SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN
PUTU SUARMAJA
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
i
SKRIPSI PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KOMITMEN ORGANISASI, DAN PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA BPKP PROVINSI SULAWESI SELATAN sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh
PUTU SUARMAJA A31115703
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
ii
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Akuntansi Universitas Hasanuddin. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti. Sangat disadari pula selesainya penulisan skripsi ini berkat bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin; 2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si, Ak., CA, selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin; 3. Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E., M.SA, Ak., CA selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin; 4. Ibu Dr. Hj. Haliah, S.E., M.Si, Ak., CA dan Bapak Drs. Agus Bandang Ak., M.Si, CA, selaku dosen pembimbing yang senantiasa mendukung dan meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti hingga skripsi ini selesai. Semoga ilmu yang diberikan, yang sungguh tak ternilai harganya, membawa keberkahan bagi peneliti.
vi
5. Bapak Dr. Syarifuddin, SE, M.Soc. Sc, Ak., dan Bapak Drs. Muh. Ashari, MSA, Ak., CA, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dalam mendukung penulisan skripsi ini. 6. Bapak Drs. Syahrir, MSI, Ak., CA, selaku Penasihat Akademik (PA) sekaligus merangkap dosen penguji yang memberikan nasihat dan semangat bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas ilmu dan nasihat yang telah diberikan, seluruh staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas bantuannya. 8. Bapakku Wayan Suardana dan ibuku Ni Wayan Ridani beserta kedua saudaraku Made Dewi Suartari dan Nyoman Suarningrat Tri Astika. 9. Keluarga Pondok Berkah yang senantiasa saling memberi semangat, Kak Ilham, Kak Ria, Kak Ros, Kak Yuni, Kak Ning, Feby, Laras dan semuanya. Semoga kita senantiasa diberikan kesuksesan. 10. Semua teman-teman S1 STAR BPKP Batch 1 dan Batch 2 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 11. Bu Ifa, Pak Ichal dan Pak Aso yang senantiasa memberikan bantuannya dalam memenuhi segala administrasi mahasiswa S1 STAR BPKP. 12. Semua pihak yang telah memberikan informasi dan bimbingan, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Makassar, November 2016
Putu Suarmaja
vii
ABSTRAK
Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Influence of Audit Structure, Organizational Commitment, and Good Governance Recognition on Auditor’s Performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan
Putu Suarmaja Haliah Agus Bandang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Data penelitian ini diperoleh dari data primer berupa penyebaran dan pengolahan data kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Selanjutnya, dari pengujian secara parsial, struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance juga berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Sebesar 25,8 persen variasi dalam variabel kinerja auditor dijelaskan oleh variasi dalam variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance yang digunakan dalam model ini, sisanya sebesar 74,2 persen dijelaskan oleh variabelvariabel lain. Kata
kunci:
Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Governance, Kinerja Auditor.
Pemahaman
Good
This research aims to know about the influence of audit structure, organizational commitment, and good governance recognition on auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. The data of this research were obtained from primary data by distributing and analysing the questionnaire data. The result in this research shows that the variables of audit structure, organizational commitment, and good governance recognition simultaneously affect auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. Furthermore, from the testing partially was obtained result that audit structure, organizational commitment, and good governance recognition also affect auditor’s performance in BPKP Province of Sulawesi Selatan. Of 25.8 percent of variation in auditor’s performance is explained by variations in audit structure, organizational commitment, and good governance recognition that are used in the model, while the rest of 74.2 percent is explained by other variables. Keyword: Audit Structure, Organizational Commitment, Good Governance Recognition, Auditor’s Performance
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………………i HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….........ii HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN …………….......…………………………………………iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………….............. v PRAKATA ...……………………………………………………………………………. vi ABSTRAK ………… …………………………………………………………………. viii DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR ..…….…………………………………………………….......... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 1.4 Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6 1.5 Sistematika Penulisan ........................................................................ 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori dan Konsep................................................................. 8 2.1.1 Grand Theory ........................................................................... 8 2.1.2 Kinerja Auditor ........................................................................ 11 2.1.3 Struktur Audit .......................................................................... 12 2.1.4 Komitmen Organisasi.............................................................. 13 2.1.5 Pemahaman Good Governance ............................................. 14 2.2 Penelitian Terdahulu......................................................................... 15 2.3 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 21 2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 27
ix
x
3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 27 3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 28 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................... 29 3.4.1 Variabel Independen Penelitian .............................................. 29 3.4.2 Variabel Dependen Penelitian................................................. 30 3.5 Analisis Data .................................................................................... 30 3.6 Metode Analisis Data........................................................................ 31 3.7 Uji Hipotesis ..................................................................................... 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data .................................................................................. 34 4.2 Karakteristik Responden................................................................... 34 4.3 Uji Validitas....................................................................................... 35 4.3 Uji Reliabilitas ................................................................................... 39 4.3 Uji Asumsi Klasik - Normalitas .......................................................... 41 4.4 Uji Asumsi Klasik - Multikolinearitas ................................................. 44 4.5 Uji Asumsi Klasik - Heteroskedastisitas ............................................ 45 4.6 Analisis Regresi ................................................................................ 47 4.7 Uji Hipotesis ..................................................................................... 49 4.8 Pembahasan .................................................................................... 53 4.8.1 Pengaruh Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor................... 53 4.8.2 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor ...... 54 4.8.3 Pengaruh Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor ............................................................................................. 56 4.8.4 Pengaruh Simultan Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor ............... 57 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan....................................................................................... 60 5.2 Keterbatasan Penelitian …………………………………………….….. 61 5.3 Saran................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 62
LAMPIRAN …………………………………………………………………………….65
x
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Asumsi Dasar Teori Stewardhip ………………………………………… 8 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu …………...…………………………………………15 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ...………………….….……………………….. 35 Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel Struktur Audit ...………...…………………….…. 36 Tabel 4.3 Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ....…………….………….. 37 Tabel 4.4 Uji Validitas Variabel Pemahaman Good Governance ………...…….. 38 Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor ..………...……………………….. 38 Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Variabel Struktur Audit ...………...…………………….. 39 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi ...……………………... 40 Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Pemahaman Good Governance ……..…….. 40 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor ..………...…………………..... 41 Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas ……………………..………...…………………..... 44 Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas.………………..….……...…………………..... 45 Tabel 4.12 Model Summary Regresi.………………..………...……….….……..... 47 Tabel 4.13 Cirtical Value for T Distribution (Ttabel) ..………...…………………..... 47 Tabel 4.14 Cirtical Value for F Distribution (Ftabel) ..………...…………………..... 48 Tabel 4.15 Tabel Koefisien Regresi ..………...…………………...……………..... 48
xi
12
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Uji Normalitas Variabel Struktur Audit ........……………….……...... 42 Gambar 4.2 Uji Normalitas Variabel Komitmen Organisasi …………………...... 43 Gambar 4.3 Uji Normalitas Variabel Pemahaman Good Governance …..…...... 43 Gambar 4.4 Uji Normalitas Variabel Struktur Audit ........……….……………...... 44 Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas ……………….........……….……………...... 46 Gambar 4.6 Koefisien Regresi Linear Berganda ........……….………………...... 49 Gambar 4.7 Koefisien Variabel Struktur Audit ........……….…….……………...... 50 Gambar 4.8 Koefisien Variabel Komitmen Organisasi .......…….……………...... 50 Gambar 4.9 Koefisien Variabel Pemahaman Good Governance ......………...... 51 Gambar 4.10 Uji Simultan Seluruh Variabel Independen ........……….…..…...... 52
xii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kinerja auditor adalah perwujudan dari tindakan yang dilakukan auditor dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik, dan mengarah kepada tujuan organisasi (Fanani et al., 2008:139). Kinerja tersebut dapat dicapai dengan memaksimalkan perannya sebagai assurance dan consulting. Peranan sebagai assurance dan consulting ini banyak dilakukan oleh auditor internal sektor publik, yang bertugas melakukan pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah (PP 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)). Peranan auditor tersebut salah satunya dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Maksimalisasi kinerja auditor internal sebagai assurance dan consulting dapat diwujudkan dengan melaksanakan perbaikan pengelolaan keuangan negara. Perbaikan dapat berupa perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan perbaikan sistem pengendalian internal oleh BPKP selaku auditor internal pada semua wilayah kerja auditnya. Salah satu contoh fenomena terkait kinerja auditor internal tertuang dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015. Berbagai usaha perbaikan kinerja dan akuntabilitas auditor yang tertuang dalam LAKIP tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas auditor internal sehingga dapat bersikap profesional dan kompeten dalam bidangnya. Adapun beberapa program unggulannya, antara lain Good Governance di Instansi Pemerintah Daerah, Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA), Program Pengembangan Internal Control berbasis
1
2
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO), dan Fraud Control Plan (FCP). Selain itu, asistensi/bimbingan teknis untuk penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) telah dilakukan BPKP. Namun kenyataannya output dan outcomenya masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Laporan hasil audit BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan pada LKPD Tahun 2015 terhadap 12 instansi pemerintah daerah menunjukkan 1 instansi memperoleh opini tidak wajar (Barru), 2 instansi pemerintah daerah memperoleh opini WDP (Takalar, dan Sidrap) dan 9 instansi yang memperoleh opini WTP (Makassar, Bulukumba, Bantaeng, Pangkep, Palopo, Soppeng, Wajo, Pinrang, dan Maros). Perolehan opini tersebut salah satunya dapat disebabkan karena kinerja auditor internal sebagai assurance dan consulting belum maksimal. Untuk itu perlu ditelaah ke faktor penentu kinerja auditor internal. Faktor penentu dapat dikaji dari sisi internal dan eksternal auditor. Faktor internal tersebut antara lain, ketidakjelasan
peran,
etos
kerja,
independensi,
profesionalisme,
dan
pemahaman good governance. Faktor eksternal antara lain konflik peran, gaya kepemimpinan, struktur audit, komitmen organisasi, dan budaya organisasi (Libby et al., 2002). Penelitian ini menggunakan faktor penentu kinerja auditor internal yaitu struktur audit, komitmen organisasi dan pemahaman good governance. Pemilihan struktur audit didasarkan pada penelitian Haliah (2013:225) yang menyatakan bahwa struktur auditor internal saat ini membuat auditor internal susah menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya intervensi/kebijakan yang bersifat politis sehingga independensi auditor internal tidak dapat dipertahankan.
3
Penelitian yang mengkaji hubungan struktur audit internal dengan kinerja dilakukan oleh Hanif (2013) dan Kristina (2014). Namun hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakkonsistenan karena hasil yang berbeda atas struktur audit yang mempengaruhi kinerja auditor tersebut. Hanif menyimpulkan bahwa struktur audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan Kristina menyimpulkan bahwa struktur audit tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Variabel lain yang digunakan pada penelitian ini adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi dipandang sebagai suatu keterlibatan auditor dalam organisasi sebagai wujud rasa memiliki (sense of belonging) terhadap organisasinya dan akan melahirkan nilai-nilai positif bagi auditor dan organisasi. Dengan komitmen yang tinggi, auditor tidak akan melanggar kode etiknya, sehingga independensi dapat dipertahankan. Dengan kondisi tersebut, kinerja auditor meningkat dan tujuan organisasi akan tercapai. Penelitian yang menguji hubungan komitmen auditor internal dengan kinerja dilakukan oleh Hanna dan Firnanti (2013: 21) dan Lawalata et al. (2011: 9). Variabel independen yang digunakan kedua peneliti tersebut sama, tetapi hasil penelitiannya berbeda. Hanna dan Firnanti menyimpulkan bahwa komitmen organisasi tidak mempengaruhi kinerja auditor, sedangkan Lawalata et al. menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. Penelitian ini juga menggunakan variabel pemahaman good governance. Pemahaman good governance meliputi pemahaman tentang peraturan dan tata kelola yang baik dalam memberikan layanan publik. Dengan pemahaman good governance yang baik oleh seorang auditor internal, standar layanan bagi
4
pemangku kepentingan (stakeholders) dapat ditingkatkan dan memberikan nilai tambah (value added) bagi organisasi. Penelitian yang menguji hubungan pemahaman good governance dengan kinerja auditor dilakukan oleh Wanadri dan Astuti (2015: 139) dan Arianti (2015). Namun kedua penellitan ini juga menghasilkan simpulan yang berbeda. Wanadri dan Astuti (2015) mengambil simpulan yaitu variabel pemahaman good governance tidak mempengaruhi kinerja auditor, sedangkan hasil pengujian Arianti (2015) menunjukkan pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja auditor. Berdasarkan pertentangan penelitian di atas dan adanya kesenjangan antara konseptual dengan fenomena di lapangan, maka penelitian ini perlu dilakukan. Penulis ingin membahas lebih jauh mengenai faktor-faktor tersebut di atas yang berpengaruh terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan, dengan memilih judul penelitian: “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”. Judul penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sri Trisnaningsih (2007), dan perbedaannya dengan penelitian ini adalah pada Grand Theory yang digunakan. Sri Trisnaningsih menggunakan Teori Otley sedangkan penelitian ini menggunakan Teori Stewardship. Perbedaan lainnya pada objek penelitian, Sri Trisnaningsih adalah auditor sektor privat pada 53 Kantor Akuntan Publik yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan objek penelitian ini adalah auditor internal pada sektor publik, yaitu BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, peneliti juga menambahkan pengujian asumsi klasik, yang melliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas yang belum dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah pokok yang dikemukakan adalah. 1.
Apakah struktur audit berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
2.
Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
3.
Apakah pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
4.
Apakah struktur audit, komitmen organisasi dan pemahaman good governance berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut. 1)
Untuk mengetahui pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
2)
Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
3)
Untuk mengetahui pengaruh pemahaman good governance terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
4)
Untuk mengetahui pengaruh struktur audit, komitmen organisasi dan pemahaman good governance secara simultan terhadap kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
6
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat memberikan manfaat terutama bagi bidang ilmu yang diteliti. Kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah. 1.
Kegunaan Teoretis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
2.
Kegunaan Praktis Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kinerja auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan pemahaman maupun penelahaan terhadap isi skripsi sehingga dapat diperoleh gambaran ringkas dalam penyusunan skripsi ini. Penelitian ini dibagi dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama, pendahuluan yang menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian. Bab kedua, tinjauan pustaka yang menguraikan tentang tinjauan teori dan konsep, penelitian terdahulu, dan hipotesis. Bab ketiga, metode penelitian yang menguraikan tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional, serta analisis data.
7
Bab keempat, hasil penelitian dan pembahasan yang menguraikan hasil uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji hipotesis, serta pembahasan. Bab kelima, penutup yang berisi simpulan dari pelaksanaan penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori dan Konsep 2.1.1 Grand Theory Grand Theory yang mendasari penelitian ini adalah Stewardship Theory (Donaldson dan Davis, 1991). Teori Stewardship menggambarkan situasi di mana para manajemen tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi. Penelitian ini menggunakan Teori Stewardship sebagai grand theory dengan beberapa pertimbangan disesuaikan dengan asumsi dasar Teori Stewardship ditunjukkan dalam tabel berikut. Tabel 2.1 Asumsi dasar Teori Stewardship Approach to
Governance Collectivistic, pro-organizational,
Model of human behaviour
trustworthy
Structure that
Facilitate and empower
Owner attitude
Risk-propensity
The principal-manager relationship relies on
Trust
Sumber: Podrug, N (2011:406)
1. Pendekatan yang digunakan adalah governance Asumsi yang digunakan adalah seseorang akan termotivasi untuk memberikan pelayanan yang baik untuk keberhasilan organisasi. Keberhasilan organisasi juga merupakan keberhasilan individu pada level yang lebih tinggi,
8
9
misalnya aktualisasi diri, prestasi, dan penanaman konsep diri. Dengan asumsi ini, implikasinya adalah auditor internal akan memberikan layanan kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk pencapaian good governance.
2. Model manusia, berperilaku kolektif untuk kepentingan organisasi Model manusia pada stewardship didasarkan pada pelayanan yang memiliki tindakan kolektif atau berkelompok, bekerja sama dengan utilitas tinggi dan selalu bersedia untuk melayani (Argyris, 1973:18). Terdapat suatu pilihan antara perilaku self-serving dan pro-organizational. Steward organisasi sektor publik akan menggantikan atau mengalihkan self-serving untuk bertindak kooperatif dan akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Haliah, 2013:19). Dengan asumsi ini, implikasinya adalah auditor internal secara kolektif akan berkomitmen dalam meningkatkan kinerjanya dan menciptakan sikap pro terhadap kepentingan organisasi.
3. Struktur berupa fasilitas dan pemberdayaan Teori
Stewardship
menggunakan
struktur
yang
memfasilitasi
dan
memberdayakan kinerja auditor, sehingga sangat relevan dengan struktur di dalam organisasi sektor publik. Fasilitas dan pemberdayaan ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan struktur audit secara efektif guna mencegah terjadinya asimetris informasi dan penyalahgunaan informasi yang tidak wajar di dalam organisasi. Penelitian ini menggunakan variabel independen struktur audit dan variabel dependen kinerja auditor. Penggunaan variabel tersebut diharapkan dapat memfasilitasi
dan
memberdayakan
sekumpulan
kebijakan
audit
yang
komprehensif untuk melakukan fungsi auditing, assurance, maupun consulting.
10
Auditor internal yang sukses menjalankan sistem fasilitas dan pemberdayaan kebijakan audit yang komprehensif akan mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas kinerjanya.
4. Mempertimbangkan risiko Hal ini berkaitan dengan kepercayaan diri auditor internal untuk melakukan mitigasi
risiko
yang
mungkin
ditimbulkan
untuk
mendapatkan
peluang
memperoleh hasil yang diinginkan oleh organisasi. Bagi auditor internal yang berpikir positif (optimis), risiko bukanlah menjadi hambatan dalam berkinerja, tetapi justru menjadi tantangan untuk berkembang. Penelitian ini menguji komitmen organisasi dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin ditimbulkan dalam upaya mencapai kualitas kinerja yang optimal bagi seorang auditor internal. Semakin besar keyakinan auditor dengan kemampuannya, semakin besar pula keselarasan tujuan (goal congruence) organisasi dapat tercapai (Haliah, 2013: 25).
5. Hubungan saling percaya antara principal dan manajer (dalam hal ini auditor) Teori stewardship dibangun atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni manusia pada hakikatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain (Barney and Hansen,1994, dan Cadwell et al., 2008). Implikasi Teori Stewardship terhadap penelitian ini, dapat menjelaskan eksistensi auditor internal sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat untuk pelayanan kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Tugas dan fungsinya berupa membuat pertanggungjawaban keuangan yang diamanatkan kepadanya, sehingga tujuan ekonomi, pelayanan
11
publik maupun kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara maksimal. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut maka auditor internal mengarahkan semua kemampuan dan keahliannya dalam mengefektifkan pengendalian intern untuk dapat menghasilkan informasi laporan keuangan yang berkualitas (Haliah, 2013: 24).
2.1.2 Kinerja Auditor Kinerja adalah fungsi dari kompetensi, pengetahuan, lingkungan, dan motivasi (Libby et al., 2002). Libby et al. mencatat bahwa pengalaman dan kompetensi menentukan pengetahuan, dan pengetahuan dan kompetensi memiliki hubungan yang langsung dengan kinerja. Model Libby et al. sama yakni menghubungkan antara kompetensi, pengalaman, pengetahuan, dan kinerja secara langsung. Elemen-elemen yang dijelaskan secara detail dalam model Libby et al. ini meliputi kompetensi, pengalaman, pengetahuan, dan kinerja. Salah satu teori tentang kinerja auditor adalah Teori Ekspektansi (Expectancy Theory). Teori Ekspektansi yang berkembang dalam dunia auditor internal menyatakan bahwa kinerja auditor internal merupakan fungsi bersama dari kompetensi auditor internal dalam melakukan tugas, persepsi auditor internal terhadap kesesuaian peran yang dilakukan, dan motivasi (Ferris, 1977). Artinya bahwa kinerja auditor internal akan maksimal apabila ditunjang oleh kompetensi dan keterampilan yang baik, adanya persepsi mengenai kesesuaian peran, dan adanya motivasi yang tinggi. Senada dengan penelitian Ferris (1977), penelitian Kanfer
(2010)
menemukan
bahwa
kepribadian
dan
motivasi
sangat
mempengaruhi kinerja seorang individu dalam bekerja, sedangkan kompetensi personal berpengaruh positif terhadap kinerja akademik. Jika dihubungkan dengan kinerja auditor, maka kinerja auditor dalam melakukan tugas sangat
12
ditentukan oleh kompetensi yang dimilikinya secara individual. Kompetensi individual ini meliputi: kompetensi intelektual, emosional, dan sosial (Spencer & Spencer, 1993). Kinerja auditor dapat diukur dengan menggunakan empat indikator personalitas, antara lain: kompetensi, komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja (Trisnaningsih, 2007). Kinerja auditor akan dilihat berdasarkan hasil dan proses audit yang dilakukan sesuai dengan peraturan dan standar yang ada. Dengan demikian, kemampuan seorang auditor dalam menyelesaikan tugasnya serta pemahaman yang baik akan aturan dan kode etik akan mengarah pada kinerja yang lebih baik.
2.1.3 Struktur Audit Struktur audit merupakan sebuah pendekatan sistematis terhadap auditing yang dipandang sebagai langkah-langkah penentuan audit, prosedur rangkaian logis, keputusan, dokumentasi, dan menggunakan sekumpulan alat-alat dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintegrasi untuk membantu auditor melakukan audit (Bowrin, 1998). Struktur audit ini mencakup instruksi dan petunjuk bagaimana pekerjaan audit harus dilaksanakan, bagaimana koordinasi dilakukan, serta bagaimana pengawasan dan pengendalian audit dilakukan sehingga kualitas kerja seorang auditor dapat dinilai dengan baik. Struktur audit juga meliputi sifat, keluasan, dan jangka waktu audit yang diharapkan dapat mendukung efisiensi dan efektivitas teknik dan prosedur audit yang digunakan auditor. Setiap auditor harus memiliki pengetahuan tentang struktur audit yang baku karena tanpa pengetahuan tersebut, auditor akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini berkaitan dengan koordinasi arus kerja,
13
komunikasi dan wewenang yang dimiliki serta kemampuan beradaptasi. Penggunaan struktur audit diharapkan dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor (Bamber, et al. 1989). Indikator untuk mengukur struktur audit berdasarkan Lestarie (2009) terdiri dari: 1) kejelasan petunjuk teknis audit; 2) kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan audit; 3) distribusi wewenang dan tanggung jawab yang jelas; 4) koordinasi kerja diantara anggota tim audit.
2.1.4 Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara sikap dan perilaku. Robbins (2000) dalam Lawalata et al. (2011) mendefinisikan komitmen pada organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan organisasinya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Selain itu, Spector (1998) dalam Lawalata et al. (2011) mengemukakan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasi antara lain: (1)
Komitmen afektif (affective commitment), terjadi apabila individu ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap organisasi.
(2)
Komitmen keberlanjutan (continuance commitment), muncul apabila individu tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan insentif dan keuntungan-keuntungan lain atau karena individu tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.
(3)
Komitmen normatif (normative commitment), timbul dari nilai-nilai diri individu. Individu bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena
14
memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan. Jadi individu tersebut berada di dalam organisasi karena dia merasa berkewajiban untuk melakukannya. Komitmen organisasi dari seorang auditor menunjukkan suatu daya dari dalam diri auditor tersebut untuk melibatkan dirinya dalam organisasi maupun tim audit (sense of belonging). Dengan prinsip tersebut, diharapkan akan melahirkan tindakan-tindakan positif yang dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi. Indikator untuk mengukur komitmen organisasi berdasarkan Sopiah (2008) terdiri dari: (1) kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilainilai dari organisasi; (2) kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguhsungguh guna kepentingan organisasi; dan (3) keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.
2.1.5 Pemahaman Good Governance Pemahaman good governance merupakan wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur hubungan fungsi dan kepentingan berbagai pihak dalam urusan bisnis untuk maupun
pelayanan
publik.
Good
governance
merupakan
tata
kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, serta bebas KKN, yang menjadi syarat bagi pemerintah dalam mewujudkan aspirasi masyarakat untuk mencapai tujuan bernegara. Pemahaman good governance juga merupakan wujud kepedulian terhadap sistem dan struktur yang baik untuk mengelola organisasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas usaha. Proses pengambilan keputusan dapat lebih baik apabila auditor internal mempunyai pemahaman terhadap konsep good governance,
serta
dapat
meningkatkan
kinerja
organisasi
sehingga
15
meningkatkan pula pelayanan terhadap pemangku kepentingan (stakeholders). Selain itu, auditor yang memiliki pemahaman terhadap good governance akan dapat bertanggung jawab terhadap organisasi dan pemangku kepentingan (stakeholders). Indikator untuk mengukur good governance didasarkan pada penelitian Trisnaningsih (2007). Indikator konsep good governance pada organisasi tersebut meliputi beberapa hal yaitu: 1) fairness (keadilan); 2) transparency (transparansi); dan 3) accountability and responsibility (akuntabilitas dan pertanggungjawaban).
2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan oleh peneliti tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Rizky Silvia
Pengaruh Locus
Dependen:
Locus of control,
Lestarie (2009)
of Control,
Kinerja auditor
struktur audit, dan
Struktur Audit, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor
komitmen organisasi Independen: 1. Locus of control, 2. Struktur audit, dan 3. Komitmen organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
16
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Elya Wati,
Pengaruh
Dependen:
Independensi, gaya
Lismawati, dan
independensi,
Kinerja auditor
kepemimpinan,
Nila Aprilla (2010)
gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor pemerintah (studi
komitmen organisasi Independen: 1. Independensi, 2. Gaya kepemimpinan, 3. Komitmen
dan pemahaman good governance berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
organisasi, dan 4. Pemahaman good governance
pada auditor pemerintah di BPKP Perwakilan Bengkulu) Josina Lawalata,
Pengaruh
Dependen:
Independensi,
Darwis Said dan
Independensi
Kinerja auditor
komitmen
Mediaty (2011)
Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor
organisasi, gaya Independen: 1. Independensi, 2. Komitmen organisasi, 3. Gaya kepemimpinan, dan 4. Budaya organisasi
kepemimpinan, dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor
17
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Rheny Afriana
Pengaruh Struktur
Dependen:
Hanif (2013)
Audit, Konflik
Kinerja auditor
Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor
Hasil Penelitian 1. Struktur audit dan konflik peran berpengaruh
Independen: 1. Struktur audit, 2. Konflik peran, dan 3. Ketidakjelasan peran
signifikan terhadap kinerja auditor 2. Ketidakjelasan peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor
Elizabeth Hanna
Faktor-faktor yang
Dependen:
dan Friska
Mempengaruhi
Kinerja auditor
Firnanti (2013)
Kinerja Auditor
1. Struktur audit, ketidakjelasan peran, budaya
Independen: 1. Struktur audit, 2. Ketidakjelasan peran, 3. Konflik peran, 4. Pemahaman good governance, 5. Budaya organisasi, dan 6. Gaya kepemimpinan
organisasi, dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja auditor 2. Konflik peran, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance tidak mempengaruhi kinerja auditor
18
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun) Kristina (2014)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Pengaruh Struktur
Dependen:
Audit, Konflik
Kinerja auditor
Peran, Ketidakjelasan Peran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja auditor
Hasil Penelitian 1. Struktur audit, konflik peran, dan ketidakjelasan
Independen: 1. Struktur audit, 2. Konflik peran, 3. Ketidakjelasan peran, dan 4. Gaya kepemimpinan
peran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor 2. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor
Catherina Rosally
Pengaruh Konflik
Dependen:
dan Yulius Jogi
Peran,
Kinerja auditor
(2015)
Ketidakjelasan Peran, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor
1. Komitmen organisasi berpengaruh
Independen: 1. Konflik peran, 2. Ketidakjelasan peran, dan 3. Komitmen organisasi
positif terhadap kinerja auditor 2. Konflik peran dan ketidakjelasan peran berpengaruh negatif terhadap kinerja auditor
19
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Chandra Wanadri
Pengaruh Budaya
Dependen:
1. Independensi
Christina Dwi
Organisasi, Etos
Kinerja Auditor
Astuti (2015)
Kerja, Independensi, Integritas, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor
berpengaruh signifikan
Independen: 1. Budaya organisasi, 2. Etos kerja, independensi, 3. Integritas, dan 4. Pemahaman good governance
terhadap kinerja auditor 2. Budaya organisasi, etos kerja, integritas, dan pemahaman good governance tidak mempengaruhi kinerja auditor
Heny Arianti
Faktor-faktor yang
Dependen:
Struktur audit, konflik
(2015)
Mempengaruhi
Kinerja auditor
peran,
Kinerja Auditor
ketidakjelasan Independen: 1. Struktur audit, 2. Konflik peran, 3. Ketidakjelasan peran, 4. Pemahaman good governance, 5. Gaya kepemimpinan 6. Budaya organisasi, dan 7. Komitmen organisasi
peran, pemahaman good governance, gaya kepemimpinan budaya organisasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja auditor
20
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Sandy Alfianto
Pengaruh
Dependen:
1.
dan Dhini
Profesionalisme,
Kinerja auditor
Suryandari (2015)
Komitmen Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Kinerja
Struktur audit tidak berpengaruh
Independen:
signifikan
1. Profesionalisme,
terhadap kinerja
2. Komitmen organisasi, dan 3. Struktur audit
auditor, 2.
Profesionalisme dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor
Sherly Frecillya
Pengaruh
Dependen:
Hidayat (2015)
Struktur Audit,
Kinerja auditor
Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Independensi terhadap Kinerja
1. Struktur audit dan independensi berpengaruh
Independen: 1. Struktur audit, 2. Konflik peran, 3. Ketidakjelasan peran, dan 4. Independensi
positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. 2. Konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja auditor. 3. Ketidakjelasan peran tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
21
Lanjutan Tabel 2.2 Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Rifqi Risfandhani
Pengaruh
Dependen:
Independensi auditor,
(2016)
Independensi
Kinerja auditor
komitmen organisasi,
Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor
gaya kepemimpinan Independen:
dan budaya
1. Independensi
organisasi
Auditor,
berpengaruh positif
2. Komitmen
dan signifikan
Organisasi,
terhadap kinerja
3. Gaya
auditor
Kepemimpinan, dan 4. Budaya Organisasi
2.3 Kerangka Pemikiran Berdasarkan penjelasan pada teori dan konsep sebelumnya, maka kerangka pemikiran penelitian tersaji pada gambar di bawah ini. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Struktur Audit
Komitmen Organisasi
Pemahaman Good Governance
Kinerja Auditor
Keterangan: Secara Parsial Secara Simultan
22
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah kinerja auditor sebagai variabel dependen dipengaruhi oleh struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance sebagai variabel independen. 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut. a.
Pengaruh Struktur Audit terhadap Kinerja Auditor Struktur
audit
merupakan
pendekatan
yang
sistematis
dalam
melaksanakan audit yang dijelaskan dengan langkah-langkah dan rangkaian prosedur logis serta menggunakan sekumpulan alat kebijakan audit yang komprehensif. Penggunaan struktur audit akan membantu auditor melaksanakan tugas dengan baik serta mendistribusikan kewenangan dan tanggung jawab secara jelas kepada seluruh tim audit. Dalam asusmsi dasar Teori Stewardship, struktur audit erat kaitannya dengan Structure that Facilitate and Empower. Penggunaan variabel struktur audit diharapkan dapat memfasilitasi dan memberdayakan
sekumpulan
kebijakan
audit
yang
komprehensif
untuk
menjalankan fungsi assurance maupun consulting. Penelitian yang dilakukan oleh Lestarie (2009) menyatakan bahwa struktur audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hal yang sama dinyatakan oleh Hanif (2013), dimana struktur audit berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja auditor. Kedua peneliti tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel struktur audit terhadap kinerja auditor. Struktur audit yang baik akan membantu auditor internal dalam melaksanakan pekerjaannya secara lebih terstruktur. Hal tersebut diharapkan akan membantu auditor internal untuk memberikan kinerja terbaiknya terhadap institusinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur audit yang baik
23
dan jelas akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja auditor internal dalam melaksanakan fungsinya sebagai assurance dan consulting. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Struktur audit berpengaruh terhadap kinerja auditor
b.
Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor Komitmen organisasi dibangun merupakan rasa ikut memiliki (sense of
belonging) yang timbul dari auditor internal terhadap organisasinya. Komitmen ini dibangun atas dasar kepercayaan dari auditor internal akan nilai-nilai organisasinya. Jika auditor merasa jiwanya terikat dengan nilai organisasional yang ada, maka dia akan merasa senang dalam bekerja serta memberikan kemampuan terbaiknya kepada organisasi. Dalam
asumsi dasar Teori
Stewardship, komitmen organisasi erat kaitannya dengan Model of Human Behavior: Collectivistic, Pro-Organizational, and Trustworthy. Auditor internal akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan menciptakan pro terhadap organisasinya. Seorang auditor internal yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan senantiasa bertindak untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lawalata et al. (2011) yang menyatakan bahwa faktor komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap baik tidaknya kinerja auditor. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Alfianto et al. (2015) yang menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan dari komitmen organisasi terhadap kinerja auditor. Hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja auditor secara rasional adalah positif dan saling menguatkan. Semakin tinggi komitmen yang dimiliki auditor internal, semakin tinggi pula kinerjanya yang dapat berdampak pada
24
pada pengembangan organisasi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor
c.
Pengaruh Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Good governance adalah tata kelola pemerintahan yang baik yang
dilandasi oleh etika profesional dalam bekerja. Good governance merupakan kemampuan manajerial untuk mengelola sumber daya secara adil, transparan, dan akuntabel. Dalam asumsi dasar Teori Stewardship, pemahaman good governance erat kaitannya dengan Approach to Governance. Auditor internal akan memberikan layanan kepada stakeholders tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga untuk pencapaian good governance. Wati et al. (2010) dan Arianti (2015) telah melakukan penelitian tentang pengaruh pemahaman good governance terhadap kinerja auditor. Kedua penelitian tersebut menunjukkan pengaruh yang positif dari pemahaman auditor terkait good governance dengan kinerjanya. Pemahaman good governance oleh seorang auditor internal akan membantu auditor dalam mengidentifikasi tata kelola pemerintahan yang baik dan memenuhi unsur keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Dengan pemahaman tersebut, diharapkan akan membantu auditor memberikan kinerja terbaiknya terhadap institusi. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin paham seorang auditor internal akan pentingnya good governance dalam melaksanakan audit, semakin baik kinerja auditor tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3: Pemahaman good governance berpengaruh terhadap kinerja auditor
25
d.
Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance Secara Simultan terhadap Kinerja Auditor Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance
merupakan faktor penentu kinerja auditor dari sisi internal dan eksternal auditor. Struktur audit memberikan rangkaian prosedur logis serta alat kebijakan audit yang komprehensif. Komitmen organisasi merupakan rasa ikut memiliki (sense of belonging). Good governance merupakan kemampuan manajerial untuk mengelola sumber daya secara adil, transparan, dan akuntabel. Ketiga variabel ini, apabila dipadukan secara bersama-sama dalam mengukur kinerja auditor internal, tentunya akan memberikan dampak positif bagi kinerja auditor internal. Hanna dan Firnanti (2013) melakukan penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor. Uji simultan yang dilakukan terhadap variabel independen struktur audit, konflik peran, ketidakjelasan peran, pemahaman good governance, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja auditor sebagai variabel dependen. Pengujian simultan juga dilakukan oleh Arianti (2015) dengan variabel yang sama. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukkan pengaruh positif dari variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen kinerja auditor.
26
Variabel struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara parsial memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor berdasarkan ketiga hipotesis yang telah diturunkan sebelumnya. Apabila struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara bersamasama diuji dalam mengukur kinerja auditor, diharapkan akan menghasilkan pengaruh yang positif. Oleh karena itu, dapat dirumuskan hipotesis untuk dapat diuji dalam penelitian ini, yaitu: H4: Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan objek ini dikarenakan auditor BPKP merupakan salah satu Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yang kinerjanya diharapkan dapat optimal dalam menjalankan fungsi sebagai assurance dan consulting. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara pengaruh struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance terhadap kinerja auditor. Tujuannya untuk mencari hubungan antara fenomena kinerja auditor yang belum optimal di BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis data. Alasan pemilihan metode ini karena penelitian ini bersifat menguji antara teori dan praktek dengan terlebih dahulu menetapkan hipotesis yang nantinya akan diuji dengan teknik analisis statistik. Untuk mendukung data kuantitatif, akan digunakan pemberian kuesioner yang sifatnya kualitatif kepada responden pada objek penelitian.
3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi penelitian ini adalah fungsional auditor BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Posisi per 31 Desember 2015, jumlah auditor di BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebanyak 115 orang, dengan rincian Auditor Madya 18 orang, Auditor Muda 25 orang, Auditor Pertama 20 orang, Auditor Penyelia 15
27
28
orang, Auditor Pelaksana Lanjutan 22 orang, Auditor Pelaksana 14 orang, dan Calon Auditor 2 orang. Teknis pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Rumus jumlah sampel yang digunakan adalah Rumus Slovin sebagai berikut.
Jumlah Sampel =
Jumlah Populasi 1 + Jumlah Populasi x (toleransi 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 yang diinginkan)2 115
Jumlah Sampel = 1+ 115 x (5%)2 = 89.3, dibulatkan menjadi 90 sampel (dengan asumsi batas toleransi ketidaktelitian yang diinginkan= 5 %)
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 90 auditor.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada auditor yang dijadikan responden. Masa penelitian ini selama + 2 bulan, dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Teknik yang dilakukan adalah mendatangi langsung responden yang akan dijadikan sampel. Tujuannya untuk membantu mengarahkan auditor internal dalam memahami maksud dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di kuesioner, agar tidak terjadi bias.
29
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama yaitu tiga variabel yang menjelaskan struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance. Variabel tersebut disebut variabel independen karena variabel ini tidak dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. Kelompok kedua yaitu satu variabel berupa kinerja auditor, disebut variabel dependen karena dipengaruhi oleh variabel sebelumnya.
3.4.1 Variabel Independen Penelitian a.
Variabel Struktur Audit (X1) dalam penelitian ini adalah petunjuk mengenai apa
yang
diselesaikan,
harus alat
dilakukan, untuk
instruksi
melakukan
bagaimana koordinasi,
pekerjaan pengawasan
harus dan
pengendalian audit dan alat penilai kualitas kerja yang dilaksanakan (Djalil, 2002).
Indikator variabel ini adalah kejelasan petunjuk teknis audit,
kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan audit, distribusi wewenang dan tanggung jawab yang jelas, dan koordinasi kerja diantara anggota tim audit. b.
Variabel Komitmen Organisasi (X2) dalam penelitian ini adalah suatu proses dalam diri individu untuk mengidentifikasikan dirinya dengan nilainilai, aturan-aturan dan tujuan-tujuan organisasi yang bukan hanya sebagai kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, sehingga komitmen menyiratkan hubungan pegawai dan organisasi secara aktif (Wati et. al., 2010). Indikator variabel ini adalah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilai-nilai dari organisasi, kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, dan keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.
30
c.
Variabel Pemahaman Good Governance (X3) dalam penelitian ini adalah wujud penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelola yang baik untuk mengatur hubungan fungsi dan kepentingan berbagai pihak dalam urusan organisasi maupun pelayanan publik. Indikator variabel ini adalah fairness (keadilan), transparency, accountability and responsibility (akuntabilitas dan pertanggungjawaban).
3.4.2 Variabel Dependen Penelitian Variabel Kinerja Auditor (Y) dalam penelitian ini adalah perwujudan dari tindakan auditor dalam mencapai hasil kerja yang lebih baik untuk mencapai tujuan organisasi (Fanani, 2008). Indikator variabel ini adalah kompetensi, motivasi, dan kepuasan kerja.
3.5 Analisis Data Untuk menguji kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, perlu dilakukan pengujian terhadap kualitas data sebagai berikut. 1. Uji Validitas (Test of Validity), yaitu mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian valid dan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur; dan 2. Uji Reliabilitas (Test of Reliability), yaitu mengetahui ketepatan/akurasi dan konsistensi/kestabilan alat pengumpul data. Untuk menghindari adanya respon bias, dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut.
31
1. Uji Normalitas (Test of Normalities), yaitu mengetahui apakah ada variabel pengganggu atau variabel residual dalam model regresi dan mengetahui apakah variabel tersebut terdistribusi normal atau tidak normal; 2. Uji Multikolinearitas (Test of Multicollinearities), yaitu mengetahui apakah ada korelasi atau pengaruh antara variabel independen melalui besaran koefisien korelasi (r). Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF); 3. Uji Heteroskedastisitas (Test of Heteroscedasticities), yaitu mengetahui apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan variance dari residual dari satu observasi ke observasi lainnya. Jika residualnya mempunyai variance yang sama disebut homoskedastisitas, jika tidak disebut heteroskedastisitas. Hasil yang diharapkan terjadi adalah homoskedastisitas.
3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda yang akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan
atau
menggambarkan
data
yang
telah
dikumpulkan
sebagaimana adanya. Untuk persamaan regresi berganda dari variabel penelitian adalah sebagai berikut.
𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷𝟐 𝑿𝟐 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝒆 Keterangan: Y = Variabel kinerja auditor α = Konstanta X1 = Variabel struktur audit X2 = Variabel komitmen organisasi
32
X3 = Variabel pemahaman good governance β1 = Koefisien regresi struktur audit β2 = Koefisien regresi komitmen organisasi β3 = Koefisien regresi pemahaman good governance e = Standar error
3.7 Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi (R2) dan uji statistik. Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variabel dependen. Untuk uji statistik dilakukan dengan pengujian parsial (T-test) dan pengujian simultan (F-test) dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Pengujian parsial (T-test), yaitu mengetahui apakah variabel independen yang terdapat dalam persamaan regresi secara individual berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Kriteria pengujiannya yaitu: a.
Jika jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka H0 yang menyatakan β = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Hal ini berarti suatu variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
b.
Jika nilai statistik thitung lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ttabel, maka Ha diterima. Hal ini berarti suatu variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Pengujian simultan (F-test), yaitu mengetahui apakah semua variabel independen yang digunakan, secara bersama-sama berpengaruh terhadap
33
variabel dependen. Langkah pengujian simultan (F-test) adalah sebagai berikut. a.
Menentukan H0 dan Ha H0: β1 β2 β3 = 0, artinya ketiga variabel independen yang digunakan secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H0: β1 β2 β3 ≠ 0, artinya ketiga variabel independen yang digunakan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
b.
Menguji sesuai kriteria pengambilan keputusan Bilai nilai F > 4 maka H0 ditolak dan Ha diterima pada derajat kepercayaan 5%. Artinya semua variabel independen secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Bilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya semua variabel independen secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan atas hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Struktur audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Artinya, semakin tinggi struktur audit akan mengakibatkan semakin tinggi pula kinerja auditor. 2. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit kinerja
auditor.
Artinya,
semakin
tinggi
komitmen
organisasi,
akan
mempengaruhi tingginya kinerja auditor. 3. Pemahaman good governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit kinerja auditor. Artinya, semakin tinggi pemahaman good governance, akan mempengaruhi tingginya kinerja auditor. 4. Struktur audit, komitmen organisasi, dan pemahaman good governance secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Artinya seluruh variabel independen memberikan pengaruh terhadap kinerja auditor. 5.2 Keterbatasan Penelitian Kualitas data hasil penelitian in dapat berkurang akibat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan itu dapat disebabkan oleh ambiguitas kuesioner yang menyebabkan respon yang berbeda dari responden
dalam
menjawab
pertanyaan
tersebut.
Selain
itu,
tingkat
kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan dan memahami arti
60
61
pentingnya penelitian ini juga berbeda, yang berdampak pada hasil pengolah data input kuesionernya. 5.3 Saran Berdasarkan atas kesimpulan penelitian, direkomendasikan beberapa saran kepada penelitian berikutnya yang terkait dengan upaya peningkatan kinerja auditor, yaitu. 1. Agar penelitian serupa juga dilakukan di BPKP Provinsi lainnya untuk melihat ukuran kinerja auditor internal lainnya. Selain itu, diharapkan lebih memperluas jumlah sampel atau unit analisis penelitiannya agar hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi. 2. Apabila variabel penelitian selanjutnya menggunakan variabel dependen dan independen yang sama dengan peneliti, metode penelitian yang dilakukan sebaiknya menggunakan metode kualitatif, untuk melihat perbedaan hasil penelitian antara metode kualitatif dengan metode penelitian kuantitatif yang peneliti gunakan saat ini. 3. Penelitian selanjutnya perlu ditambahkan metode wawancara terstruktur kepada masing-masing responden dalam upaya mengumpulkan data, sehingga dapat menghindari kemungkinan responden tidak objektif dalam mengisi kuesioner.
62
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, S. dan Suryandari, D. 2015. Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi, dan Struktur Audit terhadap Kinerja. Accounting Analysis Journal, 4: 1-9. Argyris, C. 1992. Interpersonal Barriers to Decision Making: What are They? What Damage Do They Do? What Can Be Done to Overcome Them? Harvard Business Review, 57-69. Arianti, H. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar: BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Bamber, E. M., Bamber, L. S. dan Michael P Schoderbek. 1993. Audit Structure And Other Determinants Of Audit Report Lag: An Empirical Analysis. Journal of Auditing Research, 1, 23. Barney, J. B., and Hansen, M. H. 1994. Trustworthiness as a Source of Competitive Advantage. Strategic Management Journal, 175-190. Bastian, I. 2006. Audit Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Bowrin, A. R. 1998. Review And Synthesis Of Auditing Structure Literature. Journal of Accounting literature, 40-71. Cadwwell, C., L. A. Hayes, R. Karri, and P. Bernal. 2008. Ethical Stewardship– Implications for Leadership and Trust. Journal of Business Ethics, 78-153. Djalil, M. A. 2002. Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Struktur Audit dan Prinsip Organisasional Terhadap Konflik dan Ambiguitas Peran. Lembaga Penelitian Universitas Syah Kuala, 5: 146-162. Fanani, Z., Hanif, R.A., Subroto, B. 2008. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5: 139-155. Ferris, K. 1977. A Test of The Expectancy Theory of Motivation in Accounting Environment. Accounting Review, 605-615. Haliah. 2013. Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Faktor yang Memengaruhinya. Disertasi tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Hanif, R. A. 2013. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Ekonomi, 21: 1-15.
63
Hanna, E. dan Firnanti, F. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 15: 13-28. Harahap, S.S. 2011. Teori Akuntansi. Depok: Rajawali Pers. Hidayat, S. F. 2015. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Sarjana Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kanfer, R. 2010. Ability and Trait Complex Predictors of Academic and Job Performance: A Person-Situation Approach. Applied Psycology: An International Review. International Association of Applied Psychology. 59: 40-69. Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: Andi. Kristina. 2014. Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. L. Donaldson, and J. H. Davis. 1991. Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Covernance and Shareholders Return. Australian Journal of Management. 16: 49-65. Lawalata, J., Darwis Said dan Mediaty. 2011. Pengaruh Idependensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi. Lestarie, R. S. 2009. Pengaruh Locus Of Control, Struktur Audit, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Lubis, A. I. 2009. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Podrug, N. 2011. The Strategic Role of Managerial Stewardship Behaviour for Achieving Corporate Citizenship. Ekonomski Pregled, 62: 404-420. Libby, R., R. Bloomfield, and M. W. Nelson. 2002. Experimental research in financial accounting. Accounting, Organizations and Society, 27: 775-810. Risfandhani, R. 2016. Pengaruh Independensi Auditor, Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi: Konsep – Kontroversi – Aplikasi. Jakarta: T Prenhallindo.
64
Rosally, C. dan Jogi, Y. 2015. Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi. Sopiah. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi. Spector, P. E. 1998. Industrial and Organizational Psychology Research & Practice. New York: John Wiley Sons Inc. Spencer, L. M., and Spencer, S. M. 1993. Competence Work: Model for Superior Performance. New York: John Wiley and Sons, Inc. Suartana, I. W. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi. Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Trisnaningsih, S. 2007. Indepedensi Auditor dan Komitmen sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar. Tuanakotta, T. 2015. Audit Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat. Wanadri, C. dan Astuti, C. D. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi, Etos Kerja, Independensi Auditor, Integritas Auditor, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Tri Sakti, 2: 129140. Wati, E., Lismawati, dan Aprilla, N. 2010. Pengaruh Independensi, Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (studi pada auditor pemerintah di BPKP Perwakilan Bengkulu). Simposium Nasional Akuntansi XIII, Unsoed Purwokerto.
PERMOHONAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Yth. Bapak/Ibu Responden di tempat
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program S1-STAR BPKP Universitas Hasanuddin yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk ikut berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Saya menyadari waktu Bapak/Ibu sangat berharga dan terbatas. Namun, partisipasi Bapak/Ibu akan sangat berarti dalam menentukan keberhasilan penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu sangat berguna demi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Bapak/Ibu bebas memilih jawaban yang tersedia. Jawaban terbaik adalah yang paling sesuai dengan persepsi dari Bapak/Ibu. Jawaban atas kuesioner dan data yang Bapak/Ibu berikan akan dijamin kerahasiaannya dan akan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian studi pada Program Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Terima kasih atas bantuan dan kerja samanya. Hormat Saya,
Putu Suarmaja Mahasiswa/Peneliti Peneliti dapat dihubungi di
[email protected] atau Hp. 085242204066
KUESIONER “Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, dan Pemahaman Good Governance terhadap Kinerja Auditor pada BPKP Provinsi Sulawesi Selatan”
Identitas Responden 1. Nomor Responden 2. Nama 3. Jenis Kalamin*) 4. Tingkat Pendidikan*)
:
..... (Diisi oleh Peneliti)
: :
:
1. Laki-laki
2. Perempuan
1. D3
3. S1
5. S3
2. D4
4. S2
6. Lainnya
1. Auditor Madya 5. Jabatan*)
:
2. Auditor Muda 3. Auditor Pertama
6. Pengalaman Kerja
:
4. Auditor Penyelia 5. Auditor Pelaksana Lanjutan
7. Calon Auditor 8. Lainnya
6. Auditor Pelaksana
………….. tahun
*) Silang (X) Pilihan Jawaban Bapak/Ibu
Petunjuk: Dimohon Bapak/Ibu berkenan memberikan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan berikut, dengan memberikan tanda silang (X) pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) / Tidak Pernah (TP) 2 = Tidak Setuju (TS) / Pernah (P) 3 = Netral (N) / Kadang-kadang (KK) 4 = Setuju (S) / Sering (S) 5 = Sangat Setuju (SS) / Sangat Sering (SS)
DAFTAR KUESIONER Variabel Struktur Audit Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
No.
5 = Sangat Setuju (SS)
PERTANYAAN
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Indikator: Kejelasan petunjuk teknis audit 1.
Prosedur dan aturan pelaksanaan audit yang dimiliki sangat rinci.
2.
Petunjuk atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas audit sangat rinci.
3.
Kebijakan
audit
yang
digunakan
dalam
melaksanakan pekerjaan sudah komprehensif dan terintegrasi. Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Yunilma (2000)
Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Tidak Pernah (TP)
3 = Kadang-kadang (KK)
2 = Pernah (P)
4 = Sering (S)
No. 4.
PERTANYAAN
5 = Sangat Sering
TP
P
KK
S
SS
Indikator: Kepatuhan terhadap prosedur pelaksanaan audit Seberapa sering Anda harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam melaksanakan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
tugas audit? 5.
Seberapa sering Anda mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas audit untuk kasus tertentu yang tidak lazim?
6.
Seberapa
sering
Anda
menggunakan
sekumpulan alat-alat (media transformasi seperti
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
komputer) dalam melaksanakan tugas audit? Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Yunilma (2000)
Indikator: Koordinasi kerja diantara anggota tim audit 7.
Anda menyampaikan laporan kepada lebih dari satu atasan.
8.
Seberapa
sering
Anda
harus
mengikuti
koordinasi kerja yang telah ditetapkan dalam melaksanakan tugas audit? 9.
Seberapa
sering
Anda
harus
mengikuti
keputusan yang telah ditetapkan ketua tim dalam melaksanakan tugas audit? Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Lestarie (2009)
Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
No.
PERTANYAAN
5 = Sangat Setuju (SS)
STS
TS
N
S
SS
Indikator: Distribusi wewenang dan tanggung jawab yang jelas 10.
Distribusi beban kerja audit sudah cukup adil ke seluruh anggota tim.
11.
Struktur
penghargaan
(reward)
yang
diberlakukan kepada auditor sudah cukup adil. 12.
Tanggung jawab tiap bagian sudah diterapkan dengan jelas.
13.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Wewenang yang dimiliki auditor internal terlalu kecil dibandingkan dengan tanggung jawab yang dibebankan.
14.
Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada auditor sudah jelas.
15.
Pendelegasian
wewenang
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
dan
pertanggungjawaban auditor internal dirumuskan dengan jelas (meliputi: kepada, dari dan siapa yang
akan
menerima
pendelegasian
dan
bertanggung jawab). Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Lestari (2009)
Variabel Komitmen Organisasi Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
No.
PERTANYAAN
5 = Sangat Setuju (SS)
STS
TS
N
S
SS
Indikator: Kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan nilainilai dari organisasi 1.
Saya ikut memiliki organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).
2.
Saya
terikat
secara
emosional
dengan
organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel). 3.
Organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel) sangat berarti bagi saya.
4.
Saya menjadi bagian dari organisasi tempat
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
saya bekerja (BPKP Sulsel). 5.
Masalah organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel) juga seperti masalah saya.
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)
Indikator: Kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi 6.
Saya selalu berusaha mensukseskan organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).
7.
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Saya berusaha meningkatkan prestasi dan menunjukkan sikap yang positif di organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).
8.
Saya akan rela bekerja keras, turut berkontribusi untuk kemajuan organisasi tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)
Indikator: Keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi 9.
Saya sulit terikat dengan instansi lain selain daripada organisasi tempat saya bekerja (BPKP
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Sulsel). 10.
Saat ini saya tetap bekerja di BPKP Sulsel karena komitmen terhadap organisasi.
11.
Sikap saya senantiasa mencerminkan perasaan suka terhadap pegawai/auditor lain tempat saya bekerja (BPKP Sulsel).
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Meyer dan Allen (1984)
Variabel Pemahaman Good Governance Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No.
PERTANYAAN
1.
Indikator: Fairness (keadilan) Auditor internal (BPKP) dalam melaksanakan pekerjaannya, harus bersikap independen, baik independence in fact maupun independence in
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
appearance. 2.
Auditor internal (BPKP) dalam melaksanakan pekerjaannya,
harus
menegakkan
keadilan
terhadap kepentingan auditee, pemakai laporan hasil
pemeriksaan,
maupun
terhadap
kepentingan auditor internal itu sendiri. 3.
Auditor internal (BPKP) selama melaksanakan pemeriksaan harus bersikap adil dalam hal pembagian tugas antar sesama anggota tim.
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance
Indikator: Transparency (transparansi) 4.
Auditor internal (BPKP) harus berusaha untuk selalu transparan terhadap informasi laporan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
keuangan auditee. 5.
Auditor
internal
(BPKP)
harus
bersikap
transparan dalam hal pembiayaan dalam rangka penugasan yang bersumber dari keuangan negara guna menghindari pemborosan dan pengeluaran yang tidak produktif. 6.
Auditor internal (BPKP) tidak menyembunyikan fraud yang menimbulkan kerugian terhadap keuangan
negara
saat
melaksanakan
pemeriksaan. Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance
Indikator: Accountability and responsibility (akuntabilitas dan pertanggungjawaban) 7.
Auditor internal (BPKP) senantiasa menjalankan peran dan dengan penuh kedisiplinan dalam melaksanakan
pekerjaan
dan
pembuatan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
laporan hasil kegiatan. 8.
Auditor internal (BPKP) harus mempertahankan integritas, objektivitas dan independensi dalam menjalankan tugasnya.
9.
Auditor internal (BPKP) memastikan dipatuhinya standar-standar
pekerjaan/pemeriksaan
yang
ada selama menjalankan tugasnya. 10.
Auditor internal (BPKP) harus mentaati aturan etika
sebagai
Aparat
Pengawas
Internal
Pemerintah (APIP). Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Indonesian Institute of Corporate Governance
Variabel Kinerja Auditor Dimohon Bapak/Ibu/Saudara berkenan memberikan pendapat atas pertanyaanpertanyaan berikut, dengan memberikan tanda lingkaran pada angka pilihan: 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
3 = Netral (N)
2 = Tidak Setuju (TS)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
No.
PERTANYAAN
STS
TS
N
S
SS
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Indikator: Kompetensi 1.
Saya mampu menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dalam suatu periode waktu tertentu dibandingkan dengan rekan saya yang lain.
2.
Saya selalu memberikan usulan konstruktif kepada
ketua
tim
mengenai
bagaimana
seharusnya pekerjaan dilakukan. 3.
Saya
menilai
kinerja
saya
paling
tinggi
dibandingkan dengan auditor yang lain yang setingkat dengan saya. 4.
Saya menemukan cara untuk meningkatkan kualitas dari prosedur audit yang ada.
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)
Indikator: Komitmen professional 5.
Mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) merupakan bagian penting dari pekerjaan saya.
6.
Saya senantiasa berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau bahkan sebelum batas waktu penyelesaiannya berakhir.
7.
Masalah pribadi yang saya hadapi tidak akan mempengaruhi kualitas pekerjaan saya.
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)
Indikator: Motivasi 8.
Tempat saya bekerja (BPKP Sulsel) akan memberikan
reward
dan
punishment
yang
sesuai terhadap prestasi dan pelanggaran yang dilakukan pegawainya.
9.
Atasan atau ketua tim akan memberikan pujian kepada saya apabila menyelesaikan tugas
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
dengan hasil yang memuaskan. 10.
Saya akan terus diikutkan dalam diklat (training) yang dapat meningkatkan kemampuan saya bekerja,
apabila mengimplementasikan ilmu
audit yang didapatkan melalui diklat (training) tersebut. Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)
Indikator: Kepuasan kerja 11.
Hasil pekerjaan saya selalu dinilai sangat bagus oleh atasan dan rekan kerja saya.
12.
Hasil
pekerjaan
saya
menyebabkan
saya
dihargai oleh teman-teman saya. 13.
Saya puas dengan prestasi kerja yang selama ini saya capai.
Sumber: Kuesioner ini diadopsi dari Rizzo et al. (1970)
Saran bagi Peneliti:…………………………………………………………………….. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. ................................................................................................................................. .................................................................................................................................
*Mohon pastikan kembali bahwa semua pertanyaan telah dijawab* *Terimakasih atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara*