UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (STUDI KASUS PADA PT. COCACOLA BOTTLING INDONESIA)
Oleh: NAMA
: FAISAL AMRI
NIM
: 030503005
DEPARTEMEN
: AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi 2009
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Siatem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia) Adalah benar hasil karya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level Program S1 Reguler Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperolah, telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas.
Medan, 15 Juli 2009 Yang membuat pernyataan
Faisal Amri NIM. 030503005
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, segala puli penulis haturkan kepada Sang Pencipta Alam beserta isinya, Allah SWT yang telah memberikan pertolongan yang tiada terhingga, sehingga penyusunan skripsi ini selesai dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi
ini
yaitu:
Analisis
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia). Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga, pikiran serta dukungannya baik secara moril dan materil. Terutama buat kedua orang tuaku terkasih dan tercinta Ayahanda Suhairy dan Ibunda Eliaty yang telah memberikan dukungan moril dan materil, nasehat, serta doanya kepada penulis. Beserta kepada adik-adikku, Fadly, Eva dan Fachri yang aku cintai dan sayangi. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2.
Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak. Selaku Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
3. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak selaku Penguji I dan Penguji II yang telah membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Segenap dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan. 6. Pimpinan, manajer, beserta staf PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, juga untuk Bapak Samsul Bahri Batubara dan Bapak Ahmad Nasoha. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya dalam pengumpulan data. 7. Semua staf jurusan departemen Akuntansi, bang Chairil, Bang Oyong, Kak Dame. Terima kasih untuk menyiapkan segala administrasi dan keperluan penulis di departemen Akuntansi USU. 8. Bapak Parlindungan Purba, SH, MM dan Bapak Laksamana Adiyaksa, SH, MM, M.Kn selaku ketua dan sekretaris Dewan Pengurus Propinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP APINDO) Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk bekerja di sekretariat DPP APINDO dan segenap pengurus yang lain Bapak dr. Ferry, Bapak Martono, Bapak Brilian Moktar, Bapak Johan Brien. 9. Teman-teman penulis di sekretariat DPP APINDO Sumut terutama Bapak TB. Hasby terima kasih karena banyak memberikan motivasi, inspirasi dan penegetahuan kepada penulis, serta Silvi dan Swary.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
10. Sahabat-sahabatku Dedi, Rangga, Jaka, Fery, Adam terima kasih atas semuanya. Juli, Paima, Yanita, Reza, Rahmad dan sahabat Akuntansi 2003 yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang selalu memberi semangat, motivasi dan inspirasi bagi penulis.
Penulis
menyadari
masih
terdapat
kekurangan-kekurangan
dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan, saran yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi bermanfaat bagi ilmu pengetahuan di bidang akuntansi.
Medan, 15 Juli 2009 Penulis
FAISAL AMRI NIM. 030503005
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menggunakan metode kuesioner. Data yang diperoleh dari persepsi para pemakai sistem informasi akuntansi. Hasilnya terlihat pada kuesioner yang dikirimkan kepada 35 orang pemakai. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Uji F 18,016 pada tingkat signifikansi 0,00). Kata kunci : Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem, Kapabilitas Personal Sistem Informasi, Dukungan Manajemen Puncak, Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi, Dan Program Pendidikan Dan Pelatihan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Kinerja Sistem Informasi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
ABSTRACT The purpose of this research is to empirically examine whether the presentation and the accessibility of budget realization reports have a positive influence of enhancing transparency and accountability in the management of local finance on PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. The method used to collect data is through survey questionnaire of which the respondent were members of local legislative council since the members of legislative are actual (primary) user of the budget realization report for this time. The result of this research is that both of the reports user involvement, capability of information system personnel, top management support, formalization of information system have a significant positive effect of enhancing transparency and accountability in the management of local finance (F-test value of 18,016 at significance level of 0,00). Keywords: User Accounting Information System Statisfaction, User Accounting Information Use, User Involvement, Capability of Information System Personnel, Top Management Support, Formalization of Information System.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN
……………………………………………
i
KATA PENGANTAR
……………………………………………
ii
ABSTRAK
……………………………………………
v
ABSTRACT
……………………………………………
vi
DAFTAR ISI
…………………………………………...
vii
DAFTAR TABEL
……………………………………………
x
DAFTAR GAMBAR
…………………………………………...
xii
DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………………
xii
A. Latar Belakang Masalah……………………………………
1
B. Perumusan Masalah……………………………………......
5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………..
5
D. Manfaat Penelitian …………………………………………
5
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi.............
7
1. Pengertian Sistem…………………….........................…
7
2. Sistem Informasi Akuntansi.............................................
9
B. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi……….…………
10
C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi......................................
12
D. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.....................................
13
E. Penelitian Terdahulu..............................................................
14
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
F. Kerangka Konseptual.............................................................
16
G. Hipotesis................................................................................
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian …………………………………………..
18
B. Populasi dan Sampel Penelitian……………………....…….
18
C. Jenis Data.............................……………………………….
19
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………………
20
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................
22
F. Metode Analisis Data............................................................
23
G. Jadwal dan Lokasi Penelitian………………………………
30
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ……………………………………………..
31
1. Sejarah Singkat PT. Coca-Cola Bottling Indonesia... ….
31
2. Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia…
34
B. Analisis Hasil Penelitian………………………………. …..
37
1. Deskripsi Responden
37
2. Statistik Deskriptif..................………………………….
39
3. Hasil Uji Kualitas Data ………………………………...
50
4. Uji Asumsi Klasik..........................…………………….
58
5. Hasil Pengujian Hipotesis.............…..………………….
62
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..………………………………………………..
68
B. Keterbatasan Penelitian..……………………………………
71
B. Saran ……………………………………………………….
71
DAFTAR PUSTAKA ..…………………………………………………
73
LAMPIRAN
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR TABEL Tabel
Judul
Hal
2.1
Penelitian Terdahulu
15
3.1
Variabel Penelitian
21
3.2
Jadwal Penelitian
30
4.1
Deskripsi Responden
37
4.2
Statistik Deskriptif Kinerja SIA
39
4.3
Statistik Deskriptif Keterlibatan Pemakai
44
4.4
Statistik Deskriptif Kapabilitas Personal SIA
45
4.5
Statistik Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak
45
4.6
Statistik Deskriptif Formalisasi Pengembangan SIA
48
4.7
Statistik Deskriptif Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
50
4.8
Hasil Uji Validitas Bagian Kepuasan Pemakai
52
4.9
Hasil Uji Validitas Bagian Pemakai Sistem
53
4.10
Hasil Uji Reliabilitas Bagian Kepuasan Pemakai
53
4.11
Hasil Uji Reliabilitas Bagian Keterlibatan Pemakaian
53
4.12
Hasil Uji Validitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA
54
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.13
Judul
Hal
Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1)
55
4.14
Hasil Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak
56
4.15
Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak
56
4.16
Hasil Uji Validitas Formalisasi Pengembangan SIA
57
4.17
Hasil Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan SIA
58
4.18
Hasil Uji Gejala Multikolinearitas
61
4.19
Variabel Entered/Removed
63
4.20
Model Sumary
63
4.21
ANOVA
64
4.22
Uji Parsial
65
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR GAMBAR Gambar
Judul
Hal
2.1
Kerangka Konseptual Penelitian
16
4.1
Histogram
59
4.2
Normal P-P Plot
60
4.3
Statterplot
62
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Judul Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Kepuasan Pemakai
2
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Pemakaian Sistem
3
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Keterlibatan Pemakai
4
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen Puncak
5
Tabulasi Hasil Kuesioner Formalisasi Pengembangan SI
6
Tabulasi Hasil Kuesioner Kapabilitas Personal SI dan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
7
Output SPSS
8
Format Kuesioner Penelitian
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan teknologi infomasi telah banyak membantu meningkatkan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemprosesan data akuntansi dari secara manual menjadi secara otomatis. Akan tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari permasalahan. Menurut DeLone dan Raymond, 1988 (dalam Komara, 2005) penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem. Untuk menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi. Menurut Staples dan Selldon (2004) salah satu tujuan utama penelitian di bidang teknologi informasi adalah untuk membantu tingkat pemakai akhir dan organisasi agar dapat memanfaatkan teknologi informasi secara efektif. Di dalam riset sistem informasi kepuasan pengguna dan penggunaan sistem merupakan indikator yang sering digunakan sebagai pengganti (surrogate) untuk mengukur efektivitas atau keberhasilan kinerja suatu sistem informasi. Beberapa peneliti seperti Soegiharto (2001), Fung Jen (2002), Komara (2005) telah menggunakan kepuasan pengguna (user information system/UIS) dan penggunaan sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
(system use)
sebagai tolok ukur efektivitas atau keberhasilan kinerja sistem
informasi akuntansi. Efektivitas kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a) keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, b) kapabilitas personel SIA, c) ukuran organisasi, d) dukungan top manajemen, e) formalisasi pengembangan SIA, f) program pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, g) keberadaan komite pengendali SIA, h) lokasi departemen SIA. Hasil penelitian Soegiharto (2001) dengan responden perusahaan di Australia, menunjukan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA dengan penggunaan sistem serta hubungan negatif signifikan antara formalisasi pengembangan SIA dengan penggunaan sistem. Disamping itu, untuk variabel ukuran organisasi didapati berhubungan negatif signifikan baik dengan kepuasan pengguna maupun penggunaan sistem. Sedangkan untuk variabel kapabilitas personel SIA dan dukungan top manajemen tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan. Sementara itu, hasil penelitian oleh Fung Jen (2002) menunjukkan bahwa hanya variabel ukuran organisasi yang berhubungan positif signifikan baik dengan kepuasan pengguna maupun penggunaan sistem, sedangkan variabel kemampuan teknik personel SIA, dukungan top manajemen dan formalisasi pengembangan SIA berhubungan positif signifikan hanya dengan kepuasan pengguna dan untuk variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA berhubungan positif dengan penggunaan sistem.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Hasil-hasil penelitian tersebut sebagian mendukung dan sebagian masih kontradiktif dengan penelitian sejenis oleh Komara (2005) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, ukuran organisasi, dukungan top manajemen, formalisasi pengembangan SIA dengan kepuasan pengguna serta pengaruh positif siginifikan antara keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, kapabilitas personel SIA, dukungan top manjemen dengan penggunaan sistem. Pengujian perbedaan kinerja sistem informasi akuntansi antara perusahaan yang memiliki dengan yang tidak memiliki komite pengendali SIA, menunjukan terdapat pengaruh yang terbalik dimana kinerja SIA lebih tinggi dalam organisasi yang tidak memiliki komite pengendali SIA dibandingkan dengan organisasi yang mempunyai komite pengendali SIA (Soegiharto, 2001). Hasil tersebut kemungkinan disebabkan adanya perbedaan persepsi peran dari anggota organisasi terhadap komite pengendali SIA sehingga fungsi dan peran komite pengendali tidak menunjukkan keunggulannya. Hasil penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian Choe (1996). Berdasarkan hasil penelitian Fung Jen (2002) diperoleh hasil bahwa pada perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna terdapat perbedaan yang signifikan dengan kepuasan pengguna tetapi tidak terbukti adanya perbedaan dengan penggunaan sistem. Hal ini kemungkinan disebabkan sebagian besar responden yang menjadi sampel penelitian ini telah memperoleh keahlian komputer melalui informal job training. Nelson dan Cheney, 1987 (dalam Komara, 2005) mengutarakan bahwa program pelatihan dan pendidikan pengguna
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
akan meningkatkan ability, dan ability ini akan berkorelasi positif dengan penggunaan sumber daya komputer. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna, antara perusahaan yang memiliki komite pengendali SIA dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengendali SIA, dan antara lokasi departemen SIA yang berdiri sendiri (independent) dengan lokasi departemen SIA yang
tergabung dalam
departemen/bagian lain perusahaan. Penelitian mengenai efektivitas atau keberhasilan kinerja sistem informasi merupakan penelitian yang telah banyak dilakukan. Walaupun demikian, hasil penelitian antara peneliti yang satu dengan yang lain sebagian mendukung dan sebagian masih kontradiktif. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian ulang dengan mereflikasi penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) dengan sampel penelitian yang berbeda yaitu perusahaan minuman (beverages) PT. Coca Cola Bottling Indonesia. Alasan peneliti mengambil perusahaan ini sebagai sampel penelitian adalah karena perusahaan tersebut merupakan jenis perusahaan yang sudah berkembang secara internasional dan sudah memakai penggunaan teknologi informasi yang berkembang. Berdasakan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam sebuah skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Kasus Pada PT. Coca Cola
Bottling Indonesia)”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berkut : “Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA) ? ”
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui, menganalisis, menguji dan memberikan bukti empiris tentang faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pelatihan intelektual yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terkait dengan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi 2. Bagi manajemen PT. Coca Cola Bottling Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dalam pertimbangan pengambilan keputusan mengenai faktor-faktor perkembangan dan penilaian kinerja khususnya sistem informasi akuntansi. 3. Bagi akademisi atau calon peneliti selanjutnya, diharapakan dapat memberikan sumbangan wawasan dan dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya yang sejenis, khususnya yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. \
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Secara umum dalam arti sempit, sistem dapat diartikan sebagai suatu susunan atau sebagai suatu cara. Suatu sistem melingkupi struktur dan proses, dimana struktur membicarakan elemen-elemen atau unsur yang membentuk sistem itu sendiri sedangkan proses membicarakan cara kerja/prosedur dari setiap elemen secara berurutan, teratur, dan sistematis. Suatu sistem dirancang dan diterapkan untuk melakukan aktivitas yang sifatnya berulang. Sistem terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan yang erat satu sama yang lainnya dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Wilkinson (2000:6),”a system is an unified group of interacting parts
that
function
together
to
achieve
it
purposes”.
Simamora
(2000:176),”sistem adalah seperangkat peraturan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa tugas tertentu dilaksanakan dalam suatu cara yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Widjajanto (2001:2),”sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output”. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kesatuan dari beberapa unsur yang saling berinteraksi untuk mencpai tujuan tertentu. Bagianbagian yang saling berhubungan dalam suatu sistem disebut sebagai subsistem.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Subsistem-subsistem tersebut harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien. Kurang efektifnya komunikasi antar subsistem akan menjadi kendala dalam berbagai jenis sistem. Organisasi sangat bergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif. Produktivitas sebagai alat untuk menjaga daya saing, dapat ditingkatkan dengan bantuan informasi, sehingga perusahaan yang aliran informasinya tidak jalan akan menjadai terganggu aktivitasnya. 2. Sistem Informasi Akuntansi Dalam melaksanakan suatu sistem informasi akuntansi unsur-unsur yang terlibat adalah manusia sebagai pelaksana dari sistem, organisasi atau perusahaan sebagai obyek yang membutuhkan sistem, dan pengolahan data transaksi untuk menghasilkan informasi. Unsur-unsur tersebut merupakan rangkaian yang terpadu dan saling berkaitan dalam melaksanakan suatu sistem. Banyak ahli akuntansi yang mencoba mendefinisikan sistem informasi akuntansi, beberapa diantaranya adalah: Menurut Bodnar dan Hopwood (2001:1),”an accounting information system is a collection of resources,such as people and equipment,design to transform financial and other data into information to a variety of decision makers according to their needs and entitlement”. Menurut Wilkinson et al (2001:1),”an accounting information system is unified structure within an entity,such as a business firm, that employes physical resource and other components to transform economic data into accounting
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
information,with the purpose of satisfying the informartion needs of variety of user”. Menurut James A. Hall (2001:10), “sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing systems, general ledger/financial reporting systems, management reporting systems.” Definisi di atas menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang mempekerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentrasformasi data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan para pemakai informasi yang bervariasi.
B. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Menurut Romney dan Steinbart (2005:3) sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen, yaitu : a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi. b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. d. Software (perangkat lunak) yang dipakai untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Menurut Fakhri (2003:4) elemen-elemen penting dalam suatu sistem informasi akuntansi adalah :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Pemakai akhir, terdiri dari pemakai akhir ekternal yaitu kreditor, infestor, pemegang saham, pemerintah, dan pemakai akhir internal yaitu pihak manajemen b. Sumber data, transaksi keuangan yang memasuki sistem informasi dari sumber eksternal dan internal c. Pengumpulan data, tahap operasional yang tujuannnya untuk memastikan bahwa data yang memasuki sistem itu sah, lengkap, dan bebas dari kesalahan. d. Pemrosesan data, data yang memasuki sistem di proses sehingga menghasilkan suatu inforrmasi yang berguna e. Manajemen database, yaitu menyimpan, memperbaiki, dan memanggil serta menghapus data f. Penghasil informasi, yaitu mengumpulkan, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. g. Umpan balik, yakni bentuk output yang dikirim kembali ke sistem sebagai sumber data.
Menurut Krismiaji (2002:16) usur-unsur sistem informasi akuntansi adalah a. b. c. d. e. f. g. h.
Tujuan Masukan Keluaran Penyimpanan data Pengolahan Instruksi dan prosedur Pengguna Pengendalian dan pengukuran keamanan
C. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Dalam memenuhi kebutuhan informasi baikuntuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal, sistem informasi akuntansi harus di desain sedemikian rupa sehingga memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan pedomankepada manajemen dalam melakukan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi yang berguna , terutama dalam menunjang perencanaan dan pengendalian.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tujuan sistem informasi akuntansi menurut Fakhari (2004:6) adalah menyediakan informasi akuntansi bagi berbagai pemakai/pengguna. Secara lebih khusus tujuannnya adalah : a. Untuk mendukung operasi harian b. Untuk medukung pembuatan keputusan oleh pembuat keputusanintern perusahaan c. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan
D. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Khalil (1997) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto (2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. Conrath dan Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan McLean (1992) dalam Soegiharto (2001) mengemukakan ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan kepuasan pemakai. Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan Olson (1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen. Sedangkan penelitian yang
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian mengenai sistem informasi.
E. Penelitian Terdahulu Soegiharto (2001) melakukan penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk atau Australia Business Who’s Who disk di Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan.dalam penelitian Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System. Hasil penelitian Soegiharto (2001) menunjukan hanya faktor keterlibatan pemakai yang secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi hubungan tersebut berkorelasi negatif, sedangkan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja SIA. Tjhai Fung Jen (2002) melakukan penelitian yang menguji kembali penelitian Soegiharto (2001). Hasil penelitian Tjhai Fung Jen (2002) menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, kepuasaan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian sistem akan semakin turun. Hasil penelitian ini juga
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
menunjukan bahwa kepuasan pemakai pada perusahaan yang departemen sistem informasinya berada di departemen lainnya, akan lebih tinggi dari pada perusahaan yang departemen sistem informasinya terpisah berdiri sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komara (2005) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna dengan perusahaan yang tidak memiliki program pelatihan dan pendidikan pengguna, antara perusahaan yang memiliki komite pengendali SIA dengan perusahaan yang tidak memiliki komite pengendali SIA, dan antara lokasi departemen SIA yang berdiri sendiri (independent) dengan lokasi departemen SIA yang
tergabung dalam
departemen/bagian lain perusahaan.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
1
2
Nama Peneliti
Tjhai Fung Jen (2002)
Soegiharto dan Tjhai Fung Jen (2001 dan 2002)
Judul Penelitian
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem InformasiAkuntansi
Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System
Variabel
Hasil Penelitian
Variabel Keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA
Variabel keterlibatan pemakai dalam pengembangan SIA tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian
Kemampuan teknik personal SIA
Variabel Kemampuan teknik personal SIA tidak berpengaruh terhadap kepuasan dan pemakaian
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti dari berbagai sumber
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
F. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka peneliti membuat kerangka konseptual penelitian sebagai berikut :
Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1) Kapabilitas personal sistem informasi (X2)
Dukungan manajemen puncak (X3)
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)
Fomalisasi pengembangan sistem informasi (X4) Program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Semakin sering keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi kapabilitas personal sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
informasi akuntansi. Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program pendidikan dan pelatihan pemakai diperkenalkan.
G. Hipotesis Berdasarkan uraian teori dan kerangka konseptual yang telah dikemukan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem,
kapabilitas personal sistem informasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (SIA).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. (Sugiyono,2004:11). Jadi disini ada variabel independen ( variabel yang mempengaruhi ) dan variabel dependen ( dipengaruhi ) (Sugiyono, 2006 : 41 ). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kapabilitas personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai sebagai variabel independen dan kinerja sistem informasi akuntansi sebagai variabel dependen.
B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiyono, 2006 : 89). Populasi dalam penelitian ini di ambil dari struktur organisasi yang terdapat di perusahaan, yaitu seluruh karyawan/staff yang menggunakan sistem informasi akuntansi, dengan rincian sebagai berikut :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
1. Departemen Operasional 2. Depeartemen Finansial 3. Departemen Lainnya Jumlah
8 orang 19 orang 8 orang 35 orang
Sumber : Departemen Personalia, 2009 Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat individu, karena yang diamati adalah persepsi para pamakai sistem. Oleh karena jumlah populasi dalam penelitian ini sedikit, maka semua populasi dijadikan sampel. Sehingga teknik sampel yang digunakan adalah sensus.
C. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan bersifat kualitatif yang terdiri dari : a. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari perusahaan atau data yang terjadi di lapangan penelitian yang diperoleh melalui kuesioner/angket. Data primer yang dikumpulkan oleh penulis adalah jawaban kuesioner oleh para karyawan/staff yang menjadi sampel. b. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, yaitu sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, catatan, ataupun laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi, dan variabel independen adalah keterlibatan pemakai, kapabilitas personal
sistem
informasi,
dukungan
manajemen
puncak,
formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pendidikan dan pelatihan pemakai.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian No 1
2
Variabel Dependen Kinerja SIA
Defenisi Operasional
Indikator
Kepuasan pengguna dan penggunaan sistem informasi yang efektif dan efisien serta ekonomis
Kepuasan pemakai Penggunaan SI
Keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh anggota organisasi atau anggota dari kelompok target
Tingkat partisipasi dan pengaruh dalam pengembangan sistem
Likert
b. Kapabilitas Personal SI
Kemampuan yang dimiliki apakah spesialis atau umum
Kemampuan teknik yang dimiliki personel SI dan tingkat pendidikan personel SI
Likert
c. Dukungan Manajemen Puncak
Pemahaman manajemen puncak terhadap sistem komputer dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang SI
Kemampuan manajemen menggunakan komputer, perhatian terhadap kinerja SI, rating pemakaian SI dari departemen pemakai
d. Formalisasi Pengembangan SI
Prosedur yang diterapkan untuk formalisasi pengembangan sistem
Penyerahan laboran proyek lepada manajemen SI, format dokumentasi yang distandarisasi, teknik dan waktu pencatatan, biaya pengembangan SI dan pengenalan terhadap pengendalian SI
e. Program Pendidikan dan Pelatihan
Usaha secara formal untuk tujuan transfer pengetahuan SI
Adanya program pelatihan dan pendidikan, cara pemakaian sistem dan keuntungan yang di dapat
Independen a. Keterlibatan Pemakai
Skala Likert
Likert
Likert
Likert
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
E. Teknik Pengumpulan Data Ada 2 teknik pengumpulan data yang dilakukan, yaitu : a. Teknik kuesioner, teknik ini dugunakan untuk memperoleh data primer berupa jawaban dari pada responden yang diteliti. Untuk variabel dependen kinerja sistem informasi akuntansi instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Doll dan Torkzadeh (1998) dalam Seddon dan Yip (1992) untuk kepuasan pengguna, untuk pemakai sistem diukur dengan 2 item pertanyaan dari instrumen yng dikembangkan Choe (1996) menggunakan point skala likert 1 – 7. dan untuk variabel independen keterlibatan pemakai diukur dengan 2 item pertanyaan 7 point sekala likert yang dikembangkan oleh Soegiharto (2001), variabel kepabilitas personal sistem informasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Soegiharto (2001), variabel dukungan manajemen puncak dan formulasi pengembangan sistem informasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Choe (1996) dalam Soegiharto (2001) dengan 5 item pertanyaan menggunakan 7 point skala Likert. b. Teknik Dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengcopyan atas data-data sekunder untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini. Langkah-langkah pengumpulan data primer atau pengiriman kuesioner : 1. Tahap I, kuesioner dikirim langsung oleh peneliti kepada semua anggota sampel dan ditunggu selama 2 (dua) minggu dengan pertimbangan kesibukan responden dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Setelah di tunggu selama 2 minggu, peneliti mengumpulkan jawaban responden, jika jumlah jawaban responden yang terkumpul tidak mencukupi jumlah minimum untuk di olah secara statistik parametrik atau belum mencukupi 30 (tiga puluh) jawaban dilakukan pengumpulan tahap II . 3. Tahap II, kuesioner di kirim lagi oleh peneliti kepada responden yang belum memberi jawaban dan di tunggu lagi selama lebih kurang 2 (dua) minggu. Setelah 2 (dua) minggu peneliti mendatangi langsung responden guna mengumpulkan jawaban mereka. 4. Jika terjadi pengiriman kuesioner dalam 2 (dua) tahap, maka dilakukan pengujian respon bias.
F. Metode Analisis Data 1. Pengujian Kualitas Data a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menurut Riyadi (2000) dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach’s alpha. Suatu instrumen dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Nunally (1968) dalam Ghozali (2005).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
b. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya (Sugiyono, 2004:105). Untuk menentukan valid tidaknya suatu item, ditentukan dengan membandingkan antara angka korelasi product moment Pearson (r hitung) dengan r tabel pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Sehingga apabila angka korelasi berada di atas nilai kritis atau angka probabilitasnya berada di bawah atau sama dengan (P<0,05 ; P=0,05), berarti instrumen penelitian itu valid. Uji validitas dan reabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software SPSS for windows untuk
memperoleh hasil yang terarah. 2. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian: (1) normalitas, (2) multikolinearitas, dan (3) heterokedastisitas. a. Uji Normalitas Menurut central limit theorem, asumsi normalitas akan terpenuhi apabila jumlah sampel yang digunakan lebih dari atau sama dengan 25 (Mendenhall dan Beaver, 1992). Metode uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan analisis grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya. b. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: (1). Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. (2). Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika
terjadi
korelasi,
maka
dinamakan
terdapat
problem
multikolinieritas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari model penelitian dan korelasi di antara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2 (Hair, 2003), maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel independen. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala mulkolinearitas, jika korelasi di antara variabel independen lebih besar dari 0,9 (Ghozali, 2001). Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinieritas, yaitu :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Mengeluarkan salah satu variabel, misalnya variabel independent A dan B saling berkolerasi dengan kuat, maka bisa dipilih A atau B yang dikeluarkan dari model regresi. b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. c. Uji Heterokedastisitas Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso, 2004 :208). Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Dasar analisis yang digunakan yaitu : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Uji autikorelasi ini sering ditemukan pada data time series, bukan yang cross section (Erlina, 2007:108). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross section. 3. Model dan Pengujian Hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji–F, uji-t dan koefisien determinan. Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh / hubungan dari variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS for windows. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formulasi sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + ℮ Keterangan : a
: Konstanta atau titik perpotongan dengan sumbu y, bila x = 0
X1
: Skors
dimensi
variabel
keterlibatan
pemakai
dalam
proses
pengembangan sistem X2
: Skors dimensi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi
X3
: Skors dimensi variabel dukungan manajemen puncak
X4
: Skors dimensi variabel formalisasi pengembangan sistem informasi
X5
: Skors dimensi variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai
Y
: Skors dimensi variabel kinerja SIA
b1-b8 : Koefisien regresi parsial
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
℮
: Kesalahan (error term) a. Uji-F ( uji simultan ) Uji-F ( uji serentak ) adalah untuk melihat apakah variabel independen
secara bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : Ho
: b1=b2=b3=b4=b5=0
Artinya secara bersama-sama
(serentak) variabel independen tidak
terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠b5≠0 Artinya secara bersama-sama (serentak ) variabel independen terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kriteria dilihat dari nilai signifikansi : Jika F-hitung > dari 0,05 , maka Ho ditolak Jika F-hitung < dari 0,05 , maka Ha diterima Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisa regresi berganda. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari varibel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian (ANOVA). Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat tingkat signifikansi atau dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Pengujian dengan tingkat signifikansi dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila hasil signifikansi pada tabel ANOVA < α 0,05, maka H0 ditolak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
(berpengaruh), sementara
sebaliknya apabila tingkat signifikansi pada tabel
ANOVA > α 0,05, maka H0 diterima (tidak berpengaruh). Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitung > F tabel (α 0,05) maka H0 ditolak (berpengaruh), sementara sebaliknya apabila F hitung < F tabel (α 0,05) maka H0 diterima (tidak berpengaruh). Adapun F tabel dicari dengan memperhatikan tingkat kepercayaan (α) dan derajat bebas (degree of freedom). b. Uji Uji – t (Signifikan Parsial) Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho1 : b1
=
0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha1 : b1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Ada 2 cara menguji t, yaitu dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel dan nilai signifikansi Krteria pengambilan keputusan : Ho diterima,apabila t-hitung < t-tabel pada α = 5% Ha diterima,apabila t-hitung > t- tabel pada α = 5% Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
c. Koefisien Determinan (R2) Pengujian koefisien determinan (Adjusted R Square) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1). Hal ini berarti bila R²=0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila Adjusted R Square semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila Adjusted R Square semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. G. Jadwal dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2009 sampai dengan selesai dan lokasi penelitian di PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Medan – Belawan, Km. 14 Martubung Medan – Sumatera Utara. Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut:
Tahapan Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Jan Feb Mar
Pengajuan Judul
x
Penyelesaian Proposal
x
Pengumpulan Data
x
Seminar Proposal Penulisan Laporan Penyelesaian Laporan
Apr
Mei
Jun
x
x
x
x
x
x x
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian 1. Sejarah Singkat PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo CocaCola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.Perusahaan telah memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
independen dan Coca-Cola Amatil Limited (CCA), sebuah perusahaan publik dari Australia yang merupakan perusahaan pembotolan dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola di dunia. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat. Saat
itu
perusahaan
baru
memperkerjakan
25
karyawan
dan
mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia, guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Sebelas pabrik pembotolan yang ada di Indonesia masingmasing berlokasi di : Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Bali, Lampung, Padang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Manado. Pada awal tahun 1990-an, beberapa di antara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaanperusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai PT. Coca-Cola Bottling Indonesia. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk didistribusikan dan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia. The Coca-Cola Company merupakan perusahaan asing yang paling berhasil beroperasi di Asia karena keunikan produk dan sistem pemasarannya serta pemahamannya terhadap pasar dan budaya lokal. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, perusahaan menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional. 2. Struktur Organisasi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan hirarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam suatu struktur organisasi akan tergambar arus wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi tiap-tiap jabatan dalam organisasi mulai dari tingkat yang paling tinggi samapi kepada tingkat yang paling rendah. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam struktur memadukan keterampilan mereka dalam suatu kerja sama yang baik dan keserasian bertindak dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab (struktur organisasi) pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah sebagai berikut : a.General manager
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
General manager mempunyai tugas sebagai pelaksana dan bertanggung jawab untuk memimpin atas cabang yang dipimpinnya. Pertanggungjawaban itu akan dilaporkan kepada kantor pusat. b. Manajer EDP / Electronic Data Processing Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memimpin departemen EDP yang bertanggungjawab atas pengolahan data-data yang ada di perusahaan. Hampir keseluruhan proses dijalankan secara terkomputerisasi. c. Manajer Plan and Control Mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk menyusun rencana bisnis perusahaan, membina hubungan dengan pihak-pihak pemasok, mengawasi stok, dan seluruh kegiatan operasional perusahaan agar sesuai dengan yang direncanakan. d. Manajer Pabrik/factory Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengawasi dan menangani operasional pabrik, dalam rangka menciptakan proses produksi yang efektif dan efisien. e. Manajer Pembelian Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk merencanakan pembelian, menentukan pemasok, menghubungi pemasok, dan kelancaran proses pembelian.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
f. Manajer Umum dan Personalia Mempunyai tanggung jawab mengenai masalah dan hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, baik itu perekrutan, pelatihan, peraturan/kebijaksanaan perusahaan, kesejahteraan pegawai, gaji, dan lembur. g. Manajer Keuangan dan Akuntansi Memiliki tugas untuk membuat anggaran perusahaan dan hal yang berkaitan dengan hutang, piutang perusahaan serta transaksi pembelian segala sesuatu yang dibutuhkan pabrik. Manajer ini juga bertanggung jawab kepada head manager dalam hal keuangan perusahaan, dan mengeluarkan uang perusahaan dengan seizin head manager. h. Manajer Logistik Memiliki tugas dan tanggung jawab atas barang-barang persediaan. Hal ini meliputi keluar masuknya barang dari gudang, stok yang semakin menipis, ataupun melaporkan stok yang menumpuk. i. Manajer Pemasaran Mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk membuat rencana pemasaran, melakukan penyaluran produk kepada konsumen, mengatur pendistrubusian barang jadi kepada konsumen.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden Pengumpulan data oleh peneliti hanya dilakukan dalam satu tahap, karena semua jawaban responden terkumpul dalam waktu lebih kurang 2 minggu. Data yang terkumpul sebanyak 35. oleh karena itu uji respon bias tidak dilakukan. Responden yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Deskripsi Responden No. Deskripsi Karakteristik Responden Jumlah Jenis Kelamin a. Pria b. Wanita b. Umur a. < 25 tahun b. 25-35 tahun c. > 35 tahun c. Lama Bekerja a. < 10 tahun b. 10-25 tahun c. > 25 tahun d. Lama Penggunaan Sistem a. < 1 tahun b. 1-3 tahun c. 3-5 tahun d. 5-7 tahun e. >7 tahun Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2009
Persent ase
a.
27 8
77% 23%
0 29 6
0% 83% 17%
26 7 2
74% 20% 6%
0 19 7 4 5
0% 54% 20% 11% 15%
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tabel di atas adalah sebagai berikut :
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pria lebih banyak di banding dengan wanita, yaitu 27 orang atau 77 % pria dan 8 orang atau 23% wanita. b. Berdasarkan kelompok umur, jumlah terbanyak responden adalah yang berumur antara 25 sampai dengan 35 tahun sebesar 29 responden atau 83%. Sedangkan untuk kelompok usia >35 tahun berjumlah 6 orang atau 17%. c. Berdasarkan lamanya bekerja, jumlah terbanyak adalah yang bekerja pada rentang waktu < 10 tahun yaitu sebanyak 26 orang atau 74%. Sedangkan untuk rentang waktu 10 – 25 tahun terdiri dari 7 responden atau 20% dan untuk rentang waktu >25 tahun sebanyak 2 orang atau 6%. d. Berdasarkan lama penggunaan sistem, jumlah terbanyak adalah rentang waktu 1-3 tahun sebanyak 19 orang atau 54%. Untuk rentang waktu 3-5 tahun berjumlah 7 orang atau 20%, untuk rentang waktu 5-7 tahun sebayak 4 orang atau 11% dan untuk rentang waktu > 7 tahun berjumlah 5 orang atau 15%.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Statistik Deskriptif 2.1. Kepuasan Pemakai SI (Y) Tabel 4.2 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Kinerja SIA A. KEPUASAN PEMAKAI P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 B. PEMAKAI SISTEM P12 P13 Valid N (listwise)
N
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
35 35 35
Minimum 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Maximum 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Mean 5,51 6,17 5,77 5,63 5,69 5,63 5,60 5,69 5,69 5,54 5,83 6,17 5,77
Std. Dev iation 1,222 ,923 ,942 ,942 ,963 ,843 ,775 ,718 ,796 ,919 ,785 ,923 ,942
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan tabel 4.2, dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut : 1. Jawaban terhadap pertanyaan pertama, yang berkaitan dengan sistem mampu membantu departemen berfungsi dengan baik. Jawaban terendah adalah 3, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,51. Ini menunjukkan bahwa sistem mampu membantu departemen pemakai berfungsi dengan dengan baik. Nilai standar deviasi sebesar 1,222 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Jawaban terhadap pertanyaan kedua, yang berkaitan dengan sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,17. Ini menunjukkan bahwa sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen. Nilai standar deviasi sebesar 0,923 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 3. Jawaban terhadap pertanyaan ketiga, yang berkaitan dengan sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja pemakai. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,77. Ini menunjukkan bahwa sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja pemakai. Nilai standar deviasi sebesar 0,942 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 4. Jawaban terhadap pertanyaan keempat, yang berkaitan dengan sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen pemakai. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,63. Ini menunjukkan bahwa sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen pemakai. Nilai standar deviasi sebesar 0,942 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 5. Jawaban terhadap pertanyaan kelima, yang berkaitan dengan sistem di dalam aplikasi lain (contoh. Excel) dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen pemakai. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
menunjukkan bahwa sistem di dalam aplikasi lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen pemakai. Nilai standar deviasi sebesar 0,963 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 6. Jawaban terhadap pertanyaan keenam, yang berkaitan dengan pemakai senang menggunakan sistem yang ada. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,63. Ini menunjukkan bahwa pemakai senang menggunakan sistem yang ada. Nilai standar deviasi sebesar 0,843 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 7. Jawaban terhadap pertanyaan ketujuh, yang berkaitan dengan departemen pemakai mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien dengan sistem yang ada,. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,60. Ini menunjukkan bahwa sistem yang ada, mampu mengerjakan tugas dari departemen pemakai lebih mudan dan lebih efisien. Nilai standar deviasi sebesar 0,775 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 8. Jawaban terhadap pertanyaan kedelapan, yang berkaitan dengan sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini menunjukkan bahwa sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi. Nilai standar
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
deviasi sebesar 0,718 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 9. Jawaban terhadap pertanyaan kesembilan, yang berkaitan dengan sebagaian
besar
karyawan
departemen
pemakai
tertarik
untuk
menggunakan sistem yang ada Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini menunjukkan bahwa karyawan departemen pemakai tertarik untuk menggunakan sistem yang ada. Nilai standar deviasi sebesar 0,796 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 10. Jawaban terhadap pertanyaan kesepuluh, yang berkaitan dengan sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel. Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54. Ini menunjukkan bahwa sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel. Nilai standar deviasi sebesar 0,919 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 11. Jawaban terhadap pertanyaan kesebelas, yang berkaitan dengan sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang . Jawaban terendah adalah 4, jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,83. Ini menunjukkan bahwa sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
datang. Nilai standar deviasi sebesar 0,785 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. Kesimpulan dari pertanyaan 1 sampai dengan pertanyaan 11, menunjukkan seberapa baik tingkat kepuasan para pemakai terhadap sistem informasi akuntansi. Rata-rata jawaban pemakai melebihi 5, yang menunjukkan bahwa para pemakai memiliki tingkat kepuasan yang cukup tinggi terhadap sistem informasi akuntansi yang digunakan. Standar deviasi menunjukkan tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata pemakai. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier.
12. Pertanyaan 12 sampai dengan pertanyaan 13, menunjukkan seberapa sering pemakaian sistem informasi akuntansi. Rata-rata jawaban melebihi 5, yang menunjukkan bahwa para pemakai memiliki frekuensi penggunaan sistem informasi dan ketersediaan yang tinggi. Standar deviasi menunjukkan tidak ada yang melebihi nilai jawaban rata-rata para pemakai. Artinya, tidak ada jawaban yang ekstrim dan tidak ada data yang outlier. 2.2 Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1) Tabel 4.3 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Keterlibatan Pemakai
P14 P15 Valid N (listwise)
N
35 35 35
Minimum 4 4
Maximum 7 7
Mean 5,54 5,83
St d. Dev iation ,919 ,785
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Jawaban terhadap pertanyaan 14, yang berkaitan dengan tingkat partisipasi pemakai dalam pengembangan SIA. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54. Ini menunjukkan bahwa para pemakai memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam proses pengembangan SIA. Nilai standar deviasi sebesar 0,919 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 2. Jawaban terhadap pertanyaan 15, yang berkaitan dengan tingkat pengaruh pemakai dalam pengembangan SIA. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,83. Ini menunjukkan bahwa para pemakai memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dalam proses pengembangan SIA. Nilai standar deviasi sebesar 0,785, lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2.3 Kapabilitas Personal SIA (X2) Tabel 4.4 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kapabilitas Personal SIA N
P21 Valid N (listwise)
35 35
Minimum 4
Maximum 7
Mean 5,71
Std. Dev iation 1,202
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.4 dapat dideskripsikan bahwa, jawaban terendah adalah 4 dan jawaban yang tertinggi adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa para pemakai memiliki kemampuan dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,202, lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2.4 Dukungan Manajemen Puncak (X3) Tabel 4.5 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak P24 P25 P26 P27 P28 Valid N (listwise)
N
35 35 35 35 35 35
Minimum 3 4 4 3 2
Maximum 7 7 7 7 7
Mean 5,40 5,54 5,57 5,20 5,63
St d. Dev iation 1,168 1,010 ,979 1,158 1,262
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Jawaban terhadap pertanyaan 24, yang berkaitan dengan tingkat kemahiran manajemen puncak dalam penggunaan komputer. Jawaban terendah adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,40. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki tingkat kemahiran yang tinggi dalam penggunaan komputer. Nilai standar deviasi sebesar 1,168 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 2. Jawaban terhadap pertanyaan 25, yang berkaitan dengan tingkat harapan manajemen puncak terhadap penggunaan sistem informasi. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,54. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap penggunaan sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,010 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 3. Jawaban terhadap pertanyaan 26, yang berkaitan dengan tingkat aktivitas manajemen puncak dalam perencanaan operasi sistem informasi. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,57. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki aktivitas yang tinggi dalam perencanaan operasi sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar 0,979 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 4. Jawaban terhadap pertanyaan 27, yang berkaitan dengan tingkat perhatian manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi. Jawaban terendah adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,20. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki perhatian yang tinggi terhadap kinerja sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,158 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 5. Jawaban terhadap pertanyaan 28, yang berkaitan dengan tingkat kesenangan manajemen puncak terhadap rating pemakaian sistem informasi. Jawaban terendah adalah 2 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,63. Ini menunjukkan bahwa para manajemen puncak memiliki tingkat kesenangan yang cukup tinggi terhadap rating pemakaian sistem informasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,262 lebih kecil dari ratarata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
2.5 Formalisasi Pengembangan SIA (X4) Tabel 4.6 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Formalisasi Pengembangan SIA P29 P30 P31 P32 P33 Valid N (listwise)
N
35 35 35 35 35 35
Minimum 3 4 4 4 4
Maximum 7 7 7 7 7
Mean 5,49 6,49 6,00 5,69 5,71
St d. Dev iation 1,245 ,853 1,085 1,132 1,202
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Jawaban terhadap pertanyaan 29, yang berkaitan dengan frekuensi karyawan dalam penyerahan laporan proyek kepada manajer departemen sistem informasi. Jawaban terendah adalah 3 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,49. Ini menunjukkan bahwa tingkat frekuensi para karyawan dalam penyerahan laporan proyek kepada manajer departemen sistem informasi cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,245 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 2. Jawaban terhadap pertanyaan 30, yang berkaitan dengan frekuensi penyiapan
dokumentasi pengembangan dengan format yang telah
distandarisasi. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6,49. Ini menunjukkan bahwa frekuensi penyiapan dokumentasi pengembangan dengan format yang telah distandarisasi cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 0,853 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
3. Jawaban terhadap pertanyaan 31, yang berkaitan dengan tingkat kesiapan teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan setiap orang pada saat SI disosialisasikan. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 6. Ini menunjukkan bahwa frekuensi penyiapan dokumentasi pengembangan dengan format yang telah distandarisasi cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,085 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier. 4. Jawaban terhadap pertanyaan 32, yang berkaitan dengan frekuensi alokasi biaya pengembangan SI ke pengembangan SI per bagian. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,69. Ini menunjukkan bahwa frekuensi alokasi biaya pengembangan SI k pengembangan SI per bagian cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,132 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier 5. Jawaban terhadap pertanyaan 33, yang berkaitan dengan frekuensi pengenalan terhadap pengendalian SI. Jawaban terendah adalah 4 dan jawaban tertinggi adalah 7, dengan rata-rata 5,71. Ini menunjukkan bahwa frekuensi pengenalan terhadap pengendalian SI. Nilai standar deviasi sebesar 1,202 lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2.6 Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5) Tabel 4.7 berikut menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai P17 Valid N (listwise)
N
35 35
Minimum 4
Maximum 7
Mean 6,00
Std. Dev iation 1,085
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa, jawaban terendah adalah 4 dan jawaban yang tertinggi adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa apresiasi para pemakai terhadap program pendidikan dan pelatihan pemakaian cukup tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 1,085, lebih kecil dari rata-rata jawaban, menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim dan tidak terdapat data yang outlier.
3. Hasil Uji Kualitas Data 3.1 Uji Validitas Uji validitas dari instrumen penelitian dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Validitas intrumen diuji dengan mengunakan korelasi skor butir dengan skor total “Product Moment (Pearson)”. Dalam Uji validitas instrumen yang diuji hanya instrumen yang terdiri dari beberapa item. Analisis dilakukan terhadap dengan menggunakan bantuan program SPSS,
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dimana batas angka kritis () adalah 0.05 (5%). Kriteria pengujian dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel, 1). jika r hitung
> r tabel (degree of freedom) maka instrumen
dianggap valid 2). jika r hitung < r tabel (degree of freedom) maka instrumen dianggap tidak valid (drop), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian. 3). Menurut Ghozali (2007:45) r tabel atau degree of freedom (df) = n2, dalam hal ini (n) adalah jumlah sampel. Yaitu 35-2 = 33 (lihat r tabel pada df=33 dengan uji 2 sisi) a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Tabel 4.8 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel kepuasan pemakai Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Bagian Kepuasan Pemakai R
r- tabel
Keterangan
P1
,749
,338
Valid
P2
,819
Valid
P3
,840
Valid
P4
,816
Valid
P5
,775
Valid
P6
,703
Valid
P7
,700
Valid
P8
,516
Valid
P9
,820
Valid
P10
,659
Valid
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
P11
,563
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.8, kesebelas item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga pertanyaan mampu mengukur kepuasan pemakaian berdasarkan kinerja SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel Y bagian kinerja SIA dapat disimpulkan lolos uji validitas. Tabel 4.9 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap pemakai sistem Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Bagian Pemakai Sistem R
r- tabel
Keterangan
P12
,927
,338
Valid
P13
,930
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.9, kedua item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga pertanyaan
mampu
mengukur
kepuasan
pemakaian
berdasarkan
keterlibatan pemakaian SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel Y bagian keterlibatan pemakaian SIA dapat disimpulkan lolos uji validitas.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
b. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1) Tabel 4.10 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA R
r- tabel
Keterangan
P14
,858
,338
Valid
P15
,799
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.10, kedua item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga pertanyaan mampu mengukur keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel X1 dapat disimpulkan lolos uji validitas. b. Kapabilitas Personal SIA (X2) Untuk variabel kapabilitas Personal (X2) tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena hanya terdiri dari satu item pertanyaan. Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan uji kualitas data (validitas dan reliabilitas) hanya dilakukan pada instrument yang terdiri dari beberapa item pertanyaan. c. Dukungan Manajemen Puncak (X3) Tabel 4.11 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Dukungan Manajemen Puncak R
r- tabel
Keterangan
P24
,704
,338
Valid
P25
,575
Valid
P26
,617
Valid
P27
,816
Valid
P28
,572
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.11, kelima item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga pertanyaan mampu mengukur dukungan manajemen puncak. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel X3 dapat disimpulkan lolos uji validitas. d. Formalisasi Pengembangan SIA (X4) Tabel 4.12 berikut menyajikan hasil uji validitas terhadap item pertanyaan variabel formalisasi pengembangan SIA Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Formalisasi Pengembangan SIA R
r- tabel
Keterangan
P29
,846
,338
Valid
P30
,727
Valid
P31
,838
Valid
P32
,575
Valid
P33
,812
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.12, kelima item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel. Sehingga pertanyaan mampu mengukur formalisasi pengembangan SIA. Berdasarkan hal ini maka item pertanyaan variabel X4 dapat disimpulkan lolos uji validitas. e. Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5) Untuk variabel Pendidikan dan Pelatihan Pemakaian (X5) tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena hanya terdiri dari satu item pertanyaan. Hal ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menyatakan uji kualitas data (validitas dan reliabilitas) hanya dilakukan pada instrument yang terdiri dari beberapa item pertanyaan.
3.2 Uji Reliabilitas Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pertanyaan yang diberikan oleh pemakai. Adapun alat analisisnya menggunakan rumus “Alpha Cronbach”. Penghitungan dilakukan dengan dibantu program SPSS 15. Menurut Nunally dalam Ghozali (2005:74), pemberian interpretasi terhadap reliabilitas pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut : 1).
Reliabilitas uji coba
0.60 berarti hasil uji coba memiliki
reliabilitas baik 2).
Reliabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas kurang baik.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
a. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kinerja sistem informasi akuntansi bagian kepuasan pemakai Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Bagian Kepuasan Pemakai
Cronbach's Alpha ,909
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,910
N of Items 11
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Bagian Keterlibatan Pemakaian
Cronbach's Alpha ,839
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,839
N of Items 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,910 dan 0,839. berdasarkan hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. b. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA (X1) Tabel 4.15 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembanga SIA
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA
Cronbach's Alpha ,780
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,780
N of Items 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,780. Berdasarkan hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. c. Dukungan Manajemen Puncak (X3) Tabel 4.16 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel dukungan manajemen puncak Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak
Cronbach's Alpha ,685
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,688
N of Items 5
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,685. Berdasarkan hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
d. Formalisasi Pengembangan SIA (X4) Tabel 4.17 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel formalisasi pengembangan SIA Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Formalisasi Pengembangan SIA (X4)
Cronbach's Alpha ,814
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,818
N of Items 5
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0,818. Berdasarkan hasil ini dapat juga disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi.
4. Uji Asumsi Klasik Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien (Best Linier Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil (Least Squares) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah : a.
Berdistribusi Normal Untuk menguji kenormalan distribusi data, maka dapat dilihat
melalui plot kenormalan dan histogram berikut.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Histogram Dependent Variable: Y
Frequency
8
6
4
2
0
-2
-1
0
1
2
Mean =-1.98E15 Std. Dev. =0.924 N =35
Regression Standardized Residual Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Gambar 4.1 : Histogram
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Y
Expected Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Gambar 4.2 Normal P-P Plot
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Dari plot kenormalan di atas, tampak bahwa sebaran data cenderung membentuk garis lurus dan tersebar di persekitaran garis lurus. Sedangkan untuk gambar yang berupa histogram, residual membentuk pola sebagaimana halnya berdistribusi normal. Hal ini mengindikasikan bahwa asumsi kenormalan tidak dilanggar. b.
Multikolinieritas Multikolinieritas terjadi bila : 1. VIF (Variance Inflation Factors) > 2 2. Tol (Tolerance) < 1
Berdasarkan output SPSS dapat terlihat bahwa VIF < 2 dan Tol <1. Hal ini mengindikasikan bahwa antar variabel bebas tidak terdapat multikolinieritas.
No.
Tabel 4.18 Hasil Uji Gejala Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF
1
X1
,546
1,830
2
X2
,335
1,899
3
X3
,665
1,503
4
X4
,163
1,612
5
X5
,278
1,540
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) c.
Heterokedastisitas
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Untuk menguji apakah terdapat heterokedastisitas atau tidak, dapat dilihat melalui grafik output SPSS. Jika sebaran data membentuk pola tertentu maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas. Sedangkan jika sebaran data tidak memenuhi pola tertentu dan sebarannya acak maka homogenitas variansi terpenuhi.
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3 -3
-2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Gambar 4.3 Scatterplot
Dari plot diatas tampak bahwa sebaran data tidak membentuk pola tertentu dan acak sehingga mengindikasikan homogenitas variansi terpenuhi.
5. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian
terhadap
hipotesis
penelitian
bertujuan
untuk
mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Pengujian dengan regresi berganda ditunjukkan dalam tabel tabel di bawah berikut: Tabel 4.19 Variabl es Entered/Removedb Model 1
Variables Entered X5, X3,a X1, X2, X4
Variables Remov ed
Method
.
Enter
a. All requested v ariables entered. b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, menunjukkan analisis variabel deskriptif sebagai berikut : a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen
yaitu
keterlibatan
pemakai
dalam
proses
pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2),
dukungan
manajemen
puncak
(X3),
formalisasi
pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5) . b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan. c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Tabel 4.20
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Model Summaryb Model 1
R ,744a
R Square ,553
Adjusted R Square ,537
St d. Error of the Estimate 2,123
a. Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil analisa regresi secara simultan menunjukkan R sebesar 0,744 yang berarti bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan yang cukup kuat sebesar 74,4 %. Dikatakan cukup kuat karena berada di atas 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai R square atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,553 (berasal dari 0,744 x 0,744). Yang berarti bahwa variabel independen (kinerja sistem informasi akuntansi) mampu dijelaskan oleh variabel dependen sebesar 55,3% dan selebihnya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Tabel 4.21 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2333,245 282,926 2616,171
df
5 29 34
Mean Square 466,649 9,756
F 47,832
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), X5, X3, X1, X2, X4 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah) Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F, didapat F hitung sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Oleh
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
karena itu, maka model regresi ini bisa dipakai untuk memprediksi faktor faktor yang mempengaruhi system informasi.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabel 4.22 Uji Parsial Coeffi cientsa
Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4 X5
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 7,175 4,969 1,622 ,512 ,142 ,770 ,199 ,181 1,291 ,315 ,814 ,936
St andardized Coef f icients Beta ,126 ,020 ,082 ,062 ,101
t 1,444 3,169 1,185 1,101 4,098 ,869
Sig. ,002 ,004 ,035 ,003 ,000 ,004
Collinearity Statistics Tolerance VI F ,546 ,335 ,665 ,163 ,278
1,830 1,899 1,503 1,612 1,540
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.22, pada kolom unstandardized Coefficient bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 7,175 +1,622X1+0,142X2+0,199X3+1,291X4+0,814X5 Konstanta sebesar 7,175 menyatakan bahwa jika variabel independen tidak berpartisipasi terhadap kinerja SIA adalah sebesar 7,175. Berdasarkan tabel, diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen. Pada kolom signifikansi, konstanta dan variabel independen keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan pemakai (X5) memiliki tingkat signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,001 untuk konstanta, 0,04 untuk X1, 0,35 untuk X2, 0,03 untuk X3, 0,00 untuk X4 dan 0,004 untuk X5). Dapat disimpulkan, bila bergerak secara parsial, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4),
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
dan program pendidikan dan pelatihan pemakai
(X5)
berpengaruh positif
terhadap kinerja SIA (Y) dengan tingkat signifikansi independen 0,02 (<0,05). Hal ini berarti, secara parsial, semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen Puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan pemakai
(X5) yang diberikan maka akan
semakin tinggi pula kinerja SIA (Y). Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan atau konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002). Konsistensi penelitian dapat terlihat pada variabel dukungan manajemen puncak (X3) dan Program Pendidikan dan Pelatihan (X5), dimana penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Inkonsistensi hasil penelitian adalah pada variabel keterlibatan pemakaian pada pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dan formalisasi pengembangan SIA (X4), dimana pada penelitian ini, penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA, sedangkan pada penelitian Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) diperoleh hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh. Secara parsial, penelitian ini tentunya bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) yang menyatakan keterlibatan pemakai
dalam pengembangan
sistem informasi
akuntansi,
kapabilitas personal sistem informasi dan formalisasi pengembangan sistem
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi. Penelitian ini agak sejalan dengan penelitian Choe (1996) dan Komara (2005) dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini tidak mendapatkan bukti perbedaan kinerja berkenaan dengan ada atau tidaknya program pendidikan dan pelatihan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian De Lone (1988) dan Soegiharto (2001), dan bertentangan dengan penelitian Nelson dan Cheney (1987) mengutarakan bahwa program pendidikaan pelatihan akan meningkatkan ability, dan ability berkorelasi positif dengan penggunaan sumber-sumber daya komputer. Lain halnya dengan DeLone (1988) yang menyebutkan bahwa program pelatihan tidak meningkatkan kinerja sistem informasi karena sebagian besar responden yang ia teliti telah memperoleh keahlian komputer melalui informal job training. Artinya pemakai sistem informasi tidak tergantung pada program pendidikan dan pelatihan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kemampuan menggunakan komputer. Hal ini kemungkinan dikarenakan perbedaan sampel penelitian dimana Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) menggunakan sampel dari beberapa perusahaan yang sejenis, sedangkan penulis menggunakan sampel dari berbagai karyawan namun hanya melibakan satu perusahaan saja.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini menguji terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Dimana lima variabel independen, yaitu keterlibatan pemakai, kapabilitas personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, serta program pendidikan dan pelatihan dengan satu variabel independen yaitu kinerja sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil pengujian terhadap pemakai sistem informasi pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Dari uji ANOVA (Analysis of Variance) atau uji F, didapat F hitung sebesar 47,832 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Hasil analisa regresi secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,744 yang berarti bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen memiliki hubungan yang cukup kuat sebesar 74,4 %. Dikatakan cukup kuat karena berada di atas 0,5 atau 50%. Sedangkan nilai R square atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,553 (berasal dari 0,744 x 0,744). Bila diuji secara parsial, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
pelatihan pemakai (X5) berpengaruh positif terhadap kinerja SIA (Y) dengan tingkat signifikansi independen 0,02 (<0,05). Hal ini berarti, secara parsial, semakin tinggi keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dukungan manajemen Puncak (X3), formalisasi pengembangan SIA (X4), dan program pendidikan dan pelatihan pemakai
(X5) yang diberikan maka akan
semakin tinggi pula kinerja SIA (Y). Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan atau konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002). Ketidak konsistenan hasil penelitian adalah pada variabel keterlibatan pemakaian pada pengembangan SIA (X1), kapabilitas personal sistem informasi (X2), dan formalisasi pengembangan SIA (X4), dimana pada penelitian ini, penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA, sedangkan pada penelitian Soegiharto (2001) dan Fung Jen (2002) diperoleh hasil bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan pengambilan populasi dan sampel serta lokasi penelitian. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Choe (1996) dan Komara (2005) dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini memunculkan implikasi. Pertama, koefisien determinasi yang belum menunjukkan pengaruh variabel yang optimal, yaitu 55,3% mengisyaratkan masih terdapat variabel bebas lain yang turut mempengaruhi kinerja SIA. Pada penelitian mendatang perlu diamati beberapa variabel konteks organisasional sebagaimana telah diuji oleh Ein-Dor dan Segev (1978) dalam
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Montazemy (1988) yang meliputi organizational maturity, organizational structure, organizational time frame, the psychological climate in the organization toward CBIS, rank and location of the responsible executive, selain organization size dan steering committee. Begitu pula kemungkinaan penggunaan variabel-variabel
moderating
seperti
ketidakpastian
tugas,
ketidakpastian
lingkungan, kompleksitas teknologi, dan kompleksitas organisasi. Kedua, Program pendidikan dan pelatihan tentang SI dalam penelitian ini tidak dieksplorasi kaitannya dengan teknik atau pendekatan program yang dilaksanakan oleh responden. Nelson dan Cheney (1987) mengajukan tujuh teknik pelatihan yang meliputi tutorial; course, lectures or seminars; computer-aided instruction (CAI); interactive training manual (ITM); resident expert; help component, dan external. Penelitian mendatang perlu pendefinisian yang jelas mengenai teknik-teknik yang digunakan oleh responden mengingat temuan Nelson dan Cheney (1987) bahwa training mempengaruhi ability, dan ability mempengaruhi satisfaction. Ketiga, Kepuasan pengguna dan penggunaan sistem merupakan refleksi dari performa perangkat lunak (software)yang digunakan. Dalam penelitian ini belum mengelaborasi tentang special purpose dari software yang dikembangkan responden. Meskipun Montazemy (1988) menghipotesiskan kepuasan end-user berhubungan dengan kegunaan khusus suatu software dan hasil pengujiannya tidak membuktikan hubungan tersebut, akan tetapi fenomena ini perlu dicermati dan dikembangkan dalam penelitian mendatang.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Peneliti menyadari bahwa jumlah sampel yang diambil relatif sedikit dan hanya melibatkan pada satu perusahaan saja, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, sehingga tingkat generalisasi dari penelitian sangat rendah. Hal ini dikarenakan karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga dari peneliti. 2. Penilaian yang dilakukan pun bersifat self rating, sehingga penelitian cenderung kurang objektif. 3. Karena menggunakan kuesioner, adanya kemungkinan respon bias dari responden yang dapat disebabkan karena tidak serius, tidak jujur, ataupun peneliti yang tidak mengetahui apakah yang mengisi kuesioner benar-benar responden yang bersangkutan.
C. Saran Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya : 1. Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah tentang kinerja sistem informasi akuntansi yang nampaknya tidak cukup dilakukan dalam satu kali pengamatan sebagaimana melalui pendekatan kuantitatif. Sehingga pada penelitian berikutnya diperlukan metode longitudinal untuk penelitian sejenis.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
2. Pada penelitian berikutnya perlu dilakukan pengamatan dengan obyek yang lebih luas, sehingga lebih dapat dijadikan acuan bagi kepentingan generalisasi permasalahan. 3. Menambah variabel moderating, intervening, maupun independen seperti ketidakpastian tugas, ketidakpastian lingkungan, kompleksitas teknologi, dan kompleksitas organisasi. 4. Perlu ditambahkan metode wawancara dalam upaya pengumpulan data untuk menghindari kemungkinan responden tidak obyektif dalam mengisi kuesioner.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. 1998. Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Baridwan, Zaki, 1991. Sistem Akuntansi, BPFE, Yogyakarta. Bhuono, Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, CV Andi Offset, Yogyakarta Choe, J.M., (1996). “The Relationships Among Performance of Accounting Information Systems, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems”. Journal of Management Information System/Spring. Vo. 12 No. 4. pp. 215-239. Erlina., dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama, USU Press, Medan. Fung Jen, Tjhai. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Volume IV No. 2. James A. Hall. 2001. Sistem informasi akuntansi. Buku satu.Salemba Empat.Jakarta McLeod, R. Jr. (1996). “Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Informasi Berbasis Komputer”. Alih Bahasa oleh Hendra Teguh. PT. Bhuana Ilmu Populer. Nelson, R.R., and Cheney, P.H., (1987). “Training and Users : An Exploratory Study”. MIS Quarterly. December. Pp. 547-559. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis.Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Seddon, P., and Yip, S.K. (1992). “An Empirical Evaluation of User Information Satisfaction (UIS) Measures for Use With General Ledger Accounting Software”. The Journal of Information Systems. Vol VI No. 1 (Spring) Soegiharto. 2001. “Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information System”. Gajah Mada International Journal of Business Volume III No. 2. Sugiyono, 2005, Statistik untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Jakarta.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Erlangga, Jakarta
Widyastuti, H. 2000. Analisis Hubungan ROI dengan Struktur Biaya dan Tingkat Kembalian Ekonomi. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol.4, No.3, Hal.48. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi,Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Kepuasan Pemakai No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
P1 7 6 4 6 5 7 7 5 7 7 7 3 6 6 7 5 6 4 4 5 4 5 5 7 6 6 7 4 4 5 4 5 4 7 6
P2 7 7 5 6 5 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 4 5 5 5 7 7 7 7 7 7 5 7 6 5 5 5 6 6
P3 7 7 4 5 5 5 6 5 6 6 7 6 7 6 7 7 7 4 4 5 5 6 6 7 6 7 6 5 5 6 5 5 6 6 5
Jawaban Atas Pertanyaan P4 P5 P6 P7 P8 7 7 6 6 6 7 6 6 7 5 4 5 4 5 4 5 5 6 6 6 5 6 6 5 5 5 6 6 5 5 5 7 7 6 5 4 6 6 5 6 5 7 5 5 5 6 6 6 6 6 6 7 6 6 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 5 7 6 6 6 6 7 7 6 7 7 6 6 6 5 6 6 6 5 6 6 4 4 5 4 4 5 5 4 5 6 6 5 5 5 6 5 4 6 6 6 5 5 6 5 6 6 6 6 5 6 6 7 5 5 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 6 5 4 4 4 5 6 5 5 6 6 5 5 4 5 6 5 4 5 6 5 5 5 6 5 6 4 6 5 6 5 6 5 5 6 6 6 5 6 5 6
P9 6 7 5 5 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 7 6 5 5 4 5 6 5 6 6 7 7 7 4 5 5 5 5 6 6 6
P10 6 6 4 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 7 7 5 5 4 5 6 4 7 7 7 5 5 6 4 4 5 6 5 5 6 6
P11 6 7 4 5 6 5 7 5 5 6 7 7 6 6 6 6 5 5 4 6 6 6 6 6 5 7 6 6 5 6 6 6 6 7 6
Total 71 71 48 60 60 63 68 58 61 67 70 63 67 69 75 64 64 47 51 59 57 63 66 70 70 73 72 50 58 58 55 58 59 66 63
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Kinerja SIA Bagian Pemakaian Sistem No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jawaban Atas Pertanyaan P12 P13 7 7 7 7 5 4 6 5 5 5 7 5 6 6 6 5 6 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 7 7 6 7 7 7 4 4 5 4 5 5 5 5 7 6 7 6 7 7 7 6 7 7 7 6 5 5 7 5 6 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6 5
Total 14 14 9 11 10 12 12 11 12 13 14 13 14 13 14 13 14 8 9 10 10 13 13 14 13 14 13 10 12 12 10 10 11 12 11
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Keterlibatan Pemakai
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jawaban Atas Pertanyaan P14 P15 6 6 6 7 4 4 5 5 6 6 6 5 6 7 5 5 6 5 6 6 6 7 5 7 6 6 7 6 7 6 5 6 5 5 4 5 5 4 6 6 4 6 7 6 7 6 7 6 5 5 5 7 6 6 4 6 4 5 5 6 6 6 5 6 5 6 6 7 6 6
TOTAL 12 13 8 10 12 11 13 10 11 12 13 12 12 13 13 11 10 9 9 12 10 13 13 13 10 12 12 10 9 11 12 11 11 13 12
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen Puncak
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
P24 5 4 3 7 6 5 7 6 5 6 6 6 6 6 5 4 5 5 4 4 6 6 6 4 7 7 7 4 4 4 4 7 5 6 7
Jawaban Atas Pertanyaan P25 P26 P27 5 4 4 4 5 4 4 4 3 7 7 4 5 7 6 5 4 6 6 6 7 6 6 4 6 6 5 4 5 6 6 5 6 6 4 4 6 5 6 6 5 6 7 7 7 4 6 4 5 5 5 5 6 5 5 6 4 5 6 4 6 6 6 5 6 5 5 6 6 5 7 6 6 7 7 7 5 6 7 6 7 4 4 4 6 6 5 7 6 4 7 5 4 4 4 5 6 5 4 7 7 6 5 6 7
P28 5 6 4 5 6 6 7 5 6 6 6 2 6 7 7 5 5 6 3 7 4 7 7 7 5 5 6 4 5 4 7 7 7 6 6
TOTAL 23 23 18 30 30 26 30 27 26 27 29 22 29 30 33 23 25 26 22 26 28 29 30 29 32 30 33 20 26 25 27 27 27 32 31
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Formalisasi Pengembangan SI No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Jawaban Atas Pwertanyaan TOTAL P29 P30 P31 P32 P33 7 7 7 7 7 35 6 7 7 7 6 33 4 5 4 5 4 22 6 7 7 6 6 32 5 7 5 5 4 26 7 7 7 4 7 32 7 6 6 5 7 31 5 6 5 4 6 26 7 7 6 4 7 31 7 7 7 6 7 34 7 7 7 6 7 34 3 7 7 7 4 28 6 7 7 6 6 32 6 7 7 7 7 34 7 7 7 7 7 35 5 7 7 4 7 30 6 7 7 6 6 32 4 4 5 5 4 22 4 7 4 7 5 27 4 7 4 7 5 27 4 6 4 4 4 22 5 7 6 5 5 28 5 7 6 6 6 30 7 7 7 6 7 34 6 7 6 7 7 33 6 7 7 7 7 34 7 7 7 7 6 34 4 5 5 5 4 23 4 7 5 6 4 26 5 6 6 5 5 27 4 5 5 4 4 22 5 5 5 5 5 25 4 5 6 4 7 26 7 6 7 7 5 32 6 7 5 6 5 29
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Tabulasi Hasil Kuesioner Kapabilitas Personal SI dan Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai Jawaban Atas Pertanyaan No Responden Pertanyaan Pertanyaan X2 X5 1 7 7 2 6 7 3 4 4 4 6 7 5 4 5 6 7 7 7 7 6 8 6 5 9 7 6 10 7 7 11 7 7 12 4 7 13 6 7 14 7 7 15 7 7 16 7 7 17 6 7 18 4 5 19 5 4 20 5 4 21 4 4 22 5 6 23 6 6 24 7 7 25 7 6 26 7 7 27 6 7 28 4 5 29 4 5 30 5 6 31 4 5 32 5 5 33 7 6 34 7 7 35 7 6
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Reliability UJI RELIABILITAS P1-P11
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary Cases
Valid Excludeda Total
N
% 100,0 ,0 100,0
35 0 35
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Cronbach's Alpha ,909
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,910
N of Items 11
Item Statistics P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
Mean 5,51 6,17 5,77 5,63 5,69 5,63 5,60 5,69 5,69 5,54 5,83
St d. Dev iation 1,222 ,923 ,942 ,942 ,963 ,843 ,775 ,718 ,796 ,919 ,785
N
35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Inter-Item Correlation Matrix P1 1,000 ,572 ,565 ,503 ,716 ,448 ,379 ,257 ,504 ,609 ,248
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
P2 ,572 1,000 ,723 ,718 ,625 ,500 ,551 ,483 ,556 ,511 ,285
P3 ,565 ,723 1,000 ,664 ,696 ,408 ,556 ,369 ,607 ,488 ,582
P4 ,503 ,718 ,664 1,000 ,483 ,488 ,637 ,561 ,663 ,444 ,428
P5 ,716 ,625 ,696 ,483 1,000 ,504 ,418 ,278 ,596 ,498 ,199
P6 ,448 ,500 ,408 ,488 ,504 1,000 ,531 ,287 ,741 ,344 ,434
P7 ,379 ,551 ,556 ,637 ,418 ,531 1,000 ,296 ,696 ,231 ,416
P8 ,257 ,483 ,369 ,561 ,278 ,287 ,296 1,000 ,285 ,311 ,110
P9 ,504 ,556 ,607 ,663 ,596 ,741 ,696 ,285 1,000 ,401 ,523
P10 ,609 ,511 ,488 ,444 ,498 ,344 ,231 ,311 ,401 1,000 ,377
P11 ,248 ,285 ,582 ,428 ,199 ,434 ,416 ,110 ,523 ,377 1,000
Scale Statistics Mean 62,74
Variance 51,726
Std. Deviation N of Items 7,192 11
Reliability UJI RELIABILITAS P12 DAN P13
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary Cases
Valid Excludeda Total
N
Inter-Item Correlation Matrix
% 100,0 ,0 100,0
35 0 35
P12 P13
P12 1,000 ,723
P13 ,723 1,000
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Scale Statistics
Cronbach's Alpha ,839
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,839
Mean 11,94
Variance 2,997
Std. Deviation N of Items 1,731 2
Item Statistics
N of Items 2 P12 P13
Mean 6,17 5,77
St d. Dev iation ,923 ,942
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
N
35 35
Correlations VALIDITAS P1-P11 Correlations P1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P3 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P4 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P5 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P6 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P7 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P8 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P9 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P10 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P11 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SUBTOTAL1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P1
1
35 ,572** ,000 35 ,565** ,000 35 ,503** ,002 35 ,716** ,000 35 ,448** ,007 35 ,379* ,025 35 ,257 ,137 35 ,504** ,002 35 ,609** ,000 35 ,248 ,151 35 ,749** ,000 35
P2 ,572** ,000 35 1 35 ,723** ,000 35 ,718** ,000 35 ,625** ,000 35 ,500** ,002 35 ,551** ,001 35 ,483** ,003 35 ,556** ,001 35 ,511** ,002 35 ,285 ,097 35 ,819** ,000 35
P3 ,565** ,000 35 ,723** ,000 35 1 35 ,664** ,000 35 ,696** ,000 35 ,408* ,015 35 ,556** ,001 35 ,369* ,029 35 ,607** ,000 35 ,488** ,003 35 ,582** ,000 35 ,840** ,000 35
P4 ,503** ,002 35 ,718** ,000 35 ,664** ,000 35 1 35 ,483** ,003 35 ,488** ,003 35 ,637** ,000 35 ,561** ,000 35 ,663** ,000 35 ,444** ,008 35 ,428* ,010 35 ,816** ,000 35
P5 ,716** ,000 35 ,625** ,000 35 ,696** ,000 35 ,483** ,003 35 1 35 ,504** ,002 35 ,418* ,012 35 ,278 ,106 35 ,596** ,000 35 ,498** ,002 35 ,199 ,252 35 ,775** ,000 35
P6 ,448** ,007 35 ,500** ,002 35 ,408* ,015 35 ,488** ,003 35 ,504** ,002 35 1 35 ,531** ,001 35 ,287 ,094 35 ,741** ,000 35 ,344* ,043 35 ,434** ,009 35 ,703** ,000 35
P7 ,379* ,025 35 ,551** ,001 35 ,556** ,001 35 ,637** ,000 35 ,418* ,012 35 ,531** ,001 35 1 35 ,296 ,084 35 ,696** ,000 35 ,231 ,181 35 ,416* ,013 35 ,700** ,000 35
P8 ,257 ,137 35 ,483** ,003 35 ,369* ,029 35 ,561** ,000 35 ,278 ,106 35 ,287 ,094 35 ,296 ,084 35 1 35 ,285 ,097 35 ,311 ,069 35 ,110 ,528 35 ,516** ,002 35
P9 ,504** ,002 35 ,556** ,001 35 ,607** ,000 35 ,663** ,000 35 ,596** ,000 35 ,741** ,000 35 ,696** ,000 35 ,285 ,097 35 1 35 ,401* ,017 35 ,523** ,001 35 ,820** ,000 35
P10 ,609** ,000 35 ,511** ,002 35 ,488** ,003 35 ,444** ,008 35 ,498** ,002 35 ,344* ,043 35 ,231 ,181 35 ,311 ,069 35 ,401* ,017 35 1 35 ,377* ,025 35 ,659** ,000 35
P11 SUBTOTAL1 ,248 ,749** ,151 ,000 35 35 ,285 ,819** ,097 ,000 35 35 ,582** ,840** ,000 ,000 35 35 ,428* ,816** ,010 ,000 35 35 ,199 ,775** ,252 ,000 35 35 ,434** ,703** ,009 ,000 35 35 ,416* ,700** ,013 ,000 35 35 ,110 ,516** ,528 ,002 35 35 ,523** ,820** ,001 ,000 35 35 ,377* ,659** ,025 ,000 35 35 1 ,563** ,000 35 35 ,563** 1 ,000 35 35
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations VALIDITAS P12-P13
Correlati ons P12
P13
SUBTOTAL2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P12
1
35 ,723** ,000 35 ,927** ,000 35
P13 SUBTOTAL2 ,723** ,927** ,000 ,000 35 35 1 ,930** ,000 35 35 ,930** 1 ,000 35 35
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability RELIABLITAS X1
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary Cases
Valid Excludeda Total
N
% 100,0 ,0 100,0
35 0 35
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statistics
Cronbach's Alpha ,780
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,780
N of Items 2
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Item Statistics P14 P15
Mean 5,54 5,83
St d. Dev iation ,919 ,785
N
35 35
Inter-I tem Correlation Matrix P14 P15
P14 1,000 ,377
P15 ,377 1,000
Scale Statistics Mean 11,37
Variance 2,005
Std. Deviation N of Items 1,416 2
Correlations VALIDITAS X1
Correlations P14
P15
TOTAL
Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed) N Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed) N Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed) N
P14
1
35 ,377* ,025 35 ,858** ,000 35
P15 ,377* ,025 35 1 35 ,799** ,000 35
TOTAL ,858** ,000 35 ,799** ,000 35 1 35
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Reliability RELIABILITAS X3
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary Cases
Valid Excludeda Total
N
% 100,0 ,0 100,0
35 0 35
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statistics
Cronbach's Alpha ,685
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,688
N of Items 5
Item Statistics P24 P25 P26 P27 P28
Mean 5,40 5,54 5,57 5,20 5,63
St d. Dev iation 1,168 1,010 ,979 1,158 1,262
N
35 35 35 35 35
Inter-I tem Correlati on Matrix P24 P25 P26 P27 P28
P24 1,000 ,334 ,180 ,635 ,184
P25 ,334 1,000 ,391 ,282 ,024
P26 ,180 ,391 1,000 ,389 ,224
P27 ,635 ,282 ,389 1,000 ,414
P28 ,184 ,024 ,224 ,414 1,000
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Summary Item Statistics Mean 5,469
Item Means
Minimum 5,200
Maximum 5,629
Range ,429
Maximum / Minimum 1,082
Variance ,030
N of Items 5
Item-Total Statisti cs
P24 P25 P26 P27 P28
Scale Mean if Item Deleted 21,94 21,80 21,77 22,14 21,71
Scale Variance if Item Deleted 9,055 10,576 10,299 8,067 9,916
Corrected Item-Total Correlation ,492 ,347 ,417 ,680 ,298
Squared Mult iple Correlation ,449 ,236 ,268 ,545 ,197
Cronbach's Alpha if Item Delet ed ,610 ,671 ,645 ,518 ,704
Scale Statistics Mean 27,34
Variance 13,879
St d. Dev iation N of Items 3,725 5
Correlations VALIDITAS X3
Descriptive Statistics P24 P25 P26 P27 P28 TOTAL
Mean 5,40 5,54 5,57 5,20 5,63 27,17
Std. Dev iat ion 1,168 1,010 ,979 1,158 1,262 3,634
N
35 35 35 35 35 35
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations P24
P25
P26
P27
P28
TOTAL
P24
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
35 ,334* ,050 35 ,180 ,301 35 ,635** ,000 35 ,184 ,291 35 ,704** ,000 35
P25 ,334* ,050 35 1 35 ,391* ,020 35 ,282 ,101 35 ,024 ,889 35 ,575** ,000 35
P26 ,180 ,301 35 ,391* ,020 35 1 35 ,389* ,021 35 ,224 ,195 35 ,617** ,000 35
P27 ,635** ,000 35 ,282 ,101 35 ,389* ,021 35 1 35 ,414* ,013 35 ,816** ,000 35
P28 ,184 ,291 35 ,024 ,889 35 ,224 ,195 35 ,414* ,013 35 1 35 ,572** ,000 35
TOTAL ,704** ,000 35 ,575** ,000 35 ,617** ,000 35 ,816** ,000 35 ,572** ,000 35 1 35
*. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed). **. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).
Reliability RELIABILITAS X4
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary Cases
Valid Excludeda Total
N
% 100,0 ,0 100,0
35 0 35
a. Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.
Reliabi lity Statistics
Cronbach's Alpha ,814
Cronbach's Alpha Based on St andardized Items ,818
N of Items 5
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Item Statistics Mean 5,49 6,49 6,00 5,69 5,71
P29 P30 P31 P32 P33
St d. Dev iation 1,245 ,853 1,085 1,132 1,202
N
35 35 35 35 35
Inter-I tem Correlati on Matrix P29 1,000 ,463 ,675 ,258 ,744
P29 P30 P31 P32 P33
P30 ,463 1,000 ,477 ,498 ,455
P31 ,675 ,477 1,000 ,335 ,677
P32 ,258 ,498 ,335 1,000 ,148
P33 ,744 ,455 ,677 ,148 1,000
Summary Item Statistics
Item Means
Mean 5,874
Minimum 5,486
Maximum 6,486
Range 1,000
Maximum / Minimum 1,182
Variance ,150
N of Items 5
Item-Total Statisti cs
P29 P30 P31 P32 P33
Scale Mean if Item Deleted 23,89 22,89 23,37 23,69 23,66
Scale Variance if Item Deleted 10,398 13,222 11,240 13,516 10,938
Corrected Item-Total Correlation ,717 ,606 ,728 ,350 ,670
Squared Mult iple Correlation ,616 ,410 ,562 ,300 ,633
Cronbach's Alpha if Item Delet ed ,740 ,783 ,740 ,850 ,756
Scale Statistics Mean 29,37
Variance 17,711
Std. Deviation N of Items 4,208 5
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Correlations VALIDITAS X4
Descriptive Statistics P29 P30 P31 P32 P33 TOTAL
Mean 5,49 6,49 6,00 5,69 5,71 29,37
Std. Dev iat ion 1,245 ,853 1,085 1,132 1,202 4,208
N
35 35 35 35 35 35
Correlations P29
P30
P31
P32
P33
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
P29
1
35 ,463** ,005 35 ,675** ,000 35 ,258 ,135 35 ,744** ,000 35 ,846** ,000 35
P30 ,463** ,005 35 1 35 ,477** ,004 35 ,498** ,002 35 ,455** ,006 35 ,727** ,000 35
P31 ,675** ,000 35 ,477** ,004 35 1 35 ,335* ,049 35 ,677** ,000 35 ,838** ,000 35
P32 ,258 ,135 35 ,498** ,002 35 ,335* ,049 35 1 35 ,148 ,395 35 ,575** ,000 35
P33 ,744** ,000 35 ,455** ,006 35 ,677** ,000 35 ,148 ,395 35 1 35 ,812** ,000 35
TOTAL ,846** ,000 35 ,727** ,000 35 ,838** ,000 35 ,575** ,000 35 ,812** ,000 35 1 35
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 lev el (2-tailed).
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
Medan, 1 April 2009 Perihal
: Permohonan dan Pengisian Kuesioner Penelitian
Lampiran
: - Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Bapak/Ibu di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penelitian saya untuk skripsi dengan judul “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Infomasi Akuntansi”, dengan ini saya mengajukan sejumlah kuesioner penelitian. Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu meluangkan sedikit waktu untuk mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu selama ini. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian. Demikian surat permohonan saya, atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu dalam membantu kelancaran penelitian ini, saya sampaikan terima kasih. Hormat saya,
Faisal Amri Peneliti
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
IDENTIFIKASI RESPONDEN
Nama Responden
: ...............................................
Nama Departement/ Bagian
: ...............................................
Umur
: .................... Tahun
Jabatan
: ...............................................
Lama Bekerja
: .................... Bln/Thn
(Berikan tanda cawang ( √ ) pada kotak yang tersedia) Pendidikan
:
SLTA
Diploma
Sarjana
Pasca Sarjana
(Berikan tanda cawang ( √ ) pada kotak yang tersedia) 1. Sistem Informasi yang selama ini dipakai: Aplikasi-aplikasi Ms. Office: Ms. Access
Ms. Excel
Ms. Frontpage
Ms. Power Point
Ms. Publisher
Ms. Word
2. Aplikasi-aplikasi program khusus yang disediakan perusahaan untuk tugas rutin: No
Nama Aplikasi
Fungsi
Output yang dihasilkan dari program aplikasi
1 2 3 4 5
3. Lain-lain: Sebutkan: ..................................................................................................... ..........................................................................................................................
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
KUESIONER Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi Informasi Keuangan. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi adalah pemberitahuan akan tahap-tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik, dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan Spreadsheet adalah program yang menyajikan lembar kerja berupa kolomkolom yang memungkinkan pemakai mengubah angka secara otomatis, misal: Microsoft Excell. I. KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI A. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Petunjuk: (1) Jawablah dua pertanyaan dibawah ini dalam ruang yang telah disediakan. (2) Untuk Pertanyaan 1-11, lingkarilah nomor skala, yang terbaik mewakili tingkat kepuasan Bapak/Ibu akan sistem, yang dioperasikan di departement Bapak/Ibu. (Berikan tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia)
Apakah nama departemen tempat Bapak/Ibu bekerja dan jabatan? Departement Operasional, Sebutkan jabatan Bapak/Ibu ………….. Departement Financial, Sebutkan jabatan Bapak/Ibu …………….
Departement Lainnya, Sebutkan ……………., jabatan Bapak/Ibu ……………..
Apa nama Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan di departemen Bapak/Ibu?………………………………
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kepuasan Bapak/Ibu terhadap sistem Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
1. Sistem mampu membantu departemen berfungsi dgn baik.
1
2
3
4
5
6
7
2. Sistem penting dalam kesuksesan kinerja departemen saya.
1
2
3
4
5
6
7
3. Sistem mampu meningkatkan kepuasan kerja saya.
1
2
3
4
5
6
7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
4. Sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan departemen saya.
1
2
3
4
5
6
7
Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju 5. Sistem di dalam aplikasi lain (Cth. Spreadsheet) dapat digunakan 1 2 3 untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di departemen saya.
4
5
6
7
6. Saya senang menggunakan sistem yang ada.
1
2
3
4
5
6
7
7. Dengan sistem yang ada, departemen saya mampu mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien.
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
9. Sebagian besar karyawan departemen saya tertarik untuk menggunakan sistem yang ada.
1
2
3
4
5
6
7
10. Sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan reliabel.
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8. Sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan dan misi organisasi.
11. Sistem dengan mudah melakukan penyesuaian pada berbagai kondisi baru, sesuai dgn perkembangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang.
B. Pemakai Sistem Petunjuk: Untuk tiap pernyataan yang diajukan, lingkarilah nomor skala yang tersedia yang mewakil keadaan selama penggunaan Sistem Informasi. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu terhadap hal-hal berikut Tdk Srg digunakan 12. Frekuensi penggunaan SI.
1
2
3
Sering digunakan 4
5
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
6
7
Sgt Tdk ingin memakai 13. Ketersediaan saya utk menggunakan SI.
1
2
3
Sgt ingin memakai 4
5
6
7
II. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH A. Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan SIA Petunjuk: Untuk setiap pernyataan, lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang mewakili tingkat keterlibatan Bapak/Ibu dalam pengembangan sistem yang beroperasi di departeman Bapak/Ibu. Sangat rendah
Sangat tinggi
14. Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan sistem adalah.
1
2
3
4
5
6
7
15. Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem adalah.
1
2
3
4
5
6
7
B. Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Petunjuk: Untuk pertanyaan 16, berilah tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia. Untuk pertanyaan 17, lingkarilah nomor skala yang tersedia yang mewakili manfaat dari program pelatihan. 16. Apakah perusahaan Bapak/Ibu atau departement Bapak/Ibu memiliki program pelatihan dan pendidikan guna mengajarkan cara pemakaian sistem yang benar kepada staff?
Ya Tdk.( Langsung ke no. 20)
Sangat Rendah 17. Keuntungan yang saya dapat dari program-program pelatihan dan pendidikan
1
2
Sangat Tinggi 3
4
5
6
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
7
C. Pengalaman, Latar belakang pendidikan, Kemampuan pemakai SIA, Keberadaan dewan pengarah, lokasi Departemen Sistem informasi dan Ukuran Organisasi. Petunjuk: Untuk pertanyaan 18-23, berilah tanda cawang (√) pada kotak yang tersedia. 18. Berapa lama Bapak/Ibu telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi? a. Sistem sekarang: <1 tahun 1<3 tahun 3<5 tahun 5<7 tahun <7 tahun b. Sistem lain : <1 tahun
1<3 tahun
3<5 tahun
5<7 tahun
<7 tahun
19. Apakah setiap orang mempunyai suatu tingkatan? Ya Tidak
20. Apakah latar belakang pendidikan Bapak/Ibu? SMU Pasca Sarjana Lain-lain, sebutkan…………. Diploma
Sarjana
21. Apakah kemampuan teknik yang Bapak/Ibu miliki merupakan kemampuan spesialis ataukah kemampuan umum? Catatan: Kemampuan spesialis meliputi teknik desain sistem yang berhubungan dengan sistem, komputer, dan model sistem. Kemampuan umum berarti teknik analisis yang berhubungan dengan organisasi, manusia, dan lingkungan sekitarnya Kemampuan Spesialis
Kemampuan Umum
III. DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK dan FORMALISASI PENGEMBANGAN SI A. Dukungan Manajemen Puncak pada pengembangan SI dan operasi Petunjuk: Untuk setiap pernyataan yang ada, lingkarilah nomor skala yang tersedia, yang mewakili tingkat dukungan manajemen puncak pada pengembangan SI dan operasinya di perusahaan Bapak/Ibu. Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
22. Manajemen puncak mahir dalam menggunakan komputer.
1
2
3
4
5
6
7
23. Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap penggunaan SI.
1
2
3
4
5
6
7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
24. Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi SI.
1
2
3
4
5
6
7
25. Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi terhadap kinerja SI.
1
2
3
4
5
6
7
26. Manajemen puncak sgt senang akan rating pemakaian SI dari department-departemen pemakai.
1
2
3
4
5
6
7
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.
B. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Petunjuk: Untuk setiap pernyataan yang ada, lingkarilah nomer skala yang tersedia, yang mewakili prosedur karyawan akan formalisasi pengembangan SI di perusahaan Bapak/Ibu. Catatan: Formalisasi pengembangan SI berarti pemberitahuan akan tahaptahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik dan secara aktif melakukan penyesuaian terhadap catatan. Sgt Tidak pernah
Sgt Pernah
27. Laporan proyek diserahkan kepada manajer departemen SI.
1
2
3
4
5
6
7
28. Dokumentasi pengembangan sistem disiapkan dengan format yang telah distandarisasi.
1
2
3
4
5
6
7
29. Teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh setiap orang, telah disiapkan saat SI disosialisasikan.
1
2
3
4
5
6
7
30. Biaya pengembangan SI dialokasikan ke pengembangan SI per bagian.
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
31. Dilakukannya pengenalan terhadap pengendalian SI berbasis komputer pada pengembangan SI yang saat ini dipakai.
Hasil pengisian kuesioner ini akan diolah lebih lanjut dalam skripsi saya yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara mengisi kuesioner penelitian ini.
Faisal Amri : Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi kasusu Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia), 2010.