SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
MUHAMMAD SALEH RAHMAN
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
disusun dan diajukan oleh MUHAMMAD SALEH RAHMAN A31108906
kepada
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
disusun dan diajukan oleh
MUHAMMAD SALEH RAHMAN A31108906
telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
N
Pembimbing I
Pembimbing II
DR. Yohanis Rura, SE, M.SA, Ak NIP 196111281988111001
Drs. Yulianus Sampe, M.Si, Ak NIP 195607221987021001
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. H. Abdul Hamid Habbe, SE, M.Si. NIP 196305151992031003
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI disusun dan diajukan oleh
MUHAMMAD SALEH RAHMAN A31108906 telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi pada tanggal 31 Januari 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan
Menyetujui, Panitia Penguji No.
Nama Penguji
1.
DR. Yohanis Rura, SE, M.SA, Ak.
2.
Jabatan
Tanda Tangan
Ketua
1. .....................
Drs. Yulianus Sampe, M.Si, Ak.
Sekretaris
2. .....................
3.
Drs. H. Syarifuddin Rasyid, M.Si.
Anggota
3. .....................
4.
Drs. Syahrir, M.Si, Ak.
Anggota
4. .....................
5.
Rahmawati HS, SE, M.Si, Ak.
Anggota
5. .....................
Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. H. Abdul Hamid Habbe, SE, M.Si. NIP 196305151992031003
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: Muhammad Saleh Rahman
NIM
: A31108906
Jurusan/Program Studi
: Akuntansi
dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 pasal 70).
Makassar, 11 Februari 2013 Yang membuat pernyataan,
Muhammad Saleh Rahman
PRAKATA
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham dan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”, sebagai syarat untuk mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun moril. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada: 1. Kedua orang tua peneliti yang tercinta beserta seluruh keluarga atas segala pengorbanan, doa, dan kasih sayang yang tidak pernah putus diberikan kepada peneliti. 2. Bapak DR. Yohanis Rura, SE, M.SA, Ak. dan Bapak Drs. Yulianus Sampe, M.Si., Ak selaku dosen pembimbing, terima kasih atas kesediaan Bapak untuk
meluangkan
waktunya
memberikan
bimbingan,
nasehat
dan
pengarahannya demi terselesainya skripsi ini. 3. Bapak Drs. H. Syarifuddin Rasyid, M.Si, Bapak Drs. Syahrir, M.Si, Ak., serta Ibu Rahmawati HS, SE, M.Si, Ak selaku tim penguji. Terima kasih telah memberikan saran dan kritik dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak DR. H. Abdul Hamid Habbe, SE, M.Si. selaku Penasehat Akademik peneliti, terima kasih atas semangat dan bimbingannya bagi peneliti selama
ini mulai dari semester awal hingga semester akhir. 5. Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Jurusan Akuntansi dan Bapak serta Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Unhas yang selama ini telah sabar membimbing dan memberikan ilmunya . Peneliti hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan didikannya selama ini. 6. Pegawai Jurusan Akuntansi, pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan seluruh staf lainnya yang telah membantu peneliti dalam kelancaran urusan akademik. Terima kasih atas bantuannya. 7. Teman-teman seperjuanganku, Agon, Dani, Agung Baseri, Yono, Nafli, dan semua
teman-teman
08stackle
untuk
kebersamaan,
keceriaan,
dan
kenangan terindah yang tak terlupakan. 8. Sheilla Falina Mecca atas cinta, kasih sayang, serta dukungannya selama ini. 9. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Akhirnya semoga Allah SWT memberikan karunia, limpahan rahmat dan berkat-Nya atas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti, dan peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, 11 Februari 2013
Muhammad Saleh Rahman
ABSTRAK Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham dan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Analysis of the Effects of Financial Performance to Stock Return and Market Capitalization of Manufacturing Firms That Listed in IDX Muhammad Saleh Rahman Yohanis Rura Yulianus Sampe Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dan kapitalisasi pasar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added sebagai variabel independen dan return saham serta kapitalisasi pasar sebagai variabel dependen. Sampel penelitian ini sebanyak 44 perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan masing-masing perusahaan sampel. Metode yang digunakan adalah metode analisis statistik yaitu analisis regresi berganda dan uji hipotesis menggunakan uji F serta uji t. Selain itu, juga dilakukan pengujian asumsi klasik. Hasil analisis hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, ROE, dan EVA secara simultan dan parsial tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Hasil analisis hipotesis kedua menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, ROE, dan EVA secara simultan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. Secara parsial, ROA dan EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Kata Kunci: return on asset, return on equity, economic value added, return saham, kapitalisasi pasar. This study aims to analyze the effect of financial performance to stock return and market capitalization of listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange. This study use Return on Assets, Return on Equity, and Economic Value Added as independent variable and stock return and market capitalization as dependent variable. The sample of this study are 44 firms. The data that used in this study is financial statement from each company. The data are analyze using multiple regression and hypothesis test using the F test and t test. It also tested the classical assumptions. The results of the first hypothesis shows that the financial performance consisting of ROA, ROE and EVA simultaneously and partially have no effect on stock return. The results of the second hypothesis shows that the financial performance consisting of ROA, ROE and EVA simultaneously effect the firm's market capitalization. Partially, ROA and EVA effect on market capitalization, while ROE has no effect on market capitalization. Keywords:
return on asset, return on equity, economic value added , stock return, market capitalization.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ v PRAKATA .................................................................................................... vi ABSTRAK .................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................ 1.4.1 Kegunaan Teoretis ........................................................ 1.4.2 Kegunaan Praktis .......................................................... 1.5 Organisasi/Sistematika..............................................................
1 1 6 7 7 7 8 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 2.1 Kinerja Keuangan ................................................................... 2.2 Return on Asset (ROA) .......................................................... 2.3 Return on Equity (ROE) ......................................................... 2.4 Economic Value Added (EVA) ................................................. 2.5 Return Saham ......................................................................... 2.6 Kapitalisasi Pasar..................................................................... 2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................... 2.8 Kerangka Pemikiran ................................................................ 2.9 Perumusan Hipotesis .............................................................. 2.9.1 Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ............................................................ 2.9.2 Hubungan Kinerja Keuangan Terhadap Kapitalisasi Pasar .......................................................
10 10 12 13 14 17 18 19 19 22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 3.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 3.2 Tempat dan Waktu .................................................................. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................... 3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 3.6 Instrumen Penelitian ................................................................ 3.7 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 3.7.1 Return Saham ...............................................................
25 25 25 25 26 26 27 27 27
22 23
3.7.2 Kapitalisasi Pasar ........................................................... 3.7.3 Return on Asset ............................................................. 3.7.4 Return on Equity............................................................. 3.7.5 Economic Value Added ................................................. 3.6 Analisis Data ............................................................................ 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ............................................... 3.6.2 Pengujian Hipotesis .......................................................
28 28 28 29 30 30 31
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 4.1 Data Penelitian ......................................................................... 4.2 Statistik Deskriptif ..................................................................... 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 4.3.1 Uji Normalitas ................................................................ 4.3.2 Uji Multikolinearitas ........................................................ 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 4.3.4 Uji Autokolerasi ............................................................. 4.4 Pembahasan ............................................................................ 4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama ......................................... 4.4.1.1 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Pertama ............................................... 4.4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Secara Simultan (Uji F) ....................................... 4.4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Secara Parsial (Uji t) ........................................... 4.4.1.4 Hasil Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama .............................................................. 4.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua .......................................... 4.4.2.1 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Kedua .................................................. 4.4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Simultan (Uji F) ....................................... 4.4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Parsial (Uji t) ........................................... 4.4.2.4 Hasil Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua .................................................................
33 33 33 35 35 37 37 39 40 40
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 5.2 Saran ......................................................................................... 5.3 Keterbatasan Penelitian .............................................................
50 50 50 51
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
53
LAMPIRAN ..................................................................................................
56
40 41 42 43 44 44 45 46 48
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
4.1
Statistik Deskriptif .............................................................................. 33
4.2
Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 37
4.3
Hasil Pengujian Lagrange Multiple Test ........................................... 39
4.4
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Pertama ........... 40
4.5
Hasil Uji F Hipotesis Pertama ............................................................ 42
4.6
Hasil Uji t Hipotesis Pertama ............................................................ 43
4.7
Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ......................................... 44
4.8
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Kedua .............. 44
4.9
Hasil Uji F Hipotesis Kedua ............................................................... 46
4.10
Hasil Uji t Hipotesis Kedua ............................................................... 47
4.11
Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ............................................ 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Pikir Hipotesis Pertama ................................................ 21
2.2
Kerangka Pikir Hipotesis Kedua ................................................... 22
4.1
Hasil Pengujian Histogram Untuk Hipotesis Pertama ................... 35
4.2
Hasil Pengujian Histogram Untuk Hipotesis Kedua ...................... 35
4.3
Hasil Pengujian Normal P-Plot Untuk Hipotesis Pertama ............. 36
4.4
Hasil Pengujian Normal P-Plot Untuk Hipotesis Kedua ................ 36
4.5
Hasil Pengujian Scatterplot Untuk Hipotesis Pertama .................. 38
4.6
Hasil Pengujian Scatterplot Untuk Hipotesis Kedua ..................... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Biodata ............................................................................................ 57 2. Daftar Populasi Perusahaan Manufaktur .......................................... 58 3. Daftar Sampel Emiten yang Memenuhi Kriteria ................................ 61 4. Hasil Perhitungan ROA, ROE, EVA, Return Saham, dan Kapitalisasi Pasar ............................................................................. 62
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat mendorong perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk terus mengikuti perkembangan. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan harus memperhatikan situasi pasar dan prospeknya serta dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan memperhatikan segala aspek baik di dalam maupun di luar perusahaan. Perusahaan-perusahaan bersaing sangat ketat antara satu dengan yang lainnya. Dalam persaingan tersebut terjadi seleksi yang tinggi, karena itu perusahaan dituntut untuk selalu mencari cara agar dapat memenangkan persaingan tersebut dengan mengelola perusahaan sebaik mungkin. Menurut Fuad et al. (2000: 22), tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial. Tujuan ekonomis berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini perusahaan berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan perusahaan. Sedangkan untuk tujuan sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas. Kedua tujuan tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengelolaan perusahaan harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
Bagi para investor yang menginginkan return dari saham perusahaan dapat dilakukan melalui pasar modal. Menurut Widoatmodjo (2008: 16), pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Di banyak negara, terutama negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi. Pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk gross domestic product (GDP). Jadi dengan berkembangnya pasar modal, akan menunjang peningkatan GDP. Atau dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemajuan ekonomi suatu negara. Di pasar modal, investor dapat memperoleh keuntungan dari investasi saham. Keuntungan dari investasi saham dapat berupa perubahan harga saham pada suatu periode. Jika harga saham yang dijual lebih tinggi dari harga saham ketika dibeli, maka pemegang saham memperoleh keuntungan yang disebut dengan capital gain. Namun, keuntungan atas investasi saham tidak hanya diukur dari capital gain saja, selain itu dividen juga merupakan salah satu imbal hasil yang diharapkan oleh para investor. Baik capital gain ataupun dividen yang menjadi harapan untuk memperoleh return yang tinggi sama-sama memiliki risiko untuk menanggung kerugian. Hal tersebut menyebabkan ketidakpastian pendapatan saham bagi pemegang saham. Investor dalam aktivitas investasinya mengharapkan imbal hasil yang sesuai dengan risiko yang mungkin terjadi. Investor, selaku pihak yang memiliki
dana
harus
mempunyai
keyakinan
bahwa
diinvestasikan dapat memberikan imbal hasil yang maksimal.
dana
yang
akan
Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk melakukan keputusan investasi. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek pemasaran, aspek produksi, aspek sumber daya manusia dan aspek keuangan. Tidak semua investor mempunyai waktu dan kemampuan dalam melakukan evaluasi terhadap semua aspek. Memperhatikan kondisi tersebut, maka sangat wajar apabila aspek yang mendapatkan prioritas pertama dari investor adalah aspek keuangan perusahaan. Melalui aspek keuangan perusahaan, dapat diperoleh informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan berupa laporan keuangan. Menurut Hin (2008: 54), laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan merupakan salah satu pedoman yang penting bagi investor untuk menilai kondisi perusahaan tersebut. Berdasarkan
laporan
keuangan,
perusahaan.
Umumnya,
dalam
maka
dapat
melakukan
diukur
kinerja
keuangan
penilaian
kinerja
keuangan
perusahaan, laba selalu menjadi fokus utama. Perusahaan yang mempunyai kinerja baik memiliki pertumbuhan laba positif yang dapat diketahui dari semakin meningkatnya laba perusahaan pada periode keuangan berikutnya. Metode penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). ROA mengukur tingkat
efisiensi
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan keseluruhan aset yang dimiliki. Efisiensi menjadi penting ketika pengukuran kinerja keuangan tidak hanya menuntut jumlah laba yang besar, karena laba yang besar belum tentu kinerja keuangan perusahaan berjalan pada koridor efisiensi. Sedangkan return on equity (ROE) merupakan perbandingan modal dengan laba bersih setelah pajak. Melalui ROE para pemegang saham
dapat mengetahui tingkat profitabilitas modal yang telah ditanamkan dalam menghasilkan laba (Supriyanto, 2011). Kinerja perusahaan tidak cukup hanya diukur berdasarkan laba akuntansi saja, karena laba akuntansi tidak mempunyai makna riil apabila tidak didukung oleh kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah secara ekonomis. ROA dan ROE tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah perusahaan atau tidak. Menurut Van Horne dan Wachowicz (2007: 141), agar dapat diketahui nilai tambah suatu perusahaan, digunakan metode economic value added (EVA) yaitu mengukur nilai tambah suatu perusahaan dengan cara mengurangi laba operasional bersih setelah pajak (net operating profit after taxes) dengan beban biaya modal (cost of capital). Beban biaya modal mencerminkan tingkat risiko perusahaan yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. Penggunaan metode EVA membuat perusahaan lebih memfokuskan perhatian pada usaha penciptaan nilai perusahaan. Nilai diartikan sebagai nilai daya guna maupun benefit yang dinikmati oleh stakeholder (Harjito dan Aryayoga,
2009).
EVA
yang
positif
menandakan
perusahaan
berhasil
menciptakan nilai bagi pemilik modal, karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal. Namun, EVA yang negatif akan menurunkan nilai perusahaan. Masyarakat sebagai salah satu stakeholder perusahaan tentunya akan berupaya memperoleh informasi sebelum menginvestasikan dananya pada sebuah perusahaan. Informasi yang diinginkan adalah kinerja keuangan perusahaan serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara umum.
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan return saham. Penelitian Uni (2006) menyatakan bahwa ROA dan ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian Satria (2008), yang meneliti pengaruh ROA dan EVA terhadap return saham menyimpulkan bahwa ROA dan EVA berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan penelitian Sundari (2008) menyimpulkan bahwa hanya yang EVA memiliki pengaruh terhadap return saham, sedangkan ROA dan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham. Selanjutnya, penelitian Harjito dan Aryayoga (2009) yang meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2007 menunjukkan bahwa ROA, ROE, dan EVA tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rauf (2011) yang menyimpulkan bahwa ROA, ROE, dan EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rauf (2011) yang meneliti pengaruh ROA, ROE, dan EVA terhadap return saham. Peneliti menganggap, jumlah sampel penelitian yang dipakai oleh Rauf (2011) yaitu 20 sampel perusahaan belum cukup mewakili jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Keterbatasan jumlah sampel dan inkonsistensi hasil penelitian-penelitian sebelumnya membuat peneliti ingin melakukan penelitian ulang. Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Rauf (2011) terdapat pada jumlah variabel dependen dan periode penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menambahkan satu variabel dependen yaitu kapitalisasi pasar. Alasan peneliti menambah varibel ini karena kapitalisasi pasar umumnya menjadi
salah satu daya tarik para investor dalam memilih saham. Selain itu, kapitalisasi pasar merupakan sebuah ukuran besar atau tidaknya suatu perusahaan. Perbedaan lainnya yaitu pada periode penelitian. Periode penelitian sebelumnya adalah tahun 2007-2009, sedangkan periode penelitian ini adalah tahun 20072011. Selain itu, ketersediaan dan kelengkapan data periode ini juga menjadi salah satu alasan pemilihan periode. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2011. Perusahaan manufaktur termasuk kelompok industri yang semakin berkembang dalam dunia bisnis saat ini dengan nilai transaksi yang besar serta dengan asumsi semakin besar objek yang diamati maka semakin akurat kajiannya. Selain itu, perusahaan manufaktur termasuk kelompok yang sahamnya paling aktif diperdagangkan di BEI dan hampir tidak terpengaruh oleh fluktuasi perekonomian (Palino, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan ROA, ROE dan EVA dan pengaruhnya terhadap return saham dan kapitalisasi pasar. Berdasarkan uraian, peneliti akan meneliti dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham dan Kapitalisasi Pasar Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI“. 1.2 Rumusan Masalah Return saham dan kapitalisasi pasar perusahaan merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Perusahaan yang memiliki return saham dan kapitalisasi pasar yang tinggi dianggap sebagai perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus. Penelitian ini meneliti
pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dan kapitalisasi pasar. Untuk mengukur kinerja perusahaan, digunakan analisis return on asset, return on equity, dan economic value added. Masalah yang diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk beberapa pertanyaan penelitian: 1.
Apakah return on asset, return on equity, dan economic value added baik secara parsial, maupun simultan berpengaruh terhadap return saham perusahaan?
2.
Apakah return on asset, return on equity, dan economic value added baik secara parsial, maupun simultan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian adalah: 1.
Untuk mengetahui apakah return on asset, return on equity, dan economic value added baik secara parsial, maupun simultan berpengaruh terhadap return saham perusahaan.
2.
Untuk mengetahui apakah return on asset, return on equity, dan economic value added baik secara parsial, maupun simultan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Kegunaan Teoretis a. Bagi peneliti, yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai masalah yang diteliti, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam penerapan teori akuntansi dengan yang terjadi di lapangan. b. Bagi penelitian selanjutnya, dapat menjadi bahan referensi yang dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.
1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi perusahaan (emiten), dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam menyusun kebijakan dan tujuan perusahaan. b. Bagi investor, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan analisis investasi dan keputusan investasi di pasar. 1.5 Organisasi/ Sistematika Dalam penelitian ini, pembahasan dan penyajian hasil penelitian disusun dengan materi sebagai berikut: BAB I
:
PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan
penelitian,
kegunaan
penelitian,
dan
organisasi/sistematika. BAB II
:
TINJAUAN PUSTAKA, berisikan kajian pustaka yang berkaitan dengan kinerja keuangan, return on asset, return on equity, economic value added, return saham, kapitalisasi pasar, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, serta perumusan hipotesis.
BAB III
:
METODE
PENELITIAN,
menjelaskan
perihal
rancangan
penelitian, tempat dan waktu, populasi dan sampel penelitian, jenis
dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, serta analisis data yang akan dipakai. BAB IV
:
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN,
dalam
bab
ini
menguraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian tersebut kemudian diolah sesuai yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. BAB V
:
PENUTUP, berisikan kesimpulan atas pembahasan, saran-saran yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian, serta keterbatasan dalam penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan Istilah kinerja dapat diartikan sebagai kondisi suatu perusahaan. Menurut Islahuzzaman (2012: 225), “kinerja adalah perbandingan antara hasil nyata (realisasi) dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebelumnya”. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi stakeholders. Pengukuran kinerja merupakan suatu bentuk evaluasi atas aktivitas perusahaan yang telah dilakukan selama periode tertentu (Marisa, 2010). Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu perusahaan dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Menurut Kasmir (2008: 66), agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajer, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Dari pencapaian yang diperoleh, ukuran kinerja perusahaan akan digunakan untuk mengevaluasi dan menentukan strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan dan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Selain itu, pengukuran kinerja perusahaan akan digunakan sebagai dasar untuk menyusun sistem imbalan dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Warsidi dan Bambang (dalam Fahmi, 2011: 45) mendefinisikan analisis rasio keuangan sebagai berikut: Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan tren pola perubahan tersebut, untuk kemudian menunjukkan rasio dan peluang yang melekat pada perusahaan yang bersangkutan. Rasio keuangan merupakan penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan (Keown et al., 2008: 74). Melalui rasio keuangan tersebut, pemakai informasi keuangan akan dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada saat ini. Menurut Sawir (2005: 6), rasio analisis keuangan meliputi dua jenis perbandingan. Pertama, analisis dapat memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, dapat dipelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya di dalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut. Kedua, perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama (perbandingan eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Hanya
dengan cara membandingkan rasio keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis, dapat memberikan pertimbangan yang realistis. Menurut Martono dan Harjito (2007: 53), secara garis besar ada 4 (empat) jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu: 1.
Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aset lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.
2.
Rasio aktivitas (activity ratio) atau dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.
3.
Rasio leverage finansial (financial leverage ratio), yaitu rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari hutang (pinjaman).
4.
Rasio keuntungan (profitability ratio) atau rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Rasio merupakan alat yang sangat berguna, tetapi tidak terlepas dari
beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati. Rasio disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manupulasi.
2.2 Return on Asset (ROA) Salah satu indikator profitabilitas perusahaan adalah return on asset (ROA). ROA menentukan jumlah pendapatan bersih yang dihasilkan dari asetaset perusahaan dengan menghubungkan pendapatan bersih ke total aset (Keown et al., 2008: 80). Menurut Sutrisno (2005: 238), “return on asset merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aset yang dimiliki perusahaan”. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. ROA (Return on Asset) adalah rasio
keuntungan bersih setelah pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki oleh perusahaan (Putra, 2011). ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba. Secara matematis, ROA (Return on Asset) dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA =
Laba Bersih Total Aset
x100%
2.3 Return on Equity (ROE) Return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat
pengembalian
atas
investasi
dari
pemegang
saham
perusahaan dengan cara membagi laba bersih terhadap total ekuitas saham (Brigham dan Houston, 2006: 109). Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian
investasi
pemegang
saham
dan
menekankan
pada
hasil
pendapatan
sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan (Astuti, 2002: 37). Tujuan utama dari kegiatan operasi perusahaan adalah untuk menghasilkan laba yang bermanfaat bagi pemegang saham, dan ukurannya adalah pencapaian angka ROE. Oleh karena itu, ROE yang semakin besar juga akan mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memberikan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Ada dua sisi dalam menggunakan ROE, kadang-kadang diasumsikan bahwa ROE yang akan datang merupakan perkiraan dari ROE yang lalu. Tetapi ROE yang tinggi pada masa yang lalu tidak menjamin ROE yang akan datang masih tetap tinggi. ROE merupakan alternatif alat analisis keuangan untuk mengukur
profitabilitas.
ROE
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu. Menurut Darsono, 2005 (dalam Supriyanto, 2011) “semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang saham”. ROE dapat dihitung sebagai berikut: ROE =
Laba Bersih Ekuitas
x100%
2.4 Economic Value Added (EVA) Menurut Brigham dan Houston (2006: 69), “economic value added (EVA) adalah suatu estimasi dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang bersangkutan, dan sangat berbeda dari laba akuntansi”. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas, telah dikurangkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk modal ekuitas.
Usahawan, 1997 (dalam Harjito dan Aryayoga, 2009) mendefinisikan economic value added (EVA) sebagai sisa laba (residual income, excess earning) setelah semua penyedia modal diberikan kompensasi sesuai dengan tingkat pengembalian (return) yang dibutuhkan atau setelah semua biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dibebankan. EVA ditentukan oleh dua hal, yaitu keuntungan bersih operasional setelah pajak dan tingkat biaya modal. Laba operasi setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan nilai di dalam perusahaan, sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan
memaksimumkan
nilai
perusahaan.
EVA
merupakan
tujuan
perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak (Net Operating Profit After Tax atau NOPAT) dikurangi dengan biaya modal (capital charge). EVA dapat dirumuskan sebagai berikut : EVA = NOPAT – Capital Charge Keterangan: Capital Charge = Biaya atas modal yang diinvestasikan atau tingkat biaya modal rata-rata tertimbang dikalikan jumlah modal. Langkah-langkah menghitung economic value added (EVA) adalah sebagai berikut:
1.
Menghitung Net Operating Profit After Taxes (NOPAT) NOPAT = EBIT – taxes
2.
Menghitung Invested Capital Invested capital = Liabilities + Ekuitas
3.
Menghitung Weighted Average Cost of Capital WACC = (D x rd(1-tax)) + (E x re)
4.
Menghitung Capital Charge Capital charge = WACC x Invested Capital
Keterangan: D
= hutang
rd
= biaya hutang
E
= ekuitas
re
= biaya ekuitas Bila EVA > 0, terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja keuangan
perusahaan baik. Bila EVA = 0, menunjukkan posisi impas perusahaan. Bila EVA < 0, berarti total biaya modal perusahaan lebih besar daripada laba operasi setelah pajak yang diperolehnya, sehingga kinerja perusahaan tersebut tidak baik. Total
biaya
modal
menunjukkan
besarnya
kompensasi
atau
pengembalian yang diminta investor atas modal yang diinvestasikan di perusahaan. Besarnya kompensasi tergantung pada tingkat risiko perusahaan yang bersangkutan, dengan asumsi bahwa investor bersifat penghindar risiko, semakin tinggi tingkat risiko semakin tinggi tingkat pengembalian yang diminta investor.
Modal terdiri dari modal sendiri (ekuitas) berasal dari pemegang saham, dan utang dari para kreditor atau pemegang obligasi perusahaan. Besarnya tingkat biaya modal ditentukan berdasarkan rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) dari biaya modal sendiri (cost of equity) dan biaya utang setelah pajak sesuai dengan proporsi modal sendiri dan utang dalam struktur modal perusahaan. 2.5 Return Saham Menurut Hartono (2009: 199), return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (realized return) yaitu return yang telah terjadi atau return ekspektasi (expected return) yaitu return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa yang akan datang. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang. Menurut Tandelilin (2010: 224), pasar efisien mengimplikasikan bahwa return ekspektasi adalah sepadan dengan risiko sekuritas. Harga sekuritas seharusnya merefleksikan informasi mengenai risiko dan harapan mengenai return masa datangnya. Return yang sepadan dengan risiko saham disebut return normal. Sedangkan jika pasar tidak efisien, sekuritas-sekuritas akan menghasilkan return yang lebih besar dibanding normalnya, yang disebut return tak normal (excess return). Dengan demikian, pengujian efisiensi pasar pada dasarnya adalah pengujian return tak normal. Perhitungan return saham adalah capital gain atau capital loss ditambah dengan yield. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode lalu. Sedangkan yield merupakan
persentase penerimaan kas secara periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Yield merupakan persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya (Hartono, 2009: 200). Untuk menghitung return saham, digunakan rumus sebagai berikut (Hartono, 2009: 201):
Return Saham =
Pt – Pt −1 + Dt Pt −1
Keterangan: Pt
= Harga (nilai) saham pada waktu t
Pt-1
= Harga (nilai) saham pada waktu t-1 (awal)
Dt
= Dividen yang diterima pada waktu t
2.6 Kapitalisasi Pasar Menurut Rahardjo (2006: 41), kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah nilai pasar dari saham yang diterbitkan (outstanding share) suatu emiten. Fakhruddin (2008: 115) mendefinisikan kapitalisasi pasar sebagai nilai besaran perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di bursa saham. Dengan demikian, besar tidaknya sebuah perusahaan di bursa saham adalah dengan melihat ukuran ini. Kapitalisasi pasar yang besar umumnya menjadi salah satu daya tarik para investor dalam memilih saham. Saham berkapitalisasi besar memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 1 triliun, saham berkapitalisasi medium dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 100 miliar sampai dengan kurang dari Rp 1 triliun, sedangkan saham berkapitalisasi kecil memiliki kapitalisasi pasar di bawah Rp 100 miliar (Manurung dan Rizky, 2009: 131).
Saham-saham
dengan
kapitalisasi
pasar
yang
besar
umumnya
merupakan penggerak pasar (market mover) dan termasuk kedalam saham unggulan dan memiliki kelebihan dalam
likuiditas perdagangan. Untuk
menghitung kapitalisasi pasar, digunakan rumus sebagai berikut: Kapitalisasi Pasar =
Jumlah saham yang diterbitkan x harga saham
2.7 Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kinerja keuangan telah banyak dilakukan antara lain, penelitian Harjito dan Aryayoga (2009), menyimpulkan bahwa ROA, ROE dan EVA tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Penelitian Setyarini (2010) menyimpulkan bahwa ROA dan EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Selanjutnya, hasil penelitian Rauf (2011) menyatakan bahwa ROA, ROE dan EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Uni (2006) menyatakan bahwa ROA dan ROE berpengaruh positif terhadap return saham. Satria (2008) menyimpulkan bahwa secara parsial ROA berpengaruh terhadap return saham, sedangkan EVA tidak berpengaruh terhadap return saham dan secara simultan membuktikan bahwa ROA dan EVA berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Sundari (2008) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh terhadap return saham, sedangkan ROA dan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham. Peneliti lainnya, Mundaryatiningsih (2004) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Penelitian Supriyadi dan Suyanto (2007) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Selanjutnya, penelitian Darmawan dan Asmara (2008) menyimpulkan bahwa
ROA dan EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar, sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. 2.8 Kerangka Pemikiran Informasi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan manfaat kepada pengguna terutama para investor sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan investor adalah kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Jika laba meningkat, maka secara teoretis return saham meningkat. Investor dalam melakukan investasi saham akan memilih perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi dianggap sebagai perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan. Metode penilaian yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). ROA mengukur tingkat
efesiensi
perusahaan
dalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan keseluruhan aset yang dimilikinya. Sedang return on equity (ROE) merupakan perbandingan modal dengan laba bersih setelah pajak. Melalui ROE para pemegang saham dapat mengetahui tingkat profitabilitas modal yang telah ditanamkan dalam menghasilkan laba. Namun, ROA dan ROE tidak memperhatikan risiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah perusahaan atau tidak. Untuk mengetahui apakah perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah tersebut, maka digunakanlah metode economic value
added (EVA) yaitu mengukur nilai tambah suatu perusahaan dengan cara mengurangi laba operasional setelah pajak dengan beban biaya modal (cost of capital). Beban biaya modal mencerminkan tingkat risiko perusahaan yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. Bila EVA > 0, maka telah terjadi nilai tambah ekonomis dalam perusahaan, sehingga semakin besar EVA yang dihasilkan maka harapan para penyandang dana dapat terpenuhi dengan baik, yaitu mendapat pengembalian investasi yang sama atau lebih dari yang diinvestasikan. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal sehingga menandakan bahwa kinerja keuangannya telah baik. Bila EVA < 0, maka menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah ekonomis bagi perusahaan, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan para penyandang dana terutama pemegang saham yaitu tidak mendapatkan pengembalian yang setimpal dengan investasi yang ditanamkan. Sehingga dengan tidak adanya nilai tambah mengindikasikan kinerja keuangan perusahaan kurang baik. Sedangkan bila EVA = 0, maka menunjukkan posisi impas karena semua laba yang telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana. Melalui uraian di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh ROA, ROE, dan EVA terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia seperti skema berikut:
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE) Return Saham Economic Value Added (EVA) Gambar 2.1 Kerangka Pikir Hipotesis Pertama Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh ROA, ROE, dan EVA terhadap kapitalisasi pasar perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia seperti skema berikut:
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE) Kapitalisasi Pasar Economic Value Added (EVA) Gambar 2.2 Kerangka Pikir Hipotesis Kedua 2.9 Perumusan Hipotesis 2.9.1 Hubungan Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Pengukuran profitabilitas perusahaan dengan menggunakan ROA, ROE, dan EVA dapat memperlihatkan kinerja suatu perusahaan. ROA merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan efektifitas atas setiap aset perusahaan dalam menghasilkan return sedangkan ROE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dibandingkan dengan modal sendiri yang diinvestasikan oleh para pemegang saham. Melalui
ROE, akan terukur efektifitas atas setiap investasi dalam memperoleh return. EVA yang merupakan alat ukur kinerja, sesuai digunakan untuk menilai kinerja operasional karena mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh investor dan kreditor (Harjito dan Aryayoga, 2009). Terdapat beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ROA, ROE, dan EVA berpengaruh terhadap return saham. Penelitian Uni (2006) menyimpulkan bahwa ROA dan ROE memiliki pengaruh yang positif terhadap return saham. Penelitian Satria (2008), menyimpulkan bahwa secara simultan terdapat hubungan yang positif antara ROA dan EVA terhadap return saham. Selanjutnya, penelitian Sundari (2008) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh positif terhadap return saham. ROA digunakan untuk mengukur pengembalian yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. ROA yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset yang baik. ROE merupakan parameter yang menunjukkan tingkat imbal hasil atas investasi yang ditanamkan pemegang saham dalam perusahaan. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan. Dengan meningkatnya ROA, ROE, dan EVA, berarti kinerja perusahaan semakin baik dan dividen yang diterima para pemegang saham akan semakin meningkat. Jika permintaan atas saham perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan tersebut juga meningkat. Harga saham perusahaan yang meningkat dapat meningkatkan return para pemegang saham. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
H1 : Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added berpengaruh terhadap return saham perusahaan. 2.9.2 Hubungan Kinerja Keuangan terhadap Kapitalisasi Pasar Metode penilaian kinerja keuangan yang sering digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah ROA dan ROE. Pengukuran kinerja perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan dengan cara membagi laba bersih terhadap total ekuitas saham. Untuk mengukur apakah perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan, maka digunakanlah metode EVA. EVA mengukur nilai tambah suatu perusahaan dengan cara mengurangi laba operasional setelah pajak dengan cost of capital. Terdapat beberapa penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap kapitalisasi pasar. Penelitian Mundaryatiningsih (2004) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Penelitian Supriyadi dan Suyanto (2007) menyimpulkan bahwa EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Selanjutnya, penelitian Darmawan dan Asmara (2008) menyimpulkan bahwa ROA dan EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Nilai
ROA
yang
tinggi
perusahaan
mengoptimalkan
keuntungan
semakin
pengembalian
tinggi.
perusahaan
di
mencerminkan
aset
yang
ROE dalam
yang
kemampuan
digunakan tinggi
untuk
manajemen menghasilkan
mencerminkan
menghasilkan
keuntungan
tingkat dengan
memanfaatkan ekuitas yang dimiliki juga tinggi. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi
pemilik
perusahaan
sesuai
dengan
tujuan
manajemen
keuangan
memaksimumkan nilai perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki ROA, ROE, dan EVA yang tinggi, maka kinerja keuangan perusahaan tersebut baik dan ini akan berpengaruh terhadap harga saham. Harga saham yang meningkat dapat meningkatkan kapitalisasi pasar. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis atau jawaban sementara atas permasalahan yang dikemukakan adalah sebagai berikut: H2 : Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang menunjukkan gambaran tentang pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset, return on equity dan economic value added terhadap return saham dan kapitalisasi pasar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel ROA, ROE, dan EVA sebagai variabel independen dan variabel dependen adalah return saham dan kapitalisasi pasar. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa sampai dengan tahun 2010, melalui kantor kuasa perwakilan Bursa Efek Indonesia di Makassar yaitu Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) dan juga melalui situs http://www.bei.co.id. Waktu penelitian pada bulan September sampai bulan November 2012. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Data keuangan selama 5 (lima) tahun terakhir dianggap sudah cukup mewakili untuk melihat trend yang bertujuan untuk menilai kinerja keuangan.
Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Adapun kriteriakriteria dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut. 1.
Perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya aktif diperdagangkan di BEI dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
2.
Perusahaan tidak sedang dalam proses delisting pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
3.
Perusahaan menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
4.
Perusahaan menghasilkan laba bersih yang positif pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
5.
Perusahaan pernah membagikan dividen pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
3.4 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil dokumentasi perusahaan manufaktur yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia, berupa laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi yang telah diaudit. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu penelitian pustaka dan penelitian dokumentasi. Teknik pengumpulan data tahap pertama melalui penelitian pustaka, yaitu mengumpulkan informasi dari jurnal dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik
pengumpulan
data
tahap
kedua
melalui
penelitian
dokumentasi,
yaitu
mengumpulkan data-data setiap sampel dengan bersumber dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 3.6 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, data-data yang diperlukan bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Jadi, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa dokumen laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. 3.7 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.7.1 Return Saham, (Y1) Return saham merupakan ukuran produktivitas modal diperoleh dari selisih laba maupun selisih rugi harga saham ditambah dengan dividen. Untuk menghitung return saham digunakan rumus sebagai berikut (Hartono, 2009: 201): Return Saham =
Pt – Pt −1 + Dt Pt −1
Keterangan: Pt
= Harga (nilai) saham pada waktu t
Pt-1
= Harga (nilai) saham pada waktu t-1 (awal)
Dt
= Dividen yang diterima pada waktu t
Rumus perhitungan di atas juga digunakan oleh Putra (2011) dan Supriyanto (2011) dalam penelitiannya untuk menghitung return saham perusahaan.
3.7.2 Kapitalisasi Pasar, (Y2) Kapitalisasi pasar (market capitalization) adalah nilai pasar dari saham yang diterbitkan (outstanding share) suatu emiten. Untuk menghitung kapitalisasi pasar, digunakan rumus sebagai berikut: Kapitalisasi Pasar = Jumlah saham yang diterbitkan x harga saham Rumus perhitungan di atas juga digunakan oleh Supriyadi dan Suyanto (2007) dalam penelitiannya untuk menghitung kapitalisasi pasar. Untuk mempermudah pengolahan dan pendeskripsian hasil penelitian, data variabel kapitalisasi pasar akan diubah ke logaritma natural. 3.7.3 Return on Asset, (X1) Return on Asset (ROA) merupakan indikator kemampuan perusahaan memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai ROA diperoleh setelah membandingkan keseluruhan laba dengan keseluruhan aset dalam suatu periode keuangan tertentu. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: Return on Asset =
Laba Bersih Total Aset
x100%
Rumus perhitungan di atas juga digunakan oleh Satria (2008), Putra (2011) dan Supriyanto (2011) dalam penelitiannya untuk menghitung Return on Asset perusahaan. 3.7.4 Return on Equity, (X2) Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. ROE dapat dirumuskan sebagai berikut: Return on Equity =
Laba Bersih Ekuitas
x100%
Rumus perhitungan di atas digunakan juga oleh Putra (2011) dan Supriyanto (2011) dalam penelitiannya untuk menghitung Return on Equity perusahaan. 3.7.5 Economic Value Added, (X3) Economic value added merupakan perkiraan nilai tambah ekonomis sebenarnya dari suatu perusahaan untuk tahun yang bersangkutan, merupakan tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai atau value added dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasional perusahaan. EVA dapat dirumuskan sebagai berikut: Economic Value Added = NOPAT – Capital Charge Langkah-langkah menghitung Economic Value Added (EVA) adalah sebagai berikut: 5.
Menghitung Net Operating Profit After Taxes (NOPAT) NOPAT = EBIT – taxes
6.
Menghitung Invested Capital Invested capital = Liabilities + Ekuitas
7.
Menghitung Weighted Average Cost of Capital WACC = (D x rd(1-tax)) + (E x re)
8.
Menghitung Capital Charge Capital charge = WACC x Invested Capital
Keterangan: D
= hutang
rd
= biaya hutang
E
= ekuitas
re
= biaya ekuitas
Rumus perhitungan di atas digunakan juga oleh Putra (2011) dan Supriyanto (2011)
untuk
menghitung
economic
value
added
perusahaan.
Untuk
mempermudah pengolahan dan pendeskripsian hasil penelitian, data variabel economic value added akan diubah ke logaritma natural. 3.8 Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Untuk pengujian hipotesis dilakukan metode analisis regresi berganda. Kemudian dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara individu maupun secara simultan terhadap variabel dependen. 3.8.1 Pengujian Asumsi Klasik c.
Uji Normalitas Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dengan uji normalitas maka akan terdeteksi melalui penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat histogram dari residualnya.
d.
Uji Multikolinearitas Selain error berdistribusi normal, model regresi yang baik adalah model dengan semua variabel independennya tidak berhubungan erat satu dengan yang lain. Dalam pengertian statistik, dikatakan model regresi
yang baik tidak ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel independennya. Tujuan uji multikolinearitas adalah menguji apakah pada pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar-variabel independen. e.
Uji Heteroskedastisitas Tujuan utama asumsi ini adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual (error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas. Sebuah model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas.
f.
Uji Autokorelasi Tujuan uji ini adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model Regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
3.8.2 Pengujian Hipotesis Alat analisis untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel dependen mengalami kenaikan atau penurunan. Model analisis data hipotesis pertama dan kedua adalah sebagai berikut: Y1
= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
(1)
Y2
= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
(2)
Keterangan : Y1
= Return saham
Y2
= Kapitalisasi pasar
α
= Konstanta
X1
= Return on Asset
X2
= Return on Equity
X3
= Economic Value Added
β1, β2, β3
= Koefisien regresi variabel bebas
e
= Term of Error
Untuk
mengetahui
apakah
masing-masing
variabel
independen
berpengaruh secara individu maupun secara simultan terhadap variabel dependen dilakukan proses pengujian analisis F dan pengujian analisis t. Selain itu, juga dilakukan pengujian koefisien determinasi guna melihat seberapa besar variabel penjelas mampu menjelaskan variabel yang dijelaskan. a.
Uji Signifikasi Simultan (F-test) Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasana terhadap variabel dependen.
b.
Uji Signifikansi Parsial (t-test) Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.
c.
Uji Koefisien Determinasi Pengujian ini dilakukan untuk melihat proporsi dari total variasi variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 44 perusahaan, perusahaan tersebut telah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, jumlah data yang diteliti secara keseluruhan sebanyak 220 data untuk lima tahun penelitian. Daftar perusahaan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada lampiran 3. 4.2 Statistik Deskriptif Statistik
deskriptif
akan
menampilkan
karakteristik
sampel
yang
digunakan didalam penelitian antara lain meliputi: jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata sampel (mean), serta standar deviation untuk masing-masing variabel. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Skewness Std. Deviation
ROA
220
.08
41.60
10.9543
1.535
9.22225
ROE
220
.23
323.00
20.1610
7.255
26.86743
EVA
220
-28.98
28.99
-21.8811
3.512
10.88885
RSAHAM
220
-90.00
1638.80
43.9360
8.433
131.80929
KPASAR
220
23.72
33.33
28.0830
.521
2.06248
Valid N (listwise) 220
Sumber: Data diolah peneliti, 2012
Berdasarkan data dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: a) Variabel Return on Asset (X1) memiliki sampel (N) sebanyak 220, dengan nilai minimum (terkecil) 0,08, nilai maksimum (terbesar) 41,60, mean (nilai rata-rata) 10,9543, dan standar deviation variabel ini adalah 9,22225. Koefisien Skewness bernilai positif sebesar 1,535, berarti distribusi data memiliki kecenderungan condong ke kiri. b) Variabel Return on Equity (X2) memiliki sampel (N) sebanyak 220, dengan nilai minimum (terkecil) 0,23, nilai maksimum (terbesar) 323,00, mean (nilai rata-rata) 20,1610, dan standar deviation variabel ini adalah 26,86743. Koefisien Skewness bernilai positif sebesar 7,255, berarti distribusi data memiliki kecenderungan condong ke kiri. c) Variabel Economic Value Added (X3) memiliki sampel (N) sebanyak 220, dengan nilai minimum (terkecil) -28,98, nilai maksimum (terbesar) 28,99, mean (nilai rata-rata) -21,8811, dan standar deviation variabel ini adalah 10,88885. Koefisien Skewness bernilai positif sebesar 3,512, berarti distribusi data memiliki kecenderungan condong ke kiri. d) Variabel Return Saham (Y1) memiliki sampel (N) sebanyak 220, dengan nilai minimum (terkecil) -90,00, nilai maksimum (terbesar) 1638,80, mean (nilai rata-rata) 43,9360, dan standar deviation variabel ini adalah 131,80929. Koefisien Skewness bernilai positif sebesar 8,433, berarti distribusi data memiliki kecenderungan condong ke kiri. e) Variabel Kapitalisasi Pasar (Y2) memiliki sampel (N) sebanyak 220, dengan nilai minimum (terkecil) 23,72, nilai maksimum (terbesar) 33,33, mean (nilai rata-rata) 28,0830, dan standar deviation variabel ini adalah
2,06248. Koefisien Skewness bernilai positif sebesar 0,521, berarti distribusi data memiliki kecenderungan condong ke kiri. 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas akan terdeteksi melalui penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat histogram dari residualnya. a.
Uji normalitas dengan menggunakan Histogram Hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 berikut:
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.1 Hasil Pengujian Histogram untuk Hipotesis Pertama
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.2 Hasil Pengujian Histogram untuk Hipotesis Kedua
Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis yang tidak melenceng ke kanan maupun ke kiri. b. Uji normalitas dengan menggunakan P-Plot
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.3 Hasil Pengujian Normal P-Plot untuk Hipotesis Pertama
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.4 Hasil Pengujian Normal P-Plot untuk Hipotesis Kedua Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penyebaran data (titik) berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis tersebut, maka hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas Tujuan uji multikolinearitas adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF > 10 atau tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Model
B
1 (Constant)
15.875
25.274
ROA
-.167
1.364
ROE
.814
EVA
-.617
Std. Error
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
.628
.531
-.012
-.123
.903
.497
2.014
.480
.166
1.697
.091
.474
2.111
.859
-.051
-.718
.473
.900
1.112
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan hasil pengolahan data seperti pada tabel di atas, diketahui bahwa tidak terdapat variabel bebas yang menunjukkan nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF yang lebih besar dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Tujuan utama asumsi ini adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual (error) dari satu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain.
Untuk
mendeteksi
gejala
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Jika titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, indikasinya tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.5 Hasil Pengujian Scatterplot untuk Hipotesis Pertama
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Gambar 4.6 Hasil Pengujian Scatterplot untuk Hipotesis Kedua Berdasarkan Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada kedua gambar di atas sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
model
regresi
tidak
mengalami
masalah
heteroskedastisitas. 4.3.4 Uji Autokorelasi Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model regresi, dilakukan pengujian dengan menggunakan Lagrange Multiplier Test (Uji LM). Uji autokorelasi dengan LM test, digunakan untuk sampel besar di atas 100 observasi (Ghozali, 2006: 99). Uji ini memang lebih tepat digunakan dibanding uji DW terutama bila sampel yang digunakan relatif besar. Uji LM akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Lagrange Multiplier Test Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
7.547
25.895
ROA
.115
1.364
ROE
-.066
EVA RES_2
Beta
t
Sig. .291
.771
.008
.084
.933
.480
-.014
-.138
.890
.365
.890
.031
.410
.682
-.103
.071
-.103
-1.463
.145
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk residual lag 2 (RES_2) sebesar 0,145 > 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi RES_2 lebih besar dari nilai 0,05, dengan demikian model regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
4.4 Pembahasan 4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama 4.4.1.1 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Pertama Hasil regresi linear berganda berdasarkan pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Pertama
Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
15.875
25.274
ROA
-.167
1.364
ROE
.814
EVA
-.617
Beta
t
Sig. .628
.531
-.012
-.123
.903
.480
.166
1.697
.091
.859
-.051
-.718
.473
a. Dependent Variable: RSAHAM
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 15,875 - 0,167 X1 + 0,814 X2 – 0,617 X3 + e
(1)
Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 15,875 dapat diartikan jika ROA, ROE dan EVA konstan, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 15,875 satuan. b. Variabel independen ROA sebesar -0,167 dapat diartikan jika ROA bertambah sebesar satu satuan, maka return saham akan mengalami
penurunan
sebesar
0,167
satuan
dengan
menganggap
variabel
independen lainnya konstan. c. Variabel independen ROE sebesar 0,814 dapat diartikan jika ROE bertambah sebesar satu satuan, maka return saham akan meningkat sebesar 0,814 satuan dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. d. Variabel independen EVA sebesar -0,617 dapat diartikan jika EVA bertambah sebesar satu satuan, maka return saham akan mengalami penurunan
sebesar
0,617
satuan
dengan
menganggap
variabel
independen lainnya konstan. 4.4.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Secara Simultan (Uji F) Uji statistik F atau Analysis Of Variance (ANOVA) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependennya. Nilai F dalam tabel ANOVA juga untuk melihat apakah model yang digunakan sudah tepat atau tidak. Hipotesis pertama menyatakan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, ROE dan EVA berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Uji F dapat diketahui dengan membandingkan hasil dari nilai probabilitas dengan taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5%. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak dan sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 maka hipotesis diterima. Selain berdasarkan nilai probabilitas, uji F dapat diketahui dari besarnya Fhitung. Apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka hipotesis ditolak dan sebaliknya Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis diterima. Hasil pengujian hipotesis
pertama secara simultan berdasarkan pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Uji F Hipotesis Pertama ANOVAb Model 1
Regression
Sum of Squares
df
Mean Square
85312.284
3
28437.428
Residual
3719525.378
216
17220.025
Total
3804837.662
219
F 1.651
Sig. a
.179
a. Predictors: (Constant), EVA, ROE, ROA b. Dependent Variable: RSAHAM
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh nilai probabilitas dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,179 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi, nilai Fhitung sebesar 1,651 lebih kecil dari Ftabel 2,646 maka hipotesis ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ROA, ROE, dan EVA secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Harjito dan Aryayoga (2009) serta penelitian Rauf (2011). 4.4.1.3 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Secara Parsial (Uji t) Uji t bertujuan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen (ROA, ROE dan EVA) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham). Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.6. Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen: a. Return on Asset (ROA) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,903 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih besar dari
taraf signifikansi. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif ROA secara parsial terhadap return saham perusahaan. b. Return on Equity (ROE) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,091 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif ROE secara parsial terhadap return saham perusahaan. c. Economic Value Added (EVA) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,473 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif EVA secara parsial terhadap return saham perusahaan. Tabel 4.6 Hasil Uji t Hipotesis Pertama Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
15.875
25.274
ROA
-.167
1.364
ROE
.814
EVA
-.617
Beta
t
Sig.
.628
.531
-.012
-.123
.903
.480
.166
1.697
.091
.859
-.051
-.718
.473
a. Dependent Variable: RSAHAM
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 4.4.1.4 Hasil Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square). Nilai R Square (R2) pada hipotesis pertama yang diperoleh dari pengolahan data ditunjukkan pada Tabel 4.7. Berdasarkan Tabel 4.7 maka diketahui nilai R2 adalah sebesar 0,022 atau 2,2%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa 2,2% variabel return saham dipengaruhi oleh variabel ROA, ROE, dan EVA. Nilai R2 sebesar 0,022 atau 2,2% terlalu kecil sehingga variabel independen tidak terlalu berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya 97,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.150
.022
.009
131.22509
a. Predictors: (Constant), EVA, ROE, ROA
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 4.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua 4.4.2.1 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Kedua Hasil regresi linear berganda berdasarkan pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Hipotesis Kedua Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
26.022
.342
ROA
.108
.018
ROE
.005
EVA
-.035
Beta
t
Sig.
76.057
.000
.485
5.868
.000
.006
.066
.775
.439
.012
-.186
-3.034
.003
a. Dependent Variable: KPASAR
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = 26.002 + 0,108 X1 + 0,005 X2 – 0,035 X3 + e
(2)
Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar dapat diartikan jika ROA, ROE dan EVA konstan, maka kapitalisasi pasar akan mengalami kenaikan sebesar 26,002 satuan. b. Variabel independen ROA sebesar 0,108 dapat diartikan jika ROA bertambah sebesar satu satuan, maka kapitalisasi pasar akan meningkat sebesar 0,108 satuan dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. c. Variabel independen ROE sebesar 0,005 dapat diartikan jika ROE bertambah sebesar satu satuan, maka kapitalisasi pasar akan mengalami penurunan sebesar 0,005 dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. d. Variabel independen EVA sebesar -0,035 dapat diartikan jika EVA bertambah sebesar satu satuan, maka kapitalisasi pasar akan mengalami penurunan
sebesar
0,035
satuan
dengan
menganggap
variabel
independen lainnya konstan. 4.4.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Simultan (Uji F) Hipotesis kedua menyatakan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, ROE dan EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. Uji statistik F bertujuan untuk mengukur apakah variabel independen secara barsama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F dapat diketahui dengan membandingkan hasil dari nilai probabilitas dengan taraf signifikansi yang digunakan yaitu 5%. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka hipotesis ditolak dan sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 maka hipotesis
diterima. Selain berdasarkan nilai probabilitas, uji F dapat diketahui dari besarnya Fhitung. Apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka hipotesis ditolak dan sebaliknya Fhitung lebih besar dari Ftabel maka hipotesis diterima. Hasil
pengujian
hipotesis
pertama
secara
simultan
berdasarkan
pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 4.9. Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh nilai probabilitas dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi 5%, yang berarti nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi, nilai Fhitung sebesar 26,401 lebih besar dari Ftabel 2,646 maka hipotesis diterima. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ROA, ROE, dan EVA secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. Tabel 4.9 Hasil Uji F Hipotesis Kedua ANOVAb Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
249.941
3
83.314
Residual
681.642
216
3.156
Total
931.583
219
F 26.401
Sig. a
.000
a. Predictors: (Constant), EVA, ROE, ROA b. Dependent Variable: KPASAR
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 4.4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Secara Parsial (Uji t) Uji t bertujuan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen (ROA, ROE dan EVA) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (return saham). Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen: a. Return on Asset (ROA) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari
taraf signifikansi. Hal ini berarti secara parsial ROA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. b. Return on Equity (ROE) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,439 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi. Hal ini berarti secara parsial ROE tidak berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. c. Economic Value Added (EVA) mempunyai nilai probabilitas sebesar 0,003 dengan taraf signifikansi 5% sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi. Hal ini berarti secara parsial EVA berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. Tabel 4.10 Hasil Uji t Hipotesis Kedua Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
Std. Error
26.022
.342
ROA
.108
.018
ROE
.005
EVA
-.035
Beta
t
Sig.
76.057
.000
.485
5.868
.000
.006
.066
.775
.439
.012
-.186
-3.034
.003
a. Dependent Variable: KPASAR
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Hasil penelitian di atas sejalan dengan hasil penelitian Darmawan dan Asmara (2008) yang menyimpulkan bahwa ROA dan EVA berpengaruh
terhadap
kapitalisasi pasar, sedangkan ROE tidak berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar.
4.4.2.4 Hasil Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square). Nilai R Square (R2) pada hipotesis pertama yang diperoleh dari pengolahan data dapat ditunjukkan seperti pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Model Summary
Model 1
R
R Square a
.518
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.268
.258
1.77644
a. Predictors: (Constant), EVA, ROE, ROA
Sumber: Data diolah peneliti, 2012 Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,268. Artinya 26,8% kapitalisasi pasar dipengaruhi oleh ketiga variabel independen. R2 memiliki nilai yang cukup besar, yaitu 0,268 atau 26,8%. Hal ini berarti variabel independen yang terdiri dari ROA, ROE, dan EVA berpengaruh cukup besar terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar 73,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan pengujian hipotesis pertama dan kedua, terdapat perbedaan hasil antara pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dan kapitalisasi pasar. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa kinerja keuangan tidak
berpengaruh
terhadap
return
saham
sedangkan
hipotesis
kedua
menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. Jika dilihat dari formula perhitungan kedua variabel ini, terdapat kesamaan yaitu harga saham sebagai salah satu indikator dalam mengukur besarnya masingmasing variabel. Indikator yang digunakan dalam menghitung kedua variabel
tersebut sama, namun terjadi perbedaan dalam hasil penelitian. Perbedaan hasil ini diduga karena dalam menghitung return saham, harga saham tahun sebelumnya
juga
diperhitungkan,
sedangkan
kapitalisasi
pasar
hanya
menggunakan harga saham saat ini dalam perhitungan. Selain itu, adanya pengakuan dividen dalam perhitungan return saham juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perbedaan hasil pengujian hipotesis ini.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian statistik uji F hipotesis pertama yang dilakukan, diketahui bahwa Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan. 2. Berdasarkan uji parsial diketahui bahwa variabel independen yang terdiri dari Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan. 3. Pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan analisis uji F diketahui bahwa Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added secara simultan berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. 4. Berdasarkan uji secara parsial diketahui bahwa Return on Asset dan Economic Value Added berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar, sementara Return on Equity tidak berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar. 5.2 Saran Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi calon investor pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, sebelum melakukan investasi saham pada perusahaan sebaiknya
mempertimbangkan ukuran kinerja keuangan perusahaan terutama Return on Asset dan Economic Value Added. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kapitalisasi pasar perusahaan. 2. Bagi manajemen perusahaan, agar dapat mengelola sistem kinerja keuangan sebaik mungkin. Karena perusahaan melalui kinerja yang baik dengan memerhatikan faktor ROA, ROE dan EVA akan meningkatkan kapitalisasi pasar sehingga investor tidak ragu untuk berinvestasi pada perusahaan. 3. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mempertimbangkan hal-hal berikut. a. Sebaiknya menambahkan variabel-variabel dominan yang lain, yang mempengaruhi variabel return saham ataupun kapitalisasi pasar di luar dari variabel Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added. b. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham ataupun kapitalisasi pasar perusahaan,
maka
perlu
menambah
jumlah
sampel
atau
menggunakan sampel yang lebih beragam dari berbagai sektor dan juga memperpanjang periode penelitian.
5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. 1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga konsep penilaian kinerja perusahaan, yaitu Return on Asset, Return on Equity, dan Economic Value Added. 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada periode waktu yang terbatas yaitu periode 2007 sampai dengan periode 2011, maka hasil ini tidak dapat digunakan untuk melihat kecenderungan dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Dewi. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manejemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi Akademisi, Manajer, dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dan Aspek Keuangan. Bandung: Alfabeta Darmawan, Priyo dan Rina Y. Asmara. 2008. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Kapitalisasi Pasar dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Retail di BEI. Jurnal Akuntansi Bisnis. 1(1): 81-95 Fakhruddin, Hendy M. 2008. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Fuad, M., Christine H., Nurlela, Sugiarto, dan Y.E.F. Paulus. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP Undip. Harjito, D. Agus dan Rangga Aryayoga. 2009. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Fenomena, 7(1): 13-21. Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hin, L. Thian. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Islahuzzaman. 2012. Istilah-istilah Akuntansi & Auditing. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J. William, dan Scott, David F. Jr. 2008. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT. Indeks. Manurung, Adler H. dan Lutfi T. Rizky. 2009. Successful Financial Planner: A Complete Guide. Jakarta: PT. Grasindo. Marisa, Yesica. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Martono dan Harjito, D. Agus. 2007. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Mundaryatiningsih, Sari. 2004. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Kapitalisasi Pasar dan Return Saham Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Palino, Novianty. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Makassar: Universitas Hasanuddin. Putra, Ferriza Rizky. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan: Return on Asset, Return on Equity, Pertumbuhan Laba dan Earning per Share terhadap Return Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatera Utara. Rahardjo, Sapto. 2006. Kiat Membangun Aset Kekayaan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Rauf, Siti Aisyah. 2011. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham. Makassar: Universitas Hasanuddin. Satria, Abdi S. 2008. Pengaruh Perubahan Return on Asset dan Economic Value Added terhadap Return Saham pada Perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2004-2006. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Setyarini, Nunik. 2010. Analisis Pengaruh EVA, ROA, dan EPS terhadap Return Saham pada Perusahaan Otomotif yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2005-2008. Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Sundari, Linda Sri. 2008. Pengaruh EVA, ROA, ROE dan ROS Perusahaan terhadap Return Pemegang Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ (2003-2005). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Supriyadi dan Suyanto. 2007. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Kapitalisasi Pasar pada Lima Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Pengembangan Wiraswasta, 9(3): 125-140. Supriyanto. 2011. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pendapatan Saham dan Pertumbuhan Laba Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Sutrisno. 2005. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Uni, Ayuk Prasetya. 2006. Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Alat Ukur Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Van Horne, James C. dan Wachowicz, JR. John M. 2007. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Widoatmodjo, Sawidji. 2008. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Yadiati, Winwin. 2010. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.
L A M P I R A N
Lampiran 1
BIODATA Identitas Diri Nama
: Muhammad Saleh Rahman
Tempat, Tanggal Lahir
: Sengkang, 5 Oktober 1990
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat Rumah
: Griya Prima Tonasa blok C2/5, Makassar
Telepon Rumah dan HP
: (0411) 514145 / 085656803087
Alamat Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan -
SDN 4 Maddukkelleng, Sengkang Tahun 1996
-
SMPN 6 Sengkang Tahun 2002
-
SMAN 3 Sengkang Tahun 2005
-
Program Sarjana (S-1) Akuntansi Universitas Hasanuddin Tahun 2008
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya
Makassar, 11 Februari 2013
Muhammad Saleh Rahman
Lampiran 2 DAFTAR POPULASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
KRITERIA
1 1 2 3
SMCB INTP SMGR
4 5 6 7 8 9
ARNA AMFG IKAI KIAS MLIA TOTO
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
ALKA ALMI BTON CTBN GDST INAI ITMA JKSW JPRS KRAS LION LMSH PICO NIKL TBMS
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
BRTP BUDI DUTI EKAD ETWA SRSN INCI SOBI TPIA UNIC
35 36 37 38 39 40
AKKU AKPI APLI BRNA DYNA IPOL
I. CEMENT Holcim Indonesia Tbk.
√ √ Semen Gresik (Persero) Tbk. √ II. CERAMICS, GLASS, PORCELAN Arwana Citramulia Tbk. √ Asahimas Flat Glass Tbk. √ Intikeramik Alamasri Industri Tbk. √ Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. √ Mulia Industrindo Tbk. √ Surya Toto Indonesia Tbk. √ III. METAL AND ALLIED PRODUCTS Alakasa Industrindo Tbk. Alumindo Light Metal Industry Tbk. √ Betonjaya Manunggal Tbk. √ Citra Tubindo Tbk. √ Gunawan Dianjaya Steel Tbk. Indal Aluminium Industry Tbk. √ Itamarya Tbk. √ Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. √ Jaya Pari Steel Tbk. √ Krakatau Steel Tbk. √ Lion Metal Works Tbk. √ Lionmesh Prima Tbk. √ Pelangi Indah Canindo Tbk. √ Pelat Timah Nusantara Tbk. √ Tembaga Mulia Semanan Tbk. √ IV. CHEMICALS Barito Pasific Tbk. Budi Acid Jaya Tbk. √ Duta Pertiwi Nusantara Tbk. √ Ekadharma International Tbk. √ Eterindo Wahanatama Tbk. √ Indo Acidatama Tbk. √ Intanwijaya Internasional Tbk. √ Sorini Agro Asia Corporindo Tbk √ Chandra Asri Petrochemical Tbk √ Unggul Indah Cahaya Tbk. √ V. PLASTICS & PACKAGING Aneka Kemasindo Utama Tbk. √ Argha Karya Prima Ind. Tbk. √ Asiaplast Industries Tbk. √ Berlina Tbk. √ Dynaplast Tbk. √ Indopoly Swakarsa Industry Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
SAMPEL
2
3
4
5
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
1 2 3
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
4 5
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
41 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 42 SIAP Sekawan Intipratama Tbk. 43 SIMA Siwani Makmur Tbk. 44 FPNI Titan Kimia Nusantara Tbk. 45 TRST Trias Sentosa Tbk. 46 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk. VI. WOOD INDUSTRIES 47 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk. 48 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk. VII. PULP & PAPER 49 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk. 50 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk. 51 KBRI 52 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 53 SPMA Suparma Tbk. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk. 54 SAIP 55 INRU Toba Pulp Lestari Tbk. VIII. AUTOMOTIVE AND COMPONENTS 56 ASII Astra International Tbk. 57 AUTO Astra Otoparts Tbk. 58 GJTL Gajah Tunggal Tbk.. 59 GDYR Goodyear Indonesia Tbk. 60 BRAM Indo Kordsa Tbk. 61 IMAS Indomobil Sukse Internasional Tbk. 62 INDS Indospring Tbk. 63 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk. 64 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk. 65 NIPS Nipress Tbk. 66 PRAS Prima Alloy Steel Tbk. 67 SMSM Selamat Sempurna Tbk. IX. TEXTILE, GARMENT 68 MYTX Apac Citra Centertex Tbk. 69 ARGO Argo Pantes Tbk. 70 POLY Asia Pasific Fibers Tbk. 71 CNTX Century Textile Industry Tbk. 72 ERTX Eratex Djaja Tbk. Ever Shine Textile Industry Tbk. 73 ESTI 74 MYRX Hanson International Tbk. 75 INDR Indorama Shynthetics Tbk. 76 KARW Karwell Indonesia Tbk. 77 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk. 78 PBRX Pan Brothers Tex Tbk. 79 PAFI Panasia Filament Tbk. 80 HDTX Panasia Indosyntecs Tbk. 81 ADMG Polychem Indonesia Tbk. 82 RICY Ricky Putra Global Tbk.
1 √ √ √ √ √ √
KRITERIA 2 3 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ -
SAMPEL 5 √ √ √ √
√ √
√ √
√ √
-
-
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ -
√ √ -
-
-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
-
√ √ √ -
17
18
19
20
21 22 23 24
25
26
83 84
SSTM TFCO
Sunson Textile Manufacture Tbk.
NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
Tifico Fiber Indonesia Tbk.
85 UNTX Unitex Tbk. X. FOOTWEAR 86 BIMA Primarindo Asia Infrastructur Tbk. 87 BATA Sepatu Bata Tbk. 88 SIMM Surya Intrindo Makmur Tbk. XI. CABLE 89 JECC Jembo Cabel Company Tbk. 90 KBLM Kabelindo Murni Tbk. 91 KBLI KMI Wire and Cable Tbk. 92 SCCO Sucaco Tbk. 93 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk. 94 VOKS Voksel Elecric Tbk. XII. ELECTRONICS 95 PTSN Sat Nusapersada Tbk. XIII. FOOD AND BEVERAGES 96 ADES Akasha Wira International Tbk. 97 AQUA Aqua Golden Mississippi Tbk. 98 CEKA Cahaya Kalbar Tbk. 99 DAVO Davomas Abadi Tbk. 100 DLTA Delta Djakarta Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 101 ICBP 102 INDF Indofoof Sukses Makmur Tbk. 103 MYOR Mayora Indah Tbk. 104 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. 105 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk. 106 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk. 107 SKLT Sekar Laut Tbk. 108 STTP Siantar Top Tbk. 109 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 110 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk. XIV. TOBACCO MANUFACTURES 111 RMBA Bentoel international investama tbk. 112 GGRM Gudang garam tbk. 113 HMSP HM sampoerna tbk. XV. PHARMACEUTICHALS 114 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. 115 INAF Indofarma (Persero) Tbk. 116 KLBF Kalbe Farma Tbk. 117 KAEF Kimia Farma Tbk. 118 MERK Merck Tbk. 119 PYFA Pyridam Farma Tbk. 120 Schering Plough Indonesia Tbk. SCPI 121 SQBI Taisho Pharmaceutichal Indonesia Tbk. 122 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk.
√ √ 1 √
√ √ √ √ KRITERIA 2 3 4 √ √ -
√ 5 -
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ -
√ -
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ -
√ √ √ √ √
√
√
√
-
-
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ -
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
SAMPEL
27
28 29 30
31 32 33 34
35 36 37 38 39 40
41
XVI. COSMETICS AND HOUSEHOLD 123 TCID Mandom Indonesia Tbk. 124 MRAT Mustika Ratu 125 UNVR Unilever Indonesia Tbk. NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
XVII. HOUSEWARE 126 KICI Kedaung Indah Can Tbk. 127 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk. 128 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
√ √ √ 1
√ √ √ √ √ √ √ √ √ KRITERIA 2 3 4
5
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
-
√ √ √
42 43 44 SAMPEL
Kriteria-kriteria dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut: 6. Perusahaan yang dipilih menjadi sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sahamnya aktif diperdagangkan di BEI dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 7. Perusahaan tidak sedang dalam proses delisting pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 8. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 9. Perusahaan pernah membagikan dividen pada periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. 10. Perusahaan menghasilkan laba bersih yang positif pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.
Lampiran 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
DAFTAR SAMPEL EMITEN YANG MEMENUHI KRITERIA KODE NAMA PERUSAHAAN SMCB Holcim Indonesia Tbk. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. ARNA Arwana Citramulia Tbk. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk. CTBN Citra Tubindo Tbk. LION Lion Metal Works Tbk. LMSH Lionmesh Prima Tbk. BUDI Budi Acid Jaya Tbk. EKAD Ekadharma International Tbk. SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk. AKPI Argha Karya Prima Ind. Tbk. BRNA Berlina Tbk. IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk. TRST Trias Sentosa Tbk. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. ASII Astra International Tbk. AUTO Astra Otoparts Tbk. GDYR Goodyear Indonesia Tbk. BRAM Indo Kordsa Tbk. MASA Multistrada Arah Sarana Tbk. SMSM Selamat Sempurna Tbk. BATA Sepatu Bata Tbk. KBLM Kabelindo Murni Tbk. SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. IKBI Sumi Indo Cabel Tbk. DLTA Delta Djakarta Tbk. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. MYOR Mayora Indah Tbk. MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk. GGRM Gudang Garam Tbk. HMSP HM Sampoerna DVLA Darya-Varia Laboratories Tbk. KLBF Kalbe Farma Tbk. KAEF Kimia Farma Tbk. MERK Merck Tbk. TSPC Tempo Scan Pasific Tbk. TCID Mandom Indonesia Tbk. MRAT Mustika Ratu Tbk. UNVR Unilever Indonesia Tbk. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk.
LAMPIRAN 4 HASIL PERHITUNGAN ROA, ROE, EVA, RETURNSAHAM, DAN KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN NO 1
NAMA PERUSAHAAN HOLCIM INDONESIA TBK
2
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA TBK
3
SEMEN GRESIK TBK
4
ARWANA CITRAMULIA TBK
5
ASAHIMAS FLAT GLASS TBK
6
SURYA TOTO INDONESIA TBK
7
ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 2,35 3,44 12,33 7,94 9,71 9,76 15,47 20,69 21,01 19,84 20,85 23,80 25,68 23,35 20,12 5,90 7,38 7,77 9,05 11,54 8,61 11,37 3,41 13,95 12,52 6,17 6,14 18,09 17,75 16,28 2,31 0,28 1,77 2,91 1,81
ROE (%) 7,50 10,06 27,02 12,14 14,13 14,22 20,53 25,72 24,66 22,89 26,79 31,27 32,62 30,26 27,06 14,86 19,17 18,65 19,34 19,86 11,82 15,36 4,40 17,96 15,71 17,77 17,42 34,58 30,71 28,68 7,10 1,05 5,67 8,64 6,27
EVA (Rp. Juta) -137.661 -528.663 -435.754 -269.219 -262.244 -190.822 -311.519 -110.703 -31.182 -46.768 -41.412 -131.611 -113.474 -76.076 -49.796 -36.213 -43.869 -54.152 -69.444 -50.129 -21.129 -1.790 -360 -13 -2.289 -36.302 -37.368 -17.467 -23.427 -41.688 -754.912 -1.251.739 -3.860.193 -1.616.562 -128.145
R. SAHAM (%) 161,20 -64,00 146,03 47,74 -33,33 42,61 53,82 205,58 -43,90 6,90 -84,57 -9,65 95,41 37,42 21,16 60,83 2,63 -61,79 99,80 25,86 9,40 -62,19 55,05 214,89 12,93 21,21 0,00 6,25 358,82 28,21 10,47 3,16 -39,80 50,70 8,33
K. PASAR (Rp. Juta) 13.410.000 4.828.000 11.877.000 17.242.000 16.667.000 30.186.000 16.934.000 50.433.000 58.716.000 62.765.000 33.217.000 24.764.000 44.783.000 56.053.000 67.916.000 349.000 358.000 273.000 532.000 670.000 1.389.000 525.000 803.000 2.517.000 2.843.000 396.000 396.000 421.000 1.932.000 2.477.000 293.000 302.000 182.000 259.000 280.000
NO 8
NAMA PERUSAHAAN CITRA TUBINDO TBK
9
LION METAL WORKS TBK
10
LIONMESH PRIMA TBK
11
BUDI ACID JAYA TBK
12
EKADHARMA INTERNATIONAL TBK
13
SORINI AGRO ASIA CORPORINDO TBK
14
UNGGUL INDAH CAHAYA TBK
15
ARGHA KARYA PRIMA IND. TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 13,71 10,29 7,12 6,71 20,38 11,71 14,95 12,39 12,71 14,36 9,46 14,90 3,30 9,40 11,12 3,11 1,94 9,16 2,34 2,97 4,98 3,27 9,96 11,97 11,01 11,18 12,82 12,48 3,82 2,31 1,27 1,30 1,75 1,48 2,09 1,48 4,14 5,96 4,79 3,47
ROE (%) 25,97 21,30 13,26 16,39 34,53 14,89 18,81 14,76 14,86 17,39 7,21 9,50 6,04 10,26 19,05 7,38 5,33 19,68 6,05 7,76 6,96 7,80 23,65 22,99 17,71 21,34 26,21 23,41 9,07 4,68 2,76 3,01 3,19 2,79 4,10 3,55 9,30 12,20 9,03 7,14
EVA (Rp. Juta) -260.968 -100.765 -114.142 -100.927 -78.424 148.816 -4,729 -1.040 -481 -325 -3.247 -4.072 -1.772 -3.589 -3.825 -69.608 -158.011 -111.961 -126.649 -95.432 -800 -4.745 -18.009 -31.179 -46.127 -45.658 -127.289 -44.407 -124.321 -145.186 -468.779 -221.278 -102.527 -118.300 -145.186 -1.320.359 -75.112 -57.081 -20.573 -55.943
R. SAHAM (%) 76,47 3,33 -90,00 -12,13 70,00 -4,55 46,43 -25,76 80,95 38,16 23,53 71,43 -32,08 100,00 4,17 100,65 -58,06 73,44 2,20 9,09 -23,13 17,89 -13,79 104,00 9,80 -30,56 -28,00 85,57 104,27 -32,09 2,75 0,52 -11,51 -23,75 9,29 -8,00 -3,90 41,18 60,00 47,83
K. PASAR (Rp. Juta) 2.400.000 2.480.000 2.480.000 2.000.000 3.400.000 109.000 160.000 109.000 198.000 273.000 20.000 35.000 23.000 46.000 48.000 1.145.000 488.000 826.000 830.000 908.000 69.000 81.000 70.000 143.000 196.000 1.125.000 812.000 1.485.000 3.063.000 2.104.000 1.073.000 1.064.000 92.000 701.000 767.000 313.000 289.000 408.000 653.000 694.000
NO 16
NAMA PERUSAHAAN BERLINA TBK
17
CHAMPION PASIFIC INDONESIA TBK
18
TRIAS SENTOSA TBK
19
FAJAR SURYA WISESA TBK
20
PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK
21
ASTRA INTERNATIONAL TBK
22
ASTRA OTOPARTS TBK
23
GOODYEAR INDONESIA TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 2,68 4,49 3,99 6,31 6,80 4,68 2,40 7,78 9,25 15,56 0,83 2,69 7,49 6,74 6,75 3,24 0,98 7,54 6,30 2,68 0,46 2,28 1,34 2,00 2,74 10,26 11,38 11,29 12,73 13,73 13,17 14,22 16,54 20,43 15,82 7,31 0,08 10,05 5,81 1,65
ROE (%) 6,63 10,80 11,27 17,26 17,21 8,13 3,84 11,94 13,39 19,04 1,81 5,59 12,57 11,04 10,86 9,41 2,79 17,46 15,63 7,35 1,77 8,33 4,87 6,90 9,49 24,18 27,78 25,17 29,13 27,79 20,12 21,34 23,94 29,56 23,32 14,16 0,27 29,26 16,04 4,57
EVA (Rp. Juta) -22.054 -21.204 -61.144 -48.763 -77.656 -15.825 -14.799 -2.785 -1.140 -3.171 -90.111 -318.697 -96.902 -45.730 -32.353 -157.356 -312.246 -162.718 -243.815 -179.622 -466.635 -351.038 -227.720 -312.315 -364.096 -1.287.413 3.895.531 -1.114.040 -1.590.308 -1.536.643 -80.734 -63.598 -116.113 -147.147 -313.548 -1.365 -1.028 -38.951 -56.277 -64.466
R. SAHAM (%) 28,57 -67,68 87,50 172,30 10,63 25,26 -49,62 141,18 51,08 126,19 20,00 -5,17 37,01 22,73 44,44 54,78 -14,61 8,86 79,69 52,17 -44,38 16,16 56,52 67,00 -29,17 1638,85 -61,36 228,91 58,31 35,66 10,26 5,26 79,78 151,28 -75,63 96,97 -61,54 94,34 32,21 -23,60
K. PASAR (Rp. Juta) 68.000 44.000 83.000 221.000 244.000 125.000 61.000 146.000 221.000 499.000 489.000 463.000 618.000 758.000 1.095.000 4.411.000 3.766.000 3.965.000 7.124.000 10.841.000 1.322.000 935.000 2.404.000 4.007.000 2.838.000 110.520.000 42.710.000 140.478.000 220.838.000 299.578.000 2.564.000 2.699.000 4.434.000 10.758.000 13.110.000 533.000 205.000 394.000 513.000 392.000
NO 24
NAMA PERUSAHAAN INDO KORDSA TBK
25
MULTISRADA ARAH SARANA TBK
26
SELAMAT SEMPURNA
27
SEPATU BATA TBK
28
KABELINDO MURNI TBK
29
SUCACO TBK
30
SUMI INDO CABLE TBK
31
DELTA DJAKARTA TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 2,52 5,67 5,34 8,99 4,28 1,62 0,12 6,89 5,80 3,01 9,68 9,84 14,11 14,10 19,28 10,41 39,20 12,71 12,59 10,96 1,23 0,87 0,48 0,97 2,96 4,19 1,00 1,77 5,25 7,55 13,15 15,35 5,11 0,77 5,03 7,99 11,99 16,64 19,70 21,79
ROE (%) 4,38 9,50 7,34 12,51 5,91 2,27 0,23 11,98 10,81 8,08 16,66 16,75 26,69 28,96 32,70 16,65 57,69 17,58 18,39 15,97 2,44 1,80 0,76 1,73 7,78 15,45 3,15 4,92 14,35 21,15 17,60 19,26 5,84 0,93 6,19 10,32 16,11 21,43 24,16 26,48
EVA (Rp. Juta) -31.517 -247.281 -42.184 -667 -10.638 -52.119 -58.167 -211.380 -87.956 -621.234 -66.487 -350.611 -72.800 -44.782 -51.540 -5.903 -5.890 -34.438 -4.396 -22.381 -20.634 -234.983 1.341 -58.785 -295.016 -3.496.643 -861.507 -1.705.030 -1.067.619 -982.326 -5.333 -320 -1.963 -2.249 -1.379 15 47 30 -2.684 -515.490
R. SAHAM (%) 0,00 0,38 -19,44 65,62 -10,42 0,00 -34,88 46,49 61,28 51,52 28,83 15,16 15,38 42,67 27,10 91,95 -6,89 78,58 87,78 -18,64 41,18 0,00 -4,17 -3,37 3,64 9,02 0,00 -7,37 53,47 60,26 40,24 -48,98 224,87 -25,31 -3,75 -29,82 25,00 236,00 122,55 -7,08
K. PASAR (Rp. Juta) 855.000 810.000 653.000 1.080.000 968.000 1.316.000 857.000 1.254.000 2.020.000 3.061.000 619.000 936.000 1.080.000 1.540.000 1.958.000 299.000 267.000 468.000 879.000 715.000 134.000 134.000 129.000 123.000 128.000 298.000 298.000 269.000 401.000 642.000 352.000 153.000 496.000 367.000 230.000 256.000 320.000 993.000 192.200 178.500
NO 32
NAMA PERUSAHAAN INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
33
MAYORA INDAH TBK
34
MULTI BINTANG INDONESIA TBK
35
GUDANG GARAM TBK
36
HM SAMPOERNA TBK
37
DARYA-VARIA LABORATORIES TBK
38
KALBE FARMA TBK
39
KIMIA FARMA TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 3,30 2,61 5,14 6,25 9,13 7,48 6,71 11,46 11,00 7,33 13,57 23,61 34,27 38,95 41,56 6,07 7,81 12,69 13,49 12,68 23,11 24,14 28,72 31,29 41,62 8,90 11,11 9,22 12,98 13,03 13,73 12,39 14,33 18,29 18,41 3,76 3,83 3,99 8,37 9,57
ROE (%) 13,63 12,07 20,44 17,59 15,47 13,09 15,76 23,53 24,31 19,94 42,68 64,59 323,59 93,99 95,68 10,22 12,12 18,88 19,56 20,20 44,94 48,40 48,63 63,87 79,05 10,80 13,94 13,02 17,31 16,61 20,84 19,51 21,55 23,94 23,37 5,75 5,84 6,28 12,45 13,71
EVA (Rp. Juta) -1.768.863 -1.198.860 -1.424.862 -1.136.514 -1.731.548 -100.165 -80.249 -137.148 -115.389 -132.280 -13.292 66 43 -34 190.459 -2.443.586 -3.791.096 -3.179.749 -1.756.977 -2.750.191 848 -2.052.397 -1.692.867 -523.938 -215.085 -902 -982 -2.250 -1.264 -877 -105.367 -216.286 -171.202 -73 -138.573 -45.854 -100.738 -152.638 -82.366 -58.977
R. SAHAM (%) 90,74 -63,89 284,34 40,05 -5,64 8,04 -34,82 294,74 138,89 32,56 6,55 20,30 259,64 55,35 30,57 -19,61 -41,76 410,08 87,81 55,13 47,42 -43,36 28,40 171,63 38,54 5,96 -39,35 59,41 -23,50 -1,71 5,88 -68,25 230,89 150,00 4,62 84,85 -75,05 67,11 46,43 113,84
K. PASAR (Rp. Juta) 24.319.000 8.166.000 31.171.000 42.805.000 40.390.000 1.342.000 874.000 3.450.000 8.241.000 10.924.000 1.159.000 1.043.000 3.729.000 5.793.000 7.564.000 16.355.000 8.177.000 41.464.000 76.964.000 119.390.000 62.677.000 35.502.000 45.583.000 123.381.000 170.937.000 896.000 538.000 857.000 1.310.000 1.288.000 12.797.000 4.062.000 13.203.000 33.007.000 34.530.000 1.694.000 422.000 705.000 883.000 1.888.000
NO 40
NAMA PERUSAHAAN MERCK TBK
41
TEMPO SCAN PASIFIC TBK
42
MANDOM INDONESIA TBK
43
MUSTIKA RATU TBK
44
UNILEVER INDONESIA TBK
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
ROA (%) 27,03 26,29 33,80 27,32 39,56 10,04 10,81 11,03 13,62 13,80 15,34 12,61 12,53 12,55 12,38 3,52 6,28 5,75 6,32 6,60 36,79 37,01 40,67 38,93 39,73
ROE (%) 31,93 30,13 41,12 32,72 46,78 13,16 14,34 14,94 18,77 19,25 16,51 14,07 14,15 13,86 13,72 3,98 7,34 6,64 7,23 7,78 72,88 77,64 82,21 83,72 113,13
EVA (Rp. Juta) -2.118 -1.035 -4.322 -2.202 -1.253 -12.307 -12.177 -16.481 196 -42.694 -13 -13.203 -19.409 -612 -5.956 -5.238 -4.956 -3.626 2 -3.143 -54.215 288 -139.803 -415.720 -412.273
R. SAHAM (%) 31,25 -17,31 125,35 25,26 37,31 -16,67 -46,60 82,55 134,27 49,12 20,86 -29,08 51,22 -6,39 6,94 -7,81 -39,64 160,66 64,56 -23,08 2,27 15,56 44,38 51,40 13,94
K. PASAR (Rp. Juta) 1.176.000 795.000 1.792.000 2.162.000 2.968.000 3.375.000 1.800.000 3.285.000 7.695.000 11.475.000 1.520.000 1.106.000 1.629.000 1.448.000 1.548.000 126.000 65.000 169.000 278.000 214.000 51.503.000 59.514.000 84.312.000 125.895.000 143.444.000