SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN
kppnmakassar2.net
Pada April 2015 lalu, pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) untuk memperbaiki kualitas keuangan. Melalui sistem ini, pemerintah diharapkan bisa memantau dan mengatur belanja, serta membuat akuntabilitas menjadi lebih baik. SPAN menyediakan pelaporan dalam waktu yang sebenarnya (real time) dan proses akuntansi yang disediakan memungkinkan kementerian lembaga untuk mengawasi batas pembelanjaan, pemenuhan komitmen serta penyiapan perencanaan pengeluaran ke depan. Sistem yang menjadi bagian dari reformasi keuangan negara ini telah diimplementasikan di 182 kantor pelayanan perbendaharaan negara serta bermanfaat untuk mengatur transaksi keuangan di 24.000 unit perbelanjaan seluruh Indonesia. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, sistem ini sangat membantu pemerintah untuk menelusuri keuangan secara real time (terbaru). Dampaknya, pemerintah bisa mengawasi batas pembelanjaan, memenuhi komitmen, dan mempersiapkan perencanaan pengeluaran ke depan. Direktur Wilayah Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menambahkan pemanfaatan SPAN bisa memperbaiki perencanaan kebijakan dan pengawasan pembelanjaan negara yang lebih efektif serta manajemen keuangan yang akuntabel.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
"Dengan belanja yang lebih baik, pemerintah bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk program-program pengurangan kemiskinan dan berbagi kesejahteraan secara lebih merata di seluruh Indonesia," katanya. Namun Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Haryowiryono mengakui sistem ini masih memiliki kelemahan sebelum pemerintah daerah bisa mengaplikasikan dan memanfaatkan SPAN lebih efektif untuk percepatan pencairan anggaran. "Satu hal lain yang memerlukan perhatian adalah sinyal di daerah masing-masing. Karena ini adalah web base, kuat lemahnya sinyal menjadi menentukan, karena di kota besar tidak ada masalah. Tapi kami mencoba untuk memperkuat sinyal melalui kerja sama dengan provider," ujarnya. Secara keseluruhan, SPAN menyediakan berbagai fungsi seperti tersedianya pusat data sentral dari transaksi keuangan pemerintah yang komprehensif yang mencakup seluruh proses keuangan termasuk penyiapan anggaran di awal, komitmen, belanja pengeluaran dan akuntansi. Pembangunan SPAN telah didukung oleh banyak lembaga donor termasuk diantaranya Bank Dunia, pemerintah Belanda, Uni Eropa, pemerintah Swiss, USAID serta Departemen Perdagangan dan Luar Negeri Kanada.
Sumber berita: 1. http://www.antaranews.com, Menkeu: SPAN tingkatkan transparansi keuangan daerah, 11 November 2015; 2. http://www.merdeka.com, Menkeu sebut sistem SPAN bisa cegah Indonesia dari krisis, 6 Mei 2014.
Catatan: A.
Apakah SPAN itu? SPAN adalah: 1. Sistem berbasis COTS (Suatu sistem aplikasi komputer yang tidak dijual bebas karena peruntukkannya yang spesifik, misal : pemerintahan). Aplikasi ini akan berbasis Oracle. 2. Sistem dengan platform. Yang dimaksud Platform di sini adalah sistem operasi atau seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. ; 3. Sistem dengan database terpusat. Server Database SPAN di tempatkan di Jakarta dan Backup Server Database akan di tempatkan di Surabaya dan Balikpapan;
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
4. 5.
6.
Sistem dengan perekaman data hanya satu kali. Diharapkan ke depan tidak ada lagi entri data berulang dan tumpang tindih antar aplikasi; Sistem dengan business rules baku. Business rule yang ada selama ini sering berubah secara dinamis mengikuti peraturan yang sering pula berubah-ubah. Akibatnya, para stakeholder mengalami kesulitan untuk mengikuti perubahan yang terus menerus terjadi dalam waktu singkat. Dengan sistem ini, akan tercipta suatu business rule yang konstan; Sistem yang terhubung secara on-line. Aplikasi yang terhubung dengan menggunakan semacam cloud server dan berbasis internet memungkinkan semua data dapat terpantau secara real time, sama seperti sistem perbankan saat ini.
B.
Latar Belakang SPAN Dalam rangka mewujudkan terbentuknya e-government sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003 Tanggal 9 Juni 2003, pemerintah melaksanakan sebuah proyek penyempurnaan manajemen keuangan dan administrasi penerimaan pemerintah. SPAN merupakan sub-program dari program reformasi keuangan publik terbesar dalam sejarah di Indonesia yakni perubahan yang terbesar adalah dalam hal modernisasi penganggaran dan perbendaharaan. Untuk reformasi sistem manajemen keuangan meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dari sisi persiapan anggaran (Budget Preparation) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) dari sisi pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban akuntansi (Budget Execution and Responsibility Accounting). SPAN merupakan program transformasi berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi.
C.
Tujuan dan Sasaran SPAN Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 276 Tahun 2008, program reformasi SPAN dilaksanakan melalui tiga komponen utama yaitu: reformasi Proses Bisnis, reformasi Sistem Teknologi Informasi, dan Tata Kelola Perubahan. Reformasi Proses Bisnis dikembangkan melalui beberapa modul yaitu perencanaan anggaran (budget preparation), Manajemen DIPA (management of spending authority), Manajemen Komitmen (commitment management), Manajemen Pembayaran (payment management), Manajemen Kas (cash management), Akuntansi (general ledger and chart of account), dan Pelaporan (reporting).
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Tujuan dilaksanakan Program Reformasi SPAN sesuai dengan PMK No. 276 Tahun 2008, adalah : 1. Mengendalikan anggaran Negara, aset, dan kewajiban Pemerintah Pusat; 2. Menyediakan informasi yang komprehensif, dapat dipercaya; 3. Tersedianya sistem pelaporan manajerial tentang tentang operasi keuangan pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan realtime; 4. Terwujudnya tahapan transisi penerapan sistem akuntansi dari berbasis kas ke berbasis akrual, dan; 5. Terlaksananya pelayanan kepada publik yang lebih efisien. Dengan adanya kejelasan tujuan, sasaran dan manfaat dari pelaksanaan reformasi pengelolaan keuangan Negara melalui SPAN, diharapkan program SPAN menghasilkan output berupa sistem pengelolaan keuangan negara yang profesional, transparan, dan akuntabel sebagaimana amanat Undang-Undang Keuangan Negara. D.
Visi dan Misi SPAN Visi SPAN adalah “Terwujudnya pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara yang transparan dan akuntabel, aman dan mudah diterapkan dengan dukungan sistem informasi manajemen keuangan yang terintegrasi“. Untuk mewujudkan visi tersebut, SPAN mempunyai Misi. Misi SPAN adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan proses bisnis secara berkelanjutan dengan mendasarkan pada praktek penyelenggaraan yang sesuai dan terbaik. Sistem yang aman, akurat dan handal. 2. Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung sistem yang aman, akurat dan handal. 3. Memastikan diterimanya perubahan oleh pemangku kepentingan dan memberikan solusi lengkap terhadap dampak perubahan.
E.
Keunggulan SPAN SPAN merupakan sistem yang mengintegrasikan data dari siklus pengelolaan keuangan Negara (mulai dari penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan) secara online yang akan membawa perubahan terhadap prosedur kerja, sistem aplikasi yang dipergunakan dan organisasi ke arah yang lebih baik. Definisi SPAN dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Integrasi data. Data yang ada di SPAN merupakan satu-satunya data yang dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Data hanya dilakukan satu kali entry dan data yang terkumpul secara terpusat; 2. Secara online. Siapa pun yang memiliki akses terhadap data tersebut dapat mengambil data tersebut dari mana pun, asalkan bisa terhubung dengan internet;
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
3. 4. 5. 6. 7. F.
Perubahan prosedur kerja; Adanya penyempurnaan prosedur kerja; Perubahan sistem aplikasi; Adanya penyempurnaan sistem. Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung; dan Perubahan organisasi.
Pilar SPAN Terdapat 3 (tiga) pilar dalam pengembangan SPAN, yaitu : 1. Penyempurnaan Proses Bisnis (BPI) Penelahaan dan perbaikan treasury model yang mengacu pada best practices dan kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI bertujuan menyelaraskan antara bisnis
2.
3.
proses di DJA dan di DJPBN sehingga menjadi landasan untuk pelaksanaan Commercial Of The Shelf (COTS) solution SPAN SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses yaitu : a. Perencanaan Anggaran, yang terdiri atas Modul Penyusunan Anggaran (Budget Preparation) b. Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas : 1) Modul Manajemen DIPA (Management of Spending Authority); 2) Modul Manajemen Komitmen (Commitment Management); 3) Modul Manajemen Pembayaran (Payment Management); 4) Modul Penerimaan Negara (Government Receipt); 5) Modul Manajemen Kas (Cash Management). c. Akuntansi dan Pelaporan yang terdiri dari : 1) Modul Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar; 2) Modul Pelaporan (Reporting). Teknologi Informasi (IT) Solusi COTS (Commercial Off The Shelf) menfasilitasi dan mengotomasi implementasi Trasury Model. Program aplikasi berbasis COTS adalah program aplikasi yang dibuat secara khusus oleh perusahaan penyedia software berdasarkan ‘best practices of business process’ pada bidang bersangkutan, sehingga program aplikasi tersebut dapat digunakan secara umum oleh semua institusi untuk menangani bidang bersangkutan. Manajemen Perubahan dan Komunikasi (CMC) Mempersiapkan organisasi dan sumber daya manusia untuk menerima mindset dan cara kerja baru.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum