SKRIPSI TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYAK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMATHERAPY PADA MEDIA TELEVISI
DISUSUN OLEH NAMA : LIA MAISYARAH NIM
: 04301-058
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Periklanan
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU JAKARTA 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Lia Maisyarah
Nim
: 04301-058
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Periklanan
Judul
: TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYAK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMATHERAPY PADA MEDIA TELEVISI
Mengetahui
Pembimbing I
Pembimbing II
(Nurprapti W.Widiastuti.S.Sos.M.Si)
(Ir. Ujte Usman Slamet. MS,MDS)
ii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Lia Maisyarah
Nim
: 04301-058
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Periklanan
Judul
: TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMARTHERAPY PADA MEDIA TELEVISI Jakarta, Agustus 2008
1. Ketua Sidang Dra. Diah Wardhani, M. Si
(
)
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Drs. Farid, M.Si. 3. Pembimbing I Nurprapti W. Widiastuti. S.Sos. M. Si. 3. Pembimbing II Ir. Ujte Usman Slamet. MS, MDS
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama
: Lia Maisyarah
Nim
: 04301-058
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Periklanan
Judul
: TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYAK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMATHERAPY PADA MEDIA TELEVISI Jakarta, Agustus 2008 Disetujui dan diterima oleh : Pembimbing I
Pembimbing II
(Nurprapti W.Widiastuti.S.Sos.M.Si)
(Ir. Utje Usman Slamet. MS,MDS)
Mengetahui, Dekan FIKOM UMB
Kabid Marcomm
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
(Dra. Tri Diah Cahyowati. M.Si.)
iv
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
Nama
: Lia Maisyarah
Nim
: 04301-058
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Periklanan
Judul
: TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMARTHERAPY PADA MEDIA TELEVISI Jakarta, Agustus 2008
1. Ketua Sidang Dra. Diah Wardhani, M. Si
(
)
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Farid Hamid Umarela.M.Si. 3. Pembimbing I Nurprapti W. Widiastuti. S.Sos. M. Si. 3. Pembimbing II Ir. Ujte Usman Slamet. MS, MDS
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa telah melimpahkan rahmat, ridho, hidayah dan karunianya yang telah diberikan, dan atas kehendaknya shalawat dan salam tak lupa saya panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberikan jalan bagi penulis seginga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan judul “TINGKAT PENGETAHUAN KHALAYAK TERHADAP IKLAN CITRA BODY LOTION VERSI BENGKOANG WHITE LOTION AROMATHERAPY PADA MEDIA TELEVISI” sebagai salah satu prasaratan akademis untuk memperoleh gelar Sarjana Srata 1 (S1) Skripsi ini adalah bukti keberhasilan aku menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswi dan sebagai anak yang ingin membahagiakan kedua orang tua dan suami. Penulis meyakini betul skripsi ini jauh dari kata sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak kiranya sulit bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyakbanyak terima kasih kepada : 1. Ibu Nurprapti W.W, M.Si, selaku Pembimbing I Universitas Mercu Buana Jakarta. Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran serta kebesaran hati untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 2. Bapak Utje Usman Slamet. MS, MDS, selaku Pembimbing II Universitas Mercu Buana Jakarta. Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran serta kebesaran hati untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 3. Ibu Santa Margareta Niken Restaty, S.Sos, M,Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik Periklanan 2001, Universitas Mercu Buana Jakarta. Terima kasih telah meluangkan waktu dan selalu mengingatkan penulis untuk menyusun skripsi ini hingga selesai. 4. Ayah dan Ibu ku yang telah memberikan bantuan dan dorongan secara materil maupun spiritual untuk memberikan semangat serta doa dan motivasi agar penulis selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Kepada Suami ku yang selalu mendukung aku untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini hingga selesai, dan selalu memberikan kasih sayang yang melimpah dan membuat hidupku lebih hidup.
6. Untuk dua bidadari kecilku yang di surga sana dan untuk my Kido yang ada di dalam kandungan ku makasih nak kalian pelita hatiku yang tak pernah padam. 7. Dra. Diah Wardani M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. 8. Dra. Tri Diah M. Si Ketua Bidang Studi Periklanan, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta. Terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun tugas akhir (skripsi) 9. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Periklanan yang telah membekali penulis ilmu yang bermanfaat. 10. Ibu Laila Djafar selaku Human Research Develotment PT.Unilever Indonesia, terima kasih atas data-data yang diberikan kepada penulis untuk melengkapi skripsi ini. 11. Bapak Supardi selaku ketua RW 04 Meruya Utara Jakarta Barat yang telah memberikan data penduduk dan memudahkan penulis untuk menyebarkan kuesioner. 12. Kepada para warga RW 04 Meruya Utara yang telah berpartisipasi dalam pengisian kuesioner yang penulis sebarkan. 13. Untuk Kakak, Abang, dan Adik ku yang telah membantu aku. 14. Untuk teman-teman Advertising 2001, terima kasih terlah memberikan banyak bantuan kepada penulis hingga pada titik akhir penyusunan skripsi ini terutama untuk ayu, putri, ayu yang banyak memberikan bantuan kepada penulis. 15. Para Staf TU Fikom Pak Hari, Mas Mawi, Mas Erfan dan ibu Lila yang telah membantu dalam surat menyurat, terima kasih banyak semuanya. 16. Dan untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang dapat membantu demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir dari semua ini penulis haturkan banyak-banyak terima kasih, dan penulis berharap semoga skripsi ini dengan kelebihan dan kekurangan nya dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Agustus 2008
Lia Maisyarah
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….. HALAMAN TANDA LULUS SIDANG ………………………………………... HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI …………………………………………… KATA PENGANTAR …………………………………………………………… PERSEMBAHAN ……………………………………………………………….. DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. DAFTAR BAGAN ……………………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. ABSRAKSI ……………………………………………………………………… BAB I 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
BAB II 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. BAB III
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah …………………………………………… Rumusan Permasalahan ……………………………………………. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. Manfaat Penelitian .………………………………………………… 1.4.1. Manfaat Akademis ………………………………………….. 1.4.2. Manfaat Praktis ………………………………………………
i ii iii iv v vi vii viii x xi xii
1 6 6 6 6 6
KERANGKA TEORI Periklanan Sebagai Proses Komunikasi ……………………………. 7 Efek Periklanan …………………………………………………….. 10 Televisi Sebagai Media Periklanan.………………………………… 18 Unsur-Unsur Iklan Televisi ………………………………………… 22 METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian .…………...………………………………............... 3.2. Metode Penelitian…………………………………………………… 3.3. Populasi dan Sampel………………………………………………… 3.3.1. Populasi ……………………………………………………… 3.3.2 Sampel.………………………………………………………. 3.4. Definisi dan Oprasionalisasi Konsep..………………………………. 3.4.1. Definisi Konsep………………………………………………. 3.4.2. Oprasionalisasi Konsep ………………………………………. 3.5. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………... 3.5.1. Data Primer………………………………………………….. 3.5.2. Data Sekunder………………………………………………... 3.6. Teknik Analisa Data…………………………………………………
vii
28 28 29 29 30 32 32 32 36 36 36 37
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
3.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
4.10. 4.11. 4.12. 4.13. 4.14. 4.15. 4.16. 4.17. 4.18. 4.19. 4.20. 4.21. 4.22. 4.23. 4.24. 4.25.
Tabel 4.26.
Oprasionalisasi Konsep ………………………………………….. 33 Usia Responden…………………………………………………… 42 Tingkat Pendidikan ……………………………………………… 43 Frekwensi Melihat IklanTelevisi ………………………………… 44 Intensitas Responden Menonton Program Televisi………………. 45 Durasi Melihat Iklan Citra Bengkoang ………………………….. 45 Pengetahuan Responden Terhadap Unsur Iklan ………………… 47 Unsur Iklan Citra Bengkoang Yang Paling Menarik Perhatian ….. 47 Pengetahuan Terhadap Jumlah Endorser Iklan Citra Bengkoang White Lotion ……………………………………………………… 48 Jumlah Endorser Iklan Citra Bengkoang ………………………… 49 Pengetahuan Responden Terhadap Slogan Iklan ………………… 50 Slogan Iklan Citra Bengkoang …………………………………… 50 Pengetahuan terhadap Logo Produk .…………………………….. 51 Logo Iklan Citra Bengkoang……………………………………… 52 Pengetahuan Responden Terhadap Settingan Iklan ……………… 53 Settingan Iklan Citra Bengkoang ………………………………… 53 Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan ………………………… 54 Alur Cerita Iklan Citra Bengkoang ……………………………… 55 Pengetahuan Responden Terhadap Teks Iklan ………………….. 55 Teks Iklan Citra Bengkoang. . …………………………………… 56 Pengetahuan Responden Terhadap Kemasan ……………………. 57 Kemasan Citra Bengkoang ……………………………………… 58 Pengetahuan Responden Terhadap Jenis Produk ……………….. 59 Jenis Dari Produk Citra Bengkoang ………………………………. 59 Pengetahuan Responden Terhadap Kandungan Ekstra Bengkoang dan Vitamin B3 pada Produk tersebut ……………………………….. 60 Manfaat atau Kandungan Ekstra Bengkoan dan Vitamin B3 pada Citra Bengkoan White Lotion……………………………………. 61
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Bagan Proses Komunikasi Bagan 2.2. Bagan Hirarki Efek Komunikasi
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
Sejarah Umum PT. Unilever Indonesia
Lampiran 2
Surat Permohonan Pengumpulan data skripsi
Lampiran
Surat Permohonan Penyebaran Kuesioner di Wilayah RW 04
3
Meruya Utara, Jakarta Barat Lampiran
4
Kuesioner Penelitian
Lampiran
5
Coding Sheet
Lampiran
6
Storyboar Iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy
xi
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI PERIKLANAN LIA MAISYARAH (04301-058) Tingkat Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra Body Lotion Versi Bengkoang White Lotion Aromatherapy Pada Media Televisi xiv halaman + 67 halaman + 26 tabel + 6 lampiran bobliografi : 24 buku (1982-2005) ABSTAKSI Penelitian ini dilator belakangi oleh begitu banyaknya iklan televisi dari katagori produk hand & body lotion. Iklan-iklan tersebut dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan pesan mengenai suatu produk kepeda khalayak sehingga khalayak mengetahui produk yang di iklankan dan khalayak dapat melihatnya melalui media televisi. Salah satu iklan yang di tayangkan di televisi dalam katagori hand & body lotion adalah iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy, dimana iklan-iklan televisi dari produk hand & body lotion citra terkenal dengan manfaat yang ditonjolkan dari iklan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori yang dikemukan oleh Harold D. Lasswell yang dikenal dengan formula Laswell. Teori ini menjelaskan bahwa periklanan merupakan bagian dari proses komunikasi tersebut adalah who (siapa), says what (mengatakan apa), with what effect (dengan efek bagaimana). Teori yang kedua adalah teori yang dikemukakan oleh Evern M. Rogers. Teori ini membahas mengenai tahapan dalam proses keputusan inovasi, digunakan untuk mengetahui mengenai produk sehingga konsumen memutuskan untuk membeli sebuah poduk baru. Jenis penelitian ini digunakan dalam penellitian ini adalah Deskriptif dengan menggunakan metode survey, teknik sampling yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan melakukan penyebaran kuesioner, sample yang diambil sebanyak 93 responden dengan mengambil rumus Taro Yamane dari total populasi sebanyak 1162 warga. Hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner bahwa cukup tinggi tingkat pengetahuan khalayak terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromathrapy pada media televisi. xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha telah mengalami banyak kemajuan yang semakin pesat dan kompetitif. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya produk-produk sejenis yang beredar di pasaran. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat atau konsumen lebih leluasa untuk memilih barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan, selera dan pendapatannya. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat antara dua atau lebih perusahaan sejenis. Untuk itu perusahaan harus berusaha agar produknya dapat di terima oleh konsumen lebih dari produk pesaing. Perusahaan harus lebih peka untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, bagaimana kualitasnya, bagaimana memenuhinya dan keunggulan apa yang dimiliki produk itu sehingga konsumen tertarik untuk membelinya. Oleh karena itu pihak perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran yang bersifat aktif dan dapat menarik perhatian konsumennya untuk membeli produk yang ditawarkan. Salah satu bagian dari pemasaran yang memiliki peranan penting untuk menarik perhatian adalah kegiatan promosi.
1
2
Promosi sebagai salah satu aspek yang termasuk dalam bauran pemasaran, merupakan sesuatu yang penting untuk dilaksanakan. Pada hakekatnya promosi mempunyai tugas yaitu mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasif tentang produk. Salah satu kegiatan promosi adalah iklan. Iklan itu sendiri merupakan sebuah penawaran yang ditujukan kepada massa atau kelompok tertentu dan berusaha melalui cara persuasif menjual barang, jasa, gagasan, serta cita-cita atas nama sponsor yang membiayainya.1 Periklanan sebagai salah satu bentuk komunikasi penyampaian barang dan jasa, sangat penting dilaksanakan untuk menunjang usaha peningkatan volume penjualan terutama untuk produk baru. Iklan memperkenalkan dan memberitahukan eksistensinya, produk yang telah lama beredar di masyarakat masih terus di iklankan. Hal ini dilaksanakan tidak lain adalah agar produk tersebut selalu diingat masyarakat luas, dan juga untuk mempertahankan permintaan masyarakat. Pesan dalam suatu iklan merupakan suatu stimulus atau dorongan (rangsangan) yan disampaikan oleh pihak komunikator dengan harapan dapat memenuhi konsumen dalam bentuk respon atau tanggapan yang diinginkan komunikator.2 Melihat pentingnya pesan iklan bagi perusahaan, maka bukan menjadi hal yang terasa asing lagi dalam mencapai tujuan pemasaran jangka panjang maupun jangka pendek. Perusahaan berupaya menyelenggarakan kegiatan periklanan untuk 1
Indra Abadia, Kode Etik/ Tata Krama Periklanan Indonesia, Bab , Pasal I, hal 6. Philip Kotler dan Gary Amstrong, Marketing an Introduction (Englewood Cliffs : Prestise Hall, 1990), hal , 45.
2
3
mengatasi persaingan ketat dalam menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Hal ini terlihat dari berbagai macam produk yang diiklankan diberbagai media massa. Hand & body lotion merupakan salah satu dari berbagai macam produk yang sampai saat ini banyak diminati oleh masyarakat, karena kegunaannya yang dapat membuat kulit terasa terlindungi dari sengatan sinar matahari dan dapat membuat kulit terasa lebih lembab. Dengan manfaat yang dimilikinya membuat body lotion digunakan oleh banyak orang secara rutin dan teratur. Saat ini banyak merek-merek dari produk body lotion, lebih dari sertus merek body lotion yang ada di pasaran dengan varian-varian yang berbeda-beda yang dapat menjadi pilihan dari setiap merek body lotion. Mulai dari merek yang lama hingga merek yang baru, merek baru berupaya bersaing dengan merek lama yang telah beredara di pasaran lebih dulu. Dimana produk body lotion yang paling mendasar dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan pada kulit setiap manusia terutama pada kaum wanita. Berbagai usah telah dilakukan oleh perusahaan untuk mendongkrak popularitas dengan menekankan bahwa body lotion adalah milik semua orang terutama kaum wanita mulai dari yang usia tua sampai usia yang muda dan cukup diminati oleh orang banyak. Seperti halnya body lotion Emeron , Marina, Vaselint, Vlasenta dan banyak merek-merek lainnya. Mereka semua adalah body lotion yang memiliki inovasi terbaru yang terkandung dari setiap kemasan tersebut. Mereka bersaing secara
4
agresif, itu terbukti dengan serangan yang gencar dari masing-masing perusahaan berusaha untuk menjadi market leader. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT. Unilever selaku produsen produk Citra Bengkoang body lotion, mereka secara agresif mengkampanyekan iklan Citra Bengkoang body lotion melalui media televisi. Karena ketatnya persaingan dalam merebut pangsa pasar body lotion antara dua atau lebih perusahaan sejenis. Produk Citra merupakan merek lokal di Indonesia yang mempunyai visi untuk menjadi merek perawatan kulit lengkap yang memberikan kecantikan alami secara keseluruhan, produk citra mengeluarkan body lotion dengan versi Citra Bengkoang white lotion aromatherapy dengan menggunakan ekstra bengkoang dan mengandung natural white Vitamin B3 dan mengandung tabir surya yang dapat menghambat pembentukan melamin, unsur pigmen yang menggelapkan kulit. Saat perusahaan Citra body lotion berencana meluncurkan Citra Bengkoang White Lotion Aromtherapy dalam kemasan botol dan sachet, maka memerlukan promosi untuk memperkenalkan produknya kepada target market yang diperlukan adalah kehebohan yang dapat menarik perhatian khalayak. Dalam waktu yang singkat khalayak harus mengetahui adanya produk Citra Bengkoang White Lotion Aromtherapy. Saat di luncurkan iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromtherapy di media televisi jalan ceritanya cukup ringan dan menawarkan manfaat dari produk tersebut. Iklan Citra versi Bengkoang White Lotion Aromtherapy ini cukup menarik perhatian
5
penulis karena dapat memberikan solusi yang tepat untuk membuat kulit putih secara alami. Citra body lotion yang beredar di pasaran sekarang ini merupakan produk terbaru yang dikeluarkan oleh citra body lotion dan dengan kemasan yang terbarunya dan sebelumnya citra body lotion telah meluncurkan Citra Mangir body lotion dan Citra Teh Hijau dan sekarang produk Citra mengeluarkan varian-varian yang berbeda tidak hanya body lotion saja sekarang produk Citra mengeluarkan inovasi baru berupa Body Scrub, Hazeline dan Clinser Citra yang ditujukan kepada kaum wanita yang berusia sekitar 15-35 tahun.3 Karena seringnya pergantian versi dalam penayangan iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromtherapy di media televisi, penulis ingin mengetahui pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra body lotion versi Bengkoang White Lotion Aromtherapy dalam waktu yang singkat dapat mengetahui adanya produk Citra bengkoang white lotion (untuk memutihkan kulit secara alami). Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti memilih judul Tingkat Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra Body Lotion Versi Bengkoang White Lotion Aromtherapy pada media televisi.
3
www.rumahcantikcitra.co.id
6
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Tingkat Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra Body Lotion Versi Bengkoang White Lotion Aromtherapy Pada Media Televisi.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disusun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Tingkat Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra body lotion Versi Bengkoang White Lotion Aromatherapy Pada Media Televisi.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusu positif terhadap studi ilmu periklanan yang berkaitan dengan efek iklan di televisi dan dapat merubah pengetahuan khalayak terhadap suatu produk. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian
ini
mdapat
memberikan
masukan
dan
manfaat
bagi
perkembangan dunia periklanan khususnya kepada konseptor iklan audio visual agar dalam membuat suatu iklan mampu membengun pengetahuan khalayak terhadap suatu pesan iklan.
7
7
BAB II KERANGKA TEORI
2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting karena erat hubungnanya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dalam periklanan, komunikasi dilakukan untuk menjembatani suatu merek atau nama produk dengan calon konsumennya. Berhubungan dengan atribut-atribut yang secara fisik maupun non fisik seperti warna, desain, merek, karakteristik produk. Komunikasi memegang peranan penting dalam periklanan, karena dapat menginformasikan dan berusaha membujuk konsumen menyadari akan keberadaan suatu produk. Dalam hal ini komunikasi berhubungan dengan media massa. Penyampaian pesan iklan adalah melalui media yaitu baik baik media elektronik maupun media cetak. Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau komunikan.pikiran berarti gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya.4 Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dalam lambang, bermakna sebagai panduan fikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan seseorang kepada orang lain baik
4
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1995, hal 11.
7
8
langsung maupun tidak langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan prilaku.5 Pada dasarnya proses komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator (source) kepada penerima (reciver) melalui pesan (sender) saluran (channel) dan penerima (receiver).6 Dikenal dengan istilah S-M-C-R. Periklanan merupakan bagian dari proses komunikasi yang menjadi proses komunikasi, proses penyampaian pesan komunikasi tersebut dapat diterapkan secara umum melalui formula Harold D. Lasswell, cara yang tepat untuk sebuah tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan seperti berikut : who (siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (dengan saluran yang mana), to whom (kepada siapa), white what effect (dengan efek bagaimana).7 Kalimat tersebut diatas jika diubah menjadi model akan berbentuk bagan sebagai berikut :
Siapa Komunikator
Mengatakan apa (isi penyajian)
Dengan saluran yang mana (medium)
Kepada siapa (komunikator)
Dengan efek bagaimana
Sumber : Komunikasi Massa, Putu luxman S. Pendit 1985
Bagan 2.1
5
Ibid, hal 40 Putu Luxman S. Pendit, Model-model Komunikasi (Uni Primas : Jakarta 1985), hal, 12. 7 Putu Luxman S. Pendit, Op. Cit, hal 12. 6
9
Formula Lasswell dengan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan proses komunikasi (Lasswell, 1980), adalah sebagai berikut : Who
: Sumber produsen dalam hal ini adalah biro iklan, pihak perusahaan, pengiklan.
Says what
: Pesan-pesan atau informasi produk atau jasa apa yang akan disampaikan atau ditawarkan oleh pihak pengiklan berupa iklan.
To which channel : Dengan saluran yang mana atau dengan medium apa untuk menyampaikan pesan atau informasi iklan dalam penelitian ini digunakan media televisi. To whom
: Komunikasi khalayak, sasaran yang akan diteliti.
Whith what effect : Tujuan dari iklan tersebut diharapkan dengan memberikan efek kepada pemirsa berupa pengetahuan melalui suatu penelitian survey ke khalayak atas iklan tersebut. Formula Lasswell menunjukan kecenderungan-kecenderungan sifat model-model komunikasi yang menganggap bahwa komunikator pasti mempunyai keinginan untuk mempengaruhi receiver (penerima) dan oleh karena itu berbagai pesan pasti ada efeknya. Selain pemahaman proses komunikasi, diperlukan proses pemahaman tentang pemasaran lainnya. Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai
10
berikut “Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian seluruh masyarakat”.8 Secara umum periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi dan gagasan mengenai produk lewat suatu media yang bersifat membujuk untuk meyakinkan khalayak agar memperoleh sambutan yang baik. Untuk meperoleh sambutan yang baik, pengiklan harus melakukan salah satu bentuk komunikasi massa untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk menjalankan fungsi pemasaran maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus mampu membujuk khalayak agar berprilaku sedemikian rupa dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan.
2.2. Efek Periklanan Periklanan pada dasarnya mempunyai tujuan mengubah atau mempengaruhi sikap-sikap konsumen itu sendiri. Sedangkan periklanan komersial adalah untuk membujuk khalayak untuk membeli produk yang di iklankan, bukan produk kompetitor, atau untuk mempromosikan kelanjutan pembeli produk untuk seterusnya. Saat ini telah berkembang sikap-sikap yang lebih kritis terhadap berbagai produk sehingga banyak orang bersedia membayar mahal untuk produk-produk yang lebih baik, lebih aman dan lebih sehat. Berbagai macam produk yang diiklankan dengan mengklim model-model dari komunikasi massa.
8
Tata karma dan Tata Cara Periklanan Indonesia. Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen, Jakarta. Hal 45.
11
Komunikasi massa juga mencangkup berbagai proses kegiatan yang beredar, walaupun demikian dikalangan peneliti, praktisi dan masyarakat umum berpendapat kecenderungan untuk menyebarkan suatu model atau citra komunikasi yang menonjol. Model tersebut berwujud proses linier dari penelitian ke penerima melalui suatu saluran dalam bentuk pesan yang dimaksudkan untuk mencapai reaksi tertentu, baik yang diinginkan maupun yang tidak diinginkan.9 Komunikasi masa merupakan suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan dari sumber kepada penerima dengan menggunakan saluran atau media serta dimaksudkan untuk merubah prilaku dan sikap penerima pesan. Setelah perusahaan menyampaikan pesan iklan melalui media, untuk mencapai tujuan periklanan, pengiklan perlu mengetahui bagaimana menggerakan khalayak sasaran dari tempat semula ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu kesediaan untuk membeli. Pemasar mungkin mencari tanggapan kognitif, afektif atau tanggapan keprilakuan dari khalayak sasaran. Model “hirarki efek” menunjukan ketika membeli melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan dan membeli.10
9
Denis Mc. Quit, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Erlangga,1996. hal 44. Philip Kotle, Op.Cit, Manajemen Pemasaran Jilid 2, hal 251
10
12
Model Hirarki Efek Komunikasi No.
Tahapan
Model AIDA
1.
Tahap
Perhatian
Model Hirarki Efek Kesadaran
Tahap Inovasi Kesadaran
Kognitif Pengetahuan 2.
3.
Tahap
Minat
Kesukaan
Minat
Afektif
Keinginan
Meyakini
Evaluasi
Tahap
Tindakan
Pembelian
Pengujian
Prilaku
penggunaan
Sumber : Manajemen Pemasaran jilid I , Philiph Kotler Bagan 2.2 Tahap-tahap penerimaan khalayak hubungannya dengan hirarki efek adalah sebagai berikut : 1. Awarreness (Kesadaran) Pada tahap ini khalayak mulai sadar atau tahu bahwa produk yang sudah ada di pasaran. 2. Knowledge (Pengetahuan) Tahap ini khalayak tahu apa yang ditawarkan pada produk, misalnya manfaat produk yang ditawarkan. 3.
Liking (Menyukai) Konsumen pada tahap ini mulai mempunyai sikap yang positif terhadap produk yang ditawarkan, misalnya mulai menyukai produk tersebut.
13
4.
Preference (Pilihan) Setelah melalui berbagai tahap, maka sampai pada pilihan pada barang dan jasa yang disukai (misalnya pilihan terhadap produk yang ditawarkan oleh pihak produsen).
5.
Conviction (Keyakinan) Pada tahap ini khalayak mulai menyukai keyakinan bahwa produk yang dipilih itulah yang akan mereka beli.
6.
Purchasing (Pembelian) Merupakan tahap dimana mereka telah sampai pada kesimpulan untuk membeli akan suatu produk (misalnya pembelian terhadap produk). Dari bagan diatas dapat dilihat bila keputusan konsumen untuk membeli sangat
dipengaruhi oleh kesadaran konsumen akan keberadaan produk tersebut, mengetahui produk, lalu setelah itu menyukai dan meyakini bahwa memilih produk tersebut adalah tepat, lalu pada akhirnya melakukan proses pembelian. Dengan dibelinya merek produk tersebut, proses evaluasi belum berakhir, karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian (post purchase evaluation) Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen akan merasa puas atau tidak puas atas keputusan pembeliannya. Seandainya konsumen merasa puas, maka kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali pada masa ke depan akan terjadi.11
11
B
Sutisna.Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Cetakan Pertama, PT. Remaja Kosdakarya,
14
Untuk itu perusahaan perlu menempatkan konsumen sebagai sentral perhatian pemasaran. Mempelajari apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting, memahami konsumen akan menentukan pemasaran kepada kebijaksanaan pemasaran yang tepat dan efisien. Pengetahuan mengenai produk juga dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Dalam proses pengambilan keputusan konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkan. Proses pencarian informasi akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan. Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber-sumber ini meliputi : a. Sumber Pribadi
: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b. Sumber Komersial : iklan, wira niaga, dealer, kemasan, pajangan. c. Sumber Publik
: media massa, organisasi penilai pelanggan.
d.Sumber Pengalaman : menangani, memeriksa, menggunakan produk. Sebuah perusahaan harus cepat mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan pentingnya setiap sumber. Konsumen harus ditanya apa yang pertama kali mereka dengar mengenai produk tertentu, informasi apa yang mereka terima, dan seberapa pentingnya sumber informasi lain bagi mereka.12 Sebuah perusahaan dalam meluncurkan produk harus memperkenalkan benefit yang belum pernah ditawarkan oleh produk pesaing. Tahapan dalam proses keputusan
12
Philip Kotler.Op.Cit, hal 224
15
inovasi menjelaskan mengenai bagaimana pembeli akan memutuskan untuk membeli sebuah produk baru. Produk baru adalah barang, jasa atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Bisa jadi produk tersebut sudah lama namun konsumen baru mengetahui mengenai produk tersebut untuk pertama kali. Ada tahapan adalam proses keputusan inovasi diantaranya.13 : 1. Tahap Pengetahuan Dimana seseorang mengetahui adanya produk baru dan memperoleh beberapa pengertian mengenai bagaimana produk baru itu berfungsi. Pengetahuan akan adanya produk baru dapat menimbulkan atau menyebabkan timbulnya kebutuhan, begitu pula sebaliknya, pengetahuan dibagi menjadi beberapa tahapan : a. Sadar Kenal (Awerenes Knowledge) Yaitu tingkat kesadaran pengetahuan mengenai keberadaan suatu ide, produk dan jasa terentu. Namun kekurangan informasi mengenai ide, produk dan jasa tersebut. Tingkat sadar kenal ini memotifas individu untuk mencari tahu mengenai cara penggunaan dan prinsip bagaimana berfungsinya suatu produk atau jasa. b. Pengetahuan Teknis (How To Knowledge) Tingkat pengetahuan yang meliputi informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau penggunaan suatu ide, produk atau jasa tertentu. Ketika pada tahap pengetahuan ini individu tidak mendapat kesempatan
13
Zulkarnaen, Komunikasi Pembangunan, Pengenalan Teori dan Penerapannya, PT. Gramedia Pustaka Utama Grafiti, Jakarta 1998, hal 95.
16
untuk mencoba dan menggunakan produk yang diiklankan biasanya hanya akan menghasilkan penolakan dan tidak menggunakan produk tersebut. c. Pengetahuan Prinsip ( Principle Knowledge) Tingkat pengetahuan yang berhubungan dengan prinsip berfungsinya suatu ide, produk atau jasa tertentu. Pada tahap ini memungkinkan suatu produk tanpa mengetahui cara pemakaiannya tetapi kemungkinan besar pengguna tidak meneruskan penggunaan dari suatu produk. Tentu saja, kemampuan setiap individu untuk memutuskan apakah akan menerima atau tidak sebuah produk atau jasa tergantung dari pengetahuan dan prinsip bagaimana berfungsinya suatu produk atau jasa. 2. Tahap Persuasi Yaitu tahap dimana seseorang membentuk sikap berkenaan atau tidak terhadap suatu ide, produk atau jasa tertentu. Pada tahap ini konsumen lebih terlibat secara psikologis dengan ide, produk atau jasa tersebut. 3. Tahap Keputusan Yaitu tahapa dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada tahap pemilian untuk menerima atau menolak suatu ide, produk atau jasa tertentu. 4. Tahap Implementasi Yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuat mengenai suatu inovasi .
17
5. Tahap Pemastian Yaitu tahap seseorang memastikan atau menginformasikan putusan yang telah diambil. Keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh kesadaran konsumen akan adanya suatu produk atau jasa, pengetahuan pada produk atau jasa itu sendiri. Lalu pengiklan atau produsen akan lebih mudah untuk membuat khalayak menyukai dan meyakini produk yang akan dibelinya. Dalam pemahaman kesadaran dan menambah pengetahuan pada benak konsumen dapat menggunakan pesan sederhana dengan mengulang-ulang nama dan memerlukan waktu yang cukup lama. Jenis media yang cukup efektif untuk memperkenalkan dan menambah pengetahuan khalayak akan produk yang di pasarkan adalah media lini atas. Pengetahuan adalah suatu informasi yang dapat dimengerti atau dipahami secara jelas mengenai objek suatu pengetahuan dapat dianggap benar bila pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Pengetahuan itu tidak dapat di transfer begitu saja melainkan harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang. Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan pembelian. Untuk menambah pengetahuan khalayak akan suatu produk yang akan di pasarkan diperlukan iklan
18
yang dipublikasikan melalui media, dan jenis media yang mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen adalah media televisi.14
2.3. Televisi Sebagai Media Periklanan Untuk mengetahui produk yang beredar di pasaran, produsen memerlukan media untuk menyampaikan suatu produk tujuannya adalah agar khalayak mengingatnya dalam benaknya. Media mempunyai peranan penting dalam penyampaian pesan iklan kepada khalayak. Tanpa kehadiran media, pesan iklan tidak akan sampai kepada khalayak audience yang pengiklan (produsen) inginkan. Oleh sebab itu pula, dalam memilih media yang tepat dalam hal ini akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran akan sampai atau tidak. Televisi merupakan media untuk penyampaian pesan yang dapat menerpa konsumen yang menjadi target sasaran dalam penyampaian pesan. Iklan dapat disiarkan secara berulang-ulang dengan harapan pasan yang disampaikan dapat diterima dan mendapat respon yang baik dari konsumen. Terpaan iklan tersebut adalah dengan adanya pengulangan pesan, diharapkan dalam hal ini terdapat unsur-unsur penting yang dapat dijadikan sebuah iklan dan dapat dijadikan sebuah pesan iklan yang dapat diterima komunikan sesuai dengan harapan komunikator. Unsur-unsur tersebut adalah frekuensi dan durasi.
14
Frank Jefkins, Periklanan, Penerbit Erlangga 1997, hal 108.
19
Frekuensi merupakan pengulangan pesan, frekuensi diutamakan apabila ada pesaing-pesaing yang kuat. Dengan adanya pengulangan, diharapkan terjadi suatu tindakan pembelian oleh khalayak yang dituju oleh suatu merek yang diiklankan.15 Intensitas adalah selesai tindakannya khalayak menonton iklan yang di tayangkan, bila menarik perhatian khalayak maka memungkinkan khalayak tidak mengganti channel. Untuk iklan televisi, agar iklan yang di tayangkan mampu merebut perhatian, serta terus ingin melihat iklan tersebut, bagi khalayak yang menonton sebaiknya iklan dibuat semenarik mungkin dan mudah dimengerti. Durasi merupakan lamanya iklan saat di tayangkan yang dapat di hitung dalam satu tahun, bulan, minggu, hari, jam dan menit. Penentuan lamanya iklan yang di tayangkan akan dipengaruhi oleh anggaran periklanan yang tersedia, siklus penggunaan produk oleh konsumen dan target pesaing iklan.16 Dengan menampilkan hal-hal yang menarik, sehingga penonton mencurahkan perhatiannya pada tayangan iklan. Pesan iklan harus mudah diingat, kata-kata atau kalimat-kalimat lucu bias sangat membantu dalam menanamkan daya ingat penonton. Untuk tujuan tersebut salah satunya dengan gencar dilakukan dengan cara melakukan program promosi di berbagai media above the line (media lini bawah)
15
Uyung Sulaksana,Integretade Marketing Communications, PT. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2001, hal 97. 16 Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Pertama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 284-285.
20
adalah kegiatan periklanan yang tidak memerlukan media ruang. Seperti barangbarang cetakan (brosur, flier, campany profile).17 Sebagaimana kita ketahui, televisi yang merupakan media above the line (media lini atas) adalah media yang paling banyak dipilih produsen untuk menyampaikan pesan iklan kepada konsumen. Televisi adalah media audio visual yang informasinya dapat di lihat, di dengar dari tempat yang jauh dan gambar bergerak serta menarik untuk di tonton. Di zaman seperti sekarang ini televisi sudah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Hampir tak ada rumah yang tidak memiliki, bahkan diantaranya ada yang memiliki lebih dari satu Televisi merupakan alat atau media komunikasi yang digunakan komunikator untuk penyampaian pesan kepada khalayak disuatu tempat yang berbeda dengan mengutamakan unsur pendengaran dan penglihatan yang dimiliki khalayak. Oleh karena itu potensialnya sebagai wahana iklan sangat besar, karena mampu menjangkau masyarakat dan calon konsumen yang sangat banyak dari berbagai pelosok. Televisi merupakan sarana hiburan utama bagi keluarga, maka produk-produk yang diiklankan di televisi kebanyakan adalah barang-barang konsumen, baik yang di konsumsi setiap hari maupun yang tahan lama (durable good).18
17
Agustrijanto,Copywritting : Seni Mengasah Kreatif dan Memahami Bahasa Iklan, Cetakan Pertama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2001, hal 115. 18 Frenk Jefkins, Op.Cit.
21
Adapun kekuatan dan kelemahan televisi menurut Rhenald Kasali adalah sebagai berikut :19 Kekuatan Media Televisi 1. Efisiensi Biaya Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pasan komersial. Televisi mampu menjangkau khalayak dengan sasaran yang sangat luas, jutaan orang menonton televisi secara teratur, jangkauan masal ini menimbulkan biaya untuk menjangkau setiap kepala. 2. Dampak Yang Kuat Kemampuan yang menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan penekanan pada dua indra sekaligus yaitu indra penglihatan dan indra pendengaran. Televisi mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, warna, suara, drama dan humor. 3. Pengaruh Yang Kuat Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk memenuhi persepsi khalayak sasaran. Televisi sebagai sumber berita, hiburan dan sarana pendidikan, kebanyakan calon pembeli lebih “percaya” pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi dari pada tidak sama sekali adalah cerminan bonafiditas pengiklanan.
19
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, hal 120.
22
Kelemahan Media Televisi 1. Biaya Yang Besar Kelemahan yang serius dalam beriklan di televisi adalah biaya absolute yang sangat ekstrim untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial. Sekalipun biaya untuk menjangkau setiap kepala adalah rendah, biaya absolute dapat membatasi niat pengiklan. Biaya produksi termasuk biaya pembuatan film dan honorium artis yang terlihat biasa, dapat menghabiskan jutaan rupiah, belum lagi penyiaran secara berulang-ulang. 2. Khalayak yang tidak efektif Televisi sebagai sebuah media yang tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar atau majalah jadi iklan televisi kemungkinan pasar tidak tepat. 3. Kesulitan Teknik Televisi juga tidak luwes dalam pengaturan teknis iklan yang telah dibuat untuk dapat diubah begitu saja jadwalnya, apabila menjelang jam-jam penyiaran.
2.4. Unsur-unsur Iklan Televisi Menurut Rhenald Kasali dalam membuat suatu iklan di televisi atau radio terdapat unsur-unsur yang mendukung dalam membuat dan mendisain iklan di media massa yaitu khususnya media elektronik harus sekreatif mungkin. Unsur-unsur tersebut meliputi musik dan jingge, storyboad, copy of scipt, endoser, signature, slogan, logo dan untuk lebih lengkapnya lihat keterangan dibawah ini :
23
1. Musik atau Jingle Jingle adalah melodi iklan, musik dan lagu yang menjadi salah satu unsur yang penting dalam iklan radio dan televisi.20 Musik atau jingle dalm mengiringi sebuah iklan di media massa dapat menunjang keberhasilan sebuah iklan, karena dengan musik atau jingle yang sederhana dan mudah baik nada maupun lirik atau dengan lagu-lagu yang sudah tidak asing lagi di benak khalayak dapat dengan mudah diingat oleh khalayak yang menonton dan mendengarkannya dalam berbagai kesempatan. 2. Sroryboards Sroryboards adalah visualisasi yang akan ditampilkan di iklan televisi yang merupakan rangkaian gambar berupa kartun yang dibuat dalam bentuk layer televisi atau persegi panjang yang menampilkan alur cerita iklan yang diusulkan. 3. Copy of Script Script adalah dialog yang ada dalam iklan yang sering disebut naskah, biasanya script ini digunakan untuk radio, televisi, sinema, teater maupun iklan.21 Di dalam menentukan naskah iklan pada media televisi ada waktu dan formatnya adalah sebagai berikut :
20
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, hal 121. 21 Nuradi Wcaksono N. Harimurti K. Felecia U. dan Nani R, Kamus Istilah Periklanan Indonesia , PT. Gramedia Pustaka Utama, Matari Advertising, Jakarta, 1996, hal, 159.
24
a. Waktu Naskah iklan di televisi atau di radio ditulis dalam jangka waktu yang terbatas ukurannya (spot) adalah detik, dan biasanya spot di televisi atau di radio itu paling sedikit 15 detik, 30 detik, dan paling lama adalah 60 detik.22 b. Format Penulisan script menggunakan format atau kode etik yang bisa dimengerti secara umum oleh komunitas pengiklan. 4. Endoser atau Model Iklan Endorser berasal dari kata endose yang berarti menguasakan atau mendukung. Sedangkan endoser adalah orang yang mendukung.23 Pada iklan ini, endorser berarti penggunaan tokoh yang dapat di gunakan sebagai pemeran iklan. 5.
Signature Slogan Slogan adalah baris kalimat penutup pada iklan televisi (the pay of line) hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk menceritakan citra merek atau perusahaan. Slogan iklan ditampilkan dalam bentuk audio saja, visual atau tulisan sekaligus yaitu dengan menggabungakan kedua-duanya menjadi audiovisual (voice dan tulisan).24
22
John Jefkins, John Yadin & Ros, Advertising Freme Work, Financial Times Prentice Hall, Erlangga, 2000, hal, 348. 23 Terece. A. Shimp, Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jilid I, Penerbit Erlangga, 2000, hal, 460. 24 Burhan Bugin, Imaji Media Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Massyarakat Kapitalik, Yogyakarta, 2001, hal, 16.
25
6. Logo Logo adalah simbol atau identitas suatu produk atau perusahaan. Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali produk tersebut dengan muda.25 Untuk iklan televisi ada beberapa teknik visual yang dapat digunakan untuk membuat naskah iklan yang dramatis dan mempunyai kemampuan menjual yang kuat. Menurut Russel dan kawan-kawan.26
Teknik-teknik ini adalah sebagai berikut : a. Testimonial Teknik ini menggunakan seseorang yang dikenal luas yang mampu memberikan kesaksian atau jaminan terhadap suatu produk. b. Demonstration Teknik ini cukup popular mengingat televisi adalah media yang ideal untuk memberikan demonstrasi kepada konsumen tentang manfaat suatu produk. c. Close Up Teknik ini menampilkan produk secara dekat (close up) d. Story Line Teknik ini mirip membuat suatu film yang sangat pendek.
25 26
Frenk Jefkins, Periklanan, Erlangga, Jakarta, 1990, hal, 300. Rhenald Kasali. Op.Cit, hal, 92.
26
e. Direct Product Comparison Gaya ini membandingkan dua produk secara langsung. f. Humor Gaya ini sangat digemari oleh copy writer konsumen, akan tetapi gaya ini mengandung resiko yang sangat besar, karena jika tidak hati-hati dalam pembuatan iklan maka pemirsa akan merasa jengkel atau sebel. g. Slide of Life Pendekatan ini mempergunakan penggalan adegan sehari-hari yaitu keadaan yang menjengkelkan, penyesalan masalah, kebahagiaan. h. Customer Interview Teknik ini menggunakan reporter yang mewawancarai seseorang secara spontan, biasanya membicarakan keunggualan suatu produk. i. Vignettes dan Situation Produk-produk yang sering menggunakan teknik ini adalah permen, minuman, rokok dan produk-produk lain yang sering dikonsumsikan, antara situasi keadaan dan musik saling mendukung. j. Animation Gambar kartun sebagai pengganti suasana manusia sebenarnya.
27
k. Stop Motion Meskipun mampu menempilkan gambar-gambar bergerak, televisi seringkali menempilkan iklan yang hanya di sajikan sebagai stop motion, dan mungkin juga merupakan rangkaian gambar berseri. l. Retoscope Teknik ini menggunakan teknik dengan gambar yang nyata. m. Combination Teknik ini merupakan sambungan dari dua atau beberapa teknik dasar.
28
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan bersifat kuantitatif, Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dalam pengertian bahwa penelitian ini hanya terbatas pada pengungkapan fakta, dimana hasil penelitian diterapkan pada pemberian gambar secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.27
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dalam skripsi ini adalah metode survey. Menurut Masri Singarimbun penelitian survey adalah “ Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”.28 Metode survey adalah penelitian yang digunakan untuk mencari fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan yang faktual, baik tentang
sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau daerah yang
diteliti. Dengan menekankan penggunaan pengumpulan data yang refresentatif, tidak saja dari pernyataan tentang suatu masalah tetapi juga dapat menerangkan sebagian dari kelompok-kelompok tertentu.29
27
Hadani Nawawi, Model Penelitian Bidang Sosial, UGM, 1985, hal 131. Masri Singarimbun, Metode Penelitian survey, LP3ES, Jakarta, hal, 3. 29 Moch. Nasir. Metode Penelitian (Jakarta : Ghalia Indonesia,1998), hal. 65. 28
28
29
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang menjadi objek penelitian.30 Populasi yang akan dikenakan penelitian berada di kelurahan Meruya Utara yang terdiri dari 11 RW dan 81 RT, dan penulis memilih RW 04 yang berjumlah 1162 warga.31 Dalam penelitian ini, unsure yang dilihat dari populasi adalah para wanita yang berusia 15-35 tahun yang bertempat tinggal di RW 04 Meruya Utara, wanita tersebut dipilih karena ingin menjadi modern tanpa melupakan norma-norma social Indonesia, para wanita tersebut yang menjadi target sasaran produk Citra. Disamping itu para wanita yang menjadi target sasaran di wilayah RW 04 Meruya Utara merupakan wanita yang yang rata-rata berasal dari golongan menengah, hal tersebut sesuai dengan target pasar Citra berdasarkan golongan sosial ekonomi. Adapun alasan penulis memilih para wanita RW 04 Meruya Utara sebagai objek penelitian karena diwilayah tersebut sering mengadakan demo kecantikan mulai dari wajah sampai seluruh tubuh, sehingga penulis ingin mengetahui tingkat pengetahuan khalayak terhadap produk kecantikan tubuh dan memudahkan penulis untuk menyebarkan kuesioner karena para wanita RW 04 selalu memberi tanggapan atas demo yang diadakan di wilayah tersebut. Para wanita tersebut dipilih, karena ingin menjadi modern tanpa melupakan norma-norma sosial Indonesia, mereka juga percaya pada kandungan yang baik
30
Sugiarto, Siagian, Sunaryanto Tri Laksono, Oettomo S, Teknik Sampling, PT.Grmedia Pusaka Utama. Jakarta, 2001, hal, 2. 31 Bapak Supardi Keua RW 04, Kelurahan Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat
30
untuk merawat kulit mereka yang terdapat dalam produk perawatan kulit yang alami.
3.3.2
Sampel
Salah satu hal yang terjadi dalam penelitian adalah kenyataan bahwa kita dapat menduga sifat-sifat suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dar kumpulan itu,bagian yang diamati disebut sample. Sampel adalah unit anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Sampel juga himpunan yang sering disebut populasi dan komposisi atau suatu sampel penting sifatnya dalam usaha untuk mendapatkan pendugaan yang baik pada presentasi populasi.32 Teknik sampling yang digunakan penelitian ini adalah teknik Simple Random, Sampel secara acak adalah metode ini digunakan untuk memilih sampel dari populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel.33 Dari 1162 angota populasi diambil responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian sebanyak 93 orang responden. Untuk lebih jelasnya sampel acak sederhana ini merupakan sampel untuk memberi kesempatan (probability sampling), sehingga hasilnya dapat dievaluasikan secara objektif.34
32
Wim Van Zanten, Statistik Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1982, hal, 7. Sugiarto, Siagian Dergipson, Sunaryo Tri Lasmono, Oettomo S, Deny, Ibid, hal, 46. 34 Burhan Bugin, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana, 2005, hal, 115. 33
31
Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan sampel dari populasi adalah rumus Taro Yamane.35
n =
N Nd²-1
n =
1162 1162 (0.1)²+1 1162 12.62
=
92.07 (dibulatkan menjadi 93 orang warga)
Keterangan : n = sampel N = populasi sebanyak 1162 orang warga d = presisi yang diinginkan 10% = 0.1 Menurut hasil dari perhitungan rumus Taro Yamane, sampel yang akan dijadikan bahan penelitian sebanyak 93 orang warga. Pengambilan sampel dapat digunakan melalui cara undian sehingga setiap sampel mempunyai peluang yang sama untuk dapat dipilih.36 Pada tahap penelitian ini yang menjadi sampel adalah hanya yang pernah nonton iklan pada media televisi, yaitu para wanita RW 04 Meruya Utara dijadikan sampel karena para wanita ini adalah target market produk Citra 35
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan Kesembilan PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, hal, 82. 36 Masri Singarimbun, Op. Cit, hal, 156.
32
Bengkoang White Lotion dan sesuai dengan STP ( segmentasi, targeting, positioning) dari produk yang diiklankan.
3.4 Definisi Konsep dan Oprasionalisasi Konsep 3.4.1. Definisi Konsep Untuk mengetahui pengetahuan khalayak terhadap iklan produk yang menjadi objek dalam penelitian ini di media televisi, dalam penelitian ini konsep yang digunakan peneliti adalah tingkat pengetahuan yang mengacu pada konsep Everett M. Rogers adalah tahap-tahap sebagai berikut : 1. Sadar Kenal (Awareness Knowledge) yaitu tingkat kesadaran pengetahuan mengenai keberadaan adanya suatu ide, produk atau jasa tertentu pada penelitian ini, peneliti hanya terbatas pada pengetahuan sadar kenal saja. 2. Pengetahuan Teknik (How To Knowledge) yaitu tingkat pengetahuan yang meliputi informasi yang diperlukan mengenai pemakaian atau penggunaan suat ide, produk atau jasa. 3. Pengetahuan Prinsip (Principle Knowledge) yaitu tingkat pengetahuan yang berhubungan dengan prinsip berfungsinya suatu ide, produk atau jasa.
Oprasionalisasi Konsep Maka jika dioprasionalisasikan terhadap tindakan pengetahuan akan iklan produk pada media televisi untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel oprasionalisasinya sebagai berikut :
33
Table 3.1 Oprasionalisasi Konsep
No
Dimensi
1.
Sadar Kenal (Awarenes Knowledge)
Indikator
Pengukuran
Intensitas menonton
a. Dari awal sampai akhir
televisi
b. Berganti-ganti chenel c. Hanya tayangan yang menarik saja
Frekwensi menonton
a. 2-3 kali per hari
Televisi dalam sehari
b. 3-5 kali per hari c. 5-7 kali per hari
Durasi melihat iklan
a. ≤ 4 kali dari 1 minggu
Citra bengkoang
b. 6 kali dalam 1 minggu c. 8 kali dalam 1 minggu
2.
Pengetahuan Teknis
Pengetahuan terhadap
a. Tahu
(How to Knowledge)
iklan Citra bengkoang b. Kurang tahu c. Tidak tahu Pengetahuan terhadap
a. 2 orang
Jumlah endoser
b. 3 orang c. 1 orang
Pengetahuan terhadap
a. Model iklan dan musik
unsur produk iklan
b. Gambar dan naskah
Citra bengkoang white c. Slogan dan logo
34
Pengetahuan terhadap
a. Sahabat kulit putihmu
Slogan
b. Kudambakan kulit putihku c. kelembutan kulit indahku
Pengetahuan terhadap
a. Tahu
Logo produk
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
Pengetahuan terhadap
a. Di dalam dan luar ruangan
Settingan iklan
b. Di salon c. Di pantai
Pengetahuan terhadap komposisi yang ada di
a. Mengandung ekstra bengkoang, natural white
dalam kemasan produk b. Mengandung rempah teh c. Mengandung eksta lidah buaya Penngetahuan terhadap a. Tahu Alur cerita dari iklan
b. Kurang tahu c. Tidak tahu
Pengetahuan terhadap Jenis produk yang di Iklankan
a. Lotion untuk memutihkan kulit secara alami b. Lotion untuk menghalus kulit c. Lotion untuk kulit kering
35
Pengetahuan terhadap Kemasan produk
a.
b.
c.
3. Pengetahuan Prinsip Pengetahuan terhadap (Principle Knowledge)
manfaat produk
a. Menjadikan kulit tampak lebih putih secara alami b. Menjadikan kulit lebih halus dan lembut c. Menjadikan kulit terasa
36
3.5 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : 3.5.1. Pengumpulan Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah peneliti yang didapat dari data ini, peneliti melakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terpilih yang berisikan rangkaian daftar pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Selanjutnya informasi yang dikumpulkan dari responden yang telah mengisi kuesioner yang disebarkan. Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menanyakan apakah responden tersebut pernah menonton iklan produk yang ditayangkan di media televisi, kemudian kuesioner diberikan kepada responden yang hanya menonton iklan yang ditayangkan di media televisi.
3.5.2 Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh penulis dalam bentuk yang sudah jadi, data ini dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder dibutuhkan untuk informasi dalam penelitian demi kesesuaian akan berbagai hal. Peneliti
memperoleh
data
sekunder
untuk
penelitian
ini
dengan
mengumpulkan data yang dilakukan dengan membaca buku literature (perpustakaan), surat kabar, majalah, internet dan artikel-artikel yang telah ada sebagai masukan untuk memperkuat penelitian yang penulis buat dan data-data
37
penulis dapatkan dari PT. Unilever Indonesia selaku perusahaan yang memproduksi produk-produk yang diiklankan di media televisi.
3.6
Teknik Analisa Data Setelah kuesioner disebarkan dan terkumpul kembali, tahap selanjutnya
adalah mengelolah data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh dilapangan akan dianalisa menggunakan analisis statisik deskriptif. Tahap data profil responden pengetahuan khalayak dilakukan dengan cara memnabulasi data yang diperoleh.37 Kemudian data yang diperoleh dan dianalisa dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah ada dan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Untuk mengetahui pengetahuan khalayak dari hasil jawaban yang dibuat dengan katagori penilaian sebagai berikut : Tahu
diberi skor : 3
Kurang tahu
diberi skor : 2
Tidak tahu
diberi skor : 1
Lebih lanjut menurut Sugiyono statistik deskriptif dapat digunakan jika hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang dilakukan untuk populasi dimana sampel diambil. Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin mengetahui tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan produk yang ditayangkan di media televisi. 37
Darman Durianto, Sugiarto, Tony Sitinjak, Stategi Menaklukan Pasar Mulia Dari Riset Ekuitas dan Prilaku Merek, 2001, hal, 15.
38
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sekilas Tentang Citra Body Lotion PT. Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan dari Unilever Grup, produsen produk konsumsi terbesar di dunia. PT. Unilever Indonesia Tbk (“Persero”) didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever Zeepfabrieken, nama perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia” tanggal 21 Jili 1980 dan selanjutnya perubahan nama perseroan diubah menjadi “PT. Unilever Indonesia Tbk” dilakukan pada tanggal 30 Juni 1997. Perseroan mulai beroprasi secara komersil tahun 1933. Kantor Perseroan berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Pabrik perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Industri jababeka Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Rungkut Industri IV No. 5-11, Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan usaha Perseroan meliputi pembuatan sabun, deterjen, margarin, dan makanan berintikan susu, es krim, minuman dengan bahan pokok dan produkproduk kosmetik. Pada awal keberadaannya, Unilever Indonesia memproduksi sabun cuci piring dengan merek Sunlight, yang hingga saat ini masih diproduksi dan berada pada divisi deterjen. Dimana deterjen merupakan produk terbesar perusahaan ini. Selanjutnya PT. Unilever Indonesia memperluas hasil produksinya, dan beberapa produk yang dihasilkan seperti sabun, shampo, pasta gigi, body lotion,
38
39
margarin, sampai kosmetik. Untuk produk body lotion yang pertama kali diproduksi oleh Unilever Indonesia adalah Citra body lotion telah ada di pasar produk perawatan kulit Indonesia sejak tahun 1984, yang pada saat ini masih beredar dipasaran dan sudah dikenal oleh masyarakat. Selain Citra body lotion saat ini ada beberapa merek body lotion yang di pasarkan oleh Unilever adalah Vasline, Emeron, Marina. Dimana masing-masing produk menawarkan kelebihan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen untuk perawatan kulit. Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy merupakan body lotion yang menghadirkan keseimbangan antara kemampuan memutihkan kulit secara merata dengan ekstrak bengkoang dan natural white vitamin B3 dan tabir surya yang dapat pembentukan melamin, unsur pigmen yang menggelapkan kulit yang menjadikan kulit menjadi lebih putih secara alami dan harum sepanjang hari dengan wangi Aromatherapy. Dimana rangkaian produk-produk Citra terbuat dari bahan-bahan alami Indonesia dengan warisan kuat budaya Indonesia yang memiliki manfaat untuk perawatan dan menampilkan kecantikan kulit. Menurut brand manager Citra hand & body lotion mengatakan, ”bagi perempuan, kulit adalah bagian dari tubuh yang harus dilindungi dan dirawat kesehatanya dan harus senantiasa dijaga. Iklim tropis yang lembab di Indonesia kerap menyebabkan terjadinya masalah pada kulit. Insight yang kami gali dari konsumen mengungkapkan bahwa perempuan menginginkan body lotion yang bisa memutihkan kulit secara alami dan tidak membuat kulit menjadi kering dan kusam”
40
Produk Citra yang beredar dipasaran sekarang ini merupakan produk yang telah mengalami inovasi-inovasi terbarunya. Pada awalnya hanya dengan satu varian Citra mangir dan pada bulan Februari 2006, Citra meluncurkan kembali varian Citra hand & body lotion Citra bengkoang white lotion, Citra teh hijau beauty lotion, Citra sabun cair. Dan Citra mengeluarkan inovasi terbaru pada bulan Juli 2006 adalah Citra body scup dan dengan ditambahkan dengan aromatherapy yang bisa membantu mengendurkan ketegangan panca indra dan menenangkan pikiran dan tubuh. Selain formulanya, disain kemasanya pun tampil baru dan lebih slim.38 Citra merupakan salah satu dari sejumlah merek hand & body lotion yang berhasil merebut pasar pasar antara lain yang ditayangkan di media elektronik seperti media televisi yang sangat berpengaruh kepada konsumen. Selama beberapa tahun terakhir, nilai dan volume Citra terus tumbuh. Pertumbuhannya didukung oleh inovasi yang berkaitan dengan konsumen Citra. Kuatnya daya ingat yang sangat besar ditengah masyarakat sehingga produk Citra sebagai pimpinan pasar body lotion di Indonesia. Menurut direktur utama biro iklan Citra yang mengelola iklan Citra bengkoang white lotion mengatakan bahwa selain iklan, strategi pemasaran serta kualitas produk yang diiklankan juga merupakan faktor pendukung yang dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Dimana strategi pemasaran dilakukan untuk produk Citra body lotion menciptakan program yang tepat yaitu citra meluncurkan aktivasi Rumah Cantik Citra (RCC) adalah rumah spa untuk
38
www.unilever.co.id
41
merasakan seluruh produk Citra dalam merawat dan mempercantik tubuh dan jiwa yang ditujukan kepada para wanita yang ingin menjadi moderen
39
. Dan Citra
mempertahankan daya jual yang menjangkau masyarakat di pelosok Indonesia. Untuk iklan televisi, Citra bengkoang meluncurkan satu versi pada awal bulan Juli 2008, muncul dimedia televisi iklan Citra bengkoang dengan nama Citra baru dengan kemasan yang baru pula, iklan tersebut merupakan iklan yang terbaru dan versi yang pertama. Dalam iklan Citra bengkoang white lotion penyampaian pesan iklan sangat sederhana dengan alur cerita setiap orang ingin memiliki kulit tampak lebih putih secara alami.
4.2. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Juli 2008 sampai 30 Juli 2008 di lingkungan RW 04 Meruya Utara, Kembangan. Penelitian diawali dengan penyebaran kuesioner kepada 93 responden wanita wilayah RW 04 Meruya Utara, sebelumnya peneliti menanyakan terlebih dahulu kepada mereka. Apakah mereka pernah melihat iklan Citra bengkoang white lotion di media televisi dan kuesioner diberikan kepada responden yang pernah melihat iklan tersebut dipersilakan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Pertanyaan dala kuesioner terdiri dari 25 item pertanyaan, mengenai identitas responden, terpaan terhadap media televisi serta kesadaran khalayak terhadap iklan Citra bengkoang white lotion aromatherapy. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :
39
www.rumahcantikcitra.co.id
42
4.2.1. Identitas Responden Dengan menggetahui identitas responden dapat diketahui siapa saja ciri-ciri dari orang yang pernah melihat iklan Citra bengkoang white lotion aromatherapy. Diawali dengn mengetahui mengenai usia responden. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Usia Responden n = 93 No
Usia
F
%
1.
15-25 tahun
35
37.7
2.
25-30 tahun
30
32.2
3.
30-35 tahun
28
30.1
93
100
Total Sumber data : Kuesioner No.1
Dari hasil penelitian, usia responden dikelompokan menjadi tiga bagian, responden dengan usia 15-25 tahun yang memperhatikan iklan Citra bengkoang white lotion sebesar 37.7 %, untuk usia 25-30 sebanyak 32.2 %, dan usia 30-35 sebanyak 30.1 %.
43
Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan n = 93 No.
Tingkat Pendidikan
F
%
1.
Pelajar
29
31.2
2.
Pekerja & mahasiswi
27
29.1
3.
Ibu Rumah Tangga
37
39.7
93
100
Total Sumber data : kuesioner No. 2
Pertanyaan mengenai tingkat pendidikan katagori pelajar sebanyak 31.2 %, dan katagori pekerja atau mahasiswi sebanyak 29.1 %, serta katagori ibu rumah tangga sebanyak 39.7 %.
4.2.2. Terpaan Media Televisi Dengan adanya terpaan iklan melalui media yang tersedia, diharapkan mampu menjadikan khalayak memberi perhatian yang lebih terhadap iklan yang ditayangkan dimedia televisi sehingga terbentuklah pengetahuan khalayak. Seperti iklan Citra bengkoang white lotion aromatherapy yang ditayangkan dibeberapa stasiun televisi dengan durasi, frekwensi dan intensitas yang tinggi, diharapkan dapat memenuhi tingkat pengetahuan khalayak pada merek Citra bengkoang white lotion aromatherapy. Tingkat frekuensi responden untuk melihat iklan Citra bengkoang white lotion di media televisi sangat sering. Hal ini terjadi dikarenakan seringnya iklan ini muncul di televisi melalui stasiun-stasiun televisi yang ada. Untuk mengetahui
44
tingkat presentase durasi responden melihat iklan Citra bengkoang white lotion di televisi dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 4.3. Frekuensi Melihat Iklan Televisi n = 93 No.
Frekuensi
F
%
1.
Setiap hari
61
65.5
2.
6-4 kali dalam seminggu
20
21.5
3.
2-3 kali dalam seminggu
12
12.9
Total
93
100
Sumber data : kuesioner No. 3
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat sebagian besar responden setiap harinya menenton televisi dengan persentase sebesar 65.5 %, dan untuk katagori 2-5 kali sebesar 21.5 %, kemudian katagori 2-3 kali sebesar 12.9 %. Intensitas dari responden juga sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan yang ditayangkan. Dengan intensitas melihat iklan Citra Bengkoang White Lotion di media televisi dengan baik maka kemungkinan adanya pengetahuan terhadap informasi yang terdapat dalam iklan. iklan yang menarik perhatian biasanya iklan yang unik, kreatif, menarik dan lucu.
45
Tabel 4.4. Intensitas Responden Menonton Program Televisi n = 93 No.
Intensitas Responden
F
%
1.
Dari awal sampai akhir
22
23.6
2.
Hanya bagian menari saja
26
27.9
3.
Berganti-ganti chenel ketika iklan
45
48.3
Total
93
100
Sumber data : kuesioner No.4
Dari katagori Intensitas yang melihat dari awal sampai akhir iklan sebesar
23.6 %, dan yang melihat bagian yang menarik saja sebesar 27.9 %, dan yang berganti-ganti chenel memiliki reting tertinggi sebesar 48.3 %. Frekuensi sangat dipengaruhi oleh durasi suatu iklan. Dengan frekuensi yang tinggi, memungkinkan durasi responden melihat iklan Citra Bengkoang White Lotion terjadi lebih dari satu kali.
Tabel 4.5 Durasi Melihat Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No.
Durasi Melihat Iklan
F
%
1.
15 kali dalam seminggu
32
34.4
2.
7 kali dalam seminggu
35
37.6
3.
5 kali dalam seminggu
26
27.9
Total
93
100
Sumber dari : kuesioner No. 5
46
Dari tabel diatas, yang melihat iklan Citra Bengkoang White Lotion responden yang menjawab 15 kali adalah sebanyak 34.4 %, dan yang menjawab 7 kali sebanyak 37.6 %, lalu sisanya menjawab 5 kali sebanyak 27.9 %. Dengan memberikan perhatian terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy diharapkan responden mengetahui informasi yang terdapat dalam iklan tersebut. Dibawah ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan tersebut.
4.2.3. Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion Tingkat kesadaran khalayak diharapkan dapat didengar melaui informasi yang disampaikan pada iklan yang ditayangkan dimedia televisi sehingga tingkat pengetahuan khalayak menjadi lebih tinggi. Dengan adanya kesadaran khalayak terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion diharapkan khalayak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap iklan yang ditayangkan. Banyaknya iklan hand & body lotion yang ditayangkan di televisi semua iklan bertujuan untuk menginformasikan berbagai manfaat dan keunggulan produk dengan membandingkan produk-produk pesaing yang beredar di pasaran. Pada table 4.6 dibawah ini mengenai pengetahuan responden terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy.
47
Tabel 4.6. Pengetahuan Responden Terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy n = 93 No.
Pengetahuan terhadap iklan
F
%
Citra bengkoang white lotion 1.
Tahu
67
72.0
2.
Kurang tahu
22
23.6
3.
Tidak tahu Total
4
4.3
93
100
Sumber kuesioner No. 6
Berdasarkan tabel diatas hampir semua responden memberikan pengetahuan terhadap iklan Citra bengkoang white lotion sebesar 72.0 %, kurang tahu sebanyak 23.6 % dan tidak tahu sebesar 4.3 %. Dalam sebuah unsur iklan televisi terdapat unsur-unsur iklan di dalamnya. Pada tabel 4.7 akan diketahui unsur iklan Citra bengkoang white lotion yang paling menarik perhatian responden. Tabel 4.7. Unsur Iklan Citra Bengkoang White Lotion Yang Paling Menarik Perhatian n = 93 No. Unsur Iklan Citra Bengkoang White Lotion
F
%
Yang Menarik Perhatian 1.
Endorser/model iklan
59
63.4
2.
Musik/jingle
19
20.4
3.
Slogan dan logo
15
16.1
93
100
Total Sumber kuesioner No. 7
48
Berdasarkan hasil penelitian, unsur yang paling menarik perhatian dari iklan Citra bengkoang white lotion adalah model iklan dimana model iklannya adalah artis remaja yang beranjak dewasa yaitu Nikita Willy, untuk yang menjawab model iklan/endorser sebanyak 63.4 %, yang menjawab mengenai musik/jingle sebanyak 20.4 %, dan yang menjawab slogan dan logo sebanyak 16.1 %. Dimana perhatian khalayak terhadap unsur iklan yang paling menarik perhatian adalah model/endorser. Berikutnya pada tabel dibawah ini akan terlihat dari jawaban responden mengenai pengetahuan responden terhadap jumlah endorser/model iklan dalam iklan tersebut. Tabel 4.8 Pengetahuan Terhadap Jumlah Endorser Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No.
Pengetahuan Terhadap Jumlah Endorser Iklan Citra Bengkoang White Lotion
1.
Tahu
66
70.9
2.
Kurang tahu
12
12.9
3.
Tidak tahu
5
5.3
Total
F
93
%
100
Sumber kuesioner No. 8
Responden yang tahu jumlah endorser pada iklan Citra bengkoang body lotion sebesar 70.9 % untuk yang kurang tahu sebesar 12.9 %, dan untuk yang tidak tahu sebanyak 5.3 %. Mengenai pengetahuan responden terhadap jumlah endorser terhadap jumlah endorser iklan Citra bengkoang white lotion akan dijawab oleh 93 responden, jadi
49
seluruh responden menjawab tahu, kurang tahu dan tidak tahu dapat dilihat tabel dibawah ini : Tabel 4.9. Jumlah Endorser/Model Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No.
Jumlah Endorser/Model Iklan
F
%
Citra Bengkoang White Lotion 1.
2 orang
54
58.0
2.
3 orang
28
30.1
3.
4 orang
11
11.8
93
100
Total Sumber data : kuesioner No 9
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa responden yang menjawab benar untuk katagori jumlah endorser yang menjawab benar adalah sebesar 58.0 %, untuk yang menjawab 3 orang sebesar 30.1 %, dan yang menjawab 4 orang sebanyak 11.8 %. Dalam iklan ini terdapat 2 endorser yang sangat jelas terlihat pada iklan, maka responden lebih banyak yang menjawab 2 orang yang terdapat pada iklan tersebut. Slogan adalah salah satu unsur iklan yang memberikan identitas bagi sebuah merek yang dapat membedakan dari merek pesaing. Pengetahuan responden terhadap slogan Citra bengkoang white lotion dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
50
Tabe l 4.10. Pengetahuan Responden Terhadap Slogan Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Responden Terhadap Slogan
F
%
Iklan Citra Bengkoang White Lotion 1.
Tahu
58
60.2
2.
Kurang tahu
29
31.1
3.
Tidak tahu
6
6.4
Total
93
100
Sumber data : kuesioner No. 10
Sebagian besar responden yang tahu slogan dari iklan Citra bengkoang white lotion sebanyak 60.2 %, dan yang menjawab kurang tahu sebanyak 31.1 % sisanya menjawab tidak tahu sebesar 6.4 %. Berdasarkan tabel diatas, responden yang menjawab pengetahuan terhadap slogan iklan tersebut sebanyak 93 orang. Dan dapat dilihat seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.11. Slogan Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Slogan Iklan Citra Bengkoang White Lotion
F
%
1. Sahabat kulit putihmu
52
55.9
2. Kudambakan kulit putih ku
32
34.4
9
9.6
93
100
3. Kelembutan kulit ku Total
Sumber Data Kuesioner No. 11
51
Dari tabel diatas dapat dilihat responden yang menjawab benar tentang slogan Citra bengkoang white lotion adalah sahabat kulit putihmu sebesar 55.9 %, yang menjawab kudambakan kulit putihku sebanyak 34.4 % dan untuk menjawab kelembutan kulitku sebanyak 9.6 %. Kemudia pertanyaan tentang logo dari Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.12. Pengetahuan Terhadap Logo Produk Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Terhadap Logo Produk
F
%
Citra Bengkoang White Lotion 1.
Tahu
73
78.4
2.
Kurang tahu
16
17.2
3.
Tidak tahu
4
4.3
93
100
Total Sumber data : kuesioner No. 12
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar dari responden yang mengetahui logo dari produk Citra Bengkoang White Lotion sebanyak 78.4 %, dan yang menjawab kurang tahu sebanyak 17.2 %, kemudian sisanya menjawab tidak tahu sebanyak 4.3 %. Sebagian besar responden mengetahui logo dari Citra Bengkoang White Lotion sebanyak 93 orang. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
52
Tabel 4.13 Logo Dari Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Logo Dari Citra Bengkoang White Lotion
F
%
1.
70
75.2
2.
8
8.6
3.
15
16.1
Total
93
100
Sumber Data : Kuesioner No. 13
Berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa separuh dari responden menjawab benar gambar pilihan pertama merupakan logo dari Citra Bengkoang White Lotion yaitu sebesar 75.2 %, untuk yang menjawab pilihan ke dua sebesar 8.6 %, dan untuk gambar pilihan yang ketiga menjawab 16.1 %. Settingan dalam sebuah iklan televisi sebagi pelengkap alur cerita dari sebuah iklan televisi. Selanjutnya table 4.14 mengenai hasil penelitin tentang perhatian terhadap settingan iklan Citra Bengkoang White Lotion.
53
Tabel 4.14. Pengetahuan Responden Terhadap Settingan Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No.
Pengetahuan Responden Terhadap Settingan
F
%
Iklan Citra Bengkoang White Lotion 1.
Tahu
41
44.0
2.
Kurang tahu
30
32.2
3.
Tidak tahu
22
23.6
93
100
Total Sumber Data : Kuesioner No. 14
Sebagian besar responden yang tahu terhadap settingan iklan Citra Bengkoang White Lotion sebanayak 44.0 %, untuk menjawab kurang tahu sebanyak 32.2 %, dan sisanya tidak tahu sebanyak 23.6 %. Pertanyaan diatas mempengaruhi jawaban pada tabel dibawah ini yang akan membahas pengetahuan terhadap settingan iklan Citra Bengkoang White Lotion, yaitu didalam ruangan dan diluar ruangan sebagai lokasi dimana terdapat model iklan dalam iklan tersebut. Tabel 4.15. Settingan Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 82 No. Settingan Iklan Citra Bengkoang White Lotion
F
%
1.
Di dalam dan diluar ruangan
35
42.6
2.
Di salon
25
30.4
3.
Di pantai
22
26.8
82
100
Total Sumber data : kuesioner No. 15
54
Dapat dilihat berdasarkan tabel diatas yang menjawab benar settingan dari iklan Citra Bengkoang White Lotion di media televisi adalah didalam dan diluar ruangan sebesar 42.6 %, yang menjawab di salon sebanyak 30.4 %, dan yang menjawab di pantai adalah 26.8 %. Selanjutnya adalah mengenai pengetahuan terhadap alur cerita iklan Citra Bengkoang White Lotion, hal yang menjadi perhatian dari setiap iklan televisi adalah alur ceritanya, maka kita akan ketahui seberapa besar responden mengetahui alur cerita iklan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.16. Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Terhadap Alur Cerita Iklan
F
%
Citra Bengkoang White Lotion 1.
Tahu
49
52.6
2.
Kurang tahu
34
36.5
3.
Tidak tahu
10
10.7
93
100
Total Sumber data : kuesioner No. 16
Mengenai pengetahuan responden terhadap alur cerita iklan Cerita Iklan Citra Bengkoang White Lotion, yang mengetahui tentang alur cerita iklan ini adalah sebesar 52.6 %, dan yang kurang tahu berjumlah 36.5 %, untuk sisanya menjawab tidak tahu berjumlah 10.7 %. Dapat diketahui bahwa hanya sebagian responden yang mengetahui tentang alur cerita iklan tersebut dan jumlah responden yang menjawab tentang ini hanya 80 responden, dari hasil penelitian ini dapat dilihat pada table 4.17. berikut ini:
55
Tabel 4.17. Alur Cerita Iklan Cerita Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 80 No. Alur cerita iklan Citra Bengkoang White Lotion 1.
Dua orang model pulang shoping kemudian
F
%
35
43.7
30
37.5
15
18.7
80
100
bertemu laki-laki dan mereka takjub melihat pancaran kulit putihnya 2.
Seorang model wanita yang sedang memanjakan tubuhnya di salon
3.
Seorang model wanita yang sedang liburan ke pantai Total
Sumber Data : Kuesioner No. 17 Dari pertanyaan diatas jawaban yang benar mengenai alur cerita iklan Citra Bengkoang White Lotion adalah pilihan yang pertama adalah sebanyak 43.7 %, untuk yang menjawab pilihan ke dua sebanyak 37.5 %, dan untuk pilihan ketiga menjawab sebesar 18.7 %. Mengenai teks iklan merupakan bagian dari unsur- unsur iklan. biasanya teks ditulis dengan singkat mengenai kelebihan atau keunggulan produk. Untuk itu dibawah ini dapat dilihat lebih jelas. Tabel 4.18 Pengetahuan Responden Terhadap Teks Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan responden terhadap teks iklan
F
%
1.
Tahu
78
83.8
2.
Kurang tahu
12
12.9
3.
Tidak tahu
3
3.2
93
100
Total Sumber data : Kuesioner No. 18
56
Mengenai pengetahuan responden terhadap teks iklan Citra Bengkoang White Lotion, diperoleh responden yang tahu mengenai teks iklan adalah sebanyak 83.8 %, kurang tahu sebanyak 12.9 %, dan tidak tahu sebanyak 3.2 %. Apakah responden benar-benar memperhatikan teks dari iklan tersebut. Dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 90 orang responden dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.19. Teks Iklan Citra Bengkoang White Lotion n = 90 No. Teks Iklan Citra Bengkoang White Lotion
F
% 74.4
1.
Mengandung ekstra bengkoang dan vit. B3
67
2.
Mengandung ekstra madu
19
21.1
4
4.4
90
100
3. Mengandung saripati teh Total Sumber Data : Kuesioner No. 19
Jawaban yang benar mengenai teks iklan Citra Bengkoang White Lotion pada media televisi adalah mengandung eksra bengkoang dan vitamin B3 yang menjawab benar sebanyak 74.4 %, yang menjawab pilihan kedua sebanyak 2%, dan untuk yang menjawab pilihan ketiga sebanyak 4.4 %. Apakah anda mengatahui kemasan Citra Bengkoang White Lotion kita lihat pada tabel dibawah ini:
57
Tabel 4.20. Pengetahuan Tentang Kemasan Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Tentang Kemasan Produk
F
%
1.
Tahu
72
77.4
2.
Kurang tahu
21
22.5
3.
Tidak tahu
0
0
93
100
Total Sumber Data : Kuesioner No. 20
Pada tabel diatas, kita dapat ketahui sebagian besar dari responden menjawab tahu kemasan dari Citra Bengkoang White Lotion sebanyak 77.4 %, kurang tahu 22.5 %. Berdasarkan tabel diatas, responden yang mengetahui tentang kemasan produk sebanyak 93 orang. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.21 sebagai berikut:
58
Tabel 4.21. Kemasan Citra Bengkoang White Lotion n = 93
No. Kemasan Citra Bengkoang White Lotion
1.
2.
3.
Total
F
%
75
80.6
18
19.3
0
0
93
100
Sumber Data : Kuesioner No. 21
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang menjawab benar pada gambar pilihan pertama yang merupakan kemasan dari Citra Bengkoang White Lotion yaitu sebanyak 80.6 %, untuk yang memilih pilihan kedua sebanyak 19.3 %.
59
Berbagai jenis hand & body lotion di pasaran yang dapat digunakan oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka. Maka pada tabel dibawah ini mengenai pengetahuan responden tentang jenis Citra Bengkoang White Lotion.
Tabel 4.21. Pengetahuan Responden Terhadap Jenis Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Terhadap Jenis Prodak
F
%
1.
Tahu
72
77.4
2.
Kurang tahu
19
20.4
3.
Tidak tahu
2
2.1
93
100
Total Sumber data : kuesioner No. 22
Mayoritas responden tahu akan jenis Citra Bengkoang White Lotion sebanyak 77.4 5, kurang tahu 20.4 %, dan tidak tahu sebanyak 2.1 %. Dan apakah benar responden tahu akan jenis Citra Bengkoang White body lotion untuk memutihkan kulit secara alami, hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.23. Jenis Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy n = 93 No. Jenis Citra Bengkoang White Lotion
F
%
1.
Lotion untuk memutihkan kulit secara alami
80
86.0
2.
Lotion untuk menghaluskan kulit
13
13.9
60
3.
Lotion untuk menghitamkan kulit Total
0
0
93
100
Sumber Data : Kuesioner No. 23
Berdasarkan tabel diatas, mayoritas responden mengetahui jenis dari Citra Bengkoang White Lotion dan yang menjawab benar sebanyak 86.0 %, dan sisanya menjawab lotion untuk menghaluskan kulit sebanyak 13.9 %. Citra Bengkoang White Lotion memiliki manfaat yang lebih yaitu mengandung ekstrak bengkoang dan vitamin B3 dan pigmen pembentukan kulit, menjadikan kulit tampak lebih putih secara alami. Maka dapat kita ketahui mengenai pengetahuan responden tentang manfaat yang diperoleh setelah memakai produk tersebutdapat kita lihat pada tabel berikut: Tabel 4.24. Pengetahuan Responden Terhadap Kegunaan Bengkoang Dan Vitamin B3 Yang Terkandung Pada Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Pengetahuan Tentang Manfaat Produk
F
%
1.
Tahu
58
62.3
2.
Kurang tahu
20
21.5
3.
Tidak tahu
5
5.3
93
100
Total Sumber Data : Kuesioner No. 24
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil penelitian menunjukan 62.3 % dari responden tahu akan manfaat dari ekstrak bengkoang dan vitamin B3, kurang tahu 26.5 %, untuk tidak tahu sebanyak 5.3 %.
61
Mengenai pengetahuan manfaat dari ekstrak bengkoang dan vitamin B3 yang terkandung pada Citra Bengkoang untuk itu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.25. Manfaat Dari Ekstrak Bengkoang Dan Vitamin B3 Yang Terkandung Dalam Citra Bengkoang White Lotion n = 93 No. Manfaat Dari Ekstrak Bengkoang Dan Vitamin B3
F
%
67
72.0
2. Menjadikan kulit terasa lebih halus
21
22.5
3. Menjadikan kulit terasa lebih kering
5
5.3
93
100
1.
Menjadikan kulit anda tampak lebih putih Secara alami
Total Sumber Data : Kuesioner No. 25
Yang menjawab benar pada pilihan pertama sebanyak 72.0 %, dan yang menjawab pilihan kedua sebanyak 22.5 %, dan sisanya pada pilihan ketiga sebanyak 5.3 %.
4.4. Pembahasan Penelitian ini dilakukan di Wilayah RW 04 Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat pada tanggal 20 Juli 2008. Responden yang terkumpul pada
62
penelitian ini berjumlah 93 orang warga. Pada penelitian ini peneliti memberikan kuesioner kepada 93 responden yang pernah melihat atau menonton iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy yang di tayangkan melalui media televisi untuk diisi, adapun objek penelitian mengenai pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy pada media televisi. Berdasarkan temuan dalam penelitian in dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan citra bengkoang white lotion yang diteliti menghasilkan gambaran yang bervariasi satu sama yang lain, hal ini dapat dilihat berdasarkan katagori-katagori jawaban yang berbeda pada tabel-tabel yang disajikan. Namun pada umumnya tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra versi “bengkoang white lotion” dalam penelitian ini adalah sedang. Responden pernah melihat atau memperhatikan dan dapat menginterpretasikan iklan Citra body lotion versi “Bengkoang White Lotion” Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy yang dapat terjangkau oleh khalayak melalui media televisi dapat menarik perhatian khalayak. Hasil penelitian diharapkan mampu menjadikan khalayak memberikan perhatian lebih terhadap iklan yang di tayangkan pada media televisi. Pada penelitian ini iklan merupakan salah satu proses komunikasi, dapat diterapkan secara umum melalui formula Harold D.Lasswell dengan cara yang tepat untuk sebuah tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan sebagai berikut Who (siapa), says what (mengatakan apa), in which
63
channel (dengan saluran yang mana), to whom (kepada siapa), with what effect (dengan efek bagaimana). Formula lasswell dengan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan proses komunikasi terhadap iklan Citra Bengkoan White Lotion Aromatherapy. Formula Lasswell dengan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan proses komunikasi (Lasswell, 1980), adalah sebagai berikut: Who : Sumber (komunikasi) dalam hal ini PT. Unilever selaku produsen produk Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy yang ditujukan kepada khalayak. Says what : Pesan-pesan atau informasi produk Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy yang akan disampaikan atau ditawarkan oleh pihak pengiklan berupa iklan. To Which Channel : Dengan saluran media televisi sebagai media penyampaian pesan iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy To Whom : Komunikasi kepada khalayak, sasaran dalam penelitian ini adalah Wilayah RW 04 Meruya Utara, Kembangan Jakarta Barat. With What Effect : Tujuan dari iklan tersebut diharapkan dapat memberikan efek kepada khalayak berupa pengetahuan, dan diharapkan khalayak dapat mengingat produk tersebut. Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan terpaan iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy di media televisi menunjukan, bahwa para responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebagian besar terkena terpaan iklan yaitu responden melihat dan mendapat dampak dari terpaan iklan Citra
64
Bengkoang White Lotion Aromatherapy dan diharapkan responden mengetahui iklan tersebut melalui unsur-unsur iklan yang ditayangkan melalui media televisi. Formula Lasswell menunjukan kecenderungan-kecenderungan sifat dan model-model
komunikasi
yang
menganggap
bahwa
komunikator
pasti
mempunyai keinginan untuk mempengaruhi receiver (penerima) dan oleh karena itu komunikasi dianggap sebagai proses persuasif. Dari model hirarki efek dalam penelitian ini, tidak membahas tingkat afektif dan konatif (keprilakuan), tetapi penelitian ini hanya pada pendekatan kognitif dan terbatas yaitu pada tingkat pengetahuannya saja. Menurut Everett M. Rogers untuk mengukur pengetahuan khalayak mengenai iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy dilakukan melalui beberapa tahap yaitu : Tahap pengetahuan (knowledge) meliputi: (tahap pengetahuan teknis dan tahap pengetahuan prinsip), sadar kenal (awarrenes), menyukai (liking), pilihan (preperence), keyakinan (conviction). Penelitian ini dilakukan pada tahap pengetahuan yaitu sadar kenal, pengetahuan teknik dan pengetahuan prinsip yang ada pada tabel oprasionalisasi konsep yang mengacu pada tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan citra bengkoang white lotion aromatherapy pada media televisi yang meliputi tentang kemasan, isi pesan, settingan iklan, alur dari cerita iklan manfaat produk, dan jenis iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy tersebut. Dan yang memiliki presentase tertinggi adalah manfaat dan jenis dari hand & body lotion. Karena hal ini disebabkan bahwa iklan Citra Bengkoang ingin memberitahukan bahwa Citra
65
body lotion memiliki varian baru yaitu Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy.
66
67
65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada para responden di wilayah Meruya Utara tepatnya RW 04, mengenai tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapay pada media televisi. Penelitian ini mengacu pada teori Everet M. Rogers, teori ini mengemukakan mengenai tahapan dalam pengetahuan yang terdiri dari sadar kenal, pengetahuan teknik dan pengetahuan prinsip. Tujuan yang inggin dicapai penulis dengan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy pada media televisi. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada 93 responden maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Adapun pengetahuan khalayak terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy pada media televisi secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa responden memperhatikan dan mengamati perkembangan iklan citra bengkoang dengan pergantian versi iklan Citra Bengkoang yang berbeda-beda versi. Karena para responden mengingat dan memperhatikan iklan Citar Bengkoang White Lotion dan meraih tingkat pengetahuan khalayak dan karena produk Citra sudah cukup lama beredar di pasaran oleh karena itu khalayak dapat dengan mudah mengingat akan
65
66
iklan-iklan Citra tersebut dan iklan Citra Bengkoang cukup sering ditayangkan ditelevisi denagn pemutaran yang berulang-ulang kali dengan versi yang berbedabeda di media televisi dan responden mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada iklan Citra Bengkoang White Lotion tersebut.
5.2. Saran Dari keseluruhan data yang telah di dapat dalam penelitian ini, peneliti ingin memberikan beberapa saran dan masukan yang mungkin berguna bagi produsen Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy di masa yang akan datang adapun sarannya sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa responden atau khalayak menyarankan bahwa alangkah baiknya model iklan dari produk Citra Bengkoang ini menggunakan model yang tekenal agar khalayak selalu mengingat produk Citra Bengkoang dengan menggunakan model terkenal atau ternama di dunia per televisian. 2. Dari penayangan iklan Citra Bengkoang dengan versi yang berbeda-beda tidak ada satupun iklan Citra Bengkoang yang menggunakan unsur humor alangkah baiknya ada salah satu versi iklan citra bengkoang yang menggunakan unsur humor dalam pembuatan suatu iklan. 3. Bagi para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian mengenai iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy dengan versi yang berbeda
67
disarankan agar melakukan penelitian tidak hanya pada tahap kognitif, tetapi pada tahap afektif dan konatif juga.
DAFTAR PUSTAKA
Abadia, Indra Kode Etik / Tata krama Periklanan Indonesia Agustrijanto Copywritting : Seni Mengasak Kreatifitas dan Memahami Bahasa Iklan, Cetakan Pertama, PT Remaja Rosdakarya,Bandung 2001. Bugin, Burhan, Imaji Media Massa Konsruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalm Masyarakat Kapitalik, (Yogyakarta, Jendela), Yogyakarta 2001. Bugin, Burhan, Metode Penelitian Kumulatif, Kencana, 2005. Durianto, Darmadi Sugiarto, Toni Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Prilaku Merek, 2001. Effendy, Onong Uchana, Ilmu Komunikasi dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya Bandung 1995. Ferbey , AD. How to Produce Succeful Advertising. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama 1997. Jefkins, John Jon Yadin & Ros, Advertising Frem Work, Financial Times Prentice Hall, Erlangga, 2000. Jefkins, Frank, Periklanan, Penerbit, Erlangga 1997. Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. PT. Utama Pusaka Grafiti, Jakarta, 1993. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Marketing an Introduction, Engglewood Cliffs : Prestise Hall, 1990. Nuradi Wicaksono, Harimurti K, Felecia U, dan Nani R, Kamus Istilah Periklanan Indonesia, PT. Gramedia Pustaka Utama, Matari Advertising, Jakarta 1996. Nawawi, hadari metode penelitian bidang social, UGM,1985. Pendit, Putu Luxman, Model-Model Komunikasi, Uni Primas : Jakarta, 1985. Quit, Denis Mc, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Erlangga, 1996.
Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan Kesembilan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Rogers, Everett M, Floyd, Shoemaker Masyarakat Iide-ide Baru, Terjemahan Dr. Abadillah. Shimp, Terece. A. Periklanan & Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu Jilid I, Penerbit Erlangga, 2000. Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta Sugiarto, Siagian Dergipson, Sunaryanto Tri Laksono, Oetomo S, Deny, Teknik Sampling, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, 2001. Sugiono metode penelitian bisnis, penerbit alfabeta, bandung 2001. Sulaksana, Uyung, Integretade Marketing Communication, PT. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001. Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Pertama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Zanten, Wim Van, Statistic Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1982. Zulkarnaen, Komunikasi Pembangunan : Pengenalan Teori dan Penerapannya, PT. Gramedia Pusaka Utama, 1997. Sumber lain : Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, Direktorat Bina Pers Grafika Departemen Penerangan RI, Jakarta, hal, 45. Kelurahan Meruya Utara RW 04 Kembangan Jakarta Barat, 2008. Majalah SWA. Agustus 2006. www.unilever.co.id www.unilever.co.id/id/produk kami/personalcare/citra.asp www.rumahcantikcitra.co.id
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta Nama
:
No. Responden : KUISIONER Tingkat Pengetahuan Khalayak Terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion Aromatherapy Pada Media Televisi
Daftar Pertanyaan
A. Petunjuk Pengisian : 1. Jawablah pertanyaan dengan memilih jawaban yang menurut anda paling sesuai. 2. Harap setiap pertanyaan dijawab dengan memberi tanda silang (x) 3. Jika ada pertanyaan yang perlu diberikan alasan, berikan dengan singkat, jelas, dan padat. 4. Apabila ada pertanyaan yang kurang jelas, jangan segan untuk bertanya pada peneliti.
B. Identitas Responden
1. Berapakah usia anda …….. 2. Tingkat pendidikan anda saat ini ? a. SMU b. Pekerja dan Mahasiswi c. Ibu Rumah Tangga (IRT)
C. Terpaan Terhadap Media Televisi
3. Bagaimana frekuensi anda menonton televisi ? a. Setiap hari b. 6-4 kali dalam seminggu c. 2-3 kali dalam seminggu 4. Bagaimana frekwensi anda menonton televisi ? a. Dari awal sampai akhir b. Hanya bagian yang menarik saja c. berganti-ganti chenel saat menonton televisi. 5. Berapa kali dalam sehari anda melihat iklan Citra bengkoang white lotion ? a. 8 kali dalam 1minggu. b. 6 kali dalam 1 minggu. c. < 4 kali dari 1 minggu
D. Awareness (kesadaran) Terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion
6. Apakah anda mengetahui iklan Citra bengkoang white lotion aromatherapy ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu 7. Setelah anda melihat iklan Citra bengkoang bagaimanakah perhatian anda terhadap iklan tersebut ? a. Memperhatikan. b. Kurang memperhatikan. c. Tidak memperhatikan.
E. Pengetahuan Teknik Terhadap iklan Citra Bengkoang White Lotion 8. Apakah anda mengetahui jumlah model iklan atau endorser iklan Citra bengkoang ? a. Tahu. b. Kurang tahu. c. Tidak tahu. 9. Berapakah jumlah endorser atau model iklan Citra bengkoang white lotion ? a. 2 orang b. 3 orang c. 4 orang 10. Apakah anda mengetahui slogan dari iklan Citra bengkoang white lotion ? a. Tahu. b. Kurang tahu. c. Tidak tahu. 11. Manakah yang menjadi slogan iklan Citra bengkoang ? a. Sahabat kulit putihmu b. ku dambakan kulit putihku c. Kelembutan kulit ku 12. Apakah anda mengetahui logo iklan Citra bengkoang white lotion di televisi? a. Tahu. b. Kurang tahu. c. Tidak tahu. 13. Manakah yang merupakan logo dari produk Citra bengkoang white lotion ? a.
b.
c.
14. Apakah anda mengetahui settingan iklan Citra bengkoang white lotion ? a. Tahu. b. Kurang tahu c. Tidak tahu. 15. Manakah yang menjadi settingan iklan Citra bengkoang white lotion di televisi ? a. Di dalam & luar ruangan b. Di salon c. Di pantai 16. Apakah anda mengetahui alur cerita iklan Citra bengkoang white lotion di media televisi ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu 17. Manakah yang merupakan alur cerita ikalan Citra bengkoang white lotion di televisi ? a. Dua orang model pulang shoping kemudian bertemu laki-laki dan mereka takjub melihat pancaran kulit putihnya b. Seorang model wanita sedang luluran/ merawat tubuhnya di salon. c. Seorang model wanita sedang liburan kepantai. 18. Apakah anda mengetahui teks iklan Citra bengkoang white lotion ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu 19. Manakah yang merupakan teks iklan Citra bengkoang white lotion ? a. Mengandung ekstra bengkoang dan natural white vitamin B3 b. Mengandunug ekstra madu. c. Mengandung saripati teh.
20. Apakah anda mengetahui kemasan produk Citra bengkoang ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu. 21. Setelah anda mengetahui kemasan produk Citra bengkoang manakah yang yang merupakan kemasan produk Citra bengkoang white lotion ?
a.
b.
c.
22. Apakah anda mengetahui jenis produk Citra bengkoang white lotion ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu. 23. Manakah yang termasuk jenis lotion produk Citra bengkoang white lotion? a. Lotion untuk memutihkan kulit secara alami. b. Lotion untuk menghaluskan kulit. c. Lotion untuk kulit kering.
F. Principle (prinsip) Terhadap Iklan Citra Bengkoang White Lotion 24. Apakah anda mengetahui manfaat atau kegunaan Citra bengkoang white lotion ? a. Tahu b. Kurang tahu c. Tidak tahu. 25. Manakah yang merupakan manfaat atau kegunaan dari Citra bengkoang white lotion ? a. Menjadikan kulit tampak lebih putih secara alami. b. Menjadikan kulit terasa halus dan lembut.. c. Menjadikan kulit terasa lebih kering.
61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 3 1 2 1 2 2 2 3 1 1 3 3 3 2 3
2 1 1 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 2 2
1 1 3 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2
4 5 7 7 8 8 7 6 7 9 9 8 6 8 8 5 6 7 5 4 8 6 8 7 7 9 4 5 6 6 9 7 7
2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 2 1
2 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 3 2 1 1 1 3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3
3 1 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3
3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2
3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 1 1 2 3 1 3 2 3 2 2 2 1 3 1 3
3 1 1 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 3 3 2 3
3 2 3 1 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 2
3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3
3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2
1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3
3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 40 51 52 48 53 53 41 51 60 57 54 45 51 46 50 54 51 47 47 47 49 54 48 53 60 38 45 47 52 54 51 53
4 5 7 7 8 8 7 6 7 9 9 8 6 8 8 5 6 7 5 4 8 6 8 7 7 9 4 5 6 6 9 7 7
48 40 51 52 48 53 53 41 51 60 57 54 45 51 46 50 54 51 47 47 47 49 54 48 53 60 38 45 47 52 54 51 53
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2
1 1 2 3 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 3 1 2 2 1
5 7 6 8 6 7 6 7 4 7 6 6 5 6 5 5 8 6 4 8 6 5 7 4 6 7 4 6 6 5
3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3
1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 1 3 1 1 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2
1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2
3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
1 3 1 3 3 2 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 3 2 1 3 1 1 2
1 3 1 2 2 3 2 3 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 3 2 1 1 1 3 1
2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 3 3 1 3 1 3 3 2 1 1 3
2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3
2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2
2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2
44 52 53 53 50 55 52 55 38 55 48 50 47 50 50 41 60 48 41 56 55 42 58 45 57 56 44 52 48 50
5 7 6 8 6 7 6 7 4 7 6 6 5 6 5 5 8 6 4 8 6 5 7 4 6 7 4 6 6 5
44 52 53 53 50 55 52 55 38 55 48 50 47 50 50 41 60 48 41 56 55 42 58 45 57 56 44 52 48 50
RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
TERPAAN IKLAN 3 4 5 JUMLAH 3 3 3 9 3 2 2 7 1 1 2 4 2 2 2 6 3 1 2 6 3 2 2 7 2 2 2 6 3 2 2 7 3 2 2 7 3 1 1 5 3 1 2 6 3 2 2 7 3 2 3 8 2 2 1 5 1 1 2 4 2 2 2 6 2 1 2 5 3 3 3 9 3 1 3 7 3 1 3 7 2 2 2 6 3 1 3 7 3 3 3 9 2 2 1 5 3 2 3 8 3 1 2 6 2 1 2 5 3 2 2 7 3 3 2 8 3 2 3 8
6 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
7 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
8 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 10 11 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3
PENGETAHUAN KHALAYAK 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 1 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2
TERPAAN IKLAN PENGETAHUAN KHALAYAK 25 JUMLAH TOTAL TOTAL 3 57 9 57 48 3 48 7 44 1 44 4 53 3 53 6 50 3 50 6 55 3 55 7 46 2 46 6 54 3 54 7 3 56 7 56 1 47 5 47 2 55 6 55 3 45 7 45 3 58 8 58 51 3 51 5 41 1 41 4 54 3 54 6 52 2 52 5 59 3 59 9 57 3 57 7 51 3 51 7 55 3 55 6 53 2 53 7 60 3 60 9 38 1 38 5 52 3 52 8 55 2 55 6 54 3 54 5 49 3 49 7 60 3 60 8 54 2 54 8
CURUCULUM VITAE LIA MAISYARAH JL. Kartika RT. 003 RW. 04 No. 34 Meruya Utara Kembangan Jakarta Barat 11620 Telp : (021) 5859278 Hp : 08811391445
DATA PRIBADI Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 13 Mai 1982 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan
PENDIDIKAN FORMAL
2001 – 2008 1998 – 2001 1995 – 1998 1989 – 1995
: Universitas Mercu Buana Jakarta Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Periklanan (Advert & Marcomm : SMU AL-Chasanah Jakarta : SLTP Wahid Hasim Jawa Timur : SDN 08 Pagi Jakarta
PENDIDIKAN NON FORMAL
1997 1999
: Kursus Bahasa Inggris di Wahid Hasim Jawa Timur : Kursus Komputer microsoft office di Al-Chasanah Jakarta
PENGALAMAN
2006 2004
: Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Radio CBB, Sebagai Marketing : Peserta Kunjungan Studi ke PT.Citra Link Indonesia (LOWE)