eJournal Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1) 2016 : 263 - 276 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE MEREK SAMSUNG (STUDI KASUS MAHASISWA ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MULWARAN) SAMARINDA Siti Munawaroh1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variable motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap, terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek samsung (studi kasus mahasiswa administrasi bisnis unmul) Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu motivasi pembelian(X1), persepsi konsumen(X2), keyakinan dan sikap(X3), serta variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Teknik analisis data yang digunakan metode regresi linier berganda. Hasil analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,2.598 +0,185X1 + 0,248X2 + ,056X3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi pembelian(X1), persepsi konsumen (X2), keyakinan dan sikap(X3), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung (studi kasus mahasiswa administrasi bisnis unmul) (Y). Hasil uji t diketahui bahwa secara parsial variabel persepsi komsumen berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Kata Kunci : motivasi pembelian, persepsi konsumen keyakinan dan sikap. Pendahuluan Dalam era globalisasi pasar bebas memberi peluang Indonesia yang tengah menghadapi MEA tahun 2015. Persaingan usaha akan semakin ketet dan membentuk strategi terbaik untuk yeyap memenangkan paersaingan pasar bebas. Pertumbuhan teknologi tak alah denganpesatnya mengikuti perkembangan zaman digital yang canggih. Pasar dunia selalu dihebohkan dengan penemuan penemuan baru dibidang smartphone yang kian hari kian memperlihatkan kedigdayaan mengusung berbagai macam model ke seri yang lebih canggih. Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam melakukan pemasaran produk yang akan dijual adalah dengan memahami kebutuhan konsumen, mengetahui kebutuhan konsumen, dan selera dari pada konsumen. Keputusan konsumen merupakan hal yang penting, sebab dengan adanya pemahaman mengenai keputusan konsumen, maka perusahaan akan lebih mudah
1
Mahasiswa, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, E-mail:
[email protected]
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
dalam membuat suatu perencanaan pemasaran serta penetapan kebijakan pemasaran dan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Menyadari pentingnya mengenai keputusan konsumen, yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa administrasi bisnis unmul sebagai pengguna smartphone. Samsung dalam melakukan pemasaran penjualan terjadi persaingan yang ketat, hal ini disebabkan karena banyaknya pesaing-pesaing smartphone yang bermunculan. Dengan munculnya beberapa jenis produk smartphone, maka setiap perusahaan berupaya dan bersaing dalam memasarkan produk dengan jenis dan tipe yang berbeda. Hal ini tentunya menyebabkan konsumen semakin bebas memilih jenis smartphone yang sesuai dengan selera konsumen. Samsung sebagi perusahaan smartphone mencoba memasuki semua segmen pasar denagn tetap memperhatikan kualitas produk, artinya samsung sebangai perusahaan smartphone mencoba memasuki semua segmen pasr dari berbagai produk, samsung menawarkan berbagai pilihan jenis desain qwerty,flip, candy bar, touch screen. Salah satu tujuan kegiatan pemasaran perusahaan dalam mempengaruhi konsumen atau calon konsumen agar mereka mau membeli barang atau jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkannya. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, perusahaan perlu mempelajari dan memahami perilaku konsumen terlebih dahulu agar mereka dapat lebih tepat menetapkan kegiatan pemasarannya. Salah satu perilaku konsumen yang penting adalah perilaku dalam melakukan pembelian suatu barang atau jasa. Keputusan untuk melakukan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam pembelian. ( Schiiffman dan Kanuk 2000:437 ). Menurut Kotler dan Keller (2009:175) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk atau jasa terdiri dari faktor budaya, sosial, kepibadian, dan psikologis. Fenomena bisnis smartphone yang terjadi pada saat ini adalah dimana permintaan konsumen terus meningkat, dikarenakan banyak produk smartphone yang lebih baik spesifikasinya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu pengguna smartphone dapat dilihat dikalangan mahasiswa Administrasi bisnis Universitas Mulawarman dilihat dari kalangan mahasiswa pola konsumsi mereka biassanya telah disesuaikan dengan kebutuhannya baik dalam kebutuhan seharihari maupun dalam kegiatan dan pergaulan yang mendukung kegiatan sebagai seorang mahasiswa. Karena jumlah pengguna smartphone Samsung dikalangan mahasiswa administrasi bisnis sebanyak 330 orang. Rumusan Masalah Berdasarkan data pemakai smartphone merek Samsung di kalangan mahasiswa Administarsi bisnis. Untuk itu rumusan masalah dalam studi ini adalah “Pengaruh Faktor Psikologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone Merek Samsung (Studi Kasus Mahasiswa Administrasi BisnisUnmul)” adalah sebagai berikut :
264
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
1.
Apakah faktor psikologi konsumen yang terdiri dari motivasi pembelian, persepsi Konsumen serta keyakinan dan sikapberpengaruhsignifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung? 2. Apakah faktor psikologi konsumen yang terdiri dari motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung? 3. Faktor manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung? Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap secara parsial berpengaruh terhasap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung c. Untuk mengetahui dan menganalisa faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung Kerangka Dasar Teori Motivasi Pembelian Motivasi pembelian merupakan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Nugroho Setiadji, (2003) motivasi adalah kecenderungan(suatu sikap yang pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Persepsi konsumen Persepsi konsumenl merupakan variabel berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini tidak sejalan dengan Kotier dan koller (2011:197) yang menyatakan faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri, baik secara formal dan informal. Dikarnakan tingkah laku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen. Kelompok referensi memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan perilaku seseorang. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial diantaranya. Keyakinan dan sikap Keyakinan dan sikap konsumen merupakan komponen psikologi konsumen yang mempengaruhi perilaku konsumen baik itu dalam proses pengambilan keputusan pembelian maupun perilaku dalam keputusan untuk tidak lagi menggunankan produk. Sikap adalah evaluasi menyeluruh seseorang terhadap suatu objek yang dilihat atau yang dirasakan, yang kemudian memberikan sebuah kesimpulan mengenai objek tetsebut (Salomo, 2009 :114). Demikian sikap dapat dikatakan bahwa sikap cenderung berproses dalam kurun waktu panjang dari hasil 265
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
pembelajaran yang dapat dikatakan bahwa sikap Menurut Purnama dan Gunawan, (2003:118)Sikap merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang memberi respon dengan cara menggantungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau altrnatif yang diberikan. dengan merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar (Schiffman dan Kanuk, 2002:13) Perilaku konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu hal terkait keputusan yang diambil oleh seseorang (konsumen) dalam penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Rangkuti (2009:11) bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya suatu organisasi,terutama karena masa depan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang. Metode Penelitian Uji Reliabilitas Kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Jika skala itu dikelompokan ke dalam uji 5 kelas dengan range yang sama dengan maka ukuran kemantapan alpa dapat diinterprestasikan. Tabel Nilai Alpa Cronbach’s 0.00 s.d 0.20 Kurang Reliabel 0.21 s.d 0.40 Agak Reliabel 0.40 s.d 0.60 Cukup Reliabel 0.60 s.d 0.80 Reliabel 0.80 s.d 1.00 Sangat Reliabel Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keaslian dari suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Salah satu teknik pengujian validitas instrument adalah menggunakan korelasi Biraria tepearson (Produk moment pearson), adalah dengan cara mengkorelasi masing-masing skor item dengan skor total item (penjumlahan dari skor item). Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam
266
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
mengungkap apa yang ingin apa yang ingin diungkapkan dan dinyatakan valid (sahih)Simamora (2004:172) Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas 4. Uji Autokorelasi Regresi Linier Berganda Berdasarkan tujuan penelitian, analisis data dilakukan dengan menggunkan analisis linier berganda. Dalam penelitian ini variabel bebas (X) yaitu dua variabel yang terdiri dari Motivasi pembelian (X1), Persepsi konsumen (X2), Keyakinan dan Sikap (X3). Sedangkan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Dengan demikian, rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta dari keputusan regresi b1 = Koefisien regresi variabel X1 (Motivasi pembelian) b2 = Koefisien regresi variabel X2 (Persepsi konsumen) b3 = Koefisien regresi variabel X3 (Keyakinan dan sikap) X1 = Motivasi pembelian X2 = Persepsi konsumen X3 = Keyakinan dan sikap e = error/variabel pengganggu Koefisien Korelasi (R) Menurut Sugiyono, (2007:149) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang di temukan besar atau kecil, maka dapat pedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut Tabel Korelasi No 1. 2. 3. 4. 5.
Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 0,999
Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Koefisien Determinasi (R2) Koefesien Determinasi (R²) bertujuan untuk mengukur kemampuan, model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan koefesien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabelvariabel bebas (motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap) dalam menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian).
267
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
Uji F (Simultan) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas mempunyai berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Kuncoro,2011 : 106). Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitung pada alpha (α) 5%: 1) Jika Sig.F-hitung > Alpha, berarti variabel X1, X2,X3 ... Xn secara serentak (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y; 2) Jika Sig.F-hitung < Alpha, berarti variabel X1, X2,X3 ... Xn secara serentak (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Uji t (Parsial) Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut : a) Menentukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif Ho : β = 0, artinya variabel motivasipembelian,persepsi kualitas produk dan keyakinan dan sikap secara persial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Ha : β # 0, artinya variabel motivasi pembelian,persepsi kualitas produk,dan keyakinan dan sikap secara berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. b) Level of significance α = 0,05 derajat kebebasan (dk) : n-1-k t tabel = t (α/2;n-1-k) c) Kriteria anturan pengujian Ho diterima apabila = -t hitung < t hitung < t tabel Ho ditolak apabila = t > hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel d) Penghitungan nilai t t = (b –β)/sb dimana : b : koefesien regresi β : koefesien regresi parameter Sb : standar error of regression coefisien Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Validitas Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner kuisioner (X1a, X1b, X1c, X2a, X2b,X2c, X3a, X3b, X3c, X3d, Ya, Yb,Yc,Yd,Ye )mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N=40 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,288). Dengan demikian seluruh butir pernyataan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.
268
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
Uji Reliabilitas Realibilitas adalah tingkat keandalan koesioner. Koesioner yang realibel adalah koesioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.Asumsinya tidak terdapat psikologi pada responden. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda. Regresi linier Berganda Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel pengendalian manajemen (X1) dan pembelajaran organisasi (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y). Berikut ini tabel hasil Regresi Linier Berganda Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Model
Unstandardized Standardized T Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 2,598 ,390 6,662 X1 ,185 ,079 ,233 2,348 1 X2 ,248 ,076 ,321 3,277 X3 -,056 ,101 -,056 -,552 a. Dependent Variable: Y
Sig.
,000 ,021 ,001 ,582
Collinearity Statistics Tolera VIF nce ,870 ,891 ,840
1,150 1,122 1,190
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh model persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Y=0,2.598+0,185X1+0,248X2+0,056X3 Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2) Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1 ,X2, dan X3) secara serentak terhadap variabel terikat (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 berarti hubungannya semakin kuat, sebaliknya semakin mendekati 0 maka hubungannya semakin lemah. Tabel Hasil Analisis Koefisien Korelasi (R) 1.
Model
R
R Square
1
,821a
Adjusted R Square ,661
Std. Error of the Estimate ,37811
Durbin-Watson 1,895
,674
269
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa nilai R = 0,821 yang berarti bahwa hubungan antara variabel bebas (X1, X2 dan X3) secara serentak dengan variabel terikat (Y) dalam kategori kuat. 2. Uji F Uji F atau Simultan merupakan uji bersama-sama yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variable psikologi konsumen yang terdiri dari motivasi pembelian, Persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung pada mahasiswa administrasi bisnis unmul. Hasil uji F dari perhitungan SPSS versi 21 sebagai berikut : Tabel Uji F atau Simultan Model Sum of Squares Df Regression 1 2,949 3 Residual 13,725 96 Total 16,674 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Mean Square ,983 ,143
F 6,875
Sig. ,000b
Sumber: Data olahan 2016 Berdasarkan hasil uji F atau simultan diatas diperoleh hasil bahwa nilai Sig. F-hitung = 0,000 < Alpha 0,05, maka H0 ditolak, H1 diterima. Jadi model linier antara variabel X1, X2, dan X3 dengan variabel Y berpengaruh signifikan 3. Uji t Pengujian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS versi 21 maka didapatkan hasil uji T (Parsial) adalah sebagai berikut Tabel Uji t (Parsial) Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) 1 2,598 ,390 X1 ,185 ,079 X2 ,248 ,076 X3 -,056 ,101 a. Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients Beta ,233 ,321 -,056
t
ig.
Collinearity Statistics Tolerance
6,662 2,348 3,277 -,552
000 021 001 582
,870 ,891 ,840
VIF 1,150 1,122 1,190
Sumber: data diolah Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapat pada Tabel diatas dapat dijelaskan pengaruh antara variabel terhadap keputusan pembelian konsumen pada oke shop mall lembuswana Samarinda adalah sebagai berikut: a. Motivasi pembelian Nilai Sig. t-hitung X1 0,021< Alpha 0,05, berarti variabel Motivasi Pembelian (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). 270
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
b. Persepsi Konsumen Nilai Sig. t-hitung X2 0,001
Alpa 0,05 berarti keyakinan dan sikap (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variable keputusan pembelian (Y). Variabel Yang Paling Berpengaruh Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai standardized coefficients beta terbesar adalah variabel Persepsi Konsumen (X2) sebesar 0,001 sehingga H0 diterima, H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variable Persepsi Konsumen terbukti mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Tabel Hasil Variabel Yang Paling Berpengaruh Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constan) 1 2,598 ,390 X1 ,185 ,079 X2 ,248 ,076 X3 -,056 ,101 a. Dependent Variable: Y
Standardized Coefficients Beta ,233 ,321 -,056
T
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance
6,662 2,348 3,277 -,552
,000 ,021 ,001 ,582
,870 ,891 ,840
VIF 1,150 1,122 1,190
Sumber: Data olahan 2016 Pembahasan a. Pengaruh Variabel Motivasi pembelian terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menujukkan bahwa variabel motivasi pembelian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, hasil ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Abraham Maslow dalam Suhendi dan Indra sasangka (2004:149) menyatakan bahwa variabel motivasi pembelian berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, karena motivasi pembelian merupakan kebutuhan akutualisasi diri yaitu mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya.Sedangkan Menurut Setiadji,(2003:14), motivasi adalah kecenderungan (Suatu sikap yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangktkan topangan dan tindakan.motivasi merupakan faktor biologis dan emosional yang hanya dapat di duga dari pengamatan tingkah laku manusia. Karena dengan adanya motivasi daridalam diri seseorang terhadap nilai-nilai dan kebiasaan dari seseorang tersebut.Hasil analisis menujukkan bahwa variabel motivasi pembelian berpengaruhsecara parsial terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable motivasi pembelian (X1) tidak mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) produk smartphone merek Samsung. Dimana nilai Sig t sebesar 0, 021 > 0,05 . 271
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
Faktor motivasi pembelian merupakan Suatu kebutuhan yang menjadi motivasi jika didorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai.motivasi adalah kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertidak. Faktor motivasi memberikan pengaruh sebagaimana proses dimana individumengenal kebutuhannya dan mengambil tindakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Motivasi juga merupakan kecenderungan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan secara bersamaan hinnga menimbulkan konflik tersediri dalam diri konsumen. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil peneitian terdahulu dari Ferdian Ario Sasongko (2012) dimana variabel motivasi pembelian secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian PC Tablet iPad di Kota Semarang. Dan Dwi Urip Wahyuni (2008) dimana variabel motivasi berpengaruh parsial secara siginfikan terhadap keputusan pembelian Sepeda motor merek Honda dikawasan Surabaya Barat. b. Pengaruh Variabel Persepsi Konsumen terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi konsumen secara parsial berpegaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda.Hasil ini sejalan dengan Kotler,(2005:17) yang menyatakan bahawa persepsi merupakan proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi merupakan proses yang kompleks, dimana seringkali terjadi pesan yang satu tidak berhubungan dengan pesan yang akhirnya memasuki otak konsumen oleh karena itu memahami proses persepsi sangat pentingagar dapat menciptakan komuikasi yang efektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable persepsi konsumen (X2) mempunayi pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian (Y) produk smartphone merek Samsung. Dimana nilai Sig t sebesar 0,001 < 0,05 . Faktor persepsi merupakan suatu proses dimana berbagai stimuli dipilih, diorganisir,dan interpretasi menjadi informasi yang bermakna.Dikarenakan tingkat persepsi menggunakan panca indera manusia sekaligusmelibatkan organisir dan intepretasi stimuli basis fisiologi mengarahkan sensasi yamg merupakan respon lansung dan seketika panca indera manusia. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu dari Ferdian Ario Sasongko (2012) dimana pengaruh persepsi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian PC Tablet iPad di Kota Semarang, dan Dwi Urip Wahyuni (2008) pengaruh persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
272
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
c. Pengaruh variabel Keyakinan dan sikap terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel keyakinan dan sikap secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung pada mahasaswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda, hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Grim dalam dewi (2005 :100) yang menyatakan bahwa keyakinan dan sikap tidak berpengaruh signifikan terhadapkeputusan pembelian, Menurut Purnama dan Gunawan (2003:47) Sikap merupakan suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang memberi respon dengan cara menggantungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau altrnatif yang diberikan.Gambaran pemikiran yang anut seseorang tentang suatu hal, dan evaluasi perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan yang bertahan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable keyakinan dan sikap (X3) tidak mempunyai pengaruh positifterhadap keputusan pembelian (Y) produk smartphone merek Samsung. Dimana nilai Sig t sebesar 0,528 > 0,05 . Faktor keyakinan dan sikap merupakan komponen psikologi konsumen yang mempengaruhi perilaku konsumen baik itu dalam proses pengambilan keputusan pembelian maupun perilaku dalam hal keputusan untuk tidak lagi menggunakan produk. Karenan dikalangan mahasiswalebih mementingkan tren saat ini agar selaluterhubung dengan sosial media, dorongan akan tren saat ini sehingga untuk mendapatkan produk yang diinginkan mereka tidak mempertimbangkan keyakinan dan sikap mereka terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu dari Dwi Urip Wahyuni (2008) dimana variabel sikap secaraparsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Kawasan Surabaya Barat. a. Variabel yang paling berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh persepsi konsumen (X2) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel keputusan pemeblian produk smartphone merek Samsung pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman.Menurut Kotler,(2005:17) persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Menurut Setiadji,(2003:67) persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau menyebabkan keadaan emosi yang menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan yang cepat dari indrea 273
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
penerimaan kita terhadap stimuli dasar separti cahaya, warna, dan suara.Berpengaruhnya variabel persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable persepsi konsumen (X2) mempunayi pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian (Y) produk smartphone merek Samsung.Dimana nilai Sig t sebesar 0,001 <0,05 . Faktor persepsi konsumen merupakan merupakan langkah awal yang dilalui oleh konsumen ketika mereka berada didalam tahapan pemrosesan informasi, oleh karena itu pesan persepsi sangat besar.Karena mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman membeli produk smartphone merek Samsung karena Samsung memiliki spesifikasi yang bagus, dan harga yang terjangkaudikalangan mahasiswa. b. Variable yang tidak berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian variable yang tidak berpengaruh keyakinan dan sikap (X3) tidak mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian(Y) produk smartphone merek Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman.Keyakinan itu didasarkan atas pengetahuan, opini, da keyakinan yang mungkin dipengaruhi atau tidak dipengaruhi rasa emosional. Setelah keyakinan maka akan timbul sikap yang dipengaruhi keyakinan sebelumnya. Menurut kotler (2011:197) adalah gmbaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal, dan evaluasi perasaan, emosional dan kecenderungn tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variable keyakinan dan sikap (X3) tidak mempunyai pengaruh positifterhadap keputusan pembelian (Y) produk smartphone merek Samsung. Dimana nilai Sig t sebesar 0,528 > 0,05. Dikarenakan setiap konsumen mempunyai kecenderungan untuk mempelajari dan mengevaluasi merek tertentu baik yang disenangi ataupun yang tidak disenagi secara konsisten.Semakin tinggi keyakinan dan sikap seseorang terhadap suatu produk tersebut maka hal ini yang menyebabkan variabel keyakina dan sikap tidak berpengaruh positif keputusan pembelian produk smartphone merek Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Unmul. Penelitian ini tidak sejalan denagn penelitian terdahulu dari Sasongko (2012) dan Dwi Urip Wahyuni (2008). Penutup Dari hasil analisis uji simultan variabel Persepsi konsumen (X2) , secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) produk samartphone merek samsung (studi kasus Mahasiswa Administrasi Bisnis Mulawarman Samarinda ). Sedangkan variabel persepsi Motivasi pembelian (X1) 274
Pengaru Faktor Pisikologi Konsumen Keputusan Pembelian Samartphone (Siti. M)
dan keyakinan dan sikap (X3), secara parsial tidah berpengaru signifikan terhadap kerputusan pembelian (Y produk samartphone merek samsung (studi kasus Mahasiswa Administrasi Bisnis Mulawarman Samarinda ). Dari hasil analisi uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel Persepsi konsumen (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). sedangkan variabel motivasi pembelian (X1) dan keyakinan dan sikap (X3) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) samartphone di Oke Shop Mall Lembuswana Samarinda. Diantara ketiga variabel bebas yang di teliti, maka variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Persepsi konsumen (X2) Persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara variabel motivasi pembelia (X1), persepsi konsumen (X2), keyakinan dan sikap (X3) dengan variabel keputusan pembelian (Y) adalah sebagai berikut : Y = Y=0,2.598+0,185X1+0,248X2+0,056X3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone samsung. Disarankan agar perusahaan lebih memahami persepsi, hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dalam pembelian smartphone. Disarankan bagi variabel motivasi pembelian dan keyakinan dan sikap yang tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian smsrtphone Samsung kepada perusahaan untuk lebih memahami minat konsumen, kemampuan konsumen dan memasang iklan yang menarik sehingga menimbulkan motivasi dan menambah pengetahuan dan minat beli konsumen terhadap keputusan pembelian smartphone samsung. Mengingat variabel motivasi pembelian juga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, maka perusahaan smartphone merek Samsung juga harus dapat melakukani novasi-inovasi terbaru dalam menginformasikannya berbagai media cetak dan elektronik agar dapat dengan mudah diketahui oleh konsumen. Dari ketiga variabel independen terhadap keputusan pembelian dalam penelitian ini hasilnya lebih kecil dibandingkan sisanya hal ini mungkin masih dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Maka untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel-variabel lain dan tidak hanya terbatas pada variabel motivasi pembelian, persepsi konsumen, serta keyakinan dan sikap saja, sebab terdapat kemungkinan bahwa variabel-variabel lain ada yang yang lebih signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Daftar Pustaka Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
275
eJournal Administrasi Bisnis, 4 (1) 2016 : 263 - 276
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta Ferrina DewiErna, Hawkins 2003 Merek & Psikologi Konsume, implikasi pada strategi pemasaran, penerbit Graha ilmu Freddy Rangkuti, 2009, Measuring Customer Satisfation : Teknik Mengukur Dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Freddy Rangkuti, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Ghozali, Imam, 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ke3, Badan Penerbit UNDIP, Semarang Gitosudarmo, Indriyo, 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit : Bpfe, Yogyakarta Handoko, Hani, 2001, Manajemn Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi Ketujuh,Yoyakarta, Penerbit BPFE.. Irawan.2001, metode penelitian survey, yogyakarta.Lp3es Kotler, Philip Dan Gary Amstrong 2011, Principles Of Marketing,Pt. Indeks-Prentice Hall, Jakarta. Kotler, Philip Dan Kevin L. Keller, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Penerbit : Erlangga , Jakarta. Kotler Philip, Manajeman Pemasaran Analisis Pereancanaan Dan Pengendalian, Terjemah Drs. Jaka Wasana MSM, Institut Dan Pembinaan Manajeman, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit : Erlangga Cetakan Ketujuh, Jakarta 1996 Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung 2008, metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung 2013, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Suhendi dan Sasangka Indra, 2004, Pengantar Bisnis,Alfabeta, Bandung Sumber Internet : www.seluler.co.id analisis pasar TrendForce (diaskes 1 Oktober 2015) www.the-markerteers.com (diaskes 1 Oktober 2015) http://djavacumi.blogspot.com/2011/01/motivasi-daribuku-manajemankarangan.html?=I (diaskes 6 Maret 2015) http://swa.co.id/listed-articles/fenomena%meningkatnya-enjualan-devicesamsung (11 juni 2015) http://id.answer.yahoo.com/question (diaskes 11 juni 2015)
276