SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GETAH KARET BERKUALITAS BAIK Dengan motode Simple Additive Weighting (SAW) ( Studi Kasus : Di Wilayah Lampung Tengah ) Danang Purwoto Program Studi Sistem Informasi, Kampus STMIK Gadingrejo Pringsewu Email :
[email protected]
ABSTRACT Sistem Pendukung Keputusaan ( SPK ) penentuan getah karet dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) di wilaya lampung tengah merupakan suatu sistem yang memberikan informasi laporan keaktifan yang membantu masyarakat yang berupa penghasilan getah serta laporan kualitas getah karet yang baik, sehingga membantu kecepan dan kualitas dalam penyampaian informasi pertumbuhan kualistas getah. Selain itu dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) maka informasi data getah dapat di akses dengan waktu dan tempat yang tidak di tentukan. Selain itu getah yang mepunyai kualitas tinggi dan harga paling tinggi yang mempunyai warna kuning, dan yang paling rendah harga serta kualitasnya yang berwarna sedikit hitam. Pada hasil penelitian ini telah dikembangkan sebuah sistem informasi berbasis Simple Additive Weighting (SAW) dengan studi kasus pada wilayah lampung tengah. Dimana pengembangan getah karet dapat di akses melalui pendapatan setiap pengambilan getah karet pada suatu tempat. Oleh karena itu perlu pemupukan pada suatu batang getah karet. Adapun tahapan yang di lakukan dalam perancangan sistem informasi ini meliputi analis pemilihan getah berkualitas, perancangan model proses pengambilan getah, dan kecepatan pengeluaran getah karet dari batang karet. Kata kunci : SPK, Getah karet.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Getah karet merupakan suatu getah yang di dapat dari batang karet yang di tanam manusia yang berbentuk Biji/Tempel (STEK) yang nantinya akan berguna bagi kebutuhan manusia. Pohon karet cocok di tempatkan di jenis tanah apa saja kecuali gurun. Dalam pengambilan getah karet, masyarakat yang mempunyai getah karet itu nantinya akan menjual getah karet kepada pembeli (AGEN) yang mempunyai harga paling tinggi dalam pembelianya. Setelah itu pembeli akan menjual ke tempat pembuatan bahan yang banyak berasal dari bahan karet. misalnya pembuatan barang-barang yang bahanya dari karet, atau pihak
pembeli akan mengimpor bahan getah karet ke luar daerah atau pun ke luar negeri. Itu juga getah karet yang mempunyai kualitas tinggi harus melalui pemupukan dengan rutin setiap tahun saat musim hujan agar hasil getah yang di dapat lebih banyak dari hasil yang sebelumnya waktu belum di pupuk. Tetapi dalam waktu musim gugur batang karet tidak di ambil getah serta tidak di pupuk. Dalam sebuah pemupukan masyarakat harus mempunyai kelompok tani sendirisendiri dalam setiap kecamatan yang bisa medapatkan bahan pupuk. Bila mana masyarakat yang di luar kelompok akan membeli bahan pupuk ( jumlah pupuk, harga pupuk, nama pupuk ) sudah di tentukan ketua
kelompok masing-masing. Pemilihan Getah yang kualitasnya baik adalah getah yang warna getahnya kuning dan kebanyakan pengeluaran getah dari batang kurang cepat. Dan getah yang kualitasnya sedang adalah getah yang warna getahnya putih dan pengeluaran getah dari batang sedikit deras, tetapi batang getah yang deras kebanyakan getah yang kualitasnya kurang baik dan mempunyai warna getah sedikit hitam. Khususnya di wilayah lampung tengah kebanyakan kualitas getah yang sedang.
1.2 Perumusan Masalah Dengan mengacu kepada pernyataan di atas, ada beberapa permasalahanpermasalahan 1. Bagai mana sistem dapat memberikan keputusan alternatif kualitas getah karet yang nantinya bisa di jadikan sebagai acuan untuk memperbedakan. 2. Bagai mana sistem dapat memberikan informasi kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis-jenis getah karet.
1.3 Tujuan Penelitian a. Memberikan keputusan yang dapat di jadikan acuan dalam memilih getah karet yang baik. b. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi mengenaik kualitas getah karet.
1.4 Sisklus Hidup Pengembangan Sistem Perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan dalam alternatif jenis getah karet menggunakan Simple Additive Weighting
DASAR TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan dapat memberikan dukungan dalam membuat keputusan dalam semua tingkat level manageman, individual maupun grup, terutama dalam situasi
semi terstruktur dan tidak terstruktur, membawa kepada keputusan bersama dan iformasi yang objektif. Tujuan dari pembuatan Sistem Pendukung Keputusan yaitu: 1. membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang terstruktur dan tidak terstruktur. 2. meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya. Tujuna utama sistem pendukung keputusan bukanlah proses pengambilan keputusan seefisien mungkin, tetapi seefektif mungkin. 2.2 Multiple Attribute Decision Making Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang di gunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut. Kemudian di lanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah di berikan. Pengambilan keputusan boleh jadi melihat salah satu atribut yang mempunyai pengaruh besar dan yang lain mempunyai pengaruh kecil. Faktanya jika analisis dalam alternatif mempunyai kegagalan apapun itu membutuhkan kinerja yang minimal. Kusuma Dewi ( 2005 )dalam jurnal Abadi (2010). 2.3 Simple Additive Weighting Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga di kenal istilah metode terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang
akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Kusuma Dewi ( 2005 )dalam jurnal Abadi (2010). Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang di tentukan dan waktu
dimana rij yaitu rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2...,m dan j=1,2,...,n. Nilai prefensi untuk setiap alternatif (Vi) di berikan sebagai:
ANALISA DAN PERANCANGAN 1.1 Analisa Sistem Kebun karet / tanaman batang karet, merupankan tempat penghasil masyarakat yang mempermudah dalam mencari nafkah, khususnya bagi petani di padang ratu Untuk mendapatkan penghasilan tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan dalam pengambilan getah karet yang telah di tetapkan. Kriteria yang di tetapkan dalam studi kasus ini adalah cara pengambilan getah karet, cuaca pengambilan getah karet, tempat kebun getah karet, pupuk getah karet. Oleh sebab itu tidak semua batang getah karet akan mengeluarkan getah dengan deras, hanya yang memenuhi kriteriakriteria saja yang akan mengeluarkan getah deras, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang akan membantu penentuan kualitas getah karet berkualitas baik.
lebih singkat. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke semua skala yang dapat di perbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Nilai Vi yang lebih besar mengidentifikasikan bahwa Ai lebih tepilih. Sedang kan untuk kriterianya terbagi dalam dua kategori yaitu untuk bernilai positif termasuk dalam kriteria keuntungan dan termasuk yang bernilai negatif hanya kriteria biaya. Keterangan : A : Alternatif C : Kriteria W : Bobot preferensi V : Nilai preferensi untuk setiap alternatif X : Nilai alternatif dari setiap kriteria
Dari permasalahan yang timbul di atas maka di rancanglah aplikasi sistem Pendukung Keputusan untuk mendapatkan getah karet berkualitas baik berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah di tentukan dengan lebih mudah dan efisien. 1.2 Perencanaan Sistem Tahanp pembuatan aplikasi ini, terlebih dahulu menentukan dan merencanakan kriteria-kriteria dalam memilih kualitas getah karet yaitu cara pengambilan getah karet, cuaca pengambilan getah karet, tempat kebun getah karet, pupuk getah karet. 1.Warna Dalam penelitian ini ada warna dan bobot yang di butuhkan untuk menentukan siapa yang akan terseleksi sebagai getah berkualitas baik. Tabel 1. Warna
Dari masing-masing kriteria tersebut akan di tentukan warna-warnanya. Pada warna terdiri dari tiga bilangan diagram yaitu Kuning (Kn), Putih (Pt), dan Hitam (Ht). 4. Tingkat Elastis Karet Dalam penelitian ini ada tingkat elastis yang di butuhkan dalam menentukan tingkat kualitas getah karet Gambar 1.bilangan diagram untuk warna Dari masing-masing warna tersebut, warna yang mempunyai kualitas baik adalah Kuning (Kn)
2. Waktu Penyimpanan Dalam penelitian ini ada waktu penyimpanan yang di butuhkan untuk menetukan getah yang mempunyai kualitas baik yang mempunyai samasama takaran.
1.3 Perancangan Database Dalam perencanaan ini menggunakan beberapa tabel, yaitu tabel warna, tabel waktu penyimpanan, tabel kadar air dan tabel tingkat elastis karet.
3. Kadar Air Berdasarkan waktu penyimpanan yang mempunyai kadar air berapa persen (%) yang mempunyai kualita baik yang sama-sama waktu penyimpananya
1. Perancangan Dialog Menu Utama Tampilan
utama
merupakan
menu
utama dalam menjalankan program aplikasi. Pada halaman aplikasi ini terdapat beberapa menu, yaitu menu warna, diagram, penyimpanan,
kadar
air dan elastis karet.
Gambar 2.RancanganFormMenu Utama
1.Perancangan Dialog Hasil Program. Untuk menentukan hasil kualitas getah karet
terbobot
di
tentukan
dalam
penelitian program sebagia berikut.
1.4 Perancangan Dialog Untuk menetukan kualitas getah karet yang
mempunyai
tentukan
dalam
nilai
terbaik
penelitian
di
sebagai
berikut. Tabel 9. Perancangan Rincian Nilai Terbobot. NO
KETERANGAN
4
Terbaik
3
Cukup baik
2
Kualitas kurang baik
1
Kualitas jelek
Gambar 3. Rancangan Form Hasil Tabel 10. Perancangan Dialog Kualitas
Hasil
dalam
menjalankan
program
kualita yang mempunyai getah terbobot
untuk menentukan getah karet berkualitas baik.
dapat terlihat sebagai berikut.:
SARAN 1. Datap di lakukan penambahan variabel untuk jenis getah karet 2. Seiring
perkembangan
teknologi, maka akan lebih baik jika sistem yang ada sekarang untuk
kedepanya
PENUTUP
kembangkan
Kesimpulan
memanfaatkan
1. Perancangan
yang
telah
di
dapat
lagi
di
dengan teknologi
jaringan sehingga masyarakat
susun, sebagai besar merupakan
dapat
kriteria untuk menentukan getah
berkualitas baik secara mudah.
karet berkualitas baik. 2. Bobot
Perhitungan
adalah
merupakan salah satu indikator penting
dalam
perhitungan
membedakan
getah
REFERENSI
Abadi, S ( 2010 ), InsBIT, Internasional Seminar Bisnis Informasi dan Teknologi Dadan Umar Daihani, 2001, Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Elex Media Komputido, Jakarta. Hartono, jogiyanto. 2000. Pengenalan komuter: dasa ilmu komputer, pemprograman sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: andi. Jogiyanto, (2005). Sistem teknologi informasi. Yogyakarta: Andi Kumala Sari, Indah (2012). Sistem pendukung keputusan menetukan lokasi gudang di PT. Indofood dengan Menggunakan Metode Weighted Product. Pekanbaru : Politeknik Caltex Riau Kusumadewi W, Kartina Diah. 2009. Sistem pendukung keputusan. Pekanbaru: politeknik caltex riau Mcleod, Raymond. 1998. Management Informasi Sistem. Seventh Edition. Prentice Hall, New Jersey. Riduwan. 2010. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: ALFABETA. Trisnawarman, Dedi, Winny, Erlysa. 2007. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metode Gematika Jurnal Manjemen Informatika. Vol.9 : No.1 Turban, Efrain dan Aronson, Jay, 2001, Decision suport system and intelligent system,Prentice Hall, New Jresey. Waljiyanto, 2000, Sistem Basis Data, Analisis Dan Permodelan Data, J&J learning,jogjakarta. Whitehorn, Mark Dan Bill Marklin. 2003. Seluk Beluk Databese Relasional. Jakarta: Erlangga.