POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Maret 2015
SISTEM PENGISIAN DAIHATSU ESSPAS TAHUN 1991 1)
Kurniawan Joko Nugroho 2) Ahmad Haryono
Jurusan Teknik Mesin / OtomotifPoliteknik Pratama Mulia Surakarta
ABSTRACT To analyze the charging system trouble shooting on Daihatsu Esspas. Issues to be discussed include the charging system components, how the charging system and charging system trouble shooting. Components include a battery charging system, alternator. Trouble shooting charging system that is no charging battery will be exhausted if used continuously. To overcome this need to be installed charging system. The working principle of the charging system is generataor flows are controlled by the voltage regulator, so as to maintain the stability of the battery, which ranged from 13.8 to 14.8 volts. How it works is turning alternator charging system that is rotated by the engine via a drive belt. Alternator generates magnetism in the rotor current through the coil. Current generated by the alternator is alternating current (AC), but the alternator mounted diodes rectify the current function, so the output current from the alternator is direct current which serves to charge the battery and supply the electrical current to the vehicle. Perform regular maintenance charging system can avoid damage when driving, so riders feel safe and comfortable. If tarjadi damage to one of the components of the charging system, replace the component with like-original parts. Keywords: trouble shooting and how the charging system on the Daihatsu Esspas
PENDAHULUAN Pada suatu kendaraan (mobil) sumber tenaga yang berupa arus listrik diperoleh dari baterai dimana kapasitas baterai sangatlah terbatas, bila pada mobil hanya mengandalkan baterai saja sebagai sumber listrik, akibatnya hanya dalam beberapa jam saja arus baterai akan habis. Untuk itu pada mobil
Sistem pengisian . .
dilengkapi dengan pembangkit tenaga listrik AC yang biasa disebut Altenator. Fungsi alternator yaitu merubah energi gerak menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan merupakan arus bolak-balik (AC), untuk merubah arus AC menjadi arus DC digunakan diode yang dipasang menjadi satu bagian dengan alternator.. Fungsi regulator
74
POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Maret 2015
yaitu mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil secara teratur, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap konstan walaupun putarannya berubah-ubah. Sebelum tahun 1991 sistem pengisian pada kendaraan menggunakan alternator tipe konvesional dan sebagai regulator mekanik. Tetapi sesuai perkembangan jaman, kendaraan sekarang menggunakan alternator yang dilengkapi dengan regulator IC dalamnya. Regulator IC yaitu regulator yang mengandalkan IC, yang didalamnya terdapat transistor sebagai komponen penghubung dan pemutus arusnya. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal-hal pokok yang dalam penyelesaian tugas akhir menjaga agar tidak keluar dari jalur pokok permasalahan, dengan alasan tesebut maka dapat dirumuskan tentang: a. Bagaimana pembongkaran dan perakitan media system pengisian IC. b. Bagaimana menganalisa sisitem pengisian IC. KAJIAN TEORI Listrik Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Atom yang elektronnya pindah akan kekurangan elektron, sedangkan atom yang mendapatkan tambahan elektron akan kelebihan elektron, benda yang kelebihan elektron adalah benda
bermuatan negatif, sedangkan benda yang kekurangan elektron disebut benda bermuatan positif.
Sistem pengisian . .
Gambar 1. Perpindahan electron Perpindahan elektron dari atom yang kelebihan elektron kearah atom yang kekurangan elektron disebut aliran listrik. Arus Listrik Arus listrik (I) adalah bayaknya muatan listrik (Q) yang mengalir tiap satuan waktu (t). I Arus listrik mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya.
Arah Arus Listrik Arah arus listrik mengalir dari kutup positif melalui rangkaian listrik ke kutup negatif. Arah arus listrik bertentangan dengan arus elektron sesuai dengan teori gerak elektron dari kutup negatif rangkaian listrik ke kutup positif. Yang perlu diketahui bahwa bila arus listrik mengalir di dalam suatu arah maka bersamaan dengan itu elektron berlawanan arahnya.
75
POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Gambar 2. Aliran arus listrik dan aliran elektron Sumber Energi Listrik Sumber energi listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari ada 2 yaitu: Induksi Elektromagnet Bila garis gaya magnet dipotong oleh konduktor yang bergerak di antara medan magnet, akan timbul gaya gerak listrik pada penghantar dan arus akan mengalir apabila penghantar tersebut bagian dari sirkuit lengkap.
Gambar 3. Induksi Elektromagnet Seperti ditunjukan pada gambar di atas, jarum Galvanometer (Ammeter yang dapat mengukur arus yang sangat kecil) akan bergerak karena gaya gerak listrik yang dihasilkan pada saat penghantar digerakkan maju mundur
Sistem pengisian . .
Maret 2015
di antara kutub utara dan kutub selatan magnet, maka gaya gerak listrik mengalir dari kanan ke kiri. Arah Daya Gerak Listrik Arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan di dalam penghantar di antara magnet bermacam-macam, mengikuti arah gaya medan magnet dan gerakan penghantar. Arah garis gaya magnet dapat dimengerti dengan menggunakan hukum tangan kanan fleming (fleming right hand rule) seperti terlihat pada gambar 05, dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama lain, telunjuk akan menunjukkan garis gaya magnet, ibu jari akan menunjukkan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukkan arah gaya gerak listrik.
Gambar 4. Hukum tangan kanan Pelaksanaan 1. Observasi Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan Trainer Engine Daihatsu Espass yang dilaksanakaan di laboraturium Politeknik Pratama Mulia Surakarta. 2. Study Kepustakaan Bahwa untuk dapat memahami pengetahuan tentang sistem pengisian regulator IC untuk kendaraan daihatsu espass dengan mempelajari buku-buku reverensi
76
POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Maret 2015
baik di perpustakaan, buku-buku Online ataupun buku manual. 3. Pengadaan Bahan Menganalisa bahan-bahan yang sudah tersedia sebagai dasar perencanaan kebutuhan bahan lainnya dan melaksanakan pengadaan bahan-bahan yang belum ada. 4. Pelaksanaan Pengerjaan Dengan tersedianya keseluruhan bahan yang dibutuhkan, maka dilaksanakan pengerjaan pembuatan trainer sesuai dengan tujuannya. 5. Uji Coba dan Perbaikan Dengan selesainya trainer tersebut maka dilakukan uji coba penggunaan trainer tersebut dan apa bila ada hal-hal yang belum bekerja dengan semestinya dilakukan perbaikan-perbaikan.
regulator tidak seharusnya dilepas dari kendaraan terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan di kendaraan untuk memastikan penyebabnya dari regulator atau alternator atau ada penyebab lainnya.
PEMBAHASAN Sebelum melakukan analisa pada sistem pengisian alternator IC maka perlu dipersiapkan terlebih dahulu alat dan bahannnya. Kemudian melakukan pengecekan terhadap kelengkapan komponenkomponen. Setelah semua alat dan bahan yang di perlukan telah dipersiapkan maka langkah selanjutnya adalah pengambilan data. Diagram alur dan tabel cara pemeriksaan dan penyelesaian throble shooting sistem pengisian Bila alternator pengisiannya terlalu rendah atau tinggi dan diperkirakan ada kesalahan pada sistem pengisian, alternator, atau
Sistem pengisian . .
Langkah-Langkah Analisa Kerusakan Analisa kerusakan adalah suatu tindakan awal yang dilakukan sebelum dilakukan perbaikan, yaitu untuk mengetahui kerusakan yang terjadi dan tindakan yang akan dilakukan. Sehubung dengan itu maka dalam analisa kerusakan harus dilakukan dengan urutan yang benar sesuai dengan tanda-tanda kerusakan yang terjadi yaitu sebagai berikut: 1. Pemeriksaan pada kendaraan Bila alternator pengisiannya terlalu tinggi atau terlalu rendah dan diperkirakan terjadi kesalahan pada sistem pengisian, altenator, atau regulator tidak seharusnya langsung dilepas atau dibongkar dari kendaraan, tapi terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan di atas kendaraan untuk memastikan penyebabnya satu persatu. Pemeriksaan pada kendaraan meliputi item-item sebagai berikut ini Cara Pembongkar Alternator IC 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Lepas baut puli dengan kunci pas 17 arah ulir ke kiri
77
POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Maret 2015
3. Lepas baut baut rumah dioda dan IC menggunakan kunci pas 8 arah ulir ke kiri 4. Setelah dilepas tutup dioda dan IC lepas baut IC menggunakan obeng plus 5. Lepas baut dioda menggunakan kunci pas 8 arah ulir ke kiri 6. Lepas carbon brus dan IC dengan diangkat ke atas 7. Lepas baut pengikat dioda menggunakan obeng plus (+) dan lepas diodanya 8. Lepas baut pengikat pada rear end frame dan drive end frame menggunakan kunci pas 8 9. Ambil rotor dan stator dari rear end frame
nilai standart sikat 4,5-16,5 mm. 4. Keadaan slip ring masih bagus tidak aus, hasil pengukuran 19,40 mm dan nilai standartnya 19,30-2-,10 mm. 5. Keadaan drive belt masih baik, besar difleksi sebesar 7-8 mm tegangan belt 45-55kg.
Pemeriksaan Alternator Lepas Dari Kendaraan Setelah dilakukan pemeriksaan dari kendaraan kemudian pemeriksaan dilakukan dengan melepas alternator dari kendaraan. a. Pemeriksaan pada rotor a) Periksa hubungan terbuka Dengan menggunakan ohmmeter, periksa antara slip ring ada hubungan atau tidak. Bila ada hubungan maka ganti rotor. KESIMPULAN 1. Komponen-komponen alternator masih dalam keadaan normal. 2. Ukuran standart pada hubungan terbuka rotor adalah 2,8-3 ohm. 3. Panjang sikat 8,70 mm, masih dalam keadaan baik karena
Sistem pengisian . .
SARAN 1. Harus sering dilatih menganalisa dan melakukan penelitian mengenai segala sesuatu tentang dunia otomotif, agar menjadi persiapan nantinya pada saat pembuatan tugas akhir. 2. Agar sistem pengisian pada Daihatsu ini menjadi tambahan pengetahuan karena ada perbedaan dari sistem pengapian konvensional yang lain, yaitu dengan IC regulator. DAFTAR PUSTAKA Richart blocher, Dipl. Phis, Dasar Elektronoka, ANDI OFFSET, Yogyakarta Step 1.(1995). Toyota Service Training. Jakarta: PT. Toyota Astra Motor. Toyota Astra Motor, 1996, New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor Toyota Training Manual Step 2, 1994, Fundamentals Of Electricity, Jakarta : PT. Toyota Astra Motor
78
POLITEKNOSAINS VOL. XIV NO. 1
Maret 2015
Toyota Astra Motor, 1995, Step 2 Engine Group. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor Nippon Denso. Altenator dan Sistem Pengisian : Buku Pedoman Siswa Daryanto 1999, Reparasi Sistem Kelistrikan Mobil : PT. Bumi Aksara.
Sistem pengisian . .
79