ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR (Studi Kasus di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta)
SKRIPSI
ditulis oleh Nama
: Musodik
Nomor Mahasiswa
: 03311280
Program Studi
: Manajemen
Bidang Konsentrasi : Pemasaran
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008
i
ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR (Studi kasus di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogjakarta) SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
oleh Nama
:
Musodik
Nomor Mahasiswa
:
03311280
Program Studi
:
Manajemen
Bidang Konsentrasi
:
Pemasaran
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA FAKULTAS EKONOMI YOGYAKARTA 2008
ii
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila kemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup menerima hukuman/sanksi apapun sesuai peraturan yang berlaku.”
Yogyakarta, 21 Februari 2008 Penulis,
Musodik
iii
ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN , KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR (Studi kasus di Condong Catur, Depok, Sleman, Yogjakarta)
Nama
: Musodik
Nomor Mahasiswa
: 03311280
Program Studi
: Manajemen
Bidang Konsentrasi
: Pemasaran
Yogyakarta, Februari 2008 Telah disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing,
Dra.Hj. Sri Hardjanti. MM
iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN
Telah dipertahankan/diujikan dan disahkan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata-1 pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Nama No. Mahasiswa Program Studi Bidang Konsentrasi
: : : :
Musodik 03311280 Manajemen Pemasaran
Yogyakarta, Februari 2008 Disahkan Oleh:
Pembimbing Skripsi
:
Penguji
:
Dra.Hj. Sri Hardjanti MM
...........................
...........................
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Asmai Ishak, Drs, M.Bus., Ph.D
v
ABSTRAKSI
Skripsi ini mengangkat judul “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk, Kebutuhan Mencari Variasi serta dampaknya terhadap Perpindahan merek Sepeda motor”. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel-variabel independen terhadap Perpindahan merek Sepeda motor serta variabel dominan yang mempengaruhi perpindahan merek Sepeda motor. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability Sampling . Sampel yang digunakan sebanyak 96 responden, teknik pengumpulan datanya adalah dengan kuesioner. Variabel penelitiannya adalah Ketidakpuasan Konsumen (X1), Karakteristik Kategori Produk (X2), Kebutuhan Mencari Variasi (X3), dan Perpindahan merek (Y). Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Pengujian hipotesis menggunakan uji F dan uji t dengan taraf signifikansi sebesar 5 %. Sedangkan untuk mengukur validitas dan reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini, maka rumus Product Moment dan Cronbach Alpha menjadi pilihan. Selanjutnya untuk menguji hasil penelitian menggunakan alat bantu SPSS For Windows 12.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan uji F dan uji t diketahui bahwa variable ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi secara bersama-sama dan secara individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam melakukan perpindahan merek pada produk sepeda motor. Variabel larakteristik kategori produk merupakan faktor paling dominan dalam mempengaruhi keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor.
vi
MOTTO
Makin banyak kulihat Negara lain, makin kucintai tanah airku. Harapan adalah Rahmat Allah bagi manusia , kalau bukan karena harapan , tidaklah seorang ibu sudi melahirkan anak, tiadalah seorang petani akan sudi menaburkan bibit. (nabi Muhammad SAW) Bergurulah pada kebijaksanaanmu sendiri, sesuaikanlah perkataan dengan perbuatanmu (Shakespeare) Saya percaya bahwa setiap hak mengandung tanggung jawab , setiap kesempatan membuat peluang, setiap kekayaan suatu pengabdian. Orang yang berpikir Cuma untuk kepentingan perutnya maka harga dirinya sama dengan yang keluar dari isi perutnya. (Ali bin Abu Thalib) Ujian bagi kemajuan bukanlah menambah kelebihan pada mereka yang telah mempunyai banyak, tetapi apakah kita menyediakan keadilan yang cukup bagi mereka yang kekurangan dan tetindas (Karl Marx) Janganlah mau digenggam dunia sehingga kita tenggelam dalam kesulitankesulitannya, akan tetapi genggamlah dunia dalam tanganmu sehingga kita dapat menggoncangkan sesuka hati. (Mahatma Ghandi)
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala karunia dan nikmat yang tak terhingga Kupersembahkan skripsi ini untuk Ayah dan Ibu tercinta, segala Do’a, Nasehat, Kasih sayang dan dukungannya yang takkan habis sampai kapanpun dan tiada henti terbalas, untuk Adik2ku Samson&Jithul yang selalu memberi motivasi, Mbah Roko&mbah Putri matur nuwun donganipun, Adik2ku Acung&Hani, Ulfa, Salma&fhrul kalian selalu nggemesin Dan semua yang ada dihatiku yang mengisi dan mewarnai hari-hariku.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik kategori Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Produk Sepeda motor” yang diajukan sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas dukungan dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ayah dan Ibu tercinta atas doa, kasih sayang, dan semua yang diberikan. 2. Bapak Edy Suandi Hamid, Drs., M.Ec, selaku Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 3. Bapak Asmai Ishak, Drs, M.Bus., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 4. Ibu Sri Hardjanti, Dra. Hj, MM. selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan pengarahan dan bimbingannya.
ix
5. Teman-teman kost talok yang baik hati dan tidak teratur, Jeksen negro, kethos Pithul, Danang Cuel yang dah migrasi ke Jkt (ojo nangis yo?), Wawan si Jugernaut, Dody dores yang mbojo trs, Wisnu el jidor (hua..hua..), 2 km.mandi, Kyai Slamet Fani alias kebo “titip gudeg yo?”, Abit si hitam perut besar (ra mbolos kerjo trs?), dan Simak (enthutmu mambu) + Subhan. 6. Kakak Polisi Pras (makasih printer CANONnya), saudara2ku Denokan Erna, Widi, Lek Sri&Lek Sofingi, Rida, Nurul & semua penghuninya. 7. Temen pendatang dari kost Burjo “Gomez & Paul chino edan, Haudril “ayo ngopi”,Anastasia si supra dop, Tono, Heksa, Nophek,dan semua wanita2pengungsi. 8. Buat Doni kita ujian bareg yo, Andri “semangat ayo kmu bisa”, Jo si koboi Klaten, Indra, Ipung, Kus-kus, Desta, Ul Farid (manajer PT.Coca Cola), dan semua anak-anak kelas F yang baik2, imut, ganteg, and Cantik2. 9. Sobatku Yayan (besok kita touring lagi Bali sudahmenanti?), temenku satu Perguruan Jalu, Awal, Mia, Tria, Mul, Riris, kenapa kalian lulus duluan? 10. Teman-teman Bengkel Moro Dadi (mr.Joko sekeluarga, Hanto) 11. Semua teman-temanku hentikanlah kebiasaanmu merokok……… 12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran serta penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis pribadi maupun kepada para pembaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 21 Februari 2008
Penulis
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kognisi Yang Mendahului dan Konsekuensi Dari Kepuasan..... 14 Gambar 2 Empat Tahap Loyalitas................................................................ 19 Gambar 3 Empat Tipe Perilaku Konsumen ................................................. 23 Gambar 4 Kerangka Pemikiran.................................................................... 29
xvi
DAFTAR ISI Halaman Halaman Sampul Depan Skripsi ..................................................................... i Halaman Judul Skripsi ................................................................................... ii Halaman Pernyataan Bebas Plagarisme ........................................................iii Halaman Pengesahan Skripsi ........................................................................ iv Halaman Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... v Abstraksi ....................................................................................................... vi Motto ............................................................................................................ vii Halaman Persembahan ................................................................................viii Kata Pengantar .............................................................................................. ix Daftar isi....................................................................................................... xii Daftar Tabel ................................................................................................. xv Daftar Gambar............................................................................................ xvii Daftar Lampiran ........................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah Penelitian .............................................. 4 1.3 Batasan Masalah Penelitian .................................................. 5 1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 6 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 8 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu..................................................... 8 2.2 Landasan Teori..................................................................... 12 2.2.1 Kepuasan Konsumen................................................... 12 2.2.2 Loyalitas Pelanggan .................................................... 15 2.2.3 Keputusan Pembelian Konsumen ............................... 20 2.2.4 Bentuk Perilaku Konsumen Dalam Menentukan Keputusan Pembelian........................................................... 23
xii
2.2.5 Ketidakpuasan Konsumen Pasca Pembelian............... 24 2.2.6 Karakteristik kategori Produk ..................................... 25 2.2.7 Kebutuhan Mencari Variasi ........................................ 26 2.2.8 Pengertian Merek ........................................................ 27 2.2.9 Identifikasi Merek dan Label Informasi...................... 27 2.2.10 Hubungan Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik kategori Produk, Kebutuhan Mencari Variasi.......................28 2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................ 29 2.4 Hipotesis Penelitian............................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 32 3.1 Devinisi Operasional Variabel ............................................ 32 3.1.1 Variabel Independen .................................................. 32 3.1.2 Variabel Dependen ..................................................... 34 3.2 Jenis Penelitian .................................................................... 35 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................... 35 3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data............................... 38 3.5 Skala Pengukuran................................................................. 39 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas ................................................. 40 3.7 Teknik Analisis Data............................................................ 42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................ 49 4.1 Uji Validitas dan reliabilitas................................................. 49 4.1.1 Uji Validitas ................................................................ 49 4.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 51 4.2 Analisis Deskriptif .............................................................. 52 4.2.1 Karakteristik Responden ............................................. 52 4.3 Analisis Kuantitatif .............................................................. 56 4.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ............................... 56 4.3.2 Intrepretasi Koefisien Regresi..................................... 57 4.3.3 Pengujian Hipotesis..................................................... 58
xiii
4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi................................... 61 4.3.5 Analisis Korelasi Berganda dan Korelasi Parsial........ 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 67 5.1 Kesimpulan ......................................................................... 67 5.2 Saran .................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 72 LAMPIRAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner 2. Rekapitulasi Data Kuesioner 3. Frequency Tabel 4. Uji Validitas dan Reabilitas 5. Hasil Uji Regresi 6. Tabel Korelasi Pearson Produk Moment 7. Tabel t 8. Tabel F
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
4.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel ketidakpuasan Konsumen............ 50 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Karakteristik Kategori Produk..... 50 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kebutuhan Mencari Variasi......... 51 4.4 Hasil Pengujian Reabilitas ................................................................... 52 4.5 Karakteristik Respomden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 53 4.6 Karakteristik Respomden Berdasarkan Umur...................................... 53 4.7 Karakteristik Respomden Berdasarkan Pendapatan ............................ 54 4.8 Karakteristik Respomden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................ 55 4.9 Karakteristik Respomden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...................... 56 4.10 Ringkasan Hasil Regresi ...................................................................... 57 4.11 Model Summary................................................................................... 62 4.12 Koefisien Korelasi Parsial.................................................................... 62
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis akhir-akhir ini telah memunculkan gejala semakin
banyak dan beragamnya produk-produk konsumsi yang ditawarkan di pasar. Ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat loyalitas merek dari pelanggan menjadi pendukung utamanya. Sebagai pengelola merek, setiap produsen harus bisa menterjemahkan trend yang ada di masyarakat yang diyakini banyak berpengaruh adalah hilangnya hambatan pasar akibat kebijakan ekonomi global. Seiring dengan kondisi itu, dengan adanya merek yang dikenal luas, suatu produk bisa menjadi penghalang atas masuknya kompetitor. Disamping merek digunakan untuk diferensiasi, keputusan konsumen untuk memilih produk bisa tergantung atas persepsi mereka terhadap merek-merek yang menancap kuat di benak konsumen. Kepuasan konsumen (consumer satisfaction) adalah konsep penting dalam pemasaran dan penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau merek. Mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakanya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka tentang produk tersebut. Konsumen yang tidak mengalami kepuasan pada masa pasca-konsumsi mempunyai kemungkinan untuk merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif lain pada konsumsi berikutnya atau mereka cenderung beralih merek serta mengajukan keberatan
2
pada produsen, pengecer, dan bahkan menceritakannya pada konsumen lainya. Ketidakpuasan (dissatisfaction) ketika harapan pra pembelian ternyata tidak cocok secara negatif yaitu, kinerja suatu produk ternyata lebih buruk dari kinerja yang diharapkan. Konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang.Kepuasan konsumen dapat tercipta dengan pemenuhan ekspektasi pelanggan atas mutu produk atau jasa utama. Jika konsumen merasa puas akan suatu produk yang dikonsumsinya maka bukanya tidak mungkin konsumen tersebut akan melakukan pembelian ulang. Hal inilah yang diharapkan oleh perusahaan, dimana kepuasan konsumen akan menciptakan loyalitas pelanggan. Perilaku perpindahan merek pada pelanggan merupakan suatu fenomena yang komplek yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku persaingan dan waktu (Srinivasan, dalam Shellyana dan Basu, 2002). Merek suatu produk akan semakin kuat dan bernilai bila produk itu bias menjadi yang pertama pada kategorinya. Tipe perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian cenderung melakukan perpindahan merek adalah pengambilan keputusan yang terbatas atau inersia. Loyalitas berkembang menurut tiga tahapan, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Ketiga aspek tersebut harus selaras, walaupaun
dalam disonansi
menunjukkan bahwa tidak semua kasus mengalami hal yang sama (Dharmesta dalam Junaidi dan basu,2002). Menurut Dick dan Basu (1994) (dalam Shellyana dan Dharmesta ,2002) loyalitas memerlukan konsistensi dari ketiga unsur
3
psikologi tersebut. Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya adalah konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek karena ada rangsangan pemasaran. Produk sepeda motor yang akan dianalisis disini adalah produk sepeda motor Jepang, yang diantaranya dengan merek HONDA, SUZUKI, YAMAHA, dan KAWASAKI khususnya yang dipasarkan di Indonesia Dengan adanya perbedaan diantara kategori produk, maka konsumen akan mengetahui kelebihan dan kekurangan di setiap merek. Banyaknya merek sepeda motor yang ada dipasaran mengakibatkan perbedaan kategori produk menjadi bagian penting bagi seorang konsumen, karena karakteristik kategori produk akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam mencari variasi yang baru. Dan jika seorang konsumen lebih cenderung memiliki berbagai preferensi merek maka perilaku mencari variasi akan semakin tinggi sehingga akan mempengaruhi dalam keputusan perpindahan merek. Seperti yang terjadi belakangan ini dalam masyarakat biasanya mereka sering ganti-ganti merek sepeda motor, misalnya mereka yang tadinya memakai merek Suzuki pindah ke Yamaha, dari Yamaha pindah ke Honda atau lainnya. Mereka pindah merek karena ingin merasakan perbedaan dari tiap merek yang ada yang disebabkan karena mereka tidak puas terhadap suatu merek, atau ingin mencari karakteristik kategori produk yang paling baik dan juga keinginan untuk mencari variasi dari merek-merek yang ada. Yogyakarta, sebagai kota pendidikan serta kota budaya otomatis menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar dan wiatawan dan dikunjungi oleh banyak orang dari segala pelosok indonesia.. Tak
4
terkecuali di Condong Catur, Depok,Sleman, Yogyakarta. Dan disini juga terjadi fenomena perepindahan merek yang dilakukan oleh masyarakatnya. Hal tersebut menjadi perhatian bagi produsen sepeda motor untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen agar mereka berpindah ke merek produsen sepeda motor tersebut dan hal ini akan mengakibatkan terjadinya persaingan di antara merek-merek sepeda motor tersebut. Perilaku perpindahan merek pada konsumen merupakan suatu fenomena yang komplek yang dipengaruhi oleh faktor–faktor ketidakpuasan, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penelitian ini mengambil “ANALISIS
PENGARUH
KETIDAKPUASAN
KARAKTERISTIK
KATEGORI
PRODUK,
judul
DAN
KONSUMEN, KEBUTUHAN
MENCARI VARIASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK SEPEDA MOTOR” (Studi Kasus di
Condong
Catur Depok, Sleman, Yogyakarta)
1.2
Rumusan Masalah Penelitian Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah ketidakpuasan konsumen berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek? 2. Apakah karakteristik kategori produk berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek?
5
3. Apakah kebutuhan mencari variasi berpengaruh terhadaap keputusan perpindahan merek? 4. Apakah ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan
mencari
variasi
secara
bersama-sama
mempengaruhi
perpindahan merek? 5. Variabel
manakah
yang
lebih
dominan
antara
ketidakpuasan
konsuman,karakteristik kategori produk atau kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek?
1.3
Batasan Masalah Agar pembahasan lebih terfokus dan untuk menghindari agar pemecahan
masalah tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai, maka dibuat beberapa batasan sebagai berikut : 1.
Penelitian ini dilakukan di Condong Catur Depok, Sleman, Yogyakarta.
2.
Responden yang menjadi subyek penelitian adalah Konsumen
pengguna
sepeda motor yang sering atau hanya minat berpidah merek. 3.
Variabel yang akan diteliti adalah pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi yang mempengaruhi konsumen dalam berpindah merek pada pembelian sepeda motor.
6
1.4
Tujuan Penelitian Setiap
penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai tujuan. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah ketidakpuasan konsumen berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. 2. Untuk menganalisis apakah karakteristik kategori produk berpengaruh terhadap keputusan perpindahan merek. 3. Untuk menganalisis apakah kebutuhan mencari variasi berpengaruh terhadap kepustusan perpindahan merek. 4. Untuk menganalisis apakah ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mancari variasi secara bersama-sama akan semakin kuat terhadap keputusan perpindahan merek. 5. Untuk
menganalisis
faktor
manakah
yang
paling
dominan
antara
ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk atau kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek.
1.5
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan serta merupakan sarana untuk melatih agar bisa menulis secara ilmiah suatu penelitian. 2. Bagi Perusahaan
7
Manfaat yang diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan Sepeda Motor untuk memperkirakan pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. 3. Bagi Pihak lain Dapat memberikan tambahan ilmu dan wawasan juga bahan untuk suatu penelitian lanjutan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Hasil Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang pernah dan telah dilakukan sebelumnya
tentang masalah kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan. Penelitian tersebut dilakukan oleh: 1.
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dharmesta dan Junaidi (2002) yang berjudul “ Pengaruh Ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori Produk, dan kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Perpindahan Merek “, Bermaksud mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan perpindahan merek, Penelitian ini dilakukan dengan sample berjumlah 400 orang yang dipilih menurut metode purposive sampling, yaitu bahwa responden dalam tiga bulan terakhir secara periodik melakukan pembelian produk sampo, pasta gigi, dan sabun mandi serta melakukan perpindahan merek. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2.
Penelitian
ini
juga
pernah
dilakukan
lagi
oleh
Ika
Handayani
(00.410.803/EM). Dengan mengambil obyek produk handphone merek Sony Erricson yang dilakukan di counter handphone di Yogyakarta. Adapun hasil dari penelitian terdahulu adalah:
9
a. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ketidakpuasan konsumen dan karakteristik kategori produk secara serempak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Terbukti dengan F hitung (50,511) lebih besar dari F table (3,0902). b. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ketidakpuasan konsumen dan karakteristik kategori produk terhadap keputusan perpindahan merek akan semakin kuat jika dimoderasi oleh kebutuhan mencari variasi terbukti dengan adanya peningkatan nilai adjusted s square (persamaan tak termoderasi) sebasar 0,500 ke adjusted s square (persamaan termoderasi) menjadi 0,626. 3.
Brian Hega Afianto (141020206/EM). Dengan Judul “Analisis Pengaruh Ketidakpuasan konsumen, Karakteristik kategori Produk, kebutuhan mencari variasi serta dampaknya terhadap keputusan perpindahan merek minuman berenergi” Adapun hasil dari penelitian adalah: a. Ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Karena ketidakpuasan konsumen yang rendah akan menghasilkan keputusan perpindahan merek yang rendah atau keputusan pembelian ulang b. Karakteristik kategori produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Karena karakteristik katgori produk tinggi akan menghasilkan keputusan perpindahan merek yang rendah atau keputusan pembelian ulang
10
c. Kebutuhan mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. Karena kebutuhan mencari variasi yang rendah akan menghasilkan keputusan perpindahan merek yang rendah atau keputusan pembelian ulang d. Pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk terhadap keputusan perpindahan merek yang dilakukan oleh konsumen ketiga kategori produk secara signifikan dimoderasi oleh kabutuhan mencari variasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai R Squared (R2) antara persamaan tidak termoderasi dan persamaan termoderasi yang mengalami perubahan. Perubahan tersebut berupa peningkatan R Squared (R2 persamaan termoderasi > R2 persamaan tidak termoderasi) e. Ketidakpuasn konsumen merupakan faktor dominan mempengaruhi keputusan perpindahan merek konsumen, hal ini terlihat dari nilai koefisien beta variabel tersebut yang paling besar. Adapun dari penelitian yang akan dilakukan penulis terdapat beberapa persamaan dan perbedaan : 1.
Persamaan penelitian a. Baik penelitian terdahulu maupun yang akan dilakukan oleh penulis memiliki judul yang sama, yaitu Pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek.
11
b. Baik penelitian terdahulu maupun penelitian yang dilakukan oleh penulis, sama-sama menggunakan
teknik analisis regresi linier
berganda. 2.
Perbedaan penelitian a. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh junaidi dan Dharmesta, objek yang digunakan adalah produk toiletries yang meliputi sabun mandi , pasta gigi, sampo dan yang dilakukan oleh Ika Handayani, obyeknya produk handphone merek Sony Erricson, penelitian yang dilakukan
Brian Hega Afianto obyek yang diteliti adalah kategori
produk minuman yaitu minuman berenergi (energy drink) dalam kemasan sachet dan botol yang membantu meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh. Sedangkan obyek yang akan dianalisis oleh peneliti adalah produk Sepeda Motor yang merupakan studi kasus di wilayah Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. b. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi dan Dharmesta, sampel yang digunakan adalah mahasiswa perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan yang dilakukan oleh Ika Handayani adalah konsumen counter handphone di Yogyakarta, sampel yang digunakan oleh Brian Hega Afianto adalah konsumen pria atau wanita di Yogyakarta dimana dalam tiga bulan terakhir mengkonsumsi minuman berenergi (energi drink). Sedangkan sample yang akan digunakan oleh peneliti adalah konsumen Sepeda Motor yang sudah dan akan berpindah
12
merek khususnya masyarakat Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
2.2
Landasan Teori 2.2.1 Kepuasan konsumen Kepuasan konsumen dapat didefinisikan sebagai evaluasi purna beli konsumen dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sehingga ketidakpuasan konsumen timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan (Engel dalam Tjiptono, 2003:24). Sedangkan Wilkie (Dalam Tjiptono, 2003:24) menyatakan kepuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Adapun Kotler(dalam Tjiptono,2003:24) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya. Adapun Oliver (dalam Peter, 200:158) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai berikut: Kepuasan mungkin paling mudah dimengerti jika digambarkan sebagai suatu evaluasi terhadap surprise yang melekat pada suatu pengakuisisian produk dan atau pengalaman pengkonsumsian. Intinya, kepuasan adalah rangkuman kondisi psikologis yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan yang tidak cocok dilipat gandakan oleh perasaanperasaan yang terbentuk dalam konsumen tentang pengalaman mengkonsumsi. Definisi kepuasan pelanggan tersebut mengandung dua hal yang sama, yaitu harapan dan hasil atau kinerja. Kepuasan pelanggan akan muncul jika antara harapan dan hasil yang dirasakan atau diperoleh terdapat
13
kesesuaian, dan ketidakpuasan akan muncul jika antara hasil dan harapan tidak terdapat kesesuaian. Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses informasi dalam evaluasi terhadap merek. Konsumen akan menggunakan informasi masa lalu dan masa sekarang untuk melihat merek-merek yang memberikan manfaat yang mereka harapkan. Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekatnya harapan konsumen terhadap suatu produk dengan kinerja yang dirasakan konsumen maka konsumen akan mengalami kepuasan. Sebaliknya, jika kinerja produk tidak sesuai atau lebih rendah dari harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan. Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh produsen melalui iklan. Jika kinerja atau hasil yang diperoleh sama dengan apa yang diharapkan berdasarkan informasi yang diterimanya, maka akan terbentuk kepuasan pelanggan, sebaliknya ketidakpuasan konsumen akan muncul jika hasil tidak memenuhi harapanya (Tjiptono,2003:24). Berdasarkan pada definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua variabel utama yang menentukan kepuasan pelanggan, yaitu harapan dan kinerja produk atau jasa. Apabila kinerja yang dihasilkan oleh produk melebihi
atau
sama
dengan
pelanggan,begitu pula sebaliknya.
harapan,
maka
tercipta
kepuasan
14
Hal tersebut sebagaiman diungkapkan dalam gambar berikut: Afeksi dan kognisi pra pembelian
Perilaku pembelian dan penggunaan
Harapan pra pembelian
Kinerja produk
Afeksi dan kognisi pasca pembelian
Ketidakcookan positif Cocok Ketidakcocokan negatif
Kepuasan atau ketidakpuasan
Sikap pra pembelian
Sikap pasca pembelian
Keinginan pra pembelian
Keinginan pasca pembelian
Gambar 1 Kognisi yang mendahului dan konsekuensi dari kepuasan Sumber : Richard L, Oliver dalam Peter, 2000:161 Pendekatan
Oliver
yang
digambarkan
tersebut,
memandang
ketidakpuasan terhadap produk dan merek sebagai hasil dari dua variabel kognitif lainya, harapan pra pembelian dan ketidakcocokan. Harapan pra pembelian adalah kepercayaan terhadap kinerja produk yang ditawarkan atau
yang
diperkirakan
dimiliki
oleh
produk
tersebut.
Adapun
ketidakcocokan adalah perbedaan harapan pra pembelian dengan persepsi
15
pasca pembelian. Setelah proses pembelian, konsumen akan merasakan antara kecocokan, ketidakcocokan,positif dan ketidakcocokan negatif. Harapan pra pembelian akan terpenuhi jika terjadi kecocokan dengan kinerja produk, dan tidak cocok ketika yang terjadi adalah berkebalikan. Ketidakcocokan negatif terjadi ketika kinerja produk kurang dari apa yang diperkirakan, ketidakcocokan positif terjadi ketika kinerja produk lebih dari apa yang diharapkan. Selanjutnya, kepuasan konsumen akan menciptakan loyalitas pelanggan (Tjiptono,2003:36). Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakanya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenagkan tentang produk tersebut. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Dengan demikian pelanggan akan terus membeli produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.Konsumen yang mengalami ketidakpuasan akibat ketidakcocokan antara harapan pra pembelian dengan kenyataan pasca pembelian akan beralih ke produk yang lain.Dengan demikian, akan terjadi keputusan perpindahan merek oleh konsumen yang mengalami ketidakpuasan tersebut. 2.2.2 Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai konsep yang menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian dan probabilitas pembelian (Dick dan Basu, 1994 Dalam Shellyana dan Basu, 2002). Sedangkan loyalitas merek didefinisikan sebagai keinginan melakukan dan perilaku
16
pembelian ulangan (Peter dan Olson, 2000: 162). Menurut Engel (1994:37) Pengertian loyalitas merek adalah kebiasaan termotivasi yang sulit diubah dalam pembelian barang yang sama, sering berakar pada keterlibatan tinggi. Berdasarkan pada pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa loyalitas merek dapat mencerminkan kebiasaan yang termotivasi dan sulit diubah karena berakar di dalam keterlibatan tinggi . Loyalitas merek ini dapat diartikan sebagai kondisi dimana konsumen mempunya sikap positif terhadap merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembelianya
dimasa
mendatang.
Engel
(1994:33)
mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada pelanggan antara lain disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan terhadap merek atau barang yang dibeli. Kekecewaan terhadap merek yang dibeli dimasa lalu menyebabkan konsumen akan berganti merek, sebaliknya kepuasan terhadap merek yang dibeli akan menghasilkan kepuasan yang diekspresikan dalam bentuk rekomendasi positif kepada orang lain dan maksud untuk membeli kembali seandainya kesempatan itu muncul. Pendapat ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Peter dan Olson (2000:160) bahwa konsumen yang merasa tidak puas terhadap suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang dan bahkan dapat mengecam langsung kepada produsen, pengecer, serta menceritakanya kepada konsumen lainanya. Loyalitas akan berkembang mengikutu tiga tahap, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Konsumen akan loyal lebih dulu pada aspek
17
kognitifnya, kemudian pada aspek afektif, dan akhirnya pada aspek konatif (Oskamp,1991 seperti dikutip oleh Dharmesta, 1999). Pendapat tersebut sejajar dengan ilmu perilaku konsumen, bahwa konsumen akan melalui tahap learning – perception – attitude - behavior . Sikap sendiri terdiri dari tiga komponen , yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Konponen kognitif berkaitan dengan proses pembelajaran konsumen , sedangkan komponen afektif berkaitan dengan sikap, dan konatif berkaitan dengan perilaku.Hal ini berarti sebelum mencapai aspek konatif, konsumen harus melewati dulu aspek kognitif dan afektif. Dharmmesta (1999) dan Oliver (1999) mengemukakan empat tahap loyalitas dan kerentanan untuk berpindah merek pada empat tahap loyalitas sebagai berikut: a. Struktur keyakinan (kognitif) Artinya informasi merek yang dipegang oleh konsumen
(keyakinan
konsumen) harus menunjuk pada merek fokal yang dianggap superior dalam persaingan.Loyalitas konatif lebih didasarkan pada kepercayaan terhadap merek berdasarkan karakteristik fungsional, terutama biaya, manfaat, dan kualitas. Jadi jika ketiga faktor tersebut jelek, konsumen akan sangat mudah beralih ke merek lain. Konsumen paling rentan terhadap perpindahan merek karena ada rangsangan pemasaran.
18
b. Struktur sikap (afektif) Artinya tingkat kesukaan konsumen harus tinggi daripada merek saingannya. Munculnya loyalitas ini didorong oleh faktor kepuasan. Namun demikian masih belum menjamin adanya loyalitas. Menurut penelitian, kepuasan konsumen berkolerasi tinggi dengan loyalitas membeli ulang diwaktu mendatang. Pada loyalitas afektif, kerentanan konsumen berpindah merek lebih banyak terfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar maupun konsumen lain, dan upaya mencoba merek lain. c. Struktur niat (konatif) Artinya konsumen harus mempunyai niat untuk membeli merek fokal, bukan merek lain, ketika keputusan beli dilakukan.Konasi menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu kearah suatu tujuan tertentu. Loyalitas konatif merupakan kondisi loyal yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian pada merek yang dikuasai. Pada loyalitas konatif kerentanan konsumen lebih terfokus faktor persuasi dan upaya coba merek lain. d. Tindakan atau keperilakuan. Aspek konatif atau niat melakukan adalah kondisi yang mengarah pada persiapan bertindak dan pada keinginan untuk mengatasi hambatan untuk mencapai tindakan tersebut. Artinya, tindakan mendatang sangat didukung oleh pengalaman mencapai sesuatu dan penyelesaian hambatan. Hal ini menunjukkan bagaimana loyalitas itu dapat menjadi
19
kenyataan : loyalitas kognitif – loyalitas afektif – loyalitas konatif – loyalitas tindakan (loyalitas yang ditopang dengan komitmen dan tindakan). Kerentanan untuk berpindah merek pada loyalitas tindakan lebih rendah daripada loyalitas konatif , tetapi kerentanan untuk berpindah merek tersebut masih ada, terutama yang disebabkan oleh persuasi dari pemasar dan konsumen merek lain, dan upaya konsumen untuk mencoba merek lain.
Loyalitas itu merupakan kondisi psikologis yang dapat dipelajari dengan pendekatan attitudinal dan behavivoral . Adapun tahap - tahapnya sebagai berikut:
KOGNITF
AFEKTIF
KONATIF
TINDAKAN
TEGUH PADA SATU MEREK
KUALIATAS, BIAYA, MANFAAT
KEPUASAN, KETERLIBATAN, KESUKAAN, KONSISTENSI, KOGNITIF
KOMITMEN, KONSISTENSI KOGNITIF
KOMITMEN, TINDAKAN BIAYA
RENTAN BERPINDAH MEREK
KUALITAS, BIAYA, MANFAAT
KETIDAKPUASAN, PERSUASI, COBA
PERSUASI, COBA
PERSUASI COBA
TAHAP
Gambar 2 Empat tahap loyalitas Sumber : Dharmmesta dan Basu Swasta, 1999, “ Loyalitas Pelanggan: Sebuah kajian Konseptual sebagai Panduan Bagi Penelitian “ jurnal Ekonomi dan Bisnis UGM, Yoyakarta.
Indonesia vol 14. No. 3 juli, hal 80. FE
20
Konsumen yang mendapat kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung melakukan pembelian ulang yang sama. Salah satu faktor penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas. Kualitas dapat digunakan pemasar memperhatikan kualitas merek dan diperkuat periklanan yang intensif maka loyalitas konsumen pada mereka yang ditawarkan akan lebih mudah diperoleh. 2.2.3 Keputusan Pembelian Konsumen Proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen merupakan suatu proses yang harus dipahami oleh pemasar perusahaan dengan tujuan untuk membuat strategi yang tepat.Proses pembuatan keputusan konsumen dalam membeli produk-produk tidak dapat dianggap sama. Henry Assael (dalam Shellyana dan Basu, 2002) mengembangkan suatu tripogi dari proses pengambilan keputusan konsumen yang didasarkan pada dua dimens, yaitu: (1) tingkat pengambilan keputusan dan (2) tingkat keterlibatan dalam pembelian. Tedapat empat proses pembelian konsumen, yaitu: 1.
Pengambilan keputusan yang kompleks
2.
Pengambilan keputusan yang terbatas
3.
kesetiaan pada merek, dan
4.
Inertia. Pengambilan keputusan pembelian merupakan salah satu tindakan
yang termasuk ke dalam perilaku konsumen. Proses pengambilan keputusan pembelian ini ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Hawkins dan
21
Engel (dalam Tjiptono, 2003:20) membagi proses pengambilan keputusan pembelian menjadi tiga jenis, yaitu: 1.
Pengambilan keputusan yang luas.
2.
Pengambilan keputusan terbatas.
3.
Pengambilan keputusan kebiasaan. Proses
pengambilan
keputusan
yang
luas
merupakan
jenis
pengambilan keputusan yang paling lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk. Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya. Evaluasi produk atau merek mengarah kepada keputusan pembelian. Proses pengambilan keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan khusus konsumen atau untuk pengambilan keputusan yang membutuhkan keterlibatan tinggi, misalnya untuk membeli barang-barang yang mahal, mengandung nilai prestise, dan dipergunakan
dalam
waktu
yang
lama,
misalnya
adalah
mobil,komputer,sepeda motor,rumah,dan lain-lain. Proses pengambilan keputusan terbatas terjadi apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi beberapa alternatif produk dan merek berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpaberusaha mencari informasi baru tentang produk atau merek tersebut. Hal ini biasanya berlaku untuk pembelian barang-barang yang bersifat kurang penting atau pembelian yang bersifat rutin.
22
Konsumen kadang-kadang melakukan pengambilan keputusan, walaupun
memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk. Konsumen
kurang memahami kategori produk, pencarian informasi, dan evaluasi lebih terbatas dibanding dengan proses yang kompleks pengambilan keputusan yang terbatas juga terjadi jika konsumen mencari variasi. Jika keterlibatan rendah maka konsumen akan mudah berganti merek karena kebosanan dan mencoba merek lain. Perilaku mencari variasi lain terjadi jika resiko kecil dan sedikit atau tidak ada komitmen terhadap suatu merek. Faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian adalah tingkat keterlibatan pembelian. Tingkat keterlibatan pembelian adalah karakteristik responden (Tjiptono, 2003:21). Seseorang konsumen dikatakan memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi, jika dalam proses pembelian sesuatu produk atau jasa, mereka meluangkan lebih banyak waktu, perhatian, usaha untuk membandingkan berbagai merek dan toko. Dan sebaliknya seorang konsumen dikatakan memiliki tinggkat keterlibatan rendah jika konsumen tersebut tidak meluangkan cukup banyak waktu, usaha, dan perhatian untuk membandingkan berbagai merek dan took.
23
2.2.4 Bentuk Perilaku Konsumen Dalam Menentukan Keputusan Pembelian Keterlibatan tinggi
Perbedaan besar antar merek
Keterlibatan rendah
Tingkah laku membeli yang Tingkah laku membeli untuk kompleks
mencari Variasi
Perbedaan
Tingkah laku
besar sedikit
mengurang kecocokan
mebeli yang Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasan
merek Gambar 3 Empat tipe perilaku konsumen Sumber: Philip Kotler dan Gery Amstrong, 1997, “Prinsip-prinsip Pemasaran”, Prenhallinndo, Jakarta.
Keterangan: 1. Konsumen yang mempunyai kebiasaan membeli yang kompleks. Ketika mereka terlibat secara mendalam dalam suatu pembelian dan berbagai perbedaan penting diantara merek yang ada,konsumen harus mempunyai keterlibatan tinggi dalam suatu pembelian dan tingginya pengekspresian diri. 2. Ketidak cocokan yang dihasilkan dari perilaku pembelian. Fenomena ini terjadi ketika seorang konsumen terlibat secara mendalam kedalam suatu bentuk pembelian yang beresiko tinggi dan tingkat harga dikeluarkan tinggi, tetapi hanya sedikit perbadaan diantara merek yang ada.
24
3. Kebiasaan dalam perilaku pembelian. Kebiasaan beli seorang konsumen dengan karakteristik situasi tertentu yang dihadapinya dimana konsumen memiliki keterlibatan rendah terhadap produk tersebut dan beberapa perbedaan merek penting yang dihasilkan 4. Perilaku pembelian mencari variasi. Bentuk perilaku pembelian konsumen dalam suatu karakteristik situasi keterlibatan konsumen rendah tetapi dihasilkan perbedaan merek yang banyak. 2.2.5 Ketidakpuasan Konsumen Pasca Pembelian Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses informasi dalam evaluasi terhadap suatu merek. Konsumen akan menggunakan informasi masa lalu dan masa sekarang untuk melihat merekmerek yang memberikan manfaat yang mereka harapkan. Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Jika kinerja sebuah produk lebih rendah dari harapan konsumen, maka konsumen mengalami
ketidakpuasan.
Konsumen
membentuk
harapan
mereka
berdasarkan pesan yang diterima dari produsen jika produsen melebihlebihkan manfaat suatu produk, harapan konsumen tidak akan tercapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan (Kotler,1997). Hasil evaluasi merek yang dilakukan konsumen adalah niat atau keinginan membeli, atau tidak
25
membeli melalui proses pengambilan keputusan yang kompleks (Assael dalam Dharmesta dan Junaidi, 2002). 2.2.6 Karakteristik kategori Produk Menurut Dharmesta dan Junaidi, (2002:93) Karakteristik kategori produk merupakan sifat suatu produk yang dapat membedakan produk tersebut dengan produk lainya.Sedangkan menurut Van Trijp, Hoyer, dan Inman seperti yang dikutip Dharmesta dan Junaidi (2002:97), meliputi: a. Keterlibatan Tingkat keterlibatan konsumen berkaitan dengan pilihan produk dan perilaku memilih yang dilakukan konsumen. Sejauh mana tingkat keterlibatan konsumen dalam pembelian produk. b. Perbedaan persepsi diantara merek Pebedaan persepsi diantara merek menggambarkan bahwa ketika seorang
konsumen membuat pilihan produk secara implisit ia akan
mengukur seberapa bagus atribut yang ditawarkan dari beberapa variasi merek sehingga dapat memuaskan kebutuhanya. c. Fitur hedonis Menurut Kahn dan Lehmann (1991) seperti yang dikutip oleh Trijp,Hoyer,dan Inman (1996), suatu produk itu berhubungan erat dengan afektif. Misalnya makanan, minuman ringan, dan restoran diperlukan variasi yang lebih banyak karena dapat menyebabkan rasa bosan.
26
d. Kekuatan preferensi Menggambarkan ketika konsumen lebih cenderung memiliki berbagai preferensi merek maka perilaku mencari variasi akan semakin tinggi sehingga akan mempengaruhi perpindahan merek. e. Frekuensi pembelian Menggambarkan bahwa semakin sering keputusan pembelian ulang suatu kategori produk dilakukan, semakin tinggi tingkat kejenuhan dalam pilihan mencari variasi yang semakin tinggi. f. Runtutan pilihan merek Menunjukkan tipe pembelian dalam pilihan merek yang ada berdasar variasi perpindahan merek yang dilakukan. 2.2.7 Kebutuhan Mencari Variasi Identifikasi pelanggan yang suka mencoba produk baru adalah penting bagi pemasar. Mereka biasanya disebut sebagai penemu yang sangat mendukung keberhasilan suatu produk atau jasa yang baru. Ciri kepribadian sangat penting untuk membedakan antara konsumen penemu dan bukan penemu. Menurut Roger (1983), konsumen penemu adalah mereka yang pertama kali membeli suatu produk baru dan mereka hanya 2,5% dari seluruh konsumen aktual yang mengadopsi suatu produk. Salah satu faktor yang mendorong ciri kepribadian adalah pencarian variasi yang baru. Beberapa tipe konsumen yang mencari variasi mempunyai cirri-ciri perilaku beli eksploratori ,eksplorasi yang dilakukan oleh orang
27
lain, dan keinovatifan penggunaan (Schiffman dan kanuk dalam Basu dan Shellyana, 2002). Di samping itu karakteristik kategori produk juga mempengaruhi perilaku konsumen dalam mencari variasi. 2.2.8 Pengertian Merek Konsumen memendang merek sebagai bagian penting dari suatu produk, dan menetapkan merek dapat menambah nilai suatu produk. Pengertian merek menurut kotler dan Amstrong (1997:283) adalah nama, istilah tanda, simbol, rancangan atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing. Merek mengidentifikasi pembuat atau penjual dari suatu produk atau jasa. Merek dapat membuat pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika mereka melakukan pembelian ulang. 2.2.9 Identifikasi Merek dan Label Informasi Identifikasi merek dan informasi tabel pada kemasan (demikian yang terdapat
pada
produk)
memberikan
rangsangan
tambahan
untuk
dipertimbangkan oleh konsumen. Identifikasi merek untuk berbagai kasus dapat mempermudah pembelian konsumen dan memungkinkan terjadinya proses pengembangan loyalitas. Label informasi adalah penggunaan
kandungan,
daftar
bahan
pembentuk
dan
instruksi peringatan
penggunaan dalam beberapa kategori produk tertentu, label informasi ini dengan kuat dapat mempengaruhi pembelianya (Peter dan Olson, 1999:167).
28
2.2.10 Hubungan Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik kategori Produk, Kebutuhan Mencari Variasi Pengambilan
keputusan
perpindahan
merek
yang
dilakukan
konsumen terjadi karena adanya ketidakpuasan yang diterima konsumen setelah melakukan pembelian.Ketidakpuasan konsumen ini muncul karena pengharapan konsumen tidak sam atau lebih tinggi daripada kinerja yang diterimanya dari pemasar. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan yang dapat mempengaruhi sikap dan niat konsumen untuk melakukan pembelian pada masa konsumsi berikutnya. Menurut Van Trijp, Hoyer, dan Inman (1996) menyatakan bahwa perilaku mencari variasi merupakan suatu fenomena yang dilakukan konsumen hanya untuk kategori produk khusus tidak untuk kategori produk yang lainya. Oleh karena itu pendekatan dalam menjelaskan perilaku mencari variasi dibedakan
antar strategi keputusan, variabel situasional
yang ada, dan faktor normatif lainya. Jadi perilaku mencari variasi merupakan fungsi variabel perbedaan individu dan persepsi terhadap kategori produk. Menurut penelitian yang dilakukan Leclerc dan Little 1997(dalam Dharmesta dan Junaidi,2002:95), Motifasi seseorang untuk memproses informasi merek tergantung pada loyalitas merek atau komitmen dan tingkat keterlibatan mereka dalam suatu kategori produk. Pelanggan yang loyal segera memutuskan suatu merek tertentu untuk dibelinya, mereka hanya memerlukan sedikit proses untuk informasi suatu merek. Tetapi bagi
29
konsumen yang berpindah merek tidak memiliki suatu merek khusus dibeneknya dan tidak dapat memutuskan dengan cepat, sehingga mereka membutuhkan proses yang lama untuk informasi merek.
2.3
Kerangka Pemikiran Untuk memperjelas penelitian tentang perpindahan merek maka dapat
disusun kerangka pemikiran sebagai berikut:
KETIDAKPUASAN KONSUMEN (X1)
KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK (X2)
KEPUTUSAN PEPINDAHAN MEREK (Y)
KEBUTUHAN MENCARI VARIASI (X3)
Gambar 4 Sumber: Dharmesta dan Junaidi,2002, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol17. No. 1(91-104), FE UGM, Yogyakarta.
30
Keterangan: a. Ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan Kebutuhan mencari variasi sangat berhubungan erat dalam mempengaruhi perpindahan merek. b. Pengambilan keputusan perpindahan merek yang dilakukan konsumen terjadi karena adanya ketidakpuasan setelah melakukan pembelian. Ketidakpuasan ini muncul karena pengharapan konsumen tidak sama atau lebih tinggi pada kinerja yang diterimanya dari pasar. c. Kebutuhan mencari variasi adalah sebagai variabel moderator, maksudnya apakah adanya sikap ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, jika ditambahkan kebutuhan mencari variasi akan menyebabkan keputusan perpindahan merek akan semakin besar atau semakin kecil.
2.4
Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
dikemukakan dalam perumusan masalah. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan merupakan kesimpulan yang diuji kebenaranya. Dari penjabaran tentang ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk ,kebutuhan mencari variasi dan keputusan perpindahan merek maka hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut: H1 : Ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. H2 : Karakteristik kategori produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.
31
H3 : Kebutuhan mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek. H4 : Karakteristik kategori produk merupakan faktor yang paling dominan terhadap keputusan perpindahan merek.
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Definisi Operational Variabel Bagian ini memuat devinisi
variabel, alat ukur yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian, dan tehnik pengukuran skala. Variabel adalah suatu karakteristik ,ciri, sifat, watak, milik, atau keadaan yang melekat pada beberapa subyek, orang, atau,barang yang dapat berbeda-beda intensitasnya, banyaknya atau kategorinya.(Suhardi sigit, 2001:29) 3.1.1. Variabel Independen Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek adalah: a.
Ketidakpuasan konsumen Kepuasan konsumen adalah fungsi seberapa dekat harapan konsumen atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan atas produk tersebut. Jika kinerja produk tersebut lebih rendah dari pada harapan konsumen maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan. Adapun indikator yang digunakan adalah: Nilai Ketidakpuasan pada harga, Tampilan dan kinerja sepeda motor. Manfaat Ketidakpuasan pada manfaat sepeda motor tersebut tidak dirasakan.
33
Keinginan Ketidakpuasan konsumen karena keinginan/ harapan tidak terpenuhi dari sepeda motor yang dibelinya. b.
Karakteristik kategori produk. Karakteristik kategori produk merupakan sifat suatu produk yang membedakan produk tersebut dengan produk lainya (Dharmesta dan junaidi, 2002:93 ) Adapun indikatornya adalah: Keterlibatan Karakteristik kategori produk pada seberapa peduli dan pentingnya produk Sepeda motor. Ada tidaknya perbedaan persepsi diantara merek Karakteristik kategori produk pada kehati-hatian terhadap suatu merek dan sulitnya membedakan merek diantara merek sepeda motor. Ada tidaknya fitur hedonis Karakteristik kategori produk pada kesenangan dan kenyamanan. selama memakai sepeda motor tesebut. Kekuatan preferensi merek Karakteristik kategori produk pada merek favorit yang kuat
34
c.
Kebutuhan mencari variasi Menurut Sugiono(2004:33) adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Adapun indikatornya adalah: Pengalaman mengkonsumsi Kebutuhan mencari variasi karena pengalaman merek yang kurang memuaskan. Frekuensi pembelian Kebutukan mencari variasi karena melakukan pembelian yang sama secara terus menerus. Runtutan pilihan merek Kebutuhan mencari variasi pada merek- merek yang ditawarkan.
3.1.2. Variabel Dependen Faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan merek adalah: Dalam penelitian ini keputusan pembelian merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh konsumen ingin membeli kembali merek terakir suatu kategori produk tertentu apabila suatu waktu memerlukanya. Pengukuran keputusan perpindahan merek yaitu menggunakan satu item pertanyaan ,apakah responden akan pindah merek atau melakukan pembelian ulang dengan merek yang sama. Skala yang digunakan adalah skala nominal, yaitu jika responden melakukan perpindahan merek maka akan
35
diberi skor 2 sedangkan jika tetap melakukan pembelian ulang untuk merek yang sama maka akan diberi skor 1. Dimana pengukuranya menggunakan indikator sebagai berikut: Apakah konsumen akan melakukan pergantian merek Sepeda motor yang mereka beli atau tetap membeli merek yang sama.
3.2
Jenis penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Yaitu pengumpulan informasi sistematik dari para responden dengan maksud untuk memahami dan meramalkan beberapa aspek perilaku dari populasi yang diamati (Soehadi sigit, 1999:113). Survei banyak digunakan untuk menyelidiki hubungan diantara variabel dan dapat pula digunakan
untuk
menyelidiki hubungan atau menguji hipotesa. Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain.
3.3
Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2000:55). Sedangkan Soehardi Sigit (2001:81) menyatakan bahwa populasi adalah yang semua anggotanya memiliki beberapa kesamaan
36
atau karakteristik. Populasi yang menjadi objek penelitian adalah konsumen pria atau wanita yang memakai sepeda motor b. Sampel Pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang akan diselidiki yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut (Sugiono, 2000:54). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen baik pria atau wanita di Yogyakarta dimana selama tiga bulan terakhir membeli sepeda motor. c. Penarikan sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability Sampling. Non Probability Sampling adalah pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2000:60). Alasan digunakan teknik non probability Sampling adalah karena konsumen pengguna sepeda motor jumlahnya sangat besar. Dalam teknik non probability sampling juga terdapat teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling disebut juga judgmental sampling, kerena peneliti menggunakan pertimbangan-pertimbangan dengan memasukkan unsur-unsur tertentu yang dianggap bahwa dengan cara demikian dapat memperoleh informasi yang benar atau individu-individu yang disampel itu yang
mencerminkan
populasinya
(Soehardi
Sigit,
2001:89).
Alasan
37
penggunaan Purposive Sampling adalah karena peneliti memilih anggota anggota sampel dari populasi yang tidak diketahui jumlahnya serta memenuhi beberapa kriteria tertentu. Peneliti menilai secara subyaktif bahwa responden dapat dipercaya dan mampu untuk melakukan sesuai dengan yang diminta peneliti. Pengambilan sampel dengan kriteria-kriteria diatas dimaksudkan supaya responden dapat menilai dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus: (Djarwanto dan Pangestu Subagyo, 1993)
n=
1 4
Z
2
α
2 E
Dimana : Z = nilai Z pada /2 = taraf signifikansi E = tingkat kesalahan maksimal dalam pengambilan sasmpel Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%, dan diharapkan bahwa besarnya kesalahan dalam penggunaan sampel ( kesalahan sampel ) tidak lebih dari 10 %, maka sampel dapat dihitung sebagai berikut : 1 1,96 n= 4 0,1
2
n = 96,04 Dari perhitungan diatas didapat jumlah sampel sebanyak 96 sampel atau responden, dan untuk berjaga-jaga apabila ada kuisioner yang tidak kembali maka ditambah 5%.
38
3.4
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data a. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara), (Indriantoro dan Supomo, 1999). Data primer diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden yaitu Pengguna sepeda motor baik pria atau wanita di Yogyakarta. b. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2005:162). Dalam penelitian ini menggunakan penyebaran kuesioner yang diberikan kepada konsumen baik pria atau wanita di Yogyakarta yang memakai sepeda motor. Setiap responden diminta untuk mengisi kuesioner dan mengembalikan secara langsung kepada peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada responden yang telah ditanya secara lisan sebelum mengisi kuesioner, apakah mereka mengetahui serta pernah melakukan perpindahan merek sepeda motor.
39
3.5
Skala Pengukuran Tipe skala dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan metode skala
likert. Skala likert merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena spesifik) seperti sikap, pendapat dan persepsi sosial seseorang atau kelompok organisasi (Sugiyono, 1997: 86). Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap suatu objek atau kejadian tertentu. Skala likert pada umumnya menggunakan 5 angka penilaian yaitu : 1)
sangat setuju diberi skor
5
2)
setuju diberi skor
4
3)
cukup setuju diberi skor
3
4)
tidak setuju diberi skor
2
5)
sangat tidak setuju diberi skor
1
Dimana skor tertinggi diberikan untuk kualitas tertinggi/sangat setuju. Data diperoleh pada skala ini adalah data ordinal. Dalam skala likert semua jawaban diberi suatu bobot nilai dan kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan dari setiap variabel untuk mendapatkan nilai rata-rata dari jawaban responden. Nilai rata-rata dari masing-masing jawaban responden dapat dikelompokan dalam kelas interval dengan jumlah kelas lima, sehingga intervalnya dapat dihitung sebagai berikut :
Interval =
=
Nilai max imum − Nilai min imum Intervalkelas
5 −1 5
40
= 0, 8 1, 00 – 1, 79 = Sangat tidak setuju 1, 80 – 2, 59 = Tidak setuju 2, 60 – 3, 39 = Cukup setuju 3, 40 – 4, 19 = Setuju 4, 20 – 5, 00 = sangat setuju
3.6
Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji validitas Uji validitas adalah prosedur pengujian untuk melihat apakah alat yang diukur berupa kuesioner yang dipakai dapat diukur dengan cermat atau tidak, atau dengan kata lain sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat diukur dalam melakukan fungís ukurnya (M.Singarimbun dan Sofian efendi, 1995 : 137). Uji validitas digunakan untuk memilih pertanyaan yang relevan untuk analisis. Uji validitas dengan melihat koreksi antara skor masingmasing item pertanyaan dengan skor total (item-total correction) Metode yang digunakan uji validitas dalam penelitian ini adalah
pearson product moment dengan membandingkan angka koefien korelasi (Rxy).Yang diperoleh dengan rtable yang dapat dilihat pada table korelasi
pearson product moment dengan rumus sebagai berikut :
41
Rxy =
N
{[
xy − (
x −( 2
][
x) N 2
x )(
y)
y −( 2
y)
2
δ
]}
Dimana : Rxy
= Koefisien korelasi produk moment
xy
= jumlah perkalian skor item dengan skor total item
x
= skor item
y
= skor total item
n
= jumlah sampel 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan pada suatu tingkat keandalan instrumen. Instrument reliabilitas ini artinya instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan hasil penelitian yang tidak reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2005 : 137). Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha (Hadi, 1991 ). Tingkat signifikansi adalah 5% dasar pengambilan keputusanya adalah sebagai berikut: a. Jika koesisien Cronbach Alpha positif serta >r tabel, maka faktor tersebut reliabel. b. Jika koefisien Cronbach Alpha negatif serta < r tabel, faktor tersebut tidak reliabel.
42
3.7
Teknik Analisis Data Analisis yang dapat dipakai agar hasil sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian terdiri dari :
1. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005 : 169) Dalam penelitian ini analisis deskriptif berupa karakteristik responden yaitu Jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan dan data tanggapan responden terhadap variabel penelitian yaitu ketidakpuasan konsumen ,karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi dan keputusan perpindahan merek.
2. Analisis kuantitatif Analisis kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan atau skoring. (Sugiyono, 2005 :15) Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Analisis Regresi linier berganda Yaitu Suatu teknik untuk dapat menentukan korelasi antara sesuatu variabel kriterion dengan kombinasi dari dua atau lebih variabel prediktor (Suhardi sigit 2001:135) dalam regresi ganda itu kesalahan prediksi dapat diperkecil, karena dalam prediksi itu dimasukkan variabel-variabel (faktorfaktor) lain yang berpengaruh dalam prediksi.
43
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi (independent variable) terhadap keputusan perpindahan merek (dependent variabel). Analisis regeresi berganda digunakan dalam penelitian ini karena data pengamatan terdiri dari beberapa variabel bebas (independent variable). Menurut Soehardi sigit, bentuk umum dari persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 Keterangan :
Y = Variabel dependen a = Intersep/titik potong kurva terhadap sumbu Y b = Kemiringan/Slope kurva linier X = Variabel independent b. Uji signifikasi koefisien regresi secara parsial (uji t) Uji signifikasi koefisien regresi secara parsial adalah untuk mengetahui derajat signifikansi pengaruh dari masing masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Thit =
β1 S E (β )
Dimana: 1
= koefisien korelasi
SE = standar error
44
Analisis ini digunakan untuk menguji apakah suatu hipotesa dapat diterima atau ditolak, maka dapat dilakukan pengujian dengan melakukan tes hipotesa yaitu: a. Hipotesa nol Ho
:
= 0
hipotesa ini menyatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara ketiga variabel yang diteliti. b. Hipotesa alternatif Ha
:
= 0 hipotesa ini menyatakan bahwa antara ketiga variabel mempunyai pengaruh yang signifikan
Level of signifikan dari test koefisien regresi yang diinginkan sebesar
5% dari daerah batas kritisnya yang ditujukan oleh t dengan derajat kebebasan n-1-k Jika t
hitung
>t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel
bebas berpengaruh nyata terhadap variabel tergantung. Jika t
hitung
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya varibel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tergantung. Dengan menggunakan alat bantu program SPSS, signifikan atau tidaknya masing-masing variabel dapat dilihat dari taraf signifikansi yang dimiliki
oleh
masing-masing
signifikansinya lebih kecil dari
variabel
tersebut.
Apabila
taraf
yang disyaratkan, maka pengaruh dari
variabel tersebut signifikan atau menolak Ho dan menerima Ha. Sebaliknya apabila taraf signifikansi lebih besar dari
yang disyaratkan
45
maka pengaruh dari variabel tersebut tidak signifikan atau menerima Ho dan menolak Ha. c. Uji signifikasi koefisien regresi secara serentak (uji F). Uji signifikansi koefisien regresi secara serentak adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel X secara bersama- sama dapat mengetahui variabel Y, dengan kata lain apakah garis regresi tersebut bermakna sebagai penaksir. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Fhit =
R 2 / (k − 1) 1 − R 2 / (n − k )
(
)
Dimana: R = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel Kesimpulan yang dapat diambil : a. Tolak H0 jika harga Fh
Ft , berarti secara serempak variabel X
bermakna sebagai penaksir terhadap variabel Y b. Terima H0 jika harga Fh < Ft berarti secara serempak variabel X tidak bermakna sebagai penaksir terhadapa variabel Y
(Zaenal Mustafa,
1995: 23) d. Koefisien Determinan Berganda Koefisien determinan berganda adalah alat ukur untuk mengukur besarnya kontribusi variabel terikat dengan variabel bebas sehingga dapat
46
diketahui variabel mana yang paling mempengaruhi variabel tergantung. Koefisien determinan berganda dirumuskan sebagai berikut: R² =
β1ΣX 1Y + β 2ΣX 2Y + β 3ΣX 3Y ΣY 2
Analisi signifikasi presentase pengaruh semua variabel independent (R2) Pada penelitian ini juga mengukur pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel terhadapa nilai variabel dependen ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi(R2) e. Korelasi Berganda Analisis korelasi berganda ini digunakan untuk kuat tidaknya hubungan antara Perpindahan merek sepeda motor (Y ) dengan variable
(X )
yang terdiri dari Ketidakpuasan konsumen
(X 2 ) ,
kategori produk
Kebutuhan mencari variasi
Korelasi berganda dicari dengan rumus:
R=
X 1 y + b2
b1
X 2 y + b3
X 3y
Y2
dimana :
X 1y =
X1
X 1y −
X 2y =
X 2y −
X 3y =
X 3y −
(X 1 ) ,
n X2
Y
n
X3 n
Y
Y
Karakteristik
(X 3 ) .
Sehingga
47
2
Y2
2
Y =
Y −
n
Sebelum dimasukkan pada rumus Korelasi berganda, perlu diketahui dulu X 1 y sampai
Y2
X 3 y dan
f. Analisis Korelasi Parsial Analisis Korelasi Parsial digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh atau dominan terhadap perpindahan merek. Untuk menentukan koefisien korelasi parsial menggunakan rumus (Sudjana, 2001 : 126) Sebagai berikut: ry1.23 =
ry 2.31 =
ry 3.12 =
ry1.2 − ry 3.2 ry13.2
(1 − r
2
y 3. 2
)(1 − r
2
13.2
)
ry 2.3 − ry1.3 ry 21.3
(1 − r
2
y1.3
)(1 − r
2
21.3
)
ry 3.1 − ry 2.1 ry 32.1
(1 − r
2
y 2. 1
)(1 − r
2
32.1
)
Keterangan:
ry1.23 = menunjukkan kuatnya hubungan antara ketidakpuasan konsumen dengan perpindahan merek sedangkan karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi dianggap konstan.
r2.31 = menunjukkan kuatnya hubungan antara karakteristik kategori produk dengan perpindahan merek sedangkan ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi dianggap konstan.
48
r3.21 = menunjukkan kuatnya hubungan antara kebutuhan mencari variasi dengan perpindahan merek sedangkan ketidakpuasan konsumen dan karakteristik kategori produk dianggap konstan. Kriteria penerimaan adalah: •
Jika nilai probabilitas < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan konsumen atau karakteristik kategori produk atau kebutuhan mencari variasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perpindahan merek.
•
Jika nilai probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan konsumen atau karakteristik kategori produk atau kebutuhan mencari variasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perpindahan merek. Untuk lebih memudahkan proses penghitungan dan validitas hasil analisis
data, maka semua proses perhitungan akan dilakukan dengan bantuan statistical
software SPSS Release 12.0
49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan. Data yang diperoleh yaitu berupa jawaban dari responden berupa kuisioner yang dibagikan di Condong Catur Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor.
4.1
Uji Validitas dan Reliabilitas
4.1.1. Uji Validitas Salah satu persoalan yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya pengujian apakah suatu instrumen atau alat ukur dalam pengambilan data untuk penelitian tersebut valid. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur kebenaran hasil penelitian secara cermat dan tepat sekaligus membuktikan bahwa suatu instrumen dalam hal ini adalah kuesioner valid digunakan dalam penelitian. Untuk memenuhi kriteria sebagai instrumen penelitian yang valid, kuesioner yang dibagikan dalam penelitian ini diuji validitasnya dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment yang terkoreksi dengan korelasi bagian total-nya (corrected item-total correlation). Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan statistical software SPSS Release 12.0. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh
50
harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Untuk taraf signifikansi 0.05 dengan jumlah responden sebanyak 96 orang maka angka kritiknya adalah 0.2006 (r tabel). Hasil uji Validitas dapat ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas variabel ketidakpuasan konsumen Butir Pertanyaan
Skor Korelasi
Status
Butir_1
0,735
Valid
Butir_2
0,678
Valid
Butir_3
0,808
Valid
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Hasil uji validitas pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan pada variabel ketidakpuasan konsumen pada masing-masing komponen pengukuran yang ada dalam penelitian mempunyai skor korelasi positif dan lebih besar dari nilai r tabel (0,2006), sehingga keseluruhan butir pernyataan tersebut valid. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Karakteristik kategori produk Butir Pertanyaan
Skor Korelasi
Status
Butir_1
0,660
Valid
Butir_2
0,716
Valid
Butir_3
0,588
Valid
Butir_4
0,748
Valid
Butir_5
0,537
Valid
Butir_6
0,617
Valid
Butir_7
0,583
Valid
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
51
Hasil uji validitas pada tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan pada variabel karakteristik kategori produk pada masingmasing komponen pengukuran yang ada dalam penelitian mempunyai skor korelasi positif dan lebih besar dari nilai r tabel (0,2006), sehingga keseluruhan butir pernyataan tersebut valid. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel kebutuhan mencari variasi Butir Pertanyaan
Skor Korelasi
Status
Butir_1
0,759
Valid
Butir_2
0,731
Valid
Butir_3
0,761
Valid
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Hasil uji validitas pada Tabel 4.3 di atas juga menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan pada variabel kebutuhan mencari variasi mempunyai skor korelasi positif dan lebih besar dari nilai r tabel (0,2006), sehingga keseluruhan butir pernyataan tersebut valid. 4.1.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas terhadap butir - butir pertanyaan dari kuisioner digunakan untuk mengukur kehandalan atau konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen dikatakan handal (reliabel) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau relatif tidak berubah jika dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang sama. Uji reliabilitas ini diukur melalui koefisien alpha (Cronbach alpha). Pengukuran uji validitas ini menggunakan bantuan program SPSS 12. Suatu variabel akan dikatakan reliabel apabila nilai
52
koefisien alpha cronbach-nya positif dan lebih besar dari 0,6 (Nunnaly dalam Ghozali 2002). Hasil uji reliabilitas pada dua komponen pengukuran (harapan dan kinerja) secara singkat dapat ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Koefisien Alpha
Keterangan
Ketidakpuasan Konsumen
0,798
Reliabel
Karakteristik Kategori Produk
0,756
Reliabel
Kebutuhan Mencari Variasi
0,803
Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Hasil uji reliabilitas dalam tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa semua variabel adalah reliabel karena nilai koefisien alpha cronbach-nya lebih besar dari nilai batas kemungkinan reliabilitas, yaitu 0,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel layak digunakan untuk pengujian penelitian.
4.2. Analisis Deskriptif 4.2.1 Karakteristik Responden Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 96 responden yang merupakan konsumen baik pria atau wanita di Yogyakarta. Adapun karakteristik responden ini berdasarkan jenis kelamin, umur, dan pendapatan. 1).
Karakteristik Jenis Kelamin Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 96 responden,
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini
53
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan “Jenis Kelamin” Jenis Kelamin
Jumlah Responden
Persentase
Laki-Laki
54
56.25
Perempuan
42
43.75
Jumlah
96
100
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang diamati berdasarkan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 54 orang (56.25%), jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 42 orang (43.75 %). Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, responden dengan jenis kelamin lakilaki lebih banyak dibandingkan perempuan, ini berarti bahwa laki-kiki lebih sering melakukan perpindahan merek dibandingkan dengan perempuan. 2).
Karakteristik Umur Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 96 responden,
secara garis besar umur responden dapat dikelompokan menjadi empat kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan “Umur” Umur Responden
Jumlah Responden
Persentase
15 tahun -21 tahun
30
31.25
21 tahun – 26 tahun
42
43.75
Lebih dari 27 tahun
24
25
Jumlah
96
100
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang diamati berdasarkan umur adalah umur 15-21 tahun sebanyak 30 orang
54
(31.25%), umur 21-26 tahun sebanyak 42 orang (43.75%), dan lebih dari 27 tahun sebanyak 24 orang (25%). Hal ini menunjukkan bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah umur 21-26 tahun. Usia 21-26 tahun merupakan usia remaja yang mempunyai keinginan atau rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal yang bersifat baru, sehingga remaja lebih sering berpindah merek dibanding usia anak-anak atau orang tua. 3).
Karakteristik Pendapatan Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 96 responden,
secara garis besar tingkat pendapatan responden dapat dikelompokan menjadi empat kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini Tabel 4.7 Karakteristk Responden berdasarkan “Pendapatan” Tingkat Pendapatan
Jumlah Responden
Persentase
Rp.500.000 – Rp.1.000.000
18
18.75
Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000
48
50
Lebih dari Rp.1.500.000
30
31.25
Jumlah
96
100
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa responden yang diamati berdasarkan pendapatan adalah sebagai berikut, pendapatan Rp.500.000 – Rp.1.000.000 sebanyak 18 orang (18.75%), Rp.1.000.000 sebanyak 48 orang
Rp.1.500.000
(50 %), dan lebih dari Rp.1.500.000 sebanyak 30orang
(31.25%). Pada tingkat pendapatan atau uang saku Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000 merupakan yang paling banyak berpindah merek karena biasanya adalah remaja.
55
4).
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 96 responden,
secara garis besar tingkat pendidikan responden dapat dikelompokan menjadi empat kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini Tabel 4.8 Responden berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan
Jumlah Responden
Persentase
SD
10
10,42
SLTP
13
13,54
SMA
43
44,79
Perguruan Tinggi/Sarjana
30
31,25
jumlah
96
100
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden terbesar adalah kelompok responden yang mempunyai tingkat pendidikan terakhir SMU, dengan jumlah 43 responden atau sebanyak 44,79%. Sedangkan proporsi terkecil adalah kelompok responden yang mempunyai tingkat pendidikan SD dengan jumlah 10 responden atau sebanyak 10,42%. Responden dengan pendidikan SMA adalah remaja yang ingin mengikuti trend sehingga lebih sering berpindah merek. 5).
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi oleh 96 responden,
secara garis besar jenis pekerjaan responden dapat dikelompokan menjadi empat kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini
56
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan
Jumlah Responden
Persentase
PNS
15
15,63
Swasta
20
20,83
Pelajar/Mahasiswa
45
46,87
Lain-lain
16
16,66
jumlah
96
100
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden terbesar adalah kelompok responden Pelajar/Mahasiswa dengan jumlah 45 responden atau sebanyak 46,87%. Sedangkan proporsi terkecil adalah kelompok responden yang bekerja atau masuk masuk dalam kategori pekerjaan Lain-lain dengan jumlah 16 responden atau sebanyak 16,66%. Pelajar atau mahasiswa paling sering berpindah merek untuk mengikuti model dan sesuatu yang baru.
4.3. Analisis Kuantitatif 4.3.1. Analisis Regresi Linier Berganda Data yang diperoleh dari responden dimasukkan kedalam perhitungan statistik, disini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda karena faktor yang dikehendaki sebanyak tiga variabel yaitu ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi.Dengan menggunakan analisis ini diperoleh hasil pengolahan data (data processing) untuk menguji hipotesis yang diuji dengan menggunakan uji F dan uji t untuk menentukan tingkat signifikansi varibel – variabel independen terhadap variabel
57
dependen. Formulasi model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dengan bantuan statistical software SPSS Release 13.0 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Regresi Variabel
Coefficients
Beta
t-value Sig-Value
(Constant)
-2.840
Ketidakpuasan Konsumen
0,224
0,181
2,563
0,012
Karakteristik Kategori Produk
0,635
0,534
5,769
0,000
Kebutuhan mencari Variasi
0,258
0,246
3,039
0,003
F
105,863
R2
0,775
Sig-value = 0,000
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
4.3.2. Intepretasi Koefisien Regresi Pada tabel 4.13 diatas perhitungan regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer didapat hasil sebagai berikut: Y = -2,840 + 0,224X1 + 0,635X2 + 0,258X3 Dalam persamaan regresi diatas, konstanta (a) adalah sebesar -2.840. adalah nilai
konstanta jika variable ketidakpuasan konsumen, karakteristik
kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi sama dengan nol, artinya jika tidak ada variable ketidakpuasan konsumen (X1), karakteristik kategori produk (X2), dan kebutuhan mencari variasi (X3) maka terjadi perpindahan merek
58
sebesar -2,840 , negative berarti sama dengan nol atau perpindahan merek akan rendah apabila tidak ada variablel-variable tersebut. Variabel Ketidakpuasan Konsumen (X1) merupakan variable yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek dengan koefisien positif sebesar 0,224. Hal ini berarti jika ketidakpuasan konsumen semakin besar maka keputusan perpindahan merek juga akan semakin meningkat. Variabel Karakteristik Kategori Produk (X2) merupakan variable yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek dengan koefisien positif sebesar 0,635. Hal ini berarti jika karakteristik kategori produk semakin baik maka keputusan perpindahan merek juga akan semakin meningkat. Variabel Kebutuhan Mencari Variasi (X3) merupakan variable yang mempengaruhi keputusan perpindahan merek dengan koefisien positif sebesar 0,258. Hal ini berarti jika kebutuhan mencari variasi semakin meningkat maka keputusan perpindahan merek juga akan semakin meningkat. 4.3.3. Pengujian Hipotesis 1) Uji signifikansi koefisien regresi secara serentak ( Uji F ) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh semua Variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen digunakan Uji F. Analisis uji F dimaksudkan untuk membuktikan dari penelitian yang menyatakan bahwa variabel-variabel X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor.Yaitu dengan membandingkan Fhitung yang dihasilkan oleh regresi linier berganda dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5%.
59
Hasil uji F seperti pada lampiran diperoleh Fhitung sebesar 105,863 lebih dari Ftabel dengan DF regresion = 3 dan DF residual 92 maka didapat Ftabel 2,704. Karena Fhitung lebih besar Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh signifikan variabel-variabel yang terdiri dari ketidakpuasan konsumen (X1), karakteristik kategori produk (X2), dan kebutuhan mencari variasi (X3) terhadap keputusan perpindahan merek produk sepeda motor. 2) Uji signifikansi koefisien regresi secara parsial ( Uji t ) Analisis dari hasil uji parsial (uji t) dimaksudkan untuk membuktikan dari penelitian yang menyatakan masing-masing variabel independen mempunyai makna / signifikan terhadap variabel dependen. Denga membandingkan nilai t tabel dengan t hitung yang didapat dari masing-masing variabel bebasnya dengan menggunakan taraf signifikan 95% ( α = 5%) dan derajat kebebasan (DF=n-k-1=96-3-1=92) diperoleh t tabel sebesar 1,986. •
Pengujian terhadap koefisien regresi pada variabel ketidakpuasan konsumen (X1) Hasil
pengujian
signifikansi
menunjukkan
bahwa
variabel
ketidakpuasan konsumen (X1) terdapat nilai t hitung sebesar 2,563 dan t tabel sebesar 1,986 yang berarti t hitung > t tabel. Nilai tersebut dapat membuktikan Ho ditolak yang berarti bahwa varibel ketidakpuasan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor.
60
Hal ini dapat dijadikan rekomendasi bagi pemasar sepeda motor untuk memperhatikan tingkat ketidakpuasan konsumen akan produk yang mereka tawarkan, agar apabila konsumen merasa tidakpuas akan berpindah pada produk sepeda motor yang mereka tawarkan. •
Pengujian terhadap koefisien regresi pada variabel karakteristik kategori produk (X2) Hasil
pengujian
signifikansi
menunjukkan
bahwa
variabel
karakteristik kategori produk (X2) terdapat nilai t hitung sebesar 5,769 dan t tabel sebesar 1,986 yang berarti t hitung > t tabel. Nilai tersebut dapat membuktikan Ho ditolak yang berarti bahwa varibel karakteristik kategori produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor. Hal ini dapat dijadikan rekomendasi bagi pemasar sepeda motor agar memperhatikan karakter-karakter produk dan melakukan inovasi-inovasi serta memberikan fasilitas yang mendukung kemudahan dan kenyamanan konnsumen, agar konsumen suka dan tertarik serta merasa nyaman sehingga akan berpindah pada produk sepeda motor yang mereka tawarkan. •
Pengujian terhadap koefisien regresi pada variabel kebutuhan mencari variasi (X3) Hasil
pengujian
signifikansi
menunjukkan
bahwa
variabel
kebutuhan mencari variasi (X3) terdapat nilai t hitung sebesar 3,039 dan t tabel sebesar 1,986 yang berarti t hitung > t tabel. Nilai tersebut dapat
61
membuktikan Ho ditolak yang berarti bahwa varibel kebutuhan mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor. Hal ini dapat dijadikan rekomendasi bagi pemasar sepeda motor agar memperhatikan trend yang ada pada konsumen dalam mencari variasi dalam memilih produk sepeda motor, Untuk itu pemasar perlu mengetahui dan melakukan analisa terhadap variasi-variasi yang konsumen inginkan sehingga akan berpindah pada produk sepeda motor yang mereka tawarkan. 4.3.4. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi berganda atau R 2 . Hasil koefisien determinasi berganda dapat ditunjukkan pada lampiran diketahui besarnya koefisien determinasi R 2 = 0,775 yang
menunjukkan
bahwa
variabel
independen
secara
besama-sama
mempengaruhi variabel dependen sebesar 77,5% sisanya sebesar 22.5% dipengaruhi oleh variabel lainya yang tidakdimasukkan dalam penelitian, seperti pengalaman yang buruk terhadap suatu merek, kualitas produk, harga dan keinginan mengikuti model yang sedang trend.
62
4.3.5. Analisis Korelasi Berganda dan Korelasi Parsial 1. Analisis Korelasi Berganda Untuk mengukur hubungan antara variabel-variabel independen secara keseluruhan dengan variabel dependen dapat dilihat pada besarnya koefisien korelasi berganda (R).Untuk lebih jelasnaya lihat tabel 4.14 berikut: Tabel 4.11
Model 1
R .881(a)
R Square .775
Adjusted R Square .768
Std. Error of the Estimate .23868
a. Prediktors: (constant), Kebutuhan Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk
Sumber : Data Primer Diolah (2008)
Berdasarkan hasil analisa data, koefisien korelasi berganda sebesar 0,881 maka koefisien korelasi tersebut mendekati 1 (satu), yang artinya terdapat hubungan yang erat antara variabel ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek sepeda motor. 2. Analisis Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dapat dilihat dari besarnya koefisien korelasi parsial ( r 2 parsial). Nilai yang paling besar menunjukkan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor. Hasil analisis korelasi parsial dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
63
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Parsial R partial
r 2 parsial
Ketidakpuasan Konsumen
0,258
0,066
Karakteristik Kategori Produk
0,515
0,265
Kebutuhan Mencari Variasi
0,302
0,091
Variabel
Sumber: Data Primer Diolah (2008)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pengujian secara parsial untuk masing-masing variabel : 1.
Koefisien korelasi variabel ketidakpuasan konsumen sebesar 0,258 artinya
terdapat hubungan positif sebesar 25,8% antara variabel
ketidakpuasan konsumen dengan perpindahan merek. Artinya semakin konsumen merasa tidak puas terhadap suatu produk sepeda motor maka keputusan perpindahan merek akan semakin meningkat. Sedangkan besarnya pengaruh variabel ketidakpuasan konsumen terhadap keputusan perpindahan merek dapat ditunjukkan dengan koefisien determinasi parsial ( r 2 ) yaitu sebesar 0,066 artinya keputusan
perpindahan merek dapat dijelaskan oleh variabel
ketidakpuasan konsumen sebesar 6,66%. 2.
Koefisien korelasi variabel karakteristik kategori produk sebesar 0,515 artinya terdapat hubungan positif sebesar 51,5% antara variabel karakteristik kategori produk dengan perpindahan merek. Artinya semakin semakin bagus produk sepeda motor yang ditawarkan maka keputusan perpindahan merek akan semakin meningkat. Sedangkan besarnya pengaruh variabel karakteristik kategori produk terhadap
64
keputusan perpindahan merek dapat ditunjukkan dengan koefisien determinasi parsial ( r 2 ) yaitu sebesar 0,265 artinya keputusan perpindahan merek dapat dijelaskan oleh variabel karakteristik kategori produk sebesar 26,5%. 3.
Koefisien korelasi variabel kebutuhan mencari variasi sebesar 0,302 artinya terdapat hubungan positif sebesar 30,2% antara variabel kebutuhan mencari variasi dengan perpindahan merek. Artinya semakin bervariasi dan semakin besarnya keinginan konsumen untuk mencari variasi terhadap sepeda motor yang ada maka keputusan perpindahan merek akan semakin meningkat. Sedangkan besarnya pengaruh variabel kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek dapat ditunjukkan dengan koefisien determinasi parsial ( r 2 ) yaitu sebesar 0,091 artinya keputusan perpindahan merek dapat dijelaskan oleh variabel kebutuhan mencari variasi sebesar 9.1%. Dari analisis ketiga variabel tersebut diatas koefisien korelasi parsial
terbesar ditunjukkan oleh variabel karakteristik kategori produk (X2) sebesar 0,265 atau 26,5%. Dengan demikian untuk variabel karakteristik kategori produk (X2) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan perpindahan merek produk sepeda motor.
4.4
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data diatas dapat diketahui bahwa secara
keseluruhan variabel-variabel yang terdiri dari ketidakpuasan konsumen,
65
karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor. Sedangkan besarnya pengaruh ketiga variabel terhadap keputusan perpindahan merek adalah sebesar 77,5% dan sisanya sebesar 22,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian, seperti pengalaman yang buruk terhadap suatu merek, kualitas produk, harga dan keinginan mengikuti model yang sedang trend. Dari hasil analisis terlihat bahwa variabel ketidakpuasan konsumen pada produk sepeda motor terjadi pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek, artinya bahwa faktor nilai, manfaat dan keinginan konsumen tidak terpenuhi sehingga mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan perpindahan merek. Hal ini bisa dilihat dari segi harga, tampilan dan performanya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan diinginan konsumen sehingga akan menghasilkan keputusan perpindahan merek yang rendah atau tidak berpindah. Variabel karakteristik kategori produk pada produk sepeda motor terjadi pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek, hal ini berarti bahwa kualitas, desain yang bagus, lebih irit pemakaian bahan bakar, banyaknya variasi warna yang ditawarkan, kelincahan saat dikendarai, suku cadang yang mudah didapat dan dealer serta tempat service yang mudah dijangkau dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan keputusan perpindahan merek. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa karakteristik kategori produk dalam penelitian ini tinggi, karena konsumen memilih produk tersebut
66
dengan senang hati, dan menganggap karaktistik kategori produk tersebut lebih penting dibandingkan faktor lain sehingga terjadi keputusan perpindahan merek. Kebutuhan mencari variasi pada produk sepeda motor berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan perpindahan merek.hal ini berarti bahwa keinginan konsumen untuk mengikuti model yang sedang ngetren, kebosanan terhadap suatu merek, serta kelebihan-kelebihan yang ditawarkan suatu merek sepeda motor mempengaruhi konsumen dalam mempengaruhi keputusan berpindah merek. Sesuai dengan hasil deskripsi variabel yang menunjukkan bahwa kebutuhan mencari variasi konsumen dalam penelitian ini cukup tinggi, karena konsumen ingin mengikuti model yang sedang ngetren, kebosanan terhadap suatu merek, serta kelebihan-kelebihan yang ditawarkan suatu merek sepeda motor.Sehingga konsumen mempunyai keinginan untuk mencoba merek lain dan menghasilkan keputusan perpindahan merek. Karakteristik
kategori
produk
merupakan
faktor
dominan
yang
mempengaruhi keputusan perpindahan merek, karena setelah melakukan pembelian dan menggunakan produk sepeda motor, konsumen ternyata merasakan bahwa kualitas, desain yang bagus, lebih irit pemakaian bahan bakar, banyaknya variasi warna yang ditawarkan, kelincahan saat dikendarai, suku cadang yang mudah didapat dan dealer serta tempat service yang mudah dijangkau sesuai dengan yang diinginkan, Dengan kata lain faktor karakteristik kategori produk berpengaruh paling besar terhadap perpindahan merek.
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap perpindahan merek, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden dengan jenis kelamin laki-laki, Usia 21-26 tahun, tingkat pendapatan atau uang saku Rp.1.000.000 - Rp.1.500.000, tingkat pendidikan SMA, dan berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa merupakan cirri-ciri usia remaja
yang mempunyai
keinginan atau rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal yang bersifat baru dan ingin mengikuti trend sehingga remaja lebih sering berpindah merek dibanding usia anak-anak atau orang tua. 2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen yaitu ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap perpindahan merek. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = -2,840 + 0,224X1 + 0,635X2 + 0,258X3 Dari hasi tersebut dapat diketahui bahwa a (konstanta) sebesar 2.840. adalah nilai
konstanta jika variable ketidakpuasan
konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari
68
variasi sama dengan nol, artinya perpindahan merek akan rendah apabila tidak ada variabel-variabel tersebut. Dan variabel ketidakpuasan konsumen (X1) dengan koefisien positif sebesar 0,224, karakteristik kategori produk (X2) dengan koefisien positif sebesar 0,635 , kebutuhan mencari variasi (X3) dengan koefisien positif sebesar 0,258. Hal ini berarti jika faktor-faktor tersebut nilainya semakin besar maka keputusan perpindahan merek juga akan semakin meningkat. 3. Koefisien Determinasi R 2 = 0,775 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara besama-sama mempengaruhi variabel tidak bebas sebesar 77,5% dan sedangkan sisanya sebesar 22.5% dipengaruhi oleh variabel bebas lainya, seperti pengalaman yang buruk terhadap suatu merek, kualitas produk, harga dan ingin mengikuti model yang sedang trend. 4. Berdasarkan hasil analisa data, koefisien korelasi berganda sebesar 0,881 maka koefisien korelasi tersebut mendekati 1 (satu), yang artinya terdapat hubungan yang erat antara variabel ketidakpuasan konsumen, karakteristik kategori produk, dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek sepeda motor. 5. Berdasarkan pengujian untuk membuktikan signifikansi pengaruh secara parsial dari ketiga variabel terhadap keputusan perpindahan merek sepeda motor, dapat diketahui bahwa ketiganya mempunyai
69
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan perpindahan merek sepeda motor. 6. Karakteristik kategori produk merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan perpindahan merek pada produk sepeda motor.
5.2. Saran Dari hasil analisis dan kesimpulan maka penulis dapat memberikan saransaran yang dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan (produsen/pemasar) produk sepeda motor, yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan karakteristik responden yang sebagian besar adalah usia remaja, maka perusahaan dan pemasar sepeda motor hendaknya lebih inovatif dalam desain, meningkatkan performa mesin dan lebih bervariasi dalam warna. Sehingga konsumen khususnya remaja merasa tertarik untuk melakukan perpindahan merek ke merek sepeda motor tertentu karena merasa sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. 2. Produsen sepeda motor harus semakin mengenali kepuasan dan ketidakpuasan konsumenya sehingga dapat menciptakan suatu strategi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui menyesuaikan produk yang dibuat dengan kebutuhan konsumen sehingga akan terjadi kesesuaian antara harapan konsumen dengan kinerja produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitasnya
70
3. Meningkatkan
karakteristik
kategori
produk
yaitu
dengan
cara
meningkatkan promosi dan iklan baik lewat lewat media massa dan media elektronik dengan harapan informasi terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen tepat sasaran dan sesuai dengan yang mereka butuhkan sehingga konsumen telah mempunyai keyakinan yang tinggi untuk membeli produk tersebut. 4. Mengantisipasi pada kebutuhan mencari variasi dengan cara meningkatkan inovasi produk yaitu menciptakan produk-produk dengan varian yang baru sehingga konsumen tidak akan merasa jenuh dan kebutuhan konsumen akan
terpenuhi
serta
akan
melakukan
pembelian
ulang
dan
merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian produk tersebut.
72
DAFTAR PUSTAKA
Swasta, Basu DH dan Hani Handoko. (1987). Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE. Swasta, Basu DH. (2003). Sikap dan Perilaku Konsumen dalam Pemasaran ”Sebuah Tinjauan Sosial Kognitif”. Yogyakarta: Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha, No. 9. Fitgerald, K. (1990). Adult Favour Classic : Toon in Their Ads. Advertising Age. September . Ghozali, Imam. (2001), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. (2004). Model Persamaan Struktural. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (1999). Metode Penelitian Bisinis Untuk Bisnis dan Akuntansi. Yogyakarta: BPFE UGM. Shelyana, Junaidi dan Basu Swasta DH. (2002). Pengaruh Ketidakpuasan konsumen,karakteristik kategori produk dan kebutuhan mencari variasi terhadap keputusan perpindahan merek, Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia, vol 17, no 1, hal 91-104 Kotler, Philip. (Alih bahasa Herujati Purwoko), (1998), Marketing, jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlanggan. Kotler, Philip. (1997). Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip.(1985). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan dan pengendalian, Terjemahan Edisi ketujuh, Jakarta: Penerbit Erlanggan. Kotler, Philip. (1992), Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Hendra Teguh, Roni A Rusly, Benjamin Molan, Edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlanggan. Kotler, Philip. (2003). Marketing Managemen, Edisi II. New Jersey: Prantice Hall. Kotler, Philip. (2000). Marketing Managemen. The Millenium Edition, Prantice Hall International Inc.
73
Licen, Indarwati Darsono. (2005). Emotional and Ultimate Loyality; kebutuhan dan tantangan pemasar saat ini, jurnal ekonomi dan bisnis vol 17 no 1 maret 2005 hal 65. Sugiyono. (2000). Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Bandung:CV. Alfabeta, Soehardi, Sigit. (2001). Pengantar Metode Penelitian Sosial. Bisnis manajemen, Inkman Offset Fandy, Tjiptono. (1997). Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Penerbit Andy, Fandy, Tjiptono. (2000). Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogakarta: Penerbit Andy Fandy, Tjiptono dan G Chandra. (2005). Service, Quality, & Satisfaction, Yogakarta: Penerbit Andy. William J. Stanton. (1985). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Regression
Descriptive Statistics Mean 1.5833
Std. Deviation .49559
Ketidakpuasan Konsumen
3.9000
.39942
96
Karakteristik Kategori Produk
3.9944
.41694
96
Kebutuhan Mencari Variasi
3.9305
.47190
96
Perpindahan Merek
N 96
Correlations
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Perpindahan Merek 1.000
Ketidakpuasan Konsumen .706
Ketidakpuasan Konsumen
.706
Karakteristik Kategori Produk
Perpindahan Merek
Karakteristik Kategori Produk
Kebutuhan Mencari Variasi
.857
.775
1.000
.711
.594
.857
.711
1.000
.790
Kebutuhan Mencari Variasi
.775
.594
.790
1.000
Perpindahan Merek
.
.000
.000
.000
Ketidakpuasan Konsumen
.000
.
.000
.000
Karakteristik Kategori Produk
.000
.000
.
.000
Kebutuhan Mencari Variasi
.000
.000
.000
.
Perpindahan Merek
96
96
96
96
Ketidakpuasan Konsumen
96
96
96
96
Karakteristik Kategori Produk
96
96
96
96
Kebutuhan Mencari Variasi
96
96
96
96
Variables Entered/Removed(b) Variables Entered
Model 1
Variables Removed
Kebutuhan Mencari Variasi, Ketidakpuas an Konsumen, Karakteristik Kategori Produk(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perpindahan Merek Model Summary Mod el
1
R
R Square
.881(a)
.775
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.768
.23868
Change Statistics R Square Change .775
F Change 105.863
df1 3
df2 92
Sig. F Change .000
a Predictors: (Constant), Kebutuhan Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares Regressio n Residual Total
df
Mean Square
F
18.092
3
6.031
5.241
92
.057
23.333
95
105.863
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), Kebutuhan Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Kategori Produk b Dependent Variable: Perpindahan Merek Coefficients(a) Mod el
1
Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant)
Standardized Coefficients
t
Sig.
-10.995
.000
Beta
Correlations Zeroorder Partial Part
-2.840
.258
Ketidakpuasan Konsumen
.224
.087
.181
2.563
.012
.706
.258
.127
Karakteristik Kategori Produk
.635
.110
.534
5.769
.000
.857
.515
.285
Kebutuhan Mencari Variasi
.258
.085
.246
3.039
.003
.775
.302
.150
a Dependent Variable: Perpindahan Merek
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Correlations Descriptive Statistics
X11
Mean 3.96
Std. Deviation .579
N
X12
3.81
.568
96
X13
3.85
.665
96
X1
11.63
1.348
96
96
Correlations X11 X11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X12
X13
X1
1
.232(*)
.422(**)
.735(**)
.
.023
.000
.000
31.833
7.250
15.417
54.500
.335
.076
.162
.574
96
96
96
96
.232(*)
1
.317(**)
.678(**)
.023
.
.002
.000
7.250
30.625
11.375
49.250
.076
.322
.120
.518
96
96
96
96
.422(**)
.317(**)
1
.808(**)
.000
.002
.
.000
15.417
11.375
41.958
68.750
.162
.120
.442
.724
96
96
96
96
.735(**)
.678(**)
.808(**)
1
.000
.000
.000
.
54.500
49.250
68.750
172.500
.574
.518
.724
1.816
96
96
96
96 * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid
96
% 100.0
0
.0
Excluded (a) Total
96 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .798
N of Items 4
Correlations Descriptive Statistics
X21
Mean 4.07
Std. Deviation .653
N
X22
4.01
.673
96
X23
3.94
.646
96
X24
3.97
.672
96
X25
4.07
.603
96
X26
4.11
.647
96
96
X27
4.03
.732
96
X2
28.21
2.945
96
Correlations X21 X21
Pearson Correlation
1
X22 .502(**)
X23 .286(**)
X24 .437(**)
X25 .200
X26 .304(**)
X27 .215(*)
X2 .660(**)
Sig. (2-tailed)
.
.000
.005
.000
.050
.003
.035
.000
40.490
20.927
11.437
18.219
7.490
12.198
9.781
120.542
.426 96 .502(**)
.220 96 1
.120 96 .365(**)
.192 96 .466(**)
.079 96 .232(*)
.128 96 .288(**)
.103 96 .320(**)
1.269 96 .716(**)
.000
.
.000
.000
.023
.004
.001
.000
20.927
42.990
15.063
20.031
8.927
11.885
14.969
134.792
.220 96 .286(**)
.453 96 .365(**)
.159 96 1
.211 96 .359(**)
.094 96 .093
.125 96 .219(*)
.158 96 .294(**)
1.419 96 .588(**)
.005
.000
.
.000
.368
.032
.004
.000
11.437
15.063
39.625
14.812
3.437
8.688
13.188
106.250
.120
.159
.417
.156
.036
.091
.139
1.118
96
96
96
96
96
96
96
96
.437(**)
.466(**)
.359(**)
1
.370(**)
.372(**)
.323(**)
.748(**)
.000
.000
.000
.
.000
.000
.001
.000
18.219
20.031
14.812
42.906
14.219
15.344
15.094
140.625
N Pearson Correlation
.192 96 .200
.211 96 .232(*)
.156 96 .093
.452 96 .370(**)
.150 96 1
.162 96 .411(**)
.159 96 .162
1.480 96 .537(**)
Sig. (2-tailed)
.050
.023
.368
.000
.
.000
.115
.000
7.490
8.927
3.437
14.219
34.490
15.198
6.781
90.542
.079 96 .304(**)
.094 96 .288(**)
.036 96 .219(*)
.150 96 .372(**)
.363 96 .411(**)
.160 96 1
.071 96 .192
.953 96 .617(**)
.003
.004
.032
.000
.000
.
.060
.000
12.198
11.885
8.688
15.344
15.198
39.740
8.656
111.708
.128 96 .215(*)
.125 96 .320(**)
.091 96 .294(**)
.162 96 .323(**)
.160 96 .162
.418 96 .192
.091 96 1
1.176 96 .583(**)
.035
.001
.004
.001
.115
.060
.
.000
9.781
14.969
13.188
15.094
6.781
8.656
50.906
119.375
.103 96 .660(**)
.158 96 .716(**)
.139 96 .588(**)
.159 96 .748(**)
.071 96 .537(**)
.091 96 .617(**)
.536 96 .583(**)
1.257 96 1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.
120.542
134.792
106.250
140.625
90.542
111.708
119.375
823.833
1.480 96
.953 96
1.176 96
1.257 96
8.672 96
Sum of Squares and Cross-products Covariance X22
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance
X23
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance N
X24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance
X25
Sum of Squares and Cross-products Covariance X26
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance
X27
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
X2
Sum of Squares and Cross-products Covariance N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Cross-products Covariance
1.269 1.419 N 96 96 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
1.118 96
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a) Total
96
% 100.0
0
.0
96
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .756
N of Items 8
Correlations Descriptive Statistics
X31
Mean 4.01
Std. Deviation .641
N
X32
3.96
.648
96
X33
3.88
.620
96
X3
11.84
1.431
96
96
Correlations X31
X32
X33
X3
1
.306(**)
.401(**)
.759(**)
.
.002
.000
.000
38.990
12.042
15.125
66.156
.410
.127
.159
.696
96
96
96
96
.306(**)
1
.328(**)
.731(**)
.002
.
.001
.000
12.042
39.833
12.500
64.375
.127
.419
.132
.678
96
96
96
96
.401(**)
.328(**)
1
.761(**)
.000
.001
.
.000
15.125
12.500
36.500
64.125
.159
.132
.384
.675
96
96
96
96
.759(**)
.731(**)
.761(**)
1
.000
.000
.000
.
66.156
64.375
64.125
194.656
.696
.678
.675
2.049
96 96 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
96
96
X31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X33
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
X3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Sum of Squares and Crossproducts Covariance N
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded (a) Total
96
% 100.0
0
.0
96 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .803
N of Items 4
Frequency Table Ketidakpuasan Konsumen
Valid
3.33
Frequency 13
Percent 13.5
Valid Percent 13.5
Cumulative Percent 13.5
3.67
32
33.3
33.3
46.9
4.00
35
36.5
36.5
83.3
4.33
6
6.3
6.3
89.6
4.67
7
7.3
7.3
96.9 100.0
5.00
3
3.1
3.1
Total
96
100.0
100.0
Karakteristik Kategori Produk
Valid
3.00
Frequency 1
Percent 1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
3.29
2
2.1
2.1
3.1
3.43
11
11.5
11.5
14.6
3.57
11
11.5
11.5
26.0
3.71
12
12.5
12.5
38.5
3.86
3
3.1
3.1
41.7
4.00
8
8.3
8.3
50.0
4.14
12
12.5
12.5
62.5
4.29
20
20.8
20.8
83.3
4.43
8
8.3
8.3
91.7
4.57
3
3.1
3.1
94.8
4.71
1
1.0
1.0
95.8
4.86
4
4.2
4.2
100.0
Total
96
100.0
100.0
Kebutuhan Mencari Variasi
Valid
Cumulative Percent
3.00
Frequency 3
Percent 3.1
Valid Percent 3.1
3.33
18
18.8
18.8
21.9
3.67
19
19.8
19.8
41.7
4.00
27
28.1
28.1
69.8
4.33
15
15.6
15.6
85.4
4.67
13
13.5
13.5
99.0
5.00
1
1.0
1.0
100.0
Total
96
100.0
100.0
3.1
Perpindahan Merek
Valid
Percent 41.7
Valid Percent 41.7
Cumulative Percent 41.7 100.0
1.00
Frequency 40
2.00
56
58.3
58.3
Total
96
100.0
100.0
Yogyakarta, 3 Januari 2008
Lampiran
: 5 lembar
Hal
: Permohonan pengisian kuesioner
Kepada Yth. Saudara/saudari Di tempat
Dengan hormat, Perkenankan saya menyita waktu Saudara/saudari untuk bersedia mengisi kuesioner berikut ini. Kuesioner ini diedarkan untuk kepentingan tugas akhir saya yang berjudul : ANALISIS PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KARAKTERISTIK KATEGORI PRODUK, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK PRODUK SEPEDA MOTOR Semua jawaban yang Saudara/saudari berikan dalam kuesioner ini adalah benar. Untuk itu saya mohon agar semua jawaban yang Saudara/saudari berikan dalam kuesioner ini adalah benar-benar murni, jujur dan apa adanya tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Kerahasiaan
dan
kejujuran
Saudara/saudari
dijamin
tidak
akan
mempengaruhi penilaian dan karier Saudara/saudari dalam instansi, karena data ini hanya murni untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Atas perhatian dan kesediaan Saudara/saudari meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
Musodik
KUESIONER PENELITIAN
Daftar Pertanyaan Seluruh jawaban yang anda berikan dijamin kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Berilah tanda silang (X) atau lingkarilah jawaban yang anda pilih. IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis kelamin ? a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia anda sekarang ? a. 15 th – 21th b. 21th – 26 th c. >27 th 3. Berapakah penghasilan / uang saku anda sebulan ? a. Rp 500.000 – Rp1.000.000 b. Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 c. Lebih dari Rp 1.500.000 4. Pendidikan Saudara ? a. SD b. SMP c. SMA d. Perguruan Tinggi/Sarjana
5. Apa pekerjaan saudara ? a. PNS b. Swasta c. Pelajar/Mahasiswa d. Lain-lain
KUESIONER
Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban berikut: Keterangan : SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
C
= Cukup Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO
PERTANYAAN
A
SS
S
C
TS
STS
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
3
2
1
Ketidakpuasan Konsumen Saya tidak akan menggunakan produk
1.
Sepeda motor karena harga,tampilan dan performanya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Produk Sepeda motor ini mengecewakan
2.
saya, karena manfaat produknya tidak sesuai dengan harapan. Saya tidak puas menggunakan produk
3.
Sepeda motor karena keinginan yang saya harapkan tidak terpenuhi.
B
1.
Karakteristik Kategori Produk Kualitas merek Sepeda motor sebagai pertimbangan utama saya
5
4
2.
3.
4.
5.
Saya membeli suatu merek Sepeda motor,
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
karena desainnya bagus. Merek produk Sepeda motor yang saya pilih karena lebih irit bahan bakar. Merek Sepeda motor saya pilih karena banyak Variasi warnanya. Merek Sepeda motor yang saya pilih karena lebih lincah saat dikendarai. Merek produk Sepeda motor yang saya
6.
pilih karena Suku cadangnya mudah didapat. Merek produk Sepeda motor yang saya
7.
pilih karena dealer dan tempat servicenya banyak dan mudah dijangkau.
C
Kebutuhan Mencari Variasi Saya memilih merek Sepeda motor untuk
1.
mengikuti model yang sedang trend saat
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
ini. Saya merasa bosan dengan suatu merek 2.
produk Sepeda motor karena pernah melakukan pembelian ulang pada merek yang sama.
Karena banyaknya kelebihan – kelebihan dari 3.
merek
Sepeda
motor
yang
ditawarkan, saya punya keinginan untuk mencoba
merek
lain
yang
5
4
3
2
1
lebih
memuaskan.
D
KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK
YA
TIDAK
2
1
Apakah anda akan melakukan pergantian merek Sepeda motor atau tetap melakukan pembelian ulang dengan merek yang sama.