SISTEMATIKA HEWAN
Trijoko, M.Si Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc.
SISTEMATIKA HEWAN PENDAHULUAN • KEANEKARAGAMAN HEWAN SANGAT TINGGI, 1 JUTA YANG TELAH DIKENAL DAN 3 – 10 JUTA YANG BELUM DIKENAL • KEANEKARAGAMAN/VARIASI INDIVIDUAL YANG SANGAT BESAR, DIPERLUKAN/DIGUNAKAN CARA YANG TEPAT UNTUK MENANGANI ATAU MENGELOLA • SISTEMATIK ZOOLOGI, MELAKUKAN PENGELOMPOKAN KEANEKARAGAMAN HEWAN, SERTA MENGEMBANGKAN DASAR DAN CARA UNTUK MELAKSANAKAN KLASIFIKASI
SISTEMATIKA • SIMPSON, 1945. “ILMU YANG MEMPELAJARI MACAM DAN BENTUK ORGANISME TERMASUK HUBUNGAN SATU SAMA LAIN DAN MERUPAKAN ASPEK BIOLOGI YANG SANGAT MENDASAR DAN INKLUSIF” • SIMPSON, 1961. “KAJIAN ILMIAH TERHADAP BERMACAM-MACAM ORGANISME DAN KEANEKARAGAMANNYA, SERTA HUBUNGAN BIOLOGI DIANTARA MEREKA”
SISTEMATIKA (Yunani yang dilatinkan: systema); pertama kali diterapkan dalam sistem klasifikasi oleh Linnaeus dalam bukunya Systema Naturae, edisi pertama (1735) • Ilmu biologi yang bertujuan untuk dapat menentukan sejarah evolusi dan hubungan antar organisme (phylogeny=filogeni), dan menggunakan filogeni dalam mengklasifikasikan organisme. • Kajian ilmiah terhadap bermacam-macam organisme dan keanekaragamannya serta segala hubungan biologis diantara mereka (Simpson, 1961). • Merupakan ilmu tentang keanekaragaman organisme (Mayr, 1991)
TUGAS UTAMA SISTEMATIKA • Menentukan (dengan jalan membandingkan) ciri-ciri unik dari setiap spesies dan takson yang lebih tinggi • Menentukan ciri-ciri yang dimiliki bersama oleh taksa tertentu dan apakah penyebab biologis dari persamaan atau perbedaan ciri-ciri tersebut. • Mengkaji variasi-variasi didalam taksa. Sistematika merupakan gabungan dari taksonomi, evolusi dan sejarah filogeni; yang utama adalah taksonomi.
SISTEMATIKA: taksonomi, evolusi, filogeni TAKSONOMI: 1. Identifikasi 2. Klasifikasi 3. Nomenklatur 4. Deskripsi
Proses Evolusi
Sejarah Filogeni
TAKSONOMI (G: taxis=susunan, nomos=hukum/aturan); Candolle (1813): sbg teori klasifikasi tumbuhan
Taksonomi adalah teori dan praktek klasifikasi organisme Peran Taksonomi: • Satu-satunya ilmu yang menyajikan gambaran yang jelas tentang keberadaan keanekaragaman organisme di bumi. • Menyediakan sebagian besar informasi yang diperlukan untuk rekonstruksi filogeni kehidupan. • Mengungkapkan fenomena-feniomena evolusioner yang menarik, yang dapat dimanfaatkan oleh cabang ilmu biologi lainnya. • Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai cabang biologi. • Menyediakan klasifikasi, yang mempunyai nilai penjelasan dan heuristik yang sangat penting bagi hampir semua cabang biologi. • Memberikan kontribusi konsep yang penting (mis.population thinking) yang tanpanya para ahli biologi eksperimental tidak dapat dengan mudah mengaksesnya
DASAR DASAR TAKSONOMI • KLASIFIKASI : PROSES PENGELOMPOKKAN ORGANISME KE DALAM TAKSON - TAKSON YANG SESUAI (SECARA INDUKTIF) Penyusunan organisme kedalam kelompokkelompok atas dasar hubungan kekerabatannya. Pengelompokan organisme kedalam kelas-kelas berdasarkan kepemilikan bersama suatu atribut/ciri.
DASAR DASAR TAKSONOMI • TAKSON : SEKELOMPOK ORGANISME DALAM SATUAN UNIT PADA HIERARKI TAKSONOMI. Suatu kelompok taksonomi yang cukup berbeda dari kelompok lainnya sehingga dapat diberi nama dan dimasukkan dalam kategori tertentu Suatu kelompok populasi-populasi atau taksa yang monofiletik, yang dapat dikenali dengan adanya suatu set karakter yang dimiliki bersama; kelompok ini harus cukup berbeda sehingga dapat memperoleh suatu nama tersendiri dan ditempatkan pada suatu kategori taksonomi.
DASAR DASAR TAKSONOMI • KLASIFIKASI : PROSES PENGELOMPOKKAN ORGANISME KE DALAM TAKSON - TAKSON YANG SESUAI (SECARA INDUKTIF) • TAKSON : SEKELOMPOK ORGANISME DALAM SATUAN UNIT PADA HIERARKI TAKSONOMI. •
KINGDOM – KELAS • ORDO – FAMILIA » GENUS SPESIES
CIRI/KARAKTER TAKSONOMI Fungsi karakter taksonomi: • Mereka mempunyai aspek diagnostik yang merupakan kekhususan suatu takson, yang ditekankan pada perbedaan ciri takson, terutama pada takson-takson kategori rendah • Mereka berfungsi sebagai indikator-indikator hubungan (kekerabatan), terutama berguna bagi studi takson kategori tinggi.
CIRI CIRI TAKSONOMI • MORFOLOGI : keadaan luar, kenampakan hewan dan Anatomi yang sangat beragam. Misalnya sisik pada ikan dan reptilia. Contoh anatomi sistem pembuluh darah terbuka dan tertutup, jumlah rongga pada jantung dll • FISIOLOGI : proses fisiologi komplek dan sangat beragam untuk setiap jenis, sehingga jarang digunakan. Sebagai contoh yang hingga kini ada adalah Hewan berdarah Dingin (Poikiloterm); Hewan berdarah panas (Homoiterm)
• BIOKIMIAWI: merupakan karakter molekul atau hasil metabolisme yang tersimpan pada organisme • EKOLOGI: didasarkan atas relung ekologi suatu organisme. Organisme yang hidup secara bersamaan dalam suatu habitat akan mempunyai perbedaan dalam pemilihan pakan dan juga masa reproduksi dan hubungannya dengan organisme lain • GEOGRAFI: berhubungan dengan biogeografi dan hubungannya dengan penyebaran, hambatan (barrier) ekologi dalam proses spesiasi.
PRAKTEK KLASIFIKASI • IDENTIFIKASI : MENEMPATKAN INDIVIDU-INDIVIDU KE DALAM TAKSONTAKSON YANG TELAH DITETAPKAN • TATA CARA DENGAN MENCOCOKAN DENGAN SPESIMEN YANG TELAH ADA (biasanya di Museum) ATAU DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI DETERMINASI YANG TELAH DISIAPKAN • SISTEM NAMA BINOMINAL, DENGAN BAHASA LATIN ATAU DI LATINKAN
Zoology Binominal Nomenclature (sejak 1758) • Dua nama: nama genus diawali huruf besar, nama spesifik huruf kecil, ke-2nya ditulis italic atau ditulis dalam format huruf yang berbeda dengan huruf pada kata lain. • Nama genus dpt disingkat jika disebut berulang atau jika ada bbrp spesies dlm genus yg sama pada suatu naskah/diskusi. Mis. Homo sapiens menjadi H. sapiens. Pada kasus ttt. singkatan ini sdh menjadi penggunaan umum, mis. E. coli • Nama spesifik (deskriptor) hrs menunjukkan suatu sifat yg membedakannya dg anggota lain pd genus yg sama
• Nama hrs stabil, mis ketika pindah genus, biasanya nama spesifiknya tetap; yg awalnya dianggap 2 spesies, ternyata sama, maka nama spesifik yg pertama dijadikan nama subspesies. Kadangkala terjadi instabilitas • nama ordo bisa lebih dari satu, tapi untuk familia kebawah hanya satu nama. • tautonim diperbolehkan Authorship: • Nama author ditulis tidak italics • Penulisan nama author biasanya hanya pada sitasi atau pada artikel tertentu
• Pada bbrp kasus, nama author disingkat, mis: Urtica dioica L. (L adalah singkatan Carolus Linnaeaus) • Pd. tumbuhan, jika suatu nama spesies mengalami revisi, nama original author ditulis dalam kurung, kemudian di+kan nama author yg merevisi. Mis: Cupressus nootkatensis yang dideskripsi oleh D.Don, kemudian direvisi menjadi Chamaecyparis nootkatensis (D.Don) Spach. Spesies ini kemudian pindah ke genus lain, menjadi Xanthocyparis nootkatensis (D.Don) Farjon & Hiep. Pada hewan, author yang merevisi tidak harus ditulis; yang penting adalah filosofinya yaitu penghormatan pada original author.
Panthera tigris Linnaeus, 1758 Panthera tigris tigris Linnaeus, 1760 Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929 Macaca fascicularis Raffles, 1821 Macaca fascicularis philippinensis Raffles,1821 Macaca fascicularis umbrosa Miller 1902 Calotes jubatus Boulenger, 1885 Broncochela jubata Duméril & Bibron, 1837
Trinominal • Ketika suatu spesies dibagi digunakan trinominal. Di botani suatu spesies dapat dibagi menjadi subspesies, varietas, subvarietas dan bentuk (form), sedangkan zoologi suatu spesies hanya dibagi menjadi subspesies • Trinominal pada tumb. Ada ‘qualifier’-nya, mis: Astrophytum myriostigma subvar. glabrum. ‘subvar adalah qualifier. Pada hewan hal ini tidak perlu, misalnya Phalacrocorax carbo novaehollandiae
ATURAN MAIN PERKULIAHAN • KEHADIRAN KULIAH ≥ 75% • PROPORSI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER UJIAN AKHIR TUGAS DAN KEHADIRAN
= 40% = 40% = 20%
PENILAIAN GABUNGAN NILAI STANDAR DAN KURVA NORMAL DARI SEBARAN NILAI DARI NILAI E S/D A