Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
ISSN 2356 - 4393
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web Menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process Nuraini Purwandari1), Mira Ziveria2) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Kalbis Institute Jalan Pulomas Selatan Kav.22 Jakarta Timur 13210 1) Email:
[email protected] 2) Email:
[email protected] Abstract: KALBIS Institute is one of the best private universities in Jakarta. This research aims to design and create web-based decision support systems used for data processing activities by each program of study at the KALBIS Institute include S1 Accounting, D3 Accounting, Management, Communication, Information Systems, Information Technology and Master of Management. In this study using the weighting method Analytical Hierarchy Process to determine the priority of Key Performance Indicator using AHP turbo application. Based on the research results that the highest priority is the Information Engineering with a score of 0.1971, Management with a score of 0.192, Information Systems with a score of 0.1625, Communication with a score of 0.1422, Accounting S1 with a score of 0.1152, Master of Management with a score of 0.0959 and Accounting D3 with a score of 0.0949. Keywords: decision support system, analytic hierarchy process , key performance indicator, a webbased Turbo AHP Abstrak: KALBIS Institute merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem pendukung keputusan berbasis web digunakan untuk mengolah data kegiatan yang dilakukan oleh setiap program studi di KALBIS Institute antara lain Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Magister Manajemen. Dalam penelitian ini menggunakan metode pembobotan Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator (KPI) menggunakan aplikasi turbo AHP. Hasil dari proses ini berupa ranking prodi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971, Manajemen dengan skor 0.1921, Sistem Informasi dengan skor 0.1625, Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422, Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949. Kata kunci: sistem pendukung keputusan, analytic hierarchy process, key performance indicator, turbo AHP berbasis web
I. PENDAHULUAN Perkembangan dunia pendidikan saat ini memang cukup kompetitif sehingga mengharuskan lembaga pendidikan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan evaluasi diri, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Melihat begitu pentingnya akan pengukuran kinerja tersebut, diharapkan setiap organisasi dapat diketahui
seberapa jauh kinerja yang telah dilakukan sehingga hasilnya akan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengambilan keputusan selanjutnya[1]. KALBIS Institute merupakan salah satu lembaga pendidikan di wilayah Jakarta yang memiliki visi dan misi yaitu menjadi perguruan tinggi pilihan di bidang sains, teknologi dan bisnis menghasilkan lulusan berkualitas dan siap terap, serta berorientasi pada inovasi, kewirausahaan dan globalisasi. Untuk mencapai visi dan misi tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi masing-masing program studi. Setiap periode atau semester akan ditentukan program studi terbaik untuk memotivasi agar meningkatkan kualitas akademik serta kinerja tiap program studi.
111
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 111
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
Berdasarkan latar belakang diatas, diperlukan suatu sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System) untuk menentukan program studi terbaik. Dalam penentuan program studi terbaik oleh bagian akademik KALBIS Institute terdapat beberapa faktor yang menjadi penilaiannya. Penilaian ini berdasarkan penilaian kinerja yakni mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta capaian lainnya. Banyak metode yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan, salah satu metode tersebut yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berdasarkan Key Performance Indicator (KPI). Salah satu aplikasi yang digunakan adalah Turbo AHP berbasis web untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan. Oleh kareni itu, dalam penelitian ini mengambil judul Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik Pada Kalbis Institute Berbasis Web Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process.
II. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode penelitian berhubungan dengan prosedur, alat, desain penelitian yang dipergunakan didalam melaksanaan penelitian. Tahapan proses dalam penelitian ini mengalir sesuai dengan alur yang logis. Tujuannya adalah memberikan petunjuk yang jelas, teratur dan sistematis [1]. Tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Penjelasan langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penelitian di Kalbis Institute, seperti yang digambarkan pada gambar 1. adalah: 1. Perumusan Permasalahan Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi masalah yaitu dalam menentukan program studi terbaik yang ada di Kalbis Institute. Dari sekian jurusan yang terdiri dari Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen akan dipilih satu program studi terbaik berdasarkan kriteria tertentu yang ada pada Biro Penjamin Mutu Kalbis Institute. 2. Studi Pendahuluan Dalam penelitian ini terdapat dua jenis studi yang dilakukan yaitu: a). Studi Literatur dan Review Jurnal. Dukungan jurnal atau paper yang terkait, teori dan bahan–bahan bacaan mengenai pengukuran kinerja, Analytical Hierarchy Process (AHP), Key
Performance Index (KPI), strategi map perguruan tinggi, jurnal-jurnal nasional maupun internasional tentang teori pengambilan keputusan yang menunjang dan membantu peneliti untuk memahami obyek penelitian, dan b). Studi Lapangan atau Survey. Tahap Studi Lapangan atau Survey dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan melihat secara langsung dan lebih mendetail permasalahan yang akan diteliti, sehingga diperoleh data–data yang diperlukan yaitu menge nai gambaran umum jurusan, struktur organisasi, data evaluasi diri, data analisa SWOT dan data keuangan jurusan, Borang Akreditasi. Pada tahap ini dilakukan dengan cara interview atau wawancara. Interview yaitu suatu cara mendapatkan data melalui wawancara langsung dengan orang yang berhubungan langsung dengan masalah, serta wawancara kepada pihak-pihak terkait dalam fakultas teknik seperti Ketua program studi, Sekretaris prodi, Dekan dan staff Karyawan. Metode penarikan narasumber untuk wawancara menggunakan teknik pengambilan purposif (purposive sampling). Contohnya tinjauan umum Program Studi yaitu sejarah, struktur organisasi, SDM dan visi misi Program Studi. Pada penelitian ini dilakukan di kampus KALBIS Institute Jalan Pulomas Selatan Kav 22, Jakarta Timur. Lokasi penelitian berada di ruang Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi lantai 2 kampus KALBIS Institute. Wawancara dilakukan di ruangan Biro Penjaminan Mutu KALBIS Institute. KALBIS Institute adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. KALBIS Institute bernaung di bawah Yayasan Pendidikan KALBE (YPK) dan kualitas manajemen mutu pendidikannya dikelola oleh Yayasan Pendidikan Bina Nusantara (BINUS). Pada tahun 2011, Yayasan Pendidikan KALBE (YPK) bekerja sama dengan Bina Nusantara (BINUS) mengubah nama ITBK menjadi KALBIS Institute. Tahun 2012, Kalbe Education Foundation melakukan pembangunan gedung kampus baru yang berlokasi di Jalan Pulomas Selatan Kav. 22, Jakarta Timur. Kampus dibangun pada area seluas 9.850 meter dan mampu menampung sekitar 8.000 mahasiswa. 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membantu Biro Penjamin Mutu Kalbis Institute untuk memilih program studi terbaik setiap tahunnya. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan nantinya Biro Penjamin Mutu dapat menentukan program studi terbaik dengan cepat dan tidak mengolah data secara manual dan hasil yang didapatkan menjadi lebih akurat.
112
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 112
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
4. Identifikasi Varibel Penelitian Dalam penelitian ini membahas tentang penentuan atau pemilihan program studi terbaik dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mahasiswa, dosen, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta capaian lainnya. Perumusan Permasalahan Studi Pendahuluan
Studi Literatur atau review Jurnal
Studi Lapangan atau Survey
Tujuan Penelitian
Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi KPI (Key Performance Index) Pembobotan KPI dengan Metode AHP Pengumpulan Data Untuk AHP
Hasil dan Kesimpulan Gambar 1 Diagram alur penelitian
5. Identifikasi KPI (Key Performance Index) Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap program studi berdasarkan KPI masingmasing yang bertujuan mendapatkan satu program studi yang memiliki kinerja terbaik dibandingkan program studi lainnya. Program studi terbaik ini akan dinilai setiap tahun dan diumumkan pada rapat dosen awal semester ganjil. Kriteria yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan, disesuaikan dengan KPI prodi setiap tahunnya. Kriteria yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik tahun 2014 adalah: 1. Mahasiswa · Jumlah mahasiswa baru · Jumlah mahasiswa aktif · Prestasi mahasiswa 2. Dosen · Peningkatan JAFA dosen
· Kehadiran rapat dosen · Kehadiran kegiatan pengembangan dosen · Dosen terbaik 2014 3. Operasional Perkuliahan · Kehadiran perkuliahan sesuai jadwal · Kesesuaian GBPP dan KRP · Ketepatan waktu pengumpulan soal ujian · Ketepatan waktu pengumpulan nilai ujian · Indeks Kinerja Dosen 4. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat · Jumlah dosen yang terlibat penelitian · Jumlah dosen yang terlibat publikasi · Jumlah dosen yang terlibat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) · Jumlah penelitian yang dihasilkan · Jumlah publikasi yang dihasilkan · Jumlah PKM yang dihasilkan 5. Capaian Lainnya · Data serapan anggaran prodi · Pemenang IGE Awards Prodi Kriteria tambahan yang digunakan untuk menentukan program studi terbaik tahun 2015 adalah: · Keaktifan mahasiswa (BEM, UKM, UKR, HIMA) · Keaktifan dosen (Keanggotaan Organisasi, Kegiatan lain) · Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam PKM 6. Pembobotan KPI dengan Metode AHP Metode yang digunakan untuk pembobotan adalah dengan menggunakan metode AHP. Pembobotan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa kriteria terhadap kinerja program studi. Ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk menentukan program studi terbaik. Kriteria diturunkan dari Key Performance Indicator (KPI) masing-masing program studi. KPI setiap tahunnya ditentukan oleh Biro Penjamin Mutu. Pembobotan dengan metode AHP untuk setiap kriteria yang ada pada KPI didasarkan pada capaian setiap kriteria. Semakin tinggi capaian yang diperoleh prodi maka bobotnya akan semakin tinggi, sebaliknya semakin rendah capaian target prodi maka bobotnya akan semakin kecil yaitu mendekati nilai nol. Berdasarkan hasil identifikasi ada lima kriteria utama dan setiap kriteria utama akan diuraikan lagi menjadi beberapa kriteria yang diperoleh dari sumber data Biro Penjamin Mutu. Kriteria mahasiswa terdiri dari 3 buah KPI yaitu: 1). Mahasiswa baru (Sumber: Marketing) adalah persentase capaian jumlah mahasiswa baru dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan untuk setiap prodi, 2). Jumlah mahasiswa aktif (Sumber: OPR) adalah persentase
113
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 113
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
capaian jumlah mahasiswa aktif dibandingkan target yang telah ditetapkan. Tidak mengurangi mahasiswa yang melakukan cuti kuliah maupun tidak resmi, tidak mengurangi mahasiswa yang melakukan pindah proram studi, tidak membagi per angkatan mahasiswa aktif, dan 3). Prestasi mahasiswa (Sumber: QA) adalah jumlah prestasi/karya yang diperoleh oleh mahasiswa pada saat mengikuti lomba berskala institusi, nasional, maupun internasional Kriteria Dosen terdiri dari 4 buah KPI yaitu: 1). Peningkatan JAFA dosen (Sumber: BDKAD) adalah jumlah peningkatan JAFA dosen dari Tenaga Pengajar ke Asisten Ahli, dari Asisten Ahli ke Lektor, dari Lektor ke Lektor Kepala, dan dari Lektor Kepala ke Guru Besar, 2). Kehadiran rapat (Sumber: OPR) adalah persentase kehadiran dosen binaan prodi pada rapat awal semester dan rapat persiapan UTS dan UAS pada semester ganjil dan semester genap, 3). Kehadiran kegiatan pengembangan dosen (Sumber: BDKAD) adalah persentase kehadiran kegiatan pengembangan dosen yaitu membandingkan jumlah dosen yang diundang dengan jumlah dosen yang hadir, dan 4). Dosen Terbaik (Sumber: BDKAD) adalah prodi yang mendapatkan predikat dosen tetap terbaik dan dosen tidak tetap terbaik akan mendapatkan mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan dengan prodi lainnya. Kriteria Operasional Perkuliahan terdiri dari 5 buah KPI yaitu: 1). Kehadiran perkuliahan sesuai jadwal. (Sumber: OPR) adalah persentase rata-rata kehadiran dosen sesuai jadwal semester ganjil dan genap, 2). Kesesuaian GBPP dan KRP (Sumber: OPR) adalah persentase rata-rata kesesuaian GBPP dengan KRP semester ganjil dan genap, 3). Ketepatan waktu pengumpulan soal ujian. (Sumber: OPR) adalah persentase ketepatan waktu pengumpulan soal UTS dan UAS semester ganjil dan genap, 4). K e t e p a t a n waktu pengumpulan nilai ujian (Sumber: OPR) adalah persentase ketepatan waktu pengumpulan nilai UTS dan UAS semester ganjil dan genap, dan 5). Indeks Kinerja Dosen >= 3,25 (Sumber: OPR) adalah Persentase rata-rata Indeks Kinerja Dosen lebih dari 3,25 semester ganjil dan genap. Kriteria Penelitian dan Pengabdian Masyarakat terdiri dari 6 KPI yaitu: 1). Jumlah dosen yang terlibat penelitian. (Sumber: P3KM) adalah Persentase jumlah dosen yang terlibat penelitian. Persentase dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 2). Jumlah dosen yang terlibat publikasi. (Sumber: P3KM) adalah persentase jumlah dosen yang terlibat publikasi. Persentase
dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 3). Jumlah dosen yang terlibat PKM. (Sumber: P3KM) adalah Persentase jumlah dosen yang terlibat PKM. Persentase dihitung berdasarkan jumlah semua dosen tetap prodi yang terlibat, baik dosen tetap karyawan maupun dosen tetap homebase prodi, 4). Jumlah penelitian yang dihasilkan (Sumber: P3KM) adalah Jumlah penelitian yang dihasilkan prodi setiap tahun, 5). Jumlah pubilkasi (Sumber: P3KM) adalah Jumlah publikasi yang dihasilkan prodi setiap tahun, dan 6). Jumlah kegiatan PKM (Sumber: P3KM) adalah Jumlah PKM yang dihasilkan prodi setiap tahun. Kriteria Capaiaan Lainnya terdiri dari 2 buah KPI yaitu: 1). Data serapan anggaran prodi (Sumber: Finance) adalah Persentase serapan anggaran prodi. Yang terbaik adalah 85%-90%, dan 2). Pemenang IGE Awards (Sumber: QA) adalah Prodi yang memenangkan IGE Awards akan mendapatkan poin lebih tinggi dibandingkan prodi lainnya. A. Analisis Masalah Dari hasil pengolahan data, akan memberikan hasil urutan program studi potensial dengan menggunakan metode pengambil keputusan AHP, selanjutnya hasil ini akan dianalisis dan kemudian menjadi bahan perbandingan oleh pihak Kalbis Institute. Hasil akhir dari pengolahan data ini adalah dipilihnya satu prodi serta kriteria-kriteria yang menjadi prioritas pemilihan prodi. Diawali dengan menghitung nilai Indeks Konsistensi (CI) yang berguna untuk melihat konsistensi jawaban responden dalam memberikan penilaian terhadap para prodi dan serta kriteria-kriteria yang menjadi prioritas pemilihan program studi. Proses pembobotan analisis pemilihan prodi dengan metode AHP dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Tahapan pembobotan analisis pemilihan Prodi
B. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan meliputi beberapa tahap dan melalui beberapa proses. Pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling berhubungan dan
114
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 114
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
berurutan. Empat proses tersebut yaitu, 1. Intelligence (Penelusuran Lingkup Masalah).Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah. 2. Design (Perancangan Penyelesaian Masalah). Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternative. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. 3. Choice (Pemilihan Tindakan). Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternative tindakan yang mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. 4. Implementation (Pelaksanaan Tindakan). Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan proses pengambilan keputusan, seperti terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. Fase proses pengambilan keputusan
C. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan kepanjangan dari Unified Modeling Language yaitu bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasi kan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Dapat dikatakan UML merupakan sebuah tool untuk membuat sebuah objek atau model untuk merancang dalam pembuatan software atau aplikasi yang berorientasi pada pada objek. Sistem yang dibuat dalam penelitian ini merupakan sistem pemilihan prodi berupa alur atau prosedur dalam pemilihan prodi.
Perancangan sistem digunakan sebagai alat pengambilan keputusan. Perancangan sistem menyediakan suatu struktur yang bisa digunakan untuk memahami fungsi-fungsi dari suatu sistem, pejelasan dari input ke dalam sistem dan output yang dikeluarkan oleh sistem. Untuk menunjukkan alir data dalam sistem atau prosedur secara logik yaitu menggunakan Unified Modeling Language (UML). Diagram UML yang dipakai antara lain usecase diagram. D. Analisis Yang Sedang Berjalan Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan antara lain: 1. Mengidentifikasi Masalah. Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukandalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dicapai. Tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem adalah mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci. 2. Memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas yang perlu dilakukan, yaitu menentukan jenis penelitian, merencanakan jadual penelitian, mengatur jadual wawancara, mengatur jadual observasi, membuat agenda wawancara, dan mengumpulkan hasil penelitian. 3. Menganalisis hasil penelitian. Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. 4. Mengumpukan hasil penelitian. Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama. Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama adalah: a). Waktu untuk melakukan suatu kegiatan, kegiatan pemilihan program studi di Kalbis Institute dilakukan setiap satu tahun sekali, b). Kesalahankesalahan melakukan kegiatan di sistem lama, fakta ini diperoleh dari hasil observasi, dan data ini akan digunakan untuk analisis kendala suatu kegiatan, c). Pengambilan sample dan elemenelemen data, dan d). Teknologi yang dilakukan pada sistem lama masih menggunakan Microsoft Excel dalam mengumpulkan data. 5. Menganalisis kelemahan sistem. Analisis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk
115
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 115
25/02/2016 9:58:34
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
dapat menemukan jawaban apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul. Selama meneliti sistem yang berjalan pada pemilihan program studi Kalbis Institute, maka peneliti menemukan masalah dalam proses penilaian masih menggunakan sistem manual berdasarkan data yang ada, proses tersebut terasa belum efektif sehingga bisa menimbulkan beberapa masalah diantaranya; 1). Tidak tersedia suatu database untuk menyimpan data prodi sehingga memungkinkan terjadi kehilangan arsip, dan 2). Proses seleksi atau pemilihan prodi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena adanya suatu ketidakefektifan dari setiap proses yang sudah ada. Selain itu sistem yang ada sekarang mengharuskan mengambil keputusan yang Program Studi cepat untuk memperoleh hasil prodi terbaik. E. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan Sistem pemilihan prodi terbaik yang akan dirancang dan kemudian diterapkan di dalam menentukan prodi terbaik setiap tahunnya mempunyai karakteristik sebagai suatu sistem yang dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan secara tepat. Selain itu sistem tersebut dapat mengolah semua data masukan yang ada dalam sistem kemudian dapat menghasilkan suatu output atau keluaran yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun usecase pemilihan program studi Kalbis Institute yang sedang diusulkan saat ini dilihat pada gambar 4. Mengadakan Rapat Dosen
Input Tujuan (Goal)
Mengecek Kegiatan Operasional Perkuliahan
Input Kategori
Membuat Penelitian Program Studi
Input Alternative Biro Penjamin Mutu
Mengikuti PKM (Pengabdian Masyarakat)
Kalkulasi / Hitung
Mengikuti Lomba atau Seminar
Mengumumkan Hasil Prodi Terbaik
Melihat Hasil Pengumuman Prodi Terbaik
Gambar 4. Use case sistem pemilihan Prodi yang sedang diusulkan
F. Use Case Diagram Sistem Pemilihan Prodi Yang Sedang Berjalan Permodelan ini dimaksudkan untuk menggambarkan kegiatan – kegiatan dan hubungan yang terjadi antara para aktor dan usecase didalam sistem yang sedang berjalan. Adapun usecase pemilihan program studi Kalbis Institute yang sedang berjalan saat ini dilihat pada gambar 5. Mengadakan Rapat Dosen
Monitoring Kualitas Program Studi
Mengecek Kegiatan Operasional Perkuliahan
Mengevaluasi Kinerja Prodi
Membuat Penelitian
Mengikuti PKM (Pengabdian Masyarakat)
Implementasi Balance Score Card dalam Pemilihan Prodi terbaik
Membuat Tabel Perhitungan di Ms.Excel
Mengikuti Lomba atau Seminar
Menghitung Total Nilai Prodi
Melihat Hasil Pengumuman Prodi Terbaik
Mengumumkan Hasil Prodi Terbaik
Biro Penjamin Mutu
Gambar 5. Use case sistem pemilihan Prodi yang sedang berjalan
G. Analisis Data Menggunakan Metode AHP Dalam metode AHP dilakukan langkah-langkah untuk menentukan solusi yang diinginkan, diawali dengan mendefinisikan masalah dan tujuan, menyusun hirarki, menentukan pair wise comparison, membuat matriks perbandingan dalam pemilihan program studi Kalbis Institute. 1. Penyusunan Hirarki Membuat struktur hirarki diawali dengan tujuan utama (goal) sebagai level teratas, selanjutnya menyusun level hirarki yang berada dibawahnya dengan mengisi kriteria-kriteria yang cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang ditentukan. Tiap kriteria memiliki intensitas yang berbeda-beda. Struktur hirarki dalam penelitian ini tentang pemilihan program studi Kalbis Institute dapat dilihat pada gambar 6. Pada gambar 6 menunjukkan faktor-faktor dan alternatif yang tersusun dalam struktur hirarki. Level 1 menyatakan tujuan yaitu pemilihan Prodi Kalbis Institute, sedangkan level 2 menunjukkan faktorfaktor yang berpengaruh dalam pemilihan program studi yaitu mahasiswa, dosen, operasi perkuliahan, penelitian & pengabdian masyarakat dan capaian
116
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 116
25/02/2016 9:58:34
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
lainnya. Pada level terakhir merupakan alternatif yang dijadikan bahan pertimbangan untuk memutuskan goal ada 7 yaitu Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi dan Magister Manajemen.
Pemilihan Program Studi Terbaik Kalbis Institute
Tujuan Akhir
Kriteria
Alternative Keputusan
Mahasiswa
Dosen
Operasional Perkuliahan
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Capaian Lainnya
Akuntansi S1 Akuntansi D3 Manajemen Teknik informatika Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Magister Manajemen
Akuntansi S1 Akuntansi D3 Manajemen Teknik informatika Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Magister Manajemen
Akuntansi S1 Akuntansi D3 Manajemen Teknik informatika Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Magister Manajemen
Akuntansi S1 Akuntansi D3 Manajemen Teknik informatika Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Magister Manajemen
Akuntansi S1 Akuntansi D3 Manajemen Teknik informatika Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Magister Manajemen
Gambar 6. Struktur hirarki pemilihan Prodi Kalbis Institute
2. Hasil Pengumpulan Data dari Biro Penjamin Mutu Data yang diperoleh melalui wawancara yang sistematis dilakukan dengan Kepala Biro Penjamin Mutu KALBIS Institute Ibu Yuli Kartika Dewi, SE, MM. Isi materi wawancara meliputi mekanisme penilaian prodi terbaik dari tujuh prodi yang ada di KALBIS Institute dengan memperhatikan faktor antara lain mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat, data serapan anggaran dana, serta capaian lain-lainnya. Wawancara disusun dengan cara memberikan pertanyaan seberapa penting penilaian dari masingmasing kriteria pemilihan prodi terhadap semua faktor kriteria penilaian. Hasil wawancara bersifat kemudian hasil wawancara yang bersifat kualitatif diubah menjadi kuantitatif menggunakan skala dasar AHP. 3. Penilaian Prodi Dengan AHP Dalam penelitian ini membahas tentang penentuan atau pemilihan program studi terbaik dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain mahasiswa, dosen, operasional perkuliahan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta capaian lainnya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Alternatif yang digunakan diambil dari 7 program studi yang ada di ITBK yaitu Akuntansi D3, Akuntasni S1, Manajemen S1, Ilmu Komunikasi S1, Teknik Informatika S1, Sistem Informasi S1, dan Magister Manajemen S2.
H. Implementasi Aplikasi Dengan Turbo AHP Hasil pengolahan data dengan Turbo AHP untuk mengetahui nilai akhir dari perbandingan nilai dan membandingkan masing-masing kriteria dengan masing-masing program studi. Perancangan aplikasi dengan Turbo AHP berbasis web bertujuan untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dalam pemilihan program studi. Hasil pengolahan data dengan Turbo AHP dengan perhitungan manual tidak jauh berbeda sehingga pengolahan data dengan aplikasi Turbo AHP dapat mempersingkat waktu perhitungan pemilihan Prodi Kalbis Institute. Ada beberapa istilah yang perlu diketahui oleh pengguna aplikasi Turbo AHP, antara lain:1). Model. Model adalah template siap pakai yang dapat digunakan pengguna untuk membuat questionnaire baru. Ketika membuat model baru, pengguna harus menentukan nama model, goal definition, kriteria, dan alternative. Contoh nama model adalah : Pemilihan Program studi (Prodi). Pada suatu model bisa terdapat beberapa questionnaire, 2). Goal Definition. Tujuan yang ingin dicapai dari suatu model. Contohnya: Memilih Program Studi Terbaik di Kalbis Institute, 3). Kriteria dan Alternative. Kriteria adalah faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Sedangkan alternative adalah kemungkinan solusi yang dapat dipilih oleh decision maker berdasarkan kriteria tertentu. Contoh kriteria dari model Pemilihan Program studi (Prodi) adalah Mahasiswa, Dosen, Operasional Perkuliahan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Capaian lainnya. Sedangkan contoh alternative dari model Pemilihan Program studi (Prodi) adalah Akuntansi S1, Akuntansi D3, Manajemen, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komunikasi, dan Magister Manajemen, dan 4). Questionnaire. Qustionnaire adalah hasil kalkulasi dari analisa masalah pada model. Pada questionnaire terdapat informasi bobot kriteria dan alternative, serta hasil keputusan akhir yang dihitung menggunakan metode AHP.
III. PEMBAHASAN A. Decision Support System Decission Support System (DSS) adalah pengambilan keputusan atau pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah suatu sistem berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen
117
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 117
25/02/2016 9:58:35
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model [2]. B. Key Performance Index KPI (singkatan bahasa Inggris: key performance indicators), atau indikator kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas yang sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan kepuasan. KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang contohnya diterapkan oleh teknikteknik seperti kartu skor berimbang (BSC, balanced score card). KPI berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi. KPI merupakan bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolok ukur, target, serta kerangka waktu [3]. C. Analytical Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process (AHP) telah diterima sebagai model pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria, oleh orang-orang akademik maupun praktisi. Kriteria-kriteria dibandingkan dalam bentuk perbandingan berpasangan, untuk membentuk suatu matriks preferensi, demikian pula halnya dengan alternatif-alternatif. Salah satu kehandalan AHP adalah dapat melakukan analisis secara simultan dan terintegrasi antara parameter parameter yang kualitatif atau bahkan yang ’intangible’ dan yang kuantitatif. AHP menggunakan struktur hierarki, matriks, dan algebra linier dalam memformulasikan prosedur pengambilan keputusan. Disamping itu, AHP juga menggunakan prinsip-prinsip eigenvector dan eigenvalue dalam proses pembobotan. Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompokkelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis [4].
Tahap-tahap atau prosedur AHP meliputi halhal sebagai berikut : 1. Mendefenisikan struktur hierarki masalah 2. Penilaian kriteria dan alternatif dengan melakukan perbandingan berpasangan. 3. Membuat matriks berpasangan kriteria, Tabel 2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan. 4. Membuat matriks berpasangan kriteria terhadap kriteria 5. Menjumlahkan matrik kolom 6. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan cara membagi setiap nilai elemen kolom dengan jumlah matrik kolom 7. Menentukan prioritas kriteria jumlah baris (n kriteria) 8. Menghitung prioritas alternatif dengan membuat matrik berpasangan alternatif terhadap alternatif sebanyak jumlah kriteria. 9. Hitung konsistensi ........................ (1) Keterangan : Y = perkalian antara matriks perbandingan dengan bobot X = hasil matriks perbandingan normalisasi n = jumlah baris / attribut Konsisensi Indeks (CI) ...................... (2) Keterangan : lmaks = nilai konsistensi n = jumlah baris 10.Consistency Ratio (CR), merupakan pernyataan yang menyatakan seberapa besar derajat Inconsistency dari penetapan nilai perbandingan antar kriteria yang telah dibuat, yaitu : ...................... (3) Keterangan : CR= Consistency Ratio CI = Consistency Index RI = Index Random Apabila nilai CR ≤ 0,10 maka data konsisten dapat ditoleransi tetapi bila CR ≥ 0,10 maka data tidak konsisten dan perlu dilakukan revisi. Apabila nilai CR= 0, dapat dikatakan Perfectly Consistent. Dasar berpikirnya metode AHP adalah proses membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternative itu dicocokkan dengan kriteria pembuat keputusan. Adapun struktur hirarki AHP ditampilkan pada gambar 7.
118
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 118
25/02/2016 9:58:35
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik .... Tabel 1. Daftar Random Index (RI) Tabel 1. Daftar Random Index (RI)
Ukuran Matriks 1,2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai RI 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,58
dapat ditentukan sendiri oleh decision maker dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process). E. Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) merupakan kepanjangan dari Unified Modeling Language yaitu bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. Dapat dikatakan UML merupakan sebuah tool untuk membuat sebuah objek atau model untuk merancang dalam pembuatan software atau aplikasi yang berorientasi pada pada objek misalnya java dan yang lainnya Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasi Turbo AHP dalam bentuk diagram. UML adalah bahasa model standar untuk Program Studi Hasil Prioritas pengembangan cetak biru perangkat lunak. Bahasa Penilaian model merupakan bahasa yang memiliki kamus kata Teknik 0.1971 1 dan aturan yang berpusat pada gambaran konseptual Informatika dan fisik dari suatu system. UML sebagai bahasa Manajemen 0.1921 2 model menyatakan bagaimana membuat dan membaca Sistem Gambar 7. Struktur 0.1625 hirarki AHP 3 model dengan benar, namun tidak menyatakan model Informasi apa yang harus dibuat dan kapan seharusnya dibuat. Ilmu Turbo AHP 0.1422 4 D. Aplikasi a. Peran UML Komunikasi Aplikasi AHP yang fungsinya sama AkuntansiTurbo S1 0.1152 5 Beberapa peran UML antara lain, sepertiMagister aplikasi Expert 0.0959 Choice dengan6 tambahan 1. Visualisasi. Menggambarkan ide dalam notasi fitur Manajemen untuk manajemen model. Langkah-langkah dan semantik yang lebih mudah dipahami oleh yang Akuntansi harus dilakukan pada pembuatan D3 0.0949 7 Aplikasi siapapun. Turbo AHP adalah melakukan analisis metode AHP, 2. Spesifikasi. Spesifikasi dari semua keputusan kemudian merancang diagram UML, membuat penting yaitu analisis, perancangan, dan penerapan physical database, merancang user interface aplikasi, yang harus diambil dalam pengembangan dan setup project aplikasi menggunakan Netbeans IDE, deployment sistem. konfigurasi Framework Code Igniter, membuat 3. Konstruksi. UML bukan bahasa pemrograman controller, model, dan view yang diperlukan. visual. Model UML dapat dihubungkan secara langsung dengan beberapa bahasa pemrograman. a. Forward engineering: menghasilkan kode dari model. b. Reverse engineering: membangun model dari kode. 4. Dokumentasi. UML mencakup dokumentasi arsitektur sistem dan rincinya. b. Use case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case Gambar 8. Tampilan aplikasi Turbo AHP merepresentasikan sebuah interaksi antara actor Turbo AHP adalah DSS Generator berbasis dengan sistem. Langkah pertama untuk analisis web yang dapat dimanfaatkan oleh decision maker kebutuhan adalah mencari sesuatu yang berinteraksi sebagai alat bantu pengambilan keputusan terhadap dengan sistem. Dalam use case, sesuatu diluar sistem suatu masalah berdasarkan kriteria pengambilan yang berinteraksi dengan sistem disebut actor. Actor keputusan dan kemungkinan alternatif solusi yang class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan
119
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 119
25/02/2016 9:58:35
Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015
peran untuk “pemakai” dari sistem, termasuk manusia dan sistem lain. Simbol-simbol yang digunakan dalam Use case diagram ditunjukkan oleh tabel 3. Tabel 3 Simbol use case diagram
Karakteristik use case: a). Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem, b). Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor, c). U se cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan, dan d). Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
Gambar 10 Models Library
a. Edit Model. Edit Model digunakan jika pengguna ingin merubah nama model, goal definition, dan category model.
F. Pengolahan Data Dengan Turbo AHP Langkah-langkah dalam mengolah data menggunakan Turbo AHP adalah sebagai berikut, 1. Create New Model Menu Create New Model digunakan untuk membuat model baru. Untuk membuat model baru, pengguna harus mengisi form yang sudah disediakan dengan lengkap ditunjukkan gambar 9. 2. Models Library Menu Models Library menampilkan daftar semua model yang pernah dibuat oleh pengguna. Pada Models Library terdapat informasi seperti nama model, goal definition, kriteria, alternative, category model, dan tanggal pembuatan model tersebut. Model yang ingin ditampilkan juga dapat di filter berdasarkan category ataupun disortir berdasarkan nama model baik secara ascending atau descending. Dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 11 Edit model
b. Edit Kriteria dan Edit Alternative. Pengguna dapat mengubah nama kriteria dengan memilih action Edit Kriteria. Sedangkan action Edit Alternative digunakan untuk mengubah nama alternatif.
Gambar 12 Edit kriteria dan edit alternative
Gambar 9 Create new model
c. View Questionnaire Dengan memilih action View Questionnaire, pengguna akan dialihkan ke halaman Questionnaire Manager. Pada halaman ini, terdapat daftar questionnaire berupa hasil kalkulasi dari tiap model yang dipilih. Pengguna dapat menghapus questionnaire dengan memilih action Delete Questionnaire. Pengguna juga dapat membuat questionnaire baru dengan menekan tombol Add New Questonnaire.
120
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 120
25/02/2016 9:58:35
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik ....
Gambar 13 Questionnare manager
d. Delete Model Pengguna dapat menghapus model dengan memilih action Delete Model pada halaman Models Library. 3. Add New Questionnaire Setelah pengguna menekan tombol Add New Questionnaire, pengguna akan dialihkan ke halaman Kriteria dan Alternative Preferences. Pada tahap ini penguna diharuskan memberi nilai bobot suatu kriteria terhadap kriteria lain dari skala 1-9. Pemberian nilai bobot ini untuk mengetahui tingkat kepentingan suatu kriteria terhadap kriteria lain. Pengguna juga diharuskan memberikan nilai bobot suatu alternatif terhadap alternatif lain pada tiap-tiap kriteria.
Gambar 16 Calculation result
5. Calculation Result Setelah pengguna menekan tombol Compute pada halaman Kriteria dan Alternative Preferences, pengguna akan dialihkan ke halaman Calculation Result. Halaman ini menampilkan hasil kalkulasi aplikasi Turbo AHP berdasarkan nilai bobot yang pengguna berikan pada kriteria dan alternatif di halaman Kriteria dan Alternative Preferences ditunjukkan pada gambar 16. 6. Export Calculation Result to Excel Format Klik tombol Export Your Decision to Excel Format. Kemudian akan muncul kotak konfirmasi download klik OK.
Gambar 14 Kriteria preferences
4. Categories Manager Menu Categories Manager menampilkan semua daftar kategori model. Pada Categories Manager juga terdapat informasi jumlah model yang menggunakan kategori tersebut. Selain itu, pada menu ini pengguna juga dapat melakukan perubahan nama kategori dengan memilih action Edit Model, kemudian menambah kategori baru, dan menghapus kategori yang sudah ada.
Gambar 15 Categories manager
Gambar 17 Export calculation result to Excel format
Langkah selanjutnya adalah membuka file your_decision.xls yang sudah didownload.
Gambar 18 Hasil export Excel format
121
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 121
25/02/2016 9:58:36
Ukuran Matriks Nilai RI 1,2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 Kalbiscentia,Volume 2 No.2 Agustus 2015 1,12 6 1,24 7 1,32 Pada perhitungan dengan menggunakan aplikasi 8 1,41 9 1,45 Turbo AHP penilaian prodi dengan menggunakan 10 1,49masing-masing Turbo AHP diperoleh nilai untuk 11 1,51 program studi seperti terlihat pada tabel 2. 12 1,58
hasil perhitungan manual tidak tepat sesuai dengan hasil keluaran menggunakan aplikasi Turbo AHP. Oleh karena itu perlu ketelitian dalam menganalisis asumsi-asumsi atau algoritma yang digunakan dalam metode AHP. Dalam operasional sistem yang sudah Tabel 2 Hasil penilaian alternative penilaiaan Program Studi Tabel 2 Hasil Penilaian Alternative Penilaiaan Program Studi Kalbis Institute Dengan Aplikasidirancang Turbo AHP agar berjalan dengan baik maka diperlukan Kalbis Institute dengan aplikasi Turbo AHP suatu implementasi aplikasi proses seleksi pemilihan Program Studi Hasil Prioritas program studi dengan prosedur AHP. Penilaian Teknik Informatika Manajemen Sistem Informasi Ilmu Komunikasi Akuntansi S1 Magister Manajemen Akuntansi D3
0.1971
1
0.1921 0.1625
2 3
0.1422
4
0.1152 0.0959
5 6
0.0949
7
V. DAFTAR RUJUKAN [1] Mehariono. 2009. Pengukuran kinerja Berbasis Kompetensi. Ghalia Indonesia : Bogor. [2] Saaty, 1990, “Multikriteria Decision Making :The Analytic Hierarchy process-Planing Prioroty Setting, Resource Allocation. McGraww-Hill, New York. [3] Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi. Diterjemahkan oleh Peter R. Yosi Pasla, M.B.A.
IV. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sistem pemilihan program studi terbaik pada Kalbis Institute bahwa sistem pemilihan tersebut masih dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Untuk itu pada penelitian ini membuat pemilihan program studi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam memilih program studi serta mengimplementasikan ke dalam aplikasi Turbo AHP berbasis web. Berdasarkan hasil penelitian tentang sistem pendukung keputusan pemilihan program studi terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diimplementasikan pada aplikasi Turbo AHP diperoleh hasil bahwa prioritas tertinggi adalah program studi Teknik Informatika dengan skor 0.1971 disusul Manajemen dengan skor 0.1921. Pada urutan ketiga adalah Sistem Informasi dengan skor 0.1625
disusul Ilmu Komunikasi dengan skor 0.1422. Pada urutan kelima adalah Akuntansi S1 dengan skor 0.1152 dan prioritas selanjutnya adalah Magister Manajemen dengan skor 0.0959 serta Akuntansi D3 dengan skor 0.0949. Sedangkan hasil penilaian dari biro penjamin mutu adalah program studi Teknik Informatika pada urutan pertama dengan total nilai 33, disusul urutan kedua adalah Manajemen dengan total nilai 28 dan yang ketiga adalah Sistem Informasi dengan total nilai 27. Rekomendasi
Dari analisis yang dilakukan terhadap penelitian ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
Jakarta : Erlangga. [4]
Thomas L. Saaty (2010), Analytic Hierarchy Process, Prosiding : Jurnal Vol. VI of the AHP Series, , 478 pp., RWS Publ., 2000 (revised). ISBN 0-9620317-63. Fakultas Teknik. 2008. Borang Akreditasi Program Studi SI Teknik Informatika Universitas Trunojoyo. Bangkalan.
[5] Yuwono, Sony, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan. 2006.
Petunjuk
Praktis
Penyusunan
Balanced
Scorecard Menuju Organisasi yang berfokus pada strategi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum. [6] Roy, B., M. Paruccini, 1994, Multiple Kriteria Aid for Decision inEnvironmental Management,
in:
“Applying Multiple Kriteria Aid for Decision to Environmental Management”. Edit by M. Paruccini, EUROCOURSES: Environmental Management, Vol. 3, Kluwer Academic Publishers, Dordrecht, NL. [7] Kustiyahningsih, Yeni., Handayani Thandrasa. 2005. “Perencanaan Arsitektur
Enterprise
dan
sistem
pengukuran kinerja dengan Balanced Score Card pada Institusi Pendidikan Tinggi”. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana V, ISBN 979-545-027-1 [8] Kustiyahningsih, Yeni, 2010. “Malcolm Baldrige Kriteria untuk meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi berbasis Web”. Jurnal Teknika, Vol. 1 No. 1 2010, STT YPM, ISSN 7626348099 [9] Muslim, Erlinda dan Setio Agung Wibowo. 2006. Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan. Yogyakarta : Seminar on Application and Research in Industrial Technology. [10] Rochmasari, Lia, dkk. 2010. “Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode AHP)”. Jurnal Teknologi Informasi, ISSN 1414-9999 Volume 6 Nomor1.
122
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 122
25/02/2016 9:58:36
Nuraini Purwandari, Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Program Studi Terbaik .... [11] Widiyanto, Suryawirawan. 2008. Aplikasi Metode Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.
123
01. Jurnal Nuraini SI 2015-2.indd 123
25/02/2016 9:58:36