Unstandardize Standardized d Coefficients Coefficients Model 1
B
Std. Error
Beta
(Constant) 5.716 2.515
Collinearity Statistics T
Sig.
2.273
.025
Tolerance
VIF
x1
.304
.039
.541
7.712
.000
.685
1.460
x2
.288
.075
.273
3.812
.000
.659
1.518
x3
.252
.061
.252
4.120
.000
.899
1.113
a. Dependent Variable: y Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011 Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai toleransi untuk tiga variabel kurang dari 1 dan besarnya VIF tidak lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas (independent).
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas.
82
Model yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya SPESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Hasil Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2. Grafik Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar scatterplot di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas dalam penelitian ini.
83
4.2.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu pada periode sebelumnya. Uji autokorelasi ditentukan dengan uji Durbin Watson. Menurut Ghozali (2005:67) kriteria apabila tidak terjadi problem autokorelasi yaitu jika nilai DW test > du dan DW test < 4-du. Berikut adalah hasil uji autokorelasi yang dinyatakan dengan Durbin-Watson yang dalam perhitungannya menggunakan program SPSS for windows versi 17: Tabel 4.26. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb
Model 1
R
R Square
.839a
Adjusted R Square
.703
.693
Std. Error of the Estimate 2.74081
DurbinWatson 2.056
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil uji autokorelasi yang ditunjukkan dengan nilai Durbin Watson = 2.056 sedangkan pada tabel du untuk
84
jumlah data sampel atau n = 92, dan variabel bebas atau k = 3 dengan tingkat kesalahan atau α = 5% diperoleh sebesar 1,72, maka doperoleh : 1,72 < 2,056 < 4 - 1,72 1,72 < 2,056 < 2,28 Berdasarkan hasil pengujian di atas menunujukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,056 lebih dari nilai batas bawah (du) yaitu sebesar 1,72 dan nilai Durbin Watson tersebut juga menunjukkan kurang dari batatas atas yaitu kurang dari 2,28 (4 - 1,72). dengan demikian pengujian tersebut telah memenuhi kriteria yang disyaratkan. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk tidak terjadi problem autokorelasi, sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya.
4.3
Pembentukan Model Analisis Regresi Berikut pengujian regresi linier berganda antara Product Features (X1),
Promotion (X2), dan Brand Extension (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y) yang dalam proses penghitungannya menggunakan program SPSS for Windows versi 17:
85
Tabel 4.27. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
t
Sig.
2.273
.025
.541
7.712
.000
.075
.273
3.812
.000
.061
.252
4.120
.000
B
Std. Error
(Constant)
5.716
2.515
x1
.304
.039
x2
.288
x3
.252
a. Dependent Variabel:
Standardized Coefficients Beta
Y
Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011
Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linier berganda diatas, maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 5,716 + 0,304X1 + 0,288X2 + 0,252X3 Dari persamaan tersebut diatas, maka hasil persamaan regresi berganda tersebut diatas memberikan pengertian bahwa: a.
Nilai konstanta dari hasil penelitian menunjukkan nilai yang positif yaitu sebesar 5,716, dapat diartikan bahwa jika tidak ada pengaruh dari variabel variabel bebas seperti product features, promotion, dan brand extension, maka variabel terikat keputusan pembelian tidak mengalami perubahan.
86
b.
Nilai koefisien regresi untuk variabel product features pada persamaan regresi sebesar 0,304, menunjukkan bahwa karakteristik product features mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario, yang berarti setiap penurunan satu satuan karakteristik variabel product features maka akan meningkatkan skor keputusan pembelian sebesar 0, 304 dengan mengasumsikan variabel konstan.
c.
Nilai koefisien regresi untuk variabel promotion pada persamaan regresi sebesar 0,288, menunjukkan bahwa karakteristik promotion mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario, yang berarti setiap penurunan satu satuan karakteristik variabel promotion maka akan meningkatkan skor keputusan pembelian sebesar 0, 288 dengan mengasumsikan variabel konstan.
d.
Nilai koefisien regresi untuk variabel brand extension pada persamaan regresi sebesar 0,252, menunjukkan bahwa karakteristik brand extension mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario, yang berarti setiap penurunan satu satuan karakteristik variabel brand extension maka akan meningkatkan skor keputusan pembelian sebesar 0, 252 dengan mengasumsikan variabel konstan.
e.
Dengan persamaan regresi Ŷ = 5,716 + 0,304X1 + 0,288X2 + 0,252X3, dapat disimpulkan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah product features
hal itu dapat dibuktikan dengan nilai koefisien
87
regresinya yang paling besar jika dibandingkan dengan koefisien regresi pada variabel independen lainnya yaitu promotion dan brand extension.
4.4
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis tentang koefisien
regresi yang telah dibentuk sebelumnya dan dapat diketahui apakah persamaan regresi yang diperoleh tersebut dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Jika hasil analisis nantinya menunjukkan bahwa persamaan regresi yang telah dibentuk tersebut adalah signifikan atau dapat dipertanggungjawabkan, maka persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk meramal variabel terikat keputusan pembelian (Y). Prosedur penggunaan analisis uji regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut: 4.4.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Pada pengujian secara parsial ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara product features (X1), promotion (X2), dan brand extension (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 17.0.
88
Tabel 4.28. Pengujian Hipotesis Secara Pasrial Unstandardized Coefficients
1
Model
B
(Constant)
5.716
2.515
x1
.304
.039
x2
.288
x3
.252
Std. Error
Standardized Coefficients T
Beta
Sig.
2.273
.025
.541
7.712
.000
.075
.273
3.812
.000
.061
.252
4.120
.000
a. Dependent Variable: y Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011 Secara parsial dari variabel product features, promotion, dan brand extension ditemukan pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. 1. Pada variabel product features (X1) diperoleh hasil nilai thitung =7,712 dengan sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti product features berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Pada variabel promotion (X2) diperoleh hasil nilai thitung =3,812 dengan sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H2 diterima. Ini berarti promotion berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Pada variabel brand extension (X3) diperoleh hasil nilai thitung =4,120 dengan sighitung = 0,000< sig α 0,05 jadi H0 ditolak dan H3 diterima. Ini berarti brand extension berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
89
4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Pengujian hipotesis secara simultan atau disebut uji F dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara product features (X1), promotion (X2), dan brand extension (X3) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y). Berikut adalah hasil pengujian secara simultan: Tabel 4.29. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ANOVAb Model
Sum of Squares
Mean Square
df
1 Regression
1565.927
3
Residual
661.062
88
2226.989
91
Total
F
521.976 69.485
Sig. .000a
7.512
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011
a)
Menentukan hipotesis Ho: β4 = 0
Product features, promotion, dan brand extension secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario.
90
Ha: β4 ≠ 0
Product features, promotion, dan brand extension secara simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario
b) Hasil Pengujian Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 69.485 dengan hasil signifikansi sebesar 0,000, sedangkan degree of freedom pada angka 3 dan 92 dalam F tabel diperoleh nilai sebesar 2,71 sehingga nilai F hitung sebesar 60.485 > nilai F tabel = 2,71 (signifikan). Hal ini dapat diartikan bahwa product features, promotion, dan brand extension secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Penjelasan tersebut dapat diartikan, jika Honda Vario ingin dapat mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat terhadap produknya maka Honda Vario harus meningkatkan product features, promotion, dan brand extension. Demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H4 diterima sehingga hipotesis yang menyatakan product features, promotion, dan brand extension secara simultan mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario diterima.
4.4.3 Koefisien Determinasi Besarnya presentase pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (koefisien determinasi) ditunjukkan dengan nila Adjusted R Square. Berikut adalah hasil nilai koefisien determinasi tersebut:
91
Tabel 4.30. Koefisien Determinasi
Model 1
R .839a
R Adjusted R Square Square .703
.693
Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 2.74081
2.056
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y Sumber : olah data primer dengan SPSS, 2011 Besarnya prosentase variabel keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh variabel bebas (koefisien determinasi) ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square (R2) yaitu sebesar 0.693, dipilihnya Adjusted R Square agar data tidak bias terhadap jumlah variabel independen, maka R square pasti meningkat tanpa menghiraukan apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menggunakan Adjusted R Square pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik (Ghozali, 2006:83). Dalam hal ini dapat diartikan bahwa keputusan pembelian mampu dijelaskan oleh Product features, promotion, dan brand extension dengan nilai sebesar 69,3%, sedangkan sisanya 20,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sedangkan secara parsial pengaruh product feature besarnya 40,32%, besarnya pengaruh promotion sebesar 14,13%, dan besarnya pengaruh brand
92
extension adalah 16,16%. Hal ini menunjukan bahwa variabel product features yang mempunyai pengaruh paling dominan dibandingkan variabel yang lain.
4.5
Pembahasan Pengaruh
Product
Features,
Promotion, Brand
Extension
Terhadap
Keputusan Pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial product features terbukti mampu mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Product features berpengaruh paling besar diantara variabel yang lain yaitu promotion dan brand extension. Fitur-fitur yang diterapkan pada sepeda motor Honda Vario sangatlah menarik sehingga mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian. Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka fitur-fitur yang di aplikasikan pada Honda Vario harus selalu uptodate, misalnya absolute styling yaitu: lampu depan Honda Vario yang sporty merupakan konsep dari desain Vario yang dinamis, absolute packaging yaitu: kursi ganda yang luas memberikan kenyamanan berkendara bagi pengendara dan pemboncengnya, absolute riding performance yaitu: Vario dilengkapi dengan mesin yang handal selain itu irit bahan bakar di banding matik yang lain, absolute security yaitu: Honda Vario dilengkapi sistem pengereman yang canggih selain itu pada sistem Kunci Vario dilengkapi dengan secure key shutter (melindungi lubang kunci dengan magnet), absolute environmental performance yaitu: sistem yang melindungi mesin sehingga menghasilkan gas buang hasil pembakaran yang bersih, advanced features yaitu:
93
menjamin kesetabilan mesin saat dihidupkan. Fitur-fitur tersebut diaplikasikan pada Honda Vario sehingga membuat para konsumen lebih tertarik untuk melakukan pembelian Honda Vario. Hal ini sejalan dengan teori dari Kotler (2001:355), fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Fitur suatu produk merupakan komponen fisik yang menghasilkan manfaat. Promotion secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Promosi periklanan merupakan kegiatan promosi yang aktif dilakukan, yaitu lewat media cetak seperti koran sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui produk Honda Vario yang ditawarkan. Promosi penjualan dengan cara menyebar brosur atau memasang spanduk-spanduk di jalan, selain itu memberikan diskon atau hadiah setiap konsumen melakukan pembelian. Serta informasi dari mulut ke mulut juga mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian, dari omongan konsumen yang satu ke konsumen yang lain membuat konsumen lebih percaya dan tertarik untuk membelinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara promotion dengan keputusan pembelian. Brand extension secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario pada dealer PT. Astra Honda Motor cabang Pati. Dari hasil penelitian terungkap bahwa brand extension yang terdahulu Honda Vario sekarang menjadi Honda Vario Techno mendapat respon yang baik dari konsumen, karena perluasan merek yang dilakukan lebih ditingkatkan dari model terdahulu yang biasa saja sekarang Honda Vario Techno modelnya lebih elegan dan fitur-fitur yang
94
diaplikasikan menjadi lebih bagus, sehingga membuat konsumen lebih tertarik. Hasil ini sejalan dengan teori (Kotler, 2001: 472) yang menyatakan bahwa Perusahaan menggunakan strategi perluasan merek (brand extension) untuk memperkenalkan produk baru dalam kategori produk yang berbeda. Serta untuk mengurangi risiko kegagalan dan untuk mengurangi biaya distribusi dan meningkatkan efesiensi promosi. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa ketiga variabel, yaitu product features, promotion, dan brand extension berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Vario. Product features atau fitur-fitur produk yang lebih menarik ditawarkan oleh sepeda motor Honda Vario mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, begitu juga dengan adanya promotion membuat konsumen lebih mengenal akan produk sepeda motor Honda Vario yang ditawarkan oleh PT. Astra Honda Motor. Disamping itu dengan adanya brand extension atau perluasan merek dari merek Honda Vario yang sudah terkenal dan dikenal sebelumnya oleh konsumen sehingga membuat konsumen lebih yakin akan membeli sepeda motor dengan merek Honda Vario.
95
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Semakin tinggi product features yang diciptakan Honda maka semakin meningkat keputusan pembelian sepeda motor merek Honda vario. Hal ini dapat dilihat dari Product features berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario. 2. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Product features (X1) lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian masyarakat akan sepeda motor merek Honda Vario, maka diharapkan produsen dan pihak pemasar sepeda motor Honda Vario agar terus memperhatikan promotion seperti periklanan terus ditingkatkan agar sepeda motor Honda Vario lebih dikenal pelanggan dalam usaha mempengaruhi keputusan pembeliannya. 3. Semakin gencar dan efektif Promotion disampaikan maka semakin meningkat pula konsumen melakukan keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario hal ini dapat dilihat dari promotion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda Vario.
95
96
4. Semakin tinggi brand extension yang diciptakan Honda maka semakin meningkat pula keputusan pembelian sepeda motor merek Honda vario. Hal ini berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan sepeda motor merek Honda Vario. 5. Secara simultan product features, promotion, dan brand extension berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kendaraan sepeda motor merek Honda Vario.
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diajukan adalah sebagai
berikut: 1.
Bagi produsen Honda Vario hendaknya terus meningkatkan brand extension-nya dengan terus mengembangkan inovasi-inovasi dan menciptakan varian yang diinginkan masyarakat. Dengan peningkatan brand extension yang lebih baik, masyarakat sebagai calon pembeli tak kan ragu untuk melakukan keputusan pembelian terhadap sepeda motor Honda tersebut selain mempertimbangkan product features dan promotion.
2.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan penelitian ini. Penelitian ini masih hanya meneliti product features, promotion dan brand extion secara umum, sehingga belum terfokus pada objek-objeknya secara lebih mendalam.
97
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Fajrianthi dan Zatul Farrah. 2005. ”Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen ”. Dalam Jurnal Insan Volume 7 No. 3. Hal 276-288 Surabaya: Universitas Airlangga.
--------------------------. 2002. ”Marketing Strategy Making : Proses dan Agenda Penelitian”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. I No. 1 Hal : 1-22.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Kedelapan Jilid Satu. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid Satu. Jakarta : PT. Indeks. -------, --------.2005 Manajemen Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid Satu. Jakarta : PT. indeks.
Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen pemasaran jasa. Jakarta : Salemba Empat.
97
98
Purwanto, Asih. 2008. “Pengaruh Produk Features, Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Sepeda Motor Honda Vario ”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Vol. I No. 1 Hal : 23-40.
Rajagopal. 2006. “Influenceof Advertising Variability, Brand Extension Effect, Brand Name, Variety Seeking Behavior and Customer Value on Buying Decision: A Multi-Experiment Analysis”. Dalam Jurnal Marketing-Mexico : Monterrey Instituteof Technology and Higher Education, ITESM-CCM. Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana. Simamora, Bilson. 2001. Remarketing For Bussines Recovery Sebuah Pendekatan Risat. Jakarta: Gramedia. Swasta, Basu dan Irawan.2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
99
100
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) JURUSAN MANAJEMEN Alamat: Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, Telp. 70778922, Fax. 8508015, e – emil : Ekonomi @ UNNES Ac. Id Hal
: Angket Penelitian
Semarang, Agustus 2011
Kepada Yth. Saudara / saudari Ditempat Dengan hormat, Saya seorang mahasiswa pada Universitas Negeri Semarang saat ini sedang menjalani penelitian sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1). Dalam rangka memenuhi tugas akhir perkuliahan yang berupa penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Product Features, Promotion Dan Brand Extension Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Sepeda Motor Merek Honda Vario Pada Dealer PT. Astra Internasional Tbk. Honda Di Pati. Maka saya mohon bantuan saudara / saudari untuk mengisi angket guna mencari data tentang judul tersebut. Dengan identitas sebagai berikut : : Julian Purwoko Nama NIM : 7350407029 : Manajemen Pemasaran S1 Jurusan : Ekonomi Fakultas Jawaban saudara / saudari akan sangat membantu keberhasilan penelitian yang sedang saya laksanakan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kesediaan, kesungguhan, dan kejujuran saudara / saudari dalam menjawab setiap pertanyaan. Saya akan sangat menghargai setiap jawaban yang saudara / saudari berikan dan tetap terjaga kerahasiannya. Hasil angket ini semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Demikian surat permohonan ini saya buat, atas kesediaan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Peneliti Julian Purwoko 7350407025
101
INSTRUMEN PENELITIAN I. Identitas Responden No. Responden
:
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin
:L/P
Pekerjaan
:
II. Petunjuk Pengisian Pilihlah jawaban yang menurut saudara paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan memberi tanda (Ö ) pada jawaban yang tersedia dan mohon diisi dengan sejujur-jujurnya. Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak setuju
VARIABEL PRODUCT FEATURES (FITUR PRODUK) Indikator
Dimensi a. Absolute Styling
Jawaban
No.
Keterangan
1.
Sepeda motor matik Vario dilengkapi dengan lampu depan
SS
S
KS
TS
STS
102
yang sporty. 2. Sepeda motor matik Vario memiliki desain bodi yang menarik dan futuristik. 3. Warna spion yang disesuaikan dengan warna bodi menjadikan matik Vario lebih serasi dan elegan. b. Absolute Packaging 4.
Sepeda motor matik Vario dilengkapi dengan tempat duduk yang nyaman serta kelegaan bagi pemakainya.
5.
Bagasi Honda Vario cukup besar.
6.
Sepeda motor matik Vario penumpang yang nyaman.
dilengkapi pijakan kaki
c. Absolute Riding Performance 7.
Sepeda motor matik Vario lebih irit dibandingkan sepeda motor matik yang lain.
8.
Sepeda motor matik Vario di dukung dengan perangkat yang lebih baik dan lebih canggih.
9.
Sepeda motor matik Vario apabila dipacu dengan kecepatan tinggi tetap stabil.
bahan
bakar
d. Absolute Security 10.
Sepeda motor matik Vario dilengkapi sistem pengereman yang canggih.
11.
Ban yang diterapkan pada Honda Vario lumayan besar menjadikan lebih aman jika dikendarai.
12.
Sepeda motor matik Vario dilengkapi kunci silinder magnet sehingga lebih aman.
e. Absolute Environmental performance 13.
Sepeda motor matik Vario dilengkapi Secondary Air Supply System (SAAS) atau lebih dikenal dengan sebutan radiator.
103
14.
Kelengkapan SAAS yang diaplikasikan pada matik Vario lebih canggih dan berkualitas dibanding dengan matik lainnya.
f. Advanced Features 15.
Fitur aki kering yang diaplikasikan oleh Honda Vario lebih efisien.
16.
Fitur Auto Choke (cuk) yang ditawarkan oleh Honda Vario memberikan kesetabilan pada mesin saat dihidupkan.
VARIABEL PROMOTION (PROMOSI) Dimensi
Indikator
a. Periklanan
No. 17.
Jawaban Keterangan
Iklan sepeda motor matik Vario banyak ditayangkan di TV.
18.
Bintang iklan yang dipakai dalam iklan Honda Vario membuat anda tertarik untuk membeli Honda Vario. 19. Kata-kata yang digunakan pada reklame/brosur iklan sepeda motor matik Vario sangat menarik. b. Promosi Penjualan 20. Promosi penjualan sepeda motor matik Vario yang dilakukan Dealer PT. Astra Internasional Tbk – Honda di Pati sangat menarik. 21. Dealer PT. Astra Internasional Tbk – Honda Pati sering mengadakan promosi melalui mobil keliling. 22. Adanya potongan harga atau cash back setiap pembelian Honda Vario.
SS
S
KS
TS
STS
104
c. Informasi dari Mulut ke Mulut 23. Anda tertarik dengan rekomendasi orang lain untuk membeli sepeda motor matik Vario. 24. Informasi dari mulut ke mulut mempengaruhi anda dalam membeli sepeda motor matik Vario.
VARIABEL BRAND EXTENSION (PERLUASAN MEREK) Dimensi
Indikator
a. Similarity (kesamaan)
No.
Jawaban Keterangan
25. Matik Vario mempunyai kesamaan kualitas yang sama baiknya dengan produk-produk matik Vario terbaru lainnya seperti Vario Techno dan Vario Techno CBS. 26. Matik Vario memiliki keunikan atau keunggulan yang membedakannya dengan matik merek lain. 27. Jenis-jenis Vario terbaru selalu bisa mempertahankan keunikan dan keunggulan produknya terutama dalam hal kualitas yang membedakannya dengan produk matik yang lain. b. Reputation (Reputasi) 28. Reputasi Honda Vario adalah baik, begitu pula dengan Honda Vario Techno atau Vario Techno CBS yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 29. Produk Honda Vario termasuk sepeda motor matik yang selalu menjaga reputasi mereknya dimata konsumen.
SS
S
KS
TS
STS
105
c. Perceived Risk (Risiko yang dirasa) 30. Jenis-jenis Honda Vario yang terbaru selalu dilengkapi sistem keamanan yang lebih canggih. 31. Garansi yang lebih lama membuat konsumen lebih yakin karena konsumen beranggapan bahwa resiko yang mungkin timbul dapat dijamin dengan baik. d. Innovativenees (keinovatifan) 32. Anda sangat tertarik terhadap inovasi produk matik Vario. 33. Inovasi produk Honda Vario sudah sesuai selera konsumen.
106
VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN Dimensi
Indikator
a. Keputusan Tentang Jenis Produk
Jawaban Keterangan
No.
SS
34. Ketika memutuskan untuk membeli sepeda motor matik, anda lebih mengutamakan jenis produk sepeda motor matik yang berkualitas seperti Honda Vario. 35. Dalam melakukan pembelian produk sepeda motor matik, anda selalu mengikuti trend sepeda motor yang terbaru. b. Keputusan Tentang Bentuk Produk 36. Anda memutuskan untuk membeli Honda Vario karena bentuknya yang menarik. 37. Karena bentuk Honda Vario yang bagus membuat anda percaya diri jika mengendarainya. 38. Kombinasi pilihan warna dan streping sepeda motor matik Honda Vario sangat bagus. c. Keputusan Tentang Merek 39. Waktu membeli sepeda motor matik anda lebih memilih sepeda motor matik Honda Vario. 40. Menurut anda, dengan banyaknya pilihan jenis Honda Vario yang ada, apakah mempengaruhi anda dalam membeli Honda Vario (Vario, Vario Techno, Vario Techno CBS). d. Keputusan Tentang Dealer Penjualan 41. Pelayanan yang diberikan karyawan dealer Internasional Tbk,- Honda Pati sangat baik.
PT. Astra
42. Show room dealer PT. Astra Internasional Tbk,- Honda Pati memiliki tempat yang sangat strategis. 43. Jarak lokasi dealer PT. Astra Internasional Tbk,- Honda Pati dengan dealer lain menjadi pertimbangan anda dalam melakukan
S
KS
TS
STS
107
keputusan pembelian.
e. Keputusan Tentang Jumlah Produk 44. Produk Honda Vario yang disediakan di dealer PT. Astra Internasional Tbk,- Honda Pati sangat banyak. 45. Dealer PT. Astra Internasional Tbk,- Honda Pati sangat besar di banding dealer-dealer Honda yang lain yang ada di kabupaten Pati. f. Keputusan Tentang Waktu Pembelian 46. Desain atau model produk sangat mempengaruhi keputusan anda waktu membeli sepeda motor Honda Vario. 47. Anda akan lebih memilih untuk membeli sepeda motor Honda Vario pada waktu ada promo dibandingkan hari-hari biasa. g. Keputusan Tentang Cara Pembayaran 48. Anda lebih memilih untuk membeli sepeda motor Honda Vario dengan cara pembayaran secara tunai dari pada kredit. 49. Adanya DP yang tidak terlalu besar untuk membeli sepeda motor Vario. 50. Ketersediaan pembayaran dengan sistem kredit yang jelas akan mempengaruhi keputusan pembelian.
108
TABULASI UJI COBA PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 3 4 4 2 4 3 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5
2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4 5 3 5 4 3
3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 3
4 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 2
5 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4
PRODUCT FEATURE (X1) 6 7 8 9 10 11 3 4 4 4 3 5 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 5 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 2
12 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4
13 14 5 4 3 3 5 5 2 2 5 4 3 5 2 2 4 3 3 2 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 2 2 5 5 4 4 4 3
15 5 3 4 2 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3
16 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 5
∑ 64 54 64 40 61 58 50 63 45 71 68 54 52 70 71 73 56 71 71 55
109
HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PRODUCT FEATURE (X1) Case Processing Summary %
N Cases
Valid
20
100.0
0
.0
20
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.926
.923
16
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 X1.16
56.5500 56.7500 56.6000 57.0000 56.8000 57.1500 56.7000 56.9500 56.6500 57.1500 56.5500 56.7500 56.6500 56.9000 56.7000 56.4000
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation 81.945 82.513 82.779 80.947 83.537 83.818 82.011 81.734 83.818 82.555 75.945 82.197 79.187 78.200 82.011 85.305
.589 .679 .668 .679 .586 .666 .618 .631 .564 .576 .749 .641 .609 .685 .673 .550
.699 .918 .930 .868 .938 .936 .939 .869 .970 .877 .959 .953 .902 .952 .799 .971
Cronbach's Alpha if Item Deleted .920 .918 .918 .917 .920 .918 .919 .919 .920 .920 .915 .918 .920 .917 .918 .921
110
HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PROMOTION (X2) Case Processing Summary N Cases
Valid
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .891
N of Items .899
8
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X2.17
25.5000
23.000
.770
.781
.867
X2.18
26.2000
21.011
.701
.751
.883
X2.19
25.4500
24.576
.762
.750
.869
X2.20
25.7500
26.724
.614
.697
.884
X2.21
25.6500
27.397
.520
.692
.890
X2.22
25.5000
23.842
.671
.544
.877
X2.23
25.2000
25.537
.711
.771
.875
111
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X2.17
25.5000
23.000
.770
.781
.867
X2.18
26.2000
21.011
.701
.751
.883
X2.19
25.4500
24.576
.762
.750
.869
X2.20
25.7500
26.724
.614
.697
.884
X2.21
25.6500
27.397
.520
.692
.890
X2.22
25.5000
23.842
.671
.544
.877
X2.23
25.2000
25.537
.711
.771
.875
X2.24
25.5000
24.263
.722
.765
.872
HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL BRAND EXTENSION (X3) Case Processing Summary %
N Cases
Valid
20
100.0
0
.0
20
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .858
N of Items .867
9
112
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X3.25
28.9000
28.411
.485
.430
.854
X3.26
28.8500
29.608
.480
.413
.853
X3.27
28.7500
30.513
.587
.375
.847
X3.28
28.9000
31.884
.466
.380
.856
X3.29
29.2500
27.882
.689
.575
.834
X3.30
29.3000
24.537
.653
.699
.840
X3.31
29.1000
26.516
.615
.731
.841
X3.32
28.9500
26.155
.796
.748
.821
X3.33
29.2000
28.379
.626
.468
.840
HASIL UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Case Processing Summary N Cases
Valid
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .927
N of Items .930
19
113
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Total Correlation Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Y.34
67.9500
106.471
.611
.
.924
Y.35
67.8000
105.011
.634
.
.923
Y.36
67.8500
105.187
.664
.
.922
Y.37
68.2500
105.671
.586
.
.924
Y.38
67.9500
103.839
.661
.
.922
Y.39
68.0000
105.789
.586
.
.924
Y.40
68.1000
104.621
.648
.
.923
Y.41
67.8000
104.800
.648
.
.923
Y.42
67.7500
101.145
.727
.
.921
Y.43
67.6000
104.989
.625
.
.923
Y.44
67.8000
102.168
.618
.
.923
Y.45
68.3000
104.537
.448
.
.929
Y.46
67.5000
104.684
.655
.
.922
Y.47
67.9000
102.832
.636
.
.923
Y.48
67.8500
105.713
.574
.
.924
Y.49
67.4000
106.463
.627
.
.923
Y.50
68.0000
105.895
.579
.
.924
Y.51
67.5500
109.208
.582
.
.925
Y.52
68.3500
101.187
.638
.
.923
114
TABULASI PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 4 4 4 3 4 4 2 4 3 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4 5 3 5 4 3 4 2 2 4 1 5 4 2 2 4 5 5 2
3 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 3 5 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4 5 5
4 3 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 5 4 2 5 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4
5 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3
PRODUCT FEATURE (X1) 6 7 8 9 10 11 12 3 4 4 4 3 5 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 5 4 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 4 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 3 4 3 2 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 5 3 3 2 2 3 3 5 4 5 4 4 5 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 2 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3
13 5 3 5 2 5 3 2 4 3 5 5 3 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4
14 15 4 5 3 3 5 4 2 2 4 4 5 5 2 3 3 4 2 3 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 5 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3
16 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3
115
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 1 5 3 3 2 5 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5
3 4 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 2 2 4 3 4 2 5 5 3 4 4 5 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 5
4 5 3 3 4 5 5 3 5 5 3 4 4 2 4 2 2 2 4 5 3 4 3 5 3 4 3 4 5 4 5 4 3 2 4 5
4 4 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 2 4 4 4 3 3 5 3 3 2 2 4 3 5 4 3 2 4 4
4 4 3 2 4 4 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 2 4 5 3 4 4 4 2 5 3 4 4 2 5 5 3 3 5 5
4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4
4 5 4 4 4 2 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 2 5 3 2 4 3 5 5 3 5 5 4
4 5 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 2 3 4 5 3 2 4 5 2 4 5 2 3 2 5 5 3 4 4 4
4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 3 3 4 4 2 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4
5 5 4 3 5 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 5
5 5 4 2 4 3 4 5 5 5 3 4 4 5 4 3 2 3 5 5 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 5 4 3 4 5 5
4 4 4 2 4 2 2 4 5 5 2 3 3 5 4 4 2 4 4 5 3 3 5 5 1 3 2 2 4 1 5 4 2 2 4 5
4 4 3 3 2 3 3 2 3 5 3 4 3 2 2 3 3 3 5 5 4 3 4 3 2 4 3 4 4 2 4 5 3 3 4 4
4 4 5 5 3 3 5 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 5 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4
4 4 4 1 5 4 1 3 4 1 2 5 3 4 3 3 5 3 4 5 4 3 5 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4
3 5 3 3 5 5 3 5 4 3 2 4 5 3 3 4 4 1 4 4 3 4 5 5 3 5 3 2 5 2 4 3 4 2 4 5
116
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
5 4 5 5 4 5 2 5 4 4 1 4 2 4 3 3 4 5 4 3 5 4 5
5 3 5 5 3 4 4 2 4 2 3 2 3 2 4 1 4 4 3 4 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4 5 3 5 5 2 4 4 4 4
4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 2 3 3 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5
5 5 4 5 2 5 5 4 3 4 2 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 5 4 5 3 5 5 4 4 3 4 5
4 2 5 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 5 2 3 3 5 4
4 2 5 4 3 4 2 4 4 4 3 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5
4 4 4 5 3 4 2 4 2 5 3 2 2 2 4 2 5 4 2 3 3 3 5
5 4 4 4 5 4 4 3 2 3 2 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 3 5
5 3 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 2 5 2 3 5 2 5
5 2 3 3 5 4 5 3 5 3 3 4 5 5 4 4 1 3 3 3 4 2 4
5 5 4 4 4 4 3 2 4 3 4 5 5 5 3 4 2 4 3 3 5 3 5
5 4 4 4 4 5 4 2 4 2 2 4 5 5 2 3 1 5 4 2 5 2 5
4 4 4 4 3 5 4 3 5 3 3 4 4 5 5 4 5 2 2 3 2 3 4
5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 2 4 5
117
REGRESSION /DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL CHANGE ZPP /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y /METHOD=ENTER x1 x2 x3 /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID).
Regression Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
y
40.4891
4.94696
92
x1
59.8804
8.79416
92
x2
28.9348
4.69230
92
x3
32.5761
4.94638
92
Model Summaryb Change Statistics
Std. Error Model 1
R
R
Adjusted R
of the
R Square
Square
Square
Estimate
Change
a
.839
.703
.693
2.74081
.703
F Change
df1 df2
69.485
3
Sig. F
Durbin-
Change
Watson
88
.000
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2 b. Dependent Variable: y ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1565.927
3
521.976
661.062
88
7.512
2226.989
91
a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2
F 69.485
Sig. .000a
2.056
118
b
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
b. Dependent Variable: y
df
Mean Square
1565.927
3
521.976
661.062
88
7.512
2226.989
91
F 69.485
Sig. .000a
119
120