SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTED DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII SINUMBRA BANDUNG Soni Fajar Surya G, M.T1, Leni Asteria2 1
3
Program Studi Sistem Informasi, STIMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No.456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax +62 22 7564282 1
[email protected], 2
[email protected]
Abstrak PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra mempunyai karyawan yang cukup banyak ±720 karyawan staff dan ±58 karyawan honorer dari keseluruhan karyawan tersebut terbagi atas beberapa tempat yaitu Kantor Induk, Sinumbra I, Sinumbra II, Sinumbra III, Sinumbra IV, Sinumbra V, Bagian Pengolahan, Bagian Gudang, Bagian Teknik dan Bagian Lapangan. Kondisi saat ini di PTPN VIII penilaian kinerja karyawan dilakukan dengan mengamati karyawan kemudian data diolah secara manual, dimana masih banyak kesalahan. Penilaian Kinerja karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang hendak dicapai oleh setiap karyawan. Hasil penilaian yang dilakukan harus dapat menjamin perlakuan yang memuaskan bagi para karyawan yang dinilai, sehingga dapat menumbuhkan loyalitas dan semangat kerja. Maka sistem pendukung keputusan dapat digunakan untuk melakukan penilaian prestasi kerja karyawan serta menghasilkan suatu sistem pendukung keputusan untuk menilai kinerja karyawan yang berprestasi dengan baik dan layak untuk diberikan penghargaan dan dinaikan golongannya. Pembuatan aplikasi dalam tugas akhir ini menggunakan Code Igniter yang merupakan aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC serta Metode Fuzzy Simple Additive Weighted dipilih untuk melakukan penilaian dan perangkingan penilaian kinerja karyawan. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat diimplemetasikan untuk penilaian kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FSAW, Penilaian Kinerja Karyawan 1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman sekarang ini hampir di setiap perusahaan atau instansi pemerintah menggunakan teknologi komputer sebagai alat pemicu untuk mempermudah pekerjaan yang mereka harus selesaikan, tidak bisa dipungkiri bahwa memang benar komputer bisa membuat pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah. Kemajuan teknologi komputer mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan pengolahan data yang akan menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sekarang ini sangat dibutuhkan suatu mekanisme yang bisa meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien, supaya suatu pekerjaan lebih tepat waktu/tepat guna (menghemat waktu,tenaga) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra merupakan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang perkebunan teh, karet, kina, kakao, kelapa sawit, dan
getah perca. Kantor pusat perusahaan ini berada di Bandung dengan wilayah operasi di Jawa Barat, Kantor pusatnya berada di Jl. Sindangsirna No. 4 Bandung. PT. Perkebunan Nusantara VIII ini adalah penggabungan kebun-kebun di wilayah Jawa Barat dari PTP XI, PTP XII dan PTP VIII, perusahaan ini mengelola dan mengembangkan usaha agribisnis dan agroindustri serta usaha-usaha terkait lainnya, dan terus-menerus mempertahankan dan mengembangkan kesinambungan perusahaan yang sehat untuk dapat bersaing di pasar global. PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra mempunyai karyawan yang cukup banyak ±720 karyawan staff dan ±58 karyawan honorer dari keseluruhan karyawan tersebut terbagi atas beberapa tempat yaitu Kantor Induk, Sinumbra I, Sinumbra II, Sinumbra III, Sinumbra IV, Sinumbra V, Bagian Pengolahan, Bagian Gudang, Bagian Teknik. Kondisi saat ini, penilaian dilakukan dengan mengamati karyawan kemudian data diolah secara manual, dimana masih banyak kesalahan dalam penginputan data karyawan penilaian prestasi kerja serta membutuhkan waktu yang relatif lama.
Teknologi komputer sekarang ini juga dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan akan informasi, salah satunya yaitu DSS (Decisions Support System) atau sistem pendukung keputusan. Untuk itulah harus diadakan mekanisme yang terkomputerisasi salah satunya adalah masalah penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan sangat penting guna untuk mengevaluasi karyawan, penilaian prestasi karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang hendak dicapai oleh karyawan. Apakah prestasi yang dicapai setiap karyawan baik, sedang, atau kurang, dengan itu para karyawan mendapat perhatian dari atasannya sehingga mendorong karyawan semangat untuk bekerja, asalkan proses penilaian jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut dari penilaian kinerja dimungkinkan karyawan dinaikan jabatannya, dikembangkan dan atau diberikan penghargaan. Pada penelitian ini akan diterapkan metode Fuzzy Simple Additive Weighted untuk merancang sistem penilaian kinerja karyawan yang digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra. Metode Simple Additive Weighted (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot, konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif semua atribut (Fishburn, 1967)(MacCrimmon, 1968) metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Sistem pendukung keputusan ini membantu melakukan penilaian setiap karyawan, melakukan perubahan kriteria dan perubahan nilai bobot. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah pemilihan karyawan berprestasi. Tujuan dari penelitian ini maka akan dirancang dan dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yaitu bagaimana melakukan penilaian kinerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra dengan memanfaatkan metode Fuzzy Simple Additive Weighted dan diharapkan penilaian kinerja karyawan dengan metode ini dapat dilakukan dengan lebih baik dan cepat, sehingga membantu manajemen dalam mengambil keputusan. I.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan uraian latar belakang yang telah diuraikan, maka akan dibuatkan suatu identifikasi masalah yang sedang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra. Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang dan membuat suatu sistem pendukung keputusan dengan metode FSAW untuk penilaian kinerja karyawan yang mampu memberikan keputusan yang baik. 2. Bagaimana menentukan kriteria penilaian yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk pengambilan keputusan dalam penilaian kinerja karyawan. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu : 1. Kriteria yang digunakan untuk penilaian kinerja adalah kualitas kerja, ketaatan, kerjasama, semangat kerja, dan disiplin kerja. 2. Sistem dapat memberikan keputusan dengan menghasilkan suatu nilai terbaik berdasarkan hasil penghitungan fuzzy simple additive weighted dalam bentuk nilai bobot kinerja karyawan. 1.4 Tujuan Perancangan Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuat sistem ini adalah : 1. Menghasilkan suatu sistem pendukung keputusan dengan metode FSAW untuk menilai kinerja karyawan berprestasi dengan baik dan layak untuk diberikan penghargaan dan dinaikan golongan. 2. Memberi kemudahan untuk menentukan kriteria penilaian kepada setiap karyawan. 2. Landasan Teori 2.1 Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) Pada dasarnya proses MADM dilakukan melalui 3 tahapan yaitu: penyusunan komponen-komponen situasi, analisis dan sintesis informasi. Pada tahap penyusunan komponen, komponen situasi akan dibentuk tabel taksiran yang berisi identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan, kriteria dan atribut. Salah satu cara untuk menspesifikasikan tujuan situasi |Oi, i=1,...,t | adalah dengan cara mendaftar konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dari alternatif yang telah teridentifikasi | Ai, i=1,...,n|. Selain itu juga disusun atribut-atribut yang akan digunakan |ak, k=1,...,n|. Tahap analisis dilakukan melalui 2 langkah, yaitu : a. Mendatangkan taksiran dari besaran yang potensial, kemungkinan dan ketidakpastian yang berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap alternatif. b. Meliputi pemilihan dari preferensi pengambil keputusan untuk setiap nilai dan ketidakpedulian terhadap resiko yang timbul. Masalah Multi Attribute Decision Making (MADM) adalah mengevaluasi m alternatif Ai (i=1,2,...,m) terhadap sekumpulan atribut atau kriteria Cj (j=1,2,...,n), dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya. Matriks keputusan setiap alternatif terhadap setiap atribut X,
diberikan sebagai: Dimana Xij merupakan rating kinerja alternatif ke-i terhadap atribut ke-j. Nilai bobot yang menunjukkan
tingkat kepentingan relatif setiap atribut, sebagai W. W = {W1,W2,...,Wn} Rating kinerja (X) dan nilai bobot (W) merupakan nilai utama yang merepresentasikan preferensi absolut dari pengambil keputusan. Metode MADM klasik memiliki beberapa kelemahan, antara lain : a. Tidak cukup efisien untuk menyelesaikan masalah-masalah pengambilan keputusan yang melibatkan data-data yang tidak tepat, tidak pasti dan tidak jelas. b. Biasanya diasumsikan bahwa keputusan akhir terhadap alternative-alternatif diekspresikan dengan bilangan riil, sehingga tahap perangkingan menjadi kurang mewakili beberapa permasalahn tertentu dan penyelesaian masalah hanya terpusat pada tahap agregasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM). Tahapan untuk penyelesaian masalah dengan FMADM : a. Membuat rating pada setiap alternative berdasarkan agregasi derajat kecocokan pada semua kriteria. b. Merangking semua alternative untuk mendapatkan alternative terbaik. Ada (dua) cara yang digunakan, yaitu defuzzy atau relasi preferensi fuzzy. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mnyelesaikan masalah FMADM, antara lain: 1. Simple Additive Weighting Method (SAW) 2. Weighted Product (WP) 3. ELECTRE 4. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) 5. Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.2 Simple Additive Weighting Method (SAW) Metode ini sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode ini adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode ini membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
2.3 Contoh Kasus Penghitungan Fuzzy Simple Additive Weighted Pada sub ini akan dijelaskan cara penghitungan dalam penilaian kinerja karyawan, yaitu sebagai berikut : 1. Kriteria dan bobot penilaian Tabel 3.18 Kriteria dan Bobot Penilaian No
Bobot Preferensi
1
Kualitas Kerja
Sangat Tinggi
2
Kataatan
Tinggi
3
Kerjasama
Cukup
4
Semangat Kerja
Cukup
5
Disiplin Kerja
Tinggi
Keterangan
Menilai berapa jumlah dan bagaimana kualitas pekerjaan yang telah diselesaikan karyawan Menilai tanggung jawab terhadap seluruh proses pelaksanaan tugas dan ketaatan terhadap aturan perusahaan Menilai tingkat kemampuan bekerjasama dengan atasan dan rekan kerja dalam melaksanakan tugas Menilai motivasi secara terus menerus dalam melaksanakan tugas dan antusiasme untuk pengembangan dirinya Menilai ketepatan hadir ditempat kerja
2. Melakukan identifikasi kriteria C1 = Kualitas kerja C2 = Ketaatan C3 = Kerjasama C4 = Semangat Kerja C5 = Disiplin Kerja Dari bilangan bobot tersebut yang telah ditentukan dapat dikonversikan ke bilangan crips : Sangat Rendah (SR)=0, Rendah (R)=0,25, Cukup (C)=0,5, Tinggi (T)=0,75, Sangat Tinggi (ST)=1. 3. Rating Kecocokan dari setiap alternatif Contoh Tabel 3.18 Rating Kecocokan dari setiap alternatif : No ID Mandor : 001 Nama Mandor : Ayep Budiman No
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj, i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Vi=∑j=1 nwj ri j Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Kriteria
Nama Karyawan
Nilai Kriteria C1
C2
C3
C4
C5
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
San gat Baik Baik
Sangat Baik
1
Dewi Andriani
2
Tatang
Baik
Baik
Baik
3 4
Tutang Hana
Cukup Cukup
Cukup Baik
Cukup Cukup
Baik Cuk up
Sangat Baik Baik Baik
dengan harapan proses-proses yang terjadi didalamnya dapat dimengerti dengan mudah. Setiap use case disertai dengan penjelasan yang diuraikan dengan use case identification dan use case scenario. Use case sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan terdiri dari empat aktor yaitu admin, mandor, pegawai dan atasan. Untuk melengkapi kebutuhan sistem maka ditambahkan beberapa use case, ada beberapa hubungan yang terjadi sebagai suatu interaksi baik antara aktor dengan use case maupun antar use case itu sendiri. Pemodelan sistem dalam bentuk use case diagram digambarkan seperti dibawah ini:
Semua kriteria terbagi atas 5 (lima) bilangan fuzzy, yaitu : a. Sangat Kurang (SK) b. Kurang (K) c. Cukup (C) d. Baik (B) e. Sangat Baik (SB) Bilangan-bilangan fuzzy tersebut dapat dikonversikan ke bilangan crips yaitu : a. SK = 0,15 b. K = 0,25 c. C = 0,5 d. B = 0,75 e. SB =1 Contoh Tabel 3.19 Hasil konversi bilangan fuzzy dari setiap alternatif pada setiap kriteria (Nilai otomatis ada) : Nilai Kriteria Nama No Karyawan C1 C2 C3 C4 C5 1 2 3 4
Dewi Andriani Tatang Tutang Hana
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,19 0,12 0,12
0,11 0,08 0,11
0,19 0,12 0,12
0,15 0,15 0,10
0,11 0,11 0,11
Gambar 3.1 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan 3.2 Aliran Kerja
Membuat matriks keputusan. Berdasarkan tabel rating kecocokan, dapat dibentuk matriks keputusan dibentuk :
Dari matriks keputusan (X) tersebut kemudian dilakukan proses normalisasi ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada sesuai dengan persamaan.
Gambar 3.2 Activity Diagram Entri Pengelolaan Data
4. Melakukan Perangkingan. Setelah proses normalisasi, kemudian dihitung nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan vector bobot W = [1; 0,75; 0,5; 0,5; 0,75] sesuai dengan persamaan : Tabel 3.20 Contoh Hasil penghitungan / perangkingan dengan FSAW : No
Nama
C1
C2
C3
C4
C5
Nila i
1 2 3 4
Dewi Tatang Tutang Hana
0,25 0,19 0,12 0,12
0,25 0,11 0,08 0,11
0,25 0,19 0,12 0,12
0,25 0,15 0,15 0,10
0,25 0,11 0,11 0,11
1 0,75 0,58 0,56
3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Aliran Proses Aliran proses digambarkan dengan menggunakan use case diagram, dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai perilaku-perilaku sistem yaitu sistem pendukung keputusan secara garis besar
Gambar 3.3Activity Diagram Penilaian Karyawan
Gambar 3.4Activity Diagram Kesimpulan Penilaian Karyawan
3.3 Pemodelan Data Pemodelan data digambarkan dalam bentuk Class Diagram yang menjelaskan visualisasi dari struktur kelas-kelas yang nantinya akan digunakan sebagai panduan pada tahap implementasi perangkat lunak. Berikut ini adalah class diagram Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan yang dirancang. Halaman login ini dilakukan oleh admin dan mandor, ketika admin mengelola data maka admin login, serta ketika mandor akan melakukan penilaian kinerja karyawan maka mandor harus login terlebih dahulu.
Gambar 3.5 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan
Halaman ini muncul ketika user pertama kali mengakses aplikasi sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan.
3.4 Struktur Menu Pada gambar 3.6 dibawah ini merupakan gambaran struktur menu dari Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighted di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra Bandung. Pada halaman ini admin melakukan pengelolaan data karyawan dengan menambah data maka mengisi form dan menekan tombol simpan maka sistem akan menyimpan data pada halaman ini.
Gambar 3.6 Struktur Menu Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighted di PT.Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra Bandung 4. Hasil Dan Pembahasan Pada sub bab ini memperlihatkan hasil implementasi rancangan antarmuka dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, yaitu sebagai berikut :
Ketika mandor telah melakukan login, maka akan muncul halaman seperti di atas, halaman tersebut akan memulai penilaian kinerja karyawan dengan memasukan penilaian terhadap kriteria-kriteria yang telah disediakan, ketika sudah melakukan penilaian maka tekan tombol simpan maka sistem akan menyimpan data pada halaman ini.
Pada halaman ini akan keluar kesimpulan penilaian kinerja karyawan dengan menampilkan nilai bobot terbesar, dan mendapatkan penghargaan.
DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
3. Pada halaman ini seorang karyawan atau atasan dapat melihat hasil dari kesimpulan bahwa yang mendapat penghargaan. 5. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya mengenai Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighted di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra Bandung, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : 1. Dengan adanya Sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan dengan metode FSAW dapat lebih efektif untuk menilai kinerja karyawan. 2. Memberikan kemudahan dan menghasilkan analisis serta informasi yang baik dan jelas terlihat dibandingkan dengan penilaian manual sehingga PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra dapat mempergunakannya sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan. Walaupun masih banyak kekurangan di dalam sistem pendukung keputusan yang dibuat namun diharapkan sedikitnya mampu membantu kegiatan operasional instansi pemerintahan khususnya dalam bidang penilaian kinerja karyawan. V.2 Saran Adapun saran penelitian yang harus dikemukakan mengenai Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighted di PT. Perkebunan Nusantara VIII Sinumbra Bandung, antara lain : 1. Kriteria penilaian dibuat lebih dinamis supaya penilaian perkriteria bisa lebih akurat 2. Sistem ini dapat dikembangkan kembali dari penambahan metodologi karena dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
4.
5.
6.
7.
Adi Nugroho, (2004)Retrieved september 20, 2011, from shvoong.com: http://www.id.shvoong.com download tanggal 14 April 2014 Azhar Susanto, (2002), Sistem Informasi Manajemen Konsep & Pengembangannya, Edisi Kedua, Bandung : Lingga Jaya. Kusrini 1), Awaludin 2), 2012 “Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Promosi Jabatan” Rifqi, 2012 “Penilaian Kinerja Karyawan di Ifun Jaya Textile dengan Metode Fuzzy Simple Additive Weighted” Penilaian Kinerja Karyawan http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/579/jbptun ikompp-gdl-adekagustu-28947-9-unikom_ai.pdf download tgl 14 april 2014 Waterfall, http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-200127-IF%20Bab2001.pdf download tgl 14 april 2014 Yosep Agus Pranoto, et all. 2013 “Rancang Bangun dan Analisis Decision Support System menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penilaian Kinerja Karyawan”