SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET
OLEH ANJAR RINALDI F14102131
Anjar Rinaldi. F14102131. Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet. Di bawah bimbingan Kudang Boro Seminar dan Mohamad Solahudin. 2006.
RINGKASAN Greenhouse awalnya berkembang dari negara-negara subtropis dan dingin. Asal mulanya karena mencari alternatif untuk bercocok tanam dengan tidak terganggu oleh iklim, dikarenakan pada musim dingin sulit sekali dilakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi dengan sistem pengendalian lingkungan maka keadaan tersebut dapat diatasi. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada daerah tropis antara lain kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, konsentrasi CO2 dan intensitas cahaya. Supaya tanaman dapat tumbuh secara optimal dibutuhkan suatu kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan program berbasis web untuk monitoring parameter-parameter lingkungan mikro di dalam greenhouse maupun kondisi sekitarnya yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, tekanan udara, dan video streaming. Lalu mengimplementasikan prototipe pemantau greenhouse berbasis web ini. Penelitian ini dilakukan dari Pebruari sampai Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian dan Greenhouse di Laboratorium Lapangan, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Portable Weather Station, Webcam, dan greenhouse. Metode yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi tentang data-data parameter lingkungan yang mencakup suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, dan tekanan udara dalam bentuk tabel dan grafik. Selain itu, Sistem Monitoring Greenhouse ini menyajikan informasi berupa gambar bergerak dalam bentuk video streaming yang akan memberikan informasi kepada pengguna keadaan di dalam greenhouse secara nyata. Sistem Monitoring Greenhouse ini belum dapat diterapkan di media internet karena keterbatasan peralatan pada server, sehingga pada penelitian ini pengujian dilakukan pada server local intranet dan pada jaringan LAN se-IPB. Hasil pengujian performansi pada internet menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. menunjukan bahwa sistem informasi dapat bekerja cukup baik dan desain web cukup sesuai dengan rancangan, seperti yang telah dilakukan pada server local intranet. Hasil terbaik diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 resolusi 1024 × 768 pixels. Secara umum, penilaian responden terhadap desain grafis pada sistem informasi sudah bagus (85 %), kecepatan akses sistem cepat (50 %), sistem
i
mudah digunakan (65 %), kelengkapan isi sistem informasi sudah lengkap (60 %), penjelasan sistem informasi sudah jelas (75 %), adanya fasilitas webcam sangat perlu (85 %), dan kegunaan data parameter lingkungan mikro pada sistem adalah sangat berguna(80 %).
ii
2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : ANJAR RINALDI F14102131
2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA RUMAH KACA (GREENHOUSE) BERBASIS INTERNET
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : ANJAR RINALDI F14102131
Dilahirkan pada tanggal 29 Agustus 1984 di Depok Tanggal Lulus : Agustus 2006 Menyetujui,
Bogor, Agustus 2006
Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si. Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Mengetahui,
Dr. Ir. Wawan Hermawan, M.S. Ketua Departemen Teknik Pertanian
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis merupakan Anak tunggal dari bapak yang bernama Sudarma (Almarhum) dan ibu bernama Komariah yang dilahirkan di Depok pada tanggal 29 Agustus 1984. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Muhammadiyah 01 Kukusan, Depok, pada tahun 1996. Penulis lalu melanjutkan pendidikan menengah di SLTP Negeri 211 Jakarta dan tamat pada tahun 1999. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan tingkat atas di SMU Negeri 28 Jakarta dan tamat pada tahun 2002. Pada tahun 2002 itu juga, penulis melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) diterima di Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan memilih Sub Program Studi Teknik Sistem Informatika Pertanian. Selain pendidikan formal, penulis juga mengikuti pendidikan nonformal, yaitu kursus bahasa inggris di LIA (Lembaga Indonesia Amerika) di LIA Pengadegan, Jakarta pada tahun 2000 sampai tahun 2002. Selama menjadi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, penulis aktif di Himpunan Profesi Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA), di Departemen Kesekretariatan pada tahun 2005 sampai tahun 2006. Selain itu, penulis pada tahun 2006 menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Matematika Teknik.
Penulis melakukan praktek lapangan di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat pada tahun 2005 dengan judul “Mempelajari Sistem Informasi Produksi Di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Kebun Wangunreja, Subang, Jawa Barat”. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, penulis menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet”.
KATA PENGANTAR
Selala puji dan syukur hanyalah kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas segala rahmat dan hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca (Greenhouse) Berbasis Internet” ini. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan penulis mulai bulan Pebruari 2006 hingga bulan Juni 2006. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada : 1. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya kepada penulis. 2. Ir. Mohamad Solahudin, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan transfer ilmunya kepada penulis. 3. Ir. Mad Yamin, M.T., selaku dosen penguji, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukanmasukan yang sangat berharga kepada penulis. 4. Ibunda, atas segala dukungan moril, materil serta doa yang luar biasa kepada penulis. 5. Yudi Chadirin, S.TP., M.Agr., yang telah meminjamkan webcam kepada penulis selama penelitian. 6. Guruguru PHP penulis: Bapak Adi Sujiwo atas script baca datanya dan M. Yusuf Ramdhan atas script untuk membuat grafiknya. 7. Riksa Hastuti, yang telah menjadi semangat penulis untuk selalu menjadi lebih baik.
i
8. Temanteman seperjuangan penulis: Veni Nurcahyani, Riki Agusrinaldy, Gumilang Agus Gozali, Tri Wahyuni Apriani atas segala bantuan, dukungan, dan kebersamaan selama penelitian. 9. Windi, Basuki, Delly, Endah, Wahyu, Diah atas segala bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian. 10. Temanteman TEP ’39, atas segala canda, tawa, tangis, kebersamaan, dan harihari indah selama menuntut ilmu di Institut Pertanian Bogor. 11. Seluruh pihak yang membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua dengan pahala yang setimpal, Amin! Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga karya ini dapat bermanfaat. Bogor, Agustus 2006 Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI
................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN
.................................................................................... x
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang......................................................................................... 1 B. Tujuan ...................................................................................................... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA C. Greenhouse............................................................................................... 3 D. Parameter Lingkungan di Dalam Greenhouse ......................................... 4 1.
Parameter Suhu Udara ..................................................................... 4
2.
Parameter Kelembaban Udara ......................................................... 5
3.
Parameter Radiasi Matahari.............................................................. 6
4.
Parameter Kecepatan Angin ............................................................ 6
E. Sistem Monitoring ................................................................................... 7 F.
Internet .................................................................................................... 9
G. Multimedia................................................................................................ 9 H. Personal Home Page (PHP) dan MySql .................................................. 10 I.
Server Side Progamming ....................................................... 11
J.
World Wide Web (WWW) ....................................................................... 12
K. Database Management System (DBMS) ................................................. 13 L. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ...................................................... 13 iii
III.METODOLOGI PENELITIAN M. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 15 N. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 15 O. Metode Penelitian................................................................................. 17 1.
Tahapan Investigasi Sistem ........................................................... 18
2.
Tahapan Analisis Sistem................................................................20
3.
Tahapan Desain Sistem..................................................................20
4.
Tahapan Implementasi Sistem....................................................... 21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN P.
Investigasi Sistem................................................................................. 23 1.
Kelayakan Teknis ..........................................................................24
2.
Kelayakan Ekonomis.....................................................................24
3.
Kelayakan Operasional..................................................................26
Q. Analisis Sistem ..................................................................................... 27 1.
Identifikasi Kebutuhan .................................................................. 27
2.
Identifikasi Fungsional..................................................................28
R. Desain Sistem ......................................................................................29 1.
Deskripsi Sistem ...........................................................................29
2.
Domain Sistem...............................................................................30
3.
Desain Sistem................................................................................ 31 a. Desain User Interface................................................................ 31 b. Desain Database........................................................................ 34 c. Desain Input Data.......................................................................38 d. Desain Proses.............................................................................39
D. Implementasi Sistem ............................................................................ 41 1.
Instalasi pada Local Intranet.......................................................... 41
2.
Pengujian Pada Berbagai Browser Engine.....................................56 iv
3.
Pengujian Performansi Pada Internet.............................................62
4.
Pengujian Performansi Oleh Pengguna......................................... ....................................................................................................... ...................................................................................................62
5.
Pengujian Lag Time....................................................................... ...................................................................................................66
E. Perawatan Sistem....................................................................................69 F. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem........................................................69 1. Kelebihan Sistem .............................................................................69 2. Kekurangan Sistem..........................................................................69 V. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan .............................................................................................. 72 b. Saran ....................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74 LAMPIRAN ...................................................................................................... 76
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.
Portable Weather Station...................................................................15
Gambar 2.
Webcam.............................................................................................15
Gambar 3.
Translator..........................................................................................16
Gambar 4.
Greenhouse Lab. Lapang Leuwikopo...............................................16
Gambar 5.
TahapanTahapan Dalam System Development Live Cycle................18
Gambar 6. Pembagian Frame Halaman Utama ..................................................32 Gambar 7.
TabelTabel pada Database ”Greenhouse2”......................................34
Gambar 8.
Isi Tabel ”Grhouselog”......................................................................36
Gambar 9.
Isi Tabel Alat.....................................................................................37
Gambar 10. Isi Tabel User....................................................................................37 Gambar 11. Isi File Batch SENSOR.....................................................................38 Gambar 12. Alur Pembacaan Data........................................................................39 Gambar 13. Alur Proses Jalannya Informasi Pada Sistem Monitoring
Greenhouse .......................................................................................40
Gambar 14. Gambaran umum Sistem Monitoring Greenhouse...........................40 vi
Gambar 15. Tampilan Halaman Awal...................................................................42 Gambar 16. Tampilan Halaman Sign Up..............................................................42 Gambar 17. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Berhasil................................43 Gambar 18. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Tidak Berhasil.....................43 Gambar 19. Peringatan pada Saat Log In..............................................................44 Gambar 20. Tampilan Konfirmasi Log In.............................................................44 Gambar 21. Tampilan Menu Utama......................................................................45 Gambar 22. Tampilan Kondisi Aktual Greenhouse pada Menu Utama...............46 Gambar 23. Tampilan Halaman Parameter Suhu..................................................47 Gambar 24. Tampilan Halaman Utama Tabel Suhu..............................................48 Gambar 25. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan Waktu Aktual.............48 Gambar 26. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan....................................49 Gambar 27. Tampilan Peringatan Salah dalam Pemasukan Tanggal....................49 Gambar 28. Tampilan Tabel Suhu.........................................................................50 Gambar 29. Tampilan Tabel Suhu Tidak Dapat Ditampilkan...............................50 Gambar 30. Tampilan Grafik Kelembaban...........................................................51 Gambar 31. Tampilan Kamera 1...........................................................................51 Gambar 32. Tampilan Kamera 2...........................................................................52 Gambar 33. Tampilan Menu Tabel........................................................................53 Gambar 34. Tampilan Menu Grafik......................................................................53 Gambar 35. Tampilan Menu Leuwikopo..............................................................54 Gambar 36. Tampilan Menu Tentang Kami..........................................................55 Gambar 37. Tampilan Menu Log Out...................................................................55 Gambar 38. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser Engine Internet Explorer 6.0.............................................................57 Gambar 39. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser Engine Mozilla firefox.......................................................................58 Gambar 40. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser Engine Opera 8.1..............................................................................59 Gambar 41. Java PlugIn Control Panel................................................................59 Gambar 42. Tampilan Kamera Dengan Menggunakan Browser Engine vii
Opera 8.1...........................................................................................60 Gambar 43. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser Engine Netscape 8.1..........................................................................61 Gambar 44. Grafik Penilaian Responden Terhadap Desain Grafis dalam Sistem Monitoring.............................................................................62 Gambar 45. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kecepatan Akses.................63 Gambar 46. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kemudahan Penggunaan.....63 Gambar 47. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kelengkapan Isi...................64 Gambar 48. Grafik Penilaian Responden Terhadap Penjelasan Sistem................64 Gambar 49. Grafik Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Webcam.................65 Gambar 50. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kegunaan Data....................65 Gambar 51. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Ukuran File ............66 Gambar 52. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Waktu .....................68 Gambar 53. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Netscape 8.1..........70 Gambar 54. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Opera 8.0...............70 Gambar 55. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Mozilla Firefox......71
viii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Kisaran Suhu yang Sesuai Bagi Tanaman..............................................5 Tabel 2. Struktur Tabel ”Grhouselog”................................................................35 Tabel 3. Struktur Tabel ”Alat”............................................................................36 Tabel 4. Struktur Tabel ”User”...........................................................................37 Tabel 5. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Ukuran File................66 Tabel 6. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual pada Pengukuran Satiap 5 Menit.....67
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Aliran Sistem......................................................................................76 Lampiran 2. Isi Program ”OTOMAT3”.................................................................81 Lampiran 3. Isi File ”DATA.TXT”........................................................................82 Lampiran 4. Isi File SENSORCONV.PHP.............................................................83 Lampiran 5. Form Kuisioner..................................................................................85 Lampiran 6. Hasil Uji Kuestioner Terhadap 20 Orang Pengguna..........................87 Lampiran 7. Analisis Pembuatan Sistem Monitoring Greenhouse........................89
x
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Greenhouse merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari pengaruh cuaca yang kurang bersahabat, seperti angin dan radiasi matahari yang cukup panas, hujan, dan melindungi tanaman dari serangga dan penyakit. Unsurunsur cuaca tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti intensitas hujan yang cukup besar akan merusak tanaman secara fisik, misalnya rontoknya bunga/buah, patahnya cabang tanaman yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman selanjutnya. Selain itu, tanaman di dalam greenhouse perlu pengaturan kondisi lingkungannya secara optimal, sehingga mendapatkan hasil yang optimal pula. Dalam industri greenhouse, komputer dapat digunakan untuk mengontrol kondisi lingkungan dan konsentrasi dari larutan nutrisi di dalam greenhouse tersebut, membantu pengambilan keputusan manajemen operasi dalam bidang hortikoltura, maupun pengoperasian dan mekanisasi robot dalam bidang pertanian. Perkembangan yang cepat dalam bidang teknologi mikro elektronik telah digunakan dalam semua sistem komputer yang dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pertanian. Dalam bidang pertanian sendiri telah banyak penelitianpenelitian yang dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai media atau alat bantu dalam kelangsungan kegiatan pertanian. Masalah yang dihadapi dalam pembudidayaan tanaman di dalam greenhouse adalah perlunya kondisi yang optimal untuk kehidupan tanaman di dalam greenhouse selama 24 jam. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh petugas atau orangorang yang berkepentingan dengan greenhouse untuk terusmenerus memantau keadaan lingkungan di dalam greenhouse tersebut yang mencakup suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, dan tekanan udara.
1
Sehingga dibutuhkan suatu sistem monitoring yang dapat membantu memantau keadaan lingkungan di dalam greenhouse yang dapat dilakukan dari tempat yang berbeda. Jika terjadi kondisi lingkungan yang ekstrim pada saat petugas atau orangorang yang berkepentingan dengan greenhouse tidak berada di greenhouse, keadaan tersebut masih dapat diketahui secepatnya, sehingga dapat segera dilakukan upaya untuk mengoptimalkan kembali kondisi lingkungan. Dengan upaya tersebut diharapkan akan mengurangi kerugian akibat terjadinya kerusakan pada tanaman yang disebabkan karena berubahnya keadaan lingkungan di dalam greenhouse. Sistem monitoring yang akan dikembangkan berbasis web, sehingga dapat diakses oleh multiuser yang berada di tempat yang berbedabeda. Sistem yang dibangun ini merupakan bagian dari penelitian sistem monitoring dan peringatan dini parameter lingkungan mikro tanaman pada greenhouse yang terdiri dari sistem monitoring dan peringatan dini parameter lingkungan mikro pada greenhouse berbasis SMS, sistem monitoring parameter lingkungan mikro pada greenhouse berbasis internet, dan sistem kendali jarak jauh lingkungan mikro berbasis telepon seluler. Pada penelitian ini dikhususkan hanya pada kegiatan monitoring parameter lingkungan mikro dengan menggunakan media internet. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Membuat rancangan program berbasis web untuk monitoring parameter parameter lingkungan mikro di dalam greenhouse maupun kondisi sekitarnya yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, tekanan udara, dan video streaming. 2. Mengimplementasikan prototipe pemantau greenhouse berbasis web.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. GREENHOUSE Greenhouse dipakai sebagai istilah untuk bangunan tempat budidaya tanaman, walaupun kondisi lingkungan di sekitar bangunan tidak menguntungkan. Menurut Nelson (1981), istilah greenhouse digunakan untuk menyatakan sebuah bangunan yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya, sehingga tanaman tetap memperoleh cahaya matahari dan terhindar dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Kondisi lingkungan tersebut adalah hujan yang deras, tiupan angin yang kencang, atau keadaan suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dengan menggunakan greenhouse, suhu, kelembaban, cahaya, dan keperluan lain dari tanaman dapat diatur, sehingga tanaman dapat tetap menghasilkan di luar musimnya. Greenhouse awalnya berkembang dari negaranegara subtropis dan dingin. Asal mula greenhouse ini karena dibutuhkannya suatu alternatif untuk bercocok tanam yang tidak terganggu oleh iklim, terutama pada musim dingin yang sulit sekali melakukan kegiatan pertanian. Dengan adanya greenhouse yang dilengkapi dengan sistem pengendalian lingkungan keadaan tersebut dapat diatasi. Menurut Soeseno (1989), dengan menggunakan greenhouse untuk melindungi tanaman, kondisi lingkungan seperti suhu udara, kelembaban udara, dan cahaya dapat diatur. Dengan demikian, penggunaan greenhouse sebagai pelindung tanaman memungkinkan tingkat mutu dan produksi tanaman lebih baik dan tanaman dapat ditanam di luar musimnya. Manfaat dan keuntungan dari teknologi greenhouse ini antara lain: 1. Kebersihan lebih mudah dijaga. 2. Tanaman dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung musim. 3. Serangan hama dan penyakit cenderung jarang.
3
B. Parameter Lingkungan Mikro di Dalam Greenhouse Kondisi lingkungan di dalam greenhouse yang diidentifikasi menjadi kualitas cahaya, suhu, kelembaban udara, siklus udara, ventilasi ruangan, serta kondisi media tempat tumbuh tanaman secara keseluruhannya merupakan unsur iklim mikro di dalam greenhouse. Kondisi iklim mikro ini sebaiknya optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Tanaman akan tumbuh dengan baik meskipun ditempatkan di dalam tempat yang mempunyai temperatur yang lebih tinggi dari kebutuhan suhu optimumnya, asalkan kelembaban relatif tempat tersebut lebih tinggi dan air tersedia lebih banyak. Sehingga untuk kelangsungan kehidupan tanaman di dalam greenhouse maka perlu dilakukan pengaturan kondisi iklim mikro di dalam greenhouse tersebut. 1. Parameter suhu udara Suhu merupakan ukuran panas dan dingin dari suatu benda. Suhu udara sangat berpengaruh pada prosesproses yang terjadi pada tanaman seperti proses fotosintesis, transpirasi, dan respirasi. Suhu udara yang optimum sangat diperlukan bagi tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Tanaman memerlukan suhu udara optimum yang berbedabeda (Tiwari and Goyal, 1998). Hanan et al. (1978) menyatakan bahwa garis lintang merupakan faktor utama yang mempengaruhi suhu greenhouse. Faktor lain adalah ketinggian matahari, kondisi topografi yang mempengaruhi pergerakan angin dan panjang hari. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap proses fisik dan kimiawi tanaman dan selanjutnya mengendalikan proses biologi dalam tanaman. Tanaman yang tumbuh di dalam suatu ruangan menyukai kisaran suhu tertentu untuk pertumbuhan yang optimum. Pada umumnya, tanaman akan tumbuh baik pada ruangan yang bersuhu antara 20 – 25 °C; biji akan berkecambah jika suhu mencapai 18 °C atau lebih; setek pucuk akan tumbuh pada kisaran suhu 18 – 24 °C.
4
Secara alami, tanaman akan tumbuh lebih cepat pada tempat yang bertemperatur rendah. Beberapa tanaman mungkin dapat beradaptasi, tumbuh dengan baik, bahkan pertumbuhannya lebuh cepat pada temperatur yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan. Namun, tanaman yang mengalami kondisi seperti ini biasanya memiliki periode pembungaan yang lebih pendek. Tabel 1 memperlihatkan kisaran suhu yang sesuai bagi tanaman. Tabel 1. Kisaran Suhu yang Sesuai Bagi Tanaman Jenis Biji benih
Kisaran Suhu (°C) 18 – 32
Setek Tanaman
18 – 24
Tanaman sukulen
15 – 21
Jenis pakupakuan
15 – 21
Kaktus liar
15 – 21
Berbagai jenis palm
15 – 21
2. Parameter kelembaban udara Kelembaban udara merupakan jumlah uap air yang terdapat di dalam udara. Kelembaban ini dipengaruhi oleh temperatur. Udara hangat mampu membawa uap air lebih banyak dari pada udara dingin sebab air terevaporasi dari seluruh sumber yang tersedia, termasuk daundaun tanaman. Jumlah uap air di dalam udara diukur pada skala kelembaban relatif (jumlah air di udara dibandingkan dengan titik jenuh pada temperatur yang tersedia). Udara yang benarbenar kering berarti memiliki kelembaban relatif sama dengan 0%. Apabila kelembaban relatif telah mencapai 100% berarti udara memiliki uap air jenuh. Sebagian besar tanaman memerlukan kelembaban udara sebesar 40%. Untuk mempertahankan kelembaban udara pada tingkat yang diinginkan, maka jumlah air yang dibutuhkan tanaman lebih banyak pada udara hangat dari pada udara bersuhu lebih dingin.
5
Indikasi tanaman yang menderita akibat kelembaban udara yang terlalu rendah adalah daundaun mulai layu dan menunjukan tandatanda hangus mengering pada ujung daun tanaman, tunastunas berguguran, dan bungabunga cepat layu. Sedangkan pada tanaman yang mengalami kelembaban udara yang terlalu tinggi akan mengalami pembusukan pada bagianbagian tertentu yang akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu, kondisi kelembaban yang optimal sangat dibutuhkan untuk perkembangan tanaman. 3. Parameter radiasi matahari Cahaya matahari merupakan unsur lingkungan yang penting bagi semua tanaman. Tanpa cahaya matahari yang cukup pertumbuhan tanaman akan terhambat, hal ini disebabkan karena terhambatnya proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis cahaya dimanfaatkan oleh klorofil yang berpigmen warna hijau. Energi cahaya yang diserap tanaman dirubah menjadi energi kimia dengan proses fotosintesis yang digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman. Bagian spektrum PAR (Photosynthetically Active Radiation) yang paling potensial dalam fotosintesis adalah spektrum biru (0.41 nm – 0.51 nm). Penurunan intensitas cahaya, khususnya spektrum biru menyebabkan penurunan kadar ATP dan NADPH2, sehingga laju fotosintesis akan berkurang. Peningkatan intensitas cahaya dapat meningkatkan kecepatan fotosintesis. Salah satu komponen yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah titik kompensasi cahaya. Pada saat tanaman ditempatkan pada lingkungan yang mempunyai intensitas cahaya sebanding atau lebih rendah dari pada titik kompensasi cahaya, pertumbuhan akan terhenti dan tanaman akan mati dalam periode waktu yang pendek (Briggs and Calvin, 1987). 4. Parameter kecepatan angin Angin merupakan suatu vektor yang memiliki besaran dan arah. Besaran yang dimaksud adalah kecepatan sedangkan arahnya adalah dari
6
mana datangnya angin. Secara mikro angin penting artinya dalam proses pertukaran udara khususnya oksigen dan karbondioksida dari dan ke lingkungan (Handoko, 1995). Dalam bentuk yang sangat sederhana, angin dapat dibatasi sebagai gerakan horizontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini berasumsi bahwa seluruh gerakan udara secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena relatif rendah (kurang dari 1 m/s) akibat diredam oleh gaya gravitasi bumi (Handoko, 1995). Sedangkan arah angin dibatasi sebagai arah asal angin itu bertiup (merupakan lawan arah gerakan udara). Walaupun aliran udara ke atas penting dalam pembentukan awan dan hujan, kecepatan pergerakan horizontal jauh lebih besar dan mempengaruhi prosesproses cuaca. Angin merupakan pengantar yang sangat efektif dalam proses pemindahan energi dan massa secara konveksi dibanding proses difusi dan konduksi yang keduanya sangat lambat di udara. Sebagai contoh angin memindahkan panas, uap air serta amoniak dari permukaan tanah atau tanaman ke atmosfer. Laju pemindahan gasgas di udara khususnya di sekitar tajuk tanaman yang dapat mempengaruhi laju fotosintesis dan pertumbuhan hama penyakit tanaman, sangat ditentukan oleh kecepatan angin (Handoko, 1995). Kecepatan angin merupakan suatu vektor dimana mempunyai besaran dan arah. Menurut Esmay and Dixon (1986), pada umumnya kecepatan angin sebesar 0.1 0.25 m/s yang mengenai permukaan daun akan memudahkan daun menangkap CO2. Pada kecepatan angin 0.5 m/s, CO2 yang ditangkap akan berkurang. Pada kecepatan angin sebesar 1.0 m/s akan menghambat pertumbuhan dan kecepatan angin di atas 4.5 m/s akan terjadi kerusakan proses fisik tanaman. C. Sistem Monitoring Monitoring merupakan bagian dari pengamatan, pengumpulan informasi, pengawasan dan tidak lanjut. Secara definisi, monitoring adalah pengamatan
7
dan pengawasan dalam suatu kegiatan dalam hubungan dengan hasil dan pengaruhnya.
Tujuan monitoring adalah: 1.
Untuk meyakinkan bahwa masukan dan keluaran telah berjalan sesuai dengan perencanaan.
2.
Untuk membuat dokumen tentang kegunaaan masukan, aktivitas dan hasil.
3.
Untuk menjaga deviasi dari tujuan awal dan hasil yang diharapkan.
Sedangkan menurut Dahlan (1998) dalam Widarto (1999) monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan mengamati dan mengawasi yang dilakukan secara terus menerus atau berlaku di setiap tingkatan manajemen atau pengelola suatu kegiatan, untuk memastikan bahawa pengadaan atau penggunaan input, hasil yang ditargetkan dan tindakantindakan lainnya yang diperlukan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Monitoring juga merupakan kegiatan yang teratur dan berkesinambungan dan dilakukan pada waktu suatu kegiatan sedang berlangsung sehingga sebenarnya monitoring adalah evaluasi di saat kegiatan sedang berlangsung. Menurut Wiranto (1996) dalam Widarto (1999) monitoring merupakan kegiatan pencatatan dan pengumpulan data serta informasi yang secara terus menerus, mengenai perkembangan pelaksanaan proyek atau kegiatan, hasil dan manfaat dari pelaksanaan proyek atau kegiatan. Untuk itu kegiatan monitoring pada greenhouse sangat diperlukan. Sistem monitoring adalah sebuah sistem yang melakukan kegiatan monitoring atau pemantauan. Secara umum, sistem ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan objek yang lain. Sistem monitoring merupakan bagian dari sistem pengendalian objek dari jarak jauh yang dinamakan sistem teleoperasi. Teknologi teleoperasi, atau sering disebut teleotomasi, merupakan teknologi yang berhubungan dengan interaksi antar manusia dengan sistem
8
secara otomatis jarak jauh. Sistem yang dikendalikan pada teknologi tersebut dapat bermacammacam, antara lain robot, kamera, kendaraan, sensorsensor, atau perangkat lain. Pada sistem pengambilan keputusan terhadap suatu perintah dapat diperoleh melalui kombinasi antara pengetahuan menurut prosedur otomatisasi dan sumber data yang berasal dari sensor dan pengetahuan dari operator. Sedangkan manusia sebagai operator digunakan untuk menyesuaikan sistem terhadap kondisi lingkungan yang sulit diperkirakan. D. Internet Internet adalah sekumpulan jaringan komputer yang menggunakan protokol TCP (Transmission Control Protocol) atau IP (Internet Protocol) yang saling terhubung, sehingga pengguna pada suatu jaringan dapat menggunakan layanan jaringan yang disediakan oleh TCP/IP untuk mencapai jaringan lain (Malkin et. Al., 1991) dalam (Solahudin, 1999). Internet pada awalnya merupakan suatu jaringan komunikasi yang dipergunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang disebut dengan ARPANET atau Advance Research Project Agency. Jaringan ini dibentuk pada tahun 1968 dengan menghubungkan empat komputer di kota yang berbeda. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, volume informasi yang dapat dipindahkan. ARPANET secara khusus dibentuk di empat Universitas besar di Amerika, yaitu Stanford Research Institute, University of California di Santa Barbara, University of California di Los Angeles, dan University of Utah. ARPANET terakhir diperkenalkan secara umum pada akhir tahun 1972. Dengan berakhirnya perang dingin antara Amerika dan sekutunya dengan Uni Soviet, seluruh jaringan yang tercakup di ARPANET diubah menjadi TCP/IP dan selanjutnya menjadi cikal bakal dari internet. E. Multimedia
9
Multimedia adalah pendayagunaan komputer untuk menyajikan dan mengkombinasikan objek informasi berupa teks, grafik, audio, dan video dengan lintasan asosiasi (link) dan alat bantu (tool) yang memungkinkan user melakukan navigasi, interaksi, kreasi, dan komunikasi (Hofstetter, 1995) dalam (Wiradarya, 2002). Karakteristik utama aplikasi multimedia adalah tersedianya fasilitas interaksi yang intensif antara user dengan sistem Komputer untuk eksplorasi objek informasi dalam berbagai media: teks, citra, grafik, audio, dan video. Sedangkan menurut Turban (1995), Multimedia adalah media komunikasi antara mesin dengan manusia yang berbentuk suatu program aplikasi. Dalam teknologi informasi saat ini, pendekatan multimedia yang interaktif sebagai media komunikasi antara manusia dengan mesin ialah dengan meningkatkan utilitas berupa bagian dari media. Kegunaan multimedia antara lain (Spectramedia, 2001): 1. Pelatihan (Training) 2. Pengajaran (Education) 3. Pemasaran Produk (Product Marketing) 4. Basis Data Gambar Elektronik (electronic Image database) 5. Entertainment Multimedia banyak digunakan apa aplikasiaplikasi interaktif, seperti: sistem supervisor dan konsultasi online, permainan interaktif (game), online marketing, sistem pakar untuk diagnosa gangguan dan kerusakan, bahkan untuk kegiatan pemantauan/monitoring suatu objek. Dalam aplikasi multimedia setiap objek informasi dapat menjadi pemicu (trigger) untuk melakukan navigasi ke objek informasi lain yang relevan. Objekobjek yang pernah dilintasi dalam navigasi tersebut dapat tersedia dalam berbagai media, baik teks, grafik, audio, dan video yang harus dapat ditampilkan secara online. Dalam kegatan monitoring greenhouse penggunaan fitur multimedia sangat diperlukan. Penggunaan fitur multimedia tersebut sangat berguna untuk menampilkan informasi apa yang ingin disampaikan agar lebih mudah
10
dipahmi oleh pengguna. Penggunaan fiturfitur multimedia tersebut seperti penampilan data dalam bentuk grafik dan penampilkan kondisi aktual dengan dengan video streaming. F. Personal Home Page (PHP) dan MySql PHP adalah sebuah bahasa pemograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemograman berbasis web lainnya. PHP merupakan bahasa pemograman yang bersumber dari Perl. Sedangkan Perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Oleh karena itu struktur pemograman yang ada di PHP sama dengan yang ada di bahasa C. Bahasa pemograman PHP banyak sekali memiliki fiturfitur yang dapat digunakan. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat, memiliki tingkat keamanan yang tinggi, mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, mendukung akses kebeberapa database antara lain MySQL, PosgrSQL, mSQL, Informix, dan MicrosoftSQL server (Mulyana, 2004). Fungsi yang dimiliki oleh PHP sangat lengkap sehingga tidak perlu membuat fungsi sendiri karena daftar fungsi PHP yang lengkap menjadikan baris perintah semakin effisien dalam pemrograman. Database yang paling umum digunakan dalam pemrograman PHP ialah MySQL. Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa basis data standar yang digunakan untuk mendefinisikan, mengintegrasikan, dan memanipulasi basis data relasional (Mannino, 2001). SQL ialah bahasa data yang menjadi standar dari sistem akses dan manipulasi data dalam hubungan dengan sistem manajemen basis data. SQL digunakan sebagai akses online basis data, sistem operasi sistem manjemen basis data (Turban, 1995).
G. Server Side Programming Purwanto (2001) menyebutkan bahwa ciriciri situs yang bersifat dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa menampilkan
11
informasiinformasi yang berasal dari database dan halamanhalaman web bisa berubah secara otomatis. Berdasarkan tempat dijalankannya perintah perintah program dalam halaman web, pemograman web dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1. ServerSide Programming 2. ClientSide Programming Script yang dipakai dalam pemograman jenis serverside diolah oleh server. Akibatakibat yang muncul saat script diolah oleh server, yaitu sebagai berikut : a. Script diterjemahkan oleh sebuah server sebelum dikirim ke browser. Setelah hasil diterjemahkan, script tersebut akan diubah menjadi HTML murni dan selanjutnya dikirim ke browser untuk ditampilkan ke jendela monitor. b. Server yang digunakan harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kodekode script. c. Kodekode script berjenis serverside yang telah dibuat tidak bisa terbaca oleh orang lain. Hal ini disebabkan oleh script yang telah diubah menjadi HTML murni saat dikirim ke browser. Script yang digunakan dalam pemograman jenis clientside diolah langsung oleh client atau dalam hal ini web browser. Akibatakibat yang muncul dari script yang diolah langsung oleh browser antara lain : a. Browser yang akan langsung mengolah script harus memiliki kemampuan untuk menterjemahkan kodekode yang ada pada script. Jika browser tidak mampu menterjemahkannya, maka hasilnya tidak bisa ditampilkan di layar browser. b. Script yang berjenis clientside bisa diletakkan di server manapun. Hal ini disebabkan karena server tidak bertanggung jawab dalam mengolah kode kode script. c. Mengingat script diolah oleh browser, kodekode script clientside dapat dilihat dengan mudah oleh orang lain. Hal ini menyebabkan script yang berjenis clientside tidak aman dan mudah diambil programmer lain.
12
H. World Wide Web (WWW) Web adalah jaringan informasi yang menggunakan protokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) dan dapat diakses melalui suatu interface sederhana dan mudah digunakan. Selain HTTP, protokol yang sangat penting dalam penggunaan Internet adalah FTP (File Transfer Protocol). Penggunaan FTP sebagai protokol memungkinkan beberapa operasi sebagai berikut : a. Pemindahan files antar komputer. b. Melihat direktori pada komputer yang terhubung. c. Menghapus, memindahkan, dan mengganti nama files pada komputer lain. d. Navigasi struktur direktori pada komputer yang terhubung. e. Membuat dan menghapus direktori pada komputer yang terhubung. Informasi dalam jaringan biasanya disajikan dalam format Hypertext yang tersimpan pada berbagai server di seluruh dunia. HTML (Hyper Text Markup Language) sebagai bahasa halamanhalaman web dapat menampilkan citra, teks, multimedia dan menyediakan intruksi bagi pengguna untuk mengatur penampilan suatu dokumen dan hubungan satu dokumen dengan dokumen yang lain.
I. Database Management System (DBMS) Database (basis data) adalah kumpulan atau koleksi terpadu dari data data yang saling berkaitan dari suatu enterprise, yang didesain untuk mempermudah sharing data. Sedangkan Database Management System (DBMS) adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan merawat database (Post, 1999). Pada awalnya DBMS hanya digunakan untuk menyimpan dan mengambil data. Tetapi seiring dengan perkembangan teknologi maka DBMS juga berkembang sehingga dapat melakukan aktivitas lain yang lebih luas
13
seperti penyediaan kesempatan yang luas untuk akuisisi, diseminasi, pengambilan dan pemformatan data (Mannino, 2001).
J. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Saat ini telah ada sistem monitoring greenhouse yang dibuat oleh Wiyudha (2001) yang menampilkan kondisi lingkungan mikro greenhouse pada laboratorium Lapang Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, IPB. Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman ASP dengan database Microsoft Access. Dari produk sistem informasi yang sudah ada ini memilik kelebihan produk sistem yaitu dapat menampilkan keadaan aktual lingkungan mikro pada greenhouse. Sedangkan kekurangannya adalah sistem yang dibangun masih dalam lingkup LAN (Local Area Network), sehingga pengguna hanya dapat menggunakan sistem pada tempat tertentu dan tidak dapat memantau dari kejauhan. Selain itu, sistem ini hanya melakukan pengamatan parameter lingkungan mikro saja, belum memperlihatkan keadaan visual di dalam greenhouse secara secara nyata. Pada penelitian ini, pengembangan sistem monitoring greenhouse ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda dari penelitian sebelumnya, yaitu PHP dengan database MySQL. Pada penelitian ini juga ditambahkan juga fitur kamera, sehingga pengguna dapat melihat keadaan aktual greenhouse secara langsung. Selain itu, penelitian ini lebih dikembangkan berbasis internet, sehingga dapat digunakan oleh multiuser tanpa batas lokasi.
.
14
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Pebruari 2006 sampai dengan bulan Juni 2006 di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian dan Greenhouse di Laboratorium Lapangan, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Perangkat Keras (Hardware) •
PC AMD Athlon, 1.20 GHz, DDR 256 MB, Harddisk 40 GB.
•
Portable Weather Station tipe RM YOUNG Keterangan:
2 1
5 3
2
4
2
2
1.
Tipping Bucket
2.
Barometer
3.
Relative Humidity
4.
Pyranometer
5.
Wind recorder
Gambar 1. Portable Weather Station. •
Dua Buah Webcam, yaitu webcam merk Logitech dan Prolink.
Gambar 2. Webcam.
15
•
Translator
Gambar 3. Translator. •
Greenhouse Lab Lapang Leuwikopo
Gambar 4. Greenhouse Lab. Lapang Leuwikopo. 2. Perangkat Lunak (Software) •
Sistem Operasi Windows® XP® Home Edition, sebagai sistem operasi yang digunakan untuk membangun sistem.
•
Xampp-win32-1.5.12-installer, sebagai perangkat lunak sebagai web server lokal untuk mengekseskusi sistem informasi dalam lokal intranet. Web server ini terdiri dari Web Scripting PHP 5.1.2, sebagai bahasa program yang digunakan yang berjalan dalam sebuah web server serta Web Database MYSQL 5.0.18-nt untuk pembangunan basis data.
•
Macromedia® Dreamweaver® MX 2004, sebagai software untuk mendesain tampilan web.
16
•
Macromedia® Flash® MX 2004, sebagai software untuk membuat animasi dan grafik di dalam web.
•
Adobe®
PhotoShop®
CS
sebagai
software
untuk
mengedit
gambar/foto yang digunakan pada tampilan web. •
Coreldraw Graphics Suite 12® sebagai software untuk membuat gambar pada tampilan web.
•
Biromsoft WebCam® sebagai software untuk menampilkan gambar yang ditangkap oleh webcam pada tampilan web.
•
Empat macam Browser Engine: Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.0. Softwaresoftware ini digunakan untuk menjalankan sistem dan untuk uji performansi sistem.
•
Java(TM) 2 Plug-in 1.4.2, sebagai software untuk menampilkan tampilan applet java pada browser engine pada tampilan webcam di web.
C. Metodologi Penelitian Dalam membangun Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis Web ini didasarkan pada pendekatan tahap perancangan sistem informasi dengan metode pengembangan SDLC (System Development Life Cycle) oleh O’Brien (1999).
17
Gambar 5. Tahapan-Tahapan Dalam System Development Live Cycle (O’Brien, 1999). Tahapan-tahapan pengembangan sistem berdasarkan SDLC ini seperti pada gambar di atas yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan perawatan sistem. Tahapan-tahapan tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputus sehingga sistem dapat terus berubah dan berkembang sesuai dengan waktu dan kebutuhan yang ada.
1. Investigasi Sistem Tahap
investigasi
sistem
dimaksudkan
untuk
merumuskan
permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan, seleksi, dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi: tahap perencanaan dan tahap studi kelayakan. a. Tahap Perencanaan Perancangan Sistem
Monitoring Parameter Lingkungan Mikro
pada Rumah Kaca Berbasis Web didasarkan oleh diperlukannya sistem monitoring untuk membantu pengguna agar dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam mengontrol tanaman di dalam greenhouse
18
tanpa harus datang langsung ke lapang. Tujuan perancangan sistem monitoring ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai parameter lingkungan mikro pada greenhouse. Penyajian informasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan cepat sehingga dapat lebih mengefisienkan pekerjaan yang ada pada proses pengawasan dan pengendalian pada greenhouse. Informasi-informasi yang disajikan dalam sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan teknik pada kegiatan di greenhouse. b. Tahap Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Studi kelayakan sistem meliputi kelayakan teknis, ekonomis, dan operasional. Kelayakan teknis menyatakan ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak, dan dengan media apa sistem monitoring greenhouse ini dibangun sehingga layak untuk dikembangkan. Kelayakan ekonomis menyatakan dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya. Pada Penelitian ini yang dibandingkan kondisi kegunaan dengan biayanya antara mengakses informasi melalui internet dengan melakukan pengukuran secara langsung di lapangan. Kelayakan operasional menyatakan dapatkah sistem memberikan kemudahan dan memberikan manfaat bagi user pada saat digunakan. Pada penelitian ini, kelayakan operasional dilaksanakan dengan memilih media apa yang digunakan pada sistem ini yang paling memudahkan user, kemudahan dalam instalasi dan set up, serta kemudahan sistem untuk dilakukan perawatan dan update.
19
2. Analisis Sistem Tahapan analisis
sistem
meliputi
identifikasi
kebutuhan
dan
fungsional. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dengan mengungkapkan komponen atau hal-hal yang terkait dengan informasi yang akan dibangun. Melalui tahap ini dapat diketahui kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga akan diketahui sumber dari informasi yang dibutuhkan. Pada identifikasi kebutuhan dilakukan analilis mengenai siapa saja pihak yang memerlukan sistem monitoring ini dan apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna tersebut sehingga keberadaan sistem ini akan memberikan manfaat bagi pengguna. Pada identifikasi fungsional dilakukan analisis mengenai fungsi-fungsi apa yang harus ada di dalam sistem monitoring ini, sehingga apa yang dibutuhkan oleh pengguna akan didapatkan di dalam sistem ini. 3. Desain Sistem Pada tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. a. Desain User Interface Aktivitas desain user interface berfokus pada dukungan terhadap interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputernya. Desainer berkonsentrasi pada bentuk desain dari sistem monitoring dengan tujuan untuk memberikan bentuk desain yang atraktif dan efisien bagi pengguna seperti mudahnya menggunakan halaman internet/intranet, atau mendesain metode untuk mengubah dokumen yang dapat dibaca manusia ke input yang dapat dibaca mesin. b. Desain Database Desain ini berguna untuk membuat sistem basis data yang efektif dan
memudahkan
administrator
basis
data
dalam
mengimplementasikan program aplikasi. Sistem ini didesain untuk memenuhi seluruh atau sebagian informasi yang dibutuhkan user. Data-data yang akan disimpan dalam database meliputi: data-data parameter lingkungan mikro greenhouse dari weather station. Data –
20
data parameter lingkungan mikro di dalam rumah kaca yang ditangkap oleh sensor-sensor pada Weather Station diolah dan disimpan dalam bentuk file DATA.DAT. Data tersebut kemudian dimasukan ke database MySql yang kemudian akan di manipulasi untuk ditampilkan melalui jaringan internet kepada client. c. Desain Proses Aktivitas desain proses adalah mendesain kebutuhan program dan prosedur bagi sistem monitoring ini. Desainer berkonsentrasi dalam mengembangkan
spesifikasi
detail
dari
program
yang
akan
dikembangkan agar sejalan dengan desain user interface dan desain data. 4. Implementasi Sistem Tahapan ini sistem meliputi pengadaan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang mendukung jalannya proses instalasi sistem, menjalankan sistem, pemasukan data dan basis data, pengembangan dan pengujian program dan prosedur. Tahap ini bertujuan untuk membuat dan menerapkan sistem yang telah dibangun. Instalasi sistem dilakukan dengan memasukan sistem yang tersedia kedalam server jaringan internet dan intranet yang telah didukung oleh perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) sehingga dapat diakses oleh pengguna. Pengujian
sistem
meliputi
pengujian
kecepatan
pengaksesan,
kemudahan penggunaan, tampilan, kelengkapan dan pengaruh komponen multimedia terhadap informasi yang disajikan. Pengujian sistem yang dilakukan meliputi : a. Pengujian pada local intranet b. Pengujian pada internet c. Uji performansi pada browser engine
Sistem yang di uji cobakan disertai dengan lembar pertanyaan yang akan diisi oleh pengguna/responden dan hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan sistem.
21
Pada penelitian ini sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe dan hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan dengan pengujian dengan skala terbatas, sehingga untuk bagian terakhir dari siklus daur hidup sistem (SDLC), yaitu kegiatan perawatan sistem tidak dapat dilakukan.
22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. INVESTIVIGASI SISTEM Tahap investigasi sistem dimaksudkan untuk merumuskan permasalahan dan peluang dari suatu kondisi. Kegiatan investigasi meliputi pemantauan, seleksi, dan studi awal mengenai tujuan pemecahan masalah dalam sistem. Tahapan investigasi sistem meliputi: tahap perencanaan dan tahap studi kelayakan. a. Tahap Perencanaan Perancangan Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Rumah Kaca Berbasis Web didasarkan oleh diperlukannya sistem monitoring untuk membantu pengguna untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien dalam mengontrol tanamannya di dalam greenhouse tanpa harus datang langsung ke lapang. Tujuan perancangan sistem monitoring ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai parameter lingkungan mikro pada greenhouse, yang meliputi suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, curah hujan, arah angin, dan kecepatan angin pada greenhouse tersebut. Penyajian informasi tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan cepat sehingga dapat lebih mengefisienkan pekerjaan yang ada pada proses pengawasan pada greenhouse. Informasi-informasi yang disajikan dalam sistem informasi ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan teknik pada kegiatan di greenhouse. b. Studi Kelayakan Studi kelayakan sebagai bagian dari investigasi sistem dilakukan dengan cara analisis kelayakan baik secara teknis, ekonomis, dan operasional sehingga dapat diketahui apakah sistem ini layak untuk dikembangkan atau tidak. Pembangunan sistem informasi tersebut memerlukan pengujian kelayakan sebagai berikut :
1. Kelayakan teknis
23
Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro Greenhouse Leuwikopo secara teknis layak untuk dikembangkan. Hal ini dengan alasan bahwa sistem ini di bangun berbasis web yang memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pengguna. Jaringan internet di Indonesia juga telah berkembang pesat, sehingga untuk melakukan akses internet bukan merupakan hal yang sulit. Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan
mikro
pada
greenhouse
secara
aktual,
sehingga
perkembangan kondisi di greenhouse dapat terkontrol dan terkendali. Untuk itu, pengguna informasi tersebut dapat memilih penggunaan dengan media internet untuk memperoleh informasi, untuk melakukan komunikasi dan interaksi kapanpun dan dimanapun informasi tersebut diperlukan. 2. Kelayakan Ekonomis a. Pengelola Untuk Departemen Teknik Pertanian IPB sebagai pengelola, secara ekonomis dapat dikatakan layak karena sistem ini tidak memerlukan investasi peralatan yang mahal. Hal ini disebabkan karena semua peralatan yang digunakan sudah dimiliki. Portable Weather Station tipe RM Young yang merupakan alat utama yang digunakan untuk mengambil data di greenhouse telah dimiliki oleh Bagian Lingkungan Bangunan Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, sehingga dapat langsung dimanfaatkan saja dan diintegrasikan di dalam sistem. Harga Portable Weather Station tipe RM Young saat ini adalah sekitar Rp. 200.000.000. Jadi pada lingkungan Departemen Teknik Pertanian IPB ini tidak perlu melakukan investasi sebesar nilai tersebut untuk melakukan pembelian dan hanya memanfaatkan alat ini saja dalam membangun sistem monitoring greenhouse ini. Selain itu, sistem ini dapat menggunakan IP Public dari jaringan internet IPB, sehingga tidak memerlukan investasi untuk pembelian IP Public.
24
Sedangkan untuk kasus badan lain atau perusahaan yang ingin mengembangkan sistem ini, investasi untuk membangun sistem ini akan memakan biaya yang cukup mahal, hal ini disebabkan sistem ini membutuhkan server, IP Public, dan koneksi internet sendiri. Sedangkan untuk Portable Weather Station dapat ditekan biayanya dengan mengganti alat ini dengan mengimplementasikan beberapa piranti ukur yang terhubung dengan komputer. Harga alat ini relatif jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Portable Weather Station, yaitu sekitar Rp. 2.500.000. Analisis biaya pembuatan sistem ini dapat dilihat pada lampiran 7. b. Pengguna Bagi pengguna, Sistem ini dapat memberikan keuntungan rill secara ekonomis karena biaya untuk mengakses internet tidak terlalu mahal dibandingkan mencari informasi parameter cuaca tersebut ke greenhouse menggunakan alat transportasi atau mendapatkan informasi tersebut secara langsung. Biaya untuk mengakses internet di warnet saat ini sekitar Rp. 2500 – Rp. 5000/jam, di rumah juga dapat menggunakan layanan internet sendiri dengan biaya sekitar Rp. 165/menit. Sedangkan biaya pembelian bahan bakar yang paling umum digunakan, yaitu bensin, saat ini adalah Rp. 4500/liter, hal ini akan menjadi lebih murah untuk melakukan pemantauan keadaan greenhouse dengan menggunakan media internet pada saat pihak yang berkepentingan dengan greenhouse tersebut berada jauh dari greenhouse. Selain itu, informasi melalui web dapat diperoleh lebih lebih cepat sehingga sangat berguna dalam upaya pencegahan terhadap kerusakan pada tanaman di dalam greenhouse yang disebabkan oleh kondisi ekstreem pada parameter lingkungan mikro yang tidak terkontrol. Hal ini akan lebih murah jika dibandingkan dengan biaya untuk mengganti kerusakan tanaman di greenhouse akibat hal tersebut. Biaya akses internet dari warnet yang hanya Rp. 2500 – Rp. 5000/jam atau dengan mengakses sendiri dari rumah yang sekitar Rp. 165/menit akan lebih murah jika dibandingkan dengan
25
mengganti kerusakan tanaman dengan membeli bibit, pupuk, dan media tanam yang bisa mencapai biaya diatas Rp. 100.000. Selain itu, hal yang juga penting yang tidak dapat dinilai dengan uang adalah dengan menggunakan sistem ini pengguna akan lebih hemat dalam penggunaan waktu dan tenaga jika dibandingkan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Dengan menggunakan sistem ini, pengguna hanya perlu menggunakan
komputer
yang
terhubung
dengan
internet.
Sedangkan jika pengguna melakukan pengamatan langsung di lapangan, pengguna harus pergi ke lapangan terlebih dahulu, melakukan set up alat, lalu baru mendapatkan informasi yang diinginkan. 3. Kelayakan Operasional Secara
operasional
sistem
informasi
yang
dibangun
ini
mempertimbangkan beberapa aspek-aspek antara lain: a. Kemudahan penggunaan jasa pelayanan Internet oleh pengguna informasi. b. Sistem yang dikembangkan mudah diakses dan ditampilkan dalam bentuk halaman HTML di layar komputer yang terkoneksi ke internet. c. Sistem yang dikembangkan ini mudah untuk diperbaharui (update) dan mudah untuk dilakukan pemeliharaan (maintenance), bila komponen sistem informasi telah dipersiapkan dengan baik. Komponen sistem informasi tersebut meliputi lunak (software), perangkat keras (hardware), perangkat manusia (brainware), jaringan (netware), dan data (dataware).
B. ANALISIS SISTEM Analisis sistem meliputi identifikasi kebutuhan dan identifikasi fungsional. Analisis sistem ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan sistem yang mampu memberikan alternatif informasi lain untuk membantu mengatasi
26
kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu informasi-informasi yang berhubungan dengan kondisi. 1.
Identifikasi Kebutuhan Dalam identifikasi kebutuhan, hal yang menjadi acuan adalah siapakah yang akan menggunakan sistem dan informasi yang dibutuhkan untuk membuat sistem yang berguna untuk pengguna tersebut. Pengguna sistem ini adalah orang-orang yang berkepentingan di Greenhouse Labolatorium Lapang Leuwikopo, diantaranya dosen-dosen dan
mahasiswa
Departemen
Teknik
Pertanian,
dosen-dosen
dan
mahasiswa Departemen lain di lingkup IPB, ataupun peneliti yang sedang melakukan penelitian maupun budidaya tanaman di dalam greenhouse tersebut. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi ini merupakan informasi-informasi parameter lingkungan mikro di dalam greenhouse yang terdiri dari : 1. Informasi suhu pada greenhouse Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter suhu yang ada di greenhouse dalam satuan (° C). Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 2. Informasi kelembaban pada greenhouse Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kelembaban yang ada di greenhouse dalam satuan persen (%). Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 3. Informasi radiasi matahari pada greenhouse Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter radiasi matahari yang ada di greenhouse dalam satuan W/m2. Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 4. Informasi kecepatan angin greenhouse Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kecepatan angin yang ada di luar greenhouse dalam satuan m/s. Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 5. Informasi arah angin di luar greenhouse
27
Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter kecepatan angin yang ada di greenhouse dalam satuan Derajat (°). Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 6. Informasi curah hujan di luar greenhouse Informasi ini menyajikan tentang data-data parameter curah hujan yang ada di greenhouse dalam satuan mm. Informasi yang disajikan berupa tabel dan grafik. 7. Informasi keadaan aktual di dalam greenhouse Informasi ini menyajikan tentang keadaan aktual di dalam greenhouse secara visual dengan menggunakan webcam secara realtime. 2. Identifikasi Fungsional Pengguna sistem informasi ini adalah dosen, mahasiswa, peneliti, maupun orang-orang lain yang berkepentingan dengan greenhouse Labolatorium Lapang leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, IPB yang sedang melakukan penelitian atau budidaya tanaman di greenhouse tersebut. Orang-orang tersebut akan sangat memerlukan informasi tentang data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse ini untuk mengontrol tanaman yang sedang diteliti atau dibudidayakan. Sistem ini akan mempermudah proses pencarian informasi mengenai data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse kapanpun dan dimanapun pengguna berada tanpa harus berada di greenhouse setiap saat. Sumber-sumber informasi yang berfungsi sebagai acuan bagi pembangunan sistem informasi ini didapat dari hasil keluaran dari translator dari yang merupakan data-data parameter lingkungan mikro yang ditangkap oleh Portable Weather Station type RM Young yang berupa data-data suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, curah hujan, arah angin, dan kecepatan angin. Fungsi-fungsi yang dikembangkan dalam sistem ini mencakup: 1. Fungsi untuk melakukan Log In untuk masuk ke dalam sistem. 2. Fungsi untuk melakukan Sign Up bagi user yang belum terdaftar sebagai pengguna sistem.
28
3. Fungsi untuk memantau keadaan lingkungan mikro di dalam greenhouse yang terdiri dari suhu, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin, arah angin, dan radiasi matahari dalam bentuk tabel dan grafik sehingga dapat memudahkan pengguna untuk mengartikan informasi dari sistem ini. 4. Fungsi untuk melihat keadaan aktual greenhouse dengan media video streaming sehingga pengguna dapat mengetahui keadaan aktual secara nyata. 5. Fungsi untuk mengetahui profil Greenhouse Leuwikopo sehingga pengguna dapat dengan mudah mengetahui letak, ketinggian, bentuk, bahan pembentuk bangunan Greenhouse Leuwikopo. 6. Fungsi untuk melakukan Log Out bagi pengguna untuk keluar sistem. C. DESAIN SISTEM Kegiatan dalam proses desain sistem monitoring adalah kegiatan yang memegang peranan yang sangat penting karena dengan desain sistem yang baik akan menentukan baiknya kualitas sistem dan kemudahan penggunaan sistem ini, sehingga dalam proses pembuatannya diperlukan kecermatan dan ketelitian. Dalam kegiatan desain sistem dilakukan tahap-tahap antara lain: 1. Deskripsi Sistem Tujuan utama dikembangkannya sistem monitoring ini adalah untuk menyajikan informasi mengenai data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse secara cepat, mudah, dan mampu diakses di manapun dan kapanpun melalui internet. Agar sistem yang dikembangkan ini dapat memenuhi kebutuhan tersebut, maka sistem harus dapat dijalankan dengan cepat dan memberikan kemudahan dalam tampilan ketika diakses oleh pengguna. Sistem informasi ini menyajikan informasi mengenai perkembangan parameter mikro di sekitar greenhouse yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, dan curah hujan. Selain itu, sistem ini menyajikan informasi secara visual dengan menampilkan kondisi aktual di greenhouse secara streaming dengan menggunakan webcam.
29
Pembangunan sistem informasi ini dilakukan sebagai suatu alternatif untuk mencapai kemudahan, lebih efisien, efektif, serta lebih murah dalam memperoleh data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse jika dibandingkan dengan melakukan pengamatan secara langsung di greenhouse. Ada beberapa alasan dasar dalam pembangunan sistem informasi ini ialah : a. Menyajikan informasi dengan cepat, dapat berinteraksi dengan pengguna dan mengutamakan kemudahan dalam proses pemakaian untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan pengguna. b. Memberikan informasi data-data parameter lingkungan mikro pada greenhouse dan sebagai tindakan dalam pengambilan keputusan. Dapat melihat secara langsung perkembangan keadaan parameter lingkungan mikro pada greenhouse secara harian dari tabel maupun grafik yang ditampilkan dari jenis parameter yang dipilih. c. Sistem ini dapat diakses melalui internet dengan harga yang terjangkau, dan perawatan sistem informasi mudah dilakukan. 2. Domain Sistem Sistem yang dikembangkan diharapkan lebih terarah dan tidak keluar dari tujuan yang direncanakan. Oleh karena itu, perlu ditentukan domain atau batasan sistem dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna, tujuan sistem, dan alur sistem yang dikembangkan. Domain atau batasan sistem ini adalah : 1. Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Greenhouse dibangun dan dikembangkan untuk menginformasikan tentang datadata perkembangan parameter lingkungan mikro pada greenhouse serta sebagai informasi pendukung dilengkapi informasi secara secara visual dengan menampilkan kondisi aktual di greenhouse secara streaming dengan menggunakan webcam. 2. Sistem ini terdiri dari aplikasi utama berbasis web dan database untuk penyimpanan informasi. 3. Desain Sistem Proses disain sistem memegang peran penting karena dalam disain
30
yang baik akan menentukan kualitas dan kemudahan penggunaan sistem ini. Dalam disain sitem, terdiri dari beberapa kegiatan yang dilakukan. 1. Disain User Interface Desain user interface adalah disain halaman web untuk memberikan tampilan yang menarik bagi pengguna sistem monitoring ini. Disain halaman web ini dirancang seefisien mungkin sehingga akan mempermudah interaksi antara pengguna dengan sistem. Dalam mendisain sistem ini dibuat dua jenis halaman web, yaitu halaman web statis dan halaman web dinamis. Halaman web statis menampilkan data-data yang bersifat tetap yang tidak dapat diubahubah, contohnya halaman tentang kami dan halaman profil leuwikopo. Sedangkan halaman web dinamis merupakan halaman web yang isinya dapat berubah-ubah sesuai dengan input dari pengguna, contohnya halaman pengamatan parameter lingkungan. Pada bagian awal web ini dibuat halaman awal yang berguna untuk proses log in pengguna untuk memasuki halaman pemantauan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan sistem dari pengguna yang tidak diinginkan. Pada halaman selanjutnya dibuat halaman utama yang berisikan semua hal yang berguna untuk proses monitoring. Halaman ini terdiri dari tiga frame, yaitu: frame atas yang berisikan gambar dan judul sistem monitoring ini, frame menu yang berisikan pilihan jenis pengamata yang ingin dipilih pada proses monitoring, dan frame pengamatan yang berisikan pemantauan secara keseluruhan dari parameter-parameter yang dimonitor. Dari halaman utama ini pengguna dapat menuju ke pengmatan dari parameter-paremeter yang diinginkan. Pembagian frame tersebut dapat dilihat pada gambar 6 berikut.
31
Frame Atas
Frame Menu
Frame Pengamatan
Gambar 6. Pembagian Frame Halaman Utama. Pada disain user interface ini juga agar sistem ini dapat sesuai dengan tujuan yang direncanakan maka dilakukan disain-disain sebagai berkut: a. Desain Input Desain input adalah suatu kegiatan dalam merancang desain yang bertujuan untuk memasukan data-data yang merupakan interaksi pengguna dengan sistem. Desain input dari sistem informasi ini terdiri dari : a. Input Log In Halaman ini digunakan oleh user pada saat pertama kali memasuki halaman awal web untuk dapat masuk ke halaman utama dari web ini. Pada halaman ini, user memasukkan nama dan password yang telah dimiliki. b. Input Sign Up Halaman ini digunakan untuk user untuk keperluan pendaftaran agar dapat memasuki web ini. Pada halaman ini user memasukkan nama dan password sesuai dengan yang ia kehendaki yang kemudian akan disimpan di dalam database sistem ini dan dapat digunakan oleh user dalam proses log in. c. Input Waktu
32
Halaman Ini digunakan oleh user untuk memasukan waktu yang diinginkan untuk melihat parameter yang ingin ia amati. b. Desain Output Desain output adalah suatu kegiatan dalam merancang desain yang bertujuan untuk menampilkan informasi-informasi hasil interaksi pengguna dengan sistem informasi. Desain ini juga bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna informasi. Desain output dari sistem monitoring ini terdiri dari : a. Output Tabel Halaman ini digunakan untuk menampilkan tampilan data-data parameter lingkungan dalam bentuk tabel dari parameter lingkungan mikro yang diinginkan. b. Output Grafik Halaman ini digunakan untuk menampilkan tampilan data-data parameter lingkungan dalam bentuk grafik dari parameter lingkungan mikro yang diinginkan. c. Output Tabel dan Grafik Halaman ini digunakan untuk menampilkan tampilan data-data parameter lingkungan dalam bentuk tabel dan grafik dari parameter lingkungan mikro yang diinginkan.
d. Output Kamera Halaman ini digunakan untuk menampilkan hasil tampilan dari keadaan aktual greenhouse yang ditangkap dengan menggunakan webcam. 2. Desain Database Dalam pembangunan desain database pada sistem informasi ini dibuat dengan bahasa pemograman MySQL yang ter-install pada Xampp 5.0.1-installer. Untuk kemudahan dalam penggunaannya maka
33
digunakan PHPMyAdmin 2.7.0 yang merupakan tampilan lain dari MySQL yang ditampilkan seperti halnya pada tampilan halaman web. Database yang digunakan pada sistem informasi ini adalah satu buah database yang bernama “greenhouse2” yang terdiri dari satu tabel utama yang berisi data-data parameter lingkungan, yaitu tabel “grhouselog” dan dua tabel pendukung yaitu “alat” dan “user”. Basis data “greenhouse2” terlihat pada Gambar 7 berikut.
Gambar 7. Tabel-Tabel pada Database ”Greenhouse2”. Data-data parameter lingkungan mikro tersimpan di dalam tabel “grhouselog”. Struktur dari tabel ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Struktur Tabel ”Grhouselog” Nama Kolom Tipe Data Keterangan Logid Integer (11) Auto_increament Waktu Date Not Null Default Jam Time Not Null Default Kecepatan_angin Float Null Default Arah_angin Float Null Default Suhu Float Null Default Kelembaban Float Null Default Tekanan_udara Float Null Default Presipitasi Float Null Default Radiasi Float Null Default
34
Urutan dari isi tabel “grhouselog” ini disesuaikan dengan output dari translator, yaitu waktu, jam, kecepatan_angin, arah_angin, suhu, kelembaban, tekanan_udara, presipitasi, dan radiasi yang merupakan hasil terjemahan data-data pengukuran dari Portable Weather Station ke dalam bentuk digital ke dalam komputer yang digunakan sebagai server. Penggunaan tipe data Integer pada kolom ”Logid” karena data yang diperlukan merupakan data bilangan integer. Pada kolom ”Waktu” digunakan tipe data date, sedangkan data yang dihasilkan oleh translator adalah data bulan dan tanggal saja, dengan menggunakan program baca data ”sensorconv.php” yang ada pada lampiran 4, data tersebut dapat dimanipulasi menjadi bentuk data date yang terdiri dari data tanggal, bulan dan tahun. Pada Kolom ”Jam” digunakan tipe data Time, sedangkan data yang data yang dihasilkan oleh translator adalah data jam dan menit saja, dengan menggunakan program baca data ”sensorconv.php” data juga dapat dimanipulasi menjadi bentuk data Time yang terdiri dari data jam, menit, dan detik. Lalu pada data parmeter lingkungan yang mencakup kecepatan_angin, arah_angin, suhu, kelembaban, tekanan_udara, presipitasi, dan radiasi tipe data yang digunakan adalah float, karena hasil output dari translator berupa bilangan pecahan, dan tidak perlu dimanupulasi lagi. Isi dari tabel ”Grhouselog” ini dapat dilihat pada gambar 8 berikut.
35
Gambar 8. Isi Tabel ”Grhouselog”. Selain tabel utama, terdapat dua tabel lain yang merupakan tabel pendukung. Tabel-tabel tersebut antara lain: 1. Tabel Alat Tabel Alat ini digunakan untuk membuat nama pada legenda pada tampilan grafik. Struktur dari Tabel ”Alat” dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Struktur Tabel ”Alat” Nama Kolom Tipe Data Keterangan Id
Integer (5)
Auto_increament
Ekspor
Varchar (50)
Not Null
Kolom ”Id” berisi nomor id dari nama-nama legenda grafik parameter lingkungan mikro. Sedangkan kolom ”Ekspor” Isi nama dari legenda grafik parameter lingkungan mikro. Isi dari Tabel ”Alat” dapat dilihat pada gambar 9 berikut.
Gambar 9. Isi Tabel ”Alat”. 2. Tabel User Tabel User ini digunakan untuk menyimpan data pengguna yang terdaftar dan digunakan untuk memasuki sistem ini. Struktur dari Tabel User dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Struktur Tabel ”User” Nama Kolom Tipe Data Keterangan IDUSER
Integer (5)
Auto_increament
USERNAME
Varchar (50)
Not Null
PASSWORD
Varchar (50)
Not Null 36
Kolom ”IDUSER” berisi id untuk setiap user. Kolom ”USERNAME” berisi nama dari user, dan kolom ”PASSWORD” berisi password yang digunakan oleh user. Isi dari tabel ”User” dapat dilihat pada gambar 10 berikut.
Gambar 10. Isi Tabel ”User”. Dari ketiga tabel yang ada di database ”greenhouse2” ini kesemuanya berdiri sendiri, sehingga tidak dapat dibuat hubungan data relasional diantaranya. 3. Disain Input Data Pada Sistem Monitoring Greenhouse ini data diambil dari Portable Weather Station yang dibaca dalam bentuk digital dengan menggunakan translator. Dari translator data dibaca oleh Komputer sehingga tersimpan secara otomatis dalam interval waktu dua menit dengan nama file DATA.DAT yang diubah kembali kedalam bentuk DATA.TXT. Untuk membaca data dari translator ke dalam bentuk DATA.DAT dan meng-copy-nya kembali ke dalam bentuk DATA.TXT tersebut digunakan program yang dibuat pada software QBasic yang diberi nama “OTOMAT3” yang membaca data dari translator setiap dua menit. Isi program
37
“OTOMAT3” ini dapat dilihat pada lampiran 2. Sedangkan isi file DATA.DAT dan DATA.TXT dapat dilihat pada lampiran 3. Lalu untuk memasukan data tersebut ke dalam database MySQL dilakukan dengan menggunakan file SENSORCONV.PHP yang dijalankan pada prompt DOS dengan menjalankan file batch yang bernama SENSOR. File SENSORCONV.PHP ini membaca data pada baris terakhir file DATA.TXT setiap kali dieksekusi. Isi file
SENSORCONV.PHP
dapat
dilihat
pada
lampiran
4.
Sedangkan Isi file batch SENSOR dapat dilihat pada gambar 11 berikut. @echo off SET datafile=c:\baca\data.txt SET homedir=c:\baca php %homedir%\sensorconv.php %datafile% Gambar 11. Isi File Batch SENSOR. Untuk memasukan data secara periodik setiap dua menit ke dalam database digunakan fasilitas scheduled task yang ada pada Microsoft® Windows® XP Home Edition yang di-set untuk menjalankan file batch SENSOR secara periodik setiap dua menit. Sehingga data masuk dari file DATA.TXT ke data base mySql secara otomatis setiap dua menit. Alur pembacaan data dari Portable Weather Station hingga masuk ke database MySQL dapat dilihat pada gambar 12 berikut.
38
Database File SENSORCONV.PHP
File DATA.TXT File DATA.DAT File OTOMAT3
Translator
Portable Weather Station Gambar 12. Alur Pembacaan Data. 4. Desain Proses Sistem Tujuan dari disain proses ini adalah untuk mengetahui program dan prosedur yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi informasi ini. Dalam disain proses, dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu disain proses global sistem dan disain proses spesifik sistem. 1. Disain Proses Global Disain ini memberikan gambran secara umum dari proses sistem. Disain ini menggambarkan aliran informasi dari sistem yang dibangun. Disain proses ini dapat digambarkan dalam bentuk DFD (Data Flow Daagram) yang menggambarkan secara logika aliran data dari suatu sumber melalui suatu proses di dalam sistem sehingga menampilkan suatu informasi.
39
Penelusuran data parameter lingkungan
User
Sistem Monitoring Greenhouse
Informasi keadaan lingkungan greenhouse
Pemangilan data
Weather Station
Data parameter lingkungan
Basis Data
Gambar 13. Alur Proses Jalannya Informasi Pada Sistem Monitoring Greenhouse. Secara umum Sistem Monitoring Greenhouse dapat dilihat pada gambar 14 berikut.
Local Intranet Client
Greenhouse Server Internet Client
Sensor
Translator
Gambar 14.
Database
Gambaran umum Sistem Monitoring Greenhouse.
2. Disain Proses Spesifik Setelah
mendapatkan
disain
global,
maka
langkah
selanjutnya adalah membuat disain spesifik proses. Disain proses spesifik ini digambarkan dalam bentuk model logika program. Yang digunakan dalam disain proses secara spesifik
40
ini
adalah
bentuk
flowchart
diagram.
Model
ini
menggambarkan proses-proses yang merupakan kombinasi antara proses berurut, proses logika keputusan, dan proses perulangan yang terjadi pada sistem ini. Model
flowchart
diagram tersebut dapat dilihat pada lampiran 1.
D. IMPLEMENTASI SISTEM Pada tahapan ini akan dilakukan pengujian dari sistem yang telah dibangun sehingga dapat diketahui apakah kinerja sistem dapat berjalan dengan baik atau tidak. Beberapa pengujian yang dilakukan antara lain : 1. Instalasi Pada Local Intranet Instalasi yang dilakukan dengan memasukan semua halaman web kedalam server local intranet. Halaman web ini terdiri dari halaman awal, halaman utama, dan halaman kelompok menu. a. Tampilan Halaman Awal Halaman awal merupakan halaman yang pertama kali terbuka ketika pengguna berkunjung ke halaman situs ini. Dalam situs ini, halaman awal berupa halaman konfirmasi untuk pengguna untuk memasuki utama situs ini. Untuk masuk ke halaman utama pengguna harus memasukan nama dan password terlebih dahulu pada halaman awal ini. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan akses situs dari pengguna yang tidak diharapkan. Contoh tampilan halaman Awal Sistem Monitoring Greenhouse ini dapat dilihat pada gambar 15 berikut.
41
Gambar 15. Tampilan Halaman Awal. Selain itu, disediakan juga fasilitas sign up yang digunakan oleh pengguna untuk mendaftarkan diri jika pengguna tersebut belum mendaftar. Untuk melakukan proses tersebut pengguna harus mengclick teks sign up yang ada pada halaman awal ini. Tampilan halaman setelah pengguna meng-click teks sign up dapat dilihat pada gambar 16 berikut.
Gambar 16. Tampilan Halaman Sign Up. Apabila proses sign up berjalan dengan baik maka akan muncul halaman seperti gambar 17. Setelah itu dapat dilanjutkan proses log in
42
pada halaman utama dengan menggunakan nama dan password yang sudah didaftarkan.
Gambar 17. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Berhasil. Jika pada saat sign up pengguna memasukan nama yang telah ada pada database situs ini maka sign up dikatakan tidak berhasil, dan akan muncul halaman seperti pada gambar 17. Jika Sign Up tidak berhasil maka pengguna dapat kembali ke halaman Sign Up untuk memasukan nama dan password yang baru.
Gambar 18. Tampilan Halaman pada Saat Sign Up Tidak Berhasil.
43
Jika pengguna sudah mendapatkan nama dan password, maka dapat melakukan proses log in pada halaman awal. Jika pengguna memasukan nama dan password kosong maka akan muncul peringatan seperti pada gambar 19 berikut.
Gambar 19. Peringatan pada Saat Log In. Jika pengguna dalam proses log in tersebut memasukan nama atau password yang tidak sesuai maka akan muncul halaman seperti pada gambar 20 berikut.
Gambar 20. Tampilan Konfirmasi Log In. Jika proses log in berhasil maka akan muncul halaman utama website ini. b. Tampilan Halaman Utama Halaman utama adalah halaman yang berisikan seluruh informasi yang ada dalam website ini. Dalam halaman ini, terdapat kelompok menu-menu yang dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: kelompok menu bagian utama dan kelompok menu bagian pendukung.
44
Menu-menu yang termasuk ke dalam kelompok menu bagian utama antara lain: 1. Parameter Lingkungan Kelompok menu ini terdiri dari menu-menu: Suhu, Kelembaban, Radiasi, Curah Hujan, Kecepatan Angin, dan Arah Angin. 3. Kamera Kelompok menu ini terdiri dari menu-menu: Kamera 1 dan Kamera 2. 4. Tampilan Kelompok menu ini terdiri dari menu-menu: Tabel dan Grafik. 5. Profil Kelompok menu ini terdiri dari menu Leuwikopo yang merupakan profil dari greenhouse Leuwikopo. Menu-menu yang termasuk ke dalam kelompok menu bagian pendukung antara lain: 1. Menu Tentang Kami 2. Menu Log Out Tampilan dari menu utama ini dapat dilihat pada gambar 21 berikut.
Gambar 21. Tampilan Menu Utama. Selain menampilkan menu-menu, halaman utama ini juga menampilkan kondisi aktual greenhouse dalam bentuk gambar. Tampilan tersebut dapat dilihat pada gambar 22 berikut.
45
Gambar 22. Tampilan Kondisi Aktual Greenhouse pada Menu Utama. c. Halaman Kelompok Menu Halaman
kelompok
menu
adalah
halaman
yang
akan
menampilkan jenis pilihan kelompok informasi yang akan dipilih oleh pengguna. Kelompok menu bagian utama antara lain: 1. Parameter Lingkungan Kelompok menu parameter lingkungan merupakan halaman yang digunakan untuk melakukan pengamatan atau monitoring pada masing-masing parameter lingkungan. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 23 berikut yang merupakan halaman monitoring parameter lingkungan mikro greenhouse, yaitu parameter suhu.
46
Gambar 23. Tampilan Halaman Parameter Suhu. Pada halaman parameter suhu ini terdapat pilihan tampilan apa yang diinginkan dari sebaran suhu tersebut, apakah tampilan tabel, grafik, ataukah tabel dan grafik. Selain itu juga ditampilkan kondisi suhu pada greenhouse saat ini, suhu maksimum hari ini, suhu minimum hari ini, dan suhu rata-rata hari ini. Tampilan kondisi suhu ada saat ini tersebut ada pada semua halaman parameter suhu, begitu pula untuk parameter yang lain. Jika pengguna memilih salah satu diantara jenis tampilan, apakah tabel, grafik, atau tabel dan grafik maka akan muncul halaman baru yang memberikan pilihan jenis waktu yang diinginkan, apakah waktu aktual ataupun waktu yang dipilih oleh pengguna. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 24 berikut pilihan waktu pada tampilan tabel.
47
Gambar 24. Tampilan Halaman Utama Tabel Suhu. Jika penguna memilih waktu aktual maka akan muncul halaman seperti pada gambar 25 berikut.
Gambar 25. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan Waktu Aktual. Jenis pilihan pada kondisi aktual ini ada tiga pilihan apakah hari ini, kemarin, ataupun kemarin lusa. Jika penguna memilih waktu pilihan pengguna maka akan muncul halaman seperti pada gambar 26 berikut.
48
Gambar 26. Tampilan Halaman Tabel Suhu Berdasarkan Waktu Pilihan Pengguna. Jika pada saat memasukan angka pengguna memasukan data yang bukan angka atau tidak sesuai dengan format tanggal, atau bulan, atau tahun maka akan tampil peringatan seperti pada gambar 26 berikut.
Gambar 27.
Tampilan Peringatan Salah dalam Pemasukan Tanggal.
Setelah selesai melakukan pemilihan terhadap jenis data apakah aktual atau pilihan pengguna maka akan muncul halaman Tabel seperti pada gambar 28 berikut.
49
Gambar 28. Tampilan Tabel Suhu. Jika tanggal yang diinginkan oleh pengguna tidak ada dalam database website ini maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 29 berikut.
Gambar 29.
Tampilan Tabel Suhu Tidak Dapat Ditampilkan.
Untuk tampilan grafik dan tampilan tabel dan grafik langkahlangkahnya sama halnya seperti pada tampilan tabel di atas. Contoh tampilan akhir dari menu grafik kelembaban dapat dilihat seperti pada gambar 30 berikut.
50
Gambar 30. Tampilan Grafik Kelembaban. 2. Kamera Menu kamera menampilkan keadaan aktual greenhouse melalui media video streaming dengan menggunakan webcam. Pada website ini digunakan dua buah webcam. Tampilan kamera 1 dapat dilihat pada gambar 31 berikut.
Gambar 31. Tampilan Kamera 1.
51
Tampilan kamera 2 dapat dilihat pada gambar 32 berikut.
Gambar 32. Tampilan Kamera 2. Pada tampilan kamera ini menggunakan software Biromsoft Webcam. Software ini menggunakan
Applet Java untuk
menampilkan gambarnya. Sehingga komputer pengguna harus dilengkapi dengan plug-in java agar gambar yang diambil dari webcam dapat ditampilkan. Plug-in java dapat di-download di http://www.sun.com/getjava. Oleh karena itu, jika pada tampilan kamera 1 maupun kamera 2 tidak muncul gambar disediakan link untuk men-download plug-in java tersebut. 3. Tampilan Kelompok menu tampilan merupakan kelompok menu yang dijadikan alternatif lain bagi pengguna untuk mendapatkan informasi keadaan parameter lingkungan mikro dalam greenhouse langsung dari tampilan yang diinginkan. Kelompok menu tampilan ini terdiri dari menu Tabel dan menu Grafik. Menu Tabel merupakan menu yang digunakan pengguna untuk mendapatkan informasi parameter lingkungan mikro yang pengguna inginkan dalam bentuk tabel. Dalam halaman menu Tabel ini pengguna diberikan pilihan parameter lingkungan apa yang ingin diamati dalam bentuk tabel. Tampilan menu Tabel dapat dilihat pada gambar 33 berikut.
52
Gambar 33. Tampilan Menu Tabel. Menu Tabel merupakan menu yang digunakan pengguna untuk mendapatkan informasi parameter lingkungan mikro yang pengguna inginkan dalam bentuk tabel. Dalam halaman menu Tabel ini pengguna diberikan pilihan parameter lingkungan apa yang ingin diamati dalam bentuk tabel. Tampilan menu Tabel dapat dilihat pada gambar 34 berikut.
Gambar 34. Tampilan Menu Grafik. 4. Profil
53
Kelompok menu Profil ini terdiri dari satu menu, yaitu menu Leuwikopo. Menu ini memberikan penjelasan mengenai letak, ukuran, bentuk, dan informasi mengenai Greenhouse Leuwikopo. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat mengetahui gambaran dari keadaan greenhouse Leuwikopo. Tampilan menu leuwikopo dapat dilihat pada gambar 35 berikut.
Gambar 35. Tampilan Menu Leuwikopo. Selain menu bagian utama, terdapat juga kelompok menu bagian pendukung. Kelompok menu bagian pendukung terdiri dari: 1. Menu Tentang Kami Halaman tentang situs ini menampilkan informasi mengenai
penjelasan
secara
umum
tentang
sistem
monitoring lingkungan mikro pada greenhouse. Fungsi dari halaman ini sebagai pemandu bagi pengguna sebelum menelusuri informasi-informasi secara keseluruhan. Berikut ini tampilan dari halaman tentang situs pada Gambar 36.
54
Gambar 36. Tampilan Menu Tentang Kami. 2. Menu Log Out Menu Log Out digunakan oleh pengguna apabila pengguna ingin keluar dari website ini. Jika pengguna telah log out dari website ini dan ingin melihat kembali keadaan parameter lingkungan mikro greenhouse maka harus melakukan proses log in kembali. Tampilan menu log out dapat dilihat pada gambar 37 berikut.
Gambar 37. Tampilan Menu Log Out. 2. Pengujian pada berbagai Browser Engine
55
Sistem Monitoring Parameter lingkungan Mikro Greenhouse yang telah dibangun kemudian simpan atau ditempatkan di local server dan dijalankan dengan server. Server yang digunakan sebagai local server ialah Xammp server. Selanjutnya sistem diuji coba dengan menggunakan beberapa browser engine, yaitu Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, Opera 8.0, dan Netscape Browser 8.1. Pemilihan dari beberapa browser engine diatas didasarkan atas penggunaan browser engine yang umum digunakan oleh pengguna. Dengan melakukan pengujian ini kita dapat melihat kinerja sistem dapat berjalan dengan baik dan desain dari tampilan web sesuai dengan yang rancangan yang dibuat. Pengujian ini dilakukan pada server local intranet. Hasil pengujian Sistem Monitoring Parameter lingkungan Mikro Greenhouse yaitu : a. Internet Explorer 6.0 Secara keseluruhan, kerja sistem ketika dijalankan pada browser Internet Explorer 6.0 berjalan dengan baik. Hasil terbaik diberikan oleh browser engine ini tanpa menyebabkan perubahan tata letak dari layout dan margin teks pada semua halaman. Kecepatan akses dalam membuka setiap halaman dengan menggunakan browser engine adalah 0.618 detik. Pengujian juga dilakukan dengan resolusi layar yaitu 800 x 600 pixel dan 1024 x 768 pixel hasilnya desain tampilan dengan resolusi 800 x 600 pixel tidak dapat ditampilkan secara keseluruhan dan membutuhkan horizontal scroll untuk melihat tampilan secara keseluruhan. Gambar dan animasi flash (*.swf) dapat ditampilkan 100 % dengan baik. Penulis menyarankan pengguna menggunakan Internet Explorer 6.0 dengan resolusi layar 1024 x 768 pixel untuk tampilan terbaik.
56
Gambar 38. Tampilan Halaman Utama Dengan Menggunakan Browser Engine Internet Explorer 6.0. b. Mozilla Firefox 1.0.6 Hasil pengujian dengan browser Mozilla Firefox 1.0.6 akan menyebabkan beberapa tampilan halaman mengalami perubahan tata letak layout dan terkadang terjadi perubahan pada margin teks yang bergeser kebawah atau ke atas dari margin yang sebenarnya. Kecepatan akses dalam menampilkan halaman dengan menggunakan browser engine ini adalah 0.815 detik. Resolusi terbaik dalam menampilkan halaman sistem ini adalah 1024 x 768 pixel. Pada halaman awal terdapat animasi flash dan juga pada halaman utama terdapat beberapa animasi flash, yaitu button menu. Untuk menampilkan animasi flash (*.swf) pada browser engine ini harus meng-install terlebih dahulu plugin untuk menampilkan animasi flash (*.swf) tersebut sehingga animasi-animasi tersebut dapat dijalankan dengan baik (100 %). Tampilan desain sistem informasi disajikan pada Gambar 38 berikut.
57
Gambar 39. Tampilan Halaman Awal Dengan Menggunakan Browser Engine Mozilla firefox. c. Opera 8.0 Dengan browser Opera 8.0 juga telah dapat menjalankan animasianimasi serta button menu yang berekstensi flash (*.swf). Gambar dan animasi pada halaman sistem informasi dapat ditampilkan dengan baik (100 %). Resolusi yang terbaik digunakan ialah 1024 x 768 pixel. Desain web disajikan pada Gambar 49 . Hasil pengujian dengan browser Opera 8.0 tampilan awal tidak dapat tampil dengan baik karena pada bagian log in pada bagian text box dan button-nya menjadi satu dengan gambar background. Hal ini mengakibatkan tampilan sistem monitoring ini menjadi kurang menarik. Kecepatan akses dalam menampilkan halaman dengan browser engine ini adalah 0.912 detik.
58
Gambar 40. Tampilan Halaman Awal Dengan Menggunakan Browser Opera 8.1. Selain itu, gambar yang ditampilkan untuk halaman kamera tidak dapat tampil dengan sempurna, gambar yang didapat kadang dapat ditangkap dan kadang menghilang. Hal ini disebabkan karena Applet Java yang merupakan media untuk menampilkan gambar tidak dapat bekerja. Hal ini disebabkan plug-in java tidak dapat bekerja pada browser engine ini.
Gambar 41. Java Plug-In Control Panel. Jadi disarankan agar tidak menggunakan browser engine ini dalam mengakses Sistem Monitoring Greenhouse agar semua fasilitas yang ada dapat dinikmati dan dimanfaatkan.
59
Gambar 42. Tampilan Kamera Dengan Menggunakan Browser Opera 8.1.. d. Netscape 8.1 Pengujian sistem informasi dengan browser Netscape 8.1 animasi flash serta button menu dapat ditampilkan dengan baik (100 %). Seperti browser Opera 8.0 dan Mozilla firefox, terjadi perubahan tata letak pada halaman utama serta margin teks yang tidak sesuai dengan rancangan. Kecepatan akses dalam menampilkan halaman sistem informasi ini ialah 0.842 detik. Resolusi terbaik ialah 1024 x 768 pixel. Tampilan
desain
sistem
monitoring
hasil
pengujian
dengan
menggunakan browser engine Netscape 8.1 disajikan pada Gambar 42.
60
Gambar 43. Tampilan Halaman Awal Dengan Menggunakan Browser Engine Netscape 8.1. Dari hasil pengujian keempat browser engine tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil terbaik untuk keempat browser engine yang diuji adalah pada ukuran layar 1024 x 768 pixel. 2. Akses yang paling cepat adalah pada browser engine Internet Explorer 6.0 yaitu 0.618 detik. 3. Tampilan paling sempurna, dalam arti semua fungsi yang ada pada program dapat ditampilkan dan digunakan, didapat pada browser engine Internet Explorer 6.0 karena dapat menampilkan semua fiturfitur dan gambar animasi yang ada tanpa memerlukan plug in. 4. Tampilan kamera untuk keempat browser engine yang diuji harus menggunakan plug in java. Pada browser engine Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 1.0.6, dan Netscape Browser 8.1 tampilan kamera dapat tampil dengan sempurna, sedangkan pada browser Opera 8.0 tampilan tidak dapat tampil dengan sempurna. Dari
hasil
ini
penulis
menyarankan
agar
pengaksesan
data
menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 dengan resolusi 1024 x 768 pixel karena semua fungsi yang ada pada dapat ditampilkan dan digunakan. 3. Pengujian Performansi pada Internet
61
Pada uji performansi internet belum dapat dilakukan, hal ini disebabkan karena keterbatasan fasilitas yaitu belum adanya jaringan internet dan juga IP Public di Greenhouse Labolatorium Lapang Departemen Teknik Pertanian IPB, sehingga tidak dapat melakukan set up server internet di lapangan. Pengujian yang dapat dilakukan hanya terbatas pada jaringan LAN server intranet dan simulasi pada jaringan LAN di lingkungan Kampus IPB. Alternatif berupa simulasi set up sistem ini di server lain yang ada di lingkungan IPB juga tidak dapat dilakukan karena keterbatasan IP Public yang dapat digunakan. Jika jaringan internet dan juga IP Public di Greenhouse Labolatorium Lapang Departemen Teknik Pertanian IPB maka sistem ini telah siap untuk dijalankan pada media internet. 4. Pengujian Performansi oleh Pengguna Pengujian sistem dilakukan terhadap 20 orang pengguna yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa IPB. Pengujian sistem dilakukan dengan cara pemberian akses sistem monitoring secara langsung dan memberikan kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kinerja sistem informasi tersebut setelah pengaksesan sistem informasi selesai. Isi kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 5. Hasil penilaian dari responden dapat dilihat pada Gambar 44, 45, 46, 47, 48, 49 dan 50 berikut. Penilaian responden terhadap desain grafis dalam sistem m onitoring 0.00%
5.00%
Sangat Bagus Bagus
10.00%
Kurang Menarik 85.00%
Tidak Menarik
Gambar 44. Grafik Penilaian Responden Terhadap Desain Grafis dalam Sistem Monitoring. Secara umum, penilaian responden terhadap desain grafis sistem monitoring sudah bagus (85 %) bahkan ada yang menilai sangat bagus
62
(5 %). Tetapi masih ada responden yang menilai bahwa desain grafis kurang menarik meskipun hanya 10 %. Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem monotoring 0.00% 20.00%
30.00%
Sangat Cepat Cepat Lambat
50.00%
Gambar 45.
Sangat Lambat
Grafik Penilaian Responden Terhadap Kecepatan Akses Sistem Monitoring.
Secara umum responden menilai cepat (50 %) untuk melakukan akses sistem. Responden menilai bahwa kecepatan ketika mengakses sistem informasi tersebut tergantung koneksi komputer yang digunakan serta waktu pada saat dilakukan pengaksesan. Disaat keadaan jaringan sibuk maka waktu yang diperlukan untuk mengakses sistem akan menjadi bertambah. Penilaian responden terhadap kem udahan penggunaan sistem m onitoring
0%
15%
20%
Sangat Mudah Mudah Sulit
65%
Sangat Sulit
Gambar 46. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kemudahan Penggunaan Sistem Monitoring. Secara umum responden menilai mudah (65 %) penggunaan sistem, bahkan ada yang menilai sangat mudah (20 %). Responden juga menilai bahwa desain menu pada tampilan tidak mempersulit pengguna untuk memperoleh informasi.
63
Penilaian responden terhadap kelengkapan sistem m onitoring
Sangat Lengkap
0% 15%
25%
Lengkap Kurang Sangat kurang
60%
Gambar 47. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kelengkapan Isi Sistem Monitoring. Secara umum, penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem informasi sudah lengkap (60 %) bahkan sangat lengkap (25 %). Meskipun demikian masih ada responden yang menilai kurang (15 %), hal ini disebabkan karena masih ada responden yang menganggap web ini sama dengan web yang lain yang memerlukan buku tamu, kuisioner, dan lainlain, sedangkan web ini merupakan web yang dikhususkan untuk kegiatan monitoring saja. Penilaian responden terhadap penjelasan sistem m onitoring
0% 5%
20%
Sangat Jelas Jelas Kurang Jelas
75%
Gambar 48.
Tidak Jelas
Grafik Penilaian Responden Terhadap Penjelasan Sistem Monitoring.
Secara umum, penilaian responden terhadap penjelasan sistem informasi sudah jelas (75 %). Responden menilai dari halaman yang ditampilkan sudah dapat memberikan gambaran mengenai sistem monitoring.
64
Penilaian responden terhadap fasilitas webcam pada sistem monitoring
15%
0%
Sangat Perlu Perlu Kurang Perlu Tidak Perlu
85%
Gambar 49. Grafik Penilaian Responden Terhadap Penambahan Fasilitas Tambahan (Webcam). Secara umum, responden menilai sangat perlu (85 %) untuk penambahan fasilitas webcam untuk memperjelas dan mempermudah mengamati keadaan aktual di dalam greenhouse. Penilaian responden terhadap kegunaan data parameter lingkungan m ikro pada sistem monitoring
20%
0% 0%
Sangat Bermanfaat Bermanfaat Kurang Bermanfaat Tidak Bermanfat
80%
Gambar 50. Grafik Penilaian Responden Terhadap Kegunaan Data pada Sistem Monitoring. Dari hasil penilaian responden menunjukan data-data tersebut bermanfaat (80%) bahkan 20 % lainnya menilai sangat bermanfaat. Responden menilai bahwa sistem ini dapat meringankan pekerjaan pengamatan
parameter
lingkungan
mikro
pada
greenhouse
jika
dibandingkan dengan melakukan pengamatan secara langsung. 5. Pengujian Lag Time Pada saat pengujian di local intranet, ternyata terdapat perbedaan waktu antara waktu aktual sistem monitoring dengan waktu update data
65
terakhir. Perbedaan waktu ini dinamakan dengan selisih waktu (lag time). Data lag time dapat dilihat pada Tabel 5 dan 6. Tabel 5.
Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual berdasarkan Ukuran File
Ukuran File (Kilobyte) 1 2 3 4 5 6 7 8
Waktu Update Data Terakhir 7:24 7:44 8:10 8:36 8:58 9:24 9:48 10:14
Waktu Aktual sistem 7.26 7:46 8:12 8:38 9:00 9:26 9:51 10:17
Lag Time (Menit) 2 3 2 2 2 2 3 3
Lag Time (Menit)
Lag Time Berdasarkan Ukuran Bite File DATA.TXT 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
y = 0.0536x 2 - 0.3988x + 2.8036 R2 = 0.4127 0
2
4
6
8
10
Ukuran File (Kilobyte)
Gambar 51. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual berdasarkan Ukuran File. Pada pengukuran berdasarkan ukuran file seperti yang terlihat pada gambar 52 di atas, hubungan antara ukuran file dengan lag time mengikuti persamaan y = 0.0536x2 - 0.3988x + 2.8036 dengan nilai R2 = 0.4127. Dari nilai R2 ini (kurang dari 0.5) dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan yang nyata antara ukuran file dengan lag time berdasarkan ukuran file DATA.TXT. Tabel 6.
Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual pada Pengukuran Satiap 5 Menit.
66
Ukuran File (Kilobyte) 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 8 8 8
Waktu Update Data Terakhir 7:28 7:32 7:38 7:42 7:48 7:52 7:58 8:02 8:08 8:12 8:18 8:22 8:28 8:32 8:38 8:42 8:48 8:52 8:58 9:02 9:08 9:12 9:18 9:22 9:28 9:32 9:38 9:42 9:48 9:52 9:58 10:02 10:08 10:13 10:18 10:22 10:28
Waktu Aktual sistem 7:30 7:35 7:40 7:45 7:50 7:55 8:00 8:05 8:10 8:15 8:20 8:25 8:30 8:35 8:40 8:45 8:50 8:55 9:00 9:05 9:10 9:15 9:20 9:25 9:30 9:35 9:40 9:45 9:50 9:55 10:00 10:05 10:10 10:15 10:20 10:25 10:30
Lag Time (Menit) 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2
67
Lag Time Berdasarkan Waktu (Setiap 5 Menit)
Lag Time (Menit)
3.5 3 2.5 2 1.5 1
y = -0.0086x 2 + 0.059x + 2.4057 R2 = 0.0107
0.5 0 0
2
4
6
8
10
Ukuran File (Kilobyte)
Gambar 52. Hubungan Ukuran File dengan Lag Time Antara Waktu Update Data Terakhir dan Waktu Aktual Berdasarkan Waktu (Setiap 5 Menit). Pada pengukuran berdasarkan waktu pengukuran seperti yang terlihat pada gambar 53 di atas, hubungan antara ukuran file dengan lag time mengikuti persamaan y = -0.0086x2 + 0.059x + 2.4057 dengan nilai
68
R2 = 0.0107. Dari nilai R2 ini (kurang dari 0.5) dapat dilihat bahwa tidak ada hubungan yang nyata antara ukuran file dengan lag time berdasarkan ukuran file DATA.TXT. Dari dua pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa ukuran file DATA.TXT tidak mempengaruhi lag time. Hal ini disebabkan karena sistem membaca data pada file DATA.TXT ke dalam database MySql secara mundur dari baris terakhir, sehingga untuk membaca data tersebut tidak perlu membaca data dari baris pertama. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh ketidakseragaman antara waktu akses sistem dengan waktu pengukuran sistem sehingga terkadang file DATA.TXT masih menyimpan data pada waktu sebelumnya pada saat sistem diakses. Selain pada data, lag time juga ada pada tampilan halaman kamera. Pada uji lag time pada kamera ini didapat nilai perbedaan antara keadaan aktual dengan gambar yang ditampilkan oleh kamera di halaman web adalah sebesar 1.734 detik. Hal ini disebabkan sistem memerlukan waktu untuk mengirim dan menampilkan gambar bergerak di dalam halaman web. E. PERAWATAN SISTEM Pada penelitian ini sistem yang akan dibangun masih berupa prototipe dan hanya dilakukan sampai tahap implementasi dan dengan pengujian dengan skala terbatas, sehingga untuk terakhir dari siklus daur hidup sistem (SDLC), yang meliputi kegiatan pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem tidak dapat dilakukan. F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM 1. Kelebihan Sistem Kelebihan Sistem Monitoring ini antara lain : a. Kemudahan terhadap penggunaan sistem informasi yang mampu menyajikan informasi dengan cepat dan mampu diakses di manapun dan kapanpun dibandingkan dengan produk informasi yang telah ada. b. Kemudahan untuk melihat keadaan aktual greenhouse dengan menggunakan sarana webcam. 2. Kekurangan Sistem
69
KekuranganSistem ini antara lain: 1. Sistem ini belum dapat di implementasikan secara langsung di greenhouse. Hal ini disebabkan karena belum adanya jaringan internet dan juga IP Public di greenhouse leuwikopo. Sehinga pada penelitian ini hanya di lakukan pengujian pada server intranet dan simulasi pada jaringan LAN di kampus IPB. Dari hasil simulasi tersebut dapat terlihat sistem dapat berjalan dengan baik, sehingga jika di greenhouse leuwikopo telah ada jaringan internet dan juga telah memiliki IP Public maka sistem ini sudah layak untuk digunakan. 2. Adanya lag time pada transfer data selama dua sampai dengan empat menit tergantung dari waktu akses pengguna. 3. Kekurangan lain dari sistem ini adalah belum dapat tampil sempurnanya sistem ini dibeberapa browser engine. Tampilan sempurna hanya pada Internet Explorer 6.0. Kekurangan sistem dapat terluhat pada pengujian browser engine Netscape 8.1, Opera 8.0, dab Mozilla Firefox Browser. Hasil pengujian dapt dilihat pada gambar 53, 54, 55 berikut.
Tampilan Berwarna Kuning
Gambar 53. Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Menggunakan Netscape 8.1.
70
Tampilan Transparan
Gambar 54.
Tampilan Halaman Sistem Monitoring dengan Menggunakan Opera 8.0.
Tampilan bergeser ke bawah
Tampilan bergeser ke atas
Gambar 55. Tampilan Halaman Utama dengan Menggunakan Mozilla Firefox.
71
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Sistem Monitoring Parameter Lingkungan Mikro pada Greenhouse menyajikan informasi mengenai data-data parameter lingkungan mikro di dalam dan di sekeliling greenhouse yang meliputi suhu, kelembaban, radiasi matahari, curah hujan, arah angin, dan kecepatan angin. Selain itu sistem monitoring ini menyajikan tampilan kamera dari keadaan aktual dari greenhouse. 2. Sistem monitoring ini berjalan dengan baik di semua browser engine. Hasil terbaik, dalam arti semua fungsi yang ada pada program dapat ditampilkan dan digunakan, diperoleh dengan menggunakan browser engine Internet Explorer 6.0 dengan resolusi 1024 × 768 pixels. 3. Sistem informasi monitoring ini telah berjalan dengan baik di lingkungan server intranet dan pada jaringan LAN di lingkungan IPB. Sedangkan untuk pengujian pada greenhouse belum dapat dilakukan, hal ini disebabkan oleh belum adanya koneksi internet dan IP Public di greenhouse Lab lapang Leuwikopo. 4. Hasil penilaian pengguna terhadap desain grafis sistem informasi sudah bagus (85 %), kecepatan akses sistem cepat (50 %), sistem mudah
72
digunakan mudah (75 %), kelengkapan isi sistem informasi sudah lengkap (65 %), penjelasan sistem informasi sudah jelas (75 %), penambahan fasilitas webcam sangat perlu (85 %), dan kegunaan data yang didapat dari sistem monitoring sangat bermanfaat (80 %). B. Saran 1. Adanya koneksi internet dan adanya IP Public pada Greenhouse Lab Lapang Leuwikopo agar dapat melakukan implementasi sistem monitoring lingkungan mikro greenhouse. 2. Penggunaan lebih dari satu provider layanan internet, sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu provider sistem dapat tetap bekerja. 3. Peningkatan kualitas desain layout agar dapat ditampilkan dengan baik di semua browser engine. 4. Pengembangan kembali fasilitas webcam agar dapat dilakukan navigasi oleh user dan dapat digunakan untuk kegiatan pengolahan citra dari komoditas yang dibudidayakan di dalam greenhouse dari jarak jauh. 5. Melakukan integrasi sistem ini dengan sistem monitoring dan peringatan dini yang telah dikembangkan.
73
DAFTAR PUSTAKA
Briggs, G, B. and Clyde L, Calvin. 1987. Indoor Plants. John Wiley and Sons, Inc. New York. Esmay, Merle L. and John E. Dixon. 1986. Environmental Control for Agricultural Building. Avi Publishing Company Inc. Connecticut. Hanan, J. J., W. D. Holley and K.L. Goldsberry. 1978. Greenhouse Management. Springer-Verlag Berlin, New York. Handoko, 1995. Klimatologi Dasar. PT. Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Mannino, M.V. 2001. Database Application Development and Design. Mc GrawHill Companies.inc. New York. USA. Mc.Leod, R. 1995. Management Information System : A Study Computer Base Information System 5th ed. Mac Millan, Publishing Company, New York, USA. Mulyana, Y.B. 2004. Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. Nelson, P. V. 1981. Greenhouse Operation and Management. Reston Publishing Company, Inc. Virginia. O’Brien, J.A. 1999. Management Information System. Mc Graw Hill. Arizona. USA Post, Gerald V., 1999. Database Management Sistem: Designing and Building Bussines Applications. The McGraw-Hill Companies, Inc.Singapore. Soeseno, S. 1985. Bercocok Tanam Secara Hidroponik. PT. Gramedia. Jakarta. Solahudin, M. 2000. Sistem Pakar (Expert System) Diagnosa Kerusakan Traktor Tangan. Program Pasca Sarjana IPB, Bogor. Tiwari, G. N., and Goyal, R. K. 1988. Greenhouse Technology. Narosa Publishing House, 6 Community Centre, Panchsheel Park , New Delhi, India.
74
Turban, E.1995, Decission Support and Expert System; Management Support System.Practice Hall. New Jersey.USA. Waterworth, John. 1991. Multimedia Technology and Applications. Ellis Horwood Ltd. New York, USA. Widarto, B. 1999. Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan, Monitoring Dan Evaluasi Kinerja Balai/Loka Pengkajian Teknologi Pertanian.Skripsi. Departemen Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor. Wiradarya, Andi. 2002. Pengembangan Sistem Pakar (Expert System) Diagnosa Kerusakan Traktor Roda Dua Tipe K 75 Berbasis Internet Dan Multimedia. Wiyudha, Ricky. 2001. Rancang Bangun Sistem Monitoring Cuaca Berbasis Web pada Budidaya Tanaman dalam Rumah kaca. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian, FATETA, IPB. Bogor.
75
LAMPIRAN
Lampiran 1. Aliran Sistem.
Mulai Tampilkan halaman Awal
Pilih pada halaman awal Tidak
Keputusan Ya
Pilih log in
A
Pilih Sign Up
B
Keluar
Lampiran 1. Aliran Sistem (Lanjutan).
76
A
B Tidak Masukan nama dan password
A
Tampilkan peringatan kesalahan Ya C
B
Tampilkan halaman Sign Up Tidak Masukan nama dan password
Tampilkan peringatan bahwa data nama atau password sudah digunakan user lain
Ya
database
Tampilkan halaman Sign Up berhasil
A
Lampiran 1. Aliran Sistem (Lanjutan).
77
C
Tampilkan halaman utama
1. Tampilkan Kelompok Menu Bagian Utama a. Kelompok Menu Parameter Lingkungan b. Kelompok Menu kamera c. Kelompok Menu Tampilan 2. Menu Tentang Kami
Pilih salah satu menu halaman utama Tidak
Keputusan Ya Kelompok Menu Bagian Utama
Menu Tentang Kami
Log Out
Pilih salah satu menu
Parameter
D
kamera
E
Tampilan
F
Halaman Tentang Kami
Menu Awal
Lampiran 1. Aliran Sistem (Lanjutan).
D Pilih menu arah angin
78
Pilih menu Suhu
Pilih menu kelembaban Pilih menu curah hujan
Pilih menu kecepatan angin
Pilih menu arah angin
Pilih menu radiasi matahari
Pilih tabel atau grafik
Pilih waktu Pilih waktu
Pilih tabel atau grafik
Pilih tabel atau grafik
Pilih tabel atau grafik
Tampilkan Hal. parameter
Pilih waktu
Tampilkan Hal. parameter
Pilih waktu
Tampilkan Hal. parameter
Pilih tabel atau grafik
Pilih tabel atau grafik
Tampilkan Hal. parameter
Pilih waktu
Pilih waktu
Tampilkan Hal. parameter
Tampilkan Hal. parameter
Lampiran 1. Aliran Sistem (Lanjutan).
E
79
Pilih menu Kamera 1
Pilih menu Kamera 2
Tampilkan Hal. Kamera 1
Tampilkan Hal. Kamera 2
F
Pilih menu Tabel Pilih parameter
Pilih waktu Pilih waktu
Pilih menu Grafik Pilih parameter
Tampilkan Tabel parameter
Tampilkan Grafik parameter
Lampiran 2. Isi Program ”OTOMAT3”. CLS BALIK: CEK = VAL(RIGHT$(TIME$, 2)) : LOCATE 2, 2: PRINT CEK IF CEK > 6 THEN GOTO BALIK INPUT "Lama per periode pengukuran (menit) :"; t lagi: OPEN "COM1:9600,N,8,1,CD0,CS0,DS0,OP0" FOR RANDOM AS #1 LEN = 80 OPEN "c:\baca\data.DAT" FOR APPEND AS #2
80
COM(1) ON CLS LOCATE 10, 22: PRINT "╔════════════════════════════════════╗" LOCATE 11, 22: PRINT "║ ║" LOCATE 12, 22: PRINT "╚════════════════════════════════════╝" I = 0 DO UNTIL I > t ml = VAL(MID$(TIME$, 4, 2)) mb = VAL(MID$(TIME$, 4, 2)) DO WHILE ml = mb mb = VAL(MID$(TIME$, 4, 2)) ON COM(1) GOSUB process LOCATE 9, 36: PRINT TIME$ COLOR 30, 0 LOCATE 11, 23: PRINT " PROSES PEMBACAAN DATA MENIT KE-"; I + 1 COLOR 0, 7 LOOP I = I + 1 LOOP CLOSE #2 OPEN "c:\baca\data.dat" FOR INPUT AS #2 OPEN "c:\baca\data.txt" FOR OUTPUT AS #3 DO UNTIL EOF(2) INPUT #2, aa$ PRINT #3, aa$ LOOP CLOSE #2 CLOSE #3 GOSUB FINISH GOTO lagi END process: LINE INPUT #1, aa$ aa$ = LEFT$(aa$, 80) LOCATE 13, 1: PRINT aa$ PRINT #2, aa$ COM(1) OFF KEY(1) OFF CLOSE #1 OPEN "COM1:9600,N,8,1,CD0,CS0,DS0,OP0" FOR RANDOM AS #1 LEN = 80 RETURN FINISH: COM(1) OFF KEY(1) OFF PRINT " Normal Completion" COLOR 7, 0 CLOSE #1 c = 1 RETURN
Lampiran 3. Isi File ”DATA.TXT”. 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17
10:47 10:49 10:51 10:53 10:55 10:57 10:59 11:01 11:03 11:05
0.0 1.3 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.4
328.51 348.63 329.53 330.92 337.44 182.49 357.50 180.26 357.50 3.43
30.35 30.48 30.35 30.35 30.23 30.35 30.48 30.61 30.74 30.86
60.93 60.42 59.78 59.15 57.36 56.98 54.18 54.81 55.45 57.62
914 914 915 915 916 916 917 917 918 918
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
232.91 234.49 235.77 234.83 238.46 238.63 241.94 242.65 241.82 244.05
81
06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17 06-17
11:07 11:09 11:11 11:13 11:15 11:17 11:19 11:21 11:23 11:25 11:27 11:29 11:31 11:33 11:35 11:37 11:39 11:41 11:43 11:45 11:47 11:49 11:51 11:53 11:55 11:57 11:59 12:01 12:03 12:05 12:07 12:09 12:11 12:13 12:15 12:17 12:19 12:21 12:23 12:25 12:27 12:29 12:56 12:58 13:00 13:02 13:04 13:06 13:08 13:10 13:12 13:14 13:16 13:18 13:20 13:22 13:24 13:26 13:28 13:30
0.0 1.2 0.6 1.5 0.7 1.2 0.0 1.1 1.9 1.6 1.5 1.1 1.0 0.5 0.0 0.0 0.8 0.7 0.9 2.4 0.6 0.0 1.3 0.9 1.2 1.2 1.5 1.0 1.7 1.5 0.0 1.5 0.0 0.7 0.0 1.2 1.7 1.0 1.6 0.6 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.6 0.2
357.50 357.50 357.50 227.82 357.50 238.94 236.40 234.11 357.50 357.50 214.37 354.89 354.48 344.40 348.34 321.83 351.25 342.01 351.81 342.90 306.01 324.89 354.16 334.09 349.43 338.96 357.50 341.91 339.29 347.93 1.19 354.72 331.83 343.30 294.63 331.65 353.91 357.50 328.96 328.89 357.50 329.64 335.51 335.07 304.97 317.66 331.93 331.21 330.10 315.05 334.25 331.87 261.57 209.93 169.51 169.72 225.22 191.88 357.50 357.50
30.99 30.99 31.25 31.12 30.99 30.74 30.86 30.74 30.61 30.48 30.35 30.35 30.48 30.48 30.74 30.99 31.12 31.12 31.12 30.99 30.74 30.74 30.61 30.61 30.48 30.61 30.61 30.61 30.86 30.74 30.86 30.99 31.12 31.25 31.37 31.37 31.25 31.12 30.99 30.86 30.74 30.86 31.63 31.63 31.50 31.50 31.50 31.50 31.63 31.76 31.76 31.63 31.88 32.01 31.88 32.14 32.39 32.52 32.65 32.78
55.58 55.32 54.30 53.54 58.00 54.56 54.94 53.28 55.83 59.78 55.83 58.25 60.55 57.36 55.70 60.42 58.51 54.18 56.85 56.60 57.11 55.07 55.83 57.62 57.74 57.87 55.96 58.38 59.27 56.09 57.36 58.00 55.96 55.20 55.96 56.09 59.27 58.51 56.72 60.17 58.13 59.27 55.07 50.22 51.24 52.39 56.09 58.00 55.70 56.98 52.14 54.56 55.45 53.67 50.99 53.41 50.35 52.52 52.01 48.44
919 919 919 920 920 921 921 921 922 922 922 922 922 923 923 923 924 924 924 925 925 925 925 925 925 926 925 926 926 926 927 927 927 928 928 928 928 928 928 928 928 928 928 928 929 929 928 928 928 928 928 928 929 929 929 929 930 930 930 931
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
246.24 248.12 247.70 252.71 256.03 255.85 257.93 255.79 259.66 266.52 265.68 264.58 265.56 267.64 266.98 265.88 271.45 270.33 266.49 265.56 263.83 261.89 261.57 259.20 257.78 249.12 251.87 246.76 248.01 239.62 231.91 231.79 236.28 223.63 211.05 200.42 69.94 73.11 73.28 66.75 63.72 68.51 202.14 191.16 103.23 80.30 80.14 133.02 95.59 198.17 221.10 166.32 181.59 221.44 226.69 237.84 246.92 250.59 248.86 245.97
Lampiran 4. Isi File SENSORCONV.PHP. $val) { if (strlen($val)==0) unset($exp[$i]);
82
} $exp = array_merge($exp); $dt = explode('-', $exp[0]); $tm = explode(':', $exp[1]); $curtime = getdate(time()); $retval['waktu'] = sprintf("'%d-%d-%d'", $curtime['year'], $dt[0], $dt[1]); $retval['jam'] = sprintf("'%d:%d'", $tm[0], $tm[1]); $retval['kecepatan_angin'] = (float)$exp[2]; $retval['arah_angin'] = (float)$exp[3]; $retval['suhu'] = (float)$exp[4]; $retval['kelembaban'] = (float)$exp[5]; $retval['tekanan_udara'] = (float)$exp[6]; $retval['presipitasi'] = (float)$exp[7]; $retval['radiasi'] = (float)$exp[8]; return $retval; } function ghlog_insert_db($record) { global $dblink; mysql_query("BEGIN"); $tblList = implode(',', array_keys($record)); $valList = implode(',', $record); $sql = "INSERT INTO grhouselog (logid, $tblList) VALUES(default, $valList)"; $ret = mysql_query($sql, $dblink); if (!$ret) { echo ("Insert failed: $sql\n"); mysql_query("ROLLBACK"); return false; } mysql_query("COMMIT"); return true; } function ghlog_get_lastline(&$fileDesc) { if (fseek($fileDesc, 0, SEEK_END)==-1) return false; $line = ""; $count = 0; while (1) {
Lampiran 4. Isi File SENSORCONV.PHP (Lanjutan). $curChar = fread($fileDesc, 1); if ($curChar == "\x0A" || $curChar == "\x0D") { if ($count>3) break; } $line = $curChar . $line; fseek($fileDesc, -2, SEEK_CUR); $count++; }
83
}
return $line;
$fd = fopen('data.txt', 'rb'); if (!$fd) die("Can't open file\n"); $dblink = mysql_connect('localhost', 'root'); mysql_select_db('greenhouse2'); $lastline = ghlog_get_lastline($fd); if (!$lastline) exit (1); $record = ghlog_parse_line($lastline); if (!ghlog_insert_db($record)) exit (2); exit (0); ?>
Lampiran 5. Form Kuisioner. KUISIONER UJI WEBSITE RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PARAMETER LINGKUNGAN MIKRO PADA GREENHOUSE BERBASIS WEB Isikan kuesioner dengan jujur, beri tanda silang (x) pilihan yang sesuai Nama Responden :_____________________________________ Profesi :
84
Mahasiswa Dosen / Peneliti Umum Waktu :__________________Tempat :________________________ 1. Penilaian responden terhadap desain grafis dalam sistem monitoring Sangat bagus Bagus Kurang menarik Tidak menarik 2. Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem monitoring Sangat cepat Cepat Lambat Sangat lambat 3. Penilaian responden terhadap kemudahan penggunaan sistem monitoring Sangat mudah Mudah Sulit Sangat sulit 4. Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem monitoring Sangat lengkap Lengkap Kurang Sangat kurang 5. Penilaian responden terhadap penjelasan sistem monitoring Sangat jelas Jelas Kurang jelas Tidak jelas
Lampiran 5. Form Kuisioner (Lanjutan). 6.
Penggunaan fasilitas tambahan (webcam) sebagai media pendukung informasi Sangat perlu Perlu Kurang perlu Tidak perlu
7. Penilaian responden terhadap kegunaan data parameter lingkungan mikro Sangat bermanfaat
85
Bermanfaat Kurang bermanfaat Tidak bermanfaat
Saran Anda : _________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ _________________________________________________ ______________________________
Terima kasih atas partisipasi anda! Pendapat anda merupakan masukan yang sangat berharga untuk kami.
Lampiran 6. Hasil Uji Kuestioner Terhadap 20 Orang Pengguna. Tabel lampiran 1. Penilaian responden terhadap tampilan grafis sistem Penilaian Persentase Sangat Bagus 5.00% Bagus 85.00% Kurang Menarik 10.00% Tidak Menarik 0.00% Tabel lampiran 2. Penilaian responden terhadap kecepatan akses sistem
86
Penilaian
Persentase
Sangat Cepat
20.00%
Cepat
50.00%
Lambat
30.00%
Sangat Lambat
0.00%
Tabel lampiran 3. Penilaian responden terhadap kemudahan menggunakan sistem Penilaian Persentase Sangat Mudah
20.00%
Mudah
65.00%
Sulit
15.00%
Sangat Sulit
0.00%
Tabel lampiran 4. Penilaian responden terhadap kelengkapan isi sistem Penilaian Persentase Sangat Lengkap
25.00%
Lengkap
60.00%
Kurang
15.00%
Sangat kurang
0.00%
Lampiran 6. Hasil Uji Kuestioner Terhadap 20 Orang Pengguna (Lanjutan). Tabel lampiran 5. Penilaian responden terhadap penjelasan dari sistem Penilaian Persentase Sangat Jelas
20.00%
Jelas
75.00%
Kurang Jelas
5.00%
Tidak Jelas
0.00%
Tabel lampiran 6. Penilaian responden terhadap perlunya tambahan multimedia Penilaian Persentase
87
Sangat Perlu Perlu Kurang Perlu Tidak Perlu
85.00% 15.00% 0.00% 0.00%
Tabel lampiran 7. Penilaian responden terhadap kegunaan data parameter lingkungan mikro pada sistem Penilaian Persentase Sangat Bermanfaat 80.00% Bermanfaat 20.00% Kurang Bermanfaat 0.00% Tidak Bermanfat 0.00%
Lampiran 7. Analisis Pembuatan Sistem Monitoring Greenhouse. Berikut ini adalah analisis biaya pembuatan sistem monitoring greenhouse dengan menggunakan fasilitas internet dari provider Bonet dengan akses jaringan skala lokal Indonesia. Koneksi internet yang digunakan adalah Lan Dedicated paket Dedicated-64 dengan kecepatan 64 Kbps yang memakai radio wireless, dengan asumsi tidak adanya jaringan internet pada lokasi greenhouse. 1. Investasi (I) a. Server NEC Express 5800 110 Eh
Rp.
5.786.800
b. Dua buah Webcam
Rp.
600.000
c. Piranti ukur pengganti Portable Weather Station Rp.
2.500.000
88
d. Antena dan radio wireless
Rp.
1.400.000
e. Registrasi pada Bonet paket Dedicated-64 lokal Rp.
1.320.000
Total Biaya Investasi
Rp.
+
11.606.800
2. Biaya Tetap (BT) a. Biaya Penyusutan a.1. Penyusutan Server (P1) Biaya penyusutan server dengan perkiraan umur ekonomis 3 tahun dan nilai akhir 10% dari nilai awal adalah: Biaya Penyusutan
H arg aAwal −NilaiAkhir UmurEkonomis
=
=
Rp . 5. 786 . 800−Rp . 578 .680 3
= Rp. 1.736.040 a.2. Penyusutan piranti ukur pengganti Portable Weather Station (P2) Biaya penyusutan server dengan perkiraan umur ekonomis 3 tahun dan nilai akhir 10% dari nilai awal adalah: Biaya Penyusutan
H arg aAwal −NilaiAkhir UmurEkonomis
=
=
Rp . 2. 500 . 000−Rp . 250 . 000 3
= Rp. 916.667 Lampiran 7. Analisis Pembuatan Sistem Monitoring Greenhouse (lanjutan). a.2. Penyusutan antena dan radio wireless (P3) Biaya penyusutan antena dan radio wireless dengan perkiraan umur ekonomis 3 tahun dan nilai akhir 10% dari nilai awal adalah: Biaya Penyusutan
H arg aAwal −NilaiAkhir UmurEkonomis
=
=
Rp .1 . 400 . 000−Rp . 140 . 000 3
= Rp. 513.333 a.2. Penyusutan webcam (P4)
89
Biaya Penyusutan webcam dengan perkiraan umur ekonomis 3 tahun dan nilai akhir 10% dari nilai awal adalah: Biaya Penyusutan
=
H arg aAwal −NilaiAkhir UmurEkonomis
=
Rp . 600. 000−Rp . 60. 000 3
= Rp. 180.000 Total Penyusutan
= P1 + P2 + P3 + P4 = Rp. 1.736.040 + Rp. 916.667 + Rp. 513.333 + Rp. 180.000 = Rp. 3.346.040
b. Biaya Akses Internet Bonet Biaya akses jaringan skala Indonesia + PPN adalah Rp. 1.100.0000/bulan Total biaya akses selama satu tahun = Rp. 1.100.0000 x 12 = Rp. 13.200.000 Total Biaya Tetap
= Biaya Penyusutan + Biaya Akses Internet = Rp. 3.346.040 + Rp. 13.200.000 = Rp. 16.546.040
Lampiran 7. Analisis Pembuatan Sistem Monitoring Greenhouse (lanjutan). 3. Biaya Tidak Tetap (BTT) a. Biaya tenaga kerja (BTT1) Biaya operator yang mengelola sistem ini Rp. 1.500.000/bulan Biaya operator selama satu tahun
= Rp. 1.500.000 x 12 = Rp.18.000.000
b. Biaya listrik (BTT2) Biaya listrik
= Rp. 445/KWh
Waktu pemakaian
= 24 jam x 30 = 720 jam
Daya server
= 500 Watt
Daya alat
= 200 Watt
90
Total daya
= Daya Server + Daya alat = 700 Watt = 0.7 Kwatt
Penggunaan Listrik
= Biaya x Waktu x Daya = Rp. 445/KWh x 720 jam x 0.7 Kwatt = Rp. 224.280/bulan = Rp. 224.280 x 12 = Rp. 2.691.360
Total Biaya Tidak Tetap
= BTT1 + BTT2 = Rp. 18.000.000 + Rp. 2.691.360 = Rp. 20.691.360
4. Total Pengeluaran a. Pengeluaran Awal Tahun Total Pengeluaran
= I + BT + BTT = Rp. 11.606.800+ Rp. 16.546.040 + Rp. 20.691.360 = Rp. 48.844.200
Lampiran 7. Analisis Pembuatan Sistem Monitoring Greenhouse (lanjutan). b. Pengeluaran Per Tahun Total Pengeluaran
= BT + BTT = Rp. 16.366.040 + Rp. 20.691.360 = Rp 37.237.400
Untuk perhitungan kelayakan usaha tidak dapat dilakukan karena dalam penelitian ini belum ditentukan jenis tanaman apa yang dibudidayakan, sehingga perhitungan pendapatan yang dihasilkan dari budidaya tanaman belum dapat dilakukan. Perhitungan yang dilakukan ini hanya untuk memberikan gambaran investasi awal dan biaya operasional dari sistem yang dibangun ini.
91
xi
iii