SKRIPSI
KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN ASAM SITRAT TERHADAP MUTU SABUN TRANSPARAN
Oleh DEBBI PURNAMAWATI F34101033
2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
DEBBI PURNAMAWATI. F34101033. Kajian Pengaruh Konsentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat terhadap Mutu Sabun Transparan. Di bawah bimbingan Erliza Hambali. 2006. RINGKASAN Sukrosa, atau sering disebut gula, merupakan disakarida dengan rumus kimia C12H22O11 (ß-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside). Secara komersial sukrosa umumnya diperoleh dari tebu (Saccharum officinarum) yang merupakan tanaman daerah tropis dan beet (beta vulgaris) yang merupakan tanaman subtropis. Sukrosa merupakan senyawa nonionik dalam bentuk bebas dan mempunyai sifat pengemulsi (emusifying), pembusaan (foaming), deterjensi (detergency) dan pelarutan (solubizing) yang sangat baik. Asam sitrat adalah asam hidroksi trikarboksilat (2-hidroksi–1,2,3–propana trikarboksilat) yang diperoleh dari ekstraksi buah-buahan atau hasil proses fermentasi. Keasaman asam sitrat disebabkan oleh adanya tiga gugus karboksil (COOH), dimana dalam bentuk larutan masing-masing gugus akan melepaskan ion protonnya sehingga terbentuk ion sitrat. Sitrat membuat penyangga yang sangat baik untuk mengendalikan pH. Asam sitrat merupakan senyawa organik yang bermanfaat sebagai penyapu logam-logam berat karena dapat membentuk suatu kompleks tidak aktif dengan besi dan logam-logam berat lainnya Sabun merupakan produk perawatan tubuh sehari-hari yang berfungsi sebagai pembersih tubuh dari kotoran yang melekat pada kulit. Sabun dengan air dapat membersihkan kotoran dari permukaan kulit seperti kotoran minyak, keringat, sel-sel kulit yang telah mati dan sisa kosmetik. Sabun transparan merupakan sabun mandi berbentuk batang dan memiliki tingkat transparansi paling tinggi (berkilau). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa dan asam sitrat terbaik serta mengetahui karakteristik dan penerimaan konsumen terhadap produk sabun transparan yang dihasilkan. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari pembuatan sabun transparan, analisis produk, uji organoleptik berupa uji kesukaan (uji hedonik) dan analisis finansial. Uji kesukaan dilakukan oleh 30 orang panelis agak terlatih. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial (3 x 2) dengan dua kali ulangan. Faktor yang digunakan adalah konsentrasi sukrosa dan konsentrasi asam sitrat. Konsentrasi sukrosa yang digunakan terdiri dari tiga taraf yaitu : 8, 11 dan 13%, sedangkan konsentrasi asam sitrat yang digunakan terdiri atas tiga taraf yaitu : 1, 3 dan 5%. Hasil analisa keragaman sifat fisiko kimia sabun transparan pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) menunjukkan bahwa faktor konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap analisa kadar air dan zat menguap sabun, jumlah asam lemak, kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, nilai pH, kekerasan dan daya bersih, sedangkan faktor konsentrasi asam sitat berpengaruh terhadap kadar alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, nilai pH, kekerasan dan daya bersih. Untuk analisa terhadap alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH, kekerasan dan daya bersih menunjukkan bahwa faktor konsentrasi sukrosa dan asam sitrat berpengaruh nyata, sedangkan untuk analisa kadar fraksi tak tersabunkan, bagian tak larut dalam alkohol, stabilisasi emulsi dan stabilisasi busa tidak berpengaruh
nyata. Interaksi antara faktor konsentasi sukrosa dan asam sitrat berpengaruh nyata pada kekerasan. Pada uji kesukaan (uji hedonik), hasil uji Friedman menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi sukrosa dan asam sitrat di dalam formulasi sabun transparan berpengaruh nyata terhadap parameter transparansi, tekstur dan kesan kesat pada kulit setelah pemakaian sabun transparan, sedangkan untuk parameter banyak busa menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi sukrosa dan asam sitrat pada formulasi sabun transparan tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen atau dengan kata lain panelis memberikan respon yang sama untuk setiap perlakuan terhadap kedua parameter tersebut. Berdasarkan penilaian dengan menggunakan teknik pembobotan, konsesntrasi sukrosa 13% dan asam sitrat 5% merupakan konsentrasi terbaik untuk pembuatan sabun transparan dengan kadar air dan zat menguap sabun 24,81%; jumlah asam lemak 33,81%; fraksi tak tersabunkan 5,00%; bagian tak larut dalam alkohol 2,90%; alkali bebas yang dihitung sebagai NaOH 0,11%; nilai pH 9,51; stabilitas emulsi 97,95%; stabilitas busa 0,59%; kekerasan produk 3,12 mm dan daya bersih 118 ftu turbidity. Hasil uji kesukaan pada formulasi sabun transparan terbaik menunjukkan bahwa mayoritas panelis menyukai transpansi dengan persentase panelis sebesar 70%. Mayoritas panelis agak menyukai tekstur dengan persentase panelis sebesar 36,67%, dan mayoritas panelis memberikan penilaian biasa terhadap banyak busa dan kesan kesat dengan persentase panelis masing-masing sebesar 26,67% dan 33,33%.
DEBBI PURNAMAWATI. F34101033. The Effect of Sucrose and Citric Acid on The Quality of Transparent Soap. Under Erliza Hambali supervision. 2006. SUMMARY Sucrose, or also is known sugar, is dissacharide with chemical formula C12H22O11 (ß-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside). Commercially sucrose is produced in tropics and semitropics from the juice of sugar cane (Saccharum officinarum) and sugar beet (beta vulgaris). Sucrose is an anionic compound in free form and have good function in emulsifying, foaming, detergency and solubilizing. Citric acid is tricarboxylic hydroxyl (2-hydroxy-1,2,3-propane tricarboxylic) that is produced from fruits extracts or fermentation process. Acidity of citric acid is caused by three carboxyl unit (COOH), where in a solution form, each unit will release proton ion to form citrate ion. Citrate is the best buffer to controlling pH. Citric acid is an organic compound that is good as chelating agent because can form an inactive complex with iron and other heavy metals. Soap is daily personal care product to clean body. Together with water, the soap can remove sweat, oil, damage skin cell, and cosmetic residue from the skin. Transparent soap is a bar soap with the highest transparency (shiny). The research is conducted to obtain the best concentration of sucrose and citric acid, according to the characteristics and the consumer preference of that soap. The steps of the research are producing the transparent soap, product analysis, organoleptic tests and financial analysis. The organoleptic tests are done by 30 panelist. The experiment design of the research is factorial random design (3 x 2) with two replications. The sucrose concentrations are three degrees, they are 8, 11 and 13%. The citric acid concentrations are also three degrees, 1, 3 and 5%. The analysis variant for transparent soap at confidence level of 95% (α=0,05) has shown that concentration of sucrose has significant effects to moisture content, total fatty acid, free alkali degree which counted as NaOH degree, pH, hardness and detergency while concentration of citric acid has significant effects to free alkali degree which counted as NaOH, pH, hardness and detergency. The analysis result of free alkali degree which counted as NaOH, hardness and detergency have shown that concentration of sucrose and citric acid have a significant effect, while unsaponifiables fraction degree, insoluble matter in alcohol, emulsion stability and foam stability have no significant effect. Interaction between concentration of sucrose and citric acid has significant effect to hardness analysis. At hedonic trial, the Friedman test has shown that sucrose and citric acid concentration in the transparent soap formula has significant effects to the panelist acceptance for parameter of transparency, texture and roughness impression after using it, while no significant effect for foam quantity. The best transparent soap is made from the sucrose concentration of 13% and citric acid of 5%. This soap has moisture content obout 24,81%; total fatty acid 33,81%; degree of unsaponifiables fraction 5,00%; insoluble matters in alcohol 2,90%; the degree of free alkali as sodium hydroxide (NaOH) 0,11%; pH
9,51; emulsion stability 97,95%; foam stability 0,59%; hardness 3,12 mm and detergency 118 ftu turbidity. The result of organoleptic tests on the best transparent soap showed that majority of panelist like the soap for transparency with percentage 70%. Majority of panelist almost like texture with percentage 36,67%, and majority of panelist neutral to the foam quantity and roughness impression with each panelist percentage at about 26,67 and 33,33%.
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi dengan judul : ’KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN ASAM SITRAT TERHADAP MUTU SABUN TRANSPARAN’ adalah hasil karya saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas ditunjuk rujukannya.
Bogor,
2006
Yang membuat pernyataan,
Nama : Debbi Purnamawati NRP
: F34101033
KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN ASAM SITRAT TERHADAP MUTU SABUN TRANSPARAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh DEBBI PURNAMAWATI F34101033
2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KAJIAN PENGARUH KONSENTRASI SUKROSA DAN ASAM SITRAT TERHADAP MUTU SABUN TRANSPARAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh DEBBI PURNAMAWATI F34101033
Dilahirkan pada tanggal 26 Januari 1984 Tanggal lulus :
Disetujui, Bogor,
Dr. Ir. Erliza Hambali, MSi Dosen Pembimbing
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kepulauan Riau pada tanggal 26 Januari 1984 sebagai putri kedua dari Kamal Satria dengan Rahmawati. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Setelah menyelesaikan sekolah di bangku taman kanak-kanak tepatnya di TK Pertiwi pada tahun 1989, penulis kemudian melanjutkan sekolah ke sekolah dasar di SDN 014. Pada tahun 1995, penulis melanjutkan ke SLTPN 1 Tanjung Pinang, pada saat kelas tiga penulis pindah sekolah ke SLTPN 1 Rengat. Setelah itu penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum di SMUN 8 Pekanbaru pada tahun 1998. setelah lulus SMU pada tahun 2001, penulis melanjutkan studi ke Institut Pertanian Bogor, Departemen Teknologi Industri Pertanian melalui jalur USMI. Selama kuliah di IPB penulis pernah melakukan praktek lapangan di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, dengan topik ’Aspek Manajeman Pemasaran pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang’ selain itu penulis juga aktif pada beberapa kegiatan antara lain sebagai seksi acara dalam temu alumni TIN dan seksi dekorasi dalam acara TIN Speaks Out tahun 2002, seksi dana dan usaha sekaligus tata tertib Hagatri Reloaded tahun 2003.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya. Dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan ucapan terima kasih kepada : 1. Papa, Mama dan Bang Dino atas perhatian, pengorbanan, dukungan dan do’a yang telah diberikan selama ini. 2. Dr. Ir. Erliza Hambali, MSi selaku Dosen Pembimbing atas pertimbangan dan pengarahan selama penelitian dan penulisan skripsi. 3. Dr. Ir. Dwi Setyaningsih, MSi dan Dr. Ir. Endang Warsiki, MT selaku dosen penguji atas koreksi dan masukannya. 4. PT. ADEV Prima Mandiri sebagai konsultan agroindustri dan LPPM - IPB SBRC yang telah memberikan bantuannya. 5. Semua laboran dan staff TIN atas bantuan dan informasi yang telah diberikan. 6. All my beloved friends, thanks for all your kindness, dan kepada seluruh teman-teman TIN ’38 atas bantuan, motivasi dan kebersamaannya. selama masa kuliah sampai penelitian dan penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat di kemudian hari. Amiin ya robbal ‘aalamiin. Bogor, Desember 2006
Penulis